Pub Date : 2022-05-01DOI: 10.35328/kebidanan.v11i1.2162
Remaja putri memiliki resiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan dengan remaja putra. Kurangnya kadar Hb dalam darah akan memberikan dampak lelah dan stres pada organ tubuh. Kehilangan asupan zat besi serta tidak ada penyerapan dan pembentukan sel darah merah yang sering terjadi pada masa pubertas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi anemia pada remaja putri di SMP 2 Kabun Kabupaten Rokan Hulu. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas 7 dan kelas 8 SMP 2 Kabun Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Rokan Hulu yaitu sebanyak 92 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling dan uji statistik uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan (p value = 0,001), pola menstruasi (p value = 0,000) dan pola makan (p value = 0,038) dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP 2 Kabun. Saran peneliti kepada remaja putri agar selalu mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) dan makanan yang kaya zat besi untuk mencegah terjadinya anemia gizi besi.
年轻女性患贫血的风险是年轻男性的10倍。血液中缺乏Hb会对器官产生疲劳和压力的影响。铁的摄入量被剥夺,红细胞的吸收和形成在青春期很常见。这项研究的目的是确定上游罗干摄政中年轻女性贫血的影响因素。本研究的样本为7年级学生和8年级初中2班Kabun 2 Kabun high al - urokan区上游Rokan区,共有92名学生接受了采样技术和chi square测试的统计数据。研究结果表明,知情(p值= 0.001)、月经模式(p值= 10000)和饮食(p值= 0.038)与SMP 2 Kabun中的年轻女性贫血现象之间的重要影响。研究人员建议年轻女性一直服用多血药片(TTD)和富含铁的食物,以防止铁营养不良的发生。
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMP 2 KABPATEN ROKAN HULU","authors":"","doi":"10.35328/kebidanan.v11i1.2162","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i1.2162","url":null,"abstract":"Remaja putri memiliki resiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan dengan remaja putra. Kurangnya kadar Hb dalam darah akan memberikan dampak lelah dan stres pada organ tubuh. Kehilangan asupan zat besi serta tidak ada penyerapan dan pembentukan sel darah merah yang sering terjadi pada masa pubertas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi anemia pada remaja putri di SMP 2 Kabun Kabupaten Rokan Hulu. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas 7 dan kelas 8 SMP 2 Kabun Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Rokan Hulu yaitu sebanyak 92 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling dan uji statistik uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan (p value = 0,001), pola menstruasi (p value = 0,000) dan pola makan (p value = 0,038) dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP 2 Kabun. Saran peneliti kepada remaja putri agar selalu mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) dan makanan yang kaya zat besi untuk mencegah terjadinya anemia gizi besi.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85596173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Remaja adalah aset bangsa, remaja putri yang mengalami anemia beresiko menjadi ibu hamil dengan anemia. Tingginya prevalensi anemia zat besi pada remaja putri di Indonesia memerlukan intervensi yang dilakukan secara kolaborasi. Intervensi yang telah dicanangkan pemerintah adalah pemberian tablet tambah darah 1 kali seminggu dan 1 kali sehari pada wanita usia subur yang mengalami menstruasi. Metode akupresur merupakan alternatif dalam upaya meningkatkan kadar haemoglobin remaja putri yang mengalami anemia. Selain meningkatkan kadar haemoglobin, juga bermanfaat dalam menjaga daya tahan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran akupresur terhadap kadar haemoglobin pada remaja putri dengan anemia. Penelitian ini adalah penelitian true eksperimental design dengan menggunakan rancangan pre post test control group yang dilakukan pada remaja putri. Subyek dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok A dengan akupresur 1 kali sehari