Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.26714/JKJ.7.1.2019.71-78
Evi Fitriani, Febriana In Patmiati
Pendididikan kesehatan tentang kesiapsiagaan, mampu mempersiapkan masyarakat untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang kesiapsiagaan masyarakat terhadap sikap masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan akibat bencana tanah longsor. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen dengan rancangan pre test post test. Populasi penelitian ini adalah anggota keluarga di Desa Nglurup yang berjumlah 162 kepala keluarga, dengan sampel sejumlah 40 responden yang diambil dengan teknik quota Sampling. Pengambilan data dengan menggunakan lembar kuisioner. Selanjutnya dianalisa dengan uji statistic Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian didapatkan sejumlah 67,5% responden memiliki sikap positif terhadap kesiapsiagaan masyarakat sebelum diberikan pendidikan kesehatan. Setelah diberikan pendidikan kesehatan sejumlah 75% masyarakat mempunyai sikap positif. Berdasarkan uji statistic Wilcoxon diperoleh nilai p=0.001 (p value <0.05) sehingga H0 ditolak yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang kesiapsiagaan masyarakat terhadap sikap masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan akibat bencana tanah longsor. Masyarakat mampu menerapkan kesiapsiagaan bencana yang telah diberikan petugas kesehatan untuk mengetahui tindakan-tindakan yang harus dilakukan pada saat terjadi bencana. Kata kunci: Bencana, tanah longsor, kesiapsiagaan. HEALTH EDUCATION INFLUENCE ABOUT COMMUNITY PROSPERITY ON COMMUNITY ATTITUDES IN OVERCOMING HEALTH PROBLEMS CAUSED BY LAND DISASTER ABSTRACTHealth education about preparedness, is able to prepare the community to anticipate possible health problems. The research objective was to determine the effect of health education about community preparedness on people's attitudes in overcoming health problems due to landslides. The design used in this study was pre-experiment with the design of the pre-test post test. The population of this study was family members in Nglurup Village, which amounted to 162 families, with a sample of 40 respondents taken by quota sampling technique. Retrieving data using questionnaire sheets. Then analyzed by the Wilcoxon Signed Rank Test statistical test. The results of the study found 67.5% of respondents had a positive attitude towards community preparedness before being given health education. After being given health education, 75% of the people have a positive attitude. Based on the Wilcoxon statistical test, the value of p = 0.001 (p value <0.05) is obtained so that H0 is rejected, which means that there is an influence of health education about community preparedness towards people's attitudes in overcoming health problems due to landslides. The community is able to implement disaster preparedness that has been given by health workers to know the actions that must be taken in the event of a disaster. Keywords: Disasters, landslides, preparedness.
以健康为导向的健康教育,使社会为可能发生的健康问题做好准备。研究的目的是确定公共卫生教育对社会应对滑坡造成的健康问题的态度的影响。本研究采用的设计是预试验后试验的实验前设计。该研究的人口为162户家族成员,由162户家族首领组成,样本为40名受访者。问卷调查数据。接下来是威尔科森签名测试的结果。研究发现,67.5%的受访者在接受卫生教育前对社会准备持积极态度。通过卫生教育,75%的人表现出积极的态度。根据威尔科森统计数据,他获得了p=0.001 (p值<0.05)的价值,这使得H0遭到拒绝,这意味着卫生教育对社会应对滑坡造成的健康问题的态度产生了影响。公众能够实施卫生官员在知道灾难发生时应采取的行动的灾难警报。关键词:灾难、山体滑坡、准备。将社区繁荣影响到社区行为的健康教育,将由土地灾难为准备性教育而引起的健康问题,将能够为社区可能存在的健康问题做好准备。这项研究旨在确定社区对人民行为的影响,以及随之而来的健康问题的影响。在这项研究中使用的设计是前期测试的实验。这项研究的人口是在162个家庭居住的家庭成员,带有40个急救人员的样本。过滤数据使用问题sheets。然后对Wilcoxon Signed Rank进行统计测试的分析。研究结果显示,67.5%的受访者在接受健康教育前对社区有积极的态度。在接受健康教育后,75%的人有积极的态度。基于Wilcoxon统计测试,p = 0.001的价值被抑制,这意味着对社区社区的健康教育有影响社区可以实现由健康工作人员提供的预防灾难,并知道这些行为一定会导致灾难事件。灾难,地形,准备。
{"title":"PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM MENGATASI MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA TANAH LONGSOR","authors":"Evi Fitriani, Febriana In Patmiati","doi":"10.26714/JKJ.7.1.2019.71-78","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.7.1.2019.71-78","url":null,"abstract":"Pendididikan kesehatan tentang kesiapsiagaan, mampu mempersiapkan masyarakat untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang kesiapsiagaan masyarakat terhadap sikap masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan akibat bencana tanah longsor. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen dengan rancangan pre test post test. Populasi penelitian ini adalah anggota keluarga di Desa Nglurup yang berjumlah 162 kepala keluarga, dengan sampel sejumlah 40 responden yang diambil dengan teknik quota Sampling. Pengambilan data dengan menggunakan lembar kuisioner. Selanjutnya dianalisa dengan uji statistic Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian didapatkan sejumlah 67,5% responden memiliki sikap positif terhadap kesiapsiagaan masyarakat sebelum diberikan pendidikan kesehatan. Setelah diberikan pendidikan kesehatan sejumlah 75% masyarakat mempunyai sikap positif. Berdasarkan uji statistic Wilcoxon diperoleh nilai p=0.001 (p value <0.05) sehingga H0 ditolak yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang kesiapsiagaan masyarakat terhadap sikap masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan akibat bencana tanah longsor. Masyarakat mampu menerapkan kesiapsiagaan bencana yang telah diberikan petugas kesehatan untuk mengetahui tindakan-tindakan yang harus dilakukan pada saat terjadi bencana. Kata kunci: Bencana, tanah longsor, kesiapsiagaan. HEALTH EDUCATION INFLUENCE ABOUT COMMUNITY PROSPERITY ON COMMUNITY ATTITUDES IN OVERCOMING HEALTH PROBLEMS CAUSED BY LAND DISASTER ABSTRACTHealth education about preparedness, is able to prepare the community to anticipate possible health problems. The research objective was to determine the effect of health education about community preparedness on people's attitudes in overcoming health problems due to landslides. The design used in this study was pre-experiment with the design of the pre-test post test. The population of this study was family members in Nglurup Village, which amounted to 162 families, with a sample of 40 respondents taken by quota sampling technique. Retrieving data using questionnaire sheets. Then analyzed by the Wilcoxon Signed Rank Test statistical test. The results of the study found 67.5% of respondents had a positive attitude towards community preparedness before being given health education. After being given health education, 75% of the people have a positive attitude. Based on the Wilcoxon statistical test, the value of p = 0.001 (p value <0.05) is obtained so that H0 is rejected, which means that there is an influence of health education about community preparedness towards people's attitudes in overcoming health problems due to landslides. The community is able to implement disaster preparedness that has been given by health workers to know the actions that must be taken in the event of a disaster. Keywords: Disasters, landslides, preparedness. ","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78789427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Orientasi seksual merupakan perasaan ketertarikan secara seksual dan emosional dengan orang lain. Homoseksual merupakan ketertarikan seksual yang terjadi antara sesama jenis kelamin. Hingga saat ini penyebab terjadinya orientasi seksual ini belum dapat dipastikan secara pasti. Prevalensi homoseksual mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk itu peneliti mencoba menggali penyebab homoseksual dari perspektif pelaku homoseksual sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah enam orang. Data yang terkumpul diolah dengan analisa tematik dan diperoleh 1 tema yaitu pengalaman masa