Pub Date : 2023-01-30DOI: 10.58222/juvokes.v1i2.138
Anita Anita, Tuti Rohani, Wulandari Wulandari, Fiya Diniarti
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang seringkali tidak terdeteksi karena tidak ada keluhan dan tidak bergejala yang biasanya ditemukan pada tahap lanjut sehingga sulit disembuhkan dan berakhir pada kecacatan atau dapat menyebabkan kematian. PTM terjadi akibat berbagai faktor risiko yaitu merokok, aktivitas fisik yang kurang, pola makan yang tidak sehat, konsumsi minuman beralkohol, gaya hidup, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) pada lansia di Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang.
Metode yang digunakan adalah penelitian ini studi kasus dengan menggunakan metode kualitatif rancangan deskriptif, data dikumpukan dengan melakukan wawancara secara terstruktur kepada informan penelitian yang terdiri dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang, Kepala Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang, Pengelola Program dan Ketua kader masing-masing Posbindu dan masyarakat (lansia). Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, triangulasi dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program Posbindu PTM di di Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang sudah sesuai dengan tahapan yang telah di tetapkan oleh Menteri Kesehatan, mulai dari tahap registrasi, wawancara, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah dan juga identifikasi faktor resiko PTM. Peneliti menyarankan kepada Dinas Kesehatan agar dapat memberikan pelatihan kepada kader-kader kesehatan untuk meningkatkan kualitas kader, perlunya pemantauan langsung terkait program Posbindu PTM yang telah dijalankan sehingga dapat melakukan evaluasi terkait implementasi program Posbindu PTM apakah sudah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan.
{"title":"Analisis Implementasi Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU PTM) Pada Lansia Di Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang","authors":"Anita Anita, Tuti Rohani, Wulandari Wulandari, Fiya Diniarti","doi":"10.58222/juvokes.v1i2.138","DOIUrl":"https://doi.org/10.58222/juvokes.v1i2.138","url":null,"abstract":"Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang seringkali tidak terdeteksi karena tidak ada keluhan dan tidak bergejala yang biasanya ditemukan pada tahap lanjut sehingga sulit disembuhkan dan berakhir pada kecacatan atau dapat menyebabkan kematian. PTM terjadi akibat berbagai faktor risiko yaitu merokok, aktivitas fisik yang kurang, pola makan yang tidak sehat, konsumsi minuman beralkohol, gaya hidup, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) pada lansia di Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang.
 Metode yang digunakan adalah penelitian ini studi kasus dengan menggunakan metode kualitatif rancangan deskriptif, data dikumpukan dengan melakukan wawancara secara terstruktur kepada informan penelitian yang terdiri dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang, Kepala Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang, Pengelola Program dan Ketua kader masing-masing Posbindu dan masyarakat (lansia). Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, triangulasi dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program Posbindu PTM di di Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang sudah sesuai dengan tahapan yang telah di tetapkan oleh Menteri Kesehatan, mulai dari tahap registrasi, wawancara, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah dan juga identifikasi faktor resiko PTM. Peneliti menyarankan kepada Dinas Kesehatan agar dapat memberikan pelatihan kepada kader-kader kesehatan untuk meningkatkan kualitas kader, perlunya pemantauan langsung terkait program Posbindu PTM yang telah dijalankan sehingga dapat melakukan evaluasi terkait implementasi program Posbindu PTM apakah sudah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan.","PeriodicalId":31762,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Kesehatan","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135599130","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
HIV/AIDS di Kota Bengkulu tahun 2020 sebesar 73 kasus, tahun 2021 sebesar 111 kasus. Kasus HIV/AIDS tertinggi tahun 2021 berada di puskesmas Penurunan sebesar 111 kasus. Penelitian ini bertujuan menganalisis Faktor –faktor yang berhubungan dengan Kejadian HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan rancangan case control study. Jumlah sampel 66 responden yang terdiri dari 33 sampel kasus dan 33 sampel kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling pada sampel kasus dan purposive sampling pada sampel control dengan menggunakan instrumen kuesioner dan pengolahan data menggunakan SPSS 16. Hasil penelitian dari hasil uji statistik Chi-Square (continuity correction) usia yaitu dengan p-value=0,258> a0.05 dan nilai OR didapat sebesar 4,639 (95% CI = 8,987-6,765), jenis kelamin yaitu dengan p-value= 0,010 > a0.05 dan nilai OR didapat sebesar 6,719 (95% CI=8,657-3,765), pengetahuan yaitu dengan p-value= 0,00,012< a0.05 dan nilai OR didapat sebesar 3,517 (95% CI = 0,543-11,765), dan riwayat IMS yaitu dengan p-value= 0,013 > a0.05 dan nilai OR didapat sebesar 2,719 (95% CI = 1,876-13,875), Saran bagi Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu Diharapkan puskesmas dapat mengoptimalkan dan meningkatkan pencegahan HIV/AIDS dengan melakukan pelaksanaan program kegiatan, pembinaan, dan konseling dalam upaya meningkatkan pengetahuan pencegahan HIV/AIDS.