selama 15 menit, Kelompok B mendapatkan TTD 1 kali seminggu, selama 2 bulan. Sebelum dan sesudah intervensi dilakukan pengukuran kadar haemoglobin menggunakan Portable hemoglobinometer. Derajat Anemia dibedakan menjadi anemia ringan (hB 8 g/dl – hB 9.9 g/dl), anemia sedang (hB 6 g/dl – Hb 7.9 g/dl) dan anemia berat (hB < 6 g/dl). Pada penelitian ini hampir semua populasi memiliki kadar hB normal (> 10 mmHg) (86,1%) dan hanya 5 orang (13,8%) dengan anemia ringan. Setelah data terkumpul diketahui ρ>0.05 (distribusi data homogen), kemudian dilanjutkan analisis data menggunakan Uji T. Hasil analisis Uji T didapatkan nilai Sig.(2-tailed) = 0.606, maka disimpulkan tidak adanya perbedaan yang signifikan kadar Hb antara kelompok akupresur dan kelompok TTD
{"title":"PERAN AKUPRESUR TERHADAP KADAR HAEMOGLOBIN REMAJA PUTRI DENGAN ANEMIA","authors":"Nyna Puspita Ningrum, Setiawandari Setiawandari, Yefi Marliandiani","doi":"10.35328/kebidanan.v11i1.2150","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i1.2150","url":null,"abstract":"Remaja adalah aset bangsa, remaja putri yang mengalami anemia beresiko menjadi ibu hamil dengan anemia. Tingginya prevalensi anemia zat besi pada remaja putri di Indonesia memerlukan intervensi yang dilakukan secara kolaborasi. Intervensi yang telah dicanangkan pemerintah adalah pemberian tablet tambah darah 1 kali seminggu dan 1 kali sehari pada wanita usia subur yang mengalami menstruasi. Metode akupresur merupakan alternatif dalam upaya meningkatkan kadar haemoglobin remaja putri yang mengalami anemia. Selain meningkatkan kadar haemoglobin, juga bermanfaat dalam menjaga daya tahan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran akupresur terhadap kadar haemoglobin pada remaja putri dengan anemia. Penelitian ini adalah penelitian true eksperimental design dengan menggunakan rancangan pre post test control group yang dilakukan pada remaja putri. Subyek dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok A dengan akupresur 1 kali sehari selama 15 menit, Kelompok B mendapatkan TTD 1 kali seminggu, selama 2 bulan. Sebelum dan sesudah intervensi dilakukan pengukuran kadar haemoglobin menggunakan Portable hemoglobinometer. Derajat Anemia dibedakan menjadi anemia ringan (hB 8 g/dl – hB 9.9 g/dl), anemia sedang (hB 6 g/dl – Hb 7.9 g/dl) dan anemia berat (hB < 6 g/dl). Pada penelitian ini hampir semua populasi memiliki kadar hB normal (> 10 mmHg) (86,1%) dan hanya 5 orang (13,8%) dengan anemia ringan. Setelah data terkumpul diketahui ρ>0.05 (distribusi data homogen), kemudian dilanjutkan analisis data menggunakan Uji T. Hasil analisis Uji T didapatkan nilai Sig.(2-tailed) = 0.606, maka disimpulkan tidak adanya perbedaan yang signifikan kadar Hb antara kelompok akupresur dan kelompok TTD","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90842099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anemia in pregnancy is one of the national problems because it reflects the value of the socio-economic welfare of the community and has a very large influence on the quality of human resources. This study aims to identify the factors associated with the incidence of anemia in pregnancy. The research method is literature review, journal search through Google Scholar and PubMed databases using keywords. There are ten selected journals that discuss the factors associated with the incidence of anemia in pregnancy. The results of a journal review stated that the factors associated with the incidence of anemia in pregnancy in developing countries consisted of 8 factors including maternal parity 5, low level of knowledge about anemia, pregnancy interval 2 years, residence in rural areas, third trimester gestational age, visits Irregular ANC, low nutritional status (LiLA 23.5 cm) and