Pub Date : 2022-11-08DOI: 10.52423/jikuho.v7i4.28260
Nasyifa Nur Januar Putri, Hasna Wafia Mumtazia, Ghilang Mahesa Putra
Website memudahkan khalayak untuk memperoleh informasi dengan sangat cepat, mudah, dan tanpa batasan. Dalam kegiatan pemasaran, memanfaatkan website dapat memberikan kemudahan khalayak untuk memperoleh informasi mengenai Tama Mart terhadap produk yang dipasarkan hingga melakukan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemanfaatan website dalam membangun brand awareness Tamamart. Hal ini perlu diteliti untuk melihat bentuk hambatan dan peluang dalam memasarkan produk yang dijalani Tamamart melalui website. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif, yang berupa uraian dan penjelasan komprehensif mengenai program atau situasi sosial dari sebuah usaha. Teknik penentuan informan kunci (key informant), sampel penelitian mempertimbangkan hal-hal tertentu dalam hal ini pihak manajemen Tamamart. Hasil menunjukan bahwa pemanfaatan ini memakai Integrated Marketing Communication (IMC) untuk mempromosikan Tamamart ke khalayak luas dan juga para sivitas akademik UHAMKA.Kata Kunci: Integrated marketing communication, website, brand awareness, Tamamart
{"title":"STRATEGI PEMANFAATAN WEBSITE DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS TAMAMART UHAMKA","authors":"Nasyifa Nur Januar Putri, Hasna Wafia Mumtazia, Ghilang Mahesa Putra","doi":"10.52423/jikuho.v7i4.28260","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i4.28260","url":null,"abstract":"Website memudahkan khalayak untuk memperoleh informasi dengan sangat cepat, mudah, dan tanpa batasan. Dalam kegiatan pemasaran, memanfaatkan website dapat memberikan kemudahan khalayak untuk memperoleh informasi mengenai Tama Mart terhadap produk yang dipasarkan hingga melakukan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemanfaatan website dalam membangun brand awareness Tamamart. Hal ini perlu diteliti untuk melihat bentuk hambatan dan peluang dalam memasarkan produk yang dijalani Tamamart melalui website. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif, yang berupa uraian dan penjelasan komprehensif mengenai program atau situasi sosial dari sebuah usaha. Teknik penentuan informan kunci (key informant), sampel penelitian mempertimbangkan hal-hal tertentu dalam hal ini pihak manajemen Tamamart. Hasil menunjukan bahwa pemanfaatan ini memakai Integrated Marketing Communication (IMC) untuk mempromosikan Tamamart ke khalayak luas dan juga para sivitas akademik UHAMKA.Kata Kunci: Integrated marketing communication, website, brand awareness, Tamamart ","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"516 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77124479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-01DOI: 10.52423/jikuho.v7i4.27505
Putri Ekaresty Haes, Ni Putu Dinda Haryanti
Daily routine can trigger stress and load of though that make mood changes, mood changes are normal, for physical and mentally healthy human but not so with ODB (people with bipolar). The focus of this study is communication of bipolar survivor group in Denpasar that supports healing from ODP (people with bipolar). This research is qualitative research using case study approach, with only focuses on group communication in only one group of bipolar survivors in Denpasar. Data collection technique used participatory observation, in-depth interviews with informants and documentation techniques. This study uses data triangulation as a technique for validity of the data. The result obtained from this study show that ODB (people with bipolar) are greatly helped by the presence of bipolar group of survivors, so that emotion bond are established between members and have the same goal, namely recovering from mental illness. In addition, this group also help its member find the self-concept of its members, so that its members have a new life to rejoin the society.Keywords: Group Communication, Bipolar, Self Concept
{"title":"SELF CONCEPT OF PEOPLE WITH BIPOLAR THROUGH BIPOLAR SURVIVAL GROUP IN DENPASAR","authors":"Putri Ekaresty Haes, Ni Putu Dinda Haryanti","doi":"10.52423/jikuho.v7i4.27505","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i4.27505","url":null,"abstract":"Daily routine can trigger stress and load of though that make mood changes, mood changes are normal, for physical and mentally healthy human but not so with ODB (people with bipolar). The focus of this study is communication of bipolar survivor group in Denpasar that supports healing from ODP (people with bipolar). This research is qualitative research using case study approach, with only focuses on group communication in only one group of bipolar survivors in Denpasar. Data collection technique used participatory