Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.22437/edumatica.v12i03.19350
Hella Jusra, Uswatun Hasanah Liddini
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kemampuan pemahaman matematis ditinjau dari Self-Regulated Learning. Hal ini didasari oleh peserta didik yang belum mampu secara mandiri mengidentifikasi, mengenal, merinci serta menyusun beberapa pertanyaan yang akan muncul pada masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, subjek pada penelitian ini peserta didik kelas X SMA Negeri di Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menyatakan bahwa peserta didik memiliki tiga kategori Self-Regulated Learning yaitu tinggi, sedang serta rendah. Setiap soal menyatakan indikator kemampuan pemahaman matematis, namun hanya kategori Self-Regulated Learning tinggi yang memenuhi seluruh indikator kemampuan pemahaman matematis. Karena subjek pada kategori Self-Regulated Learning tinggi dapat memahami semua pertanyaan yang telah diajukan. Sedangkan untuk peserta didik kategori Self-Regulated Learning sedang, memenuhi dua indikator yaitu; (1) peserta didik dapat mendefinisikan suatu konsep secara tertulis, (2) peserta didik dapat menyajikan suatu konsep pada permasalahan dan mengubahnya menjadi bentuk ekspresi yang lain. Untuk kategori Self-Regulated Learning rendah peserta didik tidak memenuhi dua indikator kemampuan pemahaman matematis, hanya memenuhi satu indikator yaitu; dapat mengidentifikasikan masalah dan menentukan hasil dari suatu permasalahan.
{"title":"Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Ditinjau dari Self-Regulated Learning","authors":"Hella Jusra, Uswatun Hasanah Liddini","doi":"10.22437/edumatica.v12i03.19350","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/edumatica.v12i03.19350","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kemampuan pemahaman matematis ditinjau dari Self-Regulated Learning. Hal ini didasari oleh peserta didik yang belum mampu secara mandiri mengidentifikasi, mengenal, merinci serta menyusun beberapa pertanyaan yang akan muncul pada masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, subjek pada penelitian ini peserta didik kelas X SMA Negeri di Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menyatakan bahwa peserta didik memiliki tiga kategori Self-Regulated Learning yaitu tinggi, sedang serta rendah. Setiap soal menyatakan indikator kemampuan pemahaman matematis, namun hanya kategori Self-Regulated Learning tinggi yang memenuhi seluruh indikator kemampuan pemahaman matematis. Karena subjek pada kategori Self-Regulated Learning tinggi dapat memahami semua pertanyaan yang telah diajukan. Sedangkan untuk peserta didik kategori Self-Regulated Learning sedang, memenuhi dua indikator yaitu; (1) peserta didik dapat mendefinisikan suatu konsep secara tertulis, (2) peserta didik dapat menyajikan suatu konsep pada permasalahan dan mengubahnya menjadi bentuk ekspresi yang lain. Untuk kategori Self-Regulated Learning rendah peserta didik tidak memenuhi dua indikator kemampuan pemahaman matematis, hanya memenuhi satu indikator yaitu; dapat mengidentifikasikan masalah dan menentukan hasil dari suatu permasalahan.","PeriodicalId":33561,"journal":{"name":"Edumatica Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87921028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.22437/edumatica.v12i03.21364
Novika Sukmaningthias, N. Sari, S. Somakim, Ely Susanti, Desi Safitri
This research is development research that aims to create student worksheets based on RME with Cabri 3D to train junior high school students' mathematical connections on solid with non-flat surface materials that are valid, practical, and have potential. The development model used is ADDIE. This research was conducted at SMP Negeri 10 Palembang in the even semester of the 2020/2021 academic year. The subjects in this study were students of IX Class. This study consisted of two stages, Preliminary and formative evaluation. Walkthrough and interview data contained comments and suggestions from validators and students. Questionnaire data to see the practicality of the developed Student worksheet. All data were analyzed using descriptive qualitative methods. in the analysis, it was found that the student worksheet was built with valid criteria based on the validator results and practical. The questionnaire sheets with an average of 85.67%, which is very practical according to the criteria. The test showed the students' mathematical connection ability was categorized as good with an average of 87.88% after using the developed student worksheet. Based on the results obtained, the developed student worksheet meets the valid, practical and effective criteria.
