The purpose of this study is to develop mathematics differentiation learning worksheets based on learning style and to know the impact for mathematics understanding ability in 4th grade. The method we used was R&D including 10 steps. The instruments were a validation test, questionnaire for teachers and students, and an understanding concept test. Validation and questionnaire data analyzed by descriptive quantitative. Although, mathematics understanding ability data analyzed by difference test and N-Gain test. The results of this study show that the differentiation learning worksheets fit with the criteria. Eligibility validation from experts gets an average of 91%. Practically based on teachers and students’ responses get an average 86%. It means that the learning materials are very valid. The learning materials in experiment class can increase the understanding concept with N-Gain 0,74. We can conclude that with mathematics differentiation learning worksheets can increase mathematics understanding ability. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD Matematika Berdiferensiasi Gaya Belajar dan mengetahui pengaruhnya terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa di kelas IV SD. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (RnD) yang terdiri atas 10 langkah. Instrumen pengumpul data meliputi lembar validasi, angket respon guru dan siswa, dan tes pemahaman konsep. Data validasi dan kepraktisan dianalisis secara kuantitatif deskriptif, sedangkan data kemampuan pemahaman matematis dianalisis dengan uji beda dan n-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berdiferensiasi yang dikembangkan memenuhi kriteria kelayakan, kepraktisan, dan keefektifan. Validasi kelayakan oleh ahli memperoleh rata-rata skor 91% (sangat layak). Kepraktisan mengacu pada respon guru dan siswa memperoleh rata-rata skor 86% (sangat baik). LKPD berdiferensiasi di kelas eksperimen mampu meningkatkan kemampuan pemahaman matematis secara efektif dibanding kelas kontrol dengan n-gain 0,74. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa sesuai gaya belajarnya dapat dipengaruhi oleh LKPD berdiferensiasi.
本研究的目的是开发基于学习风格的数学区分学习工作表,并了解其对四年级学生数学理解能力的影响。我们使用的方法是研发,包括10个步骤。测试工具包括验证性测试、师生问卷和理解概念测试。验证和问卷数据采用描述性定量分析。通过差异测试和N-Gain测试分析了数学理解能力数据。本研究的结果表明,微分学习工作表符合标准。专家资格验证的平均成功率为91%。实际上,根据老师和学生的回答,平均得到86%。这意味着学习材料是非常有效的。实验课的学习材料可以增加对概念的理解,n增益为0,74。我们可以得出这样的结论:用数学微分法学习工作表可以提高数学理解能力。Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD matmatatika berberdiensis Gaya Belajar danmengetahui pengaruhnya terhadap kemapan pemahaman matmatatis siswa di kelas IV SD。Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (RnD) yang terdiri atas 10 langkah。仪器测量数据meliputi lembar validasi, angket response guru dan siswa, dan manman konsep。数据的有效性是由数据分析和定量分析组成的,数据的有效性是由数据分析和定量分析组成的,数据的有效性是由数据分析和定量分析组成的。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa LKPD berdisiya yang dikembangkan memenenkiteria kelayakan, kepraktisan, dan keefektifan。Validasi kelayakan oleh ahli memperoleh rata-rata skor 91% (sangat layak)。印度人民党(kepaktisan mengacu pada)的反应大师丹·西瓦(dan siswa)表示,他的反应很好。LKPD在不同种群间的差异,在不同种群间的差异,不同种群间的差异,不同种群间的差异。Berdasarkan hasil tersebut, dapat dispulpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matmatatis siswa sesuai gaya belajarya dapat dipengaruhi oleh LKPD berdiffisias。
{"title":"THE DEVELOPMENT OF ASSISTED WORKSHEETS DIFFERENTIATION LEARNING BASED ON LEARNING STYLE: HOW GREAT IT CAN HELP STUDENTS’ MATHEMATICAL UNDERSTANDING ABILITY?","authors":"Cucun Sutinah, M. G. Ristiana","doi":"10.31949/jcp.v9i2.4541","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.4541","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to develop mathematics differentiation learning worksheets based on learning style and to know the impact for mathematics understanding ability in 4th grade. The method we used was R&D including 10 steps. The instruments were a validation test, questionnaire for teachers and students, and an understanding concept test. Validation and questionnaire data analyzed by descriptive quantitative. Although, mathematics understanding ability data analyzed by difference test and N-Gain test. The results of this study show that the differentiation learning worksheets fit with the criteria. Eligibility validation from experts gets an average of 91%. Practically based on teachers and students’ responses get an average 86%. It means that the learning materials are very valid. The learning materials in experiment class can increase the understanding concept with N-Gain 0,74. We can conclude that with mathematics differentiation learning worksheets can increase mathematics understanding ability.\u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD Matematika Berdiferensiasi Gaya Belajar dan mengetahui pengaruhnya terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa di kelas IV SD. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (RnD) yang terdiri atas 10 langkah. Instrumen pengumpul data meliputi lembar validasi, angket respon guru dan siswa, dan tes pemahaman konsep. Data validasi dan kepraktisan dianalisis secara kuantitatif deskriptif, sedangkan data kemampuan pemahaman matematis dianalisis dengan uji beda dan n-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berdiferensiasi yang dikembangkan memenuhi kriteria kelayakan, kepraktisan, dan keefektifan. Validasi kelayakan oleh ahli memperoleh rata-rata skor 91% (sangat layak). Kepraktisan mengacu pada respon guru dan siswa memperoleh rata-rata skor 86% (sangat baik). LKPD berdiferensiasi di kelas eksperimen mampu meningkatkan kemampuan pemahaman matematis secara efektif dibanding kelas kontrol dengan n-gain 0,74. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa sesuai gaya belajarnya dapat dipengaruhi oleh LKPD berdiferensiasi.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46380600","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research is motivated by the facts in the field that show the low learning results of students in integrated thematic learning due to teachers who have not been seen developing learning models and students' understanding of the learning material provided, resulting in students participating less in participating in learning. The purpose of this research is to describe the use of the Discovery Learning Model can improve student learning outcomes in integrated thematic learning theme 6 grade V elementary school. This study is a Classr Action Research that uses qualitative and quantitative methods. It is done in two cycles, cycle I (two sessions), cycle II (one session), and it is done in four stages: planning, doing the work, watching, and thinking about it. This study's participants were 21 fifth-grade students and teachers from SDN 24 Limo Koto, Sijunjung Regency. Cycle I's lesson plan research obtain results with an score of 83%, and cycle II saw an increase, with an score of 91.6%. In cycle II, the assessment of teacher activities increased with an score of 90%. In cycle I, the score was 71.5%. The average score for assessment of learner activities in cycle I was 69.8%, and it increased in cycle II to 86.6%. In this study, integrated thematic learning outcomes had an score of 67 percentage for cycle I and an score of 81.4% for cycle II. Integrated thematic learning in class V SDN 24 Limo Koto Sijunjung Regency using the Discovery Learning Model can improve student learning outcomes. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta di lapangan yang memperlihatkan rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu dikarenakan guru yang belum terlihat mengembangkan model pembelajaran dan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang diberikan, mengakibatkan peserta didik kurang berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran. Tujuan penelitiąn ini adalah untuk mendeskripsikąn penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu tema 6 kelas V sekolah dasar. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, siklus I(Dua Pertemuan), siklus II(Satu Pertemuan) dan dilakukan dalam empat tahapan; perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Partisipan penelitian ini adalah 21 siswa dan guru kelas V dari SDN 24 Limo Koto, Kabupaten Sijunjung. Penelitian RPP siklus I memperoleh hasil dengan nilai 83%, dan siklus II mengalami peningkatan dengan nilai 91,6%. Pada siklus II, penilaian aktivitas guru mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 90%. Pada siklus I, nilai rata-rata sebesar 71,5%. Nilai rata-rata untuk penilaian aktivitas peserta didik pada siklus I adalah 69,8%, dan meningkat pada siklus II menjadi 86,6%. Pada penelitian ini, hasil belajar tematik terpadu siswa memiliki nilai 67 untuk siklus I dan nilai 81,4% untuk siklus II. Pembelajaran tematik terp
本研究的动机是由于该领域的事实表明,由于没有看到教师开发学习模式和学生对所提供的学习材料的理解,学生在综合主题学习中学习效果较低,导致学生参与学习的参与度较低。本研究旨在探讨运用发现学习模式在小学五年级六年级主题综合学习中对学生学习成果的改善作用。本研究是一项定性与定量相结合的行动研究。它分为两个循环,循环I(两次会议),循环II(一次会议),它分为四个阶段:计划,工作,观察和思考。本研究的参与者是21名五年级的学生和老师,他们来自四俊中摄政区Limo Koto SDN 24。Cycle I的教案研究取得了83%的成绩,Cycle II的教案研究取得了91.6%的成绩。在第二周期,教师活动的评估增加,得分达到90%。在第一个周期,得分为71.5%。第一阶段学习者活动评估的平均得分为69.8%,第二阶段学习者活动评估的平均得分为86.6%。在本研究中,综合主题学习成果在第一阶段的得分为67%,在第二阶段的得分为81.4%。在SDN 24班《Limo Koto Sijunjung Regency》中使用发现学习模式的综合主题学习可以提高学生的学习效果。Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta di lapangan,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员,成员。Tujuan penelitiąn ini adalah untuk mendeskripsikąn penggunaan模型pembelajan发现学习dapat meningkatkan hasil belajar siswa padpadpembelajan tematik terpadu tema 6 kelas V sekolah dasar。Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan方法定性与定量。Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, siklus I(dua Pertemuan), siklus II(Satu Pertemuan) dan dilakukan dalam empat tahapan;perencanan, pelaksanaan, pengamatan Dan refleksi。Partisipan penelitian ini adalah 21 siswa dan guru kelas V dari SDN 24 Limo Koto, Kabupaten Sijunjung。Penelitian RPP siklus I memperoleh hasil dengan nilai 83%, dan siklus II mengalami peningkatan dengan nilai 91.6%。帕达·斯克鲁斯二世,巴基斯坦活动大师门格拉米·潘宁卡丹·登甘尼拉·拉塔达90%。帕达·斯克鲁斯1,尼拉·拉塔·斯贝萨尔71.5%。Nilai - rata-rata untuk penilaiaiaktivitas peserta didik pada sikus I adalah 69,8%,而meningkat pada sikus II menjadi 86,6%。Pada penelitian ini, hasil belajar tematik terpadu siswa memiliki nilai 67 untuk sikus I dan nilai 81,4% untuk sikus II。Pembelajaran tematik terpadu di kelas V SDN 24 Limo Koto Kabupaten Sijunjung menggunakan模型Pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa。