low economic status. While in Indonesia itself, the factors are the same as in other developing countries, only differing in the factors of how to consume Fe tablets which are not appropriate and the level of education is low and there are no sociodemographic factors and economic status. The level of knowledge is the most related factor with the incidence of anemia in pregnancy. So the factors related to the incidence of anemia in pregnancy are parity, knowledge, gestational distance, ANC visits, nutritional status, sociodemography, gestational age, economic status, adherence to Fe tablet consumption and education level.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN: LITERATURE REVIEW","authors":"Putri Oktaviana, Triatmi Andri Yanuarini, Siti Asiyah","doi":"10.35328/kebidanan.v11i1.2100","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i1.2100","url":null,"abstract":"Anemia in pregnancy is one of the national problems because it reflects the value of the socio-economic welfare of the community and has a very large influence on the quality of human resources. This study aims to identify the factors associated with the incidence of anemia in pregnancy. The research method is literature review, journal search through Google Scholar and PubMed databases using keywords. There are ten selected journals that discuss the factors associated with the incidence of anemia in pregnancy. The results of a journal review stated that the factors associated with the incidence of anemia in pregnancy in developing countries consisted of 8 factors including maternal parity 5, low level of knowledge about anemia, pregnancy interval 2 years, residence in rural areas, third trimester gestational age, visits Irregular ANC, low nutritional status (LiLA 23.5 cm) and low economic status. While in Indonesia itself, the factors are the same as in other developing countries, only differing in the factors of how to consume Fe tablets which are not appropriate and the level of education is low and there are no sociodemographic factors and economic status. The level of knowledge is the most related factor with the incidence of anemia in pregnancy. So the factors related to the incidence of anemia in pregnancy are parity, knowledge, gestational distance, ANC visits, nutritional status, sociodemography, gestational age, economic status, adherence to Fe tablet consumption and education level.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77000544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-01DOI: 10.35328/kebidanan.v11i1.2126
Pandemi Coronavirus menyebabkan adanya dampak terhadap kelangsungan pelayanan Kesehatan masyarakat, termasuk pelayanan kontrasepsi. Penelitian yang telah dilakukan ini ditujukan untuk mengetahui faktor yang memiliki hubungan dengan suatu perilaku akseptor mendapatkan layanan kontrasepsi. Pendekatan secara cross sectional dipakai dalam riset ini, dengan jumlah sampel sebanyak 122 responden diambil dengan teknik simple random, data yang telah dikumpulkan dilakukan analisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pada self efficacy dan dukungan suami pada perilaku akseptor dalam mendapatkan layanan kontrasepsi selama pasa pandemi Covid-19. Self efficacy dan dukungan suami merupakan faktor pencetus perilaku untuk tetap menggunakan kontrasepsi dengan baik untuk mencegah kehamilan di masa pandemi.
