Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Numbered Head Together terhadap kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran Numbered Head Together mengacu pada belajar kelompok siswa, masing-masing anggota memiliki bagian tugas (pertanyaan) dengan nomor yang berbeda-beda. Sintaks model pembelajaran Numbered Head Together yaitu: (1) fase 1 penomoran; (2) fase 2 mengajukan pertanyaan; (3) fase 3 berpikir bersama; (4) fase 4 menjawab. Metode penelitian ini menggunakan eksperimen jenis pre-exprerimental desaign, bentuk desain yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas 3 yang hasnya 1 kelas dengan jumlah 21 orang. Sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan metode observasi. Teknis analisis data pada penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis.Hasil kemampuan pemecahan masalah menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh bahwa signifikan 0,000 yang artinya lebih kecil dari taraf signifikan yang ditentukan 0,05. Selanjutnya, hasil belajar siswa menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh bahwa signifikan 0,001 yang artinya lebih kecil dari taraf signifikan yang ditentukan 0,05. Jadi terdapat pengaruh model pembelajaran Numbered Head Together terhadap kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian kelas III SD Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Numbered Head Together berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah khususnya materi operasi hitung perkalian dan pembagian sehingga hasil belajar siswa meningkat.
本研究旨在了解数字头学习模式对学生的解决问题能力和学习成绩的影响。数字头学习模式指的是学生小组的学习,每个成员都有不同数量的任务(问题)部分。聚头数字学习模式的句法如下:(1)第一阶段的数字;2)第二阶段提出问题;(3)共同思考的第三阶段;第四阶段回答。本研究方法采用了前期设计的试验性试验性试验等实验。这项研究的人口是一整个三年级学生,人数是21人。本研究采用了饱和抽样技术。数据收集技术是测试和观察方法。该研究的数据分析技术使用规范测试和假设测试。使用Wilcoxon Signed Rank测试的问题解决结果发现,有价值的0万欧元低于0.05确定的显著水平。此外,学生使用Wilcoxon Signed Rank Test的学习成绩表明,0.001的分数低于0.05的显著水平。因此,数字头学习模式对学生在数学项目上的问题解决能力和学习成绩的影响,比如乘法和三年级的孟拉巴扬卡里1泗水。因此,该研究可以得出结论,数字头学习模式影响问题解决能力,特别是乘法和除法操作材料,从而提高学生的学习成绩。
{"title":"Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Head Together terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian di Kelas III SD Kemala Bhayangkari 1 Surabaya","authors":"Nur Birillina, Sri Hartatik","doi":"10.30651/must.v4i2.2914","DOIUrl":"https://doi.org/10.30651/must.v4i2.2914","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Numbered Head Together terhadap kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran Numbered Head Together mengacu pada belajar kelompok siswa, masing-masing anggota memiliki bagian tugas (pertanyaan) dengan nomor yang berbeda-beda. Sintaks model pembelajaran Numbered Head Together yaitu: (1) fase 1 penomoran; (2) fase 2 mengajukan pertanyaan; (3) fase 3 berpikir bersama; (4) fase 4 menjawab. Metode penelitian ini menggunakan eksperimen jenis pre-exprerimental desaign, bentuk desain yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas 3 yang hasnya 1 kelas dengan jumlah 21 orang. Sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan metode observasi. Teknis analisis data pada penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis.Hasil kemampuan pemecahan masalah menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh bahwa signifikan 0,000 yang artinya lebih kecil dari taraf signifikan yang ditentukan 0,05. Selanjutnya, hasil belajar siswa menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh bahwa signifikan 0,001 yang artinya lebih kecil dari taraf signifikan yang ditentukan 0,05. Jadi terdapat pengaruh model pembelajaran Numbered Head Together terhadap kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian kelas III SD Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Numbered Head Together berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah khususnya materi operasi hitung perkalian dan pembagian sehingga hasil belajar siswa meningkat.","PeriodicalId":33708,"journal":{"name":"MUST Journal of Mathematics Education Science and Technology","volume":"108 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73681704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this study is to describe the profile of mathematical representation of students who are capable of early mathematics while resolving mathematical problems in three-dimensional material with O Matic screencast media. The research approach that will be used by researchers is qualitative. The type of research that used in this study is descriptive qualitative research, namely by analyzing existing data to obtain information about the profiles of mathematical representations to solve problems in the material of the Three dimensions with the O Matic screencast media. The research phase is the introduction, planning, research, and completion stage. This study uses test questions, interviews, and observation sheets. The results of this study subject able to meet the three indicators of mathematical representation ability that have been determined, but the final results of the answers are still less precise because they misunderstand the problem of the problem. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil representasi matematis siswa yang berkemampuan awal matematika sedang dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi dimensi tiga dengan media screencast o matic.Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu dengan cara menganalisis data yang ada untuk memperoleh informasi mengenai profil representasi matematis siwa untuk memecahkan soal pada materi dimensi Tiga dengan media screencast o matic. Tahap penelitian yaitu pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan penelitian dan tahap penyelesaian. Penelitian ini menggunakan instrumen soal tes, wawancara dan lembar observasi. Hasil penelitian ini adalah subjek mampu memenuhi ketiga indikator kemampuan representasi matematis yang telah ditentukan, namun hasil akhir jawabannya masih kurang tepat karena salah memahami permasalahan soal.