{"title":"IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES IN INTEGRATED THEMATIC LEARNING THEME 6 USING DISCOVERY LEARNING MODEL IN CLASS V ELEMENTARY SCHOOL","authors":"I. Indra, M. Lena","doi":"10.31949/jcp.v9i2.4689","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.4689","url":null,"abstract":"This research is motivated by the facts in the field that show the low learning results of students in integrated thematic learning due to teachers who have not been seen developing learning models and students' understanding of the learning material provided, resulting in students participating less in participating in learning. The purpose of this research is to describe the use of the Discovery Learning Model can improve student learning outcomes in integrated thematic learning theme 6 grade V elementary school. This study is a Classr Action Research that uses qualitative and quantitative methods. It is done in two cycles, cycle I (two sessions), cycle II (one session), and it is done in four stages: planning, doing the work, watching, and thinking about it. This study's participants were 21 fifth-grade students and teachers from SDN 24 Limo Koto, Sijunjung Regency. Cycle I's lesson plan research obtain results with an score of 83%, and cycle II saw an increase, with an score of 91.6%. In cycle II, the assessment of teacher activities increased with an score of 90%. In cycle I, the score was 71.5%. The average score for assessment of learner activities in cycle I was 69.8%, and it increased in cycle II to 86.6%. In this study, integrated thematic learning outcomes had an score of 67 percentage for cycle I and an score of 81.4% for cycle II. Integrated thematic learning in class V SDN 24 Limo Koto Sijunjung Regency using the Discovery Learning Model can improve student learning outcomes.\u0000Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta di lapangan yang memperlihatkan rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu dikarenakan guru yang belum terlihat mengembangkan model pembelajaran dan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang diberikan, mengakibatkan peserta didik kurang berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran. Tujuan penelitiąn ini adalah untuk mendeskripsikąn penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu tema 6 kelas V sekolah dasar. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, siklus I(Dua Pertemuan), siklus II(Satu Pertemuan) dan dilakukan dalam empat tahapan; perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Partisipan penelitian ini adalah 21 siswa dan guru kelas V dari SDN 24 Limo Koto, Kabupaten Sijunjung. Penelitian RPP siklus I memperoleh hasil dengan nilai 83%, dan siklus II mengalami peningkatan dengan nilai 91,6%. Pada siklus II, penilaian aktivitas guru mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 90%. Pada siklus I, nilai rata-rata sebesar 71,5%. Nilai rata-rata untuk penilaian aktivitas peserta didik pada siklus I adalah 69,8%, dan meningkat pada siklus II menjadi 86,6%. Pada penelitian ini, hasil belajar tematik terpadu siswa memiliki nilai 67 untuk siklus I dan nilai 81,4% untuk siklus II. Pembelajaran tematik terp","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43254654","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Resya Sanita Wirakusumah, I. Isrok’atun, R. G. Nugraha
In 2021 the Ministry of Education and Culture said that 60% of teachers still have limited mastery of ICT. As teachers who are constantly improving their teaching skills, developing their potential to realize the quality of learning by relying on technology is one way to increase competence in the application of ICT in the education sector. This research aims to describe the preparation of teaching strategies for teachers from schools that have implemented technology-based blended learning methods since 2019. This type of research is descriptive qualitative research using the case study method. Data collection methods used are interviews, observation, documentation, and questionnaires to support research. Interviews were conducted with the Head of the Elementary School Program, 2 offline teachers, 3 learning designers, and 1 online teacher, along with 17 teachers who filled out the questionnaire. From the results of research with questionnaires from 17 teachers, 82.6% strongly agreed and 17.6% agreed on the statement that the preparation of a teaching strategy consisting of a teaching-learning component in it is something that can increase the effectiveness of applied technology-based blended learning. Based on the results obtained, the teaching strategies that were developed before carrying out teaching and learning activities and in the process were considered to improve the quality and effectiveness of technology-based blended learning methods. Pada tahun 2021 Kementrian Pendidikan dan Budaya menyebutkan masih ada 60% guru yang penguasaan TIK-nya masih terbatas. Sebagaimana guru yang senantiasa meningkatkan kemampuan dalam mengajar, maka mengembangkan potensi diri demi mewujudkan kualitas suatu pembelajaran dengan mengandalkan teknologi salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi dalam penerapan TIK dalam bidang pendidikan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan penyusunan strategi mengajar guru dari sekolah yang menerapkan metode blended learning berbasis teknologi sejak tahun 2019. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan angket untuk menunjang penelitian. Wawancara dilakukan bersama Kepala Program Sekolah Dasar, 2 orang guru luring, 3 orang learning designers, dan 1 orang guru daring, beserta 17 guru yang mengisi angket. Dari hasil penelitian dengan angket dari 17 guru, 82,6% sangat setuju dan 17,6% setuju atas pernyataan bahwa penyusunan strategi mengajar yang terdiri atas komponen belajar-mengajar didalamnya merupakan hal yang dapat meningkatkan efektivitas blended learning berbasis teknologi yang diterapkan. Bedasarkan hasil yang diperoleh bahwa strategi mengajar yang disusun sebelum melakukan kegiatan belajar-mengajar serta dalam prosesnya dinilai meningkatkan kualitas serta efektivitas dari metode blended learning berbasis teknologi.