observation, in-depth interviews with informants and documentation techniques. This study uses data triangulation as a technique for validity of the data. The result obtained from this study show that ODB (people with bipolar) are greatly helped by the presence of bipolar group of survivors, so that emotion bond are established between members and have the same goal, namely recovering from mental illness. In addition, this group also help its member find the self-concept of its members, so that its members have a new life to rejoin the society.Keywords: Group Communication, Bipolar, Self Concept","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"53 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87963230","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-26DOI: 10.52423/jikuho.v7i4.26292
S. Hidayanto, Wa Ode Sitti Nurhaliza
Harus diakui, media sosial berperan penting di masa pandemi COVID-19 karena melalui platform ini, banyak orang bertukar cerita tentang pengalaman pribadi dan berbagi sudut pandang ketika harus meminimalkan aktivitas di luar rumah. Meski sebagian orang menganggap mengakses media sosial di masa pandemi COVID-19 membuat mereka tetap waras, tak sedikit juga yang mengalami kelelahan mengakses media sosial, salah satunya adalah Social Media Officer (SMO). Pengguna media sosial yang mengalami kelelahan media sosial biasanya mengalami kelelahan mental setelah partisipasi dan interaksi yang berlebihan di berbagai platform media sosial. Dalam hal ini, pekerja digital berada dalam dilema. Di satu sisi ia perlu menjaga kesehatan mentalnya, tetapi di sisi lain, media sosial adalah lingkungan kerja dan sumber mata pencaharian utama mereka. Penelitian ini penting dan sangat relevan bagi akademisi, praktisi media, dan pengguna media sosial pada umumnya. Pendekatan penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah ini secara mendalam adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara semi terstruktur dengan lima SMO yang memiliki pengalaman bekerja lebih dari tiga tahun. Temuan penelitian menguraikan pemicu dan konsekuensi dari kelelahan media sosial selama pandemi COVID-19 di antara SMO. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa information overload, self-disclosure, privacy concern, fear of missing out, compulsive use, dan social comparison adalah pemicu terkuat dari kelelahan media sosial dan bahwa kelelahan media sosial berkontribusi terhadap penurunan kinerja di kalangan SMO. Penelitian ini juga menawarkan saran bagi SMO untuk meningkatkan pengalaman kerja mereka. Kata-kata Kunci: Kelelahan media sosial; social media officer; Covid-19; media sosial; kesehatan mental
{"title":"KELELAHAN MEDIA SOSIAL SELAMA PANDEMI COVID-19 DI KALANGAN SOCIAL MEDIA OFFICER: PEMICU, KONSEKUENSI, DAN KEBIJAKAN","authors":"S. Hidayanto, Wa Ode Sitti Nurhaliza","doi":"10.52423/jikuho.v7i4.26292","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i4.26292","url":null,"abstract":"Harus diakui, media sosial berperan penting di masa pandemi COVID-19 karena melalui platform ini, banyak orang bertukar cerita tentang pengalaman pribadi dan berbagi sudut pandang ketika harus meminimalkan aktivitas di luar rumah. Meski sebagian orang menganggap mengakses media sosial di masa pandemi COVID-19 membuat mereka tetap waras, tak sedikit juga yang mengalami kelelahan mengakses media sosial, salah satunya adalah Social Media Officer (SMO). Pengguna media sosial yang mengalami kelelahan media sosial biasanya mengalami kelelahan mental setelah partisipasi dan interaksi yang berlebihan di berbagai platform media sosial. Dalam hal ini, pekerja digital berada dalam dilema. Di satu sisi ia perlu menjaga kesehatan mentalnya, tetapi di sisi lain, media sosial adalah lingkungan kerja dan sumber mata pencaharian utama mereka. Penelitian ini penting dan sangat relevan bagi akademisi, praktisi media, dan pengguna media sosial pada umumnya. Pendekatan penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah ini secara mendalam adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara semi terstruktur dengan lima SMO yang memiliki pengalaman bekerja lebih dari tiga tahun. Temuan penelitian menguraikan pemicu dan konsekuensi dari kelelahan media sosial selama pandemi COVID-19 di antara SMO. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa information overload, self-disclosure, privacy concern, fear of missing out, compulsive use, dan social comparison adalah pemicu terkuat dari kelelahan media sosial dan bahwa kelelahan media sosial berkontribusi terhadap penurunan kinerja di kalangan SMO. Penelitian ini juga menawarkan saran bagi SMO untuk meningkatkan pengalaman kerja mereka. Kata-kata Kunci: Kelelahan media sosial; social media officer; Covid-19; media sosial; kesehatan mental","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76089034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-18DOI: 10.52423/jikuho.v7i3.24646
