Pub Date : 2019-03-25DOI: 10.22373/ALBAYAN.V24I1.4434
Arina Rahmatika
Islam bukan hanya sebuah agama, melainkan pernah menjadi sebuah peradaban besar pada masa Abasiyah. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah adanya komunikasi ilmiah pada masa tersebut. Beberapa strategi komunikasi ilmiah yang dilakukan para khalifah Abasiyah adalah dengan melakukan beberapa kegiatan ilmiah yaitu penerjemahan, penulisan, pembangunan perpustakaan dan pembangunan instansi Pendidikan.
{"title":"STRATEGI KOMUNIKASI ILMIAH PADA MASA ABASIYAH","authors":"Arina Rahmatika","doi":"10.22373/ALBAYAN.V24I1.4434","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/ALBAYAN.V24I1.4434","url":null,"abstract":"Islam bukan hanya sebuah agama, melainkan pernah menjadi sebuah peradaban besar pada masa Abasiyah. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah adanya komunikasi ilmiah pada masa tersebut. Beberapa strategi komunikasi ilmiah yang dilakukan para khalifah Abasiyah adalah dengan melakukan beberapa kegiatan ilmiah yaitu penerjemahan, penulisan, pembangunan perpustakaan dan pembangunan instansi Pendidikan.","PeriodicalId":33142,"journal":{"name":"Jurnal Al Bayan Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91279959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-25DOI: 10.22373/ALBAYAN.V24I1.3175
Salman Yoga
Perkembangan teknologi komunikasi dan iformasi saat ini telah mencapai tingkat kebutuhan bagi manusai yang vital. Bukan saja dalam pemanfaatannya sebagai saluran komunikasi informasi antara individu dalam interaksi sosial, tertapi juga dalam lingkup yang lebih luas antar lembaga dengan lembaga, antar wilayah dengan wilayah hingga antar negara dan benua.
{"title":"Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Dan Perkembangan Teknologi Komunikasi","authors":"Salman Yoga","doi":"10.22373/ALBAYAN.V24I1.3175","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/ALBAYAN.V24I1.3175","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi komunikasi dan iformasi saat ini telah mencapai tingkat kebutuhan bagi manusai yang vital. Bukan saja dalam pemanfaatannya sebagai saluran komunikasi informasi antara individu dalam interaksi sosial, tertapi juga dalam lingkup yang lebih luas antar lembaga dengan lembaga, antar wilayah dengan wilayah hingga antar negara dan benua.","PeriodicalId":33142,"journal":{"name":"Jurnal Al Bayan Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73073610","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-25DOI: 10.22373/ALBAYAN.V24I1.3174
A. Putra
Populism is one of the most knowned and at the same time most debatable concept. Various acticles and paper has been written regarding the definition of populism, along with its constituting elements. Yet, until now there is still no common consensus between social scholars regarding how populism should be define. One way to understand populism is by seeing it as a political communication with certain key elements. The identification of populis communication along with its key elements will path way for an easier and better understanding of populism to be applied in further field research.
{"title":"Model Komunikasi Politik Populis: Sebab, Bentuk, dan Efeknya","authors":"A. Putra","doi":"10.22373/ALBAYAN.V24I1.3174","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/ALBAYAN.V24I1.3174","url":null,"abstract":"Populism is one of the most knowned and at the same time most debatable concept. Various acticles and paper has been written regarding the definition of populism, along with its constituting elements. Yet, until now there is still no common consensus between social scholars regarding how populism should be define. One way to understand populism is by seeing it as a political communication with certain key elements. The identification of populis communication along with its key elements will path way for an easier and better understanding of populism to be applied in further field research.","PeriodicalId":33142,"journal":{"name":"Jurnal Al Bayan Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75430149","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-25DOI: 10.22373/ALBAYAN.V24I1.3177
T. ZainuddinZainuddin, A. Sulaeman, Zulqaidah Zulqaidah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebuah program acara dalam dijadikan sebagai alat untuk melestarikan budaya. Adapun yang menjadi permasalahan terdapat dalam rumusan masalah adalah (1) Apa visi dan misi Aceh TV dan bagaimana Aceh TV merealisasikan visi dan misi tersebut. (2) Program-program apa saja yang ditayangkan oleh Aceh TV terkait pelestarian budaya Aceh. (3) Apakah program yang disiarkan oleh Aceh TV mendukung pelestarian budaya Aceh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini peneliti menemukan Aceh TV dalam merealisasikan visi dan misinya yaitu dengan cara menggali kembali nilai-nilai budaya Aceh, sehingga masyarakat dapat mempelajari budaya tersebut. Program-program Aceh TV yang ditayangkan terkait pelestarian budaya Aceh, yaitu Ca’e Bak Jamboe, Meudikee, Ratoh, Seumapa, Seumeubeut, Piasan Aceh, Akai Bang Rusli dan Keberni Gayo. Program yang disiarkan oleh Aceh TV mendukung pelestarian budaya Aceh. Dan program-program tersebut juga masih dalam batasan syari’at Islam.
