Pub Date : 2020-11-26DOI: 10.26714/jkj.8.4.2020.551-556
Syiddatul Budury, Andikawati Fitriasari, Diah Jerita Eka Sari
Covid-19 pandemic makes students studying from home, most of all activity had been doing at home, it makes students having more time to access the social media to update information and to communicate with others. The aim of this research was to analyze the effect of social media to depression, anxiety and stress and self esteem among students. The population is nursing students and the research consist of 118 students, data taken through online system and using Depression Anxiety Stress Scale, Rosenberg Self Esteem and social media using scale. Data was analyzed by pearson correlation test, and the result showed that social media has effect to depression, anxiety and stress occurrence (p-value <0.05) and has no effect to self esteem (>0.05). Using social media have to having screen time to prevent psychosocial problems and social media addiction.
{"title":"Social Media and Mental Health Issue among Students during Pandemic Covid-19","authors":"Syiddatul Budury, Andikawati Fitriasari, Diah Jerita Eka Sari","doi":"10.26714/jkj.8.4.2020.551-556","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.8.4.2020.551-556","url":null,"abstract":"Covid-19 pandemic makes students studying from home, most of all activity had been doing at home, it makes students having more time to access the social media to update information and to communicate with others. The aim of this research was to analyze the effect of social media to depression, anxiety and stress and self esteem among students. The population is nursing students and the research consist of 118 students, data taken through online system and using Depression Anxiety Stress Scale, Rosenberg Self Esteem and social media using scale. Data was analyzed by pearson correlation test, and the result showed that social media has effect to depression, anxiety and stress occurrence (p-value <0.05) and has no effect to self esteem (>0.05). Using social media have to having screen time to prevent psychosocial problems and social media addiction.","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"61 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76811272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-01DOI: 10.26714/JKJ.8.2.2020.147-152
Catur Yulinawati, Djauhar Ismail, Ekawaty Lutfia Haksari, Dewi Rokhanawaty
Anak usia dini merupakan masa-masa kritis bagi perkembangan nya sebagaimana terjadi pesatnya perkembangan otak sebagai dasar dari pembangunan keterampilan dan kecerdasan berkelanjutan untuk masa depan anak yang terjadi sebelum usia 6 tahun yang dipengaruhi oleh rangsangan dan pengasuhan. Perkembangan anak yang tumbuh di negara berpenghasilan menengah dan rendah gagal mencapai potensi perkembangan, faktor penyebab diantaranya terdapat kemiskinan, kekurangan gizi dan stimulasi yang tidak memadai yang beresiko meningkatkan kematian dan morbiditas. Stimulasi yang dilakukan sesuai dengan tahap belajar anak dengan menerapkan stimulasi dengan metode bermain yang menyenangkan sehingga tujuan peningkatan perkembangan tercapai. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan review pengaruh stimulasi dengan cara bermain terhadap perkembangan pada anak. Sumber data mereview artikel didapatkan dari Pubmed, ProQuest dan Wiley dengan total 390 artikel. adapun artikel yang berhasil di review terdapat 3 artikel sesuai dengan Kriteria inklusi 1) Anak, 2) Bermain, 3) Stimulasi, 4) Perkembangan. Studi appraisal dengan menggunakan Critical Appraisal Skills Program (CASP), metode sintesis dengan menggunakan Patient Intervention Comparison Outcome (PICO). Hasil dari review 3 artikel ini adalah pentingnya melakukan stimulasi dengan bermain seperti menggambar, bermain bola, bernyanyi, tebak kata sangat berpengaruh untuk meningkatkan perkembangan serta memperkuat landasan dalam melakukan penelitian. Kata kunci: anak, bermain, perkembangan, stimulasi METHOD METHOD OF APPLICATION PLAY AS STIMULATION TO IMPROVE CHILDREN'S DEVELOPMENT ABSTRACTEarly childhood is a critical period for development as rapid brain development occurs as a basis for the development of skills and intelligence for the future of children that occur before the age of 6 years, which is influenced by stimulation and care. The development of children who grow up in middle and low income countries fails to achieve development potential, the contributing factors include poverty, malnutrition and inadequate stimulation that is at risk of increasing death and morbidity. Stimulation is carried out in accordance with the learning stages of children by applying stimulation with play methods that are fun so that the goal of increasing development is achieved. The purpose of this research is to review the effect of stimulation by playing on development in children. Data Sources and Methods : The data source for reviewing articles was obtained from Pubmed, ProQuest and Wiley with a total 390 articles. There are articles successful in reviews there are 3 articles according to the Inclusion criteria 1) Children, 2) Playing, 3) Stimulation, 4) Development. Appraisal study using the Critical Appraisal Skills Program (CASP), synthesis method using Patient Intervention Comparison Outcome (PICO). The results of the review of these 3 articles are the importance of stimulation by playing such as drawing, playing ball, singing, g
幼儿对其发育至关重要,就像大脑迅速发育为孩子未来发展可持续技能和智力的基础一样。在中等和较低的低收入国家,儿童的发展未能实现其发展潜力,造成贫困、营养不良和刺激的因素可能导致死亡和发病率增加。通过采用有趣的游戏方法来完成与儿童学习阶段相匹配的刺激,从而实现改进的目标。本研究的目的是对儿童的发育过程进行游戏刺激效应的评估。这篇文章的数据来源是由pub, ProQuest和Wiley总共390篇文章获得的。至于那篇通过审查的文章,有三篇符合《儿童》标准的文章1)孩子,2)玩耍,3)刺激,4)发展。应用程序Critical应用技能(CASP)进行应用程序分析研究。这三篇文章的结论是,通过绘画、踢足球、唱歌、猜字谜等游戏来进行刺激的重要性,对改善发展和加强研究的基础有很大的影响。关键词:孩子玩耍,美国发展,刺激方法应用程序的方法玩刺激TO IMPROVE儿童发展ABSTRACTEarly童年是一个为美国发展快速怀孕期大脑发展occurs美国基地for the DEVELOPMENT OF技能和情报for the future OF儿童时代》那occur之前6年,这是influenced by刺激和护理。在发展中生长、缺乏发展潜力的儿童的发展,包括有害的贫困、营养和营养刺激,这些都是风险增加的死亡和发病率的风险。刺激正在与儿童学习阶段的学生进行交流,并利用有趣的方法来实现这一目标。这项研究的目的是通过在儿童发展中发挥刺激作用来审查这项研究的影响。数据Sources and Methods:审查文章的数据来自于公众、提议和Wiley,总共390件。有三篇文章在评论中取得了成功采用Critical应用程序(CASP)、采用病人干预综合结果(PICO)合成方法进行研究。这些文章的评论的结果是这样演奏、玩球、唱歌、出卖言语的重要性。儿童,发展,玩耍,刺激
