Bambu tergolong dalam suku Poaceae (rerumputan). Bambu mudah dijumpai karena sangat melimpah dan keanekaragamannya cukup tinggi. Bambu menjadi kerajinan tangan yang biasanya hanya memanfaatkan bambu bulat begitu saja tanpa ada proses lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan eco product dengan memanfaatkan bambu sebagai bahan baku. Penelitian ini menghasilkan output data yang didapat dari kuesioner dan nantinya akan dianalisis secara kualitatif dan ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, dan dokumentasi. Analisa yang dilakukan akan memperoleh keterangan-keterangan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bambu dapat diolah menjadi eco product berupa gelas, mangkok dan asbak. Dalam pembuatan eco product gelas dan asbak bambu, yang memperoleh rata rata skor tertinggi terdapat pada perlakuan 2. Sedangkan untuk eco product mangkuk bambu, yang memperoleh skor tertinggi terdapat pada perlakuan 1. Dalam pembuatan eco product dari bambu, dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan dipotong sesuai ukuran dan dikupas terlebih dahulu setelah itu dikeringkan, atau dikeringkan terlebih dahulu kemudian dipotong sesuai ukuran dan dikupas.
{"title":"Pemanfaatan Beberapa Jenis Bambu (Bambuseae) Sebagai Bahan Eco Product Tanpa Pengawet","authors":"Irawati Azhar, Muhdi, Mangaraja Marpaung","doi":"10.32734/LWSA.V4I1.1167","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V4I1.1167","url":null,"abstract":"Bambu tergolong dalam suku Poaceae (rerumputan). Bambu mudah dijumpai karena sangat melimpah dan keanekaragamannya cukup tinggi. Bambu menjadi kerajinan tangan yang biasanya hanya memanfaatkan bambu bulat begitu saja tanpa ada proses lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan eco product dengan memanfaatkan bambu sebagai bahan baku. Penelitian ini menghasilkan output data yang didapat dari kuesioner dan nantinya akan dianalisis secara kualitatif dan ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, dan dokumentasi. Analisa yang dilakukan akan memperoleh keterangan-keterangan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bambu dapat diolah menjadi eco product berupa gelas, mangkok dan asbak. Dalam pembuatan eco product gelas dan asbak bambu, yang memperoleh rata rata skor tertinggi terdapat pada perlakuan 2. Sedangkan untuk eco product mangkuk bambu, yang memperoleh skor tertinggi terdapat pada perlakuan 1. Dalam pembuatan eco product dari bambu, dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan dipotong sesuai ukuran dan dikupas terlebih dahulu setelah itu dikeringkan, atau dikeringkan terlebih dahulu kemudian dipotong sesuai ukuran dan dikupas.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"413 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122099810","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk me-literasi media-kan elemen masyarakat dalam hal ini ibu-ibu penjual jamu, agar mereka memiliki informasi dan pengetahuan terkait pemberitaan mengenai Covid 19, serta mampu menganalisis informasi atau berita yang mereka terima baik melalui media konvensional maupun digital agar tidak mudah termakan berita hoax. Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu penjual jamu yang tergabung dalam Yayasan Perempuan Perkotaan Medan (YP2M). Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini telah melalui beberapa tahapan; (1) melakukan pendekatan kepada kelompok ibu-ibu penjual jamu agar mendapat izin dan bersedia mengikuti kegiatan pelatihan; (2) melakukan persiapan pelatihan dengan menyiapkan materi, narasumber, lokasi, dan peralatan pendukung; (3) pelaksanaan kegiatan yang dilakukan selama dua hari. Materi pelatihan yang diberikan adalah mengenai berita hoaks, contoh-contoh berita hoaks Covid 19 yang sering beredar di media terutama media sosial, serta bagaimana mengecek fakta berita tersebut melalui jejaring situs tertentu. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 13 – 14 Agustus 2020 bertempat di Kafe Minum Kopi, Medan Johor.