2021年,韩国教育和文化部表示,60%的教师对信息通信技术的掌握程度仍然有限。作为不断提高教学技能的教师,开发自身潜能,依靠技术实现学习质量,是提高ICT在教育领域应用能力的途径之一。本研究旨在描述自2019年以来实施基于技术的混合学习方法的学校教师的教学策略准备。这种类型的研究是使用案例研究方法的描述性定性研究。使用的数据收集方法是访谈、观察、文献和问卷调查来支持研究。访谈对象包括小学项目负责人、2名线下教师、3名学习设计师和1名线上教师,以及17名填写问卷的教师。从对17名教师的问卷调查结果来看,82.6%的教师强烈同意,17.6%的教师同意,教学策略的制定中包含了教与学的成分,可以提高基于应用技术的混合式学习的有效性。根据所获得的结果,考虑在开展教与学活动之前和过程中制定的教学策略,以提高基于技术的混合式学习方法的质量和有效性。Pada tahun 2021 Kementrian Pendidikan dan Budaya menyebutkan masih ada 60% guru yang penguasaan TIK-nya masih terbatasSebagaimana guru yang senantiasa meningkatkan kemampuan dalam mengajar, maka mengembangkan潜能,diri demi mewujudkan kualitas suatu pembelajan dengan mengandalkan技术,salah satu kalu untuk meningkatkan kompetensi dalam penerapan TIK dalam bidang pendidikan。Penelitian ini memoriliki tujuan untuk mendeskripsikan penerapkan strategy . mengajar guru dari sekolah yang menerapkan方法混合学习基础技术[j], 2014。本文介绍了一种定性分析方法的研究实例。[3]方法企鹅数据,观测资料,文献资料,统计数据,统计数据。Wawancara dilakukan bersama Kepala Program Sekolah Dasar, 2位橙师引诱,3位橙师学习设计师,1位橙师大胆,17位橙师杨梦琪。中文翻译:Dari hasil penelitian dengan angket Dari, guru, 84,6 % setuju atas pernyataan bahwa penyusunan strategi mengajar yang terdiri atas komponen belajar-mengajar didalamnya merupakan hal yang dapat meningkatkan efektivitas混合学习基础技术yang diiterapkan。混合学习方法:基于基础技术的混合学习。
{"title":"ANALYSIS OF TEACHING STRATEGIES OF SEKOLAH MURID MERDEKA (SMM) TEACHERS IN INCREASING THE EFFECTIVENESS OF TECHNOLOGY-BASED BLENDED LEARNING","authors":"Resya Sanita Wirakusumah, I. Isrok’atun, R. G. Nugraha","doi":"10.31949/jcp.v9i2.4715","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.4715","url":null,"abstract":"In 2021 the Ministry of Education and Culture said that 60% of teachers still have limited mastery of ICT. As teachers who are constantly improving their teaching skills, developing their potential to realize the quality of learning by relying on technology is one way to increase competence in the application of ICT in the education sector. This research aims to describe the preparation of teaching strategies for teachers from schools that have implemented technology-based blended learning methods since 2019. This type of research is descriptive qualitative research using the case study method. Data collection methods used are interviews, observation, documentation, and questionnaires to support research. Interviews were conducted with the Head of the Elementary School Program, 2 offline teachers, 3 learning designers, and 1 online teacher, along with 17 teachers who filled out the questionnaire. From the results of research with questionnaires from 17 teachers, 82.6% strongly agreed and 17.6% agreed on the statement that the preparation of a teaching strategy consisting of a teaching-learning component in it is something that can increase the effectiveness of applied technology-based blended learning. Based on the results obtained, the teaching strategies that were developed before carrying out teaching and learning activities and in the process were considered to improve the quality and effectiveness of technology-based blended learning methods.\u0000Pada tahun 2021 Kementrian Pendidikan dan Budaya menyebutkan masih ada 60% guru yang penguasaan TIK-nya masih terbatas. Sebagaimana guru yang senantiasa meningkatkan kemampuan dalam mengajar, maka mengembangkan potensi diri demi mewujudkan kualitas suatu pembelajaran dengan mengandalkan teknologi salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi dalam penerapan TIK dalam bidang pendidikan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan penyusunan strategi mengajar guru dari sekolah yang menerapkan metode blended learning berbasis teknologi sejak tahun 2019. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan angket untuk menunjang penelitian. Wawancara dilakukan bersama Kepala Program Sekolah Dasar, 2 orang guru luring, 3 orang learning designers, dan 1 orang guru daring, beserta 17 guru yang mengisi angket. Dari hasil penelitian dengan angket dari 17 guru, 82,6% sangat setuju dan 17,6% setuju atas pernyataan bahwa penyusunan strategi mengajar yang terdiri atas komponen belajar-mengajar didalamnya merupakan hal yang dapat meningkatkan efektivitas blended learning berbasis teknologi yang diterapkan. Bedasarkan hasil yang diperoleh bahwa strategi mengajar yang disusun sebelum melakukan kegiatan belajar-mengajar serta dalam prosesnya dinilai meningkatkan kualitas serta efektivitas dari metode blended learning berbasis teknologi.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46807224","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal Cakrawala Pendas, Afina Zahrah, M. Ramadhanti, L. Nuryanti, Ahmad Deliar Nudita
