This research was conducted to obtain lecture tools (syllabus, SAP, textbooks and worksheets) that use metacognitive strategies, and see the effectiveness of lecture tools in shaping students' abilities to solve mathematical problems. The research design used is ADDIE development research. This research will be conducted on third semester students of the PGSD study program, Faculty of Education and Humanities, Pelita Bangsa University, TA 2022/2023 in the Elementary Mathematics Learning course. This teaching material is declared valid based on the validation results of experts, practitioners and media experts which are marked by the acquisition of a hih score so that it is suitable for use. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan perangkat perkuliahan (silabus, SAP, buku ajar dan LKS) yang menggunakan strategi metakognitif, serta melihat keefektifan perangkat perkuliahan dalam membentuk kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah matematika. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan ADDIE. Penelitian ini akan dilakukan pada mahasiswa semester tiga program studi PGSD Fakultas Pendidikan dan Ilmu Budaya Universitas Pelita Bangsa TA 2022/2023 pada mata kuliah Pembelajaran Matematika SD. Bahan ajar ini dinyatakan valid berdasarkan hasil validasi ahli, praktisi dan ahli media yang ditandai dengan perolehan skor hih sehingga layak digunakan.
{"title":"OPTIMIZING MATHEMATICAL PROBLEM-SOLVING SKILLS AMONG STUDENT THROUGH METACOGNITIVE-BASED TEACHING MATERIALS DEVELOPMENT","authors":"Liyana Sunanto, Mahpudin, Stkip NU Indramayu","doi":"10.31949/jcp.v9i2.4621","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.4621","url":null,"abstract":"This research was conducted to obtain lecture tools (syllabus, SAP, textbooks and worksheets) that use metacognitive strategies, and see the effectiveness of lecture tools in shaping students' abilities to solve mathematical problems. The research design used is ADDIE development research. This research will be conducted on third semester students of the PGSD study program, Faculty of Education and Humanities, Pelita Bangsa University, TA 2022/2023 in the Elementary Mathematics Learning course. This teaching material is declared valid based on the validation results of experts, practitioners and media experts which are marked by the acquisition of a hih score so that it is suitable for use.\u0000Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan perangkat perkuliahan (silabus, SAP, buku ajar dan LKS) yang menggunakan strategi metakognitif, serta melihat keefektifan perangkat perkuliahan dalam membentuk kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah matematika. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan ADDIE. Penelitian ini akan dilakukan pada mahasiswa semester tiga program studi PGSD Fakultas Pendidikan dan Ilmu Budaya Universitas Pelita Bangsa TA 2022/2023 pada mata kuliah Pembelajaran Matematika SD. Bahan ajar ini dinyatakan valid berdasarkan hasil validasi ahli, praktisi dan ahli media yang ditandai dengan perolehan skor hih sehingga layak digunakan.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45310445","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Uin Sayyid, Ali Rahmatullah Tulungagung, Jurnal Cakrawala Pendas
Grebeg Pancasila is a local culture of Blitar, East Jawa, which is rich in symbols and meanings. However, the study of the meaning of Grebeg Pancasila is not understood in depth and is only limited in knowing, not yet reaching the feeling and acting stage. This study aims to analyze 1) the essence of Grebeg Pancasila; 2) The form of Grebeg Pancasila; 3) Stages of Grebeg Pancasila; 4) the meaning of thematic learning; and 5) learning implementation in Elementary Schools. Descriptive research using qualitative approach was used to conduct this study. Some participants such as the head of education and culture office, society, and elementary teachers and students were involved in this study. Several open questions were listed to interview the participants. Meanwhile, field notes were written when observing the Grebeg Pancasila rites and thematic learning activities in elementary schools. The data got from the interview and observation was analyzed qualitatively by using thematic analysis.. The results of the study show that Grebeg Pancasila is a tradition of people in Blitar Town, East Jawa which is intended to commemorate the birthday of Pancasila as the noble cultural value in Indonesian nation. In Grebeg Pancasila, there are several series of activities which include the Bedhol Pusaka Nagari, Malam Tirakatan, Cultural Ceremonies, and Kirab Gunungan Lima, and ended by Kenduri Pancasila. The series of activities and values contained in Grebeg Pancasila can be used as a basis for developing a value learning model, especially in the context of thematic learning at the elementary school level. Grebeg Pancasila merupakan salah satu budaya lokal Blitar Jawa Timur yang kaya simbol dan makna. Akan tetapi, kajian mengenai makna setiap ritus Grebeg Pancasila kurang dipahami secara mendalam dan hanya sebatas knowing belum sampai pada tahap feeling dan acting. Studi ini bertujuan menganalisis tentang (1) Hakikat ritus Grebeg Pancasila; (2) Bentuk ritus Grebeg Pancasila; (3) Tahapan ritus Grebeg Pancasila; (4) makna pembelajaran tematik; serta (5) Implementasi Pembelajaran di Sekolah Dasar. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif digunakan untuk melakukan studi ini. Beberapa partisipan seperti: Kepala Dinas Pendidikan dan Budaya, masyarakat, dan guru dan siswa SD dilibatkan dalam studi ini. Beberapa pertanyaan terbuka didaftar untuk melakukan wawancara dengan partisipan. Sementara itu, beberapa catatan lapangan dibuat ketika melakukan observasi terhadap ritus Grebeg Pancasila dan aktivitas pembelajaran tematik di SD Kota Blitar. Data yang diperoleh dari wawancara dan observasi dianalisis secara kualitatif dengan tematik analisis. . Hasil penelitian menunjukan bahwa Gerebeg Pancasila merupakan tradisi masyarakat Blitar Jawa Timur yang ditujukan untuk memperingati hari lahirnya Pancasila sebagai nilai luhur budaya bangsa Indonesia. Pada kegiatan Grebeg Pancasila terdapat beberapa rangkaian kegiatan yang meliputi bedhol pusaka nagari, malam tirakatan,
