A. Asrul, Faradita Wahyuni, Muhammad Ancha Sitorus
Seribu hari pertama kelahiran setiap anak merupakan masa perkembangan kecerdasan yang sangat pesat pada setiap individu sehingga masa ini disebut golden age (masa emas). Anak-anak yang lahir dengan jarak kelahiran 3 sampai 5 tahun dengan kelahiran sebelumnya memiliki tingkat kelangsungan hidup 2,5 kali lebih tinggi dari pada mereka yang lahir dengan jarak kelahiran < 2 tahun. Anak-anak yang lahir dengan jarak kelahiran 3 tahun dengan kelahiran sebelumnya lebih sehat saat mereka dilahirkan dan memiliki kemungkinan hidup lebih baik pada setiap pertumbuhan dan perkembangannya. Tujuan dari analisis ini adalah untuk melihat hubungan jarak kelahiran dengan pengasuhan tumbuh kembang anak di sumatera utara. Analisis ini menggunakan data sekunder, yaitu data dari “Survei Indikator Kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun 2017”. Survei dilaksanakan di semua kabupaten (34 kabupaten) disumatera utara.Responden adalah WUS yang memiliki anak balita dengan usia 0-4 tahun dengan jarak kelahiran anak terakhir dengan anak sebelumnya adalah 339. Hasil uji chi square diperoleh nilai sig 0.201 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan jarak kelahiran dengan pengasuhan tumbuh kembang anak di sumatera utara. Hal ini membuktikan bahwasanya tidak ada perbedaan pengasuhan orang tua baik pada jarak kelahiran pendek maupun jarak kelahiran yang panjang. Menurut asumsi peneliti, hal ini terjadi dikarenakan orangtua tidak terlalu mementingkan pengasuhan tumbuh kembang anak yang meliputi aspek pertumbuhan fisik, aspek jiwa/metal/spiritual dan aspek sosial. Namun orangtua lebih mementingkan aspek finansial atau keuangan untuk bertahan hidup mereka. Sehingga pola asuh menjadi terabaikan.
{"title":"HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DENGAN PENGASUHAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA DI PROVINSI SUMATERA UTARA","authors":"A. Asrul, Faradita Wahyuni, Muhammad Ancha Sitorus","doi":"10.31764/MJ.V4I2.899","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I2.899","url":null,"abstract":"Seribu hari pertama kelahiran setiap anak merupakan masa perkembangan kecerdasan yang sangat pesat pada setiap individu sehingga masa ini disebut golden age (masa emas). Anak-anak yang lahir dengan jarak kelahiran 3 sampai 5 tahun dengan kelahiran sebelumnya memiliki tingkat kelangsungan hidup 2,5 kali lebih tinggi dari pada mereka yang lahir dengan jarak kelahiran < 2 tahun. Anak-anak yang lahir dengan jarak kelahiran 3 tahun dengan kelahiran sebelumnya lebih sehat saat mereka dilahirkan dan memiliki kemungkinan hidup lebih baik pada setiap pertumbuhan dan perkembangannya. Tujuan dari analisis ini adalah untuk melihat hubungan jarak kelahiran dengan pengasuhan tumbuh kembang anak di sumatera utara. Analisis ini menggunakan data sekunder, yaitu data dari “Survei Indikator Kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun 2017”. Survei dilaksanakan di semua kabupaten (34 kabupaten) disumatera utara.Responden adalah WUS yang memiliki anak balita dengan usia 0-4 tahun dengan jarak kelahiran anak terakhir dengan anak sebelumnya adalah 339. Hasil uji chi square diperoleh nilai sig 0.201 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan jarak kelahiran dengan pengasuhan tumbuh kembang anak di sumatera utara. Hal ini membuktikan bahwasanya tidak ada perbedaan pengasuhan orang tua baik pada jarak kelahiran pendek maupun jarak kelahiran yang panjang. Menurut asumsi peneliti, hal ini terjadi dikarenakan orangtua tidak terlalu mementingkan pengasuhan tumbuh kembang anak yang meliputi aspek pertumbuhan fisik, aspek jiwa/metal/spiritual dan aspek sosial. Namun orangtua lebih mementingkan aspek finansial atau keuangan untuk bertahan hidup mereka. Sehingga pola asuh menjadi terabaikan. ","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86464923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan antara indeks massa tubuh ibu prahamil dan kenaikan berat badan selama kehamilan dengan berat badan lahir bayi di RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum di ruang nifas RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya. Besar sampel sebanyak 79 ibu postpartum. Analisa data yang digunakan adalah koefisian korelasi Spearman (rs). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua variabel bebas yaitu indeks massa tubuh (IMT) ibu prahamil dan kenaikan berat badan selama kehamilan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap berat badan lahir bayi. Signifikasi IMT (p = 0,040 < 0,05). Signifikasi kenaikan berat badan selama kehamilan (p = 0,000 < 0,05). Simpulan penelitian didapatkan bahwa indeks massa tubuh ibu prahamil dan kenaikan berat badan selama kehamilan mempengaruhi berat badan lahir bayi di RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya.
