Pub Date : 2023-01-22DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1889
Ifnaldi Ifnaldi
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan (1) Apakah terjadi alih kode dalam interaksi antara penutur asli bahasa Minangkabau ketika berkomunikasi dengan orang lain di Curup?; (2) Apakah campur kode ada dalam interaksi mereka?; dan (3) Apa kemungkinan motif alih kode dan campur kode dalam interaksinya? Meskipun penelitian ini sederhana, namun dapat dianggap sebagai langkah awal untuk mempelajari alih kode dan campur kode secara lebih komprehensif, khususnya di kalangan penutur asli bahasa Minangkabau di Curup. Melalui kajian kecil ini, dapat disimpulkan bahwa penutur asli bahasa Minangkabau menggunakan bahasa Indonesia dalam interaksinya dengan orang lain. Mereka mengganti kode ke bahasa Minangkabau setiap kali orang yang mereka ajak bicara mulai menggunakannya. Alasan kedua alih kode bagi mereka adalah karena mereka cenderung menggunakan bahasa Minangkabau jika mereka mengetahui bahwa lawan bicaranya adalah penutur bahasa tersebut. Mereka cenderung menggunakan bahasa Minangkabau jika bahasa tersebut digunakan oleh mereka sejak pertama kali bertemu.
{"title":"Alih Kode Campur Code dalam Percakapan di Pasar Bang Mego Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong","authors":"Ifnaldi Ifnaldi","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1889","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1889","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan (1) Apakah terjadi alih kode dalam interaksi antara penutur asli bahasa Minangkabau ketika berkomunikasi dengan orang lain di Curup?; (2) Apakah campur kode ada dalam interaksi mereka?; dan (3) Apa kemungkinan motif alih kode dan campur kode dalam interaksinya? Meskipun penelitian ini sederhana, namun dapat dianggap sebagai langkah awal untuk mempelajari alih kode dan campur kode secara lebih komprehensif, khususnya di kalangan penutur asli bahasa Minangkabau di Curup. Melalui kajian kecil ini, dapat disimpulkan bahwa penutur asli bahasa Minangkabau menggunakan bahasa Indonesia dalam interaksinya dengan orang lain. Mereka mengganti kode ke bahasa Minangkabau setiap kali orang yang mereka ajak bicara mulai menggunakannya. Alasan kedua alih kode bagi mereka adalah karena mereka cenderung menggunakan bahasa Minangkabau jika mereka mengetahui bahwa lawan bicaranya adalah penutur bahasa tersebut. Mereka cenderung menggunakan bahasa Minangkabau jika bahasa tersebut digunakan oleh mereka sejak pertama kali bertemu.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72774461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1863
Irma Diani, Meli Meli Afrodita, Lazfihma Lazfihma
Ambiguitas rentan terjadi dalam percakapan. Saat berkomunikasi kemungkinan kesalahpahaman terjadi sebab ketidakjelasan maksud atau adanya makna ganda pada kata dan kalimat yang digunakan. Kesalahpahaman saat berkomunikasi dapat terjadi pada tataran fonetik, gramatika, dan leksikal. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan mewawancarai dan merekam percakapan mahasiswa Universitas Bengkulu. Data rekam didapat dari 36 informan. Selanjutnya data ditranskripsi lalu diklasifikasi. Setelah diklasifikasi, data dianalisis menggunakan teori ambiguitas. Terakhir dilakukan penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini, kesalahpahaman yang ditemukan dalam percakapan mahasiswa terjadi pada tataran gramatikal dan leksikal. Pemahaman mengenai semantik terutama teori ambiguitas perlu dikuasai oleh pendidik maupun peserta didik agar dapat mengatasi dan menyelesaikan kesalahpahaman dalam percakapan.