{"title":"Pelatihan Peningkatan Kapasitas Ibu-Ibu Penjual Jamu Dalam Menyaring Berita Hoaks Covid 19","authors":"Moulita, Mazdalifaha, Yovita Sabarina Sitepu","doi":"10.32734/LWSA.V4I1.1165","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V4I1.1165","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk me-literasi media-kan elemen masyarakat dalam hal ini ibu-ibu penjual jamu, agar mereka memiliki informasi dan pengetahuan terkait pemberitaan mengenai Covid 19, serta mampu menganalisis informasi atau berita yang mereka terima baik melalui media konvensional maupun digital agar tidak mudah termakan berita hoax. Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu penjual jamu yang tergabung dalam Yayasan Perempuan Perkotaan Medan (YP2M). Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini telah melalui beberapa tahapan; (1) melakukan pendekatan kepada kelompok ibu-ibu penjual jamu agar mendapat izin dan bersedia mengikuti kegiatan pelatihan; (2) melakukan persiapan pelatihan dengan menyiapkan materi, narasumber, lokasi, dan peralatan pendukung; (3) pelaksanaan kegiatan yang dilakukan selama dua hari. Materi pelatihan yang diberikan adalah mengenai berita hoaks, contoh-contoh berita hoaks Covid 19 yang sering beredar di media terutama media sosial, serta bagaimana mengecek fakta berita tersebut melalui jejaring situs tertentu. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 13 – 14 Agustus 2020 bertempat di Kafe Minum Kopi, Medan Johor.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"46 12","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113936929","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
E. Nur’aeni, D. A. M. Lidinillah, O. H. Pranata, M. Muharram, K. F. Febriyanti, Widani, M. Ramdan
Indonesia mempunyai peluang yang sangat besar untuk mengembangkan perekonomian melalui kewirausahaan berbasis digital (digitalpreneurship). Namun pada prakteknya, UMKM yang sudah menggunakan Digital Marketing Strategy (DMS) dalam menjalankan usaha masih sangat sedikit karena minimnya kemampuan dan pengetahuan pelaku usaha. Padahal, digital marketing berdampak besar bagi keunggulan bersaing UMKM dalam memasarkan produk melalui platform digital. Solusi yang dapat diupayakan yaitu dengan menyiapkan ahli-ahli digital marketer melalui pengembangan dan pemberdayaan potensi masyarakat, termasuk mahasiswa Bidikmisi. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan yaitu program pelatihan digital marketing dasar dan inkubasi bisnis intensif untuk mahasiswa Bidikmisi dengan menggunakan model Duo Helix. Program yang melibatkan dosen, mahasiswa dan pelaku usaha UMKM dilaksanakan dengan tahapan: pelatihan dan inkubasi bisnis; studi kasus dan roll out pasar. Setelah mengikuti program ini, mahasiswa Bidikmisi memiliki bekal untuk menjadi orang yang ahli dalam digital preneurship dasar. Luaran yang sudah tercapai yaitu: 1) pelaksanaan program melalui model Duo Helix; dan 2) pembuatan akun-akun e-commerce UMKM mitra. Selain mencapai luaran tersebut, program ini mendapat respon yang positif dari mahasiswa Bidikmisi.
{"title":"Pemanfaatan Teknologi Dalam Digital Marketing Melalui Pelatihan Dan Inkubasi Bisnis Untuk Mahasiswa Bidikmisi","authors":"E. Nur’aeni, D. A. M. Lidinillah, O. H. Pranata, M. Muharram, K. F. Febriyanti, Widani, M. Ramdan","doi":"10.32734/LWSA.V4I1.1158","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V4I1.1158","url":null,"abstract":"Indonesia mempunyai peluang yang sangat besar untuk mengembangkan perekonomian melalui kewirausahaan berbasis digital (digitalpreneurship). Namun pada prakteknya, UMKM yang sudah menggunakan Digital Marketing Strategy (DMS) dalam menjalankan usaha masih sangat sedikit karena minimnya kemampuan dan pengetahuan pelaku usaha. Padahal, digital marketing berdampak besar bagi keunggulan bersaing UMKM dalam memasarkan produk melalui platform digital. Solusi yang dapat diupayakan yaitu dengan menyiapkan ahli-ahli digital marketer melalui pengembangan dan pemberdayaan potensi masyarakat, termasuk mahasiswa Bidikmisi. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan yaitu program pelatihan digital marketing dasar dan inkubasi bisnis intensif untuk mahasiswa Bidikmisi dengan menggunakan model Duo Helix. Program yang melibatkan dosen, mahasiswa dan pelaku usaha UMKM dilaksanakan dengan tahapan: pelatihan dan inkubasi bisnis; studi kasus dan roll out pasar. Setelah mengikuti program ini, mahasiswa Bidikmisi memiliki bekal untuk menjadi orang yang ahli dalam digital preneurship dasar. Luaran yang sudah tercapai yaitu: 1) pelaksanaan program melalui model Duo Helix; dan 2) pembuatan akun-akun e-commerce UMKM mitra. Selain mencapai luaran tersebut, program ini mendapat respon yang positif dari mahasiswa Bidikmisi.