这项研究的目的是研究孕产妇体重指数和婴儿产前体重增加在苏旺德泗水医院的关系。本研究采用经节方法的分析研究设计。这项研究的样本是hfas RSUD Dr. Soewandhie泗水的所有产后妇女。有79位产后妇女的大样本。所使用的数据分析是Spearman相关的数据分析。研究结果表明,产前体重指数(IMT)和妊娠期间体重增加的两个自由变量与婴儿出生时的体重有显著关系。具有p = 040 < 0 . 05]的意义。妊娠期间体重增加的重要性。研究发现,怀孕期间孕产妇体重指数和体重增加影响泗水医院婴儿出生的体重。
{"title":"HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) IBU PRAHAMIL DAN KENAIKAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI RSUD DR. M. SOEWANDHIE SURABAYA","authors":"I. Puspita","doi":"10.31764/MJ.V4I2.946","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I2.946","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan antara indeks massa tubuh ibu prahamil dan kenaikan berat badan selama kehamilan dengan berat badan lahir bayi di RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum di ruang nifas RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya. Besar sampel sebanyak 79 ibu postpartum. Analisa data yang digunakan adalah koefisian korelasi Spearman (rs). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua variabel bebas yaitu indeks massa tubuh (IMT) ibu prahamil dan kenaikan berat badan selama kehamilan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap berat badan lahir bayi. Signifikasi IMT (p = 0,040 < 0,05). Signifikasi kenaikan berat badan selama kehamilan (p = 0,000 < 0,05). Simpulan penelitian didapatkan bahwa indeks massa tubuh ibu prahamil dan kenaikan berat badan selama kehamilan mempengaruhi berat badan lahir bayi di RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74870803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Remaja memiliki rasa yang penuh dengan kegoncangan, mencari jati diri dan remaja ialah periode yang paling berat sehingga menimbulkan kenakalan remaja seperti penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan pendataan dari aplikasi Sistem Informasi Narkoba (SIN) jumlah kasus narkotika yang berhasil diungkap selama 5 tahun terakhir dari tahun 2012-2016 per tahun sebesar 76,53%. Tahun 2016 jumlah kasus narkotika yang berhasil diungkap adalah 868 kasus, jumlah ini meningkat 36,05% dari tahun 2015. Salah satu penyalahgunaan narkoba adalah suasana lingkungan tidak sehat/ rawan terhadap narkoba yang merupakan tempat berinteraksinya seseorang baik itu lingkungan keluarga, masyarakat, teman sekolah/ sebaya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adakah hubungan lingkungan terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Pekanbaru Tahun 2018. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik dengan pendekatan cross sectional dan dilakukan pada bulan Februari-Maret 2018 di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 56 remaja dan sampel yang diambil sebanyak 49 remaja dari data primer (kuesioner). Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Dari analisis univariat dari 49 remaja yang menggunakan narkoba sebanyak 44,9% yang berpengaruh dengan lingkungan keluarga 47,2%, lingkungan masyarakat 51,7%, lingkungan teman sekolah/ sebaya 54,1%. Dari uji chi square didapat tidak ada hubungan lingkungan keluarga, masyarakat, teman sekolah/ sebaya terhadap penyalahgunaan narkoba Abstrack : Teenagers have a sense of jolting, self-seeking and teenagers are the toughest periods that lead to juvenile delinquency such as drug abuse. Based on data collection from Drug Information System (SIN) application, the number of narcotics cases successfully revealed during the last 5 years from 2012-2016 per year is 76,53%. By 2016 the number of successful narcotics cases has been revealed is 868 cases, this number increased 36.05% from 2015. The purpose of this study is to know whether there is an environmental relationship to drug abuse in adolescents at Special Education Institution of Children Class II Pekanbaru Year 2018. This research method using the type of quantitative research with analytical design with cross sectional approach and conducted in February-March 2018 at the Institute of Special Development Children Class II Pekanbaru. The population in this study were as many as 56 teenagers and samples taken as many as 49 teenagers from the primary data (questionnaire). Data analysis used was univariate and bivariate analysis with chi-square test. From univariate analysis from 49 adolescents who use drugs as much as 44,9% which influenced with family environment 47,2%, society environment 51,7%, school friend / peer environment 54,1%. From chi square test, there is no relation between family environment, s
