Pub Date : 2021-08-12DOI: 10.25273/JIPM.V10I1.10000
Nofri Leni, Edwin Musdi, I. M. Arnawa, Yerizon Yerizon
Penalaran spasial adalah kemampuan mental yang bersangkutan dengan pemahaman, memanipulasi, merotasi, dan hubungan visual. Penalaran spasial yang terdiri dari tiga konstruk yakni visualisasi spasial, rotasi mental, dan orientasi spasial ini merupakan salah satu kemampuan penting dalam geometri. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan spasial siswa SMPN1 Padangpanjang dalam memahami, memanipulasi dan merotasi suatu objek serta kemampuan membayangkan bentuk objek dari perspektif berbeda dengan pemberian tes masalah geometri dengan topik dimensi tiga. Subjek dalam penelitian ini adalah 32 orang siswa SMPN1 Padangpanjang. Subjek kemudian dikategorikan menjadi kelompok tinggi, sedang, rendah dan dilakukan pendalaman pada tiap perwakilan kelompok melalui wawancara. Berdasarkan aktivitas penalaran spasial dan wawancara, diperoleh deskripsi sebagai berikut: siswa kelompok tinggi sebanyak 18,75% siswa, memiliki kemampuan penalaran spasial yang tinggi karena mampu memunculkan mental images yang jelas untuk menyelesaikan masalah geometri dengan langkah terstruktur, siswa kelompok sedang sebanyak 56,25% siswa memiliki kemampuan penalaran spasial yang sedang karena menemukan jawaban dengan cara yang tidak terstruktur dengan menebak jawaban, lalu membayangkan untuk mengecek kebenaran jawaban, sedangkan siswa kelompok rendah sebanyak 25% siswa memiliki kemampuan penalaran spasial yang rendah karena sama sekali tidak mampu memperoleh gambaran visual dalam pikirannya dan tidak tahu cara menyelesaikan masalah yang diberikan.
{"title":"Profil Kemampuan Penalaran Spasial Siswa SMPN 1 Padangpanjang Pada Masalah Geometri","authors":"Nofri Leni, Edwin Musdi, I. M. Arnawa, Yerizon Yerizon","doi":"10.25273/JIPM.V10I1.10000","DOIUrl":"https://doi.org/10.25273/JIPM.V10I1.10000","url":null,"abstract":"Penalaran spasial adalah kemampuan mental yang bersangkutan dengan pemahaman, memanipulasi, merotasi, dan hubungan visual. Penalaran spasial yang terdiri dari tiga konstruk yakni visualisasi spasial, rotasi mental, dan orientasi spasial ini merupakan salah satu kemampuan penting dalam geometri. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan spasial siswa SMPN1 Padangpanjang dalam memahami, memanipulasi dan merotasi suatu objek serta kemampuan membayangkan bentuk objek dari perspektif berbeda dengan pemberian tes masalah geometri dengan topik dimensi tiga. Subjek dalam penelitian ini adalah 32 orang siswa SMPN1 Padangpanjang. Subjek kemudian dikategorikan menjadi kelompok tinggi, sedang, rendah dan dilakukan pendalaman pada tiap perwakilan kelompok melalui wawancara. Berdasarkan aktivitas penalaran spasial dan wawancara, diperoleh deskripsi sebagai berikut: siswa kelompok tinggi sebanyak 18,75% siswa, memiliki kemampuan penalaran spasial yang tinggi karena mampu memunculkan mental images yang jelas untuk menyelesaikan masalah geometri dengan langkah terstruktur, siswa kelompok sedang sebanyak 56,25% siswa memiliki kemampuan penalaran spasial yang sedang karena menemukan jawaban dengan cara yang tidak terstruktur dengan menebak jawaban, lalu membayangkan untuk mengecek kebenaran jawaban, sedangkan siswa kelompok rendah sebanyak 25% siswa memiliki kemampuan penalaran spasial yang rendah karena sama sekali tidak mampu memperoleh gambaran visual dalam pikirannya dan tidak tahu cara menyelesaikan masalah yang diberikan.","PeriodicalId":31874,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika","volume":"103 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80820709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-11DOI: 10.25273/JIPM.V10I1.8137
Choirudin Choirudin, Mispani Mispani, A. Setiawan, A. Muslimin, M. Anwar
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi benda-benda budaya (artefak) dari Situs Pugung Raharjo di Lampung Timur dan menerapkan potensi yang dapat dikembangkan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran matematika pendidikan tinggi untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D) yang mengacu pada jenis pengembangan model ADDIE dan melibatkan semua pihak terkait (stakeholders): 1) Pemerintah Kabupaten Lampung Timur selaku pemilik otoritas di bidang penelitian dan pengembangan, 2) Lembaga Pendidikan Ma'arif NU sebagai pembuat kebijakan di lingkungan pendidikan di bawah NU Lampung, 3) Lembaga Penjaminan Mutu IAIMNU Metro, 4) Dosen dan Guru, 5) Mahasiswa sebagai subjek dari belajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan survei terhadap pengembangan buku ajar bagi mahasiswa Pendidikan Matematika di IAIMNU Metro, khususnya bagi pecinta, pemerhati, dan pembuat kebijakan di bidang budaya dan matematika. Etnomatematika telah menjadi salah satu materi pembelajaran Matematika. Sudah menjadi mata kuliah wajib yang harus diajarkan pada program studi Matematika di beberapa kampus ternama di Indonesia namun belum menjadi salah satu mata kuliah wajib dalam program pendidikan matematika IAIMNU Metro Lampung. Etnomatematika Situs Pugung Raharjo memiliki makna dan fungsi bagi mahasiswa apabila mahasiswa dapat mengkaitkan dengan matematika.
