Pengetahuan tentang makanan bergizi sangat penting bagi ibu karena akan meningkatkan status gizi bayi. Tujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang makanan bergizi dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi umur 6-12 bulan di Puskesmas Karang Pule tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 6-¬12 bulan yang memberikan makanan pendamping ASI. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan alat bantu kuesioner. Analisa data dilakukan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkanbahwa sebagian besar ibu berusia 20-35 tahun sebanyak 23 orang (76,7%), berpendidikan menengah sebanyak 15 orang (50,0%), bekerja sebanyak 20 orang (70,0%), berpengetahuan baik sebanyak 22 orang (73,3%) dan pemberian MP-ASI sebanyak 25 orang (83,3%). Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai probabilitas (signifikansi) sebesar (0,000) <(0,05). Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang makanan bergizi dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi umur 6-12 bulan.
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN BERGIZI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG PULE","authors":"Rizkia Amilia, Nurul Qamariah Rista Andaruni","doi":"10.31764/MJ.V2I2.804","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V2I2.804","url":null,"abstract":"Pengetahuan tentang makanan bergizi sangat penting bagi ibu karena akan meningkatkan status gizi bayi. Tujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang makanan bergizi dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi umur 6-12 bulan di Puskesmas Karang Pule tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 6-¬12 bulan yang memberikan makanan pendamping ASI. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan alat bantu kuesioner. Analisa data dilakukan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkanbahwa sebagian besar ibu berusia 20-35 tahun sebanyak 23 orang (76,7%), berpendidikan menengah sebanyak 15 orang (50,0%), bekerja sebanyak 20 orang (70,0%), berpengetahuan baik sebanyak 22 orang (73,3%) dan pemberian MP-ASI sebanyak 25 orang (83,3%). Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai probabilitas (signifikansi) sebesar (0,000) <(0,05). Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang makanan bergizi dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi umur 6-12 bulan.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84565147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nurul Qamariah Rista Andaruni, Catur Esty Pamungkas, Cahaya Indah Lestari
Semakin tinggi pengetahuan ibu tentang tanda bahaya dalam kehamilan, maka semakin rendahnya kejadian bahaya pada ibu hamil. Tujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I di Puskesmas Karang Pule. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester I yang datang berkunjung ke Puskesmas Karang Pule tahun 2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability dengan metode accidental sampling sehingga sampel yang diambil sebesar 30 orang dengan pertimbangan batas minimal sampel yang ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mengunakan alat bantu kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden besar responden berusia 20-35 tahun sebanyak 23 orang (76,7%), berpendidikan dasar sebanyak 19 orang (63,3%), tidak bekerja sebanyak 20 orang (66,7%), sedangkan dari segi tingkat pengetahuan responden diketahui sebagaian besar berpengetahuan cukup dan berumur 20-35 tahun, berpendidikan dasar dan tidak bekerja. Gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I di Puskesmas Karang Pule tahun menunjukkan sebagian besar responden berpengetahuan cukup dan berumur 20-35 tahun, berpendidikan dasar dan tidak bekerja.
{"title":"GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER I DI PUSKESMAS KARANG PULE","authors":"Nurul Qamariah Rista Andaruni, Catur Esty Pamungkas, Cahaya Indah Lestari","doi":"10.31764/MJ.V2I2.805","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V2I2.805","url":null,"abstract":"Semakin tinggi pengetahuan ibu tentang tanda bahaya dalam kehamilan, maka semakin rendahnya kejadian bahaya pada ibu hamil. Tujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I di Puskesmas Karang Pule. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester I yang datang berkunjung ke Puskesmas Karang Pule tahun 2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability dengan metode accidental sampling sehingga sampel yang diambil sebesar 30 orang dengan pertimbangan batas minimal sampel yang ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mengunakan alat bantu kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden besar responden berusia 20-35 tahun sebanyak 23 orang (76,7%), berpendidikan dasar sebanyak 19 orang (63,3%), tidak bekerja sebanyak 20 orang (66,7%), sedangkan dari segi tingkat pengetahuan responden diketahui sebagaian besar berpengetahuan cukup dan berumur 20-35 tahun, berpendidikan dasar dan tidak bekerja. Gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I di Puskesmas Karang Pule tahun menunjukkan sebagian besar responden berpengetahuan cukup dan berumur 20-35 tahun, berpendidikan dasar dan tidak bekerja.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"72 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73589248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Uyunun Nudhira, Indriyani Makmun, Cahaya Indah Lestari
