Latar belakang: Populasi lansia terus mengalami peningkatan. Menjaga kebugaran di usia tua dengan melakukan aktivitas fisik sangat diperlukan karena hal tersebut merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional lansia. Tujuan: untuk mengetahui gambaran aktivitas fisik, keseimbangan, dan kebugaran kardiorespirasi lansia di Yayasan Batara Hati Mulia, Kab. Gowa. Metode penelitian: Penelitian observasional dengan perencanaan deskriptif kategorik. Subjek penelitian adalah lansia sehat sebanyak 92 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Activities-specific Balance Confidence(ABC) dan International Physical Activity Questionnaire(IPAQ) menggambarkan aktivitas fisik, Time Up and Go Test(TUG) dan Dynamic Gait Index(DGI) menggambarkan keseimbangan dan Borg Scale serta 6 Minutes Walking Test(6MWT) menggambarkan kebugaran kardiorespirasi. Hasil: Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah 92 orang lansia. Hasil penelitian menampakkan mayoritas lansia masih beraktivitas sedang dan berat, memiliki fungsi fisik yang rendah sebanyak 33.7% dan memiliki fungsi fisik sedang sebanyak 40.2%. Keseimbangan lansia digambarkan melalui penilaian TUG dan DGI masing-masing 58.2% dan 76.1% yang menandakan berisiko jatuh tinggi. Kebugaran kardiorespirasi lansia berada pada kategori sangat rendah (71.7%) yang digambarkan melalui penilaian 6MWT. Simpulan : lansia di Yayasan Batara Hati Mulia, Kab, Gowa berada dalam tingkat fungsi fisik, keseimbangan, dan kebugaran kardiorespirasi yang rendah, sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait latihan fisik disertai dosis latihan yang tepat untuk mengoptimalkan kemampuan fisik, keseimbangan, dan kebugaran kardiorespirasi pada lansia.
{"title":"Gambaran Aktivitas Fisik, Keseimbangan dan Kebugaran Kardiorespirasi pada Lansia","authors":"Riskah Nur’amalia, Meutiah Mutmainnah Abdullah, Miftahul Khaerah Dzakirah, Mardiansyah ., Yulianti Ruhama","doi":"10.33660/jfrwhs.v6i2.165","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i2.165","url":null,"abstract":"Latar belakang: Populasi lansia terus mengalami peningkatan. Menjaga kebugaran di usia tua dengan melakukan aktivitas fisik sangat diperlukan karena hal tersebut merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional lansia. Tujuan: untuk mengetahui gambaran aktivitas fisik, keseimbangan, dan kebugaran kardiorespirasi lansia di Yayasan Batara Hati Mulia, Kab. Gowa. Metode penelitian: Penelitian observasional dengan perencanaan deskriptif kategorik. Subjek penelitian adalah lansia sehat sebanyak 92 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Activities-specific Balance Confidence(ABC) dan International Physical Activity Questionnaire(IPAQ) menggambarkan aktivitas fisik, Time Up and Go Test(TUG) dan Dynamic Gait Index(DGI) menggambarkan keseimbangan dan Borg Scale serta 6 Minutes Walking Test(6MWT) menggambarkan kebugaran kardiorespirasi. Hasil: Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah 92 orang lansia. Hasil penelitian menampakkan mayoritas lansia masih beraktivitas sedang dan berat, memiliki fungsi fisik yang rendah sebanyak 33.7% dan memiliki fungsi fisik sedang sebanyak 40.2%. Keseimbangan lansia digambarkan melalui penilaian TUG dan DGI masing-masing 58.2% dan 76.1% yang menandakan berisiko jatuh tinggi. Kebugaran kardiorespirasi lansia berada pada kategori sangat rendah (71.7%) yang digambarkan melalui penilaian 6MWT. Simpulan : lansia di Yayasan Batara Hati Mulia, Kab, Gowa berada dalam tingkat fungsi fisik, keseimbangan, dan kebugaran kardiorespirasi yang rendah, sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait latihan fisik disertai dosis latihan yang tepat untuk mengoptimalkan kemampuan fisik, keseimbangan, dan kebugaran kardiorespirasi pada lansia.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44295451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-14DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.161
