Pub Date : 2023-05-31DOI: 10.35329/mitzal.v8i1.4038
Muhammad Zia Ulhaq, Robing Robing, Syahraeni Syahraeni
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari pesan-pesan mitigasi bencana yang dilakukan oleh pemerintah terhadap perilaku masyarakat yang berada di daerah rawan bencana. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian terdiri dari masyarakat yang tinggal di Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, yang diketahui sebagai daerah rawan bencana. Sampel penelitian sebanyak 105 kepala keluarga (KK) ditetapkan untuk penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh sebaran informasi mitigasi bencana terhadap perilaku masyarakat hanya sebesar 1,4%, yang menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan antara pesan mitigasi bencana dan perilaku masyarakat dalam menghadapi bencana di Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa.Hasil ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk menyebarkan pesan mitigasi bencana belum mampu mengubah perilaku masyarakat saat menghadapi bencana secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan komunikasi yang lebih efisien dan terarah diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tindakan yang dapat diambil untuk mengurangi dampak bencana. Penelitian ini memiliki dampak yang signifikan pada proses membuat kebijakan dan program mitigasi bencana di wilayah yang rawan bencana, terutama Desa Bontomanai di Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan pemangku kepentingan terkait meningkatkan pesan-pesan mitigasi bencana untuk meningkatkan keselamatan dan kesiapsiagaan masyarakat di masa depan.
{"title":"PENGARUH PESAN MITIGASI BENCANA TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM DI DAERAH RAWAN BENCANA KABUPATEN GOWA","authors":"Muhammad Zia Ulhaq, Robing Robing, Syahraeni Syahraeni","doi":"10.35329/mitzal.v8i1.4038","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/mitzal.v8i1.4038","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari pesan-pesan mitigasi bencana yang dilakukan oleh pemerintah terhadap perilaku masyarakat yang berada di daerah rawan bencana. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian terdiri dari masyarakat yang tinggal di Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, yang diketahui sebagai daerah rawan bencana. Sampel penelitian sebanyak 105 kepala keluarga (KK) ditetapkan untuk penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh sebaran informasi mitigasi bencana terhadap perilaku masyarakat hanya sebesar 1,4%, yang menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan antara pesan mitigasi bencana dan perilaku masyarakat dalam menghadapi bencana di Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa.Hasil ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk menyebarkan pesan mitigasi bencana belum mampu mengubah perilaku masyarakat saat menghadapi bencana secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan komunikasi yang lebih efisien dan terarah diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tindakan yang dapat diambil untuk mengurangi dampak bencana. Penelitian ini memiliki dampak yang signifikan pada proses membuat kebijakan dan program mitigasi bencana di wilayah yang rawan bencana, terutama Desa Bontomanai di Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan pemangku kepentingan terkait meningkatkan pesan-pesan mitigasi bencana untuk meningkatkan keselamatan dan kesiapsiagaan masyarakat di masa depan.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"126 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75698869","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-30DOI: 10.35329/mitzal.v8i1.4049
Aswar Tahir, Nur Ihwani, Hamdan Hamdan
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan interkasi komunikasi masyarakat Sumbawa melalui budaya sabalog samalewa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kualitatif sedangkan pedekatan penelitian menggunakan etnometdologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian inii yaitu, wawancara mendalam, observasi dan dokementasi. Wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara pada informan yang telah ditetapkan dengan menggunakan teknik proposiv sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sabalong Samalewa sebagai budaya masyarakat Sumbawa dijadikan sebagai interaksi komunikasi baik itu dalam lingkup pribadi maupun dalam lingkup sosial, sehingga menjadikan masyarakat Sumbawa menjadi harmonis dalam menjalankan kehidupan sehari-hari
{"title":"INTERAKSI KOMUNIKASI MASYARAKAT SUMBAWA MELALUI BUDAYA SABALONG SAMALEWA","authors":"Aswar Tahir, Nur Ihwani, Hamdan Hamdan","doi":"10.35329/mitzal.v8i1.4049","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/mitzal.v8i1.4049","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan interkasi komunikasi masyarakat Sumbawa melalui budaya sabalog samalewa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kualitatif sedangkan pedekatan penelitian menggunakan etnometdologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian inii yaitu, wawancara mendalam, observasi dan dokementasi. Wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara pada informan yang telah ditetapkan dengan menggunakan teknik proposiv sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sabalong Samalewa sebagai budaya masyarakat Sumbawa dijadikan sebagai interaksi komunikasi baik itu dalam lingkup pribadi maupun dalam lingkup sosial, sehingga menjadikan masyarakat Sumbawa menjadi harmonis dalam menjalankan kehidupan sehari-hari","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"59 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74462421","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-30DOI: 10.35329/mitzal.v8i1.3990