{"title":"MELESTARIKAN BUDAYA ACEH MELALUI PROGRAM ACARA TELEVISI DI ACEH TV","authors":"T. ZainuddinZainuddin, A. Sulaeman, Zulqaidah Zulqaidah","doi":"10.22373/ALBAYAN.V24I1.3177","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/ALBAYAN.V24I1.3177","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebuah program acara dalam dijadikan sebagai alat untuk melestarikan budaya. Adapun yang menjadi permasalahan terdapat dalam rumusan masalah adalah (1) Apa visi dan misi Aceh TV dan bagaimana Aceh TV merealisasikan visi dan misi tersebut. (2) Program-program apa saja yang ditayangkan oleh Aceh TV terkait pelestarian budaya Aceh. (3) Apakah program yang disiarkan oleh Aceh TV mendukung pelestarian budaya Aceh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini peneliti menemukan Aceh TV dalam merealisasikan visi dan misinya yaitu dengan cara menggali kembali nilai-nilai budaya Aceh, sehingga masyarakat dapat mempelajari budaya tersebut. Program-program Aceh TV yang ditayangkan terkait pelestarian budaya Aceh, yaitu Ca’e Bak Jamboe, Meudikee, Ratoh, Seumapa, Seumeubeut, Piasan Aceh, Akai Bang Rusli dan Keberni Gayo. Program yang disiarkan oleh Aceh TV mendukung pelestarian budaya Aceh. Dan program-program tersebut juga masih dalam batasan syari’at Islam.","PeriodicalId":33142,"journal":{"name":"Jurnal Al Bayan Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88872068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-25DOI: 10.22373/ALBAYAN.V24I1.2774
Fathayatul Husna
Era kontemporer ini wanita bercadar sering dibicarakan di berbagai ruang media dan penyebaran pandangan negatif, terutama sebagian kalangan yang berrasangka negatif terhadap Islam. Akan tetapi sebagian kalangan mendukung setiap gerakan dakwah Islam, salah satunya dengan memberikan dukungan penuh kepada wanita bercadar. Salah satunya adalah komunitas Niqab Squad Jogja (NSJ) merupakan komunitas peduli pada wanita bercadar dan merupakan cabang dari komunitas Niqab Squad Indonesia. Komunitas ini bukan hanya sebagai tempat berkumpul wanita muslim bercadar, akan tetapi sebagai ladang dakwah untuk mensyiarkan ajaran Islam. Penelitian ini menggunakan analisis lapangan melalui tahap wawancara dan melakukan pengamatan. Studi kasus ini bertujuan untuk membuka wawasan baru terkait gerakan wanita bercadar di Indonesia pada masa kontemporer. Kata kunci: Niqab Squad Jogja (NSJ), muslim kontemporer, wanita bercadar, media baru
{"title":"NIQAB SQUAD JOGJA DAN MUSLIMAH ERA KONTEMPORER Di INDONESIA","authors":"Fathayatul Husna","doi":"10.22373/ALBAYAN.V24I1.2774","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/ALBAYAN.V24I1.2774","url":null,"abstract":"Era kontemporer ini wanita bercadar sering dibicarakan di berbagai ruang media dan penyebaran pandangan negatif, terutama sebagian kalangan yang berrasangka negatif terhadap Islam. Akan tetapi sebagian kalangan mendukung setiap gerakan dakwah Islam, salah satunya dengan memberikan dukungan penuh kepada wanita bercadar. Salah satunya adalah komunitas Niqab Squad Jogja (NSJ) merupakan komunitas peduli pada wanita bercadar dan merupakan cabang dari komunitas Niqab Squad Indonesia. Komunitas ini bukan hanya sebagai tempat berkumpul wanita muslim bercadar, akan tetapi sebagai ladang dakwah untuk mensyiarkan ajaran Islam. Penelitian ini menggunakan analisis lapangan melalui tahap wawancara dan melakukan pengamatan. Studi kasus ini bertujuan untuk membuka wawasan baru terkait gerakan wanita bercadar di Indonesia pada masa kontemporer. \u0000 \u0000Kata kunci: Niqab Squad Jogja (NSJ), muslim kontemporer, wanita bercadar, media baru","PeriodicalId":33142,"journal":{"name":"Jurnal Al Bayan Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89060546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-25DOI: 10.22373/ALBAYAN.V24I1.2857
