首页 > 最新文献

Jurnal Entomologi Indonesia最新文献

英文 中文
Keanekaragaman kumbang curculionid pada berbagai tipe penggunaan lahan di kawasan Hutan Harapan, Jambi 在充满希望的森林区域,詹比,种类繁多的冠状甲虫
Pub Date : 2018-12-09 DOI: 10.5994/JEI.15.2.59
Laila Najmi, Damayanti Buchori, Hermanu Triwidodo, W. A. Noerdjito, Akhmad Rizali
Famili Curculionidae termasuk kelompok kumbang (Ordo Coleoptera) yang memiliki peranan penting dalam berbagai ekosistem baik hutan, perkebunan, dan pertanian lainnya. Perubahan tipe penggunaan lahan dari hutan menjadi lahan pertanian dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman kumbang curculionid. Penelitian ini bertujuan untuk memelajari kekayaan spesies dan kelimpahan kumbang curculionid berdasarkan musim dan tipe penggunaan lahan di kawasan Hutan Harapan, Jambi. Koleksi kumbang curculionid dilakukan dengan metode pengasapan (fogging) kanopi. Penelitian dilakukan pada empat tipe penggunaan lahan, yaitu hutan, hutan karet, perkebunan karet, dan perkebunan kelapa sawit pada musim kemarau (bulan Mei hingga September 2013) dan musim hujan (bulan November 2013 hingga Februari 2014). Total jumlah serangga curculionid yang ditemukan  1762 individu, 12 subfamili, dan 118 spesies kumbang curculionid. Spesies kumbang curculionid tertinggi ditemukan di hutan (81 spesies) dan terendah di perkebunan karet (20 spesies). Kumbang curculionid dominan yang ditemukan di setiap tipe penggunaan lahan, yaitu Curculioninae sp.21 (hutan), Entiminae sp.06 (hutan karet), Scolytinae sp.09 (perkebunan karet), dan Elaeidobius kamerunicus Faust (perkebunan kelapa sawit). Jumlah individu curculionid tertinggi ditemukan di perkebunan kelapa sawit (853 individu) dan terendah di perkebunan karet (33 individu). Tipe penggunaan lahan dan keanekaragaman vegetasi tumbuhan memengaruhi kekayaan spesies curculionid, tetapi tidak memengaruhi kelimpahan kumbang curculionid. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan musim memengaruhi komposisi spesies kumbang curculionid pada tipe penggunaan lahan hutan, sedangkan pada tipe penggunaan lahan hutan karet, perkebunan karet, dan perkebunan kelapa sawit tidak menunjukkan perbedaan.
虫科属于甲虫科,甲虫科在森林、种植园和其他农业的生态系统中扮演着重要的角色。从森林到农田的土地使用类型的变化可能会导致植物多样性的下降。这项研究的目的是根据盛产金龟子的季节性使用和类型来确定树冠甲虫的丰富性和数量。冠状甲虫的收集是通过树冠的雾化方法进行的。研究人员对夏季(5月至2013年9月)和雨季(2013年11月至2014年2月)的四种用地进行了研究。共发现1762种相关昆虫、12个亚科昆虫和118种冠状甲虫。最高种类的象鼻虫是在森林(81种)和橡胶种植园(20种)中发现的。在任何类型的土地使用中都能找到占主导主导的curculionid甲虫,其中包括Curculioninae sp.21(森林)、enlyae sp.06(橡胶林)、Scolytinae sp.09(橡胶林)和Elaeidobius comunicus Faust(棕榈油种植园)。在油棕种植园(853人)和橡胶种植园(33人)中发现的最高的胭脂虫个体数量。植物使用的类型和植被的多样性影响植物种类的丰富,但不影响斑点甲虫的数量。根据分析结果,不同的季节会影响森林使用类型的角甲虫的成分,而不同种类的橡胶、橡胶种植园和棕榈油种植园则没有区别。
{"title":"Keanekaragaman kumbang curculionid pada berbagai tipe penggunaan lahan di kawasan Hutan Harapan, Jambi","authors":"Laila Najmi, Damayanti Buchori, Hermanu Triwidodo, W. A. Noerdjito, Akhmad Rizali","doi":"10.5994/JEI.15.2.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.5994/JEI.15.2.59","url":null,"abstract":"Famili Curculionidae termasuk kelompok kumbang (Ordo Coleoptera) yang memiliki peranan penting dalam berbagai ekosistem baik hutan, perkebunan, dan pertanian lainnya. Perubahan tipe penggunaan lahan dari hutan menjadi lahan pertanian dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman kumbang curculionid. Penelitian ini bertujuan untuk memelajari kekayaan spesies dan kelimpahan kumbang curculionid berdasarkan musim dan tipe penggunaan lahan di kawasan Hutan Harapan, Jambi. Koleksi kumbang curculionid dilakukan dengan metode pengasapan (fogging) kanopi. Penelitian dilakukan pada empat tipe penggunaan lahan, yaitu hutan, hutan karet, perkebunan karet, dan perkebunan kelapa sawit pada musim kemarau (bulan Mei hingga September 2013) dan musim hujan (bulan November 2013 hingga Februari 2014). Total jumlah serangga curculionid yang ditemukan  1762 individu, 12 subfamili, dan 118 spesies kumbang curculionid. Spesies kumbang curculionid tertinggi ditemukan di hutan (81 spesies) dan terendah di perkebunan karet (20 spesies). Kumbang curculionid dominan yang ditemukan di setiap tipe penggunaan lahan, yaitu Curculioninae sp.21 (hutan), Entiminae sp.06 (hutan karet), Scolytinae sp.09 (perkebunan karet), dan Elaeidobius kamerunicus Faust (perkebunan kelapa sawit). Jumlah individu curculionid tertinggi ditemukan di perkebunan kelapa sawit (853 individu) dan terendah di perkebunan karet (33 individu). Tipe penggunaan lahan dan keanekaragaman vegetasi tumbuhan memengaruhi kekayaan spesies curculionid, tetapi tidak memengaruhi kelimpahan kumbang curculionid. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan musim memengaruhi komposisi spesies kumbang curculionid pada tipe penggunaan lahan hutan, sedangkan pada tipe penggunaan lahan hutan karet, perkebunan karet, dan perkebunan kelapa sawit tidak menunjukkan perbedaan.","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42728526","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
The effectiveness of vegetable oil formulations in reducing oviposition of Bactrocera dorsalis Hendel (Diptera: Tephritidae) in large red chili fruits 植物油制剂减少桔小实蝇在大辣椒果实中产卵的效果
Pub Date : 2018-12-09 DOI: 10.5994/jei.15.2.87
Y. Hidayat, M. R. Fauziaty, D. Dono
Chili peppers (Capsicum annuum), in their many varieties, constitute a culturally and economically important horticultural crop in a number of countries. The Indonesian cayenne large red chili (Capsicum annuum var. annuum) is used widely in Indonesia mainly in cooking. There have been reports of increased infestation of large red chili by insect pests, particularly fruit flies. The aim of this study was to investigate the effectiveness of five edible vegetable oils (palm oil, coconut oil, soybean oil, corn oil, and candlenut oil) and one non-edible vegetable oil (neem oil) in reducing landings, oviposition, and infestation by the Oriental fruit fly (Bactrocera dorsalis Hendel) in large red chili fruits. This lab-based experiment entailed exposure of large red chili fruits to 20 mature B. dorsalis females (14–21 days old) inside a 15-l plastic container. Six separate containers each held 10 large red chili fruits with a single oil treatment in each. Prior to exposure, each of the treated and control large red chili fruits was punctured once with a needle in order to create an opening for oviposition. Results indicate that the coconut oil formulation was most effective in preventing damage from B. dorsalis females, and reducing fruit fly landings, oviposition, and infestation.
