首页 > 最新文献

Uti Possidetis: Journal of International Law最新文献

英文 中文
Perlindungan Hukum Warisan Budaya Takbenda dan Penerapannya di Indonesia
Pub Date : 2021-06-08 DOI: 10.22437/UP.V1I1.8431
Eva Juliana Purba, Akbar Kurnia Putra, Budi Ardianto
Budaya tidak berwujud merupakan warisan budaya dari leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi dimana sangat bernilai dan memiliki daya guna yang tinggi, oleh karenanya sangat penting untuk dilindungi. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana Perlindungan Hukum terhadap budaya tidak berwujud benda yang diatur dalam Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003 serta mengetahui upaya yang perlu dirumuskan oleh Indonesia untuk melindungi budaya tidak berwujud tersebut dalam kerangka penerapan Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003. Permasalahan terkait hal ini yaitu perlindungan hukum mengenai warisan budaya tak berwujud benda di Indonesia melalui sistem hukum yang berlaku positif di Indonesia belum mampu secara maksimal, belum optimal dan unikatif dalam memberikan perlindungannya. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dimana penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka terkait Perlindungan hukum terhadap budaya tidak berwujud berdasarkan Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003 dan Penerapannya di Indonesia. Berdasarakan hasil penelitian dapat disimpulkan perlindungan terhadap budaya tidak berwujud sudah diatur dalam Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003 serta Peraturan Menteri dan Kebudayaan  Nomor 106 Tahun 2013 Tentang Warisan Budaya Takbenda. Selain itu perlunya dibentuk sanksi dalam Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003 bagi negara pihak yang tidak menjalankan kewajiban pelestarian dan perlindungan budaya tidak berwujud di tingkat nasional.
无形文化是祖传下来的一种文化遗产,代代相传,这种文化具有巨大的价值和高价值,因此对保护至关重要。这项研究旨在法律保护对无形的东西,文化是如何安排会议中为Intangible Safeguarding》2003年文化遗产和知道的努力需要印尼制定保护无形文化应用会议框架中为Intangible Safeguarding》2003年文化遗产。与此相关的问题是,通过积极的法律体系,保护印尼非物质文化遗产的法律问题一直无法充分、最优和公益性地提供保护。该研究是一项规范法律研究,该研究是基于基于2003年文化保护保护协议和在印度尼西亚实施的法律保护相关文献材料进行的。根据研究的结果,可以得出保护无形文化的保护的结论是,在2003年的“国际文化遗产保障会议”中,以及2013年第106条有关非物质文化遗产的指导方针。此外,需要对2003年不承担国家在国家层面对无形文化保护和保护义务的国家进行制裁。
{"title":"Perlindungan Hukum Warisan Budaya Takbenda dan Penerapannya di Indonesia","authors":"Eva Juliana Purba, Akbar Kurnia Putra, Budi Ardianto","doi":"10.22437/UP.V1I1.8431","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/UP.V1I1.8431","url":null,"abstract":"Budaya tidak berwujud merupakan warisan budaya dari leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi dimana sangat bernilai dan memiliki daya guna yang tinggi, oleh karenanya sangat penting untuk dilindungi. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana Perlindungan Hukum terhadap budaya tidak berwujud benda yang diatur dalam Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003 serta mengetahui upaya yang perlu dirumuskan oleh Indonesia untuk melindungi budaya tidak berwujud tersebut dalam kerangka penerapan Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003. Permasalahan terkait hal ini yaitu perlindungan hukum mengenai warisan budaya tak berwujud benda di Indonesia melalui sistem hukum yang berlaku positif di Indonesia belum mampu secara maksimal, belum optimal dan unikatif dalam memberikan perlindungannya. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dimana penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka terkait Perlindungan hukum terhadap budaya tidak berwujud berdasarkan Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003 dan Penerapannya di Indonesia. Berdasarakan hasil penelitian dapat disimpulkan perlindungan terhadap budaya tidak berwujud sudah diatur dalam Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003 serta Peraturan Menteri dan Kebudayaan  Nomor 106 Tahun 2013 Tentang Warisan Budaya Takbenda. Selain itu perlunya dibentuk sanksi dalam Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage 2003 bagi negara pihak yang tidak menjalankan kewajiban pelestarian dan perlindungan budaya tidak berwujud di tingkat nasional.","PeriodicalId":336517,"journal":{"name":"Uti Possidetis: Journal of International Law","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125320430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengapusan Hak Veto Dalam Rangka Reformasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 为了联合国安理会的改革,取消否决权
Pub Date : 2021-06-08 DOI: 10.22437/UP.V2I2.12114
Dewi Afrilianti, Budi Ardianto, Dony Yusra Pebrianto
This study aims to find out what is the reason the veto is considered irrelevant to the Security Council in realizing world security and peace in connection with the plan of veto power in the framework of reform of the United Nations Security Council because the use of veto rights by the five permanent member states of the Security Council, especially the United States has been used with no limits. The research method used is normative type with statutory, conceptual, and case approach. The results of this study show that the security council's veto power in practice has deviated from its original intent. The reform efforts of the United Nations Security Council have many obstacles but the main obstacles that greatly hinder the reform efforts are the arrogant, selfish, and willless nature of the permanent members of the United Nations Security Council who are veto holders to continue to maintain their hegemony and national interests. Keywords:  United Nations; Right; Veto;
