Pub Date : 2022-05-28DOI: 10.26714/jkj.10.2.2022.285-296
Triyana Harlia Putri, Dora Hesti Azalia
Dampak pandemi menimbulkan berbagai stressor yang menyebabkan kelompok remaja mengalami stres. Ancaman stress yang berkepanjangan berdampak buruk bagi kesehatan mental remaja yang berupa kecemasan hingga depresi. Studi ini memiliki tujuan untuk melihat factor demografis yang mempengaruhi stres pada remaja selama pandemi COVID-19. Pendekatan cross-sectional telah di gunakan dalam studi ini. Populasi dalam studi ini seluruh siswa di Sekolah Menegah Pertama Negeri 3 Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Sampel yang didapatkan sebanyak 264 responden dengan teknik stratified random sampling dengan menetapkan kriteria inklusi. Studi ini menggunakan instrumen kuesioner demografi dan Educational Stress Scale For Adolescents (ESSA) dalam versi Bahasa Indonesia. Analisa bivariat antara demografi dan level stres menggunakan uji Chi-Square. Temuan dalam studi ini dimana remaja selama pandemi sebagian besar remaja merasakan stres pada level rendah sebanyak 41,3%, diikuti level sedang hingga berat. Terdapat korelasi antara perbedaan usia remaja pada anak sekolah dan jenjang kelas dengan stres yang dirasakan remaja selama pandemi COVID-19 (p=<0.05).
{"title":"Faktor yang Memengaruhi Stres pada Remaja Selama Pandemi Covid-19","authors":"Triyana Harlia Putri, Dora Hesti Azalia","doi":"10.26714/jkj.10.2.2022.285-296","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.10.2.2022.285-296","url":null,"abstract":"Dampak pandemi menimbulkan berbagai stressor yang menyebabkan kelompok remaja mengalami stres. Ancaman stress yang berkepanjangan berdampak buruk bagi kesehatan mental remaja yang berupa kecemasan hingga depresi. Studi ini memiliki tujuan untuk melihat factor demografis yang mempengaruhi stres pada remaja selama pandemi COVID-19. Pendekatan cross-sectional telah di gunakan dalam studi ini. Populasi dalam studi ini seluruh siswa di Sekolah Menegah Pertama Negeri 3 Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Sampel yang didapatkan sebanyak 264 responden dengan teknik stratified random sampling dengan menetapkan kriteria inklusi. Studi ini menggunakan instrumen kuesioner demografi dan Educational Stress Scale For Adolescents (ESSA) dalam versi Bahasa Indonesia. Analisa bivariat antara demografi dan level stres menggunakan uji Chi-Square. Temuan dalam studi ini dimana remaja selama pandemi sebagian besar remaja merasakan stres pada level rendah sebanyak 41,3%, diikuti level sedang hingga berat. Terdapat korelasi antara perbedaan usia remaja pada anak sekolah dan jenjang kelas dengan stres yang dirasakan remaja selama pandemi COVID-19 (p=<0.05).","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73629965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-28DOI: 10.26714/jkj.10.2.2022.411-420
Tantri Widyarti Utami, Yunani Sri Astuti, Agustina Agustina, Livana Ph
Pandemi COVID-19 berdampak serius pada individu di seluruh dunia. Pada kondisi ini berbagai masalah psikologis muncul salah satunya adalah stres yang berdampak terhadap penurunan aktifitas fisik ,fungsi tubuh , persepsi tentang kesehatan dan kualitas hidup yang yang buruk, resiko kematian. Stres karena pandemi COVID 19 sangat dirasakan terutama pada pasien komorbid. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh intervensi resiliensi terhadap tingkat stres pasien komorbid di masa pandemi COVID-19. Desain penelitian ini adalah ”Quasi experimental pre-post test with control group” dengan intervensi resiliensi . Responden penelitian ini pasien hipertensi dan diabetes mellitus yang mengalami stres berdasarkan perceived stres scale 10 . Penelitian ini telah dilakukan di provinsi Jawa barat dan Jawa tengah. Jumlah responden sebanyak 90 orang. Menggunakan purposive sampling. Analisis data yang digunakan independent samples t test dan paired samples t test. Hasil penelitian didapatkan adanya penurunan tingkat stres pasien komorbid setelah intervensi resiliensi (p-value= 0,004). Rekomendasi penelitian ini diharapkan pentingnya intervensi psikososial untuk mengatasi masalah kesehatan jiwa pasien komorbid.
