Debora Korining Tyas, Sudarto Sudarto, Ahmad Ridho Inoviar
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya keterampilan siswa dalam menulis karangandeskripsi di kelas VII SMP Negeri 08 Sekadau Hilir tahun pembelajaran 2018/2019.Pertanyaan penelitian ini yaitu; Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis karangandeskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 08 Sekadau Hilir tahun pelajaran 2018/2019?Penelitimenggunakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode kualitatif.Penelitian inidilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu pratindakan, siklus I, dan siklus II. Penelitian ini jugadilaksanakan dengan cara melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian iniyaitu; teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi, dan teknik tes.Berdasarkananalisis data penelitian tindakan kelas tersebut, hasil observasi yang diperoleh dari penerapanmedia miniatur (maket) dalam peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi kelasVII SMP Negeri 08 Sekadau Hilir dapat diterapkan dan terlaksana dengan baik.Nilai rata-ratasiswa menulis karangan deskripsi pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II mengalamipeningkatan. Pada penelitian tindakan kelas pra tindakan dengan tema bukit kelam nilai ratarataketuntasan siswa 50%, dari 30 siswa 15 orang siswa yang tidak tuntas. Mengalamipeningkatan pada siklus I dengan menggunakan media miniatur kebun binatang nilai rata-rataketuntasan siswa 63,3 %, dari 30 siswa 11 orang siswa yang tidak tuntas. Sedangkan padasiklus II mengalami peningkatan dari pra tindakan dan siklus I yaitu; dengan menggunakanmedia miniatur kapal bandung nilai rata-rata ketuntasan siswa 90%, dari 30 siswa 3 orangsiswa yang tidak tuntas. Respon siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi padakelas VII SMP Negeri 08 Sekadau Hilir tahun pembelajaran 2018/2019 setelah menggunakanmedia miniatur (maket) baik dan sangat menyenangkan.Kata Kunci :Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi, Media Miniatur (Maket).
这项研究的背景是,在SMP Negeri 08 Sekadau下游学习年度2018/2019年,学生在编写描述手册方面缺乏技巧。这个研究问题是;2008年7月8日下游七年级学生描述技能的提高是如何提高的?利用课堂行动研究和定性方法进行研究。研究分三个阶段进行,分别是前期、第一个周期和第二次周期。这项研究还通过执行学习计划、学习执行、观察和反思来进行。本研究采用的数据收集技术是;观察技术、访谈技术、文件技术和测试技术。基于对课堂行动研究数据的分析,通过改进《国家科学报》08 Sekadau下游的报道,可以很好地应用和执行。学生在作业前、第一个周期和第二次周期上写的描述的一般值增加了。在“黑山评估成绩”的初级班行动研究中,学生得分50%,15名学生中有30名学生没有完成学业。利用动物园的缩微媒体,30名11名未完成的学生的平均平均成绩为63.3%。而在第二周期中,第二次周期和第二次周期的增加是;利用万隆港迷你媒体,30名三名未完成学生的平均智商为90%。学生对学习的反应写了一篇关于SMP akelas VII的描述关键词:撰写描述材料、微型介质(模型)的技巧。
{"title":"PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA MINIATUR (MAKET)","authors":"Debora Korining Tyas, Sudarto Sudarto, Ahmad Ridho Inoviar","doi":"10.31932/jpbs.v5i1.737","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/jpbs.v5i1.737","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya keterampilan siswa dalam menulis karangandeskripsi di kelas VII SMP Negeri 08 Sekadau Hilir tahun pembelajaran 2018/2019.Pertanyaan penelitian ini yaitu; Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis karangandeskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 08 Sekadau Hilir tahun pelajaran 2018/2019?Penelitimenggunakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode kualitatif.Penelitian inidilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu pratindakan, siklus I, dan siklus II. Penelitian ini jugadilaksanakan dengan cara melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian iniyaitu; teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi, dan teknik tes.Berdasarkananalisis data penelitian tindakan kelas tersebut, hasil observasi yang diperoleh dari penerapanmedia miniatur (maket) dalam peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi kelasVII SMP Negeri 08 Sekadau Hilir dapat diterapkan dan terlaksana dengan baik.Nilai rata-ratasiswa menulis karangan deskripsi pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II mengalamipeningkatan. Pada penelitian tindakan kelas pra tindakan dengan tema bukit kelam nilai ratarataketuntasan siswa 50%, dari 30 siswa 15 orang siswa yang tidak tuntas. Mengalamipeningkatan pada siklus I dengan menggunakan media miniatur kebun binatang nilai rata-rataketuntasan siswa 63,3 %, dari 30 siswa 11 orang siswa yang tidak tuntas. Sedangkan padasiklus II mengalami peningkatan dari pra tindakan dan siklus I yaitu; dengan menggunakanmedia miniatur kapal bandung nilai rata-rata ketuntasan siswa 90%, dari 30 siswa 3 orangsiswa yang tidak tuntas. Respon siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi padakelas VII SMP Negeri 08 Sekadau Hilir tahun pembelajaran 2018/2019 setelah menggunakanmedia miniatur (maket) baik dan sangat menyenangkan.Kata Kunci :Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi, Media Miniatur (Maket).","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76418231","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah Hubungan Kebiasaan Menulis dengan Kemampuan Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Nusantara Indah Sintang Tahun Pelajaran 2018/2019?