抽象:青少年有一种完全震惊的感觉,自我定位和青少年是最困难的时期,导致青少年犯罪,如滥用毒品。根据药物信息系统(SIN)的申请记录,2016年至2016年过去5年的麻醉品案件数量为76.53%。2016年,截至2015年,共有868例麻醉药病例,增至36.05%。毒品滥用的一个原因是环境不健康/容易受到毒品的影响,这是一个人的互动场所,一个人的家庭、社区、同学/同龄人。本研究的目的是确定2018年儿童学童中心青少年是否与药物滥用有关。该研究方法采用了交叉设计的定量研究方法,并于2018年2月至3月在儿童辅导中心中心进行。本研究的人口为56名青少年,从初级数据(问卷)中提取了49名青少年的样本。所使用的数据分析是单变量和双变量与chi square测试的分析。49名服用44.9%药物的青少年的univariat分析影响着47.2%的家庭环境、51.7%的社区、54.1%的同学/同龄人。从chi广场测试中,对阿斯特拉克毒品滥用没有家庭、社区、同学之间的环境联系:青少年对毒品的危害是最严重的。基于毒品信息系统的收集数据(SIN)应用程序,自2011年至2016年过去5年期间,毒品取得成功的案例编号为76.53%。2016年这项研究的目的是要知道是否在2018年的特殊教育机构儿童第二班的特殊教育机构这项研究方法于2018年2月,在美国国家开发儿童第二届特别发展儿童研究所(Institute of Special Development Children Class II)进行了交叉分析设计和评估。这项研究的人口有许多56个青少年和样本,其中49个少年来自原始数据。所使用的数据分析是单变量和双变量分析与chi square测试。来自49个使用毒品的青少年进行的不一致分析,这些毒品影响到家庭环境44.9%,社会环境51.7%,学校朋友/同伴环境54.1%。从chi广场测试来看,家庭环境、社会、学校的朋友/同伴与毒品滥用没有关系。对于这种研究,这项研究可以利用为材料的补充和参考来补充未来
{"title":"HUBUNGAN LINGKUNGAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KLAS II PEKANBARU","authors":"R. Wahyuni","doi":"10.31764/MJ.V4I2.836","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I2.836","url":null,"abstract":"Abstrak: Remaja memiliki rasa yang penuh dengan kegoncangan, mencari jati diri dan remaja ialah periode yang paling berat sehingga menimbulkan kenakalan remaja seperti penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan pendataan dari aplikasi Sistem Informasi Narkoba (SIN) jumlah kasus narkotika yang berhasil diungkap selama 5 tahun terakhir dari tahun 2012-2016 per tahun sebesar 76,53%. Tahun 2016 jumlah kasus narkotika yang berhasil diungkap adalah 868 kasus, jumlah ini meningkat 36,05% dari tahun 2015. Salah satu penyalahgunaan narkoba adalah suasana lingkungan tidak sehat/ rawan terhadap narkoba yang merupakan tempat berinteraksinya seseorang baik itu lingkungan keluarga, masyarakat, teman sekolah/ sebaya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adakah hubungan lingkungan terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Pekanbaru Tahun 2018. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik dengan pendekatan cross sectional dan dilakukan pada bulan Februari-Maret 2018 di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 56 remaja dan sampel yang diambil sebanyak 49 remaja dari data primer (kuesioner). Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Dari analisis univariat dari 49 remaja yang menggunakan narkoba sebanyak 44,9% yang berpengaruh dengan lingkungan keluarga 47,2%, lingkungan masyarakat 51,7%, lingkungan teman sekolah/ sebaya 54,1%. Dari uji chi square didapat tidak ada hubungan lingkungan keluarga, masyarakat, teman sekolah/ sebaya terhadap penyalahgunaan narkoba \u0000 \u0000 \u0000Abstrack : Teenagers have a sense of jolting, self-seeking and teenagers are the toughest periods that lead to juvenile delinquency such as drug abuse. Based on data collection from Drug Information System (SIN) application, the number of narcotics cases successfully revealed during the last 5 years from 2012-2016 per year is 76,53%. By 2016 the number of successful narcotics cases has been revealed is 868 cases, this number increased 36.05% from 2015. The purpose of this study is to know whether there is an environmental relationship to drug abuse in adolescents at Special Education Institution of Children Class II Pekanbaru Year 2018. This research method using the type of quantitative research with analytical design with cross sectional approach and conducted in February-March 2018 at the Institute of Special Development Children Class II Pekanbaru. The population in this study were as many as 56 teenagers and samples taken as many as 49 teenagers from the primary data (questionnaire). Data analysis used was univariate and bivariate analysis with chi-square test. From univariate analysis from 49 adolescents who use drugs as much as 44,9% which influenced with family environment 47,2%, society environment 51,7%, school friend / peer environment 54,1%. From chi square test, there is no relation between family environment, s","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89753107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan masalah gizi yang terjadi pada Ibu hamil. Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan. Kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil berdampak terhadap ibu, janin yang dikandung dan bayi yang akan dilahirkan. KEK mempengaruhi pertumbuhan janin, risiko kematian neonatal, risiko terjadinya stunting dan Berat badan lahir rendah (BBLR). Untuk menanggulangi masalah tersebut pemerintahmeluncurkan program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ke seluruh Puskesmas. Selain Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), salah satu program pemerintah adalah pelayanan atau AnteNatal Care (ANC) dengan standar minimal 10 T. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet fe (zat besi) dan asupan makanan dengan kejadian kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kota Mataram Tahun 2018. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan waktu cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan kehamilan normal yang ada di Puskesmas Wilayah Kota Mataram pada bulan Agustus 2018 sebanyak 1466 orang. Pengambilan tempat dan sampel dalam penelitian dengan teknik probability sampling. Hasil uji statistik bivariat dengan menggunakan chi squre menunjukkan bahwa nilai sig = 0.000 (<0.05) dengan nilai OR 5.067 artinya ibu hamil yang mempunyai asupan makanan yang sesuai akan 5.067 kali lebih besar untuk mengurangi kejadian kekurangan energi kronis. Jika asupan makanan sesuai maka perpeluang mengurangi kejadian kekurangan energy kronis. Bidan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan ANC terutama dalam konseling mengenai tablet fe dan nutrisi ibu hamil.
{"title":"HUBUNGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET FE (ZAT BESI) DAN ASUPAN MAKANAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI KOTA MATARAM TAHUN 2018","authors":"Cahaya Indah Lestari","doi":"10.31764/MJ.V4I2.694","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I2.694","url":null,"abstract":"Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan masalah gizi yang terjadi pada Ibu hamil. Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan. Kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil berdampak terhadap ibu, janin yang dikandung dan bayi yang akan dilahirkan. KEK mempengaruhi pertumbuhan janin, risiko kematian neonatal, risiko terjadinya stunting dan Berat badan lahir rendah (BBLR). Untuk menanggulangi masalah tersebut pemerintahmeluncurkan program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ke seluruh Puskesmas. Selain Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), salah satu program pemerintah adalah pelayanan atau AnteNatal Care (ANC) dengan standar minimal 10 T. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet fe (zat besi) dan asupan makanan dengan kejadian kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kota Mataram Tahun 2018. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan waktu cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan kehamilan normal yang ada di Puskesmas Wilayah Kota Mataram pada bulan Agustus 2018 sebanyak 1466 orang. Pengambilan tempat dan sampel dalam penelitian dengan teknik probability sampling. Hasil uji statistik bivariat dengan menggunakan chi squre menunjukkan bahwa nilai sig = 0.000 (<0.05) dengan nilai OR 5.067 artinya ibu hamil yang mempunyai asupan makanan yang sesuai akan 5.067 kali lebih besar untuk mengurangi kejadian kekurangan energi kronis. Jika asupan makanan sesuai maka perpeluang mengurangi kejadian kekurangan energy kronis. Bidan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan ANC terutama dalam konseling mengenai tablet fe dan nutrisi ibu hamil.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87972763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan petugas kesehatan dengan perilaku WUS dalam pemeriksaan IVA. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasi dengan pengambilan data cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling dan didapatkan 61 responden. Dukungan petugas kesehatan dalam pemeriksaan IVA, 55,7% mendapat dukungan yang tinggi. Perilaku WUS dalam pemeriksaan IVA, 59% melakukan pemeriksaan. Hasil analisa data diperoleh nilai p-value 0,021. Berdasarkan analisa kuisioner dukungan petugas kesehatan, mayoritas responden (62%) yang menyatakan mendapatkan dukungan selanjutnya menunjukkan perilaku melakukan pemeriksaan IVA.