S. Sarwinda
Penelitian ini membahas tentang proses komunikasi antara orang tua dengan remaja yang kurang baik dalam memberikan pemahaman tentang nilai-nilai keislaman. Adapun permasalahannya bagaimana komunikasi keluarga dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada remaja, dan bagaimana peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada remaja di Desa Tanjung Aman Kotabumi Lampung Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada keluarga bahwa penting komunikasi dalam keluarga dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada anak remja dan meningkatkan pemahaman remaja tentang nilai-nilai agama itu sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan interview, obsevasi, dan dokumentasi. Peneliti langsung turun ke lapangan dan melakukan interview kepada orang tua dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada anaknya, bahkan ada yang orang tuanya mengajak dan memberi contoh langsung pada anaknya dalam melakukan solat diawal waktu dan melaksanakan pengajian rutin. Temuan yang didapat dalam hal ini orang tua tidak serta merta hanya bertanya atau memberikan perintah saja tetapi mengajak untuk solat dan mengaji bersama-sama, komunikasi yang dibangun adalah dalam bentuk perhatian dan pengawasan, serta pengetauan agama orang tua juga berpengaruh terhadap nilai-nilai keislaman anaknya. Temuan dalam proses komunikasi keluarga dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada remaja di Desa Tanjung Aman berjalan dengan baik, orang tua sebagai komunikator menyampaikan pesan berupa nilai-nilai keislaman pada anak remaja sebagai komunikan, dan dari pesan yang diterima anak itu memberikan feedback sehingga terjadilah komunikasi yang harmonis. Peran orang tua sendiri dalam menanamkan nilai keislaman pada anaknya yaitu sebagai pemberi arahan pada anak dan juga mendidik anak dengan cara yang baik sesuai dengan perintah Allah SWT. Kata kunci : Komunikasi Keluarga Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keislaman
{"title":"Komunikasi Keluarga Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keislaman Pada Remaja Di Desa Tanjung Aman Lampung Utara","authors":"S. Sarwinda","doi":"10.22373/ALBAYAN.V24I1.2857","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/ALBAYAN.V24I1.2857","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang proses komunikasi antara orang tua dengan remaja yang kurang baik dalam memberikan pemahaman tentang nilai-nilai keislaman. Adapun permasalahannya bagaimana komunikasi keluarga dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada remaja, dan bagaimana peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada remaja di Desa Tanjung Aman Kotabumi Lampung Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada keluarga bahwa penting komunikasi dalam keluarga dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada anak remja dan meningkatkan pemahaman remaja tentang nilai-nilai agama itu sendiri. \u0000Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan interview, obsevasi, dan dokumentasi. Peneliti langsung turun ke lapangan dan melakukan interview kepada orang tua dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada