Pub Date : 2023-07-18DOI: 10.33660/jfrwhs.v7i2.294
Agung Hermawan, N. Susanti, Ade Irma Nahdliyyah
Permainan jintot merupakan permainan tradisional asal Kabupaten Tegal yang dijadikan perlombaan pada pesta siaga tingkat sekolah dasar. Permainan jintot secara umum hanya dipandang permainan tradisional saja akan tetapi jika ditelusuri ternyata sangat membutuhkan keseimbangan dan koordinasi. Tujuan penelitian ini adalah membantu persiapan peserta lomba jintot dalam meningkatkan keseimbangan dan koordinasi sehingga memperoleh hasil yang maksimal dari lombat tersebut. Penelitian ini berupa quay eksperimental dengan treatment by subject design. Hasil penelitan ini menunjukan bahwa total sample ada 8 siswa dengan jenis kelamin laki–laki dan data tidak berdistribusi tidak normal. Hasil penelitian ini menjunjuka nilai p<0,05 pada keseimbangan dan koordinasi jintot periode 1 terhadap periode 2. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Core stability efektif dalam peningkatan keseimbangan dan koordinasi jintot pada peserta pesta siaga.
{"title":"Efektivitas Core Stability Terhadap Peningkatan Keseimbangan dan Koordinasi Pada Peserta Lomba Jintot","authors":"Agung Hermawan, N. Susanti, Ade Irma Nahdliyyah","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.294","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.294","url":null,"abstract":"Permainan jintot merupakan permainan tradisional asal Kabupaten Tegal yang dijadikan perlombaan pada pesta siaga tingkat sekolah dasar. Permainan jintot secara umum hanya dipandang permainan tradisional saja akan tetapi jika ditelusuri ternyata sangat membutuhkan keseimbangan dan koordinasi. Tujuan penelitian ini adalah membantu persiapan peserta lomba jintot dalam meningkatkan keseimbangan dan koordinasi sehingga memperoleh hasil yang maksimal dari lombat tersebut. Penelitian ini berupa quay eksperimental dengan treatment by subject design. Hasil penelitan ini menunjukan bahwa total sample ada 8 siswa dengan jenis kelamin laki–laki dan data tidak berdistribusi tidak normal. Hasil penelitian ini menjunjuka nilai p<0,05 pada keseimbangan dan koordinasi jintot periode 1 terhadap periode 2. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Core stability efektif dalam peningkatan keseimbangan dan koordinasi jintot pada peserta pesta siaga.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"74 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139358460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tendinitis rotator cuff adalah peradangan yang terjadi pada otot rotator cuff yaitu M.supraspinatus, M.infraspinatus, M.teres minor dan M.subscapularis.kondisi ini sering terjadi bersamaan shoulder impigement atau dapat muncul karena terjadi cidera atau sebagai akibat dari aktivitas berlebihan.pravalensi tendinitis rotator cuff ditemukan sebanyak 4,5% pada pria dan 6,1% pada wanita.gangguan tendinitis rotator cuff sebagai salah satu penyebab nyeri bahu dan kecacatan yang mengakibatkan hilangnya kapasitas fungsional bahu bahkan, dapat terjadinya gangguan kelainan postural. Penelitian ini adalah quasie eksperimental dengan desain penelitian pre and post test without control group design,Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita tendinitis rotator cuff di FIT Sport & Rehab Centre yang mendapatkan pelayanan fisioterapi berjumlah sebanyak 15 orang pasien. Berdasarkan uji paired sample test pada kelompok perlakuan didapatkan perolehan nilai P = 0,000 (P<0.05) dengan nilai rerata 27.00±9.56 yang berarti terdapat hasil perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi pemberian ultrasound,stretching dan exercise. Adanya peningkatan kapasitas fungsional bahu (SPADI) pada kondisi tendinitis otot rotator cuff dengan pemberian intervensi ultrasound,stretching dan exercise.hal ini terlihat dari nilai hasil perbedaan sebelum dan sesudah intervesi yang berarti intervensi perlakuan ultrasound,stretching dan exercise signifikan memiliki efek yang sangat baik dalam meningkatkan aktivitas fungsional bahu pada tendinitis otot rotator cuff.