本研究旨在结合联合国安理会改革框架下的否决权计划,找出否决权在实现世界安全与和平方面被认为与安理会无关的原因是什么,因为安理会五个常任理事国,特别是美国的否决权的使用一直没有限制。使用的研究方法是规范性的,包括成文法、概念法和案例法。这项研究的结果表明,安全理事会的否决权实际上已经偏离了其最初的意图。联合国安理会的改革努力有许多障碍,但极大阻碍改革努力的主要障碍是联合国安理会常任理事国的傲慢、自私和任性,它们拥有否决权,继续维护自己的霸权和国家利益。关键词:联合国;对的;否决;
{"title":"Pengapusan Hak Veto Dalam Rangka Reformasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa","authors":"Dewi Afrilianti, Budi Ardianto, Dony Yusra Pebrianto","doi":"10.22437/UP.V2I2.12114","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/UP.V2I2.12114","url":null,"abstract":"This study aims to find out what is the reason the veto is considered irrelevant to the Security Council in realizing world security and peace in connection with the plan of veto power in the framework of reform of the United Nations Security Council because the use of veto rights by the five permanent member states of the Security Council, especially the United States has been used with no limits. The research method used is normative type with statutory, conceptual, and case approach. The results of this study show that the security council's veto power in practice has deviated from its original intent. The reform efforts of the United Nations Security Council have many obstacles but the main obstacles that greatly hinder the reform efforts are the arrogant, selfish, and willless nature of the permanent members of the United Nations Security Council who are veto holders to continue to maintain their hegemony and national interests. \u0000Keywords:  United Nations; Right; Veto;","PeriodicalId":336517,"journal":{"name":"Uti Possidetis: Journal of International Law","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121509868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perlindungan Terumbu Karang Menurut UNCLOS 1982 (Studi Kasus Kerusakan Terumbu Karang oleh Kapal Pesiar M.V. Caledonian Sky di Raja Ampat) 1982年
Pub Date : 2021-06-08 DOI: 10.22437/UP.V2I1.10912
Maretta Trimirza, Ramlan Ramlan, Rahayu Repindowaty
Terumbu karang dan segala kehidupan yang terdapat didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang bernilai tinggi. Berbagai kerusakan yang dilakukan manusia menyebabkan kerusakan ekosistem sehigga sumber daya laut berkurang. Kasus penabrakan yang dilakukan kapal pesiar M.V. Caledonian Sky di Raja Ampat membuat kerusakan terumbu karang sehingga perlunya perlindungan dan pertanggujawaban. Penelitian ini bertujuan yaitu Pertama, mengetahui dan menganalisa bagaimana perlindungan lingkungan laut terhadap terumbu karang atas kerusakan yang dilakukan Kapal Persiar M.V. Caledonian Sky berdasarkan hukum internasional dan hukum nasional. Kedua, mengetahui dan menganalisa bagaimana pertanggungjawaban hukum kapal persiar M.V. Caledonian Sky atas kerusakan terumbu karang berdasarkan UNCLOS 1982 dan hukum nasional. Maka metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif yaitu mengkaji studi dokumen yang menggunakan berbagai data sekunder atau bahan pustaka. Hasil penelitian ini adalah Pertama, Perlindungan lingkungan laut terhadap kerusakan terumbu karang yang dilakukan kapal pesiar M.V. Caledonian Sky menurut hukum internasional sesuai dengan UNCLOS 1982 pasal 194 ayat (1) dan (2) mengenai tindakan-tindakan untuk mencegah, mengurangi, dan mengendalikan pencemaran lingkungan laut. Menurut hukum nasional perlindungan lingkungan laut terhadap kerusakan terumbu karang yang dilakukan kapal pesiar M.V. Caledonian Sky diatur dalam perundang-undangan yang mengenai perlindungan lingkungan laut serta berlaku di Indonesia. Kedua, Pertanggungjawaban Hukum Kapal Pesiar M.V. Caledonian Sky atas Kerusakan Terumbu Karang menurut hukum internasional diatur dalam UNCLOS 1982 Pasal 193 mengenai Hak kedaulatan Negara untuk mengeksploitasikan kekayaan alamnya dan Pasal 235 mengenai tanggung jawab dan kewajiban ganti rugi. Menurut hukum nasional diatur dalam perundang-undangan yang mengenai pertanggungjawaban serta berlaku di Indonesia. Ketiga, Perusahaan Noble Calidonia yang berbasis di London telah mengakui bertanggung jawab atas kasus ini. Diharapkan pertama, Untuk mencegah terjadinya kejadian seperti yang dialami oleh kapal pesiar Caledonian sky, Indonesia harus menetapkan tanda bagi kawasan-kawasan tertentu untuk digunakan sebagai kegiatan pelayaran. Kedua, Dalam menegakkan hukum nasional dan hukum internasional dalam pengawasan perairan laut di Indonesia, pemerintah Republik Indonesia harus menegaskan dan mengaplikasikan undang-undang yang telah ada secara benar dan jelas agar menjadi efek jera bagi pihak operator kapal dan kapten kapal agar mencegah hal seperti ini terjadi lagi di perairan laut Indonesia. Ketiga, Dalam penyelesaian kasus kerusakan terumbu karang ini dapat digunakannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 87 ayat (1) dan (2).