anaknya, bahkan ada yang orang tuanya mengajak dan memberi contoh langsung pada anaknya dalam melakukan solat diawal waktu dan melaksanakan pengajian rutin. Temuan yang didapat dalam hal ini orang tua tidak serta merta hanya bertanya atau memberikan perintah saja tetapi mengajak untuk solat dan mengaji bersama-sama, komunikasi yang dibangun adalah dalam bentuk perhatian dan pengawasan, serta pengetauan agama orang tua juga berpengaruh terhadap nilai-nilai keislaman anaknya. \u0000Temuan dalam proses komunikasi keluarga dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada remaja di Desa Tanjung Aman berjalan dengan baik, orang tua sebagai komunikator menyampaikan pesan berupa nilai-nilai keislaman pada anak remaja sebagai komunikan, dan dari pesan yang diterima anak itu memberikan feedback sehingga terjadilah komunikasi yang harmonis. Peran orang tua sendiri dalam menanamkan nilai keislaman pada anaknya yaitu sebagai pemberi arahan pada anak dan juga mendidik anak dengan cara yang baik sesuai dengan perintah Allah SWT. \u0000 \u0000Kata kunci : Komunikasi Keluarga Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keislaman","PeriodicalId":33142,"journal":{"name":"Jurnal Al Bayan Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72666299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-25DOI: 10.22373/ALBAYAN.V24I1.3176
H. Hariyanto
The peak of the glory of the Mataram kingdom occurred during the reign of Sultan Agung. He managed to perform da'wah movement to master Central Java, East Java and some areas in West Java. Many strategies of da'wah movement conducted by Sultan Agung. However, the change and the addition of the title by Sultan Agung is one thing that distinguishes the previous Mataram kings. Sultan Agung recorded the changes and the addition of his title ranging from "Panembahan" to "Susuhunan" or "Sunan", to "Sultan" Degree "Susuhunan" or "Sunan" commonly used by the guardian gives charisma (authority) to the king. The title is used karen areas that have mastered the territory of the great Muslim Guardians. The title of "Sultan" which bears Sultan Agung further strengthens himself as a leader as well as a figure of Religion, who has responsibility towards his people and its creator . Complexity of the title that carried the Sultan Agung able to raise its degree and bring social effects for the movement of his da'wah. Areas that did not initially recognize themselves as kings, managed to recognize themselves as kings and submit and obey the king's policies. The complete title of Sultan Agung known as "Sultan Agung Hanyakrakusuma Senapati Ing Alaga Sayyidin Panatagama Khalifatullah" has the meaning that the third Mataram King is a leader who gets the mandate from Allah to organize the life of his people. Keywords: Title, Sultan Agung, Movement of Da'wah
马塔兰王国的辉煌高峰发生在苏丹阿贡统治时期。他成功地表演了打哇动作,掌握了中爪哇、东爪哇和西爪哇的一些地区。苏丹阿贡实施了许多达瓦运动的策略。然而,苏丹阿贡的改变和头衔的增加是区分以前马塔兰国王的一件事。苏丹阿贡记录了他的变化和头衔的增加,从“Panembahan”到“susu湖南”或“苏南”,到“苏丹”程度,“susu湖南”或“苏南”通常被监护人使用,赋予国王魅力(权威)。这个称号是克伦地区使用的,这些地区已经掌握了伟大的穆斯林守护者的领土。苏丹阿贡的“苏丹”头衔进一步加强了他作为领袖和宗教人物的地位,他对他的人民及其创造者负有责任。复杂的头衔使苏丹阿贡能够提高其程度,并为他的达瓦运动带来社会影响。那些最初不承认自己是国王的地区,后来也承认自己是国王,并服从国王的政策。苏丹阿贡的完整头衔是“苏丹阿贡Hanyakrakusuma Senapati Ing Alaga Sayyidin Panatagama Khalifatullah”,意思是第三任马塔拉姆国王是一位领导人,他得到安拉的授权来组织他的人民的生活。关键词:标题,苏丹阿贡,达瓦运动