{"title":"Intervensi Resiliensi Menurunkan Tingkat Stres Pasien Komorbid di Masa Pandemi COVID 19","authors":"Tantri Widyarti Utami, Yunani Sri Astuti, Agustina Agustina, Livana Ph","doi":"10.26714/jkj.10.2.2022.411-420","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.10.2.2022.411-420","url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 berdampak serius pada individu di seluruh dunia. Pada kondisi ini berbagai masalah psikologis muncul salah satunya adalah stres yang berdampak terhadap penurunan aktifitas fisik ,fungsi tubuh , persepsi tentang kesehatan dan kualitas hidup yang yang buruk, resiko kematian. Stres karena pandemi COVID 19 sangat dirasakan terutama pada pasien komorbid. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh intervensi resiliensi terhadap tingkat stres pasien komorbid di masa pandemi COVID-19. Desain penelitian ini adalah ”Quasi experimental pre-post test with control group” dengan intervensi resiliensi . Responden penelitian ini pasien hipertensi dan diabetes mellitus yang mengalami stres berdasarkan perceived stres scale 10 . Penelitian ini telah dilakukan di provinsi Jawa barat dan Jawa tengah. Jumlah responden sebanyak 90 orang. Menggunakan purposive sampling. Analisis data yang digunakan independent samples t test dan paired samples t test. Hasil penelitian didapatkan adanya penurunan tingkat stres pasien komorbid setelah intervensi resiliensi (p-value= 0,004). Rekomendasi penelitian ini diharapkan pentingnya intervensi psikososial untuk mengatasi masalah kesehatan jiwa pasien komorbid.","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"106 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77884117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-28DOI: 10.26714/jkj.10.2.2022.375-384
D. M. A. D. Jayanti, I. Laksmi
Masa pandemi Covid 19 kecemasan hampir dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, pemberian vaksin Covid 19 menjadi solusi meningkatkan daya tahan tubuh. Berbagai informasi yang muncul terkait vaksin covid 19 menyebabkan kecemasan. Pendidikan merupakan proses menempuh ilmu yang dapat membentuk sikap dan perilaku seseorang. Tujuan penelitian adalah mengetahui adakah hubungan anatara pendidikan dengan kecemasan. Metode yang digunakan adalah kuntitatif deskriptif corelasi dengan pendekatan crossectional. Responden adalah orang tua yang memiliki anak usia 6-11 tahun yang anaknya belum divaksinasi sejumlah 63 orang. Penentuan sampel denga total sampling. Lokasi penelitian di Desa Adat Peminge, Kelurahan Benoa, Kabupaten Badung. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kecemasan State Anxiety Inventory (S-AI). Penelitian secara online menggunakan google form. Uji analisis menggunakan rank spearment Hasil tabulasi silang terbanyak berpendidikan SMA sejumlah 38,10% mengalami kecemasan sedang. Hasil analisis diperoleh nilai p=0,001(p< α: 0,05) yang artinya pendidikan berhubungan dengan ansietas orang tua pada anak usia 6-11 tahun yang akan menerima vaksin Covid 19, hal ini diakibatkan karena adanya persepsi mengenai kecemasan berdasarkan tingkat pendidikan.
