Pub Date : 2022-07-28DOI: 10.52423/jikuho.v7i3.26239
Elvina Lathifa, Riza Darma Putra
Kota Izmir, Turki merupakan kota terbesar ketiga. Karena lokasinya berada di lempeng aktif Aegean, membuat Izmir rentan terhadap bencana hingga menjadi kota yang mengalami kerugian tertinggi. Literasi bencana dapat menjadi upaya mengurangi kerugian bagi masyarakat sekitar, khususnya mahasiswa asal Indonesia yang sedang studi di sana, untuk mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan bencana. Konsep yang digunakan berasal dari konsep literasi bencana dari Brown et al., Zhang et al., dan Sung-Chin Chung & Cherng-Jyh Yen. Ketiga konsep di atas digabungkan serta ditambah konsep literasi media guna menjawab pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana tingkat literasi mahasiswa asal Indonesia yang sedang studi di Izmir, Turki. Terdapat 3 variabel, yaitu Pengetahuan Bencana, Keterampilan bencana, dan Literasi media. Metode penelitian adalah kuantitatif, berparadigma positivistic, serta bermodel cross – section. Mahasiswa yang menjadi responden adalah berdasarkan dari data PPI Izmir 2022 dengan metode sensus. Hasilnya, dengan N = 49, tingkat literasi bencana para mahasiswa masih di tingkat sedang dan cenderung rendah. Kemudian, sebesar 42,9% literasi media memengaruhi tingkat literasi bencana responden. Media sosial menjadi medium yang paling banyak digunakan oleh responden untuk mendapat info kebencanaan. Oleh karenanya, pengadaan Pendidikan bencana melalui jalur formal maupun informal masih sangat dibutuhkan. Kata-kata Kunci: Literasi Bencana; Literasi Media; Pendidikan; Media Sosial
土耳其的伊兹密尔是第三大城市。由于它位于爱琴海中活跃的板块上,伊兹密尔很容易受到灾难的影响,成为遭受损失最大的城市。灾难素权可能是为了减少社区损失,特别是印尼正在那里学习的学生,为与灾难共存做好准备。使用的概念来自于来自Brown et al.、Zhang et al.和sung - cheong - jyh Yen的灾难识字法概念。上述三个概念结合在一起,再加上媒体识字法的概念来回答研究问题,即印度尼西亚学生的识字率是如何提高到土耳其伊兹密尔的。有三个变量,即灾难知识、灾难技能和媒体素养。研究方法是定量的、积极的范式和交叉部分的模型。学生回答是基于PPI Izmir 2022年的人口普查数据。结果,随着N = 49,学生的平均识字率仍然处于中级和低水平。然后,42.9%的媒体识字率影响了灾识字率反应者。最常用的社交媒体成为媒介kebencanaan受访者获取信息。因此,灾害教育通过正规和非正规渠道采购还急需。关键词:灾难素养;媒体素养;教育;社交媒体
{"title":"TINGKAT LITERASI KEBENCANAAN MAHASISWA ASAL INDONESIA YANG SEDANG STUDI DI IZMIR, TURKIYE","authors":"Elvina Lathifa, Riza Darma Putra","doi":"10.52423/jikuho.v7i3.26239","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i3.26239","url":null,"abstract":"Kota Izmir, Turki merupakan kota terbesar ketiga. Karena lokasinya berada di lempeng aktif Aegean, membuat Izmir rentan terhadap bencana hingga menjadi kota yang mengalami kerugian tertinggi. Literasi bencana dapat menjadi upaya mengurangi kerugian bagi masyarakat sekitar, khususnya mahasiswa asal Indonesia yang sedang studi di sana, untuk mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan bencana. Konsep yang digunakan berasal dari konsep literasi bencana dari Brown et al., Zhang et al., dan Sung-Chin Chung & Cherng-Jyh Yen. Ketiga konsep di atas digabungkan serta ditambah konsep literasi media guna menjawab pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana tingkat literasi mahasiswa asal Indonesia yang sedang studi di Izmir, Turki. Terdapat 3 variabel, yaitu Pengetahuan Bencana, Keterampilan bencana, dan Literasi media. Metode penelitian adalah kuantitatif, berparadigma positivistic, serta bermodel cross – section. Mahasiswa yang menjadi responden adalah berdasarkan dari data PPI Izmir 2022 dengan metode sensus. Hasilnya, dengan N = 49, tingkat literasi bencana para mahasiswa masih di tingkat sedang dan cenderung rendah. Kemudian, sebesar 42,9% literasi media memengaruhi tingkat literasi bencana responden. Media sosial menjadi medium yang paling banyak digunakan oleh responden untuk mendapat info kebencanaan. Oleh karenanya, pengadaan Pendidikan bencana melalui jalur formal maupun informal masih sangat dibutuhkan. Kata-kata Kunci: Literasi Bencana; Literasi Media; Pendidikan; Media Sosial","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"58 5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79259867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ketertutupan masih menjadi tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia pasca reformasi lebih dari 20 tahun lalu. Sebagai salah satu anak kandung dari reformasi, kebebasan berekspresi bertransformasi dalam berbagai wajah kehidupan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari praktik penyelenggaraan festival film khusus yang mengadvokasi isu pertentangan sebagai identitasnya di beberapa negara dan Indonesia.. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah film festival dan ketertutupan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualititatif dengan metode analisis isi. Sementara mengumpulkan data melalui studi pustaka dan internet. Penyelenggaraan festival film termasuk tumbuh dengan cepat di berbagai wilayah dan tingkatan oleh penggiat perfilman. Bagi negara yang kuat penghargaannya terhadap isu Hak Asasi Manusia, festival film merupakan pendobrak sikap tertutup yang dibangun penguasa untuk melindungi kepentingannya dari isu-isu yang dianggap berbahaya. Berbagai penyelenggaraan festival film yang ada di Indonesia saat ini masih didominasi sebagai ruang apresiasi suatu karya film. Sementara di negara lain, festival film digunakan sebagai gerakan advokasi untuk mengubah keadaan yang dinilai penuh tidak keadilan. Meskipun jumlahnya sedikit di Indonesia, festival film yang berani mengusung semangat “perlawanan” tersebut juga menghadapi berbagai kendala untuk terus bertahan.
{"title":"FESTIVAL FILM MELAWAN BUDAYA KETERTUTUPAN","authors":"Donny Kurniawan, Amin Shabana, Irvan Fadhilah","doi":"10.24853/pk.6.1.63-72","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/pk.6.1.63-72","url":null,"abstract":"Ketertutupan masih menjadi tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia pasca reformasi lebih dari 20 tahun lalu. Sebagai salah satu anak kandung dari reformasi, kebebasan berekspresi bertransformasi dalam berbagai wajah kehidupan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari praktik penyelenggaraan festival film khusus yang mengadvokasi isu pertentangan sebagai identitasnya di beberapa negara dan Indonesia.. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah film festival dan ketertutupan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualititatif dengan metode analisis isi. Sementara mengumpulkan data melalui studi pustaka dan internet. Penyelenggaraan festival film termasuk tumbuh dengan cepat di berbagai wilayah dan tingkatan oleh penggiat perfilman. Bagi negara yang kuat penghargaannya terhadap isu Hak Asasi Manusia, festival film merupakan pendobrak sikap tertutup yang dibangun penguasa untuk melindungi kepentingannya dari isu-isu yang dianggap berbahaya. Berbagai penyelenggaraan festival film yang ada di Indonesia saat ini masih didominasi sebagai ruang apresiasi suatu karya film. Sementara di negara lain, festival film digunakan sebagai gerakan advokasi untuk mengubah keadaan yang dinilai penuh tidak keadilan. Meskipun jumlahnya sedikit di Indonesia, festival film yang berani mengusung semangat “perlawanan” tersebut juga menghadapi berbagai kendala untuk terus bertahan. ","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"s3-48 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90841977","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fungsi buzzer dalam membentuk opini publik selama kampanye politik telah mendapat banyak perhatian di seluruh dunia. Banyak Para politisi sampai ke partai politik menggunakan buzzer menghasilkan opini publik dan dukungan bagi calon pemimpin. Buzzer Indonesia memiliki kecenderungan untuk mempublikasikan konten yang salah dan disinformasi dengan menggunakan akun palsu yang dioperasikan oleh orang-orang dan robot dalam jumlah besar. Pesan dikeluarkan oleh buzzer dapat menyebabkan sebuah opini atau topik menjadi tren di media sosial. Artikel ini akan mengelaborasi peran buzzer dalam pembentukan opini publik di media sosial melalui platform Twitter dengan menggunakan kata kunci “Dukung Anies Baswedan” pada Pilkada 2024. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aktor-aktor yang terlibat dalam pembentukan opini dalam mendukung Anies Baswedan pada Pilkada 2024 dan sejauh mana jaringan yang telah dibuat oleh buzzer. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method yang di mana menggabungkan dua metode kuatitatif dan kualitatif dalam satu penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan Social Network Analytic (SNA) dari Netlytic.org dalam analisis buzzer aktor dalam pembentukan opini publik. Mendukung Anies Baswedan dalam President Regulation 2024. Hasil penelitian menunjukkan 1156 tweet terjadi dari 27 November 2021 hingga 05 Desember 2021, total 1159 pesan. Poster unik 849 ditemukan memiliki 150 akun yang dibuat pada tahun 2021 dengan isu mendukung Anies Baswedan, dan 10 akun yang berkomentar dan membagikan tweet hingga 5 Desember 2021.