本研究的目的是确定来自楠榜东部Pugung Raharjo网站的文物,并实现高等教育数学学习的教学潜力,提高学生的能力。是Research and Development)研究开发(R&D),指的是一种模型艾迪和涉及所有相关各方(stakeholders): 1)东县政府楠榜作为在研究和开发领域拥有权威,2)环境教育机构Ma 'arif NU作为政策制定者应该在下面NU楠榜,3)教育质量保证机构IAIMNU地铁,4)教授和老师,5)和学生作为学习的主体。该研究采用描述性分析的方法,采用对地铁学院数学教育学生教学书籍开发的调查方法,特别是对爱好者、爱好者和数学政策制定者。人种数学已经成为数学学习的材料之一。这已经成为印度尼西亚几所顶尖大学的一门必修数学学习课程,但还不是楠榜地铁学院必修数学课程之一。Pugung Raharjo的etnomath网站对学生有意义和作用,如果学生能与数学联系起来的话。
{"title":"Bahan Ajar Etnomatematika Situs Purbakala Pugung Raharjo untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa","authors":"Choirudin Choirudin, Mispani Mispani, A. Setiawan, A. Muslimin, M. Anwar","doi":"10.25273/JIPM.V10I1.8137","DOIUrl":"https://doi.org/10.25273/JIPM.V10I1.8137","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi benda-benda budaya (artefak) dari Situs Pugung Raharjo di Lampung Timur dan menerapkan potensi yang dapat dikembangkan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran matematika pendidikan tinggi untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D) yang mengacu pada jenis pengembangan model ADDIE dan melibatkan semua pihak terkait (stakeholders): 1) Pemerintah Kabupaten Lampung Timur selaku pemilik otoritas di bidang penelitian dan pengembangan, 2) Lembaga Pendidikan Ma'arif NU sebagai pembuat kebijakan di lingkungan pendidikan di bawah NU Lampung, 3) Lembaga Penjaminan Mutu IAIMNU Metro, 4) Dosen dan Guru, 5) Mahasiswa sebagai subjek dari belajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan survei terhadap pengembangan buku ajar bagi mahasiswa Pendidikan Matematika di IAIMNU Metro, khususnya bagi pecinta, pemerhati, dan pembuat kebijakan di bidang budaya dan matematika. Etnomatematika telah menjadi salah satu materi pembelajaran Matematika. Sudah menjadi mata kuliah wajib yang harus diajarkan pada program studi Matematika di beberapa kampus ternama di Indonesia namun belum menjadi salah satu mata kuliah wajib dalam program pendidikan matematika IAIMNU Metro Lampung. Etnomatematika Situs Pugung Raharjo memiliki makna dan fungsi bagi mahasiswa apabila mahasiswa dapat mengkaitkan dengan matematika.","PeriodicalId":31874,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78036999","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-11DOI: 10.25273/JIPM.V10I1.8709
Yulia Fatmianeri, Erry Hidayanto, Hery Susanto
Hasil belajar matematika siswa masih rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah minat belajar. Minat belajar siswa dipengaruhi oleh gaya belajar siswa (Iin Asikin, 2017). Salah satu inovasi yang dapat dilakukan adalah pengembangan bahan ajar berupa e-modul berbasis Differentiated Instruction berdasarkan gaya belajar siswa untuk pembelajaran Blended Learning. Penelitian ini memiliki tujuan menghasilkan e-modul berbasis Differentiated Instruction berdasarkan gaya belajar siswa untuk pembelajaran Blended Learning yang menarik minat siswa. Research and Development dengan tipe 4D merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini. Pendefenisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran merupakan tahapan dari pengembangan e-modul berbasis Differentiated Instruction untuk pembelajaran Blended Learning. Penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan karena hasil penelitian sudah didapatkan. Instrumen yang digunakan adalah Lembar Penilaian Validasi Differentiated Instruction untuk model pembelajaran Blended Learning. Validator hanya dilakukan oleh praktisi Pendidikan. Hasil validasi e-modul berbasis Differentiated Instruction untuk pembelajaran Blended Learning pada materi Relasi dan Fungsi pada seluruh aspek memiliki persentase 82.32% dengan kategori layak. Oleh sebab itu, e-modul pembelajaran matematika berbasis Differentiated Instruction untuk pembelajaran Blended Learning ini layak digunakan sebagai bahan ajar pendukung, atau bahan ajar pokok pada materi Relasi dan Fungsi untuk siswa kelas VIII MTs/SMP. Implikasi dari penelitian ini agar e-modul berbasis Differentiated Instruction untuk pembelajaran Blended Learning dapat dikembangkan pada materi dan mata pelajaran lain, serta hendaknya ada pelatihan untuk guru-guru membuat e-modul yang menarik minat siswa dalam belajar.