lalumenjadipenyebabhomoseksual yang terbentuk dari 2 kategori (menjadi korban pelecehan seksual dan kurang interaksi dengan ayah). Penelitian ini merekomendasikan peran aktif kedua orang tua dalam mendidik anak sejak kecil. Kata kunci : Gay, homoseksual, peran ayah, pengalaman trauma, pelecehan seksual GAY PERCEPTIONS TO THE CAUSES OF HOMOSEXUALITY ABSTRACTSexual orientation is a sexual and emotional attraction feeling with others. Homosexuality is sexual attraction that happens to people with the same sex. Until now, this sexual orientation cause has not been confirmed yet. Homosexuality prevalence has increased from year to year. For this reason, the researchers try to explore the causes of homosexuality by the perspective of homosexuals themselves. This research is a qualitative research with a descriptive qualitative approach. There are six participants in this study. The collected data is processed with thematic analysis and one theme is obtained, past experience is a cause of homosexuality that is formed from two categories (being victims of sexual abuse and lack of interaction with father). This research recommends the active role of both parents in educating children from childhood. Keywords: Gay, homosexual, father's role, trauma experience, sexual abuse
{"title":"PERSEPSI GAY TERHADAP PENYEBAB HOMOSEKSUAL","authors":"Nanang Khosim Azhari, Herni Susanti, Ice Yulia Wardani","doi":"10.26714/JKJ.7.1.2019.1-6","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.7.1.2019.1-6","url":null,"abstract":"Orientasi seksual merupakan perasaan ketertarikan secara seksual dan emosional dengan orang lain. Homoseksual merupakan ketertarikan seksual yang terjadi antara sesama jenis kelamin. Hingga saat ini penyebab terjadinya orientasi seksual ini belum dapat dipastikan secara pasti. Prevalensi homoseksual mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk itu peneliti mencoba menggali penyebab homoseksual dari perspektif pelaku homoseksual sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah enam orang. Data yang terkumpul diolah dengan analisa tematik dan diperoleh 1 tema yaitu pengalaman masa lalumenjadipenyebabhomoseksual yang terbentuk dari 2 kategori (menjadi korban pelecehan seksual dan kurang interaksi dengan ayah). Penelitian ini merekomendasikan peran aktif kedua orang tua dalam mendidik anak sejak kecil. Kata kunci : Gay, homoseksual, peran ayah, pengalaman trauma, pelecehan seksual GAY PERCEPTIONS TO THE CAUSES OF HOMOSEXUALITY ABSTRACTSexual orientation is a sexual and emotional attraction feeling with others. Homosexuality is sexual attraction that happens to people with the same sex. Until now, this sexual orientation cause has not been confirmed yet. Homosexuality prevalence has increased from year to year. For this reason, the researchers try to explore the causes of homosexuality by the perspective of homosexuals themselves. This research is a qualitative research with a descriptive qualitative approach. There are six participants in this study. The collected data is processed with thematic analysis and one theme is obtained, past experience is a cause of homosexuality that is formed from two categories (being victims of sexual abuse and lack of interaction with father). This research recommends the active role of both parents in educating children from childhood. Keywords: Gay, homosexual, father's role, trauma experience, sexual abuse","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73104759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.26714/JKJ.7.1.2019.47-60
Sri Wahyuningsih, Susanne Dinda, Jenny Ratna Suminar, Yanti Setianti
Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui bagaimana komunikasiterapeutik tenaga kesehatan terhadappasien ODGJ pasca pasung di Posyandu Jiwa desa Wonorejo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang provinsi Jawa Timur. Metode penelitiannya kualitatif berparadigma konstruktivis dengan pendekatan studi kasus, metode pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara mendalam, dukumentasi, dan bahan audio visual. Teknik analisis datanya menciptakan dan mengorganisasikan file, membaca seluruh teks, membuat catatan pinggir, membentuk kode awal, mendiskripsikan kasus dan konteksnya, menggunakan agregasi kategorikal, menggunakan penafsiran langsung, menyajikan gambaran mendalam kasus menggunakan narasi, dan gambar. Validitas datanya triangulasi dan member check. Hasil penelitian komunikasi terapeutik ODGJ pasca pasung di Posyandu Jiwa desa Wonorejo yang dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui pendekatan komunikasi terapeutik psikiater yang dibantu perawat adalah telepsychiatry dan terapi obat. Komunikasi terapeutik perawat yang dibantu kader jiwa adalah handycraft yaitu pembuatan kemoceng, sandal, bros, dan keset; Terapi psikoreligius dengan berdzikir, bersholawat, mengaji, dan tuntutan sholat; dan Terapi Aktivitas Kelompok adalah mengajak pasien bermain, bersosialisasi. Relevansi dengan teori Interaksi Simbolik, konsep pikiran bahwa bahasa dan interaksi adalah suatu sistem yang dapat memberikan simbol-simbol bermakna diantara hubungan psikiater, perawat, dan pasien, konsep diri bahwa setiap diri yang diperankan oleh tenaga kesehatan dan pasien ODGJ mempunyai nilai dari pandangan orang lain. Konsep masyarakat, pada particular other, bahwa tenaga kesehatan dan keluarga adalah orang yang paling dekat keberadaannya terhadap pasien ODGJ, sedangkan generalized other bahwa masyarakat wilayah dalam memandang ODGJ dekat dengan mereka, masyarakat wilayah luar mendiskriminasikan mereka. Kata kunci: Komunikasi terapeutik, telepsychiatry, odgj pascapasung, teori interaksi simbolik THERAPEUTIC COMMUNICATION OF HEALTH WORKER FOR PEOPLE WITH MENTAL DISORDERS POST PASUNG ABSTRACTThe purpose of the study was to find out how therapeutic communication of health personnel on post-pasung ODGJ patients at the Posyandu Jiwa village in Wonorejo, Singosari Subdistrict, Malang Regency as a DSSJ guided by Dr. Radjiman Wediodiningrat Mental Hospital Lawang District, Malang District, East Java Province. The qualitative research method is constructivist paradigm with a case study approach, the data collection methods are observation, in-depth interviews, documentation, and audio-visual material. The data analysis technique creates and organizes files, reads the entire text, makes marginal notes, forms the initial code, describes the case and its context, uses categorical aggregation, uses direct interpretation, presents an in-depth picture of cases using narration, and images. The validity of the data is triangulation and member check. The results of the post-pasung ODGJ therapeutic communi
这项研究的目的是想知道在东爪哇省马朗省朗省的瓦希里霍人灵魂街道上,卫生保健专业人士如何与ODGJ后帕斯通患者交流。定性研究方法以案例研究为范例,其数据收集方法包括观察、深入采访、计数和视听材料。数据分析技术创建和组织文件,阅读整篇文章,创建旁注,创建初始代码,描述性和上下文,使用类别同意,使用现场解释,用叙述和图片呈现案例的深层图景。数据验证三角测量和检查。在Wonorejo村灵魂Posyandu,由卫生保健工作者通过由护士协助的心理治疗方法“心灵感应”和“药物治疗”进行的治疗沟通研究结果。心理咨询咨询师是指手摇、凉鞋、胸针和门垫的制作;心理治疗师与berdzikir, bersholawat, balji和祈祷要求;小组活动治疗是让病人参加游戏、社交活动。它与符号相互作用理论的相关性,语言和相互作用是一种系统,可以在精神病学家、护士和病人之间提供有意义的符号,即由卫生保健工作者和ODGJ患者所代表的自我的概念具有从他人的观点的价值。另一方面,社区的概念是,卫生工作者和家庭是最接近ODGJ患者的人,而另一种普遍认为,社区内的社区密切关注他们,外部社区歧视他们。关键词:治疗通讯、telepsychiatry odgj pascapasung,符号互动理论治疗COMMUNICATION OF HEALTH)该剧FOR PEOPLE WITH精神障碍邮报股票ABSTRACTThe研究之目的是要发现如何治疗COMMUNICATION OF HEALTH) personnel on post-pasung odgj病人at《Wonorejo Posyandu村的灵魂,Singosari Subdistrict摄政,可怜的美国DSSJ guided by Radjiman博士心理Wediodiningrat旺区,可怜的区,东爪哇省医院。案例研究方法是一种框架结构,数据收集方法是观察、内部面试、文档和视听材料。数据分析创意和组织文件,参考全部文本,边际注释,描述最初的案例及其背景,uses类别类别,uses direct解释性,通过narration和images呈现cases的内页图片。数据的有效性是三角测量和检查。在Wonorejo村的Posyandu灵魂传播学研究的结果是由一位精神科医生通过护理、心灵治疗和药物治疗对健康工作人员的治疗和治疗结果而引起的。护士交流治疗,治疗方法是方便的,namely做抹布,凉鞋,漂白剂和马茨;对美德、祈祷、批评和祈祷需求的心理治疗;治疗组的活动是激发患者发挥,社交。这是一个系统,可以提供精神关系、护士和耐心之间的联系社会的概念,在另一个方面,是健康的工作人员和家庭是最接近他们的人,在这个区域观察的其他人与他们接触,以及外部的社区对他们进行了刑事分析。治疗交流,心灵心理学,odgj后pasung,共生理论