M. N. Jaya, S. Sarwoprasodjo
Modal sosial merupakan energi yang tersimpan dalam masyarakat maupun individu yang pada dasarnya memiliki kekuatan untuk merubah perilaku masyarakat menjadi baik dan bermanfaat. Kekuatan energi ini juga mampu memengaruhi penerapan komunikasi pembangunan partisipatif pada pengelolaan usahatani padi. Penelitian ini bertujuan: (a) menganalisis modal sosial dalam pelaksanaan komunikasi pembangunan partisipatif; (b) menganalisis hubungan modal sosial dengan komunikasi pembangunan partisipatif pada pengelolaan usahatani padi. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan menggunakan metode survey. Penelitian kuatitatif dilaksanakan didua Kabupaten pada 8 kecamatan yang menjadi obyek penelitian atau unit analisis adalah kelompok tani dengan mengambil contoh 170 kelompok tani. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan eksplanatif. Hasil penelitian adalah : (a) Pemanfaatan modal sosial secara keseluruhan berada pada kategori tinggi ; (b) ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan modal sosial dengan pelaksanaan komunikasi pembangunan partisipatif. Kata Kunci : Modal Sosial, Komunikasi Pembangunan Partisipatif, Kepercayaan, Norma, Jaringan , Pengelolaan usahatani.
{"title":"ENERGI MODAL SOSIAL DALAM IMPLEMENTASI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PARTISIPATIF PADA PENGELOLAAN USAHATANI PADI","authors":"M. N. Jaya, S. Sarwoprasodjo","doi":"10.52423/jikuho.v7i3.24646","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i3.24646","url":null,"abstract":"Modal sosial merupakan energi yang tersimpan dalam masyarakat maupun individu yang pada dasarnya memiliki kekuatan untuk merubah perilaku masyarakat menjadi baik dan bermanfaat. Kekuatan energi ini juga mampu memengaruhi penerapan komunikasi pembangunan partisipatif pada pengelolaan usahatani padi. Penelitian ini bertujuan: (a) menganalisis modal sosial dalam pelaksanaan komunikasi pembangunan partisipatif; (b) menganalisis hubungan modal sosial dengan komunikasi pembangunan partisipatif pada pengelolaan usahatani padi. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan menggunakan metode survey. Penelitian kuatitatif dilaksanakan didua Kabupaten pada 8 kecamatan yang menjadi obyek penelitian atau unit analisis adalah kelompok tani dengan mengambil contoh 170 kelompok tani. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan eksplanatif. Hasil penelitian adalah : (a) Pemanfaatan modal sosial secara keseluruhan berada pada kategori tinggi ; (b) ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan modal sosial dengan pelaksanaan komunikasi pembangunan partisipatif. Kata Kunci : Modal Sosial, Komunikasi Pembangunan Partisipatif, Kepercayaan, Norma, Jaringan , Pengelolaan usahatani. ","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"57 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75002807","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-18DOI: 10.52423/jikuho.v7i3.26214
Hecka Athaya Shabrina, H. Hafiar, Susie Perbawasari
Awareness terhadap product brand dapat dikatakan sudah menjadikan perusahaan sebagai market leader, namun pelaksanaan employer branding baru dilakukan dan turnover rate yang tinggi. Melalui penelitian “Proses Employer Branding Ruangguru” dan metode penelitian deskriptif, peneliti fokus pada proses employer branding yang dilakukan oleh Ruangguru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana Employer Value Proposition yang dibangun oleh Ruangguru, (2) Bagaimana External Marketing of the Employer Brand yang dilakukan oleh Ruangguru, (3) Bagaimana Internal Marketing of the Employer Brand yang dilakukan oleh Ruangguru. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipasi moderat, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini memiliki kesimpulan: (1) EVP Ruangguru berisikan budaya perusahaan “C.H.I.E.F” sebagai pedoman dasar karyawan berperilaku, management style demokratis dan terbuka, meningkatkan performa, penilaian performance review, serta impresi konsumen terhadap produk-produk Ruangguru, (2) Tahap external marketing dilakukan dengan online tools karena adanya pandemi dengan melaksanakan job fair, internship program, social media activation, careers website, recruitment advertising dan campaign guna menarik calon potensial karyawan dan mempersempit kesenjangan ekspektasi mereka sebelum bergabung, (3) Tahap internal marketing yang dilakukan melalui kegiatan learning development, pemberian rewards, serta internalisasi nilai “C.H.I.E.F” kepada karyawan guna meningkatkan employee engagement serta psychological contract terhadap perusahaan.