Sebagian besar kematian ibu dapat dicegah dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan, seperti penggunaan partograf. Tujuan penelitian adalah Menganalisa hubungan antara pengetahuan dengan aplikasi pengisian partograf oleh mahasiswi tingkat II program studi DIII kebidanan di Universitas Muhammadiyah Mataram. Desain penelitian ini menggunakan metode survey analitik. Pada penelitian ini menggunakan data primer yang berupa pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan aplikasi pengisian partograf dengan teknik observasi dengan alat bantu kuisioner, sedangkan data sekunder berupa data umum tentang tempat penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat pengetahuan responden adalah kurang (5,4%) dan cukup (27,0%) dan berada pada kategori tidak bisa (40,5%) namun dari 37 responden (67,7%) dengan pengetahuan baik memiliki kategori tidak bisa 5 orang. Uji korelasi chi square menyatakan nilai significancy-nya p = 0,001 (p<0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada korelasi yang signifikan antara kedua variabel. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan aplikasi pengisian partograf. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan aplikasi pengisian partograf oleh mahasiswa.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN APLIKASI PENGISIAN PARTOGRAF OLEH MAHASISWI TINGKAT II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM","authors":"Uyunun Nudhira, Indriyani Makmun, Cahaya Indah Lestari","doi":"10.31764/MJ.V2I2.806","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V2I2.806","url":null,"abstract":"Sebagian besar kematian ibu dapat dicegah dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dalam menolong persalinan, seperti penggunaan partograf. Tujuan penelitian adalah Menganalisa hubungan antara pengetahuan dengan aplikasi pengisian partograf oleh mahasiswi tingkat II program studi DIII kebidanan di Universitas Muhammadiyah Mataram. Desain penelitian ini menggunakan metode survey analitik. Pada penelitian ini menggunakan data primer yang berupa pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan aplikasi pengisian partograf dengan teknik observasi dengan alat bantu kuisioner, sedangkan data sekunder berupa data umum tentang tempat penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat pengetahuan responden adalah kurang (5,4%) dan cukup (27,0%) dan berada pada kategori tidak bisa (40,5%) namun dari 37 responden (67,7%) dengan pengetahuan baik memiliki kategori tidak bisa 5 orang. Uji korelasi chi square menyatakan nilai significancy-nya p = 0,001 (p<0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada korelasi yang signifikan antara kedua variabel. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan mahasiswa tentang partograf dengan aplikasi pengisian partograf. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan aplikasi pengisian partograf oleh mahasiswa.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84533471","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cahaya Indah Lestari, Aulia Amini, Nurul Qamariah Rista Andaruni, Nita Helena Putri
Target cakupan ASI eksklusif oleh Depkes RI sebesar 80%, sedangkan tahun 2013 cakupan ASI Eksklusif di Indonesia hanya 54,3%, Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2015 mencapai cakupan ASI Eksklusif74,7%, dan Puskesmas Pejeruk adalah puskesmas dengan angka cakupan ASI Eksklusif terendah yaitu 66,22%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktoryang menyebabkankegagalanibudalam memberikan ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 Bulan. Metode Penelitian ini adalah penelitian deskripti dengan Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil: 1) Berdasarkan faktor umur yaitu <20th 5 orang (14,71%), 20-35th 20 orang (58,82%), >35th 9 orang (26,73%); 2) Berdasarkan faktor paritas yaitu primipara 16 orang (47,06%), multipara 17 orang (50%), grandemultipara 1 orang (2,94%); 3) Berdasarkan faktor pendidikan yaitu pendidikan dasar 17 orang (50%), pendidikan menengah 11 orang (32,35%), pendidikan tinggi 6 orang (17,65%); 4) Berdasarkan faktor pengetahuan yaitu baik 16 orang (47,06%), cukup 15 orang (44,12%), kurang 3 orang (8,82%); 5) Berdasarkan faktor dukungan yaitu baik 7 orang (20,59%), cukup 25 orang (73,53%), kurang 2 orang (5,88%). Simpulan dan saran : Penyebab kegagalan ASI Eksklusif yang paling dominan adalah karena faktor pendidikan dimana terdapat 17 responden dengan pendidikan dasar yang tidak memberikan ASI Eksklusif.Diharapkan instansi kesehatan khususnya Puskesmas Pejeruk dapat selalu memberikan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat awan agar dapat menekan angka kegagalan ASI Eksklusif dan dapat memenuhi angka yang ditargetkan oleh Depkes RI.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEJERUK","authors":"Cahaya Indah Lestari, Aulia Amini, Nurul Qamariah Rista Andaruni, Nita Helena Putri","doi":"10.31764/MJ.V4I1.543","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I1.543","url":null,"abstract":"Target cakupan ASI eksklusif oleh Depkes RI sebesar 80%, sedangkan tahun 2013 cakupan ASI Eksklusif di Indonesia hanya 54,3%, Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2015 mencapai cakupan ASI Eksklusif74,7%, dan Puskesmas Pejeruk adalah puskesmas dengan angka cakupan ASI Eksklusif terendah yaitu 66,22%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktoryang menyebabkankegagalanibudalam memberikan ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 Bulan. Metode Penelitian ini adalah penelitian deskripti dengan Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil: 1) Berdasarkan