{"title":"Pengembangan Modul Elektronik Berbasis Differentiated Instruction untuk Pembelajaran Blended Learning","authors":"Yulia Fatmianeri, Erry Hidayanto, Hery Susanto","doi":"10.25273/JIPM.V10I1.8709","DOIUrl":"https://doi.org/10.25273/JIPM.V10I1.8709","url":null,"abstract":"Hasil belajar matematika siswa masih rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah minat belajar. Minat belajar siswa dipengaruhi oleh gaya belajar siswa (Iin Asikin, 2017). Salah satu inovasi yang dapat dilakukan adalah pengembangan bahan ajar berupa e-modul berbasis Differentiated Instruction berdasarkan gaya belajar siswa untuk pembelajaran Blended Learning. Penelitian ini memiliki tujuan menghasilkan e-modul berbasis Differentiated Instruction berdasarkan gaya belajar siswa untuk pembelajaran Blended Learning yang menarik minat siswa. Research and Development dengan tipe 4D merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini. Pendefenisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran merupakan tahapan dari pengembangan e-modul berbasis Differentiated Instruction untuk pembelajaran Blended Learning. Penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan karena hasil penelitian sudah didapatkan. Instrumen yang digunakan adalah Lembar Penilaian Validasi Differentiated Instruction untuk model pembelajaran Blended Learning. Validator hanya dilakukan oleh praktisi Pendidikan. Hasil validasi e-modul berbasis Differentiated Instruction untuk pembelajaran Blended Learning pada materi Relasi dan Fungsi pada seluruh aspek memiliki persentase 82.32% dengan kategori layak. Oleh sebab itu, e-modul pembelajaran matematika berbasis Differentiated Instruction untuk pembelajaran Blended Learning ini layak digunakan sebagai bahan ajar pendukung, atau bahan ajar pokok pada materi Relasi dan Fungsi untuk siswa kelas VIII MTs/SMP. Implikasi dari penelitian ini agar e-modul berbasis Differentiated Instruction untuk pembelajaran Blended Learning dapat dikembangkan pada materi dan mata pelajaran lain, serta hendaknya ada pelatihan untuk guru-guru membuat e-modul yang menarik minat siswa dalam belajar.","PeriodicalId":31874,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika","volume":"116 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88555445","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-24DOI: 10.25273/JIPM.V10I1.7812
K. Dirgantoro, R. Soesanto
The number theory is the first mathematics content course in the UPH FIP Mathematics Education study program, which does not have a response class. The response class was conducted as a companion to four content subjects with close relations with school mathematics content, namely Calculus 1, Calculus 2, Geometry, and Linear Algebra. Based on the questionnaire that has been distributed, prospective mathematics teachers consider that the response class is beneficial for them in attending lectures and in exploring related mathematical concepts. However, on the other hand, students inevitably have to go back to learning to be determined with the response class. The implication is that students' self-regulated learning will not develop optimally. However, self-regulated learning is an essential aspect that prospective teachers need to have. This research was conducted to see how self-regulated learning of future mathematics teachers in number theory courses. The research instruments used are questionnaires, the scale of self-regulated learning, and interviews. This research is a qualitative descriptive study. The results of this study are that most students have a moderate level of learning independence. The aspects or indicators of learning independence that need special attention are setting learning goals/targets. Prospective teacher students need to continue to train and develop their learning independence to become professional teachers who continue to develop along with the times.