{"title":"HUBUNGAN DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN PERILAKU WUS (WANITA USIA SUBUR) DALAM PEMERIKSAAN IVA","authors":"Shufia Aulia Citra, Ismarwati Ismarwati","doi":"10.31764/MJ.V4I2.682","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I2.682","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan petugas kesehatan dengan perilaku WUS dalam pemeriksaan IVA. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasi dengan pengambilan data cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling dan didapatkan 61 responden. Dukungan petugas kesehatan dalam pemeriksaan IVA, 55,7% mendapat dukungan yang tinggi. Perilaku WUS dalam pemeriksaan IVA, 59% melakukan pemeriksaan. Hasil analisa data diperoleh nilai p-value 0,021. Berdasarkan analisa kuisioner dukungan petugas kesehatan, mayoritas responden (62%) yang menyatakan mendapatkan dukungan selanjutnya menunjukkan perilaku melakukan pemeriksaan IVA.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86106687","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fitri Handayani, H. Fitriani, Cahaya Indah Lestari
Di dunia BBLR menempati penyebab kematian bayi pertama di dunia dalam periode awal kehidupan. BBLR menyumbang 60% sampai 80% dari semua kematian neonatal. Prevalensi global BBLR adalah 20 juta pertahun atau 15,5% dari seluruh bayi lahir di dunia (WHO, 2015). Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menurut hasil survei penduduk antar sensus (SUPAS) 2015 sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes, RI, 2016). Umur dan paritas merupakan kontributor dalam kejadian BBLR. Jisuk Bae, et.al.,., (2011). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur dan paritas dengan kejadian BBLR di Puskesmas Wates Kabupaten Kulon Progo. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan case control dan menggunakan pendekatan restrospektif. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang sudah melahirkan bayi selama dua tahun terakhir (2016-2017). Tekhnik pengambilan sampel menggunakan total sampling untuk kasus control dengan menggunakan perbandingan 1:1 untuk kelompok kasus yaitu 40 : 40 sampel. Hasil : penelitian membuktikan bahwa dengan hasil uji statistik menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan kejadian BBLR dengan p-value 0,310 (OR=0,519, CI=187-1.438) da nada hubungan antara paritas dengan kejadian BBLR dengan p-value 0,037 (OR=0,214, CI=055-838). Simpulan dan saran : tidak terdapat hubungan antara umur dan kejadian BBLR dan terdapat hubungan antara paritas dan kejadian BBLR. Diharapkan Perlunya peningkatan pemantauan dan konseling kepada ibu dengan faktor resiko, sehingga dapat mengatasi BBLR maupun komplikasi kehamilan dan persalinan.
{"title":"HUBUNGAN UMUR IBU DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BBLR DI WILAYAH PUSKESMAS WATES KABUPATEN KULON PROGO","authors":"Fitri Handayani, H. Fitriani, Cahaya Indah Lestari","doi":"10.31764/MJ.V4I2.808","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I2.808","url":null,"abstract":"Di dunia BBLR menempati penyebab kematian bayi pertama di dunia dalam periode awal kehidupan. BBLR menyumbang 60% sampai 80% dari semua kematian neonatal. Prevalensi global BBLR adalah 20 juta pertahun atau 15,5% dari seluruh bayi lahir di dunia (WHO, 2015). Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menurut hasil survei penduduk antar sensus (SUPAS) 2015 sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes, RI, 2016). Umur dan paritas merupakan kontributor dalam kejadian BBLR. Jisuk Bae, et.al.,., (2011). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur dan paritas dengan kejadian BBLR di Puskesmas Wates Kabupaten Kulon Progo. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan case control dan menggunakan pendekatan restrospektif. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang sudah melahirkan bayi selama dua tahun terakhir (2016-2017). Tekhnik pengambilan sampel menggunakan total sampling untuk kasus control dengan menggunakan perbandingan 1:1 untuk kelompok kasus yaitu 40 : 40 sampel. Hasil : penelitian membuktikan bahwa dengan hasil uji statistik menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan kejadian BBLR dengan p-value 0,310 (OR=0,519, CI=187-1.438) da nada hubungan antara paritas dengan kejadian BBLR dengan p-value 0,037 (OR=0,214, CI=055-838). Simpulan dan saran : tidak terdapat hubungan antara umur dan kejadian BBLR dan terdapat hubungan antara paritas dan kejadian BBLR. Diharapkan Perlunya peningkatan pemantauan dan konseling kepada ibu dengan faktor resiko, sehingga dapat mengatasi BBLR maupun komplikasi kehamilan dan persalinan.