Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.56836/journaliskb.v7i1.36
Ismawati
Abstrak. Manajemen Laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Manajemen Laktasi adalah tata laksana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan menyusui yaitu selama 0-6 bulan tanpa makanan tambahan berdasarkan studi pendahuluan di UPT Puskesmas Sibulue, bayi yang berhasil mendapat ASI secara Eksklusif yaitu (69,20%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Manajemen Laktasi Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sibulue.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, Sampel penelitian ini adalah 50 ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan yang diambil secara proporsional starfied dengan menggunakan slowving sampling, variabel bebas adalah pengetahuan ubu tentang manajemen laktasi dan variabel terikat adalah keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, yaitu data yang diambil dari responden secara langsung dengan menggunakan kuesioner observasi. Uji statistik menggunakan Chi Square Contingency yang dianalisis secara manual. Hasil Analisis dengan menggunakan Chi-Square Contingency nilai X2hitung > X2α (0,050=5% ) dan hasil dari X2 di bandingkan dengan hasil df , dan diperoleh hasil X2 > df atau 11,07 > 7,815 berarti hasil perhitungan statistik bermakna (signifikan) Ho ditolak dan Ha diterima yaitu Ha= O ≠ E atau menunjukkan ada hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, artinya ada hubungan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi dengan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif. Ada Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Manajemen Laktasi dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif. Abstract. exclusive breast milk is a liquid given to newborns as the first intake. Breastmilk is given to babies from birth to six months of age without adding any additional food except drugs and vitamins. Exclusive breastfeeding can meet the nutrional need if babies and protect babies from various diseases such as diarrhea and respiratory infections.This study was to analyze the relationship between breast care techniques in post partum mothers in the working area of the lamurukung health center technical implementation unit. The research used is analitic observation with a case control design. Sampling using purposive sampling technique with a total of 24 postpartum mothers in the work area of the technical implementation unit of the Lamurukung Health Center. And statistical testing using the chi-square statistic test. Based on the result of the research of 24 respondents, 12 people (50%) performed breast care, and 12 people (50%) did not perform breast care and showed that the number of fluent breastmilk was 20 mothers (83,3%), and breast milk is not smooth with 4 respondents(16.7%). Based on the results of the research, statistical analysis was obtained using the chi square test analysis, the value of p =0.01 (α ≤ 0,05),
{"title":"HUBUNGAN TEKNIK PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU NIFAS DENGAN KELANCARAN ASI DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS LAMURUKUNG","authors":"Ismawati","doi":"10.56836/journaliskb.v7i1.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.56836/journaliskb.v7i1.36","url":null,"abstract":"Abstrak. Manajemen Laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Manajemen Laktasi adalah tata laksana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan menyusui yaitu selama 0-6 bulan tanpa makanan tambahan berdasarkan studi pendahuluan di UPT Puskesmas Sibulue, bayi yang berhasil mendapat ASI secara Eksklusif yaitu (69,20%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Manajemen Laktasi Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sibulue.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, Sampel penelitian ini adalah 50 ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan yang diambil secara proporsional starfied dengan menggunakan slowving sampling, variabel bebas adalah pengetahuan ubu tentang manajemen laktasi dan variabel terikat adalah keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, yaitu data yang diambil dari responden secara langsung dengan menggunakan kuesioner observasi. Uji statistik menggunakan Chi Square Contingency yang dianalisis secara manual. Hasil Analisis dengan menggunakan Chi-Square Contingency nilai X2hitung > X2α (0,050=5% ) dan hasil dari X2 di bandingkan dengan hasil df , dan diperoleh hasil X2 > df atau 11,07 > 7,815 berarti hasil perhitungan statistik bermakna (signifikan) Ho ditolak dan Ha diterima yaitu Ha= O ≠ E atau menunjukkan ada hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, artinya ada hubungan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi dengan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif. Ada Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Manajemen Laktasi dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif. \u0000 \u0000Abstract. exclusive breast milk is a liquid given to newborns as the first intake. Breastmilk is given to babies from birth to six months of age without adding any additional food except drugs and vitamins. Exclusive breastfeeding can meet the nutrional need if babies and protect babies from various diseases such as diarrhea and respiratory infections.This study was to analyze the relationship between breast care techniques in post partum mothers in the working area of the lamurukung health center technical implementation unit. The research used is analitic observation with a case control design. Sampling using purposive sampling technique with a total of 24 postpartum mothers in the work area of the technical implementation unit of the Lamurukung Health Center. And statistical testing using the chi-square statistic test. Based on the result of the research of 24 respondents, 12 people (50%) performed breast care, and 12 people (50%) did not perform breast care and showed that the number of fluent breastmilk was 20 mothers (83,3%), and breast milk is not smooth with 4 respondents(16.7%). Based on the results of the research, statistical analysis was obtained using the chi square test analysis, the value of p =0.01 (α ≤ 0,05),","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73220123","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.56836/journaliskb.v7i1.28
Arfan Nur
Abstract. The immunization program is a program used to reduce morbidity, mortality and disability rates for infants and toddlers. This program is implemented for diseases that can be prevented by immunization such as tuberculosis, diphtheria, pertussis, tetanus, hepatitis B, polio, and measles. Babies should receive complete basic immunization consisting of BCG 1 time, DPT 3 times, hepatitis B 3 times, polio 4 times, and measles once. Achievement of Universal Child Immunization (UCI) is the achievement of complete basic immunization in infants (0-11 months) that have not met the target. This study aims to look at the factors associated with completeness of basic immunization in infants from 0 to 11 months in Lamuru Village, Tellu Siattinge District, Bone Regency. The research method uses cross sectional study with quantitative analytic research design. The sample was as many as mothers who had babies aged 0-11 months, totaling 52 babies. Chi-square is applied to analyze data. The analysis shows that there is an influence between knowledge and completeness of basic immunization in infants in Desa Lamuru, Tellu siattinge District, Kab. Bone, (p value = 0,000). There is an influence between employment status and completeness of basic immunization in infants in Lamuru Village, Tellu siattinge District, Kab. Bone, (p value = 0,000). There is an influence between culture and the completeness of basic immunization in infants in Desa Lamuru, Tellu siattinge District, Kab. Bone, (p value = 0.001) while family support had no effect on the completeness of basic immunization in infants in Desa Lamuru, Tellu siattinge District, Kab. Bone, (p value = 0.579). It can be concluded that there is an influence of knowledge, occupational, and cultural factors on the completeness of basic immunization in infants. Abstrak.Program imunisasi merupakan suatu program yang digunakan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan bayi serta anak balita. Program ini dilaksanakan untuk penyakit–penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, polio, dan campak. Bayi harus mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG 1 kali, DPT 3 kali, hepatitis B 3 kali, polio 4 kali, dan campak 1 kali. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) ialah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan) belum memenuhi target. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi 0-11 bulan di Desa Lamuru Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone. Metode penelitian menggunakan Cross Sectional study dengan rancangan penelitian analitik kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak ibu-ibu yang memiliki bayi yang berumur 0-11 bulan yang berjumlah 52 bayi. Chi-square diterapkan untuk menganalisis data. Hasil analisis menunjukkan terdapat Terdapat Pengaruh antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Desa Desa Lamuru Kecamatan Tellu
