首页 > 最新文献

Jurnal Manusia dan Lingkungan最新文献

英文 中文
DESAIN LANSKAP SEMPADAN SUNGAI BERBASIS PREFERENSI MASYARAKAT DI SEGMEN JALAN RADAR AURI, JAKARTA TIMUR (Preferenced-based Riparian Landscape Design of Cipinang River in The Radar Auri Street Segment, East Jakarta) 雅加达东部雷达Auri街段Cipinang河河岸景观设计
Pub Date : 2020-10-09 DOI: 10.22146/jml.52711
Urfa Adzkia, I. S. Fatimah
AbstrakJakarta Timur adalah kota administrasi terluas di provinsi DKI Jakarta. Laju pembangunan kota yang semakin meningkat menyebabkan daya tampung dan daya dukung lingkungan kota semakin menurun sehingga memicu timbulnya permasalahan sosial, ekosistem lingkungan daratan maupun akuatik. Lanskap sempadan Sungai merupakan aspek penting dari konstruksi lanskap perkotaan. Lanskap sempadan Sungai Cipinang memiliki fungsi ekologis, estetika dan sosial. Masyarakat merupakan kunci bagi terciptanya kehidupan sosial yang berkelanjutan dalam sebuah taman lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di taman lingkungan perlu adanya keterlibatan masyarakat sekitar dengan mempelajari preferensi masyarakat sekitar terhadap taman. Oleh karena itu, dibutuhkan desain taman lingkungan berdasarkan preferensi masyarakat sekitar untuk menciptakan sebuah taman lingkungan yang fungsional, estetis, ekologis, dan berkelanjutan. Proses desain lanskap sempadan Sungai Cipinang dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: tahap pengumpulan data, tahap analisis dan sintesiskonsep, dan desain. Konsep yang digunakan dalam taman lingkungan ini adalah Taman Olahraga dan Olah jiwa dengan memilih tanaman kangkung air sebagai konsep desain. Konsep ini dipilih untuk menjaga dan memelihara lingkungan sempadan sungai serta memberikan ruang olahraga, area rekreasi dan meningkatkan interaksi antar masyarakat sekitar. Setelah dilakukan proses desain, dihasilkan 3 model pilihan desain dan satu diantaranya menjadi sebuah siteplan yang digunakan sebagai gambar acuan dalam proses pembuatan gambar kerja. Siteplan dilengkapi dengan gambar tampak potongan, perspektif, detail desain, dan rencana penanaman.AbstractEast Jakarta is the largest administrative city in the province of DKI Jakarta. The increasing space of urban development causes the capacity and the carrying capacity of the urban environment to decrease, thus triggering the emergence of social problems, ecosystems of the land, and aquatic environment. The riparian landscape is an important aspect of the urban landscape. The riparian landscape of Cipinang River has ecological, aesthetic, and social functions. Community is the key to create sustainable social life in the community park. To know the needs of people in a community park is important as well as in a park design process, it could be grasped through the study of people preferences. Therefore, it is important too to study the community park design based on user preference to create a community park that is functional, aesthetic, ecological, and sustainable. The design process will be carried out through several stages, namely: stage of data collection, analysis and synthesis phase, concepts, and  design. The concept is “Olah Raga dan Olah Jiwa” which Water Spinach’s form as a design concept. It was chosen in addition to preserving and maintaining the riparian landscape environment, also to provide sports spaces, recreation areas. After the design process is carried out, there wi
东雅加达AbstrakJakarta是DKI雅加达省最大的行政城市。日益增长的城市发展模式导致景观和环境支持下降,造成社会、陆地或水生问题。河岸景观是城市景观建设的一个重要方面。茨皮南河流域具有生态、美学和社会功能。社会是在环境花园中创造不断发展的社会生活的关键。为了满足社区对周围花园的需求,需要通过研究周围社会对花园的偏好来进行社区参与。因此,环境花园的设计应基于周围人口的偏好,以创造一个功能性、美观性、生态性和连续性的环境花园。茨皮南河边界景观设计过程分几个阶段进行,即:数据收集层面、概念分析与综合层面、设计层面。这个社区公园采用的概念是体育和精神公园,选择防水植物作为设计概念。选择这一概念是为了保护和维护河流边界环境,提供运动空间、娱乐区,并加强周围人口之间的互动。在设计过程之后,生成了三个设计选项模型,其中一个成为了在工作图像过程中用作锐角图像的场地平面图。该网站配备了作品图片、视角、设计细节和命名计划。雅加达东部是DKI雅加达省最大的行政城市。城市发展空间的增加导致城市环境的容量和承载力下降,从而引发社会问题、土地生态系统和水环境的出现。河岸景观是城市景观的一个重要方面。茨皮南河河岸景观具有生态、美学和社会功能。社区是社区公园创造可持续社会生活的关键。了解社区公园中人们的需求很重要,在公园设计过程中,可以通过研究人们的偏好来把握。因此,研究基于用户偏好的社区公园设计,以创建一个功能性、美观性、生态性和可持续性的社区公园也很重要。设计过程将分几个阶段进行,即:数据收集阶段、分析和综合阶段、概念和[UNK]设计。概念是“奥拉·拉加和奥拉吉瓦”,这是水菠菜的形式作为一个设计概念。它的选择除了保护和维护河岸景观环境外,还提供了运动空间、娱乐区。在进行设计过程后,将有三个设计选择模型,其中一个将是在制作施工图过程中用作参考图像的现场平面图。现场平面图将配备剖面图、透视图、设计细节和种植计划。
{"title":"DESAIN LANSKAP SEMPADAN SUNGAI BERBASIS PREFERENSI MASYARAKAT DI SEGMEN JALAN RADAR AURI, JAKARTA TIMUR (Preferenced-based Riparian Landscape Design of Cipinang River in The Radar Auri Street Segment, East Jakarta)","authors":"Urfa Adzkia, I. S. Fatimah","doi":"10.22146/jml.52711","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jml.52711","url":null,"abstract":"AbstrakJakarta Timur adalah kota administrasi terluas di provinsi DKI Jakarta. Laju pembangunan kota yang semakin meningkat menyebabkan daya tampung dan daya dukung lingkungan kota semakin menurun sehingga memicu timbulnya permasalahan sosial, ekosistem lingkungan daratan maupun akuatik. Lanskap sempadan Sungai merupakan aspek penting dari konstruksi lanskap perkotaan. Lanskap sempadan Sungai Cipinang memiliki fungsi ekologis, estetika dan sosial. Masyarakat merupakan kunci bagi terciptanya kehidupan sosial yang berkelanjutan dalam sebuah taman lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di taman lingkungan perlu adanya keterlibatan masyarakat sekitar dengan mempelajari preferensi masyarakat sekitar terhadap taman. Oleh karena itu, dibutuhkan desain taman lingkungan berdasarkan preferensi masyarakat sekitar untuk menciptakan sebuah taman lingkungan yang fungsional, estetis, ekologis, dan berkelanjutan. Proses desain lanskap sempadan Sungai Cipinang dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: tahap pengumpulan data, tahap analisis dan sintesiskonsep, dan desain. Konsep yang digunakan dalam taman lingkungan ini adalah Taman Olahraga dan Olah jiwa dengan memilih tanaman kangkung air sebagai konsep desain. Konsep ini dipilih untuk menjaga dan memelihara lingkungan sempadan sungai serta memberikan ruang olahraga, area rekreasi dan meningkatkan interaksi antar masyarakat sekitar. Setelah dilakukan proses desain, dihasilkan 3 model pilihan desain dan satu diantaranya menjadi sebuah siteplan yang digunakan sebagai gambar acuan dalam proses pembuatan gambar kerja. Siteplan dilengkapi dengan gambar tampak potongan, perspektif, detail desain, dan rencana penanaman.AbstractEast Jakarta is the largest administrative city in the province of DKI Jakarta. The increasing space of urban development causes the capacity and the carrying capacity of the urban environment to decrease, thus triggering the emergence of social problems, ecosystems of the land, and aquatic environment. The riparian landscape is an important aspect of the urban landscape. The riparian landscape of Cipinang River has ecological, aesthetic, and social functions. Community is the key to create sustainable social life in the community park. To know the needs of people in a community park is important as well as in a park design process, it could be grasped through the study of people preferences. Therefore, it is important too to study the community park design based on user preference to create a community park that is functional, aesthetic, ecological, and sustainable. The design process will be carried out through several stages, namely: stage of data collection, analysis and synthesis phase, concepts, and  design. The concept is “Olah Raga dan Olah Jiwa” which Water Spinach’s form as a design concept. It was chosen in addition to preserving and maintaining the riparian landscape environment, also to provide sports spaces, recreation areas. After the design process is carried out, there wi","PeriodicalId":31593,"journal":{"name":"Jurnal Manusia dan Lingkungan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44808517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
PEMANFAATAN RUMPUT DAN KAYU BAKAR UNTUK KEBUTUHAN SUBSISTEN MASYARAKAT DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU (Utilization of Grass and Fuel Wood for Community Subsistence Needs in Gunung Merbabu National Park)
Pub Date : 2020-09-12 DOI: 10.22146/JML.23635
Ayu Kurnia Aissiyah, L. R. Faida, Much. Taufik Tri Hermawan