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79478909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Postpartum depression (PPD) atau depresi pascamelahirkan merupakan masalah kesehatan dalam masyarakat modern. Kehamilan dan melahirkan merupakan periode kehidupan yang cenderung mengalami stres. Pada periode tersebut dapat menyebabkan suatu perubahan besar melibatkan peningkatan gejolak fisik dan emosional.Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kecenderungan depresi postpartum dari jenis persalinan dab mendapatkan hasil yang dapat mempengarungi kecenderungan mengalami depresi postpartum.Desain penelitian yang digunakan adalah desain survey analitik dengan pendekatan cross sectional study yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecenderungan depresi postpartum pada persalinan seksio sesaria dan persalinan spontan. Populasi 87 orang .Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 ibu post partum. 20 orang melahirkan dengan Normal dan 20 orang yang melahirkan secara Sectio Secaria di RSUD Nene Mallomo Kabupaten SidrapPartisipan direkrut menggunakan teknik purposive sampling.Hasil penelitian menunjukan hasil analisis Mann Whitney U test menunjukan jenis persalinan p value 0,212 (p > 0,05) tidak ada perbedaan jenis persalinan terhadap kecendrungan depresi post partum, dukungan suami menunjukan p value 0,000 (p< 0,05) artinya ada perbedaan dukungan suami terhadap kecendrungan depresi post partum. Dukungan keluarga menunjukan p value 0,152 (p> 0,05) artinya tidak ada perbedaan dukungan keluarga terhadap kecendrungan depresi post partum.Diharapkan dukungan suami dimulai dari kehamilan, persalinan dan nifas sehingga memberikan kemampuan yang lebih kepada wanita dalam menghadapi stres yang muncul dan wanita tersebut dapat terhindar dari depresi pasca postpartumAbstract: Postpartum depression (PDD) is a health problem in modern society. Pregnancy and childbirth are periods of life when women tend to experience overwhelming stress. This period alsomaylead to a major change involving an increased physical and emotional distress. The study aimed to analyze the tendency of postpartum depression from the labor type and discover the results that can affect the tendency to experience postpartum depression.The research design used an analytical survey design with a cross-sectional analytic approach which aims to determine the differences in postpartum depression tendencies in cesarean delivery (c-section) and spontaneous labor. 87 people participated in this study. The sample are 40 postpartum mothers,20 people who gave birth by normal delivery, and 20 people who gave birth through Sectio Secaria in Nene Mallomo District Hospital, Sidrap. participants were recruited by using a purposive sampling technique.The results indicated that Mann Whitney U test analysis is the labour type of pvalue 0.212 (p> 0.05) was no differences in the labor type towards postpartum depression tendencies, husband’s support showspvalue 0.000 (p <0.05) means that there were differences in husband’s support towards postpartum depression. Family’s support shows pvalue of 0.152 (p> 0
{"title":"PERBEDAAN KECENDERUNGAN DEPRESI POSTPARTUM (DPM) PADA PERSALINAN SEKSIO SESARIA DAN PERSALINAN SPONTAN DI RSUD NENE MALLOMO KABUPATEN SIDRAP","authors":"Wilda Rezki Pratiwi","doi":"10.31764/MJ.V4I2.918","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I2.918","url":null,"abstract":"Abstrak: Postpartum depression (PPD) atau depresi pascamelahirkan merupakan masalah kesehatan dalam masyarakat modern. Kehamilan dan melahirkan merupakan periode kehidupan yang cenderung mengalami stres. Pada periode tersebut dapat menyebabkan suatu perubahan besar melibatkan peningkatan gejolak fisik dan emosional.Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kecenderungan depresi postpartum dari jenis persalinan dab mendapatkan hasil yang dapat mempengarungi kecenderungan mengalami depresi postpartum.Desain penelitian yang digunakan adalah desain survey analitik dengan pendekatan cross sectional study yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecenderungan depresi postpartum pada persalinan seksio sesaria dan persalinan spontan. Populasi 87 orang .Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 ibu post partum. 