{"title":"Peran Pemahaman Teori Ambiguitas dalam Menyelesaikan Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi","authors":"Irma Diani, Meli Meli Afrodita, Lazfihma Lazfihma","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1863","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1863","url":null,"abstract":"Ambiguitas rentan terjadi dalam percakapan. Saat berkomunikasi kemungkinan kesalahpahaman terjadi sebab ketidakjelasan maksud atau adanya makna ganda pada kata dan kalimat yang digunakan. Kesalahpahaman saat berkomunikasi dapat terjadi pada tataran fonetik, gramatika, dan leksikal. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan mewawancarai dan merekam percakapan mahasiswa Universitas Bengkulu. Data rekam didapat dari 36 informan. Selanjutnya data ditranskripsi lalu diklasifikasi. Setelah diklasifikasi, data dianalisis menggunakan teori ambiguitas. Terakhir dilakukan penarikan kesimpulan. Pada penelitian ini, kesalahpahaman yang ditemukan dalam percakapan mahasiswa terjadi pada tataran gramatikal dan leksikal. Pemahaman mengenai semantik terutama teori ambiguitas perlu dikuasai oleh pendidik maupun peserta didik agar dapat mengatasi dan menyelesaikan kesalahpahaman dalam percakapan.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74499393","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-29DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1898
D. Lazuardi, M. Effendi, Sri Murti
Respons mahasiswa terhadap bahan ajar keterampilan menyimak dilakukan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar untuk digunakan di dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan respons mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia terhadap bahan ajar Keterampilan Menyimak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana respons mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia terhadap bahan ajar Keterampilan Menyimak berdasarkan pendekatan saintifik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Teknik analisis data yaitu dengan melakukan tahap-tahap: deskripsi, klasifikasi, analisis, interpretasi data, evaluasi, dan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui respons mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia terhadap bahan ajar Keterampilan Menyimak positif dengan persentase rata-rata 72,10 %, mahasiswa menyukai bahan ajar Keterampilan Menyimak, bahan ajar Keterampilan Menyimak menarik dan menyenangkan, bahasa yang digunakan di dalam bahan ajar mudah dipahami, dan bahan ajar keterampilan menyimak sesuai dengan apa yang mahasiswa harapkan. Dapat disimpulkan bahwa bahan Keterampilan Menyimak dapat memotivasi kegiatan belajar dan bahan ajar ini layak untuk digunakan.
{"title":"Respons Mahasiswa terhadap Bahan Ajar Keterampilan Menyimak","authors":"D. Lazuardi, M. Effendi, Sri Murti","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1898","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1898","url":null,"abstract":"Respons mahasiswa terhadap bahan ajar keterampilan menyimak dilakukan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar untuk digunakan di dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan respons mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia terhadap bahan ajar Keterampilan Menyimak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana respons mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia terhadap bahan ajar Keterampilan Menyimak berdasarkan pendekatan saintifik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Teknik analisis data yaitu dengan melakukan tahap-tahap: deskripsi, klasifikasi, analisis, interpretasi data, evaluasi, dan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui respons mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia terhadap bahan ajar Keterampilan Menyimak positif dengan persentase rata-rata 72,10 %, mahasiswa menyukai bahan ajar Keterampilan Menyimak, bahan ajar Keterampilan Menyimak menarik dan menyenangkan, bahasa yang digunakan di dalam bahan ajar mudah dipahami, dan bahan ajar keterampilan menyimak sesuai dengan apa yang mahasiswa harapkan. Dapat disimpulkan bahwa bahan Keterampilan Menyimak dapat memotivasi kegiatan belajar dan bahan ajar ini layak untuk digunakan.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74301864","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-27DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.2128
Priyanto Priyanto
Hasil belajar menganalisis unsur surat lamaran kerja siswa, baik dari unsur kebahasaan dan struktur masih belum mencapai ketuntasan belajar. Salah satu cara untuk mengatasinya yaitu diterapkannya model pembelajaran jigsaw. Untuk itu, tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar menganalisis surat lamaran kerja siswa kelas XII SMA Negeri 12 Palembang menggunakan model jigsaw. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah dimulai dengan prasiklus, dilanjutkan siklus I dengan keberhasilan siswa mencapai 61,76% dan berakhir dengan siklus II dengan ketuntasan mencapai 97,06%. Pada setiap siklus diawali dengan perencanaan, tindakan, dilanjutkan dengan obsevasi serta berakhir dengan refleksi. Sebagai subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 12 Palembang yang berjumlah 34 orang, yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 22 orang perempuan. Hasil penelitian sampai dengan siklus 2 menunjukkan bahwa siswa aktif mengikuti proses pembelajaran menganalisis surat lamaran kerja serta telah tercapai indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan sesuai dengan standar ketuntasan Kelas XII SMA Negeri 12 Palembang maka penelitian ini dinyatakan berhasil dan tuntas dengan nilai rata-rata hasil belajar pada siklus II sebesar 82,40.
