首页 > 最新文献

Jurnal Ius Constituendum最新文献

英文 中文
Kemaslahatan dalam Perkawinan Poligami Dalam Kajian Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia 伊斯兰法和印度尼西亚实在法研究中的一夫多妻制婚姻中的 Kemaslah
Pub Date : 2023-10-26 DOI: 10.26623/jic.v8i3.7236
Dian Septiandani, Ani Triwati, Efi Yulistyowati
The purpose of this study is to find the benefits of polygamous marriage in Islamic law which will be associated with legal protection of women. In principle, Indonesian marriage law allows a husband to have more than one wife (polygamy) but the rules regarding the wife's consent are not strictly regulated in Islamic law. However, the state through legislation regulates that the wife's consent is a condition that must exist, this is a guarantee of protection for women. The difference between this research and previous research is that this research will focus on explaining the benefits of polygamy in Islamic law, providing a critical analysis of the problem of polygamy itself, discussing the impact of polygamy from a social, psychological, or economic perspective on women and children. This research method is normative legal research with a legislative approach. The result of this research is that polygamy is allowed with certain exceptions and conditions. It is not easy to be polygamous because justice is an absolute requirement and most importantly must be with the consent of the wife. The Compilation of Islamic Law also regulates the provisions and conditions for polygamy for Muslims. The provisions contained in the Marriage Law are in principle in line with the provisions of Islamic law. The purpose of the Marriage Law and the Compilation of Islamic Law provides provisions and requirements for polygamy.Tujuan penelitian ini untuk menemukan kemaslahatan perkawinan poligami dalam syariat islam yang akan dikaitkan dengan perlindungan hukum terhadap perempuan. Pada prinsipnya hukum perkawinan di Indonesia memperbolehkan bagi seorang suami untuk beristeri lebih dari seorang (poligami) tetapi aturan mengenai persetujuan istri tidak diatur secara tegas dalam hukum islam. Namun, negara melalui peraturan perundang-undangan mengatur bahwa persetujuan isteri merupakan syarat yang harus ada, hal ini sebagai jaminan perlindungan terhadap perempuan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini akan fokus menjelaskan mengenai kemaslahatan poligami dalam syariat Islam, memberikan analisis kritis tentang masalah poligami itu senditi, membahas dampak poligami dari sisi sosial, psikologis, atau ekonomi terhadap perempuan maupun anak-anak. Metode Penelitian ini yaitu penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Hasil penelitian ini yaitu bahwa poligami diperbolehkan dengan pengecualian dan syarat-syarat tertentu. Tidak mudah untuk berpoligami karena keadilan adalah syarat mutlak dan yang terpenting harus dengan persetujuan istri. Kompilasi Hukum Islam juga mengatur ketentuan dan syarat untuk berpoligami bagi umat Islam. Ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Perkawinan pada prinsipnya selaras dengan ketentuan hukum islam. Tujuan dari Undang-Undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam memberikan ketentuan dan persyaratan terhadap seorang suami untuk menikah lagi agar tidak terjadi sikap sewenang-wena
本研究的目的是找出伊斯兰法中一夫多妻制婚姻的好处,这将与妇女的法律保护相关联。原则上,印尼婚姻法允许丈夫拥有一个以上的妻子(一夫多妻制),但伊斯兰法对妻子同意的规 定并不严格。但是,国家通过立法规定,妻子的同意是必须具备的条件,这是保护妇女的保障。本研究与以往研究的不同之处在于,本研究将着重解释伊斯兰法中一夫多妻制的好处,对一夫多妻制问题本身进行批判性分析,从社会、心理或经济角度讨论一夫多妻制对妇女和儿童的影响。这种研究方法属于规范性法律研究,采用的是立法方法。研究结果表明,一夫多妻制是允许的,但有某些例外情况和条件。一夫多妻制并非易事,因为公正是绝对的要求,最重要的是必须征得妻子的同意。伊斯兰法律汇编》也规定了穆斯林一夫多妻制的条款和条件。婚姻法》中的规定原则上符合伊斯兰法的规定。婚姻法》和《伊斯兰法律汇编》规定了一夫多妻制的条款和要求。本研究的目的是找出伊斯兰法 律中一夫多妻制婚姻的好处,这些好处将与对妇女的法律保护相关联。原则上,印尼婚姻法允许丈夫拥有一个以上的妻子(一夫多妻制),但伊斯兰法没有对妻子同 意的规则做出严格规定。但是,国家通过立法规定,妻子的同意是一个必须存在的条件,这是保护妇女的保障。本研究与以往研究的不同之处在于,本研究将着重解释伊斯兰法中一夫多妻制的好处,对一夫多妻制问题本身进行批判性分析,从社会、心理或经济角度讨论一夫多妻制对妇女和儿童的影响。这种研究方法是采用成文法的规范性法律研究。研究结果表明,一夫多妻制是允许的,但有某些例外情况和条件。一夫多妻制并非易事,因为公正是绝对的要求,最重要的是必须征得妻子的同意。伊斯兰法律汇编》也规定了穆斯林一夫多妻制的条款和条件。婚姻法》中的规定原则上符合伊斯兰法的规定。婚姻法》和《伊斯兰法律汇编》的目的是对丈夫再婚做出规定和要求,使丈夫对妻子(妇女)不持任意态度,以建立一个 "sakinah"、"mawaddah "和 "warahmah "家庭。这样做的目的无非是为了实现一夫多妻制婚姻对丈夫,尤其是对妻子的好处。 关键词
{"title":"Kemaslahatan dalam Perkawinan Poligami Dalam Kajian Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia","authors":"Dian Septiandani, Ani Triwati, Efi Yulistyowati","doi":"10.26623/jic.v8i3.7236","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jic.v8i3.7236","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to find the benefits of polygamous marriage in Islamic law which will be associated with legal protection of women. In principle, Indonesian marriage law allows a husband to have more than one wife (polygamy) but the rules regarding the wife's consent are not strictly regulated in Islamic law. However, the state through legislation regulates that the wife's consent is a condition that must exist, this is a guarantee of protection for women. The difference between this research and previous research is that this research will focus on explaining the benefits of polygamy in Islamic law, providing a critical analysis of the problem of polygamy itself, discussing the impact of polygamy from a social, psychological, or economic perspective on women and children. This research method is normative legal research with a legislative approach. The result of this research is that polygamy is allowed with certain exceptions and conditions. It is not easy to be polygamous because justice is an absolute requirement and most importantly must be with the consent of the wife. The Compilation of Islamic Law also regulates the provisions and conditions for polygamy for Muslims. The provisions contained in the Marriage Law are in principle in line with the provisions of Islamic law. The purpose of the Marriage Law and the Compilation of Islamic Law provides provisions and requirements for polygamy.Tujuan penelitian ini untuk menemukan kemaslahatan perkawinan poligami dalam syariat islam yang akan dikaitkan dengan perlindungan hukum terhadap perempuan. Pada prinsipnya hukum perkawinan di Indonesia memperbolehkan bagi seorang suami untuk beristeri lebih dari seorang (poligami) tetapi aturan mengenai persetujuan istri tidak diatur secara tegas dalam hukum islam. Namun, negara melalui peraturan perundang-undangan mengatur bahwa persetujuan isteri merupakan syarat yang harus ada, hal ini sebagai jaminan perlindungan terhadap perempuan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini akan fokus menjelaskan mengenai kemaslahatan poligami dalam syariat Islam, memberikan analisis kritis tentang masalah poligami itu senditi, membahas dampak poligami dari sisi sosial, psikologis, atau ekonomi terhadap perempuan maupun anak-anak. Metode Penelitian ini yaitu penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Hasil penelitian ini yaitu bahwa poligami diperbolehkan dengan pengecualian dan syarat-syarat tertentu. Tidak mudah untuk berpoligami karena keadilan adalah syarat mutlak dan yang terpenting harus dengan persetujuan istri. Kompilasi Hukum Islam juga mengatur ketentuan dan syarat untuk berpoligami bagi umat Islam. Ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Perkawinan pada prinsipnya selaras dengan ketentuan hukum islam. Tujuan dari Undang-Undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam memberikan ketentuan dan persyaratan terhadap seorang suami untuk menikah lagi agar tidak terjadi sikap sewenang-wena","PeriodicalId":31921,"journal":{"name":"Jurnal Ius Constituendum","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139313258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Establishment of Special Land Courts as an Effort to Settlement of Land Cases 设立特别土地法院,努力解决土地案件
Pub Date : 2023-10-22 DOI: 10.26623/jic.v8i3.7837
Erly Aristo, Karen Michaelia Arifin, Shenny Rustam Moidady
This paper is aimed to see whether the government's discourse to form a special land court is the only way to answer the problem of resolving land cases in Indonesia.The settlement of land cases in Indonesia often experiences obstacles, this has led to the government's discourse to form a special court to handle land cases that occur. Conducting this research is crucial to ensure that complicated land problems are promptly resolved without further increasing the losses that the involved parties have to endure. This research was conducted using a normative juridical method by conducting studies on legislation, expert opinions and decisions on cases that have occurred in Indonesia. This research has novel value in offering other solutions than establishing land courts, namely by strengthening existing courts so that land cases can be resolved thoroughly and maximally without the need to go through two courts. The discourse on the establishment of a land court becomes a problem that needs to be observed considering that the establishment of a special land court may not necessarily be able to completely resolve land cases. From this research, it will be shown that there are other solutions in simplifying and handling land cases other than the establishment of a special land court.