{"title":"HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PERILAKU MENDAPATKAN LAYANAN KONTRASEPSI MASA PANDEMI DI SUKORAME KEDIRI","authors":"","doi":"10.35328/kebidanan.v11i1.2126","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i1.2126","url":null,"abstract":"Pandemi Coronavirus menyebabkan adanya dampak terhadap kelangsungan pelayanan Kesehatan masyarakat, termasuk pelayanan kontrasepsi. Penelitian yang telah dilakukan ini ditujukan untuk mengetahui faktor yang memiliki hubungan dengan suatu perilaku akseptor mendapatkan layanan kontrasepsi. Pendekatan secara cross sectional dipakai dalam riset ini, dengan jumlah sampel sebanyak 122 responden diambil dengan teknik simple random, data yang telah dikumpulkan dilakukan analisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pada self efficacy dan dukungan suami pada perilaku akseptor dalam mendapatkan layanan kontrasepsi selama pasa pandemi Covid-19. Self efficacy dan dukungan suami merupakan faktor pencetus perilaku untuk tetap menggunakan kontrasepsi dengan baik untuk mencegah kehamilan di masa pandemi.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81621955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-06DOI: 10.35328/kebidanan.v10i2.1062
H. Astuti, Wahyu Dwi Agussafutri
Seorang wanita hamil sering mengalami banyak perubahan, baik perubahan secara fisik maupun perubahan secara psikologis. Kondisi tersebut akan senantiasa menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada fisik ibu hamil, ditambah pula dengan bayangan mengenai proses persalinan, bagaimana keadaan bayi dan kondisi bayinya setelah lahir nanti. Bayangan seperti itu umum muncul pada wanita hamil yang sebentar lagi menjalani persalinan. Kondisi seperti itulah yang dapat menimbulkan perasaan cemas pada ibu hamil terutama pada wanita yang baru pertama kali hamil (primigravida). Tujuan prenatal yoga adalah mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental dan spiritual untuk proses persalinan. Dengan persiapan matang, sang ibu akan lebih percaya diri dan memperoleh keyakinan menjalani persalinan dengan lancar dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Prenatal Yoga terhadap Kecemasan dan Keluhan Fisik Ibu Hamil Trimester II di PMB Wulan Mardikaningtyas Singopuran Kartasura Sukoharjo. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitaif dengan jenis penelitian Pre Eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian one group pre and posttest design yaitu penelitian yang hanya menggunakan satu kelompok subjek, pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Penelitian ini dilakukan di PMB Wulan Mardikaningtyas Singopuran Kartasura Sukoharjo dengan memberikan kuesioner tentang kecemasan dan keluhan fisik selama hamil pada Trimester II. Kemudian ibu hamil diberikan treatment fisik berupa prenatal Yoga setiap seminggu sekali selama satu bulan. Analisis univariat dilakukan distribusi frekuensi dan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney dengan α=0,05 dan CI95%. Hasil penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara prenatal yoga dengan kecemasan ibu hamil Trimester II yang dibuktikan dengan nilai probabilitas (p) 0,042< 0,05 dan Ada hubungan yang signifikan antara prenatal yoga dengan keluhan ibu hamil trimester II yang dibuktikan dengan nilai probabilitas (p) 0,015 < 0,05
孕妇通常会经历许多变化,包括身体上的和心理上的。这种情况将继续给准妈妈的身体带来不适,以及分娩过程、婴儿的情况和出生后的情况的阴影。这种形象在即将分娩的孕妇中很常见。这种情况会让孕妇感到焦虑,尤其是初生孕妇。产前瑜伽的目的是让孕妇在身体上、精神上和精神上为分娩过程做好准备。做好准备,母亲就会更有信心,更有信心顺利分娩。这项研究的目的是确定妊娠期孕妇在PMB Wulan Mardikaningtyas Singopuran susura Sukoharjo的焦虑和生理抱怨的产前瑜伽实践的有效性。使用的研究方法是一种定量研究,采用实验前的研究设计,采用一组实验前和后设计的研究方法,即在治疗前和治疗后进行测量的研究。这项研究是在PMB Wulan mardi kantyas Singopuran Kartasura Sukoharjo进行的,他对怀孕期间的焦虑和身体不适进行了调查。然后孕妇在一个月的时间里每周接受一次身体产前瑜伽的治疗。因式频率分布进行分析和测试Wilcoxon试验和曼惠特尼CI95%和α= 0。05。这项研究的结果是,产前瑜伽与产前妊娠期的焦虑之间存在显著的联系,这些焦虑是由概率值(p) 0.042 < 0.05证明的;瑜伽前产前两期的产前抱怨(p) 0.015 < 0.05证明的