{"title":"GERAKAN DAKWAH SULTAN AGUNG (Arti Penting Perubahan Gelar Sultan Agung Terhadap Gerakan Dakwah di Jawa Pada Tahun 1613 M - 1645 M)","authors":"H. Hariyanto","doi":"10.22373/ALBAYAN.V24I1.3176","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/ALBAYAN.V24I1.3176","url":null,"abstract":"The peak of the glory of the Mataram kingdom occurred during the reign of Sultan Agung. He managed to perform da'wah movement to master Central Java, East Java and some areas in West Java. Many strategies of da'wah movement conducted by Sultan Agung. However, the change and the addition of the title by Sultan Agung is one thing that distinguishes the previous Mataram kings. \u0000Sultan Agung recorded the changes and the addition of his title ranging from \"Panembahan\" to \"Susuhunan\" or \"Sunan\", to \"Sultan\" Degree \"Susuhunan\" or \"Sunan\" commonly used by the guardian gives charisma (authority) to the king. The title is used karen areas that have mastered the territory of the great Muslim Guardians. The title of \"Sultan\" which bears Sultan Agung further strengthens himself as a leader as well as a figure of Religion, who has responsibility towards his people and its creator . \u0000Complexity of the title that carried the Sultan Agung able to raise its degree and bring social effects for the movement of his da'wah. Areas that did not initially recognize themselves as kings, managed to recognize themselves as kings and submit and obey the king's policies. \u0000The complete title of Sultan Agung known as \"Sultan Agung Hanyakrakusuma Senapati Ing Alaga Sayyidin Panatagama Khalifatullah\" has the meaning that the third Mataram King is a leader who gets the mandate from Allah to organize the life of his people. \u0000Keywords: Title, Sultan Agung, Movement of Da'wah","PeriodicalId":33142,"journal":{"name":"Jurnal Al Bayan Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77125044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-25DOI: 10.22373/ALBAYAN.V24I1.2518
Uwes Fatoni
This research is studying about how a reference group can increase a popularity of Dr. K.H. Abdul Hamid as a Mubaligh. This research uses a qulaitiative method. Informan in this study were Abdul Hamid himself, some a member of majelis ta’lim which is often listen to da’wah of Abdul Hamid, and His friends who often accompany Abdul Hamid in his da’wah activities. Primary qualitative data retrieved directly using indepth interviews to obtain data. The purpose of this study is how the reference group capable to develop a popularity of Abdul Hamid. The theory uses a group theory by Lazasfeld, Berelson, and Gaudet. Conculation of this research are the reference group proven effective in develop a popularity of person. If it’s positiv will be positive. And if it’s negative will be negative too.
这项研究是关于一个参考小组如何提高穆罕默德·哈米德博士的知名度。本研究采用定性方法。本研究的信息来源包括阿卜杜勒·哈米德本人、一些经常听阿卜杜勒·哈米德da -™wah的majelis ta -™lim成员,以及他经常陪伴阿卜杜勒·哈米德da -™wah活动的朋友。主要的定性数据直接通过深度访谈获取数据。本研究的目的在于如何使参照系能够发展出阿卜杜勒·哈米德的知名度。该理论采用了Lazasfeld、Berelson和Gaudet的群论。本研究的计算结果证明参照组对培养受欢迎的人是有效的。如果它是正的,那么它就是正的。如果它是负的,那么它也是负的。
{"title":"Peran Kelompok Rujukan dalam Meningkatkan Popularitas Mubaligh","authors":"Uwes Fatoni","doi":"10.22373/ALBAYAN.V24I1.2518","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/ALBAYAN.V24I1.2518","url":null,"abstract":"This research is studying about how a reference group can increase a popularity of Dr. K.H. Abdul Hamid as a Mubaligh. This research uses a qulaitiative method. Informan in this study were Abdul Hamid himself, some a member of majelis ta’lim which is often listen to da’wah of Abdul Hamid, and His friends who often accompany Abdul