印尼土地案件的解决经常会遇到障碍,这促使政府提出成立一个特别法庭来处理土地案件。开展这项研究对于确保复杂的土地问题得到及时解决、避免进一步增加当事人的损失至关重要。本研究采用规范法学方法,对印尼发生的案件的立法、专家意见和判决进行了研究。这项研究具有新颖的价值,它提供了除设立土地法院之外的其他解决方案,即通过加强现有法院,使土地案件能够得到彻底和最大限度的解决,而无需经过两个法院。考虑到设立专门的土地法院并不一定能够彻底解决土地案件,因此关于设立土地法院的讨论成为一个需要注意的问题。本研究将表明,除设立专门的土地法院外,还有其他简化和处理土地案件的办法。
{"title":"Establishment of Special Land Courts as an Effort to Settlement of Land Cases","authors":"Erly Aristo, Karen Michaelia Arifin, Shenny Rustam Moidady","doi":"10.26623/jic.v8i3.7837","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jic.v8i3.7837","url":null,"abstract":"This paper is aimed to see whether the government's discourse to form a special land court is the only way to answer the problem of resolving land cases in Indonesia.The settlement of land cases in Indonesia often experiences obstacles, this has led to the government's discourse to form a special court to handle land cases that occur. Conducting this research is crucial to ensure that complicated land problems are promptly resolved without further increasing the losses that the involved parties have to endure. This research was conducted using a normative juridical method by conducting studies on legislation, expert opinions and decisions on cases that have occurred in Indonesia. This research has novel value in offering other solutions than establishing land courts, namely by strengthening existing courts so that land cases can be resolved thoroughly and maximally without the need to go through two courts. The discourse on the establishment of a land court becomes a problem that needs to be observed considering that the establishment of a special land court may not necessarily be able to completely resolve land cases. From this research, it will be shown that there are other solutions in simplifying and handling land cases other than the establishment of a special land court.","PeriodicalId":31921,"journal":{"name":"Jurnal Ius Constituendum","volume":"96 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139315541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Urgency of Determining the Post-Divorce Iddah Payment Period in Indonesian Religious Courts 印度尼西亚宗教法院确定离婚后 Iddah 支付期限的紧迫性
Pub Date : 2023-10-18 DOI: 10.26623/jic.v8i3.7606
Shofiatul Jannah, Roibin Roibin
This study aims to provide legal justice for women after divorce. The determination of the period of payment of iddah income after divorce by the ex-husband to the ex-wife is very important because women who are carrying out the iddah period are not allowed to leave the house. For this reason, husbands are encouraged to provide iddah as stated in the word of Allah surah al-Thalaq:1. But, after divorce, the man disappears regardless of his ex-wife, besides that the policy on determining the period of payment of iddah income has not been regulated in the legislation or the compilation of Islamic law. So this research is important to be carried out as an effort to realize justice for women. This research is a literature research (Library research), which is a study that presents a variety of data by the research topic which includes primary data, namely the concept of iddah in the compilation of Islamic law which will be analyzed using Islamic legal theory. The results of the study that the determination of the period of payment of income is very important to be stated in the laws and regulations in Indonesia. Because the obligation to practice iddah will also be carried out if the ex-wife does not experience any deficiency Even the state can determine sanctions for ex-husbands who do not provide iddah to ex-wives. Sanctions provide a deterrent effect and encourage husbands to comply with their obligations fairly and responsibly.
本研究旨在为离婚后的妇女伸张法律正义。确定离婚后前夫向前妻支付 iddah 收入的期限非常重要,因为执行 iddah 期限的妇女不得离开家。因此,正如安拉经 al-Thalaq:1 所述,鼓励丈夫提供 iddah。但是,离婚后,不管前妻如何,男人都会消失,此外,在伊斯兰法律的立法或汇编中,也没有对确定支付 iddah 收入期限的政策做出规定。因此,为了实现妇女的公正,必须开展这项研究。本研究属于文献研究(图书馆研究),是一项根据研究主题提供各种数据的研究,其中包括原始数据,即伊斯兰法律汇编中的 "iddah "概念,并将使用伊斯兰法律理论对其进行分析。研究结果表明,在印度尼西亚的法律法规中,收入支付期限的确定非常重要。因为如果前妻没有遇到任何问题,也将履行 "依达赫 "义务,甚至国家可以决定对不向前妻提供 "依达赫 "的前夫进行制裁。制裁具有威慑作用,鼓励丈夫公平、负责任地履行义务。
{"title":"The Urgency of Determining the Post-Divorce Iddah Payment Period in Indonesian Religious Courts","authors":"Shofiatul Jannah, Roibin Roibin","doi":"10.26623/jic.v8i3.7606","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jic.v8i3.7606","url":null,"abstract":"This study aims to provide legal justice for women after divorce. The determination of the period of payment of iddah income after divorce by the ex-husband to the ex-wife is very important because women who are carrying out the iddah period are not allowed to leave the house. For this reason, husbands are encouraged to provide iddah as stated in the word of Allah surah al-Thalaq:1. But, after divorce, the man disappears regardless of his ex-wife, besides that the policy on determining the period of payment of iddah income has not been regulated in the legislation or the compilation of Islamic law. So this research is important to be carried out as an effort to realize justice for women. This research is a literature research (Library research), which is a study that presents a variety of data by the research topic which includes primary data, namely the concept of iddah in the compilation of Islamic law which will be analyzed using Islamic legal theory. The results of the study that the determination of the period of payment of income is very important to be stated in the laws and regulations in Indonesia. Because the obligation to practice iddah will also be carried out if the ex-wife does not experience any deficiency Even the state can determine sanctions for ex-husbands who do not provide iddah to ex-wives. Sanctions provide a deterrent effect and encourage husbands to comply with their obligations fairly and responsibly.","PeriodicalId":31921,"journal":{"name":"Jurnal Ius Constituendum","volume":"119 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139317703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Pemberian Hibah Kepada Anak Di Bawah Umur Melalui Proses Handlichting Berdasarkan Hukum Perdata 通过民法中的 "Handlichting "程序向未成年人发放补助金的分析
Pub Date : 2023-10-18 DOI: 10.26623/jic.v8i3.7803
Fira Nurulnisa, D. Ramadhani
