Pub Date : 2018-12-03DOI: 10.25134/FJPBSI.V12I1.1519
Erwin Oktoma, D. Amalia
Penelitian ini menganalisis mengenai strategi menulis yang digunakan oleh Mahasiswa dalam menulis esai argumentatif dan mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh para Mahasiswa dalam menulis essay argumentatif berdasarkan teori McLean (2012), ada beberapa strategi menulis yang akan membantu para penulis ataupun para Mahasiswa terutama Mahasiswa perguruan tinggi untuk dapat menyelesaikan tugas menulis mereka dengan baik. Strategi menulis tersebut dibagi menjadi 4 langkah, seperti: menggunakan proses menulis, mengelola waktu, menetapkan tujuan, dan menggunakan sumber pengetahuan yang ada di dalam perguruan tinggi. Metode yang di gunakandalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Berdasarkan analisis data pada mahasiswa/i kelas tiga di satu perguruan tinggi swasta di Kuningan, Jawa Barat, dapat ditarik beberapa kesimpulan. Para mahasiswa/i menggunakan lebih dari satu strategi penulisan ketika mereka menulis esai argumentatif. Strategi yang digunakan oleh para mahasiswa/i adalah kita dalam proses penulisan, pengelolaan waktu, penetapan tujuan, dan penggunaan beberapa sumber kuliah. Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang paling sering digunakan oleh mahasiswa/i adalah menggunakan strategi proses penulisan 17 (42,5%.) Strategi ini membantu siswa dalam mengatasi keterbatasan penulisan esai argumentatif. Temuan ini juga menunjukkan strategi penulisan lainnya yang digunakan oleh mahasiswa/i, seperti, membaca lebih banyak materi, membuat draf atau garis besar, melakukan penulisanFON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaVolume 12 Nomor 1 Tahun 2018ISSN Elektronik : 2614-7718 | 40ISSN Cetak : 2086-0609bebas, membuat skuad terdiri dari beberapa kotak untuk mengklasifikasikan setiap struktur esai, dan salah satu mahasiswa/i mengacu pada kegiatan terkait internet lainnya seperti membaca lebih banyak jurnal dan artikel bahasa Inggris. Strategi tersebut digunakan untuk mengatasi kesulitan mahasiswa/i dalam menulis esai argumentatif.Kata kunci : strategi menulis, esai argumentatif
{"title":"STRATEGI MENULIS YANG DIGUNAKAN OLEH MAHASISWA DALAM ESAI ARGUMENTATIF","authors":"Erwin Oktoma, D. Amalia","doi":"10.25134/FJPBSI.V12I1.1519","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/FJPBSI.V12I1.1519","url":null,"abstract":"Penelitian ini menganalisis mengenai strategi menulis yang digunakan oleh Mahasiswa dalam menulis esai argumentatif dan mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh para Mahasiswa dalam menulis essay argumentatif berdasarkan teori McLean (2012), ada beberapa strategi menulis yang akan membantu para penulis ataupun para Mahasiswa terutama Mahasiswa perguruan tinggi untuk dapat menyelesaikan tugas menulis mereka dengan baik. Strategi menulis tersebut dibagi menjadi 4 langkah, seperti: menggunakan proses menulis, mengelola waktu, menetapkan tujuan, dan menggunakan sumber pengetahuan yang ada di dalam perguruan tinggi. Metode yang di gunakandalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Berdasarkan analisis data pada mahasiswa/i kelas tiga di satu perguruan tinggi swasta di Kuningan, Jawa Barat, dapat ditarik beberapa kesimpulan. Para mahasiswa/i menggunakan lebih dari satu strategi penulisan ketika mereka menulis esai argumentatif. Strategi yang digunakan oleh para mahasiswa/i adalah kita dalam proses penulisan, pengelolaan waktu, penetapan tujuan, dan penggunaan beberapa sumber kuliah. Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang paling sering digunakan oleh mahasiswa/i adalah menggunakan strategi proses penulisan 17 (42,5%.) Strategi ini membantu siswa dalam mengatasi keterbatasan penulisan esai argumentatif. Temuan ini juga menunjukkan strategi penulisan lainnya yang digunakan oleh mahasiswa/i, seperti, membaca lebih banyak materi, membuat draf atau garis besar, melakukan penulisanFON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaVolume 12 Nomor 1 Tahun 2018ISSN Elektronik : 2614-7718 | 40ISSN Cetak : 2086-0609bebas, membuat skuad terdiri dari beberapa kotak untuk mengklasifikasikan setiap struktur esai, dan salah satu mahasiswa/i mengacu pada kegiatan terkait internet lainnya seperti membaca lebih banyak jurnal dan artikel bahasa Inggris. Strategi tersebut digunakan untuk mengatasi kesulitan mahasiswa/i dalam menulis esai argumentatif.Kata kunci : strategi menulis, esai argumentatif","PeriodicalId":34420,"journal":{"name":"Fon","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74903977","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-03DOI: 10.25134/FJPBSI.V12I1.1517
Cut Mayang Purnama Sari
Struktur Tematik Berita Penyalahgunaan Narkoba Harian Media Indonesia: Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk. Penelitian ini mengkaji tentang struktur tematik yang digunakan wartawan dalam menulis berita, khususnya berita tentang penyalahgunaan narkoba pada harian media Indonesia. Penggunaan struktur tematik tersebut berdasarkan pada analisis wacana kritis dengan model yang dikemukakan oleh Teun A. Van Dijk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskiptif analisis. Berdasakan hasil pembahasan, wartawan harian media Indonesia yang menulis berita tentang penyalahgunaan narkoba menggunakan struktur teks makro atau struktur teks global dalam menulis berita. Kata kunci: struktur tematik, wacana kritis, Teun A. Van Dijk.
