Pub Date : 2024-07-10DOI: 10.33660/jfrwhs.v8i2.379
M. Widnyana, I. P. Y. Pramana Putra, Anak Agung Gede Eka Septian Utama, I. D. G. A. Kamayoga
Osteoarthrit (OA) genu adalah gangguan sistem muskuloskeletal degeneratif pada sendi lutut yang ditandai oleh mengikisnya kartilago dengan perlahan dan progresif. OA genu dapat terjadi pada setiap individu, angka kejadian lebih tinggi pada perempuan dan menjadi penyebab gangguan fungsional tertinggi pada orang dengan usia di atas 65 tahun. Penambahan kinesiotaping pada intervensi ultrasound, TENS, dan massage mampu meningkatkan kemampuan fungsional pada pasien OA genu dengan mekanisme fasilitasi otot, inhibisi nyeri dan fiksasi sendi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan pre and post-test two group design. Penelitian dilakukan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2023 di klinik fisioterapi I Made Niko Winaya Denpasar. Subjek pasien OA genu yang sesuai dengan kriteria inklusi dan dipilih dengan metode purposive sampling dan diacak dengan metode permutasi blok. Subjek berjumlah 36 orang yang terbagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 16 subjek. Kelompok perlakuan mendapatkan intervensi kinesiotaping, ultrasound, TENS dan massage. Kelompok kontrol mendapatkan interevensi ultrasound, TENS, dan massage. Kemampuan fungsional pada subjek OA genu dinilai dengan kuisioner WOMAC. Hasil uji statistik paired sampel t-test pada kedua kelompok menunjukkan p=0,000 (p<0,0). Hal ini berarti terjadi peningkatan kemampuan fungsional secara signifikan pada kedua kelompok. Hasil uji statistik independent sample t-test menunjukkan p=0,026 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan ada perbedaan signifikan peningkatan kemampuan fungsional antara kelompok perlakuan dengan keompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah intervensi kinesiotaping, ultrasound, TENS dan massag lebih baik dari pada intervensi ultrasound, TENS, dan massage dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada pasien OA genu.
膝关节骨性关节炎(OA)是一种膝关节退行性肌肉骨骼系统疾病,其特点是软骨缓慢而进行性地侵蚀。膝关节骨性关节炎可发生于任何人,女性发病率较高,是 65 岁以上人群功能障碍的首要原因。在超声波、TENS 和按摩干预的基础上增加运动塑形疗法,可以通过肌肉促进、疼痛抑制和关节固定的机制改善膝关节 OA 患者的功能能力。本研究为实验研究,采用前后测试两组设计。研究于 2023 年 7 月至 10 月在登巴萨 I Made Niko Winaya 物理治疗诊所进行。研究对象为符合纳入标准的真性 OA 患者,采用目的性抽样法选出,并通过分块排列法进行随机分组。受试者共 36 人,分为两组。每组 16 人。治疗组接受运动塑形、超声波、TENS 和按摩干预。对照组接受超声波、TENS 和按摩干预。用 WOMAC 问卷评估膝关节 OA 受试者的功能能力。两组的配对样本 t 检验结果显示,P=0.000(P<0.0)。这意味着两组受试者的功能能力均有明显改善。独立样本 t 检验的统计检验结果显示 p=0.026(p<0.05)。这一结果表明,治疗组和对照组在功能能力改善方面存在明显差异。本研究的结论是,在改善真性 OA 患者功能方面,运动塑形、超声波、TENS 和按摩干预优于超声波、TENS 和按摩干预。
{"title":"Penambahan Kinesiotaping pada Intervensi Ultrasound, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, dan Massage lebih Meningkatkan Kemampuan Fungsional pada Pasien Osteoarthritis Genu","authors":"M. Widnyana, I. P. Y. Pramana Putra, Anak Agung Gede Eka Septian Utama, I. D. G. A. Kamayoga","doi":"10.33660/jfrwhs.v8i2.379","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v8i2.379","url":null,"abstract":"Osteoarthrit (OA) genu adalah gangguan sistem muskuloskeletal degeneratif pada sendi lutut yang ditandai oleh mengikisnya kartilago dengan perlahan dan progresif. OA genu dapat terjadi pada setiap individu, angka kejadian lebih tinggi pada perempuan dan menjadi penyebab gangguan fungsional tertinggi pada orang dengan usia di atas 65 tahun. Penambahan kinesiotaping pada intervensi ultrasound, TENS, dan massage mampu meningkatkan kemampuan fungsional pada pasien OA genu dengan mekanisme fasilitasi otot, inhibisi nyeri dan fiksasi sendi. \u0000Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan pre and post-test two group design. Penelitian dilakukan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2023 di klinik fisioterapi I Made Niko Winaya Denpasar. Subjek pasien OA genu yang sesuai dengan kriteria inklusi dan dipilih dengan metode purposive sampling dan diacak dengan metode permutasi blok. Subjek berjumlah 36 orang yang terbagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 16 subjek. Kelompok perlakuan mendapatkan intervensi kinesiotaping, ultrasound, TENS dan massage. Kelompok kontrol mendapatkan interevensi ultrasound, TENS, dan massage. Kemampuan fungsional pada subjek OA genu dinilai dengan kuisioner WOMAC. Hasil uji statistik paired sampel t-test pada kedua kelompok menunjukkan p=0,000 (p<0,0). Hal ini berarti terjadi peningkatan kemampuan fungsional secara signifikan pada kedua kelompok. Hasil uji statistik independent sample t-test menunjukkan p=0,026 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan ada perbedaan signifikan peningkatan kemampuan fungsional antara kelompok perlakuan dengan keompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah intervensi kinesiotaping, ultrasound, TENS dan massag lebih baik dari pada intervensi ultrasound, TENS, dan massage dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada pasien OA genu.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"20 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141660796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-07-10DOI: 10.33660/jfrwhs.v8i2.346