珊瑚礁和其中的所有生命构成了价值连城的自然财富之一。人类造成的破坏正在减少海洋资源对生态系统的破坏。贾拉贾·安帕特的一艘名为卡里多尼亚斯基的游艇撞击了珊瑚礁,因此需要保护和回应。这项研究的目标是首先,根据国际法和国家法律,了解和分析海上环境保护对珊瑚礁造成的破坏。第二,根据1982年UNCLOS和国家法律,了解和分析八面鲨对珊瑚礁破坏的法律责任。因此,采用的研究方法是对使用辅助数据或库材料的文档的规范研究。这项研究的第一个结果是,根据《新航太总署》1982年第194节(1)和(2)关于预防、减少和控制海洋环境污染的措施,国际法保护海洋环境免受珊瑚礁破坏。根据国家法律,保护海洋环境免受珊瑚礁破坏的海洋环境保护法,Caledonian Sky游艇在印尼制定了一个保护海洋环境和适用于印尼的立法。第二,《新切洛斯》(UNCLOS)第193条规定了英国利用自然资源的主权权利和235条规定了赔偿和赔偿义务。根据国家法律,它是通过问责制和适用于印度尼西亚的。第三,总部设在伦敦的卡利多尼亚贵族公司已承认对此案负责。首先,为了防止Caledonian sky游艇所经历的事件,印度尼西亚应该设置一个标志,让某些地区可以作为航运活动。第二,监督国家法律和国际法中印尼海域,印度尼西亚共和国政府必须坚持正确地运用现有法律和明显效果,使惨痛的教训使船舶和船的船长当局阻止这样的事情再次发生在印尼海域。第三,在解决珊瑚礁破坏问题时,可以使用2009年第32条关于环境保护和管理的第87条(1)和(2)。
{"title":"Perlindungan Terumbu Karang Menurut UNCLOS 1982 (Studi Kasus Kerusakan Terumbu Karang oleh Kapal Pesiar M.V. Caledonian Sky di Raja Ampat)","authors":"Maretta Trimirza, Ramlan Ramlan, Rahayu Repindowaty","doi":"10.22437/UP.V2I1.10912","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/UP.V2I1.10912","url":null,"abstract":"Terumbu karang dan segala kehidupan yang terdapat didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang bernilai tinggi. Berbagai kerusakan yang dilakukan manusia menyebabkan kerusakan ekosistem sehigga sumber daya laut berkurang. Kasus penabrakan yang dilakukan kapal pesiar M.V. Caledonian Sky di Raja Ampat membuat kerusakan terumbu karang sehingga perlunya perlindungan dan pertanggujawaban. Penelitian ini bertujuan yaitu Pertama, mengetahui dan menganalisa bagaimana perlindungan lingkungan laut terhadap terumbu karang atas kerusakan yang dilakukan Kapal Persiar M.V. Caledonian Sky berdasarkan hukum internasional dan hukum nasional. Kedua, mengetahui dan menganalisa bagaimana pertanggungjawaban hukum kapal persiar M.V. Caledonian Sky atas kerusakan terumbu karang berdasarkan UNCLOS 1982 dan hukum nasional. Maka metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif yaitu mengkaji studi dokumen yang menggunakan berbagai data sekunder atau bahan pustaka. Hasil penelitian ini adalah Pertama, Perlindungan lingkungan laut terhadap kerusakan terumbu karang yang dilakukan kapal pesiar M.V. Caledonian Sky menurut hukum internasional sesuai dengan UNCLOS 1982 pasal 194 ayat (1) dan (2) mengenai tindakan-tindakan untuk mencegah, mengurangi, dan mengendalikan pencemaran lingkungan laut. Menurut hukum nasional perlindungan lingkungan laut terhadap kerusakan terumbu karang yang dilakukan kapal pesiar M.V. Caledonian Sky diatur dalam perundang-undangan yang mengenai perlindungan lingkungan laut serta berlaku di Indonesia. Kedua, Pertanggungjawaban Hukum Kapal Pesiar M.V. Caledonian Sky atas Kerusakan Terumbu Karang menurut hukum internasional diatur dalam UNCLOS 1982 Pasal 193 mengenai Hak kedaulatan Negara untuk mengeksploitasikan kekayaan alamnya dan Pasal 235 mengenai tanggung jawab dan kewajiban ganti rugi. Menurut hukum nasional diatur dalam perundang-undangan yang mengenai pertanggungjawaban serta berlaku di Indonesia. Ketiga, Perusahaan Noble Calidonia yang berbasis di London telah mengakui bertanggung jawab atas kasus ini. Diharapkan pertama, Untuk mencegah terjadinya kejadian seperti yang dialami oleh kapal pesiar Caledonian sky, Indonesia harus menetapkan tanda bagi kawasan-kawasan tertentu untuk digunakan sebagai kegiatan pelayaran. Kedua, Dalam menegakkan hukum nasional dan hukum internasional dalam pengawasan perairan laut di Indonesia, pemerintah Republik Indonesia harus menegaskan dan mengaplikasikan undang-undang yang telah ada secara benar dan jelas agar menjadi efek jera bagi pihak operator kapal dan kapten kapal agar mencegah hal seperti ini terjadi lagi di perairan laut Indonesia. Ketiga, Dalam penyelesaian kasus kerusakan terumbu karang ini dapat digunakannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 87 ayat (1) dan (2).","PeriodicalId":336517,"journal":{"name":"Uti Possidetis: Journal of International Law","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133354835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Penerapan Prinsip Self Determination terhadap Pembentukan Negara Kosovo Ditinjau dari Perspektif Hukum Internasional 从国际法的角度来看,在科索沃建立自己决心的原则的适用
Pub Date : 2021-06-08 DOI: 10.22437/UP.V1I2.9867
Y. Saputra, Ramlan Ramlan