Rakhmad Rosadi, L. Aprilia, Sri Sunaringsih ika Wardojo
Background: Osteoarthritis (OA) is a degenerative disease characterized by loss of articular cartilage and synovial inflammation, causing joint stiffness, pain and loss of mobility. Objective: To determine the effectiveness of therapy with TENS modalities and isometric exercises in patients with knee osteoarthritis. Results: After 5 times of therapy, the results of silent pain reduction from T0-T5: 0, tenderness T0-T5: 1, motion pain T0-T5: 5, MMT T0-T5: 5, LGS value of the active knee dextra T0- T5 : S = 00 – 0 - 1250, passive right knee T0-T5 S = 00 – 0 - 1300, active left knee T0-T5 S = 00 – 0 - 1300, passive left knee T0-T5: S = 00 – 0 - 1300. Conclusion : Rehabilitation and exercise given to knee osteoarthritis patients using TENS modalities and isometric exercises support optimization of physical condition, pain reduction, increase muscle strength and functional activity of patients.
{"title":"Manajemen Intervensi Fisioterapi Guna Mengurangi Nyeri Dan Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Pada Pada Kasus Knee Osteoarthitis : Studi Kasus","authors":"Rakhmad Rosadi, L. Aprilia, Sri Sunaringsih ika Wardojo","doi":"10.33660/jfrwhs.v6i1.161","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i1.161","url":null,"abstract":"Background: Osteoarthritis (OA) is a degenerative disease characterized by loss of articular cartilage and synovial inflammation, causing joint stiffness, pain and loss of mobility. Objective: To determine the effectiveness of therapy with TENS modalities and isometric exercises in patients with knee osteoarthritis. Results: After 5 times of therapy, the results of silent pain reduction from T0-T5: 0, tenderness T0-T5: 1, motion pain T0-T5: 5, MMT T0-T5: 5, LGS value of the active knee dextra T0- T5 : S = 00 – 0 - 1250, passive right knee T0-T5 S = 00 – 0 - 1300, active left knee T0-T5 S = 00 – 0 - 1300, passive left knee T0-T5: S = 00 – 0 - 1300. Conclusion : Rehabilitation and exercise given to knee osteoarthritis patients using TENS modalities and isometric exercises support optimization of physical condition, pain reduction, increase muscle strength and functional activity of patients.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45665690","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-07DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.169
Fitratun Najizah, Fahrizal Adhi Prasetyo
ABSTRACT Cerebral palsy is a motor problem as a result of non-progressive brain lesions in impaired brain development. In children who suffer from Cerebral Palsy experience damage to the brain that is permanent. The characteristic of Cerebral Palsy with the Spastic Hemiplegic type is characterized by the appearance of problems in the upper and lower limbs of one side of the body. The intervention given in this case is a postural control exercise which aims to improve the child's ability to control body position with the aim of stability and orientation. This research method is experimental, the research design uses case studies and data collection techniques use Pre and Post Tests. The sampling technique used was accidental sampling. Examination of posture using a posture assessment scale and functional examination of activities using the GMFM form. After six sessions of therapy, the results showed an improvement in posture and an increase in the functional score of children's activities, although not significant. Postural control exercise programmed to patients is able to improve posture and increase the functional ability of children's activities.
