AbstractBased on the results of research conducted regarding how the South Tapanuli Regent Dolly Parlindungan Pasaribu did personal branding through her Instagram account from September to November 2021, the following conclusions can be drawn based on observations made by researchers on content posted on the @hajidollypasaribu account. This research was conducted with a content analysis approach to see how personal branding was carried out by the South Tapanuli regent through the @hajidollypasaribu account. This approach will look at the content related to the content posted by Dolly Pasaribu. According to Harold D. Laswel Content Analysis is used to see how the content is expressed in the contents of the mass media, both printed and electronic. The Regent of South Tapanuli did personal branding on his Instagram account by using hashtags, geotags, mentions, likes, and comments. Posts made by the @hajidollypasaribu account generally since being sworn in as the regent of south tapanuli on February 26, 2020, have created a lot of content by taking advantage of the features owned by Instagram. The formation of personal branding carried out by the Regent of South Tapanuli by guiding the Specialization (The law of specialization), Leadership (The law of leadership), Personality (The law of personality), Visible (The law of visibility), Unity (The law of unity ), Firmness (The law of persistence), Good name (The law of goodwill). Of the several personal branding models carried out by the South Tapanuli Regent based on observations made by researchers, the most dominant is the personality (The law of personality) who is humble as it is without any settings. Then Firmness (The law of persistence), Good name (The law of goodwill).Keywords: Personal Branding, Public Official, Instagram AbstrakBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terkait bagaimana Bupati Tapanuli Selatan Dolly Parlindungan Pasaribu melakukan personal branding melalui akun isntagramnya sejak september sampai november 2021 maka bisa ditarik kesimpulannya sebagai berikut berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti kepada konten yang diposting pada akun @hajidollypasaribu. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan analisis isi (conten analysis) untuk melihat bagaia personal branding yang dilakukan oleh bupati tapanuli selatan melalui akun @hajidollypasaribu. Pendekatan ini akan melihat isi terkait conten yang diposting oleh Dolly Pasaribu. Menurut Harold D. Laswel Analisa Isi ini digunakan untuk melihat bagaimana isi yang diuangkapan dalam isi media massa baik cetak maupun elektronik. Bupati tapanuli selatan melakukan personal branding di akun instgramnya dengan mememanfaatkan hastag, geotag, mention, like, dan comen. Postingan yang dibuat oleh akaun @hajidollypasaribu umumny sejak dilantik sebagai bupati tapanuli selatan 26 Februari 2020 banyak membuat conten dengan memanfaatkan fitur-fitur yang dimiliki oleh instagram. Pembentukan personal branding yang dilakukan oleh Bupati
摘要基于对南塔巴uli摄政王Dolly Parlindungan Pasaribu在2021年9月至11月期间如何通过Instagram账号进行个人品牌推广的研究结果,研究人员对@ hajidolypasaribu账号上发布的内容进行了观察,得出以下结论。这项研究采用了内容分析方法,以了解南塔巴uli摄政王如何通过@ hajidolypasaribu账户进行个人品牌推广。这种方法将着眼于与Dolly Pasaribu发布的内容相关的内容。根据哈罗德·拉斯韦尔的观点,内容分析是用来观察内容是如何在印刷和电子的大众媒体内容中表达出来的。南塔帕努里的摄政王在他的Instagram账户上通过使用标签、地理标签、提及、点赞和评论来打造个人品牌。@ hajidolypasaribu自2020年2月26日宣誓就任南塔帕努里摄政王以来,利用Instagram的功能创造了大量内容。南塔巴努里摄政王通过指导专门化(专门化法)、领导力(领导力法)、人格(人格法)、可见性(可见性法)、统一性(团结性法)、坚定性(坚持性法)、美名(亲善性法)来开展个人品牌的形成。在南塔巴努里摄政王根据研究人员的观察开展的几种个人品牌模式中,最具主导地位的是没有任何设置的谦逊人格(人格法则)。然后是坚定(坚持的法则),好名声(善意的法则)。关键词:个人品牌,政府官员,Instagram摘要:berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terkait bagaimana Bupati Tapanuli Selatan Dolly Parlindungan Pasaribu melakukan个人品牌melalui akun isntagramnya sejak september sampai十一月2021 maka bisa diarik kespulpanya sebagai berikut berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti kepada konten yang dijidololypasaribu。Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan analyisi(内容分析)untuk melakukan bagaia个人品牌yang dilakukan oleh bupati tapanuli selatan melaluakun @ hajidololypasaribu。Pendekatan ini akan meliha是一名高级官员,他说:“这是一项非常重要的工作。”menuut Harold D. laswell, Analisa Isi, digunakan, untuk, melihat, bagaimana Isi, yang diangkapan, dalam, Isi, media, massa, baik, etak, maupun, electronics, ik。Bupati tapanuli selatan melakukan个人品牌di akun instgramnya denengan mememanfaatkan hastag,地理标签,提及,喜欢,dan comen。@ hajidolypasaribu umumny sejak dilantik sebagai bupati tapanuli selatan 2020年2月26日banyak成员内容dunan memanfaatkan fitur-fitur yang dimiliki oleh instagram。Pembentukan个人品牌yang dilakukan oleh Bupati Tapanuli Selatan dengan mempedomani specialisasi(专业化法则)、Kepemimpinan(领导力法则)、Kepribadian(人格法则)、Terlihat(可见性法则)、Kesatuan(团结法则)、Keteguhan(坚持法则)、Nama baik(善意法则)。Dari beberapa模型个人品牌yang dilakukan Bupati Tapanuli Selatan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, yang paling dominan adalah Kepribadian(人格法则)Kepribadian yang humbel apa adanya tanpa settingan。Kemudian Keteguhan(坚持的法则),Nama baik(善意的法则)。Kata Kunci:个人品牌,Pejabat Publik, Instagram