Negara adalah lanjutan dari kehendak manusia bergaul antara seorang dengan orang lainnya dalam rangka menyempurnakan segala kebutuhan hidupnya. Semakin luasnya pergaulan manusia tadi maka semakin banyak kebutuhannya, maka bertambah besar kebutuhannya kepada negara yang akan melindungi dan memelihara hidupnya. Pada tanggal 17 Februari 2008, parlemen Kosovo memproklamasikan Kosovo sebagai negara merdeka, yang lepas dari Serbia pada sidang parlemen yang dihadiri 109 anggota. Sebelumnya Kosovo adalah satu provinsi dibawah kekuasaan Serbia yang mayoritas beretnis Albania. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaturan hukum internasional mengenai pembentukan negara dengan menggunakan hak menentukan nasib sendiri dan apa arti penting pengakuan dalam pembentukan suatu negara. Metode Penelitian yang digunakan adalah tipe penilitian yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan pada saat ini, Hukum Internasional telah mengakui hak untuk menentukan nasib sendiri  sebagai salah satu Hak Asasi Manusia dan berdasarkan hak ini semua bangsa bebas untuk menentukan status politik dan mengejar pembangunan ekonomi, sosial dan budaya. Namun, dalam konteks hukum internasional kemerdekaan sebagai wujud dari hak untuk menentukan nasib sendiri dimaksudkan untuk membebaskan diri dari penjajahan dan dominasi/kekuasaan asing. Dalam masalah pengakuan, unsur-unsur politik dan hukum sulit untuk dipisahkan secara jelas karena pemberian dan penolakan pengakuan oleh suatu negara sering dipengaruhi pertimbangan politik, sedangkan akibatnya mempunyai ikatan hukum. Definisi atau unsur-unsur negara terdapat dalam Konvensi Montevideo 1933 (Montevideo The Convention on Rights and Duties of State of 1933), dimana pengakuan merupakan unsur deklaratif dan apabila semua unsur konstitutif telah dipenuhi oleh masyarakat politik, maka dengan sendirinya ia telah merupakan sebuah Negara dan harus diperlakukan secara demikian oleh Negara-negara lainya.
这个国家是一个延续人类意志的民族,为了完善自己的生活必需品,它与他人保持联系。人类社会的范围越广,它就越需要,国家保护和维持其生活的需要就越大。2008年2月17日,科索沃议会宣布科索沃为一个独立的国家,在有109名成员参加的议会中独立。前科索沃是塞尔维亚绝大多数阿尔巴尼亚人统治下的一个省。本研究的目的是了解国际法是如何利用自己的自决权利建立国家的,以及承认国家的形成意味着什么。所使用的研究方法是一种规范的司法审查类型。研究结果表明,目前国际法已承认决定自己命运的权利,作为一项人权,并基于这一权利,所有国家可以自由决定政治地位,追求经济、社会和文化发展。然而,在国际法中,独立作为自决权利的体现,是为了摆脱殖民和外国统治。在忏悔问题上,政治和法律因素很难被清楚地分开,因为一个国家的承认和拒绝承认往往受到政治考虑的影响,其结果是有法律约束力的。或国家元素中定义蒙得维的亚(1933年蒙得维的亚公约《公约权利和都会of State university of 1933),哪里是元素性陈述的忏悔和所有本构已经挤满了社会政治因素,那么他本身已经是一个国家和必须由其他国家这样的对待。
{"title":"Penerapan Prinsip Self Determination terhadap Pembentukan Negara Kosovo Ditinjau dari Perspektif Hukum Internasional","authors":"Y. Saputra, Ramlan Ramlan","doi":"10.22437/UP.V1I2.9867","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/UP.V1I2.9867","url":null,"abstract":"Negara adalah lanjutan dari kehendak manusia bergaul antara seorang dengan orang lainnya dalam rangka menyempurnakan segala kebutuhan hidupnya. Semakin luasnya pergaulan manusia tadi maka semakin banyak kebutuhannya, maka bertambah besar kebutuhannya kepada negara yang akan melindungi dan memelihara hidupnya. Pada tanggal 17 Februari 2008, parlemen Kosovo memproklamasikan Kosovo sebagai negara merdeka, yang lepas dari Serbia pada sidang parlemen yang dihadiri 109 anggota. Sebelumnya Kosovo adalah satu provinsi dibawah kekuasaan Serbia yang mayoritas beretnis Albania. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaturan hukum internasional mengenai pembentukan negara dengan menggunakan hak menentukan nasib sendiri dan apa arti penting pengakuan dalam pembentukan suatu negara. Metode Penelitian yang digunakan adalah tipe penilitian yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan pada saat ini, Hukum Internasional telah mengakui hak untuk menentukan nasib sendiri  sebagai salah satu Hak Asasi Manusia dan berdasarkan hak ini semua bangsa bebas untuk menentukan status politik dan mengejar pembangunan ekonomi, sosial dan budaya. Namun, dalam konteks hukum internasional kemerdekaan sebagai wujud dari hak untuk menentukan nasib sendiri dimaksudkan untuk membebaskan diri dari penjajahan dan dominasi/kekuasaan asing. Dalam masalah pengakuan, unsur-unsur politik dan hukum sulit untuk dipisahkan secara jelas karena pemberian dan penolakan pengakuan oleh suatu negara sering dipengaruhi pertimbangan politik, sedangkan akibatnya mempunyai ikatan hukum. Definisi atau unsur-unsur negara terdapat dalam Konvensi Montevideo 1933 (Montevideo The Convention on Rights and Duties of State of 1933), dimana pengakuan merupakan unsur deklaratif dan apabila semua unsur konstitutif telah dipenuhi oleh masyarakat politik, maka dengan sendirinya ia telah merupakan sebuah Negara dan harus diperlakukan secara demikian oleh Negara-negara lainya.","PeriodicalId":336517,"journal":{"name":"Uti Possidetis: Journal of International Law","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122368531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Stateless Person dalam tinjauan Hukum Nasional dan Hukum Internasional di Indonesia 在印尼国家法律和国际法律审查中工作人员
Pub Date : 2021-06-08 DOI: 10.22437/UP.V1I3.10873