本研究是一项开发研究，旨在使用Cabri 3D创建基于RME的学生工作表，以训练初中生在固体和非平面材料上的数学联系，这些材料是有效的，实用的，有潜力的。使用的开发模型是ADDIE。这项研究是在2020/2021学年的偶数学期在SMP Negeri 10 Palembang进行的。本研究以九班学生为研究对象。本研究分为初步评价和形成性评价两个阶段。演练和面试数据包含验证者和学生的评论和建议。问卷调查数据，以看到开发的学生工作表的实用性。所有资料均采用描述性定性方法进行分析。在分析中，发现学生工作表是基于验证器结果和实际的有效标准构建的。问卷的平均得分为85.67%，根据标准是非常实用的。测试结果表明，学生使用开发的学生作业表后，数学联系能力为良好，平均为87.88%。结果表明，开发的学生工作表符合有效、实用和有效的标准。
{"title":"Student worksheets Based On RME with Cabri 3D to Students' Mathematical Connections on solid with non-flat surface","authors":"Novika Sukmaningthias, N. Sari, S. Somakim, Ely Susanti, Desi Safitri","doi":"10.22437/edumatica.v12i03.21364","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/edumatica.v12i03.21364","url":null,"abstract":"This research is development research that aims to create student worksheets based on RME with Cabri 3D to train junior high school students' mathematical connections on solid with non-flat surface materials that are valid, practical, and have potential. The development model used is ADDIE. This research was conducted at SMP Negeri 10 Palembang in the even semester of the 2020/2021 academic year. The subjects in this study were students of IX Class. This study consisted of two stages, Preliminary and formative evaluation. Walkthrough and interview data contained comments and suggestions from validators and students. Questionnaire data to see the practicality of the developed Student worksheet. All data were analyzed using descriptive qualitative methods. in the analysis, it was found that the student worksheet was built with valid criteria based on the validator results and practical. The questionnaire sheets with an average of 85.67%, which is very practical according to the criteria. The test showed the students' mathematical connection ability was categorized as good with an average of 87.88% after using the developed student worksheet. Based on the results obtained, the developed student worksheet meets the valid, practical and effective criteria.","PeriodicalId":33561,"journal":{"name":"Edumatica Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87926766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.22437/edumatica.v12i03.20424
Puja Maiprillia, Mailizar Mailizar, Elizar Elizar
Kemampuan yang didapat siswa setelah mempelajari matematika disebut hasil belajar matematika, salah satunya ialah kemampuan kognitif. Rendahnya kemampuan kognitif mempengaruhi hasil belajar siswa dan permasalahan tersebut harus diatasi guru. Tujuan penelitian ini untuk melihat variasi peningkatan hasil belajar matematika antara siswa yang diterapkan model flipped classroom dan yang tidak diterapkan model tersebut. Pendekatan yang dipakai yaitu Kuantitatif dengan jenis rancangan Quasi-experiment dan desain Non-equivalent (pre-test and post-test) control group. Populasi yaitu siswa kelas VIII dari sebuah SMP Negeri di Aceh, Indonesia. Sampel yang dipilih yaitu VIII-2 (kelas eksperimen) dan VIII-6 (kelas kontrol) secara simple random sampling. Instrumen penelitian melibatkan Instrumen utama berupa soal tes Teorema Pythagoras, sedangkan perangkat pembelajaran yang di gunakan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan video pembelajaran. Teknik pengumpulan data memanfaatkan dua tes (pre-test dan post-test). Teknik analisis data dilakukan uji-t pada taraf signifikansi 5% dari nilai N-Gain untuk mengamati adanya perbedaan peningkatan hasil belajar matematika siswa di dua kelas, sesudah prasyarat pengujian terpenuhi. Hasil penelitian: 1) Meningkatnya hasil belajar matematika siswa lebih baik saat diterapkan model flipped classroom daripada tidak diterapkan model tersebut; 2) Hasil belajar kelas eksperimen mendapat peningkatan di kategori tinggi sedangkan kelas kontrol di kategori sedang.