{"title":"Peningkatan Hasil Belajar Menganalisis Surat Lamaran Kerja Siswa Kelas XII SMA Negeri 12 Palembang Menggunakan Model Jigsaw","authors":"Priyanto Priyanto","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.2128","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.2128","url":null,"abstract":"Hasil belajar menganalisis unsur surat lamaran kerja siswa, baik dari unsur kebahasaan dan struktur masih belum mencapai ketuntasan belajar. Salah satu cara untuk mengatasinya yaitu diterapkannya model pembelajaran jigsaw. Untuk itu, tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar menganalisis surat lamaran kerja siswa kelas XII SMA Negeri 12 Palembang menggunakan model jigsaw. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah dimulai dengan prasiklus, dilanjutkan siklus I dengan keberhasilan siswa mencapai 61,76% dan berakhir dengan siklus II dengan ketuntasan mencapai 97,06%. Pada setiap siklus diawali dengan perencanaan, tindakan, dilanjutkan dengan obsevasi serta berakhir dengan refleksi. Sebagai subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 12 Palembang yang berjumlah 34 orang, yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 22 orang perempuan. Hasil penelitian sampai dengan siklus 2 menunjukkan bahwa siswa aktif mengikuti proses pembelajaran menganalisis surat lamaran kerja serta telah tercapai indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan sesuai dengan standar ketuntasan Kelas XII SMA Negeri 12 Palembang maka penelitian ini dinyatakan berhasil dan tuntas dengan nilai rata-rata hasil belajar pada siklus II sebesar 82,40.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72790085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-27DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.2112
Emelia Julifa, Susetyo Susetyo, Rokhmat Basuki
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis menggunakan metode Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dengan Metode Pembelajaran Konvensional Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Kota Bengkulu. Metode penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian adalah kelas VIII SMP N 11 Kota Bengkulu, sampel dalam penelitian ini kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik penggumpulan data menggunakan tes kemampuan menulis teks eksplanasi. Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan nilai rata-rata kelas eksperimen 81,8, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional adalah 76,6. Hasil uji perbedaan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu thitung = 7,42 dan ttabel = 2,07 dengan taraf signifikan 0,05. Uji t mengenai kemampuan siswa menulis teks eksplanasi terdapat perbedaan yang signifikan ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel yaitu 7,42 > 2,07 dengan taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima, sehingga terdapat perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi menggunakan metode pembelajaran cooperative integrated reading and composition (CIRC) dengan metode pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMPN 11 Kota Bengkulu.
本研究的目的是用孟加拉11个国家8年级学生的综合阅读和对等学习方法来确定写作能力的不同。本研究方法是一种伪实验。研究对象是班古鲁的八年级(SMP N - 11 city of Bengkulu),本研究的八年级是实验班,八年级是用采样技术进行样本采集的控制班。数据收集技术使用explanasi文本能力测试。根据研究结果,实验班81.8的平均成绩存在差异,而使用传统方法的控制类的平均成绩为76.6分。测试测试组同控制组为thitung = 7.42, ttable = 2,07,明显为0.05。写这篇文章关于学生能力的测试t eksplanasi有显著的差异,用分数表示thitung > ttabel即7,42 >与2.07程度显著性α= 0。05。因此,零假设被拒绝,替代假设被接受,因此,使用传统的8年级学生SMPN 11个班古鲁市的合作学习方法(CIRC)编写explanasi文本的能力存在差异。
{"title":"Perbedaan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Menggunakan Metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan Metode Konvensional Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Kota Bengkulu","authors":"Emelia Julifa, Susetyo Susetyo, Rokhmat Basuki","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.2112","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.2112","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis menggunakan metode Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dengan Metode Pembelajaran Konvensional Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Kota Bengkulu. Metode penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian adalah kelas VIII SMP N 11 Kota Bengkulu, sampel dalam penelitian ini kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik penggumpulan data menggunakan tes kemampuan menulis teks eksplanasi. Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan nilai rata-rata kelas eksperimen 81,8, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional adalah 76,6. Hasil uji perbedaan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu thitung = 7,42 dan ttabel = 2,07 dengan taraf signifikan 0,05. Uji t mengenai kemampuan siswa menulis teks eksplanasi terdapat perbedaan yang signifikan ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel yaitu 7,42 > 2,07 dengan taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima, sehingga terdapat perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi menggunakan metode pembelajaran cooperative integrated reading and composition (CIRC) dengan metode pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMPN 11 Kota Bengkulu.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"63 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91267168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan membaca siswa kelas VII SMPN 3 Rejang Lebong. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VII SMPN 3 Rejang Lebong dengan sampel penelitian yaitu kelas VII E dan VII H yang diambil secara random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Siswa dites dengan soal objektif yang berupa 4 buah wacana dan masing-masing wacana terdiri dari 3-6 buah soal. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan membaca siswa kelas VII SMPN 3 Rejang Lebong terhadap teks laporan hasil observasi dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek struktur diperoleh nilai rata-rata 96,4 tergolong kriteria sangat baik, aspek unsur kebahasaan diperoleh nilai rata-rata 72 termasuk kriteria baik, aspek ide pokok paragraf diperoleh nilai rata-rata 72 termasuk kriteria baik, aspek kesimpulan paragraf diperoleh nilai rata-rata 70,5 termasuk kriteria baik, dan aspek analisis diperoleh nilai rata-rata 78 termasuk kriteria baik. Secara keseluruhan aspek kemampuan membaca siswa dengan nilai rata-rata tergolong baik antara 70-79% dan setiap siswa memiliki pemahaman yang berbeda-beda dari teks satu sampai empat.