{"title":"Personal Branding Pejabat Publik (Studi Kualitatif Personal Branding Bupati Tapanuli Selatan Melalui Akun Instagram @ Hajidollypasaribu)","authors":"Mhd. Latip Kahpi","doi":"10.24952/hik.v15i2.4636","DOIUrl":"https://doi.org/10.24952/hik.v15i2.4636","url":null,"abstract":"AbstractBased on the results of research conducted regarding how the South Tapanuli Regent Dolly Parlindungan Pasaribu did personal branding through her Instagram account from September to November 2021, the following conclusions can be drawn based on observations made by researchers on content posted on the @hajidollypasaribu account. This research was conducted with a content analysis approach to see how personal branding was carried out by the South Tapanuli regent through the @hajidollypasaribu account. This approach will look at the content related to the content posted by Dolly Pasaribu. According to Harold D. Laswel Content Analysis is used to see how the content is expressed in the contents of the mass media, both printed and electronic. The Regent of South Tapanuli did personal branding on his Instagram account by using hashtags, geotags, mentions, likes, and comments. Posts made by the @hajidollypasaribu account generally since being sworn in as the regent of south tapanuli on February 26, 2020, have created a lot of content by taking advantage of the features owned by Instagram. The formation of personal branding carried out by the Regent of South Tapanuli by guiding the Specialization (The law of specialization), Leadership (The law of leadership), Personality (The law of personality), Visible (The law of visibility), Unity (The law of unity ), Firmness (The law of persistence), Good name (The law of goodwill). Of the several personal branding models carried out by the South Tapanuli Regent based on observations made by researchers, the most dominant is the personality (The law of personality) who is humble as it is without any settings. Then Firmness (The law of persistence), Good name (The law of goodwill).Keywords: Personal Branding, Public Official, Instagram AbstrakBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terkait bagaimana Bupati Tapanuli Selatan Dolly Parlindungan Pasaribu melakukan personal branding melalui akun isntagramnya sejak september sampai november 2021 maka bisa ditarik kesimpulannya sebagai berikut berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti kepada konten yang diposting pada akun @hajidollypasaribu. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan analisis isi (conten analysis) untuk melihat bagaia personal branding yang dilakukan oleh bupati tapanuli selatan melalui akun @hajidollypasaribu. Pendekatan ini akan melihat isi terkait conten yang diposting oleh Dolly Pasaribu. Menurut Harold D. Laswel Analisa Isi ini digunakan untuk melihat bagaimana isi yang diuangkapan dalam isi media massa baik cetak maupun elektronik. Bupati tapanuli selatan melakukan personal branding di akun instgramnya dengan mememanfaatkan hastag, geotag, mention, like, dan comen. Postingan yang dibuat oleh akaun @hajidollypasaribu umumny sejak dilantik sebagai bupati tapanuli selatan 26 Februari 2020 banyak membuat conten dengan memanfaatkan fitur-fitur yang dimiliki oleh instagram. Pembentukan personal branding yang dilakukan oleh Bupati ","PeriodicalId":32063,"journal":{"name":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","volume":"116 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80373297","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan rumusan analitik-kritis tentang peran majelis taklim dalam menjembatani dakwah Islam Indonesia-Malaysia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Adapun sumber data primer penelitian ini adalah: Ulama dan Wacana Islam dalam Hubungan Intelektual di Tanah Melayu dan Indonesia Badlihisham Mohd Nasir dkk. Jaringan Ulama karya Azyumardi Azra, dan Kumpulan Makalah Seminar Internasioanal Dakwah Serumpun IAIN Imam Bonjol Padang. Sumber primer ini kemudian didukung oleh beberapa sumber skunder lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa majelis taklim telah melahirkan hubungan intelektual ustaz-jamaah antara Indonesia-Malaysia, hubungan intelektual inilah yang menjadi jembatan dakwah Indonesia-Malaysia. Beberapa nama ustaz Indonesia yang memiliki pengaruh pada pemikiran, pemahaman dan kehidupan beragama masyarakat Malaysia diantaranya adalah Buya HAMKA, Imanuddin, dan Abdul Shomad. Berbeda dengan jaringan intelektual antara Kyai-santri, maka jaringan intelektual dalam majelis taklim dilahirkan oleh tradisi lisan yaitu verbalisasi pesan-pesan Islam. Kuatnya jalinan dakwah antara Indonesia-Malaysia, menjadikan kajian tentang hubungan intelektual ustaz-jamaah majelis taklim menjadi penting untuk diteliti.