{"title":"THE PHILOSOPHICAL BASIS OF GREBEG PANCASILA IN THEMATIC LEARNING OF ELEMENTARY STUDENTS","authors":"Uin Sayyid, Ali Rahmatullah Tulungagung, Jurnal Cakrawala Pendas","doi":"10.31949/jcp.v9i2.3889","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.3889","url":null,"abstract":"Grebeg Pancasila is a local culture of Blitar, East Jawa, which is rich in symbols and meanings. However, the study of the meaning of Grebeg Pancasila is not understood in depth and is only limited in knowing, not yet reaching the feeling and acting stage. This study aims to analyze 1) the essence of Grebeg Pancasila; 2) The form of Grebeg Pancasila; 3) Stages of Grebeg Pancasila; 4) the meaning of thematic learning; and 5) learning implementation in Elementary Schools. Descriptive research using qualitative approach was used to conduct this study. Some participants such as the head of education and culture office, society, and elementary teachers and students were involved in this study. Several open questions were listed to interview the participants. Meanwhile, field notes were written when observing the Grebeg Pancasila rites and thematic learning activities in elementary schools. The data got from the interview and observation was analyzed qualitatively by using thematic analysis.. The results of the study show that Grebeg Pancasila is a tradition of people in Blitar Town, East Jawa which is intended to commemorate the birthday of Pancasila as the noble cultural value in Indonesian nation. In Grebeg Pancasila, there are several series of activities which include the Bedhol Pusaka Nagari, Malam Tirakatan, Cultural Ceremonies, and Kirab Gunungan Lima, and ended by Kenduri Pancasila. The series of activities and values contained in Grebeg Pancasila can be used as a basis for developing a value learning model, especially in the context of thematic learning at the elementary school level.\u0000Grebeg Pancasila merupakan salah satu budaya lokal Blitar Jawa Timur yang kaya simbol dan makna. Akan tetapi, kajian mengenai makna setiap ritus Grebeg Pancasila kurang dipahami secara mendalam dan hanya sebatas knowing belum sampai pada tahap feeling dan acting. Studi ini bertujuan menganalisis tentang (1) Hakikat ritus Grebeg Pancasila; (2) Bentuk ritus Grebeg Pancasila; (3) Tahapan ritus Grebeg Pancasila; (4) makna pembelajaran tematik; serta (5) Implementasi Pembelajaran di Sekolah Dasar. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif digunakan untuk melakukan studi ini. Beberapa partisipan seperti: Kepala Dinas Pendidikan dan Budaya, masyarakat, dan guru dan siswa SD dilibatkan dalam studi ini. Beberapa pertanyaan terbuka didaftar untuk melakukan wawancara dengan partisipan. Sementara itu, beberapa catatan lapangan dibuat ketika melakukan observasi terhadap ritus Grebeg Pancasila dan aktivitas pembelajaran tematik di SD Kota Blitar. Data yang diperoleh dari wawancara dan observasi dianalisis secara kualitatif dengan tematik analisis. . Hasil penelitian menunjukan bahwa Gerebeg Pancasila merupakan tradisi masyarakat Blitar Jawa Timur yang ditujukan untuk memperingati hari lahirnya Pancasila sebagai nilai luhur budaya bangsa Indonesia. Pada kegiatan Grebeg Pancasila terdapat beberapa rangkaian kegiatan yang meliputi bedhol pusaka nagari, malam tirakatan, ","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41437529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Winggowati, T. Herman, Jurnal Cakrawala Pendas
Women are often considered more talkative than men. But is it true that women have better communication skills than men? This study aims to analyze and obtain an overview of students' mathematical communication skills or called Kemampuan Komunikasi Matematis (KKM) in Bahasa Indonesia based on gender differences in comparative material. The method in this research is ex-post facto. The subjects in this study were 6th grade students at an elementary school in the city of Bandung with a total of 27 boys and 35 girls. The research instrument used was a test of mathematical communication skills (KKM), which measures the ability to solve word problems on comparative material. Data analysis in this study to see the mean difference test between the scores of mathematical communication skills (KKM) based on gender. The results of this study concluded that there was no difference in the effect of gender (male and female) on mathematical communication skills (KKM). Women and men have the same potential to have mathematical communication skills while practicing and learning. The results of this study can be used as a basis for educators to train mathematical communication skills to students in elementary schools fairly. Perempuan kerap kali dianggap lebih cerewet dibanding laki-laki. Tapi benarkah bahwa perempuan memiliki kemampuan komunikasi matematis yangg lebih baik dibanding laki-laki? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh gambaran tentang kemampuan komunikasi matematis(KKM) siswa berdasarkan perbedaan jenis kelamin pada materi perbandingan. Metode dalam penelitian ini adalah ex-post facto.Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas 6 di sebuah sekolah dasar di Kota Bandung dengan jumlah, 27 orang laki-laki dan 35 orang perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal tes kemampuan kemampuan komunikasi matematis (KKM), yang mengukur kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi perbandingan.Analisis data pada penelitian ini untuk melihat uji perbedaan rerata antara skor kemampuan komunikasi matematis (KKM) berdasarkan jenis kelamin.Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) terhadap kemampuan komunikasi matematis (KKM). Perempuan maupun laki-laki berpotensi yang sama besar memiliki kemampuan komunikasi matematis selama berlatih dan berusaha. Hasil penelitian ini dapat dijadiakan landasan bagi para pendidikan untuk melatihkan kemampuan komunikasi matematis secara adil kepada siswa di sekolah dasar.