{"title":"PERAN BUZZER POLITIK DALAM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK DUKUNG ANIES BASWEDAN DI SOSIAL MEDIA TWITTER","authors":"Harry Fajar Maualana, Hastuti Hastuti","doi":"10.24853/pk.6.1.111-122","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/pk.6.1.111-122","url":null,"abstract":"Fungsi buzzer dalam membentuk opini publik selama kampanye politik telah mendapat banyak perhatian di seluruh dunia. Banyak Para politisi sampai ke partai politik menggunakan buzzer menghasilkan opini publik dan dukungan bagi calon pemimpin. Buzzer Indonesia memiliki kecenderungan untuk mempublikasikan konten yang salah dan disinformasi dengan menggunakan akun palsu yang dioperasikan oleh orang-orang dan robot dalam jumlah besar. Pesan dikeluarkan oleh buzzer dapat menyebabkan sebuah opini atau topik menjadi tren di media sosial. Artikel ini akan mengelaborasi peran buzzer dalam pembentukan opini publik di media sosial melalui platform Twitter dengan menggunakan kata kunci “Dukung Anies Baswedan” pada Pilkada 2024. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aktor-aktor yang terlibat dalam pembentukan opini dalam mendukung Anies Baswedan pada Pilkada 2024 dan sejauh mana jaringan yang telah dibuat oleh buzzer. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method yang di mana menggabungkan dua metode kuatitatif dan kualitatif dalam satu penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan Social Network Analytic (SNA) dari Netlytic.org dalam analisis buzzer aktor dalam pembentukan opini publik. Mendukung Anies Baswedan dalam President Regulation 2024. Hasil penelitian menunjukkan 1156 tweet terjadi dari 27 November 2021 hingga 05 Desember 2021, total 1159 pesan. Poster unik 849 ditemukan memiliki 150 akun yang dibuat pada tahun 2021 dengan isu mendukung Anies Baswedan, dan 10 akun yang berkomentar dan membagikan tweet hingga 5 Desember 2021.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"58 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75049619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Evolusi teori merupakan sebuah keniscayaan. hal ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain karena perkembangan teknologi dan hasil kajian yang dilakukan oleh banyak pakar yang terkait dengan teori yang dimaksudkan. Termasuk dalam hal ini teori yang berkenaan dengan media. Dalam konteks kajian ini, kajian bertujuan untuk mengungkapkan tentang perkembangan yang berkenaan dengan teori sistem dan pengawasan penyiaran berdasarkan kepada pendapat para scholar (pakar). Mulai dari yang pertama kali menggagas ataupun mengemukan teori sistem dan pengawasan penyiaran, hingga teori yang terbaru. Kajian ini termasuk kedalam kelompok kajian library research atau studi kepustakaan dengan mencari dan menganalisis serta memaparkan beberapa sumber (reference) yang mengkaji tentang evolusi teori sistem dan pengawasan dibidang penyiaran. Hasil kajian (studi) memperlihatkan bahwa teori tentang sistem dan pengawasan penyiaran dimulai dari teori yang dikemukakan oleh Siebert dan kawan-kawan pada tahun 1956 dengan fourth theory of the press. Dan berakhir (sampai studi ini dilakukan) pada teori terbaru yang dikemukakan oleh Sydney Head dengan teori sistem penyiaran dunianya (broadcasting system in the world). Kesimpulannya, bahwa teori tentang sistem dan pengawasan penyiaran bukanlah teori yang bersifat statis, melainkan dinamis. Untuk itu, sudah menjadi keniscayaan ataupun keharusan untuk selalu melakukan kajian yang berkenaan dengan sistem dan pengawasan penyiaran sehingga teori menjadi lebih sempurna sesuai dengan zamannya.