印度尼西亚媒体滥用药物新闻专题结构:Van Dijk批判话语分析。这项研究研究了记者新闻写作中使用的主题结构,特别是印尼报纸上关于药物滥用的新闻。主题结构的使用是基于Teun A. Van Dijk提出的模型的批判性话语分析。本研究采用的方法是分析分析。根据讨论结果,印尼媒体记者使用宏观文字或全球文本结构来撰写关于药物滥用的新闻。关键词:主话语结构,临界话语,Teun . Van Dijk。
{"title":"STRUKTUR TEMATIK BERITA PENYALAHGUNAAN NARKOBA HARIAN MEDIA INDONESIA (ANALISIS WACANA KRITIS TEUN A. VAN DIJK)","authors":"Cut Mayang Purnama Sari","doi":"10.25134/FJPBSI.V12I1.1517","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/FJPBSI.V12I1.1517","url":null,"abstract":"Struktur Tematik Berita Penyalahgunaan Narkoba Harian Media Indonesia: Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk. Penelitian ini mengkaji tentang struktur tematik yang digunakan wartawan dalam menulis berita, khususnya berita tentang penyalahgunaan narkoba pada harian media Indonesia. Penggunaan struktur tematik tersebut berdasarkan pada analisis wacana kritis dengan model yang dikemukakan oleh Teun A. Van Dijk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskiptif analisis. Berdasakan hasil pembahasan, wartawan harian media Indonesia yang menulis berita tentang penyalahgunaan narkoba menggunakan struktur teks makro atau struktur teks global dalam menulis berita. Kata kunci: struktur tematik, wacana kritis, Teun A. Van Dijk.","PeriodicalId":34420,"journal":{"name":"Fon","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89779047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-03DOI: 10.25134/fjpbsi.v12i1.1521
A. R. E. Lestari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran fonologi pada anak usia 3 tahun. Kesadaran fonologi merupakan salah satu keterampilan penting dalam kegiatan persiapan belajar membaca bagi anak usia dini. Responden dalam penelitian ini adalah tiga orang anak usia tiga tahun yang terdiri atas dua perempuan dan satu laki-laki. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan uji kerja. Uji kerja terhadap responden dilakukan dengan menggunakan pedoman uji kerja yang diadaptasi dari PAST (Phonological Awareness Skill Test) yang dikembangkan oleh GRRC (Green River Regional Education Center), Kentucky, Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak usia 3 tahun sudah memiliki kesadaran fonologi yang baik pada tingkatan pemenggalan kalimat, pengenalan bunyi berima, produksi bunyi berima, dan penggabungan suku kata. Kata kunci : kesadaran fonologi, anak usia dini, fonologi
这项研究的目的是确定三岁儿童的音韵学意识水平。音韵学意识是幼儿准备活动的重要技能之一。调查人员是三岁的两名女性和一名男性儿童。研究采用描述性质的方法进行。数据收集技术是通过观察和测试进行的。对受访者进行的工作测试是根据美国肯塔基州格林河地区教育中心(Green River area Education Center)开发的过去式意识测试指南进行的。研究表明,三岁的儿童在隔离水平、韵律识别、韵律制作和音节结合方面已经有了很好的音韵学意识。关键词:音韵学意识,幼儿,音韵学
{"title":"KESADARAN FONOLOGI PADA ANAK USIA 3 TAHUN","authors":"A. R. E. Lestari","doi":"10.25134/fjpbsi.v12i1.1521","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v12i1.1521","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran fonologi pada anak usia 3 tahun. Kesadaran fonologi merupakan salah satu keterampilan penting dalam kegiatan persiapan belajar membaca bagi anak usia dini. Responden dalam penelitian ini adalah tiga orang anak usia tiga tahun yang terdiri atas dua perempuan dan satu laki-laki. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan uji kerja. Uji kerja terhadap responden dilakukan dengan menggunakan pedoman uji kerja yang diadaptasi dari PAST (Phonological Awareness Skill Test) yang dikembangkan oleh GRRC (Green River Regional Education Center), Kentucky, Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak usia 3 tahun sudah memiliki kesadaran fonologi yang baik pada tingkatan pemenggalan kalimat, pengenalan bunyi berima, produksi bunyi berima, dan penggabungan suku kata. Kata kunci : kesadaran fonologi, anak usia dini, fonologi","PeriodicalId":34420,"journal":{"name":"Fon","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74683354","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-03DOI: 10.25134/FJPBSI.V12I1.1522
Endang Wiyanti
