Perkembangan mampu diinterpretasikann selaku satu perubahan fungsional yang sifatnya kualitatif baik dari fungsi fisiknya ataupun mental selaku output hubungannya bersama pengaruh lingkungan. Perkembangan anak mampu dioptimalkan jikalau interaksi diupayakan bersesuaian dengan urgensi anak dalam sejumlah tahapan perkembangannya, pula semenjak bayi masih dikandung. Selain itu, stimulasi yang akurat guna menstimulasi otak balita terkait perkembangan keahliannya guna mampu bergerak, berbicara, berbahasa, serta mandiri. Deteksi dini penyimpangan pertumbuh kembangan mesti dilaksanakan guna mampu mendeteksi lebih dulu perihal eksistensi penyimpangan pertumbuh kembangan balita semisal menangani tiap keluhan orang tua terkait permasalahan pertumbuh kembangan anaknya. Pula faktor stimulasi menjadi begitu krusial pada ranah perkembangn anak. Stimulus orang tua terkait perkembangan anak ialah satu langkah yang dipergunakan pada aktivitas interaksi lanjutan antara orang tua serta anak guna melahirkan hubungan yang hangat, serta memprasaranai anak guna merekonstruksi kecakapannya, yakni perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa serta kemampuan sosialnya sesuai dengan tahapan perkembanganya. Periode krusial dalam periode balita ialah periode pertumbuhan dasar sebab bakal memengaruhi serta melatarbelakangi perkembangan anak berikutnya. Penelitian ini ditujukan guna mengidentifikasi stimulasi pertumbuh kembangan bayi, balita serta anak prasekolah. Tapi, metode penelitian ini mempergunakan mencari data analisa dengan mempergunakan kajian ataupun tinjauan literature dengan mencari jurnal ataupun artikel yang relevansi pada stimulasi pertumbuh kembangan bayi, balita serta anak prasekolah. Populasi dalam studi ini ialah dari bayi, balita, serta anak prasekolah sedang mengalami masa pertumbuhan serta perkembangan. Oleh sebab itu bayi, balita, serta anak prasekolah mesti bersesuaian dengan tugas perkembangannya sehingga orang tua mampu mengobservasi serta merangsang perkembangan sesuai dengan umurnya.
{"title":"STIMULASI PERTUMBUH KEMBANGAN BAYI, BALITA SERTA ANAK PRASEKOLAH","authors":"Siti kholifatul Marhamah, Arum Dwi Anjani, Selawati Selawati, Devy Lestari Nurul Aulia, Nursai’dah Nursai’dah, Hanik Rosida, Vitra Vica","doi":"10.35328/kebidanan.v12i1.2324","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v12i1.2324","url":null,"abstract":"Perkembangan mampu diinterpretasikann selaku satu perubahan fungsional yang sifatnya kualitatif baik dari fungsi fisiknya ataupun mental selaku output hubungannya bersama pengaruh lingkungan. Perkembangan anak mampu dioptimalkan jikalau interaksi diupayakan bersesuaian dengan urgensi anak dalam sejumlah tahapan perkembangannya, pula semenjak bayi masih dikandung. Selain itu, stimulasi yang akurat guna menstimulasi otak balita terkait perkembangan keahliannya guna mampu bergerak, berbicara, berbahasa, serta mandiri. Deteksi dini penyimpangan pertumbuh kembangan mesti dilaksanakan guna mampu mendeteksi lebih dulu perihal eksistensi penyimpangan pertumbuh kembangan balita semisal menangani tiap keluhan orang tua terkait permasalahan pertumbuh kembangan anaknya. Pula faktor stimulasi menjadi begitu krusial pada ranah perkembangn anak. Stimulus orang tua terkait perkembangan anak ialah satu langkah yang dipergunakan pada aktivitas interaksi lanjutan antara orang tua serta anak guna melahirkan hubungan yang hangat, serta memprasaranai anak guna merekonstruksi kecakapannya, yakni perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa serta kemampuan sosialnya sesuai dengan tahapan perkembanganya. Periode krusial dalam periode balita ialah periode pertumbuhan dasar sebab bakal memengaruhi serta melatarbelakangi perkembangan anak berikutnya. Penelitian ini ditujukan guna mengidentifikasi stimulasi pertumbuh kembangan bayi, balita serta anak prasekolah. Tapi, metode penelitian ini mempergunakan mencari data analisa dengan mempergunakan kajian ataupun tinjauan literature dengan mencari jurnal ataupun artikel yang relevansi pada stimulasi pertumbuh kembangan bayi, balita serta anak prasekolah. Populasi dalam studi ini ialah dari bayi, balita, serta anak prasekolah sedang mengalami masa pertumbuhan serta perkembangan. Oleh sebab itu bayi, balita, serta anak prasekolah mesti bersesuaian dengan tugas perkembangannya sehingga orang tua mampu mengobservasi serta merangsang perkembangan sesuai dengan umurnya.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81780069","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-11DOI: 10.35328/kebidanan.v12i1.2245
Yeni Aryani, Fatiyani Alyensi, Okta Vitriani