{"title":"Penerapan Metode Bermain sebagai Stimulasi untuk Meningkatkan Perkembangan Anak","authors":"Catur Yulinawati, Djauhar Ismail, Ekawaty Lutfia Haksari, Dewi Rokhanawaty","doi":"10.26714/JKJ.8.2.2020.147-152","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.8.2.2020.147-152","url":null,"abstract":"Anak usia dini merupakan masa-masa kritis bagi perkembangan nya sebagaimana terjadi pesatnya perkembangan otak sebagai dasar dari pembangunan keterampilan dan kecerdasan berkelanjutan untuk masa depan anak yang terjadi sebelum usia 6 tahun yang dipengaruhi oleh rangsangan dan pengasuhan. Perkembangan anak yang tumbuh di negara berpenghasilan menengah dan rendah gagal mencapai potensi perkembangan, faktor penyebab diantaranya terdapat kemiskinan, kekurangan gizi dan stimulasi yang tidak memadai yang beresiko meningkatkan kematian dan morbiditas. Stimulasi yang dilakukan sesuai dengan tahap belajar anak dengan menerapkan stimulasi dengan metode bermain yang menyenangkan sehingga tujuan peningkatan perkembangan tercapai. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan review pengaruh stimulasi dengan cara bermain terhadap perkembangan pada anak. Sumber data mereview artikel didapatkan dari Pubmed, ProQuest dan Wiley dengan total 390 artikel. adapun artikel yang berhasil di review terdapat 3 artikel sesuai dengan Kriteria inklusi 1) Anak, 2) Bermain, 3) Stimulasi, 4) Perkembangan. Studi appraisal dengan menggunakan Critical Appraisal Skills Program (CASP), metode sintesis dengan menggunakan Patient Intervention Comparison Outcome (PICO). Hasil dari review 3 artikel ini adalah pentingnya melakukan stimulasi dengan bermain seperti menggambar, bermain bola, bernyanyi, tebak kata sangat berpengaruh untuk meningkatkan perkembangan serta memperkuat landasan dalam melakukan penelitian. Kata kunci: anak, bermain, perkembangan, stimulasi METHOD METHOD OF APPLICATION PLAY AS STIMULATION TO IMPROVE CHILDREN'S DEVELOPMENT ABSTRACTEarly childhood is a critical period for development as rapid brain development occurs as a basis for the development of skills and intelligence for the future of children that occur before the age of 6 years, which is influenced by stimulation and care. The development of children who grow up in middle and low income countries fails to achieve development potential, the contributing factors include poverty, malnutrition and inadequate stimulation that is at risk of increasing death and morbidity. Stimulation is carried out in accordance with the learning stages of children by applying stimulation with play methods that are fun so that the goal of increasing development is achieved. The purpose of this research is to review the effect of stimulation by playing on development in children. Data Sources and Methods : The data source for reviewing articles was obtained from Pubmed, ProQuest and Wiley with a total 390 articles. There are articles successful in reviews there are 3 articles according to the Inclusion criteria 1) Children, 2) Playing, 3) Stimulation, 4) Development. Appraisal study using the Critical Appraisal Skills Program (CASP), synthesis method using Patient Intervention Comparison Outcome (PICO). The results of the review of these 3 articles are the importance of stimulation by playing such as drawing, playing ball, singing, g","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"74 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86101123","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-01DOI: 10.26714/JKJ.8.2.2020.217-222
Moomina Siauta, Selpina Embuai
Kegagalan toilet training mengakibatkan anak tidak percaya diri, rendah diri, malu berhubungan sosial dengan temannya. Tujuan penelitian mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra-sekolah di TK Dharma Wanita Tunggul Wulung. Desain penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan study cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposif sampling berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 35 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan korelasi chi-square Dari hasil penelitian didapatkan responden yang menggunakan pola asuh demokratis sebanyak 71,4%, pola asuh permisif sebanyak 25,7%, pola asuh otoriter sebanyak 2.9%, pola asuh penelantar sebanyak 0%. Sedangkan untuk tingkat keberhasilan yang berhasil sebanyak 34,3%, cukup berhasil sebanyak 65,7%. Setelah dianalisis dengan korelasi chi-square diperoleh hasil nilai korelasi positif 0.403 dengan signifikansi α (0.034 < 0.050). Semakin ke arah pola asuh demokratis penerapan toilet training akan berhasil sedangkan semakin ke arah pola asuh penelantar penerapan toilet training kurang berhasil. Kata kunci: anak usia pra sekolah, pola asuh, toilet training PARENTING STYLE RELATED TO THE SUCCESS OF TOILET TRAINING IN PRE-SCHOOL AGE CHILDREN ABSTRACTTherefore parent building for independence of children is needed that was realized by toilet training. Toilet training’s failure can result the children in feeling inferior, unconscionable and ashamed to communicate friendliness. This research was aimed to know the relation between parent’s way of care with degree of toilet training success for children at pre-school age in TK Dharma Wanita Tunggul Malang. Design of this research was analytic observational using approach cross sectional study. Samples were selected using purposive sampling base on inclusive criterion as much as forty respondents. Data were collected using questioner then analysed with correlation of chi-square. From the result of research it was got that the respondent using the way of democratize care was 71,4%, the way of permissive care was 25,7%, the way of authoritative care was 2,9%, the way of neglect care was 0%. Whereas by degree success to success was 34,3%, enough success was 65,7%,. After analyzed using correlation of chi-square it was got positive correlation 0.403 with significance α (0.034 < 0.050). It can be concluded that there was significance relation between the parent’s way of care and degree of toilet training success for children in pre–school age at TK Dharma Wanita Tunggul Wulung Malang. The more democratic care the application of toilet training the more success while the more neglect care the application of toilet training the less success. Keywords: pre-school, the way of care, toilet training
{"title":"Pola Asuh Orangtua Berhubungan dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Pra Sekolah","authors":"Moomina Siauta, Selpina Embuai","doi":"10.26714/JKJ.8.2.2020.217-222","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.8.2.2020.217-222","url":null,"abstract":"Kegagalan toilet training mengakibatkan anak tidak percaya diri, rendah diri, malu berhubungan sosial dengan temannya. Tujuan penelitian mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra-sekolah di TK Dharma Wanita Tunggul Wulung. Desain penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan study cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposif sampling berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 35 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan korelasi chi-square Dari hasil penelitian didapatkan responden yang menggunakan pola asuh demokratis sebanyak 71,4%, pola asuh permisif sebanyak 25,7%, pola asuh otoriter sebanyak 2.9%, pola asuh penelantar sebanyak 0%. Sedangkan untuk tingkat keberhasilan yang berhasil sebanyak 34,3%, cukup berhasil sebanyak 65,7%. Setelah dianalisis dengan korelasi chi-square diperoleh hasil nilai korelasi positif 0.403 dengan signifikansi α (0.034 < 0.050). Semakin ke arah pola asuh demokratis penerapan toilet training akan berhasil sedangkan semakin ke arah pola asuh penelantar penerapan toilet training kurang berhasil. Kata kunci: anak usia pra sekolah, pola asuh, toilet training PARENTING STYLE RELATED TO THE SUCCESS OF TOILET TRAINING IN PRE-SCHOOL AGE CHILDREN ABSTRACTTherefore parent building for independence of children is needed that was realized by toilet training. Toilet training’s failure can result the children in feeling inferior, unconscionable and ashamed to communicate friendliness. This research was aimed to know the relation between parent’s way of care with degree of toilet training success for children at pre-school age in TK Dharma Wanita Tunggul Malang. Design of this research was analytic observational