{"title":"PROSES EMPLOYER BRANDING PT RUANG RAYA INDONESIA (RUANGGURU)","authors":"Hecka Athaya Shabrina, H. Hafiar, Susie Perbawasari","doi":"10.52423/jikuho.v7i3.26214","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i3.26214","url":null,"abstract":"Awareness terhadap product brand dapat dikatakan sudah menjadikan perusahaan sebagai market leader, namun pelaksanaan employer branding baru dilakukan dan turnover rate yang tinggi. Melalui penelitian “Proses Employer Branding Ruangguru” dan metode penelitian deskriptif, peneliti fokus pada proses employer branding yang dilakukan oleh Ruangguru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana Employer Value Proposition yang dibangun oleh Ruangguru, (2) Bagaimana External Marketing of the Employer Brand yang dilakukan oleh Ruangguru, (3) Bagaimana Internal Marketing of the Employer Brand yang dilakukan oleh Ruangguru. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipasi moderat, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini memiliki kesimpulan: (1) EVP Ruangguru berisikan budaya perusahaan “C.H.I.E.F” sebagai pedoman dasar karyawan berperilaku, management style demokratis dan terbuka, meningkatkan performa, penilaian performance review, serta impresi konsumen terhadap produk-produk Ruangguru, (2) Tahap external marketing dilakukan dengan online tools karena adanya pandemi dengan melaksanakan job fair, internship program, social media activation, careers website, recruitment advertising dan campaign guna menarik calon potensial karyawan dan mempersempit kesenjangan ekspektasi mereka sebelum bergabung, (3) Tahap internal marketing yang dilakukan melalui kegiatan learning development, pemberian rewards, serta internalisasi nilai “C.H.I.E.F” kepada karyawan guna meningkatkan employee engagement serta psychological contract terhadap perusahaan.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"385 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77486684","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-08DOI: 10.52423/jikuho.v7i3.26298
Endang Apriyani, Rini Darmastuti
Public Relations mempunyai peran yang sangat besar dalam membangun iklim komunikasi suatu organisasi. Tidak terkecuali dengan di PT Pegadaian Kanwil XI Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Public Relations dalam membangun iklim komunikasi organisasi sebagai strategi dalam membangun kepercayaan masyarakat. Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, iklim komunikasi dapat dibentuk melalui pemeliharaan hubungan dengan karyawan seperti menciptakan komunikasi yang efektif, nyaman dan menyenangkan di lingkungan perusahaan. Kedua, Strategi Public Relations untuk membangun iklim komunikasi organisasi yaitu dengan menciptakan komukasi yang santai, mengikuti trend yang ada seperti cara berpakaian, dan aktif menggunakan social media. Yang ketiga, Dalam membangun kepercayaan masyarakat pegadaian memberikan informasi terkini melalui pemberitaan di televisi, surat kabar, maupun berita online. Dengan adanya partsipasi dari anggota organisasi, serta strategi yang tepat dalam membangun kepercayaan masyarakat maka PT Pegadaian Kanwil XI Semarang akan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.Public Relations has a very large role in building the communication climate of an organization. This is no exception at PT Pegadaian Kanwil XI Semarang. The purpose of this study was to determine the role of Public Relations in building organizational communication climate as a strategy in building public trust. This paper is the result of research conducted using a qualitative approach with the type of case study research. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews and observation. The results of this study are first, a communication climate can be formed through maintaining relationships with employees such as creating effective, comfortable and pleasant communication in the company environment. Second, the Public Relations Strategy to build an organizational communication climate, namely by creating relaxed communication, following existing trends such as how to dress, and actively using social media. Third, in building public trust, pawnshops provide the latest information through news on television, newspapers, and online news. With the participation of organizational members, as well as the right strategy in building public trust, PT Pegadaian Kanwil XI Semarang will be able to achieve the expected goals.