{"title":"Analysis of Self-Regulated Learning of Students in Mathematics Education Study Program in Number Theory Course","authors":"K. Dirgantoro, R. Soesanto","doi":"10.25273/JIPM.V10I1.7812","DOIUrl":"https://doi.org/10.25273/JIPM.V10I1.7812","url":null,"abstract":"The number theory is the first mathematics content course in the UPH FIP Mathematics Education study program, which does not have a response class. The response class was conducted as a companion to four content subjects with close relations with school mathematics content, namely Calculus 1, Calculus 2, Geometry, and Linear Algebra. Based on the questionnaire that has been distributed, prospective mathematics teachers consider that the response class is beneficial for them in attending lectures and in exploring related mathematical concepts. However, on the other hand, students inevitably have to go back to learning to be determined with the response class. The implication is that students' self-regulated learning will not develop optimally. However, self-regulated learning is an essential aspect that prospective teachers need to have. This research was conducted to see how self-regulated learning of future mathematics teachers in number theory courses. The research instruments used are questionnaires, the scale of self-regulated learning, and interviews. This research is a qualitative descriptive study. The results of this study are that most students have a moderate level of learning independence. The aspects or indicators of learning independence that need special attention are setting learning goals/targets. Prospective teacher students need to continue to train and develop their learning independence to become professional teachers who continue to develop along with the times.","PeriodicalId":31874,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75137546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-24DOI: 10.25273/JIPM.V10I1.7022
Tarmizi Ramli, Sitti Mania, A. Abrar, F. Nur, Lisnasari Andi Mattoliang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis item matematika USBN (The National Standard School Examination) di MTs Madani Alauddin. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di MTs Madani Alauddin melalui lembar jawaban 113 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan aplikasi Anates V4. Hasil penelitian menggunakan aplikasi versi 4.09 menunjukkan bahwa: (1) Tingkat kesulitan pertanyaan yang diperoleh, ada 16 item (45,71%), sedang dengan 19 poin (54,29%) dan tidak ada pertanyaan mudah. (2) Berdasarkan kriteria perbedaan daya yang diperoleh dengan perbandingan 12 item (34,29%), sedang 7 poin (20%), cukup bagus 6 poin (17,14%), dan sangat bagus 10 poin (28,57%). (3) Berdasarkan efektivitas penipuan diperoleh 10 item (33,33%) dalam kategori sangat baik, 9 item (30%) dalam kategori baik, 3 item (7,5%) dalam kategori buruk, 8 item (26,67%) dalam kategori buruk dan tidak ada dalam kategori sangat buruk. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa ada 9 item (25,71%) dalam pertanyaan kualitas baik, 11 item (31,43%) dalam pertanyaan kualitas buruk, dan 15 item (42,86%) dalam kualitas buruk. Pertanyaan kualitas dapat dimasukkan ke pertanyaan bank, item yang tidak dapat direvisi, dan item yang lebih buruk tentang pertanyaan masalah baru
{"title":"Analysis of USBN Items in Mathematics at MTS Madani Alauddin","authors":"Tarmizi Ramli, Sitti Mania, A. Abrar, F. Nur, Lisnasari Andi Mattoliang","doi":"10.25273/JIPM.V10I1.7022","DOIUrl":"https://doi.org/10.25273/JIPM.V10I1.7022","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis item matematika USBN (The National Standard School Examination) di MTs Madani Alauddin. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di MTs Madani Alauddin melalui lembar jawaban 113 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan aplikasi Anates V4. Hasil penelitian menggunakan aplikasi versi 4.09 menunjukkan bahwa: (1) Tingkat kesulitan pertanyaan yang diperoleh, ada 16 item (45,71%), sedang dengan 19 poin (54,29%) dan tidak ada pertanyaan mudah. (2) Berdasarkan kriteria perbedaan daya yang diperoleh dengan perbandingan 12 item (34,29%), sedang 7 poin (20%), cukup bagus 6 poin (17,14%), dan sangat bagus 10 poin (28,57%). (3) Berdasarkan efektivitas penipuan diperoleh 10 item (33,33%) dalam kategori sangat baik, 9 item (30%) dalam kategori baik, 3 item (7,5%) dalam kategori buruk, 8 item (26,67%) dalam kategori buruk dan tidak ada dalam kategori sangat buruk. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa ada 9 item (25,71%) dalam pertanyaan kualitas baik, 11 item (31,43%) dalam pertanyaan kualitas buruk, dan 15 item (42,86%) dalam kualitas buruk. Pertanyaan kualitas dapat dimasukkan ke pertanyaan bank, item yang tidak dapat direvisi, dan item yang lebih buruk tentang pertanyaan masalah baru","PeriodicalId":31874,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89862729","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-24DOI: 10.25273/JIPM.V10I1.8398
M. Ikhtiar, S. Sudirman, Erry Hidayanto
Komunikasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembelajaran dan pendidikan matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi matematis tulis siswa kelas VIII.7 SMPN 14 Malang dalam memecahkan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Terdapat 3 subjek pada penelitian ini yang dipilih berdasarkan nilai ulangan akhir semester ganjil pelajaran matematika dan mempertimbangkan saran guru yang mewakili masing-masing kategori kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh hasil bahwa siswa dengan kemampuan matematika tinggi akurat, lengkap dan lancar untuk setiap langkah penyelesaian yang ada, yaitu memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Siswa dengan kemampuan matematika sedang akurat dalam memahami masalah dan membuat rencana, sedangkan dalam melaksanakan rencana dan memeriksa kembali siswa tersebut tidak akurat dan siswa tersebut lengkap dan lancar untuk setiap langkah penyelesaian. Siswa dengan kemampuan matematika rendah tidak memiliki keakuratan dalam setiap langkah penyelesaian, sedangkan dalam kategori lengkap siswa tersebut tidak lengkap pada langkah memeriksa kembali dan pada kategori kelancaran siswa tersebut lancar untuk setiap langkah penyelesaian yang ada.
{"title":"Komunikasi Matematis Tulis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika","authors":"M. Ikhtiar, S. Sudirman, Erry Hidayanto","doi":"10.25273/JIPM.V10I1.8398","DOIUrl":"https://doi.org/10.25273/JIPM.V10I1.8398","url":null,"abstract":"Komunikasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembelajaran dan pendidikan matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi matematis tulis siswa kelas VIII.7 SMPN 14 Malang dalam memecahkan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Terdapat 3 subjek pada penelitian ini yang dipilih berdasarkan nilai ulangan akhir semester ganjil pelajaran matematika dan mempertimbangkan saran guru yang mewakili masing-masing kategori kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh hasil bahwa siswa dengan kemampuan matematika tinggi akurat, lengkap dan lancar untuk setiap langkah penyelesaian yang ada, yaitu memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Siswa dengan kemampuan matematika sedang akurat dalam memahami masalah dan membuat rencana, sedangkan dalam melaksanakan rencana dan memeriksa kembali siswa tersebut tidak akurat dan siswa tersebut lengkap dan lancar untuk setiap langkah penyelesaian. Siswa dengan kemampuan matematika rendah tidak memiliki keakuratan dalam setiap langkah penyelesaian, sedangkan dalam kategori lengkap siswa tersebut tidak lengkap pada langkah memeriksa kembali dan pada kategori kelancaran siswa tersebut lancar untuk setiap langkah penyelesaian yang ada.","PeriodicalId":31874,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74488524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-24DOI: 10.25273/JIPM.V10I1.8268
Nurhaerani Utami, S. Sudirman, Sukoriyanto Sukoriyanto
Aspek pemahaman konsep matematis menjadi dasar utama siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Tujuan penelitian ini adalah memberikan deskripsi kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas XI SMKN 1 Kudus dalam menyelesaikan soal komposisi fungsi. Indikator pemahaman matematis pada penelitian ini mengacu kriteria mengukur kemampuan pemahaman matematis Thompson, sehingga peneliti dapat mengukur dan mengetahui bagaimana kemampuan pemahaman matematis subjek penelitian. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 siswa kelas XI Tata Boga 3 dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan 3 buah soal materi komposisi fungsi berupa tes tertulis berbentuk uraian yang telah disesuaikan dengan indikator pemahaman matematis yang digunakan. Setelah rangkaian proses analisis data dilakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman matematis dari ketiga subjek penelitian tergolong sangat tinggi berdasarkan tabel klasifikasi kemampuan pemahaman matematis, yaitu sebesar 86%. Secara garis besar, subjek menyelesaikan soal tes yang diberikan sesuai dengan aturan konsep, notasi, dan istilah dalam materi komposisi fungsi, meskipun masih terdapat kesalahan miskonsep yang dilakukan.The aspect of understanding mathematical concepts is the main basis for students in solving math problems. The purpose of this research is to describe the ability of students to understand mathematical concepts in class XI SMKN 1 Kudus in solving the composition of functions. Indicators of mathematical understanding in this study refer to the criteria for measuring Thompson's mathematical understanding so that researchers can measure and find out how the subject's mathematical understanding ability. This research used a qualitative descriptive method. The subjects in this study were 3 students of class XI “Tata Boga” 3 using the purposive sampling technique. The research instrument used 3 questions about the composition of the function in the form of a written test in the form of a description which has been adjusted to the indicators of mathematical understanding. After a series of data analysis processes were carried out, the results of this study indicated that the mathematical comprehension ability of the three research subjects was classified as very high based on the classification table of mathematical comprehension abilities, which was 86%. The subject completed the test questions given in accordance with the concept rules, notations, and terms in the function composition material, although there were still misconceptions that were made.