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan bentuk penelitiannya studi korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sekolah menengah atas nusantara indah sintang tahun pelajaran tahun 2018/2019, dengan sampel keseluruhan siswa kelas XI IPS III yang berjumlah 32 orang. Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dengan alat ukur berupa lembar angket dan teknik dokumentasi dengan alat pengumpulan data berupa dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) kebiasaan menulis termasuk dalam kategori tinggi terbukti 32 siswa yang dijadikansampel dalam penelitian ini memperoleh skor rata-rata 79,47 dengan skor tertinggi 100 dan terendah 50. 2) kemampuan menulis cerpen siswa termasuk dalam kategori cukup, ini terlihat dari 32 siswa memperoleh nilai rata-rata 47,46 dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 32. 3) Hubungan Kebiasaan Menulis dengan Kemampuan Menilis Cerpen Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Nusantara Indah Sintang termasuk dalam kategori kuat yaitu sebesar0,625. Dari hasil penelitian, tingkat korelasi kedua variabel dalam penelitian ini dapat terjawab bahwa terdapat hubungan yang positif antara Kebiasaan Menulis dengan Kemampuan Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Nusantara Indah Sintang Tahun Pelajaran 2018/2019.Kata kunci: Kebiasaan Menulis, Kemampuan Menulis Cerpen
{"title":"HUBUNGAN KEBIASAAN MENULIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NUSANTARA INDAH SINTANG","authors":"Yusuf Olang, Evi Fitrianingrum, Markulanus Alex","doi":"10.31932/JPBS.V5I1.738","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/JPBS.V5I1.738","url":null,"abstract":"Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah Hubungan Kebiasaan Menulis dengan Kemampuan Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Nusantara Indah Sintang Tahun Pelajaran 2018/2019?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan bentuk penelitiannya studi korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sekolah menengah atas nusantara indah sintang tahun pelajaran tahun 2018/2019, dengan sampel keseluruhan siswa kelas XI IPS III yang berjumlah 32 orang. Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dengan alat ukur berupa lembar angket dan teknik dokumentasi dengan alat pengumpulan data berupa dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) kebiasaan menulis termasuk dalam kategori tinggi terbukti 32 siswa yang dijadikansampel dalam penelitian ini memperoleh skor rata-rata 79,47 dengan skor tertinggi 100 dan terendah 50. 2) kemampuan menulis cerpen siswa termasuk dalam kategori cukup, ini terlihat dari 32 siswa memperoleh nilai rata-rata 47,46 dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 32. 3) Hubungan Kebiasaan Menulis dengan Kemampuan Menilis Cerpen Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Nusantara Indah Sintang termasuk dalam kategori kuat yaitu sebesar0,625. Dari hasil penelitian, tingkat korelasi kedua variabel dalam penelitian ini dapat terjawab bahwa terdapat hubungan yang positif antara Kebiasaan Menulis dengan Kemampuan Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Nusantara Indah Sintang Tahun Pelajaran 2018/2019.Kata kunci: Kebiasaan Menulis, Kemampuan Menulis Cerpen","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90268984","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan hasil belajar siswa dengan kemampuan menerapkan nilai-nilai Pancasila pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII SMP Nusantara Indah Sintang tahun pelajaran 2019/2020. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan bentuk penelitian studi korelasi. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Nusantara Indah Sintang Tahun Pelajaran 2019/2020, dengan sampel keseluruhan siswa kelas VII yang berjumlah 29 orang. Teknikpengumpulan data menggunakan teknik komunikasi tidak langsung dengan alat ukur berupa embar angket dan teknik studi dokumentasi dengan alat pengumpulan data berupa dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan tiga temuan. Pertama, hasil belajar siswa termasuk dalam kategori tinggi terbukti dari 29 siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini memperoleh skor rata-rata sebesar 77,72 dengan skor tertinggi 94 dan terendah 49. Kedua,kemampuan menerapkan nilai-nilai Pancasila pada mata pelajaran PendidikanKewarganegaraan termasuk dalam kategori cukup, hal ini terbukti dari 32 siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini memperoleh skor rata-rata sebesar 80,72 dengan skor tertinggi 96 dan skor terendah 56. Ketiga, hubungan hasil belajar siswa dengan kemampuan menerapkan nilai-nilai Pancasila pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII SMP Nusantara Indah Sintang tahun pelajaran 2019/2020 termasuk dalam kategori kuat yaitusebesar 0,742. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat korelasi kedua variabel dapat terjawab yaitu terdapat hubungan yang positif antara hasil belajar siswa dengan kemampuan menerapkan nilai-nilai Pancasila pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII SMP Nusantara Indah Sintang tahun pelajaran 2019/2020.Keyword: Hasil Belajar, Kemampuan Menerapkan Nilai-nilai Pancasila