{"title":"Model Pembelajaran Flipped Classroom untuk Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP","authors":"Puja Maiprillia, Mailizar Mailizar, Elizar Elizar","doi":"10.22437/edumatica.v12i03.20424","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/edumatica.v12i03.20424","url":null,"abstract":"Kemampuan yang didapat siswa setelah mempelajari matematika disebut hasil belajar matematika, salah satunya ialah kemampuan kognitif. Rendahnya kemampuan kognitif mempengaruhi hasil belajar siswa dan permasalahan tersebut harus diatasi guru. Tujuan penelitian ini untuk melihat variasi peningkatan hasil belajar matematika antara siswa yang diterapkan model flipped classroom dan yang tidak diterapkan model tersebut. Pendekatan yang dipakai yaitu Kuantitatif dengan jenis rancangan Quasi-experiment dan desain Non-equivalent (pre-test and post-test) control group. Populasi yaitu siswa kelas VIII dari sebuah SMP Negeri di Aceh, Indonesia. Sampel yang dipilih yaitu VIII-2 (kelas eksperimen) dan VIII-6 (kelas kontrol) secara simple random sampling. Instrumen penelitian melibatkan Instrumen utama berupa soal tes Teorema Pythagoras, sedangkan perangkat pembelajaran yang di gunakan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan video pembelajaran. Teknik pengumpulan data memanfaatkan dua tes (pre-test dan post-test). Teknik analisis data dilakukan uji-t pada taraf signifikansi 5% dari nilai N-Gain untuk mengamati adanya perbedaan peningkatan hasil belajar matematika siswa di dua kelas, sesudah prasyarat pengujian terpenuhi. Hasil penelitian: 1) Meningkatnya hasil belajar matematika siswa lebih baik saat diterapkan model flipped classroom daripada tidak diterapkan model tersebut; 2) Hasil belajar kelas eksperimen mendapat peningkatan di kategori tinggi sedangkan kelas kontrol di kategori sedang.","PeriodicalId":33561,"journal":{"name":"Edumatica Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"261 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73079883","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.22437/edumatica.v12i02.15814
N. Astuti, Padrul Jana, Marsiyam Marsiyam
Kemampuan representasi matematis siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa (LKS) dengan kriteria valid, praktis dan efektif berbasis etnomatematika yang secara spesifik dapat memfasilitasi kemampuan representasi matematis siswa. LKS tersebut dikembangkan dalam rangka memfasilitasi kemampuan representasi matematis siswa melalui gambar dan simbol. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan menerapkan model ADDIE yaitu: analysis (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). LKS diuji cobakan kepada 32 siswa kelas 7B SMP N 1 Mlati tahun ajaran 2020/2021. Instrumen yang digunakan yaitu lembar pedoman wawancara, angket penilaian ahli materi dan ahli media, angket respon siswa dan guru, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan soal tes kemampuan representasi matematis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) LKS dinyatakan “valid” dengan persentase skor rata-rata ahli 81,03% dengan kriteria sangat baik. (2) LKS dinyatakan “praktis” dengan skor rata-rata angket respon pendidik dan siswa terhadap LKS yaitu 4,2 dengan kriteria baik, serta hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran diperoleh persentase skor rata-rata 92,33% dengan kriteria sangat baik. (3) LKS dinyatakan “efektif” dengan persentase skor rata-rata hasil tes kemampuan representasi matematis yaitu 76,92% dengan kriteria baik. LKS yang disusun memenuhi kriteria valid, praktis, dam efektif sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran.