{"title":"KOMUNIKASI TERAPEUTIK TENAGA KESEHATAN TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA PASCA PASUNG(STUDI KASUS KOMUNIKASI TERAPEUTIK ODGJ PASCA PASUNG)","authors":"Sri Wahyuningsih, Susanne Dinda, Jenny Ratna Suminar, Yanti Setianti","doi":"10.26714/JKJ.7.1.2019.47-60","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.7.1.2019.47-60","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui bagaimana komunikasiterapeutik tenaga kesehatan terhadappasien ODGJ pasca pasung di Posyandu Jiwa desa Wonorejo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang provinsi Jawa Timur. Metode penelitiannya kualitatif berparadigma konstruktivis dengan pendekatan studi kasus, metode pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara mendalam, dukumentasi, dan bahan audio visual. Teknik analisis datanya menciptakan dan mengorganisasikan file, membaca seluruh teks, membuat catatan pinggir, membentuk kode awal, mendiskripsikan kasus dan konteksnya, menggunakan agregasi kategorikal, menggunakan penafsiran langsung, menyajikan gambaran mendalam kasus menggunakan narasi, dan gambar. Validitas datanya triangulasi dan member check. Hasil penelitian komunikasi terapeutik ODGJ pasca pasung di Posyandu Jiwa desa Wonorejo yang dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui pendekatan komunikasi terapeutik psikiater yang dibantu perawat adalah telepsychiatry dan terapi obat. Komunikasi terapeutik perawat yang dibantu kader jiwa adalah handycraft yaitu pembuatan kemoceng, sandal, bros, dan keset; Terapi psikoreligius dengan berdzikir, bersholawat, mengaji, dan tuntutan sholat; dan Terapi Aktivitas Kelompok adalah mengajak pasien bermain, bersosialisasi. Relevansi dengan teori Interaksi Simbolik, konsep pikiran bahwa bahasa dan interaksi adalah suatu sistem yang dapat memberikan simbol-simbol bermakna diantara hubungan psikiater, perawat, dan pasien, konsep diri bahwa setiap diri yang diperankan oleh tenaga kesehatan dan pasien ODGJ mempunyai nilai dari pandangan orang lain. Konsep masyarakat, pada particular other, bahwa tenaga kesehatan dan keluarga adalah orang yang paling dekat keberadaannya terhadap pasien ODGJ, sedangkan generalized other bahwa masyarakat wilayah dalam memandang ODGJ dekat dengan mereka, masyarakat wilayah luar mendiskriminasikan mereka. Kata kunci: Komunikasi terapeutik, telepsychiatry, odgj pascapasung, teori interaksi simbolik THERAPEUTIC COMMUNICATION OF HEALTH WORKER FOR PEOPLE WITH MENTAL DISORDERS POST PASUNG ABSTRACTThe purpose of the study was to find out how therapeutic communication of health personnel on post-pasung ODGJ patients at the Posyandu Jiwa village in Wonorejo, Singosari Subdistrict, Malang Regency as a DSSJ guided by Dr. Radjiman Wediodiningrat Mental Hospital Lawang District, Malang District, East Java Province. The qualitative research method is constructivist paradigm with a case study approach, the data collection methods are observation, in-depth interviews, documentation, and audio-visual material. The data analysis technique creates and organizes files, reads the entire text, makes marginal notes, forms the initial code, describes the case and its context, uses categorical aggregation, uses direct interpretation, presents an in-depth picture of cases using narration, and images. The validity of the data is triangulation and member check. The results of the post-pasung ODGJ therapeutic communi","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87939382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-11DOI: 10.26714/JKJ.5.2.2017.107-114
Suwanti Suwanti, A. Wakhid, Taufikurrahman Taufikurrahman
Kualitas hidup merupakan keadaan dimana seseorang mendapatkan kepuasan atau kenikmatan dalam kehidupan sehari-hari. Indikator dari kualitas hidup diantaranya yaitu, dimensi kesehatan fisik, dimensi kesejahteran pisikologis, dimensi hubungan sosial, dan dimensi kesehatan lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Ambarawa. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan populasi81 respondendan jumlah sampel 41 responden diambil menggunakan metode accidental sampling. Alat pengambilan data menggunakan skala kualitas hidup dari WHOQOL-BREF. Analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dilihat dari dimensi kesehatan fisik memiliki kualitas hidup buruk, yaitu sebanyak 23 orang (56,1%). Dimensi kesehatan psikologi memiliki kualitas hidup buruk, yaitu sebanyak 24 orang (58,5%). Dimensi hubungan sosial memiliki kualitas hidup baik, yaitu sebanyak 21 orang (51, 2%). Dimensi lingkungan memiliki kualitas hidup baik, yaitu sebanyak 22 orang (53,7. Gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa memiliki kualitas hidup buruk sebanyak 25 orang (61,0%), sedangkan 16 orang responden (39, 0%) memiliki kualitas hidupbaik. Keluarga lebih mengetahui pentingnya dukungan dan motivasi keluarga maupun kerabat selama terapi hemodialisa sehingga dapat meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasien yang lebih tinggi. Kata kunci: kualitas hidup, gagal ginjal kronik, hemodialisa DESCRIPTION OF LIFE QUALITY OF THE PATIENTS SUFFERING FROM CHRONIC RENAL FAILURE WHO WENT UNDERHEMODIALYSIS ABSTRACTQuality of life is a codition where a person gainssatisfaction or enjoyment in everyday life. The indicators of the quality of life, are dimension of physical health, dimension of psychological, social dimension, dimension of environmental health. The aim of the study to knowthe description of life quality of the patients suffering from chronic renal failure who went underhemodialysis inAmbarawa General Hospital. Method of the study used a descriptive method with population 81 respondent and 41 respondents as the samples taken by using accidental sampling method. The data collecting tool used the life quality scale of WHOQOL-BREF. Data analysis used SPSS version 23. 0. Finding of the study the description of the quality of life of patients with chronic renal failure seen from the physical health dimension had a poor quality of life, as many as 23 people (56.1%). Thedimension of psychology health had a poor quality of life, namely as many as 24 people (58.5%). The dimensions of social relations have a good quality of life, as many at 21 people (51.2%). The environmental dimension has a good quality of life, as many at 22 people (53.7%). The description of the quality of life of patients suffering from chronic renal failure undergoing hemodialysis have a poor quality of life of 25