Mutmainnah Maharani, Andi Agustang, I. Idrus
Corruption has always been the most frequent news in Indonesia, every year there are officials who are dragged into corruption cases. All forms and methods have been carried out by the State to eradicate the movement of corruption. However, until now corruption still occurs in Indonesia which in the end is very detrimental to the people and the State. The purpose of this research is to find out: (1) the factors of corruption. (2) Law enforcement against misuse of village funds according to the provisions of the Corruption Crime Act. This study uses descriptive methods, data collection techniques through library research and qualitative data analysis to reach conclusions. Based on the results of the research, it shows that the factor in the occurrence of criminal acts of corruption is solely because of the material and feeling dissatisfied with what he gets, which makes him greedy and abuses his position as village head. It all comes from the personality of the village head himself as well as from environmental factors. In law enforcement according to the provisions of the Corruption Crime Act that occurred in Polewali Mandar, namely law enforcement which is carried out by taking action against a crime or violation by following existing SOPs and imposing sanctions or punishment on perpetrators of corruption in accordance with existing provisions under the Act.
{"title":"PENYALAHGUNAAN ALOKASI DANA DESA OLEH KEPALA DESA","authors":"Mutmainnah Maharani, Andi Agustang, I. Idrus","doi":"10.35329/mitzal.v8i1.3990","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/mitzal.v8i1.3990","url":null,"abstract":"Corruption has always been the most frequent news in Indonesia, every year there are officials who are dragged into corruption cases. All forms and methods have been carried out by the State to eradicate the movement of corruption. However, until now corruption still occurs in Indonesia which in the end is very detrimental to the people and the State. The purpose of this research is to find out: (1) the factors of corruption. (2) Law enforcement against misuse of village funds according to the provisions of the Corruption Crime Act. This study uses descriptive methods, data collection techniques through library research and qualitative data analysis to reach conclusions. Based on the results of the research, it shows that the factor in the occurrence of criminal acts of corruption is solely because of the material and feeling dissatisfied with what he gets, which makes him greedy and abuses his position as village head. It all comes from the personality of the village head himself as well as from environmental factors. In law enforcement according to the provisions of the Corruption Crime Act that occurred in Polewali Mandar, namely law enforcement which is carried out by taking action against a crime or violation by following existing SOPs and imposing sanctions or punishment on perpetrators of corruption in accordance with existing provisions under the Act.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89665326","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-30DOI: 10.35329/mitzal.v8i1.4037
Rustan IR Rustan IR, Juanda Nawawi, Nurdin Nara, M. Abdullah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan pembangunan daerah berbasis pengembangan wilayah di Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini dilakukan di Polewali Mandar dari bulan Agustus 2022 – Pebruari 2023 dengan melakukan kajian pustaka dan Focus Discussion Group dengan pemerintah daerah melalui Badan Penelitian, Pengembangan dan Perencanaan (Balitbangren) Daerah Kabupaten Polewali Mandar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Daerah. Penelitian ini menggunakan metode Interactive planning, untuk membuat perencanaan di masa yang akan datang yang didasarkan pada permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat ini kemudian merancang desain perencanaan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, dengan menggambarkan proses perencanaan pembangunan daerah berbasis pengembangan wilayah di Kabupaten Polewali Mandar.Hasil penelitian menunjukan bahwa, penyusunan dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) masih belum berpihak pada kebutuhan masyarakat, belum mempunyai alur perencanaan yang jelas dan tepat sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.50 Tahun 2008, dan belum ada keterkaitan substansi antar dokumen perencanaan yang satu dengan dokumen perencanaan yang lain, guna merespon paradigma dan pendekatan perencanaan pembangunan, misalnya dari perencanaan top-down ke perencanaan buttom-up, dari budaya petunjuk ke budaya partisipasi. Padahal didalam proses menyusun dokumen RKPD ada beberapa tahapan-tahapan atau sub sistem yang merupakan bagian yang tersistem dalam menyusun RKPDKesimpulan yang didapat bahwa proses penyusunan RKPD menunjukan masih terdapat kompleksitas permasalahan. Kompleksitas yang dimaksudkan adalah tahap penyusunan mulai dari Musrenbang tingkat Desa/Kelurahan, Musrenbang tingkat kecamatan, forum SKPD, sampai Musrenbang tingkat Kabupaten. Pendekatan Interactive planning mengelompokan kompleksitas tersebut dalam 3 (tiga) tahap. Strukturisasi permasalahan, mendefinisikan sistem permasalahan dan membangun model konseptual.