{"title":"Efek Manajemen Fisioterapi Dengan Pemberian Intervensi Ultrasound,Stretching dan Exercise Dalam Meningkatkan Aktivitas Fungsional Tendinitis Bahu Pada Rotator Cuff","authors":"Ismaningsih Ismaningsih, Siti Muawanah, Iit Selviani","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.269","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.269","url":null,"abstract":"Tendinitis rotator cuff adalah peradangan yang terjadi pada otot rotator cuff yaitu M.supraspinatus, M.infraspinatus, M.teres minor dan M.subscapularis.kondisi ini sering terjadi bersamaan shoulder impigement atau dapat muncul karena terjadi cidera atau sebagai akibat dari aktivitas berlebihan.pravalensi tendinitis rotator cuff ditemukan sebanyak 4,5% pada pria dan 6,1% pada wanita.gangguan tendinitis rotator cuff sebagai salah satu penyebab nyeri bahu dan kecacatan yang mengakibatkan hilangnya kapasitas fungsional bahu bahkan, dapat terjadinya gangguan kelainan postural. Penelitian ini adalah quasie eksperimental dengan desain penelitian pre and post test without control group design,Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita tendinitis rotator cuff di FIT Sport & Rehab Centre yang mendapatkan pelayanan fisioterapi berjumlah sebanyak 15 orang pasien. Berdasarkan uji paired sample test pada kelompok perlakuan didapatkan perolehan nilai P = 0,000 (P<0.05) dengan nilai rerata 27.00±9.56 yang berarti terdapat hasil perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi pemberian ultrasound,stretching dan exercise. Adanya peningkatan kapasitas fungsional bahu (SPADI) pada kondisi tendinitis otot rotator cuff dengan pemberian intervensi ultrasound,stretching dan exercise.hal ini terlihat dari nilai hasil perbedaan sebelum dan sesudah intervesi yang berarti intervensi perlakuan ultrasound,stretching dan exercise signifikan memiliki efek yang sangat baik dalam meningkatkan aktivitas fungsional bahu pada tendinitis otot rotator cuff.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139359542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Intracerebral haemorrhage (ICH) brainstem adalah kumpulan darah fokal yang berada di dalam batang otak. Penyebabnya meliputi hipertensi, malformasi vaskular dan tumor apoplexy. Manifestasi klinis yang muncul berupa kehilangan kesadaran, hemiparese, defisit sensori, ataksia, dan lainnya. Intervensi fisioterapi konvensional dapat diberikan untuk menunjang proses rehabilitasi pada pasien pasca stroke ICH brainstem. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh intervensi fisioterapi konvensional terhadap pemenuhan ADL pada pasien pasca stroke ICH brainstem. Metode: Studi kasus tunggal pada wanita 55 tahun dengan diagnosis hemiparese dextra et causa ICH brainstem. Intervensi fisioterapi konvensional berupa infrared radiationdan terapi latihan diberikan sebanyak 4 kali dalam 2 minggu. Evaluasi dilakukan sebanyak 2 kali dengan membandingkan skor pre dan post test. Hasil: Terjadi perubahan pada skala nyeri diam dengan NRS, kekuatan otot dengan MMT, dan pemenuhan ADL dengan Barthel Index. Namun, total skor risiko jatuh dengan Morse Fall Scale tidak berubah. Kesimpulan: Studi kasus ini menyimpulkan bahwa intervensi fisioterapi konvensional berpengaruh terhadap pemenuhan activities of daily living (ADL) pada pasien hemiparese dextra.