M. Puspita, S. Khotimah
Individu yang mengalami kesulitan dalam pernapasan atau mengalami sesak napas akan merasakan adanya ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas sehingga individu tersebut akan membatasi kegiatan. Mekanisme sesak napas pada PPOK karena meningkatnya ventilasi saluran pernapasan, obstruksi jalan napas, hipoksemia, produksi sputum berlebih, gangguan otot dinding pernapasan, peradangan akut jaringan paru, dan menurunnya kemampuan fungsi otot-otot pernapasan. Subjek perlakuan sebanyak 32 responden, dengan kelompok PLB sebanyak 16 responden dan kelompok DB sebanyak 16 responden. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh pursed lips breathing dan diaphragmatic breathing terhadap penurunan sesak napas pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan pre test and post test two design group dimana kelompok perlakuan pursed lips breathing diberikan dosis 6 sesi latihan dalam 20 menit. Dalam 1 sesi latihan dilakukan 8 kali pengulangan dengan waktu istirahat selama 2 menit dan kelompok perlakuan diaphragmatic breathing diberikan 5 sesi latihan dalam 20 menit. Dalam 1 sesi latihan dilakukan 8 kali pengulangan dengan waktu istirahat selama 2 menit, masing-masing kelompok perlakuan diberikan latihan sebanyak 2x dalam seminggu selama 4 minggu. Alat ukur sesak napas menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Hasil penelitian menggunakan uji independent sample t-test nilai p = 0,505 (p>0,05) menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh pursed lips breathing dan diaphragmatic breathing terhadap penurunan sesak napas pasien PPOK.
呼吸困难或气短的人会在活动时感到不适,从而限制活动。慢性阻塞性肺病气短的机理是呼吸道通气量增加、气道阻塞、低氧血症、痰液分泌过多、呼吸道壁肌肉功能紊乱、肺组织急性炎症、呼吸肌功能下降等。治疗对象为 32 名受访者,其中 16 名受访者在 PLB 组,16 名受访者在 DB 组。 本研究的目的是确定抿唇呼吸和横膈膜呼吸在减轻慢性阻塞性肺病(COPD)患者气短方面的效果差异。本研究采用准实验法,分为前测和后测两个设计组,其中抿唇呼吸治疗组在 20 分钟内进行了 6 次训练。膈肌呼吸治疗组在 20 分钟内进行 5 次训练。每个治疗组每周进行两次训练,为期 4 周。使用视觉模拟量表(VAS)测量呼吸急促程度。使用独立样本 t 检验 p 值 = 0.505(p>0.05)的研究结果表明,抿唇呼吸和横膈膜呼吸对减轻慢性阻塞性肺病患者气短的效果没有差异。
{"title":"Perbedaan Pengaruh Pursed Lips Breathing dan Diaphragmatic Breathing Terhadap Penurunan Sesak Napas Penyakit Paru Obstruktif Kronik","authors":"M. Puspita, S. Khotimah","doi":"10.33660/jfrwhs.v8i2.346","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v8i2.346","url":null,"abstract":"Individu yang mengalami kesulitan dalam pernapasan atau mengalami sesak napas akan merasakan adanya ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas sehingga individu tersebut akan membatasi kegiatan. Mekanisme sesak napas pada PPOK karena meningkatnya ventilasi saluran pernapasan, obstruksi jalan napas, hipoksemia, produksi sputum berlebih, gangguan otot dinding pernapasan, peradangan akut jaringan paru, dan menurunnya kemampuan fungsi otot-otot pernapasan. Subjek perlakuan sebanyak 32 responden, dengan kelompok PLB sebanyak 16 responden dan kelompok DB sebanyak 16 responden. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh pursed lips breathing dan diaphragmatic breathing terhadap penurunan sesak napas pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan pre test and post test two design group dimana kelompok perlakuan pursed lips breathing diberikan dosis 6 sesi latihan dalam 20 menit. Dalam 1 sesi latihan dilakukan 8 kali pengulangan dengan waktu istirahat selama 2 menit dan kelompok perlakuan diaphragmatic breathing diberikan 5 sesi latihan dalam 20 menit. Dalam 1 sesi latihan dilakukan 8 kali pengulangan dengan waktu istirahat selama 2 menit, masing-masing kelompok perlakuan diberikan latihan sebanyak 2x dalam seminggu selama 4 minggu. Alat ukur sesak napas menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Hasil penelitian menggunakan uji independent sample t-test nilai p = 0,505 (p>0,05) menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh pursed lips breathing dan diaphragmatic breathing terhadap penurunan sesak napas pasien PPOK.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"28 23","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141660559","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-07-01DOI: 10.33660/jfrwhs.v8i2.394