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesalahan sintaksis pada karangan eksposisi siswa kelas IX SMP Negeri 254 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis karangan eksposisi tersebut adalah metode analisis isi (content analysis) dengan pendekatan kualitatif. Karangan eksposisi siswa yang diteliti berjumlah 34 karangan. Jenis kesalahan sintaksis yang ditemukan terdiri atas kesalahan pada ketidaktepatan bentuk kata sebanyak 103 kalimat atau 27,8%, kalimat yang tidak tepat dalam pilihan kata/diksi sebanyak 88 kalimat atau 23,7%, kalimat mubazir atau pleonasme sebanyak 87 kalimat atau 23,4%, kalimat yang berstruktur tidak baku sebanyak 42 kalimat atau 11,3%, kalimat yang ambigu sebanyak 20 kalimat atau 5,4%, kalimat yang tidak memiliki logika atau mengalami kesalahan nalar sebanyak 17 kalimat atau 4,6%, dan kontaminasi atau kerancuan kalimat sebanyak 14 kalimat atau 3,8%. Berdasarkan persentase hasil temuan, dapat disimpulkan bahwa siswa masih menggunakan pilihan kata/diksi yang kurang tepat, struktur kalimat yang tidak baku, bentuk kata yang tidak tepat, kalimat mubazir, kalimat rancu, dan kalimat ambigu. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk menentukan langkah-langkah dalam proses pembelajaran, menyusun materi pembelajaran secara bertahap dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang rumit, dan sebagainya.Kata Kunci: kesalahan sintaksis, karangan eksposisi
{"title":"ISSN Elektronik : 2614-7718 | 67 ISSN Cetak : 2086-0609 KESALAHAN SINTAKSIS PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA SMP NEGERI 254 JAKARTA","authors":"Endang Wiyanti","doi":"10.25134/FJPBSI.V12I1.1522","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/FJPBSI.V12I1.1522","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesalahan sintaksis pada karangan eksposisi siswa kelas IX SMP Negeri 254 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis karangan eksposisi tersebut adalah metode analisis isi (content analysis) dengan pendekatan kualitatif. Karangan eksposisi siswa yang diteliti berjumlah 34 karangan. Jenis kesalahan sintaksis yang ditemukan terdiri atas kesalahan pada ketidaktepatan bentuk kata sebanyak 103 kalimat atau 27,8%, kalimat yang tidak tepat dalam pilihan kata/diksi sebanyak 88 kalimat atau 23,7%, kalimat mubazir atau pleonasme sebanyak 87 kalimat atau 23,4%, kalimat yang berstruktur tidak baku sebanyak 42 kalimat atau 11,3%, kalimat yang ambigu sebanyak 20 kalimat atau 5,4%, kalimat yang tidak memiliki logika atau mengalami kesalahan nalar sebanyak 17 kalimat atau 4,6%, dan kontaminasi atau kerancuan kalimat sebanyak 14 kalimat atau 3,8%. Berdasarkan persentase hasil temuan, dapat disimpulkan bahwa siswa masih menggunakan pilihan kata/diksi yang kurang tepat, struktur kalimat yang tidak baku, bentuk kata yang tidak tepat, kalimat mubazir, kalimat rancu, dan kalimat ambigu. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk menentukan langkah-langkah dalam proses pembelajaran, menyusun materi pembelajaran secara bertahap dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang rumit, dan sebagainya.Kata Kunci: kesalahan sintaksis, karangan eksposisi","PeriodicalId":34420,"journal":{"name":"Fon","volume":"94 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86062197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-28DOI: 10.25134/FJPBSI.V13I2.1561
A. Sudrajat, Sun Suntini
Pemerolehan bahasa pertama sangat penting bagi seorang anak karena akan menentukan penguasaan bahasa kedua dan bahasa selanjutnya. Khusus di Indonesia bahasa pertama selalu identik dengan bahasa daerah, misalnya orang Sunda bahasa pertamanya bahasa Sunda atau orang Jawa bahasa pertamanya bahasa Jawa, namun seiring berjalannya waktu banyaknya perkawinan campuran, modernisasi dll saat ini banyak ibu-ibu yang mengajarkan bahasa pertamanya bukan bahasa daerah tetapi bahasa Indonesia bahkan bahasa Asing misalnya bahasa Inggris, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota besar lainnya, tetapi tidak menutup kemungkinan kota kecil pun sudah mulai jarang yang mengajarkan bahasa pertamanya bahasa daerah, contohnya di Kabupaten Kuningan banyak orang tua yang mengajarkan bahasa pertama bahasa Indonesia. Penelitian dibidang pemerolehan bahasa sangat jarang dilakukan oleh karen itu peneliti tertarik untuk meneliti pemerolehan bahasa pertama pada anak. Rumusan masalah pada penelitian ini ada tiga yaitu (1)Bagaimanakah pemerolahan bahasa secara fonologis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung ?(2) Bagaimanakah pemerolehan bahasa secara morfologis pada ujaran anak usia satu tahun samapai lima tahun di Kelurahan Cigintung ?