Seluruh dunia dikejutkan dengan menyebarnya virus COVID 19 hal ini membuat semua sector kehidupan menjadi terhambat aktivitasnya, termasuk dunia pendidikan yang juga merasakan dampak yang signifikan. Dunia pendidikan mengalami perubahan baru dalam menerapkan kebijakan, semula pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka datang ke kelas namun harus berubah menjadi belajar dari rumah. Perubahan kebijakan ini terjadi secara cepat dilaksanakan mengingat dampak pandemic di Indonesia sudah menyebar luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pembelajaran matematika kelas tinggi berbasis daring di masa pandemic covid 19. Sehingga dapat memberikan solusi bagi pendidik dan manfaat dalam melaksanakan pembelajaran matematika kelas tinggi berbasis daring di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran daring siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di SDN Mangunjaya 01 Bekasi. Model evaluasi CIPP dari Stufflebeam digunakan sebagai metode evaluasi dalam penelitian kali ini. Penelitian ini berfokus pada pengevaluasian pelaksanaan pembelajaran daring mata pelajaran matematika yang ditinjau dari aspek konten (Context), masukan (Input), Proses (Process), dan Hasil (Product). Sumber data berasal dari kepala sekolah, guru matematika kelas V dan siswa kelas V di SDN Mangunjaya 01 Bekasi. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini adalah pembelajaran matematika daring di SDN Mangunjaya 01 Bekasi berjalan tidak efektif dikarenakan berbagai kendala seperti jaringan internet yang kurang mendukung, minimnya penyampaian materi dari guru, latihan soal yang tidak terpantau sehingga membuat siswa tidak merasakan manfaat dari pembelajaran daring. WhatsApp dirasa kurang efektif jika digunakan untuk pembelajaran daring matematika.
{"title":"EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN DARING SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR","authors":"Jurnal Cakrawala Pendas, Afina Zahrah, M. Ramadhanti, L. Nuryanti, Ahmad Deliar Nudita","doi":"10.31949/jcp.v8i4.3169","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v8i4.3169","url":null,"abstract":"Seluruh dunia dikejutkan dengan menyebarnya virus COVID 19 hal ini membuat semua sector kehidupan menjadi terhambat aktivitasnya, termasuk dunia pendidikan yang juga merasakan dampak yang signifikan. Dunia pendidikan mengalami perubahan baru dalam menerapkan kebijakan, semula pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka datang ke kelas namun harus berubah menjadi belajar dari rumah. Perubahan kebijakan ini terjadi secara cepat dilaksanakan mengingat dampak pandemic di Indonesia sudah menyebar luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pembelajaran matematika kelas tinggi berbasis daring di masa pandemic covid 19. Sehingga dapat memberikan solusi bagi pendidik dan manfaat dalam melaksanakan pembelajaran matematika kelas tinggi berbasis daring di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran daring siswa kelas V pada mata pelajaran matematika di SDN Mangunjaya 01 Bekasi. Model evaluasi CIPP dari Stufflebeam digunakan sebagai metode evaluasi dalam penelitian kali ini. Penelitian ini berfokus pada pengevaluasian pelaksanaan pembelajaran daring mata pelajaran matematika yang ditinjau dari aspek konten (Context), masukan (Input), Proses (Process), dan Hasil (Product). Sumber data berasal dari kepala sekolah, guru matematika kelas V dan siswa kelas V di SDN Mangunjaya 01 Bekasi. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini adalah pembelajaran matematika daring di SDN Mangunjaya 01 Bekasi berjalan tidak efektif dikarenakan berbagai kendala seperti jaringan internet yang kurang mendukung, minimnya penyampaian materi dari guru, latihan soal yang tidak terpantau sehingga membuat siswa tidak merasakan manfaat dari pembelajaran daring. WhatsApp dirasa kurang efektif jika digunakan untuk pembelajaran daring matematika.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45502853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penuntasan permasalahan keanekaragaman hayati dengan konsep Education For Sustanable Development. Namun, dalam menuntaskan masalah tersebut siswa kurang mandiri dalam belajar akibat pembelajaran daring selama pandemic Covid-19 sehingga memerlukan flipped learning sebagai salah satu solusi untuk mengatasinya. Adapun tujuan penelitian ini menghasilkan E-Modul keanekaragaman hayati untuk mendukung implementasi flipped learning agar siswa dapat mandiri dalam belajar menyadarkan dan memberdayakan manusia dalam menuntaskan permasalahan global. Metode penelitian ini dilakukan dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation) pada materi keanekaragaman hayati di kelas V Sekolah Dasar. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan angket dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini yaitu 64 siswa kelas V SD Evans Indonesia dan Kota Bangun dan SD Evans Indonesia Kota Sandaran. Hasil penelitian ini menunjukan perbedaan rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan sesudah E-Modul ini diterapkan dengan pemerolehan skor 73 dan 76, maka nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,06 dengan Ho ditolak dan Ha diterima sehingga mengalami kenaikan. Simpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa E-Modul keanekaragaman hayati untuk mendukung implementasi flipped learning ini valid, praktis, dan dapat digunakan serta mendapatkan respon positif dari siswa sehingga dapat mengatasi permasalahan keanekaragaman global dengan menerapkannya di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat agar keanekaragaman hayati di Indonesia tetap terjaga sampai di masa yang akan datang.