{"title":"Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Pada Materi Komposisi Fungsi","authors":"Nurhaerani Utami, S. Sudirman, Sukoriyanto Sukoriyanto","doi":"10.25273/JIPM.V10I1.8268","DOIUrl":"https://doi.org/10.25273/JIPM.V10I1.8268","url":null,"abstract":"Aspek pemahaman konsep matematis menjadi dasar utama siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Tujuan penelitian ini adalah memberikan deskripsi kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas XI SMKN 1 Kudus dalam menyelesaikan soal komposisi fungsi. Indikator pemahaman matematis pada penelitian ini mengacu kriteria mengukur kemampuan pemahaman matematis Thompson, sehingga peneliti dapat mengukur dan mengetahui bagaimana kemampuan pemahaman matematis subjek penelitian. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 siswa kelas XI Tata Boga 3 dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan 3 buah soal materi komposisi fungsi berupa tes tertulis berbentuk uraian yang telah disesuaikan dengan indikator pemahaman matematis yang digunakan. Setelah rangkaian proses analisis data dilakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman matematis dari ketiga subjek penelitian tergolong sangat tinggi berdasarkan tabel klasifikasi kemampuan pemahaman matematis, yaitu sebesar 86%. Secara garis besar, subjek menyelesaikan soal tes yang diberikan sesuai dengan aturan konsep, notasi, dan istilah dalam materi komposisi fungsi, meskipun masih terdapat kesalahan miskonsep yang dilakukan.The aspect of understanding mathematical concepts is the main basis for students in solving math problems. The purpose of this research is to describe the ability of students to understand mathematical concepts in class XI SMKN 1 Kudus in solving the composition of functions. Indicators of mathematical understanding in this study refer to the criteria for measuring Thompson's mathematical understanding so that researchers can measure and find out how the subject's mathematical understanding ability. This research used a qualitative descriptive method. The subjects in this study were 3 students of class XI “Tata Boga” 3 using the purposive sampling technique. The research instrument used 3 questions about the composition of the function in the form of a written test in the form of a description which has been adjusted to the indicators of mathematical understanding. After a series of data analysis processes were carried out, the results of this study indicated that the mathematical comprehension ability of the three research subjects was classified as very high based on the classification table of mathematical comprehension abilities, which was 86%. The subject completed the test questions given in accordance with the concept rules, notations, and terms in the function composition material, although there were still misconceptions that were made.","PeriodicalId":31874,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81781783","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Putu Puspita Dewi Palgunadi, I. Sudiarta, I. M. Ardana
Kemampuan pemecahan masalah sangat diperlukan baik dalam proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hasil penelitian PISA menunjukkan kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah. Oleh karena itu, perlu dikaji lebih lanjut mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa khususnya dimasa pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran ALC berbasis E-Modul terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada masa pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental. Sampling pada penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Penelitian ini dirancang dalam desain Posttest Only Control Group Design. Instrument yang digunakan berupa tes essay kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan secara online. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 4 Mengwi yang berjumlah 277 siswa dengan sampel penelitian 62 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 18 Agustus sampai 31 Agustus 2020 secara pembelajaran daring. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran ALC berbasis E-Modul terhadap kemampuan pemecahan masalah dengan nilai Fhitung > Ftabel yakni 4,852> 4,00 dan nilai signifikansi 0,031 £ 0,05.