In postpartum women, the process of returning the uterus to its pre-pregnant form is very important for increasing uterine contractions which can accelerate the involution process. This study aims to compare the effectiveness of consumption of fresh pineapple with processed pineapple (dried pineapple) to decrease uterine fundal height in normal postpartum mothers. This type of research is a quasi-experimental research design with two-groups pre-test-post-test design. The study was conducted at PMB Rosita Pekanbaru City with a population of all postpartum women giving birth at PMB Rosita from February to July 2022 with a sample of 36 people divided into 18 respondents consuming fresh pineapple and 18 consuming dried pineapple (pineapple chips). The sampling technique is purposive sampling. The results of data analysis showed that the average decrease in uterine fundus height after the intervention was an average of 12.17 cm for fresh pineapple consumption and 5.13 cm for processed pineapple fruit consumption (mean). Data analysis using independent t test consumption of fresh pineapple is more effective in accelerating the decrease in uterine fundal height compared to processed pineapple (dried pineapple) with a value of (p: 0.000). It is hoped that this research can be useful for health workers in providing education to postpartum mothers by utilizing pineapple to accelerate the decrease in uterine fundal height.
{"title":"PERBEDAAN KONSUMSI BUAH NANAS SEGAR DENGAN BUAH NENAS OLAHAN TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS NORMAL DI PMB ROSITA KOTA PEKANBARU","authors":"Yeni Aryani, Fatiyani Alyensi, Okta Vitriani","doi":"10.35328/kebidanan.v12i1.2245","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v12i1.2245","url":null,"abstract":"In postpartum women, the process of returning the uterus to its pre-pregnant form is very important for increasing uterine contractions which can accelerate the involution process. This study aims to compare the effectiveness of consumption of fresh pineapple with processed pineapple (dried pineapple) to decrease uterine fundal height in normal postpartum mothers. This type of research is a quasi-experimental research design with two-groups pre-test-post-test design. The study was conducted at PMB Rosita Pekanbaru City with a population of all postpartum women giving birth at PMB Rosita from February to July 2022 with a sample of 36 people divided into 18 respondents consuming fresh pineapple and 18 consuming dried pineapple (pineapple chips). The sampling technique is purposive sampling. The results of data analysis showed that the average decrease in uterine fundus height after the intervention was an average of 12.17 cm for fresh pineapple consumption and 5.13 cm for processed pineapple fruit consumption (mean). Data analysis using independent t test consumption of fresh pineapple is more effective in accelerating the decrease in uterine fundal height compared to processed pineapple (dried pineapple) with a value of (p: 0.000). It is hoped that this research can be useful for health workers in providing education to postpartum mothers by utilizing pineapple to accelerate the decrease in uterine fundal height.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91043009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-11DOI: 10.35328/kebidanan.v12i1.2352
Rizka Angrainy, Rika Istawati, Monifa Putri
Pre Menstrual Syndrome (PMS) is broadly defined as a recurring disorder around 67% of female students who experience premenstrual syndrome disorder is the most disturbing complaint that reduces the quality of learning by up to 50%, around 14% of women between the ages of 20 to 35 years, pre Menstrual syndrome can greatly affect the effect so that it requires them to rest, the premenstrual syndrome will disappear after menstruation is over and due to the lack of knowledge of respondents in understanding the signs and symptoms of premenstrual syndrome. This study aims to determine the relationship between the knowledge and attitudes of female students with premenstrual syndrome (PMS) to find out the signs and symptoms of premenstrual syndrome as early as possible. This type of research uses quantitative analytic methods, with a cross-sectional design, the total population from levels I, II, and III is 228 people, and a sample of 69 people is obtained by accidental sampling technique. Of the 69 respondents who showed good knowledge and did not experience premenstrual syndrome, 18 people (59.9%) were good and 16 (47.1%) experienced premenstrual syndrome. (50.2%) and experienced premenstrual syndrome in 24 people (50.2%). Based on the chi-square test, a p-value of 0.000 was obtained, which means that p <0.05 there is a relationship between female students' knowledge and premenstrual syndrome, p<0.032. There is a significant relationship between student attitudes and premenstrual syndrome.