{"title":"HUBUNGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN KEMAMPUAN MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA","authors":"Agnesia Hartini, Lukas Robinson","doi":"10.31932/JPBS.V5I1.742","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/JPBS.V5I1.742","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan hasil belajar siswa dengan kemampuan menerapkan nilai-nilai Pancasila pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII SMP Nusantara Indah Sintang tahun pelajaran 2019/2020. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan bentuk penelitian studi korelasi. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Nusantara Indah Sintang Tahun Pelajaran 2019/2020, dengan sampel keseluruhan siswa kelas VII yang berjumlah 29 orang. Teknikpengumpulan data menggunakan teknik komunikasi tidak langsung dengan alat ukur berupa embar angket dan teknik studi dokumentasi dengan alat pengumpulan data berupa dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan tiga temuan. Pertama, hasil belajar siswa termasuk dalam kategori tinggi terbukti dari 29 siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini memperoleh skor rata-rata sebesar 77,72 dengan skor tertinggi 94 dan terendah 49. Kedua,kemampuan menerapkan nilai-nilai Pancasila pada mata pelajaran PendidikanKewarganegaraan termasuk dalam kategori cukup, hal ini terbukti dari 32 siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini memperoleh skor rata-rata sebesar 80,72 dengan skor tertinggi 96 dan skor terendah 56. Ketiga, hubungan hasil belajar siswa dengan kemampuan menerapkan nilai-nilai Pancasila pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII SMP Nusantara Indah Sintang tahun pelajaran 2019/2020 termasuk dalam kategori kuat yaitusebesar 0,742. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat korelasi kedua variabel dapat terjawab yaitu terdapat hubungan yang positif antara hasil belajar siswa dengan kemampuan menerapkan nilai-nilai Pancasila pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII SMP Nusantara Indah Sintang tahun pelajaran 2019/2020.Keyword: Hasil Belajar, Kemampuan Menerapkan Nilai-nilai Pancasila","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75700911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Herpanus Herpanus, Evi Fitrianingrum, Ahensius Bantut
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antar kemandirian belajarterhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa indonesia kelas VIII. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui (1) seberapa besar hubungan kemandirian belajar terhadap hasilbelajar, (2) seberapa besar pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar, (3) apakahterdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Jumlah populasi dalampenelitian ini adalah 81 siswa dan seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Data yangdiambil menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitiankuantitatif, metode penelitian inferensial dan bentuk penelitian korelasi. Populasi sebanyak 81dan semua populasi dijadikan sebagai sampel penelitian, sedangkan teknik pengumpul datayang digunakan yaitu teknik komunikasi tidak langsung dan teknik dokumentasi. Alatpengumpul data berupa angket menggunakan skala likert dan dokumen. Selanjutnya terlebihdahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas data kemudian pengujian asumsi klasik. Datapenelitian selanjutnya dianalisis dengan uji kontribusi yaitu uji korelasi sederhana, ujideterminasi, dan uji regresi. Berdasarkan tujuan penelitian, hasil penelitian menunjukkanbahwa (1) kemandirian belajar terhadap hasil belajar memiliki hubungan sebesar 0,350 dalamkategori rendah. (2) pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar sebesar 13,8%. (3)terdapat pengaruh yang signifikan bersifat positif dan masuk dalam kriteria hubungan rendah.Dari hasil penelitian di atas, peneliti memberikan saran kepada siswa agar menyadaripentingnya kemandirian belajar yang berasal dari internal siswa itu sendiri tanpa ada doronganatau paksaan dari orang lain serta meningkatkan kemandirian belajar baik di rumah, di kelasdan di sekolah sehingga mampu pula meningkatkan hasil belajar siswa yang baik.Kata kunci: Kemandirian Belajar, Hasil Belajar.
{"title":"HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 02 TEMPUNAK","authors":"Herpanus Herpanus, Evi Fitrianingrum, Ahensius Bantut","doi":"10.31932/JPBS.V5I1.734","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/JPBS.V5I1.734","url":null,"abstract":"Masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antar kemandirian belajarterhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa indonesia kelas VIII. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui (1) seberapa besar hubungan kemandirian belajar terhadap hasilbelajar, (2) seberapa besar pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar, (3) apakahterdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Jumlah populasi dalampenelitian ini adalah 81 siswa dan seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Data yangdiambil menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitiankuantitatif, metode penelitian inferensial dan bentuk penelitian korelasi. Populasi sebanyak 81dan semua populasi dijadikan sebagai sampel penelitian, sedangkan teknik pengumpul datayang digunakan yaitu teknik komunikasi tidak langsung dan teknik dokumentasi. Alatpengumpul data berupa angket menggunakan skala likert dan dokumen. Selanjutnya terlebihdahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas data kemudian pengujian asumsi klasik. Datapenelitian selanjutnya dianalisis dengan uji kontribusi yaitu uji korelasi sederhana, ujideterminasi, dan uji regresi. Berdasarkan tujuan penelitian, hasil penelitian menunjukkanbahwa (1) kemandirian belajar terhadap hasil belajar memiliki hubungan sebesar 0,350 dalamkategori rendah. (2) pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar sebesar 13,8%. (3)terdapat pengaruh yang signifikan bersifat positif dan masuk dalam kriteria hubungan rendah.Dari hasil penelitian di atas, peneliti memberikan saran kepada siswa agar menyadaripentingnya kemandirian belajar yang berasal dari internal siswa itu sendiri tanpa ada doronganatau paksaan dari orang lain serta meningkatkan kemandirian belajar baik di rumah, di kelasdan di sekolah sehingga mampu pula meningkatkan hasil belajar siswa yang baik.Kata kunci: Kemandirian Belajar, Hasil Belajar.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87441147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ursula Dwi Oktaviani, Debora Korining Tyas, Ira Winarti
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis makna diantaranya makna leksikal dan makna gramatikal, makna referensial dan makna nonreferensial, makna denotatif dan makna konotatif, makna kata dan makna istilah, makna konseptual dan makna asosiatif, makna lokusi, ilokusi dan perlokusipada katalog Oriflame edisi bulan Januari-Maret Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berbentuk deskriptif. Data penelitian ini berupa tiga buah katalog Oriflame dengan menggunakan dokumen sebagai teknik pengumpulan data kemudian, peneliti klasifikasi jenis-jenismakna. Berdasarkan analisis di dalam katalog Oriflame edisi bulan Januari-Maret Tahun 2019 terdapat 73 kalimat yang mengandung makna leksikal, 283 kata yang mengandung makna gramatikal, 73 kalimat yang mengandung makna referensial, 279 kata yang mengandung makna nonreferensial, 73 kalimatyang mengandung makna denotatif, 32 kata yang mengandung makna konotatif, 43 kata yang mengandung makna kata, 67 kata yang mengandung makna istilah, 73 kalimat yang mengandung makna konseptual, 4 kata yang mengandung makna asosiatif, 15 kalimat yang mengandung jenis maknalokusi, 15 kalimat yang mengandung jenis makna ilokusi, terdapat 15 kalimat yang mengandung jenis makna perlokusi dari tiga buah katalog Oriflame edisi bulan Januari-Maret Tahun 2019. Terdapat tiga jenis makna yang hasil analisis datanya tidak ditemukan di dalam katalog Oriflame edisi bulan Januari-Maret Tahun 2019, ketiga jenis makna tersebut adalah jenis makna idiomatikal, makna pribahasa dan makna kias. Untuk dapat melihat lebih mendalam mengenai jenis makna dalam katalog, diperlukanadanya penelitian lebih mendalam dan lebih fokus pada tiap-tiap jenis makna pada objek kajian penelitian yang berbeda. Kata kunci: Jenis makna, bahasa promosi, katalog, dan ungkapan persuasif
{"title":"ANALISIS MAKNA BAHASA PROMOSI KATALOG ORIFLAME EDISI BULAN JANUARI-MARET TAHUN 2019","authors":"Ursula Dwi Oktaviani, Debora Korining Tyas, Ira Winarti","doi":"10.31932/JPBS.V5I1.745","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/JPBS.V5I1.745","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis makna diantaranya makna leksikal dan makna gramatikal, makna referensial dan makna nonreferensial, makna denotatif dan makna konotatif, makna kata dan makna istilah, makna konseptual dan makna asosiatif, makna lokusi, ilokusi dan perlokusipada katalog Oriflame edisi bulan Januari-Maret Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berbentuk deskriptif. Data penelitian ini berupa tiga buah katalog Oriflame dengan menggunakan dokumen sebagai teknik pengumpulan data kemudian, peneliti klasifikasi jenis-jenismakna. Berdasarkan analisis di dalam katalog Oriflame edisi bulan Januari-Maret Tahun 2019 terdapat 73 kalimat yang mengandung makna leksikal, 283 kata yang mengandung makna gramatikal, 73 kalimat yang mengandung makna referensial, 279 kata yang mengandung makna nonreferensial, 73 kalimatyang mengandung makna denotatif, 32 kata yang mengandung makna konotatif, 43 kata yang mengandung makna kata, 67 kata yang mengandung makna istilah, 73 kalimat yang mengandung makna konseptual, 4 kata yang mengandung makna asosiatif, 15 kalimat yang mengandung jenis maknalokusi, 15 kalimat yang mengandung jenis makna ilokusi, terdapat 15 kalimat yang mengandung jenis makna perlokusi dari tiga buah katalog Oriflame edisi bulan Januari-Maret Tahun 2019. Terdapat tiga jenis makna yang hasil analisis datanya tidak ditemukan di dalam katalog Oriflame edisi bulan Januari-Maret Tahun 2019, ketiga jenis makna tersebut adalah jenis makna idiomatikal, makna pribahasa dan makna kias. Untuk dapat melihat lebih mendalam mengenai jenis makna dalam katalog, diperlukanadanya penelitian lebih mendalam dan lebih fokus pada tiap-tiap jenis makna pada objek kajian penelitian yang berbeda. Kata kunci: Jenis makna, bahasa promosi, katalog, dan ungkapan persuasif","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81639129","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode Talking Stick, aktivitas siswa ketika diterapkan metode Talking Stick, dan hasil belajar siswa setelah diterapkan metode Talking Stick. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus dan masing-masing siklus terdapat dua kali pertemuan. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi, lembar wawancara, soal tes dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik SekolahDasar Negeri 01 Sepauk. Hasil belajar siswa kelas V mengalami peningkatan setelah diterapkan metode Talking Stick. Hasil belajar kogntitif siswa siklus I sebesar 72% dan Siklus II sebesar 94%. Hasil belajar Afektif aspek jujur 21 siswa sudah membudayakan dan 13 siswa mulai berkembang, aspek disiplin 19siswa sudah membudayakan dan 15 siswa mulai berkembang, aspek bertanggung jawab 11 siswa sudah membudayakan dan 23 siswa mulai berkembang, aspek percaya diri 18 siswa sudah membudaykan dan16 siswa mulai berkembang. Hasil belajar Psikomotorik 26 siswa mendapat predikat nilai A dan 7 siswa predikat nilai B, serta 1 siswa predikat nilai C. Berdasarkan hasil penelitian, metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.Kata Kunci: Hasil Belajar, metode Talking Stick, Pembelajaran Tematik
{"title":"PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK","authors":"Tedi Suryadi, Meranti Sintauli Tampubolon","doi":"10.31932/JPBS.V5I1.740","DOIUrl":"https://doi.org/10.31932/JPBS.V5I1.740","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode Talking Stick, aktivitas siswa ketika diterapkan metode Talking Stick, dan hasil belajar siswa setelah diterapkan metode Talking Stick. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus dan masing-masing siklus terdapat dua kali pertemuan. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi, lembar wawancara, soal tes dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik SekolahDasar Negeri 01 Sepauk. Hasil belajar siswa kelas V mengalami peningkatan setelah diterapkan metode Talking Stick. Hasil belajar kogntitif siswa siklus I sebesar 72% dan Siklus II sebesar 94%. Hasil belajar Afektif aspek jujur 21 siswa sudah membudayakan dan 13 siswa mulai berkembang, aspek disiplin 19siswa sudah membudayakan dan 15 siswa mulai berkembang, aspek bertanggung jawab 11 siswa sudah membudayakan dan 23 siswa mulai berkembang, aspek percaya diri 18 siswa sudah membudaykan dan16 siswa mulai berkembang. Hasil belajar Psikomotorik 26 siswa mendapat predikat nilai A dan 7 siswa predikat nilai B, serta 1 siswa predikat nilai C. Berdasarkan hasil penelitian, metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.Kata Kunci: Hasil Belajar, metode Talking Stick, Pembelajaran Tematik","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90500207","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo menggunakan model pembelajaran kumon yang berjumlah 32 orang siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini�menggunakan teknik tes. Hasil data tes dianalisis dengan melihat nilai rata-rata peningkatan pada pratindakan, siklus I, dan siklus II. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menjumlahkan skor dari indikator penilaian yang diperoleh siswa. Pada kegiatan pratindakan nilai rata-rata siswa sebesar 71,71% dengan ketuntasan sebesar 34,38% dengan jumlah siswa tuntas sebanyak 11 orang dan yang tidak tuntas sebanyak 21 orang. Tindakan siklus I, nilai rata-rata siswa 75,53 dan ketuntasan hanya mencapai 71,88% dengan jumlah siswa tuntas sebanyak 23 orang dan tidak tuntas sebanyak 9orang. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata mencapai 80,93 dengan jumlah siswa tuntas sebanyak 30 orang dan tidak tuntas 2 orang, berarti dari siklus I sampai siklus II meningkat sebesar 21,87%.. Simpulan, melalui model pembelajaran kumon kemampuan menulis teks pidato meningkat.Kata Kunci: Teks pidato, pembelajaran, kumon.AbstractThis study aims to improve the ability to write speech texts in class X MA Al-Muhajirin Tugumulyo using a kumon learning model of 32 students. This research uses a classroom action research approach. Data collection techniques in this study used test techniques. The results of the test data were analyzed by looking at the average value of the increase in pre-action, cycle I, and cycle II. Data analysis technique is done by adding up scores from assessment indicators obtained by students. In the pre-action activities the average value of students was 71.71% with completeness of 34.38% with the number of students as many as 11 people and as many as 21 people who did not complete. The first cycle of action, the average value of students 75.53 and completeness only reached 71.88% with the total number of students as many as 23 people and not as many as 9 people. While in cycle II the average value reached 80.93 with 30 students completing as many students and not completing 2 people, meaning that from cycle I to cycle II increased by 21.87%. increased.Keywords: Speech text, learning, kumon.