I. Irianto, Ade Fidia, Widiarty Sulistyana Natsir
Fleksibilitas mencakup kemampuan dari persendian untuk melakukan rentang gerak yang penuh. Komponen kondisi fisik lainnya yang tidak kalah penting dalam olahraga adalah keseimbangan. Selama pandemi yang disebabkan oleh COVID-19, masyarakat telah mengurangi mobilitas dan aktivitas fisik mereka secara signifikan, sehingga menyebabkan peningkatan kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, serta menurunnya komponen kondisi fisik. Tujuan tinjauan ini untuk mengetahui gambaran fleksibilitas dan keseimbangan statis pada mahasiswa baru prodi Fisioterapi Universitas Hasanuddin angkatan 2022 pasca pembelajaran online. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fisioterapi Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 56 orang (n=56). Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data primer melalui pengukuran flesibilitas menggunakan sit and reach test dan untuk pengukuran keseimbangan statis menggunakan balance board test. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan Microsoft Office Excel untuk melihat distribusi tingkat fleksibilitas dan keseimbangan statis per karakteristik responden. Sebanyak 10 orang (17.9%) mahasiswa yang memiliki nilai fleksibilitas pada kategori baik dan sebanyak 25 orang (44.6%) mahasiswa dengan keseimbangan yang sempurna berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) normal. Dari penelitian ini didapatkan hasil berupa tingkat fleksibilitas dan keseimbangan statis dalam kategori baik. Kategori IMT dalam kategori normal dan menunjukkan bahwa IMT cukup mempengaruhi nilai fleksibilitas dan keseimbangan statis pada mahasiswa.
{"title":"Gambaran Fleksibilitas dan Keseimbangan Statis pada Mahasiswa Pasca Pembelajaran Online","authors":"I. Irianto, Ade Fidia, Widiarty Sulistyana Natsir","doi":"10.33660/jfrwhs.v8i2.394","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v8i2.394","url":null,"abstract":"Fleksibilitas mencakup kemampuan dari persendian untuk melakukan rentang gerak yang penuh. Komponen kondisi fisik lainnya yang tidak kalah penting dalam olahraga adalah keseimbangan. Selama pandemi yang disebabkan oleh COVID-19, masyarakat telah mengurangi mobilitas dan aktivitas fisik mereka secara signifikan, sehingga menyebabkan peningkatan kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, serta menurunnya komponen kondisi fisik. Tujuan tinjauan ini untuk mengetahui gambaran fleksibilitas dan keseimbangan statis pada mahasiswa baru prodi Fisioterapi Universitas Hasanuddin angkatan 2022 pasca pembelajaran online. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fisioterapi Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 56 orang (n=56). Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data primer melalui pengukuran flesibilitas menggunakan sit and reach test dan untuk pengukuran keseimbangan statis menggunakan balance board test. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan Microsoft Office Excel untuk melihat distribusi tingkat fleksibilitas dan keseimbangan statis per karakteristik responden. Sebanyak 10 orang (17.9%) mahasiswa yang memiliki nilai fleksibilitas pada kategori baik dan sebanyak 25 orang (44.6%) mahasiswa dengan keseimbangan yang sempurna berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) normal. Dari penelitian ini didapatkan hasil berupa tingkat fleksibilitas dan keseimbangan statis dalam kategori baik. Kategori IMT dalam kategori normal dan menunjukkan bahwa IMT cukup mempengaruhi nilai fleksibilitas dan keseimbangan statis pada mahasiswa.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"119 16","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141712849","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-07-01DOI: 10.33660/jfrwhs.v8i2.403
Supartina Hakim, Hendrik Hendrik, Wandha Amrah