{"title":"THE EFFECT OF GENDER ON ELEMENTARY STUDENTS' MATHEMATICAL COMMUNICATION ABILITY","authors":"Sri Winggowati, T. Herman, Jurnal Cakrawala Pendas","doi":"10.31949/jcp.v9i2.4626","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.4626","url":null,"abstract":"Women are often considered more talkative than men. But is it true that women have better communication skills than men? This study aims to analyze and obtain an overview of students' mathematical communication skills or called Kemampuan Komunikasi Matematis (KKM) in Bahasa Indonesia based on gender differences in comparative material. The method in this research is ex-post facto. The subjects in this study were 6th grade students at an elementary school in the city of Bandung with a total of 27 boys and 35 girls. The research instrument used was a test of mathematical communication skills (KKM), which measures the ability to solve word problems on comparative material. Data analysis in this study to see the mean difference test between the scores of mathematical communication skills (KKM) based on gender. The results of this study concluded that there was no difference in the effect of gender (male and female) on mathematical communication skills (KKM). Women and men have the same potential to have mathematical communication skills while practicing and learning. The results of this study can be used as a basis for educators to train mathematical communication skills to students in elementary schools fairly.\u0000Perempuan kerap kali dianggap lebih cerewet dibanding laki-laki. Tapi benarkah bahwa perempuan memiliki kemampuan komunikasi matematis yangg lebih baik dibanding laki-laki? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh gambaran tentang kemampuan komunikasi matematis(KKM) siswa berdasarkan perbedaan jenis kelamin pada materi perbandingan. Metode dalam penelitian ini adalah ex-post facto.Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas 6 di sebuah sekolah dasar di Kota Bandung dengan jumlah, 27 orang laki-laki dan 35 orang perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal tes kemampuan kemampuan komunikasi matematis (KKM), yang mengukur kemampuan menyelesaikan soal cerita pada materi perbandingan.Analisis data pada penelitian ini untuk melihat uji perbedaan rerata antara skor kemampuan komunikasi matematis (KKM) berdasarkan jenis kelamin.Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) terhadap kemampuan komunikasi matematis (KKM). Perempuan maupun laki-laki berpotensi yang sama besar memiliki kemampuan komunikasi matematis selama berlatih dan berusaha. Hasil penelitian ini dapat dijadiakan landasan bagi para pendidikan untuk melatihkan kemampuan komunikasi matematis secara adil kepada siswa di sekolah dasar.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43014355","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The fact that the educational role of parents is lacking in forming clean and healthy living habits is the background of this research. As subjects of formal education for students, parents must be able to develop practices that prioritize cleanliness and health. During the Covid-19 pandemic, instilling clean and healthy living habits became very important for students in the world of education. The study was conducted by involving fourth-grade elementary school students as participants to determine how effective parents' role was in influencing the development of clean and healthy living habits by using a quantitative cross-sectional design approach based on survey analysis. The research findings show that simple linear regression analysis shows a parental influence coefficient of 1.106 which gives a positive value. The t-test also showed that the parental role variable had a higher t count, namely 17.581, than t table 1.993, along with a Pearson value of 0.902 and a significance value of 0.000, less than 0.05. From the R2 test, parental influence gives a value of 0.813 or 81.3%, and other variables provide a value of 0.187 or 18.7%. Therefore, the conclusion is that the role of parents is very influential and has a strong relationship in forming clean and healthy living habits for fourth-grade elementary school students. Fakta bahwa peran edukatif orang tua yang kurang dalam membentuk kebiasaan hidup bersih dan sehat menjadi latar belakang penelitian ini. Orang tua, sebagai subjek pendidikan formal bagi siswa, harus mampu membentuk kebiasaan yang memprioritaskan kebersihan dan kesehatan. Selama pandemi Covid-19, menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat menjadi sangat penting bagi siswa dalam dunia pendidikan. Penelitian dilakukan dengan melibatkan siswa kelas IV sekolah dasar sebagai partisipan untuk mengetahui seberapa efektif peran orang tua dalam mempengaruhi perkembangan kebiasaan hidup bersih dan sehat dengan menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross-sectional berbasis analisis survei. Temuan penelitian menunjukkan bahwa analisis regresi linier sederhana menunjukkan koefisien pengaruh orang tua sebesar 1,106 yang memberikan nilai positif. Pada uji t juga dihasilkan bahwa variabel peran orang tua memiliki t hitung lebih besar yaitu 17,581 dari t tabel 1,993 beserta nilai pearson sebesar 0,902 dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dari uji R2 bahwa pengaruh orang tua memberikan nilai sebesar 0,813 atau 81,3%, dan variabel lain memberikan nilai sebesar 0,187 atau 18,7%. Oleh karena itu, kesimpulannya adalah bahwa peran orang tua sangat berpengaruh dan memiliki hubungan yang kuat dalam membentuk kebiasaan hidup bersih dan sehat bagi siswa kelas IV sekolah dasar.
{"title":"THE INFLUENCE OF ROLE PARENTS IN HABITUATION GRADE IV ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS IMPLEMENT CLEAN AND HEALTHY BEHAVIOR","authors":"Isna Nurazmi, Diki Rukmana","doi":"10.31949/jcp.v9i2.4675","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.4675","url":null,"abstract":"The fact that the educational role of parents is lacking in forming clean and healthy living habits is the background of this research. As subjects of formal education for students, parents must be able to develop practices that prioritize cleanliness and health. During the Covid-19 pandemic, instilling clean and healthy living habits became very important for students in the world of education. The study was conducted by involving fourth-grade elementary school students as participants to determine how effective parents' role was in influencing the development of clean and healthy living habits by using a quantitative cross-sectional design approach based on survey analysis. The research findings show that simple linear regression analysis shows a parental influence coefficient of 1.106 which gives a positive value. The t-test also showed that the parental role variable had a higher t count, namely 17.581, than t table 1.993, along with a Pearson value of 0.902 and a significance value of 0.000, less than 0.05. From the R2 test, parental influence gives a value of 0.813 or 81.3%, and other variables provide a value of 0.187 or 18.7%. Therefore, the conclusion is that the role of parents is very influential and has a strong relationship in forming clean and healthy living habits for fourth-grade elementary school students.\u0000Fakta bahwa peran edukatif orang tua yang kurang dalam membentuk kebiasaan hidup bersih dan sehat menjadi latar belakang penelitian ini. Orang tua, sebagai subjek pendidikan formal bagi siswa, harus mampu membentuk kebiasaan yang memprioritaskan kebersihan dan kesehatan. Selama pandemi Covid-19, menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat menjadi sangat penting bagi siswa dalam dunia pendidikan. Penelitian dilakukan dengan melibatkan siswa kelas IV sekolah dasar sebagai partisipan untuk mengetahui seberapa efektif peran orang tua dalam mempengaruhi perkembangan kebiasaan hidup bersih dan sehat dengan menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross-sectional berbasis analisis survei. Temuan penelitian menunjukkan bahwa analisis regresi linier sederhana menunjukkan koefisien pengaruh orang tua sebesar 1,106 yang memberikan nilai positif. Pada uji t juga dihasilkan bahwa variabel peran orang tua memiliki t hitung lebih besar yaitu 17,581 dari t tabel 1,993 beserta nilai pearson sebesar 0,902 dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dari uji R2 bahwa pengaruh orang tua memberikan nilai sebesar 0,813 atau 81,3%, dan variabel lain memberikan nilai sebesar 0,187 atau 18,7%. Oleh karena itu, kesimpulannya adalah bahwa peran orang tua sangat berpengaruh dan memiliki hubungan yang kuat dalam membentuk kebiasaan hidup bersih dan sehat bagi siswa kelas IV sekolah dasar.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44111241","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Literacy and numeracy abilities are determining factors for individual success in learning. Currently, literacy and numeracy skills are the main subjects in the independent curriculum. As one of the programs of the independent curriculum in tertiary institutions, the kampus mengajar is intended to serve the purpose of increasing students' literacy and numeracy skills. This study aims to describe the results of research on improving literacy and numeracy skills in elementary schools. This research uses a qualitative approach. Data was collected through interviews and questionnaires. The object of this research is schools that run kampus mengajar programs in Garut Regency. The data were then analyzed using qualitative methods. The results of this study indicate that the kampus mengajar program has contribution in increasing students' literacy and numeracy in elementary schools, especially 3T schools. The kampus mengajar program contributes a lot to activities both in learning and activities outside the classroom. This is very possible for students to have good literacy skills. This is due to the existence of learning innovations offered by students in the target schools. Kemampuan literasi dan numerasi menjadi faktor penentu keberhasilan individu dalam belajar. Saat ini kemampuan literasi dan numerasi menjadi pembelajaran pokok di kurikulum merdeka. Sebagai salah satu program dari kurikulum merdeka di perguruan tinggi, kampus mengajar dimaksudkan untuk melakukan pengabdian pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil penelitian tentang peningkatan kemampuan literasi dan numerasi di sekolah dasar. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi fenomenologi. Data diambil melalui wawancara dan angket. Objek penelitian ini yaitu sekolah-sekolah yang menjalankan program kampus mengajar di Kabupaten Garut. Data kemudian dianalisis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa program kampus mengajar memiliki kontribusi dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa di sekolah dasar terutama sekolah 3T. Program kampus mengajar memberikan banyak kontribusi kegiatan baik dalam pembelajaran ataupun kegiatan di luar kelas. Hal ini sangat memungkin siswa memiliki kemampuan literasi yang baik. Ini dikarenakan adanya inovasi pembelajaran yang ditawarkan oleh mahasiswa di sekolah sasaran.