辣椒(Capsicum annuum)品种繁多,在许多国家构成了重要的文化和经济园艺作物。印度尼西亚大红辣椒(Capsicum annuum var. annuum)在印度尼西亚广泛使用,主要用于烹饪。有报道称,大型红辣椒受到害虫,尤其是果蝇的侵害。本研究的目的是调查五种可食用植物油(棕榈油、椰子油、大豆油、玉米油和核桃油)和一种非食用植物油(印楝油)在减少大型红辣椒果实中东方果蝇(Bactrocera dorsalis Hendel)的降落、产卵和侵扰的有效性。这项实验室实验将大型红辣椒果实暴露在一个15升的塑料容器内的20只成熟的背芽孢杆菌雌性(14-21天)中。6个独立的容器,每个容器装10个大的红辣椒水果,每个容器装一种油。在暴露之前,每个处理和对照的大红辣椒果实都被针刺一次,以便为产卵创造一个开口。结果表明,椰子油配方在防治桔粉螟危害、减少果蝇着陆、产卵和侵染等方面效果最好。
{"title":"The effectiveness of vegetable oil formulations in reducing oviposition of Bactrocera dorsalis Hendel (Diptera: Tephritidae) in large red chili fruits","authors":"Y. Hidayat, M. R. Fauziaty, D. Dono","doi":"10.5994/jei.15.2.87","DOIUrl":"https://doi.org/10.5994/jei.15.2.87","url":null,"abstract":"Chili peppers (Capsicum annuum), in their many varieties, constitute a culturally and economically important horticultural crop in a number of countries. The Indonesian cayenne large red chili (Capsicum annuum var. annuum) is used widely in Indonesia mainly in cooking. There have been reports of increased infestation of large red chili by insect pests, particularly fruit flies. The aim of this study was to investigate the effectiveness of five edible vegetable oils (palm oil, coconut oil, soybean oil, corn oil, and candlenut oil) and one non-edible vegetable oil (neem oil) in reducing landings, oviposition, and infestation by the Oriental fruit fly (Bactrocera dorsalis Hendel) in large red chili fruits. This lab-based experiment entailed exposure of large red chili fruits to 20 mature B. dorsalis females (14–21 days old) inside a 15-l plastic container. Six separate containers each held 10 large red chili fruits with a single oil treatment in each. Prior to exposure, each of the treated and control large red chili fruits was punctured once with a needle in order to create an opening for oviposition. Results indicate that the coconut oil formulation was most effective in preventing damage from B. dorsalis females, and reducing fruit fly landings, oviposition, and infestation.","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48819838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
Kemiripan genetik wereng coklat, Nilaparvata lugens Stål. (Homoptera: Delphacidae) populasi Klaten dan Yogyakarta berdasarkan penanda RAPD-PCR
Pub Date : 2018-12-09 DOI: 10.5994/jei.15.2.79
S. Supriyadi, Retno Wijayanti
Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stål.) populasi Klaten dan Yogyakarta menunjukkan kemampuan adaptasi pada varietas padi tahan lebih cepat daripada populasi asal wilayah sekitarnya, namun kajian aspek genetik terkait hal ini masih terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kemiripan genetik wereng coklat populasi Klaten dan Yogyakarta dengan populasi asal lokasi sekitarnya sebagai pembanding, berdasarkan penanda RAPD-PCR. Pengambilan sampel wereng coklat dilakukan di pertanaman padi di Klaten, Yogyakarta, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Sragen, dan Ngawi. Identifikasi kemiripan genetik dilakukan dengan teknik RAPD-PCR, menggunakan lima random primer, yakni OPB 01, OPB 07, OPC 04, OPC 08, dan OPN 15.  Hasil pengujian menunjukkan bahwa kelima primer mampu mengamplifikasi DNA wereng coklat dengan baik, namun tidak ada primer yang mampu membedakan secara jelas populasi Klaten dan Yogyakarta dengan populasi asal wilayah sekitarnya. Populasi wereng coklat asal Klaten dan Yogyakarta juga menunjukkan kemiripan genetik dengan populasi asal wilayah sekitarnya, yakni Boyolali, Sukoharjo, dan Sragen, kecuali dengan Karanganyar dan Ngawi. Kajian genetik antar populasi, termasuk populasi asal Klaten dan Yogyakarta diperlukan untuk mengungkap perbedaan genetiknya.