摘要。免疫计划是一项用于降低婴幼儿发病率、死亡率和残疾率的计划。该方案适用于可通过免疫预防的疾病,如结核病、白喉、百日咳、破伤风、乙型肝炎、小儿麻痹症和麻疹。婴儿应接受完整的基础免疫接种,包括卡介苗1次,百白破3次,乙肝3次,脊髓灰质炎4次,麻疹1次。实现儿童普遍免疫(UCI)是指在未达到目标的婴儿(0-11个月)中实现完全基本免疫。本研究的目的是了解与骨县特鲁·西亚廷县拉穆鲁村0至11个月婴儿基本免疫接种完整性相关的因素。研究方法采用横断面研究和定量分析研究设计。该样本与有0-11个月婴儿的母亲一样多,总共有52个婴儿。采用卡方分析数据。分析表明,在肯尼亚泰卢西廷县德萨拉穆鲁,婴儿的基本免疫知识和完整性之间存在影响。骨,(p值= 0000)。在卡巴省泰鲁西廷县拉穆鲁村,婴儿的就业状况与基本免疫接种的完整性之间存在影响。骨,(p值= 0000)。在卡布省泰卢西廷县的德萨拉穆鲁,培养和婴儿基本免疫接种的完整性之间存在影响。骨,(p值= 0.001),而家庭支持对Kab Tellu siattinge县Desa Lamuru婴儿基本免疫接种的完整性没有影响。骨,(p值= 0.579)。由此可见,知识、职业和文化因素对婴幼儿基本免疫的完全性有影响。Abstrak。节目imunisasi merupakan suatu节目yang digunakan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan bayi, anak balita。该方案包括:流行性感冒、流行性感冒、百日咳、破伤风、乙型肝炎、小儿麻痹症、小儿麻痹症。卡介苗1菌群,百白破3菌群,乙肝3菌群,小儿麻痹症4菌群,小儿麻痹症1菌群。澳大利亚儿童普遍免疫(UCI)是一项具有里程碑意义的目标。Penelitian ini bertujuan untuk melihat factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor方法:penelitian,孟古那坎,横断面研究,登甘,然那坎,penelitian,定量分析。我是杨杨,我是杨杨,我是杨杨,我是杨杨。卡方二叠拟合分析数据。Hasil分析menunjukkan terdapat terdapat Pengaruh antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Desa Desa Lamuru Kecamatan Tellu sittingingkab。骨,(p值= 0000)。Terdapat Pengaruh antara status pekerjaan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Desa Desa Lamuru Kecamatan Tellu sitatingkab。骨,(p值= 0000)。Terdapat Pengaruh antara budaya dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Desa Desa Lamuru Kecamatan Tellu坐着katingkab。骨,(p值= 0.001)sementara dukungan keluarga tidak terdapat pengaruh dengan kelengkapan imunisasi dasar padbayi di Desa Desa Lamuru Kecamatan Tellu siattinge Kab。骨,(p值= 0.579)。Dapat dispulpkan bahwa Terdapat pengaruh Faktor pengetahuan, Status pekerjaan, budaya terhadap kelengkapan imunisasi dasar padabai
{"title":"STUDI ANALITIK KELENGKAPAN IMUNISASI BAYI 0-11 BULAN DI DESA LAMURU KECAMATAN TELLU SIATTINGE KABUPATEN BONE","authors":"Arfan Nur","doi":"10.56836/journaliskb.v7i1.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.56836/journaliskb.v7i1.28","url":null,"abstract":"Abstract. The immunization program is a program used to reduce morbidity, mortality and disability rates for infants and toddlers. This program is implemented for diseases that can be prevented by immunization such as tuberculosis, diphtheria, pertussis, tetanus, hepatitis B, polio, and measles. Babies should receive complete basic immunization consisting of BCG 1 time, DPT 3 times, hepatitis B 3 times, polio 4 times, and measles once. Achievement of Universal Child Immunization (UCI) is the achievement of complete basic immunization in infants (0-11 months) that have not met the target. This study aims to look at the factors associated with completeness of basic immunization in infants from 0 to 11 months in Lamuru Village, Tellu Siattinge District, Bone Regency. The research method uses cross sectional study with quantitative analytic research design. The sample was as many as mothers who had babies aged 0-11 months, totaling 52 babies. Chi-square is applied to analyze data. The analysis shows that there is an influence between knowledge and completeness of basic immunization in infants in Desa Lamuru, Tellu siattinge District, Kab. Bone, (p value = 0,000). There is an influence between employment status and completeness of basic immunization in infants in Lamuru Village, Tellu siattinge District, Kab. Bone, (p value = 0,000). There is an influence between culture and the completeness of basic immunization in infants in Desa Lamuru, Tellu siattinge District, Kab. Bone, (p value = 0.001) while family support had no effect on the completeness of basic immunization in infants in Desa Lamuru, Tellu siattinge District, Kab. Bone, (p value = 0.579). It can be concluded that there is an influence of knowledge, occupational, and cultural factors on the completeness of basic immunization in infants. \u0000Abstrak.Program imunisasi merupakan suatu program yang digunakan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan bayi serta anak balita. Program ini dilaksanakan untuk penyakit–penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, polio, dan campak. Bayi harus mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG 1 kali, DPT 3 kali, hepatitis B 3 kali, polio 4 kali, dan campak 1 kali. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) ialah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan) belum memenuhi target. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi 0-11 bulan di Desa Lamuru Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone. Metode penelitian menggunakan Cross Sectional study dengan rancangan penelitian analitik kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak ibu-ibu yang memiliki bayi yang berumur 0-11 bulan yang berjumlah 52 bayi. Chi-square diterapkan untuk menganalisis data. Hasil analisis menunjukkan terdapat Terdapat Pengaruh antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Desa Desa Lamuru Kecamatan Tellu","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"117 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85698688","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.56836/journaliskb.v7i1.31
Mustar
Abstract: Anemia is a condition where there is a decrease in hemoglobin, hematocrit and erythrocyte counts below normal values. The cause can be due to a lack of iron for blood formation, for example iron, folic acid and vitamin B12, but what often happens is anemia due to iron deficiency.Objective: To determine the relationship between anemia in pregnancy and abortion in pregnant womenMethods: The type of research used in this study was an analytic survey with a cross sectional study design. So that the number of samples that meet the criteria is determined as many as 30 people.Results: The results showed that of the 30 respondents, the highest was in the category of not having anemia and no abortion as many as 18 respondents (60%). Meanwhile, the lowest category was not anemic and experienced abortion by 1 respondent (3%). Based on the results of the chi square test, it was found that ρ-value = 0.0can be concluded that there is a relationship between anemia and the incidenc04 a <0.05, which means that Ha is accepted and H0 is rejected, so it e of abortion. Abstrak: Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar haemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Penyebab bisa karena kurangnya zat besi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kejadian anemia dalam kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil. Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Sehingga ditentukan jumlah sampel yang memenuhi kriteria sebanyak yaitu sebanyak 30 orang.Hasil :Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden diperoleh tertinggi dalam kategori tidak megalami anemia dan tidak mengalami abortus sebanyak 18 responden (60%). Sedangkan terendah dalam kategori tidak anemia dan mengalami abortus sebanyak 1 responden (3%). Berdasarkan hasil uji chi square test didapatkan ρ-value = 0,004 a<0,05 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara anemia dengan kejadian abortus.