{"title":"Peran Majelis Taklim dalam Menjembatani Dakwah Indonesia-Malaysia; Analisis Jalinan Intelektual Ustaz-Jamaah","authors":"Fauziah Nasution, M.Ag","doi":"10.24952/hik.v15i2.4424","DOIUrl":"https://doi.org/10.24952/hik.v15i2.4424","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan rumusan analitik-kritis tentang peran majelis taklim dalam menjembatani dakwah Islam Indonesia-Malaysia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Adapun sumber data primer penelitian ini adalah: Ulama dan Wacana Islam dalam Hubungan Intelektual di Tanah Melayu dan Indonesia Badlihisham Mohd Nasir dkk. Jaringan Ulama karya Azyumardi Azra, dan Kumpulan Makalah Seminar Internasioanal Dakwah Serumpun IAIN Imam Bonjol Padang. Sumber primer ini kemudian didukung oleh beberapa sumber skunder lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa majelis taklim telah melahirkan hubungan intelektual ustaz-jamaah antara Indonesia-Malaysia, hubungan intelektual inilah yang menjadi jembatan dakwah Indonesia-Malaysia. Beberapa nama ustaz Indonesia yang memiliki pengaruh pada pemikiran, pemahaman dan kehidupan beragama masyarakat Malaysia diantaranya adalah Buya HAMKA, Imanuddin, dan Abdul Shomad. Berbeda dengan jaringan intelektual antara Kyai-santri, maka jaringan intelektual dalam majelis taklim dilahirkan oleh tradisi lisan yaitu verbalisasi pesan-pesan Islam. Kuatnya jalinan dakwah antara Indonesia-Malaysia, menjadikan kajian tentang hubungan intelektual ustaz-jamaah majelis taklim menjadi penting untuk diteliti.","PeriodicalId":32063,"journal":{"name":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91096763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study discusses the perception of students choosing the Islamic communication and broadcasting study program at the Faculty of Da'wah and Communication Sciences IAIN Padangsidimpuan. This research is descriptive in nature, that is, this research was conducted to determine the value of independent variables, either one or more (independent) variables without making comparisons, or connecting with other variables, then the approach used in this study was a qualitative approach. Student perceptions in choosing KPI study programs FDIK IAIN Padangsidimpuan is in the good category. And also there are things that need to be improved the quality of the infrastructure that supports the facilities in the learning process at the KPI FDIK IAIN Padangsidimpuan study program.
{"title":"Student Perceptions Of The Islamic Broadcasting Communication Study Program (Case Study Of FDIK IAIN Padangsidimpuan)","authors":"Nurfitriani M. Siregar","doi":"10.24952/hik.v15i2.4345","DOIUrl":"https://doi.org/10.24952/hik.v15i2.4345","url":null,"abstract":"This study discusses the perception of students choosing the Islamic communication and broadcasting study program at the Faculty of Da'wah and Communication Sciences IAIN Padangsidimpuan. This research is descriptive in nature, that is, this research was conducted to determine the value of independent variables, either one or more (independent) variables without making comparisons, or connecting with other variables, then the approach used in this study was a qualitative approach. Student perceptions in choosing KPI study programs FDIK IAIN Padangsidimpuan is in the good category. And also there are things that need to be improved the quality of the infrastructure that supports the facilities in the learning process at the KPI FDIK IAIN Padangsidimpuan study program.","PeriodicalId":32063,"journal":{"name":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82251907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam perspektif masyarakat Islam, kiai merupakan sosok figur yang biasa panutan khususnya dalam hal keagamaan, dalam dunia pesantren, biasanya kiai merupakan pemegang keputusan tertinggi, disamping itu juga merupakan teladan utama bagi seluruh elemen dalam pesantren tersebut dan masyarakat di sekitarnya. Perkembangan teknologi menarik dakwah untuk mengembangkan jangkaunnya menggunakan media sosial, salah satunya adalah Youtube, kiai yang secara langsung juga menjadi seorang da’i mulai juga mengadopsi Youtube sebagai sarana memperlebar syiar Islam, diantaranya adalah kiai Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan melalui channel Youtube alamienTV. Menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, penelitian iniingin mengetahui metode dakwah yang digunakan oleh kiai Al-Amien Prenduan dalam berdakwah melalui alamienTV. Pada akhir penelitian ditemukan bahwa kiai Al-Amien Prenduan menerapkan dua dari tiga bentuk utama metode dakwah yakni Hikmah, Mau’idah Hasanah tanpa Mujadalah.