{"title":"Kemampuan Membaca Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Rejang Lebong","authors":"Debby Lorensa Febuana, Dian Eka Chandra Wardhana, Gumono Gumono","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.2103","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.2103","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan membaca siswa kelas VII SMPN 3 Rejang Lebong. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VII SMPN 3 Rejang Lebong dengan sampel penelitian yaitu kelas VII E dan VII H yang diambil secara random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Siswa dites dengan soal objektif yang berupa 4 buah wacana dan masing-masing wacana terdiri dari 3-6 buah soal. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan membaca siswa kelas VII SMPN 3 Rejang Lebong terhadap teks laporan hasil observasi dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek struktur diperoleh nilai rata-rata 96,4 tergolong kriteria sangat baik, aspek unsur kebahasaan diperoleh nilai rata-rata 72 termasuk kriteria baik, aspek ide pokok paragraf diperoleh nilai rata-rata 72 termasuk kriteria baik, aspek kesimpulan paragraf diperoleh nilai rata-rata 70,5 termasuk kriteria baik, dan aspek analisis diperoleh nilai rata-rata 78 termasuk kriteria baik. Secara keseluruhan aspek kemampuan membaca siswa dengan nilai rata-rata tergolong baik antara 70-79% dan setiap siswa memiliki pemahaman yang berbeda-beda dari teks satu sampai empat.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72953546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.2055
Andre Taulani Sandi, Yeni Haryanti, Ongky Gusfika, Noermanzah Noermanzah, S. Suryadi
Kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia akan memengaruhi hasil belajar siswa dan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran. Salah satu kompetensi pedagogik yang harus dikuasai oleh guru bahasa Indonesia adalah keterampilan membuka dan menutup pembelajaran. Untuk itu, tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penguasaan kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia dalam menerapkan keterampilan membuka dan menutup pembelajaran pada materi menulis teks debat di kelas X SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis isi kualitatif model Mayring. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dengan bantuan alat perekam handycam. Data penelitian yang dianalisis yaitu tuturan dalam proses pembelajaran menulis teks debat. Langkah analisis data yang menggunakan analisis isi model Mayring dengan dipadukan interpretasi makna model SPEAKING Dell Hymes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membuka pembelajaran oleh guru bahasa Indonesia dimulai dari mengucapkan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran secara fisik sedangkan keterampilan menutup pembelajaran dimulai dari evaluasi pembelajaran dan mengucapkan salam. Dari hasil penelitian ini dapat direkomendasikan pada guru bahasa Indonesia bahwa dalam membuka pembelajaran harus terdiri atas keterampilan mengucapkan salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa secara fisik dan psikis, memberikan apersepsi, menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, sedangkan keterampilan menutup pembelajaran harus terdiri atas keterampilan memberikan kesimpulan dalam pembelajaran, memberikan evaluasi dalam pembelajaran, memberikan motivasi kepada siswa, memberikan tindak lanjut, berdoa, dan terakhir mengucapkan salam dan ucapan terima kasih.