This study examines the legality and legal consequences of court decisions that grant handlichting to minors to receive grants. Basically, actions carried out by legal subjects are considered valid or not depending on the level of maturity or legal skills they possess. In the Civil Code, there is no special article that regulates the validity and legal consequences of giving land and buildings to minors. This research method is normative juridical. The novelty of this research is that it focuses on the validity and legal consequences of giving grants to minors through the handlichting process. The results show that the validity of the handlichting determination is based on civil law and the legal certainty of the court's decision is questionable due to the judge's inconsistency in determining the age limit for adulthood. In addition to efforts to mature (handlichting), giving gifts to minors should be done through a guardianship that has legal certainty. The legal consequence of accepting a grant in the form of a doctor's clinic is that regarding the grant deed received, the deed is not invalid, but is considered defective because it does not meet the legal competency requirements. Another legal consequence that is accepted in managing the clinic is that the child is only officially permitted to manage and be responsible for the clinic's operations after reaching the age of 21 years and completing medical education.Studi ini mengkaji keabsahan dan konsekuensi hukum dari keputusan pengadilan yang memberikan handlichting kepada anak di bawah umur untuk menerima hibah. Pada dasarnya, tindakan yang dilakukan oleh subjek hukum dianggap sah atau tidak tergantung pada tingkat kedewasaan atau kecakapan hukum yang dimilikinya. Dalam KUHPerdata, tidak ada pasal khusus yang mengatur keabsahan dan konsekuensi hukum pemberian tanah dan bangunan kepada anak yang belum dewasa.  Metode penelitian ini adalah yuridis normatif. Kebaruan penelitian ini yaitu memfokuskan kepada keabsahan dan akibat hukum pemberian hibah kepada anak di bawah umur melalui proses handlichting. Hasil menunjukkan bahwa keabsahan penetapan handlichting didasarkan pada hukum perdata dan penetapan pengadilan menjadi diragukan kepastian hukumnya karena ketidakselarasan hakim dalam menentukan batasan usia dewasa. Selain upaya pendewasaan (handlichting), pemberian hibah kepada anak di bawah umur sebaiknya dilakukan melalui perwalian yang memiliki kepastian hukum yang sah. Akibat hukum penerimaan hibah berupa klinik dokter yaitu mengenai akta hibah yang diterima maka akta tersebut tidak batal, namun dianggap cacat karena tidak memenuhi syarat cakap hukum. Akibat hukum lainnya yang diterima dalam pengelolaan klinik dimana anak tersebut baru diizinkan secara resmi untuk mengelola dan bertanggung jawab atas operasional klinik setelah mencapai usia 21 tahun dan menyelesaikan pendidikan kedokteran.
本研究探讨了法院判决授予未成年人领取补助金的合法性和法律后果。从根本上说,法律主体实施的行为是否有效取决于其成熟程度或所具备的法律技能。在《民法典》中,没有专门的条款规定将土地和建筑物赠与未成年人的有效性和法律后果。这种研究方法属于规范法学。本研究的新颖之处在于,它侧重于通过 handlichting 程序向未成年人授予土地的有效性和法律后果。研究结果表明,handlichting 判决的有效性是以民法为基础的,而由于法官在确定成年年龄限制方面的不一致,法院判决的法律确定性值得怀疑。除了努力使未成年人成熟(handlichting)外,向未成年人赠送礼物也应通过具有法律确定性的监护人进行。以医生诊所的形式接受赠与的法律后果是,就所收到的赠与契约而言,该契约并非无效,而是由于不符合法律能力要求而被视为有缺陷。在管理诊所方面,另一个被接受的法律后果是,只有在年满 21 岁并完成医学教育后,才正式允许孩子管理和负责诊所的运营。从根本上说,法律主体的行为是否有效取决于其成熟程度或法律行为能力。在《民法典》中,没有专门的条款规定向未成年人授予土地和建筑物的有效性和法律后果。 本研究方法属于规范法学。本研究的新颖之处在于,它侧重于通过 handlichting 程序向未成年人授予土地的有效性和法律后果。结果表明,handlichting 决定的有效性是以民法为基础的,而由于法官在确定成年年龄方面的不一致,法院决定的有效性值得怀疑。除了成年努力(handlichting)之外,向未成年人发放补助金也应通过具有法律确定性的监护来进行。以医生诊所形式接受赠予的法律后果,即关于所收到的赠予契约,该契约不会被取消,但会被视为有缺陷,因为它不符合法律行为能力的要求。在诊所管理方面收到的其他法律后果是,儿童只有在年满 21 岁并完成医学教育后,才正式获准管理和负责诊所业务。
{"title":"Analisis Pemberian Hibah Kepada Anak Di Bawah Umur Melalui Proses Handlichting Berdasarkan Hukum Perdata","authors":"Fira Nurulnisa, D. Ramadhani","doi":"10.26623/jic.v8i3.7803","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jic.v8i3.7803","url":null,"abstract":"This study examines the legality and legal consequences of court decisions that grant handlichting to minors to receive grants. Basically, actions carried out by legal subjects are considered valid or not depending on the level of maturity or legal skills they possess. In the Civil Code, there is no special article that regulates the validity and legal consequences of giving land and buildings to minors. This research method is normative juridical. The novelty of this research is that it focuses on the validity and legal consequences of giving grants to minors through the handlichting process. The results show that the validity of the handlichting determination is based on civil law and the legal certainty of the court's decision is questionable due to the judge's inconsistency in determining the age limit for adulthood. In addition to efforts to mature (handlichting), giving gifts to minors should be done through a guardianship that has legal certainty. The legal consequence of accepting a grant in the form of a doctor's clinic is that regarding the grant deed received, the deed is not invalid, but is considered defective because it does not meet the legal competency requirements. Another legal consequence that is accepted in managing the clinic is that the child is only officially permitted to manage and be responsible for the clinic's operations after reaching the age of 21 years and completing medical education.Studi ini mengkaji keabsahan dan konsekuensi hukum dari keputusan pengadilan yang memberikan handlichting kepada anak di bawah umur untuk menerima hibah. Pada dasarnya, tindakan yang dilakukan oleh subjek hukum dianggap sah atau tidak tergantung pada tingkat kedewasaan atau kecakapan hukum yang dimilikinya. Dalam KUHPerdata, tidak ada pasal khusus yang mengatur keabsahan dan konsekuensi hukum pemberian tanah dan bangunan kepada anak yang belum dewasa.  Metode penelitian ini adalah yuridis normatif. Kebaruan penelitian ini yaitu memfokuskan kepada keabsahan dan akibat hukum pemberian hibah kepada anak di bawah umur melalui proses handlichting. Hasil menunjukkan bahwa keabsahan penetapan handlichting didasarkan pada hukum perdata dan penetapan pengadilan menjadi diragukan kepastian hukumnya karena ketidakselarasan hakim dalam menentukan batasan usia dewasa. Selain upaya pendewasaan (handlichting), pemberian hibah kepada anak di bawah umur sebaiknya dilakukan melalui perwalian yang memiliki kepastian hukum yang sah. Akibat hukum penerimaan hibah berupa klinik dokter yaitu mengenai akta hibah yang diterima maka akta tersebut tidak batal, namun dianggap cacat karena tidak memenuhi syarat cakap hukum. Akibat hukum lainnya yang diterima dalam pengelolaan klinik dimana anak tersebut baru diizinkan secara resmi untuk mengelola dan bertanggung jawab atas operasional klinik setelah mencapai usia 21 tahun dan menyelesaikan pendidikan kedokteran.","PeriodicalId":31921,"journal":{"name":"Jurnal Ius Constituendum","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139317426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Ratio Legis dan Keberlakuan Sosiologis Pembaharuan Kebijakan Pembebasan Bersyarat Bagi Narapidana Korupsi 贪污犯假释政策改革的立法与社会学适用比例
Pub Date : 2023-10-17 DOI: 10.26623/jic.v8i3.7104
Muhamad Irfan Sofyana, Rocky Marbun