{"title":"Pengaruh Intervensi Fisioterapi Konvensional terhadap Pemenuhan Activities of Daily Living (ADL) pada Pasien Hemiparese Dextra: Studi Kasus","authors":"Suryo Saputra Perdana, Guntur Rusmana Putra, Muhamad Elfitra Salam, Nabila Nur Afifah Fitri, Uslifah Izmarilda Yusrianti, Amelia Dwi Handayani","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.247","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.247","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Intracerebral haemorrhage (ICH) brainstem adalah kumpulan darah fokal yang berada di dalam batang otak. Penyebabnya meliputi hipertensi, malformasi vaskular dan tumor apoplexy. Manifestasi klinis yang muncul berupa kehilangan kesadaran, hemiparese, defisit sensori, ataksia, dan lainnya. Intervensi fisioterapi konvensional dapat diberikan untuk menunjang proses rehabilitasi pada pasien pasca stroke ICH brainstem. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh intervensi fisioterapi konvensional terhadap pemenuhan ADL pada pasien pasca stroke ICH brainstem. Metode: Studi kasus tunggal pada wanita 55 tahun dengan diagnosis hemiparese dextra et causa ICH brainstem. Intervensi fisioterapi konvensional berupa infrared radiationdan terapi latihan diberikan sebanyak 4 kali dalam 2 minggu. Evaluasi dilakukan sebanyak 2 kali dengan membandingkan skor pre dan post test. Hasil: Terjadi perubahan pada skala nyeri diam dengan NRS, kekuatan otot dengan MMT, dan pemenuhan ADL dengan Barthel Index. Namun, total skor risiko jatuh dengan Morse Fall Scale tidak berubah. Kesimpulan: Studi kasus ini menyimpulkan bahwa intervensi fisioterapi konvensional berpengaruh terhadap pemenuhan activities of daily living (ADL) pada pasien hemiparese dextra.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134953118","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-11DOI: 10.33660/jfrwhs.v7i2.275
Ade Irma Nahdliyyah, Ristiawati Ristiawati, Agung Hermawan
Perkembangan industri batik di Pekalongan tidak hanya diindustri besar akan tetapi pada industri kecil menengah. Hal ini dipengaruhi adanya peningkatan permintaan pasar batik baik nasional maupun internasional. Dampak dari peningkatan tersebut menyebabkan beban kerja naik dan memunculakan masalah kesehatan jika tidak dilakukan preventif maupun promotif. Salah satu masalah yang muncul pada pekerja batik yaitu keluhan muskuloskeletal dan peningkatan beban fisiologi sehingga dapat menurunkan produktivitas pekerja. Upaya untuk meminimalisir problem tersebut ialah stretching dan slow deep breathing exercise. Penelitian ini bertujuan membantu menurunkan keluhan muskuloskeletal dan meningkatkan produktivitas pada pengrajin batik dengan pemberian latihan Active Stretchingdan slow deep breathing exercise. Penelitian ini berupa penelitian eksperimental, dengan menggunakan rancangan sama subjek (treatment by subject design). Jumlah subjek penelitan 24 orang.. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji paired sample t-test. Adanya penurunan secara signifikan pada keluhan muskuloskeletal dan peningkatan produktivitas pekerja batik pada sebelum diberikan intervensi (periode 1) dengan setelah intervensi ( periode 2). Latihan active stetching dan slow deep breathing dapat menurunkan keluhan musculoskeletal dan peningkatan produktivitas pada pekrja batik. Dibutuhkan waktu yang cukup lama dan spesifik pada pekerja batik untuk lebih detail dalam penelitian selanjutnya.