(3) Bagaimanakah pemerolehan bahasa secara sintaksis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung?tujuan dari penelitian ini adalah (1)Untuk mendeskripsikan pemerolahan bahasa secara fonologis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung (2)Untukmendeskripsikan pemerolahan bahasa secara morfologis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung (3) Untuk mendeskripsikan pemerolahan bahasa secara sintaksis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung.metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analitis. Teknik pemerolehan data dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian Hasil analisis pemerolehan bahasa secara fonologis pada anak usia satu sampai lima tahun di kelurahan cigintung rata-rata semua anak sama, untuk pemerolehan bunyi vokal paling banyak bunyi a misalnya pada kata aa, ayah, mau, minta, maen dll. bunyi konsonan dari usia satu sampai lima tahun paling banyak bunyi bilabial nasal (m) misalnya pada kata makan, minum, mau, mimi, maen dll. Berikutnya bunyi konsonan yang lumayan mereka kuasai yaitu bunyi bilabial hambat (p/b) misalnya pada kata bapa, abis, beyum,beli, bobo, papih dll. Bunyi glotal (h) misalnya kata ayah,rumah, mamih, sepedah, papih dll. Bunyi alveolar (t/d) misalnya pada kata teteh, duduk, mandi dll. Bunyi bilabial semivokal (y/w) misalnya pada kata ayah, ayam, beyum, warna dll.pemerolehan dibidang morfologis yaitu prefiks di- dan sufiks �nya, pengulangan seluruh dn sebagian, tidak ditemukan sisipan dan kata majemuk.pemerolehan dibidang sntaksis anak banyak menggunakn kalimat imperatif, deklaratif, interogatif dan sedikit kalimat negat
{"title":"ANALISIS PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA PADA ANAK USIA SATU TAHUN SAMAPAI USIA LIMA TAHUN DI KELURAHAN","authors":"A. Sudrajat, Sun Suntini","doi":"10.25134/FJPBSI.V13I2.1561","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/FJPBSI.V13I2.1561","url":null,"abstract":"Pemerolehan bahasa pertama sangat penting bagi seorang anak karena akan menentukan penguasaan bahasa kedua dan bahasa selanjutnya. Khusus di Indonesia bahasa pertama selalu identik dengan bahasa daerah, misalnya orang Sunda bahasa pertamanya bahasa Sunda atau orang Jawa bahasa pertamanya bahasa Jawa, namun seiring berjalannya waktu banyaknya perkawinan campuran, modernisasi dll saat ini banyak ibu-ibu yang mengajarkan bahasa pertamanya bukan bahasa daerah tetapi bahasa Indonesia bahkan bahasa Asing misalnya bahasa Inggris, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota besar lainnya, tetapi tidak menutup kemungkinan kota kecil pun sudah mulai jarang yang mengajarkan bahasa pertamanya bahasa daerah, contohnya di Kabupaten Kuningan banyak orang tua yang mengajarkan bahasa pertama bahasa Indonesia. Penelitian dibidang pemerolehan bahasa sangat jarang dilakukan oleh karen itu peneliti tertarik untuk meneliti pemerolehan bahasa pertama pada anak. Rumusan masalah pada penelitian ini ada tiga yaitu (1)Bagaimanakah pemerolahan bahasa secara fonologis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung ?(2) Bagaimanakah pemerolehan bahasa secara morfologis pada ujaran anak usia satu tahun samapai lima tahun di Kelurahan Cigintung ?(3) Bagaimanakah pemerolehan bahasa secara sintaksis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung?tujuan dari penelitian ini adalah (1)Untuk mendeskripsikan pemerolahan bahasa secara fonologis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung (2)Untukmendeskripsikan pemerolahan bahasa secara morfologis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung (3) Untuk mendeskripsikan pemerolahan bahasa secara sintaksis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung.metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analitis. Teknik pemerolehan data dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian Hasil analisis pemerolehan bahasa secara fonologis pada anak usia satu sampai lima tahun di kelurahan cigintung rata-rata semua anak sama, untuk pemerolehan bunyi vokal paling banyak bunyi a misalnya pada kata aa, ayah, mau, minta, maen dll. bunyi konsonan dari usia satu sampai lima tahun paling banyak bunyi bilabial nasal (m) misalnya pada kata makan, minum, mau, mimi, maen dll. Berikutnya bunyi konsonan yang lumayan mereka kuasai yaitu bunyi bilabial hambat (p/b) misalnya pada kata bapa, abis, beyum,beli, bobo, papih dll. Bunyi glotal (h) misalnya kata ayah,rumah, mamih, sepedah, papih dll. Bunyi alveolar (t/d) misalnya pada kata teteh, duduk, mandi dll. Bunyi bilabial semivokal (y/w) misalnya pada kata ayah, ayam, beyum, warna dll.pemerolehan dibidang morfologis yaitu prefiks di- dan sufiks �nya, pengulangan seluruh dn sebagian, tidak ditemukan sisipan dan kata majemuk.pemerolehan dibidang sntaksis anak banyak menggunakn kalimat imperatif, deklaratif, interogatif dan sedikit kalimat negat","PeriodicalId":34420,"journal":{"name":"Fon","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80801148","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-28DOI: 10.25134/FJPBSI.V13I2.1552
Ahmad Dedi Mutiadi, Ifah Hanifah, Siti Ikasari