Hamid in his da’wah activities. Primary qualitative data retrieved directly using indepth interviews to obtain data. The purpose of this study is how the reference group capable to develop a popularity of Abdul Hamid. The theory uses a group theory by Lazasfeld, Berelson, and Gaudet. Conculation of this research are the reference group proven effective in develop a popularity of person. If it’s positiv will be positive. And if it’s negative will be negative too.","PeriodicalId":33142,"journal":{"name":"Jurnal Al Bayan Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86986279","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-20DOI: 10.24042/albayan.v10i2.2833
Faedur Rohman
مستخلص البحث:ينطلق هذا البحث من مشكلة التي يواجهها طلاب قسم تعليم اللغة العربية بجامعة محمدية تانجرانج، حيث صعوبتهم على ممارسة التعبير الشفهي. ويهدف هذا البحث لكشفها، ولوصف الخطة الاجرائية عما يتعلق بتدريس التعبير الشفهي بالطريقة الاتصالية وأثرها في ترقية كفاءة التعبير الشفهي لطلاب قسم تعليم اللغة العربية في جامعة محمدية تانجرانج. هذا البحث بحث نوعي، ويُخْتَصّ هذا البحث في دراسة حالة لأنها يُقَصّده الباحث لمعرفة المشكلة التي يواجهها الطلاب في التعبير الشفهي ومراحل تدريسه بالطريقة الاتصالية التي تجري في الفصل وأثرها شاملا وعامقا. وتشير نتيجة هذا البحث: الأول، أن المشكلة التي يواجهها الطلاب في تدريس التعبير الشفهي هي: أ). قلة التدريبات اللغوية الشفوهية، ب). قلة حفظ المفردات الموضوعية، ج). قلة التواصل بين الطلاب باللغة العربية، د). قلة اهتمام بالمواد المدروس، هـ) أن التعبير الشفهي الذي يمارسه الطلاب غير منتَظِم. الثاني، أن تدريس التعبير الشفهي بالطريقة الاتصالية على ثلاث مراحل إجرائية، وهي الخطة، والتنفيذ، والتقويم. والثالث، إن استخدام الطريقة الاتصالية فعال في ترقية كفاءة التعبير الشفهي.الكلمات المفتاحية: تدريس، التعبير الشفهي، الطريقة الإتصالية AbstrackThis research departs from the problems faced by the students of the Arabic Language Education Department of Muhammadiyah University in Tangerang in the ta'bir syafahi (verbal expression) practice. The purpose of this study was to reveal the problems faced by students in teaching ta'bir syafahi and also the procedures for using communicative methods in teaching ta'bir syafahi and their effectiveness in improving ta'bir syafahi competencies in Arabic Language Education students at Muhammadiyah University in Tangerang. This study uses a qualitative approach; and including the type of case study because researchers want to know deeply and comprehensively about the problem ta'bir syafahi experienced by students, the stages of teaching, and the impact of the application of communicative methods in ta'bir syafahi learning. The results of this study indicate that: First, the problems faced by students of the University of Muhammadiyah Tangerang in teaching ta'bir syafahi include: a). lack of oral language training, b). treasury of thematic mufradat is still minimal, c). the intensity of Arabic communication is still lacking, d). lack of attention to the material being taught, e). less systematic in conveying ideas. Second, the procedure for applying communicative methods in ta'bir syafahi includes three things, namely: a). Planning, b). Implementation, c). Evaluation. Third, the use of communicative methods is effective in improving the competency of ta'bir syafahi.Keywords: Communicative Method, Teaching, Ta'bir Syafahi