巧克力羊毛(Nilaparvata lugens Stål.)种群Klaten和Yogyakarta比周围地区的本地种群更快地适应各种耐力垫的能力,但与此相关的基因研究仍然有限。本研究基于RAPD-PCR标记,以克拉滕和日惹种群的地理位置为对照,确定其遗传相似性。巧克力加工样品在Klaten、Yogyakarta、Sukoharjo、Boyolali、Karangayar、Sragen和Ngawi等地采集。利用RAPD-PCR技术,使用5个随机引物,即OPB01、OPB07、OPC04、OPC08和OPN15,进行遗传相似性鉴定。试验结果表明,5个引物可以很好地简化wereng巧克力的DNA,但没有一个引物能清楚地区分Klaten和Yogyakarta的种群与周围地区的种群。Klaten和Yogyakarta的棕色狼人种群也与周围地区的种群表现出基因相似性,即Boyolali、Sukoharjo和Sragen,除了Karangayar和Ngawi。需要对种群之间的遗传研究,包括克拉滕和日惹的本地种群,以揭示它们的遗传差异。
{"title":"Kemiripan genetik wereng coklat, Nilaparvata lugens Stål. (Homoptera: Delphacidae) populasi Klaten dan Yogyakarta berdasarkan penanda RAPD-PCR","authors":"S. Supriyadi, Retno Wijayanti","doi":"10.5994/jei.15.2.79","DOIUrl":"https://doi.org/10.5994/jei.15.2.79","url":null,"abstract":"Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stål.) populasi Klaten dan Yogyakarta menunjukkan kemampuan adaptasi pada varietas padi tahan lebih cepat daripada populasi asal wilayah sekitarnya, namun kajian aspek genetik terkait hal ini masih terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kemiripan genetik wereng coklat populasi Klaten dan Yogyakarta dengan populasi asal lokasi sekitarnya sebagai pembanding, berdasarkan penanda RAPD-PCR. Pengambilan sampel wereng coklat dilakukan di pertanaman padi di Klaten, Yogyakarta, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Sragen, dan Ngawi. Identifikasi kemiripan genetik dilakukan dengan teknik RAPD-PCR, menggunakan lima random primer, yakni OPB 01, OPB 07, OPC 04, OPC 08, dan OPN 15.  Hasil pengujian menunjukkan bahwa kelima primer mampu mengamplifikasi DNA wereng coklat dengan baik, namun tidak ada primer yang mampu membedakan secara jelas populasi Klaten dan Yogyakarta dengan populasi asal wilayah sekitarnya. Populasi wereng coklat asal Klaten dan Yogyakarta juga menunjukkan kemiripan genetik dengan populasi asal wilayah sekitarnya, yakni Boyolali, Sukoharjo, dan Sragen, kecuali dengan Karanganyar dan Ngawi. Kajian genetik antar populasi, termasuk populasi asal Klaten dan Yogyakarta diperlukan untuk mengungkap perbedaan genetiknya.","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43036530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Keanekaragaman serangga hama pala (Myristica fragrans) dan tingkat kerusakannya di penyimpanan 肉豆蔻的多样性和储存的损害程度
Pub Date : 2018-12-09 DOI: 10.5994/jei.15.2.51
Okky Setyawati Dharmaputra, Sunjaya Sunjaya, Ina Retnowati, Nijma Nurfadila
Hama biji pala merupakan penyebab kerusakan utama biji pala baik di lapangan maupun di penyimpanan. Informasi mengenai keanekaragaman serangga hama di penyimpanan dan metode pemanenan biji pala yang baik perlu diketahui untuk mengurangi tingkat kerusakan biji pala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman serangga hama dan persentase kerusakan biji pala akibat berbagai perlakuan pascapanen. Biji pala setiap perlakuan dikemas dalam karung goni dan disimpan selama empat bulan pada kondisi gudang. Setiap karung berisi biji pala dengan perlakuan berdasarkan asal buah pala (dipetik dari pohon atau dipungut di tanah), metode pengeringan (bantuan sinar matahari atau pengasapan), dan bercangkang atau tanpa cangkang sehingga terdapat delapan perlakuan dengan setiap perlakuan dibuat tiga ulangan. Setelah disimpan, dilakukan pengambilan sampel biji pala untuk menghitung jumlah setiap spesies serangga yang ditemukan, menentukan populasi serangga, dan penentuan persentase biji rusak. Empat spesies serangga ditemukan pada biji pala dari hampir semua perlakuan, yaitu Araecerus fasciculatus (Degeer) (Coleoptera: Anthribidae), Carpophilus dimidiatus (Fabricius) (Coleoptera: Nitidulidae), Oryzaephilus surinamensis (Linnaeus) (Coleoptera: Silvanidae), dan Tribolium castaneum (Herbst) (Coleoptera: Tenebrionidae). A. fasciculatus merupakan serangga yang paling dominan dibandingkan dengan spesies lain. Persentase biji rusak pada biji pala berasal dari buah pala yang dipungut di tanah, dikeringkan baik dengan bantuan sinar matahari maupun menggunakan pengasapan, bercangkang dan tanpa cangkang lebih tinggi daripada biji pala yang berasal dari buah pala yang dipetik dari pohon dengan berbagai perlakuan. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah buah pala yang telah masak sebaiknya dipetik dari pohon, kemudian biji pala bercangkang dikeringkan baik dengan bantuan sinar matahari maupun pengasapan dan disimpan beserta cangkangya.
肉豆蔻害虫是田野和贮存处肉豆蔻种子受损的主要原因。关于储存害虫多样性的信息和收获好的肉豆蔻种子的方法需要知道,以减少肉豆蔻的损害程度。这项研究的目的是确定害虫的多样性,以及从后藤类药物中对瓜子造成的损伤的百分比。每一种治疗方法的豆子都装在麻袋里,在仓库的条件下存放了四个月。每袋肉豆蔻都是根据肉豆蔻(从树上摘下来或从地上摘下来)的来源来对待的,干燥的方法(阳光或熏蒸),以及有壳或没有壳的方法,因此每三次治疗有八种不同的治疗方法。保存后,提取肉豆蔻籽的样本,以计算每一种被发现的昆虫的数量,确定昆虫的数量,并确定有缺陷的种子的百分比。在几乎所有已知的治疗方法中都发现了四种昆虫,如蛛形纲动物(学名delecerus fasciculatus)、Carpophilus dimidiatus(学名Coleoptera: Anthribidae)、Carpophilus dimidiatus(学名coleoplus: nitiduamensis)、Oryzaephilus surinamensis(学名leleoplus: Silvanidae)和Tribolium castaneum (herbtera: Tenebrionidae)。与其他物种相比,fasciculatus是最占主导地位的昆虫。在肉豆蔻中发现的破碎种子的比例来自于在土壤中采摘的肉豆蔻,它们在阳光下晒干,也有熏蒸作用,有壳,没有壳,比从树上采摘的肉豆蔻种子还要高。这项研究的建议是,成熟的肉豆蔻最好从树上摘下来,然后用晒干的肉豆蔻种子,在阳光和熏蒸的帮助下,和壳一起储存。
{"title":"Keanekaragaman serangga hama pala (Myristica fragrans) dan tingkat kerusakannya di penyimpanan","authors":"Okky Setyawati Dharmaputra, Sunjaya Sunjaya, Ina Retnowati, Nijma Nurfadila","doi":"10.5994/jei.15.2.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.5994/jei.15.2.51","url":null,"abstract":"Hama biji pala merupakan penyebab kerusakan utama biji pala baik di lapangan maupun di penyimpanan. Informasi mengenai keanekaragaman serangga hama di penyimpanan dan metode pemanenan biji pala yang baik perlu diketahui untuk mengurangi tingkat kerusakan biji pala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman serangga hama dan persentase kerusakan biji pala akibat berbagai perlakuan pascapanen. Biji pala setiap perlakuan dikemas dalam karung goni dan disimpan selama empat bulan pada kondisi gudang. Setiap karung berisi biji pala dengan perlakuan berdasarkan asal buah pala (dipetik dari pohon atau dipungut di tanah), metode pengeringan (bantuan sinar matahari atau pengasapan), dan bercangkang atau tanpa cangkang sehingga terdapat delapan perlakuan dengan setiap perlakuan dibuat tiga ulangan. Setelah disimpan, dilakukan pengambilan sampel biji pala untuk menghitung jumlah setiap spesies serangga yang ditemukan, menentukan populasi serangga, dan penentuan persentase biji rusak. Empat spesies serangga ditemukan pada biji pala dari hampir semua perlakuan, yaitu Araecerus fasciculatus (Degeer) (Coleoptera: Anthribidae), Carpophilus dimidiatus (Fabricius) (Coleoptera: Nitidulidae), Oryzaephilus surinamensis (Linnaeus) (Coleoptera: Silvanidae), dan Tribolium castaneum (Herbst) (Coleoptera: Tenebrionidae). A. fasciculatus merupakan serangga yang paling dominan dibandingkan dengan spesies lain. Persentase biji rusak pada biji pala berasal dari buah pala yang dipungut di tanah, dikeringkan baik dengan bantuan sinar matahari maupun menggunakan pengasapan, bercangkang dan tanpa cangkang lebih tinggi daripada biji pala yang berasal dari buah pala yang dipetik dari pohon dengan berbagai perlakuan. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah buah pala yang telah masak sebaiknya dipetik dari pohon, kemudian biji pala bercangkang dikeringkan baik dengan bantuan sinar matahari maupun pengasapan dan disimpan beserta cangkangya.","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47654729","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Keefektifan ekstrak daun kecubung (Datura metel L.) dalam menghambat penetasan dan siklus hidup Aedes aegypti L. 结合叶(Datura metall L.)在减缓埃及伊蚊渗透和生命周期方面的提取效果。
Pub Date : 2018-11-01 DOI: 10.5994/JEI.15.1.50
M. Martini, Novi Astriana, S. Yuliawati, R. Hestiningsih, S. Purwantisari
Kecubung (Datura metel L.) merupakan jenis tanaman perdu yang mempunyai batang kayu, keras, dan tebal. Daun kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid, saponin, flavonoida, dan fenol. Dilihat dari kandungan kimianya daun kecubung memiliki potensi sebagai insektisida nabati yang dapat menggantikan penggunaan insektisida sintetik. Penggunaan insektisida sintetik dalam mengendalikan populasi Aedes aegypti L. telah menimbulkan dampak negatif, diantaranya adalah polusi lingkungan, masalah kesehatan masyarakat, dan resistensi vektor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan ekstrak daun kecubung dalam menghambat penetasan telur dan  siklus hidup Ae. aegypti. Jenis penelitian ini adalah true experiment dengan 4 kali pengulangan dan perlakuan 6 konsentrasi, yaitu 125, 250, 500, 750, 1.000, dan 1.250 ppm. Subyek penelitian adalah telur Ae. aegypti fertil. Setiap unit perlakuan ditempatkan 25 telur sehingga jumlah total telur yang dibutuhkan adalah 800 butir telur nyamuk. Metode yang digunakan untuk ekstraksi adalah maserasi. Hasil analisis probit menunjukkan aktivitas insektisida ekstrak daun kecubung dengan nilai LC50 sebesar 199,340 ppm dan nilai LC90 sebesar 749,080 ppm. Hasil uji ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata jumlah telur yang tidak menetas akibat paparan ekstrak daun kecubung (P = 0,001). Persentase kegagalan penetasan telur Ae. aegypti paling rendah pada konsentrasi 125 ppm, yaitu sebesar 41% dan yang paling tinggi pada konsentrasi 1250 ppm, yaitu sebesar 98%. Daya hidup larva, pupa, dan nyamuk paling tinggi pada konsentrasi 125 ppm, yaitu masing-masing sebesar 49,18%; 55,17%, dan 43,75%. Sebagai kesimpulan, ekstrak daun kecubung memiliki potensi sebagai insektisida nabati terhadap telur Ae. aegypti.
曼陀罗(Datura metel L.)是一种桃属植物,有一根又硬又厚的木棍。卷心菜叶子含有生物碱、皂苷、类黄酮和苯酚。从其化学成分可以看出,结合的叶子有潜力成为杀虫剂nabati,可以取代合成杀虫剂的使用。使用合成杀虫剂控制埃及伊蚊种群产生了负面影响,包括环境污染、公共卫生问题和媒介耐药性。本研究的目的是确定结合叶提取物在抑制埃及伊蚊卵渗透和生命周期方面的有效性。这种类型的研究是一个真正的实验,有四次重复和六种浓度的处理,即125、250、500、750、1000和1250 ppm。研究对象是埃及伊蚊的受精卵。每个处理单元有25个蚊子卵,因此所需的蚊子卵总数为800个。提取的方法是按摩。probit分析的结果显示结合叶的提取物杀虫剂活性,LC50值为199340ppm,LC90值为749080ppm。方差分析测试显示,由于提取了结合的叶子,没有孵化的卵子数量存在平均差异(P=0.001)。埃及伊蚊卵穿透失败的百分比在125ppm浓度时最低,为41%,在1250ppm浓度时最高,为98%。幼虫、蛹和蚊子的最高浓度为125 ppm,每种浓度为49.18%;55.17%和43.75%。综上所述,簇叶提取物具有作为埃及伊蚊卵杀虫剂的潜力。
{"title":"Keefektifan ekstrak daun kecubung (Datura metel L.) dalam menghambat penetasan dan siklus hidup Aedes aegypti L.","authors":"M. Martini, Novi Astriana, S. Yuliawati, R. Hestiningsih, S. Purwantisari","doi":"10.5994/JEI.15.1.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.5994/JEI.15.1.50","url":null,"abstract":"Kecubung (Datura metel L.) merupakan jenis tanaman perdu yang mempunyai batang kayu, keras, dan tebal. Daun kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid, saponin, flavonoida, dan fenol. Dilihat dari kandungan kimianya daun kecubung memiliki potensi sebagai insektisida nabati yang dapat menggantikan penggunaan insektisida sintetik. Penggunaan insektisida sintetik dalam mengendalikan populasi Aedes aegypti L. telah menimbulkan dampak negatif, diantaranya adalah polusi lingkungan, masalah kesehatan masyarakat, dan resistensi vektor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan ekstrak daun kecubung dalam menghambat penetasan telur dan  siklus hidup Ae. aegypti. Jenis penelitian ini adalah true experiment dengan 4 kali pengulangan dan perlakuan 6 konsentrasi, yaitu 125, 250, 500, 750, 1.000, dan 1.250 ppm. Subyek penelitian adalah telur Ae. aegypti fertil. Setiap unit perlakuan ditempatkan 25 telur sehingga jumlah total telur yang dibutuhkan adalah 800 butir telur nyamuk. Metode yang digunakan untuk ekstraksi adalah maserasi. Hasil analisis probit menunjukkan aktivitas insektisida ekstrak daun kecubung dengan nilai LC50 sebesar 199,340 ppm dan nilai LC90 sebesar 749,080 ppm. Hasil uji ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata jumlah telur yang tidak menetas akibat paparan ekstrak daun kecubung (P = 0,001). Persentase kegagalan penetasan telur Ae. aegypti paling rendah pada konsentrasi 125 ppm, yaitu sebesar 41% dan yang paling tinggi pada konsentrasi 1250 ppm, yaitu sebesar 98%. Daya hidup larva, pupa, dan nyamuk paling tinggi pada konsentrasi 125 ppm, yaitu masing-masing sebesar 49,18%; 55,17%, dan 43,75%. Sebagai kesimpulan, ekstrak daun kecubung memiliki potensi sebagai insektisida nabati terhadap telur Ae. aegypti.","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47819592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Populasi Elaeidobius kamerunicus Faust (Coleoptera: Curculionidae) pada beberapa umur tanaman kelapa sawit 某个年龄阶段的骆驼Elaeidobius camerunicus Faust(鞘翅目:毛茛科)种群
Pub Date : 2018-10-10 DOI: 10.5994/JEI.15.1.31