在学习过程中和日常生活中,解决问题的能力是必不可少的。然而,比萨的研究表明,学生的问题解决能力仍然很低。因此,应该进一步了解学生的解决问题的能力,特别是在COVID-19大流行时期。本研究的目的是确定ALC基于e -模块的学习对COVID-19大流行学生问题解决能力的影响。本研究采用的研究方法是Quasi实验。本研究采用随机抽样技术进行抽样研究。这项研究是在Posttest设计Only Control Group Design中进行的。工具是在线解决问题能力测试。本研究的学生全部是VIII SMPN 4投降的277名学生,样本为62名学生。这项研究是在2020年8月18日至8月31日在网上进行的。数据是用ANOVA测试分析的。根据研究的结果可以得出结论,基于E-Modul ALC学习有影响问题解决的能力价值Fhitung > Ftabel即4,852 0.031意义> 4点和价值£0。05。
{"title":"Implementasi Model Pembelajaran ALC berbasis E-Modul Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Masa Pandemi COVID-19","authors":"Ni Putu Puspita Dewi Palgunadi, I. Sudiarta, I. M. Ardana","doi":"10.25273/JIPM.V9I2.8286","DOIUrl":"https://doi.org/10.25273/JIPM.V9I2.8286","url":null,"abstract":"Kemampuan pemecahan masalah sangat diperlukan baik dalam proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hasil penelitian PISA menunjukkan kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah. Oleh karena itu, perlu dikaji lebih lanjut mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa khususnya dimasa pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran ALC berbasis E-Modul terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada masa pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental. Sampling pada penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Penelitian ini dirancang dalam desain Posttest Only Control Group Design. Instrument yang digunakan berupa tes essay kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan secara online. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 4 Mengwi yang berjumlah 277 siswa dengan sampel penelitian 62 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 18 Agustus sampai 31 Agustus 2020 secara pembelajaran daring. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran ALC berbasis E-Modul terhadap kemampuan pemecahan masalah dengan nilai Fhitung > Ftabel yakni 4,852> 4,00 dan nilai signifikansi 0,031 £ 0,05.","PeriodicalId":31874,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90921990","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rosalia Made Veny Nidia Sari, I. M. Ardana, G. Suweken
Penelitian ini bertujuan 1)untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran CPS berbantuan GeoGebra lebih baik dari pada model pembelajaran CPS; 2)untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran CPS berbantuan GeoGebra lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional; 3)untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran CPS lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian sebanyak 490 siswa kelas X SMAN 1 Kuta Tahun Pelajaran 2019/2020. Sampel terbagi menjadi 6 ditentukan dengan teknik random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir kreatif dan tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Data dianalisis menggunakan uji MANOVA. Hasil analisis menunjukkan 1)Kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran CPS berbantuan GeoGebra lebih baik dari pada model pembelajaran CPS; 2)Kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran CPS berbantuan GeoGebra lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional; 3)Kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran CPS lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional.
{"title":"Pengaruh Model Pembelajaran CPS Berbantuan GeoGebra Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemecahan Masalah Matematika","authors":"Rosalia Made Veny Nidia Sari, I. M. Ardana, G. Suweken","doi":"10.25273/JIPM.V9I2.8279","DOIUrl":"https://doi.org/10.25273/JIPM.V9I2.8279","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan 1)untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran CPS berbantuan GeoGebra lebih baik dari pada model pembelajaran CPS; 2)untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran CPS berbantuan GeoGebra lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional; 3)untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran CPS lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian sebanyak 490 siswa kelas X SMAN 1 Kuta Tahun Pelajaran 2019/2020. Sampel terbagi menjadi 6 ditentukan dengan teknik random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir kreatif dan tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Data dianalisis menggunakan uji MANOVA. Hasil analisis menunjukkan 1)Kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran CPS berbantuan GeoGebra lebih baik dari pada model pembelajaran CPS; 2)Kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran CPS berbantuan GeoGebra lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional; 3)Kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran CPS lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional.","PeriodicalId":31874,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73882626","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi matematis tulis siswa dalam mengerjakan soal cerita statistika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek pada penelitian ini yaitu 20 siswa kelas IX SMPN 4 Pujon yang dipilih melalui hasil siswa mengerjakan soal matematika. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini yakni memberikan soal cerita statistika kepada 20 siswa kemudian melakukan analisis data dengan melihat kemampuan komunikasi matematis tulis siswa berdasarkan indikatornya. Kemudian mengelompokkan siswa menjadi tiga yang terdiri dari kemampuan komunikasi matematis tulis tinggi, kemampuan sedang, dan kemampuan rendah. Hasil pada penelitian ini yakni satu siswa mempunyai kemampuan komunikasi kategori sedang yang mana menuliskan jawaban kurang tersruktur. Empat siswa memiliki kemampuan komunikasi matematis kategori rendah yang menjawab soal tidak tersruktur dan menulis notasi matematika secara kurang tepat. Sebanyak 15 siswa memiliki kemampuan komunikasi matematis tulis kategori tinggi yang memenuhi semua indikator komunikasi. This study aims to describe students' written mathematical communication in working on statistical story questions. This research uses qualitative methods with descriptive research type. The subjects in this study were 20 students of class IX at SMPN 4 Pujon who were selected through the results of the students working on math problems. The technique used for data collection in this study was to provide statistical story questions to 20 students then analyze the data by looking at the students' written mathematical communication skills based on the indicators. Then group the students into three which consist of high written mathematical communication skills, moderate abilities, and low abilities. The results of this study were that one student had a moderate category of communication skills which wrote less structured answers. Four students have low category mathematical communication skills who answer unstructured questions and write mathematical notations incorrectly. A total of 15 students have high category written mathematical communication skills that meet all communication indicators.