{"title":"MODEL PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH SEBAGAI SOLUSI PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR","authors":"Rustan IR Rustan IR, Juanda Nawawi, Nurdin Nara, M. Abdullah","doi":"10.35329/mitzal.v8i1.4037","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/mitzal.v8i1.4037","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan pembangunan daerah berbasis pengembangan wilayah di Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini dilakukan di Polewali Mandar dari bulan Agustus 2022 – Pebruari 2023 dengan melakukan kajian pustaka dan Focus Discussion Group dengan pemerintah daerah melalui Badan Penelitian, Pengembangan dan Perencanaan (Balitbangren) Daerah Kabupaten Polewali Mandar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Daerah. Penelitian ini menggunakan metode Interactive planning, untuk membuat perencanaan di masa yang akan datang yang didasarkan pada permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat ini kemudian merancang desain perencanaan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, dengan menggambarkan proses perencanaan pembangunan daerah berbasis pengembangan wilayah di Kabupaten Polewali Mandar.Hasil penelitian menunjukan bahwa, penyusunan dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) masih belum berpihak pada kebutuhan masyarakat, belum mempunyai alur perencanaan yang jelas dan tepat sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.50 Tahun 2008, dan belum ada keterkaitan substansi antar dokumen perencanaan yang satu dengan dokumen perencanaan yang lain, guna merespon paradigma dan pendekatan perencanaan pembangunan, misalnya dari perencanaan top-down ke perencanaan buttom-up, dari budaya petunjuk ke budaya partisipasi. Padahal didalam proses menyusun dokumen RKPD ada beberapa tahapan-tahapan atau sub sistem yang merupakan bagian yang tersistem dalam menyusun RKPDKesimpulan yang didapat bahwa proses penyusunan RKPD menunjukan masih terdapat kompleksitas permasalahan. Kompleksitas yang dimaksudkan adalah tahap penyusunan mulai dari Musrenbang tingkat Desa/Kelurahan, Musrenbang tingkat kecamatan, forum SKPD, sampai Musrenbang tingkat Kabupaten. Pendekatan Interactive planning mengelompokan kompleksitas tersebut dalam 3 (tiga) tahap. Strukturisasi permasalahan, mendefinisikan sistem permasalahan dan membangun model konseptual.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83501564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-30DOI: 10.35329/mitzal.v8i1.3944
Alwi Usra Usman, Andi Agustang, I. Idrus
Indonesian is located in the equatorial region,between the continents of Asia and Australia which exclusively connects the economies of developed countries. In addition, Indonesia is also located between 2 oceans, namely the Pacific and the Indian Ocean, which makes a connecting area between countries in East Asia and Southeast Asia and South Asia. The purpose of this study is to find out: (1) problems and problems solving regarding the emergence of maritime terrorism issues from a social science perspective. (2) problems and solutions to Indonesia’s problems in realizing the vision of the world’s maritime axis from a social science perspective.This study uses defense theory from Brigadier General (Purn) Makmur Supriyanto in his book “About Defense Science” and sea power theory from Alfred Thayer Mahan using secondary data, data collection techniques through library research and qualitative data analysis to reach conclusions. Based on the result of the research, it shows that since the collapse of the WTC building in September 2011 and the Bali bombing, Indonesia has provided information on terrorism and activelty participated in the war on terror policy proclaimed by the United States. From a social science perspective, Indonesia can minimize the emergence of maritime terrorism issues using defense theory. The main idea of the vision of the world maritime axis is to develop maritime characteristics and emphasize the “archipelagic book” namely the insight that Indonesian waters are an economic potential and national strength. From a social science perspective, Indonesia can realize the vision of the world’s maritime axis by using the sea power theory. From the two problems described above, we can solve both using the concept of maritime security.