B. Rahardjo, Akhmad Rizali, Ika Putri Utami, Sri Karindah, Retno Dyah Puspitarini, Bandung Sahari
Kumbang Elaeidobius kamerunicus Faust merupakan serangga polinator kelapa sawit yang hidup pada bunga jantan dan mengunjungi bunga betina untuk melakukan penyerbukan karena ketertarikan terhadap senyawa volatil yang dikeluarkan. Kuantitas fruit set kelapa sawit yang dihasilkan berhubungan dengan populasi E. kamerunicus pada suatu lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh umur tanaman kelapa sawit terhadap populasi kumbang E. kamerunicus. Penelitian dilakukan di perkebunan kelapa sawit yang terletak di Pangkalan Lada, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah berupa penghitungan populasi E. kamerunicus pada bunga jantan dan pemasangan sticky trap pada bunga betina. Plot pengamatan berukuran 7000 m2 (100 pohon) dengan variasi umur tanaman kelapa sawit, yaitu 6, 10, dan 16 tahun. Setiap plot dihitung jumlah bunga jantan dan betina yang mekar dan ditentukan beberapa bunga untuk pengukuran populasi E. kamerunicus yang dilakukan setiap bulan selama tiga bulan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur tanaman kelapa sawit berpengaruh terhadap populasi E. kamerunicus pada bunga jantan tapi tidak pada bunga betina. Semakin tua umur kelapa sawit, populasi E. kamerunicus pada bunga jantan semakin meningkat. Rasio jenis kelamin E. kamerunicus yang ditemukan pada bunga jantan dan betina kelapa sawit cenderung bias betina. Berdasarkan perbandingan populasi E. kamerunicus pada bunga jantan dan betina pada setiap plot diperoleh bahwa nilai kunjungan E. kamerunicus paling tinggi ditemukan pada umur kelapa sawit muda. Sebagai kesimpulan, pertambahan umur kelapa sawit mempengaruhi peningkatan populasi E. kamerunicus pada bunga jantan tapi persentase kunjungan ke bunga betina menjadi semakin menurun.
骆驼纹Elaeidobius camerunicus Faust是一种棕色酱汁的多足昆虫,由于对动荡的社会感兴趣,它以雄花为食,并拜访雌花进行入侵。一块土地上生产的香肠椰子果的数量与E.camerucus种群的关系。本研究旨在研究硫椰子的年龄对E.camerucus甲虫种群的影响。这项研究是在位于中加里曼丹西部公民拉达基地的一个瑞士椰子农场进行的。所用的研究方法是计算雄性花朵上的E.camerucus种群数量,并在雌性花朵上安装粘性陷阱。7000平方米(100棵树)的调查地块,随锯叶椰子植物年龄的变化而变化,即6年、10年和16年。每个地块统计开花的雄性和雌性的数量,并确定一些花朵,用于测量三个月内每月进行的E.camerunicus种群。研究表明,硫椰子植物的年龄会影响雄花上的骆驼乳杆菌数量,但不会影响雌花上的数量。瑞士椰子年龄越大,雄花上的E.camerucus种群数量就在增加。在雄性和雌性花朵中发现的卡氏锥虫的性别比例往往是雌性。通过对每个地块上的E.cameruticus种群与雄花和雌花的比较,发现瑞士椰子幼龄时的E.cameluticus访问值最高。总之,椰子树龄的增加影响了雄花上E.camerunicus种群的增加,但访问雌花的百分比正在下降。
{"title":"Populasi Elaeidobius kamerunicus Faust (Coleoptera: Curculionidae) pada beberapa umur tanaman kelapa sawit","authors":"B. Rahardjo, Akhmad Rizali, Ika Putri Utami, Sri Karindah, Retno Dyah Puspitarini, Bandung Sahari","doi":"10.5994/JEI.15.1.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.5994/JEI.15.1.31","url":null,"abstract":"Kumbang Elaeidobius kamerunicus Faust merupakan serangga polinator kelapa sawit yang hidup pada bunga jantan dan mengunjungi bunga betina untuk melakukan penyerbukan karena ketertarikan terhadap senyawa volatil yang dikeluarkan. Kuantitas fruit set kelapa sawit yang dihasilkan berhubungan dengan populasi E. kamerunicus pada suatu lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh umur tanaman kelapa sawit terhadap populasi kumbang E. kamerunicus. Penelitian dilakukan di perkebunan kelapa sawit yang terletak di Pangkalan Lada, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah berupa penghitungan populasi E. kamerunicus pada bunga jantan dan pemasangan sticky trap pada bunga betina. Plot pengamatan berukuran 7000 m2 (100 pohon) dengan variasi umur tanaman kelapa sawit, yaitu 6, 10, dan 16 tahun. Setiap plot dihitung jumlah bunga jantan dan betina yang mekar dan ditentukan beberapa bunga untuk pengukuran populasi E. kamerunicus yang dilakukan setiap bulan selama tiga bulan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur tanaman kelapa sawit berpengaruh terhadap populasi E. kamerunicus pada bunga jantan tapi tidak pada bunga betina. Semakin tua umur kelapa sawit, populasi E. kamerunicus pada bunga jantan semakin meningkat. Rasio jenis kelamin E. kamerunicus yang ditemukan pada bunga jantan dan betina kelapa sawit cenderung bias betina. Berdasarkan perbandingan populasi E. kamerunicus pada bunga jantan dan betina pada setiap plot diperoleh bahwa nilai kunjungan E. kamerunicus paling tinggi ditemukan pada umur kelapa sawit muda. Sebagai kesimpulan, pertambahan umur kelapa sawit mempengaruhi peningkatan populasi E. kamerunicus pada bunga jantan tapi persentase kunjungan ke bunga betina menjadi semakin menurun.","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46407753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Keanekaragaman serangga pengunjung bunga pada tanaman tumpang sari kedelai dengan tanaman orok-orok (Crotalaria juncea) 大豆种植区访花昆虫的多样性
Pub Date : 2018-10-10 DOI: 10.5994/jei.15.1.23
Sayekti Kurnia Rahayu, S. Supriyadi, S. Supriyono, R. Wijayanti, R. Putri
Tumbuhan berbunga dapat meningkatkan populasi serangga polinator, yang sekaligus berperan penting dalam meningkatkan hasil tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tumpang sari Crotalaria juncea dengan kedelai terhadap keanekaragaman serangga pengunjung bunga dan polinator alami terhadap hasil kedelai. Penelitian dirancang pada petak tunggal, dengan perlakuan: tanpa C. juncea (kontrol), penanaman C. juncea mengelilingi lahan kedelai, penanaman C. juncea setiap 5 baris kedelai, dan penanaman C. juncea setiap 10 baris kedelai. Pengaruh polinator alami terhadap hasil kedelai diamati melalui penyungkupan tanaman dengan jaring serangga. Hasil penelitian menunjukan, bahwa penanaman C. juncea dapat meningkatkan keanekaragaman serangga pengunjung bunga. Indeks keanekaragaman tertinggi 2,37 tercatat pada petak penanaman C. juncea setiap 10 baris kedelai. Keanekaragaman serangga pengunjung bunga terbanyak, yaitu 18 spesies ditemukan pada perlakuan penanaman C. juncea setiap 5 baris kedelai. Serangga pengunjung bunga yang dominan adalah Coccinella transversalis, Apis mellifera, Xylocopa virginica, Megachile parientina, Megachile relativa, Ropalidia fasciata, dan Vespa sp. Polinator alami (tanpa sungkup) dapat meningkatkan jumlah polong 30,11%, jumlah biji 44,63%, dan berat biji per tanaman 15,44% sehingga berperanan penting pada hasil kedelai.