{"title":"IMPROVING NUMERACY LITERACY SKILLS OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS THROUGH THE KAMPUS MENGAJAR (KAMPUS MENGAJAR) PROGRAM POLICY","authors":"Nur Fatonah, J. Permana, E. Syaodih","doi":"10.31949/jcp.v9i2.4597","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.4597","url":null,"abstract":"Literacy and numeracy abilities are determining factors for individual success in learning. Currently, literacy and numeracy skills are the main subjects in the independent curriculum. As one of the programs of the independent curriculum in tertiary institutions, the kampus mengajar is intended to serve the purpose of increasing students' literacy and numeracy skills. This study aims to describe the results of research on improving literacy and numeracy skills in elementary schools. This research uses a qualitative approach. Data was collected through interviews and questionnaires. The object of this research is schools that run kampus mengajar programs in Garut Regency. The data were then analyzed using qualitative methods. The results of this study indicate that the kampus mengajar program has contribution in increasing students' literacy and numeracy in elementary schools, especially 3T schools. The kampus mengajar program contributes a lot to activities both in learning and activities outside the classroom. This is very possible for students to have good literacy skills. This is due to the existence of learning innovations offered by students in the target schools.\u0000Kemampuan literasi dan numerasi menjadi faktor penentu keberhasilan individu dalam belajar. Saat ini kemampuan literasi dan numerasi menjadi pembelajaran pokok di kurikulum merdeka. Sebagai salah satu program dari kurikulum merdeka di perguruan tinggi, kampus mengajar dimaksudkan untuk melakukan pengabdian pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil penelitian tentang peningkatan kemampuan literasi dan numerasi di sekolah dasar. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi fenomenologi. Data diambil melalui wawancara dan angket. Objek penelitian ini yaitu sekolah-sekolah yang menjalankan program kampus mengajar di Kabupaten Garut. Data kemudian dianalisis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa program kampus mengajar memiliki kontribusi dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa di sekolah dasar terutama sekolah 3T. Program kampus mengajar memberikan banyak kontribusi kegiatan baik dalam pembelajaran ataupun kegiatan di luar kelas. Hal ini sangat memungkin siswa memiliki kemampuan literasi yang baik. Ini dikarenakan adanya inovasi pembelajaran yang ditawarkan oleh mahasiswa di sekolah sasaran.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45893914","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research is based on gathering information in the field that educators in learning have not presented many game activities. This study aims to produce domino card media in science learning in class VI SD with a valid, practical, and potential effect. This type of research is development research using the Borg & Gall model including 8 stages of research and information gathering, planning, initial product development, preliminary trials, revision of preliminary trial results, limited trials, extensive trials, final product revisions. This research was conducted in class VI of SD Negeri 235 Palembang. The results showed that the domino card media was in the "very valid" category, namely 86.6% of the average results of the validators. The practicality tested on a limited basis is categorized as "very practical" which is 98%. The potential effect obtained from the distribution of student learning outcomes tests in the trial is broadly categorized as "very potential effect" which is 90.6%. Based on the results obtained, the domino card media is very feasible and can provide variations in presenting game activities, especially in learning science about the solar system. Dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Guna menfasilitasi peserta didik pada kegiatan pembelajaran lebih antusias dan berkesan dengan bermain namun belum sering dihadirkan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media kartu domino pada pembelajaran IPA dikelas VI sekolah dasar dengan yang valid, praktis, dan efek potensial. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan menggunakan model Borg & Gall dari 10 langkah hanya 8 tahap yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk awal, 4) uji coba pendahuluan, 5) revisi hasil uji coba pendahuluan, 6) uji coba secara terbatas, 7) uji coba secara luas, 8) revisi produk final. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI Sekolah Dasar Negeri 235 Palembang dengan hasil penelitian menunjukkan media kartu dalam kategori “sangat valid” yaitu 86,6% dari hasil rata-rata para validator. Kepraktisan yang diuji coba dengan delapan peserta didik dengan nilai 95%. dan tanggapan pendidik dengan nilai 98% dalam kategori “sangat praktis”. Efek potensial yang didapat dari penyebaran tes hasil belajar peserta didik pada uji coba di kelas VI A dikategorikan “sangat efek potensial” yaitu 90,6% . Berdasarkan hasil yang diperoleh media kartu domino sangat layak dan dapat memberikan variasi dalam menghadirkan kegiatan permainan khususnya pada pembelajaran IPA materi tata surya.