faktor umur yaitu <20th 5 orang (14,71%), 20-35th 20 orang (58,82%), >35th 9 orang (26,73%); 2) Berdasarkan faktor paritas yaitu primipara 16 orang (47,06%), multipara 17 orang (50%), grandemultipara 1 orang (2,94%); 3) Berdasarkan faktor pendidikan yaitu pendidikan dasar 17 orang (50%), pendidikan menengah 11 orang (32,35%), pendidikan tinggi 6 orang (17,65%); 4) Berdasarkan faktor pengetahuan yaitu baik 16 orang (47,06%), cukup 15 orang (44,12%), kurang 3 orang (8,82%); 5) Berdasarkan faktor dukungan yaitu baik 7 orang (20,59%), cukup 25 orang (73,53%), kurang 2 orang (5,88%). Simpulan dan saran : Penyebab kegagalan ASI Eksklusif yang paling dominan adalah karena faktor pendidikan dimana terdapat 17 responden dengan pendidikan dasar yang tidak memberikan ASI Eksklusif.Diharapkan instansi kesehatan khususnya Puskesmas Pejeruk dapat selalu memberikan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat awan agar dapat menekan angka kegagalan ASI Eksklusif dan dapat memenuhi angka yang ditargetkan oleh Depkes RI.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87071957","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Research Background: During their first pregnancy, most women find it difficult to manage their both physical and emotional disorders. Research objective: This research aims to investigate the counseling relationship between husband supports and coping on primigravida pregnant women during delivering their babies. Research methods: This research is an observation research applying the cross sectional design. The independent variable is husband supports; while the dependent variable is the coping on pimigravida pregnant women. Moreover, the population of this research involved all primigravida pregnant women in Puskesmas Pleret Bantul. The research sample consisted of ninety respondents. The data were collected by using questionnaires. The bivariate analysis was done by employing chi-square. Research findings: Primigravida women with adaptive coping come with the percentage of 45.5%. Primigravida women with their husband supports come with the percentage of 60%. There is a significant relationship (p<0.05) between husband supports and coping on prigrimavida pregnant women ((OR=3,7; CI95% 1,48-9,46)). There is a significant relationship between age (OR = 4.3; CI95% 1.33-14.3) and education (OR = 3.5; CI95% 1.25-9.99) and coping on prigrimavida pregnant women (p<0.05). Where as employment and economic status with coping in primigravida mother did not have a significant relationship. Conclusion: Husband supports improves adapting coping on primigravida pregnant women while giving birth.
{"title":"THE CORRELATION OF HUSBAND SUPPORTS WITH COPING ON PRIMIGRAVIDA PREGNANT WOMEN IN PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA 2018","authors":"W. Winarsih","doi":"10.31764/MJ.V4I1.568","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I1.568","url":null,"abstract":"Research Background: During their first pregnancy, most women find it difficult to manage their both physical and emotional disorders. Research objective: This research aims to investigate the counseling relationship between husband supports and coping on primigravida pregnant women during delivering their babies. Research methods: This research is an observation research applying the cross sectional design. The independent variable is husband supports; while the dependent variable is the coping on pimigravida pregnant women. Moreover, the population of this research involved all primigravida pregnant women in Puskesmas Pleret Bantul. The research sample consisted of ninety respondents. The data were collected by using questionnaires. The bivariate analysis was done by employing chi-square. Research findings: Primigravida women with adaptive coping come with the percentage of 45.5%. Primigravida women with their husband supports come with the percentage of 60%. There is a significant relationship (p<0.05) between husband supports and coping on prigrimavida pregnant women ((OR=3,7; CI95% 1,48-9,46)). There is a significant relationship between age (OR = 4.3; CI95% 1.33-14.3) and education (OR = 3.5; CI95% 1.25-9.99) and coping on prigrimavida pregnant women (p<0.05). Where as employment and economic status with coping in primigravida mother did not have a significant relationship. Conclusion: Husband supports improves adapting coping on primigravida pregnant women while giving birth.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"79 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72946585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kehamilan tidak diinginkan (KTD) berhubungan dengan meningkatnya resiko morbiditas dan mortalitas wanita, serta prilaku kesehatan selama kehamilan yang berhubungan dengan efek yang buruk. Tujuan penelitian melihat gambaran Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) Pada Remaja Putri (Sudah Menikah) Yang Aktif Seksual Di Desa Kerembong.Desain penelitian yang bersifat deskriptif cross sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel – variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama.Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan remaja putri (sudah menikah) tentang kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) yang tertinngi dengan katagori cukup sebanyak 28 oranag (53,85%).Saran dalam penelitian adalah meningkatkan pelayanan terhadap kesehatan reproduksi remaja sehingga responden dapat mencegah terjadinya kehamilan tidak diinginkan.