{"title":"Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian HIV/AIDS Di Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu Tahun 2022","authors":"Femi Herlinda, Fiya Diniarti, Darmawansyah Darmawansyah","doi":"10.58222/juvokes.v2i1.139","DOIUrl":"https://doi.org/10.58222/juvokes.v2i1.139","url":null,"abstract":"HIV/AIDS di Kota Bengkulu tahun 2020 sebesar 73 kasus, tahun 2021 sebesar 111 kasus. Kasus HIV/AIDS tertinggi tahun 2021 berada di puskesmas Penurunan sebesar 111 kasus. Penelitian ini bertujuan menganalisis Faktor –faktor yang berhubungan dengan Kejadian HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan rancangan case control study. Jumlah sampel 66 responden yang terdiri dari 33 sampel kasus dan 33 sampel kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling pada sampel kasus dan purposive sampling pada sampel control dengan menggunakan instrumen kuesioner dan pengolahan data menggunakan SPSS 16. Hasil penelitian dari hasil uji statistik Chi-Square (continuity correction) usia yaitu dengan p-value=0,258> a0.05 dan nilai OR didapat sebesar 4,639 (95% CI = 8,987-6,765), jenis kelamin yaitu dengan p-value= 0,010 > a0.05 dan nilai OR didapat sebesar 6,719 (95% CI=8,657-3,765), pengetahuan yaitu dengan p-value= 0,00,012< a0.05 dan nilai OR didapat sebesar 3,517 (95% CI = 0,543-11,765), dan riwayat IMS yaitu dengan p-value= 0,013 > a0.05 dan nilai OR didapat sebesar 2,719 (95% CI = 1,876-13,875), Saran bagi Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu Diharapkan puskesmas dapat mengoptimalkan dan meningkatkan pencegahan HIV/AIDS dengan melakukan pelaksanaan program kegiatan, pembinaan, dan konseling dalam upaya meningkatkan pengetahuan pencegahan HIV/AIDS.","PeriodicalId":31762,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Kesehatan","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135599129","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-30DOI: 10.58222/juvokes.v2i1.148
Wenny Mandella, Nora Veronica, Liya Lugita Sari
Kekurangan Energi Kronik (KEK) ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum, dan BBLR. Hasil survey awal diketahui jumlah ibu hamil yang menderita KEK dari tahun ke tahun semakin meningkat, tahun 2017 sebanyak 37 kasus (10,9%), tahun 2018 sebanyak 60 kasus (18,7%) sementara dari Januari-September 2019 berjumlah 53 kasus. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Metode penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita hamil di wilayah kerja Puskesmas Seginim pada bulan Juli 2019 s/d Maret tahun 2020 dengan sampel penelitian sebanyak 75 orang. Analisa data dilakukan menggunakan uji chi square. Sebagian besar ibu hamil berpengetahuan cukup (42,7%), pendapatan keluarga cukup (69,3%), pemeriksaan kehamilan (ANC) tidak teratur (52,0%) dan tidak KEK (68,0%). Secara statistic terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian KEK (ρ 0,008< ρ 0,05), terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan kejadian KEK (ρ 0,000< ρ 0,05) dan terdapat hubungan yang bermakna antara pemeriksaan kehamilan dengan kejadian KEK (ρ 0,000< ρ 0,05). Terdapat hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan, pendapatan keluarga dan pemeriksaan kehamilan dengan kejadian KEK di wilayah kerja Puskesmas Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2020 berdasarkan nilai X2 faktor tertinggi yang berhubungan dengan KEK pada ibu hamil adalah variabel pemeriksaan kehamilan.