{"title":"Pengembangan LKS Berbasis Etnomatematika untuk Memfasilitasi Kemampuan Representasi Matematis","authors":"N. Astuti, Padrul Jana, Marsiyam Marsiyam","doi":"10.22437/edumatica.v12i02.15814","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/edumatica.v12i02.15814","url":null,"abstract":"Kemampuan representasi matematis siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa (LKS) dengan kriteria valid, praktis dan efektif berbasis etnomatematika yang secara spesifik dapat memfasilitasi kemampuan representasi matematis siswa. LKS tersebut dikembangkan dalam rangka memfasilitasi kemampuan representasi matematis siswa melalui gambar dan simbol. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan menerapkan model ADDIE yaitu: analysis (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). LKS diuji cobakan kepada 32 siswa kelas 7B SMP N 1 Mlati tahun ajaran 2020/2021. Instrumen yang digunakan yaitu lembar pedoman wawancara, angket penilaian ahli materi dan ahli media, angket respon siswa dan guru, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan soal tes kemampuan representasi matematis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) LKS dinyatakan “valid” dengan persentase skor rata-rata ahli 81,03% dengan kriteria sangat baik. (2) LKS dinyatakan “praktis” dengan skor rata-rata angket respon pendidik dan siswa terhadap LKS yaitu 4,2 dengan kriteria baik, serta hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran diperoleh persentase skor rata-rata 92,33% dengan kriteria sangat baik. (3) LKS dinyatakan “efektif” dengan persentase skor rata-rata hasil tes kemampuan representasi matematis yaitu 76,92% dengan kriteria baik. LKS yang disusun memenuhi kriteria valid, praktis, dam efektif sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran.","PeriodicalId":33561,"journal":{"name":"Edumatica Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72544792","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.22437/edumatica.v12i02.17778
Surya Kurniawan, S. Suhendra
Logarithm has an important role in learning mathematics since various fields such as science, computer, finance, industry, and others are applied this material as one of the study subjects. In calculus, logarithm has an important role, especially natural logarithm. This study aims to determine pre-service mathematics teachers' difficulties in solving logarithm bases and numerus material. The subjects are students in the first semester in one university at Banda Aceh city who take elementary algebra course. The research was conducted with a descriptive approach to explain the difficulties that students faced, and it applied several steps such as providing logarithm test to students, determining the difficulties, and verifying it by interviewing students who had difficulties based on their answers. This study revealed that there were various difficulties that students faced such as; (1) lack of understanding of bases and numerus definitions of logarithms, (2) not being able to distinguish between expressions and logarithmic equations, (3) remembering too many formulas so that they do not understand the context of the problem, (4) couldn’t determine the position of irrational numbers on the number line.
{"title":"Difficulties of Pre-Service Mathematics Teacher Students in Determining the BASE and Numerus of Logarithmic Materials","authors":"Surya Kurniawan, S. Suhendra","doi":"10.22437/edumatica.v12i02.17778","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/edumatica.v12i02.17778","url":null,"abstract":"Logarithm has an important role in learning mathematics since various fields such as science, computer, finance, industry, and others are applied this material as one of the study subjects. In calculus, logarithm has an important role, especially natural logarithm. This study aims to determine pre-service mathematics teachers' difficulties in solving logarithm bases and numerus material. The subjects are students in the first semester in one university at Banda Aceh city who take elementary algebra course. The research was conducted with a descriptive approach to explain the difficulties that students faced, and it applied several steps such as providing logarithm test to students, determining the difficulties, and verifying it by interviewing students who had difficulties based on their answers. This study revealed that there were various difficulties that students faced such as; (1) lack of understanding of bases and numerus definitions of logarithms, (2) not being able to distinguish between expressions and logarithmic equations, (3) remembering too many formulas so that they do not understand the context of the problem, (4) couldn’t determine the position of irrational numbers on the number line.","PeriodicalId":33561,"journal":{"name":"Edumatica Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77839802","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.22437/edumatica.v12i02.15772
Imam Gozali, S. Syamsuri, Hepsi Nindiasari, A. Fatah
Pembelajaran berbasis masalah terhadap disposisi matematis dan kemampuan pemecahan masalah siswa yakni kemampuan berpikir dan sikap matematis yang harus dimiliki siswa. Melalui melaksanakan pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah terhadap disposisi matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah terhadap disposisi matematis siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen design yaitu pretest-posttest control group design seperti populasi semua siswa kelas X SMK Az-zahra tahun ajaran 2021/2022. Melalui teknik purposive random sampling diperoleh kelas TKJ 3 sebagai kelas eksperimen (n = 36) dan kelas TKJ 2 sebagai kelas kontrol (n = 36). Pengumpulan data menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial (α = 0,05). Berdasarkan analisis data diketahui bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Peningkatan disposisi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. jadi kesimpulannya adalah pembelajaran berbasis masalah bisa meningkatkan kemampuan pemecahan masalah terhadap disposisi matematis siswa.