蜡染业的发展不仅在大型工业中,而且在中小行业中。这受到了各国和国际蜡染市场日益增长的需求的影响。增加的影响导致工作量增加,如果不进行预防和促进健康问题,就会增加和增加健康问题。蜡染工人面临的一个问题是,muskuloskeletal的投诉和增加的生理学负担可能会降低工人的生产力。减少这些问题的努力是舒展和缓慢的深呼吸。该研究旨在通过练习活跃的stretchingingand slow deep exercise,帮助减少对蜡染工匠的抱怨,提高工作效率。这是一项实验研究,使用相同的实验对象设计。研究对象人数为24人。使用t-test样本测试进行本研究的数据分析。肌肉骨骼投诉和蜡染工人在干预前(第1阶段)和第2阶段(第2阶段)的生产力显著下降。积极的步骤和缓慢的深度呼吸练习可能会降低肌肉骨骼投诉和蜡染pekrja的生产力。在随后的研究中,蜡染工人需要相当长的时间和具体的细节。
{"title":"Active Stretching With Slow deep breathing Exercise pada Pembatik Menurunkan Keluhan Muskulosekeletal dan Peningkatan Produktivitas","authors":"Ade Irma Nahdliyyah, Ristiawati Ristiawati, Agung Hermawan","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.275","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.275","url":null,"abstract":"Perkembangan industri batik di Pekalongan tidak hanya diindustri besar akan tetapi pada industri kecil menengah. Hal ini dipengaruhi adanya peningkatan permintaan pasar batik baik nasional maupun internasional. Dampak dari peningkatan tersebut menyebabkan beban kerja naik dan memunculakan masalah kesehatan jika tidak dilakukan preventif maupun promotif. Salah satu masalah yang muncul pada pekerja batik yaitu keluhan muskuloskeletal dan peningkatan beban fisiologi sehingga dapat menurunkan produktivitas pekerja. Upaya untuk meminimalisir problem tersebut ialah stretching dan slow deep breathing exercise. Penelitian ini bertujuan membantu menurunkan keluhan muskuloskeletal dan meningkatkan produktivitas pada pengrajin batik dengan pemberian latihan Active Stretchingdan slow deep breathing exercise. Penelitian ini berupa penelitian eksperimental, dengan menggunakan rancangan sama subjek (treatment by subject design). Jumlah subjek penelitan 24 orang.. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji paired sample t-test. Adanya penurunan secara signifikan pada keluhan muskuloskeletal dan peningkatan produktivitas pekerja batik pada sebelum diberikan intervensi (periode 1) dengan setelah intervensi ( periode 2). Latihan active stetching dan slow deep breathing dapat menurunkan keluhan musculoskeletal dan peningkatan produktivitas pada pekrja batik. Dibutuhkan waktu yang cukup lama dan spesifik pada pekerja batik untuk lebih detail dalam penelitian selanjutnya.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"90 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135479535","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-11DOI: 10.33660/jfrwhs.v7i2.266
Muthiah Munawwarah, Alfiyyah Salsabila Khansa, Mona Oktariani, Trisia Lusiana Amir
Untuk mengetahui hubungan grade luka terhadap Quality of Life (QOL) pada Diabetic Foot Ulcer (DFU). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian ini berupa pasien DFU Rumah Luka Sidoarjo yang dipilih secara purposive sampling dengan jumlah 30 responden. Pengukuran grade luka pada DFU yang diukur dengan menggunakan Meggit – Wagner System dan QOL diukur dengan 36-Item Short Form Health Survey (SF-36). nilai mean dan standar deviasi dari grade luka pada DFU sebesar 1,67±0,84 dan QOL sebesar 52,49±19,68. nilai p = 0,010 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara grade luka dan QOL, dimana sampel dengan grade luka 1 memiliki perbandigan proporsi QOL tinggi lebih banyak dibandingkan grade luka 2,3,4 Ada hubungan searah antara grade luka dengan QOL, semakin kecil grade luka maka QOL maka semakin tinggi.
{"title":"Hubungan Grade Luka Terhadap Quality Of Life (Qol) Pada Diabetic Foot Ulcer (DFU)","authors":"Muthiah Munawwarah, Alfiyyah Salsabila Khansa, Mona Oktariani, Trisia Lusiana Amir","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.266","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.266","url":null,"abstract":"Untuk mengetahui hubungan grade luka terhadap Quality of Life (QOL) pada Diabetic Foot Ulcer (DFU). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian ini berupa pasien DFU Rumah Luka Sidoarjo yang dipilih secara purposive sampling dengan jumlah 30 responden. Pengukuran grade luka pada DFU yang diukur dengan menggunakan Meggit – Wagner System dan QOL diukur dengan 36-Item Short Form Health Survey (SF-36). nilai mean dan standar deviasi dari grade luka pada DFU sebesar 1,67±0,84 dan QOL sebesar 52,49±19,68. nilai p = 0,010 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara grade luka dan QOL, dimana sampel dengan grade luka 1 memiliki perbandigan proporsi QOL tinggi lebih banyak dibandingkan grade luka 2,3,4 Ada hubungan searah antara grade luka dengan QOL, semakin kecil grade luka maka QOL maka semakin tinggi.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135479536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-11DOI: 10.33660/jfrwhs.v7i2.264
Indah Pramita, Putu Agustia Sasmita Dewi
Setelah melahirkan perut mengalami kelemahan otot disebabkan karena meregangnya perut yang sangat lama sehingga kehilangan tonus otot. Otot perut berfungsi dalam mempertahankan postur tubuh selama melakukan aktivitas fungsional seperti berdiri, angkat angkut, duduk, berjalan dan berlari, sehingga diperlukan peningkatan kekuatan otot perut dengan latihan core strengthening. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan One-Group Pretest and Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita melahirkan normal multipara di Desa Tegal Mengkeb berjumlah 20 orang dan sampel penelitian berjumlah 10 orang. Instrument pengukuran kekuatan otot perut dengan the curl up test. Hasil rata-rata pengukuran kekuatan otot sebelum diberikan latihan 21,90x/menit dan setelah diberikan latihan 33,10 x/menit dengan peningkatan kekuatan otot perut sebesar 51,14%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pemberian core strengthening exercise meningkatkan kekuatan otot perut pada wanita multipara.