{"title":"Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan","authors":"Wenny Mandella, Nora Veronica, Liya Lugita Sari","doi":"10.58222/juvokes.v2i1.148","DOIUrl":"https://doi.org/10.58222/juvokes.v2i1.148","url":null,"abstract":"Kekurangan Energi Kronik (KEK) ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum, dan BBLR. Hasil survey awal diketahui jumlah ibu hamil yang menderita KEK dari tahun ke tahun semakin meningkat, tahun 2017 sebanyak 37 kasus (10,9%), tahun 2018 sebanyak 60 kasus (18,7%) sementara dari Januari-September 2019 berjumlah 53 kasus. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Metode penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita hamil di wilayah kerja Puskesmas Seginim pada bulan Juli 2019 s/d Maret tahun 2020 dengan sampel penelitian sebanyak 75 orang. Analisa data dilakukan menggunakan uji chi square. Sebagian besar ibu hamil berpengetahuan cukup (42,7%), pendapatan keluarga cukup (69,3%), pemeriksaan kehamilan (ANC) tidak teratur (52,0%) dan tidak KEK (68,0%). Secara statistic terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian KEK (ρ 0,008< ρ 0,05), terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan kejadian KEK (ρ 0,000< ρ 0,05) dan terdapat hubungan yang bermakna antara pemeriksaan kehamilan dengan kejadian KEK (ρ 0,000< ρ 0,05). Terdapat hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan, pendapatan keluarga dan pemeriksaan kehamilan dengan kejadian KEK di wilayah kerja Puskesmas Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2020 berdasarkan nilai X2 faktor tertinggi yang berhubungan dengan KEK pada ibu hamil adalah variabel pemeriksaan kehamilan.","PeriodicalId":31762,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Kesehatan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135599131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kecacingan menjadi salah satu masalah kesehatan yang ditulatkan melalui tanah dan mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, produktifitas pada penderitanya. Adanya efek samping dan harga yang mahal pada obat anthelmintik konvensional, maka perlu dilakukannya evaluasi terhadap tanaman obat sebagai alternatif obat anthelmintik. Salah satunya daun pepaya (Carica papaya L) diketahui sebagai memiliki daya antihelmintik. Penelitian ini bersifat eksperimen yaitu suatu desain dengan memberi perlakuan pada kelompok sampel dan kelompok kontrol kemudian diamati pada kurun waktu tertentu. Pelaksanaan penelitian akan dimulai pada bulan Februari tahun 2021 di Laboratorium Terpadu Parasitologi Poltekkes Kemenkes Pontianak. Diperoleh senyawa aktif dari ekstrak daun pepaya yang bersifat antihelmintik pada uji in vitro, kemudian dilakukan determinasi pengaruh ekstrak/fraksi dan beberapa senyawa aktif yang diaplikasikan ke hewan mancit untuk melihat apakah hewan mancit mengalami keracunan atau tidak saat mengonsumsi ekstrak/ fraksi daun pepaya. Menurut hasil penelitian, telah dibuktikan bahwa zat aktif berupa tanin dan flavonoid memiliki daya antihelmintik. Daun pepaya (Carica papaya L) diketahui memiliki zat aktif seperti tanin dan flavonoid yang cukup tinggi yang berperan aktif sebagai antihelmintik. Kandungan zat aktif seperti tanin pada daun pepaya lebih banyak dibandingkan akar dan batang.
{"title":"Formulasi Kapsul Enthelmintik Dari Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya. L)","authors":"Maulidiyah Salim, Laila Kamila, Etiek Nurhayati, Vitria Wuri Handayani","doi":"10.30602/jvk.v8i1.1100","DOIUrl":"https://doi.org/10.30602/jvk.v8i1.1100","url":null,"abstract":"Kecacingan menjadi salah satu masalah kesehatan yang ditulatkan melalui tanah dan mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, produktifitas pada penderitanya. Adanya efek samping dan harga yang mahal pada obat anthelmintik konvensional, maka perlu dilakukannya evaluasi terhadap tanaman obat sebagai alternatif obat anthelmintik. Salah satunya daun pepaya (Carica papaya L) diketahui sebagai memiliki daya antihelmintik. Penelitian ini bersifat eksperimen yaitu suatu desain dengan memberi perlakuan pada kelompok sampel dan kelompok kontrol kemudian diamati pada kurun waktu tertentu. Pelaksanaan penelitian akan dimulai pada bulan Februari tahun 2021 di Laboratorium Terpadu Parasitologi Poltekkes Kemenkes Pontianak. Diperoleh senyawa aktif dari ekstrak daun pepaya yang bersifat antihelmintik pada uji in vitro, kemudian dilakukan determinasi pengaruh ekstrak/fraksi dan beberapa senyawa aktif yang diaplikasikan ke hewan mancit untuk melihat apakah hewan mancit mengalami keracunan atau tidak saat mengonsumsi ekstrak/ fraksi daun pepaya. Menurut hasil penelitian, telah dibuktikan bahwa zat aktif berupa tanin dan flavonoid memiliki daya antihelmintik. Daun pepaya (Carica papaya L) diketahui memiliki zat aktif seperti tanin dan flavonoid yang cukup tinggi yang berperan aktif sebagai antihelmintik. Kandungan zat aktif seperti tanin pada daun pepaya lebih banyak dibandingkan akar dan batang.","PeriodicalId":31762,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41575454","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Intan Saputri, Tri Johan Agus Yuswanto, Dyah Widodo