ABSTRAKPemanfaatan rumput dan kayu bakar oleh masyarakat sekitar pada Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) tidak sejalan dengan zonasi taman nasional. Pada penelitian ini telah dilakukan berupa kajian intensitas pemanfaatan rumput dan kayu bakar dari kawasan TNGMb melalui identifikasi pengaruh antar faktor pada aktivitas pemanfaatan rumput dan kayu bakar oleh masyarakat serta identifikasi unsur pembentuk akses masyarakat dalam pemanfaatan rumput dan kayu bakar yang berasal dari kawasan TNGMb. Penelitian dilakukan di wilayah TNGMb dengan mengambil lokasi sampel di Dusun Godang, Guwolelo, Batur, dan Sembungan. Tipe penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, kuesioner, wawancara, dan penelusuran dokumen. Metode kuantitatif disajikan dalam bentuk statistik diskriptif (peta, distribusi frekuensi) dan analisis jalur. Metode kualitatif menggunakan analisis akses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas pemanfaatan rumput dan kayu bakar di TNGMb di lokasi sampel tergolong sedang cenderung tinggi (63 kali per hari untuk rumput dan 41 kali per minggu untuk kayu bakar). Dalam kaitannya terhadap faktor pengelolaan lahan maka faktor budaya berpengaruh sebesar 91%, faktor ekonomi berpengaruh sebesar 17,8 %. Faktor ekonomi menjadi faktor mediasi antara faktor budaya dan faktor pengelolaan lahan, serta terukur secara bersama-sama berpengaruh terhadap faktor pengelolaan lahan sebesar 49,2%. Unsur pembentuk akses masyarakat sekitar kawasan dalam pemanfaatan rumput dan kayu bakar bersifat sederhana atau konvensional.ABSTRACTGrass and fuel wood utilization by community around Gunung Merbabu National Park (GMNP) was inconsistent with national park zoning. This research have been done by evaluating of the intensity of grass and fuel wood derived from GMNP, according to identify the effect between factors at grass and fuel wood utilization by community and determining of the community access pattern in grass and fuel wood utilization. The research study was implemented in GMNP area, which sample locations were Gondang, Guwolelo, Batur, and Sembungan villages. The method used for the research was a combined research method. Data collection was conducted by field observation, interview, questionnaires and document analysis. Quantitative method was presented in descriptive statistic (map, frequency distribution) and path analysis results. Qualitative method was conducted by access analysis. The results showed that intensity grass and fuel wood utilization in GMNP in sample location was in the middle to high trend categories (63 times per day for grass and 41 times per week for fuel wood). Affect to the land management factor, it has been known that the contribution of the cultural factor was in 91% and the economic factor in 17.8 %. Economic factor become intervening factor between cultural factor and land management factor and it was evaluated in 49.2%. Community access structure in grass and fuel wood
ABSTRAK国家山地猪园(TNGMb)周围社区对草地和木材的使用与国家花园的分区不符。在这项研究中,通过确定社会对焚烧草和木材活动的影响因素,以及确定公众获得TNGMb地区焚烧草和木头的组成要素,对TNGMb区域的焚烧草和木强度进行了研究。在TNGMb地区进行的研究是在Dusun-Godang、Guwolelo、Batur和Connection的一个采样点进行的。所使用的研究类型是一种组合方法。数据收集是通过实地观察、衔接、访谈和文件序列来完成的。定量方法以描述性统计(地图、频率分布)和线性分析的形式提供。使用访问分析的定性方法。研究表明,采样地点TNGMb的草和木材燃烧强度较高(草每天63次,木材每周41次)。在土地管理因素中,文化因素影响91%,经济因素影响17.8%。经济因素成为文化因素和土地管理因素之间的中介因素,并与49.2%的土地管理因素共同衡量。草地和木材使用区域周围的公共通道的组成要素是简单的或传统的。Gunung Merbabu国家公园(GMNP)周围社区对草和燃料木材的利用与国家公园的分区不一致。本研究通过评估GMNP衍生的草和燃料木的强度,确定群落对草和燃料木材利用的影响因素,并确定草和燃料木头利用的群落获取模式。该研究在GMNP地区进行,样本地点为Gondang、Guwolelo、Batur和Sembungan村。研究采用的方法是一种组合研究方法。数据收集采用实地观察、访谈、问卷调查和文献分析等方法。在描述性统计(地图、频率分布)和路径分析结果中提出了定量方法。定性方法采用访问分析法。结果表明,GMNP在样本位置的强度草地和燃料木材利用属于中高趋势类别(草地每天63次,燃料木材每周41次)。对土地经营因素的影响,已知文化因素的贡献率为91%,经济因素贡献率为17.8%。经济因素成为文化因素和土地管理因素之间的干预因素,评价率为49.2%。
{"title":"PEMANFAATAN RUMPUT DAN KAYU BAKAR UNTUK KEBUTUHAN SUBSISTEN MASYARAKAT DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU (Utilization of Grass and Fuel Wood for Community Subsistence Needs in Gunung Merbabu National Park)","authors":"Ayu Kurnia Aissiyah, L. R. Faida, Much. Taufik Tri Hermawan","doi":"10.22146/JML.23635","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JML.23635","url":null,"abstract":"ABSTRAKPemanfaatan rumput dan kayu bakar oleh masyarakat sekitar pada Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) tidak sejalan dengan zonasi taman nasional. Pada penelitian ini telah dilakukan berupa kajian intensitas pemanfaatan rumput dan kayu bakar dari kawasan TNGMb melalui identifikasi pengaruh antar faktor pada aktivitas pemanfaatan rumput dan kayu bakar oleh masyarakat serta identifikasi unsur pembentuk akses masyarakat dalam pemanfaatan rumput dan kayu bakar yang berasal dari kawasan TNGMb. Penelitian dilakukan di wilayah TNGMb dengan mengambil lokasi sampel di Dusun Godang, Guwolelo, Batur, dan Sembungan. Tipe penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, kuesioner, wawancara, dan penelusuran dokumen. Metode kuantitatif disajikan dalam bentuk statistik diskriptif (peta, distribusi frekuensi) dan analisis jalur. Metode kualitatif menggunakan analisis akses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas pemanfaatan rumput dan kayu bakar di TNGMb di lokasi sampel tergolong sedang cenderung tinggi (63 kali per hari untuk rumput dan 41 kali per minggu untuk kayu bakar). Dalam kaitannya terhadap faktor pengelolaan lahan maka faktor budaya berpengaruh sebesar 91%, faktor ekonomi berpengaruh sebesar 17,8 %. Faktor ekonomi menjadi faktor mediasi antara faktor budaya dan faktor pengelolaan lahan, serta terukur secara bersama-sama berpengaruh terhadap faktor pengelolaan lahan sebesar 49,2%. Unsur pembentuk akses masyarakat sekitar kawasan dalam pemanfaatan rumput dan kayu bakar bersifat sederhana atau konvensional.ABSTRACTGrass and fuel wood utilization by community around Gunung Merbabu National Park (GMNP) was inconsistent with national park zoning. This research have been done by evaluating of the intensity of grass and fuel wood derived from GMNP, according to identify the effect between factors at grass and fuel wood utilization by community and determining of the community access pattern in grass and fuel wood utilization. The research study was implemented in GMNP area, which sample locations were Gondang, Guwolelo, Batur, and Sembungan villages. The method used for the research was a combined research method. Data collection was conducted by field observation, interview, questionnaires and document analysis. Quantitative method was presented in descriptive statistic (map, frequency distribution) and path analysis results. Qualitative method was conducted by access analysis. The results showed that intensity grass and fuel wood utilization in GMNP in sample location was in the middle to high trend categories (63 times per day for grass and 41 times per week for fuel wood). Affect to the land management factor, it has been known that the contribution of the cultural factor was in 91% and the economic factor in 17.8 %. Economic factor become intervening factor between cultural factor and land management factor and it was evaluated in 49.2%. Community access structure in grass and fuel wood","PeriodicalId":31593,"journal":{"name":"Jurnal Manusia dan Lingkungan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42656231","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM LAUT (TWAL) PULAU WEH BERDASARKAN HUKOM ADAT LAOT (Sustainability Analysis of the Marine Recreational Park (MRP) Management in Weh Island Based on Local Customary Law of the Sea (Hukom Adat Laot) 基于当地海洋习惯法的韦岛(MRP)管理(Hukom Adat Laot)
Pub Date : 2020-09-11 DOI: 10.22146/jml.23065
M. Aris, A. Fahrudin, E. Riani, E. Muttaqin
AbstrakTaman Wisata Alam Laut (TWAL) Pulau Weh merupakan kawasan konservasi yang dikelola oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banda Aceh. TWA Laut Pulau Weh terletak di Desa Iboih dan masuk ke dalam Wilayah Hukom Adat Panglima Laot Lhok Iboih. Keberadaan Hukom Adat Laot memberikan dampak secara ekologi, sosial ekonomi, dan tata kelola TWA Laut Pulau Weh. Selain itu, sistem pengelolaan berdasarkan hukum adat dapat dijadikan rujukan dalam menyusun kebijakan atau strategi pengeloaan TWA Laut Pulau Weh ke depan. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung dan mengestimasi tingkat keberlanjutan pengelolaan TWA Laut Pulau Weh berdasarkan Hukom Adat Laot Lhok Iboih. Metode yang digunakan adalah multi dimensional scalling (MDS) berdasarkan tiga dimensi yaitu ekologi, sosial ekonomi dan tata kelola. Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi tata kelola dan sosial ekonomi berada pada kategori cukup keberlanjutan dengan indeks 59,98 dan 56,75, sedangkan dimensi ekologi berada pada kategori kurang berkelanjutan dengan indeks 46,94. Indeks dan status keberlanjutan menunjukkan bahwa, sistem pengelolaan berdasarkan Hukom Adat Laot Lhok Iboih pada dimensi tata kelola dan sosial ekonomi cukup memberikan dampak terhadap keberlanjutan pengelolaan TWA Laut Pulau Weh.AbstractMarine Recreational Park (MRP) Weh Island is a conservation area managed by Natural Resources Conservation Agency Banda Aceh. The MRP is located at Iboih village and it is also inside the area of local customary Law of the Sea Lhok Iboih. The existence of customary Law of the Sea affects the management of MRP in terms of ecology and social economy. Apart from that, the local customary management system could be used as a reference in finalizing the policy and strategy of the management of MRP Weh Island in the future. The purpose of this research is to calculate and to estimate the sustainability level of the MRP Weh Island management based on customary Law of the Sea Lhok Iboih. The method used is multi dimensional scaling (MDS) that is based on 3 dimensions i.e. ecology, social economy, and management. The analysis result indicates that the dimension of management and social economy are arguably sustainable with index 59.98 and 56.75, while the dimension of ecology falls into less sustainable level with index 46.94. The index and sustainability status indicate that the management system based on customary Law of the Sea Lhok Iboih specifically on the dimension of management and social economy influence the sustainability of MRP Weh Island management.
