Tadao Ando adalah salah satu arsitek berkelas internasional yang berasal dari Jepang. Hasil pemikiran Tadao Ando tergambar dalam karya-karya arsitekturnya yang berbentuk sederhana namun terlihat monumental dan menggunakan material beton ekspos dan telah dikenal di dunia. Konsep dan ide yang diterapkan dalam karya bangunannya tercermin dan berkaitan erat dengan pemahaman tokoh-tokoh arsitek yang bersifat fenomenologi seperti Edmund Husserl, Martin Heidegger, Merleau Ponty dan tokoh fenomenologi lainnya. Namun Tadao Ando tidak pernah mengungkapkan secara eksplisit bahwa konsep dan pemikiran yang digunakan Tadao Ando dalam merancang bangunan menggunakan pemahaman fenomenologi. Hasil karyanya berakar dari pemikiran, cara belajar dan memahami arsitektur dengan membawa asal muasal kebudayaan Eastern-Japanese yang kemudian ia terapkan dalam merancang bangunan. Cara berpikir dan teori dari Norberg-Schulz dan K. Frampton juga menjadi dasar pedoman yang diperhatikan oleh Tadao Ando dalam memahami ilmu arsitektur. Fokus dan Lingkup pada artikel ini adalah untuk mengkaji pemikiran dan karya arsitektur Tadao Ando dalam perspektif fenomenologi. Tahap pengumpulan data serta penyusunan artikel menggunakan kajian studi literatur. Data literatur yang telah dikumpulkan kemudian akan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian mengungkap bahwa pemikiran Tadao Ando dalam desain secara tidak langsung dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran fenomenologi arsitektur berdasarkan prinsip-prinsip fenomenologi yang dibandingkan dengan karya-karya Tadao Ando.
{"title":"RELEVANSI PEMIKIRAN DAN KARYA ARSITEKTUR TADAO ANDO DALAM PERSPEKTIF FENOMENOLOGI","authors":"Dara Fitriani, Asta Juliarman Hatta","doi":"10.56190/jba.v1i1.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jba.v1i1.10","url":null,"abstract":"Tadao Ando adalah salah satu arsitek berkelas internasional yang berasal dari Jepang. Hasil pemikiran Tadao Ando tergambar dalam karya-karya arsitekturnya yang berbentuk sederhana namun terlihat monumental dan menggunakan material beton ekspos dan telah dikenal di dunia. Konsep dan ide yang diterapkan dalam karya bangunannya tercermin dan berkaitan erat dengan pemahaman tokoh-tokoh arsitek yang bersifat fenomenologi seperti Edmund Husserl, Martin Heidegger, Merleau Ponty dan tokoh fenomenologi lainnya. Namun Tadao Ando tidak pernah mengungkapkan secara eksplisit bahwa konsep dan pemikiran yang digunakan Tadao Ando dalam merancang bangunan menggunakan pemahaman fenomenologi. Hasil karyanya berakar dari pemikiran, cara belajar dan memahami arsitektur dengan membawa asal muasal kebudayaan Eastern-Japanese yang kemudian ia terapkan dalam merancang bangunan. Cara berpikir dan teori dari Norberg-Schulz dan K. Frampton juga menjadi dasar pedoman yang diperhatikan oleh Tadao Ando dalam memahami ilmu arsitektur. Fokus dan Lingkup pada artikel ini adalah untuk mengkaji pemikiran dan karya arsitektur Tadao Ando dalam perspektif fenomenologi. Tahap pengumpulan data serta penyusunan artikel menggunakan kajian studi literatur. Data literatur yang telah dikumpulkan kemudian akan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian mengungkap bahwa pemikiran Tadao Ando dalam desain secara tidak langsung dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran fenomenologi arsitektur berdasarkan prinsip-prinsip fenomenologi yang dibandingkan dengan karya-karya Tadao Ando.","PeriodicalId":34554,"journal":{"name":"Journal of Traditional Building Architecture and Urbanism","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73121765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Syafriyani Syafriyani, Rahmayanti, Nur Mutmainnah, Wahyu Saputra
Sekolah Luar Biasa YPAC Manado merupakan sarana pendidikan yang dikhususkan untuk anak berkebutuhan khusus dari jenjang TK (persiapan) hingga SMA. Penelitian ini menitikberatkan pada kebutuhan pemakai, apakah performa ruang kelas persiapan anak disabilitas pendengaran SLB YPAC yang ada saat ini dapat memberikan kenyamanan dan menunjang dalam kegiatan belajar sehingga untuk mengevaluasinya digunakan model evaluasi purna huni investigasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitaf eksperimen. Data dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, kuesioner, alat pengukuran, dan dokumentasi dan dikomparasikan dengan Skala pengukuran kenyamanan termal. Hasil evaluasi yang didapatkan adalah performa penghawaan alami pada ruang kelas persiapan anak disabilitas pendengaran belum memenuhi kebutuhan dan kenyamanan sehingga diperlukan rekomendasi perbaikan desain yang dirancang sesuai dengan standar dan skala pengukuran kenyamanan termal.