{"title":"EVOLUSI TEORI SISTEM DAN PENGAWASAN PENYIARAN “MENURUT BEBERAPA PAKAR”","authors":"Harmonis Harmonis","doi":"10.24853/pk.6.1.89-109","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/pk.6.1.89-109","url":null,"abstract":"Evolusi teori merupakan sebuah keniscayaan. hal ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain karena perkembangan teknologi dan hasil kajian yang dilakukan oleh banyak pakar yang terkait dengan teori yang dimaksudkan. Termasuk dalam hal ini teori yang berkenaan dengan media. Dalam konteks kajian ini, kajian bertujuan untuk mengungkapkan tentang perkembangan yang berkenaan dengan teori sistem dan pengawasan penyiaran berdasarkan kepada pendapat para scholar (pakar). Mulai dari yang pertama kali menggagas ataupun mengemukan teori sistem dan pengawasan penyiaran, hingga teori yang terbaru. Kajian ini termasuk kedalam kelompok kajian library research atau studi kepustakaan dengan mencari dan menganalisis serta memaparkan beberapa sumber (reference) yang mengkaji tentang evolusi teori sistem dan pengawasan dibidang penyiaran. Hasil kajian (studi) memperlihatkan bahwa teori tentang sistem dan pengawasan penyiaran dimulai dari teori yang dikemukakan oleh Siebert dan kawan-kawan pada tahun 1956 dengan fourth theory of the press. Dan berakhir (sampai studi ini dilakukan) pada teori terbaru yang dikemukakan oleh Sydney Head dengan teori sistem penyiaran dunianya (broadcasting system in the world). Kesimpulannya, bahwa teori tentang sistem dan pengawasan penyiaran bukanlah teori yang bersifat statis, melainkan dinamis. Untuk itu, sudah menjadi keniscayaan ataupun keharusan untuk selalu melakukan kajian yang berkenaan dengan sistem dan pengawasan penyiaran sehingga teori menjadi lebih sempurna sesuai dengan zamannya.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73716592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Isu perbedaan gender hingga saat ini masih menjadi perbincangan, termasuk dalam hal profesi. Dalam negosiasi diperlukan seorang negosiator yang tepat untuk mewakili perusahaan, namun adanya perbedaan kepribadian gender menyebabkan adanya perbedaan antara negosiator pria dan negosiator wanita yang juga berdampak pada cara keduanya menerapkan strategi negosiasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara negosiator pria dan negosiator wanita berdasarkan perbedaan gender dan cara keduanya menerapkan strategi negosiasi dengan adanya perbedaan kepribadian. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Dari 19 jurnal, dilakukan pemilihan jurnal yang akan di review berdasarkan kriteria tertentu yaitu tahun penerbitan 2017 – 2019, dan keterkaitan dengan topik penulisan. Terdapat 6 jurnal yang dipilih berdasarkan kriteria. Analisa dilakukan dengan membaca abstrak terlebih dahulu, dari 6 jurnal dilakukan identifikasi dalam bentuk ringkasan yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian ialah perbedaan negosiator pria dan negosiator wanita berdasarkan perbedaan kepribadian gender yaitu dalam hal inisiatif memulai negosiasi, kemampuan komunikasi negosiasi, dan sikap dyang ditunjukan dalam situasi negosiasi yang rumit. Perbedaan tersebut berdampak pada perbedaan penerapan strategi negosiasi. Baik negosiator pria dan negosiator wanita dapat melakukan proses negosiasi dengan baik, tugas perusahaan adalah memilih negosiator yang tepat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