20 orang melahirkan dengan Normal dan 20 orang yang melahirkan secara Sectio Secaria di RSUD Nene Mallomo Kabupaten SidrapPartisipan direkrut menggunakan teknik purposive sampling.Hasil penelitian menunjukan hasil analisis Mann Whitney U test menunjukan jenis persalinan p value 0,212 (p > 0,05) tidak ada perbedaan jenis persalinan terhadap kecendrungan depresi post partum, dukungan suami menunjukan p value 0,000 (p< 0,05) artinya ada perbedaan dukungan suami terhadap kecendrungan depresi post partum. Dukungan keluarga menunjukan p value 0,152 (p> 0,05) artinya tidak ada perbedaan dukungan keluarga terhadap kecendrungan depresi post partum.Diharapkan dukungan suami dimulai dari kehamilan, persalinan dan nifas sehingga memberikan kemampuan yang lebih kepada wanita dalam menghadapi stres yang muncul dan wanita tersebut dapat terhindar dari depresi pasca postpartumAbstract: Postpartum depression (PDD) is a health problem in modern society. Pregnancy and childbirth are periods of life when women tend to experience overwhelming stress. This period alsomaylead to a major change involving an increased physical and emotional distress. The study aimed to analyze the tendency of postpartum depression from the labor type and discover the results that can affect the tendency to experience postpartum depression.The research design used an analytical survey design with a cross-sectional analytic approach which aims to determine the differences in postpartum depression tendencies in cesarean delivery (c-section) and spontaneous labor. 87 people participated in this study. The sample are 40 postpartum mothers,20 people who gave birth by normal delivery, and 20 people who gave birth through Sectio Secaria in Nene Mallomo District Hospital, Sidrap. participants were recruited by using a purposive sampling technique.The results indicated that Mann Whitney U test analysis is the labour type of pvalue 0.212 (p> 0.05) was no differences in the labor type towards postpartum depression tendencies, husband’s support showspvalue 0.000 (p <0.05) means that there were differences in husband’s support towards postpartum depression. Family’s support shows pvalue of 0.152 (p> 0","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80659567","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan kanker dengan pravalensi penderita tertinggi di Indonesia pada tahun 2013 yaitu 0,8% atau diperkirakan sebanyak 98.692 penderita. Penelitian ini menggunakan metode campuran yaitu metode kuantitatif dan kualitatif dengan strategi eksplanatoris sekuensial. Terdapat hubungan signifikan antara karakteristik individu (pengetahuan) dengan kualitas hidup penderita kanker serviks. Hasil studi kualitatif dan kuantitatif saling menguatkan dan pada hasil kualitatif mengenai faktor yang berhubungan kualitas hidup didapatkan faktor baru yaitu religiusitas. Kepada petugas kesehatan yang bertugas di RSUD. Dr. Pirngadi Kota Medan agar berupaya meningkatkan pengetahuan menambah pemahaman tentang kanker serviks sehingga kualitas hidup penderita mengarah ke arah yang lebih baik.
{"title":"HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA KANKER SERVIKS","authors":"Mayang Wulan","doi":"10.31764/MJ.V4I2.898","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I2.898","url":null,"abstract":"Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan kanker dengan pravalensi penderita tertinggi di Indonesia pada tahun 2013 yaitu 0,8% atau diperkirakan sebanyak 98.692 penderita. Penelitian ini menggunakan metode campuran yaitu metode kuantitatif dan kualitatif dengan strategi eksplanatoris sekuensial. Terdapat hubungan signifikan antara karakteristik individu (pengetahuan) dengan kualitas hidup penderita kanker serviks. Hasil studi kualitatif dan kuantitatif saling menguatkan dan pada hasil kualitatif mengenai faktor yang berhubungan kualitas hidup didapatkan faktor baru yaitu religiusitas. Kepada petugas kesehatan yang bertugas di RSUD. Dr. Pirngadi Kota Medan agar berupaya meningkatkan pengetahuan menambah pemahaman tentang kanker serviks sehingga kualitas hidup penderita mengarah ke arah yang lebih baik.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83327676","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ANC dapat mendeteksi adanya tanda-tanda bahaya selama kehamilan untuk mengurangi faktor risiko yang terjadi. Tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan kunjungan ANC. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik. Populasinya adalah seluruh ibu hamil Trimester III yang berdomisili diwilayah kerja Puskesmas Karang Pule sebanyak 50 orang. Teknik sampling dengan total Sampling, Analisis dengan uji chi square. Hasil penelitan dari 50 responden diketahui sebagian besar memiliki Tingkat pengetahuan baik dan cukup sebanyak 43 orang (86%) dan yang paling sedikit berada pada tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7 orang (14%) tingkat kepatuhan responden yang berkategori tidak patuh sebanyak 28 orang (56%) dan yang patuh yaitu sebanyak 16 orang (32%) dengan tingkat pengetahuan cukup dan sebagian kecil responden yang berkategori tidak patuh sebanyak 3 orang (6%) dengan tingkat pengetahuan baik serta hasil dari analisis menggunakan uji Chi Square pada tingkat kepatuhan 0,05, diperoleh hasil 0,970 atau probabilitas diatas 0,05 (0,970>0,05), maka Ho diterima atau tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda- tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Karang Pule.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG PULE","authors":"Aulia Amini, A. P. Harahap","doi":"10.31764/MJ.V2I2.802","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V2I2.802","url":null,"abstract":"ANC dapat mendeteksi adanya tanda-tanda bahaya selama kehamilan untuk mengurangi faktor risiko yang terjadi. Tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan kunjungan ANC. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik. Populasinya adalah seluruh ibu hamil Trimester III yang berdomisili diwilayah kerja Puskesmas Karang Pule sebanyak 50 orang. Teknik sampling dengan total Sampling, Analisis dengan uji chi square. Hasil penelitan dari 50 responden diketahui sebagian besar memiliki Tingkat pengetahuan baik dan cukup sebanyak 43 orang (86%) dan yang paling sedikit berada pada tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7 orang (14%) tingkat kepatuhan responden yang berkategori tidak patuh sebanyak 28 orang (56%) dan yang patuh yaitu sebanyak 16 orang (32%) dengan tingkat pengetahuan cukup dan sebagian kecil responden yang berkategori tidak patuh sebanyak 3 orang (6%) dengan tingkat pengetahuan baik serta hasil dari analisis menggunakan uji Chi Square pada tingkat kepatuhan 0,05, diperoleh hasil 0,970 atau probabilitas diatas 0,05 (0,970>0,05), maka Ho diterima atau tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda- tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Karang Pule.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"95 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75670395","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
HIV/AIDS adalah penyakit menular seksual yang mengakibatkan kematian. Pergaulan bebas remaja merupakan salah satu indikator yang dapat menularkan penyakit tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasipenelitian ini adalah siswa-siswi kelas 2 SMKN 3 Mataram yang berjumlah 583 dengan jumlah sampel 85 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah Accidental Sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan di SMKN 3 Mataram. Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa lebih banyak siswa 78 responden (91,76%) berjenis kelamin Laki-laki dan 7 responden (8,24%) berjenis kelamin perempuan, 34 responden (40%) pendidikan orang tua adalah perguruan tinggi, 41 responden (48,24%) sumber informasi adalah televisi, pengetahuan siswa SMA tentang HIV/AIDS sebanyak5 responden (5,88%) dengan criteria baik, 36 responden (42,35%) cukup dan 44 responden (51,76%) kurang. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di SMKN 3 Mataram tersebut adalah kurang.
{"title":"GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI SMKN 3 MATARAM","authors":"S. Wd, Catur Esty Pamungkas, Rizkia Amilia","doi":"10.31764/MJ.V2I2.803","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V2I2.803","url":null,"abstract":"HIV/AIDS adalah penyakit menular seksual yang mengakibatkan kematian. Pergaulan bebas remaja merupakan salah satu indikator yang dapat menularkan penyakit tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasipenelitian ini adalah siswa-siswi kelas 2 SMKN 3 Mataram yang berjumlah 583 dengan jumlah sampel 85 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah Accidental Sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan di SMKN 3 Mataram. Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa lebih banyak siswa 78 responden (91,76%) berjenis kelamin Laki-laki dan 7 responden (8,24%) berjenis kelamin perempuan, 34 responden (40%) pendidikan orang tua adalah perguruan tinggi, 41 responden (48,24%) sumber informasi adalah televisi, pengetahuan siswa SMA tentang HIV/AIDS sebanyak5 responden (5,88%) dengan criteria baik, 36 responden (42,35%) cukup dan 44 responden (51,76%) kurang. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di SMKN 3 Mataram tersebut adalah kurang.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81982779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}