{"title":"PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON SISWA KELAS X MA AL-MUHAJIRIN TUGUMULYO","authors":"D. Lazuardi","doi":"10.30659/J.7.2.122-128","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/J.7.2.122-128","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X MA Al-Muhajirin Tugumulyo menggunakan model pembelajaran kumon yang berjumlah 32 orang siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini�menggunakan teknik tes. Hasil data tes dianalisis dengan melihat nilai rata-rata peningkatan pada pratindakan, siklus I, dan siklus II. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menjumlahkan skor dari indikator penilaian yang diperoleh siswa. Pada kegiatan pratindakan nilai rata-rata siswa sebesar 71,71% dengan ketuntasan sebesar 34,38% dengan jumlah siswa tuntas sebanyak 11 orang dan yang tidak tuntas sebanyak 21 orang. Tindakan siklus I, nilai rata-rata siswa 75,53 dan ketuntasan hanya mencapai 71,88% dengan jumlah siswa tuntas sebanyak 23 orang dan tidak tuntas sebanyak 9orang. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata mencapai 80,93 dengan jumlah siswa tuntas sebanyak 30 orang dan tidak tuntas 2 orang, berarti dari siklus I sampai siklus II meningkat sebesar 21,87%.. Simpulan, melalui model pembelajaran kumon kemampuan menulis teks pidato meningkat.Kata Kunci: Teks pidato, pembelajaran, kumon.AbstractThis study aims to improve the ability to write speech texts in class X MA Al-Muhajirin Tugumulyo using a kumon learning model of 32 students. This research uses a classroom action research approach. Data collection techniques in this study used test techniques. The results of the test data were analyzed by looking at the average value of the increase in pre-action, cycle I, and cycle II. Data analysis technique is done by adding up scores from assessment indicators obtained by students. In the pre-action activities the average value of students was 71.71% with completeness of 34.38% with the number of students as many as 11 people and as many as 21 people who did not complete. The first cycle of action, the average value of students 75.53 and completeness only reached 71.88% with the total number of students as many as 23 people and not as many as 9 people. While in cycle II the average value reached 80.93 with 30 students completing as many students and not completing 2 people, meaning that from cycle I to cycle II increased by 21.87%. increased.Keywords: Speech text, learning, kumon.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88202271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakMengatasi degradasi moral yang terjadi saat ini perlu adanya pembentukan pendidikan karakter pada usia dini. Penerapan pendidikan karakter bisa melalui bercerita, bernyanyi, dan lainnya. Guru mengajarkan pendidikan karakter, guru harus mengenalkan pengetahuan moral, perasaan dan perilaku melalui sikap. TK Senyiur Indah menggunakan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran karena merupakan inovasi baru terhadap dunia pendidikan. Penerapan metode storytelling di sekolah mampu membuat siswa semakin cerdas. Metode inimenjadikan cerita sebagai media dalam pembelajaran bahasa. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindaklan Kelas (PTK)Hasil penelitian menunjukkan storytelling mampu mengembangkan pengetahuan siswamengenai kesehatan dan obat. Pengenalan kesehatan diimpelmentasikan pada tema profesi. Usia yang potensial dalam pembentukan karakter ialah usia emas. Masa tumbuh kembang usia anak untuk membentuk karakter sekitar usia 0-5 tahun. Penngkatan sebanyak 40%. Nilai tersebiut diperoleh dari nilai rata-rata Siklus 1 sebesar 59% dan nilai rata-rata Siklus 2t 99%. Sehingga ada peningkatan nilai secara signifikan. Terdapat peningkatan pada siklus 2, siswa mampu mendapatkan nilai diatas 80 sebanyak 99%. Berdasarkan hasilpenelitian menggunakan storytelling dengan tema profesi, dapat disimpulkan bahwa metode tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai obat dan profesi apoteker. Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa metode storytelling mampu mengembangkan pengetahuan siswa mengenai kesehatan dan obat. Pengenalan kesehatan diimpelmentasikan pada tema profesi. Kriteria keberhasilan pada siklus 2 ditentukan oleh peneliti. Pengetahuan anak mengenai profesi apoteker di tingkatkan melalui metode storytelling bermuatan pendidikan karakter.Kata kunci: storytelling, nilai karakter dan tema kesehatanAbstractOvercoming moral degradation that occurs today needs the formation of character education at an early age. The application of character education can be through storytelling, singing, and others. The teacher teaches character education, the teacher must introduce moral knowledge, feelings and behavior through attitudes. TK Senyiur Indah uses Curriculum 2013 in learning because it is a new innovation to the world of education. The application of storytelling methods in schools can make students more intelligent. This method makes thestory as a medium in language learning. This study uses the Classroom Action Research (CAR) method. The results showed storytelling is able to develop students' knowledge about health and medicine. The introduction of health is implemented on the theme of the profession. The potential age for characterformation is golden age. The growth and development of the child's age to form a character around the age of 0-5 years. Increase by 40%. The value is obtained from the average value of Cycle 1 of 59% and the average value of Cycle 2t 99%. So there is a significant increase in value. There was an increase in cycle 2, stu