Penelitian ini berjudul Ketidakefektifan Kalimat pada Surat Dinas Tingkat Desa Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan dan Ancangan Pola Pembinaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketidakefektifan kalimat pada surat dinas yang dibuat oleh staf administrasi Desa yang berada di lingkungan Kecamatan Darma serta menghasilkan ancangan pola pembinaan bahasa Indonesia berdasarkan analisis kesalahan kalimat pada surat dinas. Pendekatan dan metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan metode deksriptif kualitatif. Dari penelitian ini� sudah terkumpul 19 surat surat dinas� dan hasil analisisnya adalah sebagai berikut. (1) Ketidakefektifan kalimat pada surat dinas pemerintahan Desa Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan banyak surat yang menggunakan kalimat yang tidak efektif. Misalnya, kalimatnya terlalu panjang, banyak� menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan, dan ketidakjelasan subjek dan predikat, (2) Berdasarkan analisis ketidaefektifan kalimat pada� surat dinas, maka dibentuk ancangan pola pembinaan bahasa dalam bentuk rancangan pelaksaan pembinaan bahasa. Materi yang akan dibinakan adalah pilihan kata, penggunaan kalimat, dan sistematika. Adapaun metodenya adalah dengan praktik langsung yang dikemas dalam bentuk workshop. Sementara itu, evaluasinya akan dilaksanakan melalui proses paraktik langsung pembuatan surat dinas.Kata kunci : Analisis Kesalahan Berbahasa, ketidakefektifan kalimat, Surat Dinas, Ancangan Pembinaan Bahasa
{"title":"KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT PADA SURAT DINAS TINGKAT DESA SE-KECAMATAN DARMA KABUPATEN KUNINGAN DAN ANCANGAN POLA PEMBINAANNYA","authors":"Ahmad Dedi Mutiadi, Ifah Hanifah, Siti Ikasari","doi":"10.25134/FJPBSI.V13I2.1552","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/FJPBSI.V13I2.1552","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul Ketidakefektifan Kalimat pada Surat Dinas Tingkat Desa Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan dan Ancangan Pola Pembinaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketidakefektifan kalimat pada surat dinas yang dibuat oleh staf administrasi Desa yang berada di lingkungan Kecamatan Darma serta menghasilkan ancangan pola pembinaan bahasa Indonesia berdasarkan analisis kesalahan kalimat pada surat dinas. Pendekatan dan metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan metode deksriptif kualitatif. Dari penelitian ini� sudah terkumpul 19 surat surat dinas� dan hasil analisisnya adalah sebagai berikut. (1) Ketidakefektifan kalimat pada surat dinas pemerintahan Desa Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan banyak surat yang menggunakan kalimat yang tidak efektif. Misalnya, kalimatnya terlalu panjang, banyak� menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan, dan ketidakjelasan subjek dan predikat, (2) Berdasarkan analisis ketidaefektifan kalimat pada� surat dinas, maka dibentuk ancangan pola pembinaan bahasa dalam bentuk rancangan pelaksaan pembinaan bahasa. Materi yang akan dibinakan adalah pilihan kata, penggunaan kalimat, dan sistematika. Adapaun metodenya adalah dengan praktik langsung yang dikemas dalam bentuk workshop. Sementara itu, evaluasinya akan dilaksanakan melalui proses paraktik langsung pembuatan surat dinas.Kata kunci : Analisis Kesalahan Berbahasa, ketidakefektifan kalimat, Surat Dinas, Ancangan Pembinaan Bahasa","PeriodicalId":34420,"journal":{"name":"Fon","volume":"217 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75378644","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-28DOI: 10.25134/FJPBSI.V13I2.1547
Mamat Slamet
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma dalam membaca, mengetahui kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma, dan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat melalui metode penugasan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma.Dalam pelaksanaannya menggunakan metode penelitian deskriptif, dan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma sebanyak 29 orang .Hasil penilaian pembelajaran dalam kemampuan siswa membaca cepat dengan menggunakan metode latihan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma telah menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada prosentase keberhasilan yang kecepan membacanya 200 kpm atau lebih dari siklus I sampai siklus III yaitu, pada siklus I 22 orang (75 % ) meningkat menjadi 23 orang (79%) pada siklus II, dan pada siklus III menjadi 28 orang (96%). Hal ini menunjukkan bahwa metode latihan sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa.