本研究的目的是描述具有早期数学能力的学生在使用O Matic视频媒体解决三维材料中的数学问题时的数学表征概况。研究人员将使用的研究方法是定性的。本研究中使用的研究类型是描述性定性研究,即通过分析现有数据来获取有关数学表示概况的信息,以解决O Matic截屏媒体在三维材料中的问题。研究阶段是介绍、计划、研究和完成阶段。本研究采用测试问题、访谈和观察表。本课题的研究结果能够满足已确定的数学表示能力的三个指标,但最终的答案结果仍然不太精确,因为他们误解了问题的问题。图juan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan剖面代表了matmatatis siswa yang berkemampuan awal matmatatika sedang dalam menyelesaikan masalah matmatatika pada材料尺寸tiga dengan媒体屏幕截图。Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Pendekatan penelitian qualitatif。简体中文中文:简体中文中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文:简体中文。答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答。Penelitian ini menggunakan仪器观测,wanancara和lembar观测。Hasil penelitian ini adalah科目mampu memenuhi ketiga指标kemampuan代表matmatatis yang telah ditentukan, namun Hasil akhir jawabannya masih kurang tepat karena salah memahami permasalahan soal。
{"title":"PROFIL REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MEDIA SCREENCAST O MATIC","authors":"S. Wulandari","doi":"10.32665/james.v2i2.98","DOIUrl":"https://doi.org/10.32665/james.v2i2.98","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to describe the profile of mathematical representation of students who are capable of early mathematics while resolving mathematical problems in three-dimensional material with O Matic screencast media. The research approach that will be used by researchers is qualitative. The type of research that used in this study is descriptive qualitative research, namely by analyzing existing data to obtain information about the profiles of mathematical representations to solve problems in the material of the Three dimensions with the O Matic screencast media. The research phase is the introduction, planning, research, and completion stage. This study uses test questions, interviews, and observation sheets. The results of this study subject able to meet the three indicators of mathematical representation ability that have been determined, but the final results of the answers are still less precise because they misunderstand the problem of the problem. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil representasi matematis siswa yang berkemampuan awal matematika sedang dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi dimensi tiga dengan media screencast o matic.Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu dengan cara menganalisis data yang ada untuk memperoleh informasi mengenai profil representasi matematis siwa untuk memecahkan soal pada materi dimensi Tiga dengan media screencast o matic. Tahap penelitian yaitu pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan penelitian dan tahap penyelesaian. Penelitian ini menggunakan instrumen soal tes, wawancara dan lembar observasi. Hasil penelitian ini adalah subjek mampu memenuhi ketiga indikator kemampuan representasi matematis yang telah ditentukan, namun hasil akhir jawabannya masih kurang tepat karena salah memahami permasalahan soal.","PeriodicalId":33708,"journal":{"name":"MUST Journal of Mathematics Education Science and Technology","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88157664","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Clara Octaviany, Rizki Wahyu Yunian Putra, Istihana Istihana
This research aims to determine the effect of the Advance Organizer learning model towards understanding the assisted mathematical concepts of didactic design modules in straight line equations of grade VIII SMP. The type of this research is a quasi-experimental design with "respondent's pretest-posttest control design," the population in this research were all eighth-grade students of SMP N 7 Kotabumi. The sampling technique used random classes where VIII H as experimental class I, class VIII A as experimental class II, and class VIII E as the control class. The test instrument used was a description test. Based on the results of data processing using the ANAVA test, N-Gain data was obtained, , it means was rejected. It means that there was an influence of the Advanced Organizer learning model assisted with didactic design modules to increase understanding of mathematical concepts of students. The test continued with the Scheffe' analysis with acceptance , as well as denials and. Based on the results of the trial, it concluded that the Advanced Organizer learning model with didactic design modules is better than conventional learning models. However, the Advance Organizer learning model with instructional design modules is as good as the Advanced Organizer learning model. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Advance Organizer terhadap pemahaman konsep matematis berbantuan modul desain didaktis persamaan garis lurus SMP kelas VIII. Jenis penelitian ini yaitu eksperimen semu dengan desain “pretest-posttest control design responden”, populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Kotabumi, acak kelas merupakan teknik pengambilan sampel dimana VIII H sebagai kelas eksperimen I, kelas VIII A sebagai kelas eksperimen II, dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Instrumen tes menggunakan tes uraian. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan uji Anava data N-Gain diperoleh, berarti H0 ditolak artinya terdapat pengaruh model pembelajaran Advance Organizer berbantuan modul desain didaktis terhadap peningkatan pemahaman konsep matematis peserta didik. Pengujian dilanjutkan dengan uji Scheffe’ dengan penerimaan serta penolakan dan . Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran Advance Organizer berbatuan modul desain didaktis lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional, namun model pembelajaran Advance Organizer berbantuan modul desain didaktis sama baiknya dengan model pembelajaran Advance Organizer.
本研究的目的是确定高级组织者学习模式对理解八年级SMP直线方程中教学设计模块辅助数学概念的影响。本研究的类型为准实验设计,采用“被调查者前测后测控制设计”,研究对象均为小坂县中学八年级学生。抽样技术采用随机分类,其中VIII H类为实验ⅰ类,VIII A类为实验ⅱ类,VIII E类为对照类。所使用的测试工具是描述测试。根据ANAVA检验的数据处理结果,得到N-Gain数据,表示被拒绝。这意味着在教学设计模块的辅助下,高级组织者学习模式对学生数学概念的理解有一定的影响。测试继续使用舍夫的分析,有接受的,也有否认的。根据试验结果,它得出结论,先进的组织者学习模式与教学设计模块优于传统的学习模式。然而,具有教学设计模块的高级组织者学习模式与高级组织者学习模式一样好。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh模型penbelajaran Advance Organizer terhadap pemahaman konsep matematis berbantuan模块设计didaktis persamaan garis lurus [m] kelas [m] [m]。Jenis penelitian ini yyitu eksperen设计了“前测后测控制设计响应”,populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Kotabumi, akak kelas merupakan teknik pengambilan样品dimana VIII H sebagai kelas eksperen I, kelas VIII A sebagai kelas II, dan kelas VIII E sebagai kelas对照。仪器为蒙古纳克和乌拉尔。Berdasarkan hasil pengolahan数据menggunakan uji Anava数据N-Gain diperoleh, berarti H0 ditolak artinya terdapat pengaruh模型penbelajaran Advance Organizer berbantuan模块设计didaktis terhadap peningkatan pemahaman konsep matematis peserta didik。企鹅dilanjutkan dengan uji Scheffe ' dengan penerimaan serta penolakan dan。Berdasarkan hasil penguin tersebut diperoleh kespulpulan bahwa model pembelajaran Advance Organizer berbatuan module desain didaktis lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvension, namun model pembelajaran Advance Organizer berbantuan module desain didaktis sama baiknya dengan model pembelajaran Advance Organizer。