摘要:贫血是一种血红蛋白、红细胞压积和红细胞计数低于正常值的疾病。其原因可能是由于缺乏血液形成所需的铁,例如铁、叶酸和维生素B12,但通常是由于缺铁而导致贫血。目的:探讨孕妇妊娠期贫血与流产的关系。方法:本研究采用横断面研究设计的分析性调查。因此符合标准的样本数量被确定为多达30人。结果:30名被调查者中,无贫血、无流产的人数最多,达18人(60%)。与此同时,最低的类别是没有贫血,有1名受访者(3%)经历过流产。根据卡方检验的结果,发现ρ值= 0,可以得出贫血与发病率之间存在关系,a <0.05,即接受Ha,拒绝H0,因此有流产的可能。摘要:贫血症患者血红蛋白、红细胞、红细胞、红细胞均正常。Penyebab bisa karena kurangnya zat besi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam叶酸和维生素B12, tetapi yang sering terjadi adalah贫血karena kekurangan zat besi。tutuk mengetahui hubungan kejadian贫血dalam kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil。方法:Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah调查分析,dengan rangangan横断面研究。sehinga ditentukan jumlah sampel yang memenuhi标准sebanyak yitu sebanyak 30橙。Hasil:Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dari 30 respondendiperoleh tertinggi dalam kategori tidak巨婴贫血dantidak mengalami abortus sebanyak 18 respondeni(60%)。患有先天性贫血和先天性流产的患者(3%)。卡方检验didapatkan ρ-值= 0,004 a<0,05 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak seingga dapat dispulkan bahwa Ada hubungan antara贫血dengan kejadian流产。
{"title":"HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI UPT PUSKESMAS AJANGALE KECAMATAN AJANGALE","authors":"Mustar","doi":"10.56836/journaliskb.v7i1.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.56836/journaliskb.v7i1.31","url":null,"abstract":"Abstract: Anemia is a condition where there is a decrease in hemoglobin, hematocrit and erythrocyte counts below normal values. The cause can be due to a lack of iron for blood formation, for example iron, folic acid and vitamin B12, but what often happens is anemia due to iron deficiency.Objective: To determine the relationship between anemia in pregnancy and abortion in pregnant womenMethods: The type of research used in this study was an analytic survey with a cross sectional study design. So that the number of samples that meet the criteria is determined as many as 30 people.Results: The results showed that of the 30 respondents, the highest was in the category of not having anemia and no abortion as many as 18 respondents (60%). Meanwhile, the lowest category was not anemic and experienced abortion by 1 respondent (3%). Based on the results of the chi square test, it was found that ρ-value = 0.0can be concluded that there is a relationship between anemia and the incidenc04 a <0.05, which means that Ha is accepted and H0 is rejected, so it e of abortion. \u0000 Abstrak: Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar haemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Penyebab bisa karena kurangnya zat besi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kejadian anemia dalam kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil. Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Sehingga ditentukan jumlah sampel yang memenuhi kriteria sebanyak yaitu sebanyak 30 orang.Hasil :Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden diperoleh tertinggi dalam kategori tidak megalami anemia dan tidak mengalami abortus sebanyak 18 responden (60%). Sedangkan terendah dalam kategori tidak anemia dan mengalami abortus sebanyak 1 responden (3%). Berdasarkan hasil uji chi square test didapatkan ρ-value = 0,004 a<0,05 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara anemia dengan kejadian abortus.","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87310595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.56836/journaliskb.v7i1.33
Hasliana Haslan
Abstract.Some factors that cause mothers to choose a place to give birth are trust in health workers, costs, access to health services and knowledge in finding helpers and safe delivery places and family support. Therefore, to provide delivery assistance by health workers, there must be proper preparation, both helper preparation, tools and materials provided by helpers, preparation of premises, preparation of costs, preparation of the environment and the family as well as adequate referral transportation preparation.The purpose of this study for find the factors That Influence The Increasing Of Maternity Society In Hj. Nurhaedah’s Independent Practice Of Midwives The research design used was descriptive analytic with cross sectional approach. The sample in this study were all mothers giving birth at the Hj. Nurhaedah ‘s Independent Practice Midwife, as many as 30 mothers were determined. The results of the Chi Square analysis of Facilities, minwife Competency, and Maternal Education Level variables shows the X2Hit >X2 table which means that the Facilities, Competency of midwifes, and Maternity Education level influence the increase the number and interest of women giving birth at the Independent Practice Midwife. While the results of the chi square test variable family support and location distance X2Hit < X2 table which means that there is no influence between family support and the distance of the Independent Practice Midwives location to the increasing number and interest of the maternity community in the Independent Practice Midwife.Abstrak. Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat mempengaruhi psikologis ibu bersalin. Tempat yang paling ideal untuk persalinan adalah fasilitas kesehatan dengan perlengkapan dan tenaga kesehatan yang siap menolong sewaktu waktu apabila terjadi komplikasi persalinan atau memerlukan penanganan kegawatdaruratan. Oleh karena itu, untuk melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan harus ada persiapan yang tepat, baik persiapan penolong, alat dan bahan yang disediakan penolong, persiapan tempat, persiapan biaya, persiapan lingkungan dan keluarga serta persiapan transportasi rujukan yang memadai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Minat Masyarakat Bersalin di Praktik Mandiri Bidan Hj. Nurhaedah. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di Hj. Bidan Praktek Mandiri Nurhaedah sebanyak 30 ibu. Hasil analisis Chi Square terhadap variabel Fasilitas, Kompetensi Bidan, dan Tingkat Pendidikan Ibu menunjukkan tabel X2Hit >X2 yang berarti bahwa Fasilitas, Kompetensi Bidan, dan Tingkat Pendidikan Ibu Bersalin mempengaruhi peningkatan jumlah dan minat wanita melahirkan. di Praktek Mandiri Bidan H. Nurhaedah. Sedangkan hasil uji chi square variabel dukungan keluarga dan jarak lokasi tabel X2Hit
摘要。导致母亲选择分娩地点的一些因素是对卫生工作者的信任、费用、获得卫生服务的机会和寻找帮助者的知识、安全的分娩地点和家庭支持。因此,为了由卫生工作者提供接生援助,必须做好适当的准备,包括帮手的准备、帮手提供的工具和材料、场地的准备、费用的准备、环境和家庭的准备,以及充分的转诊运输准备。本研究的目的在于找出影响我市产妇社会增加的因素。Nurhaedah的助产士独立实践研究设计采用横断面方法的描述性分析。这项研究的样本都是在Hj分娩的母亲。Nurhaedah的独立执业助产士,多达30名母亲决定。设备、助产士能力和产妇教育水平变量的卡方分析结果显示X2Hit >X2表,这意味着设备、助产士能力和产妇教育水平影响到在独立执业助产士分娩的妇女人数和兴趣的增加。而卡方检验变量家庭支持和地点距离的结果X2Hit < X2表,这意味着家庭支持和独立执业助产士地点距离对产科社区中独立执业助产士数量和兴趣的增加没有影响。在生理上,生理上的生理因素与生理上的生理因素有关。天马行空,阳春桃色,阳春桃色,阳春桃色,阳春桃色,阳春桃色,阳春桃色,阳春桃色,阳春桃色,阳春桃色,阳春桃色,阳春桃色。Oleh karena itu, untuk melakukan pertolongan persalinan Oleh tenaga kesehatan harus ada perjapan yang tepat, baik perjapan pendragon, alat danbahan yang disediakan pendragon, perjapan tempat, perjapan biaya, perjapan lingkungan dan keluarga serta perjapan transportasi rujukan yang memadai。图juan penelitian ini untuk mengetahui因子-因子Yang menpengaruhi Peningkatan Minat Masyarakat Bersalin di Praktik Mandiri Bidan Hj。Nurhaedah。Desain penelitian yang diunakan adalah deskripitik denan pendekatan横截面。[3][1][3][1][3]。Bidan Praktek Mandiri Nurhaedah sebanyak 30 ibu。Hasil分析x平方分布变量Fasilitas, Kompetensi Bidan, dan Tingkat Pendidikan Ibu menunjukkan表X2Hit >X2 yang berarti bahwa Fasilitas, Kompetensi Bidan, dan Tingkat Pendidikan Ibu Bersalin mempengaruhi peningkatan jumlah dan minat wanita melahirkan。di Praktek Mandiri Bidan H. Nurhaedah。Sedangkan hasil uji chi square变量dukungan keluarga dan jarak lokasi标签X2Hit
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENINGKATNYA MASYARAKAT BERSALIN DI PMB HJ. NURHAEDAH KABUPATEN BONE","authors":"Hasliana Haslan","doi":"10.56836/journaliskb.v7i1.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.56836/journaliskb.v7i1.33","url":null,"abstract":"Abstract.Some factors that cause mothers to choose a place to give birth are trust in health workers, costs, access to health services and knowledge in finding helpers and safe delivery places and family support. Therefore, to provide delivery assistance by health workers, there must be proper preparation, both helper preparation, tools and materials provided by helpers, preparation of premises, preparation of costs, preparation of the environment and the family as well as adequate referral transportation preparation.The purpose of this study for find the factors That Influence The Increasing Of Maternity Society In Hj. Nurhaedah’s Independent Practice Of Midwives The research design used was descriptive analytic with cross sectional approach. The sample in this study were all mothers giving birth at the Hj. Nurhaedah ‘s Independent Practice Midwife, as many as 30 mothers were determined. The results of the Chi Square analysis of Facilities, minwife Competency, and Maternal Education Level variables shows the X2Hit >X2 table which means that the Facilities, Competency of midwifes, and Maternity Education level influence the increase the number and interest of women giving birth at the Independent Practice Midwife. While the results of the chi square test variable family support and location distance X2Hit < X2 table which means that there is no influence between family support and the distance of the Independent Practice Midwives location to the increasing number and interest of the maternity community in the Independent Practice Midwife.Abstrak. Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat mempengaruhi psikologis ibu bersalin. Tempat yang paling ideal untuk persalinan adalah fasilitas kesehatan dengan perlengkapan dan tenaga kesehatan yang siap menolong sewaktu waktu apabila terjadi komplikasi persalinan atau memerlukan penanganan kegawatdaruratan. Oleh karena itu, untuk melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan harus ada persiapan yang tepat, baik persiapan penolong, alat dan bahan yang disediakan penolong, persiapan tempat, persiapan biaya, persiapan lingkungan dan keluarga serta persiapan transportasi rujukan yang memadai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Minat Masyarakat Bersalin di Praktik Mandiri Bidan Hj. Nurhaedah. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di Hj. Bidan Praktek Mandiri Nurhaedah sebanyak 30 ibu. Hasil analisis Chi Square terhadap variabel Fasilitas, Kompetensi Bidan, dan Tingkat Pendidikan Ibu menunjukkan tabel X2Hit >X2 yang berarti bahwa Fasilitas, Kompetensi Bidan, dan Tingkat Pendidikan Ibu Bersalin mempengaruhi peningkatan jumlah dan minat wanita melahirkan. di Praktek Mandiri Bidan H. Nurhaedah. Sedangkan hasil uji chi square variabel dukungan keluarga dan jarak lokasi tabel X2Hit","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"81 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78060219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.56836/journaliskb.v7i1.35
Pattola Ola_mjn
Abstract.Latar Belakang : Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar haemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Penyebab anemia bisa karena kurangnya zat besi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kejadian anemia dalam kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil.Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional study, sehingga ditentukan jumlah sampel yang memenuhi kriteria yaitu sebanyak 40 responden.Hasil :Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden diperoleh tertinggi dalam kategori tidak megalami anemia dan tidak mengalami abortus sebanyak 18 responden (60%). Sedangkan terendah dalam kategori tidak anemia dan mengalami abortus sebanyak 1 responden (3%). Berdasarkan hasil uji chi square test didapatkan ρ-value = 0,004 a<0,05 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara anemia dengan kejadian abortus.Kesimpulan : Ada hubungan antara anemia dengan kejadian abortus di UPT Puskesmas Ajangale. Abstrak. Background: Anemia is a condition where there is a decrease in hemoglobin, hematocrit and erythrocyte counts below normal values. The cause of anemia can be due to a lack of iron for blood formation, for example iron, folic acid and vitamin B12, but what often happens is anemia due to iron deficiency.Objective: To determine the relationship between anemia in pregnancy and abortion in pregnant women.Methods: The type of research used in this study was an analytic survey with a cross sectional study design, so that the number of samples that met the criteria was determined, namely as many as 40 respondents.Results: The results showed that of the 40 respondents, the highest was in the category of not having anemia and no abortion as many as 18 respondents (60%). Meanwhile, the lowest category was not anemic and experienced abortion by 1 respondent (3%). Based on the results of the chi square test, it was found that ρ-value = 0.004 a <0.05, which means that Ha is accepted and H0 is rejected, so it can be concluded that there is a relationship between anemia and the incidence of abortion.Conclusion: There is a relationship between anemia and the incidence of abortion at Puskesmas Ajangale.