{"title":"Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Disposisi Matematis dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa","authors":"Imam Gozali, S. Syamsuri, Hepsi Nindiasari, A. Fatah","doi":"10.22437/edumatica.v12i02.15772","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/edumatica.v12i02.15772","url":null,"abstract":"Pembelajaran berbasis masalah terhadap disposisi matematis dan kemampuan pemecahan masalah siswa yakni kemampuan berpikir dan sikap matematis yang harus dimiliki siswa. Melalui melaksanakan pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah terhadap disposisi matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah terhadap disposisi matematis siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen design yaitu pretest-posttest control group design seperti populasi semua siswa kelas X SMK Az-zahra tahun ajaran 2021/2022. Melalui teknik purposive random sampling diperoleh kelas TKJ 3 sebagai kelas eksperimen (n = 36) dan kelas TKJ 2 sebagai kelas kontrol (n = 36). Pengumpulan data menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial (α = 0,05). Berdasarkan analisis data diketahui bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Peningkatan disposisi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. jadi kesimpulannya adalah pembelajaran berbasis masalah bisa meningkatkan kemampuan pemecahan masalah terhadap disposisi matematis siswa.","PeriodicalId":33561,"journal":{"name":"Edumatica Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"118 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87101670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.22437/edumatica.v12i02.12856
Bintari Nur Falah, P. Wijayanti, M. Masriyah
The intrinsic cognitive load of each student is different in solving math problems. This study aims to describe the intrinsic cognitive load of students with guardian personality in solving math problems at SMK PGRI 1 Tulungagung with learning styles. This research uses qualitative research with a case study approach. Collecting data using tests, questionnaires to classify personality types and learning styles, and interviews. Tests and questionnaires were carried out in class XI, then 6 research subjects were selected to represent the guardian personality with visual, kinesthetic, and auditory learning styles. Data analysis techniques are carried out through the data reduction stage, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the thinking process of guardian personality students with learning styles was: (1) visual. Students do not know what concepts are used to solve the questions, students do not know the formulas used to solve the questions, and students cannot solve the questions until the end correctly because they do not know how to do them; (2) kinesthetic. Students do not know what concepts are used to solve the questions and students know the formulas used to solve the questions, and students cannot solve the questions until the end correctly because students do not understand correctly what is being asked in the problem; (3) auditory. Students understand what is known and asked about the problem so that they are able to solve the problem correctly.
{"title":"Student’s Intrinsic Cognitive Load of Guardian Personality in Solving Mathematical Problems in Terms of Learning Style","authors":"Bintari Nur Falah, P. Wijayanti, M. Masriyah","doi":"10.22437/edumatica.v12i02.12856","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/edumatica.v12i02.12856","url":null,"abstract":"The intrinsic cognitive load of each student is different in solving math problems. This study aims to describe the intrinsic cognitive load of students with guardian personality in solving math problems at SMK PGRI 1 Tulungagung with learning styles. This research uses qualitative research with a case study approach. Collecting data using tests, questionnaires to classify personality types and learning styles, and interviews. Tests and questionnaires were carried out in class XI, then 6 research subjects were selected to represent the guardian personality with visual, kinesthetic, and auditory learning styles. Data analysis techniques are carried out through the data reduction stage, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the thinking process of guardian personality students with learning styles was: (1) visual. Students do not know what concepts are used to solve the questions, students do not know the formulas used to solve the questions, and students cannot solve the questions until the end correctly because they do not know how to do them; (2) kinesthetic. Students do not know what concepts are used to solve the questions and students know the formulas used to solve the questions, and students cannot solve the questions until the end correctly because students do not understand correctly what is being asked in the problem; (3) auditory. Students understand what is known and asked about the problem so that they are able to solve the problem correctly.","PeriodicalId":33561,"journal":{"name":"Edumatica Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"1011 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88304368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.22437/edumatica.v12i02.15611
Qania Agustika Siagian, T. Herman, D. Darhim, K. Khairunnisa
This study aims to analyze the errors of students with HOTS abilities at high, medium and low levels and identify student errors in solving HOTS (Higher Order Thinking Skill) type questions in terms of gender. This type of research is qualitative with a case study approach. The research subjects were selected 3 male students and 3 female students, each of which the HOTS ability level was high, medium and low consisting of 2 students. Data collection techniques used HOTS-type tests and interviews. The analytical framework was developed based on Newman's theory of error categories. The data obtained were tested for validity through credibility, transferability, dependability, and confirmability tests. The results showed several differences in the types and percentages of errors made by male and female subjects in solving HOTS-type questions. The biggest mistakes made by both genders in the material of number patterns, sequences, and series are misunderstandings of 33.33%, followed by errors in determining the final answer of 23.02%, transformation errors of 22.22%, errors in the completion process of 20.63%, and finally, reading errors of 0.79%. It can be seen that the female gender makes more mistakes by 57.14% compared to the male gender by 41.86%.