{"title":"Metode Dakwah Kiai Pesantren Di Youtube (Studi Pada Pendekatan Dakwah Kiai Di Channel Alamien TV)","authors":"M. L. Hakim, Lilik Hamidah","doi":"10.24952/hik.v15i2.4054","DOIUrl":"https://doi.org/10.24952/hik.v15i2.4054","url":null,"abstract":"Dalam perspektif masyarakat Islam, kiai merupakan sosok figur yang biasa panutan khususnya dalam hal keagamaan, dalam dunia pesantren, biasanya kiai merupakan pemegang keputusan tertinggi, disamping itu juga merupakan teladan utama bagi seluruh elemen dalam pesantren tersebut dan masyarakat di sekitarnya. Perkembangan teknologi menarik dakwah untuk mengembangkan jangkaunnya menggunakan media sosial, salah satunya adalah Youtube, kiai yang secara langsung juga menjadi seorang da’i mulai juga mengadopsi Youtube sebagai sarana memperlebar syiar Islam, diantaranya adalah kiai Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan melalui channel Youtube alamienTV. Menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, penelitian iniingin mengetahui metode dakwah yang digunakan oleh kiai Al-Amien Prenduan dalam berdakwah melalui alamienTV. Pada akhir penelitian ditemukan bahwa kiai Al-Amien Prenduan menerapkan dua dari tiga bentuk utama metode dakwah yakni Hikmah, Mau’idah Hasanah tanpa Mujadalah.","PeriodicalId":32063,"journal":{"name":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85922546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The development of da'wah today is very rapid. This rapid development is also supported through various media, including popular culture media (Pop Culture). Of the many popular cultures, video games are rarely used in da'wah media because they are often considered as trivial things, not of important value, and also considered as wasteful/consumptive activities. In fact, video games are suspected to be able to shape changes in the mindset and behavior of the players. This study uses a qualitative approach through analysis of literature obtained from books, journals and other relevant sources. This study aims to examine conceptually and practically the use of video games as a medium of da'wah that can open up opportunities to disseminate messages of da'wah massively and significantly. The results show that the phenomenon of using video games as a popular propaganda medium can theoretically be examined in three perspectives, namely video games as a way of delivering/intervention to change behavior through the learning process, video games as a simulation and a model that presents a meaningful experience, and video games as part of an environment that is able to provide various (direct) activities that are useful and meaningful from the learning aspect. Practically, the use of video games as a medium of Islamic da'wah can be realized in three ways, namely building the entire process of developing a video game platform by involving Muslim components in it. Then by inserting Islamic elements, and involving other platforms outside the video game system.
{"title":"Analisa Penggunaan Video Game sebagai Media Dakwah","authors":"Arditya Prayogi","doi":"10.24952/hik.v15i2.4127","DOIUrl":"https://doi.org/10.24952/hik.v15i2.4127","url":null,"abstract":"The development of da'wah today is very rapid. This rapid development is also supported through various media, including popular culture media (Pop Culture). Of the many popular cultures, video games are rarely used in da'wah media because they are often considered as trivial things, not of important value, and also considered as wasteful/consumptive activities. In fact, video games are suspected to be able to shape changes in the mindset and behavior of the players. This study uses a qualitative approach through analysis of literature obtained from books, journals and other relevant sources. This study aims to examine conceptually and practically the use of video games as a medium of da'wah that can open up opportunities to disseminate messages of da'wah massively and significantly. The results show that the phenomenon of using video games as a popular propaganda medium can theoretically be examined in three perspectives, namely video games as a way of delivering/intervention to change behavior through the learning process, video games as a simulation and a model that presents a meaningful experience, and video games as part of an environment that is able to provide various (direct) activities that are useful and meaningful from the learning aspect. Practically, the use of video games as a medium of Islamic da'wah can be realized in three ways, namely building the entire process of developing a video game platform by involving Muslim components in it. Then by inserting Islamic elements, and involving other platforms outside the video game system.","PeriodicalId":32063,"journal":{"name":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","volume":"57 