{"title":"Pengaruh Postural Control Exercise Pada Anak Cerebral Palsy Spastik Hemiplegi","authors":"Fitratun Najizah, Fahrizal Adhi Prasetyo","doi":"10.33660/jfrwhs.v6i1.169","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i1.169","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Cerebral palsy is a motor problem as a result of non-progressive brain lesions in impaired brain development. In children who suffer from Cerebral Palsy experience damage to the brain that is permanent. The characteristic of Cerebral Palsy with the Spastic Hemiplegic type is characterized by the appearance of problems in the upper and lower limbs of one side of the body. The intervention given in this case is a postural control exercise which aims to improve the child's ability to control body position with the aim of stability and orientation. This research method is experimental, the research design uses case studies and data collection techniques use Pre and Post Tests. The sampling technique used was accidental sampling. Examination of posture using a posture assessment scale and functional examination of activities using the GMFM form. After six sessions of therapy, the results showed an improvement in posture and an increase in the functional score of children's activities, although not significant. Postural control exercise programmed to patients is able to improve posture and increase the functional ability of children's activities.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41919558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-23DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.152
W. -, Retno Widiyas Tuti
Lower back pain is a phenomenon that is often encountered at every job. Lower back pain is a condition that is uncomfortable or chronic pain and with limited motion when performing activities of daily living.Online motorcycle taxi driver working for 8 to 12 hours of dropping off and pick up passengers, and waiting passengers are often less ergonomic position. According If this situation occurs continuously it will cause health problems such as lower back pain.The purpose of this study to find out the effect of sitting position and length of employment to lower back pain in the online motorcycle taxi driver.This study using purposive sampling method with cross sectional study design. Because in this study, the independent variables and the dependent variable is measured at the same time. Samples were taken from the online motorcycle taxi driver in the area of Surakarta, amounting to 50 people. The instrument used was a questionnaireOswestry Low Back Pain Disability Index and REBA. Statistical analysis of test results by the Chi-square test.Based on the research that has researchers did, the result that a sitting position against the influences of lower back pain. Unknown value p-value of 0.000 <0.05 and p-value for the duration of work on the lower back pain is equal to 0.042 <0.05 means there is influence between long working on the incidence of low back pain on a motorcycle taxi driver onlineThe final conclusion is that there is the effect of sitting position against lower back pain, and there is a long effect on pain down on the backs of online motorcycle taxi driver
{"title":"Pengaruh Posisi Duduk dan Lama Kerja Terhadap Nyeri Punggung Bawah Pada Pengemudi Ojek Online (GO-JEK)","authors":"W. -, Retno Widiyas Tuti","doi":"10.33660/jfrwhs.v6i1.152","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i1.152","url":null,"abstract":"Lower back pain is a phenomenon that is often encountered at every job. Lower back pain is a condition that is uncomfortable or chronic pain and with limited motion when performing activities of daily living.Online motorcycle taxi driver working for 8 to 12 hours of dropping off and pick up passengers, and waiting passengers are often less ergonomic position. According If this situation occurs continuously it will cause health problems such as lower back pain.The purpose of this study to find out the effect of sitting position and length of employment to lower back pain in the online motorcycle taxi driver.This study using purposive sampling method with cross sectional study design. Because in this study, the independent variables and the dependent variable is measured at the same time. Samples were taken from the online motorcycle taxi driver in the area of Surakarta, amounting to 50 people. The instrument used was a questionnaireOswestry Low Back Pain Disability