Fadjri Khalid, Budi Ardianto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan Orang Tanpa Kewarganegaraan atau Stateless Person berdasarkan instrumen hukum internasional maupun instrumen hukum nasional di Indonesia. Indonesia yang terdampak dalam globalisasi karena gencarnya promosi pariwisata memiliki pengaturan terhadap lalu lintas orang asing melalui Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasiaan dan disisi lain Indonesia tidak mengakui keberadaan Orang Tanpa Kewarganegaraan berbeda dengan pengaturan sebagaiman tercantum dalam Convention Relating To The Status of Stateless Persons 1954. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa pengaturan mengenai Orang Tanpa Kewarganegaraan di Indonesia untuk saat ini belum diatur secara khusus. Walaupun Indonesia telah meratifikasi International Covenant on Civil and Political Rights. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia belum mengatur dengan tegas dan dalam penanganannya terhadap Orang Tanpa Kewarganegaraan cenderung lambat yang mengakibatkan pendetensian melebihi ambang dari batas yang ditentukan. Adapun rumusan masalah yang diangkat yakni bagaimana  pengaturan Orang Tanpa Kewarganegaraan dalam Hukum Internasional dan dalam hukum keimigrasian Indonesia beserta konsukuensi hukum yang di dapat. Metode penelitian yang digunakan adalaha tipe normative dengan cara studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan Orang Tanpa Kewarganegaraan di lingkup Internasional berbeda dengan pengaturan di Indonesia karena tidak adanya peraturan yang tegas mengenai hal ini.
本研究的目的是了解如何根据国际法或国家法律工具来安排无国籍或在职人员。印尼旅游业影响的全球化,因为社交媒体营销有一个交通安排对陌生人通过2011年6号法律关于Keimigrasiaan和印尼的另一边不承认有不同的国籍没有人如会议中设置Relating To The Status of自豪于1954年德巴卡。本研究的目的是确定目前印尼尚未对无国籍人士进行专门安排。尽管印尼获得了民权和政治权利的国际契约。这表明,印尼还没有采取果断行动,而且对无国籍的人的管理往往进展缓慢,导致超出规定限制的放缓。至于如何在国际法、印度尼西亚移民法和合法权宜法中安排无国籍的人的问题。使用的研究方法是传统的研究库。这项研究的结果表明,国际无国籍的安排不同于印尼的安排,因为在这方面没有明确的规定。
{"title":"Stateless Person dalam tinjauan Hukum Nasional dan Hukum Internasional di Indonesia","authors":"Fadjri Khalid, Budi Ardianto","doi":"10.22437/UP.V1I3.10873","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/UP.V1I3.10873","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan Orang Tanpa Kewarganegaraan atau Stateless Person berdasarkan instrumen hukum internasional maupun instrumen hukum nasional di Indonesia. Indonesia yang terdampak dalam globalisasi karena gencarnya promosi pariwisata memiliki pengaturan terhadap lalu lintas orang asing melalui Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasiaan dan disisi lain Indonesia tidak mengakui keberadaan Orang Tanpa Kewarganegaraan berbeda dengan pengaturan sebagaiman tercantum dalam Convention Relating To The Status of Stateless Persons 1954. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa pengaturan mengenai Orang Tanpa Kewarganegaraan di Indonesia untuk saat ini belum diatur secara khusus. Walaupun Indonesia telah meratifikasi International Covenant on Civil and Political Rights. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia belum mengatur dengan tegas dan dalam penanganannya terhadap Orang Tanpa Kewarganegaraan cenderung lambat yang mengakibatkan pendetensian melebihi ambang dari batas yang ditentukan. Adapun rumusan masalah yang diangkat yakni bagaimana  pengaturan Orang Tanpa Kewarganegaraan dalam Hukum Internasional dan dalam hukum keimigrasian Indonesia beserta konsukuensi hukum yang di dapat. Metode penelitian yang digunakan adalaha tipe normative dengan cara studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan Orang Tanpa Kewarganegaraan di lingkup Internasional berbeda dengan pengaturan di Indonesia karena tidak adanya peraturan yang tegas mengenai hal ini.","PeriodicalId":336517,"journal":{"name":"Uti Possidetis: Journal of International Law","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122971703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Perlindungan Terhadap Orang Tanpa Kewarganegaraan (Stateless People) dalam Hukum Internasional (Studi Kasus Etnis Rohingya di Myanmar) 国际法保护(罗兴亚人个案研究)
Pub Date : 2021-06-08 DOI: 10.22437/UP.V1I1.8303
Rahmawati Novia Sigit, Novianti Novianti
Artikel ini mendeskripsikan dan menganalisis pengaturan Hukum Internasional berhubungan dengan perlindungan terhadap orang tanpa kewargenegaraan (Stateless People) melalui kasus etnis Rohingya di Myanmar. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus, dan pendekatan historis. Sebagai sebuah penelitian normatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan etnis dari diskriminasi dan kekerasan dalam Hukum Internasional telah dilakukan oleh PBB melalui berbagai macam deklarasi dan konvensi-konvensi internasional. Myanmar seharusnya meratifikasi Konvensi mengenai status orang yang tidak berkewarganegaraan 1954 dan Konvensi pengurangan ketiadaan kewarganegaraan 1961 sebagai bagian dari kewajiban dan tanggung jawabnya untuk melindungi dan memastikan bahwa etnis Rohingya memiliki kewarganegaraanya.