{"title":"Latihan Core Strengthening Meningkatkan Kekuatan Otot Perut Pada Wanita Multipara","authors":"Indah Pramita, Putu Agustia Sasmita Dewi","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.264","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.264","url":null,"abstract":"Setelah melahirkan perut mengalami kelemahan otot disebabkan karena meregangnya perut yang sangat lama sehingga kehilangan tonus otot. Otot perut berfungsi dalam mempertahankan postur tubuh selama melakukan aktivitas fungsional seperti berdiri, angkat angkut, duduk, berjalan dan berlari, sehingga diperlukan peningkatan kekuatan otot perut dengan latihan core strengthening. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan One-Group Pretest and Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita melahirkan normal multipara di Desa Tegal Mengkeb berjumlah 20 orang dan sampel penelitian berjumlah 10 orang. Instrument pengukuran kekuatan otot perut dengan the curl up test. Hasil rata-rata pengukuran kekuatan otot sebelum diberikan latihan 21,90x/menit dan setelah diberikan latihan 33,10 x/menit dengan peningkatan kekuatan otot perut sebesar 51,14%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pemberian core strengthening exercise meningkatkan kekuatan otot perut pada wanita multipara.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135479537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-11DOI: 10.33660/jfrwhs.v7i2.282
Anastasia Putu Martha, Febronia Norita Mariana, Serti Dewi Wijaya, Ronaldo Setyawan Jekdy
Pasien stroke memerlukan tindakan rehabilitasi untuk mengembalikan kemampuannya dalam berkativitas sehari hari. Hal tersbut sesuai dengan teori bahwa program rehabilitasi efektif untuk meningkatkan fungsi fisik, mobilitas, dan keseimbangan individu setelah stroke dan terus mengalami defisit setelah rehabilitasi rawat inap. Subjek dalam penelitian ini adalah dua pasien lansia yang merupakan pasien di Rumah Sakit Swasta di Surabaya dengan diagnosis medis post stroke infark hemiplegia dextra. Instrumen Penelitian dalam penelitian ini adalah Modified Ashworth Scale (MAS) untuk menentukan spastisitas dan Chedoke Mc-Master Stroke Assessment (CMSA) untuk menentukan gangguan fisik dan kecacatan setelah stroke. Tingkat keberhasilan diukur menggunakan Modified Ashworth Scale (MAS) yang bertujuan untuk mengetahui tonus otot dan Chedoke Mc-Master Stroke Assessment (CMSA) yang bertujuan untuk mengetahui gangguan kontrol motorik. Penurunan Ashworth scale yaitu dari 1 menjadi 0 pada pasien pertama dan ada kasus kedua didapatkan hasil belum ada penurunan pada Ashworth scale dan kedua pasien mengalami peningkatan nilai pada Chedoke Mc-Master yang artinya terdapat perbaikan kontrol motorik.