Index and REBA. Statistical analysis of test results by the Chi-square test.Based on the research that has researchers did, the result that a sitting position against the influences of lower back pain. Unknown value p-value of 0.000 <0.05 and p-value for the duration of work on the lower back pain is equal to 0.042 <0.05 means there is influence between long working on the incidence of low back pain on a motorcycle taxi driver onlineThe final conclusion is that there is the effect of sitting position against lower back pain, and there is a long effect on pain down on the backs of online motorcycle taxi driver","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49022761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan neuropati tekanan terhadap nervus medianus dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu gerakan repetitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gerakan repetitif terhadap kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pemetik daun teh di PT. Mitra Kerinci Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021.Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan study cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan metode accedental sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2021 terhadap 40 orang pekerja pemetik daun teh di PT. Mitra Kerinci Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021.Hasil uji statistik chi-square didapatkan angka kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pemetik daun teh adalah 31 orang (77,5%), dan gerakan repetitif yang beresiko sebanyak 33 orang (82,5%). Nilai signifikan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dengan gerakan repetitif didapatkan p=0,000.Disimpulkan terdapat hubungan gerakan repetitif terhadap kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pemetik daun teh di PT. Mitra Kerinci Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021. Kata kunci : Gerakan Repetitif, Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
{"title":"Hubungan Gerakan Repetitif Terhadap Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Pemetik Daun Teh Di Pt. Mitra Kerinci Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021","authors":"Rindu Febriyeni Utami, Siti Munawarah, Hatifa Khairunissa","doi":"10.33660/jfrwhs.v6i1.159","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i1.159","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan neuropati tekanan terhadap nervus medianus dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu gerakan repetitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gerakan repetitif terhadap kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pemetik daun teh di PT. Mitra Kerinci Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021.Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan study cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan metode accedental sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2021 terhadap 40 orang pekerja pemetik daun teh di PT. Mitra Kerinci Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021.Hasil uji statistik chi-square didapatkan angka kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pemetik daun teh adalah 31 orang (77,5%), dan gerakan repetitif yang beresiko sebanyak 33 orang (82,5%). Nilai signifikan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dengan gerakan repetitif didapatkan p=0,000.Disimpulkan terdapat hubungan gerakan repetitif terhadap kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pemetik daun teh di PT. Mitra Kerinci Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021. \u0000 \u0000Kata kunci : Gerakan Repetitif, Carpal Tunnel Syndrome (CTS)","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45831856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-26DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.153
Muh Hidayat Ashari, Y. Hardianto, Riskah Nur Amalia