本文概述并分析了通过缅甸罗兴亚民族案件保护不偏不倚人民的国际法安排。本文采用的方法是法律、案例和历史方法。作为一项规范研究,研究表明,通过各种形式的《国际公约》和公约,保护联合国免受歧视和暴力的种族保护。缅甸本应在1954年批准《非公民身份公约》和1961年减法公约,作为其保护和确保罗兴亚人拥有公民权的义务和责任的一部分。
{"title":"Perlindungan Terhadap Orang Tanpa Kewarganegaraan (Stateless People) dalam Hukum Internasional (Studi Kasus Etnis Rohingya di Myanmar)","authors":"Rahmawati Novia Sigit, Novianti Novianti","doi":"10.22437/UP.V1I1.8303","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/UP.V1I1.8303","url":null,"abstract":"Artikel ini mendeskripsikan dan menganalisis pengaturan Hukum Internasional berhubungan dengan perlindungan terhadap orang tanpa kewargenegaraan (Stateless People) melalui kasus etnis Rohingya di Myanmar. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus, dan pendekatan historis. Sebagai sebuah penelitian normatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan etnis dari diskriminasi dan kekerasan dalam Hukum Internasional telah dilakukan oleh PBB melalui berbagai macam deklarasi dan konvensi-konvensi internasional. Myanmar seharusnya meratifikasi Konvensi mengenai status orang yang tidak berkewarganegaraan 1954 dan Konvensi pengurangan ketiadaan kewarganegaraan 1961 sebagai bagian dari kewajiban dan tanggung jawabnya untuk melindungi dan memastikan bahwa etnis Rohingya memiliki kewarganegaraanya.","PeriodicalId":336517,"journal":{"name":"Uti Possidetis: Journal of International Law","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124518201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Tanggung Jawab Perusahaan Dalam Komersialisasi Ruang Angkasa dan Implikasinya Terhadap Outer Space Treaty 1967 (Studi Tentang Wisata Ruang Angkasa) 公司对外层空间及其影响的商业化和影响1967年(太空旅行研究)的责任
Pub Date : 2021-06-08 DOI: 10.22437/UP.V2I2.12203
Niken Tyasworo, M. Jumena
The exploratory utilization of outer space is currently take a place following the development of science and technologies. At first, the exploration was done by government only, in this time, private companies also take part to do the outer space exploration.The outer space tour activities is one form of outer space commercialization. This time, those activities is still in the developing process for the better future business, especially in the law aspect for the outer space tour activities. So that, an explanation of the outer space tour activity is one particular part that should be extremely clear and understandable for the sake of tourist’s security. Such as, how far the responsibility is given by government and private companies in case of an accident during the outer space tour activities.The conclusion of this research is to mention that Outer Space Treaty 1967, Rescue Agreement 1968, Liability Convention 1972 and Registration Convention 1975 are all be able to applied as basic law for the outer space tour activities. Therefore, the outer space tour activity is something that could have been done routinely in the future and that makes the laws and regulations must be evident, equitable, and liable in order to ensure comfort and safety for the outer space tourists.
随着科学技术的发展,目前对外层空间的探索利用正在进行。起初,探索只由政府完成,在这个时候,私营公司也参与到外层空间的探索中来。外层空间旅游活动是外层空间商业化的一种形式。这一次,这些活动还在发展过程中,为了更好的未来业务,特别是在法律方面的外太空旅游活动。因此,对外太空旅游活动的解释是一个特别的部分,为了游客的安全,应该非常清楚和理解。例如,在太空旅行活动中发生事故时,政府和私营公司的责任在多大程度上。本文的研究结论是,1967年《外层空间条约》、1968年《救援协定》、1972年《责任公约》和1975年《登记公约》都可以作为外层空间旅游活动的基本法律适用。因此,外层空间旅游活动是一件可以在未来常规进行的事情,这使得法律法规必须明确、公平和负责,以确保外层空间游客的舒适和安全。
{"title":"Tanggung Jawab Perusahaan Dalam Komersialisasi Ruang Angkasa dan Implikasinya Terhadap Outer Space Treaty 1967 (Studi Tentang Wisata Ruang Angkasa)","authors":"Niken Tyasworo, M. Jumena","doi":"10.22437/UP.V2I2.12203","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/UP.V2I2.12203","url":null,"abstract":"The exploratory utilization of outer space is currently take a place following the development of science and technologies. At first, the exploration was done by government only, in this time, private companies also take part to do the outer space exploration.The outer space tour activities is one form of outer space commercialization. This time, those activities is still in the developing process for the better future business, especially in the law aspect for the outer space tour activities. So that, an explanation of the outer space tour activity is one particular part that should be extremely clear and understandable for the sake of tourist’s security. Such as, how far the responsibility is given by government and private companies in case of an accident during the outer space tour activities.The conclusion of this research is to mention that Outer Space Treaty 1967, Rescue Agreement 1968, Liability Convention 1972 and Registration Convention 1975 are all be able to applied as basic law for the outer space tour activities. Therefore, the outer space tour activity is something that could have been done routinely in the future and that makes the laws and regulations must be evident, equitable, and liable in order to ensure comfort and safety for the outer space tourists.","PeriodicalId":336517,"journal":{"name":"Uti Possidetis: Journal of International Law","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132985705","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Yuridis Penyelesaian Sengketa Perbatasan Laut Antara Indonesia Vietnam Di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
Pub Date : 2021-06-08 DOI: 10.22437/UP.V2I2.12334
S. RizzaAyu, Ramlan Ramlan, Rahayu Repindowaty