{"title":"PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA DENGAN PRA MENSTRUASI SINDROM","authors":"Rizka Angrainy, Rika Istawati, Monifa Putri","doi":"10.35328/kebidanan.v12i1.2352","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v12i1.2352","url":null,"abstract":"Pre Menstrual Syndrome (PMS) is broadly defined as a recurring disorder around 67% of female students who experience premenstrual syndrome disorder is the most disturbing complaint that reduces the quality of learning by up to 50%, around 14% of women between the ages of 20 to 35 years, pre Menstrual syndrome can greatly affect the effect so that it requires them to rest, the premenstrual syndrome will disappear after menstruation is over and due to the lack of knowledge of respondents in understanding the signs and symptoms of premenstrual syndrome. This study aims to determine the relationship between the knowledge and attitudes of female students with premenstrual syndrome (PMS) to find out the signs and symptoms of premenstrual syndrome as early as possible. This type of research uses quantitative analytic methods, with a cross-sectional design, the total population from levels I, II, and III is 228 people, and a sample of 69 people is obtained by accidental sampling technique. Of the 69 respondents who showed good knowledge and did not experience premenstrual syndrome, 18 people (59.9%) were good and 16 (47.1%) experienced premenstrual syndrome. (50.2%) and experienced premenstrual syndrome in 24 people (50.2%). Based on the chi-square test, a p-value of 0.000 was obtained, which means that p <0.05 there is a relationship between female students' knowledge and premenstrual syndrome, p<0.032. There is a significant relationship between student attitudes and premenstrual syndrome.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"388 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86822798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-11DOI: 10.35328/kebidanan.v11i2.2241
Domas Nurchandra Pramudianti
Dismenorea adalah nyeri yang terjadi pada perut bagian bawah yang dirasakan saat menstruasi dan dapat bersifat primer atau sekunder akibat adanya peningkatan hormone prostaglandin yang mengakibatkan otot uterus berkontraksi. Dari data yang didapat sekitar 50% Wanita mengalami dismenore selama menstruasi sehingga membuat mereja tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari selama 1-3 hari setiap bulannya. Ada beberapa manajemen nyeri untuk mengatasi dismenore, salah satunya adalah senam dismenore. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam dismenore terhadap penurunan nyeri menstruasi. Penelitian ini termasuk quasi eskperimental dengan design non-equivalent with control group (two group pre test-post test). Populasi seluruh mahasiswi berjumlah 61 orang, dengan sampel sejumlah 18 orang yang diambil secara simple random sampling. Alat ukur untuk mengidentifikasi dismenore menggunakan skala nyeri numerik. Perlakuan yang diberikan adalah senam dismenore sebanyak 5 kali berturut-turut dalam seminggu menjelang mahasiswi yang menstruasi. Rerata skala nyeri sebelum diberikan intervensi pada kelompok intervensi sebesar 5.79 (nyeri sedang), pada kelompok control sebesar 5.30 (nyeri sedang), sedangkat rerata skala nyeri setelah dilakukan senam dismenorea pada kelompok perlakukan sebesar 2.32 (nyeri ringan) dan pada kelompok control sebesar 5.10 (nyeri sedang). Analisis uji statistic dengan Independet T-test didapatkan nilai p-value sebesar 0.006<α=0.05 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara senam dismenore terhadap penurunan disminore. Senam dismenore yang dilakukan sebanyak 5 kali berturut-turut seminggu menjelang menstruasi dapat menurunkan nyeri menstruasi pada mahasiswi. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan senam dismenorea bisa dilaksanakan secara teratur oleh remaja putri menjelang menstruasi untuk mengurangi nyeri pada saat menstruasi
{"title":"PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP NYERI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI","authors":"Domas Nurchandra Pramudianti","doi":"10.35328/kebidanan.v11i2.2241","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i2.2241","url":null,"abstract":"Dismenorea adalah nyeri yang terjadi pada perut bagian bawah yang dirasakan saat menstruasi dan dapat bersifat primer atau sekunder akibat adanya peningkatan hormone prostaglandin yang mengakibatkan otot uterus berkontraksi. Dari data yang didapat sekitar 50% Wanita mengalami dismenore selama menstruasi sehingga membuat mereja tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari selama 1-3 hari setiap bulannya. Ada beberapa manajemen nyeri untuk mengatasi dismenore, salah satunya adalah senam dismenore. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam dismenore terhadap penurunan nyeri menstruasi. \u0000 Penelitian ini termasuk quasi eskperimental dengan design non-equivalent with control group (two group pre test-post test). Populasi seluruh mahasiswi berjumlah 61 orang, dengan sampel sejumlah 18 orang yang diambil secara simple random sampling. Alat ukur untuk mengidentifikasi dismenore menggunakan skala nyeri numerik. Perlakuan yang diberikan adalah senam dismenore sebanyak 5 kali berturut-turut dalam seminggu menjelang mahasiswi yang menstruasi. \u0000 Rerata skala nyeri sebelum diberikan intervensi pada kelompok intervensi sebesar 5.79 (nyeri sedang), pada kelompok control sebesar 5.30 (nyeri sedang), sedangkat rerata skala nyeri setelah dilakukan senam dismenorea pada kelompok perlakukan sebesar 2.32 (nyeri ringan) dan pada kelompok control sebesar 5.10 (nyeri sedang). Analisis uji statistic dengan Independet T-test didapatkan nilai p-value sebesar 0.006<α=0.05 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara senam dismenore terhadap penurunan disminore. \u0000 Senam dismenore yang dilakukan sebanyak 5 kali berturut-turut seminggu menjelang menstruasi dapat menurunkan nyeri menstruasi pada mahasiswi. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan senam dismenorea bisa dilaksanakan secara teratur oleh remaja putri menjelang menstruasi untuk mengurangi nyeri pada saat menstruasi \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87233128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-11DOI: 10.35328/kebidanan.v11i2.2193
Merita Meliyafara Pratiwi, Triatmi Andri Yanuarini, E. Yani
ABSTRAK Keterlambatan bicara dan bahasa merupakan permasalahan perkembangan yang dapat terjadi pada anak balita. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari faktor anak atau faktor orang tua. Tujuan studi literatur ini untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan bicara dan bahasa pada anak balita. Penelitian studi literatur ini menggunakan desain studi systematic mapping study dengan sumber literatur yang didapatkan dari database Pubmed, Wiley, Science Direct, Proquest, SINTA dan Google Scholar. Strategi pengumpulan literatur menggunakan PEOS selanjutnya diseleksi sehingga menghasilkan 27 artikel yang sesuai dengan kriteria penelitian menggunakan tahun publikasi 2017-2021. Berdasarkan 27 artikel yang dianalisis menghasilkan faktor jenis kelamin dapat mempengaruhi keterlambatan bicara dan bahasa pada anak balita yaitu jenis kelamin laki-laki, riwayat prenatal dan perinatal yang mempengaruhi yaitu kelahiran premature dan berat badan lahir rendah, penerapan pola asuh yang dapat mempengaruhi yaitu penerapan asuh yang kurang tepat, durasi penggunaan gadget yang mempengaruhi yaitu lebih dari 30 menit/hari, dan pemberian stimulasi yang dapat mempengaruhi yaitu kurangnya ketepatan pemberian stimulasi. Terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin, riwayat prenatal dan perinatal, penerapan pola asuh, durasi penggunaan gadget, pemberian stimulasi dengan keterlambatan bicara dan bahasa. Pentingnya melakukan pemantauan saat kehamilan, melakukan persiapan menjadi calon orang tua, dan melakukan deteksi dini tumbuh kembang setelah anak lahir.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN BICARA DAN BAHASA PADA ANAK BALITA: STUDI LITERATUR","authors":"Merita Meliyafara Pratiwi, Triatmi Andri Yanuarini, E. Yani","doi":"10.35328/kebidanan.v11i2.2193","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i2.2193","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Keterlambatan bicara dan bahasa merupakan permasalahan perkembangan yang dapat terjadi pada anak balita. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari faktor anak atau faktor orang tua. Tujuan studi literatur ini untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan bicara dan bahasa pada anak balita. Penelitian studi literatur ini menggunakan desain studi systematic mapping study dengan sumber literatur yang didapatkan dari database Pubmed, Wiley, Science Direct, Proquest, SINTA dan Google Scholar. Strategi pengumpulan literatur menggunakan PEOS selanjutnya diseleksi sehingga menghasilkan 27 artikel yang sesuai dengan kriteria penelitian menggunakan tahun publikasi 2017-2021. Berdasarkan 27 artikel yang dianalisis menghasilkan faktor jenis kelamin dapat mempengaruhi keterlambatan bicara dan bahasa pada anak balita yaitu jenis kelamin laki-laki, riwayat prenatal dan perinatal yang mempengaruhi yaitu kelahiran premature dan berat badan lahir rendah, penerapan pola asuh yang dapat mempengaruhi yaitu penerapan asuh yang kurang tepat, durasi penggunaan gadget yang mempengaruhi yaitu lebih dari 30 menit/hari, dan pemberian stimulasi yang dapat mempengaruhi yaitu kurangnya ketepatan pemberian stimulasi. \u0000Terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin, riwayat prenatal dan perinatal, penerapan pola asuh, durasi penggunaan gadget, pemberian stimulasi dengan keterlambatan bicara dan bahasa. Pentingnya melakukan pemantauan saat kehamilan, melakukan persiapan menjadi calon orang tua, dan melakukan deteksi dini tumbuh kembang setelah anak lahir.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85556887","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-11DOI: 10.35328/kebidanan.v11i2.2234