{"title":"EFEKTIVITAS PRENATAL YOGA TERHADAP KECEMASAN DAN KELUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER II","authors":"H. Astuti, Wahyu Dwi Agussafutri","doi":"10.35328/kebidanan.v10i2.1062","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v10i2.1062","url":null,"abstract":"Seorang wanita hamil sering mengalami banyak perubahan, baik perubahan secara fisik maupun perubahan secara psikologis. Kondisi tersebut akan senantiasa menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada fisik ibu hamil, ditambah pula dengan bayangan mengenai proses persalinan, bagaimana keadaan bayi dan kondisi bayinya setelah lahir nanti. Bayangan seperti itu umum muncul pada wanita hamil yang sebentar lagi menjalani persalinan. Kondisi seperti itulah yang dapat menimbulkan perasaan cemas pada ibu hamil terutama pada wanita yang baru pertama kali hamil (primigravida). Tujuan prenatal yoga adalah mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental dan spiritual untuk proses persalinan. Dengan persiapan matang, sang ibu akan lebih percaya diri dan memperoleh keyakinan menjalani persalinan dengan lancar dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Prenatal Yoga terhadap Kecemasan dan Keluhan Fisik Ibu Hamil Trimester II di PMB Wulan Mardikaningtyas Singopuran Kartasura Sukoharjo. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitaif dengan jenis penelitian Pre Eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian one group pre and posttest design yaitu penelitian yang hanya menggunakan satu kelompok subjek, pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Penelitian ini dilakukan di PMB Wulan Mardikaningtyas Singopuran Kartasura Sukoharjo dengan memberikan kuesioner tentang kecemasan dan keluhan fisik selama hamil pada Trimester II. Kemudian ibu hamil diberikan treatment fisik berupa prenatal Yoga setiap seminggu sekali selama satu bulan. Analisis univariat dilakukan distribusi frekuensi dan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney dengan α=0,05 dan CI95%. Hasil penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara prenatal yoga dengan kecemasan ibu hamil Trimester II yang dibuktikan dengan nilai probabilitas (p) 0,042< 0,05 dan Ada hubungan yang signifikan antara prenatal yoga dengan keluhan ibu hamil trimester II yang dibuktikan dengan nilai probabilitas (p) 0,015 < 0,05","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72499668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-06DOI: 10.35328/kebidanan.v10i2.2076
Mufidah Rahmawati, Novi Budi Ningrum
Bayi usia 0-6 bulan dapat tumbuh secara optimal dengan mengandalkan ASI selama 6 bulan pertama kehidupannya. Namun kenyataannya, sebelum usia 6 bulan, banyak bayi yang sudah diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian mp-asi dini dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di Posyandu Ngaglik Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Lokasi dan waktu penelitian di Posyandu Ngaglik Jawa Timur pada bulan Januari 2020 sampai bulan Maret 2021. Variabel bebas (X) pemberian mp-asi dini dan variabel terikat (Y) kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan. Jumlah populasi 32 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan dengan jumlah sampel 32 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pendekatan statistik deskriptif. Dengan menggunakan metode model regresi linier sederhana. Nilai t hitung variabel pemberian mp-asi dini (X) sebesar 29.435 > ttabel 2.039 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian mp-asi dini (X) dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan (Y). Nilai F hitung sebesar 866,415 > dari nilai F 0,05 (4,17) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pemberian mp-asi dini (X) dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan (Y). Nilai Rsquare sebesar 0.967 artinya hubungan pemberian mp-asi dini dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 96,7%, sedangkan 3,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Kata kunci : MP-ASI, Kejadian Diare.