世界野生动物保护区是班达亚齐自然资源保护机构(BKSDA)管理的保护区。环球航空公司的岛屿Weh位于伊博提村,进入军阀Lhok Iboih地区。国际劳工联盟的生态、社会经济和治理对环球岛国大陆大陆的生态、社会和治理产生了影响。此外,根据普通法管理制度可作为未来环球海洋管理政策或战略的参考。这项研究的目的是根据海运法例Laot Lhok Iboih进行计算和评估Weh sea管理的持续性水平。使用的方法是基于生态学、社会经济和治理的三维维度的多维性scall (MDS)。分析结果表明,管理和社会经济维度的可持续性属于可持续性的59.98和56.75,而生态维度则属于较不可持续的类别,属于46.94。指数和可持续性地位表明,以治理和社会经济为基础的环境管理制度对环球海洋管理的持续影响已经足够了。分配给自然资源保护机构的抽象海洋恢复公园。MRP在村子里发现了它,它还在当地的海关区Lhok Iboih。经济和生态经济中MRP的管理作用。其中一个例子是,当地的海关管理系统可以作为未来MRP Weh岛管理策略的参考资料使用。这项研究的目的是考虑其结果,以海航海关法为基础的MRP岛管理水平。使用的方法是多方面的,基于三维知识、社会经济和管理。分析结果显示,管理和社会经济的维度实际上是可持续的,而ecology的维度下降到不可持续的程度,指数为46.94。管理系统基于海商法的监管和社会经济影响在Weh Weh mrr管理的范围内存在不确定。
{"title":"ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM LAUT (TWAL) PULAU WEH BERDASARKAN HUKOM ADAT LAOT (Sustainability Analysis of the Marine Recreational Park (MRP) Management in Weh Island Based on Local Customary Law of the Sea (Hukom Adat Laot)","authors":"M. Aris, A. Fahrudin, E. Riani, E. Muttaqin","doi":"10.22146/jml.23065","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jml.23065","url":null,"abstract":"AbstrakTaman Wisata Alam Laut (TWAL) Pulau Weh merupakan kawasan konservasi yang dikelola oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banda Aceh. TWA Laut Pulau Weh terletak di Desa Iboih dan masuk ke dalam Wilayah Hukom Adat Panglima Laot Lhok Iboih. Keberadaan Hukom Adat Laot memberikan dampak secara ekologi, sosial ekonomi, dan tata kelola TWA Laut Pulau Weh. Selain itu, sistem pengelolaan berdasarkan hukum adat dapat dijadikan rujukan dalam menyusun kebijakan atau strategi pengeloaan TWA Laut Pulau Weh ke depan. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung dan mengestimasi tingkat keberlanjutan pengelolaan TWA Laut Pulau Weh berdasarkan Hukom Adat Laot Lhok Iboih. Metode yang digunakan adalah multi dimensional scalling (MDS) berdasarkan tiga dimensi yaitu ekologi, sosial ekonomi dan tata kelola. Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi tata kelola dan sosial ekonomi berada pada kategori cukup keberlanjutan dengan indeks 59,98 dan 56,75, sedangkan dimensi ekologi berada pada kategori kurang berkelanjutan dengan indeks 46,94. Indeks dan status keberlanjutan menunjukkan bahwa, sistem pengelolaan berdasarkan Hukom Adat Laot Lhok Iboih pada dimensi tata kelola dan sosial ekonomi cukup memberikan dampak terhadap keberlanjutan pengelolaan TWA Laut Pulau Weh.AbstractMarine Recreational Park (MRP) Weh Island is a conservation area managed by Natural Resources Conservation Agency Banda Aceh. The MRP is located at Iboih village and it is also inside the area of local customary Law of the Sea Lhok Iboih. The existence of customary Law of the Sea affects the management of MRP in terms of ecology and social economy. Apart from that, the local customary management system could be used as a reference in finalizing the policy and strategy of the management of MRP Weh Island in the future. The purpose of this research is to calculate and to estimate the sustainability level of the MRP Weh Island management based on customary Law of the Sea Lhok Iboih. The method used is multi dimensional scaling (MDS) that is based on 3 dimensions i.e. ecology, social economy, and management. The analysis result indicates that the dimension of management and social economy are arguably sustainable with index 59.98 and 56.75, while the dimension of ecology falls into less sustainable level with index 46.94. The index and sustainability status indicate that the management system based on customary Law of the Sea Lhok Iboih specifically on the dimension of management and social economy influence the sustainability of MRP Weh Island management.","PeriodicalId":31593,"journal":{"name":"Jurnal Manusia dan Lingkungan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47398519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
KOLONI BURUNG CANGAK ABU (Ardea cinerea LINNAEUS) DI AREA BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA (Grey Heron Colony (Ardea cinerea Linnaeus) in Yogyakarta Adisutjipto International Airport Area)
Pub Date : 2020-08-15 DOI: 10.22146/jml.44378
B. Suripto, Kukuh Oktarinaria
AbstrakBird strike merupakan peristiwa tabrakan antara burung baik secara berkelompok maupun tunggal dengan pesawat terbang pada proses penerbangan. Kejadian bird strike dapat menyebabkan kecelakaan ringan hingga serius yang sangat merugikan secara ekonomi Sekalipun telah dilakukan bird control secara maksimal berdasarkan panduan yang tersedia, namun bird strike juga terkadang masih terjadi di Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta (JOG) dengan tingkat kerusakan pesawat dari berat sampai ringan. Salah satu jenis burung penyebab kejadian bird strike di kawasan ini adalah cangak abu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besaran dan prilaku koloni burung cangak abu (Ardea cinerea) pengunjung area. Pengambilan data besaran koloni burung pengunjung dilakukan dengan penghitungan langsung (sensus); perilaku selama di lokasi antara lain waktu dan arah datang dan pergi serta aktivitas yang dilakukan burung cangak abu selama di area bandara diamati dan dicatat secara langsung. Semua data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif-kualitatif dan diperbandingkan burung lain dan hasil penelitian lain sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang mengapa koloni cangak abu tersebut menjadi pengunjung area bandara. Hasil penelitian menunjukkan. Keberadaan burung cangak abu di Bandara Adisutjipto berpotensi relatif terbesar menimbulkan kejadian bird strike dibanding burung jenis lainnya karena jumlah individu harian yang datang terbanyak, frekuensi kedatangannya tertinggi kedua setelah burung wallet, ukuran tubuhnya yang  relatif terbesar, terbang rendah, terbang pelan dan manuvernya juga lamban serta terbang menyilang landasan. Kondisi lingkungan area runway bandara yang luas, lapang terbuka, ditutupi hijauan rerumputan, berangin, aman dari predator, sepi jauh dari kegiatan manusia dan lokasinya yang strategis diantara zona roosting/nesting dan zona foraging/feeding menjadi lokasi yang ideal bagi koloni cangak abu untuk melakukan kegiatan harian loafing. Pengelola bandara JOG perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan peningkatan kehadiran burung cangak abu, dan perlu memperluas jangkauan pengelolaan populasi cangak abu di luar wilayah bandara.AbstractBird strike is a bird collision event both in groups and singly with an aircraft in the flight process. Bird strike events can cause minor to serious accidents which are very detrimental to the economy. Although maximum bird control has been carried out based on the available guidelines, bird strikes also sometimes occur at Yogyakarta Adisutjipto International Airport (YAIA) with the level of aircraft damage from heavy to light. One type of bird that causes the bird strike incident at YAIA is grey heron. The purpose of this study was to determine the dayly individual number and behavior of the grey heron (Ardea cinerea), visitors to the YAIA area. Data collection on visitor bird colony size is carried out by direct count (census); behavior while in YAIA, including the time and directi
AbstrakBird撞击是指鸟类在飞行过程中与飞行中的飞机发生群体或孤立碰撞的事件。即使在现有指导的基础上进行了鸟类控制,鸟类袭击也可能造成轻度至重度的经济损失,但日惹国际机场(JOG)有时仍会发生鸟类袭击,从重型飞机到轻型飞机的破坏程度不等。造成这一地区鸟类袭击的鸟类之一是灰色的树冠。本研究的目的是了解灰葡萄群落的大小和行为。通过直接计算(sensus)收集访客群体大小数据;除其他外,在到达和离开的时间和方向以及烟灰缸鸟在机场区域内进行的活动期间的行为受到直接监测和记录。所有获得的数据都进行了描述性分析,并与其他鸟类和其他研究结果进行了比较,从而可以清楚地了解为什么灰色树冠群体会成为机场游客。研究表明。与其他鸟类相比,阿迪苏吉普托机场出现了最具潜在相对虐待性的鸟类,这会导致鸟撞的发生,因为每天来的鸟的数量最多,到达的频率仅次于鸟钱包,体型相对最大,飞得低,飞得慢,动作也慢,飞越跑道。机场宽阔开阔的跑道区域,覆盖着绿色的坍塌、结冰、远离捕食者、远离人类活动,其栖息/筑巢区和觅食/觅食区之间的战略位置成为灰冠群体进行日常休闲活动的理想地点。JOG机场管理人员需要提高对草原鸟类增加的可能性的认识,并需要扩大机场区域以外的草原管理范围。鸟撞是飞行过程中与飞机发生的群体性或单独性鸟撞事件。鸟撞事件可能会导致轻微到严重的事故,这对经济非常不利。尽管已经根据现有指南进行了最大限度的鸟类控制,但日惹阿迪苏吉普托国际机场(YAIA)有时也会发生鸟类袭击,飞机受损程度从严重到轻微。造成YAIA鸟撞事件的一种鸟类是灰鹭。本研究的目的是确定YAIA地区游客灰鹭的日个体数量和行为。通过直接计数(人口普查)收集访客鸟类群落规模的数据;直接观察和记录了灰鹭在YAIA期间的行为,包括来来往往的时间和方向,以及在机场区域的行为。对获得的所有数据进行了定性描述分析,并与其他鸟类和其他研究结果进行了比较,以便清楚地了解为什么灰鹭群落可以作为YAIA地区的游客。结果显示。与其他类型的鸟类相比,阿迪苏吉普托机场灰鹭(Ardea cinerea)的出现最有可能引发鸟撞事件,因为每天的个体数量最多,到达频率仅次于光滑的雨燕,相对体型最大,飞行速度低,飞行速度慢,机动也很慢,而且会飞越跑道。YAIA跑道区域宽阔、开阔,草地覆盖,多风,远离捕食者,远离人类活动,栖息/筑巢区和觅食/觅食区之间的战略位置使其成为灰鹭群体进行灰鹭日常休闲活动的理想场所。总之,YAIA的管理者需要提高对增加灰鹭数量的可能性的认识,有必要扩大YAIA地区以外灰鹭种群的管理范围。