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84794347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The dynamics of the development of society is now more advanced. Indonesia as a multicultural country is rich in diversity ranging from religion, ethnicity, language, and socio-culture. In a multicultural society, of course, da'wah is faced with various challenges and complex problems. Moreover, Indonesia is currently facing a very worrying situation, namely the Covid-19 pandemic. So in achieving the mission, namely the delivery of da'wah messages, he needs a strategy in preaching. The purpose of this study was to determine the da'wah strategy used for multicultural communities during the COVID-19 pandemic in Singgahan Village. This study uses a qualitative descriptive research approach. The results showed that there were two da'wah strategies carried out, namely the first by conventional or face-to-face da'wah. This method is carried out with the aim of proselytizing the elderly while still complying with health protocols and limiting the number of worshipers. The second strategy is done online through social media. This strategy is applied to teenagers and people who are technology literate and understand social media. It is hoped that this strategy will be able to minimize the spread of Covid-19.Keywords: Da'wah, Multicultural Society, Covid-19 Pandemic
{"title":"Strategi Dakwah Pada Masyarakat Multikultural Di Desa Singgahan Kabupaten Ponorogo","authors":"Tsalits Maratun Nafiah","doi":"10.24952/hik.v15i2.4088","DOIUrl":"https://doi.org/10.24952/hik.v15i2.4088","url":null,"abstract":"The dynamics of the development of society is now more advanced. Indonesia as a multicultural country is rich in diversity ranging from religion, ethnicity, language, and socio-culture. In a multicultural society, of course, da'wah is faced with various challenges and complex problems. Moreover, Indonesia is currently facing a very worrying situation, namely the Covid-19 pandemic. So in achieving the mission, namely the delivery of da'wah messages, he needs a strategy in preaching. The purpose of this study was to determine the da'wah strategy used for multicultural communities during the COVID-19 pandemic in Singgahan Village. This study uses a qualitative descriptive research approach. The results showed that there were two da'wah strategies carried out, namely the first by conventional or face-to-face da'wah. This method is carried out with the aim of proselytizing the elderly while still complying with health protocols and limiting the number of worshipers. The second strategy is done online through social media. This strategy is applied to teenagers and people who are technology literate and understand social media. It is hoped that this strategy will be able to minimize the spread of Covid-19.Keywords: Da'wah, Multicultural Society, Covid-19 Pandemic","PeriodicalId":32063,"journal":{"name":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83324870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Strategi dakwah menjadi salah satu kunci keberhasilan dakwah seorang da’i, seperti stretegi dakwah yang dilakukan oleh rosulullah yang kemudian mengantarkan Islam pada kondisi sekarang, Islam dikenal diseluruh penjuru dunia. Selain strategi seorang da’i diharapkan mampu memahami tantangan dakwah yang dihadapinya, sehingga da’i dapat Menyusun materi, metode, strategi dan media yang akan digunakan dalam dakwanya. Metodologi penelitian ini adalah metodologi kualitatif, dengan pendekatan sosiologi. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan tentang strategi dan tantangan dakwah rosulullah dan relevansinya dalam konteks kekinian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat beberapa strategi dakwah rosulullah yang masih relevan dengan konteks kekinian, di antaranya adalah pendektan personal, pendidikan, penawaran, missi, korespondensi dan diskusi. Strategi dakwah di atas dapat diaplikasikan oleh da’i-da’i kontemporer untuk mendapatkan hasil maksimal dalam dakwahnya. Artinya dakwah tidak hanya dilakukan secara oral atau dalam bentuk ceramah dari satu panggung ke panggung yang lain. Karena pada dasarnya dakwah tidak hanya dalam bentuk dakwa bil lisan namun juga dakwah dapat dilakukan dengan strategi keteladanan seperti halnya yang dilakukan oleh rosulullah.