using approach cross sectional study. Samples were selected using purposive sampling base on inclusive criterion as much as forty respondents. Data were collected using questioner then analysed with correlation of chi-square. From the result of research it was got that the respondent using the way of democratize care was 71,4%, the way of permissive care was 25,7%, the way of authoritative care was 2,9%, the way of neglect care was 0%. Whereas by degree success to success was 34,3%, enough success was 65,7%,. After analyzed using correlation of chi-square it was got positive correlation 0.403 with significance α (0.034 < 0.050). It can be concluded that there was significance relation between the parent’s way of care and degree of toilet training success for children in pre–school age at TK Dharma Wanita Tunggul Wulung Malang. The more democratic care the application of toilet training the more success while the more neglect care the application of toilet training the less success. Keywords: pre-school, the way of care, toilet training","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"182 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80305585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Banyaknya ibu post section dapat menimbulkan masalah pada luka sayatan di area abdomen yaitu nyeri. Ibu paska operasi Sectio Caesaria merasakan nyeri yang lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan secara pervaginam sehingga kebutuhan ibu akan mobilisasi, perawatan diri dan bayinya, serta pemberian ASI kerapkali terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap skala nyeri pada pasien post sectio caesaria di RSKIA Kota Bandung. Jenis penelitian ini berupa quasi eksperimen dengan metode pre test dan post test. Populasi penelitian sebanyak 34 pasien dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan intervensi masing-masing 17 pasien. Metode pengumpulan data dengan carapurposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan skala NRS (Numeric Rating Scale). Hasil penelitian menunjukkan skala nyeri sebelum dilakukan teknik PMR pada kelompok kontrol berada pada tingkat nyeri sedang sebanyak 7 responden (41.2%) dan pada kelompok intervensi berada pada tingkat sedang sebanyak 14 orang (82.4%). Skala nyeri sesudah dilakukan teknik PMR pada kelompok kontrol berada pada tingkat nyeri sedang sebanyak 10 orang (58.8%) dan pada kelompok intervensi pada tingkat sedang sebanyak 11 orang (64.7%).Pengaruh PMR pada kelompok kontrol memiliki nilai p-value 0.059. Pengaruh teknik PMR pada kelompok intervensi memiliki nilai p-value 0.001 sehingga terdapat pengaruh Progressive Muscle Relaxation pada pasien post sectio caesaria di RSKIA Kota Bandung. Pengaruh teknik PMR terhadap skala nyeri memiliki nilai p-value 0.030 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh Progressive Muscle Relaxation pada pasien post section caesaria di RSKIA Kota Bandung. Kata kunci: nyeri, progressive muscle relaxation, sectio caesaria THE EFFECT OF PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION ON THE SCALE OF PAIN IN POST SECTIO CAESARIA ABSTRACTSection caesare caused by problems in wound incisions in the abdominal area, namely pain. Respondent with section caesaria has a higher pain scale compared to respondents with normal delivery, so that the mother's need for mobilization, self-care and her baby, and breastfeeding are often disrupted. This study aims to determine the effect of Progressive Muscle Relaxation (PMR) on the scale of pain in post sectio caesaria patients at RSKIA in Bandung. This type of research is quasi-experimental. The study population was 34 patients divided into two groups, namely the control and intervention groups. This type of research is quasi-experimental with the pre-test and post-test methods. The instrument of this study uses the NRS (Numeric Rating Scale).The results showed the scale of pain before the PMR technique in the control group was at the level of moderate pain as many as 7 respondents (41.2%) and the intervention group was at a moderate level of 14 people (82.4%). The scale of pain after the PMR technique in the control group was at a moderate level of pain of 10 people (58.8%) and in the intervention gr
{"title":"Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Terhadap Skala Nyeri pada Pasien Post Sectio Caesaria","authors":"Asri Wiwi Marwati, Cucu Rokayah, Y. Herawati","doi":"10.32584/JIKJ.V3I1.472","DOIUrl":"https://doi.org/10.32584/JIKJ.V3I1.472","url":null,"abstract":"Banyaknya ibu post section dapat menimbulkan masalah pada luka sayatan di area abdomen yaitu nyeri. Ibu paska operasi Sectio Caesaria merasakan nyeri yang lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan secara pervaginam sehingga kebutuhan ibu akan mobilisasi, perawatan diri dan bayinya, serta pemberian ASI kerapkali terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap skala nyeri pada pasien post sectio caesaria di RSKIA Kota Bandung. Jenis penelitian ini berupa quasi eksperimen dengan metode pre test dan post test. Populasi penelitian sebanyak 34 pasien dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan intervensi masing-masing 17 pasien. Metode pengumpulan data dengan carapurposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan skala NRS (Numeric Rating Scale). Hasil penelitian menunjukkan skala nyeri sebelum dilakukan teknik PMR pada kelompok kontrol berada pada tingkat nyeri sedang sebanyak 7 responden (41.2%) dan pada kelompok intervensi berada pada tingkat sedang sebanyak 14 orang (82.4%). Skala nyeri sesudah dilakukan teknik PMR pada kelompok kontrol berada pada tingkat nyeri sedang sebanyak 10 orang (58.8%) dan pada kelompok intervensi pada tingkat sedang sebanyak 11 orang (64.7%).Pengaruh PMR pada kelompok kontrol memiliki nilai p-value 0.059. Pengaruh teknik PMR pada kelompok intervensi memiliki nilai p-value 0.001 sehingga terdapat pengaruh Progressive Muscle Relaxation pada pasien post sectio caesaria di RSKIA Kota Bandung. Pengaruh teknik PMR terhadap skala nyeri memiliki nilai p-value 0.030 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh Progressive Muscle Relaxation pada pasien post section caesaria di RSKIA Kota Bandung. Kata kunci: nyeri, progressive muscle relaxation, sectio caesaria THE EFFECT OF PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION ON THE SCALE OF PAIN IN POST SECTIO CAESARIA ABSTRACTSection caesare caused by problems in wound incisions in the abdominal area, namely pain. Respondent with section caesaria has a higher pain scale compared to respondents with normal delivery, so that the mother's need for mobilization, self-care and her baby, and breastfeeding are often disrupted. This study aims to determine the effect of Progressive Muscle Relaxation (PMR) on the scale of pain in post sectio caesaria patients at RSKIA in Bandung. This type of research is quasi-experimental. The study population was 34 patients divided into two groups, namely the control and intervention groups. This type of research is quasi-experimental with the pre-test and post-test methods. The instrument of this study uses the NRS (Numeric Rating Scale).The results showed the scale of pain before the PMR technique in the control group was at the level of moderate pain as many as 7 respondents (41.2%) and the intervention group was at a moderate level of 14 people (82.4%). The scale of pain after the PMR technique in the control group was at a moderate level of pain of 10 people (58.8%) and in the intervention gr","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69703558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-02-11DOI: 10.26714/jkj.8.1.2020.33-36