抽象。背景:贫血是一种低于正常水平的血红蛋白、血友病和红细胞生成素水平下降的状态。引起贫血的原因可能是由于缺乏铁、叶酸和维生素B12等铁而引起的贫血,但由于铁的缺乏,这种情况经常发生。目的:确定妊娠中的贫血与孕妇流产事件之间的联系。方法:本研究采用的研究类型为交叉研究设计的分析调查,从而确定与测试对象相匹配的样本数量为40人。结果:研究表明,40名受访者中无贫血发病率最高,其中18人没有堕胎。而非贫血和流产的最低类别为1人(3%)。根据志广场测试得到的结果ρ-value = 0.004 a < 0。05的意味着哈拒绝接受和豪,因此可以得出结论,有贫血和abortus事件之间的关系。结论:贫血与UPT Puskesmas Ajangale的流产事件有关。抽象。背景:贫血是一种情况,血红蛋白、血液病和红细胞计数低于正常值。贫血的原因可能是由于铁的血液形成,铁的分解,叶酸酸和维生素B12,但贫血发生的是铁的缺乏。客观:确定贫血和产前妇女堕胎之间的关系。方法:在这项研究中使用的研究类型是一项具有交叉研究设计的分析调查,所以在这份研究中发现的样本编号是确定的,namely有40个责任。结果:最近的受访者中有40人患有贫血,其中最主要的人与18人一样没有堕胎。然而,与此同时,较低的主权制并没有经历一项责任的堕胎(3%)。results》改编自chi广场测试,是找到那个ρ-value = 0.004 a < 0。05,这意味着那哈是公认和豪是rejected,所以它可以成为结论这就是有贫血和abortion incidence》之间关系的联系。结束语:贫血和老年痴呆症的堕胎有关。
{"title":"HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI UPT PUSKESMAS AJANGALE","authors":"Pattola Ola_mjn","doi":"10.56836/journaliskb.v7i1.35","DOIUrl":"https://doi.org/10.56836/journaliskb.v7i1.35","url":null,"abstract":"Abstract.Latar Belakang : Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar haemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Penyebab anemia bisa karena kurangnya zat besi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kejadian anemia dalam kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil.Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional study, sehingga ditentukan jumlah sampel yang memenuhi kriteria yaitu sebanyak 40 responden.Hasil :Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden diperoleh tertinggi dalam kategori tidak megalami anemia dan tidak mengalami abortus sebanyak 18 responden (60%). Sedangkan terendah dalam kategori tidak anemia dan mengalami abortus sebanyak 1 responden (3%). Berdasarkan hasil uji chi square test didapatkan ρ-value = 0,004 a<0,05 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara anemia dengan kejadian abortus.Kesimpulan : Ada hubungan antara anemia dengan kejadian abortus di UPT Puskesmas Ajangale. \u0000 \u0000Abstrak. Background: Anemia is a condition where there is a decrease in hemoglobin, hematocrit and erythrocyte counts below normal values. The cause of anemia can be due to a lack of iron for blood formation, for example iron, folic acid and vitamin B12, but what often happens is anemia due to iron deficiency.Objective: To determine the relationship between anemia in pregnancy and abortion in pregnant women.Methods: The type of research used in this study was an analytic survey with a cross sectional study design, so that the number of samples that met the criteria was determined, namely as many as 40 respondents.Results: The results showed that of the 40 respondents, the highest was in the category of not having anemia and no abortion as many as 18 respondents (60%). Meanwhile, the lowest category was not anemic and experienced abortion by 1 respondent (3%). Based on the results of the chi square test, it was found that ρ-value = 0.004 a <0.05, which means that Ha is accepted and H0 is rejected, so it can be concluded that there is a relationship between anemia and the incidence of abortion.Conclusion: There is a relationship between anemia and the incidence of abortion at Puskesmas Ajangale.","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"80 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91178524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.56836/journaliskb.v7i1.29
Hasnidar
Abstract. Amidwife is a women who has attended dan completed a midwifery education that has been recognized by the government and passed an examination in accordance with the applicable requirements, is recorded (registration), is legally given permission to practice. The purpose of this research isto know the factors that influence the performance of honorary midwifes. The research method isThis study was an analytic survey with a cross sectional design. This design is intended to identify the relationship between the independent variables of work interest, work environment, rewards, co-workers, motivation and attitudes with dependent variable of midwife honorary performance. So that the number of sample (total sampling) was determined as many 26 people.the results of research on honorary midwives at the technical implementation unit of the lamurukung health center in August-Septemberr showed that 19 midwives with good performance and 7 poor performance midwives. From the results of statistical tests showed the performance of the midwives pvalue 0,03, which is <0,05. Work environment pvalue=0,03 which is <0,05. Reward pvalue=0.02 which is <0,05. Co-workers pvalue=0,02 which is <0,05. Motivation pvalue=0,00 which is <0,05. Attitude pvalue=0,03 which is <0,05. This shows that there is a relationship between work interest, work environment, rewards, co-worker, motivation and attitude with the midwifes honorary performance.The conclusion of this research is there is a relationship between work interest, work environment, co-worker, rewards, motivation and attitudes with the midwifes honorary performance Abstrak. Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang telah berlaku, dicatat, (registrasi), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek. Tujuan penelitian ini adalah Diketahuinya Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tenaga honorer bidan. Metode penelitian ini adalahPenelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectional. Rancangan ini dimaksudkan untuk melakukan identifikasi hubungan variabel independen minat kerja, Lingkungan kerja, imbalan, rekan kerja, motivasi dan sikap dengan variabel dependen kinerja honorer bidan. Sehingga ditentukan jumlah sampel (total sampling) yaitu sebanyak 26 orang. hasil penelitian pada tenaga honorer bidan di UPT Puskesmas Lamurukung pada bulan Agustus-September menunjukkan bahwa bidan yang memiliki kinerja yang baik sebanyak 19 orang dan yang memiliki kinerja yang kurang baik sebanyak 7 orang. Dari hasil uji statistik menunjukkan kinerja bidan nilai p value=0,03 yakni < 0,05. Lingkungan kerja nilai p value=0,03 yakni <0,05. imbalan nilai p value=0,02 yakni <0,05. Rekan kerja nilai p value=0,02 yakni <0,05. motivasi nilai p value=0,03 yakni <0,05. sikap nilai p value=0,03 yakni <0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara minat kerja, lingkungan kerja, imbalan rekan kerja,
摘要助产士是指参加或完成了政府认可的助产教育,并按照适用要求通过考试,被记录(注册),合法获准执业的妇女。本研究的目的是了解影响荣誉助产士绩效的因素。本研究采用横断面设计的分析调查法。本设计旨在确定工作兴趣、工作环境、奖励、同事、动机、态度自变量与助产士荣誉绩效因变量之间的关系。因此,样本数量(总抽样)确定为26人。8月至9月期间在lamurukung保健中心技术执行单位对荣誉助产士进行的研究结果表明,有19名助产士表现良好,7名助产士表现不佳。从统计检验结果来看,助产士的绩效p值为0.03,< 0.05。工作环境pvalue=0,03,即<0,05。奖励值=0.02,即< 0.05。同事pvalue= 0.02,即< 0.05。动机pvalue=0,00,即<0,05。Attitude pvalue=0,03,即<0,05。这表明工作兴趣、工作环境、奖励、同事、动机和态度与助产士的荣誉表现存在一定的关系。本研究的结论是:工作兴趣、工作环境、同事、奖励、动机和态度对助产士的荣誉绩效有显著的影响。Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti danmenyeesaikan pendidikan Bidan yang telah diakui peremintah danlulus ujian sesuai denan persyatan yang telah berlaku,指示,(注册),diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek。图juan penelitian ini adalah Diketahuinya Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tenaga荣誉bidan。方法penelitian ini adalalh penelitian ini bersiat调查分析,dengan rangangan横截面。Rancangan ini dimaksudkan untuk melakukan identifikasi hubungan变量独立于minat kerja, Lingkungan kerja, imbalan, rekan kerja, motivasi dan sikap dungan变量独立于kinerja荣誉bidan。sehinga ditentukan jumlah sample(总采样)yyitu sebanyak 26。hasil penelitian pada tenaga荣誉bidan di UPT Puskesmas Lamurukung pada bulan Agustus-September menunjukkan bahwa bidan yang memiliki kinerja yang baik sebanyak 19 orang dan yang memiliki kinerja yang kurang baik sebanyak 7 orang。Dari hasil uji统计menunjukkan kinerja bidan nilai p值= 0.03 yakni < 0.05。凌昆干kerja nilai p值=0,03 yakni <0,05。Imbalan nilai p值= 0.02,yakni < 0.05。Rekan kerja nilai p值= 0.02 yakni < 0.05。Motivasi nilai p值=0,03 yakni <0,05。Sikap nilai p值=0,03 yakni <0,05。halini menunjukkan bahwa ada hubungan antara minat kerja, lingkungan kerja, imbalan rekan kerja, motivasi dan sikap dengan kinerja荣誉bidan。kespulpanpenelitian ini adalah Ada hubungan antara minat kerja, lingkungan kerja, imbalan rekan kerja, motivasi dan sikap dengan kinerja荣誉bidan