{"title":"STUDI LITERATUR: PERBEDAAN KEPRIBADIAN GENDER DALAM MEMPENGARUHI PENERAPAN STRATEGI NEGOSIASI","authors":"Margaretha Hanny Harum, C. Barkah, N. Novel","doi":"10.24853/pk.6.1.73-88","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/pk.6.1.73-88","url":null,"abstract":"Isu perbedaan gender hingga saat ini masih menjadi perbincangan, termasuk dalam hal profesi. Dalam negosiasi diperlukan seorang negosiator yang tepat untuk mewakili perusahaan, namun adanya perbedaan kepribadian gender menyebabkan adanya perbedaan antara negosiator pria dan negosiator wanita yang juga berdampak pada cara keduanya menerapkan strategi negosiasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara negosiator pria dan negosiator wanita berdasarkan perbedaan gender dan cara keduanya menerapkan strategi negosiasi dengan adanya perbedaan kepribadian. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Dari 19 jurnal, dilakukan pemilihan jurnal yang akan di review berdasarkan kriteria tertentu yaitu tahun penerbitan 2017 – 2019, dan keterkaitan dengan topik penulisan. Terdapat 6 jurnal yang dipilih berdasarkan kriteria. Analisa dilakukan dengan membaca abstrak terlebih dahulu, dari 6 jurnal dilakukan identifikasi dalam bentuk ringkasan yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian ialah perbedaan negosiator pria dan negosiator wanita berdasarkan perbedaan kepribadian gender yaitu dalam hal inisiatif memulai negosiasi, kemampuan komunikasi negosiasi, dan sikap dyang ditunjukan dalam situasi negosiasi yang rumit. Perbedaan tersebut berdampak pada perbedaan penerapan strategi negosiasi. Baik negosiator pria dan negosiator wanita dapat melakukan proses negosiasi dengan baik, tugas perusahaan adalah memilih negosiator yang tepat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79707520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Orang yang dinyatakan positif covid 19 sangat rentan untuk menularkan virus SAR-COV 2 yang ada di dalam dirinya kepada orang lain, baik di lingkungan terdekat yaitu keluarga, tetangga, hingga rekan kerja. Untuk itu, orang dengan covid harus menjalani isolasi dari keluarga hingga lingkungannya. Masalah yang muncul dalam kesendirian menghadapi penyakit dan dijauhkan dari keluarga adalah masalah psikologis dan kebutuhan ekonomi. Salamaid merupakan lembaga kemanusiaan yang ada di Kota Bogor, melakukan bantuan dan pendampingan terhadap pasien covid 19 melalui program Temanco. Tujuan penelitian adalah untuk melihat model komunikasi TemanCo untuk memberikan dukungan dan pendampingan pada pasien Covid 19 Di Kota Bogor. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dalam komunikasi Kesehatan, yaitu teori pengurangan ketidakpastian (uncertainty Theory). Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data peneliti melalui data primer yaitu wawancara mendalam dan observasi.Wawancara mendalam diperolehd ari tiga orang informan. Sementara observasi yang dilakukan tidak bisa secara langsung tetapi melalui akun media sosial milik Temanco. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas relawan Temanco di akun Instagram Temanco dan SalamAid. Observasi sudah dilakukkan sejak Desember 2020 hingga Agustus 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model komunikasi terbuka dan pertemanan dilakukan sejak awal pasien mengajukan bantuan pendampingan ke TemanCo. Bantuan yang diberikan ada tiga jenis pendampingan psikis, edukasi dan ekonomi. Relawan TemanCo adalah mantan penderita sehingga ketika melakukkan pendampingan memposisikan sebagai teman. Model komunikasi terbuka dan pertemanan ini, membantu mengurangi ketidakpastian yang dialami pasien covid selama menjalani isolasi.