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER (AO) BERBATUAN MODUL DESAIN DIDAKTIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS","authors":"Clara Octaviany, Rizki Wahyu Yunian Putra, Istihana Istihana","doi":"10.32665/james.v2i2.99","DOIUrl":"https://doi.org/10.32665/james.v2i2.99","url":null,"abstract":"This research aims to determine the effect of the Advance Organizer learning model towards understanding the assisted mathematical concepts of didactic design modules in straight line equations of grade VIII SMP. The type of this research is a quasi-experimental design with \"respondent's pretest-posttest control design,\" the population in this research were all eighth-grade students of SMP N 7 Kotabumi. The sampling technique used random classes where VIII H as experimental class I, class VIII A as experimental class II, and class VIII E as the control class. The test instrument used was a description test. Based on the results of data processing using the ANAVA test, N-Gain data was obtained, , it means was rejected. It means that there was an influence of the Advanced Organizer learning model assisted with didactic design modules to increase understanding of mathematical concepts of students. The test continued with the Scheffe' analysis with acceptance , as well as denials and. Based on the results of the trial, it concluded that the Advanced Organizer learning model with didactic design modules is better than conventional learning models. However, the Advance Organizer learning model with instructional design modules is as good as the Advanced Organizer learning model. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Advance Organizer terhadap pemahaman konsep matematis berbantuan modul desain didaktis persamaan garis lurus SMP kelas VIII. Jenis penelitian ini yaitu eksperimen semu dengan desain “pretest-posttest control design responden”, populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Kotabumi, acak kelas merupakan teknik pengambilan sampel dimana VIII H sebagai kelas eksperimen I, kelas VIII A sebagai kelas eksperimen II, dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Instrumen tes menggunakan tes uraian. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan uji Anava data N-Gain diperoleh, berarti H0 ditolak artinya terdapat pengaruh model pembelajaran Advance Organizer berbantuan modul desain didaktis terhadap peningkatan pemahaman konsep matematis peserta didik. Pengujian dilanjutkan dengan uji Scheffe’ dengan penerimaan serta penolakan dan . Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran Advance Organizer berbatuan modul desain didaktis lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional, namun model pembelajaran Advance Organizer berbantuan modul desain didaktis sama baiknya dengan model pembelajaran Advance Organizer.","PeriodicalId":33708,"journal":{"name":"MUST Journal of Mathematics Education Science and Technology","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90103272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A domain of learning, understanding is an absolute prerequisite for improving cognitive abilities. Leveling the mental model of students is one way in which a teacher can review the extent to which students understand based on their respective levels. The purpose of this study was to describe the six degrees of student's mental models in understanding the concept of using the Pythagoras theorem in junior high school students. The method used in this study is a qualitative research method. The subjects in this study amounted to 61 students who were a combination of 30 students of class VIII A and 31 students of class VIII B. The two classes of subjects were taken so that the six levels of the mental model were founded. The sixty-one items test questions were given. Each of the representatives of mental models who found the criteria was selected, namely two students to be interviewed so that 12 students were interview respondents. To ensure the validity of the data, researchers analyzed the data in two ways, namely data source triangulation and method triangulation. The results of the study showed a description of each level of the student's mental model in understanding the concept of using the Pythagoras theorem. Suatudomain belajar, pemahaman merupakan prasyaratan mutlak untuk meningkatkankemampuankognitif. Pelevelan model mental siswa merupakan salah satu cara dimana seorang pengajar dapat meninjau sejauh manakah pemahaman siswa berdasarkan tingkatan masing – masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan enam level model mental siswa dalam memahami konsep penggunaan teorema pythagoras pada siswa SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 61 siswa yang merupakan gabungan dari 30 siswa kelas VIII A dan 31 siswa kelas VIII B. Dua kelas subjek tersebut diambil agar terpenuhi keenam level model mental. Keenam puluh satu subjek tersebut diberikan soal tes, kemudian dipilih masing – masing dari perwakilan model mental yang telah memenuhi kriteria yaitu 2 siswa untuk diwawancarai. Sehingga terdapat 12 siswa yang menjadi respondenwawancara. Untuk memastikan kevalidan data, peneliti menganalisis data dengan dua cara yaitu triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan deskripsi masing - masinglevel model mental siswa dalam memahami konsep penggunaan teorema pythagoras.