{"title":"E-MODUL KEANEKARAGAMAN HAYATI BERBASIS EDUCATION FOR SUSTANABLE DEVELOPMENT UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI FLIPPED LEARNING","authors":"Zam Zam Jamaludin","doi":"10.31949/jcp.v8i4.3090","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v8i4.3090","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penuntasan permasalahan keanekaragaman hayati dengan konsep Education For Sustanable Development. Namun, dalam menuntaskan masalah tersebut siswa kurang mandiri dalam belajar akibat pembelajaran daring selama pandemic Covid-19 sehingga memerlukan flipped learning sebagai salah satu solusi untuk mengatasinya. Adapun tujuan penelitian ini menghasilkan E-Modul keanekaragaman hayati untuk mendukung implementasi flipped learning agar siswa dapat mandiri dalam belajar menyadarkan dan memberdayakan manusia dalam menuntaskan permasalahan global. Metode penelitian ini dilakukan dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation) pada materi keanekaragaman hayati di kelas V Sekolah Dasar. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan angket dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini yaitu 64 siswa kelas V SD Evans Indonesia dan Kota Bangun dan SD Evans Indonesia Kota Sandaran. Hasil penelitian ini menunjukan perbedaan rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan sesudah E-Modul ini diterapkan dengan pemerolehan skor 73 dan 76, maka nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,06 dengan Ho ditolak dan Ha diterima sehingga mengalami kenaikan. Simpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa E-Modul keanekaragaman hayati untuk mendukung implementasi flipped learning ini valid, praktis, dan dapat digunakan serta mendapatkan respon positif dari siswa sehingga dapat mengatasi permasalahan keanekaragaman global dengan menerapkannya di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat agar keanekaragaman hayati di Indonesia tetap terjaga sampai di masa yang akan datang.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49119614","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, korelasi antara teknoligi dan Pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk diintegrasikan. Dalam konteks pembelajaran, kehadiran teknologi yang dikemas dalam media pembelajaran kaan mempermudah baik guru maupun siswa dalam memahami materi ajar secara komprehensif. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa multimedia interaktif Keep it up yang berisikan materi pembelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development dengan model penelitian pengembangan yang dipakai yaitu model Rowntree dan Tessmer untuk tahap evaluasi. Ada 3 (Tiga) langkah dalam metode Research and Development yaitu (1) Tahap Perencanaan (Planning), (2) Tahap Pengembangan (Development), (3) Tahap Evaluasi (Evaluation). Hasil dari tahap expert review yaitu multimedia interaktif Keep it up dengan hasil persentase sebesar 4,05 dengan kategori sangat valid. Pada tahap one-to-one peserta didik mengalami kemudahan dalam menggunakan multimedia interaktif, pada tahap small group angket tanggapan peserta didik terhadap penggunaan multimedia interaktif Keep it up muatan pelajaran IPA sebesar 90,5% dengan kategori sangat praktis digunakan. Dan pada tahap field test memperoleh skor rata-rata 83. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif Keep it up yang dikembangkan ini terbukti valid, praktis, dan memiliki efek potensial terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
{"title":"PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF KEEP IT UP MUATAN PELAJARAN IPA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR","authors":"S. Syaflin, Puji Ayurachmawati","doi":"10.31949/jcp.v8i4.3141","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v8i4.3141","url":null,"abstract":"Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, korelasi antara teknoligi dan Pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk diintegrasikan. Dalam konteks pembelajaran, kehadiran teknologi yang dikemas dalam media pembelajaran kaan mempermudah baik guru maupun siswa dalam memahami materi ajar secara komprehensif. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa multimedia interaktif Keep it up yang berisikan materi pembelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development dengan model penelitian pengembangan yang dipakai yaitu model Rowntree dan Tessmer untuk tahap evaluasi. Ada 3 (Tiga) langkah dalam metode Research and Development yaitu (1) Tahap Perencanaan (Planning), (2) Tahap Pengembangan (Development), (3) Tahap Evaluasi (Evaluation). Hasil dari tahap expert review yaitu multimedia interaktif Keep it up dengan hasil persentase sebesar 4,05 dengan kategori sangat valid. Pada tahap one-to-one peserta didik mengalami kemudahan dalam menggunakan multimedia interaktif, pada tahap small group angket tanggapan peserta didik terhadap penggunaan multimedia interaktif Keep it up muatan pelajaran IPA sebesar 90,5% dengan kategori sangat praktis digunakan. Dan pada tahap field test memperoleh skor rata-rata 83. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif Keep it up yang dikembangkan ini terbukti valid, praktis, dan memiliki efek potensial terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69796884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rima Rikmasari, Kori Sundari, Halimah Nuraini, Jurnal Cakrawala Pendas