这项研究的目的是描述学生在统计故事方面的数学写作交流。本研究采用定性方法进行描述性研究。本研究的题目是20名IX SMPN 4 Pujon班的学生,他们是通过学生处理数学问题的结果选出来的。本研究中收集数据的方法是向20名学生展示统计故事,然后通过观察学生的数学沟通能力来分析数据。然后将学生分为三组,包括高级数学、中度和低水平的沟通能力。这项研究的结果是,一名学生有一种中级的沟通能力,能够写出不那么复杂的答案。四名学生拥有低类别的数学沟通能力,可以解决不太复杂的问题,也可以写不好的数学符号。多达15名学生拥有高阶数学沟通能力,这符合所有的沟通指标。这个研究可以用来描述学生在统计问题上的交流。这个研究利用qqe和descriptive研究类型的方法。subjects in this study是20学生》课IX在分析4 Pujon谁是selected通过数学《学生短期results on problems。这项研究的技术用于收集数据然后把这些学生分成三部分,分别是高笔墨沟通技巧、中度能力和低情商。这项研究的结果是,其中一名学生有一个温和的交流技术类别,这是不需要给出简单的答案的。四个学生都有不正确的答案,回答问题并写数学笔记。总共有15名学生有高级通信技术,与所有相关的通信技术相匹配。
{"title":"Kemampuan Komunikasi Matematis Tulis Siswa dalam Mengerjakan Soal Cerita Statistika","authors":"Ellsa Natassa Bachriani, Sukoriyanto Sukoriyanto, Makbul Muksar","doi":"10.25273/JIPM.V9I2.8324","DOIUrl":"https://doi.org/10.25273/JIPM.V9I2.8324","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi matematis tulis siswa dalam mengerjakan soal cerita statistika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek pada penelitian ini yaitu 20 siswa kelas IX SMPN 4 Pujon yang dipilih melalui hasil siswa mengerjakan soal matematika. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini yakni memberikan soal cerita statistika kepada 20 siswa kemudian melakukan analisis data dengan melihat kemampuan komunikasi matematis tulis siswa berdasarkan indikatornya. Kemudian mengelompokkan siswa menjadi tiga yang terdiri dari kemampuan komunikasi matematis tulis tinggi, kemampuan sedang, dan kemampuan rendah. Hasil pada penelitian ini yakni satu siswa mempunyai kemampuan komunikasi kategori sedang yang mana menuliskan jawaban kurang tersruktur. Empat siswa memiliki kemampuan komunikasi matematis kategori rendah yang menjawab soal tidak tersruktur dan menulis notasi matematika secara kurang tepat. Sebanyak 15 siswa memiliki kemampuan komunikasi matematis tulis kategori tinggi yang memenuhi semua indikator komunikasi. This study aims to describe students' written mathematical communication in working on statistical story questions. This research uses qualitative methods with descriptive research type. The subjects in this study were 20 students of class IX at SMPN 4 Pujon who were selected through the results of the students working on math problems. The technique used for data collection in this study was to provide statistical story questions to 20 students then analyze the data by looking at the students' written mathematical communication skills based on the indicators. Then group the students into three which consist of high written mathematical communication skills, moderate abilities, and low abilities. The results of this study were that one student had a moderate category of communication skills which wrote less structured answers. Four students have low category mathematical communication skills who answer unstructured questions and write mathematical notations incorrectly. A total of 15 students have high category written mathematical communication skills that meet all communication indicators.","PeriodicalId":31874,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika","volume":"58 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90868091","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}