Proses menua merupakan suatu proses yang terjadi pada tubuh yang menyebabkan terjadinya penurunan berbagai fungsi tubuh, seiring semakin bertambahnya usia seseorang, akan menyebabkan bebagai perubahan pada struktur dan fungsi sel, jaringan, maupun sistem organ. Perubahan tersebut dapat menyebabkan menurunnya kekuatan otot yang berikutnya akan memengaruhi aktivitas fisik sehingga dapat menurunkan kualitas tidur seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia di Desa Nisombali Kabupaten Maros. Penelitian ini merupakan korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yakni purposive sampling sehingga diperoleh sampel 90 lansia. Subjek penelitian ini adalah lansia di Desa Nisombalia Kabupaten Maros yang berusia 60ᵗʰ keatas. Pengukuran aktivitas fisik menggunakan kuesioner Physical Activity Scale for Elderly (PASE) sedangkan pengukuran kualitas tidur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Berdasarkan hasil analisis uji hubungan dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan nilai signifikansi hasil uji statistik didapatkan p-value 0,000 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia di Desa Nisombalia Kabupaten Maros.
{"title":"The Relationship Between Physical Activity and Sleep Quality In Elderly","authors":"Muh Hidayat Ashari, Y. Hardianto, Riskah Nur Amalia","doi":"10.33660/jfrwhs.v6i1.153","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i1.153","url":null,"abstract":"Proses menua merupakan suatu proses yang terjadi pada tubuh yang menyebabkan terjadinya penurunan berbagai fungsi tubuh, seiring semakin bertambahnya usia seseorang, akan menyebabkan bebagai perubahan pada struktur dan fungsi sel, jaringan, maupun sistem organ. Perubahan tersebut dapat menyebabkan menurunnya kekuatan otot yang berikutnya akan memengaruhi aktivitas fisik sehingga dapat menurunkan kualitas tidur seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia di Desa Nisombali Kabupaten Maros. Penelitian ini merupakan korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yakni purposive sampling sehingga diperoleh sampel 90 lansia. Subjek penelitian ini adalah lansia di Desa Nisombalia Kabupaten Maros yang berusia 60ᵗʰ keatas. Pengukuran aktivitas fisik menggunakan kuesioner Physical Activity Scale for Elderly (PASE) sedangkan pengukuran kualitas tidur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Berdasarkan hasil analisis uji hubungan dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan nilai signifikansi hasil uji statistik didapatkan p-value 0,000 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia di Desa Nisombalia Kabupaten Maros.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42657466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-19DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.135
Suci Amanati, Akhmad Alfajri Amin, D. Astuti
Sistem kardiorespiratori bertanggung jawab atas pembagian oksigen dan bahan makanan bagi otot yang sedang bekerja, serta menyingkirkan gas asam arang dan zat yang tidak berguna bagi otot yang tidak sedang aktif.Daya tahan pada banyak kegiatan dibatasi oleh kapasitas sistem sirkulasi darah dan sistem respirasi dalam mengantarkan oksigen otot. Maka sangat penting untuk memberikan perhatian mendalam terhadapsistemkardiovaskular (Windiar,2014;Listyanto, 2105). Kebiasaan merokok dapat mempengaruhi daya tahan kardiovaskuler, karena asap rokok yang dihirup akan masuk dalamparu- paru dan menghambat kinerja jantung. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya volume oksigen yang dihirup tubuh (Windiar, 2014; Prayoga,2013). Merokok merupakan salah satu perilaku yang berisiko menimbulkan gangguan kesehatan dan kebugaran fisik seseorang, Saat ini bahkan perilaku merokok sudah dianggap sebagai kebiasaan di kalangan anak muda dan remaja.Merokok yang merupakan penyebab dari kematian hingga 6 juta orang meninggal dalam setahun. Lebih dari 5 juta orang meninggal karena menghisap langsung rokok, sedangkan 600 ribu orang lebih meninggal karena terpapar asap rokok (WHO, 2013). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik, yang terdiri dari 2 kelompok mahasiswa, yaitu (perokok aktif dan bukan perokok) dengan desain studi Cross Sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan merokok dengan Cardiorespiratory fitness, yang dapat dilihat lamanya menjadi perokok aktif dan banyak nya rokok yang dihisap dalam satu hari melalui wawancara menggunakan kuesioner yang dipadukan dengan tes kebugaran pada remaja. Tes yang digunakan pada remaja adalah Harvard StepTest, dimana responden akan diminta untuk naik-turun stool (tangga kecil) dengan tinggi kurang lebih 70 cm, yang dilakukan berulang ulang selama 5, 10 dan 15 menit. Kata Kunci : Merokok, Cardiorespiratory fitness, Harvard Step Test