{"title":"Student Errors in Solving Number Patterns, Sequences, and Series HOTS Types Based on Newman's Theory in Terms of Gender","authors":"Qania Agustika Siagian, T. Herman, D. Darhim, K. Khairunnisa","doi":"10.22437/edumatica.v12i02.15611","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/edumatica.v12i02.15611","url":null,"abstract":"This study aims to analyze the errors of students with HOTS abilities at high, medium and low levels and identify student errors in solving HOTS (Higher Order Thinking Skill) type questions in terms of gender. This type of research is qualitative with a case study approach. The research subjects were selected 3 male students and 3 female students, each of which the HOTS ability level was high, medium and low consisting of 2 students. Data collection techniques used HOTS-type tests and interviews. The analytical framework was developed based on Newman's theory of error categories. The data obtained were tested for validity through credibility, transferability, dependability, and confirmability tests. The results showed several differences in the types and percentages of errors made by male and female subjects in solving HOTS-type questions. The biggest mistakes made by both genders in the material of number patterns, sequences, and series are misunderstandings of 33.33%, followed by errors in determining the final answer of 23.02%, transformation errors of 22.22%, errors in the completion process of 20.63%, and finally, reading errors of 0.79%. It can be seen that the female gender makes more mistakes by 57.14% compared to the male gender by 41.86%.","PeriodicalId":33561,"journal":{"name":"Edumatica Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86994440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.22437/edumatica.v12i02.15647
K. Khairunnisa, Tatang Herman, Dadang Juandi, Qania Agustika Siagian
Kegiatan pembelajaran matematika sekolah cenderung menekankan siswa untuk mampu menyelesaikan permasalahan dengan rumus yang ada. Begitu pula dengan guru yang kurang memperhatikan dan melatih berbagai strategi pemecahan masalah. Sehingga, siswa kurang mampu mengekspresikan proses berpikir yang ia miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir matematis siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika yang diberikan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian terdiri dari 6 orang siswa kelas X IPS SMA Islam Plus Adzkia Medan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument penelitian berupa tes uraian yang berjumlah 3 soal dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh bahwa proses berpikir yang digunakan siswa dalam menyelesaikan permasalahan berbeda-beda. Terdapat beberapa strategi pemecahan masalah yang digunakan siswa sebagai bentuk dari proses berpikirnya. Pada soal pertama, terdapat tiga strategi yang digunakan siswa, yaitu act it out (melakukan percobaan), berpikir logis, dan sudut pandang berbeda. Pada soal kedua, seluruh siswa menggunakan strategi mendaftarkan semua kemungkinan jawaban yang ada dengan dijabarkan langsung atau menggunakan strategi membuat tabel. Untuk soal ketiga, terdapat dua strategi berpikir yaitu dengan menggunakan rumus dan strategi menemukan pola. Namun, diperoleh pula bahwa masih adanya siswa yang memiliki proses berpikir yang kurang tepat.
学校的数学学习活动倾向于强调学生能够用现有的公式解决问题。没有足够的注意力和练习解决问题的策略的老师也是如此。因此，学生缺乏表达自己思考过程的能力。本研究旨在了解学生数学思考解决数学问题的过程。这类研究是一种描述性的定性研究，由6名伊斯兰高中IPS Plus Adzkia的学生组成，她是用采样方法挑选的。数据收集技术是通过一种研究工具进行的，该工具包括三种描述测试和采访。研究发现，学生解决问题的思维过程各不相同。学生用一些解决问题的策略作为思维过程的一种形式。第一个问题是，学生使用的三种策略是表演、逻辑思维和不同的观点。在第二个问题上，所有的学生都使用策略通过直接描述列出所有可能的答案，或者使用策略制定表格。对于第三个问题，有两种思维方式，那就是使用公式，找到模式。然而，人们发现仍然有学生有错误的思维过程。
{"title":"Analisis Proses Berpikir Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Matematika","authors":"K. Khairunnisa, Tatang Herman, Dadang Juandi, Qania Agustika Siagian","doi":"10.22437/edumatica.v12i02.15647","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/edumatica.v12i02.15647","url":null,"abstract":"Kegiatan pembelajaran matematika sekolah cenderung menekankan siswa untuk mampu menyelesaikan permasalahan dengan rumus yang ada. Begitu pula dengan guru yang kurang memperhatikan dan melatih berbagai strategi pemecahan masalah. Sehingga, siswa kurang mampu mengekspresikan proses berpikir yang ia miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir matematis siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika yang diberikan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian terdiri dari 6 orang siswa kelas X IPS SMA Islam Plus Adzkia