Miftakhul Zanah, Rika Armalini
ABSTRAK Latar Belakang Nyeri persalinan yang tidak bisa diatasi oleh ibu bersalin dapat menimbulkan masalah dan mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, frustasi, putus asa dan menimbulkan stress. Survey pendahuluan di BPM Yenita Kota Pariaman menunjukkan bahwa terdapat (60%) ibu bersalin mengalami nyeri sedang dan (40%) ibu bersalin mengalami nyeri berat. Intensitas nyeri persalinan dapat berkurang dengan pemberian effleurage Massage dan Aroma Terapi Lavender yang dapat menghasilkan hormon endorphin sehingga menimbulkan rasa relaks dan intensitas nyeri pun berkurang. Tujuan penelitian: untuk mengetahui efektifitas effleurage massage dengan aroma terapy lavender terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif di BPM Yenita Kota Pariaman Metode: Jenis penelitian Quasy Eksperimen dengan desain penelitian one group pre test - post test design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Juni 2021. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu bersalin kala 1 fase aktif di BPM Yenita Kota Pariaman dengan sampel 30 orang analisis data menggunakan uji wilxocon. Hasil Penelitian: didapat bahwa rata- rata intensitas nyeri pada Ibu bersalin sebelum dilakukan effleurage Massage dan Aroma Terapi Lavender adalah sebesar 6,00 dan setelah dilakukan effleurage Massage dan Aroma Terapi Lavender adalah 4,60. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada efektivitas pemberian effleurage Massage dan Aroma Terapi Lavender terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada persalinan normal a (p value = 0,000). Kesimpulan: ada efektivitas pemberian effleurage Massage dan Aroma Terapi Lavender terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada persalinan normal.
{"title":"EFEKTIVITAS EFFLEURAGE MASSAGE DENGAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI BPM YENITA KOTA PARIAMAN","authors":"Miftakhul Zanah, Rika Armalini","doi":"10.35328/kebidanan.v11i2.2234","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i2.2234","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Latar Belakang Nyeri persalinan yang tidak bisa diatasi oleh ibu bersalin dapat menimbulkan masalah dan mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, frustasi, putus asa dan menimbulkan stress. Survey pendahuluan di BPM Yenita Kota Pariaman menunjukkan bahwa terdapat (60%) ibu bersalin mengalami nyeri sedang dan (40%) ibu bersalin mengalami nyeri berat. Intensitas nyeri persalinan dapat berkurang dengan pemberian effleurage Massage dan Aroma Terapi Lavender yang dapat menghasilkan hormon endorphin sehingga menimbulkan rasa relaks dan intensitas nyeri pun berkurang. Tujuan penelitian: untuk mengetahui efektifitas effleurage massage dengan aroma terapy lavender terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif di BPM Yenita Kota Pariaman Metode: Jenis penelitian Quasy Eksperimen dengan desain penelitian one group pre test - post test design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Juni 2021. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu bersalin kala 1 fase aktif di BPM Yenita Kota Pariaman dengan sampel 30 orang analisis data menggunakan uji wilxocon. Hasil Penelitian: didapat bahwa rata- rata intensitas nyeri pada Ibu bersalin sebelum dilakukan effleurage Massage dan Aroma Terapi Lavender adalah sebesar 6,00 dan setelah dilakukan effleurage Massage dan Aroma Terapi Lavender adalah 4,60. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada efektivitas pemberian effleurage Massage dan Aroma Terapi Lavender terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada persalinan normal a (p value = 0,000). Kesimpulan: ada efektivitas pemberian effleurage Massage dan Aroma Terapi Lavender terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada persalinan normal. \u0000 ","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81533984","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-11DOI: 10.35328/kebidanan.v11i2.2155
I. Ramadhanti, M. Yusra, F. Fontanella