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA TENAGA HONORER BIDAN DI UPT PUSKESMAS LAMURUKUNG","authors":"Hasnidar","doi":"10.56836/journaliskb.v7i1.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.56836/journaliskb.v7i1.29","url":null,"abstract":"Abstract. Amidwife is a women who has attended dan completed a midwifery education that has been recognized by the government and passed an examination in accordance with the applicable requirements, is recorded (registration), is legally given permission to practice. The purpose of this research isto know the factors that influence the performance of honorary midwifes. The research method isThis study was an analytic survey with a cross sectional design. This design is intended to identify the relationship between the independent variables of work interest, work environment, rewards, co-workers, motivation and attitudes with dependent variable of midwife honorary performance. So that the number of sample (total sampling) was determined as many 26 people.the results of research on honorary midwives at the technical implementation unit of the lamurukung health center in August-Septemberr showed that 19 midwives with good performance and 7 poor performance midwives. From the results of statistical tests showed the performance of the midwives pvalue 0,03, which is <0,05. Work environment pvalue=0,03 which is <0,05. Reward pvalue=0.02 which is <0,05. Co-workers pvalue=0,02 which is <0,05. Motivation pvalue=0,00 which is <0,05. Attitude pvalue=0,03 which is <0,05. This shows that there is a relationship between work interest, work environment, rewards, co-worker, motivation and attitude with the midwifes honorary performance.The conclusion of this research is there is a relationship between work interest, work environment, co-worker, rewards, motivation and attitudes with the midwifes honorary performance \u0000Abstrak. Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang telah berlaku, dicatat, (registrasi), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek. Tujuan penelitian ini adalah Diketahuinya Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tenaga honorer bidan. Metode penelitian ini adalahPenelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectional. Rancangan ini dimaksudkan untuk melakukan identifikasi hubungan variabel independen minat kerja, Lingkungan kerja, imbalan, rekan kerja, motivasi dan sikap dengan variabel dependen kinerja honorer bidan. Sehingga ditentukan jumlah sampel (total sampling) yaitu sebanyak 26 orang. hasil penelitian pada tenaga honorer bidan di UPT Puskesmas Lamurukung pada bulan Agustus-September menunjukkan bahwa bidan yang memiliki kinerja yang baik sebanyak 19 orang dan yang memiliki kinerja yang kurang baik sebanyak 7 orang. Dari hasil uji statistik menunjukkan kinerja bidan nilai p value=0,03 yakni < 0,05. Lingkungan kerja nilai p value=0,03 yakni <0,05. imbalan nilai p value=0,02 yakni <0,05. Rekan kerja nilai p value=0,02 yakni <0,05. motivasi nilai p value=0,03 yakni <0,05. sikap nilai p value=0,03 yakni <0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara minat kerja, lingkungan kerja, imbalan rekan kerja,","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90681733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.56836/journaliskb.v7i1.32
Jurnal Suara Kesehatan
Abstract. Lactation Management is all the efforts made to help mothers achieve success in breastfeeding their babies. Lactation Management is a procedure that is needed to support the success of breastfeeding, namely for 0-6 months without additional food based on a preliminary study at the UPT Sibulue Puskesmas, babies who have been exclusively breastfed (69.20%). This study aims to determine the Relationship between Mother's Knowledge of Lactation Management and the Success of Exclusive Breastfeeding in the Work Area of Puskesmas Sibulue, This study used an analytical study with a cross sectional study design. The sample of this study is 50 mothers who have babies aged 6-12 months taken proportionally starfied with using slowving sampling, the independent variable is the ubiquitous knowledge of lactation management and the dependent variable is the success of exclusive breastfeeding. The type of data used in this study is primary data, ie data taken from respondents directly using the observation questionnaire. Statistical tests using Chi Square Contingency that were analyzed manually obtained the value of X2calculated> X2α (0.050 = 5%) and the results of X2 were compared with the results of df, and the results obtained X2> df or 11.07> 7.815 meant the results of statistical calculations were significant ( significant) Ho is rejected and Ha is accepted, that is Ha = O ≠ E or shows that there is a relationship between the dependent variable and the independent variable, meaning that there is a relationship between the level of knowledge about lactation management and the success of exclusive breastfeeding so it can be concludedThere is a Relationship between Mother's Knowledge Level on Lactation Management and the Success of Exclusive Breastfeeding. Abstrak. Manajemen Laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Manajemen Laktasi adalah tata laksana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan menyusui yaitu selama 0-6 bulan tanpa makanan tambahan berdasarkan studi pendahuluan di UPT Puskesmas Sibulue, bayi yang berhasil mendapat ASI secara Eksklusif yaitu (69,20%).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Manajemen Laktasi Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sibulue, penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, Sampel penelitian ini adalah 50 ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan yang diambil secara proporsional starfied dengan menggunakan slowving sampling, variabel bebas adalah pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi dan variabel terikat adalah keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, yaitu data yang diambil dari responden secara langsung dengan menggunakan observasi. Uji statistik menggunakan Chi Square Contingency yang dianalisis secara manual didapatkan hasil nilai X2hitung > X2α (0,0
摘要哺乳管理是帮助母亲成功哺乳婴儿所做的一切努力。根据UPT Sibulue Puskesmas的一项初步研究,哺乳管理是支持母乳喂养成功所需的一项程序,即0-6个月没有额外食物的婴儿,纯母乳喂养(69.20%)。本研究旨在探讨Puskesmas Sibulue工作区内母亲哺乳管理知识与纯母乳喂养成功的关系。本研究采用横断面研究设计的分析研究。本研究的样本为50名6-12个月的母亲,按比例采用慢速采样,自变量为普遍存在的哺乳管理知识,因变量为纯母乳喂养的成功。本研究中使用的数据类型为原始数据,即直接使用观察问卷从受访者中获取的数据。手工分析的卡方偶然性统计检验得到X2计算的> X2α值(0.050 = 5%),X2的结果与df的结果进行比较,得到的X2> df或11.07> 7.815表示统计计算结果显著(significant), Ho被拒绝,Ha被接受,即Ha = O≠E或说明因变量与自变量之间存在关系。这意味着母乳喂养管理知识水平与纯母乳喂养成功之间存在关系,因此可以得出结论:母亲的母乳喂养管理知识水平与纯母乳喂养成功之间存在关系。Abstrak。管理人员拉克塔斯·梅鲁帕坎斯加拉达亚·帕帕亚杨·迪拉库坎·乌拉库坎·乌拉图·乌拉达伊姆·梅鲁巴伊亚。管理Laktasi adalah tata laksana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan menyusui yitu selama 0-6 bulan tanpa makanan tambahan berdasarkan研究pendahuluan i UPT Puskesmas Sibulue, bayi yang berhasil mendapat ASI secara Eksklusif yitu(69,20%)。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu tenang Manajemen Laktasi Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sibulue, Penelitian ini menggunakan Penelitian analitik Dengan ranancan Penelitian adalah 50 Ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan yang diambil secara比例starfied dunan menggunakan慢速采样变量bebas adalah pengetahuan ibutentententenmanagemen laktasi变量terikat adalah keberhasilan pemberian Eksklusif, Jenis数据yang digunakan dalam penelitian ini数据primer, yitu数据yang diambil dari响应secara langsung dengan menggunakan观测站。乌吉统计x平方偶然性阳分析x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性,x平方偶然性阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德·阿提哈德