{"title":"Tadris al Ta’biir al Syafahii bi al Thoriqoh al Ittishooliyah li Thulaab Qism Ta’lim al Lughoh al ‘Arabiyyah bi Jaami’ati Muhammadiyah Tangerang","authors":"Faedur Rohman","doi":"10.24042/albayan.v10i2.2833","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/albayan.v10i2.2833","url":null,"abstract":"مستخلص البحث:ينطلق هذا البحث من مشكلة التي يواجهها طلاب قسم تعليم اللغة العربية بجامعة محمدية تانجرانج، حيث صعوبتهم على ممارسة التعبير الشفهي. ويهدف هذا البحث لكشفها، ولوصف الخطة الاجرائية عما يتعلق بتدريس التعبير الشفهي بالطريقة الاتصالية وأثرها في ترقية كفاءة التعبير الشفهي لطلاب قسم تعليم اللغة العربية في جامعة محمدية تانجرانج. هذا البحث بحث نوعي، ويُخْتَصّ هذا البحث في دراسة حالة لأنها يُقَصّده الباحث لمعرفة المشكلة التي يواجهها الطلاب في التعبير الشفهي ومراحل تدريسه بالطريقة الاتصالية التي تجري في الفصل وأثرها شاملا وعامقا. وتشير نتيجة هذا البحث: الأول، أن المشكلة التي يواجهها الطلاب في تدريس التعبير الشفهي هي: أ). قلة التدريبات اللغوية الشفوهية، ب). قلة حفظ المفردات الموضوعية، ج). قلة التواصل بين الطلاب باللغة العربية، د). قلة اهتمام بالمواد المدروس، هـ) أن التعبير الشفهي الذي يمارسه الطلاب غير منتَظِم. الثاني، أن تدريس التعبير الشفهي بالطريقة الاتصالية على ثلاث مراحل إجرائية، وهي الخطة، والتنفيذ، والتقويم. والثالث، إن استخدام الطريقة الاتصالية فعال في ترقية كفاءة التعبير الشفهي.الكلمات المفتاحية: تدريس، التعبير الشفهي، الطريقة الإتصالية AbstrackThis research departs from the problems faced by the students of the Arabic Language Education Department of Muhammadiyah University in Tangerang in the ta'bir syafahi (verbal expression) practice. The purpose of this study was to reveal the problems faced by students in teaching ta'bir syafahi and also the procedures for using communicative methods in teaching ta'bir syafahi and their effectiveness in improving ta'bir syafahi competencies in Arabic Language Education students at Muhammadiyah University in Tangerang. This study uses a qualitative approach; and including the type of case study because researchers want to know deeply and comprehensively about the problem ta'bir syafahi experienced by students, the stages of teaching, and the impact of the application of communicative methods in ta'bir syafahi learning. The results of this study indicate that: First, the problems faced by students of the University of Muhammadiyah Tangerang in teaching ta'bir syafahi include: a). lack of oral language training, b). treasury of thematic mufradat is still minimal, c). the intensity of Arabic communication is still lacking, d). lack of attention to the material being taught, e). less systematic in conveying ideas. Second, the procedure for applying communicative methods in ta'bir syafahi includes three things, namely: a). Planning, b). Implementation, c). Evaluation. Third, the use of communicative methods is effective in improving the competency of ta'bir syafahi.Keywords: Communicative Method, Teaching, Ta'bir Syafahi ","PeriodicalId":33142,"journal":{"name":"Jurnal Al Bayan Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89323149","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-20DOI: 10.24042/ALBAYAN.V10I2.2835
Riski Gunawan
مستخلص البحثإن معهد دار اللغة الدراسات الإسلامية أحد المعاهد يهتم كبيرا إلى اللغة العربية، وبصفتها مركز اللغة العربية بباميكاسن. ولكن بعد ملاحظة الباحث بمهذا المعهد يجد الباحث المشلات في تعليم اللغة العربية بخاصة في تعليم الصرف. والمشكلات التي يواجهها المعهد هو الكتاب المستخدم هو كتاب الصرف الكيلاني، فيحتاج المعهد إلى تطوير وتحسين الكتاب المستخدم.ومن ثم ذلك يقوم الباحث بتطوير كتاب الصرف الكيلاني بخريطة المفاهيم. ويستخدم الباحث المدخل البحث والتطوير(Research & Development)، فهذا المدخل هو طريقة البحث المستخدمة للحصول على نتائج معينة وتجربة فعالة.