{"title":"Strategi Dan Tantangan Dakwah Rosulullah Dan Relevansinya Dalam Konteks Kekinian","authors":"Abdul Rosyid","doi":"10.24952/hik.v15i2.4279","DOIUrl":"https://doi.org/10.24952/hik.v15i2.4279","url":null,"abstract":"Strategi dakwah menjadi salah satu kunci keberhasilan dakwah seorang da’i, seperti stretegi dakwah yang dilakukan oleh rosulullah yang kemudian mengantarkan Islam pada kondisi sekarang, Islam dikenal diseluruh penjuru dunia. Selain strategi seorang da’i diharapkan mampu memahami tantangan dakwah yang dihadapinya, sehingga da’i dapat Menyusun materi, metode, strategi dan media yang akan digunakan dalam dakwanya. Metodologi penelitian ini adalah metodologi kualitatif, dengan pendekatan sosiologi. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan tentang strategi dan tantangan dakwah rosulullah dan relevansinya dalam konteks kekinian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat beberapa strategi dakwah rosulullah yang masih relevan dengan konteks kekinian, di antaranya adalah pendektan personal, pendidikan, penawaran, missi, korespondensi dan diskusi. Strategi dakwah di atas dapat diaplikasikan oleh da’i-da’i kontemporer untuk mendapatkan hasil maksimal dalam dakwahnya. Artinya dakwah tidak hanya dilakukan secara oral atau dalam bentuk ceramah dari satu panggung ke panggung yang lain. Karena pada dasarnya dakwah tidak hanya dalam bentuk dakwa bil lisan namun juga dakwah dapat dilakukan dengan strategi keteladanan seperti halnya yang dilakukan oleh rosulullah.","PeriodicalId":32063,"journal":{"name":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77859109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstractDa'wah is an activity that invites people from the path of misguidance to the truth, amar makruf and nahi munkar, an apostolic mission sent by Allah to unite humans from worshiping other than Allah to Allah, and from immoral actions to good civilization. To develop Da'wah in the midst of the people, of course it is not as easy as turning the palm of the hand and of course there are challenges. The development of the world of technology today gives hope and reality that is more than the positive side, the impact that results from the development of the world of technology is very much involved, but on the negative side many victims are caused by negligence and enjoying it too much, the culture that has begun to crack, friendship begins to slacken Even some religious activities have started to disappear, not to mention the traditional da'wah which has started to decline, plus the condition of the proponents of da'wah from the power and economic perspective is sometimes worrying Politics that some people consider only certain circles and not for a religious figure is actually a wrong assumption. The glory of Islam in the past was not spared from the involvement of da'wah actors in the world of politics, so it can be said that politics made a big contribution to the solution of developing Da'wahKeywords: Politics, Development, Da'wah AbstrakDakwah merupakan sebuah kegiatan yang mengajak manusia dari jalan kesesatan kepada kebenaran, amar makruf dan nahi mungkar, misi kerasulan diutus Allah untuk mentauhidkan manusia dari menyembah selain Allah kepada Allah, dan dari perbuatan yang tidak bermoral kepada peradaban yang baik. Untuk mengembangkan Dakwah ditengah-tengah umat, tentu tidak semudah membalikan telapak tangan dan tentu adanya tantangan, sejarah mencatat bahwa perjuangan dakwah tidak ada yang mulus sampai kepada kejayaannya, Perkembangan dunia teknologi saat ini memberikan harapan dan kenyataan yang lebih dari sisi positif, dampak yang hasilkan akibat perkembangan dunia teknologi ini sangat banyak berperan, namun pada sisi negatif banyak menelan korban akibat dari kelalaian dan terlalu menikmatinya, budaya yang sudah mulai retak, silaturrahmi mulai kendur, bahkan kegiatan keagamaan juga sebagian mulai hilang timbul, tak terkecuali dakwah tradisional mulai mengalami penurunan ditambah lagi keadaan pelaku dakwah dari sisi kekuasaan dan ekonomi terkadang memperihatinkan. Politik yang sebagian masyarakat menganggap hanya kalangan tertentu dan tidak untuk seorang tokoh agama sesungguhnya asumsi yang salah, Kejayaan Islam pada masa lampau tidak terluput dari keterlibatan pelaku dakwah dalam dunia politik, sehingga dapat dikatan bahwa politik memberikan sumbangan besar atas Solusi pengembangan Dakwah.Kata Kunci : Politik, Pengembangan, Dakwah
摘要“达瓦”是一种引导人们从迷途中走向真理的活动,是真主派遣的一项使徒使命,目的是团结人类从崇拜其他真主转向真主,从不道德的行为转向良好的文明。要在民间发展大华,当然不像转手一转那么容易,当然也有挑战。今天的世界技术的发展给了希望和现实比积极的一面,影响结果的世界技术的发展在很大程度上,但从负面来看,许多受害者是由于疏忽和享受太多,文化已经开始崩溃,友谊开始放松甚至一些宗教活动已经开始消失,更不用说传统da 'wah已开始下降,另外,从权力和经济的角度来看,大华支持者的状况有时令人担忧,政治上有些人只考虑某些圈子而不考虑宗教人物实际上是一种错误的假设。过去伊斯兰教的辉煌也离不开达瓦行动者对世界政治的介入,因此可以说,政治对解决达瓦发展的问题做出了很大的贡献。政治、发展、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉、达瓦拉。Untuk mengembangkan Dakwah ditengah-tengah umat, tentuk tidak semudah memberkan telapak tangan dantentu adanya tantanangan, sejarah mencatat bahwa perjuangan Dakwah tidak ada yang mulus sampai kepaada kejayaannya, Perkembangan duniteknologi yang lebih dari sisi阳性,dampak yang hasilkan akibat perkbangan duniteologi i sangat banyak berperan, namun padsisi阴性banyak menelan korban akibat dari kelalaian dan terlalu menikmatinya,Budaya Yang sudah mulai retak, silaturrahmi mulai kendur, bakan kegiatan keagamaan juga sebagian mulai hilang timbul, tak terkecuali dakwah传统mulai mengalami penurunan ditambah lagi keadaan pelaku dakwah dari sisi kekuasaan Dan ekonomi terkadang memperihatinkan。政治杨sebagian步伐menganggap hanya kalangan tertentu丹有些为她seorang tokoh蜥蜴sesungguhnya asumsi杨沙拉,Kejayaan伊斯兰篇玛莎lampau有些terluput达里语keterlibatan pelaku dakwah dalam杜尼娅政治,sehingga dapat dikatan bahwa政治memberikan sumbangan大的ata Solusi pengembangan dakwah。Kata Kunci: Politik, Pengembangan, Dakwah