Berdasarkan data WHO 2017 pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif mencapai 43,5%, jauh memenuhi capaian target dunia yaitu 95%. Di Indonesia hanya mencapai 61,3% dari 80% target pemberian ASI eksklusif. Faktor utama disebabkan sedikitnya pengeluaran ASI awal menyusui dan minimnya pengetahuan ibu. Upaya dalam mengatasi masalah adalah merangsang produksi ASI dengan pemberian sari temulawak yang kaya kandungan lactogogu, polifenol dan flavonoid meransang hipotalamus dalam memaksimalkan pengeluaran hormon prolaktin dibanding herbal lainnya. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh pemberian sari temulawak (Curcuma xanthorhizzaRoxb) terhadap volume ASI Ibu post artum di Wilayah Kerja Puskesmas Airpura tahun 2020. Jenis penelitian pra eksperimen dengan design penelitian one group pretest and posttest. Populasi adalah semua Ibu postpartum primipara hari ke-4 sampai ke-7 sebanyak 35 orang, sampel menggunakan teknik purposive sampling sesuai kriteria inklusi eksklusi adalah 14 orang. Instrumen berupa lembar observasi. Dilakukan uji normalitas saphiro wilc, data berdistribusi normal menggunakan paired sample t test. Hasil analisa univariat didapatkan tata-rata volume ASI pretest adalah 21,07 cc ± SD 7,385, volume ASI posttest adalah 50,71 cc ± 11,906. Hasil analitik bivariat menunjukkan pemberian sari temulawak dengan p-value=0,001 (p<0,05). Kesimpulan bahwa sari temulawak berpengaruh terhadap paningkatan volume ASI ibu postpartum. Disarankan sari temulawak membantu keberhasilan dalam menyusui ASI secara eksklusif.
{"title":"SARI TEMULAWAK (Curcuma XanthorhizzaRoxb) PADA VOLUME ASI IBU POSTPARTUM)","authors":"I. Ramadhanti, M. Yusra, F. Fontanella","doi":"10.35328/kebidanan.v11i2.2155","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i2.2155","url":null,"abstract":"Berdasarkan data WHO 2017 pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif mencapai 43,5%, jauh memenuhi capaian target dunia yaitu 95%. Di Indonesia hanya mencapai 61,3% dari 80% target pemberian ASI eksklusif. Faktor utama disebabkan sedikitnya pengeluaran ASI awal menyusui dan minimnya pengetahuan ibu. Upaya dalam mengatasi masalah adalah merangsang produksi ASI dengan pemberian sari temulawak yang kaya kandungan lactogogu, polifenol dan flavonoid meransang hipotalamus dalam memaksimalkan pengeluaran hormon prolaktin dibanding herbal lainnya. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh pemberian sari temulawak (Curcuma xanthorhizzaRoxb) terhadap volume ASI Ibu post artum di Wilayah Kerja Puskesmas Airpura tahun 2020. Jenis penelitian pra eksperimen dengan design penelitian one group pretest and posttest. Populasi adalah semua Ibu postpartum primipara hari ke-4 sampai ke-7 sebanyak 35 orang, sampel menggunakan teknik purposive sampling sesuai kriteria inklusi eksklusi adalah 14 orang. Instrumen berupa lembar observasi. Dilakukan uji normalitas saphiro wilc, data berdistribusi normal menggunakan paired sample t test. Hasil analisa univariat didapatkan tata-rata volume ASI pretest adalah 21,07 cc ± SD 7,385, volume ASI posttest adalah 50,71 cc ± 11,906. Hasil analitik bivariat menunjukkan pemberian sari temulawak dengan p-value=0,001 (p<0,05). Kesimpulan bahwa sari temulawak berpengaruh terhadap paningkatan volume ASI ibu postpartum. Disarankan sari temulawak membantu keberhasilan dalam menyusui ASI secara eksklusif.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80498766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-11DOI: 10.35328/kebidanan.v11i2.2232
Reka Shafna Wahyuningtyas, Shinta Kristianti, Lumastari Ajeng Wijayanti
Pendahuluan kontrasepsi jangka panjang adalah metode kontrasepsi yang dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama. Pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang sebagai peran penting menurunkan angka fertilitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang adalah pengetahuan. Pengetahuan sangat penting untuk merubah perilaku akseptor untuk menggunakan kontrasepi jangka panjang. Tujuan penelitian ini menganalisis dan mengkaji jurnal yang berkaitan dengan hubungan pengetahuan akseptor dengan keikutsertaan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang. Metode studi literature ini menggunakan sistem kesamaan (compare) yaitu sistem review dengan mencari satu kesaman dalam literature jurnal tersebut maka peneliti akan menarik suatu kesimpulan sesuai dengan tujuan khusus. Keyword (“Pengetahuan” OR “Akseptor” OR “Keikutsertaan” OR “MKJP). Menggunakan database google scholar, pubmed, dan proquest. Hasil mengidentifiksi pengetahuan akseptor, ditemukan 11 jurnal yag membahas tingkat pengetahuan akseptor. 8 dari 11 jurnal selain membahas tingkat pengetahuan juga membahas tentang dukungan suami, pendidikan, dan dukungan keluarga. Menganalisis pengetahuan akseptor dengan keikutsertaan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang dari segi kuantitas, ditemukan 10 jurnal menyatakan nilai p value < 0,05 yang menunjukan bawasannya terdapat hubungan pengetahuan akseptor dengan keikutsertaan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang. 1 jurnal menyatakan p value >0,05 yang menunjukkan bawasannya tidak terdapat hubungan pengetahuan dengan keikutsertaan menggunkan metode kontasepsi jangka panjang. Kesimpulan dari hasil penelitian pengetahuan akseptor dapat mempengaruhi keikutsertaan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang.