{"title":"STORYTELLING PADA PESERTA DIDIK TK SENYIUR INDAH SEMARANG BERMUATAN NILAI KARAKTER","authors":"Turahmat Turahmat, O. Wardani, Rina Wijayanti","doi":"10.30659/J.7.2.176-186","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/J.7.2.176-186","url":null,"abstract":"AbstrakMengatasi degradasi moral yang terjadi saat ini perlu adanya pembentukan pendidikan karakter pada usia dini. Penerapan pendidikan karakter bisa melalui bercerita, bernyanyi, dan lainnya. Guru mengajarkan pendidikan karakter, guru harus mengenalkan pengetahuan moral, perasaan dan perilaku melalui sikap. TK Senyiur Indah menggunakan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran karena merupakan inovasi baru terhadap dunia pendidikan. Penerapan metode storytelling di sekolah mampu membuat siswa semakin cerdas. Metode inimenjadikan cerita sebagai media dalam pembelajaran bahasa. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindaklan Kelas (PTK)Hasil penelitian menunjukkan storytelling mampu mengembangkan pengetahuan siswamengenai kesehatan dan obat. Pengenalan kesehatan diimpelmentasikan pada tema profesi. Usia yang potensial dalam pembentukan karakter ialah usia emas. Masa tumbuh kembang usia anak untuk membentuk karakter sekitar usia 0-5 tahun. Penngkatan sebanyak 40%. Nilai tersebiut diperoleh dari nilai rata-rata Siklus 1 sebesar 59% dan nilai rata-rata Siklus 2t 99%. Sehingga ada peningkatan nilai secara signifikan. Terdapat peningkatan pada siklus 2, siswa mampu mendapatkan nilai diatas 80 sebanyak 99%. Berdasarkan hasilpenelitian menggunakan storytelling dengan tema profesi, dapat disimpulkan bahwa metode tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai obat dan profesi apoteker. Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa metode storytelling mampu mengembangkan pengetahuan siswa mengenai kesehatan dan obat. Pengenalan kesehatan diimpelmentasikan pada tema profesi. Kriteria keberhasilan pada siklus 2 ditentukan oleh peneliti. Pengetahuan anak mengenai profesi apoteker di tingkatkan melalui metode storytelling bermuatan pendidikan karakter.Kata kunci: storytelling, nilai karakter dan tema kesehatanAbstractOvercoming moral degradation that occurs today needs the formation of character education at an early age. The application of character education can be through storytelling, singing, and others. The teacher teaches character education, the teacher must introduce moral knowledge, feelings and behavior through attitudes. TK Senyiur Indah uses Curriculum 2013 in learning because it is a new innovation to the world of education. The application of storytelling methods in schools can make students more intelligent. This method makes thestory as a medium in language learning. This study uses the Classroom Action Research (CAR) method. The results showed storytelling is able to develop students' knowledge about health and medicine. The introduction of health is implemented on the theme of the profession. The potential age for characterformation is golden age. The growth and development of the child's age to form a character around the age of 0-5 years. Increase by 40%. The value is obtained from the average value of Cycle 1 of 59% and the average value of Cycle 2t 99%. So there is a significant increase in value. There was an increase in cycle 2, stu","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84075442","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Usmala Dewi Siregar, Indah Sari Liza Lubis, Deliana Deliana
AbstrakPenelitian ini membahas tentang kesinambungan topik antara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya, Kesinambungan topik merupakan cara suatu topik utama dijalinkan dalam suatu urutan klausa maupun kalimat yang tersusun membentuk suatu rangkaian yang sinambung. Tulisan ini mencari hasil pengukuran setiap bentuk perangkat gramatikal dan tingkat kesinambungan topik yang digunakan dalam eksakta yaitu yang berjudul �Hepatitis A Bisa Menular Lewat Jenis Hubungan Seks�, okezone.com. Penelitian ini menggunakanteori analisis wacana, dan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatifkesinambungan topik Givon. Hasil dari penelitian ini adalah kesinambungan topik dalam jarak referensi dalam wacana tersebut adalah sedang. Kesinambungan topik dalam kemungkinan gangguan adalah rendah. Kesinambungan topik dalam keberterusan topik adalah sedang. Secara keseluruhan topik tersebut berperan dalam menjaga kesinambungan wacana.Katakunci: kesinambungan topik, analisis wacana, teks eksaktaAbstractThis research discusses topiccontinuity between the first sentence and the next sentence. Topic continuity is the way a main topic is woven in a sequence of clauses and arranged sentences form a continuous series. This research looks for the results of measurements of each form of grammatical devices, the level of continuity and the factors of creativity used in the exacta text: �Hepatitis A Bisa Menular Lewat Jenis Hubungan Seks�, okezone.com. This research uses discourse analysis theory, and this research uses a quantitative approach to the sustainability of the topic of Givon.The results of the research are topic continuity within the referential distance is medium. Topic continuity inpotential interference is low. Topic continuity in persistence is medium. Overall, this topic plays a role in maintaining topic continuity in discourse.Keywords: topic continuity, discourse analysis, exacta text
本研究的摘要讨论了第一个句子和下一个句子之间的主题连续性,主题的连续连续性是将一个主题以连续的子句或句子的顺序交织在一起的方式。这篇文章找到测量结果任何形式的设备中使用的语法和延续话题水平eksakta就是题为�甲型肝炎可以传播得有点�性关系,okezone。com。本研究采用了话语分析理论,采用了Givon主题的定量方法。本研究的结果是,标题栏中引用距离的主题延续是温和的。可能中断的主题延续率很低。该主题的持续性是温和的。总的来说,这些主题在保持话语连续性方面发挥了作用。片断:主题延续,话语分析,exsaktaabstracttext关于第一感和下一感之间的话题。主题的延续就是这样,一个主要的话题是在一系列的永恒过程中变得优雅和优雅。这个研究看起来for the results of每艾默生的form of grammatical factors》《continuity和水平,带给您creativity过去严格的短信:�甲型肝炎可以传播得有点�性关系,okezone。com。这个研究的目的是分析理论,这个研究用的是对Givon主题的争议性的大量探究。研究的结果是在中等偏导数中继续存在的主题。主题继续不潜在的干扰很低。主题持续存在的媒介。总而言之,这个话题在不断的主题上扮演了一个角色。主题持续,条件分析,文本准确