{"title":"Pendidikan Berhubungan dengan Ansietas Orang Tua pada Anak Usia 6-11 Tahun yang akan Menerima Vaksin Covid 19","authors":"D. M. A. D. Jayanti, I. Laksmi","doi":"10.26714/jkj.10.2.2022.375-384","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.10.2.2022.375-384","url":null,"abstract":"Masa pandemi Covid 19 kecemasan hampir dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, pemberian vaksin Covid 19 menjadi solusi meningkatkan daya tahan tubuh. Berbagai informasi yang muncul terkait vaksin covid 19 menyebabkan kecemasan. Pendidikan merupakan proses menempuh ilmu yang dapat membentuk sikap dan perilaku seseorang. Tujuan penelitian adalah mengetahui adakah hubungan anatara pendidikan dengan kecemasan. Metode yang digunakan adalah kuntitatif deskriptif corelasi dengan pendekatan crossectional. Responden adalah orang tua yang memiliki anak usia 6-11 tahun yang anaknya belum divaksinasi sejumlah 63 orang. Penentuan sampel denga total sampling. Lokasi penelitian di Desa Adat Peminge, Kelurahan Benoa, Kabupaten Badung. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kecemasan State Anxiety Inventory (S-AI). Penelitian secara online menggunakan google form. Uji analisis menggunakan rank spearment Hasil tabulasi silang terbanyak berpendidikan SMA sejumlah 38,10% mengalami kecemasan sedang. Hasil analisis diperoleh nilai p=0,001(p< α: 0,05) yang artinya pendidikan berhubungan dengan ansietas orang tua pada anak usia 6-11 tahun yang akan menerima vaksin Covid 19, hal ini diakibatkan karena adanya persepsi mengenai kecemasan berdasarkan tingkat pendidikan.","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81182677","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-28DOI: 10.26714/jkj.10.2.2022.337-344
Ira Octavia Siagian, Susanti Niman
Harga diri merupakan komponen yang penting bagi kesehatan dan hubungan interpersonal. Harga diri rendah situasional dapat memicu munculnya masalah kesehatan jiwa pada mahasiswa. Intervensi keperawatan jiwa spesialis dibutuhkan untuk membantu mahasiswa yang mengalami harga diri rendah situasional. Logoterapi sebagai intervensi keperawatan jiwa spesialis dapat membantu individu menemukan makna dan tujuan hidup. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas intervensi logoterapi terhadap harga diri rendah situasional. Desain Penelitian menggunakan desain quasi eksperimen none group pre test-post test. Sampel sebanyak 30 mahasiswa berdasarkan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi mahasiwa kelas regular, semester satu dan mengalami harga diri rendah situasional. Efektifitas intervensi logotherapi dianalisa menggunakan uji paired sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan ρ value 0.016 (ρ˂0,05), terdapat perbedaan yang signifikan antara harga diri rendah situasional sebelum dan setelah dilakukan logoterapi. Dapat disimpulkan bahwa logoterapi terbukti efektif dalam meningkatkan harga diri situasional yang dialami oleh mahasiswa.
{"title":"Efektifitas Logoterapi terhadap Harga Diri Rendah Situasional pada Mahasiswa","authors":"Ira Octavia Siagian, Susanti Niman","doi":"10.26714/jkj.10.2.2022.337-344","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.10.2.2022.337-344","url":null,"abstract":"Harga diri merupakan komponen yang penting bagi kesehatan dan hubungan interpersonal. Harga diri rendah situasional dapat memicu munculnya masalah kesehatan jiwa pada mahasiswa. Intervensi keperawatan jiwa spesialis dibutuhkan untuk membantu mahasiswa yang mengalami harga diri rendah situasional. Logoterapi sebagai intervensi keperawatan jiwa spesialis dapat membantu individu menemukan makna dan tujuan hidup. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas intervensi logoterapi terhadap harga diri rendah situasional. Desain Penelitian menggunakan desain quasi eksperimen none group pre test-post test. Sampel sebanyak 30 mahasiswa berdasarkan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi mahasiwa kelas regular, semester satu dan mengalami harga diri rendah situasional. Efektifitas intervensi logotherapi dianalisa menggunakan uji paired sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan ρ value 0.016 (ρ˂0,05), terdapat perbedaan yang signifikan antara harga diri rendah situasional sebelum dan setelah dilakukan logoterapi. Dapat disimpulkan bahwa logoterapi terbukti efektif dalam meningkatkan harga diri situasional yang dialami oleh mahasiswa.","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"114 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76832530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-12DOI: 10.26714/jkj.10.2.2022.297-306
Gemma Michelia Junior, Ice Yulia Wardani
Risiko bunuh diri merupakan diagnosis tahap akhir dari semua gangguan skizofrenia yang ada. Hal ini disebabkan risiko bunuh diri dapat menyebabkan perilaku mencederai diri serta adanya ancaman kematian bagi penderitanya. Penulisan Karya Ilmiah Akhir-Ners ini bertujuan untuk menganalisis proses asuhan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri melalui penerapan teknik latihan menulis gratitude journal. Intervensi generalis yang diberikan antara lain mengidentifikasi aspek positif pada diri klien, keluarga, dan lingkungan, mendiskusikan harapan masa depan dan cara untuk mencapai harapan tersebut, serta diberikan pula intervensi tambahan latihan menulis gratitude journal yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal positif sebagai salah satu cara untuk memaknai kehidupan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya penurunan skor ide bunuh diri klien dari 25 ke 22 serta penurunan tanda gejala risiko bunuh diri selama 6 hari perawatan. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengembangan asuhan keperawatan jiwa khususnya pada pasien risiko bunuh diri untuk meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan jiwa yang diberikan pada klien.