Annisa Dwi Anggreni Kusuma, Shania Ocha Sativa
Secara epidemiologi gangguan kepribadian antisosial ditemukan sebanyak 2-4 % pada laki-laki dan 0.5-1% pada wanita. Prevalensi usia puncak ditemukannya kepribadian ini pada 24-44 tahun. Penegakkan diagnosis kepribadian ini dapat menggunakan PPDGJ III dan DSM-V. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literature review. Sumber pustaka yang digunakan dalam menyusun literatur ini terdiri dari buku pedoman, jurnal nasional, jurnal internasional, maupun website. Penelusuran sumber pustaka dilakukan melalui akses data NCBI dan Google Scholar terkait karakteristik kepribadian antisosial. Sumber pustaka yang digunakan terdiri dari 15 pustaka yang ditulis mulai dari tahun 1999 hingga 2019. Hasil penelitian menunjukkan gangguan kepribadian antisosial sering terjadi pada laki-laki di lingkungan penjara dan adanya abnormalitas pada grey matter lobus parietal otak dan white matter lobus oksipital. Simpulan gangguan kepribadian antisosial yaitu terlihat berkarisma, memiliki riwayat hidup dalam hal kriminal, tidak ada waham, pikiran tidak rasional, mudah menjebak orang terlihat dalam aktivitasnya dan khasnya yaitu tidak adanya penyesalan terhadap perbuatannya dikarenakan kurangnya kontrol empati dan perasaan terhadap orang lain. Kata kunci: kepribadian antisosial, penegakkan diagnosis, prevalensi CHARACTERISTIC OF ANTISOSIAL PERSONALITY ABSTRACTEpidemiologically antisocial personality disorder is found as much as 2-4% in men and 0.5-1% in women. The peak age prevalence for this personality is found in 24-44 years. The management of this personality diagnosis can use PPDGJ III and DSM-V. The method used in this research is the literature review study. The method used is a literature review that was taken from a guidebook, national journals, international journals, and website. The literature consists of 15 library sources which are traced through NCBI aand Google Scholar data access. Literature Sources used were written in 1999 to 2019. The results showed antisocial personality disorder often occurs in men in prison environments and abnormalities in gray matter parietal lobes of the brain and white matter in the occipital lobe. Conclusions of antisocial personality disorder that is seen to be charismatic, have a history of life in criminal matters, no misunderstanding, irrational thoughts, easy to trap people seen in their activities and typically that there is no remorse for their actions due to lack of empathy control and feelings towards others. Keywords: antisocial personality, diagnosis, prevalence
反社会人格障碍流行病学在男性中发现2- 4%,女性中发现0.5-1%。人格发现的高峰期是24-44年。这种人格诊断可以使用PPDGJ III和DSM-V。本研究采用的方法是对文学审查的研究。编写这些文献所用的图书馆资源包括手册、国家期刊、国际期刊和网站。通过获取与反社会人格特征相关的NCBI和谷歌Scholar数据,对库资源进行搜索。使用的文献资源包括从1999年到2019年编写的15个。研究表明,反社会人格障碍在监狱环境中经常发生,在灰质顶叶和白脑枕叶出现异常。反社会人格障碍的定义是明显的魅力,有犯罪的病史,没有waham,没有理性的想法,很容易让人看到他的活动和特点,即对自己的行为缺乏对他人的同理心和感情缺乏悔恨。关键词:反社会人格、诊断、反社会人格人格缺失的流行特点与反社会人格障碍的普遍存在相似,占男性和女性的2-4%和0.5-1%。这座人格在24-44年的时间里获得了高峰时代的优先权。这种个性化诊断的管理可以用PPDGJ III和DSM-V。这项研究的方法是对文献审查研究。人们使用的方法是一种文学评论,它来自一本指南书,国家新闻,国际新闻,和网站。由NCBI aand谷歌Scholar data access traded的15库知识组成。文学资源于1999年至2019年被书写。替代品表现出一种反社会人格障碍,出现在监狱环境和大脑红斑中的灰质和白斑中。Conclusions反社会人格障碍的就是看到to be魅力,have a history of life in misunderstanding号刑事事务,irrational想法,易到陷阱的人看到他们的活动和typically发展到这种没有为他们的行动会remorse帐款是empathy的缺乏控制和感觉向其他人。次要词:反社会人格,诊断,预防
{"title":"Karakteristik Kepribadian Antisosial","authors":"Annisa Dwi Anggreni Kusuma, Shania Ocha Sativa","doi":"10.26714/jkj.8.1.2020.33-36","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.8.1.2020.33-36","url":null,"abstract":"Secara epidemiologi gangguan kepribadian antisosial ditemukan sebanyak 2-4 % pada laki-laki dan 0.5-1% pada wanita. Prevalensi usia puncak ditemukannya kepribadian ini pada 24-44 tahun. Penegakkan diagnosis kepribadian ini dapat menggunakan PPDGJ III dan DSM-V. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literature review. Sumber pustaka yang digunakan dalam menyusun literatur ini terdiri dari buku pedoman, jurnal nasional, jurnal internasional, maupun website. Penelusuran sumber pustaka dilakukan melalui akses data NCBI dan Google Scholar terkait karakteristik kepribadian antisosial. Sumber pustaka yang digunakan terdiri dari 15 pustaka yang ditulis mulai dari tahun 1999 hingga 2019. Hasil penelitian menunjukkan gangguan kepribadian antisosial sering terjadi pada laki-laki di lingkungan penjara dan adanya abnormalitas pada grey matter lobus parietal otak dan white matter lobus oksipital. Simpulan gangguan kepribadian antisosial yaitu terlihat berkarisma, memiliki riwayat hidup dalam hal kriminal, tidak ada waham, pikiran tidak rasional, mudah menjebak orang terlihat dalam aktivitasnya dan khasnya yaitu tidak adanya penyesalan terhadap perbuatannya dikarenakan kurangnya kontrol empati dan perasaan terhadap orang lain. Kata kunci: kepribadian antisosial, penegakkan diagnosis, prevalensi CHARACTERISTIC OF ANTISOSIAL PERSONALITY ABSTRACTEpidemiologically antisocial personality disorder is found as much as 2-4% in men and 0.5-1% in women. The peak age prevalence for this personality is found in 24-44 years. The management of this personality diagnosis can use PPDGJ III and DSM-V. The method used in this research is the literature review study. The method used is a literature review that was taken from a guidebook, national journals, international journals, and website. The literature consists of 15 library sources which are traced through NCBI aand Google Scholar data access. Literature Sources used were written in 1999 to 2019. The results showed antisocial personality disorder often occurs in men in prison environments and abnormalities in gray matter parietal lobes of the brain and white matter in the occipital lobe. Conclusions of antisocial personality disorder that is seen to be charismatic, have a history of life in criminal matters, no misunderstanding, irrational thoughts, easy to trap people seen in their activities and typically that there is no remorse for their actions due to lack of empathy control and feelings towards others. Keywords: antisocial personality, diagnosis, prevalence","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76182744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keadaan stres yang terjadi pada keluarga pasien skizofrenia akan dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup keluarga dan berpengaruh terhadap kesembuhan pasien. Jika keadaan yang menyebabkan stres pada keluarga tidak dapat ditanggulangi dengan baik, maka pasien yang menderita skizofrenia tersebut akan mengalami lebih banyak penderitaan dan akhirnya dirawat berulang-ulang di rumah sakit tanpa menunjukan tanda-tanda membaik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh intervensi mindfulness spiritual Islam dalam mengatasi keadaan stres yang terjadi pada keluarga pasien skizofrenia. Stres yang terjadi