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121031472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kelompok masyarakat Sicanang membentuk perkumpulan usaha bernama UKM Barokah. Meskipun tidak efektif secara ekonomi, namun saat ini UKM Barokah sangat bersemangat menjadi wirausahawan. Anggota UKM Barokah (dengan ketuanya bu Siti Rahmah) termasuk masyarakat yang kurang memadai secara ekonomi. Pendapatan mereka tergolong minim. Di lingkungan pemukiman masyarakat banyak terdapat tambak udang. Pemilik tambak menggunakan tambak tersebut untuk membudidayakan udang yang kemudian hasil dari tambak udang itu langsung dijual. Selama ini hasil tambak tersebut hanya dijual dalam bentuk produk mentah yakni udang segar. Sementara masyarakat banyak yang tidak memiliki pekerjaan. Solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di lingkungan UKM Barokah adalah pemberian bantuan pelatihan pengolahan produk dengan menggunakan mesin pengolah makanan dengan bahan baku udang sehingga masyarakat sekitar dapat memanfaatkan keahlian dan sumber daya yang ada dalam membuat makanan dari hasil tambak udang tersebut secara mandiri. Makanan konsumsi yang dapat dihasilkan atas tambak udang tersebut yaitu dimsum udang, bakso udang, nugget udang, kebab, kulit lumpia, kulit kebab, kulit dimsum, lumpia udang, pempek udang, martabak udang, dan lain-lain. Hasil dari pengolahan makanan berbahan dasar udang yang bermacam-macam dapat meningkatkan variasi produk yang akan dijual guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
{"title":"Pembuatan Bahan Olahan Berbahan Baku Udang Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat","authors":"Nurhayati Sembiring, Dini Wahyuni, Zakiyya","doi":"10.32734/LWSA.V4I1.1159","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V4I1.1159","url":null,"abstract":"Kelompok masyarakat Sicanang membentuk perkumpulan usaha bernama UKM Barokah. Meskipun tidak efektif secara ekonomi, namun saat ini UKM Barokah sangat bersemangat menjadi wirausahawan. Anggota UKM Barokah (dengan ketuanya bu Siti Rahmah) termasuk masyarakat yang kurang memadai secara ekonomi. Pendapatan mereka tergolong minim. Di lingkungan pemukiman masyarakat banyak terdapat tambak udang. Pemilik tambak menggunakan tambak tersebut untuk membudidayakan udang yang kemudian hasil dari tambak udang itu langsung dijual. Selama ini hasil tambak tersebut hanya dijual dalam bentuk produk mentah yakni udang segar. Sementara masyarakat banyak yang tidak memiliki pekerjaan. Solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di lingkungan UKM Barokah adalah pemberian bantuan pelatihan pengolahan produk dengan menggunakan mesin pengolah makanan dengan bahan baku udang sehingga masyarakat sekitar dapat memanfaatkan keahlian dan sumber daya yang ada dalam membuat makanan dari hasil tambak udang tersebut secara mandiri. Makanan konsumsi yang dapat dihasilkan atas tambak udang tersebut yaitu dimsum udang, bakso udang, nugget udang, kebab, kulit lumpia, kulit kebab, kulit dimsum, lumpia udang, pempek udang, martabak udang, dan lain-lain. Hasil dari pengolahan makanan berbahan dasar udang yang bermacam-macam dapat meningkatkan variasi produk yang akan dijual guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114502066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Daerah pesisir adalah daerah yang berfungsi sebagai habitat hutan mangrove di Indonesia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami fungsi dari fungi yang bermanfaat dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman mangrove khususnya pada jenis R. mucronata. Metode yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tiga jenis fungi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Trichoderma sp, Aspergillus sp 1, Aspergillus sp 2, dan tanaman kontrol yang ditujukan untuk pembanding. Pertambahan tinggi terhadap tanaman R. mucronata tertinggi adalah pada aplikasi fungi Aspergillus sp. 2 yaitu dengan nilai 67,90 cm. Pertambahan diameter batang yang paling tinggi juga didapatkan dari pengaplikasian fungi jenis Aspergillus sp. 2 yaitu sebesar 1,81 cm. Lebar daun rata-rata tertinggi adalah pada perlakuan aplikasi fungi Aspergillus sp. 1 sebesar 12,77 cm. Jumlah daun rata-rata terbanyak adalah pada aplikasi menggunakan fungi Trichoderma sp. sebanyak 5 helai. Dapat disimpulkan bahwa pengaplikasian fungi pada bibit baik R mucronata ternyata memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhannya.