{"title":"GAMBARAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA","authors":"Suwanti Suwanti, A. Wakhid, Taufikurrahman Taufikurrahman","doi":"10.26714/JKJ.5.2.2017.107-114","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.5.2.2017.107-114","url":null,"abstract":"Kualitas hidup merupakan keadaan dimana seseorang mendapatkan kepuasan atau kenikmatan dalam kehidupan sehari-hari. Indikator dari kualitas hidup diantaranya yaitu, dimensi kesehatan fisik, dimensi kesejahteran pisikologis, dimensi hubungan sosial, dan dimensi kesehatan lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Ambarawa. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan populasi81 respondendan jumlah sampel 41 responden diambil menggunakan metode accidental sampling. Alat pengambilan data menggunakan skala kualitas hidup dari WHOQOL-BREF. Analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dilihat dari dimensi kesehatan fisik memiliki kualitas hidup buruk, yaitu sebanyak 23 orang (56,1%). Dimensi kesehatan psikologi memiliki kualitas hidup buruk, yaitu sebanyak 24 orang (58,5%). Dimensi hubungan sosial memiliki kualitas hidup baik, yaitu sebanyak 21 orang (51, 2%). Dimensi lingkungan memiliki kualitas hidup baik, yaitu sebanyak 22 orang (53,7. Gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa memiliki kualitas hidup buruk sebanyak 25 orang (61,0%), sedangkan 16 orang responden (39, 0%) memiliki kualitas hidupbaik. Keluarga lebih mengetahui pentingnya dukungan dan motivasi keluarga maupun kerabat selama terapi hemodialisa sehingga dapat meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasien yang lebih tinggi. Kata kunci: kualitas hidup, gagal ginjal kronik, hemodialisa DESCRIPTION OF LIFE QUALITY OF THE PATIENTS SUFFERING FROM CHRONIC RENAL FAILURE WHO WENT UNDERHEMODIALYSIS ABSTRACTQuality of life is a codition where a person gainssatisfaction or enjoyment in everyday life. The indicators of the quality of life, are dimension of physical health, dimension of psychological, social dimension, dimension of environmental health. The aim of the study to knowthe description of life quality of the patients suffering from chronic renal failure who went underhemodialysis inAmbarawa General Hospital. Method of the study used a descriptive method with population 81 respondent and 41 respondents as the samples taken by using accidental sampling method. The data collecting tool used the life quality scale of WHOQOL-BREF. Data analysis used SPSS version 23. 0. Finding of the study the description of the quality of life of patients with chronic renal failure seen from the physical health dimension had a poor quality of life, as many as 23 people (56.1%). Thedimension of psychology health had a poor quality of life, namely as many as 24 people (58.5%). The dimensions of social relations have a good quality of life, as many at 21 people (51.2%). The environmental dimension has a good quality of life, as many at 22 people (53.7%). The description of the quality of life of patients suffering from chronic renal failure undergoing hemodialysis have a poor quality of life of 25 ","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77332178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-11DOI: 10.26714/jkj.5.2.2017.103-106
D. Rochmawati, N. Abdussamad
Praktek klinik memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam mencapai keberhasilan dalam proses pendidikan. Pengalaman klinik yang pertama kali merupakan pengalaman yang paling menyebabkan cemas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara respon koping dengan kecemasan mahasiswa S1 keperawatan pada saat pertama kali praktik dirumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental dengan studi korelasi. Jumlah responden sebanyak 64 orang dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa dari sebagian besar responden memiliki berumur 18-19 tahun sebanyak 89,10% dan berjenis kelamin yaitu sebagian besar memiliki jenis kelamin perempuan sebanyak 89.10%. Hasil menunjukan bahwa 51,6 % responden mempunyai respon koping maladaptif dan 60.9 % responden mempunyai cemas sedang. Tidak ada hubungan antara respon koping dengan kecemasan mahasiswa S1 keperawatan pertama saat kali praktik di rumah sakit p value 0,081 (>0,05) Kata kunci : Kecemasan, Non eksperimental, Purposive sampling RELATIONSHIP BETWEEN THE RESPONSE WITH THE ANXIETY OF NURSING S1 STUDENTS AT THE FIRST TIME OF HOSPITAL PRACTICES ABSTRACTClinical practice provides learning experiences to students in achieving success in the education process. The first clinical experience was the most worrying experience. The purpose of this study was to determine the relationship between coping responses and the anxiety of nursing undergraduate students at the time of their first practice in the hospital. This research is a non-experimental quantitative study with correlation studies. The number of respondents was 64 people with a purposive sampling technique. Based on the results of the analysis, it was found that from the majority of respondents having an age of 18-19 years as many as 89.10% and having sex, most of them had female sex as much as 89.10%. The results showed that 51.6% of respondents had maladaptive coping responses and 60.9% of respondents had moderate anxiety. There is no relationship between coping responses and the anxiety of the first nursing S1 students when they practice at the hospital p value 0.081 (> 0.05) Keywords: Anxiety, Non-experimental, Purposive sampling
诊所的实践为学生提供了在教育过程中取得成功的学习经验。临床的第一次经历是最焦虑的一次。本研究的目的是确定在医院首次执诊期间引起昏迷反应和护理本科生焦虑之间的联系。本研究是一种非实验的定量研究与相关研究。有64人有采样技术。根据分析,大多数受访者的年龄为18-19岁,年龄为89.10%,而大多数人的性别为89.10%。结果显示,51.6%的受访者对矛盾反应有反应,60% %的受访者有焦虑。没有应对反应和焦虑之间的关系在医院护理本科生时第一次实践价值0,081 (p > 0。05)关键词:焦虑、非实验性,抽样Purposive之间关系《焦虑的反应与护理学士学生在医院之第一次实践ABSTRACTClinical实践provides学习对学生experiences in achieving success》和《教育的过程。第一种最可怕的体验。这项研究的目的是确定在住院期间的反应和初学护理学生之间的关系。这项研究是一种非实验量与相关研究。负责任的人数是64人,有采样技术。根据分析结果,人们发现大多数责任涉及18到19年的时间,有89.10%的时间发生性行为,其中大多数人有89.10%的女性性行为。结果显示,55.6%的受访者有马拉的应对措施,60%的受访者有温和的焦虑。在医院p值081(> 0.05)练习时,第一名护士和初学学生之间没有关系:焦虑、非实验、采样
{"title":"HUBUNGAN ANTARA RESPON KOPING DENGAN KECEMASAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN SAAT PERTAMA KALI PRAKTIK DIRUMAH SAKIT","authors":"D. Rochmawati, N. Abdussamad","doi":"10.26714/jkj.5.2.2017.103-106","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.5.2.2017.103-106","url":null,"abstract":"Praktek klinik memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam mencapai keberhasilan dalam proses pendidikan. Pengalaman klinik yang pertama kali merupakan pengalaman yang paling menyebabkan cemas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara respon koping dengan kecemasan mahasiswa S1 keperawatan pada saat pertama kali praktik dirumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental dengan studi korelasi. Jumlah responden sebanyak 64 orang dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa dari sebagian besar responden memiliki berumur 18-19 tahun sebanyak 89,10% dan berjenis kelamin yaitu sebagian besar memiliki jenis kelamin perempuan sebanyak 89.10%. Hasil menunjukan bahwa 51,6 % responden mempunyai respon koping maladaptif dan 60.9 % responden mempunyai cemas sedang. Tidak ada hubungan antara respon koping dengan kecemasan mahasiswa S1 keperawatan pertama saat kali praktik di rumah sakit p value 0,081 (>0,05) Kata kunci : Kecemasan, Non eksperimental, Purposive sampling RELATIONSHIP BETWEEN THE RESPONSE WITH THE ANXIETY OF NURSING S1 STUDENTS AT THE FIRST TIME OF HOSPITAL PRACTICES ABSTRACTClinical practice provides learning experiences to students in achieving success in the education process. The first clinical experience was the most worrying experience. The purpose of this study was to determine the relationship between coping responses and the anxiety of nursing undergraduate students at the time of their first practice in the hospital. This research is a non-experimental quantitative study with correlation studies. The number of respondents was 64 people with a purposive sampling technique. Based on the results of the analysis, it was found that from the majority of respondents having an age of 18-19 years as many as 89.10% and having sex, most of them had female sex as much as 89.10%. The results showed that 51.6% of respondents had maladaptive coping responses and 60.9% of respondents had moderate anxiety. There is no relationship between coping responses and the anxiety of the first nursing S1 students when they practice at the hospital p value 0.081 (> 0.05) Keywords: Anxiety, Non-experimental, Purposive sampling","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"67 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83961625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-11DOI: 10.26714/JKJ.5.2.2017.72-76