{"title":"INDONESIA DALAM MENGHADAPI PERBATASAN LAUT (PERSPEKTIF ILMU SOSIAL)","authors":"Alwi Usra Usman, Andi Agustang, I. Idrus","doi":"10.35329/mitzal.v8i1.3944","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/mitzal.v8i1.3944","url":null,"abstract":"Indonesian is located in the equatorial region,between the continents of Asia and Australia which exclusively connects the economies of developed countries. In addition, Indonesia is also located between 2 oceans, namely the Pacific and the Indian Ocean, which makes a connecting area between countries in East Asia and Southeast Asia and South Asia. The purpose of this study is to find out: (1) problems and problems solving regarding the emergence of maritime terrorism issues from a social science perspective. (2) problems and solutions to Indonesia’s problems in realizing the vision of the world’s maritime axis from a social science perspective.This study uses defense theory from Brigadier General (Purn) Makmur Supriyanto in his book “About Defense Science” and sea power theory from Alfred Thayer Mahan using secondary data, data collection techniques through library research and qualitative data analysis to reach conclusions. Based on the result of the research, it shows that since the collapse of the WTC building in September 2011 and the Bali bombing, Indonesia has provided information on terrorism and activelty participated in the war on terror policy proclaimed by the United States. From a social science perspective, Indonesia can minimize the emergence of maritime terrorism issues using defense theory. The main idea of the vision of the world maritime axis is to develop maritime characteristics and emphasize the “archipelagic book” namely the insight that Indonesian waters are an economic potential and national strength. From a social science perspective, Indonesia can realize the vision of the world’s maritime axis by using the sea power theory. From the two problems described above, we can solve both using the concept of maritime security.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"520 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77205403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-28DOI: 10.35329/mitzal.v8i1.3911
Tamliha Harahap
ABSTRAKTulisan ini membahas rumusan masalah bagaimana jenis komunikasi yang harus dilakukan antar orang-orang dari berbagai latar belakang agama dan budaya untuk membina kerukunan antar umat beragama dan antar budaya, serta faktor-faktor yang dapat membantu dan menghambat terciptanya hubungan yang harmoni dalam film "Tanda Tanya". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendefinisikan gambaran-gambaran interaksi antar agama dan antar budaya, bentuk-bentuk konflik yang saling terkait, dan unsur-unsur yang mendorong dan menghambat terciptanya kerukunan. Tujuan keseluruhan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dan menjelaskan perilaku komunikasi interpersonal secara menyeluruh. perwakilan dari berbagai agama untuk memupuk toleransi antar umat beragama. Skrip verbal dan visual dalam film tanda tanya ini diteliti sebagai bagian dari teknik semiotika penelitian ini. Menurut temuan penelitian ini, baik komunikasi individu maupun kolektif merupakan bentuk baru dari dialog antaragama. Dalam film tersebut, orang-orang dari berbagai budaya dan kepercayaan bekerja sama untuk saling mendukung dalam pertemuan keagamaan. Hal ini terjadi karena masyarakat dan budaya beragama saling berkomunikasi dengan baik, membina hubungan yang bersahabat dan toleransi tanpa meninggikan ego satu sama lain.Kata Kunci: Budaya, Film, Komunikasi beragama, Semiotika, Toleransi
{"title":"ANALISIS KOMUNIKASI ANTAR AGAMA DAN BUDAYA DALAM MENCIPTAKAN TOLERANSI PADA FILM “?” (TANDA TANYA)","authors":"Tamliha Harahap","doi":"10.35329/mitzal.v8i1.3911","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/mitzal.v8i1.3911","url":null,"abstract":"ABSTRAKTulisan ini membahas rumusan masalah bagaimana jenis komunikasi yang harus dilakukan antar orang-orang dari berbagai latar belakang agama dan budaya untuk membina kerukunan antar umat beragama dan antar budaya, serta faktor-faktor yang dapat membantu dan menghambat terciptanya hubungan yang harmoni dalam film \"Tanda Tanya\". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendefinisikan gambaran-gambaran interaksi antar agama dan antar budaya, bentuk-bentuk konflik yang saling terkait, dan unsur-unsur yang mendorong dan menghambat terciptanya kerukunan. Tujuan keseluruhan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dan menjelaskan perilaku komunikasi interpersonal secara menyeluruh. perwakilan dari berbagai agama untuk memupuk toleransi antar umat beragama. Skrip verbal dan visual dalam film tanda tanya ini diteliti sebagai bagian dari teknik semiotika penelitian ini. Menurut temuan penelitian ini, baik komunikasi individu maupun kolektif merupakan bentuk baru dari dialog antaragama. Dalam film tersebut, orang-orang dari berbagai budaya dan kepercayaan bekerja sama untuk saling mendukung dalam pertemuan keagamaan. Hal ini terjadi karena masyarakat dan budaya beragama saling berkomunikasi dengan baik, membina hubungan yang bersahabat dan toleransi tanpa meninggikan ego satu sama lain.Kata Kunci: Budaya, Film, Komunikasi beragama, Semiotika, Toleransi","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88837120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-28DOI: 10.35329/mitzal.v8i1.3816
A.Nur Aisyah Rusnali
Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui upaya yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Polres Mamasa dalam memulihkan citra POLRI di Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat, serta mengetahui apa saja kendala yang dihadapi anggota Bhabinkamtibmas Polres Mamasa dalam menjalankan tugasnya. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan secara rinci kondisi yang terjadi di lapangan. Informan diperoleh melalui metode Snowball sampling dari keseluruhan populasi yakni anggota Bhabinkamtibmas Polres Mamasa. Data diperoleh dengan observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi.berdasarkan data yang diperoleh dilapangan diperoleh hasil bahwa, upaya yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Polres Mamasa dalam memulihkan citra Polri di Kabupaten Mamasa adalah melakukan kunjungan rutin dari rumah ke rumah, memberikan sumbangsi pikiran dan tindakan kepada masyarakat, merespon cepat terhadap segala bentuk laporan tindak pidana dari masyarakat, serta senantiasa memberikan pelayanan yang ramah kepada masyarakat dalam kondisi apapun. Adapun kendala yang dihadapi adalah, banyaknya berita negatif terkait institusi Polri yang beredar di media massa dan media sosial.
{"title":"Komunikasi Krisis Bhabinkamtibmas Polres Mamasa Dala Memulihkan Citra POLRI Di Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat","authors":"A.Nur Aisyah Rusnali","doi":"10.35329/mitzal.v8i1.3816","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/mitzal.v8i1.3816","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui upaya yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Polres Mamasa dalam memulihkan citra POLRI di Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat, serta mengetahui apa saja kendala yang dihadapi anggota Bhabinkamtibmas Polres Mamasa dalam menjalankan tugasnya. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan secara rinci kondisi yang terjadi di lapangan. Informan diperoleh melalui metode Snowball sampling dari keseluruhan populasi yakni anggota Bhabinkamtibmas Polres Mamasa. Data diperoleh dengan observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi.berdasarkan data yang diperoleh dilapangan diperoleh hasil bahwa, upaya yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Polres Mamasa dalam memulihkan citra Polri di Kabupaten Mamasa adalah melakukan kunjungan rutin dari rumah ke rumah, memberikan sumbangsi pikiran dan tindakan kepada masyarakat, merespon cepat terhadap segala bentuk laporan tindak pidana dari masyarakat, serta senantiasa memberikan pelayanan yang ramah kepada masyarakat dalam kondisi apapun. Adapun kendala yang dihadapi adalah, banyaknya berita negatif terkait institusi Polri yang beredar di media massa dan media sosial.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76205447","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-28DOI: 10.35329/mitzal.v8i1.4036
Safriansyah Safriansyah, Muhammad Massyat, M. Adnan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cascading kinerja dan cross cutting program pemerintah Kabupaten Polewali Mandar berbasis indikator kinerja utama. Dalam pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dibutuhkan cascading kinerja yang mendukung dalam pencapaian tujuan, sasaran serta visi dan misi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu memberikan deskripsi atau penjelasan yang sesuai secara obyektif terkait dengan situasi aktual objek yang diteliti. Instrumen pengumpulan data adalah wawancara dan observasi di lokasi dan dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar sudah menerapkan balance scorecard (BSC) dengan menggunakan metode Niven dalam melakukan pengukuran kinerja sehingga pengukuran kinerja dapat terukur dengan baik. Dan menerapakan metode cross cutting program untuk mengefesienkan anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mandar.Kata kunci: TPP; Balance Scorecard, Cascading Kinerja, Pemerintah Daerah.