{"title":"Aplikasi Fungi Terhadap Tanaman Bakau Rhizophora mucronata Di Pesisir Pantai Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat","authors":"Yunasfi, Muhammad Rizky Syahdana, Budi Utomo","doi":"10.32734/LWSA.V4I1.1181","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V4I1.1181","url":null,"abstract":"Daerah pesisir adalah daerah yang berfungsi sebagai habitat hutan mangrove di Indonesia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami fungsi dari fungi yang bermanfaat dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman mangrove khususnya pada jenis R. mucronata. Metode yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tiga jenis fungi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Trichoderma sp, Aspergillus sp 1, Aspergillus sp 2, dan tanaman kontrol yang ditujukan untuk pembanding. Pertambahan tinggi terhadap tanaman R. mucronata tertinggi adalah pada aplikasi fungi Aspergillus sp. 2 yaitu dengan nilai 67,90 cm. Pertambahan diameter batang yang paling tinggi juga didapatkan dari pengaplikasian fungi jenis Aspergillus sp. 2 yaitu sebesar 1,81 cm. Lebar daun rata-rata tertinggi adalah pada perlakuan aplikasi fungi Aspergillus sp. 1 sebesar 12,77 cm. Jumlah daun rata-rata terbanyak adalah pada aplikasi menggunakan fungi Trichoderma sp. sebanyak 5 helai. Dapat disimpulkan bahwa pengaplikasian fungi pada bibit baik R mucronata ternyata memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhannya.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130598619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yunasfi, Mohammad Basyuni, Ahmad Baiquni Rangkuti, Moehar Maraghiy Harahap
Rusaknya hutan mangrove memberikan dampak negatif terhadap nelayan Desa lubuk Kertang karena mengakibatkan biota laut semakin menurun dan ekosistem mangrove semakin menghilang. Sebelum kerusakan terjadi penghasilan yang didapatkan oleh masyarakat nelayan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, namun pasca kerusakan terjadi pendapatan mereka menurun secara drastis. Pemenuhan kebutuhan hidup keluarga saja tidak mencukupi, ditambah lagi untuk biaya menyekolahkan anak-anaknya, masyarakat tidak mampu dikarenakan jumlah nominal penghasilan yang didapatkan sangat rendah. Bahkan kerusakan tersebut juga berimbas bagi para petani Desa Lubuk Kertang, diantaranya curah hujan semakin berkurang akibat pemanasan global. Berbagai operasi penyelamatan dan pemulihan kawasan hutan telah dilakukan oleh Tim Terpadu Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, sampai bulan November 2015 telah diselamatkan lebih dari 300 ha. Mengingat besarnya kerugian akibat hilangnya/rusaknya mangrove dan ketergantungan masyarakat terhadap hutan mangrove sebagai sumber kehidupannya, maka penting dilakukan kegiatan rehabilitasi/restorasi, pengelolaan hutan mangrove berbasiskan masyarakat, dan upaya kegiatan konservasi melalui kegiatan yang produktif. Hutan mangrove di Desa Lubuk Kertang sudah banyak dilakukan konversi lahan. Hutan mangrove banyak dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit, permukiman, pertambakan, lahan pabrik dan ekowisata mangrove yang mengakibatkan gangguan kondisi ekologi mangrove maupun siklus rantai makanan yang terputus pada ekologi perairan. Selain itu kualitas air di wilayah tersebut juga mengalami penurunan dan akan berdampak ke wilayah daratan. Kondisi seperti inilah yang menuntut perhatian dari semua elemen masyarakat sehingga keberadaan dan keberlangsungan hutan mangrove dapat terjaga dengan baik. Besarnya manfaat yang terdapat pada hutan mangrove Desa Lubuk Kertang mengakibatkan hutan ini dieksploitasi secara berlebihan dan mengalami penurunan kualitas lingkungan yang cukup parah, sehingga mengakibatkan berkurangnya luas wilayah hutan mangrove setiap dan juga menurunkan fungsi ekologis yang mengganggu keseimbangan ekosistem mangrove.