{"title":"MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI METODE LATIHAN DI KELAS VIII A SMP NEGERI 2 DARMA","authors":"Mamat Slamet","doi":"10.25134/FJPBSI.V13I2.1547","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/FJPBSI.V13I2.1547","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma dalam membaca, mengetahui kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma, dan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat melalui metode penugasan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma.Dalam pelaksanaannya menggunakan metode penelitian deskriptif, dan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma sebanyak 29 orang .Hasil penilaian pembelajaran dalam kemampuan siswa membaca cepat dengan menggunakan metode latihan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Darma telah menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada prosentase keberhasilan yang kecepan membacanya 200 kpm atau lebih dari siklus I sampai siklus III yaitu, pada siklus I 22 orang (75 % ) meningkat menjadi 23 orang (79%) pada siklus II, dan pada siklus III menjadi 28 orang (96%). Hal ini menunjukkan bahwa metode latihan sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa.","PeriodicalId":34420,"journal":{"name":"Fon","volume":"58 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90985868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-28DOI: 10.25134/FJPBSI.V13I2.1545
Achmad Muhlisin, Alifiana Izha Gandhi, S. Arfiani
Penelitian dengan judul �Makna Syair madihin Baintan Kebudayaan Banjarmasin Menggunakan Pendekatan Struktural�. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna denotasi dan konotasinya. Teori yang digunakan ialah teori Roland Barthes dengan pendekatan struktural. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jenis penelitian kualitatif yang mengkaji berupa kalimat dan bukan berupa angka. Sumber data yang diambil adalah Video Baintan Baintan karya Gozali Rahman. Teknik pengumpulan data yaitu melalui rekaman dan wawancara. Dari hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa kesenian tradisional Baintan terdapat makna konotasi dan denotasi. Makna Konotasi dari Baintan Baintan tersebut yakni terjemahan bahasa Indonesia yang belum dimaknai sedangkan makna denotasi dari Baintan Baintan tersebut yakni terdapat makna gurauan dan makna budaya yang memiliki makna sebagai kegiatan hiburan juga makna untuk memperkenalkan identitas daerah pemadihin.Kata Kunci : Baintan, Makna, Konotasi & Denotasi
{"title":"MAKNA SYAIR MADIHIN BAINTAN KEBUDAYAAN BANJARMASIN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STRUKTURALISME","authors":"Achmad Muhlisin, Alifiana Izha Gandhi, S. Arfiani","doi":"10.25134/FJPBSI.V13I2.1545","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/FJPBSI.V13I2.1545","url":null,"abstract":"Penelitian dengan judul �Makna Syair madihin Baintan Kebudayaan Banjarmasin Menggunakan Pendekatan Struktural�. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna denotasi dan konotasinya. Teori yang digunakan ialah teori Roland Barthes dengan pendekatan struktural. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jenis penelitian kualitatif yang mengkaji berupa kalimat dan bukan berupa angka. Sumber data yang diambil adalah Video Baintan Baintan karya Gozali Rahman. Teknik pengumpulan data yaitu melalui rekaman dan wawancara. Dari hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa kesenian tradisional Baintan terdapat makna konotasi dan denotasi. Makna Konotasi dari Baintan Baintan tersebut yakni terjemahan bahasa Indonesia yang belum dimaknai sedangkan makna denotasi dari Baintan Baintan tersebut yakni terdapat makna gurauan dan makna budaya yang memiliki makna sebagai kegiatan hiburan juga makna untuk memperkenalkan identitas daerah pemadihin.Kata Kunci : Baintan, Makna, Konotasi & Denotasi","PeriodicalId":34420,"journal":{"name":"Fon","volume":"108 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80822551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-28DOI: 10.25134/FJPBSI.V13I2.1562
Sarwiji Suwandi