{"title":"MODEL KOMUNIKASI RELAWAN TEMANCO DALAM MEMBERIKAN PENDAMPINGAN DAN DUKUNGAN PADA PASIEN COVID DI BOGOR","authors":"Dyah Kusumawati","doi":"10.24853/pk.6.1.37-50","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/pk.6.1.37-50","url":null,"abstract":"Orang yang dinyatakan positif covid 19 sangat rentan untuk menularkan virus SAR-COV 2 yang ada di dalam dirinya kepada orang lain, baik di lingkungan terdekat yaitu keluarga, tetangga, hingga rekan kerja. Untuk itu, orang dengan covid harus menjalani isolasi dari keluarga hingga lingkungannya. Masalah yang muncul dalam kesendirian menghadapi penyakit dan dijauhkan dari keluarga adalah masalah psikologis dan kebutuhan ekonomi. Salamaid merupakan lembaga kemanusiaan yang ada di Kota Bogor, melakukan bantuan dan pendampingan terhadap pasien covid 19 melalui program Temanco. Tujuan penelitian adalah untuk melihat model komunikasi TemanCo untuk memberikan dukungan dan pendampingan pada pasien Covid 19 Di Kota Bogor. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dalam komunikasi Kesehatan, yaitu teori pengurangan ketidakpastian (uncertainty Theory). Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data peneliti melalui data primer yaitu wawancara mendalam dan observasi.Wawancara mendalam diperolehd ari tiga orang informan. Sementara observasi yang dilakukan tidak bisa secara langsung tetapi melalui akun media sosial milik Temanco. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas relawan Temanco di akun Instagram Temanco dan SalamAid. Observasi sudah dilakukkan sejak Desember 2020 hingga Agustus 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model komunikasi terbuka dan pertemanan dilakukan sejak awal pasien mengajukan bantuan pendampingan ke TemanCo. Bantuan yang diberikan ada tiga jenis pendampingan psikis, edukasi dan ekonomi. Relawan TemanCo adalah mantan penderita sehingga ketika melakukkan pendampingan memposisikan sebagai teman. Model komunikasi terbuka dan pertemanan ini, membantu mengurangi ketidakpastian yang dialami pasien covid selama menjalani isolasi.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"220 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84785376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa komunikasi risiko akan memungkinkan masyarakat mengikuti instruksi pemerintah pada masa pandemi. Komunikasi risiko sangat penting saat kejadian emergency atau darurat seperti yang terjadi pada masa pandemi Covid-19. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapkan program Jakarta Kota Kolaborasi sebagai salah satu upaya penanganan Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan komunikasi risiko untuk penangan Covid-19 melalui program Kota Kolaborasi. Menggunakan metode library research, teknik pengumpulan data diambil melalui penelusuran referensi ilmiah dan dokumen pemerintah yang tersedia secara online. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sesuai dengan prinsip komunikasi risiko, Pemprov DKI Jakarta melibatkan banyak stakeholder melalui kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan partisipasi publik dalam penanganan Covid-19. Tulisan ini menyajikan perspektif teoretis dan praktis tentang pendekatan komunikasi risiko yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dengan pesan Kota Kolaborasi dalam penanganan Covid-19.
{"title":"Pesan Kolaborasi dalam Komunikasi Risiko Pemerintah untuk Penanganan Covid-19","authors":"Evi Satispi, Tria Patrianti","doi":"10.24853/pk.6.1.51-61","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/pk.6.1.51-61","url":null,"abstract":"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa komunikasi risiko akan memungkinkan masyarakat mengikuti instruksi pemerintah pada masa pandemi. Komunikasi risiko sangat penting saat kejadian emergency atau darurat seperti yang terjadi pada masa pandemi Covid-19. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapkan program Jakarta Kota Kolaborasi sebagai salah satu upaya penanganan Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan komunikasi risiko untuk penangan Covid-19 melalui program Kota Kolaborasi. Menggunakan metode library research, teknik pengumpulan data diambil melalui penelusuran referensi ilmiah dan dokumen pemerintah yang tersedia secara online. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sesuai dengan prinsip komunikasi risiko, Pemprov DKI Jakarta melibatkan banyak stakeholder melalui kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan partisipasi publik dalam penanganan Covid-19. Tulisan ini menyajikan perspektif teoretis dan praktis tentang pendekatan komunikasi risiko yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dengan pesan Kota Kolaborasi dalam penanganan Covid-19. ","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81450027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pemerintah desa wisata di wilayah BTS (Bromo Tengger Semeru) mengkomunikasikan penggunaan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) selama pandemi COVID-19. Aktivitas komunikasi pemerintah desa menjadi penting untuk ditelusuri mengingat pariwisata menjadi sektor paling terpuruk pasca pandemi COVID-19. Penerapan protokol kesehatan yang telah terstandarisasi merupakan upaya bersama dalam penanganan dan pemulihan ekonomi nasional pada sektor vital, seperti pariwisata. Kebijakan protokol kesehatan berbasis CHSE merupakan sebuah budaya baru yang perlu diperkenalkan kepada pelaku wisata sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. Sebagai pejabat setempat, pemerintah desa di wilayah Bromo Tengger Semeru bertanggung jawab dalam mengkomunikasikan protokol kesehatan berbasis CHSE sehingga pemulihan ekonomi desa wisata dapat berjalan dengan aman di tengah pandemi COVID-19. Karena penelitian ini berfokus menggali dan mengidentifikasi pengalaman dari bagaimana pejabat desa wisata di wilayah Bromo Tengger Semeru dalam mengkomunikasikan protokol kesehatan berbasis CHSE pada masa pandemi COVID-19 kepada pelaku wisata setempat maka metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi dengan tipe penelitian eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan dalam aktivitas komunikasi, pemerintah desa di wilayah Bromo Tengger Semeru berfokus pada strategi pengembangan protokol CHSE. Pemerintah desa di wilayah Bromo Tengger Semeru mempertimbangkan ketersediaan sumber informasi yang kredibel, mengurangi perasaan negatif akibat ketidakpastian, persuasi terhadap tindakan mitigasi, dan konsistensi penyampaian pesan.