{"title":"Pembibitan dan Restorasi Mangrove di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara","authors":"Yunasfi, Mohammad Basyuni, Ahmad Baiquni Rangkuti, Moehar Maraghiy Harahap","doi":"10.32734/LWSA.V4I1.1179","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V4I1.1179","url":null,"abstract":"Rusaknya hutan mangrove memberikan dampak negatif terhadap nelayan Desa lubuk Kertang karena mengakibatkan biota laut semakin menurun dan ekosistem mangrove semakin menghilang. Sebelum kerusakan terjadi penghasilan yang didapatkan oleh masyarakat nelayan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, namun pasca kerusakan terjadi pendapatan mereka menurun secara drastis. Pemenuhan kebutuhan hidup keluarga saja tidak mencukupi, ditambah lagi untuk biaya menyekolahkan anak-anaknya, masyarakat tidak mampu dikarenakan jumlah nominal penghasilan yang didapatkan sangat rendah. Bahkan kerusakan tersebut juga berimbas bagi para petani Desa Lubuk Kertang, diantaranya curah hujan semakin berkurang akibat pemanasan global. Berbagai operasi penyelamatan dan pemulihan kawasan hutan telah dilakukan oleh Tim Terpadu Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, sampai bulan November 2015 telah diselamatkan lebih dari 300 ha. Mengingat besarnya kerugian akibat hilangnya/rusaknya mangrove dan ketergantungan masyarakat terhadap hutan mangrove sebagai sumber kehidupannya, maka penting dilakukan kegiatan rehabilitasi/restorasi, pengelolaan hutan mangrove berbasiskan masyarakat, dan upaya kegiatan konservasi melalui kegiatan yang produktif. Hutan mangrove di Desa Lubuk Kertang sudah banyak dilakukan konversi lahan. Hutan mangrove banyak dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit, permukiman, pertambakan, lahan pabrik dan ekowisata mangrove yang mengakibatkan gangguan kondisi ekologi mangrove maupun siklus rantai makanan yang terputus pada ekologi perairan. Selain itu kualitas air di wilayah tersebut juga mengalami penurunan dan akan berdampak ke wilayah daratan. Kondisi seperti inilah yang menuntut perhatian dari semua elemen masyarakat sehingga keberadaan dan keberlangsungan hutan mangrove dapat terjaga dengan baik. Besarnya manfaat yang terdapat pada hutan mangrove Desa Lubuk Kertang mengakibatkan hutan ini dieksploitasi secara berlebihan dan mengalami penurunan kualitas lingkungan yang cukup parah, sehingga mengakibatkan berkurangnya luas wilayah hutan mangrove setiap dan juga menurunkan fungsi ekologis yang mengganggu keseimbangan ekosistem mangrove.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"273 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129880577","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) bertujuan untuk menciptakan wirausaha baru yang berbasis iptek; meningkatkan jejaring antara kewirausahaan perguruan tinggi dengan masyarakat industri dan lembaga lainnya; dan menciptakan metode pelatihan kewirausahaan yang sesuai bagi mahasiswa. Melalui program ini tim pengusul mengajukan judul Pusat Inkubasi Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Program ini dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun dari tahun 2019 hingga 2021. Pada tahun pertama ini telah dilaksanakan rekrutmen calon tenant PPK. Rekrutmen dilaksanakan melalui proses sosialisasi program ke setiap fakultas, program studi dan organisasi kemahasiswaan baik internal maupun eksternal melalui berbagai media, antara lain brosur, leaflet, surat dan media sosial. Jumlah mahasiswa yang mendaftar sebanyak 156 orang dan yang berhasil lulus 40 mahasiswa calon tenant sesuai persyaratan yang ditentukan. Beberapa program kegiatan dan pelatihan telah diberikan kepada calon tenant. Langkah berikut adalah seleksi untuk memilih 20 calon tenant terbaik untuk program selanjutnya. Akhir tahun pertama ini telah dihasilkan 5 (lima) pengusaha baru yang siap menjalankan usaha di dunia bisnis melalui berbagai rangkaian ujian dan seleksi yang dilaksanakan oleh pakar di bidang kewirausahaan, mitra, akademisi dan pengusaha yang diundang sebagai juri.