Melalui surat undangan untuk menjadi pembicara dalam rangka Seminar Nasional di Universitas Kuningan saya diberi tahu bahwa seminar ini mengangkat tema �Berliterasi dengan Bahasa dan Sastra.� Sekurang-kurangnya ada dua kata kunci dalam tema tersebut, yaitu �berliterasi� dan �bahasa dan sastra�.Selain itu, ada satu kata antara kedua kata kunci tersebut, yakni kata dengan yang berarti �menggunakan suatu alat atau media‟. Tatakala dibaca secara lengkap, tema itu kurang lebih dapat dimaknai berliterasi dengan menggunakan bahasa dan sastra (baca: bahasa dan sastra Indonesia) sebagai sarananya.Kata literasi itu sendiri sering diartikan sebagai sebuah kemampuan membaca dan menulis atau sering digunakan untuk mengacu konsep melek aksara atau keberaksaraan. Seturut dengan itu, berliterasi mengacu pada konsep aktivitas membaca atau menulis atau berkemampuan membaca dan menulis.Jika demikian pemaknaannya, tampaknya diskusi tentang tema tersebut momentumnyatelah lewat atau bisa dianggap selesai. Bukankah kita sama-sama tahu bahwa bahasa memiliki fungsi sebagai wadah dan sekaligus pengembang kebudayaan, bahasa sebagai sarana memahami hasil olah pikir dan rasa manusia yang tertuang dalam teks-teks dan sekaligus sarana mengekspresikan dan mendesiminasikan olah pikir dan rasa orang atau keompok orang kepada orang lain melalui teks-teks juga.Pertanyaannya kemudian adalah apakah diskursus berliterasi dengan bahasa dan sastra benar-benar sudah memadai dan memberikan solusi atas permalasalahan yang ada. Tentu belum dan bahkan tidak pernah selesai! Persoalannya bukan semata-mata bahasa sebagai media literasi.Bahkan, jika literasi dibatasi pada makna melek aksara atauFON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaVolume 13 Nomor 2 Tahun 2018ISSN Elektronik : 2614-7718 | 2ISSN Cetak : 2086-0609kebraksaraan pun masih banyak masalah tersisa.Memang, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang berhasil mengurangiangka buta huruf. Data UNDP tahun 2014 mencatat bahwa tingkat kemelekaksaraan masyarakat Indonesia mencapai 92,8% untuk kelompok dewasa, dan 98,8%untuk kategori remaja. Capaian ini sebenarnya menunjukkan bahwa Indonesiatelah melewati tahapan krisis literasi dalam pengertian kemelekaksaraan.
{"title":"PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA YANG MENCERDASKAN DAN TANGGUNG JAWAB MENGHASILKAN GENERASI LITERAT","authors":"Sarwiji Suwandi","doi":"10.25134/FJPBSI.V13I2.1562","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/FJPBSI.V13I2.1562","url":null,"abstract":"Melalui surat undangan untuk menjadi pembicara dalam rangka Seminar Nasional di Universitas Kuningan saya diberi tahu bahwa seminar ini mengangkat tema �Berliterasi dengan Bahasa dan Sastra.� Sekurang-kurangnya ada dua kata kunci dalam tema tersebut, yaitu �berliterasi� dan �bahasa dan sastra�.Selain itu, ada satu kata antara kedua kata kunci tersebut, yakni kata dengan yang berarti �menggunakan suatu alat atau media‟. Tatakala dibaca secara lengkap, tema itu kurang lebih dapat dimaknai berliterasi dengan menggunakan bahasa dan sastra (baca: bahasa dan sastra Indonesia) sebagai sarananya.Kata literasi itu sendiri sering diartikan sebagai sebuah kemampuan membaca dan menulis atau sering digunakan untuk mengacu konsep melek aksara atau keberaksaraan. Seturut dengan itu, berliterasi mengacu pada konsep aktivitas membaca atau menulis atau berkemampuan membaca dan menulis.Jika demikian pemaknaannya, tampaknya diskusi tentang tema tersebut momentumnyatelah lewat atau bisa dianggap selesai. Bukankah kita sama-sama tahu bahwa bahasa memiliki fungsi sebagai wadah dan sekaligus pengembang kebudayaan, bahasa sebagai sarana memahami hasil olah pikir dan rasa manusia yang tertuang dalam teks-teks dan sekaligus sarana mengekspresikan dan mendesiminasikan olah pikir dan rasa orang atau keompok orang kepada orang lain melalui teks-teks juga.Pertanyaannya kemudian adalah apakah diskursus berliterasi dengan bahasa dan sastra benar-benar sudah memadai dan memberikan solusi atas permalasalahan yang ada. Tentu belum dan bahkan tidak pernah selesai! Persoalannya bukan semata-mata bahasa sebagai media literasi.Bahkan, jika literasi dibatasi pada makna melek aksara atauFON ; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaVolume 13 Nomor 2 Tahun 2018ISSN Elektronik : 2614-7718 | 