Osteoarthritis atau biasa disingkat OA merupakan penyakit degenerative yang biasanya sering terjadi pada proses penuaan, OA bersifat kronik, progresif, dan disertai oleh adanya pengikisan tulang rawan sendi dan pembentukan tulang baru pada permukaan sendi. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain incidental sampling pre test – post test two group, bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektitivitas antara latihan stabilitas dan latihan strengthening konvensional. Hasil analisis intervensi Latihan Stabilitas diperoleh nilai pre test 60,13±5,99 dan post test 50,04±1,28 dengan nilai p=0,00˂0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah intervensi. Pada intervensi Latihan Strengthening Konvensional diperoleh nilai pre test 58,90±5,20 dan post test 50,57±5,37 dengan nilai p=0,00˂0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah intervensi. Sedangkan pada analisis antar kelompok diperoleh nilai selisih 10,09±1,28 pada intervensi Latihan Stabilitas dan pada intervensi Latihan Strengthening Konvensional diperoleh nilai selisih 8,33±1,43 dengan hasil uji independent t test diperoleh nilai p=0,007>0,05 yang berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan pada selisih rata-rata Latihan Stabilitas lebih baik dalam peningkatan kemampuan aktivitas fungsional dibandingkan Latihan Strengthening Konvensional. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan signifikan antara pemberian Latihan Stabilitas dan Latihan Strengthening Konvensional terhadap peningkatan kemampuan aktivitas fungsional sendi lutut pada penderita Osteoarthritis Knee.
{"title":"Perbedaan Pengaruh Latihan Stabilitas dan Latihan Strengthening Konvensional Terhadap Aktivitas Fungsional Penderita Osteoarthritis Knee","authors":"Supartina Hakim, Hendrik Hendrik, Wandha Amrah","doi":"10.33660/jfrwhs.v8i2.403","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v8i2.403","url":null,"abstract":"Osteoarthritis atau biasa disingkat OA merupakan penyakit degenerative yang biasanya sering terjadi pada proses penuaan, OA bersifat kronik, progresif, dan disertai oleh adanya pengikisan tulang rawan sendi dan pembentukan tulang baru pada permukaan sendi. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain incidental sampling pre test – post test two group, bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektitivitas antara latihan stabilitas dan latihan strengthening konvensional. Hasil analisis intervensi Latihan Stabilitas diperoleh nilai pre test 60,13±5,99 dan post test 50,04±1,28 dengan nilai p=0,00˂0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah intervensi. Pada intervensi Latihan Strengthening Konvensional diperoleh nilai pre test 58,90±5,20 dan post test 50,57±5,37 dengan nilai p=0,00˂0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah intervensi. Sedangkan pada analisis antar kelompok diperoleh nilai selisih 10,09±1,28 pada intervensi Latihan Stabilitas dan pada intervensi Latihan Strengthening Konvensional diperoleh nilai selisih 8,33±1,43 dengan hasil uji independent t test diperoleh nilai p=0,007>0,05 yang berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan pada selisih rata-rata Latihan Stabilitas lebih baik dalam peningkatan kemampuan aktivitas fungsional dibandingkan Latihan Strengthening Konvensional. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan signifikan antara pemberian Latihan Stabilitas dan Latihan Strengthening Konvensional terhadap peningkatan kemampuan aktivitas fungsional sendi lutut pada penderita Osteoarthritis Knee.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"9 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141693726","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-25DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.363
Kuswardani Kuswardani
Latar Belakang: Dilihat dari aspek hukum layanan kesehatan yang dilakukan oleh fisioterapi mandiri secara home visit ke pasien memerlukan persetujuan tindakan medik (informed consent) dari pasien atau keluarganya. Tujuan: Mengetahui implementasi informed consent sebagai tahap melindungi pasien terhadap layanan fisioterapi mandiri sebagai tindakan medis yang dilakukan tanpa sepengetahuan dari pasien. Metode: yuridis sosiologis yang merupakan hasil kesimpulan dari desain penelitian hukum yang melalui pendekatan secara sosial. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa fisioterapi mandiri Semarang yang melakukan layanan home visit yang melakukan persetujuan tindakan medis (informed consent) terdapat 46,7%, yang terkadang melakukan persetujuan tindakan medik ada 13,3%, dan fisioterapi mandiri yang melakukan layanan home visit tanpa melakukan persetujuan tindakan medis (informed consent) terdapat 40%. Kesimpulan: Perlu di perhatikan implementasi persetujuan tindakan medis (informed consent) pada layanan home visit fisioterapi mandiri di Semarang kepada pasien, sebagai perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan maupun pasiennya.