{"title":"Pusat Inkubasi Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara","authors":"E. H. Kardhinata, Buchari","doi":"10.32734/LWSA.V4I1.1175","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V4I1.1175","url":null,"abstract":"Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) bertujuan untuk menciptakan wirausaha baru yang berbasis iptek; meningkatkan jejaring antara kewirausahaan perguruan tinggi dengan masyarakat industri dan lembaga lainnya; dan menciptakan metode pelatihan kewirausahaan yang sesuai bagi mahasiswa. Melalui program ini tim pengusul mengajukan judul Pusat Inkubasi Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Program ini dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun dari tahun 2019 hingga 2021. Pada tahun pertama ini telah dilaksanakan rekrutmen calon tenant PPK. Rekrutmen dilaksanakan melalui proses sosialisasi program ke setiap fakultas, program studi dan organisasi kemahasiswaan baik internal maupun eksternal melalui berbagai media, antara lain brosur, leaflet, surat dan media sosial. Jumlah mahasiswa yang mendaftar sebanyak 156 orang dan yang berhasil lulus 40 mahasiswa calon tenant sesuai persyaratan yang ditentukan. Beberapa program kegiatan dan pelatihan telah diberikan kepada calon tenant. Langkah berikut adalah seleksi untuk memilih 20 calon tenant terbaik untuk program selanjutnya. Akhir tahun pertama ini telah dihasilkan 5 (lima) pengusaha baru yang siap menjalankan usaha di dunia bisnis melalui berbagai rangkaian ujian dan seleksi yang dilaksanakan oleh pakar di bidang kewirausahaan, mitra, akademisi dan pengusaha yang diundang sebagai juri.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128927196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sumarno, Usman Pato, Gimin, Mujiono, Piki Setri Pernantaha
Limbah kulit nanas dapat diolah menjadi produk nata de pina sebagai salah satu komoditas pertanian yang bernilai ekonomis. Produk tersebut dapat menjadi diversifikasi produk untuk pengembangan usaha mikro. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar yang merupakan daerah yang menjadi penghasil buah nanas, yang juga menghasilkan limbah kulit nanas. Pengabdian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan November 2020, dengan tahapan kegiatan berupa persiapan, sosialisasi, pelatihan, praktik pembuatan nata de pina, serta monitoring dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa mitra telah memahami perlunya diversifikasi produk yang memanfaatkan limbah kulit nanas untuk pengembangan usahanya. Mereka memiliki wawasan tentang prospek produk nata de pina, dan juga memiliki keterampilan untuk memproduksi nata de pina yang akan menjadi strategi pengembangan usahanya.
菠萝皮废物可以作为一种经济效益的农业商品来加工成为nata de pina产品。该产品可为微企业发展提供多样化的产品。这种奉献活动是在Tarai village矿业地区建立的,该地区盛产菠萝,也产生菠萝皮废物。服务于6月至2020年11月,活动的各个阶段包括准备、社交、训练、制作nata de pina的实践,以及监制和评估。奉献的结果表明,合伙人认识到利用菠萝皮废物来发展业务的产品多样化的必要性。他们对nata de pina产品的前景有见识,也有生产nata de pina的技能,这将是一种发展业务战略。
{"title":"Pengembangan Usaha Mikro Melalui Diversifikasi Produk Nata De Pina Di Desa Tarai Bangun, Kampar, Riau","authors":"Sumarno, Usman Pato, Gimin, Mujiono, Piki Setri Pernantaha","doi":"10.32734/LWSA.V4I1.1174","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V4I1.1174","url":null,"abstract":"Limbah kulit nanas dapat diolah menjadi produk nata de pina sebagai salah satu komoditas pertanian yang bernilai ekonomis. Produk tersebut dapat menjadi diversifikasi produk untuk pengembangan usaha mikro. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar yang merupakan daerah yang menjadi penghasil buah nanas, yang juga menghasilkan limbah kulit nanas. Pengabdian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan November 2020, dengan tahapan kegiatan berupa persiapan, sosialisasi, pelatihan, praktik pembuatan nata de pina, serta monitoring dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa mitra telah memahami perlunya diversifikasi produk yang memanfaatkan limbah kulit nanas untuk pengembangan usahanya. Mereka memiliki wawasan tentang prospek produk nata de pina, dan juga memiliki keterampilan untuk memproduksi nata de pina yang akan menjadi strategi pengembangan usahanya.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115604128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cholina Trisa Siregar, Lufthiani, Dudut Tanjung, I. Harahap
Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Rumah Tangga Dalam Mencegah Penyebaran Covid-19 Dikeluarga Cholina Trisa Siregara,*, Lufthiania, Dudut Tanjunga, Ikhsanuddin Ahmad Harahapa aFakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: cholina@usu.ac.id Abstrak Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan jenis virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini mengakibatkan penyakit yang disebut COVID-19. Virus Covid-19 lebih banyak menyerang pada lansia, tetapi virus ini dapat menyerang siapa saja mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Penyakit ini dapat menular secara cepat melalui droplet yang dihasilkan oleh rongga nafas pasien, keluar pada saat pasien bersin atau batuk. Gejala infeksi virus Corona bisa muncul dalam waktu 2-14 hari setelah terpapar virus Corona, tetapi kebanyakan penderita COVID-19 merasakan gejala setelah 11-12 hari. Gejala yang terjadi di minggu pertama biasanya ringan seperti demam ≥38 C, kelelahan atau lemas, batuk, pegal-pegal, tidak nafsu makan. Kondisi ini sering dianggap biasa oleh masyarakat sehingga masyarakat yang memiliki resiko penularan dapat menularkan ke orang lain terutama anak-anak. Ibu berperan penting dalam pencegahan penyakit, sehingga keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dapat mengakibatkan anak tertular COVID-19. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan cara menerapkan tindakan pemeliharaan kesehatan keluarga melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan ibu rumah tangga mencegah penularan infeksi COVID-19 pada anak. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu rumah tangga dalam mencegah penularan penyakit kepada anak. Pencegahan penyebaran penyakit perlu dilakukan terus-menerus, sehingga ibu rumah tangga memiliki peran penting sebagai pelaksana pemeliharaan kesehatan anggota keluarga. Peningkatan wawasan dan keterampilan ibu rumah tangga diperlukan untuk membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan, berupa pengetahuan, pendidikan dan pelatihan keterampilan. Permasalahan kesehatan di masyarakat terjadi akibat pengetahuan yang kurang, lingkungan yang tidak sehat, dan rendahnya sosial ekonomi masyarakat.