{"title":"Penguasaan Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia dalam Menerapkan Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran pada Materi Teks Debat di SMA","authors":"Andre Taulani Sandi, Yeni Haryanti, Ongky Gusfika, Noermanzah Noermanzah, S. Suryadi","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.2055","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.2055","url":null,"abstract":"Kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia akan memengaruhi hasil belajar siswa dan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran. Salah satu kompetensi pedagogik yang harus dikuasai oleh guru bahasa Indonesia adalah keterampilan membuka dan menutup pembelajaran. Untuk itu, tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penguasaan kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia dalam menerapkan keterampilan membuka dan menutup pembelajaran pada materi menulis teks debat di kelas X SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis isi kualitatif model Mayring. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dengan bantuan alat perekam handycam. Data penelitian yang dianalisis yaitu tuturan dalam proses pembelajaran menulis teks debat. Langkah analisis data yang menggunakan analisis isi model Mayring dengan dipadukan interpretasi makna model SPEAKING Dell Hymes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan membuka pembelajaran oleh guru bahasa Indonesia dimulai dari mengucapkan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran secara fisik sedangkan keterampilan menutup pembelajaran dimulai dari evaluasi pembelajaran dan mengucapkan salam. Dari hasil penelitian ini dapat direkomendasikan pada guru bahasa Indonesia bahwa dalam membuka pembelajaran harus terdiri atas keterampilan mengucapkan salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa secara fisik dan psikis, memberikan apersepsi, menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, sedangkan keterampilan menutup pembelajaran harus terdiri atas keterampilan memberikan kesimpulan dalam pembelajaran, memberikan evaluasi dalam pembelajaran, memberikan motivasi kepada siswa, memberikan tindak lanjut, berdoa, dan terakhir mengucapkan salam dan ucapan terima kasih.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"32 3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90974127","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-23DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1998
Puspa Indah Utami, Artanti Puspita Sari, S. Indrawati, Yessi Fitriani
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang menganalis hegemoni kekuasaan dan resistensi film Indonesia yang berjudul Penyalin Cahaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis hegemoni dan resistensi serta simbol yang terdapat pada film Penyalin Cahaya. Pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka, observasi, dan dokumentasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis film bertemakan pelecehan seksual yaitu: 1) menonton dan mengamati dengan teliti secara berulang-ulang setiap adegan serta dialog yang ada dalam film, 2) mengklasifikasi data dengan melakukan capture scene-scene setiap adegan pada film, 3), menganalisa, membaca, dan mencatat setiap adegan serta dialog yang dianggap penting, 4) menganalisis symbol, 5) menganalisis hegemoni dan resistensi yang terdapat pada film Penyalin Cahaya, 6) membuat kesimpulan dari analisis yang dilakukan, dan 7) menyusun laporan hasil penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perilaku yang dialami korban kejahatan seksual dalam film Penyalin Cahaya tidak terlepas dari hegemoni kekuasaan dan korban dipaksa untuk bungkam dari pelecehan seksual yang mereka alami.
{"title":"Hegemoni dan Resistensi dalam Kasus Pelecehan Seksual: Analisis Simbol dalam Film Penyalin Cahaya","authors":"Puspa Indah Utami, Artanti Puspita Sari, S. Indrawati, Yessi Fitriani","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1998","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1998","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang menganalis hegemoni kekuasaan dan resistensi film Indonesia yang berjudul Penyalin Cahaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis hegemoni dan resistensi serta simbol yang terdapat pada film Penyalin Cahaya. Pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka, observasi, dan dokumentasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis film bertemakan pelecehan seksual yaitu: 1) menonton dan mengamati dengan teliti secara berulang-ulang setiap adegan serta dialog yang ada dalam film, 2) mengklasifikasi data dengan melakukan capture scene-scene setiap adegan pada film, 3), menganalisa, membaca, dan mencatat setiap adegan serta dialog yang dianggap penting, 4) menganalisis symbol, 5) menganalisis hegemoni dan resistensi yang terdapat pada film Penyalin Cahaya, 6) membuat kesimpulan dari analisis yang dilakukan, dan 7) menyusun laporan hasil penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perilaku yang dialami korban kejahatan seksual dalam film Penyalin Cahaya tidak terlepas dari hegemoni kekuasaan dan korban dipaksa untuk bungkam dari pelecehan seksual yang mereka alami.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88354743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-23DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1978
Hayatun Nufus, S. Subyantoro, R. Pristiwati
Media pembelajaran adalah semua hal yang dapat digunakan dalam penyampaian informasi dalam proses pembelajaran agar materi dapat diterima dan dapat menumbuhkan minat belajar pada peserta didik dalam belajar. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemanfaatan media pembelajaran khususnya blog dalam meningkatkan kemampuan menulis feature mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran. Penelitian ini dilakukan di Universitas PGRI Palembang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan tes unjuk kerja menulis feature. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dalam memanfaatkan blog menggunakan ponsel dan kendala dalam pemanfaatan blog yaitu mahasiswa malu untuk mempublikasikan tulisanannya dan membuka blog dibutuhkan jaringan internet. Kemudian, dari hasil analisis dokumen tulisan feature yang dipublikasikan di blog menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam menulis feature dalam memanfaatkan blog yaitu 35 mahasiswa mendapatkan nilai berkatagori sangat baik, 25 mahasiswa mendapatkan nilai berkatagori baik, dan 8 orang mahasiswa mendapatkan nilai berkatagori cukup.