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENGGUNAKAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG","authors":"Reka Shafna Wahyuningtyas, Shinta Kristianti, Lumastari Ajeng Wijayanti","doi":"10.35328/kebidanan.v11i2.2232","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i2.2232","url":null,"abstract":"Pendahuluan kontrasepsi jangka panjang adalah metode kontrasepsi yang dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama. Pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang sebagai peran penting menurunkan angka fertilitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang adalah pengetahuan. Pengetahuan sangat penting untuk merubah perilaku akseptor untuk menggunakan kontrasepi jangka panjang. Tujuan penelitian ini menganalisis dan mengkaji jurnal yang berkaitan dengan hubungan pengetahuan akseptor dengan keikutsertaan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang. Metode studi literature ini menggunakan sistem kesamaan (compare) yaitu sistem review dengan mencari satu kesaman dalam literature jurnal tersebut maka peneliti akan menarik suatu kesimpulan sesuai dengan tujuan khusus. Keyword (“Pengetahuan” OR “Akseptor” OR “Keikutsertaan” OR “MKJP). Menggunakan database google scholar, pubmed, dan proquest. Hasil mengidentifiksi pengetahuan akseptor, ditemukan 11 jurnal yag membahas tingkat pengetahuan akseptor. 8 dari 11 jurnal selain membahas tingkat pengetahuan juga membahas tentang dukungan suami, pendidikan, dan dukungan keluarga. Menganalisis pengetahuan akseptor dengan keikutsertaan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang dari segi kuantitas, ditemukan 10 jurnal menyatakan nilai p value < 0,05 yang menunjukan bawasannya terdapat hubungan pengetahuan akseptor dengan keikutsertaan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang. 1 jurnal menyatakan p value >0,05 yang menunjukkan bawasannya tidak terdapat hubungan pengetahuan dengan keikutsertaan menggunkan metode kontasepsi jangka panjang. Kesimpulan dari hasil penelitian pengetahuan akseptor dapat mempengaruhi keikutsertaan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90551281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nyeri merupakan suatu bentuk ketidaknyamanan yang didefinisikan dalam berbagai perspektif. Rasa nyeri yang dialami selama persalinan berbeda-beda pada setiap ibu. Beberapa penanganan nyeri persalinan sebagian besar merupakan tindakan medis. Puskesmas Sungai Kakap hanya melakukan teknik relaksasi pernapasan untuk mengurangi rasa nyeri pada persalinan. Salah satu metode non farmakologi yang sangat efektif dalam menanggulangi rasa nyeri adalah dengan massage kneading, counterpressure serta kneading dan counterpressure. Tujuan penelitian ini menganalisis efektivitas massage kneading, counterpressure serta kneading dan counterpressure terhadap penurunan intensitas nyeri pada inpartu kala I fase aktif. Metode penelitian ini menggunakan metode quasy eksperiment dengan rancangan three group pretest-posttest dengan sampel 30 responden menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner NRS, SOP massage kneading, counterpressure serta kneading dan counterpressure. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa massage kneading (p=0,004), counterpressure (p=0,004), serta kombinasi kneading dan counterpressure (p=0,002) efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada inpartu kala I fase aktif. Tidak ada perbedaan efektivitas antara ketiga massage tersebut terhadap penurunan intensitas nyeri inpartu kala I fase aktif (p=0,485).