{"title":"HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI POSYANDU KELURAHAN’ NGAGLIK","authors":"Mufidah Rahmawati, Novi Budi Ningrum","doi":"10.35328/kebidanan.v10i2.2076","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v10i2.2076","url":null,"abstract":"Bayi usia 0-6 bulan dapat tumbuh secara optimal dengan mengandalkan ASI selama 6 bulan pertama kehidupannya. Namun kenyataannya, sebelum usia 6 bulan, banyak bayi yang sudah diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian mp-asi dini dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di Posyandu Ngaglik Jawa Timur. \u0000 Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Lokasi dan waktu penelitian di Posyandu Ngaglik Jawa Timur pada bulan Januari 2020 sampai bulan Maret 2021. Variabel bebas (X) pemberian mp-asi dini dan variabel terikat (Y) kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan. Jumlah populasi 32 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan dengan jumlah sampel 32 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pendekatan statistik deskriptif. Dengan menggunakan metode model regresi linier sederhana. \u0000 Nilai t hitung variabel pemberian mp-asi dini (X) sebesar 29.435 > ttabel 2.039 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian mp-asi dini (X) dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan (Y). Nilai F hitung sebesar 866,415 > dari nilai F 0,05 (4,17) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pemberian mp-asi dini (X) dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan (Y). Nilai Rsquare sebesar 0.967 artinya hubungan pemberian mp-asi dini dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 96,7%, sedangkan 3,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. \u0000 \u0000Kata kunci : MP-ASI, Kejadian Diare.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74207831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-06DOI: 10.35328/kebidanan.v10i2.2068
Rahmi Fitria
The menstrual cycle is the distance between the start date of the last menstrual period and the start of the next menstruation which occurs repeatedly every month. Regular cycles every month with a span of 21 to 35 days each menstrual period and the length of menstruation lasts 3-7 days. Menstrual cycle abnormalities are a sign of some abnormalities in the cervix, uterine cancer, breast cancer, and infertility. There are several factors that affect the menstrual cycle such as physical activity, stress, diet, hormonal factors, food consumed, enzymes in the body and BMI. Menstrual cycle can be influenced by body weight, physical activity, stress level, and ovarian disorders. This research uses a descriptive method, which is a research method that describes certain variables in research with a cross-sectional design. The population is 287 people. Samples obtained by accidental technique obtained 32 teenagers. The results of this study showed that the average data for adolescents with BMI 29.29 ± 3.3 had abnormal menstrual cycles. The statistical test results obtained a p value of 0.025, which means that there is an influence between obesity on the menstrual cycle in adolescents
{"title":"PENGARUH OBESITAS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA DI DESA RAMBAH TENGAH HILIR KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU","authors":"Rahmi Fitria","doi":"10.35328/kebidanan.v10i2.2068","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v10i2.2068","url":null,"abstract":"The menstrual cycle is the distance between the start date of the last menstrual period and the start of the next menstruation which occurs repeatedly every month. Regular cycles every month with a span of 21 to 35 days each menstrual period and the length of menstruation lasts 3-7 days. Menstrual cycle abnormalities are a sign of some abnormalities in the cervix, uterine cancer, breast cancer, and infertility. There are several factors that affect the menstrual cycle such as physical activity, stress, diet, hormonal factors, food consumed, enzymes in the body and BMI. Menstrual cycle can be influenced by body weight, physical activity, stress level, and ovarian disorders. This research uses a descriptive method, which is a research method that describes certain variables in research with a cross-sectional design. The population is 287 people. Samples obtained by accidental technique obtained 32 teenagers. The results of this study showed that the average data for adolescents with BMI 29.29 ± 3.3 had abnormal menstrual cycles. The statistical test results obtained a p value of 0.025, which means that there is an influence between obesity on the menstrual cycle in adolescents","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74317830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-06DOI: 10.35328/kebidanan.v10i2.2072
Andria Andria Andria, S. Wulandari
Permasalahan lingkungan hidup saat ini memang menjadi problem yang paling sering terjadi di lingkungan yakni pencemaran, kurang higienisnya cara pengelolaan makanan, rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta kurangnya penyediaan air bersih dan jamban sehat. Jamban adalah tempat pembuangan kotoran manusia tetapi masih banyak masyarakat yang tidak membuang kotoran pada tempatnya. Perilaku buang air besar (BAB) di sembarang tempat dan cenderung tidak memanfaatkan jamban tersebut merupakan salah satu kebiasaan yang dimiliki individu akibat dari meniru perilaku orang-orang di sekitarnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di Kabupaten Rokan Hulu terdapat 9,61 % Tidak menggunakan Fasilitas Buang Air besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kepemilikan jamban di Desa Bangun Purba Kecamatan Bangun Purba metode digunakan adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat yang melakukan analisis univariabel dan juga analisis bivariat yang melakukan uji statistic dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap pemanfaatan jamban di Desa Bangun Purba dengan nilai p=0,001, ada hubungan antara pendidikan terhadap pemanfaatan jamban di Desa Bangun Purba dengan nilai p=0,004, dan ada hubungan antara peran petugas kesehatan terhadap kepemilikan jamban di Desa Bangun Purba dengan nilai p=0,003. Kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, pendidikan, dan peran petugas kesehatan terhadap kepemilikan jamban. Saran perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya jamban yang berguna untuk menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan.