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ratio legis dan kekuatan berlaku secara sosiologis (soziologische geltung) kebijakan penghapusan persyaratan khusus pembebasan bersyarat narapidana korupsi dalam dalam UU No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Penelitian ini penting dilakukan sebagai menjadi bahan evaluasi bagi pembentuk undang-undang untuk pembentukan produk hukum yang progresif, sesuai dengan rasa keadilan masyarakat dan sesuai dengan semangat pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif-empiris dengan pendekatan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan sosiologis. Penelitian ini mempunyai nilai kebaruan yakni mengkaji ratio legis dan kekuatan keberlakuan sosiologis pengaturan pembebasan bersyarat bagi narapidana korupsi dalam UU No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Penelitian ini memiliki fokus kajian tentang ratio legis dan kekuatan berlaku secara sosiologis (soziologische geltung) kebijakan penghapusan persyaratan khusus pembebasan bersyarat narapidana korupsi dalam dalam UU No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Adapun hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, ratio legis kebijakan penghapusan persyaratan khusus pembebasan bersyarat bagi narapidana korupsi dalam revisi undang-undang pemasyarakatan didasarkan pada beberapa alasan yaitu falsafah pemasyarakatan, hak untuk hidup bebas adalah satu-satunya hak yang hilang, masalah kepadatan di dalam Lapas dan kedudukan narapidana sebagai warga binaan di lembaga pemasyarakatan. Kedua, kebijakan penghapusan persyaratan khusus pembebasan bersyarat bagi narapidana korupsi dalam revisi undang-undang pemasyarakatan tidak memiliki kekuatan keberlakuan secara sosiologis (soziologische geltung) dan bertentangan dengan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Kebijakan tersebut bertolak belakang dengan aspirasi masyarakat yang menolak dengan tegas kebijakan pembebasan bersyarat bagi narapidana korupsi dan menginginkan adanya kebijakan khusus yang ketat terhadap persyaratan pembebasan bersyarat bagi narapidana korupsi.
本研究旨在探讨 2022 年第 22 号《惩戒法》中取消腐败罪犯假释特殊要求政策的立法和社会学有效性(soziologische geltung)。本研究的重要意义在于为立法者提供评估材料,以形成符合社会正义感和印度尼西亚根除腐败精神的进步法律产品。所采用的研究类型是规范-实证研究,采用法定方法和社会学方法。本研究具有新颖性,即研究 2022 年关于惩教的第 22 号法律中腐败罪犯假释安排的立法比率和社会学可执行性。本研究的重点是 2022 年第 22 号惩戒法中取消腐败罪犯假释特殊要求政策的立法比率和社会学有效性(soziologische geltung)。研究结果如下:首先,惩戒法修订中取消腐败罪犯特殊假释要求政策的立法理由有几个,即惩戒理念、自由生活权是唯一丧失的权利、监狱人满为患问题以及囚犯在惩戒机构中的囚犯地位。其次,惩戒法修订中取消腐败罪犯特殊假释要求的政策不具备社会学上的可执行性(soziologische geltung),与印尼根除腐败的努力背道而驰。该政策与人民的愿望相悖,人民坚决反对腐败罪犯的假释政策,并希望对腐败罪犯实行严格的特殊假释政策。
{"title":"Ratio Legis dan Keberlakuan Sosiologis Pembaharuan Kebijakan Pembebasan Bersyarat Bagi Narapidana Korupsi","authors":"Muhamad Irfan Sofyana, Rocky Marbun","doi":"10.26623/jic.v8i3.7104","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jic.v8i3.7104","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ratio legis dan kekuatan berlaku secara sosiologis (soziologische geltung) kebijakan penghapusan persyaratan khusus pembebasan bersyarat narapidana korupsi dalam dalam UU No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Penelitian ini penting dilakukan sebagai menjadi bahan evaluasi bagi pembentuk undang-undang untuk pembentukan produk hukum yang progresif, sesuai dengan rasa keadilan masyarakat dan sesuai dengan semangat pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif-empiris dengan pendekatan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan sosiologis. Penelitian ini mempunyai nilai kebaruan yakni mengkaji ratio legis dan kekuatan keberlakuan sosiologis pengaturan pembebasan bersyarat bagi narapidana korupsi dalam UU No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Penelitian ini memiliki fokus kajian tentang ratio legis dan kekuatan berlaku secara sosiologis (soziologische geltung) kebijakan penghapusan persyaratan khusus pembebasan bersyarat narapidana korupsi dalam dalam UU No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Adapun hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, ratio legis kebijakan penghapusan persyaratan khusus pembebasan bersyarat bagi narapidana korupsi dalam revisi undang-undang pemasyarakatan didasarkan pada beberapa alasan yaitu falsafah pemasyarakatan, hak untuk hidup bebas adalah satu-satunya hak yang hilang, masalah kepadatan di dalam Lapas dan kedudukan narapidana sebagai warga binaan di lembaga pemasyarakatan. Kedua, kebijakan penghapusan persyaratan khusus pembebasan bersyarat bagi narapidana korupsi dalam revisi undang-undang pemasyarakatan tidak memiliki kekuatan keberlakuan secara sosiologis (soziologische geltung) dan bertentangan dengan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Kebijakan tersebut bertolak belakang dengan aspirasi masyarakat yang menolak dengan tegas kebijakan pembebasan bersyarat bagi narapidana korupsi dan menginginkan adanya kebijakan khusus yang ketat terhadap persyaratan pembebasan bersyarat bagi narapidana korupsi.","PeriodicalId":31921,"journal":{"name":"Jurnal Ius Constituendum","volume":"51 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139318253","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Politik Reformasi Kewenangan Komisi Yudisial Sebagai Penguatan Pengawasan Terhadap Mahkamah Agung 司法委员会权力改革作为加强对最高法院监督的政治手段
Pub Date : 2023-10-17 DOI: 10.26623/jic.v8i3.6128
M. Aziz, Nelvitia Purba, Yeltriana Yeltriana, Ismed Batubara, Eka Syafrina Monica, Dedi Kiswanto
Tujuan dari penelitian agar Mahkamah Agung baik Hakim maupun Peradilan di bawahnya bisa menegakkan keadilan yang sebenar-benarnya tanpa ada intervensi dengan teori pendekatan islam. Kepercayaan publik atas penegakan hukum di Indonesia semakin menurun. Tidak sedikit jual beli perkara, persekongkolan antara sesama penegak hukum, pesanan untuk menetapkan siapa hakim yang mengadili perkara masih saja terjadi, baik di tingkat Mahkamah Agung maupun peradilan di bawahnya. Hal ini disebabkan lemahnya pengawasan kehakiman yang dilaksanakan oleh Komisi Yudisial, salah satunya dikarenakan tidak adanya kewenangan untuk melakukan penyadapan atas hakim-hakim di jajaran Mahkamah Agung maupun peradilan di bawahnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun  2011 Tentang Komisi Yudisial. Oleh karena itu dalam hal ini kewenangan Komisi Yudisial selaku badan yang mengawasi sikap hakim di Indonesia perlu diperbaiki. Penelitian ini menggunakan metode penelitian library research (penelitian pustaka). Hasil dari penelitian ini yaitu, harus ada regulasi tambahan terkait wewenang Komisi Yudisial. selain itu, Pemerintah Indonesia harus mengambil sikap dengan  mengeluarkan PERPU (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang), penjatuhan sanksi hukuman atas tindak pidana yang dilakukan oleh hakim sebagai penegak hukum harus lebih berat dari pada masyarakat biasa, serta diperlukannya regulasi tentang hukuman tambahan berupa sanksi sosial atas tindak pidana yang mencederai penegakan hukuman di Indonesia.