Kecemasan pasien menghadapi pre operasi merupakan rasa cemas yang dirasakan menjelang pelaksanaan operasi, dimana suatu reaksi normal terhadap situasi yang menimbulkan ketegangan. terdapat dua cara untuk mengurangi kecemasan yaitu dengan cara farmakologi dan non farmakologi. Contoh non farmakologis yang bisa dilakukan yaitu guided imagery, slow deep breathing dan aromaterapi mawar. Studi ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas guided imagery, slow deep breathing dan aromaterapi mawar. Dengan menggunakan kata kunci yang sudah disesuaikan pada databaseuntuk mencari literature review. Dilakukan seleksi terhadap 15 jurnal menggunakan JBI Critical Appraisal tools. Jurnal diambil dari tiga database yaitu Portal Garuda, PubMed dan Google Schoolar. Penyeleksian diambil dengan memperhatikan PICOTS framework, kemudian jurnal dianalisis satu persatu. Terdapat perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan guided imagery, slow deep breathing dan aromaterapi mawar. Hasil analisis jurnal penelitian menunjukkan bahwa guided imagery, slow deep breathing dan aromaterapi mawar efektif menurunkan kecemasan dengan nilai p-value < 0,05. Tingkat kecemasan sebelum dilakukan intervensi adalah sebagian besar cemas ringan sampai cemas berat dan tingkat kecemasan sesudah dilakukan terapi adalah sebagian besar tidak cemas sampai cemas sedang. Ketiga terapi tersebut efektif dalam menurunkan kecemasan terhadap pasien pre operasi.
{"title":"Efektivitas Guided Imagery, Slow Deep Breathing dan Aromaterapi Mawar Terhadap Kecemasan Pasien Pre Operasi","authors":"Intan Saputri, Tri Johan Agus Yuswanto, Dyah Widodo","doi":"10.30602/jvk.v8i1.1023","DOIUrl":"https://doi.org/10.30602/jvk.v8i1.1023","url":null,"abstract":"Kecemasan pasien menghadapi pre operasi merupakan rasa cemas yang dirasakan menjelang pelaksanaan operasi, dimana suatu reaksi normal terhadap situasi yang menimbulkan ketegangan. terdapat dua cara untuk mengurangi kecemasan yaitu dengan cara farmakologi dan non farmakologi. Contoh non farmakologis yang bisa dilakukan yaitu guided imagery, slow deep breathing dan aromaterapi mawar. Studi ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas guided imagery, slow deep breathing dan aromaterapi mawar. Dengan menggunakan kata kunci yang sudah disesuaikan pada databaseuntuk mencari literature review. Dilakukan seleksi terhadap 15 jurnal menggunakan JBI Critical Appraisal tools. Jurnal diambil dari tiga database yaitu Portal Garuda, PubMed dan Google Schoolar. Penyeleksian diambil dengan memperhatikan PICOTS framework, kemudian jurnal dianalisis satu persatu. Terdapat perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan guided imagery, slow deep breathing dan aromaterapi mawar. Hasil analisis jurnal penelitian menunjukkan bahwa guided imagery, slow deep breathing dan aromaterapi mawar efektif menurunkan kecemasan dengan nilai p-value < 0,05. Tingkat kecemasan sebelum dilakukan intervensi adalah sebagian besar cemas ringan sampai cemas berat dan tingkat kecemasan sesudah dilakukan terapi adalah sebagian besar tidak cemas sampai cemas sedang. Ketiga terapi tersebut efektif dalam menurunkan kecemasan terhadap pasien pre operasi. ","PeriodicalId":31762,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Kesehatan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41499477","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan teknologi dalam bidang elektronika semakin tahun semakin pesat pada era revolusi industri 4.0. Elektronika membahas cara-cara penggunaan elektron untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dan menarik. Elektronika membawa perubahan besar di dalam hidup kita semua. Elektronika merupakan salah satu mata pelajaran di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Metode Politeknik Negeri Indramayu pembelajaran di SMK lebih banyak praktikum dari pada teori. Hal ini menuntut siswa lebih mengeksplor kemampuan dan kompetensi. Salah satu Jurusan di SMK Negeri 1 Sindang Indramayu yaitu program keahlian elektronika. Salah satu mata pelajarannya adalah Elektronika Dasar. Di tempat tersebut, trainer elektronika yang dapat digunakan untuk media pembelajaran siswa masih terbatas. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengimplementasikan implementasi trainer elektronika dasar sebagai media pembelajaran program keahlian teknik elektronika. Metode yang dilakukan yaitu dimulai dari perancangan, pembuatan alat, pengujian alat.dan implementasi kepada mitra. Trainer yang dibuat terdiri dari trainer elektronika dasar analog dan digital. Trainer analog terdiri dari komponen pasif dan aktif, sedangkan trainer dasar digital terdiri dari IC gerbang logika. Mitra kegiatan adalah siswa SMK Negeri 1 Sindang Indramayu. Dari hasil implementasi kegiatan, siswa telah memahami lebih mudah proses kerja trainer elektronika dasar tersebut. Melalui implementasi trainer ini sangat membantu siswa dan guru dalam pelajaran elektronika.