{"title":"FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DI DESA BANGUN PURBA KECAMATAN BANGUN PURBA","authors":"Andria Andria Andria, S. Wulandari","doi":"10.35328/kebidanan.v10i2.2072","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v10i2.2072","url":null,"abstract":"Permasalahan lingkungan hidup saat ini memang menjadi problem yang paling sering terjadi di lingkungan yakni pencemaran, kurang higienisnya cara pengelolaan makanan, rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta kurangnya penyediaan air bersih dan jamban sehat. Jamban adalah tempat pembuangan kotoran manusia tetapi masih banyak masyarakat yang tidak membuang kotoran pada tempatnya. Perilaku buang air besar (BAB) di sembarang tempat dan cenderung tidak memanfaatkan jamban tersebut merupakan salah satu kebiasaan yang dimiliki individu akibat dari meniru perilaku orang-orang di sekitarnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di Kabupaten Rokan Hulu terdapat 9,61 % Tidak menggunakan Fasilitas Buang Air besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kepemilikan jamban di Desa Bangun Purba Kecamatan Bangun Purba metode digunakan adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat yang melakukan analisis univariabel dan juga analisis bivariat yang melakukan uji statistic dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap pemanfaatan jamban di Desa Bangun Purba dengan nilai p=0,001, ada hubungan antara pendidikan terhadap pemanfaatan jamban di Desa Bangun Purba dengan nilai p=0,004, dan ada hubungan antara peran petugas kesehatan terhadap kepemilikan jamban di Desa Bangun Purba dengan nilai p=0,003. Kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, pendidikan, dan peran petugas kesehatan terhadap kepemilikan jamban. Saran perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya jamban yang berguna untuk menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81178352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-06DOI: 10.35328/kebidanan.v10i2.2071
Wulan Rahmadhani, Nisfatul Annisa, Suci Amin
Latar belakang: Perubahan iklim dan suhu dapat menimbulkan biang keringat (miliaria) pada bayi. Biang keringat adalah ruam kecil yang terasa gatal menyebabkan iritasi kulit. Hal ini dapat diatasi dengan tanaman obat yaitu minyak jintan hitam (Nigella sativa oil) yang berfungsi untuk menghentikan inflamasi atau peradangan. Tujuan: Untuk mengetahui pemberian minyak jintan hitam (Nigella sativa oil) sebagai pengobatan biang keringat (miliaria) pada Bayi. Metode: Karya Tulis Ilmiah ini merupakan jenis penelitian studi kasus. Data diperoleh dari wawancara, observasi atau pengamatan dan studi kepustakaan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, lembar check list. Hasil: 3 partisipan mengalami kesembuhan (60%), 2 partisipan mengalami perubahan menjadi miliaria profunda (40%). Kesimpulan: Penerapan pemberian minyak jintan hitam (Nigella sativa oil) efektif mengobati biang keringat (Miliaria) pada bayi. Kata kunci: Minyak jintan hitam (Nigella sativa oil), biang keringat (miliaria), bayi
{"title":"PENERAPAN PEMBERIAN MINYAK JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA OIL) UNTUK PENGOBATAN BIANG KERINGAT (MILIARIA) PADA BAYI DI WILAYAH PMB BRIDA KITY DINARUM S.ST","authors":"Wulan Rahmadhani, Nisfatul Annisa, Suci Amin","doi":"10.35328/kebidanan.v10i2.2071","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v10i2.2071","url":null,"abstract":"Latar belakang: Perubahan iklim dan suhu dapat menimbulkan biang keringat (miliaria) pada bayi. Biang keringat adalah ruam kecil yang terasa gatal menyebabkan iritasi kulit. Hal ini dapat diatasi dengan tanaman obat yaitu minyak jintan hitam (Nigella sativa oil) yang berfungsi untuk menghentikan inflamasi atau peradangan. Tujuan: Untuk mengetahui pemberian minyak jintan