家庭主妇健康教育旨在防止Cholina triregara家族、*、Lufthiania、du导mad Tanjunga、sissanuddin Ahmad Harahapa afahapa afahapa avoir avoir avoir avoir abrod这种病毒导致一种叫做COVID-19的疾病。Covid-19病毒对老年人的攻击较多,但它可以攻击从婴儿到儿童,再到成人,包括孕妇和哺乳母亲。这种疾病可以通过病人呼吸道产生的水滴迅速传播,当病人打喷嚏或咳嗽时就会出来。日冕病毒感染的症状可能在接触日冕病毒后2-14天内出现,但大多数COVID-19患者在11-12天后会有症状。发生在第一周通常是轻的症状,如发烧≥38 C,疲劳或虚弱,咳嗽,疲劳,没有胃口。这种情况在社会中很常见,所以有感染风险的社会会传染给其他人,尤其是儿童。母亲在预防疾病方面发挥着重要作用,限制知识和能力可能导致儿童感染COVID-19。预防疾病可以通过增加家庭卫生保健措施,通过提高家庭主妇的知识和能力,防止儿童感染COVID-19的传播,来实现。预防疾病可以通过咨询和培训来实现。这些活动的目的是增加家庭主妇的知识和能力,以防止疾病的传播。预防疾病的持续传播是必要的,因此家庭主妇在家庭成员的卫生保健方面发挥着重要作用。改善家庭主妇的洞察力和技能是帮助社会解决健康问题、知识、教育和技能训练所必需的。社会卫生问题是由于缺乏知识、不健康环境和社会经济低廉而造成的。
{"title":"Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Rumah Tangga Dalam Mencegah Penyebaran Covid-19 Dikeluarga","authors":"Cholina Trisa Siregar, Lufthiani, Dudut Tanjung, I. Harahap","doi":"10.32734/LWSA.V4I1.1168","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V4I1.1168","url":null,"abstract":"Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Rumah Tangga Dalam Mencegah Penyebaran Covid-19 Dikeluarga \u0000Cholina Trisa Siregara,*, Lufthiania, Dudut Tanjunga, Ikhsanuddin Ahmad Harahapa \u0000aFakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia \u0000E-mail: cholina@usu.ac.id \u0000 \u0000Abstrak \u0000Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan jenis virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini mengakibatkan penyakit yang disebut COVID-19. Virus Covid-19 lebih banyak menyerang pada lansia, tetapi virus ini dapat menyerang siapa saja mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Penyakit ini dapat menular secara cepat melalui droplet yang dihasilkan oleh rongga nafas pasien, keluar pada saat pasien bersin atau batuk. Gejala infeksi virus Corona bisa muncul dalam waktu 2-14 hari setelah terpapar virus Corona, tetapi kebanyakan penderita COVID-19 merasakan gejala setelah 11-12 hari. Gejala yang terjadi di minggu pertama biasanya ringan seperti demam ≥38 C, kelelahan atau lemas, batuk, pegal-pegal, tidak nafsu makan. Kondisi ini sering dianggap biasa oleh masyarakat sehingga masyarakat yang memiliki resiko penularan dapat menularkan ke orang lain terutama anak-anak. Ibu berperan penting dalam pencegahan penyakit, sehingga keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dapat mengakibatkan anak tertular COVID-19. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan cara menerapkan tindakan pemeliharaan kesehatan keluarga melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan ibu rumah tangga mencegah penularan infeksi COVID-19 pada anak. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu rumah tangga dalam mencegah penularan penyakit kepada anak. Pencegahan penyebaran penyakit perlu dilakukan terus-menerus, sehingga ibu rumah tangga memiliki peran penting sebagai pelaksana pemeliharaan kesehatan anggota keluarga. Peningkatan wawasan dan keterampilan ibu rumah tangga diperlukan untuk membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan, berupa pengetahuan, pendidikan dan pelatihan keterampilan. Permasalahan kesehatan di masyarakat terjadi akibat pengetahuan yang kurang, lingkungan yang tidak sehat, dan rendahnya sosial ekonomi masyarakat.