The sea border between Indonesia and Vietnam is a maritime border located in the South China Sea. Until now, there have been several problems that have occurred especially in the exclusive economic zone between Indonesia and Vietnam, which have not been completely resolved. The exclusive economic zone is an area outside and adjacent to the territorial sea which is subject to a special legal regime for international maritime law. Based on the principles of international peace and security, there are several attempts shown to create good relations between countries in resolving disputes that occur. The principle referred to in resolving international disputes is to provide a way for parties to a dispute to resolve their disputes based on international law. There are two methods of settlement known in international law, that is peacefully and in war (military). Dispute settlement procedures for countries that are interconnected with maritime territories between countries can be seen in Article 287 UNCLOS 1982 which regulates alternatives and dispute resolution procedures. This research is a normative study that examines sources related to the issues discussed. The results of this study conclude that in resolving disputes between Indonesia and Vietnam regarding maritime boundaries in the waters of the Exclusive Economic Zone, it can be resolved with various alternative dispute resolution alternatives as described in the 1982 UNCLOS framework, that is a) peaceful dispute resolution, b) dispute resolution with mandatory procedures. Each country is given the freedom to choose an alternative that will be used in resolving the dispute that is being faced what both parties want both take the litigation route (court route)as well as non-litigation channels (out of court) as regulated in Article 280 UNCLOS 1982.
印尼和越南之间的海上边界是位于南中国海的海上边界。到目前为止,特别是在印尼和越南之间的专属经济区发生了一些问题,这些问题还没有完全解决。专属经济区是在领海之外和毗邻领海的区域,受国际海洋法特别法律制度的约束。在国际和平与安全原则的基础上,为在解决发生的争端方面建立国与国之间的良好关系作出了若干努力。解决国际争端所指的原则是为争端各方提供一种基于国际法解决争端的方式。在国际法中有两种已知的解决办法,即和平和战争(军事)。1982年《联合国海洋法公约》第287条规定了与国家间海洋领土相互关联的国家的争端解决程序,该条款规定了替代性争端解决程序和争端解决程序。本研究是一项规范性研究,考察了与所讨论问题相关的来源。本研究的结果得出结论,在解决印度尼西亚和越南之间关于专属经济区水域海洋边界的争端时,可以通过1982年《联合国海洋法公约》框架中所述的各种替代性争端解决方案来解决,即a)和平争端解决,b)争端解决与强制性程序。根据1982年《联合国海洋法公约》第280条的规定,每个国家都可以自由选择一种解决争端的方式,即双方都希望采取的诉讼途径(法院途径)和非诉讼途径(庭外途径)。
{"title":"Analisis Yuridis Penyelesaian Sengketa Perbatasan Laut Antara Indonesia Vietnam Di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia","authors":"S. RizzaAyu, Ramlan Ramlan, Rahayu Repindowaty","doi":"10.22437/UP.V2I2.12334","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/UP.V2I2.12334","url":null,"abstract":"The sea border between Indonesia and Vietnam is a maritime border located in the South China Sea. Until now, there have been several problems that have occurred especially in the exclusive economic zone between Indonesia and Vietnam, which have not been completely resolved. The exclusive economic zone is an area outside and adjacent to the territorial sea which is subject to a special legal regime for international maritime law. Based on the principles of international peace and security, there are several attempts shown to create good relations between countries in resolving disputes that occur. The principle referred to in resolving international disputes is to provide a way for parties to a dispute to resolve their disputes based on international law. There are two methods of settlement known in international law, that is peacefully and in war (military). Dispute settlement procedures for countries that are interconnected with maritime territories between countries can be seen in Article 287 UNCLOS 1982 which regulates alternatives and dispute resolution procedures. This research is a normative study that examines sources related to the issues discussed. The results of this study conclude that in resolving disputes between Indonesia and Vietnam regarding maritime boundaries in the waters of the Exclusive Economic Zone, it can be resolved with various alternative dispute resolution alternatives as described in the 1982 UNCLOS framework, that is a) peaceful dispute resolution, b) dispute resolution with mandatory procedures. Each country is given the freedom to choose an alternative that will be used in resolving the dispute that is being faced what both parties want both take the litigation route (court route)as well as non-litigation channels (out of court) as regulated in Article 280 UNCLOS 1982.","PeriodicalId":336517,"journal":{"name":"Uti Possidetis: Journal of International Law","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131035224","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Yurisdiksi Kelompok Pemberontak Pra dan Pasca Pengakuan Sebagai Subjek Hukum Internasional 该叛乱组织的管辖权是在认识之前和之后作为国际法的主题
Pub Date : 2021-06-08 DOI: 10.22437/UP.V2I2.11762
Akbar Chusnein, Akbar Kurnia Putra
This research aims to provide a general understanding of the jurisdiction for rebel groups before and after their recognition as belligerents, or the shift of the groups in question from domestic legal subjects to legal subjects of the international law. The type of method used in this research is in the form of normative legal research, which utilizes the collection of legal materials relevant to the object of research in the form of literature; The materials referred to are such as: (a) Primary legal materials: The Charter of United Nation, The Geneva Convention, The Hague Convention; (b) Secondary legal materials: legal science books, legal science journals, legal research reports, scientific articles, seminar materials, workshops, and so on; (c) Tertiary legal materials: Legal materials which precepts or provides an explanation on the primary and secondary legal materials, such as legal dictionaries, newspapers, the internet and so on.