研究的目的是使最高法院及其下属的法官和法院能够在不受伊斯兰教理论干预的情况下维护真正的正义。公众对印尼执法部门的信心正在下降。在最高法院和下级法院中,买卖案件、同僚间串通、命令决定由谁审理案件的情况仍时有发生。这是因为司法委员会的司法监督不力,其中一个原因是,根据有关司法委员会的 2004 年第 22 号法律和 2011 年第 18 号法律,最高法院和下级法院无权对法官进行窃听。因此,在这种情况下,司法委员会作为监督印尼法官行为的机构,其权威性有待提高。本研究采用图书馆研究法。本研究的结果表明,必须制定与司法委员会权力相关的补充规定。 此外,印尼政府必须通过发布 PERPU(代替法律的政府条例)来表明立场,对法官作为执法者所实施的犯罪行为的惩罚性制裁必须比普通人更严厉,并且有必要制定关于以社会制裁形式对损害印尼执法的犯罪行为进行额外处罚的规定。
{"title":"Politik Reformasi Kewenangan Komisi Yudisial Sebagai Penguatan Pengawasan Terhadap Mahkamah Agung","authors":"M. Aziz, Nelvitia Purba, Yeltriana Yeltriana, Ismed Batubara, Eka Syafrina Monica, Dedi Kiswanto","doi":"10.26623/jic.v8i3.6128","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jic.v8i3.6128","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian agar Mahkamah Agung baik Hakim maupun Peradilan di bawahnya bisa menegakkan keadilan yang sebenar-benarnya tanpa ada intervensi dengan teori pendekatan islam. Kepercayaan publik atas penegakan hukum di Indonesia semakin menurun. Tidak sedikit jual beli perkara, persekongkolan antara sesama penegak hukum, pesanan untuk menetapkan siapa hakim yang mengadili perkara masih saja terjadi, baik di tingkat Mahkamah Agung maupun peradilan di bawahnya. Hal ini disebabkan lemahnya pengawasan kehakiman yang dilaksanakan oleh Komisi Yudisial, salah satunya dikarenakan tidak adanya kewenangan untuk melakukan penyadapan atas hakim-hakim di jajaran Mahkamah Agung maupun peradilan di bawahnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun  2011 Tentang Komisi Yudisial. Oleh karena itu dalam hal ini kewenangan Komisi Yudisial selaku badan yang mengawasi sikap hakim di Indonesia perlu diperbaiki. Penelitian ini menggunakan metode penelitian library research (penelitian pustaka). Hasil dari penelitian ini yaitu, harus ada regulasi tambahan terkait wewenang Komisi Yudisial. selain itu, Pemerintah Indonesia harus mengambil sikap dengan  mengeluarkan PERPU (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang), penjatuhan sanksi hukuman atas tindak pidana yang dilakukan oleh hakim sebagai penegak hukum harus lebih berat dari pada masyarakat biasa, serta diperlukannya regulasi tentang hukuman tambahan berupa sanksi sosial atas tindak pidana yang mencederai penegakan hukuman di Indonesia.","PeriodicalId":31921,"journal":{"name":"Jurnal Ius Constituendum","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139318036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Uang Sirih Pinang Sebagai Modus Operandi Perdagangan Orang Terhadap Anak 槟榔钱是贩卖儿童的惯用伎俩
Pub Date : 2023-10-17 DOI: 10.26623/jic.v8i3.6976
Angelie Angelie, S. Wahyudi
Tujuan penelitian ialah untuk mengkaji penggunaan modus operandi uang sirih pinang dalam tindak pidana perdagangan orang terhadap anak dengan Nusa Tenggara Timur sebagai daerah acuan. Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu provinsi dengan tindak pidana perdagangan orang paling tinggi serta daerah utama asal korban karena dimanfaatkan oleh para calo pekerja migran ilegal untuk merekrut masyarakat yang ingin bekerja diluar negeri dengan iming-iming kemudahan proses bekerja hingga penggunaan uang sirih pinang sebagai modus operandi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Kebaruan pada penelitian yakni dalam mengkaji modus operandi uang sirih pinang yang digunakan para pelaku dalam tindak pidana perdagangan orang terhadap anak di Nusa Tenggara Timur menggunakan tradisi sirih pinang sehingga perlu pembatasan antara budaya yang ada dengan hukum yang berlaku. Dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa maraknya penggunaan uang sirih pinang sebagai modus operandi perdagangan orang terhadap anak di Nusa Tenggara Timur tidak lepas dari belum maksimalnya peran aparat penegak hukum dalam memerangi kejahatan luar biasa ini baik dari segi peraturan yang belum mengakomodasi permasalahan yang ada, kurangnya SDM dalam pengawasan dokumen migrasi serta rendahnya pemahaman masyarakat terkait bahaya modus operandi uang sirih pinang dan batasan budaya yang harus dilestarikan.