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130977733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anak-anak rata-rata mengalami tiga sampai enam infeksi saluran pernapasan setiap tahun. Infeksi saluran pernafasan umumnya disebabkan oleh virus, terutama pilek dan flu, bahkan beberapa paru-paru dan infeksi telinga disebabkan oleh bakteri. Penggunaan Terapi Komplementer dan Terapi Pijat pada Balita dapat membantu untuk mengurangi dampak kejadian penyakit khususnya ISPA pada Balita di rumah sebagai terapi alternatif pengobatan mandiri untuk keluarga. Keterlibatan peran Ibu di masyarakat diharapkan dapat memberikan dampak langsung dalam pelaksanaan program untuk menciptakan, meningkatkan kemampuan hidup sehat pada Balita secara berkesinambungan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memberikan edukasi, pelatihan dan pendampingan kepada 41 orang kelompok Ibu. Pelaksanaan kegiatan pada kelompok Ibu diawali dengan memberikan pre tes, memberikan penyuluhan kesehatan tentang pemanfaatan terapi komplementer, simulasi terapi herbal dan pelatihan pijat Balita kepada Kader dan kelompok Ibu, kegiatan dievaluasi dengan pengisian Post tes. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat setelah dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan dan pelatihan diperoleh pengetahuan baik tentang terapi komplementer (75,6%) dan pengetahuan cukup sebesar (24,4%), sedangkan hasil pengetahuan tentang terapi pijat baik dengan hasil kategori baik menjadi (87,8%) dan pengetahuan dengan kategori cukup diperoleh (12,2%). Diharapkan ibu berperan penting dapat menjadi penggerak dan promotor kesehatan dalam upaya pencegahan masalah kesehatan dengan menggunakan Terapi Komplementer dan Terapi Pijat pada Balita.
{"title":"Peran Kelompok Ibu Rumah Tangga Dalam Upaya Pencegahan ISPA Pada Balita Dengan Pemanfaatan Terapi Komplementer Dan Terapi Pijat Di Kelurahan Medan Sunggal","authors":"Lufthiani, Cholina Trisa Siregar, Evi Karota, Siti Zahara Nasution, Reni Asmara Ariga","doi":"10.32734/LWSA.V4I1.1166","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V4I1.1166","url":null,"abstract":"Anak-anak rata-rata mengalami tiga sampai enam infeksi saluran pernapasan setiap tahun. Infeksi saluran pernafasan umumnya disebabkan oleh virus, terutama pilek dan flu, bahkan beberapa paru-paru dan infeksi telinga disebabkan oleh bakteri. Penggunaan Terapi Komplementer dan Terapi Pijat pada Balita dapat membantu untuk mengurangi dampak kejadian penyakit khususnya ISPA pada Balita di rumah sebagai terapi alternatif pengobatan mandiri untuk keluarga. Keterlibatan peran Ibu di masyarakat diharapkan dapat memberikan dampak langsung dalam pelaksanaan program untuk menciptakan, meningkatkan kemampuan hidup sehat pada Balita secara berkesinambungan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memberikan edukasi, pelatihan dan pendampingan kepada 41 orang kelompok Ibu. Pelaksanaan kegiatan pada kelompok Ibu diawali dengan memberikan pre tes, memberikan penyuluhan kesehatan tentang pemanfaatan terapi komplementer, simulasi terapi herbal dan pelatihan pijat Balita kepada Kader dan kelompok Ibu, kegiatan dievaluasi dengan pengisian Post tes. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat setelah dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan dan pelatihan diperoleh pengetahuan baik tentang terapi komplementer (75,6%) dan pengetahuan cukup sebesar (24,4%), sedangkan hasil pengetahuan tentang terapi pijat baik dengan hasil kategori baik menjadi (87,8%) dan pengetahuan dengan kategori cukup diperoleh (12,2%). Diharapkan ibu berperan penting dapat menjadi penggerak dan promotor kesehatan dalam upaya pencegahan masalah kesehatan dengan menggunakan Terapi Komplementer dan Terapi Pijat pada Balita.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"333 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116461888","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}