{"title":"KOLONI BURUNG CANGAK ABU (Ardea cinerea LINNAEUS) DI AREA BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA (Grey Heron Colony (Ardea cinerea Linnaeus) in Yogyakarta Adisutjipto International Airport Area)","authors":"B. Suripto, Kukuh Oktarinaria","doi":"10.22146/jml.44378","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jml.44378","url":null,"abstract":"AbstrakBird strike merupakan peristiwa tabrakan antara burung baik secara berkelompok maupun tunggal dengan pesawat terbang pada proses penerbangan. Kejadian bird strike dapat menyebabkan kecelakaan ringan hingga serius yang sangat merugikan secara ekonomi Sekalipun telah dilakukan bird control secara maksimal berdasarkan panduan yang tersedia, namun bird strike juga terkadang masih terjadi di Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta (JOG) dengan tingkat kerusakan pesawat dari berat sampai ringan. Salah satu jenis burung penyebab kejadian bird strike di kawasan ini adalah cangak abu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besaran dan prilaku koloni burung cangak abu (Ardea cinerea) pengunjung area. Pengambilan data besaran koloni burung pengunjung dilakukan dengan penghitungan langsung (sensus); perilaku selama di lokasi antara lain waktu dan arah datang dan pergi serta aktivitas yang dilakukan burung cangak abu selama di area bandara diamati dan dicatat secara langsung. Semua data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif-kualitatif dan diperbandingkan burung lain dan hasil penelitian lain sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang mengapa koloni cangak abu tersebut menjadi pengunjung area bandara. Hasil penelitian menunjukkan. Keberadaan burung cangak abu di Bandara Adisutjipto berpotensi relatif terbesar menimbulkan kejadian bird strike dibanding burung jenis lainnya karena jumlah individu harian yang datang terbanyak, frekuensi kedatangannya tertinggi kedua setelah burung wallet, ukuran tubuhnya yang  relatif terbesar, terbang rendah, terbang pelan dan manuvernya juga lamban serta terbang menyilang landasan. Kondisi lingkungan area runway bandara yang luas, lapang terbuka, ditutupi hijauan rerumputan, berangin, aman dari predator, sepi jauh dari kegiatan manusia dan lokasinya yang strategis diantara zona roosting/nesting dan zona foraging/feeding menjadi lokasi yang ideal bagi koloni cangak abu untuk melakukan kegiatan harian loafing. Pengelola bandara JOG perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan peningkatan kehadiran burung cangak abu, dan perlu memperluas jangkauan pengelolaan populasi cangak abu di luar wilayah bandara.AbstractBird strike is a bird collision event both in groups and singly with an aircraft in the flight process. Bird strike events can cause minor to serious accidents which are very detrimental to the economy. Although maximum bird control has been carried out based on the available guidelines, bird strikes also sometimes occur at Yogyakarta Adisutjipto International Airport (YAIA) with the level of aircraft damage from heavy to light. One type of bird that causes the bird strike incident at YAIA is grey heron. The purpose of this study was to determine the dayly individual number and behavior of the grey heron (Ardea cinerea), visitors to the YAIA area. Data collection on visitor bird colony size is carried out by direct count (census); behavior while in YAIA, including the time and directi","PeriodicalId":31593,"journal":{"name":"Jurnal Manusia dan Lingkungan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42910091","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS MULTIKRITERIA DALAM PEMILIHAN SISTEM PEMROSESAN SAMPAH DI KABUPATEN KLUNGKUNG, PROVINSI BALI (Multicriteria Analysis for Selecting Waste Processing System in Klungkung Regency, Bali Province) 巴厘岛龙贡县垃圾处理系统选择的多准则分析
Pub Date : 2020-07-30 DOI: 10.29122/jtl.v21i2.4142
Moch Chaerul, Elprida Agustina, I. M. W. Widyarsana
AbstrakBerbagai macam upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menciptakan lingkungan suatu kota yang bersih, diantaranya melalui penyediaan fasilitas sistem pemrosesan sampah sebagai tahapan akhir dalam pengelolaan sampah. Saat ini, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali memiliki 3 alternatif sistem pemrosesan sampah yang dapat diaplikasikan, yaitu: menggunakan tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) eksisting Regional Bangli, membangun TPA baru tersendiri untuk Klungkung, dan pemrosesan akhir di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Penelitian ini bertujuan untuk memilih sistem pemrosesan sampah yang paling optimal dengan mempertimbangkan 4 kriteria, yaitu lingkungan, ekonomi, sosial dan teknis (analisis multikriteria) dengan menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP). Setiap kriteria memiliki beberapa sub kriteria yang dimintakan kepada 35 orang responden yang mewakili 5 institusi pemerintahan daerah terkait untuk dilakukan penilaian perbandingan berpasangan. Penilaian juga dilakukan untuk mengevaluasi setiap alternatif terhadap semua sub kriteria dan kriteria. Secara global, responden lebih memilih pencegahan pencemaran lingkungan (nilai bobot 0,16) sebagai sub kriteria terpenting dari total 13 sub kriteria yang tersedia. Urutan kriteria yang dianggap lebih penting adalah lingkungan (nilai bobot 0,543), sosial (0,181), ekonomi (0,146) dan teknis (0,130). Untuk alternatif pengolahan sampah di fasilitas TOSS dianggap yang paling optimal (total nilai 0,47) disusul TPA Regional Bangli (0,28), terakhir TPA baru (0,25). Suatu alternatif sistem pemrosesan sampah dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing harus dipilih yang paling dapat diterima oleh berbagai stakeholder terkait sehingga diharapkan dapat menjadi bagian dari suatu sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dari suatu kota.AbstractIn order to create a city clean, efforts are taken by government including provision of waste processing system facility as part of waste management system. Recently, Klungkung Regency, Bali Province has 3 alternatives of waste processing system to be applied, namely: utilizing the existing regional final disposal site (TPA) of Bangli, building a new TPA facility dedicated for Klungkung area only, and on-site waste processing facility (TOSS). The study aims to determine the most optimal of waste processing system by considering 4 criteria, namely environment, economic, social and technical (multicriteria analysis) with the help of Analytical Hierarchy Process (AHP). Each criterion having several sub criterions were assessed by 35 respondents representing 5 local government’s institutions by applying pair wise comparison. The asessement were also performed to evaluate the alternatives to the given criteria and sub criterion. In global, respondents preferred to put environmental pollution prevention (weight of 0.16) as the most important among total 13 sub criterions available. Among the criteria, environment (weight of 0.543) was more prioritized than
政府为创造清洁的城市环境所做的各种尝试,包括通过提供垃圾处理系统的设施作为垃圾管理的最后阶段。目前,巴厘岛克龙贡首府有3个可供应用的替代废物处理系统,即:使用现有的孟加拉区域废物处理(TPA)场地,为克龙贡建造一个新的单独的TPA,以及在当地垃圾桶(TOSS)进行最终处理。本研究旨在采用层次分析法(AHP),通过考虑环境、经济、社会和技术四个标准(多标准分析),选择最优化的废物处理系统。每项标准都有一些子标准,要求代表该地区五个政府机构的35名受访者进行同行评审。还进行了评估,以根据所有子标准和标准对每个备选方案进行评估。总体而言,在总共13个可用的次级标准中,受访者更喜欢将环境污染预防(峰值0.16)作为一个重要的次级标准。最重要的标准是环境(峰值0.543)、社会(0.181)、经济(0.146)和技术(0.130)。对于TOSS设施的替代废物处理,最佳(总值0.47)其次是孟加拉地区TPA(0.28),最后一个新的TPA(0.25)。必须选择一种具有各种优势和不足的替代废物管理系统,该系统最能为相关利益相关者所接受,以便它能够成为城市正在进行的废物管理系统的一部分。摘要为了创建一个干净的城市,政府正在努力提供废物处理系统设施,作为废物管理系统的一部分。最近,巴厘岛Klungkung县有三种废物处理系统的替代方案,即:利用Bangli现有的区域最终处理场(TPA),建造一个专门用于Klungkun地区的新TPA设施,以及现场废物处理设施(TOSS)。本研究旨在借助层次分析法(AHP),综合考虑环境、经济、社会和技术四个标准(多标准分析),确定废物处理系统的最优方案。代表5个地方政府机构的35名受访者采用配对比较法对每个标准进行了评估。还进行了组装,以评估给定标准和子标准的替代方案。在全球范围内,受访者更倾向于将环境污染预防(权重为0.16)作为13个可用子标准中最重要的一个。在这些标准中,环境(权重为0.543)比社会(0.181)、经济(0.146)和技术(0.130)方面更优先。其他结果表明,TOSS(总价值0.47)比Bangli的现有TPA(0.28)和Klungkung的新TPA(0.25)更受欢迎。应选择一种有其优缺点的废物处理替代方案,并为相关利益相关者所接受,从而使该设施成为城市可持续废物管理系统的一部分。
{"title":"ANALISIS MULTIKRITERIA DALAM PEMILIHAN SISTEM PEMROSESAN SAMPAH DI KABUPATEN KLUNGKUNG, PROVINSI BALI (Multicriteria Analysis for Selecting Waste Processing System in Klungkung Regency, Bali Province)","authors":"Moch Chaerul, Elprida Agustina, I. M. W. Widyarsana","doi":"10.29122/jtl.v21i2.4142","DOIUrl":"https://doi.org/10.29122/jtl.v21i2.4142","url":null,"abstract":"AbstrakBerbagai macam upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menciptakan lingkungan suatu kota yang bersih, diantaranya melalui penyediaan fasilitas sistem pemrosesan sampah sebagai tahapan akhir dalam pengelolaan sampah. Saat ini, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali memiliki 3 alternatif sistem pemrosesan sampah yang dapat diaplikasikan, yaitu: menggunakan tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) eksisting Regional Bangli, membangun TPA baru tersendiri untuk Klungkung, dan pemrosesan akhir di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Penelitian ini bertujuan untuk memilih sistem pemrosesan sampah yang paling optimal dengan mempertimbangkan 4 kriteria, yaitu lingkungan, ekonomi, sosial dan teknis (analisis multikriteria) dengan menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP). Setiap kriteria memiliki beberapa sub kriteria yang dimintakan kepada 35 orang responden yang mewakili 5 institusi pemerintahan daerah terkait untuk dilakukan penilaian perbandingan berpasangan. Penilaian juga dilakukan untuk mengevaluasi setiap alternatif terhadap semua sub kriteria dan kriteria. Secara global, responden lebih memilih pencegahan pencemaran lingkungan (nilai bobot 0,16) sebagai sub kriteria terpenting dari total 13 sub kriteria yang tersedia. Urutan kriteria yang dianggap lebih penting adalah lingkungan (nilai bobot 0,543), sosial (0,181), ekonomi (0,146) dan teknis (0,130). Untuk alternatif pengolahan