pada keluarga pasien skizofrenia yang terjadi karena keluarga merasa terbebani dan kurangnya rasa penerimaan juga kesadaran terhadap keadaan pasien. Penelitian ini menggunakan quasy-experiment dengan rancangan pre test - post test control group design. Sampel atau responden dalam penelitian ini adalah anggota keluarga dari pasien dengan skizofrenia yang memenuhi keriteria inklusi berjumlah 50 responden yang terdiri dari 25 kelompok kontrol dan 25 kelompok intervensi. Berdasarkan hasil penelitian yang dihitung menggunakan uji statistic menggunakan mann-whitney test terdapat penurunan stres sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol (p = 0,000 < 0,05).Nilai mean rank intervensi sebesar 13,00 lebih kecil dibandingkan dengan nilai mean rank kontrol 38,00 berarti bahwa terdapat penurunan stres pada kelompok intervensi setelah diberikan intervensi. Kata kunci: mindfulness spiritual Islam, skizofrenia, stres keluarga REDUCING STRESS LEVEL IN FAMILY MEMBERS OF PATIENTS WITH SCHIZOPHRENIA THROUGH ISLAMIC SPIRITUAL MINDFULNESS ABSTRACTStressful conditions in family members of patients with schizophrenia will affect the quality of family life as well as the patient’s recovery. If such conditions are not properly managed, the patients may experience more suffering and readmission without any signs of improvement. Stress in the family members of patients with schizophrenia occurs due to the family burden and the lack of acceptance as well as the awareness of the patient’s condition. The purpose of this study was to determine the effects of Islamic spiritual mindfulness on decreasing stress in family members of patients with schizophrenia. This study used a pretest-posttest quasi-experimental design with a control group. The samples were 50 families of patients with schizophrenia who met the inclusion criteria, and were assigned to the intervention group (n=25) and the control group (n=25). Based on the results of the Mann-Whitney test, it was found that there was a decrease in stress after the implementation of Islamic spiritual mindfulness in the intervention and control groups (p=0.000 <0.05). The mean value of stress in the intervention group was 13.00 while in the control group was 38.00 indicating that there was a decrease in stress in the intervention group after the intervention. The Islamic spiritual mindfulness gaveeffects on
{"title":"Penurunan Tingkat Stres Keluarga Pasien Skizofrenia melalui Mindfulness Spiritual Islam","authors":"Medika Utama, Meidiana Dwidiyanti, Diyan Yuli Wijayanti","doi":"10.26714/jkj.8.1.2020.21-26","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.8.1.2020.21-26","url":null,"abstract":"Keadaan stres yang terjadi pada keluarga pasien skizofrenia akan dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup keluarga dan berpengaruh terhadap kesembuhan pasien. Jika keadaan yang menyebabkan stres pada keluarga tidak dapat ditanggulangi dengan baik, maka pasien yang menderita skizofrenia tersebut akan mengalami lebih banyak penderitaan dan akhirnya dirawat berulang-ulang di rumah sakit tanpa menunjukan tanda-tanda membaik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh intervensi mindfulness spiritual Islam dalam mengatasi keadaan stres yang terjadi pada keluarga pasien skizofrenia. Stres yang terjadi pada keluarga pasien skizofrenia yang terjadi karena keluarga merasa terbebani dan kurangnya rasa penerimaan juga kesadaran terhadap keadaan pasien. Penelitian ini menggunakan quasy-experiment dengan rancangan pre test - post test control group design. Sampel atau responden dalam penelitian ini adalah anggota keluarga dari pasien dengan skizofrenia yang memenuhi keriteria inklusi berjumlah 50 responden yang terdiri dari 25 kelompok kontrol dan 25 kelompok intervensi. Berdasarkan hasil penelitian yang dihitung menggunakan uji statistic menggunakan mann-whitney test terdapat penurunan stres sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol (p = 0,000 < 0,05).Nilai mean rank intervensi sebesar 13,00 lebih kecil dibandingkan dengan nilai mean rank kontrol 38,00 berarti bahwa terdapat penurunan stres pada kelompok intervensi setelah diberikan intervensi. Kata kunci: mindfulness spiritual Islam, skizofrenia, stres keluarga REDUCING STRESS LEVEL IN FAMILY MEMBERS OF PATIENTS WITH SCHIZOPHRENIA THROUGH ISLAMIC SPIRITUAL MINDFULNESS ABSTRACTStressful conditions in family members of patients with schizophrenia will affect the quality of family life as well as the patient’s recovery. If such conditions are not properly managed, the patients may experience more suffering and readmission without any signs of improvement. Stress in the family members of patients with schizophrenia occurs due to the family burden and the lack of acceptance as well as the awareness of the patient’s condition. The purpose of this study was to determine the effects of Islamic spiritual mindfulness on decreasing stress in family members of patients with schizophrenia. This study used a pretest-posttest quasi-experimental design with a control group. The samples were 50 families of patients with schizophrenia who met the inclusion criteria, and were assigned to the intervention group (n=25) and the control group (n=25). Based on the results of the Mann-Whitney test, it was found that there was a decrease in stress after the implementation of Islamic spiritual mindfulness in the intervention and control groups (p=0.000 <0.05). The mean value of stress in the intervention group was 13.00 while in the control group was 38.00 indicating that there was a decrease in stress in the intervention group after the intervention. The Islamic spiritual mindfulness gaveeffects on ","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74795671","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Program Pendampingan: Konseling Kesehatan adalah salah satu upaya pencegahan yang diberikan pada klien Diabetes Melitus dalam mengendalikan kadar gula darah agar kesehatannya lebih baik. Pendampingan ini dilakukan dengan menyusun program untuk pencegahan berupa pemberian edukasi, demonstrasi perawatan kaki, pemantauan kadar gula darah Klien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pendampingan: konseling kesehatan terhadap pengendalian kadar gula darah klien pada diabetes mellitus. Metode penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen dengan pretest-posttest control group design di Kecamatan Medan Sunggal. Sampel penelitian sebanyak 60 responden klien lansia yang berusia diatas 50 tahun terdiri dari 30 responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dengan tehnikpurposive sampling. Kuesioner terdiri dari kuesioner pengetahuan tentang DM dan kadar gula darah, uji validitas instrument dilakukan menggunakan CVI dengan nilai 1 dan uji reliabilitas dengan KR20 dengan nilai r11= 0.762. Analisa data di uji dengan menggunakan uji Wilcoxon, hasil menunjukkan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan pendampingan: konseling kesehatan terhadap pengendalian kadar gula darah dengan nilai p=0,000 pada kelompok intervensi dan nilai p=0,011 pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh pendampingan: konseling kesehatan terhadap pengendalian kadar gula darah pada klien diabetes mellitus Kata kunci: pendampingan, konseling