{"title":"Gratitude Journal sebagai Bentuk Latihan Berpikir Positif pada Pasien Risiko Bunuh Diri","authors":"Gemma Michelia Junior, Ice Yulia Wardani","doi":"10.26714/jkj.10.2.2022.297-306","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.10.2.2022.297-306","url":null,"abstract":"Risiko bunuh diri merupakan diagnosis tahap akhir dari semua gangguan skizofrenia yang ada. Hal ini disebabkan risiko bunuh diri dapat menyebabkan perilaku mencederai diri serta adanya ancaman kematian bagi penderitanya. Penulisan Karya Ilmiah Akhir-Ners ini bertujuan untuk menganalisis proses asuhan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri melalui penerapan teknik latihan menulis gratitude journal. Intervensi generalis yang diberikan antara lain mengidentifikasi aspek positif pada diri klien, keluarga, dan lingkungan, mendiskusikan harapan masa depan dan cara untuk mencapai harapan tersebut, serta diberikan pula intervensi tambahan latihan menulis gratitude journal yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal positif sebagai salah satu cara untuk memaknai kehidupan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya penurunan skor ide bunuh diri klien dari 25 ke 22 serta penurunan tanda gejala risiko bunuh diri selama 6 hari perawatan. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengembangan asuhan keperawatan jiwa khususnya pada pasien risiko bunuh diri untuk meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan jiwa yang diberikan pada klien.","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79364398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-28DOI: 10.26714/jkj.10.1.2022.219-228
Ela Pangestuti, Anastasia Diah Larasati, Raimonda Amayu Ida Vitani
Penelitian ini merupakan penelitian guna mengetahui gambaran kualitas hidup pasien hipertensi selama pandemic covid-19 , penelitian ini penting dilakukan dikarenakan agar dapat mengatasi dan mengetahui gambaran kualitas hidup pasien hipertensi selama covid -19 yang mungkin berbeda saat tidak dalam masa pandemi COVID-19 .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien hipertensi selama pandemic COVID-19. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 66 orang diambil dengan menggunakan teknik nonprobability sampling dengan metode consecutive sampling dihitung dengan rumus Slovin. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF yang terdiri dari 26 pertanyaan. Instrumen WHOQOL memiliki reliabilitas yang ditunjukkan oleh nilai Cronbach’s Alpha antara 0,84-0,88. Nilai validitas menunjukkan nilai r= 0,75. Kualitas hidup secara umum buruk (48,5%), Kesehatan tidak memuaskan (47,9%), Kualitas hidup Kesehatan fisik buruk (40,9%), kualitas hidup psikologis buruk (39,4%), kualitas hidup personal sosial buruk (42,4%), kualitas hidup lingkungan buruk (36,4%). Hasil penelitian menggambarkan bahwa tidak terdapat lansia dengan hipertensi yang memiliki kualitas hidup yang baik. Hal ini mengindikasikan adanya penurunan kualitas hidup lansia dengan hipertensi. Lansia yang kurang dukungan keluarga, menyebabkan lansia merasa tertekan akibat menyendiri sehingga harapan hidupnya kurang baik, dan mempengaruhi kualitas hidupnya menjadi tidak baik.