这项研究是基于在该领域收集的信息,即教育工作者在学习中没有提出许多游戏活动。本研究旨在为SD六班的科学学习制作具有有效、实用和潜在效果的多米诺牌媒体。这类研究是使用Borg&Gall模型的开发研究,包括8个阶段的研究和信息收集、规划、初始产品开发、初步试验、初步试验结果的修订、有限试验、广泛试验和最终产品修订。这项研究是在SD Negeri 235 Palembang的VI级进行的。结果表明,多米诺卡介质属于“非常有效”类别,即验证器平均结果的86.6%。在有限的基础上测试的实用性被归类为“非常实用”,即98%。在试验中,从学生学习结果测试的分布中获得的潜在效果被广泛归类为“非常潜在的效果”,为90.6%。根据获得的结果,多米诺牌媒体非常可行,可以在展示游戏活动方面提供变化,特别是在学习太阳系科学方面。在创造有趣的学习活动。在更热情、更有效的学习活动中使用方便受过教育的参与者玩耍,但不经常表演。本研究旨在为IPA六级小学教育制作具有有效、实用和潜在效果的多米诺牌媒体。研究类型是使用Borg&Gall模型的开发研究,该模型仅包括10个步骤:1)研究和信息收集,2)规划,3)初始产品开发,4)初步测试,5)修订初步测试结果,6)有限测试,7)广泛测试,8)最终产品审查。这项研究在国立235小学六班进行。研究表明,卡片媒体属于“非常有效”类别,即验证者平均结果的86.6%。对八名参与者进行了实践测试,结果提高了95%。“非常实用”类别的教育回应率为98%。通过传播VI A类测试的注册参与者的研究结果获得的潜在影响被归类为“非常潜在的影响”,即90.6%。根据多米诺牌媒体获得的结果,这是非常有价值的,可以为游戏活动的呈现提供变化,特别是在IPA对太阳系材料的研究中。
{"title":"DEVELOPMENT OF DOMINO CARD MEDIA IN SCIENCE LEARNING IN GRADE VI ELEMENTARY SCHOOL","authors":"Imam Khairurrijal, Bambang Hermansah, Puji Ayurachmawati","doi":"10.31949/jcp.v9i2.4523","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.4523","url":null,"abstract":"This research is based on gathering information in the field that educators in learning have not presented many game activities. This study aims to produce domino card media in science learning in class VI SD with a valid, practical, and potential effect. This type of research is development research using the Borg & Gall model including 8 stages of research and information gathering, planning, initial product development, preliminary trials, revision of preliminary trial results, limited trials, extensive trials, final product revisions. This research was conducted in class VI of SD Negeri 235 Palembang. The results showed that the domino card media was in the \"very valid\" category, namely 86.6% of the average results of the validators. The practicality tested on a limited basis is categorized as \"very practical\" which is 98%. The potential effect obtained from the distribution of student learning outcomes tests in the trial is broadly categorized as \"very potential effect\" which is 90.6%. Based on the results obtained, the domino card media is very feasible and can provide variations in presenting game activities, especially in learning science about the solar system.\u0000Dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Guna menfasilitasi peserta didik pada kegiatan pembelajaran lebih antusias dan berkesan dengan bermain namun belum sering dihadirkan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media kartu domino pada pembelajaran IPA dikelas VI sekolah dasar dengan yang valid, praktis, dan efek potensial. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan menggunakan model Borg & Gall dari 10 langkah hanya 8 tahap yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk awal, 4) uji coba pendahuluan, 5) revisi hasil uji coba pendahuluan, 6) uji coba secara terbatas, 7) uji coba secara luas, 8) revisi produk final. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI Sekolah Dasar Negeri 235 Palembang dengan hasil penelitian menunjukkan media kartu dalam kategori “sangat valid” yaitu 86,6% dari hasil rata-rata para validator. Kepraktisan yang diuji coba dengan delapan peserta didik dengan nilai 95%. dan tanggapan pendidik dengan nilai 98% dalam kategori “sangat praktis”. Efek potensial yang didapat dari penyebaran tes hasil belajar peserta didik pada uji coba di kelas VI A dikategorikan “sangat efek potensial” yaitu 90,6% . Berdasarkan hasil yang diperoleh media kartu domino sangat layak dan dapat memberikan variasi dalam menghadirkan kegiatan permainan khususnya pada pembelajaran IPA materi tata surya.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42262357","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Metacognition is one-factor influencing students' processes and learning achievement. Many studies have shown that metacognition helps individuals become more effective learners, enabling them to regulate and improve their thinking and learning methods more effectively. This study aims to produce metacognitive-based teaching materials for the subject of Science in Grade IV Elementary School with the Merdeka Curriculum and to test its validity. This research is a Research and Development (R & D) using the Borg and Gall development model, which is simplified into seven stages: a preliminary study, research planning, design development, limited trial, revision of limited trial, large-scale trial, and revision of large-scale trial. The samples were selected using a purposive sampling technique, with 10 students in the limited trial and 26 in the large-scale trial. The validity of the teaching materials was evaluated by subject matter experts, metacognitive experts, and educational media experts, as well as response questionnaires from teachers and students. The data analysis technique used is descriptive, which presents the product development results. The results of the study show that the development of metacognitive-based teaching materials for the subject of Science in Grade IV Elementary School with the Merdeka Curriculum is valid and feasible to use, based on the validation results from subject matter experts, metacognitive experts, and educational media experts, as well as student assessment questionnaires with average criteria of excellent. The results of the large-scale trial show an increase in student learning motivation, from 45% of students with high self-directed learning motivation to 70% of 26 students. Metakognisi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar siswa. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa metakognisi membantu seseorang menjadi pembelajar yang lebih efektif, karena metakognisi menjadikan seseorang mampu mengatur dan memperbaiki cara berpikir dan belajarnya secara lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar yang berbasis metakognitif pada mata pelajaran IPAS kelas IV SD dengan Kurikulum Merdeka serta menguji kevalidannya. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R & D) dengan model pengembangan Borg and Gall yang disederhanakan menjadi tujuh tahap yaitu, studi pendahuluan, perencanaan penelitian, pengembangan desain, uji coba terbatas, revisi uji coba terbatas, uji coba skala luas, revisi hasil uji coba secara luas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu 10 pesera didik pada uji coba skala terbatas dan 26 siswa pada uji coba skala luas. Validitas bahan ajar diupayakan melalui validasi ahli materi, ahli metakognitif, dan ahli media pendidikan, serta angket respon dari pendidik dan siswa. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif yang memaparkan hasil pengembangan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan
{"title":"DEVELOPMENT OF IPAS TEACHING MATERIALS IN THE INDEPENDENT CURRICULUM FOR GRADE IV ELEMENTARY SCHOOL BASED ON METACOGNITIVE STRATEGIES","authors":"J. Jumanto, M. Mustofa","doi":"10.31949/jcp.v9i2.4790","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.4790","url":null,"abstract":"Metacognition is one-factor influencing students' processes and learning achievement. Many studies have shown that metacognition helps individuals become more effective learners, enabling them to regulate and improve their thinking and learning methods more effectively. This study aims to produce metacognitive-based teaching materials for the subject of Science in Grade IV Elementary School with the Merdeka Curriculum and to test its validity. This research is a Research and Development (R & D) using the Borg and Gall development model, which is simplified into seven stages: a preliminary study, research planning, design development, limited trial, revision of limited trial, large-scale trial, and revision of large-scale trial. The samples were selected using a purposive sampling technique, with 10 students in the limited trial and 26 in the large-scale trial. The validity of the teaching materials was evaluated by subject matter experts, metacognitive experts, and educational media experts, as well as response questionnaires from teachers and students. The data analysis technique used is descriptive, which presents the product development results. The results of the study show that the development of metacognitive-based teaching materials for the subject of Science in Grade IV Elementary School with the Merdeka Curriculum is valid and feasible to use, based on the validation results from subject matter experts, metacognitive experts, and educational media experts, as well as student assessment questionnaires with average criteria of excellent. The results of the large-scale trial show an increase in student learning motivation, from 45% of students with high self-directed learning motivation to 70% of 26 students.\u0000Metakognisi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar siswa. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa metakognisi membantu seseorang menjadi pembelajar yang lebih efektif, karena metakognisi menjadikan seseorang mampu mengatur dan memperbaiki cara berpikir dan belajarnya secara lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar yang berbasis metakognitif pada mata pelajaran IPAS kelas IV SD dengan Kurikulum Merdeka serta menguji kevalidannya. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R & D) dengan model pengembangan Borg and Gall yang disederhanakan menjadi tujuh tahap yaitu, studi pendahuluan, perencanaan penelitian, pengembangan desain, uji coba terbatas, revisi uji coba terbatas, uji coba skala luas, revisi hasil uji coba secara luas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu 10 pesera didik pada uji coba skala terbatas dan 26 siswa pada uji coba skala luas. Validitas bahan ajar diupayakan melalui validasi ahli materi, ahli metakognitif, dan ahli media pendidikan, serta angket respon dari pendidik dan siswa. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif yang memaparkan hasil pengembangan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan ","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43297332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yusuf Siswantara, Ace Suryadi, M. Hidayat, Ganjar Muhammad Ganeswara, Asnita Sirait
The problem of bad behavior of the younger generation in the form of juvenile delinquency is a major concern in character education in elementary schools. Using qualitative methods, this study aims to raise character education in the educational paradigm of Ki Hadjar Dewantara as a fundamental solution to the problem of juvenile delinquency. The results showed that both the inner interiority in Neng, Ning, Nung, and Nang, the person (will and heart) who is "antêp, mantêp, têtêp," the child's attitude that is "Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl" (attitude area), and the educational method "Among" with spirit: "Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani" can be an effective choice in developing character education. The recommendation for future research is to evaluate the effectiveness of the "Among, Momong, Ngemong" method by focusing on the factors of influence of family environment, peers, and school culture. The concrete solution for primary school education is the preparation of a curriculum that is more focused on building student character by incorporating eastern values and moral education as well as training and developing teacher competencies in carrying out character education in the daily learning process. Masalah perilaku buruk generasi muda dalam bentuk kenakalan remaja menjadi perhatian utama dalam pendidikan karakter di sekolah dasar. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengangkat pendidikan karakter dalam paradigma pendidikan Ki Hadjar Dewantara sebagai solusi mendasar atas masalah kenakalan remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter baik dalam interioritas batin dalam Neng, Ning, Nung, dan Nang, pribadi (kehendak dan hati) yang "antêp, mantêp, têtêp," sikap anak yang "Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl" (area sikap), dan metode pendidikan “Among” dengan semangat: “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani” dapat menjadi pilihan efektif dalam mengembangkan pendidikan karakter. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah untuk mengevaluasi efektivitas metode "Among, Momong, Ngemong" dengan memfokuskan pada faktor-faktor pengaruh lingkungan keluarga, teman sebaya, dan budaya sekolah. Solusi konkret untuk pendidikan sekolah dasar adalah penyusunan kurikulum yang lebih terfokus pada pembentukan karakter siswa dengan memasukkan nilai-nilai ketimuran dan pendidikan moral serta pelatihan dan pengembangan kompetensi guru dalam melaksanakan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran sehari-hari.
年轻一代的不良行为问题以青少年犯罪的形式出现,是小学品格教育的一个主要问题。本研究采用定性方法,旨在提出德万塔拉(Ki Hadjar dewanara)教育范式下的品格教育,作为解决青少年犯罪问题的根本途径。结果表明,能、宁、能、南的内在性,“antêp、mantêp、têtêp”的人(意志、心),“Ngandel、Kandêl、Kêndêl、Bandêl”的态度(态度区),以及“Ing Ngarsa Sung Tulada、Ing Madya Mbangun Karsa、Tut Wuri Handayani”的精神教育方法,都是开展品格教育的有效选择。建议未来的研究,以家庭环境、同伴、学校文化的影响因素为重点,评估“在、妈咪、妈咪”方法的有效性。小学教育的具体解决办法是编制一个课程,更注重通过结合东方价值观和道德教育来培养学生的品格,并培训和发展教师在日常学习过程中开展品格教育的能力。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。登干,孟冈那坎方法的定性,penelitian ini bertujuan untuk孟冈那坎,pendidi坎karakter dalam范例,pendidi坎Ki Hadjar dewanara sebagai solusi mendasar atas masalah kenakalan remaja。Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter baik dalam internioritas batin dalam Neng, Ning, Nung, dan Nang, pribadi (kehendak dan hati) yang "antêp, mantêp, têtêp," sikap anak yang "Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl" (area sikap), dan metode pendidikan " Among " dengan semangat: " Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani " dapat menjadi pilihan efektif dalam mengemdidikan karakter。“在莫蒙之间,莫蒙之间”,“在莫蒙之间”,“在莫蒙之间”,“在莫蒙之间”,“在莫蒙之间”,“在莫蒙之间”,“在莫蒙之间”Solusi konkret untuk pendidikan sekolah dasar adalah penyusunan kurikulum yang lebih terfkus ppenbentukan karakter siswa dengan mamasukkan nilai-nilai ketimuran dan pendidikan moral seri datihan danpengembangan kompetensi guru dalam melaksanakan pendidikan karakter dalam propenbelajan sehari-hari。