作为学习的一个领域,理解是提高认知能力的绝对先决条件。平衡学生的心理模型是教师根据学生各自的水平来评估学生理解程度的一种方式。本研究的目的是描述初中生在理解毕达哥拉斯定理概念时的六个程度的心理模式。本研究采用的方法是定性研究方法。本研究的被试共计61名学生,其中a班30名,b班31名。选取了两班被试,从而建立了心理模型的六个层次。给出了61项测试题。每选出找到标准的心理模型的代表,即2名学生进行访谈,使12名学生成为访谈对象。为了保证数据的有效性,研究人员对数据进行了两种分析方式,即数据源三角化和方法三角化。研究结果显示了学生在理解使用毕达哥拉斯定理概念时的心理模型的每个层次的描述。【翻译】suatuddomain belajar, pemahaman merupakan prasyaratan mutlak untuk meningkatkankemampankognitif。Pelevelan模型精神siswa merupakan salah satu cara dimana seorang pengajar dapat meninjau sejauh manakah pemahaman siswa berdasarkan tingkatan masing - masing。图juan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan enam水平模型心理siswa dalam memahami konsep penggunaan teorema毕达哥拉斯pada siswa SMP。Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode penelitian quality。Subjek dalam penelitian ini berjumlah 61 siswa yang merupakan gabungan dari 30 siswa kelas VIII A dan 31 siswa kelas VIII b Dua kelas Subjek tersebut diambil agar terpenuhi keenam level model mental。Keenam puluu satu subject terbut diberikan sotes, kemudian dipilih masing - masing dari perwakilan模型mental yang telah memmemi标准yitit2 siswa untuk diwawancarai。圣战者12岁,圣战者12岁,圣战者12岁,圣战者12岁。Untuk memastikan kevalidan数据,peneliti menganalysis数据,dengan dua数据,yyitu triangulasi数据,dan triangulasi方法。哈西尔·潘尼利安·梅努朱克坎·德克瑞斯·毕达哥拉斯。
{"title":"PELEVELAN MODEL MENTAL SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP TEOREMA PHYTAGORAS PADA SISWA SMP","authors":"N. Rachmawati, Junarti Junarti, Anita Dewi Utami","doi":"10.32665/james.v2i2.102","DOIUrl":"https://doi.org/10.32665/james.v2i2.102","url":null,"abstract":"A domain of learning, understanding is an absolute prerequisite for improving cognitive abilities. Leveling the mental model of students is one way in which a teacher can review the extent to which students understand based on their respective levels. The purpose of this study was to describe the six degrees of student's mental models in understanding the concept of using the Pythagoras theorem in junior high school students. The method used in this study is a qualitative research method. The subjects in this study amounted to 61 students who were a combination of 30 students of class VIII A and 31 students of class VIII B. The two classes of subjects were taken so that the six levels of the mental model were founded. The sixty-one items test questions were given. Each of the representatives of mental models who found the criteria was selected, namely two students to be interviewed so that 12 students were interview respondents. To ensure the validity of the data, researchers analyzed the data in two ways, namely data source triangulation and method triangulation. The results of the study showed a description of each level of the student's mental model in understanding the concept of using the Pythagoras theorem. Suatudomain belajar, pemahaman merupakan prasyaratan mutlak untuk meningkatkankemampuankognitif. Pelevelan model mental siswa merupakan salah satu cara dimana seorang pengajar dapat meninjau sejauh manakah pemahaman siswa berdasarkan tingkatan masing – masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan enam level model mental siswa dalam memahami konsep penggunaan teorema pythagoras pada siswa SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 61 siswa yang merupakan gabungan dari 30 siswa kelas VIII A dan 31 siswa kelas VIII B. Dua kelas subjek tersebut diambil agar terpenuhi keenam level model mental. Keenam puluh satu subjek tersebut diberikan soal tes, kemudian dipilih masing – masing dari perwakilan model mental yang telah memenuhi kriteria yaitu 2 siswa untuk diwawancarai. Sehingga terdapat 12 siswa yang menjadi respondenwawancara. Untuk memastikan kevalidan data, peneliti menganalisis data dengan dua cara yaitu triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan deskripsi masing - masinglevel model mental siswa dalam memahami konsep penggunaan teorema pythagoras.","PeriodicalId":33708,"journal":{"name":"MUST Journal of Mathematics Education Science and Technology","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78281833","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ani Sopiani Martinah, Oktavia Hari Kharisma, Sri Purwanti Nasution, Agus Pahrudin
This study aims to determine the effect of MASTER learning models (Motivating, Acquiring, Searching, Triggering, Exhibiting, and Reflecting) on mathematical literacy in terms of gender differences. The method used in this study is Quasy Experimental Design. A random sampling technique took a sample of 60 students. Data collection is carried out with written tests and documentation. The method uses an analysis of variance (ANOVA). Hypothesis testing uses two different path tests of variance analysis in cells. The results showed that there were mixed effects of each learning model on students' mathematical literacy abilities. There was no influence between female and male gender on students' mathematical literacy abilities. There was no interaction between learning models and gender differences in students' mathematical literacy abilities. The teacher must strive to improve the mathematical literacy skills of middle school students so that students are more motivated to learn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran MASTER (Motivating, Acquiring, Searching, Triggering, Exhibiting, and Reflecting)terhadap literasi matematis ditinjau dari perbedaan gender. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental Design. Sampel sebanyak 60 siswa yang diambil dengan teknik random sampling. Pengumpulan data dilaksanakan dengan tes tertulis dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi (ANOVA). Uji hipotesis menggunakan uji analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil penelitian menunjukanterdapat pengaruh yang berbeda antara masing-masing model pembelajaran terhadap kemampuan literasi matematis peserta didik. Tidak terdapat pengaruh antara gender perempuan dan laki-laki terhadap kemampuan literasi matematis peserta didik. Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan perbedaan gender terhadap kemampuan literasi matematis peserta didik. Untuk meningkatkan kemampuan literasi matematis peserta didik SMP, pendidik harus berupaya agar peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.
本研究旨在探讨MASTER学习模式(激励模式、习得模式、搜寻模式、触发模式、展示模式和反思模式)对数学素养的性别差异影响。本研究采用平行实验设计方法。随机抽样技术选取了60名学生作为样本。数据收集是通过书面测试和文件进行的。该方法使用方差分析(ANOVA)。假设检验使用细胞中方差分析的两种不同路径检验。结果表明,每种学习模式对学生数学读写能力的影响是混合的。男女性别对学生的数学读写能力没有影响。学生数学读写能力的学习模式与性别差异之间无交互作用。教师必须努力提高中学生的数学素养技能,使学生更有学习的动力。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran MASTER(激励、获取、搜索、触发、展示和反思),即文学的数学研究与性别研究。实验设计方法。样品为60支支支支支支支支支支支支。彭普兰的数据是由彭普兰的数据组成的。方差分析(ANOVA)。Uji hipotesis menggunakan Uji分析varansi dua jalan seltak sama。Hasil penelitian menunjukanterdapat pengaruh yang berbeda antara masing-masing模型pembelajaran terhadap kemampuan literasi matmatatis peserta didik。tidaak terdapat pengaruh antara性别perempuan dan laki-laki terhadap kemampuan literasi matatis peserta didik。Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran and perbedaan gender terhape kemampuan literasi matatis peserta didik。Untuk meningkatkan kemampuan literasi matematis peserta didik SMP, pendidik harus berupaya peserta didik lebih termotivasi Untuk belajar。