{"title":"Implementasi Implementasi Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) Pada Layanan Home Visit Fisioterapi Mandiri","authors":"Kuswardani Kuswardani","doi":"10.33660/jfrwhs.v6i1.363","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i1.363","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Dilihat dari aspek hukum layanan kesehatan yang dilakukan oleh fisioterapi mandiri secara home visit ke pasien memerlukan persetujuan tindakan medik (informed consent) dari pasien atau keluarganya. Tujuan: Mengetahui implementasi informed consent sebagai tahap melindungi pasien terhadap layanan fisioterapi mandiri sebagai tindakan medis yang dilakukan tanpa sepengetahuan dari pasien. Metode: yuridis sosiologis yang merupakan hasil kesimpulan dari desain penelitian hukum yang melalui pendekatan secara sosial. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa fisioterapi mandiri Semarang yang melakukan layanan home visit yang melakukan persetujuan tindakan medis (informed consent) terdapat 46,7%, yang terkadang melakukan persetujuan tindakan medik ada 13,3%, dan fisioterapi mandiri yang melakukan layanan home visit tanpa melakukan persetujuan tindakan medis (informed consent) terdapat 40%. Kesimpulan: Perlu di perhatikan implementasi persetujuan tindakan medis (informed consent) pada layanan home visit fisioterapi mandiri di Semarang kepada pasien, sebagai perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan maupun pasiennya.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135170751","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-25DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i2.362
Kuswardani Kuswardani
Latar Belakang: Senam hamil adalah program kebugaran dengan gerakan yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan ibu hamil trimester 2 dan 3. Manfaat senam hamil mempunyai manfaat yang menyehatkan, mengurangi nyeri punggung bawah, memperbaiki postur, mempermudah persalinan, dan untuk persiapan persalinan. Tujuan pelaksanaan penelitian senam hamil untuk mengetahui tingkat penurunan nyeri pinggang bawah pada trimester 2 dan 3. Metode: Menggunakan metode Pra Eksperimen dengan One group pre-test & post-test design. Populasi adalah Ibu Hamil Trimester 2 dan 3 di Desa Banjarsari Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Pengambilan data dengan cara mengolah hasil kuesioner yang berisi observasi nilai nyeri dengan skala nyeri numerik pre-test dan post-test. Jumlah sampel sebanyak 15 responden yang diambil menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh Ibu Hamil Trimester 2 dan 3 di Desa Banjarsari Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Hasil: Hasil penelitian setelah dilaksanakan senam hamil selama 3 bulan menunjukkan adanya penurunan nyeri dari 2,20 ke 1,13. Dari hasil uji statistik terdapat penurunan nyeri yang signifikan dimana 0,000 lebih kecil dari nilai alpha (. Kesimpulan: nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester 2 dan 3 dapat diatasi dengan senam hamil secara rutin dan benar.