{"title":"EDUCATING CHILDREN WITH HEART AND SELF-QUALITY: IMPLICATIONS OF KI HADJAR DEWANTARA'S THINKING ON PRIMARY SCHOOL CHARACTER EDUCATION","authors":"Yusuf Siswantara, Ace Suryadi, M. Hidayat, Ganjar Muhammad Ganeswara, Asnita Sirait","doi":"10.31949/jcp.v9i2.4566","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.4566","url":null,"abstract":"The problem of bad behavior of the younger generation in the form of juvenile delinquency is a major concern in character education in elementary schools. Using qualitative methods, this study aims to raise character education in the educational paradigm of Ki Hadjar Dewantara as a fundamental solution to the problem of juvenile delinquency. The results showed that both the inner interiority in Neng, Ning, Nung, and Nang, the person (will and heart) who is \"antêp, mantêp, têtêp,\" the child's attitude that is \"Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl\" (attitude area), and the educational method \"Among\" with spirit: \"Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani\" can be an effective choice in developing character education. The recommendation for future research is to evaluate the effectiveness of the \"Among, Momong, Ngemong\" method by focusing on the factors of influence of family environment, peers, and school culture. The concrete solution for primary school education is the preparation of a curriculum that is more focused on building student character by incorporating eastern values and moral education as well as training and developing teacher competencies in carrying out character education in the daily learning process.\u0000Masalah perilaku buruk generasi muda dalam bentuk kenakalan remaja menjadi perhatian utama dalam pendidikan karakter di sekolah dasar. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengangkat pendidikan karakter dalam paradigma pendidikan Ki Hadjar Dewantara sebagai solusi mendasar atas masalah kenakalan remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter baik dalam interioritas batin dalam Neng, Ning, Nung, dan Nang, pribadi (kehendak dan hati) yang \"antêp, mantêp, têtêp,\" sikap anak yang \"Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl\" (area sikap), dan metode pendidikan “Among” dengan semangat: “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani” dapat menjadi pilihan efektif dalam mengembangkan pendidikan karakter. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah untuk mengevaluasi efektivitas metode \"Among, Momong, Ngemong\" dengan memfokuskan pada faktor-faktor pengaruh lingkungan keluarga, teman sebaya, dan budaya sekolah. Solusi konkret untuk pendidikan sekolah dasar adalah penyusunan kurikulum yang lebih terfokus pada pembentukan karakter siswa dengan memasukkan nilai-nilai ketimuran dan pendidikan moral serta pelatihan dan pengembangan kompetensi guru dalam melaksanakan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran sehari-hari.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44798208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The ethical awareness had been fading in the Pancasila culture, make some consecuencses that growing negative influence on the younger generation to come. Moreover, the existence of moral degradation and the influence of the so call the era of disruption has potential to acquire ideology’s that contrary to Pancasila. However, the interest of fourth-grade students in learning civics education is still lacking. The results of the initial survey stated that students felt sleepy when learning civics education, in area of the learning media has lacked innovation, namely only using thematic books, tended to be teacher-centered, and students lacked active participation. So that this study developed a website-based media on the practice of Pancasila for motivation to learn Civics Education. This study will use the Research and Development method with the ADDIE model. Data processing in this research is descriptive quantitative. The results obtained from this study were that media and material feasibility tests obtained an average of 94% and 87.4% with very feasible criteria. Product use tests were carried out by small groups and large groups with the results of the respondents indicating a positive attitude towards the media. Then, the motivation to learn civics education obtains an average of 84% and is classified as a very good criteria. So it can be concluded that the development of website-based media can have an influence on interest in learning civics education. With the motivation towards Civics education, students can apply the values contained therein well in the future. Kesadaran etika yang telah memudar terhadap budaya pancasila, menimbulkan beberapa konsekuensi yaitu tumbuhnya pengaruh negatif terhadap generasi muda yang akan datang. Apalagi adanya degradasi moral dan pengaruh era disrupsi berpotensi memperoleh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Namun, minat peserta didik kelas IV dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih kurang. Hasil survey awal menyatakan bahwa peserta didik merasa ngantuk ketika belajar Pendidikan Kewarganegaraan, media pembelajaran kurang inovasi yaitu hanya menggunakan buku tematik, cenderung pembelajaran berpusat pada guru, dan partisipasi aktif peserta didik kurang. Sehingga dalam penelitian ini mengembangkan media berbasis website materi pengamalan Pancasila untuk motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam penelitian ini menggunakan metode Reseacrh and Development (R&D) dengan model ADDIE. Pengolahan data dalam penelitian ini secara kuantitatif deskripstif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa uji kelayakan media dan materi memperoleh rata-rata 94% dan 87,4% dengan kriteria sangat layak. Uji penggunaan produk dilakukan oleh kelompok kecil dan kelompok besar dengan hasil responden diindikasikan positif terhadap media. Kemudian, motivasi belajar pendidikan kewarganegaraan setelah menggunakan media memperoleh rata-rata sebesar 84% dan tergolong kriteria sangat baik. Sehingga dap
潘卡西拉文化中的伦理意识逐渐淡薄,造成了一些后果,对未来的年轻一代产生了越来越大的负面影响。此外,道德堕落的存在和所谓的颠覆时代的影响有可能获得与潘卡西拉相反的意识形态。然而,四年级学生学习公民教育的兴趣仍然缺乏。初步调查结果表明,学生在学习公民教育时感到困倦,在学习媒体方面缺乏创新,即只使用主题书籍,倾向于以教师为中心,学生缺乏积极参与。因此,本研究开发了一个基于网站的媒体,以潘卡西拉的实践作为学习公民教育的动机。本研究将采用ADDIE模型的研究与开发方法。本研究的数据处理是描述性定量的。研究结果表明,介质和材料的可行性测试平均达到94%和87.4%,具有非常可行的标准。产品使用测试由小团体和大团体进行,调查结果表明,受访者对媒体持积极态度。然后,学习公民教育的动机平均得到84%,被归类为非常好的标准。由此可见,网络媒体的发展会对学生学习公民教育的兴趣产生影响。在公民教育的激励下,学生可以在未来很好地应用其中包含的价值观。Kesadaran etika yang telah memudar terhadap budaya pancasila, menimbulkan beberapa konsekuensi yitu tumbuhnya pengaruh阴性terhadap genera muda yang akan datang。Apalagi adanya堕落道德但pengaruh时代破坏了berpotensi成员的意识形态yang bertententangan邓登an Pancasila。Namun, minat perperta didik kelas IV dalam pembelajaran Pendidikan kewarganegaran masih kurang。Hasil调查awal menyatakan bahwa peserta didik merasa angantuk ketika belajan kewarganegaran,媒体penbelajan kurang inovasi yitu hanya menggunakan buku tematik, cenderung penbelajan berpusat parada guru, dan partisipasi aktif peserta didik kurang。媒体基础网站:pengamalan panasila untuk motivasi belajar Pendidikan kewarganegaran。研究与开发(R&D)登干模型ADDIE。蓬蓬拉汉数据管理系统是一种基于数据统计的系统。Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa uji kelayakan media dan materi memperoleh rata-rata 94% dan 87,4% dengan标准sangat layak。Uji penggunaan产品dilakakan oleh kelkelpok kelkelpok dankelpok hasil回应了dilakakakan积极的媒体。Kemudian, motivasi belajar pendidikan kewarganegaraan setelah menggunakan媒体成员perperoleh rata-rata sebesar 84% dan tergolong标准sangat baik。Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan媒体berbasis网站dapat memberikan pengaruh terhadap minat belajar pendidikan kewarganegaraan丹berharap dapat meningkatkan motivasi丹hasil belajar peserta didik为她kedepannya。当一个人说他有动力的时候,他就会有动力的时候,他就会有动力的时候。