{"title":"EVALUASI PERFORMA PENGHAWAAN ALAMI PADA RUANG KELAS PERSIAPAN ANAK DISABILITAS PENDENGARAN SLB YPAC MANADO","authors":"Syafriyani Syafriyani, Rahmayanti, Nur Mutmainnah, Wahyu Saputra","doi":"10.56190/jba.v1i1.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jba.v1i1.9","url":null,"abstract":"Sekolah Luar Biasa YPAC Manado merupakan sarana pendidikan yang dikhususkan untuk anak berkebutuhan khusus dari jenjang TK (persiapan) hingga SMA. Penelitian ini menitikberatkan pada kebutuhan pemakai, apakah performa ruang kelas persiapan anak disabilitas pendengaran SLB YPAC yang ada saat ini dapat memberikan kenyamanan dan menunjang dalam kegiatan belajar sehingga untuk mengevaluasinya digunakan model evaluasi purna huni investigasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitaf eksperimen. Data dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, kuesioner, alat pengukuran, dan dokumentasi dan dikomparasikan dengan Skala pengukuran kenyamanan termal. Hasil evaluasi yang didapatkan adalah performa penghawaan alami pada ruang kelas persiapan anak disabilitas pendengaran belum memenuhi kebutuhan dan kenyamanan sehingga diperlukan rekomendasi perbaikan desain yang dirancang sesuai dengan standar dan skala pengukuran kenyamanan termal.","PeriodicalId":34554,"journal":{"name":"Journal of Traditional Building Architecture and Urbanism","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90687888","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hotel adalah salah satu solusi untuk tempat sementara bagi seseorang / kelompok untuk tinggal selama mereka melakukan kebutuhan mereka di daerah / kota. Penyediaan fasilitas pendukung diminimalisir dan disesuaikan dengan kebutuhan kelas hotel yang akan dipilih. Dalam desain, desainer umumnya lebih mementingkan fungsionalitas daripada kualitas pencahayaan. Kualitas cahaya yang kurang baik akan mempengaruhi suasana ruangan sehingga menimbulkan tekanan psikologis pada penggunanya dan gangguan penglihatan yang berdampak pada kesehatan. Tujuan penelitian adalah menganalisis sistem pencahayaan pada kamar hotel dengan mengambil standar dasar pedoman teknis SNI di bidang pencahayaan, yaitu SNI 6197:2011 tentang Konservasi Energi sistem pencahayaan pada bangunan gedung, dan SNI 03-6575-2001 tentang tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan. pada bangunan. Simulasi menggunakan perangkat lunak DIALux 9.0 open source, yang merupakan perangkat lunak simulasi untuk menghitung kebutuhan pencahayaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi pencahayaan pada kamar hotel standar di hotel tidak memenuhi standar SNI, sehingga perlu dilakukan beberapa cara untuk mengoptimalkan tingkat pencahayaan.