{"title":"Gambaran Kualitas Hidup pada Pasien Hipertensi selama Pandemi Covid-19","authors":"Ela Pangestuti, Anastasia Diah Larasati, Raimonda Amayu Ida Vitani","doi":"10.26714/jkj.10.1.2022.219-228","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.10.1.2022.219-228","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian guna mengetahui gambaran kualitas hidup pasien hipertensi selama pandemic covid-19 , penelitian ini penting dilakukan dikarenakan agar dapat mengatasi dan mengetahui gambaran kualitas hidup pasien hipertensi selama covid -19 yang mungkin berbeda saat tidak dalam masa pandemi COVID-19 .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien hipertensi selama pandemic COVID-19. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 66 orang diambil dengan menggunakan teknik nonprobability sampling dengan metode consecutive sampling dihitung dengan rumus Slovin. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF yang terdiri dari 26 pertanyaan. Instrumen WHOQOL memiliki reliabilitas yang ditunjukkan oleh nilai Cronbach’s Alpha antara 0,84-0,88. Nilai validitas menunjukkan nilai r= 0,75. Kualitas hidup secara umum buruk (48,5%), Kesehatan tidak memuaskan (47,9%), Kualitas hidup Kesehatan fisik buruk (40,9%), kualitas hidup psikologis buruk (39,4%), kualitas hidup personal sosial buruk (42,4%), kualitas hidup lingkungan buruk (36,4%). Hasil penelitian menggambarkan bahwa tidak terdapat lansia dengan hipertensi yang memiliki kualitas hidup yang baik. Hal ini mengindikasikan adanya penurunan kualitas hidup lansia dengan hipertensi. Lansia yang kurang dukungan keluarga, menyebabkan lansia merasa tertekan akibat menyendiri sehingga harapan hidupnya kurang baik, dan mempengaruhi kualitas hidupnya menjadi tidak baik.","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"319 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85426765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-28DOI: 10.26714/jkj.10.1.2022.185-192
Gabriel Mane, Herni Sulastien, M. K. R. Kuwa
Gangguan jiwa sebagai suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan dalam perilaku, pikiran, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalani fungsi orang sebagai manusia. Di tengah masyarakat, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) masih mendapatkan perlakuan diskriminatif, stigma dan tersingkir dari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Stigma Masyarakat Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kuantitatif dengan sampel sebanyak 75 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampel, yakni dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas oleh peneliti sebelumnya.Hasil penelitian diperoleh dengan distribusi frekuensi yaitu dari 75 responden terdapat 68 orang dengan jumlah presentase (91%) yang memberikan pandangan positif terhadap ODGJ.
{"title":"Gambaran Stigma Masyarakat pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)","authors":"Gabriel Mane, Herni Sulastien, M. K. R. Kuwa","doi":"10.26714/jkj.10.1.2022.185-192","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.10.1.2022.185-192","url":null,"abstract":"Gangguan jiwa sebagai suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan dalam perilaku, pikiran, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalani fungsi orang sebagai manusia. Di tengah masyarakat, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) masih mendapatkan perlakuan diskriminatif, stigma dan tersingkir dari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Stigma Masyarakat Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kuantitatif dengan sampel sebanyak 75 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampel, yakni dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas oleh peneliti sebelumnya.Hasil penelitian diperoleh dengan distribusi frekuensi yaitu dari 75 responden terdapat 68 orang dengan jumlah presentase (91%) yang memberikan pandangan positif terhadap ODGJ.","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"69 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89360044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-28DOI: 10.26714/jkj.10.1.2022.203-210
Z. Zulkifli, Ely Mawadaah, Baiq Alda Benita, Herni Sulastien
Dampak asma bronkial dapat merugikan setiap penderitanya sehingga perlu penatalaksanaan lebih tepat. Teknik Pursed Lip Breathing Exercise efektif diberikan pada pasien asma bronkial untuk meningkatkan Saturasi oksigen, menurunkan denyut nadi serta frekuensi pernapasan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik Pursed Lip Breathing Terhadap Saturasi Oksigen, Denyut Nadi dan Frekuensi Pernapasan Pada Pasien Asma Bronkial. Desain Penelitian ini menggunakan pre eksperimental (one grup pre test- post test), dengan populasi pasien Asma Bronkial. Sampling penelitian ini menggunakan purposive sampling, jumlah sampel 30 responden, cara pengumpulan data menggunakan kuisioner dan checklist analisa dan uji wilcoxon. Hasil Uji Statistika menggunakan Wilcoxon diperoleh peningkatan saturasi oksigen r value 0,000 < a=0,05, dan penurunan denyut nadi serta frekuensi pernapasan yaitu r value 0,000 < a=0,05. Ada Pengaruh Signifikan Pursed Lip Breathing Exercise terhadap Saturasi Oksigen, Denyut Nadi, serta Frekuensi Pernapasan pada pasien Asma Bronkial.