2ISSN Cetak : 2086-0609kebraksaraan pun masih banyak masalah tersisa.Memang, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang berhasil mengurangiangka buta huruf. Data UNDP tahun 2014 mencatat bahwa tingkat kemelekaksaraan masyarakat Indonesia mencapai 92,8% untuk kelompok dewasa, dan 98,8%untuk kategori remaja. Capaian ini sebenarnya menunjukkan bahwa Indonesiatelah melewati tahapan krisis literasi dalam pengertian kemelekaksaraan.","PeriodicalId":34420,"journal":{"name":"Fon","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76698018","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-28DOI: 10.25134/fjpbsi.v13i2.1544
Deden Sutrisna
Penelitian iniadalah gagasan ilmiah yang berupaya mencari pemecahan masalah literasi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Majalengka. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menumbuhkan semangat literasi sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut melalui kegiatan menulis. Fokus utama kegiatan literasi yang dituju dalam penelitian ini adalah literasi daring atau pemanfaatan sumber-sumber bahan bacaan baik itu buku, jurnal, prosiding, dan sumber bacaan lainnya yang tersedia melalui daring dengan menggunakan aplikasi google classroom. Google classroom merupakan aplikasi pembelajaran virtual yang dikeluarkan oleh Google. Kemudahan yang ditawarkan aplikasi ini menjadi dasar pemikiran penulis untuk mengembangkan kegiatan literasi pada mahasiswa menggunakan aplikasi ini. Beberapa keunggulan aplikasi ini diantaranya sebagai berikut. Pertama, kemudahan untuk mengakses aplikasi, yaitu melalui gawai atau telepon pintar yang dimiliki mahasiswa. Kedua, aplikasi ini memungkinkan dosen untuk mengirim tugas baca atau bahan literasi kepada seluruh mahasiswa secara cepat dalam satu kali klik. Ketiga, dosen dapat memanfaatkan aplikasi ini sebagai ruang diskusi literasi dengan mahasiswa secara bersamaan sehingga dosen dapat memantau aktivitas literasi mahasiswa. Keempat, melalui google classroom dosen dapat menginstruksikan, menetapkan, dan membicarakan dengan mahasiswa secara daring diwaktu yang sama secara bersamaan (kelas virtual).Kata Kunci: google classroom, kemampuan literasi, daring, kelas virtual
{"title":"MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MAHASISWA MENGGUNAKAN GOOGLE CLASSROOM","authors":"Deden Sutrisna","doi":"10.25134/fjpbsi.v13i2.1544","DOIUrl":"https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v13i2.1544","url":null,"abstract":"Penelitian iniadalah gagasan ilmiah yang berupaya mencari pemecahan masalah literasi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Majalengka. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menumbuhkan semangat literasi sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut melalui kegiatan menulis. Fokus utama kegiatan literasi yang dituju dalam penelitian ini adalah literasi daring atau pemanfaatan sumber-sumber bahan bacaan baik itu buku, jurnal, prosiding, dan sumber bacaan lainnya yang tersedia melalui daring dengan menggunakan aplikasi google classroom. Google classroom merupakan aplikasi pembelajaran virtual yang dikeluarkan oleh Google. Kemudahan yang ditawarkan aplikasi ini menjadi dasar pemikiran penulis untuk mengembangkan kegiatan literasi pada mahasiswa menggunakan aplikasi ini. Beberapa keunggulan aplikasi ini diantaranya sebagai berikut. Pertama, kemudahan untuk mengakses aplikasi, yaitu melalui gawai atau telepon pintar yang dimiliki mahasiswa. Kedua, aplikasi ini memungkinkan dosen untuk mengirim tugas baca atau bahan literasi kepada seluruh mahasiswa secara cepat dalam satu kali klik. Ketiga, dosen dapat memanfaatkan aplikasi ini sebagai ruang diskusi literasi dengan mahasiswa secara bersamaan sehingga dosen dapat memantau aktivitas literasi mahasiswa. Keempat, melalui google classroom dosen dapat menginstruksikan, menetapkan, dan membicarakan dengan mahasiswa secara daring diwaktu yang sama secara bersamaan (kelas virtual).Kata Kunci: google classroom, kemampuan literasi, daring, kelas virtual","PeriodicalId":34420,"journal":{"name":"Fon","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82250989","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}