本研究旨在对叛军团体被承认为交战国前后的管辖权,或相关团体从国内法律主体向国际法法律主体的转变,提供一个大致的了解。本研究采用的方法类型是规范性法律研究,即以文献的形式收集与研究对象相关的法律资料;所提到的材料有:(a)主要法律材料:《联合国宪章》、《日内瓦公约》、《海牙公约》;(b)二手法律材料:法律科学书籍、法律科学期刊、法律研究报告、科学文章、讨论会材料、讲习班等等;(c)三级法律资料:对一级和二级法律资料进行指导或解释的法律资料,如法律词典、报纸、互联网等。
{"title":"Yurisdiksi Kelompok Pemberontak Pra dan Pasca Pengakuan Sebagai Subjek Hukum Internasional","authors":"Akbar Chusnein, Akbar Kurnia Putra","doi":"10.22437/UP.V2I2.11762","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/UP.V2I2.11762","url":null,"abstract":"This research aims to provide a general understanding of the jurisdiction for rebel groups before and after their recognition as belligerents, or the shift of the groups in question from domestic legal subjects to legal subjects of the international law. The type of method used in this research is in the form of normative legal research, which utilizes the collection of legal materials relevant to the object of research in the form of literature; The materials referred to are such as: (a) Primary legal materials: The Charter of United Nation, The Geneva Convention, The Hague Convention; (b) Secondary legal materials: legal science books, legal science journals, legal research reports, scientific articles, seminar materials, workshops, and so on; (c) Tertiary legal materials: Legal materials which precepts or provides an explanation on the primary and secondary legal materials, such as legal dictionaries, newspapers, the internet and so on.","PeriodicalId":336517,"journal":{"name":"Uti Possidetis: Journal of International Law","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126831760","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaturan Aspek Lingkungan Hidup dalam Perdagangan Internasional Berdasarkan GATT-WTO 基于GATT-WTO的国际贸易环境方面的调整
Pub Date : 2021-06-08 DOI: 10.22437/UP.V1I2.10717
Zevia Gustira, Retno Kusniati
Perdagangan internasional, pada era globalisasi merupaka suatu cara yang diambil para pemimpin Negara untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Ketidakmampuan suatu Negara dalam pemenuhan kebutuhan ini, kerap kali terjadi gesekan kepentingan. Tidak jarang Negara melakukan sesuatu tindakan yang dapat merugikan Negara lain. Mengeksploitasi SDA dalam negeri secara berlebihan, kesadaran Dunia Internasional dalam keberlangsungan SDA, tentang perlindungan sumber daya bahkan keberlansungan generasi selanjutnya untuk menikmati SDA tersebut. Keseriusan Dunia internasional pun terlihat dari langkah-langkah yang diambil para pemimpin dunia, perubahan format GATT yang hanya memperhatikan perlindungan Negara-negara anggotanya dalam melakukan Perdagangan internasional dengan Negara lain dapat terlindungi, begitu pula para anggota Negara Berkembang dan Negara Miskin. Perkembangan berikutnya kesadaran atas lingkungan hidup dapat terancam atas eksploitasi, maka dibentuklah WTO yang menyempurnakan GATT.
全球化时代的国际贸易是国家领导人为满足国家内部需求所采取的一种方式。一个国家无法满足这一需求,往往会产生利益冲突。国家做一些会伤害其他国家的事情并不罕见。过度开发国内就业制度,国际生存意识,保护资源,甚至发展下一代享受SDA。正如世界各国领导人所采取的步骤所表明的那样,这种只考虑到其成员国在国际贸易方面的保护,发展中国家和贫穷国家的成员也可以得到保护。发展其对环境意识的进一步发展可能会受到剥削的威胁,因此发展了完善GATT的WTO。
{"title":"Pengaturan Aspek Lingkungan Hidup dalam Perdagangan Internasional Berdasarkan GATT-WTO","authors":"Zevia Gustira, Retno Kusniati","doi":"10.22437/UP.V1I2.10717","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/UP.V1I2.10717","url":null,"abstract":"Perdagangan internasional, pada era globalisasi merupaka suatu cara yang diambil para pemimpin Negara untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Ketidakmampuan suatu Negara dalam pemenuhan kebutuhan ini, kerap kali terjadi gesekan kepentingan. Tidak jarang Negara melakukan sesuatu tindakan yang dapat merugikan Negara lain. Mengeksploitasi SDA dalam negeri secara berlebihan, kesadaran Dunia Internasional dalam keberlangsungan SDA, tentang perlindungan sumber daya bahkan keberlansungan generasi selanjutnya untuk menikmati SDA tersebut. Keseriusan Dunia internasional pun terlihat dari langkah-langkah yang diambil para pemimpin dunia, perubahan format GATT yang hanya memperhatikan perlindungan Negara-negara anggotanya dalam melakukan Perdagangan internasional dengan Negara lain dapat terlindungi, begitu pula para anggota Negara Berkembang dan Negara Miskin. Perkembangan berikutnya kesadaran atas lingkungan hidup dapat terancam atas eksploitasi, maka dibentuklah WTO yang menyempurnakan GATT.","PeriodicalId":336517,"journal":{"name":"Uti Possidetis: Journal of International Law","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130869244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Uti Possidetis: Journal of International Law
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1