{"title":"Pengaruh Pursed Lip Breathing Exercise terhadap Saturasi Oksigen, Denyut Nadi dan Frekuensi Pernapasan pada Pasien Asma Bronkial","authors":"Z. Zulkifli, Ely Mawadaah, Baiq Alda Benita, Herni Sulastien","doi":"10.26714/jkj.10.1.2022.203-210","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.10.1.2022.203-210","url":null,"abstract":"Dampak asma bronkial dapat merugikan setiap penderitanya sehingga perlu penatalaksanaan lebih tepat. Teknik Pursed Lip Breathing Exercise efektif diberikan pada pasien asma bronkial untuk meningkatkan Saturasi oksigen, menurunkan denyut nadi serta frekuensi pernapasan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik Pursed Lip Breathing Terhadap Saturasi Oksigen, Denyut Nadi dan Frekuensi Pernapasan Pada Pasien Asma Bronkial. Desain Penelitian ini menggunakan pre eksperimental (one grup pre test- post test), dengan populasi pasien Asma Bronkial. Sampling penelitian ini menggunakan purposive sampling, jumlah sampel 30 responden, cara pengumpulan data menggunakan kuisioner dan checklist analisa dan uji wilcoxon. Hasil Uji Statistika menggunakan Wilcoxon diperoleh peningkatan saturasi oksigen r value 0,000 < a=0,05, dan penurunan denyut nadi serta frekuensi pernapasan yaitu r value 0,000 < a=0,05. Ada Pengaruh Signifikan Pursed Lip Breathing Exercise terhadap Saturasi Oksigen, Denyut Nadi, serta Frekuensi Pernapasan pada pasien Asma Bronkial.","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88022831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-28DOI: 10.26714/jkj.10.1.2022.163-172
Alfadea Irbah Allizaputri, Bintang Arroyantri Prananjaya, P. Suryani
Caregiver anak dengan disabilitas intelektual memiliki stressor yang lebih banyak dan berisiko mengalami terjadinya gangguan psikologi yang lebih banyak dibandingkan dengan anak normal. Gangguan psikologi yang paling banyak terjadi pada caregiver diantaranya adalah depresi dan cemas. Gangguan psikologis tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor risiko terhadap angka kejadian depresi dan cemas pada caregiver anak dengan disabilitas intelektual di SLB-B Negeri Pembina Palembang. Penelitian dilakukan dengan desain studi analitik observasional dilakukan pada 89 orang caregiver anak dengan disabilitas intelektual menggunakan desain studi potong lintang. Depresi dan cemas diukur menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Hasil pengumpulan data dianalisis dengan uji Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis. Terdapat 89 orang caregiver anak dengan disabilitas intelektual di SLB-B Negeri Pembina Palembang. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 24 orang (27%) caregiver mengalami depresi ringan hingga sangat berat dan 42 orang (47,2%) caregiver mengalami cemas ringan hingga sangat berat. Jenis kelamin, status sosioekonomi, derajat disabilitas intelektual anak dan penyakit komorbiditas pada anak merupakan faktor yang memiliki pengaruh yang bermakna secara statistik terhadap depresi dan cemas (p<0,05). Dapat disimpulkan beberapa faktor risiko seperti jenis kelamin, status sosioekonomi, derajat disabilitas intelektual anak dan penyakit komorbiditas pada anak memiliki pengaruh terhadap kejadian depresi dan cemas pada caregiver anak dengan disabilitas intelektual.