Medan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument penelitian berupa tes uraian yang berjumlah 3 soal dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh bahwa proses berpikir yang digunakan siswa dalam menyelesaikan permasalahan berbeda-beda. Terdapat beberapa strategi pemecahan masalah yang digunakan siswa sebagai bentuk dari proses berpikirnya. Pada soal pertama, terdapat tiga strategi yang digunakan siswa, yaitu act it out (melakukan percobaan), berpikir logis, dan sudut pandang berbeda. Pada soal kedua, seluruh siswa menggunakan strategi mendaftarkan semua kemungkinan jawaban yang ada dengan dijabarkan langsung atau menggunakan strategi membuat tabel. Untuk soal ketiga, terdapat dua strategi berpikir yaitu dengan menggunakan rumus dan strategi menemukan pola. Namun, diperoleh pula bahwa masih adanya siswa yang memiliki proses berpikir yang kurang tepat.","PeriodicalId":33561,"journal":{"name":"Edumatica Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"48 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85334850","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.22437/edumatica.v12i02.18908
Nur Alifa Deviar Refiyanti, Asih Miatun
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adakah perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik kelas XI MIPA ditinjau dari tingkatan self-regulated learning. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatf. Jenis penelitian ini yaitu ex post facto. Populasi penelitian ini adalah 159 peserta didik kelas XI MIPA yang telah mengisi angket self-regulated learning, Sampel pada penelitian ini diperoleh dengan teknik pengambilan sampel nya stratified random sampling, dipilih berdasarkan tingkatan self-regulated learning tinggi, sedang dan rendah. Penentuan sampel tingkatan self-regulated learning menggunakan ketentuan sample-to-variable-ratio didapat masing-masing tingkatan sebanyak 29 sampel dengan total 87 peserta didik. Pengumpulan data menggunakan angket self-regulated learning dan tes kemampuan berpikir kreatif. Uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas dengan uji Barlett, uji hipotesis menggunakan ANOVA satu jalan dengan taraf signifikansi 5% dan dilanjutkan dengan uji pasca ANOVA dengan uji Scheffe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik ditinjau dari tingkatan self-regulated learning, dimana peserta didik pada SRL tinggi maka KBKM nya terlampau unggul jika dinilai dari peserta didik pada SRL sedang dan rendah. Peserta didik pada SRL sedang maka KBKM nya terlampau unggul jika dinilai dari peserta didik yang memiliki SRL rendah.
{"title":"Pembelajaran New Normal: Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Berdasarkan Tingkatan Self-Regulated Learning Peserta Didik SMA","authors":"Nur Alifa Deviar Refiyanti, Asih Miatun","doi":"10.22437/edumatica.v12i02.18908","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/edumatica.v12i02.18908","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adakah perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik kelas XI MIPA ditinjau dari tingkatan self-regulated learning. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatf. Jenis penelitian ini yaitu ex post facto. Populasi penelitian ini adalah 159 peserta didik kelas XI MIPA yang telah mengisi angket self-regulated learning, Sampel pada penelitian ini diperoleh dengan teknik pengambilan sampel nya stratified random sampling, dipilih berdasarkan tingkatan self-regulated learning tinggi, sedang dan rendah. Penentuan sampel tingkatan self-regulated learning menggunakan ketentuan sample-to-variable-ratio didapat masing-masing tingkatan sebanyak 29 sampel dengan total 87 peserta didik. Pengumpulan data menggunakan angket self-regulated learning dan tes kemampuan berpikir kreatif. Uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas dengan uji Barlett, uji hipotesis menggunakan ANOVA satu jalan dengan taraf signifikansi 5% dan dilanjutkan dengan uji pasca ANOVA dengan uji Scheffe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik ditinjau dari tingkatan self-regulated learning, dimana peserta didik pada SRL tinggi maka KBKM nya terlampau unggul jika dinilai dari peserta didik pada SRL sedang dan rendah. Peserta didik pada SRL sedang maka KBKM nya terlampau unggul jika dinilai dari peserta didik yang memiliki SRL rendah.","PeriodicalId":33561,"journal":{"name":"Edumatica Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"82 3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77855090","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：