在工业革命时期,电子技术的发展一年比一年快。电子讨论了利用电子来做有趣和有益的事情的方法。电子产品给我们所有人的生活带来了巨大的变化。电子学是SMK(职业高中)的一门学科。印度理工学院在SMK学习的方法比理论更实用。这需要学生进一步探索能力和能力。SMK Negeri 1 Sindang Indramayu的一个专业是电子工程项目。他的课程之一是基础电子学。在那里,能够用于学生学习媒体的电子训练师仍然非常有限。本服务的目的是实施一项基本的电子培训工具,作为一种电子工程学习媒体计划。我们所做的方法从设计、工具制造、工具测试开始。并实现伙伴。它是由最基本的模拟和数字技术人员组成的。模拟训练师由被动和主动的成分组成,而数字训练师由逻辑门IC组成。活动伙伴是SMK Negeri 1 Sindang Indramayu的学生。从活动实施的结果来看,学生们已经更容易理解基本的电子教练工作过程。通过练习,这对学生和老师在电子课上是非常有帮助的。
{"title":"IMPLEMENTASI TRAINER ELEKTRONIKA DASAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 SINDANG KABUPATEN INDRAMAYU","authors":"Bobi Khoerun, Ferry Sugara, Yudhy Kurniawan, Jajat Sudrajat, Afnan Alhafidz","doi":"10.30811/vokasi.v6i3.3282","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/vokasi.v6i3.3282","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi dalam bidang elektronika semakin tahun semakin pesat pada era revolusi industri 4.0. Elektronika membahas cara-cara penggunaan elektron untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dan menarik. Elektronika membawa perubahan besar di dalam hidup kita semua. Elektronika merupakan salah satu mata pelajaran di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Metode Politeknik Negeri Indramayu pembelajaran di SMK lebih banyak praktikum dari pada teori. Hal ini menuntut siswa lebih mengeksplor kemampuan dan kompetensi. Salah satu Jurusan di SMK Negeri 1 Sindang Indramayu yaitu program keahlian elektronika. Salah satu mata pelajarannya adalah Elektronika Dasar. Di tempat tersebut, trainer elektronika yang dapat digunakan untuk media pembelajaran siswa masih terbatas. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengimplementasikan implementasi trainer elektronika dasar sebagai media pembelajaran program keahlian teknik elektronika. Metode yang dilakukan yaitu dimulai dari perancangan, pembuatan alat, pengujian alat.dan implementasi kepada mitra. Trainer yang dibuat terdiri dari trainer elektronika dasar analog dan digital. Trainer analog terdiri dari komponen pasif dan aktif, sedangkan trainer dasar digital terdiri dari IC gerbang logika. Mitra kegiatan adalah siswa SMK Negeri 1 Sindang Indramayu. Dari hasil implementasi kegiatan, siswa telah memahami lebih mudah proses kerja trainer elektronika dasar tersebut. Melalui implementasi trainer ini sangat membantu siswa dan guru dalam pelajaran elektronika.","PeriodicalId":31762,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Kesehatan","volume":"ahead-of-print 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84046037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-19DOI: 10.30811/vokasi.v6i3.2957
Listiana Hidayati, Krisnawati Krisnawati, Giana Agung Wibowo
Tujuan dari sosialisasi inovasi jamu adalah untuk memaksimalkan kekayaan alam tanaman obat serta meningkatkan ekonomi masyarakat baik UMKM maupun yang berbadan hukum di Desa Wisata Kiringan, Canden. Serta dapat menarik konsumen baru dari berbagai kalangan. Metode yang digunakan dalam sosialisasi inovasi jamu ini adalah: Sosialisasi program, observasi, melakukan wawancara terkait kebutuhan prioritas, pemaparan materi inovasi jamu, praktek pembuatan jamu. Hasil dari kegiatan sosialisasi ini adalah: (1) Para pelaku usaha UMKM mendapatkan informasi inovasi jamu baru, (2) Para pelaku usaha UMKM memahami standar CPIRT,(3) Para pelaku usaha UMKM dapat memahami khasiat/kegunaan dari jamu inovasi rosela jahe merah, (4) Para pelaku usaha UMKM dapat membuat / memproduksi rosela jahe merah.