{"title":"Hubungan Politik dan Pengembangan Dakwah","authors":"Sarkawi Sarkawi","doi":"10.24952/hik.v15i2.4194","DOIUrl":"https://doi.org/10.24952/hik.v15i2.4194","url":null,"abstract":"AbstractDa'wah is an activity that invites people from the path of misguidance to the truth, amar makruf and nahi munkar, an apostolic mission sent by Allah to unite humans from worshiping other than Allah to Allah, and from immoral actions to good civilization. To develop Da'wah in the midst of the people, of course it is not as easy as turning the palm of the hand and of course there are challenges. The development of the world of technology today gives hope and reality that is more than the positive side, the impact that results from the development of the world of technology is very much involved, but on the negative side many victims are caused by negligence and enjoying it too much, the culture that has begun to crack, friendship begins to slacken Even some religious activities have started to disappear, not to mention the traditional da'wah which has started to decline, plus the condition of the proponents of da'wah from the power and economic perspective is sometimes worrying Politics that some people consider only certain circles and not for a religious figure is actually a wrong assumption. The glory of Islam in the past was not spared from the involvement of da'wah actors in the world of politics, so it can be said that politics made a big contribution to the solution of developing Da'wahKeywords: Politics, Development, Da'wah AbstrakDakwah merupakan sebuah kegiatan yang mengajak manusia dari jalan kesesatan kepada kebenaran, amar makruf dan nahi mungkar, misi kerasulan diutus Allah untuk mentauhidkan manusia dari menyembah selain Allah kepada Allah, dan dari perbuatan yang tidak bermoral kepada peradaban yang baik. Untuk mengembangkan Dakwah ditengah-tengah umat, tentu tidak semudah membalikan telapak tangan dan tentu adanya tantangan, sejarah mencatat bahwa perjuangan dakwah tidak ada yang mulus sampai kepada kejayaannya, Perkembangan dunia teknologi saat ini memberikan harapan dan kenyataan yang lebih dari sisi positif, dampak yang hasilkan akibat perkembangan dunia teknologi ini sangat banyak berperan, namun pada sisi negatif banyak menelan korban akibat dari kelalaian dan terlalu menikmatinya, budaya yang sudah mulai retak, silaturrahmi mulai kendur, bahkan kegiatan keagamaan juga sebagian mulai hilang timbul, tak terkecuali dakwah tradisional mulai mengalami penurunan ditambah lagi keadaan pelaku dakwah dari sisi kekuasaan dan ekonomi terkadang memperihatinkan. Politik yang sebagian masyarakat menganggap hanya kalangan tertentu dan tidak untuk seorang tokoh agama sesungguhnya asumsi yang salah, Kejayaan Islam pada masa lampau tidak terluput dari keterlibatan pelaku dakwah dalam dunia politik, sehingga dapat dikatan bahwa politik memberikan sumbangan besar atas Solusi pengembangan Dakwah.Kata Kunci : Politik, Pengembangan, Dakwah","PeriodicalId":32063,"journal":{"name":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90436674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Islam menjadi salah satu agama yang melahirkan ketakutan tersendiri atau dalam istilah populer islamofobia. Salah satu faktor menjamurnya istilah ini adalah peran media yang terus menyorot Islam yang ekstrin sehingga Islam dikenal sebagai agama yang anti toleransi dan keras. Selain itu konsep jihad dan perang memperkuat posisi Islam sebagai agama kaku dan ekstrim. data-data diperoleh analisa jurnal-jurnal, makalah dan buku-buku yang relevan dengan judul penelitian ini. Penelitian ini memperoleh kesimpulan; pertama adalah Konsep jihad dan perang bukanlah istilah asing dalam agama Islam, rosulullah pernah melakukan perang melawan kafir Qurasiy pada periode dakwah di Madinah, namun demikian perang yang dilakukan oleh rosulullah bukan bertujuang menyerang namun lebih pada melindungi umat Islam dan tegaknya Islam pada saat itu, begitu pula dengan konsep jihad istilah inipun bukan hal baru namun demikian jihad tidak dilakukan dengan membunuh atau bunuh diri karena konsep ini ini tidak pernah dilakukan baik oleh rosulullah ataupun shahabat, metodologi penelitian ini adalah kualitatif jenis kajian pustaka. Jihad memiliki banyak varian, Utsman bin Affan misalnya berjihad dengan menginfakkan sebagian besar harta begitu pula yang dilakukan oleh Abdurrahman bin Auf. Selain itu, praktif jihad juga dapat dilakukan dengan cara melawan hawa nafsu dan lain sebagainya.