{"title":"PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI SEBAGAI STRATEGI DALAM MEMBANGUN KEPERCAYAAN MASYARAKAT","authors":"Endang Apriyani, Rini Darmastuti","doi":"10.52423/jikuho.v7i3.26298","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i3.26298","url":null,"abstract":"Public Relations mempunyai peran yang sangat besar dalam membangun iklim komunikasi suatu organisasi. Tidak terkecuali dengan di PT Pegadaian Kanwil XI Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Public Relations dalam membangun iklim komunikasi organisasi sebagai strategi dalam membangun kepercayaan masyarakat. Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, iklim komunikasi dapat dibentuk melalui pemeliharaan hubungan dengan karyawan seperti menciptakan komunikasi yang efektif, nyaman dan menyenangkan di lingkungan perusahaan. Kedua, Strategi Public Relations untuk membangun iklim komunikasi organisasi yaitu dengan menciptakan komukasi yang santai, mengikuti trend yang ada seperti cara berpakaian, dan aktif menggunakan social media. Yang ketiga, Dalam membangun kepercayaan masyarakat pegadaian memberikan informasi terkini melalui pemberitaan di televisi, surat kabar, maupun berita online. Dengan adanya partsipasi dari anggota organisasi, serta strategi yang tepat dalam membangun kepercayaan masyarakat maka PT Pegadaian Kanwil XI Semarang akan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.Public Relations has a very large role in building the communication climate of an organization. This is no exception at PT Pegadaian Kanwil XI Semarang. The purpose of this study was to determine the role of Public Relations in building organizational communication climate as a strategy in building public trust. This paper is the result of research conducted using a qualitative approach with the type of case study research. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews and observation. The results of this study are first, a communication climate can be formed through maintaining relationships with employees such as creating effective, comfortable and pleasant communication in the company environment. Second, the Public Relations Strategy to build an organizational communication climate, namely by creating relaxed communication, following existing trends such as how to dress, and actively using social media. Third, in building public trust, pawnshops provide the latest information through news on television, newspapers, and online news. With the participation of organizational members, as well as the right strategy in building public trust, PT Pegadaian Kanwil XI Semarang will be able to achieve the expected goals.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91330307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peran hubungan masyarakat terhadap pengelolaan dan pengembangan café inklusi menjadi sangat krusial. Melalui konsep postur strategis dan analisis SWOT, public relations dapat menentukan langkah-langkah dan strategi yang akan digunakan dalam jangka panjang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif; paradigma intepretatif; dan menggunakan metode fenomenologi dengan menganggap pengalaman seseorang sebagai konsep. Melalui analisis SWOT, ditemukan bahwa dalam pengelolaan Café inklusi memiliki kekuatan pada hubungan manajemen dan karyawan yang kuat; menu dan interaksi karyawan tuli dan konsumen tanpa hambatan; Tema café yang menarik minat konsumen, kelemahan café inklusi ada pada tidak adanya mentor bisnis; keterlibatan JBI yang rendah; dan media promosi yang masih belum optimal, peluang café inklusi ada pada strategi ESG dan investor serta ancaman yang diraskan adalah mulai munculnya pesaing di sekitar café inklusi. Penelitian ini menemukan, café inklusi memerlukan dukungan dari pemerintah dan investor (dalam segi finansial), expertise di bidang bisnis (untuk menjadi mentor dalam mengembagkan bisnis), dan keterlibatan JBI (sebagai jembatan antara orang dengar dan tuli dalam event) sehingga tujuan dari café inklusi dapat tercapai. Kata Kunci: Café Inklusi, Tuli, Public Relations, SWOT, Postur strategi