{"title":"SOSIALISASI DAN PEMBUATAN INOVASI JAMU ROSELA JAHE MERAH","authors":"Listiana Hidayati, Krisnawati Krisnawati, Giana Agung Wibowo","doi":"10.30811/vokasi.v6i3.2957","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/vokasi.v6i3.2957","url":null,"abstract":" Tujuan dari sosialisasi inovasi jamu adalah untuk memaksimalkan kekayaan alam tanaman obat serta meningkatkan ekonomi masyarakat baik UMKM maupun yang berbadan hukum di Desa Wisata Kiringan, Canden. Serta dapat menarik konsumen baru dari berbagai kalangan. Metode yang digunakan dalam sosialisasi inovasi jamu ini adalah: Sosialisasi program, observasi, melakukan wawancara terkait kebutuhan prioritas, pemaparan materi inovasi jamu, praktek pembuatan jamu. Hasil dari kegiatan sosialisasi ini adalah: (1) Para pelaku usaha UMKM mendapatkan informasi inovasi jamu baru, (2) Para pelaku usaha UMKM memahami standar CPIRT,(3) Para pelaku usaha UMKM dapat memahami khasiat/kegunaan dari jamu inovasi rosela jahe merah, (4) Para pelaku usaha UMKM dapat membuat / memproduksi rosela jahe merah.","PeriodicalId":31762,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Kesehatan","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83086212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-10DOI: 10.30811/vokasi.v6i3.3303
Taufan Arif Adlie, Muhammad Zulfri, Nazaruddin Abdul Rahman, Iskandar Iskandar, Waldi Syahputra
Budidaya sapi pedaging telah menjadi gerakan sehari-hari bagi kelompok Sari Kencana Gampong Alur Selebu Aceh Tamiang yang beranggotakan 15 orang dalam perkumpulannya. Peternakan Sapi adalah salah satu komoditas yang umumnya diharapkan untuk keberlangsungan hidup warga Gampong Alur Selebu. Berdasarkan data jumlah penyumbang hewan qurban pada Hari Raya Idul Adha dan hari meugang dari pada OPD, Instansi Vertikal, BUMN BUMD dalam Pemerintah Aceh Tamiang Tahun 2019 masyarakat di Aceh Tamiang berqurban sebanyak 90 Ekor Lembu. Kemudian di tahun 2020 juga terjadi peningkatan ketika berkurban sebanyak 95 Ekor Lembu. Di tahun 2021 terjadi penurunan sebanyak 84 Ekor Lembu. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan produktifitas petani melalui penerapan alat perebah sapi portable. Peternak Sari Kencana Kampung Alur Selebu Kec. Kejuruan Muda, Kab. Aceh Tamiang adlah mitra kegiatan PkM. Kegiatan dimulai dengan melakukan survey, pembuatan alat perebah dan implementasi alat kepada mitra. Dari hasil kegiatan PkM menunjukan keberdaan alat telah sangat mebantu meningkatkan produktifitas petani, terutama pada hari-hari besar yang banyak proses penyembelihan sapi.