背景:孕妇体操是一项根据妊娠2和3期孕妇的特殊设计的健身计划。产前锻炼有健康的好处,减轻背部疼痛,改善姿势,促进分娩,为分娩做准备。孕妇体操研究的目标是确定妊娠2和3期腰部以下的降低速度。方法:使用一组预试验方法post-test设计。在Demak区大象区,Banjarsari 2号和3号地区的孕妇是3号。数据收集是通过处理包含术前和事后疼痛测量测量数据的问卷调查结果。该样本由15名受访者采用采样技术,在班加莎里区(Banjarsari)大象区(Demak area of eleelement)所有怀孕2岁和3岁的母亲进行采样。结果:孕妇体操为期3个月后的研究表明,疼痛从2.20降到1.13。从统计数据来看,疼痛明显减轻,而不是阿尔法值。结论:妊娠2和3期的腰痛可以通过定期、正确的孕妇体操来缓解。
{"title":"Pengaruh Senam Hamil Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester 2 Dan 3","authors":"Kuswardani Kuswardani","doi":"10.33660/jfrwhs.v6i2.362","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v6i2.362","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Senam hamil adalah program kebugaran dengan gerakan yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan ibu hamil trimester 2 dan 3. Manfaat senam hamil mempunyai manfaat yang menyehatkan, mengurangi nyeri punggung bawah, memperbaiki postur, mempermudah persalinan, dan untuk persiapan persalinan. Tujuan pelaksanaan penelitian senam hamil untuk mengetahui tingkat penurunan nyeri pinggang bawah pada trimester 2 dan 3. Metode: Menggunakan metode Pra Eksperimen dengan One group pre-test & post-test design. Populasi adalah Ibu Hamil Trimester 2 dan 3 di Desa Banjarsari Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Pengambilan data dengan cara mengolah hasil kuesioner yang berisi observasi nilai nyeri dengan skala nyeri numerik pre-test dan post-test. Jumlah sampel sebanyak 15 responden yang diambil menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh Ibu Hamil Trimester 2 dan 3 di Desa Banjarsari Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Hasil: Hasil penelitian setelah dilaksanakan senam hamil selama 3 bulan menunjukkan adanya penurunan nyeri dari 2,20 ke 1,13. Dari hasil uji statistik terdapat penurunan nyeri yang signifikan dimana 0,000 lebih kecil dari nilai alpha (. Kesimpulan: nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester 2 dan 3 dapat diatasi dengan senam hamil secara rutin dan benar.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135170738","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-25DOI: 10.33660/jfrwhs.v7i2.284
Pajar Haryatno, A. Romadhon
Penggunaan jenis sepatu pada umumnya disesuaikan dengan kebutuhan aktivitas, khususnya para wanita penggunaan sepatu dengan hak tinggi (high heels) cenderung menjadi pilihan saat menghadiri acara pesta, berubahnya posisi netral sendi ankle akan diikuti oleh perubahan posisi dari persendian diatasnya, hal ini menyebabkan perubahan kurva tulang belakang. Penelitian ini dilakukan perekaman aktivasi otot trunk erector spinae menggunakan surface electromyograph pada subjek saat melakukan aktivitas berjalan, guna mengetahui perbandingan aktivasi otot saat berjalan menggunakan sepatu olahraga dan sepatu kantor/kondangan. Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah 100 mahasiswa jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, yang telah ditetapkan. Subjek pada penelitian ini di bagi menjadi 2 kelompok, Kelompok 1 melakukan aktivitas berjalan dengan sepatu olahraga dan Kelompok 2 berjalan dengan sepatu kantor/kondangan, pada kedua kelompok tersebut diberikan surface electromyograph pada otot trunk erector spinae selama aktivitas berjalan. rerata nilai aktivasi otot trunk erector spinae lebih besar saat subjek melakukan aktivitas berjalan menggunakan sepatu kantor/kondangan dibanding sepatu olahraga, dengan nilai kebermaknaan p< 0.05. Berjalan menggunakan sepatu kantor/kondangan lebih mengaktivasi otot trunk erector spinae sehingga menambahkan lordosis pada tulang belakang dan resiko nyeri punggung bawah.
{"title":"Perbedaan Aktivasi Otot Trunk Pada Pola Berjalan Menggunakan Sepatu Olahraga Dan Sepatu Kantor/Kondangan","authors":"Pajar Haryatno, A. Romadhon","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.284","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.284","url":null,"abstract":"Penggunaan jenis sepatu pada umumnya disesuaikan dengan kebutuhan aktivitas, khususnya para wanita penggunaan sepatu dengan hak tinggi (high heels) cenderung menjadi pilihan saat menghadiri acara pesta, berubahnya posisi netral sendi ankle akan diikuti oleh perubahan posisi dari persendian diatasnya, hal ini menyebabkan perubahan kurva tulang belakang. Penelitian ini dilakukan perekaman aktivasi otot trunk erector spinae menggunakan surface electromyograph pada subjek saat melakukan aktivitas berjalan, guna mengetahui perbandingan aktivasi otot saat berjalan menggunakan sepatu olahraga dan sepatu kantor/kondangan. Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah 100 mahasiswa jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, yang telah ditetapkan. Subjek pada penelitian ini di bagi menjadi 2 kelompok, Kelompok 1 melakukan aktivitas berjalan dengan sepatu olahraga dan Kelompok 2 berjalan dengan sepatu kantor/kondangan, pada kedua kelompok tersebut diberikan surface electromyograph pada otot trunk erector spinae selama aktivitas berjalan. rerata nilai aktivasi otot trunk erector spinae lebih besar saat subjek melakukan aktivitas berjalan menggunakan sepatu kantor/kondangan dibanding sepatu olahraga, dengan nilai kebermaknaan p< 0.05. Berjalan menggunakan sepatu kantor/kondangan lebih mengaktivasi otot trunk erector spinae sehingga menambahkan lordosis pada tulang belakang dan resiko nyeri punggung bawah.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139355089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-20DOI: 10.33660/jfrwhs.v7i2.315
Kuswardani, Boki Jaleha, Mustika Sarila Ningrum
Kanker payudara masih menduduki peringkat pertama penyebab utama morbiditas dan mortalitas kanker di Indonesia. Deteksi dini kanker payudara dengan metode SADARI merupakan rekomendasi yang paling mudah, nyaman, aman dan murah. Mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada ibu PKK Rw 02 Rt 04 Kelurahan Krapyak. Metode penelitian menggunakan pre eksperimental dengan one group pre- post test design. Responden berjumlah 15 orang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pertama diukur dengan menggunakan kuisioner pengetahuan, selanjutnya diberikan penyuluhan kemudian diukur lagi menggunakan kuisioner pengetahuan yang sama. Analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test (α=0,05) didapatkan Nilai proba bilitas = 0,000. Hal ini menunjukan nilai p < nilai α. Sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan edukasi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK Rw 02 Rt 04 Kelurahan Krapyak tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara.