花朵可以增加多足昆虫的数量,同时多足昆虫在提高作物产量方面发挥着重要作用。本研究的目的是了解与昆虫一起旅行的芥子对观花者多样性的影响,以及对昆虫结果的天然多核苷酸。研究是在单层上设计的,使用:在没有芥菜(对照)的情况下,芥菜分母包围基底,每5行基底有芥菜分母,每10行基底有烟菜分母。通过昆虫网对植物进行控制来监测针对肥料的天然多核苷酸植入物。研究表明,芥菜的命名可以增加花昆虫的多样性。每潜水10行,芥菜命名图上记录的多样性指数最高,为2.37。这种昆虫的多样性是最大的访花者,在芥菜命名过程中,每5排池塘就发现18种。主要访花昆虫有横向球蚧(Coccinella transversalis)、意大利蜜蜂(Apis mellifera)、弗吉尼亚木霉(Xylocopa virginica。
{"title":"Keanekaragaman serangga pengunjung bunga pada tanaman tumpang sari kedelai dengan tanaman orok-orok (Crotalaria juncea)","authors":"Sayekti Kurnia Rahayu, S. Supriyadi, S. Supriyono, R. Wijayanti, R. Putri","doi":"10.5994/jei.15.1.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.5994/jei.15.1.23","url":null,"abstract":"Tumbuhan berbunga dapat meningkatkan populasi serangga polinator, yang sekaligus berperan penting dalam meningkatkan hasil tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tumpang sari Crotalaria juncea dengan kedelai terhadap keanekaragaman serangga pengunjung bunga dan polinator alami terhadap hasil kedelai. Penelitian dirancang pada petak tunggal, dengan perlakuan: tanpa C. juncea (kontrol), penanaman C. juncea mengelilingi lahan kedelai, penanaman C. juncea setiap 5 baris kedelai, dan penanaman C. juncea setiap 10 baris kedelai. Pengaruh polinator alami terhadap hasil kedelai diamati melalui penyungkupan tanaman dengan jaring serangga. Hasil penelitian menunjukan, bahwa penanaman C. juncea dapat meningkatkan keanekaragaman serangga pengunjung bunga. Indeks keanekaragaman tertinggi 2,37 tercatat pada petak penanaman C. juncea setiap 10 baris kedelai. Keanekaragaman serangga pengunjung bunga terbanyak, yaitu 18 spesies ditemukan pada perlakuan penanaman C. juncea setiap 5 baris kedelai. Serangga pengunjung bunga yang dominan adalah Coccinella transversalis, Apis mellifera, Xylocopa virginica, Megachile parientina, Megachile relativa, Ropalidia fasciata, dan Vespa sp. Polinator alami (tanpa sungkup) dapat meningkatkan jumlah polong 30,11%, jumlah biji 44,63%, dan berat biji per tanaman 15,44% sehingga berperanan penting pada hasil kedelai.","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45664830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Serangan Arthroschista hilaralis Walk. (Lepidoptera: Pyralidae) pada tegakan jabon (Neolamarckia cadamba [Roxb.] Bosser) di Sumatera Selatan 关节炎发作肺门行走。苏门答腊南部的(鳞翅目:梨科)
Pub Date : 2018-10-10 DOI: 10.5994/JEI.15.1.1
Sri Utami, Hermanu Triwidodo, Pudjianto Pudjianto, Aunu Rauf, Noor Farikhah Haneda
Serangan hama merupakan masalah utama yang dihadapi dalam budi daya jabon (Neolamarckia cadamba [Roxb.] Bosser) di Indonesia khususnya di Sumatera Selatan. Arthroschista hilaralis Walk. (Lepidoptera: Pyralidae) merupakan salah satu hama penting yang menyerang tanaman jabon. Informasi mengenai tingkat serangan A. hilaralis pada tegakan jabon diperlukan sebagai bahan pertimbangan pengelolaan A. hilaralis. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji insidensi dan intensitas serangan A. hilaralis yang menyerang tegakan jabon umur 2 dan 4 tahun selama 2 musim pengamatan, serta mengkaji pengaruh faktor cuaca (suhu dan kelembaban udara) terhadap serangan A. hilaralis. Penelitian ini dilaksanakan pada 6 lokasi yang terletak pada beberapa daerah di Sumatera Selatan. Pada setiap lokasi penelitian ditentukan 3 plot masing-masing seluas 0,03 ha dan berisi 20 tanaman jabon. Pengamatan insidensi dan intensitas serangan A. hilaralis dilakukan sebulan sekali selama 16 bulan yang mewakili 2 kategori waktu pengamatan, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangan A. hilaralis paling tinggi terjadi pada tegakan jabon umur 2 tahun dan pada musim hujan dengan insidensi dan intensitas serangan masing-masing sebesar 74,45% dan 55,21%. Faktor cuaca (suhu dan kelembaban udara) berpengaruh terhadap tingkat serangan A. hilaralis. Suhu udara berkorelasi negatif terhadap insidensi (r = -0,629; p = 0,009) dan intensitas serangan A. hilaralis (r = -0,546; p = 0,029), sedangkan kelembaban udara berkorelasi positif terhadap insidensi (r = 0,900; p < 0,0001) dan intensitas serangan A. hilaralis (r = 0,768; p = 0,0005).