本研究的目的是以东努沙登加拉省为参照地区,调查槟榔钱在贩运儿童人口犯罪中的使用情况。东努沙登加拉省是人口贩运犯罪数量最多的省份之一,也是受害者的主要来源地,因为非法移民工中介利用槟榔钱作为作案手法,以轻松的工作流程为诱惑,招募想要到国外工作的人。本研究采用的方法是规范法学方法,包括法定方法和概念方法。本研究的新颖之处在于研究了东努沙登加拉省贩运儿童犯罪中犯罪人利用槟榔传统使用槟榔钱的作案手法,因此有必要以适用法律限制现有文化。从本研究中可以看出,东努沙登加拉省普遍使用槟榔钱作为贩卖儿童的作案手法,这与执法人员在打击这种特殊犯罪方面没有发挥最佳作用是分不开的,包括法规没有考虑到现有的问题,缺乏监测移民文件的人力资源,以及公众对槟榔钱作案手法的危险性和必须保护的文化界限认识不足。
{"title":"Uang Sirih Pinang Sebagai Modus Operandi Perdagangan Orang Terhadap Anak","authors":"Angelie Angelie, S. Wahyudi","doi":"10.26623/jic.v8i3.6976","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jic.v8i3.6976","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ialah untuk mengkaji penggunaan modus operandi uang sirih pinang dalam tindak pidana perdagangan orang terhadap anak dengan Nusa Tenggara Timur sebagai daerah acuan. Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu provinsi dengan tindak pidana perdagangan orang paling tinggi serta daerah utama asal korban karena dimanfaatkan oleh para calo pekerja migran ilegal untuk merekrut masyarakat yang ingin bekerja diluar negeri dengan iming-iming kemudahan proses bekerja hingga penggunaan uang sirih pinang sebagai modus operandi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Kebaruan pada penelitian yakni dalam mengkaji modus operandi uang sirih pinang yang digunakan para pelaku dalam tindak pidana perdagangan orang terhadap anak di Nusa Tenggara Timur menggunakan tradisi sirih pinang sehingga perlu pembatasan antara budaya yang ada dengan hukum yang berlaku. Dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa maraknya penggunaan uang sirih pinang sebagai modus operandi perdagangan orang terhadap anak di Nusa Tenggara Timur tidak lepas dari belum maksimalnya peran aparat penegak hukum dalam memerangi kejahatan luar biasa ini baik dari segi peraturan yang belum mengakomodasi permasalahan yang ada, kurangnya SDM dalam pengawasan dokumen migrasi serta rendahnya pemahaman masyarakat terkait bahaya modus operandi uang sirih pinang dan batasan budaya yang harus dilestarikan.","PeriodicalId":31921,"journal":{"name":"Jurnal Ius Constituendum","volume":"67 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139318078","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Praktik Persekongkolan Tender dalam Pengadaan Paket Pembangunan Revetment dan Pengurungan Lahan di Pelabuhan 在採購海港內的船隻修護及土地封隔發展組合時操控投標的做法
Pub Date : 2023-10-17 DOI: 10.26623/jic.v8i3.7193
Dave David Tedjokusumo
The purpose of this study is to analyze, and find out the nature of the tender conspiracy, and the impact arising from the KPPU Decision. This research must be reviewed immediately in order to minimize cases of tender conspiracy practices, considering that these cases are the most handled by KPPU today. The research method used in this study is normative juridical, using statutory approach, conceptual, case, and comparative, so that the research to be studied is not vague, systematic, and clear. This study will be described in full related to the conflict of norms, especially the incompleted norm in PP Number 44 of 2021. The conflict of norms can arise because the rules related to the procedures for stopping the practice of tender conspiracy are not clear and complete, so that their implementation cannot realize justice, expediency, and legal certainty. Therefore, in this study, a solution was given specifically to the government to immediately review PP Number 44 of 2021, so that the perpetrators of the tender conspiracy get a loot effect, and do not repeat their actions. KPPU should also set additional administrative fines, which can be in the form of fines for goods and services won by bidders unreasonably.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis, serta menemukan hakikat dari persekongkolan tender, dan dampak yang timbul atas adanya Putusan KPPU. Penelitian ini harus segera dikaji agar dapat meminimalisir perkara praktik persekongkolan tender, mengingat perkara tersebut yang paling banyak ditangani oleh KPPU saat ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, dengan menggunakan pendekatan Peraturan Perundang-Undangan, konseptual, kasus, dan komparatif, agar penelitian yang akan dikaji tidak kabur, sistematis, dan jelas. Dalam penelitian ini akan diuraikan secara lengkap terkait dengan adanya konflik norma, khususnya incompleted norm pada PP Nomor 44 Tahun 2021. Konflik Norma tersebut dapat timbul karena aturan terkait tata cara penghentian praktik persekongkolan tender tidak jelas, dan lengkap, sehingga pada implementasinya tidak dapat mewujudkan keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum. Maka dari itu, dalam penelitian ini diberikan solusi yang secara khusus ditujukan kepada pemerintah untuk segera mengkaji ulang PP Nomor 44 Tahun 2021, agar para pelaku persekongkolan tender mendapatkan efek jerah, dan tidak mengulangi lagi perbuatannya. KPPU pun sebaiknya juga menetapkan denda administratif tambahan, yang dapat berupa denda atas barang, dan jasa yang dimenangkan peserta tender secara tidak wajar.
本研究的目的是分析和找出串通投标的性质,以及 KPPU 决定所产生的影响。考虑到这些案件是 KPPU 目前处理的最多的案件,必须立即对这项研究进行审查,以尽量减少串通投标案件。本研究采用的研究方法是规范法学,使用法定方法、概念法、案例法和比较法,因此要研究的内容并不模糊、系统和清晰。本研究将对规范冲突,尤其是 2021 年第 44 号 PP 中未完成的规范进行全面描述。之所以会出现规范冲突,是因为与停止串通投标行为的程序相关的规则不明确、不完整,导致其实施无法实现公正性、便利性和法律确定性。因此,在本研究中,专门给出了一个解决方案,即政府应立即审查 2021 年第 44 号 PP,使串通投标的行为人得到洗劫的效果,不再重蹈覆辙。KPPU 还应设定额外的行政罚款,可以是对投标人不合理中标的货物和服务的罚款。本研究的目的是分析和发现投标阴谋的性质,以及 KPPU 决定所产生的影响。考虑到这些案件是 KPPU 目前处理的最多的案件,因此必须立即对本研究进行研究,以尽量减少串通投标的情况。本研究采用的研究方法是规范法学,使用立法、概念、案例和比较等方法,从而使要研究的内容不模糊、系统和清晰。在本研究中,将全面描述规范冲突的存在,尤其是 2021 年第 44 号 PP 中未完成的规范。规范冲突之所以会产生,是因为与制止操纵投标行为的程序相关的规则不明确、不完整,因此在执行过程中无法实现公正、利益和法律确定性。因此,本研究提出了一个专门针对政府的解决方案,即立即审查 2021 年第 44 号 PP,使操纵投标的行为人受到震慑,不再重蹈覆辙。KPPU 还应施加额外的行政罚款,可以是对投标人不合理中标的货物和服务的罚款。
{"title":"Praktik Persekongkolan Tender dalam Pengadaan Paket Pembangunan Revetment dan Pengurungan Lahan di Pelabuhan","authors":"Dave David Tedjokusumo","doi":"10.26623/jic.v8i3.7193","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jic.v8i3.7193","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to analyze, and find out the nature of the tender conspiracy, and the impact arising from the KPPU Decision. This research must be reviewed immediately in order to minimize cases of tender conspiracy practices, considering that these cases are the most handled by KPPU today. The research method used in this study is normative juridical, using statutory approach, conceptual, case, and comparative, so that the research to be studied is not vague, systematic, and clear. This study will be described in full related to the conflict of norms, especially the incompleted norm in PP Number 44 of 2021. The conflict of norms can arise because the rules related to the procedures for stopping the practice of tender conspiracy are not clear and complete, so that their implementation cannot realize justice, expediency, and legal certainty. Therefore, in this study, a solution was given specifically to the government to immediately review PP Number 44 of 2021, so that the perpetrators of the tender conspiracy get a loot effect, and do not repeat their actions. KPPU should also set additional administrative fines, which can be in the form of fines for goods and services won by bidders unreasonably.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis, serta menemukan hakikat dari persekongkolan tender, dan dampak yang timbul atas adanya Putusan KPPU. Penelitian ini harus segera dikaji agar dapat meminimalisir perkara praktik persekongkolan tender, mengingat perkara tersebut yang paling banyak ditangani oleh KPPU saat ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, dengan menggunakan pendekatan Peraturan Perundang-Undangan, konseptual, kasus, dan komparatif, agar penelitian yang akan dikaji tidak kabur, sistematis, dan jelas. Dalam penelitian ini akan diuraikan secara lengkap terkait dengan adanya konflik norma, khususnya incompleted norm pada PP Nomor 44 Tahun 2021. Konflik Norma tersebut dapat timbul karena aturan terkait tata cara penghentian praktik persekongkolan tender tidak jelas, dan lengkap, sehingga pada implementasinya tidak dapat mewujudkan keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum. Maka dari itu, dalam penelitian ini diberikan solusi yang secara khusus ditujukan kepada pemerintah untuk segera mengkaji ulang PP Nomor 44 Tahun 2021, agar para pelaku persekongkolan tender mendapatkan efek jerah, dan tidak mengulangi lagi perbuatannya. KPPU pun sebaiknya juga menetapkan denda administratif tambahan, yang dapat berupa denda atas barang, dan jasa yang dimenangkan peserta tender secara tidak wajar.","PeriodicalId":31921,"journal":{"name":"Jurnal Ius Constituendum","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139317818","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengelabuan Informasi Harga di E-Commerce terhadap Konsumen Melalui Flash Sale 电子商务中通过闪购向消费者虚报价格信息的行为