{"title":"PENCEGAHAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) PADA REMAJA PUTRI YANG AKTIF SEKSUAL DI WILAYAH KERJA POSKESDES KEREMBONG, LOMBOK TENGAH","authors":"S. Wd, Catur Esty Pamungkas, Rahayu Juliana","doi":"10.31764/MJ.V4I1.690","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I1.690","url":null,"abstract":"Kehamilan tidak diinginkan (KTD) berhubungan dengan meningkatnya resiko morbiditas dan mortalitas wanita, serta prilaku kesehatan selama kehamilan yang berhubungan dengan efek yang buruk. Tujuan penelitian melihat gambaran Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) Pada Remaja Putri (Sudah Menikah) Yang Aktif Seksual Di Desa Kerembong.Desain penelitian yang bersifat deskriptif cross sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel – variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama.Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan remaja putri (sudah menikah) tentang kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) yang tertinngi dengan katagori cukup sebanyak 28 oranag (53,85%).Saran dalam penelitian adalah meningkatkan pelayanan terhadap kesehatan reproduksi remaja sehingga responden dapat mencegah terjadinya kehamilan tidak diinginkan.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"53 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89208691","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ani Kristianingsih, Yona Desni Sagita, Imas Suryaningsih
tidak ditangani maka dapat mengakibatkan kerusakan rangkaian khususnya sistem saraf pusat dan otot, sehingga mengakibatkan kematian. Penanganan pertama demam dapat berupa terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan penanganan demam pada bayi 0-12 bulan di Datarajan Wilayah Kerja Puskesmas Ngarip Kabupaten Tanggamus tahun 2018.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Waktu pelaksanaannya pada tanggal 11 – 13 Februari 2018 tempatnya di DesaDatarajan Wilayah Kerja Puskesmas Ngarip Kabupaten Tanggamus. Populasi yaitu ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan berjumlah 60 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan total population dengan jumlah 60 ibu.Hasil analisis menunjukan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan penanganan demam dengan P-value 0,000 (<0.05) dengan odds Ratio sebesar 25.375 (6.357-101.287). Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi ibu dengan pengetahuan kurang baik. Ibu dapat mengikuti sosialisasi kesehatan. Sehingga ibu dapat melakukan penanganan demam yang baik didorong dengan adanya informasi kesehatan baik dari tenaga kesehatan ataupun orang tua dan saudara ibu dalam penanganan demam.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PENANGANAN DEMAM PADA BAYI 0-12 BULAN DI DESA DATARAJAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGARIP KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2018","authors":"Ani Kristianingsih, Yona Desni Sagita, Imas Suryaningsih","doi":"10.31764/MJ.V4I1.510","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I1.510","url":null,"abstract":"tidak ditangani maka dapat mengakibatkan kerusakan rangkaian khususnya sistem saraf pusat dan otot, sehingga mengakibatkan kematian. Penanganan pertama demam dapat berupa terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan penanganan demam pada bayi 0-12 bulan di Datarajan Wilayah Kerja Puskesmas Ngarip Kabupaten Tanggamus tahun 2018.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Waktu pelaksanaannya pada tanggal 11 – 13 Februari 2018 tempatnya di DesaDatarajan Wilayah Kerja Puskesmas Ngarip Kabupaten Tanggamus. Populasi yaitu ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan berjumlah 60 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan total population dengan jumlah 60 ibu.Hasil analisis menunjukan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan penanganan demam dengan P-value 0,000 (<0.05) dengan odds Ratio sebesar 25.375 (6.357-101.287). Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi ibu dengan pengetahuan kurang baik. Ibu dapat mengikuti sosialisasi kesehatan. Sehingga ibu dapat melakukan penanganan demam yang baik didorong dengan adanya informasi kesehatan baik dari tenaga kesehatan ataupun orang tua dan saudara ibu dalam penanganan demam.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"102 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72521527","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract Lactation amenorrhea method (LAM) is an alternative that can be used by women who experienced the unmet need for family planning to breastfeed cause delays recovery of fertility after childbirth and can be used as a natural contraceptive methods. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the socialization of LAM by a breastfeeding counselor to efforts to reduce unmeet need in Yogyakarta. This quasi study uses the design of Non-Equivalent Control Group, which compares the return of menstruation to postpartum mothers with exclusive breastfeeding given LAM socialization by ASI counselors with postpartum mothers who were not given LAM socialization by ASI counselors. Women who are exclusively breastfeeding will in principle get longer menstrual initiation than those who do not exclusively breastfeed their babies. The sample in this study were mothers who had just given birth at the Community Health Center hospitalized in Yogyakarta. Bivariate analysis using the whtney man test. The results showed that there were differences in the return of menstruation in postpartum mothers who were given LAM socialization by ASI counselors with postpartum mothers who were not given LAM socialization.
{"title":"EFEKTIFITAS SOSIALISASI MAL OLEH KONSELOR ASI SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENCEGAHAN UNMEET NEED KB","authors":"Luluk Rosida","doi":"10.31764/MJ.V4I1.551","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I1.551","url":null,"abstract":"Abstract Lactation amenorrhea method (LAM) is an alternative that can be used by women who experienced the unmet need for family planning to breastfeed cause delays recovery of fertility after childbirth and can be used as a natural contraceptive methods. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the socialization of LAM by a breastfeeding counselor to efforts to reduce unmeet need in Yogyakarta. This quasi study uses the design of Non-Equivalent Control Group, which compares the return of menstruation to postpartum mothers with exclusive breastfeeding given LAM socialization by ASI counselors with postpartum mothers who were not given LAM socialization by ASI counselors. Women who are exclusively breastfeeding will in principle get longer menstrual initiation than those who do not exclusively breastfeed their babies. The sample in this study were mothers who had just given birth at the Community Health Center hospitalized in Yogyakarta. Bivariate analysis using the whtney man test. The results showed that there were differences in the return of menstruation in postpartum mothers who were given LAM socialization by ASI counselors with postpartum mothers who were not given LAM socialization. ","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91067409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: Injury is still one of the problems that need special attention because high mortality rate caused by injuries is still quite high. According to report of World Health Organization (WHO), from 5.8 million deaths worldwide, more than 3 million deaths among them occurred in developing countries due to the incidence of injuries. By analyzing the characteristics of the development, toddlers are more at risk of injury than adults. Injury results in 42% of deaths in children aged 1-4 years in the United States. Knowledge about the risk of injury and the practice of its prevention as well as handling is needed to parents who have under-fives children, so they can provide appropriate action. The purpose of this study was to determine the correlation between the level of knowledge and the practice of injury prevention in under-five children in Bangunjiwo Kasihan Bantul Yogyakarta. This study used a descriptive observational method with a cross sectional approach with a quantitative approach. The sampling technique applied the cluster random sampling method obtained by Anggrek Bulan Maternal Care at Kalangan Village. The numbers of samples were 90 under-five children. Bivariate statistical analysis employed Chi Square test. The results of the statistical test showed that there was a correlation between the level of knowledge and the practice of injury prevention in under-five children in Bangunjiwo Kasihan Bantul, Yogyakarta (p-value = 0.016). Thus, midwives need to improve health counseling for parents who have under-five children about the risk of injury to children, so parents have good knowledge regarding children's health, especially regarding the risk of injuries that can occur to children.