kesehatan, pengendalian, diabetes mellitus MENTORING EFFECTIVENESS: HEALTH COUNSELING FOR BLOOD LEVEL CONTROL FOR CLIENTS WITH DIABETES MELLITUS ABSTRACTMentoring Program: Health Counseling is one of the prevention efforts given to Diabetes Mellitus clients in controlling blood sugar levels to keep their health better. This mentoringdo by a preventive program, such asclass education, foot care demonstration, controll of blood sugar levels. The purpose of this study was determined the mentoring effectiveness: health counseling on controll blood sugar levels clients with diabetes mellitus. This research method uses Quasi Experiment with pretest-posttest control group design in Medan Sunggal District. The research sample of 60 elderly client respondents aged over 50 years consisted of 30 respondents in the intervention group and the control group, with a purposive sampling technique. The questionnaire about DM and clood sugar levels, the instrument validity test was carried out using CVI with a value of 1 and a reliability test with KR 20 with a value of r11= 0,762. Data analisys was tested using the Wilcoxon test, the results showed significant differences before and after mentoring: health counseling on controll blood sugar levels with p = 0,000 in the intervention group and p = 0.011 in the controll group. This shows that there is a mentoring effect: health counseling on controlling blood sugar levels in diabetes mellitus clients. Keywords: mentoring, health counseling, control, diabetes mellitu
辅导计划:健康咨询是糖尿病患者为控制血糖水平而采取的预防措施之一。这项裁员是通过编写预防项目来实现的,包括教育、足疗示威、监测客户的血糖水平。本研究的目的是确定糖尿病患者血糖控制患者的工作效率:健康咨询。本研究方法采用了在高原地区的pretest-posttest控制组设计的实验Quasi。研究样本包括60名50岁以上的老年客户,由30名干预和控制小组的受访者组成,其中包括技术采样技术。这份问卷包括DM和血糖水平的知识问卷,该仪器的有效性测试使用了1级的CVI,测试了r11= 10762的KR20的可靠性测试。使用Wilcoxon测试进行的数据分析显示,裁员前后存在显著差异:干预组得分为p=0,控制组得分为p=0 = 11。这表明有庇护所的影响:对控制血糖水平的客户健康咨询糖尿病mellitus关键词:庇护所,健康咨询,控制,糖尿病mellitus辅导显示其为血:健康咨询和糖尿病控制水平为奥利弗mellitus ABSTRACTMentoring预防:健康咨询项目是一号》给糖尿病mellitus奥利弗efforts in条控制血糖水平来保持他们的健康更好。这是一个预防项目,一个引人注意的教育项目,足部干预演示,血液糖水平的结节。这项研究的目的是确定有效的:健康与血液糖水平与糖尿病的糖尿病水平。这个研究方法采用了在苏格区pretest-posttest control group design的试验。这项研究包括60年以上的客户责任,包括30年的干预小组和控制小组的责任,采用采样技术。关于DM和clood糖水平的问题,工具测试的验证结果显示,使用CVI的价值为1,信誉为20,价值为r11= 0.762。分析数据是用Wilcoxon测试进行的,此前有争议的结果显示:在测试前和之后,健康咨询小组血液糖水平为p = 0 = 0, p = 011。这张照片显示有一种有效的效果:控制血液糖水平的健康。关键词:引导、健康咨询、控制、糖尿病
{"title":"Efektifitas Pendampingan: Konseling Kesehatan terhadap Pengendalian Kadar Gula Darah pada Klien dengan Diabetes Melitus","authors":"Lufthiani Anwar, Evi Karota","doi":"10.32584/JIKJ.V2I3.390","DOIUrl":"https://doi.org/10.32584/JIKJ.V2I3.390","url":null,"abstract":"Program Pendampingan: Konseling Kesehatan adalah salah satu upaya pencegahan yang diberikan pada klien Diabetes Melitus dalam mengendalikan kadar gula darah agar kesehatannya lebih baik. Pendampingan ini dilakukan dengan menyusun program untuk pencegahan berupa pemberian edukasi, demonstrasi perawatan kaki, pemantauan kadar gula darah Klien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pendampingan: konseling kesehatan terhadap pengendalian kadar gula darah klien pada diabetes mellitus. Metode penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen dengan pretest-posttest control group design di Kecamatan Medan Sunggal. Sampel penelitian sebanyak 60 responden klien lansia yang berusia diatas 50 tahun terdiri dari 30 responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dengan tehnikpurposive sampling. Kuesioner terdiri dari kuesioner pengetahuan tentang DM dan kadar gula darah, uji validitas instrument dilakukan menggunakan CVI dengan nilai 1 dan uji reliabilitas dengan KR20 dengan nilai r11= 0.762. Analisa data di uji dengan menggunakan uji Wilcoxon, hasil menunjukkan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan pendampingan: konseling kesehatan terhadap pengendalian kadar gula darah dengan nilai p=0,000 pada kelompok intervensi dan nilai p=0,011 pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh pendampingan: konseling kesehatan terhadap pengendalian kadar gula darah pada klien diabetes mellitus Kata kunci: pendampingan, konseling kesehatan, pengendalian, diabetes mellitus MENTORING EFFECTIVENESS: HEALTH COUNSELING FOR BLOOD LEVEL CONTROL FOR CLIENTS WITH DIABETES MELLITUS ABSTRACTMentoring Program: Health Counseling is one of the prevention efforts given to Diabetes Mellitus clients in controlling blood sugar levels to keep their health better. This mentoringdo by a preventive program, such asclass education, foot care demonstration, controll of blood sugar levels. The purpose of this study was determined the mentoring effectiveness: health counseling on controll blood sugar levels clients with diabetes mellitus. This research method uses Quasi Experiment with pretest-posttest control group design in Medan Sunggal District. The research sample of 60 elderly client respondents aged over 50 years consisted of 30 respondents in the intervention group and the control group, with a purposive sampling technique. The questionnaire about DM and clood sugar levels, the instrument validity test was carried out using CVI with a value of 1 and a reliability test with KR 20 with a value of r11= 0,762. Data analisys was tested using the Wilcoxon test, the results showed significant differences before and after mentoring: health counseling on controll blood sugar levels with p = 0,000 in the intervention group and p = 0.011 in the controll group. This shows that there is a mentoring effect: health counseling on controlling blood sugar levels in diabetes mellitus clients. Keywords: mentoring, health counseling, control, diabetes mellitu","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41517736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-22DOI: 10.26714/jkj.7.2.2019.185-192
Novi Herawati, Deharnita Deharnita
Depresi merupakan gangguan psikiatrik yang sangat sering terjadi pada lanjut usia. Faktor penyebab depresi lansia antara lain ditinggal oleh semua anak, tidak lagi bekerja, tidak mempunyai kegiatan, kematian orang yang dicintai. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat depresi pada lansia di panti sosial tresna werdha Sicincin tahun 2018. Penelitian ini merupakan studi analisis dengan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan dan lama tinggal, serta tingkat depresi. Populasinya seluruh lansia di PSTW, jumlah 110 orang. Teknik sampling secara total sampling. Analisa bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar lansia mengalami depresi, berusia beresiko yaitu > 65 tahun, mayoritas lansia berjenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan lansia mayoritas rendah, lama tinggal lansia di panti sebagian besar beresiko ≥ 4 tahun. Uji bivariatnya tidak ada hubungan umur, jenis kelamin dan lama tinggal dengan depresi serta ada hubungan tingkat pendidikan dengan depresi. Kata kunci: depresi, karakteristik lansia RELATIONSHIP CHARACTERISTICS WITH INCIDENCE OF DEPRESSION IN THE ELDERLY ABSTRACTDepression is a psychiatric disorder that is very common in the elderly. Factors causing depression in the elderly include being abandoned by all children, no longer working, no activity, death of a loved one. The purpose of this study was to determine the relationship of characteristics with the level of depression in the elderly in the social home of Vesna Sicincin in 2018. This study was an analytical study with a cross sectional approach. The research variables are age, sex, education and length of stay, and the level of depression. The population is all elderly in PSTW, the number of 110 people. Sampling technique in total sampling. Bivariate analysis with chi square test. The results showed that most of the elderly are depressed, aged at risk that is> 65 years, the majority of the elderly are male, the majority of the elderly's education level is low, the length of stay of the elderly at home is mostly at risk ≥ 4 years. The bivariate test had no relationship with age, sex and length of stay with depression and there was a relationship between education level and depression. Keywords: depression, characteristics of the elderly