Pub Date : 2023-10-17 DOI: 10.26623/jic.v8i3.7344
D. Pratiwi, Rianda Dirkareshza
This research aims to examine legal protection for consumers and the legal consequences resulting from deceptive price information in flash sale practices in e-commerce. Information fraud carried out by business actors is contrary to consumer protection, so legal certainty is needed for consumers in buying and selling activities on e-commerce. The research method used is normative research which is equipped with interviews with BPSK, as well as a statutory and regulatory approach which focuses on the object of research on norms. Information was collected using interview techniques to obtain additional data. The results of this research confirm that it can actually enforce consumer protection in trading via electronic systems as contained in the UUPK, Trade Law, ITE Law and PP PMSE. However, there are no regulations regarding flash sales specifically so that the rights and obligations between business actors and consumers have not yet achieved harmony in online buying and selling activities. Consumers' lack of knowledge regarding legal certainty in shopping on e-commerce is still low so that the objectives of legislation in imposing sanctions on business actors have not been achieved. Therefore, the novelty in this research is explaining the procedures for completing settlements, especially by BPSK, which gives rise to legal consequences for business actors. Legislation is needed that specifically regulates flash sales and E-commerce obligations in supervising business actors in Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perlindungan hukum kepada konsumen serta akibat hukum yang ditimbulkan dari pengelabuan informasi harga dalam praktik flash sale di E-commerce. Pengelabuan informasi yang dilakukan pelaku usaha bertentangan dengan perlindungan konsumen sehingga diperlukan kepastian hukum terhadap konsumen dalam aktivitas jual beli di E-commerce. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian normatif yang dilengkapi wawancara dengan BPSK, serta pendekatan perundang-undangan (statute approach) yang berfokus pada objek penelitian norma. Pengumpulan informasi dengan teknik wawancara tersebut dilakukan untuk memperoleh data tambahan. Hasil dari penelitian ini menegaskan bahwa sejatinya dapat menegakkan perlindungan konsumen dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik yang termuat dalam UUPK, UU Perdagangan, UU ITE dan PP PMSE. Namun, belum terdapat peraturan mengenai flash sale secara khusus sehingga hak dan kewajiban antara pelaku usaha dan konsumen masih belum mencapai keselarasan dalam kegiatan jual beli online. Minimnya pengetahuan konsumen terkait kepastian hukum dalam berbelanja di E-commerce pun masih rendah sehingga tujuan dari peraturan perundang-undangan dalam memberikan sanksi terhadap pelaku usaha belum tercapai. Oleh karena itu, kebaruan dalam penelitian ini menjelaskan prosedur dalam penyelesaian sengketa, terutama oleh BPSK sehingga menimbulkan akibat hukum kepada pelaku usaha. Diperlukan peraturan perundang-undangan yang meng
本研究旨在探讨对消费者的法律保护以及电子商务闪购行为中欺骗性价格信息导致的法律后果。商业行为者进行的信息欺诈与消费者保护背道而驰,因此消费者在电子商务买卖活动中需要法律的确定性。本研究采用的研究方法是规范研究法,即对 BPSK 进行访谈,同时还采用了法律法规研究法,重点研究规范对象。采用访谈技术收集信息,以获取更多数据。研究结果证实,在通过电子系统进行交易的过程中,实际上可以实施消费者保护,这一点已载入《UUPK》、《贸易法》、《ITE 法》和《PP PMSE》。然而,目前还没有专门针对闪购的法规,因此在网上买卖活动中,企业行为者与消费者之间的权利和义务尚未实现和谐统一。消费者对电子商务购物中的法律确定性仍然缺乏了解,因此立法对企业行为人实施制裁的目标尚未实现。因此,本研究的新颖之处在于解释完成结算的程序,特别是 BPSK,这将给企业行为者带来法律后果。印尼需要专门规范闪购和电子商务义务的立法来监督企业行为者。在电子商务闪购活动中,信息管理系统可以帮助我们更好地管理商品,同时也可以帮助我们更好地管理商品。在 BPSK 的基础上发展起来的电子商务规范模式,以及与电子商务规范目标相适应的法律方法(法规方法)。通过 Wawancara 技术获得的信息可用于存储数据。这篇文章的目的是要说明,在 UUPK、UU Perdagangan、UU ITE 和 PP PMSE 系统下的电子生产系统中,这些系统的功能是什么。目前,我们的在线闪购活动正在如火如荼地进行中,而我们的用户和用户群也在不断扩大。在电子商务中,最低限度的知识和技能的培养是必不可少的,而且,在每一个阶段,都会有大量的知识和技能的培养,以提高我们的知识和技能。此外,该项目还为 BPSK 提供了一项关于 "我们的孩子 "的项目计划。在印尼开展闪购和电子商务活动。
{"title":"Pengelabuan Informasi Harga di E-Commerce terhadap Konsumen Melalui Flash Sale","authors":"D. Pratiwi, Rianda Dirkareshza","doi":"10.26623/jic.v8i3.7344","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jic.v8i3.7344","url":null,"abstract":"This research aims to examine legal protection for consumers and the legal consequences resulting from deceptive price information in flash sale practices in e-commerce. Information fraud carried out by business actors is contrary to consumer protection, so legal certainty is needed for consumers in buying and selling activities on e-commerce. The research method used is normative research which is equipped with interviews with BPSK, as well as a statutory and regulatory approach which focuses on the object of research on norms. Information was collected using interview techniques to obtain additional data. The results of this research confirm that it can actually enforce consumer protection in trading via electronic systems as contained in the UUPK, Trade Law, ITE Law and PP PMSE. However, there are no regulations regarding flash sales specifically so that the rights and obligations between business actors and consumers have not yet achieved harmony in online buying and selling activities. Consumers' lack of knowledge regarding legal certainty in shopping on e-commerce is still low so that the objectives of legislation in imposing sanctions on business actors have not been achieved. Therefore, the novelty in this research is explaining the procedures for completing settlements, especially by BPSK, which gives rise to legal consequences for business actors. Legislation is needed that specifically regulates flash sales and E-commerce obligations in supervising business actors in Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perlindungan hukum kepada konsumen serta akibat hukum yang ditimbulkan dari pengelabuan informasi harga dalam praktik flash sale di E-commerce. Pengelabuan informasi yang dilakukan pelaku usaha bertentangan dengan perlindungan konsumen sehingga diperlukan kepastian hukum terhadap konsumen dalam aktivitas jual beli di E-commerce. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian normatif yang dilengkapi wawancara dengan BPSK, serta pendekatan perundang-undangan (statute approach) yang berfokus pada objek penelitian norma. Pengumpulan informasi dengan teknik wawancara tersebut dilakukan untuk memperoleh data tambahan. Hasil dari penelitian ini menegaskan bahwa sejatinya dapat menegakkan perlindungan konsumen dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik yang termuat dalam UUPK, UU Perdagangan, UU ITE dan PP PMSE. Namun, belum terdapat peraturan mengenai flash sale secara khusus sehingga hak dan kewajiban antara pelaku usaha dan konsumen masih belum mencapai keselarasan dalam kegiatan jual beli online. Minimnya pengetahuan konsumen terkait kepastian hukum dalam berbelanja di E-commerce pun masih rendah sehingga tujuan dari peraturan perundang-undangan dalam memberikan sanksi terhadap pelaku usaha belum tercapai. Oleh karena itu, kebaruan dalam penelitian ini menjelaskan prosedur dalam penyelesaian sengketa, terutama oleh BPSK sehingga menimbulkan akibat hukum kepada pelaku usaha. Diperlukan peraturan perundang-undangan yang meng","PeriodicalId":31921,"journal":{"name":"Jurnal Ius Constituendum","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139318005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Ius Constituendum Diversi Terhadap Pengulangan Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak 反对儿童一再采取重大行动的宪法多样性