sampah di fasilitas TOSS dianggap yang paling optimal (total nilai 0,47) disusul TPA Regional Bangli (0,28), terakhir TPA baru (0,25). Suatu alternatif sistem pemrosesan sampah dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing harus dipilih yang paling dapat diterima oleh berbagai stakeholder terkait sehingga diharapkan dapat menjadi bagian dari suatu sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dari suatu kota.AbstractIn order to create a city clean, efforts are taken by government including provision of waste processing system facility as part of waste management system. Recently, Klungkung Regency, Bali Province has 3 alternatives of waste processing system to be applied, namely: utilizing the existing regional final disposal site (TPA) of Bangli, building a new TPA facility dedicated for Klungkung area only, and on-site waste processing facility (TOSS). The study aims to determine the most optimal of waste processing system by considering 4 criteria, namely environment, economic, social and technical (multicriteria analysis) with the help of Analytical Hierarchy Process (AHP). Each criterion having several sub criterions were assessed by 35 respondents representing 5 local government’s institutions by applying pair wise comparison. The asessement were also performed to evaluate the alternatives to the given criteria and sub criterion. In global, respondents preferred to put environmental pollution prevention (weight of 0.16) as the most important among total 13 sub criterions available. Among the criteria, environment (weight of 0.543) was more prioritized than ","PeriodicalId":31593,"journal":{"name":"Jurnal Manusia dan Lingkungan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45888203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
MODEL PENGELOLAAN KEPITING BAKAU UNTUK KELESTARIAN HABITAT MANGROVE DI TAMAN NASIONAL KUTAI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (The Model of Mud Crab (Scylla serrata) Management for Habitat Preservations of Mangrove in Kutai National Park, East Kalimantan Province) 加里曼丹时间提供模型(东加里曼丹省库泰国家公园红树林栖息地保护的泥蟹(锯缘青蟹)管理模型)
Pub Date : 2018-11-12 DOI: 10.22146/JML.23079
Nirmalasari Idha Wijaya, F. Yulianda
AbstrakTaman Nasional Kutai (TNK) memiliki ± 5.227 ha hutan mangrove di sepanjang pesisir pantainya. Hampir 23% luas hutan mangrove ini mengalami degradasi akibat konversi lahan dan pemanfaatan yang merusak. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu sumberdaya yang terdapat dalam ekosistem mangrove, yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya sylvofishery. Pemanfaatan ini merupakan mata pencaharian alternatif bagi penduduk lokal dalam kawasan TNK agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merusak hutan mangrove. Model pemanfaatan sylvofishery kepiting bakau disusun dari 5 submodel, yaitu habitat mangrove, penangkapan kepiting, budidaya pembesaran kepiting, pasar, dan sosial. Hasil simulasi terhadap model dinamik, menunjukkan bahwa skenario optimistik memberikan kinerja model yang lebih berkelanjutan untuk pengelolaan hutan mangrove di TNK, bila dilakukan dengan pendekatan optimasi pemanfaatan sumberdaya S. serrata. Dengan sylvofishery diharapkan akan terjadi keseimbangan antara pemanfaatan dan kelestarian lingkungan hutan mangrove.AbstractThe National Park Kutai (TNK) has ± 5,227 ha mangrove forest in along coastal beach. Therefore, almost 23% of mangrove forest was degraded caused by land conversion and utilization of damaged. Mud crab (Scylla serrata) is one of the resources in mangrove ecosystem, and it can be utilized for the cultivation sylvofishery. The utilization of sylvofishery was an alternative livelihood for the local resident in TNK areas that was not damaged their forest necessity. The model of sylvofishery utilization mud crab prepared were 5 sub-models, such as mangrove habitat sub-model, catching mud crab sub-model, enlargement cultivation of mud crab sub-model, market sub-model and social sub-model. The simulation results showed that an optimistic scenario performance model to sustainable for management of mangrove forest in TNK if it was conducted with optimization approached resources in utilization of S. serrata. With silvofishery, it is expected to give a balance between utilization and conservation of mangrove ecosystems.
一条国家AbstrakTaman(美联社)有±5.227哈海滩沿岸的红树林森林。由于其破坏性的土地转换和利用,几乎23%的红树林面积受到破坏。红树林蟹是红树林生态系统中发现的资源之一,可以用来培育sylvofishery。这种利用在不破坏红树林的情况下,是TNK地区当地居民的替代生计。红树林蟹的利用模型是由5个亚型——红树林栖息地、捕蟹、捕蟹、养殖蟹、市场和社会。对动态模型的模拟结果表明,乐观主义场景为TNK上的红树林管理提供了更可持续的模型表现,如果使用均衡器。随着sylvofishery预计,红树林环境的利用与可持续平衡将会得到实现。AbstractThe国家公园有一条(美联社)±5,227哈红树林森林在沿着海岸海滩。在此之前,将近23%的红树林被土地改造和应用破坏而被破坏。泥蟹是mangrove ecosystem的资源之一,可以用于sylvofishery的文化。森林资源为当地居住者提供了一种不受森林需求影响的环境。sylvofishery的泥蟹模型准备的是5个亚模型,这样我们就可以捕获泥浆螃蟹的子模型,参与泥巴螃蟹的入侵品种分模型,分模型和社交模拟市场。最新的模拟显示,如果它是基于对S. serrata职能的优化资源的优化表现,那么,目前的优化情况是允许乐观的表现模式。考虑到silvofishery,我们预计将在红树林生态系统的公用事业和保护下提供一个平衡。
{"title":"MODEL PENGELOLAAN KEPITING BAKAU UNTUK KELESTARIAN HABITAT MANGROVE DI TAMAN NASIONAL KUTAI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (The Model of Mud Crab (Scylla serrata) Management for Habitat Preservations of Mangrove in Kutai National Park, East Kalimantan Province)","authors":"Nirmalasari Idha Wijaya, F. Yulianda","doi":"10.22146/JML.23079","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JML.23079","url":null,"abstract":"AbstrakTaman Nasional Kutai (TNK) memiliki ± 5.227 ha hutan mangrove di sepanjang pesisir pantainya. Hampir 23% luas hutan mangrove ini mengalami degradasi akibat konversi lahan dan pemanfaatan yang merusak. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu sumberdaya yang terdapat dalam ekosistem mangrove, yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya sylvofishery. Pemanfaatan ini merupakan mata pencaharian alternatif bagi penduduk lokal dalam kawasan TNK agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merusak hutan mangrove. Model pemanfaatan sylvofishery kepiting bakau disusun dari 5 submodel, yaitu habitat mangrove, penangkapan kepiting, budidaya pembesaran kepiting, pasar, dan sosial. Hasil simulasi terhadap model dinamik, menunjukkan bahwa skenario optimistik memberikan kinerja model yang lebih berkelanjutan untuk pengelolaan hutan mangrove di TNK, bila dilakukan dengan pendekatan optimasi pemanfaatan sumberdaya S. serrata. Dengan sylvofishery diharapkan akan terjadi keseimbangan antara pemanfaatan dan kelestarian lingkungan hutan mangrove.AbstractThe National Park Kutai (TNK) has ± 5,227 ha mangrove forest in along coastal beach. Therefore, almost 23% of mangrove forest was degraded caused by land conversion and utilization of damaged. Mud crab (Scylla serrata) is one of the resources in mangrove ecosystem, and it can be utilized for the cultivation sylvofishery. The utilization of sylvofishery was an alternative livelihood for the local resident in TNK areas that was not damaged their forest necessity. The model of sylvofishery utilization mud crab prepared were 5 sub-models, such as mangrove habitat sub-model, catching mud crab sub-model, enlargement cultivation of mud crab sub-model, market sub-model and social sub-model. The simulation results showed that an optimistic scenario performance model to sustainable for management of mangrove forest in TNK if it was conducted with optimization approached resources in utilization of S. serrata. With silvofishery, it is expected to give a balance between utilization and conservation of mangrove ecosystems.","PeriodicalId":31593,"journal":{"name":"Jurnal Manusia dan Lingkungan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47791903","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WISATA PANTAI BERBASIS POTENSI SUMBERDAYA ALAM DAN DAYA DUKUNG KAWASAN DI DESA SAWARNA, BANTEN (Coastal Tourism Development Based on Natural Resources and Carrying Capacity in Sawarna Village, Banten) 万丹Sawarna村基于自然资源和承载力的世界PANTAIS变化贡献(万丹Savarna村基于天然资源和承载能力的沿海旅游开发)
Pub Date : 2018-11-12 DOI: 10.22146/JML.23076
Kaulina Silvitiani, F. Yulianda, V. Siregar