乳腺癌仍然是印度尼西亚癌症发病率和死亡率的主要原因。使用 SADARI 方法进行乳腺癌早期检测是最简单、最方便、最安全和最经济的建议。了解健康教育对库尔德工人党妇女对 SADARI 作为乳腺癌早期检测方法的了解程度的影响。研究方法采用预实验法,一组前测后测设计。采用目的性抽样技术选取了 15 名受访者。首先使用知识问卷进行测量,然后进行咨询,最后使用相同的知识问卷再次测量。使用 Wilcoxon Signed Ranks Test 统计检验法(α=0.05)进行数据分析,得出概率值 = 0.000。这表明 p 值小于 α 值。因此可以得出结论,健康教育对 PKK 妇女 Rw 02 Rt 04 Krapyak 村关于 SADARI 作为乳腺癌早期检测方法的知识水平有显著影响。
{"title":"Pengaruh Edukasi Pengaruh Edukasi Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang SADARI Pada Ibu PKK di Krayak","authors":"Kuswardani, Boki Jaleha, Mustika Sarila Ningrum","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.315","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.315","url":null,"abstract":"Kanker payudara masih menduduki peringkat pertama penyebab utama morbiditas dan mortalitas kanker di Indonesia. Deteksi dini kanker payudara dengan metode SADARI merupakan rekomendasi yang paling mudah, nyaman, aman dan murah. Mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada ibu PKK Rw 02 Rt 04 Kelurahan Krapyak. Metode penelitian menggunakan pre eksperimental dengan one group pre- post test design. Responden berjumlah 15 orang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pertama diukur dengan menggunakan kuisioner pengetahuan, selanjutnya diberikan penyuluhan kemudian diukur lagi menggunakan kuisioner pengetahuan yang sama. Analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test (α=0,05) didapatkan Nilai proba bilitas = 0,000. Hal ini menunjukan nilai p < nilai α. Sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan edukasi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK Rw 02 Rt 04 Kelurahan Krapyak tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139357137","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-18DOI: 10.33660/jfrwhs.v7i2.249
Nahdiah Purnamasari, Andi Besse Ahsaniyah, W. Widyastuti, K. Trisna
Penyandang disabilitas adalah anak yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, dan sensorik dalam jangka waktu lama sehingga dalam berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat menjadi terhambat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan melihat gambaran serta hubungan tentang dukungan yang diberikan orang tua dalam membantu untuk perkembangan kemampuan motorik kasar pada anak Cerebral Palsy. Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Dukungan orang tua diukur menggunakan kuisioner Social Support Questionnaire for Children (SSQC) dan kemampuan motorik kasar anak menggunakan pengukuran GMFCS-E&R (Gross Motor Function Classification System Expanded and Resived). Tidak didapatkan adanya hubungan signifikan antara dukungan orang tua dengan perkembangan motorik kasar pada anak Cerebral Palsy. Dukungan orang tua yang termasuk kategori sangat baik diberikan kepada anak Cerebral Palsy dengan kemampuan motorik kasar yang sudah termasuk kategori berat.