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTER TERHADAP LITERASI MATEMATIS DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER","authors":"Ani Sopiani Martinah, Oktavia Hari Kharisma, Sri Purwanti Nasution, Agus Pahrudin","doi":"10.32665/james.v2i2.94","DOIUrl":"https://doi.org/10.32665/james.v2i2.94","url":null,"abstract":"This study aims to determine the effect of MASTER learning models (Motivating, Acquiring, Searching, Triggering, Exhibiting, and Reflecting) on mathematical literacy in terms of gender differences. The method used in this study is Quasy Experimental Design. A random sampling technique took a sample of 60 students. Data collection is carried out with written tests and documentation. The method uses an analysis of variance (ANOVA). Hypothesis testing uses two different path tests of variance analysis in cells. The results showed that there were mixed effects of each learning model on students' mathematical literacy abilities. There was no influence between female and male gender on students' mathematical literacy abilities. There was no interaction between learning models and gender differences in students' mathematical literacy abilities. The teacher must strive to improve the mathematical literacy skills of middle school students so that students are more motivated to learn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran MASTER (Motivating, Acquiring, Searching, Triggering, Exhibiting, and Reflecting)terhadap literasi matematis ditinjau dari perbedaan gender. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental Design. Sampel sebanyak 60 siswa yang diambil dengan teknik random sampling. Pengumpulan data dilaksanakan dengan tes tertulis dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi (ANOVA). Uji hipotesis menggunakan uji analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil penelitian menunjukanterdapat pengaruh yang berbeda antara masing-masing model pembelajaran terhadap kemampuan literasi matematis peserta didik. Tidak terdapat pengaruh antara gender perempuan dan laki-laki terhadap kemampuan literasi matematis peserta didik. Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan perbedaan gender terhadap kemampuan literasi matematis peserta didik. Untuk meningkatkan kemampuan literasi matematis peserta didik SMP, pendidik harus berupaya agar peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.","PeriodicalId":33708,"journal":{"name":"MUST Journal of Mathematics Education Science and Technology","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73582931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fiola Cita Dewi, Aida Nurfithriyya, Susiana Susiana, Rosida Rakhmawati, B. Anggoro
This study aimed to find out what were the activities of ethnomathematics on the Tapis cloth that can be used as a source of mathematics learning. The data obtained are qualitative data with data sourced from observation and participant observation (fieldwork), interview and questioner, document and text, impression, and the reaction of the researcher. The technique of validity was using triangulation. The result of the research showed that from several kinds of Tapis cloths: 1) They had a philosophical sense on every Tapis motif related to the Lampung people's existence. 2) Two activities exist in Tapis Lampung that was measuring activity and counting activity. 3) Mathematical concepts on Lampung filters include One-dimensional geometry found in the star's motifs that applied the line concept. The two-dimensional geometries were triangles, rhombus, and elliptical rectangles derived from Tapis Pucuk Rebung, swaying headers, stylish headlines, and geometric motifs. Transformation Geometry concept of Reflection and Rotation was on mangosteen flower and leafflower. Dilatation was on the rhombus motif. The translation was on the motives of humans and riding animals. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja aktivitas etnomatematika pada kain tapis yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar matematika. Data yang diperoleh berupa data kualitatif dengan sumber data dari observasi dan observasi partisipan (kerja lapangan), wawancara dan kuesioner, dokumen dan teks, kesan dan reaksi peneliti. Teknik keabsahan dengan cara triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa macam kain tapis : 1) Memiliki makna filosofis pada setiap motif kain tapis yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Lampung. 2) Terdapat dua aktivitas yang ada pada Tapis Lampung yaitu aktivitas mengukur dan aktivitas membilang. 3) Konsep matematika pada tapis Lampung meliputi : Geometri dimensi satu yaitu garis terdapat pada motif bintang. Geometri dimensi dua yaitu segitiga, persegi belah ketupat dan elips yang berasal dari tapis pucuk rebung, tajuk berayun, tajuk dipergaya dan motif geometris. Transformasi Geometri konsep Refleksi dan Rotasi pada motif bunga manggis dan bunga daun. Dilatasi pada motif Belah Ketupat. Translasi pada motif Manusia dan Hewan Tunggangan.
本研究旨在找出哪些民族数学活动在Tapis布上可以作为数学学习的来源。所获得的数据是定性数据,数据来源于观察和参与观察(田野调查),访谈和提问者,文件和文本,印象,以及研究人员的反应。效度技术采用三角测量法。研究结果表明:1)对与楠榜人生存有关的每一个塔皮主题都具有哲学意义。2)塔壁南榜存在两种活动,即测量活动和计数活动。3)楠榜滤镜的数学概念包括在应用线条概念的星星图案中发现的一维几何形状。二维几何图形是源自Tapis Pucuk Rebung的三角形、菱形和椭圆矩形、摇曳的标题、时尚的标题和几何图案。山竹花和叶花的变换几何概念是反射和旋转。扩张是在菱形图案上。翻译是关于人类和骑畜的动机。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja aktivitas etnomatematika pa kain tapis yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar matmatatika。数据质量分析:数据质量分析,数据质量分析,数据质量分析,数据质量分析,数据质量分析,数据质量分析,数据质量分析。烤肉串,烤肉串,烤肉串,烤肉串。Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa macam kain tapis: 1) Memiliki makna filosofis pada seap motif kain tapis yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Lampung. 2) Terdapat dua aktivitas yang ada pada tapis Lampung yitu aktivitas mengukur dan aktivitas memang。3) Konsep matematika pada tapis Lampung meliputi: geometric dimensi satu yitu garis terdapat pada motif bintang。几何尺寸dua yaitu segitiga, persegi belah ketupat dan elips yang berasal dari tapis pucuk rebung, tajuk berayun, tajuk dipergaya dan motif geometris。变形几何konsep Refleksi dan Rotasi pada motif bunga manggis dan bunga daun。Belah Ketupat。翻译帕达母题手稿丹河湾东岗干。