{"title":"Faktor Risiko Angka Kejadian Depresi dan Kecemasan pada Caregiver Anak dengan Disabilitas Intelektual","authors":"Alfadea Irbah Allizaputri, Bintang Arroyantri Prananjaya, P. Suryani","doi":"10.26714/jkj.10.1.2022.163-172","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.10.1.2022.163-172","url":null,"abstract":"Caregiver anak dengan disabilitas intelektual memiliki stressor yang lebih banyak dan berisiko mengalami terjadinya gangguan psikologi yang lebih banyak dibandingkan dengan anak normal. Gangguan psikologi yang paling banyak terjadi pada caregiver diantaranya adalah depresi dan cemas. Gangguan psikologis tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor risiko terhadap angka kejadian depresi dan cemas pada caregiver anak dengan disabilitas intelektual di SLB-B Negeri Pembina Palembang. Penelitian dilakukan dengan desain studi analitik observasional dilakukan pada 89 orang caregiver anak dengan disabilitas intelektual menggunakan desain studi potong lintang. Depresi dan cemas diukur menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Hasil pengumpulan data dianalisis dengan uji Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis. Terdapat 89 orang caregiver anak dengan disabilitas intelektual di SLB-B Negeri Pembina Palembang. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 24 orang (27%) caregiver mengalami depresi ringan hingga sangat berat dan 42 orang (47,2%) caregiver mengalami cemas ringan hingga sangat berat. Jenis kelamin, status sosioekonomi, derajat disabilitas intelektual anak dan penyakit komorbiditas pada anak merupakan faktor yang memiliki pengaruh yang bermakna secara statistik terhadap depresi dan cemas (p<0,05). Dapat disimpulkan beberapa faktor risiko seperti jenis kelamin, status sosioekonomi, derajat disabilitas intelektual anak dan penyakit komorbiditas pada anak memiliki pengaruh terhadap kejadian depresi dan cemas pada caregiver anak dengan disabilitas intelektual.","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87074247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-28DOI: 10.26714/jkj.10.1.2022.153-162
M. A. Arfianto, Muhammad Rosyidul Ibad, S. Widowati, Hening Ryan Aryani
The Covid-19 pandemic has had an impact on mental and emotional disorders in society. It made psychosomatic symptoms and maladaptive behavior for health. Psychoeducation could be a solution to improve healthy behavior so that it could prevent the occurrence of more severe mental disorders. This study aimed to determine the psychoeducation effect on the emotional mental disorders symptoms in communities affected by the COVID-19 pandemic. This study used a quasi-experimental method of pretest posttest control group design. The sample was 76 respondents who lived in East Java. The respondents were divided into 2 groups. 38 respondents in the first group received psychoeducation about mental health and psychosocial support through online media. Variables were measured using the Self Report questionnaire 20 and analyzed by the Wilcoxon sign rank test and the Mann-Whitney test. The intervention had a significant effect on decreasing the respondents' symptoms of mental emotional disorders with p value < 0.001. The study also found that there was a significant difference between the treatment group and the control group with p value
{"title":"The Psychoeducation Effect on the Emotional Mental Disorders Symptoms of Covid-19 Pandemic Survivors","authors":"M. A. Arfianto, Muhammad Rosyidul Ibad, S. Widowati, Hening Ryan Aryani","doi":"10.26714/jkj.10.1.2022.153-162","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jkj.10.1.2022.153-162","url":null,"abstract":"The Covid-19 pandemic has had an impact on mental and emotional disorders in society. It made psychosomatic symptoms and maladaptive behavior for health. Psychoeducation could be a solution to improve healthy behavior so that it could prevent the occurrence of more severe mental disorders. This study aimed to determine the psychoeducation effect on the emotional mental disorders symptoms in communities affected by the COVID-19 pandemic. This study used a quasi-experimental method of pretest posttest control group design. The sample was 76 respondents who lived in East Java. The respondents were divided into 2 groups. 38 respondents in the first group received psychoeducation about mental health and psychosocial support through online media. Variables were measured using the Self Report questionnaire 20 and analyzed by the Wilcoxon sign rank test and the Mann-Whitney test. The intervention had a significant effect on decreasing the respondents' symptoms of mental emotional disorders with p value < 0.001. The study also found that there was a significant difference between the treatment group and the control group with p value","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87520016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}