وبالنسبة إلى فرضية البحث إذا كانHoمردودفيقبلHa، والمعنى ذلك أن معدلي النتيجة غير مماثلين.الكلمات المفتاحية: كتاب الصرف الكيلاني، خريطة المفاهيم AbstractIslamic Boarding School (Pon-Pes) Daar el-Lugaha ad-Diraasat wa al-Islamiyah Pamekasan Madura is one ponpes that gives a great attention to the Arabic language.But after researchers conducted observations are also interviews with teachers of Arabic in the ponpes, it was revealed that there are still problems faced learning Arabic, the most urgent is the development in the textbook material shorf Kailani. Therefore, researchers find it very necessary to conduct development shorf book Kailani with mind mapping in the ponpes.Researchers used the approach of R & D (research and development), this approach is a method used to produce certain products also test its effectiveness. And the average results of the questionnaire showed that 90.5% of correspondents consider good use shorf book with Mind Mapping in learning shorf.Keywords: Shorf Book Kailani, Mind Mapping
该项研究的结论是,语言研究学院是一个对阿拉伯语非常感兴趣的机构,作为阿拉伯语中心,bamikason。然而,研究人员注意到该研究所的工作,发现在阿拉伯语教学方面,特别是在外汇教学方面,有困难。该所面临的问题是所使用的图书《凯隆汇率》,该所需要开发和改进该书。因此,研究员正在根据概念地图开发凯尔尼汇兑书。研究人员使用研究与开发,这是一种研究方法,用来获得特定结果和有效的经验。如果调查的假设是o o medden接受了,这意味着结果率是不一样的。关键词:《法语汇辑》,《拉丁美洲和加勒比地区的概念地图》。与专家专家的联系联系,参考关于各领域的发展发展的资料。《在妇女在发展发展》的作者》。关于研究和发展的适用,即适用于生产工业生产的情况。特别报告员注意到,在特别报告员的报告(a / ac . 90.5%)中提到了特别报告员的报告。《手稿,小写》
{"title":"Tathwir Kitaa al Shorf al Kailaniy fi Khorithoh al Mafaahiim Mind Mapping bi Ma’had Daar al Lughoh wa al Dirosaat al Islamiyyah Pamekasan Madura","authors":"Riski Gunawan","doi":"10.24042/ALBAYAN.V10I2.2835","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/ALBAYAN.V10I2.2835","url":null,"abstract":"مستخلص البحثإن معهد دار اللغة الدراسات الإسلامية أحد المعاهد يهتم كبيرا إلى اللغة العربية، وبصفتها مركز اللغة العربية بباميكاسن. ولكن بعد ملاحظة الباحث بمهذا المعهد يجد الباحث المشلات في تعليم اللغة العربية بخاصة في تعليم الصرف. والمشكلات التي يواجهها المعهد هو الكتاب المستخدم هو كتاب الصرف الكيلاني، فيحتاج المعهد إلى تطوير وتحسين الكتاب المستخدم.ومن ثم ذلك يقوم الباحث بتطوير كتاب الصرف الكيلاني بخريطة المفاهيم. ويستخدم الباحث المدخل البحث والتطوير(Research & Development)، فهذا المدخل هو طريقة البحث المستخدمة للحصول على نتائج معينة وتجربة فعالة.وبالنسبة إلى فرضية البحث إذا كانHoمردودفيقبلHa، والمعنى ذلك أن معدلي النتيجة غير مماثلين.الكلمات المفتاحية: كتاب الصرف الكيلاني، خريطة المفاهيم AbstractIslamic Boarding School (Pon-Pes) Daar el-Lugaha ad-Diraasat wa al-Islamiyah Pamekasan Madura is one ponpes that gives a great attention to the Arabic language.But after researchers conducted observations are also interviews with teachers of Arabic in the ponpes, it was revealed that there are still problems faced learning Arabic, the most urgent is the development in the textbook material shorf Kailani. Therefore, researchers find it very necessary to conduct development shorf book Kailani with mind mapping in the ponpes.Researchers used the approach of R & D (research and development), this approach is a method used to produce certain products also test its effectiveness. And the average results of the questionnaire showed that 90.5% of correspondents consider good use shorf book with Mind Mapping in learning shorf.Keywords: Shorf Book Kailani, Mind Mapping","PeriodicalId":33142,"journal":{"name":"Jurnal Al Bayan Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87978874","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}