Haidir Syafrullah, Cucu Rokayah, Resti Nurdini
Kepercayaan diri adalah suatu sikap, perasaan yakin atas kemampuan diri sendiri. Mahasiswa dengan kepercayaan diri positif memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan dalam hidup, tidak akan mudah menyerah dan mudah mengalami kecemasan dalam menghadapi kesulitan pada saat menyusun skripsi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri dengan tingkat kecemasan.Metode penelitian bersifat deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian sebanyak 70 sampel dengan metodetotal sampling. Instrumen penelitian berupa kuisioner kepercayaan diri Lauster dan kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepercayaan diri positif 35 orang (50%) dan tingkat kecemasan berat 9 orang (12,86%) serta terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan tingkat kecemasan (p-value = 0,009), mahasiswa kelas alih tranfer tingkat akhir program studi sarjana keperawatan di STIKes Dharma Husada Bandung. Saran untuk institusi pendidikan melalui pembimbing akademik dapat memberikan lebih banyak motivasi dan sugesti positif terhadap mahasiswa yang tengah menyusun skripsi dan diadakan bimbingan dan konseling kepada mahasiswa. Kata Kunci: Kepercayaan Diri, Tingkat Kecemasan THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONFIDENCE AND ANXIETY LEVEL ON THE STUDENT OF LAST GRADE BACHELOR PROGRAMME IN NURSING WHO WERE IN THE TRANSFERRED-CLASS AT DHARMA HUSADA BANDUNG INSTITUTE OF HEALTH SCIENCE ABSTRACTSelf-confidence is a certain attitude or feeling of self-assurance. Students with positive self-confidence have the ability to achieve goals in their life. They would not give up nor easily experience anxiety, when facing difficulties at the time of preparing their thesis. The study aimed to determine the relationship between self-confidence and the level of anxiety. The research method was descriptive correlation with cross-sectional approach. The research population was 70 samples and total sampling method was used. The research instruments were Lauster self-confidence questionnaire and anxiety level questionnaire with DASS (Depression Anxiety Stress Scale) measurement scale. The results showed that 35 people (35%) positive self-confidence leveland 12.86% with very heavy anxiety level and significant correlation between self-confidence and the level of anxiety (p-value = 0.009) on the students of Dharma Husada Bandung Institute of Health Science who were in the transferred-class at their final semester. The research suggested the educational institutions, through the supervisors, to provide more positive motivations and suggestions for the students who were in their thesis preparation and to held counseling for the students with very heavy anxiety level. Keywords: Anxiety Level, Self Confidence
自信是一种态度,一种对自己能力的自信。积极自信的学生有能力在生活中达到目标,不会轻易放弃,也不会在写论文时面对困难时感到焦虑。研究的目的是确定自信和焦虑程度之间的关系。研究方法与分段方法相关。研究人群研究了70个样本,都是方办法抽样的。调查工具是软膏自信问卷和DASS问卷。研究结果显示,35人(50%)和9人的高焦虑程度(12.86%)以及自信与焦虑程度(p-value = 0.009)之间存在显著的联系。通过学术顾问对机构教育的建议可以为那些撰写论文并为学生提供指导和咨询的学生提供更多的动力和积极的建议。关键词:自信,焦虑程度《学生手册》上看到和焦虑水平之间关系最后在护理等级单身汉计划署世界卫生组织在《达摩TRANSFERRED-CLASS AT萨达万隆INSTITUTE OF HEALTH SCIENCE ABSTRACTSelf-confidence)是一个确定self-assurance的态度或感觉。以积极自信为导向的学生有能力实现人生目标。当他们在准备论文的时候遇到困难时,他们既不会放弃,也不会轻易放弃焦虑的体验。研究可以确定自我自信和焦虑症之间的关系。这项研究的方法是通过跨部门的接近来描述相关性。研究人口是70个样本,总样本是用完了的。这项研究的仪器是较低的自我保证问题和焦虑水平的问题,即减少紧张的负担。The results那里那35人(35%)积极看到leveland 12 . 86%的非常重的焦虑水平和相关看到之间浓厚和焦虑水平》(p-value = 0.009)在《达摩萨达万隆学生健康科学研究所世卫组织在《transferred-class在学期期末考的结果。《教育研究suggested institutions,穿过supervisors to。更多积极motivations and suggestions #学生在他们的论文准备和谁一起去牵着咨询的学生非常沉重的焦虑水平。安装:焦虑水平,赛尔夫广
{"title":"HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA KELAS ALIH TRANSFER PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN","authors":"Haidir Syafrullah, Cucu Rokayah, Resti Nurdini","doi":"10.26714/JKJ.5.2.2017.72-76","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.5.2.2017.72-76","url":null,"abstract":"Kepercayaan diri adalah suatu sikap, perasaan yakin atas kemampuan diri sendiri. Mahasiswa dengan kepercayaan diri positif memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan dalam hidup, tidak akan mudah menyerah dan mudah mengalami kecemasan dalam menghadapi kesulitan pada saat menyusun skripsi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri dengan tingkat kecemasan.Metode penelitian bersifat deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian sebanyak 70 sampel dengan metodetotal sampling. Instrumen penelitian berupa kuisioner kepercayaan diri Lauster dan kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepercayaan diri positif 35 orang (50%) dan tingkat kecemasan berat 9 orang (12,86%) serta terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan tingkat kecemasan (p-value = 0,009), mahasiswa kelas alih tranfer tingkat akhir program studi sarjana keperawatan di STIKes Dharma Husada Bandung. Saran untuk institusi pendidikan melalui pembimbing akademik dapat memberikan lebih banyak motivasi dan sugesti positif terhadap mahasiswa yang tengah menyusun skripsi dan diadakan bimbingan dan konseling kepada mahasiswa. Kata Kunci: Kepercayaan Diri, Tingkat Kecemasan THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONFIDENCE AND ANXIETY LEVEL ON THE STUDENT OF LAST GRADE BACHELOR PROGRAMME IN NURSING WHO WERE IN THE TRANSFERRED-CLASS AT DHARMA HUSADA BANDUNG INSTITUTE OF HEALTH SCIENCE ABSTRACTSelf-confidence is a certain attitude or feeling of self-assurance. Students with positive self-confidence have the ability to achieve goals in their life. They would not give up nor easily experience anxiety, when facing difficulties at the time of preparing their thesis. The study aimed to determine the relationship between self-confidence and the level of anxiety. The research method was descriptive correlation with cross-sectional approach. The research population was 70 samples and total sampling method was used. The research instruments were Lauster self-confidence questionnaire and anxiety level questionnaire with DASS (Depression Anxiety Stress Scale) measurement scale. The results showed that 35 people (35%) positive self-confidence leveland 12.86% with very heavy anxiety level and significant correlation between self-confidence and the level of anxiety (p-value = 0.009) on the students of Dharma Husada Bandung Institute of Health Science who were in the transferred-class at their final semester. The research suggested the educational institutions, through the supervisors, to provide more positive motivations and suggestions for the students who were in their thesis preparation and to held counseling for the students with very heavy anxiety level. Keywords: Anxiety Level, Self Confidence","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87445487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-11DOI: 10.26714/JKJ.5.2.2017.96-102
Arentha Ayu Pitakasari, Kandar Kandar, Agung Pambudi