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah rendahnya hasil belajar IPA siswa di sekolah dasar, dikarenakan pencapaian hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan hasil kajian dari beberapa jurnal, model Predict Observe Explain (POE) dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran model Predict Observe Explain (POE) terhadap hasil belajar IPA siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan yaitu Systematic Literatur Review (SLR) dari 15 jurnal yang berasal dari database Google Scholar dan OneSearch sesuai dengan kriteria inklusi yaitu, variabel X dan Y (model predict observe explain dan hasil belajar), mata pelajaran IPA, subjek siswa sekolah dasar, jurnal penelitian dipublikasikan 8 tahun terakhir (2013-2021) dan menggunakan Bahasa Indonesia. Penerapan model Predict Observe Explain dalam pembelajaran dimulai dari penyajian masalah, dimana siswa diajak untuk memberikan prediksi sementara terhadap kemungkinan yang akan terjadi, dilanjutkan dengan pengamatan secara langsung terhadap masalah dan kemudian dibuktikan dengan melakukan percobaan untuk menemukan kebenaran dari prediksi awal siswa dalam bentuk penjelasan. Untuk mengatasi siswa yang cenderung menghafal materi, melalui model pembelajaran POE siswa dapat menemukan sendiri konsep melalui percobaan langsung yang dilakukan, sehingga siswa akan merasakan proses belajarnya lebih bermakna.
{"title":"MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR","authors":"Rima Rikmasari, Kori Sundari, Halimah Nuraini, Jurnal Cakrawala Pendas","doi":"10.31949/jcp.v8i4.3187","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v8i4.3187","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah rendahnya hasil belajar IPA siswa di sekolah dasar, dikarenakan pencapaian hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan hasil kajian dari beberapa jurnal, model Predict Observe Explain (POE) dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran model Predict Observe Explain (POE) terhadap hasil belajar IPA siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan yaitu Systematic Literatur Review (SLR) dari 15 jurnal yang berasal dari database Google Scholar dan OneSearch sesuai dengan kriteria inklusi yaitu, variabel X dan Y (model predict observe explain dan hasil belajar), mata pelajaran IPA, subjek siswa sekolah dasar, jurnal penelitian dipublikasikan 8 tahun terakhir (2013-2021) dan menggunakan Bahasa Indonesia. Penerapan model Predict Observe Explain dalam pembelajaran dimulai dari penyajian masalah, dimana siswa diajak untuk memberikan prediksi sementara terhadap kemungkinan yang akan terjadi, dilanjutkan dengan pengamatan secara langsung terhadap masalah dan kemudian dibuktikan dengan melakukan percobaan untuk menemukan kebenaran dari prediksi awal siswa dalam bentuk penjelasan. Untuk mengatasi siswa yang cenderung menghafal materi, melalui model pembelajaran POE siswa dapat menemukan sendiri konsep melalui percobaan langsung yang dilakukan, sehingga siswa akan merasakan proses belajarnya lebih bermakna.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48274353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perilaku negatif siswa seperti mengejek fisik teman, kemampuan teman, mengganggu teman, dan berbicara kasar menandakan rendahnya sikap empati pada diri. Pembelajaran IPS dengan model resolusi konflik, menuntut keterampilan siswa dalam menentukan, memecahkan, dan merefleksikan masalah dari berbagai sudut pandang sebagai cerminan individu yang mengasihi orang-orang sekitarnya. Dengan bantuan wayang sukuraga yang tokoh-tokohnya merupakan representasi anggota tubuh manusia, siswa lebih mudah memahami peran anggota tubuh seperti dalam timbulnya suatu masalah serta penyelesaian masalah. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart yang terdiri dari enam siklus, dengan satu tindakan setiap siklus nya. Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas II SD Negeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap indikator sikap empati siswa mengalami peningkatan setiap siklus nya. Pengambilan perspektif menjadi indikator dengan peningkatan paling tinggi, itu berarti perilaku siswa yang mengejek temannya sudah tidak terdengar lagi, dan perilaku mengganggu temannya sudah berkurang dari sebelumnya. Dengan begitu, model resolusi berbantuan wayang sukuraga dapat meningkatkan empati siswa pada pembelajaran IPS.