ABSTRAKSebagian besar kawasan pesisir di Indonesia merupakan kawasan alami yang memiliki potensi wisata dan belum dikembangkan secara optimal, salah satunya ialah kawasan pesisir Desa Sawarna yang berada di Kecamatan Bayah. Kegiatan wisata di daerah ini telah lama berlangsung, dan Desa Sawarna memiliki kawasan pantai yang luas dan indah dengan batu-batu karang yang menjadi salah satu daya tarik wisata. Tempat ini juga menjadi tempat wisata selancar oleh turis-turis mancanegara namun dalam pengelolaan masih sebatas oleh masyarakat lokal dan aparat desa. Tujuan dari penelitian ini yaitu menilai kesesuaian wisata pantai dan wisata selancar di Desa Sawarna, menilai daya dukung kawasan Desa Sawarna untuk menunjang kegiatan pengembangan wisata pantai dan selancar, kemudian menghasilkan arahan lokasi wisata pantai dan wisata selancar di Desa Sawarna. Metode yang digunakan adalah analisis kesesuaian wisata pantai dan wisata selancar guna menentukan kawasan wisata, analisis daya dukung kawasan guna mengestimasi daya tampung wisatawan dalam suatu kawasan. Berdasarkan analisis kesesuaian potensi sumberdaya alam yang dapat digunakan menjadi kawasan wisata pantai adalah Pantai Legon Pari, Pantai Karang Bereum, Pantai Tanjung Layar, Pantai Ciantir, Pantai Goa Langir dan Pantai Pulo Manuk. Sedangkan kawasan yang berpotensi dikembangkan sebagai lokasi wisata selancar antara lain Pantai Legon Pari, Pantai Ciantir dan Pantai Pulo Manuk. Pantai ciantir memiliki estimasi daya dukung ekologis yang paling tinggi yaitu sebanyak 567 orang/hari. ABSTRACTMost coastal areas in Indonesia are natural areas that have tourism potential and not yet developed, one of which is the village Sawarna Coast region in Sub Bayah. Tourist activities in this area has long been underway, and the Village Sawarna have extensive coastal areas and beautiful with rocks that became one of the tourist attraction. The place is also a place of surfing by foreign tourists, but the management is still limited by the local community and village officials. The purpose of this study is assessing the suitability of coastal tourism and surfing in the village Sawarna, assessing the carrying capacity Sawarna Village area to support the development of coastal tourism and surfing, then generating leads beaches and tourist sites in the village Sawarna surfing. The method used is the analysis of the suitability of coastal tourism and surfing to determine the tourist area, the analysis of the carrying capacity of the region to estimate the capacity of tourists in an area. Based on the analysis of the suitability of potential natural resources can be used as coastal resorts are Legon Pari Beach, Karang Bereum Beach, Tanjung Layar Beach, Ciantir Beach, Goa Langir Beach and Pulo Manuk Beach. While the region has the potential to be developed as a tourist destination among others Coast surfing are Legon Pari Beach, Ciantir Beach, m Pulo Manuk Beach. Ciantir Beach has estimated the ecological carrying capacity of the
ABSTRAK印度尼西亚的大多数沿海地区都是具有旅游潜力的自然地区,尚未得到最佳开发,其中之一是位于海湾洼地的萨科拉村沿海地区。这个地区的旅行已经持续了很长时间,萨科洛拉村有一个广阔而美丽的海滩区,岩石成为旅行的吸引力之一。这个地方也是曼卡尼加拉游客追逐的旅游胜地,但在管理上仍然受到当地社区和乡村电器的限制。本研究的目的是评估萨科洛拉村海滩和滑雪旅行的兼容性,评估萨科洛拉村地区对延长海岸和滑雪旅行发展的支持,然后制定关于萨科洛村海滩和雪上旅行地点的说明。所使用的方法是分析沿海和平行旅行的兼容性,用于确定旅行区域,分析该区域的支持力,用于估计一个区域内游客的景点。根据对可用作沿海旅游区的自然资源潜力兼容性的分析,有Pari Legon海岸、River Rock海岸、Flag海岸、Cyantir海岸、Goa Langir海岸和Manuk Island海岸。虽然潜在区域被开发为一个协调的旅游地点,包括巴黎的勒贡海滩、尚蒂尔海滩和马努克岛海滩。氰化物海岸的生态支持能力估计最高,为567人/天。[UNK]摘要印度尼西亚的大多数沿海地区是具有旅游潜力但尚未开发的自然地区,其中之一是Sub Bayah的Sawarna海岸地区。该地区的旅游活动长期以来一直在进行,Sawarna村拥有广阔的沿海地区和美丽的岩石,成为旅游景点之一。这个地方也是外国游客冲浪的地方,但管理仍然受到当地社区和村官的限制。本研究的目的是评估Sawarna村海岸旅游和冲浪的适宜性,评估Sawara村地区支持海岸旅游和海浪发展的承载能力,然后在Sawarna冲浪村开发海滩和旅游景点。所使用的方法是分析沿海旅游和冲浪的适宜性来确定旅游区,分析该地区的承载能力来估计一个地区的游客容量。根据对潜在自然资源适宜性的分析,可将其用作沿海度假胜地,如Legon Pari海滩、Karang Bereum海滩、Tanjung Layar海滩、Ciantir海滩、Goa Langir海滩和Pulo Manuk海滩。虽然该地区有潜力发展成为旅游目的地,但海岸冲浪包括Legon Pari海滩、Ciantir海滩和m Pulo Manuk海滩。据估计,Ciantir海滩的生态承载能力最高,为567人/天。
{"title":"PERENCANAAN PENGEMBANGAN WISATA PANTAI BERBASIS POTENSI SUMBERDAYA ALAM DAN DAYA DUKUNG KAWASAN DI DESA SAWARNA, BANTEN (Coastal Tourism Development Based on Natural Resources and Carrying Capacity in Sawarna Village, Banten)","authors":"Kaulina Silvitiani, F. Yulianda, V. Siregar","doi":"10.22146/JML.23076","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JML.23076","url":null,"abstract":"ABSTRAKSebagian besar kawasan pesisir di Indonesia merupakan kawasan alami yang memiliki potensi wisata dan belum dikembangkan secara optimal, salah satunya ialah kawasan pesisir Desa Sawarna yang berada di Kecamatan Bayah. Kegiatan wisata di daerah ini telah lama berlangsung, dan Desa Sawarna memiliki kawasan pantai yang luas dan indah dengan batu-batu karang yang menjadi salah satu daya tarik wisata. Tempat ini juga menjadi tempat wisata selancar oleh turis-turis mancanegara namun dalam pengelolaan masih sebatas oleh masyarakat lokal dan aparat desa. Tujuan dari penelitian ini yaitu menilai kesesuaian wisata pantai dan wisata selancar di Desa Sawarna, menilai daya dukung kawasan Desa Sawarna untuk menunjang kegiatan pengembangan wisata pantai dan selancar, kemudian menghasilkan arahan lokasi wisata pantai dan wisata selancar di Desa Sawarna. Metode yang digunakan adalah analisis kesesuaian wisata pantai dan wisata selancar guna menentukan kawasan wisata, analisis daya dukung kawasan guna mengestimasi daya tampung wisatawan dalam suatu kawasan. Berdasarkan analisis kesesuaian potensi sumberdaya alam yang dapat digunakan menjadi kawasan wisata pantai adalah Pantai Legon Pari, Pantai Karang Bereum, Pantai Tanjung Layar, Pantai Ciantir, Pantai Goa Langir dan Pantai Pulo Manuk. Sedangkan kawasan yang berpotensi dikembangkan sebagai lokasi wisata selancar antara lain Pantai Legon Pari, Pantai Ciantir dan Pantai Pulo Manuk. Pantai ciantir memiliki estimasi daya dukung ekologis yang paling tinggi yaitu sebanyak 567 orang/hari. ABSTRACTMost coastal areas in Indonesia are natural areas that have tourism potential and not yet developed, one of which is the village Sawarna Coast region in Sub Bayah. Tourist activities in this area has long been underway, and the Village Sawarna have extensive coastal areas and beautiful with rocks that became one of the tourist attraction. The place is also a place of surfing by foreign tourists, but the management is still limited by the local community and village officials. The purpose of this study is assessing the suitability of coastal tourism and surfing in the village Sawarna, assessing the carrying capacity Sawarna Village area to support the development of coastal tourism and surfing, then generating leads beaches and tourist sites in the village Sawarna surfing. The method used is the analysis of the suitability of coastal tourism and surfing to determine the tourist area, the analysis of the carrying capacity of the region to estimate the capacity of tourists in an area. Based on the analysis of the suitability of potential natural resources can be used as coastal resorts are Legon Pari Beach, Karang Bereum Beach, Tanjung Layar Beach, Ciantir Beach, Goa Langir Beach and Pulo Manuk Beach. While the region has the potential to be developed as a tourist destination among others Coast surfing are Legon Pari Beach, Ciantir Beach, m Pulo Manuk Beach. Ciantir Beach has estimated the ecological carrying capacity of the","PeriodicalId":31593,"journal":{"name":"Jurnal Manusia dan Lingkungan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43773199","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
PENGGUNAAN SPATIAL MULTICRITERIA ANALYSIS UNTUK MENENTUKAN DAERAH RAWAN MALARIA DI KABUPATEN PURWOREJO (Application of Spatial Multicriteria Analysis Determining Malaria Vulnarable Area in Purworejo Regerency) PENGGUNAN空间多准则分析UNTUK MENENTUKAN DAERAH RAWAN MALARIA DI KABUPATEN PURWOREJO
Pub Date : 2018-11-12 DOI: 10.22146/JML.24819
Prima Widayani, Erika Yuliantari
AbstrakMalaria merupakan salah satu penyakit menular endemis yang masih menjadi perhatian khusus pada kesehatan masyarakat di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Purworejo. Tahun 2013, terdapat 615 kasus kejadian penyakit malaria pada semua rentang umur di kabupaten ini. Penanganan penyakit ini dilakukan dengan beberapa cara, contohnya adalah dengan surveilans malaria. Kegiatan surveilans bermaksud untuk melaksanakan tindakan penanggulangan yang cepat dan akurat disesuaikan dengan kondisi setempat. Salah satu tujuan kegiatan ini untuk mendapatkan gambaran distribusi penyakit malaria yang dapat dilakukan dengan pembuatan peta kerawanan penyakit malaria. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kerawanan wilayah terhadap penyakit malaria dengan metode Spatial Multicriteria Analysis (SMCA). Penelitian ini memanfaatkan data Citra Landsat 8 dan beberapa data sekunder yang diolah dengan menggunakan software ILWIS. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa metode SMCA dapat memetakan kerawanan penyakit malaria dan terdapat enam kecamatan di Kabupaten Purworejo yang rawan, yaitu Kecamatan – kecamatan Bruno, Bener, Gebang, Loano, Kaligesing, dan Bagelen.AbstractMalaria is one of endemic infectious disease that has been special concern in Indonesian public health, especially in Purworejo Regency. In 2013, there were 615 incident cases of malaria disease in all age ranges. There are several kinds of handling malaria disease, one of which is malaria surveillances. Surveillances activity intends to implement handling fast and accurate actions. One of this activity aims to obtain overview distribution of malaria disease which can be done with vulnerable mapping. This study aims to determine vulnerability of area with malaria disease using Spatial Multicriteria Analysis (SMCA). It has been done by utilizing Landsat 8 Imagery data and some of secondary data processing with ILWIS software. The result of this study showed that SMCA methods can be used to vulnerability mapping of malaria disease and found that there are six vulnerable districts, Bruno, Bener, Gebang, Loano, Kaligesing, and Bagelen District.