Pub Date : 2023-07-01 DOI: 10.26623/jic.v8i2.7055
Rendy Airlangga, Kyagus Ramadhani, Yuvina Ariestanti, Adam Ardiansyah Ramadhan
This research aims to know the diversion concept related to recidivism system for a criminal that committed by underage person. This thing has been happened because there is differential meaning between recidivism concept in Juvenile Criminal Justice System and Criminal Law Code. Criminal Law Code interpreted recidivism as the crime that re-committed by person and that crime is legally binding. Whereas Juvenile Criminal Justice System  interpreted prohibition  of the application of diversion for a crime that has been committed by underage person. The urgent things about this research focused on the problem where a crime has been already committed by underage person and that crime has been finished by diversion system, does this can be categorized that it can not get diversion process again. This research is using juridical normative method which is studied prescriptively with a statutory approach and a conceptual approach. Criminalization of children as recidivist in the Juvenile Criminal Justice System currently has no provisions governing criminal sanctions against children who commit repeated crimes (recidivism), both contained in the Criminal Code and in the Law of The Juvenile Criminal Justice System. Diversion which is mandated by Law No. 11 of 2012 is implemented based on the foundation of restorative justice which is very concerned about children’s rights. Lastly this research expected can be considered in trying to determine recidivism concept in integrated criminal system. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diversi berkaitan dengan sistem residivisme pada anak yang menjadi pelaku tindak pidana di Indonesia. Hal ini dikarenakan konsep residivisme di UU SPPA dan KUHP memiliki perbedaan makna. Di KUHP menafsirkan residivisme sebagai sebuah perbuatan tindak pidana yang dilakukan kembali oleh seseorang yang telah dijatuhi hukuman pidana dengan memiliki kekuatan hukum tetap (Inchracht). Sedangkan dalam UU SPPA mengenal konsep pelarangan penerapan diversi terhadap anak yang telah melakukan tindak pidana. Urgensi permasalahan ini dititikberatkan pada permasalahan dimana anak yang telah melakukan tindak pidana kemudian diselesaikan secara diversi apakah kemudian dikategorikan tidak dapat menerima proses diversi lagi. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang dikaji secara preskriptif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Pemidanaan terhadap anak sebagai residivis dalam Sistem Peradilan Pidana Anak saat ini masih belum terdapat pengaturan yang mengatur tentang sanksi pidana terhadap anak yang melakukan pengulangan tindak pidana (recidive), baik yang terkandung di dalam KUHP maupun di dalam Undang Undang Sistem Peradilan Pidana Anak. Diversi yang diamanatkan oleh Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 diimplementasikan berdasarkan landasan restorative justice yang sangat memperhatikan hak-hak anak. Sehingga pada akhi
本研究旨在了解未成年犯累犯制度的分流概念。之所以会出现这种情况,是因为《未成年人刑事司法制度》中的累犯概念与《刑法》有着不同的含义。《刑法》将累犯解释为人再次犯罪,该犯罪具有法律约束力。而青少年刑事司法系统对禁止未成年人犯罪适用分流作出了解释。这项研究的紧迫性集中在未成年人已经犯罪,而犯罪已经通过分流系统完成的问题上,这是否可以归类为无法再次获得分流过程。本研究采用法律规范的方法,从法定的角度和概念的角度对其进行了规定性研究。《刑法》和《少年刑事司法系统法》目前都没有关于对屡犯(累犯)儿童的刑事制裁的规定。2012年第11号法律规定的分流是在非常关注儿童权利的恢复性司法基础上实施的。最后,本研究对我国综合刑事制度中累犯概念的确定具有一定的借鉴意义。本研究旨在找出与印尼罪犯儿童重新监禁制度有关的各种概念。这是因为UU SPPA和KUHP中的累犯概念有不同的含义。在KUHP,累犯是一种刑事犯罪,由受到固定法律效力惩罚的人所犯(Inchracht)。在SPPA UU中,禁止实施犯罪行为的儿童多样化的概念是众所周知的。这一问题的紧迫性是由以下问题引起的:犯下刑事罪行的儿童随后以各种方式得到解决,无论当时是否被分类,都无法再接受各种程序。所使用的研究方法是使用经过规定检验的规范性法律研究方法,包括法规方法和概念方法。目前,作为儿童主要司法系统居民的儿童拘留不受对重复刑事犯罪(累犯)儿童的刑事制裁的管制,无论是《刑事司法系统法》还是《儿童主要司法制度法》。2012年第11号法律实施的多样性是在非常尊重儿童权利的恢复性司法道路的基础上实施的。因此,最终,这项研究有望成为界定欺诈性刑事司法系统中剩余概念的一个考虑因素。
{"title":"Ius Constituendum Diversi Terhadap Pengulangan Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak","authors":"Rendy Airlangga, Kyagus Ramadhani, Yuvina Ariestanti, Adam Ardiansyah Ramadhan","doi":"10.26623/jic.v8i2.7055","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jic.v8i2.7055","url":null,"abstract":"This research aims to know the diversion concept related to recidivism system for a criminal that committed by underage person. This thing has been happened because there is differential meaning between recidivism concept in Juvenile Criminal Justice System and Criminal Law Code. Criminal Law Code interpreted recidivism as the crime that re-committed by person and that crime is legally binding. Whereas Juvenile Criminal Justice System  interpreted prohibition  of the application of diversion for a crime that has been committed by underage person. The urgent things about this research focused on the problem where a crime has been already committed by underage person and that crime has been finished by diversion system, does this can be categorized that it can not get diversion process again. This research is using juridical normative method which is studied prescriptively with a statutory approach and a conceptual approach. Criminalization of children as recidivist in the Juvenile Criminal Justice System currently has no provisions governing criminal sanctions against children who commit repeated crimes (recidivism), both contained in the Criminal Code and in the Law of The Juvenile Criminal Justice System. Diversion which is mandated by Law No. 11 of 2012 is implemented based on the foundation of restorative justice which is very concerned about children’s rights. Lastly this research expected can be considered in trying to determine recidivism concept in integrated criminal system. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diversi berkaitan dengan sistem residivisme pada anak yang menjadi pelaku tindak pidana di Indonesia. Hal ini dikarenakan konsep residivisme di UU SPPA dan KUHP memiliki perbedaan makna. Di KUHP menafsirkan residivisme sebagai sebuah perbuatan tindak pidana yang dilakukan kembali oleh seseorang yang telah dijatuhi hukuman pidana dengan memiliki kekuatan hukum tetap (Inchracht). Sedangkan dalam UU SPPA mengenal konsep pelarangan penerapan diversi terhadap anak yang telah melakukan tindak pidana. Urgensi permasalahan ini dititikberatkan pada permasalahan dimana anak yang telah melakukan tindak pidana kemudian diselesaikan secara diversi apakah kemudian dikategorikan tidak dapat menerima proses diversi lagi. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang dikaji secara preskriptif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Pemidanaan terhadap anak sebagai residivis dalam Sistem Peradilan Pidana Anak saat ini masih belum terdapat pengaturan yang mengatur tentang sanksi pidana terhadap anak yang melakukan pengulangan tindak pidana (recidive), baik yang terkandung di dalam KUHP maupun di dalam Undang Undang Sistem Peradilan Pidana Anak. Diversi yang diamanatkan oleh Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 diimplementasikan berdasarkan landasan restorative justice yang sangat memperhatikan hak-hak anak. Sehingga pada akhi","PeriodicalId":31921,"journal":{"name":"Jurnal Ius Constituendum","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42369330","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Ius Constituendum
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1