{"title":"ANALISIS CASCADING KINERJA DAN CROSS CUTTING PROGRAM BERBASIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR PROPINSI SULAWESI BARAT","authors":"Safriansyah Safriansyah, Muhammad Massyat, M. Adnan","doi":"10.35329/mitzal.v8i1.4036","DOIUrl":"https://doi.org/10.35329/mitzal.v8i1.4036","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cascading kinerja dan cross cutting program pemerintah Kabupaten Polewali Mandar berbasis indikator kinerja utama. Dalam pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dibutuhkan cascading kinerja yang mendukung dalam pencapaian tujuan, sasaran serta visi dan misi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu memberikan deskripsi atau penjelasan yang sesuai secara obyektif terkait dengan situasi aktual objek yang diteliti. Instrumen pengumpulan data adalah wawancara dan observasi di lokasi dan dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar sudah menerapkan balance scorecard (BSC) dengan menggunakan metode Niven dalam melakukan pengukuran kinerja sehingga pengukuran kinerja dapat terukur dengan baik. Dan menerapakan metode cross cutting program untuk mengefesienkan anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mandar.Kata kunci: TPP; Balance Scorecard, Cascading Kinerja, Pemerintah Daerah.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82206824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
La Tarifu, Sartika Sari Wardanhi, Fera Tri Susilawaty, Masrul Masrul
Aplikasi telemedicine didesain agar para pasien mendapatkan layanan kesehatan dengan lebih mudah. Pasien dapat melakukan konsultasi kesehatan tanpa dibatasi jarak dan waktu. Saat pandemi, penggunaan telemedicine meningkat. Tidak adanya kontak langsung pasien dengan dokter dapat mencegah penularan penyakit tertentu. Namun, apakah tanpa adanya kontak dan konsultasi langsung membuat komunikasi pasien dan dokter dapat terjadi dengan baik ? dan apakah pasien puas terhadap konsultasi online dengan bantuan telemedicine. Penelitian ini melakukan pengukuran dengan lima indikator efektivitas Komunikasi oleh Bernard yakni dalam (Basori, 2017) yaitu daya tarik (attraction), pemahaman (comprehension), penerimaan (acceptability), keterlibatan (self involvement) dan keyakinan (persuasion). Metode riset menggunakan deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 97 orang yaitu pengguna aplikasi telemedicine. Penarikan sampel dengan metode Lemenshow. Beberapa data juga diambil melalui interview untuk memperoleh data kualitatif sebagai perbandingan untuk menyempurnakan hasil dari data analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima indikator berada dalam kategori baik sehingga aplikasi Halodoc efektif dalam konsultasi online. Adapaun kesimpulan riset ini bahwa tidak hanya efektif, telemedicine juga efisien untuk digunakan. Pasien merasa bebas untuk memilih dokter, praktis dan murah dan mudah dalam penggunaan fitur telemedicine.