{"title":"Pengaruh Merokok terhadap Cardiorespiratory Fitness","authors":"Suci Amanati, Akhmad Alfajri Amin, D. Astuti","doi":"10.33660/jfrwhs.v6i1.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i1.135","url":null,"abstract":"Sistem kardiorespiratori bertanggung jawab atas pembagian oksigen dan bahan makanan bagi otot yang sedang bekerja, serta menyingkirkan gas asam arang dan zat yang tidak berguna bagi otot yang tidak sedang aktif.Daya tahan pada banyak kegiatan dibatasi oleh kapasitas sistem sirkulasi darah dan sistem respirasi dalam mengantarkan oksigen otot. Maka sangat penting untuk memberikan perhatian mendalam terhadapsistemkardiovaskular (Windiar,2014;Listyanto, 2105). \u0000Kebiasaan merokok dapat mempengaruhi daya tahan kardiovaskuler, karena asap rokok yang dihirup akan masuk dalamparu- paru dan menghambat kinerja jantung. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya volume oksigen yang dihirup tubuh (Windiar, 2014; Prayoga,2013). \u0000Merokok merupakan salah satu perilaku yang berisiko menimbulkan gangguan kesehatan dan kebugaran fisik seseorang, Saat ini bahkan perilaku merokok sudah dianggap sebagai kebiasaan di kalangan anak muda dan remaja.Merokok yang merupakan penyebab dari kematian hingga 6 juta orang meninggal dalam setahun. Lebih dari 5 juta orang meninggal karena menghisap langsung rokok, sedangkan 600 ribu orang lebih meninggal karena terpapar asap rokok (WHO, 2013). \u0000Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik, yang terdiri dari 2 kelompok mahasiswa, yaitu (perokok aktif dan bukan perokok) dengan desain studi Cross Sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan merokok dengan Cardiorespiratory fitness, yang dapat dilihat lamanya menjadi perokok aktif dan banyak nya rokok yang dihisap dalam satu hari melalui wawancara menggunakan kuesioner yang dipadukan dengan tes kebugaran pada remaja. Tes yang digunakan pada remaja adalah Harvard StepTest, dimana responden akan diminta untuk naik-turun stool (tangga kecil) dengan tinggi kurang lebih 70 cm, yang dilakukan berulang ulang selama 5, 10 dan 15 menit. \u0000Kata Kunci : Merokok, Cardiorespiratory fitness, Harvard Step Test","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"690 17","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41281460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-19DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.147
Nahdiah Purnamasari
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran keluarga degan kemampuan motorik kasar anak disabilitas intelektual. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah responden tiga puluh delapan orang (n=38). Terdapat beberapa data primer yang dikumpulkan diantaranya peran keluarga, kemampuan motorik kasar, Pengambilan data tersebut menggunakan kuisioner Family Role Questionnaire (FRQ) dan Form Test Gross Motor Development 2 (TGMD-2). Berdasarkan hasil analisis uji hubungan dengan Spearman Rho test didapatkan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000(p< 0.05) yang berarti adanya hubungan antara peran keluarga dengan kemampuan motorik kasar anak disabilitas intelektual, dengan nilai r =0.062 yang berarti adanya hubungan yang kuat antara peran keluarga dengan kemampuan motorik kasar anak disabilitas intelektual. Kata kunci : motorik kasar, peran keluarga, disabilitas intelektual. Abstract This study aims to see the relationship between family and gross motor skills of children with intellectual disabilities. This study used a cross-sectional design with thirty-eight respondents (n = 38). Some of the primary data collected included the role of the family, gross motor skills, data collection using the Family Role Questionnaire (FRQ) questionnaire and the Gross Motor Development 2 Test Form (TGMD-2). Based on the results of the analysis of the relationship test with the Spearman Rho test, it was obtained a significance value (p) of 0.000 (p <0.05), which means that there is a relationship between family roles and gross motor skills of children with intellectual disabilities, with a value of r = 0.062, which means that there is a strong relationship. between the role of the family and gross motor skills of children with intellectual disabilities. Key words: gross motor skills, family roles, intellectual disabilities.