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SIBULUE","authors":"Jurnal Suara Kesehatan","doi":"10.56836/journaliskb.v7i1.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.56836/journaliskb.v7i1.32","url":null,"abstract":"Abstract. Lactation Management is all the efforts made to help mothers achieve success in breastfeeding their babies. Lactation Management is a procedure that is needed to support the success of breastfeeding, namely for 0-6 months without additional food based on a preliminary study at the UPT Sibulue Puskesmas, babies who have been exclusively breastfed (69.20%). This study aims to determine the Relationship between Mother's Knowledge of Lactation Management and the Success of Exclusive Breastfeeding in the Work Area of Puskesmas Sibulue, This study used an analytical study with a cross sectional study design. The sample of this study is 50 mothers who have babies aged 6-12 months taken proportionally starfied with using slowving sampling, the independent variable is the ubiquitous knowledge of lactation management and the dependent variable is the success of exclusive breastfeeding. The type of data used in this study is primary data, ie data taken from respondents directly using the observation questionnaire. Statistical tests using Chi Square Contingency that were analyzed manually obtained the value of X2calculated> X2α (0.050 = 5%) and the results of X2 were compared with the results of df, and the results obtained X2> df or 11.07> 7.815 meant the results of statistical calculations were significant ( significant) Ho is rejected and Ha is accepted, that is Ha = O ≠ E or shows that there is a relationship between the dependent variable and the independent variable, meaning that there is a relationship between the level of knowledge about lactation management and the success of exclusive breastfeeding so it can be concludedThere is a Relationship between Mother's Knowledge Level on Lactation Management and the Success of Exclusive Breastfeeding. \u0000Abstrak. Manajemen Laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Manajemen Laktasi adalah tata laksana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan menyusui yaitu selama 0-6 bulan tanpa makanan tambahan berdasarkan studi pendahuluan di UPT Puskesmas Sibulue, bayi yang berhasil mendapat ASI secara Eksklusif yaitu (69,20%).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Manajemen Laktasi Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sibulue, penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, Sampel penelitian ini adalah 50 ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan yang diambil secara proporsional starfied dengan menggunakan slowving sampling, variabel bebas adalah pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi dan variabel terikat adalah keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, yaitu data yang diambil dari responden secara langsung dengan menggunakan observasi. Uji statistik menggunakan Chi Square Contingency yang dianalisis secara manual didapatkan hasil nilai X2hitung > X2α (0,0","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"53 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73583517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.56836/journaliskb.v7i1.30
Indryani
Abstract. Breast self-examinationis an inseparable part of every woman's breast exam. Breast self-examination is performed once a month and can be an effective screening instrument for breast problems. The purpose of this study was to describe the knowledge of young women about breast self-examination and knowledge of awareness techniques in adolescent girls, the type of research used was quantitative research using pretess and posttess designs. The population in this study were all high school students of 27 Bone High School and sampling in the study. This research uses purposive sampling with a sample size of 40 students. The results of the study were obtained prior knowledge of the technical material, realized that students had no good knowledge, and 32 people had less knowledge (80.0%), had sufficient knowledge of 8 people (20.0%). As for the knowledge after giving the material, there is an increase in knowledge where there are 24 people with good knowledge (60%), 3 people less knowledgeable (7.5%), and 13 people with sufficient knowledge (32.5%). The results of the research were based on the knowledge of the pretest awareness technique, it was found that there were 11 people who knew about the awareness technique (27.5%) and did not know as many as 29 people (72.5%). (90.0%) who knew the technique were aware and those who did not know were 4 people (10.0%). So it can be concluded that there is an increase in knowledge about Sadari before being given the material and after being given the material, and there is an increase in knowledge of breast care techniques before being practiced and after being practiced. Abstrak: Pemeriksaan payudara sendiri adalah bagian yang tidak dipisahkan dari pemeriksaan payudara setiap wanita. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan setiap 1 bulan sekali dan dapat menjadi instrumen penapisan yang efektif untuk mengetahui masalah pada payudara.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri dan pemgetahuan tentang tekhnik sadari pada remaja putri, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan pretess dan posttess Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi SMAN 27 Bone dan penarikan sampel dalam penelitian ini mengunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 siswa Hasil penelitian didapatkan Pengetahuan sebelum tes mengenai Materi Tekhnik sadari tidak didapatkan siswa berpengetahuan baik, dan berpengetahuan kurang sebanyak 32 orang 80,0%), berpengetahuan cukup sebanyak 8 orang (20,0%). Adapun pengetahuan setelah pemberian materi didapatkan Peningkatan pengetahuan dimana Berpengetahuan baik sebanyak 24 orang (60%), berpengetahuan kurang 3 orang ( 7,5%), dan berpengetahuan cukup sebanyak 13 orang ( 32,5 %). Adapun hasil penelitian berdasarkan Pengetahuan tentang Tekhnik Sadari pretest didapatkan Yang mengetahui tentang tekhnik sadari sebanyak 11 orang ( 27,5 %) dan tidak mengetahui seb
摘要乳房自检是每位女性乳房检查中不可分割的一部分。乳房自检每月进行一次,是乳房问题的有效筛查手段。本研究的目的是描述年轻女性对乳房自我检查的知识和青春期女孩的意识技巧的知识,研究类型采用无前后设计的定量研究。本研究的人群为27骨高中的所有高中生,并在研究中抽样。本研究采用目的性抽样,样本量为40名学生。本研究的结果是获得了对技术材料的先验知识,认识到学生没有很好的知识,有32人知识较少(80.0%),有充分的知识8人(20.0%)。在提供资料后的知识方面,知识有所增加,其中知识较好的有24人(60%),知识较差的有3人(7.5%),知识充足的有13人(32.5%)。研究结果基于对测前觉知技术的了解,发现知道觉知技术的有11人(27.5%),不知道的有29人(72.5%)。知道的占90.0%,不知道的占10.0%。因此,我们可以得出结论,在接受培训前和接受培训后,人们对Sadari的了解有所增加,在接受培训前和培训后,人们对乳房护理技术的了解有所增加。摘要:Pemeriksaan payudara sendiri adalah bagian yang tidak dipisahkan dari Pemeriksaan payudara seap wanita。Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan setiap 1 bulan sekali丹dapat menjadi赞誉penapisan杨efektif为她mengetahui masalah篇payudara。图juan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan remajaji putri tenteri pengetahui tenteri pegetahui tenteri tekhnik sadari padremajaji putri人口普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查普查Berpengetahuan cucuup sebanyak 8橙(20.0%)。Adapun pengetahuan setelah pemberian materi didapatkan Peningkatan pengetahuan dimana Berpengetahuan baik sebanyak 24 orang (60%), Berpengetahuan kurang 3 orang (7.5%), dan Berpengetahuan cuup sebanyak 13 orang(32,5%)。Adapun hasil penelitian berdasarkan Pengetahuan tentang Tekhnik Sadari pretest didapatkan Yang mengetahui tentang Tekhnik Sadari sebanyak 11 orangang (27.5%) dan tidak mengetahui sebanyak 29 orangang (72,5%) Adapun setelah post test didapat terjadi peningkatan Pengetahuan tentang Tekhnik Sadari sebanyak 36 orangang (90.9%) Yang mengetahui Tekhnik Sadari dan Yang tidak mengetahui sebanyak 4 orangang(10.0%)。这句话的意思是说:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。