{"title":"Hubungan karakteristik dengan kejadian depresi pada lansia","authors":"Novi Herawati, Deharnita Deharnita","doi":"10.26714/jkj.7.2.2019.185-192","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.7.2.2019.185-192","url":null,"abstract":"Depresi merupakan gangguan psikiatrik yang sangat sering terjadi pada lanjut usia. Faktor penyebab depresi lansia antara lain ditinggal oleh semua anak, tidak lagi bekerja, tidak mempunyai kegiatan, kematian orang yang dicintai. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat depresi pada lansia di panti sosial tresna werdha Sicincin tahun 2018. Penelitian ini merupakan studi analisis dengan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan dan lama tinggal, serta tingkat depresi. Populasinya seluruh lansia di PSTW, jumlah 110 orang. Teknik sampling secara total sampling. Analisa bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar lansia mengalami depresi, berusia beresiko yaitu > 65 tahun, mayoritas lansia berjenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan lansia mayoritas rendah, lama tinggal lansia di panti sebagian besar beresiko ≥ 4 tahun. Uji bivariatnya tidak ada hubungan umur, jenis kelamin dan lama tinggal dengan depresi serta ada hubungan tingkat pendidikan dengan depresi. Kata kunci: depresi, karakteristik lansia RELATIONSHIP CHARACTERISTICS WITH INCIDENCE OF DEPRESSION IN THE ELDERLY ABSTRACTDepression is a psychiatric disorder that is very common in the elderly. Factors causing depression in the elderly include being abandoned by all children, no longer working, no activity, death of a loved one. The purpose of this study was to determine the relationship of characteristics with the level of depression in the elderly in the social home of Vesna Sicincin in 2018. This study was an analytical study with a cross sectional approach. The research variables are age, sex, education and length of stay, and the level of depression. The population is all elderly in PSTW, the number of 110 people. Sampling technique in total sampling. Bivariate analysis with chi square test. The results showed that most of the elderly are depressed, aged at risk that is> 65 years, the majority of the elderly are male, the majority of the elderly's education level is low, the length of stay of the elderly at home is mostly at risk ≥ 4 years. The bivariate test had no relationship with age, sex and length of stay with depression and there was a relationship between education level and depression. Keywords: depression, characteristics of the elderly","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72676426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-22DOI: 10.26714/jkj.7.2.2019.167-174
Satria Fajrullah Said Aldam, Ice Yulia Wardani
Halusinasi merupakan persepsi yang diterima oleh panca indera tanpa adanya stimulus eksternal. Klien dengan halusinasi sering merasakan keadaan/kondisi yang hanya dapat dirasakan olehnya namun tidak dapat dirasakan oleh orang lain. Tujuan laporan kasus ini yaitu untuk menganalisis mengenai tandar asuhan keperawatan generalis pada pasien skizofrenia dalam menurunkan gejala halusinasi. Karya ilmiah akhir ini merupakan analisis terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien halusinasi dengan skizofrenia yang dilakukan di Ruang Srikandi Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Hasil analisis menunjukkan bahwa ntervensi keperawatan secara generalis sangat efektif diberikan pada pasien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran. Hal ini ditandai dengan penurunan tanda gejala halusinasi pada klien setelah diberikannya tindakan keperawatan. Kata kunci: asuhan keperawatan jiwa generalis, halusinasi, skizofrenia EFFECTIVENESS OF THE IMPLEMENTATION OF STANDARDS FOR NURSING GENERALIS NURSING AT SKIZOFRENIA PATIENTS IN REDUCING HALUSINATION SYMPTOMS ABSTRACTHallucinations are perceptions received by the five senses in the absence of an external stimulus. Clients with hallucinations often feel the conditions / conditions that can only be felt by him but can not be felt by others. The purpose of this case report is to analyze the level of generalist nursing care in schizophrenic patients in reducing hallucinatory symptoms. This final scientific work is an analysis of the implementation of nursing care in hallucinatory patients with schizophrenia conducted in the Srikandi Room of Dr. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. The results of the analysis showed that general nursing intervention was very effective given to patients with sensory disorders of auditory hallucinations perception. This is marked by a decrease in hallucinatory symptoms to the client after nursing is given. Keywords: generalist mental nursing care, hallucinations, schizophrenia
{"title":"Efektifitas penerapan standar asuhan keperawatan jiwa generalis pada pasien skizofrenia dalam menurunkan gejala halusinasi","authors":"Satria Fajrullah Said Aldam, Ice Yulia Wardani","doi":"10.26714/jkj.7.2.2019.167-174","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.7.2.2019.167-174","url":null,"abstract":"Halusinasi merupakan persepsi yang diterima oleh panca indera tanpa adanya stimulus eksternal. Klien dengan halusinasi sering merasakan keadaan/kondisi yang hanya dapat dirasakan olehnya namun tidak dapat dirasakan oleh orang lain. Tujuan laporan kasus ini yaitu untuk menganalisis mengenai tandar asuhan keperawatan generalis pada pasien skizofrenia dalam menurunkan gejala halusinasi. Karya ilmiah akhir ini merupakan analisis terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien halusinasi dengan skizofrenia yang dilakukan di Ruang Srikandi Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Hasil analisis menunjukkan bahwa ntervensi keperawatan secara generalis sangat efektif diberikan pada pasien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran. Hal ini ditandai dengan penurunan tanda gejala halusinasi pada klien setelah diberikannya tindakan keperawatan. Kata kunci: asuhan keperawatan jiwa generalis, halusinasi, skizofrenia EFFECTIVENESS OF THE IMPLEMENTATION OF STANDARDS FOR NURSING GENERALIS NURSING AT SKIZOFRENIA PATIENTS IN REDUCING HALUSINATION SYMPTOMS ABSTRACTHallucinations are perceptions received by the five senses in the absence of an external stimulus. Clients with hallucinations often feel the conditions / conditions that can only be felt by him but can not be felt by others. The purpose of this case report is to analyze the level of generalist nursing care in schizophrenic patients in reducing hallucinatory symptoms. This final scientific work is an analysis of the implementation of nursing care in hallucinatory patients with schizophrenia conducted in the Srikandi Room of Dr. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. The results of the analysis showed that general nursing intervention was very effective given to patients with sensory disorders of auditory hallucinations perception. This is marked by a decrease in hallucinatory symptoms to the client after nursing is given. Keywords: generalist mental nursing care, hallucinations, schizophrenia","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"89 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78105902","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-22DOI: 10.26714/jkj.7.2.2019.205-216