{"title":"Hubungan Peran Keluarga dengan Kemampuan Motorik Kasar Anak Disabilitas Intelektual","authors":"Nahdiah Purnamasari","doi":"10.33660/jfrwhs.v6i1.147","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i1.147","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran keluarga degan kemampuan motorik kasar anak disabilitas intelektual. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah responden tiga puluh delapan orang (n=38). Terdapat beberapa data primer yang dikumpulkan diantaranya peran keluarga, kemampuan motorik kasar, Pengambilan data tersebut menggunakan kuisioner Family Role Questionnaire (FRQ) dan Form Test Gross Motor Development 2 (TGMD-2). Berdasarkan hasil analisis uji hubungan dengan Spearman Rho test didapatkan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000(p< 0.05) yang berarti adanya hubungan antara peran keluarga dengan kemampuan motorik kasar anak disabilitas intelektual, dengan nilai r =0.062 yang berarti adanya hubungan yang kuat antara peran keluarga dengan kemampuan motorik kasar anak disabilitas intelektual. \u0000Kata kunci : motorik kasar, peran keluarga, disabilitas intelektual. \u0000 \u0000Abstract \u0000This study aims to see the relationship between family and gross motor skills of children with intellectual disabilities. This study used a cross-sectional design with thirty-eight respondents (n = 38). Some of the primary data collected included the role of the family, gross motor skills, data collection using the Family Role Questionnaire (FRQ) questionnaire and the Gross Motor Development 2 Test Form (TGMD-2). Based on the results of the analysis of the relationship test with the Spearman Rho test, it was obtained a significance value (p) of 0.000 (p <0.05), which means that there is a relationship between family roles and gross motor skills of children with intellectual disabilities, with a value of r = 0.062, which means that there is a strong relationship. between the role of the family and gross motor skills of children with intellectual disabilities. \u0000Key words: gross motor skills, family roles, intellectual disabilities. \u0000 ","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47321825","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-19DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.149
M. Mardiansyah, Yudi Hardianto, Riskah Nur’amalia
Pada proses penuaan terjadi penurunan berbagai fungsi tubuh, seiring dengan bertambahnya usia akan menyebabkan perubahan pada struktur dan fungsi sel, jaringan, maupun sistem organ. Perubahan tersebut dapat menurunkan kekuatan otot yang berikutnya akan memengaruhi kemampuan aktivitas fungsional sehingga dapat menurunkan keseimbangan dan dapat meningkatkan risiko jatuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan aktivitas fungsional dan risiko jatuh pada lansia di Yayasan Batara Hati Mulia Kabupaten Gowa dengan menggunakan indeks Berthel dan pengukuran time up and go test . Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional . Penelitian ini melibatkan sampel dalam 60 tahun ke atas melalui teknik pengambilan sampelpurposive sampling sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 53 orang lansia. Berdasarkan hasil analisis uji hubungan dengan menggunakan Spearman Rho memperoleh nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 dengan derajat kekuatan hubungan antar variabel kedua yang dinyatakan dengan koefisien korelasi (r) sebesar -,579 yang berarti adanya hubungan negatif antara kemampuan aktivitas fungsional dan risiko jatuh dengan derajat kekuatan hubungan bersifat kuat. Dapat dikatakan bahwa meningkatkan kemandirian kemampuan aktivitas fungsional maka semakin rendah risiko yang terjadi, begitupun sebaliknya.
{"title":"Hubungan antara Kemampuan Aktivitas Fungsional dan Risiko Jatuh pada Lansia di Yayasan Batara Hati Mulia Kabupaten Gowa","authors":"M. Mardiansyah, Yudi Hardianto, Riskah Nur’amalia","doi":"10.33660/jfrwhs.v6i1.149","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i1.149","url":null,"abstract":"Pada proses penuaan terjadi penurunan berbagai fungsi tubuh, seiring dengan bertambahnya usia akan menyebabkan perubahan pada struktur dan fungsi sel, jaringan, maupun sistem organ. Perubahan tersebut dapat menurunkan kekuatan otot yang berikutnya akan memengaruhi kemampuan aktivitas fungsional sehingga dapat menurunkan keseimbangan dan dapat meningkatkan risiko jatuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan aktivitas fungsional dan risiko jatuh pada lansia di Yayasan Batara Hati Mulia Kabupaten Gowa dengan menggunakan indeks Berthel dan pengukuran time up and go test . Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional . Penelitian ini melibatkan sampel dalam 60 tahun ke atas melalui teknik pengambilan sampelpurposive sampling sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 53 orang lansia. Berdasarkan hasil analisis uji hubungan dengan menggunakan Spearman Rho memperoleh nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 dengan derajat kekuatan hubungan antar variabel kedua yang dinyatakan dengan koefisien korelasi (r) sebesar -,579 yang berarti adanya hubungan negatif antara kemampuan aktivitas fungsional dan risiko jatuh dengan derajat kekuatan hubungan bersifat kuat. Dapat dikatakan bahwa meningkatkan kemandirian kemampuan aktivitas fungsional maka semakin rendah risiko yang terjadi, begitupun sebaliknya.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43082459","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-19DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.151