{"title":"GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMAN27 BONE","authors":"Indryani","doi":"10.56836/journaliskb.v7i1.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.56836/journaliskb.v7i1.30","url":null,"abstract":"Abstract. Breast self-examinationis an inseparable part of every woman's breast exam. Breast self-examination is performed once a month and can be an effective screening instrument for breast problems. The purpose of this study was to describe the knowledge of young women about breast self-examination and knowledge of awareness techniques in adolescent girls, the type of research used was quantitative research using pretess and posttess designs. The population in this study were all high school students of 27 Bone High School and sampling in the study. This research uses purposive sampling with a sample size of 40 students. The results of the study were obtained prior knowledge of the technical material, realized that students had no good knowledge, and 32 people had less knowledge (80.0%), had sufficient knowledge of 8 people (20.0%). As for the knowledge after giving the material, there is an increase in knowledge where there are 24 people with good knowledge (60%), 3 people less knowledgeable (7.5%), and 13 people with sufficient knowledge (32.5%). The results of the research were based on the knowledge of the pretest awareness technique, it was found that there were 11 people who knew about the awareness technique (27.5%) and did not know as many as 29 people (72.5%). (90.0%) who knew the technique were aware and those who did not know were 4 people (10.0%). So it can be concluded that there is an increase in knowledge about Sadari before being given the material and after being given the material, and there is an increase in knowledge of breast care techniques before being practiced and after being practiced. \u0000Abstrak: Pemeriksaan payudara sendiri adalah bagian yang tidak dipisahkan dari pemeriksaan payudara setiap wanita. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan setiap 1 bulan sekali dan dapat menjadi instrumen penapisan yang efektif untuk mengetahui masalah pada payudara.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri dan pemgetahuan tentang tekhnik sadari pada remaja putri, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan pretess dan posttess Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi SMAN 27 Bone dan penarikan sampel dalam penelitian ini mengunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 siswa Hasil penelitian didapatkan Pengetahuan sebelum tes mengenai Materi Tekhnik sadari tidak didapatkan siswa berpengetahuan baik, dan berpengetahuan kurang sebanyak 32 orang 80,0%), berpengetahuan cukup sebanyak 8 orang (20,0%). Adapun pengetahuan setelah pemberian materi didapatkan Peningkatan pengetahuan dimana Berpengetahuan baik sebanyak 24 orang (60%), berpengetahuan kurang 3 orang ( 7,5%), dan berpengetahuan cukup sebanyak 13 orang ( 32,5 %). Adapun hasil penelitian berdasarkan Pengetahuan tentang Tekhnik Sadari pretest didapatkan Yang mengetahui tentang tekhnik sadari sebanyak 11 orang ( 27,5 %) dan tidak mengetahui seb","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"3670 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86678619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Reports of patient safety incidence at health service provider have yet been optimized. Report rates are still low and health service providers were facing obstacles in reporting incidents. Therefore, the purpose of this study was to identify obstacles in reporting patient safety incidents. A literature review was the method of choice in this study. Literature sources were obtained from the Pubmed and Ebsco Medline databases based on inclusion criteria. Based on the literature search results that have been done, we get as many as six (n = 6) articles. The obstacles that were found in reporting incidents are the negatif impact felt by the reporter, the lack of time in reporting incidents, lack of feedback, certain types of incidents reported, lack of knowledge, incidence reports were not considered as obligation, lack of clarity on who should report, lack of anonymity, and reporting system that has yet been optimized. Meanwhile, the ways to overcome these obstacles are improving and increasing report rates, giving feedback, increasing anonymity and secrecy, as well as giving the reward, education, and training for incident reports. As conclusion, obstacles in reporting incidence surely can hinder patient safety and therefore need to be resolved. Commitment from policy maker were necessary in improving patient’s safety incident reporting system. Keywords: obstacles; incidence report; patient safety ABSTRAK Pelaporan insiden keselamatan pasien di pelayanan kesehatan saat ini belum optimal. Tingkat pelaporan masih rendah, petugas kesehatan masih merasakan kendala dalam melaporkan kejadian. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hambatan dalam pelaporan insiden keselamatan pasien. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah literature review. Sumber literatur didapatkan dari basis data Pubmed dan Ebsco Medline berdasarkan kriteria inklusi. Berdasarkan hasil pencarian literatur yang telah dilakukan, kami mendapatkan sebanyak enam (n=6) artikel. Hambatan pelaporan insiden yang ditemukan dalam penelitian ini adalah adanya dampak negatif yang dirasakan oleh pelapor, kurangnya waktu melaporkan insiden, kurangnya umpan balik, jenis insiden tertentu yang dilaporkan, kurangnya pengetahuan, pelaporan tidak dianggap sebagai kewajiban, kurangnya kejelasan tentang siapa yang harus melaporkan, kurangnya anonimitas, dan sistem pelaporan yang belum optimal. Sedangkan cara mengatasi hambatan atau fasilitator pelaporan insiden adalah mengembangkan dan meningkatkan sistem pelaporan, memberikan umpan balik, meningkatkan anonimitas dan kerahasiaan, serta memberikan penghargaan, pendidikan dan pelatihan tentang sistem pelaporan insiden. Sebagai kesimpulan, hambatan dalam melaporkan insiden tentunya menghambat peningkatan keselamatan pasien sehingga diperlukan upaya untuk mengatasinya. Komitmen para pembuat kebijakan memainkan peran penting dalam meningkatkan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien. Kata kunci: hambatan; pela
关于卫生服务提供者的患者安全发生率的报告尚未得到优化。报告率仍然很低,保健服务提供者在报告事件方面面临障碍。因此,本研究的目的是确定报告患者安全事件的障碍。本研究采用文献回顾法。根据纳入标准从Pubmed和Ebsco Medline数据库中获取文献来源。根据已经完成的文献搜索结果,我们得到多达六篇(n = 6)文章。在举报过程中存在的障碍主要有:举报人感受到负面影响、举报时间不够、缺乏反馈、举报的事件类型较多、缺乏相关知识、举报事件不被视为义务、举报对象不明确、匿名性不足、举报制度尚未优化等。与此同时,克服这些障碍的方法是提高和增加报告率,提供反馈,增加匿名性和保密性,以及对事件报告进行奖励、教育和培训。总之,报告发病率的障碍肯定会妨碍患者的安全,因此需要加以解决。完善患者安全事故报告制度需要决策者的承诺。关键词:障碍;发病率报告;【摘要】患者安全:皮拉坡内皮拉坡内皮拉坡内皮拉坡内皮拉坡内皮拉坡内皮拉坡内皮拉坡内皮拉坡内皮拉坡内皮拉坡内皮拉坡内皮拉坡内皮拉坡。这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”Oleh karena, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengfikasi hambatan dalam pelaporan在keselamatan pasien内。本文综述了国内外对阿达拉的研究。9月份文献资料以Pubmed和Ebsco Medline为基础,参考文献标准。[中文][中文][中文][中文][中文]。杨Hambatan pelaporan内线ditemukan dalam penelitian ini adalah adanya dampak负数杨dirasakan奥列格·杜宾纳(pelapor kurangnya waktu melaporkan内线,kurangnya umpan balik, jenis内线tertentu杨dilaporkan kurangnya pengetahuan, pelaporan有些dianggap sebagai kewajiban, kurangnya kejelasan tentang siapa杨harus melaporkan, kurangnya anonimitas,丹sistem pelaporan杨belum最佳。Sedangkan cara mengatasi hambatan atau fasilitator pelaporan in adalah mengembangkan dan meningkatkan system pelaporan, memberikan umpan balik, meningkatkan anonimitas dan kerahasiaan, serta memberikan penghargaan, pendidikan dan pelatihan tentang system pelaporan in。我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你。Komitmen para pembuat kebijakan memainkan peran penting dalam meningkatkan系统pelaporan内部keselamatan pasien。Kata kunci: hambatan;pelaporan内线;keselamatan pasien