{"title":"PERAN PUBLIC RELATIONS TERHADAP PENGELOLAAN CAFÉ INKLUSIF","authors":"Maudy Rizkiana Poedjadi, Herlin Agustin, Hanny Hafiar","doi":"10.52423/jikuho.v7i3.25713","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i3.25713","url":null,"abstract":"Peran hubungan masyarakat terhadap pengelolaan dan pengembangan café inklusi menjadi sangat krusial. Melalui konsep postur strategis dan analisis SWOT, public relations dapat menentukan langkah-langkah dan strategi yang akan digunakan dalam jangka panjang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif; paradigma intepretatif; dan menggunakan metode fenomenologi dengan menganggap pengalaman seseorang sebagai konsep. Melalui analisis SWOT, ditemukan bahwa dalam pengelolaan Café inklusi memiliki kekuatan pada hubungan manajemen dan karyawan yang kuat; menu dan interaksi karyawan tuli dan konsumen tanpa hambatan; Tema café yang menarik minat konsumen, kelemahan café inklusi ada pada tidak adanya mentor bisnis; keterlibatan JBI yang rendah; dan media promosi yang masih belum optimal, peluang café inklusi ada pada strategi ESG dan investor serta ancaman yang diraskan adalah mulai munculnya pesaing di sekitar café inklusi. Penelitian ini menemukan, café inklusi memerlukan dukungan dari pemerintah dan investor (dalam segi finansial), expertise di bidang bisnis (untuk menjadi mentor dalam mengembagkan bisnis), dan keterlibatan JBI (sebagai jembatan antara orang dengar dan tuli dalam event) sehingga tujuan dari café inklusi dapat tercapai. Kata Kunci: Café Inklusi, Tuli, Public Relations, SWOT, Postur strategi","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89755999","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-05DOI: 10.52423/jikuho.v7i3.25213
Fauzy Akmal Muslimin, Hanny Hafiar, Ari Agung Prastowo
Fenomena kebutuhan masyarakat akan pakaian terus mengalami tren yang positif. Masyarakat saat ini semakin konsumtif akan produk pakaian juga semakin fashionable. Semua berlomba-lomba menjadi yang paling mutakhir dalam hal berpenampilan. Asbhoel sebagai merek pakaian lokal tentu menangkap peluang perkembangan industri pakaian ini. Pasalnya pakaian merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi manusia. Sebagai merek lokal yang eksis melalui narasi “High- End Fashion Streetwear”, Asbhoel telah mengimplementasi berbagai praktik marketing public relations. Perusahaan mulai mengimplementasi penggunaan berbagai strategi untuk mengidentifikasi ulang customer segment berdasarkan psikografis, demografis dan geografis dan melakukan diversifikasi saluran media pemasaran. Oleh karena itu penelitian menitikberatkan fokus untuk menggambarkan proses pengimplementasian strategi marketing public relations oleh Asbhoel sesuai dengan 3 Ways Strategy (pull, push dan pass) yang dikemukakan oleh Thomas L. Harris. Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme melalui pendekatan kualitatif dan metode deskriptif serta menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menggambarkan pengimplementasian Asbhoel dalam melakukan strategi push, pull dan pass mereka dalam kegiatan MPR. Strategi push yang mereka lakukan meliputi narasi kualitas produk lokal berkualitas, sementara strategi pull mereka gunakan melalui taktik promosi media dan penggunaan brand ambassador. Untuk strategi pass Asbhoel melakukan melalui kampanye pengurangan plastik untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap lingkungan. Namun Taktik 3 Ways Strategy yang dijalankan Asbhoel, nyatanya belum efektif dan optimal dalam mendukung tujuan Asbhoel untuk membangun brand image mereka.