{"title":"DEVELOPMENT OF WEBSITE-BASED LEARNING MEDIA ON THE PRACTICE OF PANCASILA ON STUDENT LEARNING MOTIVATION","authors":"Diana Puspita Dewi, A. N. Aeni, R. G. Nugraha","doi":"10.31949/jcp.v9i2.4735","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.4735","url":null,"abstract":"The ethical awareness had been fading in the Pancasila culture, make some consecuencses that growing negative influence on the younger generation to come. Moreover, the existence of moral degradation and the influence of the so call the era of disruption has potential to acquire ideology’s that contrary to Pancasila. However, the interest of fourth-grade students in learning civics education is still lacking. The results of the initial survey stated that students felt sleepy when learning civics education, in area of the learning media has lacked innovation, namely only using thematic books, tended to be teacher-centered, and students lacked active participation. So that this study developed a website-based media on the practice of Pancasila for motivation to learn Civics Education. This study will use the Research and Development method with the ADDIE model. Data processing in this research is descriptive quantitative. The results obtained from this study were that media and material feasibility tests obtained an average of 94% and 87.4% with very feasible criteria. Product use tests were carried out by small groups and large groups with the results of the respondents indicating a positive attitude towards the media. Then, the motivation to learn civics education obtains an average of 84% and is classified as a very good criteria. So it can be concluded that the development of website-based media can have an influence on interest in learning civics education. With the motivation towards Civics education, students can apply the values contained therein well in the future.\u0000Kesadaran etika yang telah memudar terhadap budaya pancasila, menimbulkan beberapa konsekuensi yaitu tumbuhnya pengaruh negatif terhadap generasi muda yang akan datang. Apalagi adanya degradasi moral dan pengaruh era disrupsi berpotensi memperoleh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Namun, minat peserta didik kelas IV dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih kurang. Hasil survey awal menyatakan bahwa peserta didik merasa ngantuk ketika belajar Pendidikan Kewarganegaraan, media pembelajaran kurang inovasi yaitu hanya menggunakan buku tematik, cenderung pembelajaran berpusat pada guru, dan partisipasi aktif peserta didik kurang. Sehingga dalam penelitian ini mengembangkan media berbasis website materi pengamalan Pancasila untuk motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam penelitian ini menggunakan metode Reseacrh and Development (R&D) dengan model ADDIE. Pengolahan data dalam penelitian ini secara kuantitatif deskripstif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa uji kelayakan media dan materi memperoleh rata-rata 94% dan 87,4% dengan kriteria sangat layak. Uji penggunaan produk dilakukan oleh kelompok kecil dan kelompok besar dengan hasil responden diindikasikan positif terhadap media. Kemudian, motivasi belajar pendidikan kewarganegaraan setelah menggunakan media memperoleh rata-rata sebesar 84% dan tergolong kriteria sangat baik. Sehingga dap","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44356478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The background of the research problem is that there are still students who still do not have characters such as courtesy to teachers. The purpose of this study is to analyze the PAI teacher's strategy in the process of internalizing character values to students. The type of research used is qualitative with a descriptive approach. Research data were collected through interviews and observation techniques. Interviews were conducted with the head of madrasah, deputy head of curriculum, teachers, and students. Meanwhile, observations were made of student activities with teachers, both in class and outside the classroom. Data validity was tested using source and method triangulation. Data analysis techniques were carried out with the stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that PAI teachers applied strategies of student self-empowerment (self-efficacy), habituation (conditioning), and the realization of a caring environment (caring community). While the key to success lies in self-exemplary, personal commitment of teachers, and full service. The results of this study provide benefits for the world of education regarding how strategies in shaping children's character. Latar belakang masalah penelitian ialah masih terdapat siswa yang masih tidak mempunyai karakter seperti sopan santun pada guru. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis strategi guru PAI dalam proses internalisasi nilai karakter kepada siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data penelitian dikumpulan melalui teknik wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada kepala madrasah, wakil kepala bidang kurilulum, guru, dan siswa. Sementara itu, observasi dilakukan terhadap kegiatan siswa bersama guru, baik di kelas maupun di luar kelas. Keabsahan data diuji menggunakan triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan guru PAI menerapkan strategi pemberdayaan diri siswa (self-efficacy), pembiasaan (conditioning), dan perwujudanlingkungan yang peduli (caring community). Sedangkan kunci keberhasilannya terletak pada keteladanan diri, komitmen pribadi guru, dan layana penuh. Hasil penelitian ini memberikan manfaat bagi dunia pendidikan mengenai bagaimana strategi dalam membentuk karakter anak.
{"title":"ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION TEACHER STRATEGIES IN INTERNALIZING CHARACTER VALUES IN MADRASAH IBTIDAIYAH STUDENTS","authors":"Karwadi, Deni Indrawan, Jurnal Cakrawala Pendas","doi":"10.31949/jcp.v9i2.4731","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.4731","url":null,"abstract":"The background of the research problem is that there are still students who still do not have characters such as courtesy to teachers. The purpose of this study is to analyze the PAI teacher's strategy in the process of internalizing character values to students. The type of research used is qualitative with a descriptive approach. Research data were collected through interviews and observation techniques. Interviews were conducted with the head of madrasah, deputy head of curriculum, teachers, and students. Meanwhile, observations were made of student activities with teachers, both in class and outside the classroom. Data validity was tested using source and method triangulation. Data analysis techniques were carried out with the stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that PAI teachers applied strategies of student self-empowerment (self-efficacy), habituation (conditioning), and the realization of a caring environment (caring community). While the key to success lies in self-exemplary, personal commitment of teachers, and full service. The results of this study provide benefits for the world of education regarding how strategies in shaping children's character.\u0000Latar belakang masalah penelitian ialah masih terdapat siswa yang masih tidak mempunyai karakter seperti sopan santun pada guru. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis strategi guru PAI dalam proses internalisasi nilai karakter kepada siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data penelitian dikumpulan melalui teknik wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada kepala madrasah, wakil kepala bidang kurilulum, guru, dan siswa. Sementara itu, observasi dilakukan terhadap kegiatan siswa bersama guru, baik di kelas maupun di luar kelas. Keabsahan data diuji menggunakan triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan guru PAI menerapkan strategi pemberdayaan diri siswa (self-efficacy), pembiasaan (conditioning), dan perwujudanlingkungan yang peduli (caring community). Sedangkan kunci keberhasilannya terletak pada keteladanan diri, komitmen pribadi guru, dan layana penuh. Hasil penelitian ini memberikan manfaat bagi dunia pendidikan mengenai bagaimana strategi dalam membentuk karakter anak.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47499948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}