{"title":"Hambatan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien : A Literature ReviewHambatan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien: A Literature Review","authors":"Aco Mursid, E. L. Sjattar, Rosyidah Arafat","doi":"10.33846/SF12302","DOIUrl":"https://doi.org/10.33846/SF12302","url":null,"abstract":"Reports of patient safety incidence at health service provider have yet been optimized. Report rates are still low and health service providers were facing obstacles in reporting incidents. Therefore, the purpose of this study was to identify obstacles in reporting patient safety incidents. A literature review was the method of choice in this study. Literature sources were obtained from the Pubmed and Ebsco Medline databases based on inclusion criteria. Based on the literature search results that have been done, we get as many as six (n = 6) articles. The obstacles that were found in reporting incidents are the negatif impact felt by the reporter, the lack of time in reporting incidents, lack of feedback, certain types of incidents reported, lack of knowledge, incidence reports were not considered as obligation, lack of clarity on who should report, lack of anonymity, and reporting system that has yet been optimized. Meanwhile, the ways to overcome these obstacles are improving and increasing report rates, giving feedback, increasing anonymity and secrecy, as well as giving the reward, education, and training for incident reports. As conclusion, obstacles in reporting incidence surely can hinder patient safety and therefore need to be resolved. Commitment from policy maker were necessary in improving patient’s safety incident reporting system. \u0000Keywords: obstacles; incidence report; patient safety \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Pelaporan insiden keselamatan pasien di pelayanan kesehatan saat ini belum optimal. Tingkat pelaporan masih rendah, petugas kesehatan masih merasakan kendala dalam melaporkan kejadian. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hambatan dalam pelaporan insiden keselamatan pasien. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah literature review. Sumber literatur didapatkan dari basis data Pubmed dan Ebsco Medline berdasarkan kriteria inklusi. Berdasarkan hasil pencarian literatur yang telah dilakukan, kami mendapatkan sebanyak enam (n=6) artikel. Hambatan pelaporan insiden yang ditemukan dalam penelitian ini adalah adanya dampak negatif yang dirasakan oleh pelapor, kurangnya waktu melaporkan insiden, kurangnya umpan balik, jenis insiden tertentu yang dilaporkan, kurangnya pengetahuan, pelaporan tidak dianggap sebagai kewajiban, kurangnya kejelasan tentang siapa yang harus melaporkan, kurangnya anonimitas, dan sistem pelaporan yang belum optimal. Sedangkan cara mengatasi hambatan atau fasilitator pelaporan insiden adalah mengembangkan dan meningkatkan sistem pelaporan, memberikan umpan balik, meningkatkan anonimitas dan kerahasiaan, serta memberikan penghargaan, pendidikan dan pelatihan tentang sistem pelaporan insiden. Sebagai kesimpulan, hambatan dalam melaporkan insiden tentunya menghambat peningkatan keselamatan pasien sehingga diperlukan upaya untuk mengatasinya. Komitmen para pembuat kebijakan memainkan peran penting dalam meningkatkan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien. \u0000Kata kunci: hambatan; pela","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89794040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ulcus diabeticum is the most common complication that results in death. Diabetic foot currently reach 40 to 60 million people in patients diagnosed with diabetes mellitus. This article was a mobile-health systematic review in preventing diabetic foot injuries. The search sources were Scopus, Science Direct, PubMed, ProQuest, Ebscohost and Sage published from 2015 to 2020 with the search keywords of "diabetes mellitus", "ulcus diabetic", "foot ulcer", "diabetic wound", "prevention", "mhealth", "telehealth ", " telemedicine", and "telenursing". The results show that there were four components in preventing diabetes wounds, namely monitoring foot temperature, foot images, directed guidance and virtual consultation. Mhealth has a positive impact on the prevention of diabetes mellitus wounds so that mHealth can be applied to prevent the incidence of diabetic wounds. Keywords: m-health; prevention; diabetic wounds ABSTRAK Ulkus diabeticum merupakan komplikasi yang paling banyak mengakibatkan kematian. Kaki diabetik saat ini mencapai 40 hingga 60 juta jiwa pada pasien yang terdiagnosa diabetes mellitus. Artikel ini merupakan systematic review mobile-health dalam mencegah luka kaki diabetik. Sumber pencarian adalah Scopus, Science Direct, PubMed, ProQuest, Ebscohost dan Sage yang diterbitkan dari 2015 hingga 2020 dengan kata kunci pencarian "diabetes mellitus", "ulcus diabetic", "foot ulcer", "diabetic wound" "prevention", "mhealth", "telehealth", "telemedicine", dan "telenursing". Hasil menunjukkan terdapat empat komponen dalam pencegahan luka diabetes yakni monitoring suhu kaki, gambar kaki, panduan terarah dan konsultasi virtual. mhealth berdampak positif pada pencegahan luka diabetes mellitus sehingga mHealth dapat memungkinkan untuk diterapkan untuk mencegah kejadian luka diabetes. Kata kunci: mhealth; pencegahan; luka diabetes
糖尿病溃疡是导致死亡的最常见并发症。糖尿病足目前在诊断为糖尿病的患者中达到4000万~ 6000万人。本文是一篇关于预防糖尿病足部损伤的移动健康系统综述。检索来源为Scopus、Science Direct、PubMed、ProQuest、Ebscohost、Sage等2015 - 2020年出版的文献,关键词为“diabetes mellitus”、“ulcus diabetes”、“foot ulcer”、“diabetic wound”、“prevention”、“mhealth”、“telehealth”、“telemedicine”、“telennursing”。结果表明,糖尿病伤口的预防包括足部温度监测、足部影像、定向指导和虚拟会诊四个组成部分。移动医疗对糖尿病伤口的预防有积极的影响,因此可以应用移动医疗来预防糖尿病伤口的发生。关键词:移动医疗;预防;【摘要】糖尿病伤口(Ulkus diabicum merupakan komplikasi yang paling banyak mengakibatkan kematian)。Kaki糖尿病患者的诊断为糖尿病,诊断为糖尿病。Artikel ini merupakan系统评价移动健康dalam menegah luka kaki糖尿病。2015年9月,Scopus, Science Direct, PubMed, ProQuest, Ebscohost, dan Sage yang diiterbitkan dari, 2015年12月,“糖尿病”,“糖尿病溃疡”,“糖尿病伤口”,“预防”,“移动健康”,“远程健康”,“远程医疗”,“远程护理”。Hasil menunjukkan terdapat empponen dalam pencegahan luka糖尿病yakni监测suhu kaki, gambar kaki, panduan terarah dan konsultasi虚拟。mhealth health:糖尿病,糖尿病,糖尿病,糖尿病,糖尿病,糖尿病。移动医疗;pencegahan;卢卡糖尿病
{"title":"Mobile Health untuk Mencegah Luka Diabetes: A Systematic Review","authors":"Risyda Zakiyah Hanim, T. Herawati","doi":"10.33846/sf12301","DOIUrl":"https://doi.org/10.33846/sf12301","url":null,"abstract":"Ulcus diabeticum is the most common complication that results in death. Diabetic foot currently reach 40 to 60 million people in patients diagnosed with diabetes mellitus. This article was a mobile-health systematic review in preventing diabetic foot injuries. The search sources were Scopus, Science Direct, PubMed, ProQuest, Ebscohost and Sage published from 2015 to 2020 with the search keywords of \"diabetes mellitus\", \"ulcus diabetic\", \"foot ulcer\", \"diabetic wound\", \"prevention\", \"mhealth\", \"telehealth \", \" telemedicine\", and \"telenursing\". The results show that there were four components in preventing diabetes wounds, namely monitoring foot temperature, foot images, directed guidance and virtual consultation. Mhealth has a positive impact on the prevention of diabetes mellitus wounds so that mHealth can be applied to prevent the incidence of diabetic wounds. Keywords: m-health; prevention; diabetic wounds ABSTRAK Ulkus diabeticum merupakan komplikasi yang paling banyak mengakibatkan kematian. Kaki diabetik saat ini mencapai 40 hingga 60 juta jiwa pada pasien yang terdiagnosa diabetes mellitus. Artikel ini merupakan systematic review mobile-health dalam mencegah luka kaki diabetik. Sumber pencarian adalah Scopus, Science Direct, PubMed, ProQuest, Ebscohost dan Sage yang diterbitkan dari 2015 hingga 2020 dengan kata kunci pencarian \"diabetes mellitus\", \"ulcus diabetic\", \"foot ulcer\", \"diabetic wound\" \"prevention\", \"mhealth\", \"telehealth\", \"telemedicine\", dan \"telenursing\". Hasil menunjukkan terdapat empat komponen dalam pencegahan luka diabetes yakni monitoring suhu kaki, gambar kaki, panduan terarah dan konsultasi virtual. mhealth berdampak positif pada pencegahan luka diabetes mellitus sehingga mHealth dapat memungkinkan untuk diterapkan untuk mencegah kejadian luka diabetes. Kata kunci: mhealth; pencegahan; luka diabetes","PeriodicalId":31281,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84856478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}