害虫袭击是jabon发展中面临的主要问题(Neolamarckia cadamba [Roxb]。博瑟)在印度尼西亚,尤其是南苏门答腊。关节囊肿散步。鳞翅目昆虫:拟像昆虫学家;鳞茎昆虫科昆虫科植物。关于jabon的攻击程度的信息需要作为对hilaralis管理的考虑因素。这项研究的目的是研究A. hilaralis在2个观察季节内对2 - 4岁的jabon的影响和强度,以及天气(温度和湿度)对hilaralis攻击的影响。这项研究是在苏门答腊南部几个地区的6个地点进行的。在每一个指定的研究地点,每一块土地面积为0.03公顷,包含20株jabon植物。hilaralis攻击的持续强度和持续时间是每月16个月,代表两种不同类型的观察时间,即雨季和旱季。研究表明,hilaralis的攻击程度最高的是2岁的jabon和雨季,每次攻击的强度和强度为74.45%和55.21%。天气因素(温度和空气湿度)影响了A.希拉利斯的攻击程度。空气温度对潜伏性的负相关(r = - 0629;p = 009)和hilaralis攻击强度(r = - 0.546;p = 029),而空气湿度对潜伏性(r = 900;以及A. hilaralis攻击强度(r = 768;p = 0.0005)。
{"title":"Serangan Arthroschista hilaralis Walk. (Lepidoptera: Pyralidae) pada tegakan jabon (Neolamarckia cadamba [Roxb.] Bosser) di Sumatera Selatan","authors":"Sri Utami, Hermanu Triwidodo, Pudjianto Pudjianto, Aunu Rauf, Noor Farikhah Haneda","doi":"10.5994/JEI.15.1.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.5994/JEI.15.1.1","url":null,"abstract":"Serangan hama merupakan masalah utama yang dihadapi dalam budi daya jabon (Neolamarckia cadamba [Roxb.] Bosser) di Indonesia khususnya di Sumatera Selatan. Arthroschista hilaralis Walk. (Lepidoptera: Pyralidae) merupakan salah satu hama penting yang menyerang tanaman jabon. Informasi mengenai tingkat serangan A. hilaralis pada tegakan jabon diperlukan sebagai bahan pertimbangan pengelolaan A. hilaralis. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji insidensi dan intensitas serangan A. hilaralis yang menyerang tegakan jabon umur 2 dan 4 tahun selama 2 musim pengamatan, serta mengkaji pengaruh faktor cuaca (suhu dan kelembaban udara) terhadap serangan A. hilaralis. Penelitian ini dilaksanakan pada 6 lokasi yang terletak pada beberapa daerah di Sumatera Selatan. Pada setiap lokasi penelitian ditentukan 3 plot masing-masing seluas 0,03 ha dan berisi 20 tanaman jabon. Pengamatan insidensi dan intensitas serangan A. hilaralis dilakukan sebulan sekali selama 16 bulan yang mewakili 2 kategori waktu pengamatan, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangan A. hilaralis paling tinggi terjadi pada tegakan jabon umur 2 tahun dan pada musim hujan dengan insidensi dan intensitas serangan masing-masing sebesar 74,45% dan 55,21%. Faktor cuaca (suhu dan kelembaban udara) berpengaruh terhadap tingkat serangan A. hilaralis. Suhu udara berkorelasi negatif terhadap insidensi (r = -0,629; p = 0,009) dan intensitas serangan A. hilaralis (r = -0,546; p = 0,029), sedangkan kelembaban udara berkorelasi positif terhadap insidensi (r = 0,900; p < 0,0001) dan intensitas serangan A. hilaralis (r = 0,768; p = 0,0005).","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46601303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Keberhasilan hidup parasitoid Diadegma semiclausum Hellen dan serangga inangnya Plutella xylostella (L.) terhadap aplikasi ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.)
Pub Date : 2018-10-10 DOI: 10.5994/JEI.15.1.10
Bonjok Istiaji, Djoko Prijono, D. Buchori
Pengendalian Plutella xylostella L. dapat dilakukan baik secara hayati maupun kimiawi. Pengendalian secara hayati umumnya banyak dilakukan dengan cara memanfaatkan ekstrak tanaman untuk membunuh serangga hama. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak biji srikaya terhadap kematian dan perkembangan parasitoid Diadegma semiclausum Hellen serta inangnya, P. xylostella. Pengaruh ekstrak biji srikaya terhadap larva P. xylostella instar III awal diuji dengan metode residu pada daun dan metode residu pada permukaan gelas untuk menguji pengaruh kontak ekstrak biji srikaya terhadap kematian imago D. semiclausum. Pengaruh ekstrak biji srikaya terhadap parasitisasi dan perkembangan D. semiclausum pradewasa dilakukan dengan memaparkan larva P. xylostella yang telah terkontaminasi ekstrak biji srikaya pada konsentrasi subletal (LC5 dan LC10) pada imago D. semiclausum. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak biji srikaya pada konsentrasi 0,0632–0,1% pada kontaminasi 24 jam berpengaruh terhadap kematian larva P. xylostella dan imago parasitoid D. semiclausum. Imago parasitoid lebih peka terhadap peningkatan konsentrasi ekstrak biji srikaya dibandingkan dengan larva P. xylostella. Hambatan perkembangan P. xylostella oleh ekstrak biji srikaya pada konsentrasi yang digunakan  umumnya tidak nyata. Demikian pula, hambatannya terhadap perkembangan parasitoid D. semiclausum dalam inang yang terkontaminasi konsentrasi subletal (LC5 dan LC10) ekstrak biji srikaya umumnya tidak berbeda nyata. Keberadaan ekstrak biji srikaya dalam inang juga tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat parasitisasi, panjang kokon, lebar kokon, dan bobot kokon. Oleh karena itu, terdapat peluang memadukan pengendalian P. xylostella secara kimiawi dan hayati.