hitam (Nigella sativa oil) sebagai pengobatan biang keringat (miliaria) pada Bayi. Metode: Karya Tulis Ilmiah ini merupakan jenis penelitian studi kasus. Data diperoleh dari wawancara, observasi atau pengamatan dan studi kepustakaan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, lembar check list. Hasil: 3 partisipan mengalami kesembuhan (60%), 2 partisipan mengalami perubahan menjadi miliaria profunda (40%). Kesimpulan: Penerapan pemberian minyak jintan hitam (Nigella sativa oil) efektif mengobati biang keringat (Miliaria) pada bayi. Kata kunci: Minyak jintan hitam (Nigella sativa oil), biang keringat (miliaria), bayi","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79160391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-06DOI: 10.35328/kebidanan.v10i2.2070
Fatma Nadia, Rika Mianna, Ahmad Mustolih
Kepatuhan ibu hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet Fe pada masa kehamilan sangatlah penting. Perilaku kepatuhan dipengaruhi oleh Pengetahuan, sikap dan tingkat pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tingkat pendidikan terhadap Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tenayan Raya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan jumlah responden 89 ibu hamil. Dimana sampel diambil secara Simple random Sampling. Data dianalisis dengan uji chi square dengan menggunakan SPSS 16,0 dengan tingkat singnifikan p < 0,05. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p value = 0,014), sikap (p value = 0,031) dan pendidikan (p value = 0,046) terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi Fe. Kesimpulan yang diperoleh bahwasannya pengetahuan, sikap dan tingkat pendidikan memiliki hubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe, sehingga disarankan kepada pihak petugas kesehatan dapat memotivasi ibu hamil serta tidak bosan dalam memberikan penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe terhadap janin yang dikandungnya, sehingga angka mortalitas dan morbilitas pada ibu berkurang. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, pendidikan, kepatuhan konsumsi, FE
{"title":"KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM KONSUMSI TABLET FE DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TENAYAN RAYA","authors":"Fatma Nadia, Rika Mianna, Ahmad Mustolih","doi":"10.35328/kebidanan.v10i2.2070","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v10i2.2070","url":null,"abstract":"Kepatuhan ibu hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet Fe pada masa kehamilan sangatlah penting. Perilaku kepatuhan dipengaruhi oleh Pengetahuan, sikap dan tingkat pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tingkat pendidikan terhadap Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tenayan Raya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan jumlah responden 89 ibu hamil. Dimana sampel diambil secara Simple random Sampling. Data dianalisis dengan uji chi square dengan menggunakan SPSS 16,0 dengan tingkat singnifikan p < 0,05. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p value = 0,014), sikap (p value = 0,031) dan pendidikan (p value = 0,046) terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi Fe. Kesimpulan yang diperoleh bahwasannya pengetahuan, sikap dan tingkat pendidikan memiliki hubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe, sehingga disarankan kepada pihak petugas kesehatan dapat memotivasi ibu hamil serta tidak bosan dalam memberikan penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe terhadap janin yang dikandungnya, sehingga angka mortalitas dan morbilitas pada ibu berkurang. \u0000Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, pendidikan, kepatuhan konsumsi, FE","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75070512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}