{"title":"THE CORRELATION BETWEEN PARENT KNOWLEDGE AND INJURY PREVENTION PRACTICES ON UNDER-FIVES","authors":"I. Putri","doi":"10.31764/MJ.V4I1.567","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V4I1.567","url":null,"abstract":"Abstract: Injury is still one of the problems that need special attention because high mortality rate caused by injuries is still quite high. According to report of World Health Organization (WHO), from 5.8 million deaths worldwide, more than 3 million deaths among them occurred in developing countries due to the incidence of injuries. By analyzing the characteristics of the development, toddlers are more at risk of injury than adults. Injury results in 42% of deaths in children aged 1-4 years in the United States. Knowledge about the risk of injury and the practice of its prevention as well as handling is needed to parents who have under-fives children, so they can provide appropriate action. The purpose of this study was to determine the correlation between the level of knowledge and the practice of injury prevention in under-five children in Bangunjiwo Kasihan Bantul Yogyakarta. This study used a descriptive observational method with a cross sectional approach with a quantitative approach. The sampling technique applied the cluster random sampling method obtained by Anggrek Bulan Maternal Care at Kalangan Village. The numbers of samples were 90 under-five children. Bivariate statistical analysis employed Chi Square test. The results of the statistical test showed that there was a correlation between the level of knowledge and the practice of injury prevention in under-five children in Bangunjiwo Kasihan Bantul, Yogyakarta (p-value = 0.016). Thus, midwives need to improve health counseling for parents who have under-five children about the risk of injury to children, so parents have good knowledge regarding children's health, especially regarding the risk of injuries that can occur to children. ","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88594634","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Remaja putri memiliki risiko tinggi mengalami anemia, karena setiap bulan pada remaja putri mengalami haid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian tablet besi (Fe), vitamin C dan jus jambu biji terhadap peningkatan kadar hemoglobin remaja putri. Jenis penelitian desain eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control group. Sampel dalam penelitian ini mahasiswi dengan kadar Hemoglobin <12gr/dl sebanyak 30 orang dibagi menjadi 3 kelompok, mahasiswi yang mendapat suplementasi tablet Fe+jus jambu biji (kelompok I), suplementasi tablet Fe+vitamin C (kelompok II) dan suplementasi tablet Fe (kontrol). Pemberian intervensi dilakukan selama 8 minggu dan pemeriksaan kadar Hb setiap 2 minggu. Analisa data menggunakan Uji paired t test dan uji Anova. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah intervensi 8 minggu diperoleh rerata peningkatan kadar Hb tertinggi pada kelompok tablet Fe+jus jambu biji sebesar 2,13 gr/dL, kelompok tablet Fe+vitamin C sebesar 1,23 gr/dL, dan kelompok tablet Fe sebesar 0,83 gr/dL. Berdasarkan uji Anova setelah intervensi 2 minggu (p=0,010), setelah intervensi 4 minggu (p=0,226), setelah intervensi 6 minggu (p=0,423), setelah intervensi 8 minggu (p=0, 0,267) dengan α=0,05.
{"title":"EFEKTIVITAS PEMBERIAN TABLET ZAT BESI (FE), VITAMIN C DAN JUS BUAH JAMBU BIJI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN (HB) REMAJA PUTRI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM","authors":"Nurul Qamariah Rista Andaruni, Baiq Nurbaety","doi":"10.31764/MJ.V3I2.509","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/MJ.V3I2.509","url":null,"abstract":"Remaja putri memiliki risiko tinggi mengalami anemia, karena setiap bulan pada remaja putri mengalami haid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian tablet besi (Fe), vitamin C dan jus jambu biji terhadap peningkatan kadar hemoglobin remaja putri. Jenis penelitian desain eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control group. Sampel dalam penelitian ini mahasiswi dengan kadar Hemoglobin <12gr/dl sebanyak 30 orang dibagi menjadi 3 kelompok, mahasiswi yang mendapat suplementasi tablet Fe+jus jambu biji (kelompok I), suplementasi tablet Fe+vitamin C (kelompok II) dan suplementasi tablet Fe (kontrol). Pemberian intervensi dilakukan selama 8 minggu dan pemeriksaan kadar Hb setiap 2 minggu. Analisa data menggunakan Uji paired t test dan uji Anova. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah intervensi 8 minggu diperoleh rerata peningkatan kadar Hb tertinggi pada kelompok tablet Fe+jus jambu biji sebesar 2,13 gr/dL, kelompok tablet Fe+vitamin C sebesar 1,23 gr/dL, dan kelompok tablet Fe sebesar 0,83 gr/dL. Berdasarkan uji Anova setelah intervensi 2 minggu (p=0,010), setelah intervensi 4 minggu (p=0,226), setelah intervensi 6 minggu (p=0,423), setelah intervensi 8 minggu (p=0, 0,267) dengan α=0,05.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"114 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77669693","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}