{"title":"AKTIVITAS KOMUNIKASI PEMERINTAH DESA WISATA DI WILAYAH BTS (BROMO TENGGER SEMERU) DALAM PENGGUNAAN PROTOKOL KESEHATAN BERBASIS CHSE SELAMA PANDEMI COVID 19","authors":"S. Isnaini, Ruth Christien Pniel Angelia","doi":"10.24853/pk.6.1.1-12","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/pk.6.1.1-12","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pemerintah desa wisata di wilayah BTS (Bromo Tengger Semeru) mengkomunikasikan penggunaan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) selama pandemi COVID-19. Aktivitas komunikasi pemerintah desa menjadi penting untuk ditelusuri mengingat pariwisata menjadi sektor paling terpuruk pasca pandemi COVID-19. Penerapan protokol kesehatan yang telah terstandarisasi merupakan upaya bersama dalam penanganan dan pemulihan ekonomi nasional pada sektor vital, seperti pariwisata. Kebijakan protokol kesehatan berbasis CHSE merupakan sebuah budaya baru yang perlu diperkenalkan kepada pelaku wisata sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. Sebagai pejabat setempat, pemerintah desa di wilayah Bromo Tengger Semeru bertanggung jawab dalam mengkomunikasikan protokol kesehatan berbasis CHSE sehingga pemulihan ekonomi desa wisata dapat berjalan dengan aman di tengah pandemi COVID-19. Karena penelitian ini berfokus menggali dan mengidentifikasi pengalaman dari bagaimana pejabat desa wisata di wilayah Bromo Tengger Semeru dalam mengkomunikasikan protokol kesehatan berbasis CHSE pada masa pandemi COVID-19 kepada pelaku wisata setempat maka metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi dengan tipe penelitian eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan dalam aktivitas komunikasi, pemerintah desa di wilayah Bromo Tengger Semeru berfokus pada strategi pengembangan protokol CHSE. Pemerintah desa di wilayah Bromo Tengger Semeru mempertimbangkan ketersediaan sumber informasi yang kredibel, mengurangi perasaan negatif akibat ketidakpastian, persuasi terhadap tindakan mitigasi, dan konsistensi penyampaian pesan. ","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78165411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Budaya populer yang diproduksi secara massal adalah kebudayaan-kebudayaan yang dibentuk berdasarkan selera pasar dan memiliki nilai komoditi yang tinggi. Film menjadi salah bentuk budaya populer yang hingga saat ini masih sangat diminati oleh sebagian besar masyarakat. Melalui konsep industri budaya, film kemudian melahirkan kelompok-kelompok kecil masyarakat yang kemudian disebut sebagai fans. Berbagai stigma dan stereotip terhadap fans membuatnya berada dilingkaran kecil diluar masyarakat. Seringkali para fans “harus” menggunakan akun media sosial secara anonim ketika ingin menunjukkan kegemaran mereka terhadap sesuatu, demi menghindari celaan dan penamaan “aneh” dari masyarakat lain. Namun kini, kegiatan yang dilakukan oleh fans tidak lagi hanya sekedar “mengagumi” tetapi juga berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek, sebut saja dalam pembuatan fan film. Dalam penelitian ini penulis akan mengangkat sebuah fan film yang diproduksi oleh Tryangle Films yang berjudul Voldemort: Origin of the Heir, dimana para pembuat film mengadaptasi langsung seluruh cerita dari novel dan berusaha tidak menghilangkan detail setting, hingga menyamakan aksen yang digunakan dari film-film Harry Potter sebelumnya. Melalui penelitian ini fans bukan lagi seorang penggemar yang pasif, namun juga turut berpartisipasi secara aktif dalam bentuk remediasi.