{"title":"MODEL RESOLUSI KONFLIK BERBANTUAN WAYANG SUKURAGA UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS","authors":"Yona Wahyuningsih, Ani Oktavia","doi":"10.31949/jcp.v8i4.3331","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v8i4.3331","url":null,"abstract":"Perilaku negatif siswa seperti mengejek fisik teman, kemampuan teman, mengganggu teman, dan berbicara kasar menandakan rendahnya sikap empati pada diri. Pembelajaran IPS dengan model resolusi konflik, menuntut keterampilan siswa dalam menentukan, memecahkan, dan merefleksikan masalah dari berbagai sudut pandang sebagai cerminan individu yang mengasihi orang-orang sekitarnya. Dengan bantuan wayang sukuraga yang tokoh-tokohnya merupakan representasi anggota tubuh manusia, siswa lebih mudah memahami peran anggota tubuh seperti dalam timbulnya suatu masalah serta penyelesaian masalah. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart yang terdiri dari enam siklus, dengan satu tindakan setiap siklus nya. Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas II SD Negeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap indikator sikap empati siswa mengalami peningkatan setiap siklus nya. Pengambilan perspektif menjadi indikator dengan peningkatan paling tinggi, itu berarti perilaku siswa yang mengejek temannya sudah tidak terdengar lagi, dan perilaku mengganggu temannya sudah berkurang dari sebelumnya. Dengan begitu, model resolusi berbantuan wayang sukuraga dapat meningkatkan empati siswa pada pembelajaran IPS.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44609564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih rendahnya kemampuan musikalitas peserta didik dikarenakan guru yang hanya menggunakan model pembelajaran konvensional dan hanya terdapat 90% siswa dalam kategori kurang musikal dan 10% siswa dalam kategori tidak musikal. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan penggunaan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) dapat meningkatkan kemampuan musikalitas peserta didik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pre-eksperimental. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes, rubrik penilaian dan observasi. Data yang diperoleh berupa data hasil tes dan rubrik penilaian sebagai data primer dan hasil observasi sebagai data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif. Hipotesis penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) meningkatkan kemampuan musikalitas peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) dapat meningkatkan kemampuan musikalitas peserta didik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) dapat meningkatkan kemampuan musikalitas peserta didik.
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) TERHADAP KEMAMPUAN MUSIKALITAS SISWA SEKOLAH DASAR","authors":"Euis Aminah Qodarwati, Resa Respati, Akhmad Nugraha","doi":"10.31949/jcp.v8i4.2657","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v8i4.2657","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih rendahnya kemampuan musikalitas peserta didik dikarenakan guru yang hanya menggunakan model pembelajaran konvensional dan hanya terdapat 90% siswa dalam kategori kurang musikal dan 10% siswa dalam kategori tidak musikal. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan penggunaan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) dapat meningkatkan kemampuan musikalitas peserta didik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pre-eksperimental. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes, rubrik penilaian dan observasi. Data yang diperoleh berupa data hasil tes dan rubrik penilaian sebagai data primer dan hasil observasi sebagai data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif. Hipotesis penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) meningkatkan kemampuan musikalitas peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) dapat meningkatkan kemampuan musikalitas peserta didik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) dapat meningkatkan kemampuan musikalitas peserta didik.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42708921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) menuntut pemelajar untuk dapat menggunakan empat keterampilan berbahasa (membaca, berbicara, menulis, mendengarkan) dengan cepat. Pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini berbasis konsep hipermedia dalam pembelajaran BIPA jarak jauh bagi BIPA anak di KBRI Kopenhagen, Denmark. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data-data berupa hasil observasi terhadap pemelajar BIPA anak. Selain menjadi sarana pembelajaran jarak jauh, hipermedia mempermudah penyampaian materi dan informasi yang akan diberikan. Keefektifan pembelajaran BIPA jarak jauh menggunakan berbasis konsep hipermedia ini dapat dikatakan berhasil diterapkan pada BIPA anak. Konsep hipermedia dalam pembelajaran BIPA dapat diterapkan kepada pemelajar di kelas daring guna mengakomodasi semua kebutuhan pemelajar. Penggunaan hipermedia menjadi satu di antara cara yang dapat dilakukan dalam pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran e-learning dapat dilakukan dengan menggunakan konsep hipermedia sehingga pembelajaran jarak jauh menjadi fleksibel.
{"title":"PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA JARAK JAUH BAGI BIPA ANAK BERBASIS KONSEP HIPERMEDIA","authors":"Mochamad Whilky Rizkyanfi, Anggi Saputra Simorangkir, Nuri Novianti Afidah","doi":"10.31949/jcp.v8i4.3680","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/jcp.v8i4.3680","url":null,"abstract":" \u0000Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) menuntut pemelajar untuk dapat menggunakan empat keterampilan berbahasa (membaca, berbicara, menulis, mendengarkan) dengan cepat. Pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini berbasis konsep hipermedia dalam pembelajaran BIPA jarak jauh bagi BIPA anak di KBRI Kopenhagen, Denmark. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data-data berupa hasil observasi terhadap pemelajar BIPA anak. Selain menjadi sarana pembelajaran jarak jauh, hipermedia mempermudah penyampaian materi dan informasi yang akan diberikan. Keefektifan pembelajaran BIPA jarak jauh menggunakan berbasis konsep hipermedia ini dapat dikatakan berhasil diterapkan pada BIPA anak. Konsep hipermedia dalam pembelajaran BIPA dapat diterapkan kepada pemelajar di kelas daring guna mengakomodasi semua kebutuhan pemelajar. Penggunaan hipermedia menjadi satu di antara cara yang dapat dilakukan dalam pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran e-learning dapat dilakukan dengan menggunakan konsep hipermedia sehingga pembelajaran jarak jauh menjadi fleksibel. \u0000 ","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49647173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}