{"title":"Pemanfaatan Media Pembelajaran Blog dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Feature Mahasiswa","authors":"Hayatun Nufus, S. Subyantoro, R. Pristiwati","doi":"10.31540/silamparibisa.v5i2.1978","DOIUrl":"https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i2.1978","url":null,"abstract":"Media pembelajaran adalah semua hal yang dapat digunakan dalam penyampaian informasi dalam proses pembelajaran agar materi dapat diterima dan dapat menumbuhkan minat belajar pada peserta didik dalam belajar. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemanfaatan media pembelajaran khususnya blog dalam meningkatkan kemampuan menulis feature mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran. Penelitian ini dilakukan di Universitas PGRI Palembang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan tes unjuk kerja menulis feature. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dalam memanfaatkan blog menggunakan ponsel dan kendala dalam pemanfaatan blog yaitu mahasiswa malu untuk mempublikasikan tulisanannya dan membuka blog dibutuhkan jaringan internet. Kemudian, dari hasil analisis dokumen tulisan feature yang dipublikasikan di blog menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam menulis feature dalam memanfaatkan blog yaitu 35 mahasiswa mendapatkan nilai berkatagori sangat baik, 25 mahasiswa mendapatkan nilai berkatagori baik, dan 8 orang mahasiswa mendapatkan nilai berkatagori cukup.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81693343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini ingin membuktikan adanya isu subordinasi dan objektifikasi seksual pada karakter perempuan dalam novel horor/gotik abad era victorian karya Bram Stoker yang berjudul Dracula. Untuk membuktikan argumen ini penulis mengaplikasikan kritik sastra feminisme sebagai kerangka utama analisis, kemudian penulis mengaplikasikan konsep teoritikus sastra feminis second sex dari Simone De Beauvoir dan sexual politic oleh Kate Millet. Hasil penelitian menunjukan bahwa novel penting ini menampilkan karakter-karakter perempuan yang tersubordinasi oleh karakter pria. Mereka ditampilkan mempunyai relasi kuasa yang lebih lemah. Selain itu karakter perempuan juga ditampilkan sebagai objek seksualitas.
这项研究希望证明,布拉姆·斯托克(Bram Stoker)在维多利亚时代的恐怖小说《德古拉》(德古拉)中,女性角色的亚文化和性目标问题得到了支持。为了证明这位作家将女权主义文学批评作为分析的主要框架,然后作者将凯特·米勒(Kate Millet)的《西蒙娜·德·波伏娃(Simone De Beauvoir)第二性文学理论家的概念与性政治理论进行了比较。研究表明,这部重要的小说以男性角色所补充的女性角色为特色。他们表现出的权力关系较弱。此外,女性角色也表现为性对象。
{"title":"Subordinasi dan Objektifikasi Seksualitas Karakter Perempuan dalam Novel Dracula Karangan Bram Stoker : Perspektif Feminisme","authors":"Fitra Mandela, Esterria Romauli","doi":"10.58220/jba.v15i2.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.58220/jba.v15i2.20","url":null,"abstract":"Penelitian ini ingin membuktikan adanya isu subordinasi dan objektifikasi seksual pada karakter perempuan dalam novel horor/gotik abad era victorian karya Bram Stoker yang berjudul Dracula. Untuk membuktikan argumen ini penulis mengaplikasikan kritik sastra feminisme sebagai kerangka utama analisis, kemudian penulis mengaplikasikan konsep teoritikus sastra feminis second sex dari Simone De Beauvoir dan sexual politic oleh Kate Millet. Hasil penelitian menunjukan bahwa novel penting ini menampilkan karakter-karakter perempuan yang tersubordinasi oleh karakter pria. Mereka ditampilkan mempunyai relasi kuasa yang lebih lemah. Selain itu karakter perempuan juga ditampilkan sebagai objek seksualitas.","PeriodicalId":33786,"journal":{"name":"Eralingua Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra","volume":"339 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80736415","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}