{"title":"EFEKTIVITAS MASSAGE KNEADING COUNTERPRESSURE SERTA KOMBINASI KNEADING DAN COUNTERPRESSURE TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA INPARTU KALA I FASE AKTIF","authors":"Febthia Rika, Asmaurika Pramuwidya, Dianna Dianna, Rakhmawati Rakhmawati","doi":"10.35328/kebidanan.v11i2.2219","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i2.2219","url":null,"abstract":"Nyeri merupakan suatu bentuk ketidaknyamanan yang didefinisikan dalam berbagai perspektif. Rasa nyeri yang dialami selama persalinan berbeda-beda pada setiap ibu. Beberapa penanganan nyeri persalinan sebagian besar merupakan tindakan medis. Puskesmas Sungai Kakap hanya melakukan teknik relaksasi pernapasan untuk mengurangi rasa nyeri pada persalinan. Salah satu metode non farmakologi yang sangat efektif dalam menanggulangi rasa nyeri adalah dengan massage kneading, counterpressure serta kneading dan counterpressure. Tujuan penelitian ini menganalisis efektivitas massage kneading, counterpressure serta kneading dan counterpressure terhadap penurunan intensitas nyeri pada inpartu kala I fase aktif. Metode penelitian ini menggunakan metode quasy eksperiment dengan rancangan three group pretest-posttest dengan sampel 30 responden menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner NRS, SOP massage kneading, counterpressure serta kneading dan counterpressure. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa massage kneading (p=0,004), counterpressure (p=0,004), serta kombinasi kneading dan counterpressure (p=0,002) efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada inpartu kala I fase aktif. Tidak ada perbedaan efektivitas antara ketiga massage tersebut terhadap penurunan intensitas nyeri inpartu kala I fase aktif (p=0,485).","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89584093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rendahnya persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Fe di Puskesmas Rambatan II tahun 2020 yaitu 34,7 % dan masih terdapatnya angka anemia pada ibu hamil pada tahun 2022 di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Rambatan II Kabupaten Tanah Datar. Metode penelitian yang dilakukan bersifat analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Rambatan II yang berjumlah 138 orang, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan sampel berjumlah 54 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48,1% responden berpengetahuan cukup, 66,7% sikap negatif dan 83,3% suami mendukung. Hasil analisis dari masing-masing variabel dengan chi square menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (p value = 0,003), kemudian ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu hamil dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (p value = 0,026), serta tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (p value = 0,065). Disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe serta tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe. Tenaga kesehatan disarankan agar memberikan dan meningkatkan informasi tentang manfaat tablet Fe sehingga masyarakat termotivasi untuk patuh mengkonsumsi tablet Fe tersebut.
2020年在医疗中心获得Fe药片的孕妇比例较低,目前为347.%,并于2022年在该区产妇贫血。本研究的目的是确定孕妇在平原区Puskesmas ramwalk II区的工作场所消费Fe平板电脑的相关因素。所做的研究方法具有交叉设计的分析性。这项研究的人群是138人的puskesmas ram行使职场产妇,使用的抽样技术是一种采样样,样本数量为54人。研究结果显示,48.1%的受访者对负面态度有足够的了解,66.7%,83.3%的丈夫支持。用太极广场每个变量的分析结果指出,孕妇和合规知识之间存在着有意义的消费平板电脑Fe (p value = 0.003),后来在孕妇的态度之间有意义的关系的服从,消费了Fe (p value = 0.026碑),以及不服从丈夫和支持消费之间存在着有意义的Fe (p value = 0.065平板电脑)。结论是,知识和态度与产妇服从之间有一种有意义的联系,而丈夫的支持与产前服从之间没有一种有意义的联系。卫生保健工作者被建议提供和增加关于Fe平板电脑的好处的信息,从而激励人们遵守Fe平板电脑。
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE","authors":"Ainal Mardiah, Widya Nengsih, Indreswati Indreswati, Rezky Agusnur Rizita","doi":"10.35328/kebidanan.v11i2.2248","DOIUrl":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v11i2.2248","url":null,"abstract":"Rendahnya persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Fe di Puskesmas Rambatan II tahun 2020 yaitu 34,7 % dan masih terdapatnya angka anemia pada ibu hamil pada tahun 2022 di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Rambatan II Kabupaten Tanah Datar. Metode penelitian yang dilakukan bersifat analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Rambatan II yang berjumlah 138 orang, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan sampel berjumlah 54 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48,1% responden berpengetahuan cukup, 66,7% sikap negatif dan 83,3% suami mendukung. Hasil analisis dari masing-masing variabel dengan chi square menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (p value = 0,003), kemudian ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu hamil dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (p value = 0,026), serta tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (p value = 0,065). Disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe serta tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe. Tenaga kesehatan disarankan agar memberikan dan meningkatkan informasi tentang manfaat tablet Fe sehingga masyarakat termotivasi untuk patuh mengkonsumsi tablet Fe tersebut.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84800217","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}