疟疾是一种地方病,目前仍在关注印度尼西亚的公共卫生,这是普华霍县的一种传染病。2013年,该地区所有年龄段都有615例疟疾病例。治疗方法有很多方法,例如疟疾监视。监视活动旨在对当地情况进行快速准确的应对。这项活动的目的之一是了解疟疾的分布情况,这可以通过绘制疟疾抗药性地图来实现。这项研究的目的是通过空间多critcrit分析家(SMCA)来确定该地区对疟疾的不平等。这项研究利用了ILWIS软件中处理的陆地卫星图像数据和一些次要数据。这项研究的结果表明,SMCA的方法可以绘制疟疾的不传染率,普沃雷霍地区有六个不稳定的街道,那就是布鲁诺、Bener、Gebang、Loano、Kaligesing和Bagelen。摘要疟疾是一种地方性传染病,其特别关注印尼公共卫生,特别是Purworejo摄症。2013年,所有年龄段有615例疟疾病例。疟疾有几种治疗方法,其中一种是疟疾监测。监察执行速度和准确行动的意图。这一行动的一个原因是对疟疾的传播有可逆转的影响。这项研究将通过使用世界多critcrit分析家(SMCA)来确定疟疾疾病爆发地区的脆弱性。它已被实用地陆地卫星8帧数据和一些与ILWIS软件进行的二级数据处理完成。这项研究的结果表明,SMCA的方法可以用来消除疟疾的危险,发现有六种脆弱的分布,布鲁诺,Bener, Gebang, Loano, Kaligesing和Bagelen地区。
{"title":"PENGGUNAAN SPATIAL MULTICRITERIA ANALYSIS UNTUK MENENTUKAN DAERAH RAWAN MALARIA DI KABUPATEN PURWOREJO (Application of Spatial Multicriteria Analysis Determining Malaria Vulnarable Area in Purworejo Regerency)","authors":"Prima Widayani, Erika Yuliantari","doi":"10.22146/JML.24819","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JML.24819","url":null,"abstract":"AbstrakMalaria merupakan salah satu penyakit menular endemis yang masih menjadi perhatian khusus pada kesehatan masyarakat di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Purworejo. Tahun 2013, terdapat 615 kasus kejadian penyakit malaria pada semua rentang umur di kabupaten ini. Penanganan penyakit ini dilakukan dengan beberapa cara, contohnya adalah dengan surveilans malaria. Kegiatan surveilans bermaksud untuk melaksanakan tindakan penanggulangan yang cepat dan akurat disesuaikan dengan kondisi setempat. Salah satu tujuan kegiatan ini untuk mendapatkan gambaran distribusi penyakit malaria yang dapat dilakukan dengan pembuatan peta kerawanan penyakit malaria. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kerawanan wilayah terhadap penyakit malaria dengan metode Spatial Multicriteria Analysis (SMCA). Penelitian ini memanfaatkan data Citra Landsat 8 dan beberapa data sekunder yang diolah dengan menggunakan software ILWIS. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa metode SMCA dapat memetakan kerawanan penyakit malaria dan terdapat enam kecamatan di Kabupaten Purworejo yang rawan, yaitu Kecamatan – kecamatan Bruno, Bener, Gebang, Loano, Kaligesing, dan Bagelen.AbstractMalaria is one of endemic infectious disease that has been special concern in Indonesian public health, especially in Purworejo Regency. In 2013, there were 615 incident cases of malaria disease in all age ranges. There are several kinds of handling malaria disease, one of which is malaria surveillances. Surveillances activity intends to implement handling fast and accurate actions. One of this activity aims to obtain overview distribution of malaria disease which can be done with vulnerable mapping. This study aims to determine vulnerability of area with malaria disease using Spatial Multicriteria Analysis (SMCA). It has been done by utilizing Landsat 8 Imagery data and some of secondary data processing with ILWIS software. The result of this study showed that SMCA methods can be used to vulnerability mapping of malaria disease and found that there are six vulnerable districts, Bruno, Bener, Gebang, Loano, Kaligesing, and Bagelen District.","PeriodicalId":31593,"journal":{"name":"Jurnal Manusia dan Lingkungan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42590524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PENGEMBANGAN EKOWISATA KAWASAN HUTAN DENGAN SKEMA HUTAN KEMASYARAKATAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Development of Forest Area Ecotourism with Community Forest Scheme in Daerah Istimewa Yogyakarta) 日惹特别地区社区森林方案下的林区生态旅游开发
Pub Date : 2018-11-12 DOI: 10.22146/JML.38566
Indah Novita Dewi, S. Awang, Wahyu Andayani, Priyono Suryanto
AbstractPengembangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) oleh pemerintah bertujuan untuk pemberdayaan dan peningkatan pendapatan masyarakat. HKm dapat dilaksanakan di area hutan produksi maupun hutan lindung. Petani HKm hutan lindung harus dapat mengembangkan potensi selain hasil kayu, salah satunya potensi wisata. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap peluang dan tantangan pengembangan ekowisata di kawasan HKm hutan lindung di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan tahun 2014 di kawasan HKm Kulon Progo maupun Gunungkidul. Data dikumpulkan melalui metode observasi dan wawancara. Data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Peluang pengembangan ekowisata sangat besar karena areal HKm hutan lindung yang ada sudah memiliki potensi masing-masing. Di Gunungkidul, pengembangan ekowisata HKm dilakukan pada area Hutan Turunan/obyek wisata Watu Payung. Di Kulon Progo, pengembangan wisata di Kalibiru sudah menunjukkan hasil yang cukup baik dan ada beberapa embrio pengembangan ekowisata di lokasi Watu Gembel dan Puncak Dipowono. Seluruh obyek ekowisata tersebut mengandalkan potensi yang relatif hampir sama, yaitu pemandangan alam yang indah serta berbagai atraksi wisata lokal. Tantangan pada semua lokasi serupa, yaitu mencakup masalah finansial, infrastruktur dan kesiapan masyarakat setempat. AbstrakThe development of community forests (HKm) by the government aimed to empower and increase the income of forest communities. HKm can be undertaken in production forest or protect forest. The protect forest HKm farmer should have to improve forest’s potential besides wood potential. One of it was tourism potential. This article aims to reveal the opportunities and challenges of tourism development in the area of protected forest HKm in Yogyakarta. The research was done in 2014 at HKm area in Kulon Progo and Gunungkidul. Data were collected by observation and interview. Data were analysed by qualitative descriptive method. The results showed that ecotourism development opportunities are very large because each area HKm existing protected forest already has the potential of each. In Gunung Kidul, ecotourism development conducted in the area of Turunan Forest/Watu Payung. In Kulon Progo, tourism development in Kalibiru has shown good results and there are some new development of ecotourism in Watu Gembel and Peak Dipowono. The whole object was rely on beautiful natural landscape and numerous tourism local attraction. Challenges at all locations, include financial problems, infrastructure and readiness of local communities.