Ni Putu Riantini, Indah Pramita, I. M. Yasa
Lansia akan mengalami perubahan pada sistem muskuloskeletal khususnya pada otot, seperti penurunan pada massa otot dan kekuatan otot. Adanya penurunan kekuatan otot pada esktremitas bawah akan menyebabkan gerakan menjadi lambat dan kaku, langkah yang menjadi pendek, dan saat berdiri tubuh tidak stabil sehingga aktivitas sehari-hari lansia mengalami hambatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui latihan body weight squat dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai bawah lansia wanita di Lingkungan Banjar Bangah, Kabupaten Tabanan. Populasi penelitian berjumlah 35 orang dengan sampel 11 orang yang telah didapatkan berdasarkan kriteria penelitian. Alat ukur penelitian menggunakan five times sit to stand test. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Pre-eksperimental dengan one grup pre-test and post- test. Penelitian dilakukan selama 4 minggu. Hasil analisis deskriptif kekuatan otot tungkai bawah pre-test diperoleh nilai rata-rata 13,11 detik dan post-test nilai rata-rata 10,34 detik. Selanjutnya dilakukan dilakukan uji normalitas dengan Shapiro Wilk Test dan uji hipotesis dengan uji Paired Sampel T Test. Hasil Shapiro Wilk Test berdistribusi normal dengan nilai signifikan pre test 0,575 dan post test 0,259 serta adanya peningkatan presentase sebesar 21,12%. Hasil uji Paired Sampel T Test menunjukan nilai signifikan yaitu 0,000 yang artinya terdapat peningkatan pada kekuatan otot tungkai bawah pada lansia wanita. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan kekuatan otot tungkai bawah setelah diberikan latihan body weight squat pada lansia wanita. Kata kunci : Lansia Wanita, Kekuatan Otot Tungkai Bawah, Latihan Body Weight Squat
{"title":"Pengaruh Latihan Body-Weight Squat Dapat Meningkatkan Kekuatan Otot Tungkai Bawah Lansia Wanita di Lingkungan Banjar Bangah Kabupaten Tabanan","authors":"Ni Putu Riantini, Indah Pramita, I. M. Yasa","doi":"10.33660/jfrwhs.v6i1.151","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i1.151","url":null,"abstract":"Lansia akan mengalami perubahan pada sistem muskuloskeletal khususnya pada otot, seperti penurunan pada massa otot dan kekuatan otot. Adanya penurunan kekuatan otot pada esktremitas bawah akan menyebabkan gerakan menjadi lambat dan kaku, langkah yang menjadi pendek, dan saat berdiri tubuh tidak stabil sehingga aktivitas sehari-hari lansia mengalami hambatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui latihan body weight squat dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai bawah lansia wanita di Lingkungan Banjar Bangah, Kabupaten Tabanan. Populasi penelitian berjumlah 35 orang dengan sampel 11 orang yang telah didapatkan berdasarkan kriteria penelitian. Alat ukur penelitian menggunakan five times sit to stand test. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Pre-eksperimental dengan one grup pre-test and post- test. Penelitian dilakukan selama 4 minggu. Hasil analisis deskriptif kekuatan otot tungkai bawah pre-test diperoleh nilai rata-rata 13,11 detik dan post-test nilai rata-rata 10,34 detik. Selanjutnya dilakukan dilakukan uji normalitas dengan Shapiro Wilk Test dan uji hipotesis dengan uji Paired Sampel T Test. Hasil Shapiro Wilk Test berdistribusi normal dengan nilai signifikan pre test 0,575 dan post test 0,259 serta adanya peningkatan presentase sebesar 21,12%. Hasil uji Paired Sampel T Test menunjukan nilai signifikan yaitu 0,000 yang artinya terdapat peningkatan pada kekuatan otot tungkai bawah pada lansia wanita. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadinya peningkatan kekuatan otot tungkai bawah setelah diberikan latihan body weight squat pada lansia wanita. \u0000Kata kunci : Lansia Wanita, Kekuatan Otot Tungkai Bawah, Latihan Body Weight Squat","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41459155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}