{"title":"Intervensi Bobath pada pasien stroke fase rehabilitasi lanjut","authors":"Anastasia Putu Martha, Febronia Norita Mariana, Serti Dewi Wijaya, Ronaldo Setyawan Jekdy","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.282","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.282","url":null,"abstract":"Pasien stroke memerlukan tindakan rehabilitasi untuk mengembalikan kemampuannya dalam berkativitas sehari hari. Hal tersbut sesuai dengan teori bahwa program rehabilitasi efektif untuk meningkatkan fungsi fisik, mobilitas, dan keseimbangan individu setelah stroke dan terus mengalami defisit setelah rehabilitasi rawat inap. Subjek dalam penelitian ini adalah dua pasien lansia yang merupakan pasien di Rumah Sakit Swasta di Surabaya dengan diagnosis medis post stroke infark hemiplegia dextra. Instrumen Penelitian dalam penelitian ini adalah Modified Ashworth Scale (MAS) untuk menentukan spastisitas dan Chedoke Mc-Master Stroke Assessment (CMSA) untuk menentukan gangguan fisik dan kecacatan setelah stroke. Tingkat keberhasilan diukur menggunakan Modified Ashworth Scale (MAS) yang bertujuan untuk mengetahui tonus otot dan Chedoke Mc-Master Stroke Assessment (CMSA) yang bertujuan untuk mengetahui gangguan kontrol motorik. Penurunan Ashworth scale yaitu dari 1 menjadi 0 pada pasien pertama dan ada kasus kedua didapatkan hasil belum ada penurunan pada Ashworth scale dan kedua pasien mengalami peningkatan nilai pada Chedoke Mc-Master yang artinya terdapat perbaikan kontrol motorik.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135479534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-06DOI: 10.33660/jfrwhs.v7i2.272
Triyana Triyana, Muhammad Rouf, Eka Ramadani
Pandemi Covid 19 mengakibatkan perubahan perilaku pasien rawat jalan untuk melakukan kunjungan ulang ke Rumah Sakit. Pasien mengurangi kegiatan diluar rumah salah satunya membatasi kunjungan ke Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi minat pasien dalam melakukan kunjungan ulang ke Fisioterapi Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad. Penelitian ini kuantitatif dengan desain cross sectional dan uji chi square. Pengumpulan data dengan kuesioner dan penentuan sampel dengan simple random sampling. Jumlah sampel 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan ada korelasi antara minat pasien berkunjung ulang dengan sikap pasien dengan nilai p<0,05. Ada korelasi antara minat pasien berkunjung ulang dengan citra rumah sakit dengan nilai p<0,05. Ada korelasi antara minat pasien berkunjung ulang dengan persepsi pasien dengan nilai p<0,05. Ada korelasi antara minat pasien berkunjung ulang dengan kualitas pelayanan rumah sakit dengan nilai p <0,05. Tidak ada korelasi antara minat pasien berkunjung ulang dengan kepuasan pasien dengan nilai p>0,05. Kesimpulan dalam penelitian bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi minat kunjungan ulang pasien yakni sikap pasien, citra rumah sakit, persepsi pasien dan kualitas pelayanan.