{"title":"PELAKSANAAN STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS ASBHOEL DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE","authors":"Fauzy Akmal Muslimin, Hanny Hafiar, Ari Agung Prastowo","doi":"10.52423/jikuho.v7i3.25213","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i3.25213","url":null,"abstract":"Fenomena kebutuhan masyarakat akan pakaian terus mengalami tren yang positif. Masyarakat saat ini semakin konsumtif akan produk pakaian juga semakin fashionable. Semua berlomba-lomba menjadi yang paling mutakhir dalam hal berpenampilan. Asbhoel sebagai merek pakaian lokal tentu menangkap peluang perkembangan industri pakaian ini. Pasalnya pakaian merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi manusia. Sebagai merek lokal yang eksis melalui narasi “High- End Fashion Streetwear”, Asbhoel telah mengimplementasi berbagai praktik marketing public relations. Perusahaan mulai mengimplementasi penggunaan berbagai strategi untuk mengidentifikasi ulang customer segment berdasarkan psikografis, demografis dan geografis dan melakukan diversifikasi saluran media pemasaran. Oleh karena itu penelitian menitikberatkan fokus untuk menggambarkan proses pengimplementasian strategi marketing public relations oleh Asbhoel sesuai dengan 3 Ways Strategy (pull, push dan pass) yang dikemukakan oleh Thomas L. Harris. Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme melalui pendekatan kualitatif dan metode deskriptif serta menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menggambarkan pengimplementasian Asbhoel dalam melakukan strategi push, pull dan pass mereka dalam kegiatan MPR. Strategi push yang mereka lakukan meliputi narasi kualitas produk lokal berkualitas, sementara strategi pull mereka gunakan melalui taktik promosi media dan penggunaan brand ambassador. Untuk strategi pass Asbhoel melakukan melalui kampanye pengurangan plastik untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap lingkungan. Namun Taktik 3 Ways Strategy yang dijalankan Asbhoel, nyatanya belum efektif dan optimal dalam mendukung tujuan Asbhoel untuk membangun brand image mereka.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"72 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77892070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-05DOI: 10.52423/jikuho.v7i3.26302
M. N. Hakim, Hanny Hafiar, Trie Damayanti
Penelitian dengan jenis studi naratif ini membahas mengenai kehidupan seorang Gufroni Sakaril sebagai penyandang disabilitas dalam mengatasi fase krisis hingga memutuskan dan menjadi seorang Public relations Indosiar Visual Mandiri. Melalui studi naratif dan pengumpulan data berupa wawancara dan observasi, penelitian fokus pada permasalahan terkait dengan minimnya kesempatan berkarier bagi penyandang disabilitas di Indonesia dan bahkan dunia masih menyisakan polemik. Keterbatasan yang dimiliki penyandang disabilitas berakibat terhadap munculnya stigma di masyarakat bahwa penyandang disabilitas memiliki kemampuan terbatas dalam bekerja di berbagai bidang profesi. Public relations merupakan sebuah profesi yang dianggap masyarakat identik dengan penampilan menarik. Bagi penyandang disabilitas, khususnya yang memiliki keterbatasan fisik, berkarier sebagai public relations yang identik dengan penampilan menarik menjadi sesuatu yang dirasa mustahil. Fenomena Gufroni Sakaril yang merupakan penyandang disabilitas fisik, namun mampu berkarier dan bahkan sukses menjadi seorang public relations di Indosiar, salah satu stasiun televisi swasta ternama di Indonesia seakan mematahkan stigma negatif mengenai kinerja penyandang disabilitas dan paradigma profesi public relations, serta menginspirasi penyandang disabilitas lainnya bahwa keterbatasan tidak menutup peluang karier mereka di berbagai bidang profesi.