{"title":"KESINAMBUNGAN TOPIK DALAM TEKS EKSAKTA: �Hepatitis A Bisa Menular Lewat Jenis Hubungan Seks�, okezone.com","authors":"Usmala Dewi Siregar, Indah Sari Liza Lubis, Deliana Deliana","doi":"10.30659/J.7.2.187-198","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/J.7.2.187-198","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini membahas tentang kesinambungan topik antara kalimat pertama dengan kalimat berikutnya, Kesinambungan topik merupakan cara suatu topik utama dijalinkan dalam suatu urutan klausa maupun kalimat yang tersusun membentuk suatu rangkaian yang sinambung. Tulisan ini mencari hasil pengukuran setiap bentuk perangkat gramatikal dan tingkat kesinambungan topik yang digunakan dalam eksakta yaitu yang berjudul �Hepatitis A Bisa Menular Lewat Jenis Hubungan Seks�, okezone.com. Penelitian ini menggunakanteori analisis wacana, dan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatifkesinambungan topik Givon. Hasil dari penelitian ini adalah kesinambungan topik dalam jarak referensi dalam wacana tersebut adalah sedang. Kesinambungan topik dalam kemungkinan gangguan adalah rendah. Kesinambungan topik dalam keberterusan topik adalah sedang. Secara keseluruhan topik tersebut berperan dalam menjaga kesinambungan wacana.Katakunci: kesinambungan topik, analisis wacana, teks eksaktaAbstractThis research discusses topiccontinuity between the first sentence and the next sentence. Topic continuity is the way a main topic is woven in a sequence of clauses and arranged sentences form a continuous series. This research looks for the results of measurements of each form of grammatical devices, the level of continuity and the factors of creativity used in the exacta text: �Hepatitis A Bisa Menular Lewat Jenis Hubungan Seks�, okezone.com. This research uses discourse analysis theory, and this research uses a quantitative approach to the sustainability of the topic of Givon.The results of the research are topic continuity within the referential distance is medium. Topic continuity inpotential interference is low. Topic continuity in persistence is medium. Overall, this topic plays a role in maintaining topic continuity in discourse.Keywords: topic continuity, discourse analysis, exacta text","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80489561","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakDewasa ini perkembangan dunia pendidikan sangatlah pesat. Masuknya teknologi dan modernisasi semakin menambah dinamika perkembangan strategipembelajaran dan pengajaran. Terdapat beragam cara dan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh para tenaga pengajar. Salah satunya adalah strategi umpan balik. Oleh karena itu, tulisan ini dibuat bertujuan agar menjadi salah satu referensi dalam mengembangkan strategi belajar pengajar demi mencapai pendidikan yang berkualitas. Adapun metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif analisis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi umpan balik memberikan hasil yang positif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.Kata kunci: Strategi Umpan Balik, Penerapan, TantanganAbstractToday the development of the world of education is very rapid. The entry oftechnology and modernization increasingly adds to the dynamics of thedevelopment of learning and teaching strategies. There are various ways andlearning strategies applied by the teaching staff. One of them is a feedbackstrategy. Therefore, this paper is intended to be one of the references indeveloping instructional learning strategies in order to achieve quality education.The method used is descriptive qualitative analysis. The results of this studyindicate that the feedback strategy provides positive results in achieving the stated learning goals.Keywords: Feedback Strategy, Implementation, Challenge
{"title":"STRATEGI UMPAN BALIK SEBAGAI ALTERNATIF STRATEGI PEMBELAJARAN: PENERAPAN DAN TANTANGAN","authors":"Tiara Eliza","doi":"10.30659/J.7.2.170-175","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/J.7.2.170-175","url":null,"abstract":"AbstrakDewasa ini perkembangan dunia pendidikan sangatlah pesat. Masuknya teknologi dan modernisasi semakin menambah dinamika perkembangan strategipembelajaran dan pengajaran. Terdapat beragam cara dan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh para tenaga pengajar. Salah satunya adalah strategi umpan balik. Oleh karena itu, tulisan ini dibuat bertujuan agar menjadi salah satu referensi dalam mengembangkan strategi belajar pengajar demi mencapai pendidikan yang berkualitas. Adapun metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif analisis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi umpan balik memberikan hasil yang positif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.Kata kunci: Strategi Umpan Balik, Penerapan, TantanganAbstractToday the development of the world of education is very rapid. The entry oftechnology and modernization increasingly adds to the dynamics of thedevelopment of learning and teaching strategies. There are various ways andlearning strategies applied by the teaching staff. One of them is a feedbackstrategy. Therefore, this paper is intended to be one of the references indeveloping instructional learning strategies in order to achieve quality education.The method used is descriptive qualitative analysis. The results of this studyindicate that the feedback strategy provides positive results in achieving the stated learning goals.Keywords: Feedback Strategy, Implementation, Challenge","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75350900","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}