{"title":"Minat Kunjungan Pasien Fisioterapi Rumah Sakit Di Masa Pandemi Covid 19","authors":"Triyana Triyana, Muhammad Rouf, Eka Ramadani","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.272","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.272","url":null,"abstract":"Pandemi Covid 19 mengakibatkan perubahan perilaku pasien rawat jalan untuk melakukan kunjungan ulang ke Rumah Sakit. Pasien mengurangi kegiatan diluar rumah salah satunya membatasi kunjungan ke Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi minat pasien dalam melakukan kunjungan ulang ke Fisioterapi Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad. Penelitian ini kuantitatif dengan desain cross sectional dan uji chi square. Pengumpulan data dengan kuesioner dan penentuan sampel dengan simple random sampling. Jumlah sampel 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan ada korelasi antara minat pasien berkunjung ulang dengan sikap pasien dengan nilai p<0,05. Ada korelasi antara minat pasien berkunjung ulang dengan citra rumah sakit dengan nilai p<0,05. Ada korelasi antara minat pasien berkunjung ulang dengan persepsi pasien dengan nilai p<0,05. Ada korelasi antara minat pasien berkunjung ulang dengan kualitas pelayanan rumah sakit dengan nilai p <0,05. Tidak ada korelasi antara minat pasien berkunjung ulang dengan kepuasan pasien dengan nilai p>0,05. Kesimpulan dalam penelitian bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi minat kunjungan ulang pasien yakni sikap pasien, citra rumah sakit, persepsi pasien dan kualitas pelayanan.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135905837","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-06DOI: 10.33660/jfrwhs.v7i2.263
Fitra Anggreni Kusuma R., Fadhia Adliah, Yery Mustari
Perubahan sistem pembelajaran dari offline menjadi online akibat dari pandemi Covid-19 dapat menyebabkan penurunan aktivitas fisik serta peningkatan waktu paparan layar diantara mahasiswa yang dikaitkan dengan rendahnya kualitas hidup terkait kesehatan, dimana hal tersebut mencerminkan kesehatan fisik dan mental individu atau kelompok dalam periode tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan waktu paparan layar dengan kualitas hidup terkait kesehatan pada mahasiswa rumpun ilmu kesehatan Universitas Hasanuddin. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan analitik kuantitatif yang menggunakan pendekatan cross-sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 359 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan data primer menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) untuk aktivitas fisik, Screen-time Questionnaire untuk waktu paparan layar, dan Short Form-36 (SF-36) untuk kualitas hidup terkait kesehatan. Berdasarkan hasil analisis uji hubungan dengan Spermans Rho Test, menunjukkan tidak adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup terkait kesehatan diantara mahasiswa dengan nilai signifikansi antara aktivitas fisik dengan komponen kesehatan fisik dan mental masing-masing sebesar 0,288 dan 0,259 (p>0,05), dan terdapat hubungan yang berlawanan dengan tingkat keeratan yang sangat lemah antara waktu paparan layar dengan kualitas hidup terkait kesehatan dengan nilai signifikansi antara waktu paparan layar dengan komponen kesehatan fisik dan mental masing-masing sebesar 0,004 dan 0,001 (p<0,05).
{"title":"Hubungan Aktivitas Fisik dan Waktu Paparan Layar dengan Kualitas Hidup Terkait Kesehatan pada Mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan","authors":"Fitra Anggreni Kusuma R., Fadhia Adliah, Yery Mustari","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.263","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.263","url":null,"abstract":"Perubahan sistem pembelajaran dari offline menjadi online akibat dari pandemi Covid-19 dapat menyebabkan penurunan aktivitas fisik serta peningkatan waktu paparan layar diantara mahasiswa yang dikaitkan dengan rendahnya kualitas hidup terkait kesehatan, dimana hal tersebut mencerminkan kesehatan fisik dan mental individu atau kelompok dalam periode tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan waktu paparan layar dengan kualitas hidup terkait kesehatan pada mahasiswa rumpun ilmu kesehatan Universitas Hasanuddin. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan analitik kuantitatif yang menggunakan pendekatan cross-sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 359 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan data primer menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) untuk aktivitas fisik, Screen-time Questionnaire untuk waktu paparan layar, dan Short Form-36 (SF-36) untuk kualitas hidup terkait kesehatan. Berdasarkan hasil analisis uji hubungan dengan Spermans Rho Test, menunjukkan tidak adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup terkait kesehatan diantara mahasiswa dengan nilai signifikansi antara aktivitas fisik dengan komponen kesehatan fisik dan mental masing-masing sebesar 0,288 dan 0,259 (p>0,05), dan terdapat hubungan yang berlawanan dengan tingkat keeratan yang sangat lemah antara waktu paparan layar dengan kualitas hidup terkait kesehatan dengan nilai signifikansi antara waktu paparan layar dengan komponen kesehatan fisik dan mental masing-masing sebesar 0,004 dan 0,001 (p<0,05).","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135905838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-06DOI: 10.33660/jfrwhs.v7i2.251