Game online adalah jenis permainan komputer yang memanfaatkan jaringan komputer. Permainan pada game online kebanyakan menampilkan adegan agresif yang secara tanpa sadar perilaku agresif tersebut akan terekam dalam memori alam bawah sadar remaja sehingga sikap agresif pada remaja begitu mudah terbentuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan game online berunsur kekerasan terhadap kejadian perilaku agresif pada remaja di Kelurahan Bulustalan Semarang. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dan sampel diambil secara total dari populasi yang berjumlah 42 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji statistik Chi – Square tabel 2 x 2. Uji Chi – Square didapatkan nilai p = 0.733, p > 0.005 disimpulkan tidak ada hubungan paparan game online berunsur kekerasan terhadap kejadian perilaku agresif pada remaja di Kelurahan Bulustalan Semarang. Responden yang sering terpapar game online berunsur kekerasan berjumlah 31 responden ( 73,8%) dan yang jarang berjumlah 11 responden (26,2%). Responden yang berperilaku tidak agresif agresif berjumlah 25 responden (59,5%) dan responden yang berperilaku agresif berjumlah 17 responden (40,5%). Kata kunci: Game online, perilaku agresif RELATIONSHIP OF ONLINE GAME EXPOSURE TO VIOLENCE TOWARDS AGRESSIVE BEHAVIOR IN ADOLESCENTS ABSTRACTThe online game is a type of computer games that utilize a computer network. Most online games on games featuring aggressive scenes that are unknowingly aggressive behavior will be recorded in the memory of the unconscious teenager so aggressive attitude on adolescent so easily formed. This research goal to know the relationship of exposure to online gaming fraternity violence against the incidence of aggressive behavior in teenagers in Bulustalan village. This research is a descriptive analytic with cross sectional approach and samples taken in total from a population numbering 42 respondents. Data taken by a questionnaire and analyzed using statistical test of Fisher. Fisher obtained value p = 0.733 p>0,005 concluded there is no relationship of exposure to online gaming fraternity violence against the incidence of aggressive behavior in teenagers in Bulustalan village. Respondents who were often exposed to online gaming fraternity violence amounted to 31 (73,8%) and respondents who seldom numbered 11 respondents (26.2%). Respondents who don’t behave aggressively aggressive totaled 25 respondents (59,5%) and respondents who behave aggressively totaled 17respondents (40.5%). Keywords: online game, aggressive behavior
{"title":"HUBUNGAN PAPARAN GAME ONLINE BERUNSUR KEKERASAN TERHADAP KEJADIAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA","authors":"Arentha Ayu Pitakasari, Kandar Kandar, Agung Pambudi","doi":"10.26714/JKJ.5.2.2017.96-102","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.5.2.2017.96-102","url":null,"abstract":"Game online adalah jenis permainan komputer yang memanfaatkan jaringan komputer. Permainan pada game online kebanyakan menampilkan adegan agresif yang secara tanpa sadar perilaku agresif tersebut akan terekam dalam memori alam bawah sadar remaja sehingga sikap agresif pada remaja begitu mudah terbentuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan game online berunsur kekerasan terhadap kejadian perilaku agresif pada remaja di Kelurahan Bulustalan Semarang. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dan sampel diambil secara total dari populasi yang berjumlah 42 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji statistik Chi – Square tabel 2 x 2. Uji Chi – Square didapatkan nilai p = 0.733, p > 0.005 disimpulkan tidak ada hubungan paparan game online berunsur kekerasan terhadap kejadian perilaku agresif pada remaja di Kelurahan Bulustalan Semarang. Responden yang sering terpapar game online berunsur kekerasan berjumlah 31 responden ( 73,8%) dan yang jarang berjumlah 11 responden (26,2%). Responden yang berperilaku tidak agresif agresif berjumlah 25 responden (59,5%) dan responden yang berperilaku agresif berjumlah 17 responden (40,5%). Kata kunci: Game online, perilaku agresif RELATIONSHIP OF ONLINE GAME EXPOSURE TO VIOLENCE TOWARDS AGRESSIVE BEHAVIOR IN ADOLESCENTS ABSTRACTThe online game is a type of computer games that utilize a computer network. Most online games on games featuring aggressive scenes that are unknowingly aggressive behavior will be recorded in the memory of the unconscious teenager so aggressive attitude on adolescent so easily formed. This research goal to know the relationship of exposure to online gaming fraternity violence against the incidence of aggressive behavior in teenagers in Bulustalan village. This research is a descriptive analytic with cross sectional approach and samples taken in total from a population numbering 42 respondents. Data taken by a questionnaire and analyzed using statistical test of Fisher. Fisher obtained value p = 0.733 p>0,005 concluded there is no relationship of exposure to online gaming fraternity violence against the incidence of aggressive behavior in teenagers in Bulustalan village. Respondents who were often exposed to online gaming fraternity violence amounted to 31 (73,8%) and respondents who seldom numbered 11 respondents (26.2%). Respondents who don’t behave aggressively aggressive totaled 25 respondents (59,5%) and respondents who behave aggressively totaled 17respondents (40.5%). Keywords: online game, aggressive behavior","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81960304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-11DOI: 10.26714/jkj.5.2.2017.77-81
Hana Nur Rahmawati, Muhammad Khabib Burhanuddin Iqomh, H. Hermanto
Internet merupakan rangkaian komputer yang terhubung dalam beberapa rangkaian jaringan. Salah satudi antaranya yaitu media sosial yang merupakan situs dimana seseorang bias membuat Web page pribadi kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Penggunaan media social sangat mempengaruhi aktivitas seseorang, salah satunya adalah motivasi belajar remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media social dengan motivasi belajar remaja di SMAN 1 Gringsing. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian sebanyak 239 responden. Pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara durasi penggunaan media sosial dengan motivasi belajar remaja di SMAN 1 Gringsing responden yang menggunakan durasi media sosial dengan jumlah paling banyak masuk dalam kategori durasi rendah yaitu 152 responden (63,6%) dan responden motivasi belajar rata-rata masuk dalam kategori motivasi belajar sedang dengan jumlah 176 responden (73,6%) dengan ρ-value = 0,000 <α (0,05). Remaja sebaiknya mampu menyesuaikan waktu penggunaan media sosial dengan baik sehingga tidak lalai terhadap tugasnya sebagai pelajar. Kata Kunci: Media sosial, motivasi belajar. RELATIONSHIP OF DURATION OF USE OF SOCIAL MEDIA WITH TEEN LEARNING MOTIVATION ABSTRACTThe internet is a series of computers that are connected in a series of networks. One of them is social media, which is a site where someone can create a personal Web page and then connect with friends to share information and communicate. The use of social media greatly influences a person's activities, one of which is the motivation to learn teenagers. The purpose of this study was to determine the relationship between the duration of the use of social media and the motivation to learn adolescents at Gringsing 1 Public High School. The design used is descriptive correlation with cross sectional approach. The sample in the study were 239 respondents. Sampling uses Simple Random Sampling. The results showed that there was a relationship between the duration of the use of social media and the motivation to learn adolescents at SMAN 1 Gringsing respondents who used the duration of social media with the highest number included in the low duration category of 152 respondents (63.6%) and respondents average learning motivation included in the category of moderate learning motivation with a total of 176 respondents (73.6%) with ρ-value = 0,000 <α (0.05). Teenagers should be able to adjust the time of using social media so that they are not negligent about their duties as students. Keywords: Social media, learning motivation.