{"title":"PEMANFAATAN ALAT PEREBAH SAPI SISTEM PORTABEL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PETERNAK SAPI","authors":"Taufan Arif Adlie, Muhammad Zulfri, Nazaruddin Abdul Rahman, Iskandar Iskandar, Waldi Syahputra","doi":"10.30811/vokasi.v6i3.3303","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/vokasi.v6i3.3303","url":null,"abstract":"Budidaya sapi pedaging telah menjadi gerakan sehari-hari bagi kelompok Sari Kencana Gampong Alur Selebu Aceh Tamiang yang beranggotakan 15 orang dalam perkumpulannya. Peternakan Sapi adalah salah satu komoditas yang umumnya diharapkan untuk keberlangsungan hidup warga Gampong Alur Selebu. Berdasarkan data jumlah penyumbang hewan qurban pada Hari Raya Idul Adha dan hari meugang dari pada OPD, Instansi Vertikal, BUMN BUMD dalam Pemerintah Aceh Tamiang Tahun 2019 masyarakat di Aceh Tamiang berqurban sebanyak 90 Ekor Lembu. Kemudian di tahun 2020 juga terjadi peningkatan ketika berkurban sebanyak 95 Ekor Lembu. Di tahun 2021 terjadi penurunan sebanyak 84 Ekor Lembu. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan produktifitas petani melalui penerapan alat perebah sapi portable. Peternak Sari Kencana Kampung Alur Selebu Kec. Kejuruan Muda, Kab. Aceh Tamiang adlah mitra kegiatan PkM. Kegiatan dimulai dengan melakukan survey, pembuatan alat perebah dan implementasi alat kepada mitra. Dari hasil kegiatan PkM menunjukan keberdaan alat telah sangat mebantu meningkatkan produktifitas petani, terutama pada hari-hari besar yang banyak proses penyembelihan sapi.","PeriodicalId":31762,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Kesehatan","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73103420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-10DOI: 10.30811/vokasi.v6i3.3302
S. Suheri, Zainal Arif, Syamsul Bahri Widodo, T. A. Rizal, Abu Ilham Awang
Daerah Aceh Tamiang, tepatnya Kampung Alur Selebu Kecamatan Kejuruan Muda merupakan daerah yang sebagian besar masyarakatnya bekerja di bidang pertanian khususnya sebagai petani Padi. Berdasarkan data anggota kelompok Tani sebanyak 50 % penduduk wanita ikut tergabung dalam kelompok Tani Wanita Ayu Kencana masih melakukan proses penanaman padi secara tradisional. Penanaman padi secara tradisional membutuhkan banyak tenaga kerja dan biaya yang sangat besar untuk memberikan upah pekerjaan. Selain itu waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama dalam proses penanaman padi. Hal ini merupakan salah satu penyebab harga jual padi menjadi lebih tinggi dan kalah bersaing dengan daerah lain. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengimplementasikan mesin tanam padi untuk meningkatkan produksi hasil tanaman padi petani kelompok tani Wanita Ayu Kencana. Proses pembuatan mesin tanam menggunakan konsep desain dengan mengadopsi metode tanam padi jajar legowo dengan pengaturan jarak antar tanaman. Sistem pengerak membantu memutar poros yang selanjutnya akan diteruskan melalui roda gigi dan mengatur jarak tanam yang sama dan seragam. Mekanisme putaran penggerak dapat melakukan 4 kali penanaman padi dalam 1 putaran dengan masing-masing jarak tanam 25 cm dan kedalaman 10-15 cm. Dari hasil fabrikasi dan penerapan mesin tanam padi dengan sistem penggerak mekanik mampu menanam padi seluas 20 m2 /jam, sehingga kelompok Tani Wanita Ayu Kencana mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi waktu serta menekan biaya produksi. Dalam hal ini kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat menjadi sarana untuk memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dari semua aspek keilmuan sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.
{"title":"IMPLEMENTASI MESIN TANAM PADI SISTEM MEKANIK UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PROSES PENANAMAN PADI PADA KELOMPOK TANI WANITA AYU KENCANA DI ACEH TAMIANG","authors":"S. Suheri, Zainal Arif, Syamsul Bahri Widodo, T. A. Rizal, Abu Ilham Awang","doi":"10.30811/vokasi.v6i3.3302","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/vokasi.v6i3.3302","url":null,"abstract":"Daerah Aceh Tamiang, tepatnya Kampung Alur Selebu Kecamatan Kejuruan Muda merupakan daerah yang sebagian besar masyarakatnya bekerja di bidang pertanian khususnya sebagai petani Padi. Berdasarkan data anggota kelompok Tani sebanyak 50 % penduduk wanita ikut tergabung dalam kelompok Tani Wanita Ayu Kencana masih melakukan proses penanaman padi secara tradisional. Penanaman padi secara tradisional membutuhkan banyak tenaga kerja dan biaya yang sangat besar untuk memberikan upah pekerjaan. Selain itu waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama dalam proses penanaman padi. Hal ini merupakan salah satu penyebab harga jual padi menjadi lebih tinggi dan kalah bersaing dengan daerah lain. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengimplementasikan mesin tanam padi untuk meningkatkan produksi hasil tanaman padi petani kelompok tani Wanita Ayu Kencana. Proses pembuatan mesin tanam menggunakan konsep desain dengan mengadopsi metode tanam padi jajar legowo dengan pengaturan jarak antar tanaman. Sistem pengerak membantu memutar poros yang selanjutnya akan diteruskan melalui roda gigi dan mengatur jarak tanam yang sama dan seragam. Mekanisme putaran penggerak dapat melakukan 4 kali penanaman padi dalam 1 putaran dengan masing-masing jarak tanam 25 cm dan kedalaman 10-15 cm. Dari hasil fabrikasi dan penerapan mesin tanam padi dengan sistem penggerak mekanik mampu menanam padi seluas 20 m2 /jam, sehingga kelompok Tani Wanita Ayu Kencana mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi waktu serta menekan biaya produksi. Dalam hal ini kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat menjadi sarana untuk memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dari semua aspek keilmuan sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.","PeriodicalId":31762,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Kesehatan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89624613","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-10DOI: 10.30811/vokasi.v6i3.3296
Ayu Rahmi, Henni Fitriani, F. Faradhillah, Nur Octavia Deri
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru terhadap penggunaan google form sebagai media multifungsi pada masa new normal Covid-19. Pembelajaran di Kabupaten Benar Meriah sebelum masa pandemi Covid-19 hampir tidak pernah dilakukan secara online melainkan dilakukan secara offline. Untuk menambah pengetahuan guru terkait penggunaan komputer maupun smartphone, serta meningkatkan pemahaman guru terhadap media online, pengadaan pelatihan terhadap penggunaan media onlinepun terus dilakukan namun lebih difokuskan kepada penggunaan e-learning karena untuk proses belajar mengajar jarak jauh diutamakan dengan menggunakan media tersebut, sedangkan media seperti google form hanya dibahas secara garis besar, padahal penggunaan media bantu seperti ini sangat dibutuhkan untuk memudahkan proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan untuk mengoptimalkan penggunaan google form sebagai media multi-fungsi bagi guru di Kabupaten Bener Meriah. Dalam hal ini, tim berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bener Meriah dalam menentukan tempat pelaksanaan pengabdian sehingga terpilih SMP Negeri 2 Wih Pesam sebagai sasaran dilakukannya pengabdian. Adapun metode pendekatan diawali dengan studi literatur, selanjutnya dilakukan wawancara dengan para praktisi pendidikan (tenaga kependidikan dan guru) tentang penggunaan media online dalam pembelajaran, terutama penggunaan google form sebagai media multi-fungsi dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi guru. Solusi yang ditawarkan adalah pelatihan terkait penggunaan google form sebagai media multi-fungsi secara optimal bagi guru di Masa new normal. Luaran yang di rencanakan dalam pengabdian adalah publikasi ilmiah pada jurnal pengabdian berbasis OJS dan publikasi kegiatan pada media cetak.
{"title":"OPTIMALISASI GOOGLE FORM SEBAGAI MEDIA MULTI FUNGSI BAGI GURU SMP NEGERI 2 WIH PESAM DIMASA NEW NORMAL","authors":"Ayu Rahmi, Henni Fitriani, F. Faradhillah, Nur Octavia Deri","doi":"10.30811/vokasi.v6i3.3296","DOIUrl":"https://doi.org/10.30811/vokasi.v6i3.3296","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru terhadap penggunaan google form sebagai media multifungsi pada masa new normal Covid-19. Pembelajaran di Kabupaten Benar Meriah sebelum masa pandemi Covid-19 hampir tidak pernah dilakukan secara online melainkan dilakukan secara offline. Untuk menambah pengetahuan guru terkait penggunaan komputer maupun smartphone, serta meningkatkan pemahaman guru terhadap media online, pengadaan pelatihan terhadap penggunaan media onlinepun terus dilakukan namun lebih difokuskan kepada penggunaan e-learning karena untuk proses belajar mengajar jarak jauh diutamakan dengan menggunakan media tersebut, sedangkan media seperti google form hanya dibahas secara garis besar, padahal penggunaan media bantu seperti ini sangat dibutuhkan untuk memudahkan proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan untuk mengoptimalkan penggunaan google form sebagai media multi-fungsi bagi guru di Kabupaten Bener Meriah. Dalam hal ini, tim berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bener Meriah dalam menentukan tempat pelaksanaan pengabdian sehingga terpilih SMP Negeri 2 Wih Pesam sebagai sasaran dilakukannya pengabdian. Adapun metode pendekatan diawali dengan studi literatur, selanjutnya dilakukan wawancara dengan para praktisi pendidikan (tenaga kependidikan dan guru) tentang penggunaan media online dalam pembelajaran, terutama penggunaan google form sebagai media multi-fungsi dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi guru. Solusi yang ditawarkan adalah pelatihan terkait penggunaan google form sebagai media multi-fungsi secara optimal bagi guru di Masa new normal. Luaran yang di rencanakan dalam pengabdian adalah publikasi ilmiah pada jurnal pengabdian berbasis OJS dan publikasi kegiatan pada media cetak.","PeriodicalId":31762,"journal":{"name":"Jurnal Vokasi Kesehatan","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82296862","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}