Miftahul Zannah, M Fahreza Raihan
Pembatasan aktivitas di luar ruangan yang diberlakukan selama pandemi COVID-19 ini menyebabkan perubahan aktivitas fisik dan gaya hidup masyarakat berupa pengurangan aktivitas fisik dan perubahan pola makan. Hal ini menyebabkan peningkatan perilaku menetap dan dikaitkan dengan efek metabolik yang dapat meningkatkan risiko stroke. Stroke dapat diatasi dengan menggunakan video exercise melalui telerehabilitation virtual reality untuk meningkatkan kualitas keseimbangan pada pasien stroke. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Keseimbangan dengan menggunakan video exercise melalui telerehabilitation virtual reality pada pasien post stroke non haemoragik sebagai cost-effective pelayanan fisioterapi di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam 2022. Metode Penelitian yang digunakan quasi eksperimen dengan desain pretest-posttest kepada dua kelompok.dengan metode pengambilan sampel probability sampling. Data sampel pada skripsi ini sebesar 110 orang dalam dua group. Group control dan group case. sehingga masing-masing group yaitu sebanyak 55 orang. Sebelum diberikan latihan bridging exercise serta core-strengthening melalui Video Exercise nilai Keseimbangan minimal 30 dan maksimal 46 kemudian setelah diberikan latihan bridging exercise serta core-strengthening melalui video exercise nilai keseimbangan minimal 42 dan maksimal 54. hasil uji hipotesa penelitian ini dinyatakan bahwa terdapat pengaruh pemberian video exercise melalui telerehabilitation virtual reality pada pasien post stroke non haemoragik sebagai cost-effective pelayanan fisioterapi di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam 2022.
在COVID-19大流行期间实施的户外活动限制导致社会的体力活动和生活方式发生变化,减少身体活动和饮食习惯。这导致了稳定行为的增加,并与代谢效应有关,从而增加了中风的风险。中风可以通过虚拟现实耳朵练习视频来克服,以提高中风患者的平衡质量。本研究的目的是通过非haemoragik脑后患者的虚拟现实切除技术来提高平衡。采用两组前期设计的试验方法的研究方法,提取概率样本。本文的样本数据在两组中增加了110人。组控制和组案例。每组有55人。在通过视频练习进行中,最高30分和46分进行平衡练习前,然后通过视频练习进行必要的平衡值,最低42分和最大54分。本研究假设测试结果表明,通过非haemor能中风后患者的虚拟现实切除有影响,这是2022年Grandmed center center的一种成本有效的理疗服务。
{"title":"Telerehabilitation Virtual Reality Berbasis Video Exercise Terhadap Keseimbangan Pasien Post Stroke Non Haemoragik Sebagai Cost Effective Pelayanan Fisioterapi","authors":"Miftahul Zannah, M Fahreza Raihan","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.251","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.251","url":null,"abstract":"Pembatasan aktivitas di luar ruangan yang diberlakukan selama pandemi COVID-19 ini menyebabkan perubahan aktivitas fisik dan gaya hidup masyarakat berupa pengurangan aktivitas fisik dan perubahan pola makan. Hal ini menyebabkan peningkatan perilaku menetap dan dikaitkan dengan efek metabolik yang dapat meningkatkan risiko stroke. Stroke dapat diatasi dengan menggunakan video exercise melalui telerehabilitation virtual reality untuk meningkatkan kualitas keseimbangan pada pasien stroke. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Keseimbangan dengan menggunakan video exercise melalui telerehabilitation virtual reality pada pasien post stroke non haemoragik sebagai cost-effective pelayanan fisioterapi di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam 2022. Metode Penelitian yang digunakan quasi eksperimen dengan desain pretest-posttest kepada dua kelompok.dengan metode pengambilan sampel probability sampling. Data sampel pada skripsi ini sebesar 110 orang dalam dua group. Group control dan group case. sehingga masing-masing group yaitu sebanyak 55 orang. Sebelum diberikan latihan bridging exercise serta core-strengthening melalui Video Exercise nilai Keseimbangan minimal 30 dan maksimal 46 kemudian setelah diberikan latihan bridging exercise serta core-strengthening melalui video exercise nilai keseimbangan minimal 42 dan maksimal 54. hasil uji hipotesa penelitian ini dinyatakan bahwa terdapat pengaruh pemberian video exercise melalui telerehabilitation virtual reality pada pasien post stroke non haemoragik sebagai cost-effective pelayanan fisioterapi di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam 2022.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135905839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}