{"title":"TELEMEDICINE CONSULTATION : IS IT EFECTIVE ?","authors":"La Tarifu, Sartika Sari Wardanhi, Fera Tri Susilawaty, Masrul Masrul","doi":"10.52423/jikuho.v8i2.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v8i2.25","url":null,"abstract":"Aplikasi telemedicine didesain agar para pasien mendapatkan layanan kesehatan dengan lebih mudah. Pasien dapat melakukan konsultasi kesehatan tanpa dibatasi jarak dan waktu. Saat pandemi, penggunaan telemedicine meningkat. Tidak adanya kontak langsung pasien dengan dokter dapat mencegah penularan penyakit tertentu. Namun, apakah tanpa adanya kontak dan konsultasi langsung membuat komunikasi pasien dan dokter dapat terjadi dengan baik ? dan apakah pasien puas terhadap konsultasi online dengan bantuan telemedicine. Penelitian ini melakukan pengukuran dengan lima indikator efektivitas Komunikasi oleh Bernard yakni dalam (Basori, 2017) yaitu daya tarik (attraction), pemahaman (comprehension), penerimaan (acceptability), keterlibatan (self involvement) dan keyakinan (persuasion). Metode riset menggunakan deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 97 orang yaitu pengguna aplikasi telemedicine. Penarikan sampel dengan metode Lemenshow. Beberapa data juga diambil melalui interview untuk memperoleh data kualitatif sebagai perbandingan untuk menyempurnakan hasil dari data analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima indikator berada dalam kategori baik sehingga aplikasi Halodoc efektif dalam konsultasi online. Adapaun kesimpulan riset ini bahwa tidak hanya efektif, telemedicine juga efisien untuk digunakan. Pasien merasa bebas untuk memilih dokter, praktis dan murah dan mudah dalam penggunaan fitur telemedicine.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"222 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135718438","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Selama pandemi Covid-19 banyak perusahaan nasional dan multinasioal menerapkan pembatasan kerja denan menerapkan work from home. Salah satu konsekuensinya akan membuat komunikasi dalam organisasi mengunakan aplikasi dan platform digital. Penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan pola komunikasi dalam organisasi yang dilakukan melalui aplikasi atau platform digital. Penelitian ini difokuskan untuk menjelaskan pola komunikasi internal yang berlangsung dalam perusahaan. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus, penelitian dilakukan di PT BHL perusahan nasional dan PT II perusahaan multinasional. Selain wawancara dan pengamatan, juga dilakukan penelusuran sumber sekunder berupa catatan aktivitas komunikasi dalam organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi yang digunakan di perusahaan nasional dan multinasional yaitu semua saluran atau bintang. Faktor yang menjadi pendukung ialah Hubungan yang personal, dan fleksibilitas. Secara praktis, efektifitas berkomunikasi pola bintang bisa membawa fleksibelitas yang dijalankan dapat membuat kinerja karyawan lebih baik.
{"title":"POLA KOMUNIKASI DIGITAL PERUSAHAAN NASIONAL DAN MULTINASIONAL SELAMA PANDEMI COVID-19","authors":"Mochamad Taufiq Hidayat","doi":"10.24853/pk.6.2.231-246","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/pk.6.2.231-246","url":null,"abstract":"Selama pandemi Covid-19 banyak perusahaan nasional dan multinasioal menerapkan pembatasan kerja denan menerapkan work from home. Salah satu konsekuensinya akan membuat komunikasi dalam organisasi mengunakan aplikasi dan platform digital. Penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan pola komunikasi dalam organisasi yang dilakukan melalui aplikasi atau platform digital. Penelitian ini difokuskan untuk menjelaskan pola komunikasi internal yang berlangsung dalam perusahaan. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus, penelitian dilakukan di PT BHL perusahan nasional dan PT II perusahaan multinasional. Selain wawancara dan pengamatan, juga dilakukan penelusuran sumber sekunder berupa catatan aktivitas komunikasi dalam organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi yang digunakan di perusahaan nasional dan multinasional yaitu semua saluran atau bintang. Faktor yang menjadi pendukung ialah Hubungan yang personal, dan fleksibilitas. Secara praktis, efektifitas berkomunikasi pola bintang bisa membawa fleksibelitas yang dijalankan dapat membuat kinerja karyawan lebih baik.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81651743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}