Pengelolaan data atau manajemen dalam paradigma BK komprehensif memiliki kedudukan penting. Kegiatan manajemen sama pentingnya dengan tiga komponen program lainnya yaitu pembuatan dasar program, sistem layanan dan evaluasi. Berdasarkan kesadaran tersebut maka dilakukan penelitian yang menghasilkan model manajemen data BK. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dihasilkan produk berupa desain alur manajemen data BK dan modul panduan pelaksanaanya. Produk yang dihasilkan telah melalui uji hipotetik yaitu ahli konten BK 86 %, uji ahli grafika 80 % dan praktisi 76 %. Berdasarkan hal tersebut produk sudah pada kategori baik. Hal itu berarti produk yang dihasilkan, ditinjau dari ahli, dapat digunakan untuk mempermudah pelaksanaan manajemen data guru Muhammadiayah di Jakarta. Produk tersebut masih dalam bentuk pelaksanaan model hipotetik. Model tersebut pada tahap penelitian ini dikembangkan menjadi software manajemen data atau yang disebut Acmata. Metode penelitian yang digunakan adalah metode research and development. Berdasarkan uji ahli software produk telah sesuai 100% artinya dari segi materi software ini sesuai dengan konsep rancangannya dan uji pengguna terbatas menggunakan usability test sebesar 74% atau pada kategori cukup. Hasil menunjukan software masih memiliki kekurangan. Kekurangan pada aspek learnability, efficienci, memorability, errors, dan statification. Oleh karena itu, hasil penelitian ini perlu dikembangkan kembali dan diuji efektivitasnya pada kondisi yang sebenarnya dalam proses manajemen data.
{"title":"Pengembangan Software Manajemen Pengumpulan Data BK Komprehansif Untuk SMA Muhammadiyah di DKI Jakarta","authors":"Sudharno Dwi Yuwono, A. Asni","doi":"10.21009/INSIGHT.071.07","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/INSIGHT.071.07","url":null,"abstract":"Pengelolaan data atau manajemen dalam paradigma BK komprehensif memiliki kedudukan penting. Kegiatan manajemen sama pentingnya dengan tiga komponen program lainnya yaitu pembuatan dasar program, sistem layanan dan evaluasi. Berdasarkan kesadaran tersebut maka dilakukan penelitian yang menghasilkan model manajemen data BK. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dihasilkan produk berupa desain alur manajemen data BK dan modul panduan pelaksanaanya. Produk yang dihasilkan telah melalui uji hipotetik yaitu ahli konten BK 86 %, uji ahli grafika 80 % dan praktisi 76 %. Berdasarkan hal tersebut produk sudah pada kategori baik. Hal itu berarti produk yang dihasilkan, ditinjau dari ahli, dapat digunakan untuk mempermudah pelaksanaan manajemen data guru Muhammadiayah di Jakarta. Produk tersebut masih dalam bentuk pelaksanaan model hipotetik. Model tersebut pada tahap penelitian ini dikembangkan menjadi software manajemen data atau yang disebut Acmata. Metode penelitian yang digunakan adalah metode research and development. Berdasarkan uji ahli software produk telah sesuai 100% artinya dari segi materi software ini sesuai dengan konsep rancangannya dan uji pengguna terbatas menggunakan usability test sebesar 74% atau pada kategori cukup. Hasil menunjukan software masih memiliki kekurangan. Kekurangan pada aspek learnability, efficienci, memorability, errors, dan statification. Oleh karena itu, hasil penelitian ini perlu dikembangkan kembali dan diuji efektivitasnya pada kondisi yang sebenarnya dalam proses manajemen data.","PeriodicalId":32928,"journal":{"name":"Insight Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"61 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90214499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik self-instructional dalam layanan konseling individu untuk meningkatkan percaya diri siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian subjek tunggal dengan desain A-B. Subjek dalam penelitian ini, seorang siswi perempuan kelas V SDN Utan Kayu Utara 01, dengan tingkat percaya diri rendah yang diperoleh berdasarkan hasil pengisian angket percaya diri pada studi pendahuluan, wawancara dan observasi. Data yang diperoleh, dianalisis dengan cara analisis dalam kondisi pada kondisi baseline (A) dan kondisi intervensi (B) serta dilakukan analisis antar kondisi baseline (A) dengan kondisi intervensi (B). Kemudian hasil analisis tersebut divisualisasikan ke dalam grafik. Secara umum, teknik self-instructional dapat meningkatkan percaya diri subjek. Skor rata-rata percaya diri konseli sebelum diberikan intervensi adalah 45,5 (berada pada kategori rendah) kemudian meningkat menjadi 63,2 (berada pada kategori sedang) setelah diberikan intervensi. Peningkatan terjadi khususnya pada indikator percaya diri yakni komunikasi dan ketegasan. Sedangkan pada indikator penampilan diri dan pengendalian perasaan, peningkatan skor tidak terlalu besar. Pada kondisi intervensi, terjadi fluktuasi skor yang diperoleh subjek selama proses penerapan teknik self-instructional dalam konseling yang dilakukan.
{"title":"Pengaruh Teknik Self-Instructional dalam Layanan Konseling Individu untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa (Penelitian Subjek Tunggal Siswa Kelas V SDN Utan Kayu Utara 01)","authors":"Imas Arshy Gustia, Sjenny Anggraeni Indrawati, Wirda Hanim","doi":"10.21009/INSIGHT.071.03","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/INSIGHT.071.03","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik self-instructional dalam layanan konseling individu untuk meningkatkan percaya diri siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian subjek tunggal dengan desain A-B. Subjek dalam penelitian ini, seorang siswi perempuan kelas V SDN Utan Kayu Utara 01, dengan tingkat percaya diri rendah yang diperoleh berdasarkan hasil pengisian angket percaya diri pada studi pendahuluan, wawancara dan observasi. Data yang diperoleh, dianalisis dengan cara analisis dalam kondisi pada kondisi baseline (A) dan kondisi intervensi (B) serta dilakukan analisis antar kondisi baseline (A) dengan kondisi intervensi (B). Kemudian hasil analisis tersebut divisualisasikan ke dalam grafik. Secara umum, teknik self-instructional dapat meningkatkan percaya diri subjek. Skor rata-rata percaya diri konseli sebelum diberikan intervensi adalah 45,5 (berada pada kategori rendah) kemudian meningkat menjadi 63,2 (berada pada kategori sedang) setelah diberikan intervensi. Peningkatan terjadi khususnya pada indikator percaya diri yakni komunikasi dan ketegasan. Sedangkan pada indikator penampilan diri dan pengendalian perasaan, peningkatan skor tidak terlalu besar. Pada kondisi intervensi, terjadi fluktuasi skor yang diperoleh subjek selama proses penerapan teknik self-instructional dalam konseling yang dilakukan.","PeriodicalId":32928,"journal":{"name":"Insight Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"95 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82213590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}