摘要政府开发和谐森林(HKm)旨在解放和增加公共收入。HKm可用于森林生产或遮蔽区。HKm林业工作者必须能够开发木材以外的潜力,其中之一就是旅游潜力。本文的目的是揭示日惹特区森林避难所HKm地区生态发展的机遇和挑战。研究于2014年在HKm Kulon Progo或Mountungkidul进行。数据是通过观察方法和访谈收集的。数据采用定性描述方法进行分析。生态发展的潜力是巨大的,因为香港保护林的面积已经有了自己的潜力。在Mountungkidul,HKm的生态开发是在乡村森林/Watu Payung旅游对象区进行的。在Kulon Progo,加利福尼亚州的旅游开发已经显示出相当好的结果,在Watu Gembel和Peak Dipowono的位置有几个生态开发的胚胎。整个生态对象依赖于相对相似的潜力,即美丽的自然景观和各种当地旅游景点。所有类似地点面临的挑战是解决财政问题、基础设施和当地公共准备。[联合国教科文组织]Abstrak政府开发社区森林旨在增强森林社区的能力并增加其收入。HKm可以在生产林或保护林中进行。护林员除了要提高林木潜力外,还要提高林木潜力。其中之一就是旅游业的潜力。本文旨在揭示日惹保护林HKm地区旅游业发展的机遇和挑战。这项研究于2014年在Kulon Progo和Gunungkidul的HKm地区进行。通过观察和访谈收集数据。数据采用定性描述方法进行分析。研究结果表明,生态旅游的发展机会非常大,因为每个地区现有的保护林都已经具备了各自的潜力。在Kidul山,Turunan森林/Watu Payung地区进行了生态旅游开发。在Kulon Progo,Kalibiru的旅游发展取得了良好的成果,Watu Gembel和Peak Dipowono的生态旅游也有了一些新的发展。整个项目依托美丽的自然景观和众多的旅游景点。所有地方的挑战,包括财政问题、基础设施和当地社区的准备情况。
{"title":"PENGEMBANGAN EKOWISATA KAWASAN HUTAN DENGAN SKEMA HUTAN KEMASYARAKATAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Development of Forest Area Ecotourism with Community Forest Scheme in Daerah Istimewa Yogyakarta)","authors":"Indah Novita Dewi, S. Awang, Wahyu Andayani, Priyono Suryanto","doi":"10.22146/JML.38566","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JML.38566","url":null,"abstract":"AbstractPengembangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) oleh pemerintah bertujuan untuk pemberdayaan dan peningkatan pendapatan masyarakat. HKm dapat dilaksanakan di area hutan produksi maupun hutan lindung. Petani HKm hutan lindung harus dapat mengembangkan potensi selain hasil kayu, salah satunya potensi wisata. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap peluang dan tantangan pengembangan ekowisata di kawasan HKm hutan lindung di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan tahun 2014 di kawasan HKm Kulon Progo maupun Gunungkidul. Data dikumpulkan melalui metode observasi dan wawancara. Data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Peluang pengembangan ekowisata sangat besar karena areal HKm hutan lindung yang ada sudah memiliki potensi masing-masing. Di Gunungkidul, pengembangan ekowisata HKm dilakukan pada area Hutan Turunan/obyek wisata Watu Payung. Di Kulon Progo, pengembangan wisata di Kalibiru sudah menunjukkan hasil yang cukup baik dan ada beberapa embrio pengembangan ekowisata di lokasi Watu Gembel dan Puncak Dipowono. Seluruh obyek ekowisata tersebut mengandalkan potensi yang relatif hampir sama, yaitu pemandangan alam yang indah serta berbagai atraksi wisata lokal. Tantangan pada semua lokasi serupa, yaitu mencakup masalah finansial, infrastruktur dan kesiapan masyarakat setempat. AbstrakThe development of community forests (HKm) by the government aimed to empower and increase the income of forest communities. HKm can be undertaken in production forest or protect forest. The protect forest HKm farmer should have to improve forest’s potential besides wood potential. One of it was tourism potential. This article aims to reveal the opportunities and challenges of tourism development in the area of protected forest HKm in Yogyakarta. The research was done in 2014 at HKm area in Kulon Progo and Gunungkidul. Data were collected by observation and interview. Data were analysed by qualitative descriptive method. The results showed that ecotourism development opportunities are very large because each area HKm existing protected forest already has the potential of each. In Gunung Kidul, ecotourism development conducted in the area of Turunan Forest/Watu Payung. In Kulon Progo, tourism development in Kalibiru has shown good results and there are some new development of ecotourism in Watu Gembel and Peak Dipowono. The whole object was rely on beautiful natural landscape and numerous tourism local attraction. Challenges at all locations, include financial problems, infrastructure and readiness of local communities.","PeriodicalId":31593,"journal":{"name":"Jurnal Manusia dan Lingkungan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49431063","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
KUALITAS AIR SUNGAI GAJAH WONG DITINJAU DARI PENGHAMBATAN ENZIM ASETILKOLINESTERASE (Water Quality Assessment of Gajah Wong River Based on Inhibition of Acetylcholinesterase Activity) 基于乙酰胆碱酯酶活性抑制的加惹河水质评价
Pub Date : 2018-11-12 DOI: 10.22146/JML.23046
F. Riswanto, M. Hariono, Gatot Nugroho Susanto, Ignatius Yulius Kristio Budiasmoro, E. Istyastono
ASBTRAKSungai Gajah Wong, salah satu sungai di kota Yogyakarta, dikhawatirkan terpapar pencemaran air akibat pembuangan limbah rumah tangga, industri, rumah sakit maupun hotel yang masuk ke dalam alirannya. Hal ini menyebabkan penurunan kualitas air sungai dan menimbulkan dampak negatif bagi makhluk hidup yang memanfaatkannya. Pencemaran air sungai tersebut dapat diamati secara biokimiawi berdasarkan uji aktivitas penghambatan enzim asetilkolinesterase (AChE) oleh cemaran pestisida organofosfat dan karbamat. Uji biokimiawi dalam analisis kualitas air terhadap penghambatan AChE dapat dilakukan secara kolorimetrik menurut metode Ellman. Hasil reaksi ini dapat diamati secara melalui pembentukan senyawa berwarna dan serapannya dapat diukur pada panjang gelombang visibel. Penentuan lokasi sampling pada penelitian didasarkan pada pertimbangan sebaran muatan polusi/diffuse pollution loads consideration. Ditetapkan enam lokasi pengambilan sampel air sungai yaitu GW-1, GW-2, GW-3, GW-4, GW-5, dan GW-6 berturut-turut dari utara ke selatan. Dari keenam lokasi, GW-6 sebagai titik paling selatan dalam jalur pengambilan sampel menunjukkan penghambatan aktivitas AChE yang paling tinggi ditunjukkan dengan aktivitas AChE yang rendah. ASBTRACTGajah Wong River, one of the rivers in Yogyakarta city, was threatened by contamination of water pollutant due to the disposal waste of households, industrials, hospitals and hotels into its stream. The pollutions might cause the decreasing of water quality and raised the negative impact to living creatures that exploit it. River pollutions can be observed biochemically based on inhibition of acetylcholinesterase (AChE) enzyme activity by organophosphate and carbamate pesticide contamination. Biochemical assay in the analysis of water quality could be done according to the colorimetric of Ellman’s method. The results of this reaction can be observed by measuring the formation of colored compounds at visible wavelengths. Determination of the sampling location in this research was performed based on diffuse pollution loads consideration. Six sampling sites was defined and named as GW-1, GW 2, GW 3, GW 4, GW-5, and GW-6, respectively in a row from north to south. As the results, water from GW-6 as the southernmost site in the sampling sites showed the highest inhibition of AChE activity. 
日惹的一条河流ASBTRAKSungai Gajah Wong担心,由于生活垃圾的填埋、工业、医院或酒店进入河流,会出现水污染。这会导致河流水质下降,并对使用河流的生物产生负面影响。根据有机磷和氨基甲酸酯类农药污染对乙酰胆碱酯酶(AChE)的抑制活性测试,可以对河流的水污染进行生化监测。水质分析中针对AChE抑制的生物化学测试可以根据Ellman方法以色度法进行。这种反应可以通过有色人种社会的形成来观察,其制服可以用可见波的长度来测量。在考虑污染负荷/扩散污染负荷的情况下,确定研究中的采样位置。设置了6个河流采样点,从北到南依次为GW-1、GW-2、GW-3、GW-4、GW-5和GW-6。从第六个位置开始,作为采样线中最南端的GW-6显示出最高的AChE活性抑制,表现为低AChE活力。日惹市的河流之一ASBTRACTGajahWong河因将家庭、工业、医院和酒店的废物排入河流而受到水污染物污染的威胁。这些污染可能会导致水质下降,并对开发利用水质的生物产生负面影响。通过有机磷和氨基甲酸酯类农药污染对乙酰胆碱酯酶(AChE)活性的抑制,可以从生化角度观察到河流污染。水质分析中的生化测定可以根据埃尔曼法的比色法进行。该反应的结果可以通过在可见波长下测量有色化合物的形成来观察。本研究中采样位置的确定是基于扩散污染负荷的考虑。定义并命名了六个采样点,从北到南依次为GW-1、GW2、GW3、GW4、GW-5和GW-6。结果表明,作为采样点中最南端的GW-6的水对AChE活性的抑制作用最高。
{"title":"KUALITAS AIR SUNGAI GAJAH WONG DITINJAU DARI PENGHAMBATAN ENZIM ASETILKOLINESTERASE (Water Quality Assessment of Gajah Wong River Based on Inhibition of Acetylcholinesterase Activity)","authors":"F. Riswanto, M. Hariono, Gatot Nugroho Susanto, Ignatius Yulius Kristio Budiasmoro, E. Istyastono","doi":"10.22146/JML.23046","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JML.23046","url":null,"abstract":"ASBTRAKSungai Gajah Wong, salah satu sungai di kota Yogyakarta, dikhawatirkan terpapar pencemaran air akibat pembuangan limbah rumah tangga, industri, rumah sakit maupun hotel yang masuk ke dalam alirannya. Hal ini menyebabkan penurunan kualitas air sungai dan menimbulkan dampak negatif bagi makhluk hidup yang memanfaatkannya. Pencemaran air sungai tersebut dapat diamati secara biokimiawi berdasarkan uji aktivitas penghambatan enzim asetilkolinesterase (AChE) oleh cemaran pestisida organofosfat dan karbamat. Uji biokimiawi dalam analisis kualitas air terhadap penghambatan AChE dapat dilakukan secara kolorimetrik menurut metode Ellman. Hasil reaksi ini dapat diamati secara melalui pembentukan senyawa berwarna dan serapannya dapat diukur pada panjang gelombang visibel. Penentuan lokasi sampling pada penelitian didasarkan pada pertimbangan sebaran muatan polusi/diffuse pollution loads consideration. Ditetapkan enam lokasi pengambilan sampel air sungai yaitu GW-1, GW-2, GW-3, GW-4, GW-5, dan GW-6 berturut-turut dari utara ke selatan. Dari keenam lokasi, GW-6 sebagai titik paling selatan dalam jalur pengambilan sampel menunjukkan penghambatan aktivitas AChE yang paling tinggi ditunjukkan dengan aktivitas AChE yang rendah. ASBTRACTGajah Wong River, one of the rivers in Yogyakarta city, was threatened by contamination of water pollutant due to the disposal waste of households, industrials, hospitals and hotels into its stream. The pollutions might cause the decreasing of water quality and raised the negative impact to living creatures that exploit it. River pollutions can be observed biochemically based on inhibition of acetylcholinesterase (AChE) enzyme activity by organophosphate and carbamate pesticide contamination. Biochemical assay in the analysis of water quality could be done according to the colorimetric of Ellman’s method. The results of this reaction can be observed by measuring the formation of colored compounds at visible wavelengths. Determination of the sampling location in this research was performed based on diffuse pollution loads consideration. Six sampling sites was defined and named as GW-1, GW 2, GW 3, GW 4, GW-5, and GW-6, respectively in a row from north to south. As the results, water from GW-6 as the southernmost site in the sampling sites showed the highest inhibition of AChE activity. ","PeriodicalId":31593,"journal":{"name":"Jurnal Manusia dan Lingkungan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49280317","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Jurnal Manusia dan Lingkungan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1