小菜蛾的管理可以通过生物或化学方法进行。生物防治通常是用植物提取物来杀死昆虫的。本研究的目的是确定种子提取物对拟寄生物半幽闭双壳虫及其肝脏小菜蛾死亡和发育的影响。利用叶片残留法和玻璃表面残留法初步测试了菌株提取物对小菜蛾三龄幼虫的抑制作用,以测试菌株提取物接触对半幽闭成虫死亡的影响。通过在图像D.semiclausum上显示已经以亚致死浓度(LC5和LC10)污染了srikai种子提取物的小菜蛾幼虫,来进行srikai籽提取物的提取,以对抗D.semicausum preewasa的寄生和发育。研究结果表明,在污染24小时后,浓度为0.0632–0.1%的斯里凯种子提取物会影响小菜蛾幼虫和拟寄生物D.semiclusum的死亡。成虫对种子提取物浓度的增加比对小菜蛾幼虫更敏感。以常用的浓度提取小菜蛾的srikai种子来抑制小菜蛾的发育是不真实的。类似地,在受污染的哺乳动物亚致死浓度(LC5和LC10)中,其对半幽闭D.寄生蜂的发育的抑制作用——其普通种子的提取物——并不明显。昆虫中种子提取物的存在对寄生水平、椰子的长度、椰子的宽度和椰子的厚度也没有实际影响。因此,有机会对小菜蛾进行化学和生物调控。
{"title":"Keberhasilan hidup parasitoid Diadegma semiclausum Hellen dan serangga inangnya Plutella xylostella (L.) terhadap aplikasi ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.)","authors":"Bonjok Istiaji, Djoko Prijono, D. Buchori","doi":"10.5994/JEI.15.1.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.5994/JEI.15.1.10","url":null,"abstract":"Pengendalian Plutella xylostella L. dapat dilakukan baik secara hayati maupun kimiawi. Pengendalian secara hayati umumnya banyak dilakukan dengan cara memanfaatkan ekstrak tanaman untuk membunuh serangga hama. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak biji srikaya terhadap kematian dan perkembangan parasitoid Diadegma semiclausum Hellen serta inangnya, P. xylostella. Pengaruh ekstrak biji srikaya terhadap larva P. xylostella instar III awal diuji dengan metode residu pada daun dan metode residu pada permukaan gelas untuk menguji pengaruh kontak ekstrak biji srikaya terhadap kematian imago D. semiclausum. Pengaruh ekstrak biji srikaya terhadap parasitisasi dan perkembangan D. semiclausum pradewasa dilakukan dengan memaparkan larva P. xylostella yang telah terkontaminasi ekstrak biji srikaya pada konsentrasi subletal (LC5 dan LC10) pada imago D. semiclausum. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak biji srikaya pada konsentrasi 0,0632–0,1% pada kontaminasi 24 jam berpengaruh terhadap kematian larva P. xylostella dan imago parasitoid D. semiclausum. Imago parasitoid lebih peka terhadap peningkatan konsentrasi ekstrak biji srikaya dibandingkan dengan larva P. xylostella. Hambatan perkembangan P. xylostella oleh ekstrak biji srikaya pada konsentrasi yang digunakan  umumnya tidak nyata. Demikian pula, hambatannya terhadap perkembangan parasitoid D. semiclausum dalam inang yang terkontaminasi konsentrasi subletal (LC5 dan LC10) ekstrak biji srikaya umumnya tidak berbeda nyata. Keberadaan ekstrak biji srikaya dalam inang juga tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat parasitisasi, panjang kokon, lebar kokon, dan bobot kokon. Oleh karena itu, terdapat peluang memadukan pengendalian P. xylostella secara kimiawi dan hayati.","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43382875","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemanfaatan ovitrap dalam pengukuran populasi Aedes sp. dan penentuan kondisi rumah ovitrap在测量sp的种群和房屋条件方面的应用
Pub Date : 2018-05-30 DOI: 10.5994/JEI.14.3.126
Lisa Hidayati, U. K. Hadi, Susi Soviana
The incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF) is still a public health problem in Indonesia. Observations over a period of 20 to 25 years since the beginning of  the discovering of the disease, has show the increase of the diseases incidence every five years. The purpose of this study are 1) study the diversity of Aedes’s mosquitoes in Sukabumi City, 2) measure the Aedes population based on the number of eggs and ovitrap index, and 3) to know the correlation between ovitrap index and house condition. Aedes eggs were collected from 14 villages in Sukabumi City that has the highest incidence rate, started from May 2015 until August 2015. Collecting eggs is done by setting a trap eggs (ovitrap) as many as 230 pieces in 115 homes (indoor and outdoor). The results showed that Ae. aegypti were found inside houses and Ae. albopictus were outside houses. The number of eggs collected from ovitrap inside the houses were three times more than those collected from outside. Ovitrap index inside houses was 60%, or 1.6 times more than the ovitrap index outside the houses (37%) in 14 villages in Sukabumi. Houses with poor ventilation and sanitation increased the risk 3.09 times of number of ovitrap index. The results of this study could be use as basic information for the communities to improved environment hygiene through reduced mosquito breeding sites, thus degraded the incidence of dengue
登革出血热(DHF)的发病率仍然是印度尼西亚的一个公共卫生问题。自发现该病以来的20至25年间的观察表明,该病发病率每5年增加一次。本研究的目的是1)研究Sukabumi市伊蚊的多样性,2)根据产卵数和诱蚊器指数测定伊蚊种群数量,3)了解诱蚊器指数与房屋条件的相关性。从2015年5月至2015年8月,在素kabumi市发病率最高的14个村庄收集了伊蚊卵。收集卵子的方法是在115个家庭(室内和室外)设置多达230个的诱卵器(诱卵器)。结果表明:Ae;在房屋内发现埃及伊蚊和伊蚊。白纹伊蚊在房子外面。室内诱卵器收集到的卵数是室外的3倍多。Sukabumi的14个村庄,房屋内诱卵器指数为60%,是房屋外诱卵器指数(37%)的1.6倍。通风卫生条件差的房屋诱卵器数量指数危险性增加3.09倍。本研究结果可作为社区通过减少蚊虫孳生场所来改善环境卫生的基础信息,从而降低登革热的发病率
{"title":"Pemanfaatan ovitrap dalam pengukuran populasi Aedes sp. dan penentuan kondisi rumah","authors":"Lisa Hidayati, U. K. Hadi, Susi Soviana","doi":"10.5994/JEI.14.3.126","DOIUrl":"https://doi.org/10.5994/JEI.14.3.126","url":null,"abstract":"The incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF) is still a public health problem in Indonesia. Observations over a period of 20 to 25 years since the beginning of  the discovering of the disease, has show the increase of the diseases incidence every five years. The purpose of this study are 1) study the diversity of Aedes’s mosquitoes in Sukabumi City, 2) measure the Aedes population based on the number of eggs and ovitrap index, and 3) to know the correlation between ovitrap index and house condition. Aedes eggs were collected from 14 villages in Sukabumi City that has the highest incidence rate, started from May 2015 until August 2015. Collecting eggs is done by setting a trap eggs (ovitrap) as many as 230 pieces in 115 homes (indoor and outdoor). The results showed that Ae. aegypti were found inside houses and Ae. albopictus were outside houses. The number of eggs collected from ovitrap inside the houses were three times more than those collected from outside. Ovitrap index inside houses was 60%, or 1.6 times more than the ovitrap index outside the houses (37%) in 14 villages in Sukabumi. Houses with poor ventilation and sanitation increased the risk 3.09 times of number of ovitrap index. The results of this study could be use as basic information for the communities to improved environment hygiene through reduced mosquito breeding sites, thus degraded the incidence of dengue","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47651833","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
期刊
Jurnal Entomologi Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1