伊斯兰教成为了一种产生独立恐惧或流行伊斯兰恐惧症的宗教。这个词迅速流行的一个原因是媒体不断强调伊斯兰是外向的,因此伊斯兰被称为反宽容和暴力宗教。此外,圣战和战争的概念加强了伊斯兰教作为一个严格和极端宗教的立场。收集了与本研究标题相关的期刊、论文和书籍的数据。这项研究得出了结论;首先,圣战和战争的概念在伊斯兰教中并不是一个陌生的术语,rosulullah在麦地那的大清洗时期与异教徒Qurasiy作战,然而rosulullah的战争并没有攻击目标,而是当时保护穆斯林和伊斯兰教的敌人,同样,圣战的概念也不是一个新词,但圣战不是通过杀人或自杀来实现的,因为它既不是由rosulullah或shahabat来实现的,该研究的方法是一种定性的文献研究。圣战有很多变种,Utsman bin Affan,比如圣战,确认了Abdurrahman bin Auf的大部分财产。此外,圣战也可以通过对抗欲望等手段来进行。
{"title":"Rekonstruksi Konsep Jihad dan Perang Dalam Konteks Dakwah Islam","authors":"U. Hasanah, Iswatun Hasanah","doi":"10.24952/hik.v15i2.4277","DOIUrl":"https://doi.org/10.24952/hik.v15i2.4277","url":null,"abstract":"Islam menjadi salah satu agama yang melahirkan ketakutan tersendiri atau dalam istilah populer islamofobia. Salah satu faktor menjamurnya istilah ini adalah peran media yang terus menyorot Islam yang ekstrin sehingga Islam dikenal sebagai agama yang anti toleransi dan keras. Selain itu konsep jihad dan perang memperkuat posisi Islam sebagai agama kaku dan ekstrim. data-data diperoleh analisa jurnal-jurnal, makalah dan buku-buku yang relevan dengan judul penelitian ini. Penelitian ini memperoleh kesimpulan; pertama adalah Konsep jihad dan perang bukanlah istilah asing dalam agama Islam, rosulullah pernah melakukan perang melawan kafir Qurasiy pada periode dakwah di Madinah, namun demikian perang yang dilakukan oleh rosulullah bukan bertujuang menyerang namun lebih pada melindungi umat Islam dan tegaknya Islam pada saat itu, begitu pula dengan konsep jihad istilah inipun bukan hal baru namun demikian jihad tidak dilakukan dengan membunuh atau bunuh diri karena konsep ini ini tidak pernah dilakukan baik oleh rosulullah ataupun shahabat, metodologi penelitian ini adalah kualitatif jenis kajian pustaka. Jihad memiliki banyak varian, Utsman bin Affan misalnya berjihad dengan menginfakkan sebagian besar harta begitu pula yang dilakukan oleh Abdurrahman bin Auf. Selain itu, praktif jihad juga dapat dilakukan dengan cara melawan hawa nafsu dan lain sebagainya.","PeriodicalId":32063,"journal":{"name":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80976846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
It is known that Indonesia is a country that has various tribes, cultures, languages, religions, traditions and so on. This is what makes Indonesian society called a multicultural society. In the context of da'wah, this multicultural da'wah is more about how a da'i conveys his da'wah messages to mad'u who have different backgrounds. This study tries to discuss the methods used by Gus Miftah in conveying his da'wah among nightlife workers to non-Islamic communities. By using a descriptive qualitative paradigm, this study found that by means of an appearance that adapts to the place where the da'wah activities take place, the da'wah material starting from the basics discusses everyday life using language that is easy to understand, and the most important thing is not to judge the madam'. This is the key to the success of Gus Miftah's da'wah among night workers. And when he preached in front of non-Muslims, he prioritized the value of tolerance between religious communities.
{"title":"Dakwah Multikultural (Dakwah Gus Miftah di Diskotik Hingga Gereja)","authors":"Zida Zakiyatul Husna","doi":"10.24952/hik.v15i2.4056","DOIUrl":"https://doi.org/10.24952/hik.v15i2.4056","url":null,"abstract":"It is known that Indonesia is a country that has various tribes, cultures, languages, religions, traditions and so on. This is what makes Indonesian society called a multicultural society. In the context of da'wah, this multicultural da'wah is more about how a da'i conveys his da'wah messages to mad'u who have different backgrounds. This study tries to discuss the methods used by Gus Miftah in conveying his da'wah among nightlife workers to non-Islamic communities. By using a descriptive qualitative paradigm, this study found that by means of an appearance that adapts to the place where the da'wah activities take place, the da'wah material starting from the basics discusses everyday life using language that is easy to understand, and the most important thing is not to judge the madam'. This is the key to the success of Gus Miftah's da'wah among night workers. And when he preached in front of non-Muslims, he prioritized the value of tolerance between religious communities.","PeriodicalId":32063,"journal":{"name":"Hikmah Jurnal Pendidikan Islam","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84333102","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}