Intan Sari Purnama Putri, Widyatuti Widyatuti
Remaja merupakan populasi yang berisiko mengalami berbagai permasalahan kesehatan, salah satunya gejala dispepsia fungsional. Stres menjadi salah satu penyebab munculnya permasalahan kesehatan pada remaja seiring perubahan dalam perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara stres dan gejala dispepsia fungsional pada remaja SMA. Desain penelitian ini yaitu cross-sectional dengan 360 responden dipilih melalui metode purposive sampling dan stratified-cluster sampling dari SMA di kota Bekasi. Instrumen penelitian ini yaitu the shortened version of the adolescent stress questionnaire (ASQ-S) dan dyspepsia symptom severity index (DSSI). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas remaja SMA lebih adaptif terhadap stres dan tidak merasakan gejala dispepsia. Hasil penelitian menggunakan uji Chi-square didapatkan hubungan yang signifikan antara stres dan gejala dispepsia fungsional pada remaja dengan nilai p sebesar 0.001. Hasil uji Odd Ratio (OR) didapatkan pada remaja yang merasakan stres berpeluang merasakan gejala dispepsia sebanyak 5,43 kali dibandingkan yang adaptif terhadap stres. Pelaksanaan pendidikan keterampilan hidup sehat dan pelayanan kesehatan mental berbasis sekolah diperlukan sebagai upaya untuk mengurangi stres pada remaja. Selain itu, diperlukan upaya kesehatan sekolah terkait nutrisi pada remaja melalui konseling nutrisi dan pendidikan kesehatan tentang pola makan yang teratur untuk meminimalisasi gejala dispepsia fungsional. Kata kunci: gejala dispepsia fungsional, pelayanan kesehatan mental berbasis sekolah, pendidikan keterampilan hidup sehat, remaja, stres STRESS AND FUNCTIONAL DYSPEPSIA SYMPTOMS IN ADOLESCENTS ABSTRACTThe population of adolescents is at risk of experiencing various health problems, one of the problems is the functional dyspepsia symptom. One of the causes of this health problem is stress, which changes in their development. The research aims to identify the relationship between stress and functional dyspepsia symptoms in high school adolescents. The research design used is cross-sectional with 360 respondents selected through purposive sampling method and stratified-cluster sampling taken from A High School in Bekasi City. The research instruments used were the shortened version of the adolescent stress questionnaire (ASQ-S) and dyspepsia severity index symptoms (DSSI). The results showed the majority of high school adolescents were more adaptive to stress and didn't feel dyspepsia symptoms. The results of the study were analyzed using the Chi-square test showed that there was a significant relationship between stress and functional dyspepsia symptoms in adolescents with a p-value = 0.001. The result of the Odd Ratio test (OR) that is adolescents who feel stress has a chance of 55.72 times feeling dyspeptic symptoms compared to adolescents who are more adaptive to stress. The implementation of healthy life skills education and school-based mental health services are needed as an ef
{"title":"Stres dan gejala dispepsia fungsional pada remaja","authors":"Intan Sari Purnama Putri, Widyatuti Widyatuti","doi":"10.26714/jkj.7.2.2019.205-216","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.7.2.2019.205-216","url":null,"abstract":"Remaja merupakan populasi yang berisiko mengalami berbagai permasalahan kesehatan, salah satunya gejala dispepsia fungsional. Stres menjadi salah satu penyebab munculnya permasalahan kesehatan pada remaja seiring perubahan dalam perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara stres dan gejala dispepsia fungsional pada remaja SMA. Desain penelitian ini yaitu cross-sectional dengan 360 responden dipilih melalui metode purposive sampling dan stratified-cluster sampling dari SMA di kota Bekasi. Instrumen penelitian ini yaitu the shortened version of the adolescent stress questionnaire (ASQ-S) dan dyspepsia symptom severity index (DSSI). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas remaja SMA lebih adaptif terhadap stres dan tidak merasakan gejala dispepsia. Hasil penelitian menggunakan uji Chi-square didapatkan hubungan yang signifikan antara stres dan gejala dispepsia fungsional pada remaja dengan nilai p sebesar 0.001. Hasil uji Odd Ratio (OR) didapatkan pada remaja yang merasakan stres berpeluang merasakan gejala dispepsia sebanyak 5,43 kali dibandingkan yang adaptif terhadap stres. Pelaksanaan pendidikan keterampilan hidup sehat dan pelayanan kesehatan mental berbasis sekolah diperlukan sebagai upaya untuk mengurangi stres pada remaja. Selain itu, diperlukan upaya kesehatan sekolah terkait nutrisi pada remaja melalui konseling nutrisi dan pendidikan kesehatan tentang pola makan yang teratur untuk meminimalisasi gejala dispepsia fungsional. Kata kunci: gejala dispepsia fungsional, pelayanan kesehatan mental berbasis sekolah, pendidikan keterampilan hidup sehat, remaja, stres STRESS AND FUNCTIONAL DYSPEPSIA SYMPTOMS IN ADOLESCENTS ABSTRACTThe population of adolescents is at risk of experiencing various health problems, one of the problems is the functional dyspepsia symptom. One of the causes of this health problem is stress, which changes in their development. The research aims to identify the relationship between stress and functional dyspepsia symptoms in high school adolescents. The research design used is cross-sectional with 360 respondents selected through purposive sampling method and stratified-cluster sampling taken from A High School in Bekasi City. The research instruments used were the shortened version of the adolescent stress questionnaire (ASQ-S) and dyspepsia severity index symptoms (DSSI). The results showed the majority of high school adolescents were more adaptive to stress and didn't feel dyspepsia symptoms. The results of the study were analyzed using the Chi-square test showed that there was a significant relationship between stress and functional dyspepsia symptoms in adolescents with a p-value = 0.001. The result of the Odd Ratio test (OR) that is adolescents who feel stress has a chance of 55.72 times feeling dyspeptic symptoms compared to adolescents who are more adaptive to stress. The implementation of healthy life skills education and school-based mental health services are needed as an ef","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85019624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}