互联网是一系列网络中的计算机连接。其中之一就是社交媒体,在这个网站上,一个人有偏见地创建一个个人主页,然后与朋友们连接,分享信息和交流。社交媒体的使用极大地影响着一个人的活动,其中之一就是青少年学习的动力。本研究的目的是确定社交媒体使用时间与《奇异1》的青少年学习动机之间的关系。所使用的设计是与分段法方法相关的描述性设计。239名受访者的研究样本。采用简单的随机抽样取样。有研究结果表明,社交媒体的使用时长和青少年学习动机之间的关系在斯曼1 Gringsing受访者的使用时长和人数最多的社交媒体进入低152的受访者(63,6%时长)类别,受访者平均进入动力类别学习的动机在176受访者(73,6%)数量与ρ-value =万<α(0。05)。青少年应该能够调整社交媒体的使用时间,以免忽视他们作为学生的责任。关键词:社交媒体,学习动机。利用社交媒体与青少年学习动机动机的相互作用,互联网是连接网络网络的一系列计算机。其中之一是社交媒体,一个网站,有人可以创建一个个人网页页面,然后与朋友分享信息和通信。利用优秀的社交媒体影响一个人的活动,这是激励学习青少年的动力。这项研究的目的是确定社交媒体的利用和在一所公立高中学习青少年的动机之间的关系。厕所设计与交叉接近描述相关。研究中的样本有239人。简单随机抽样的uses样本。results那里的持续》之间有一个关系是利用社交媒体和《motivation》要学的青少年at斯曼1 Gringsing respondents世卫组织过去《社交媒体持续included in with The最高数字之低持续类别152 respondents(63 . 6%)和respondents平均学习motivation included in The类别176 of温和派都会完全学习motivation with a of respondents(73 . 6%)和ρ-value = 0.01至0.05万<α()。青少年应该能够利用社交媒体的时间,这样他们就不会像学生一样对自己的乳房感到不安。社交媒体,学习动力。
{"title":"HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA","authors":"Hana Nur Rahmawati, Muhammad Khabib Burhanuddin Iqomh, H. Hermanto","doi":"10.26714/jkj.5.2.2017.77-81","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.5.2.2017.77-81","url":null,"abstract":"Internet merupakan rangkaian komputer yang terhubung dalam beberapa rangkaian jaringan. Salah satudi antaranya yaitu media sosial yang merupakan situs dimana seseorang bias membuat Web page pribadi kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Penggunaan media social sangat mempengaruhi aktivitas seseorang, salah satunya adalah motivasi belajar remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media social dengan motivasi belajar remaja di SMAN 1 Gringsing. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian sebanyak 239 responden. Pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara durasi penggunaan media sosial dengan motivasi belajar remaja di SMAN 1 Gringsing responden yang menggunakan durasi media sosial dengan jumlah paling banyak masuk dalam kategori durasi rendah yaitu 152 responden (63,6%) dan responden motivasi belajar rata-rata masuk dalam kategori motivasi belajar sedang dengan jumlah 176 responden (73,6%) dengan ρ-value = 0,000 <α (0,05). Remaja sebaiknya mampu menyesuaikan waktu penggunaan media sosial dengan baik sehingga tidak lalai terhadap tugasnya sebagai pelajar. Kata Kunci: Media sosial, motivasi belajar. RELATIONSHIP OF DURATION OF USE OF SOCIAL MEDIA WITH TEEN LEARNING MOTIVATION ABSTRACTThe internet is a series of computers that are connected in a series of networks. One of them is social media, which is a site where someone can create a personal Web page and then connect with friends to share information and communicate. The use of social media greatly influences a person's activities, one of which is the motivation to learn teenagers. The purpose of this study was to determine the relationship between the duration of the use of social media and the motivation to learn adolescents at Gringsing 1 Public High School. The design used is descriptive correlation with cross sectional approach. The sample in the study were 239 respondents. Sampling uses Simple Random Sampling. The results showed that there was a relationship between the duration of the use of social media and the motivation to learn adolescents at SMAN 1 Gringsing respondents who used the duration of social media with the highest number included in the low duration category of 152 respondents (63.6%) and respondents average learning motivation included in the category of moderate learning motivation with a total of 176 respondents (73.6%) with ρ-value = 0,000 <α (0.05). Teenagers should be able to adjust the time of using social media so that they are not negligent about their duties as students. Keywords: Social media, learning motivation.","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82040138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-11DOI: 10.26714/JKJ.5.2.2017.82-86
Fandi Muhbar, D. Rochmawati
Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang bisa mempengaruhi emosi seseorang, proses berpikir, khawatir, gelisah dan takut. Stres dapat terjadi pada siapa pun dan di mana pun, termaksud pada guru yang berada di SLB. Setiap guru mengalami stres dari berbagai macam sumber seperti beban kerja yang terlalu berat, sampai dengan kondisi kerja yang tidak memuaskan. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Jumlah responden sebanyak 30 orang dengan teknik total sampling. Data yang diperoleh diolah secara statistic dengan menggunakan uji spearman. Penelitian dengan jumlah responden 30 guru di dapatkan hasil hubungan antara tingakat stres dengan beban kerja guru SLB, diperoleh significancy 0,044 (p value<0,05). Diharapkan ada upaya yang dapat diberikan untuk mengurangi tingkat stres dan beban kerja guru tersebut. Kata kunci: Tingkat stres, Beban kerja, SLB THE RELATIONSHIP BETWEEN LEVEL STRESS WITH WORKLOAD OF TEACHERS IN EXTRAORDINARY SCHOOL ABSTRACTStress is a condition of tension that can make a person's emotions, thought process,worry, anxiety and fear. Stress can happen to anyone and anywhere, including on teachers in extraordinary schools.Every teacher under stress from a variety of sources such as the workload is too heavy, to the working conditions unsatisfactory. This is an analytical observational study with cross sectional design. The data were collected using questionnaire and interview. There were 30 respondents obtained using total sampling technique. The obtained data were analyzed statistically using Spearman correlational test. The research with respondents 30 teachers obtained the relationship between stress levels with the workload of teachers in extraordinary school obtained significant 0,44 (p value<0,05. Expected efforts can be given to reduce the stress level and the workload of the teacher. Keywords: Stress levels, workload, extraordinary schools
{"title":"HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN BEBAN KERJA GURU DI SEKOLAH LUAR BIASA","authors":"Fandi Muhbar, D. Rochmawati","doi":"10.26714/JKJ.5.2.2017.82-86","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.5.2.2017.82-86","url":null,"abstract":"Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang bisa mempengaruhi emosi seseorang, proses berpikir, khawatir, gelisah dan takut. Stres dapat terjadi pada siapa pun dan di mana pun, termaksud pada guru yang berada di SLB. Setiap guru mengalami stres dari berbagai macam sumber seperti beban kerja yang terlalu berat, sampai dengan kondisi kerja yang tidak memuaskan. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Jumlah responden sebanyak 30 orang dengan teknik total sampling. Data yang diperoleh diolah secara statistic dengan menggunakan uji spearman. Penelitian dengan jumlah responden 30 guru di dapatkan hasil hubungan antara tingakat stres dengan beban kerja guru SLB, diperoleh significancy 0,044 (p value<0,05). Diharapkan ada upaya yang dapat diberikan untuk mengurangi tingkat stres dan beban kerja guru tersebut. Kata kunci: Tingkat stres, Beban kerja, SLB THE RELATIONSHIP BETWEEN LEVEL STRESS WITH WORKLOAD OF TEACHERS IN EXTRAORDINARY SCHOOL ABSTRACTStress is a condition of tension that can make a person's emotions, thought process,worry, anxiety and fear. Stress can happen to anyone and anywhere, including on teachers in extraordinary schools.Every teacher under stress from a variety of sources such as the workload is too heavy, to the working conditions unsatisfactory. This is an analytical observational study with cross sectional design. The data were collected using questionnaire and interview. There were 30 respondents obtained using total sampling technique. The obtained data were analyzed statistically using Spearman correlational test. The research with respondents 30 teachers obtained the relationship between stress levels with the workload of teachers in extraordinary school obtained significant 0,44 (p value<0,05. Expected efforts can be given to reduce the stress level and the workload of the teacher. Keywords: Stress levels, workload, extraordinary schools","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"84-85 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89478762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-11DOI: 10.26714/JKJ.5.2.2017.115-123
Livana Ph, S. Sujarwo, Siti Musyarofah, Novi Indrayati
Manusia saat ini banyak yang mengalami gangguan, gangguan fisik ataupun mental yang akan mempengaruhi sosial dan budaya sehari-hari seorang manusia. Gangguan fisik ataupun mental dapat terjadi kepada siapa saja, yang dimana kondisi mental yang mengalami gangguan dapat mempengaruhi kesehatan fisik, sehingga tidak menutup kemungkinan seorang yang mengalami gangguan jiwa juga akan mempunyai penyakit penyerta yang lain. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui gambaran penyakit penyerta terbanyak di ruang Kresno RSJD Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang. Metode penelitian yang digunakan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang ada selama 6 bulan terakhir (Mei-November) sejumlah 284 pasien. Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Adapun besar sampel dalam penelitian ini adalah 284 responden. Penelitian ini dilaksanakan di RSJD Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang di ruang Kresno. Data dianalisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit penyerta terbanyak pasien gangguan jiwa adalah Diabetes Melitus sebanyak 52 pasien, hipertensi sebanyak 43 pasien dan epilepsi sebanyak 40 pasien. Penelitian selanjutnya disarankan meneliti tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit penyerta pada pasien. Kata kunci: Penyakit penyerta, pasien gangguan jiwa DESCRIPTION OF DISEASE DISEASE PATIENTS OF SOUL DISORDERS ABSTRACTHumans today have many disorders, physical or mental disorders that will affect the social and cultural everyday of a human. Physical or mental disorders can occur to anyone, where a mental condition that has an impairment can affect physical health, so that it is possible for a person who has a mental disorder to have other comorbidities. The purpose of this study was to determine the description of the most common comorbidities in the Kresno Room at the RSJD Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang. The research method used is descriptive. The population in this study were all patients who had been in the last 6 months (May-November) totaling 284 patients. The sample technique in this study used total sampling. The sample size in this study was 284 respondents. This research was conducted at the RSJD Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang in the Kresno room. Data were analyzed univariately using frequency distribution. The results showed that the most comorbidities of mental patients were 52 diabetes mellitus patients, 43 patients with hypertension and 40 patients with epilepsy. Further research is suggested to examine the factors that can influence the occurrence of comorbidities in patients. Keywords: co-morbidities, mental patients.
{"title":"GAMBARAN PENYAKIT PENYERTA PASIEN GANGGUAN JIWA","authors":"Livana Ph, S. Sujarwo, Siti Musyarofah, Novi Indrayati","doi":"10.26714/JKJ.5.2.2017.115-123","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.5.2.2017.115-123","url":null,"abstract":"Manusia saat ini banyak yang mengalami gangguan, gangguan fisik ataupun mental yang akan mempengaruhi sosial dan budaya sehari-hari seorang manusia. Gangguan fisik ataupun mental dapat terjadi kepada siapa saja, yang dimana kondisi mental yang mengalami gangguan dapat mempengaruhi kesehatan fisik, sehingga tidak menutup kemungkinan seorang yang mengalami gangguan jiwa juga akan mempunyai penyakit penyerta yang lain. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui gambaran penyakit penyerta terbanyak di ruang Kresno RSJD Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang. Metode penelitian yang digunakan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang ada selama 6 bulan terakhir (Mei-November) sejumlah 284 pasien. Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Adapun besar sampel dalam penelitian ini adalah 284 responden. Penelitian ini dilaksanakan di RSJD Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang di ruang Kresno. Data dianalisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit penyerta terbanyak pasien gangguan jiwa adalah Diabetes Melitus sebanyak 52 pasien, hipertensi sebanyak 43 pasien dan epilepsi sebanyak 40 pasien. Penelitian selanjutnya disarankan meneliti tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit penyerta pada pasien. Kata kunci: Penyakit penyerta, pasien gangguan jiwa DESCRIPTION OF DISEASE DISEASE PATIENTS OF SOUL DISORDERS ABSTRACTHumans today have many disorders, physical or mental disorders that will affect the social and cultural everyday of a human. Physical or mental disorders can occur to anyone, where a mental condition that has an impairment can affect physical health, so that it is possible for a person who has a mental disorder to have other comorbidities. The purpose of this study was to determine the description of the most common comorbidities in the Kresno Room at the RSJD Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang. The research method used is descriptive. The population in this study were all patients who had been in the last 6 months (May-November) totaling 284 patients. The sample technique in this study used total sampling. The sample size in this study was 284 respondents. This research was conducted at the RSJD Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang in the Kresno room. Data were analyzed univariately using frequency distribution. The results showed that the most comorbidities of mental patients were 52 diabetes mellitus patients, 43 patients with hypertension and 40 patients with epilepsy. Further research is suggested to examine the factors that can influence the occurrence of comorbidities in patients. Keywords: co-morbidities, mental patients.","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88562456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}