{"title":"GUFRONI SAKARIL: KARIER DAN DISABILITAS","authors":"M. N. Hakim, Hanny Hafiar, Trie Damayanti","doi":"10.52423/jikuho.v7i3.26302","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i3.26302","url":null,"abstract":"Penelitian dengan jenis studi naratif ini membahas mengenai kehidupan seorang Gufroni Sakaril sebagai penyandang disabilitas dalam mengatasi fase krisis hingga memutuskan dan menjadi seorang Public relations Indosiar Visual Mandiri. Melalui studi naratif dan pengumpulan data berupa wawancara dan observasi, penelitian fokus pada permasalahan terkait dengan minimnya kesempatan berkarier bagi penyandang disabilitas di Indonesia dan bahkan dunia masih menyisakan polemik. Keterbatasan yang dimiliki penyandang disabilitas berakibat terhadap munculnya stigma di masyarakat bahwa penyandang disabilitas memiliki kemampuan terbatas dalam bekerja di berbagai bidang profesi. Public relations merupakan sebuah profesi yang dianggap masyarakat identik dengan penampilan menarik. Bagi penyandang disabilitas, khususnya yang memiliki keterbatasan fisik, berkarier sebagai public relations yang identik dengan penampilan menarik menjadi sesuatu yang dirasa mustahil. Fenomena Gufroni Sakaril yang merupakan penyandang disabilitas fisik, namun mampu berkarier dan bahkan sukses menjadi seorang public relations di Indosiar, salah satu stasiun televisi swasta ternama di Indonesia seakan mematahkan stigma negatif mengenai kinerja penyandang disabilitas dan paradigma profesi public relations, serta menginspirasi penyandang disabilitas lainnya bahwa keterbatasan tidak menutup peluang karier mereka di berbagai bidang profesi.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"70 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86286578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-28DOI: 10.52423/jikuho.v7i3.26228
L. Sihombing, Adithiya Wiradinatha Saputra
This article discusses the analysis of visual meaning in Marjan 2022 advertisements. Every year, Marjan advertisements always come up with inspirational stories that come from stories of Indonesian people's habits. In 2022, Marjan is back in his advertisement with the theme Dewi Sri sang Pelindung, a figure who likes to help the community indiscriminately. This inspirational story certainly has an explicit meaning that not all levels of society understand what this advertisement means. Business people use advertisements with an explicit meaning to give a distinct impression to the potential target market. Therefore, this article discusses the meaning of the visual messages contained in the Marjan 2022 ad. The data used comes from the Marjan ad impressions broadcast on YouTube, since most people are very close to this platform. Researchers will use qualitative content analysis theory to obtain an accurate analysis to answer these problems. From the analysis results, the meaning contained in the Marjan 2022 advertisement describes the habits of the Indonesian people in all forms of activity that are different from other countries, namely the attitude of togetherness, helping each other, mutual sharing, generosity, and unyielding attitude.
本文探讨了《Marjan 2022》广告的视觉意义分析。每年,Marjan的广告都会从印尼人的生活习惯中寻找灵感。2022年,Marjan又回到了他的广告中,主题是Dewi Sri sang Pelindung,一个喜欢不分青红皂白地帮助社区的人。这个鼓舞人心的故事当然有一个明确的含义,不是所有的社会阶层都明白这个广告的意思。商业人士使用具有明确含义的广告给潜在的目标市场一个明显的印象。因此,本文讨论了Marjan 2022广告中包含的视觉信息的含义。使用的数据来自YouTube上播放的Marjan广告印象,因为大多数人都非常接近这个平台。研究人员将使用定性内容分析理论来获得准确的分析来回答这些问题。从分析结果来看,Marjan 2022广告所包含的含义描述了印度尼西亚人在各种形式的活动中不同于其他国家的习惯,即团结,互相帮助,相互分享,慷慨,不卑不饶的态度。
{"title":"VISUAL MEANING ANALYSIS OF ADVERTISEMENT “MARJAN 2022 (RAMADAN 1443 H)”","authors":"L. Sihombing, Adithiya Wiradinatha Saputra","doi":"10.52423/jikuho.v7i3.26228","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i3.26228","url":null,"abstract":"This article discusses the analysis of visual meaning in Marjan 2022 advertisements. Every year, Marjan advertisements always come up with inspirational stories that come from stories of Indonesian people's habits. In 2022, Marjan is back in his advertisement with the theme Dewi Sri sang Pelindung, a figure who likes to help the community indiscriminately. This inspirational story certainly has an explicit meaning that not all levels of society understand what this advertisement means. Business people use advertisements with an explicit meaning to give a distinct impression to the potential target market. Therefore, this article discusses the meaning of the visual messages contained in the Marjan 2022 ad. The data used comes from the Marjan ad impressions broadcast on YouTube, since most people are very close to this platform. Researchers will use qualitative content analysis theory to obtain an accurate analysis to answer these problems. From the analysis results, the meaning contained in the Marjan 2022 advertisement describes the habits of the Indonesian people in all forms of activity that are different from other countries, namely the attitude of togetherness, helping each other, mutual sharing, generosity, and unyielding attitude.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85918726","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}