{"title":"Hubungan Dukungan Orang Tua dengan Kemampuan Motorik Kasar Anak Cerebral Palsy","authors":"Nahdiah Purnamasari, Andi Besse Ahsaniyah, W. Widyastuti, K. Trisna","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.249","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.249","url":null,"abstract":"Penyandang disabilitas adalah anak yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, dan sensorik dalam jangka waktu lama sehingga dalam berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat menjadi terhambat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan melihat gambaran serta hubungan tentang dukungan yang diberikan orang tua dalam membantu untuk perkembangan kemampuan motorik kasar pada anak Cerebral Palsy. Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Dukungan orang tua diukur menggunakan kuisioner Social Support Questionnaire for Children (SSQC) dan kemampuan motorik kasar anak menggunakan pengukuran GMFCS-E&R (Gross Motor Function Classification System Expanded and Resived). Tidak didapatkan adanya hubungan signifikan antara dukungan orang tua dengan perkembangan motorik kasar pada anak Cerebral Palsy. Dukungan orang tua yang termasuk kategori sangat baik diberikan kepada anak Cerebral Palsy dengan kemampuan motorik kasar yang sudah termasuk kategori berat.","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139358236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-18DOI: 10.33660/jfrwhs.v7i2.296
I. M. Yasa, Luh Putu Ayu Vitalistyawati
Menurunnya minat anak-anak terhadap aktivitas motoric akibat gadget akan menghambat dari proses perkembangan motoric ini terutama pada keseimbangan dinamis. Perlunya diberikan latihan modifikasi untuk dapat membantu mengoptimalkan perkembangan keseimbangan dinamis pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian Core Stability Exercise dan Wobble Board terhadap keseimbangan dinamis pada anak sekolah dasar. Metode penelitian ini pre-eksperimental dengan one group pre-test and post-test design. Alat ukur keseimbangan dinamis yang digunakan adalah Y Balance Test. Sampel pada penelitian ini sejumlah 17 orang yang didapat berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Uji Normalitas dengan Shapiro-wilk test menunjukkan p>0,05 pada hasil pre dan post test. Berdasarkan hasil uji Paired Sample T-Test didapatkan hasil p=0,000 yang berarti terdapat peningkatan keseimbangan dinamis pada anak sekolah dasar dengan presentase peningkatan sebesar 11,65%. Sehingga kombinasi dari Core Stability Exercise dan Wobble Board dapat menjadi salah satu modifikasi latihan keseimbangan dinamis pada anak-anak
小工具导致儿童对运动活动的兴趣下降,这将阻碍儿童的运动发展进程,尤其是在动态平衡方面。因此,有必要提供经过改进的练习,以帮助优化儿童动态平衡的发展。本研究旨在确定提供核心稳定练习和摇摆板对小学生动态平衡的影响。研究方法为实验前设计,一组前测,一组后测。使用的动态平衡测量工具是 Y 平衡测试。本研究的样本是根据纳入和排除标准获得的 17 人。用 Shapiro-wilk 检验法进行的正态性检验显示,前测和后测结果的 P 均大于 0.05。根据配对样本 T 检验的结果,得出 p = 0.000,这意味着小学生的动态平衡能力有所提高,提高了 11.65%。因此,核心稳定练习和摇摆板的结合可以作为儿童动态平衡训练的一种调节方法。
{"title":"Pengaruh Pemberian Kombinasi Core Stability Exercise dan Wobble Board Terhadap Keseimbangan Dinamis Pada Anak Sekolah Dasar","authors":"I. M. Yasa, Luh Putu Ayu Vitalistyawati","doi":"10.33660/jfrwhs.v7i2.296","DOIUrl":"https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v7i2.296","url":null,"abstract":"Menurunnya minat anak-anak terhadap aktivitas motoric akibat gadget akan menghambat dari proses perkembangan motoric ini terutama pada keseimbangan dinamis. Perlunya diberikan latihan modifikasi untuk dapat membantu mengoptimalkan perkembangan keseimbangan dinamis pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian Core Stability Exercise dan Wobble Board terhadap keseimbangan dinamis pada anak sekolah dasar. Metode penelitian ini pre-eksperimental dengan one group pre-test and post-test design. Alat ukur keseimbangan dinamis yang digunakan adalah Y Balance Test. Sampel pada penelitian ini sejumlah 17 orang yang didapat berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Uji Normalitas dengan Shapiro-wilk test menunjukkan p>0,05 pada hasil pre dan post test. Berdasarkan hasil uji Paired Sample T-Test didapatkan hasil p=0,000 yang berarti terdapat peningkatan keseimbangan dinamis pada anak sekolah dasar dengan presentase peningkatan sebesar 11,65%. Sehingga kombinasi dari Core Stability Exercise dan Wobble Board dapat menjadi salah satu modifikasi latihan keseimbangan dinamis pada anak-anak","PeriodicalId":34105,"journal":{"name":"Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139357961","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}