{"title":"ETNOMATEMATIKA EKSPLORASI TAPIS LAMPUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM UPAYA MELINDUNGI WARISAN BUDAYA LAMPUNG","authors":"Fiola Cita Dewi, Aida Nurfithriyya, Susiana Susiana, Rosida Rakhmawati, B. Anggoro","doi":"10.32665/james.v2i2.74","DOIUrl":"https://doi.org/10.32665/james.v2i2.74","url":null,"abstract":"This study aimed to find out what were the activities of ethnomathematics on the Tapis cloth that can be used as a source of mathematics learning. The data obtained are qualitative data with data sourced from observation and participant observation (fieldwork), interview and questioner, document and text, impression, and the reaction of the researcher. The technique of validity was using triangulation. The result of the research showed that from several kinds of Tapis cloths: 1) They had a philosophical sense on every Tapis motif related to the Lampung people's existence. 2) Two activities exist in Tapis Lampung that was measuring activity and counting activity. 3) Mathematical concepts on Lampung filters include One-dimensional geometry found in the star's motifs that applied the line concept. The two-dimensional geometries were triangles, rhombus, and elliptical rectangles derived from Tapis Pucuk Rebung, swaying headers, stylish headlines, and geometric motifs. Transformation Geometry concept of Reflection and Rotation was on mangosteen flower and leafflower. Dilatation was on the rhombus motif. The translation was on the motives of humans and riding animals. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja aktivitas etnomatematika pada kain tapis yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar matematika. Data yang diperoleh berupa data kualitatif dengan sumber data dari observasi dan observasi partisipan (kerja lapangan), wawancara dan kuesioner, dokumen dan teks, kesan dan reaksi peneliti. Teknik keabsahan dengan cara triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa macam kain tapis : 1) Memiliki makna filosofis pada setiap motif kain tapis yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Lampung. 2) Terdapat dua aktivitas yang ada pada Tapis Lampung yaitu aktivitas mengukur dan aktivitas membilang. 3) Konsep matematika pada tapis Lampung meliputi : Geometri dimensi satu yaitu garis terdapat pada motif bintang. Geometri dimensi dua yaitu segitiga, persegi belah ketupat dan elips yang berasal dari tapis pucuk rebung, tajuk berayun, tajuk dipergaya dan motif geometris. Transformasi Geometri konsep Refleksi dan Rotasi pada motif bunga manggis dan bunga daun. Dilatasi pada motif Belah Ketupat. Translasi pada motif Manusia dan Hewan Tunggangan.","PeriodicalId":33708,"journal":{"name":"MUST Journal of Mathematics Education Science and Technology","volume":"72 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84934513","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims to determine the effectiveness of the Aptitude Treatment Interaction learning model on the learning achievement of English education students in the subject of educational statistics. The instrument used is a subjective test. The sample used was 50 students, 22 students in the control class, and 28 students in the experiment class of the English Education study program at the Faculty of Language and Art Education at IKIP PGRI Bojonegoro. The data analysis used in this study is a t-test. The results of the study showed that the learning achievement of students of the English language education program became better after being given Aptitude Treatment Interaction in the Educational Statistics course. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Aptitude Treatment Interactionterhadap hasil belajar mahasiswa pendidikan bahasa inggris pada mata kuliah educational statistics. Instrumen yang digunakan adalah soal uraian. Sampel yang digunakan sebanyak 50 mahasiswa, 22 mahasiswa pada kelas kontrol dan 28 mahasiswa pada kelas eksperimen dari program studi Pendidikan Inggris Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP PGRI Bojonegoro. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah t- test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar mahasiswa program studi pendidikan bahasa inggris menjadi lebih baik setelah diberikan pembelajaran Aptitude Treatment Interaction pada mata kuliah Educational Statistics.
本研究旨在探讨教育统计专业英语教育学生的能力倾向处理互动学习模式对学习成绩的影响。所使用的仪器是主观测试。本研究样本为iip PGRI Bojonegoro语言与艺术教育学院英语教育研究项目的50名学生,其中22名为对照班学生,28名为实验班学生。本研究使用的数据分析是t检验。研究结果表明,英语语言教育专业学生在教育统计学课程中进行能力倾向处理互动后,其学习成绩有所提高。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan模型penbelajaran Aptitude Treatment Interactionterhadap hasil belajar mahasiswa pendidikan bahasa inggris padmata kulia教育统计。仪器yang digunakan adalah souran。Sampel yang digunakan sebanyak 50 mahasiswa, 22 mahasiswa paada kelas控制,28 mahasiswa paada kelas实验,dari程序研究Pendidikan Inggris Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni iip PGRI Bojonegoro。分析数据杨地纳坎达拉姆佩利特尼达达拉t检验。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa哈西尔belajar mahasiswa程序研究pendidikan bahasa inggris menjadi lebih baik setelah diberikan penbelajan Aptitude治疗相互作用padmata kulia教育统计。
{"title":"IMPLEMETASI APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP HASIL BELAJAR EDUCATIONAL STATISTICS MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS IKIP PGRI BOJONEGORO","authors":"Dian Ratna Puspananda","doi":"10.32665/james.v2i2.87","DOIUrl":"https://doi.org/10.32665/james.v2i2.87","url":null,"abstract":"This study aims to determine the effectiveness of the Aptitude Treatment Interaction learning model on the learning achievement of English education students in the subject of educational statistics. The instrument used is a subjective test. The sample used was 50 students, 22 students in the control class, and 28 students in the experiment class of the English Education study program at the Faculty of Language and Art Education at IKIP PGRI Bojonegoro. The data analysis used in this study is a t-test. The results of the study showed that the learning achievement of students of the English language education program became better after being given Aptitude Treatment Interaction in the Educational Statistics course. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Aptitude Treatment Interactionterhadap hasil belajar mahasiswa pendidikan bahasa inggris pada mata kuliah educational statistics. Instrumen yang digunakan adalah soal uraian. Sampel yang digunakan sebanyak 50 mahasiswa, 22 mahasiswa pada kelas kontrol dan 28 mahasiswa pada kelas eksperimen dari program studi Pendidikan Inggris Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP PGRI Bojonegoro. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah t- test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar mahasiswa program studi pendidikan bahasa inggris menjadi lebih baik setelah diberikan pembelajaran Aptitude Treatment Interaction pada mata kuliah Educational Statistics.","PeriodicalId":33708,"journal":{"name":"MUST Journal of Mathematics Education Science and Technology","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74919345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research aims to produce effective and practical learning media. To achieve this goal, the authors establish the press using a research method of development with steps: (1) analysis, (2) design, (3) development, (4) implementation, (5) evaluation. The subject in this study is the participant Students at SMA N 1 Bandar Lampung with “data collection instruments used in the form of” polls provided to the material “experts, media experts,” test and effectiveness tests. The results of this study resulted in a media-shaped Video learning product; Knowing the feasibility of the quality of the developed product “is very feasible with a” score of 3.66 based on material “expert assessment” and 3.66 by the media expert in a very decent category. Student response in Math Learning media with Sparkol video scribe in trigonometric material obtained score 3.33 in MIPA 4 and 3.36 class in MIPA 5 with very interesting criteria in small class test. In the massive class test obtained the score 3.43 in grade MIPA 4 3.41 with fascinating measures. On the effectiveness test of learning video obtained calculation results using effect size 0.54 with moderate criteria can be concluded that there is a significant increase in learning outcomes. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menghasilkan media pembelajaran yang efektif dan praktis. langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapainya tujuan pembelajaran tersebut peneliti mengunggnakan metode penelitian ADDIE yaitu“(1) analysis, (2) design, (3) development, (4) implementation, (5) evaluation .”Adapun pada“penelitian ini”peserta didik SMA N 1 Bandar Lampung mejadi subjek pada penelitian, teknik“pengumpulan data yang digunakan”dengan menyebarkan instrument berupa“angket yang diberikan”pada“ahli materi, ahli media,”uji kemenarikan dan uji keefektifan. Video sebagai media pembelajaran yang dihasilkan dalam pengembangan yang dilakukan peneliti. “Mengetahui kelayakan dari kualitas produk yang dikembangkan adalah sangat layak dengan skor 3,66 berdasarkan penilaian ahli materi dan 3,66 oleh ahli media dalam katagori sangat layak. Respon peserta didik dalam media pembelajaran matematika berbantuan sparkol videoscribe pada materi Trigonometri diperoleh skor 3,33 dikelas MIPA 4 dan 3,36 dikelas MIPA 5 dengan kriteria sangat menarik pada uji kelas kecil.”pada uji kelas besar diperoleh skor 3,43 dikelas MIPA 4 3,41 dengan kriteria sangat menarik. Pada uji keefektifitasan video pembelajaran“diperoleh hasil perhitungan menggunakan effect size 0,54 dengan kriteria sedang, sehingga media tersebut layak dan dapat digunakan pada saat proses pembelajaran dengan menghasilkan peningkatan keefektifan yang signifikan.
本研究旨在制作有效且实用的学习媒介。为了实现这一目标,作者采用了一种开发的研究方法,该方法分为以下几个步骤:(1)分析,(2)设计,(3)开发,(4)实施,(5)评估。本研究的对象是参与者南榜市SMA N 1的学生,以“数据收集工具使用的形式”向民意调查提供材料,对“专家、媒体专家”进行测试和有效性测试。本研究的结果产生了一个媒体形的视频学习产品;了解开发产品质量的可行性“非常可行”,根据材料“专家评估”得分为3.66分,媒体专家得分为3.66分,非常不错。学生在数学学习媒体上的反应用Sparkol video scribe在三角教材中获得了MIPA 4的3.33分,MIPA 5的3.36分,小班测试的标准非常有趣。在大规模的班级测试中,以迷人的措施获得了MIPA 4级3.43分。对学习视频的有效性检验,采用中等标准的效应量0.54计算结果,可以得出学习效果有显著提高的结论。Penelitian ini bertujuan untuk dapat menghasilkan媒体penbelajaran yang ekektif dan praktis。(1)分析,(2)设计,(3)开发,(4)实施,(5)评价。(1)分析,(2)设计,(3)开发,(4)实施,(5)评价。(1)分析,(2)分析,(3)开发,(4)实施,(5)评价。(1)分析,(2)分析,(2)分析,(3)开发,(4)实施,(5)评价。视频媒体:penbelajaran yang dihasilkan dalam pengembangan yang dilakukan peneliti。“孟格塔辉,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦,喀拉拉邦。”响应peserta didik dalam media pembelajaran matmatatika berbantuan sparkol videoscribe pada material三角函数diperoleh skor 3,33 dikelas mipa4和3,36 dikelas mipa5 dengan标准sangat menarik pada uji kelas kecil。[中文]:《中国日报》,《中国日报》,《中国日报》,《中国日报》,《中国日报》。Pada uji keefektifitasan video pembelajan“diperoleh hasil perhitungan menggunakan效应大小为0,54 dengan标准,seingga media tersebut layak dan dapat digunakan Pada saat propros penbelajan dengan menghasilkan peningkatan keefektian yang显著性。
{"title":"PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN SPARKOL VIDEOSCRIBE PADA MATERI TRIGONOMETRI","authors":"Tri Oka Akram","doi":"10.32665/james.v2i2.117","DOIUrl":"https://doi.org/10.32665/james.v2i2.117","url":null,"abstract":"This research aims to produce effective and practical learning media. To achieve this goal, the authors establish the press using a research method of development with steps: (1) analysis, (2) design, (3) development, (4) implementation, (5) evaluation. The subject in this study is the participant Students at SMA N 1 Bandar Lampung with “data collection instruments used in the form of” polls provided to the material “experts, media experts,” test and effectiveness tests. The results of this study resulted in a media-shaped Video learning product; Knowing the feasibility of the quality of the developed product “is very feasible with a” score of 3.66 based on material “expert assessment” and 3.66 by the media expert in a very decent category. Student response in Math Learning media with Sparkol video scribe in trigonometric material obtained score 3.33 in MIPA 4 and 3.36 class in MIPA 5 with very interesting criteria in small class test. In the massive class test obtained the score 3.43 in grade MIPA 4 3.41 with fascinating measures. On the effectiveness test of learning video obtained calculation results using effect size 0.54 with moderate criteria can be concluded that there is a significant increase in learning outcomes. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menghasilkan media pembelajaran yang efektif dan praktis. langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapainya tujuan pembelajaran tersebut peneliti mengunggnakan metode penelitian ADDIE yaitu“(1) analysis, (2) design, (3) development, (4) implementation, (5) evaluation .”Adapun pada“penelitian ini”peserta didik SMA N 1 Bandar Lampung mejadi subjek pada penelitian, teknik“pengumpulan data yang digunakan”dengan menyebarkan instrument berupa“angket yang diberikan”pada“ahli materi, ahli media,”uji kemenarikan dan uji keefektifan. Video sebagai media pembelajaran yang dihasilkan dalam pengembangan yang dilakukan peneliti. “Mengetahui kelayakan dari kualitas produk yang dikembangkan adalah sangat layak dengan skor 3,66 berdasarkan penilaian ahli materi dan 3,66 oleh ahli media dalam katagori sangat layak. Respon peserta didik dalam media pembelajaran matematika berbantuan sparkol videoscribe pada materi Trigonometri diperoleh skor 3,33 dikelas MIPA 4 dan 3,36 dikelas MIPA 5 dengan kriteria sangat menarik pada uji kelas kecil.”pada uji kelas besar diperoleh skor 3,43 dikelas MIPA 4 3,41 dengan kriteria sangat menarik. Pada uji keefektifitasan video pembelajaran“diperoleh hasil perhitungan menggunakan effect size 0,54 dengan kriteria sedang, sehingga media tersebut layak dan dapat digunakan pada saat proses pembelajaran dengan menghasilkan peningkatan keefektifan yang signifikan.","PeriodicalId":33708,"journal":{"name":"MUST Journal of Mathematics Education Science and Technology","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85135350","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Setiap siswa atau manusia ingin sukses, baik secara akademik maupun dalam kehidupan kesehariannya. Kehadiran industri 4.0 membawah perubahan yang sangat cepat, tidak hanya dalam dunia manufaktur dan produksi tetapi juga dalam skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Kecapakan yang sangat penting dan mendasar untuk ini adalah kecakapan bahasa dan kecakapan matematika. Kecakapan matematika meliputi kosakata dan notasi, ruang dan bentuk, numerasi, dan kuantitatif. Makna yang tersirat dalam kecakapan (literasi) matematika adalah kemampuan untuk mengajukan, merumuskan, dan memecahkan masalah intra dan ekstra matematika dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh orang lain umumnya dan matematikawan pada khususnya. Berbagai strategi literasi dibahas secara teoritis dan implementasinya dalam pembelajaran matematika supaya dapat mahir secara matematis agar dapat mengambil keuntungan hadirnya era industri 4.0 atau era setelahnya.
{"title":"Strategi Literasi dalam Pembelajaran Matematika pada Era Industri 4.0","authors":"Baiduri Baiduri","doi":"10.30651/MUST.V4I1.2782","DOIUrl":"https://doi.org/10.30651/MUST.V4I1.2782","url":null,"abstract":"Setiap siswa atau manusia ingin sukses, baik secara akademik maupun dalam kehidupan kesehariannya. Kehadiran industri 4.0 membawah perubahan yang sangat cepat, tidak hanya dalam dunia manufaktur dan produksi tetapi juga dalam skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Kecapakan yang sangat penting dan mendasar untuk ini adalah kecakapan bahasa dan kecakapan matematika. Kecakapan matematika meliputi kosakata dan notasi, ruang dan bentuk, numerasi, dan kuantitatif. Makna yang tersirat dalam kecakapan (literasi) matematika adalah kemampuan untuk mengajukan, merumuskan, dan memecahkan masalah intra dan ekstra matematika dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh orang lain umumnya dan matematikawan pada khususnya. Berbagai strategi literasi dibahas secara teoritis dan implementasinya dalam pembelajaran matematika supaya dapat mahir secara matematis agar dapat mengambil keuntungan hadirnya era industri 4.0 atau era setelahnya.","PeriodicalId":33708,"journal":{"name":"MUST Journal of Mathematics Education Science and Technology","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73621823","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas model Problem Based Learning dan Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas 5 pada pembelajaran matematika. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu. Sampel pada penelitian ini yaitu 23 siswa SDN Gedangdowo 02 dan 18 siswa SDN Soko. Keberhasilan penelitian ini dilihat berdasarkan hasil analisis uji N-Gain untuk mengetahui keefektifannya, eksperimen 1 yang menggunakan model Problem Based Learning dan kelas eksperimen 2 menggunakan model Problem Solving. Hasil uji N-Gain menunjukkan kelas eksperimen 1 sebesar 0,59 dan kelas eksperimen 2 sebesar 0,50. Berdasarkan hasil penelitian dikatakan H 0 ditolak dan H a diterima. Kesimpulannya adalah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis antara siswa kelas V SDN Gedangdowo 02 menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan siswa kelas V SDN Soko menggunakan model pembelajaran Problem Solving. Dari hasil penelitian merekomendasikan pembelajaran dengan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, sebaiknya dijadikan alternatif dalam kegiatan pembelajaran matematika pada materi volume bangun ruang kubus dan balok.
{"title":"Efektivitas Problem Based Learning dan Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Matematika","authors":"Elva Pristy Afifah, W. Wahyudi, Yohana Setiawan","doi":"10.30651/MUST.V4I1.2822","DOIUrl":"https://doi.org/10.30651/MUST.V4I1.2822","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas model Problem Based Learning dan Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas 5 pada pembelajaran matematika. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu. Sampel pada penelitian ini yaitu 23 siswa SDN Gedangdowo 02 dan 18 siswa SDN Soko. Keberhasilan penelitian ini dilihat berdasarkan hasil analisis uji N-Gain untuk mengetahui keefektifannya, eksperimen 1 yang menggunakan model Problem Based Learning dan kelas eksperimen 2 menggunakan model Problem Solving. Hasil uji N-Gain menunjukkan kelas eksperimen 1 sebesar 0,59 dan kelas eksperimen 2 sebesar 0,50. Berdasarkan hasil penelitian dikatakan H 0 ditolak dan H a diterima. Kesimpulannya adalah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis antara siswa kelas V SDN Gedangdowo 02 menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan siswa kelas V SDN Soko menggunakan model pembelajaran Problem Solving. Dari hasil penelitian merekomendasikan pembelajaran dengan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, sebaiknya dijadikan alternatif dalam kegiatan pembelajaran matematika pada materi volume bangun ruang kubus dan balok.","PeriodicalId":33708,"journal":{"name":"MUST Journal of Mathematics Education Science and Technology","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74463452","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}