{"title":"VOLDEMORT: ORIGINS OF THE HEIR SEBAGAI BENTUK REMEDIASI","authors":"Nara Garini Ayuningrum","doi":"10.24853/pk.6.1.25-36","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/pk.6.1.25-36","url":null,"abstract":"Budaya populer yang diproduksi secara massal adalah kebudayaan-kebudayaan yang dibentuk berdasarkan selera pasar dan memiliki nilai komoditi yang tinggi. Film menjadi salah bentuk budaya populer yang hingga saat ini masih sangat diminati oleh sebagian besar masyarakat. Melalui konsep industri budaya, film kemudian melahirkan kelompok-kelompok kecil masyarakat yang kemudian disebut sebagai fans. Berbagai stigma dan stereotip terhadap fans membuatnya berada dilingkaran kecil diluar masyarakat. Seringkali para fans “harus” menggunakan akun media sosial secara anonim ketika ingin menunjukkan kegemaran mereka terhadap sesuatu, demi menghindari celaan dan penamaan “aneh” dari masyarakat lain. Namun kini, kegiatan yang dilakukan oleh fans tidak lagi hanya sekedar “mengagumi” tetapi juga berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek, sebut saja dalam pembuatan fan film. Dalam penelitian ini penulis akan mengangkat sebuah fan film yang diproduksi oleh Tryangle Films yang berjudul Voldemort: Origin of the Heir, dimana para pembuat film mengadaptasi langsung seluruh cerita dari novel dan berusaha tidak menghilangkan detail setting, hingga menyamakan aksen yang digunakan dari film-film Harry Potter sebelumnya. Melalui penelitian ini fans bukan lagi seorang penggemar yang pasif, namun juga turut berpartisipasi secara aktif dalam bentuk remediasi.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82807031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kajian motif menonton atau mengonsumsi konten Youtube merupakan dorongan yang menggerakkan seseorang dan bersumber pada suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, jadi motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial yang didapatkan dengan menonton channel Youtube tertentu dalam hal ini GadgetIn. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui bagaimana motivasi menonton channel GadgetIn oleh subscriber ditinjau dengan pendekatan teori motivasi yaitu passing time, enjoyment, relaxation, information, dan excitement. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang menemukan hasil yakni adanya keterkaitan dengan motivasi enjoyment, relaxation, dan excitement. Motif lain seperti companionship, social interaction, dan escape bukanlah merupakan motif yang menjadikan mereka melihat kanal Youtube tersebut. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa passing time tidak menjamin bahwa pengguna media sosial akan mendapatkan kepuasan didalamnya tanpa menemukan apa yang mereka butuhkan atau cari. Sedangkan motif companionship, social interaction atau tentang percakapan, ekspresi ide yang spontan dan informal, menempati ruang dalam baik pikiran partisipan maupun dalam ranah sosial yang telah diberikan ruang oleh Youtube dengan kolom komentar disetiap videonya tidak menjadikan suatu yang terlalu diminati oleh para subscriber dari channel Youtube GadgetIn.
{"title":"MOTIVASI SUBSCRIBER DALAM MENONTON CHANNEL YOUTUBE GADGETIN","authors":"Sidiq Setyawan, Rizky Andika Putra","doi":"10.24853/pk.6.1.123-128","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/pk.6.1.123-128","url":null,"abstract":"Kajian motif menonton atau mengonsumsi konten Youtube merupakan dorongan yang menggerakkan seseorang dan bersumber pada suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, jadi motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial yang didapatkan dengan menonton channel Youtube tertentu dalam hal ini GadgetIn. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui bagaimana motivasi menonton channel GadgetIn oleh subscriber ditinjau dengan pendekatan teori motivasi yaitu passing time, enjoyment, relaxation, information, dan excitement. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang menemukan hasil yakni adanya keterkaitan dengan motivasi enjoyment, relaxation, dan excitement. Motif lain seperti companionship, social interaction, dan escape bukanlah merupakan motif yang menjadikan mereka melihat kanal Youtube tersebut. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa passing time tidak menjamin bahwa pengguna media sosial akan mendapatkan kepuasan didalamnya tanpa menemukan apa yang mereka butuhkan atau cari. Sedangkan motif companionship, social interaction atau tentang percakapan, ekspresi ide yang spontan dan informal, menempati ruang dalam baik pikiran partisipan maupun dalam ranah sosial yang telah diberikan ruang oleh Youtube dengan kolom komentar disetiap videonya tidak menjadikan suatu yang terlalu diminati oleh para subscriber dari channel Youtube GadgetIn.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"93 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75357518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}