{"title":"OPTIMIZING ARTIFICIAL LIGHTING IN HOTEL ROOM INTERIORS","authors":"Sekar Arum, N. Pratiwi","doi":"10.56190/jba.v1i1.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jba.v1i1.3","url":null,"abstract":"Hotel adalah salah satu solusi untuk tempat sementara bagi seseorang / kelompok untuk tinggal selama mereka melakukan kebutuhan mereka di daerah / kota. Penyediaan fasilitas pendukung diminimalisir dan disesuaikan dengan kebutuhan kelas hotel yang akan dipilih. Dalam desain, desainer umumnya lebih mementingkan fungsionalitas daripada kualitas pencahayaan. Kualitas cahaya yang kurang baik akan mempengaruhi suasana ruangan sehingga menimbulkan tekanan psikologis pada penggunanya dan gangguan penglihatan yang berdampak pada kesehatan. Tujuan penelitian adalah menganalisis sistem pencahayaan pada kamar hotel dengan mengambil standar dasar pedoman teknis SNI di bidang pencahayaan, yaitu SNI 6197:2011 tentang Konservasi Energi sistem pencahayaan pada bangunan gedung, dan SNI 03-6575-2001 tentang tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan. pada bangunan. Simulasi menggunakan perangkat lunak DIALux 9.0 open source, yang merupakan perangkat lunak simulasi untuk menghitung kebutuhan pencahayaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi pencahayaan pada kamar hotel standar di hotel tidak memenuhi standar SNI, sehingga perlu dilakukan beberapa cara untuk mengoptimalkan tingkat pencahayaan.","PeriodicalId":34554,"journal":{"name":"Journal of Traditional Building Architecture and Urbanism","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81091153","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis sehingga memiliki tingkat penyinaran matahari yang cukup tinggi dibanding negara-negara Asia lainnya. Tingginya penyinaran matahari tersebut sangat mempengaruhi suhu bangunan di Indonesia sehingga banyak solusi yang diterapkan untuk meminimalisir panas guna melindungi bangunan dan penghuni di dalamnya. Salah satu solusi yang banyak diterapkan yaitu secondary skin. Secondary skin merupakan kulit kedua yang diaplikasikan pada fasad bangunan yang memiliki banyak fungsi seperti mengurangi panas matahari yang masuk ke dalam bangunan, melindungi bangunan dari air hujan, membatasi privasi, serta menambah estetika bangunan. Secondary skin yang diterapkan pada rancangan fasad Laboratorium Forensik Polri Cabang Gorontalo terdiri dari 2 jenis yakni secondary skin berbentuk garis vertikal yang terbuat dari material aluminium composite panel (ACP) dan besi hollow, dan secondary skin menyerupai motif karawo yang terbuat dari material glass reinforced concrete (GRC) dan besi hollow.
{"title":"BENTUK SECONDARY SKIN PADA RANCANGAN FASAD LABORATORIUM FORENSIK POLRI","authors":"E. Ernawati, Mery Pakaya","doi":"10.56190/jba.v1i1.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jba.v1i1.5","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis sehingga memiliki tingkat penyinaran matahari yang cukup tinggi dibanding negara-negara Asia lainnya. Tingginya penyinaran matahari tersebut sangat mempengaruhi suhu bangunan di Indonesia sehingga banyak solusi yang diterapkan untuk meminimalisir panas guna melindungi bangunan dan penghuni di dalamnya. Salah satu solusi yang banyak diterapkan yaitu secondary skin. Secondary skin merupakan kulit kedua yang diaplikasikan pada fasad bangunan yang memiliki banyak fungsi seperti mengurangi panas matahari yang masuk ke dalam bangunan, melindungi bangunan dari air hujan, membatasi privasi, serta menambah estetika bangunan. Secondary skin yang diterapkan pada rancangan fasad Laboratorium Forensik Polri Cabang Gorontalo terdiri dari 2 jenis yakni secondary skin berbentuk garis vertikal yang terbuat dari material aluminium composite panel (ACP) dan besi hollow, dan secondary skin menyerupai motif karawo yang terbuat dari material glass reinforced concrete (GRC) dan besi hollow.","PeriodicalId":34554,"journal":{"name":"Journal of Traditional Building Architecture and Urbanism","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83640762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sebuah penelitian dilakukan untuk menganalisa konstruksi atap-atap perumahan di kota Gorontalo, Indonesia. Pengamatan terhadap perumahan dilakukan menggunakan google maps dan streets. Sejumlah 12 tipe atap ditemukan setelah menyurvei 30 buah perumahan. Konstruksi ke 12 tipe atap ini diteliti menggunakan metode analisis deskriptif. Bentuk atap, denah, jumlah bidang atap, arah hadap atap, tinggi tiang kuda-kuda, dan keberadaan jurai luar dan jurai dalam merupakan faktor-faktor dalam menganalisa atap-atap perumahan. Hasilnya adalah atap pelana bersusun merupakan bentuk atap yang paling banyak ditemukan pada 27% dari total jumlah perumahan. Atap pelana bersusun memiliki jumlah bidang atap yang sedikit, jenis kuda-kuda rangka atap yang juga sedikit, dan tidak memiliki jurai luar dan jurai dalam, sehingga dipertimbangkan sebagai bentuk atap sederhana jika dibandingkan dengan bentuk-bentuk atap lainnya. Bentuk atap ini juga merupakan konstruksi yang lebih disukai oleh pengembang perumahan karena mudah dibangun, menghasilkan sedikit sampah sisa material, dan biaya konstruksi yang lebih rendah.
{"title":"CONSTRUCTION ANALYSIS OF HOUSING’S ROOF IN GORONTALO CITY","authors":"Abdi Gunawan Djafar, Rahmayanti Rahmayanti, Wahyu Saputra, Arlan Kaharu","doi":"10.56190/jba.v1i1.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jba.v1i1.6","url":null,"abstract":"Sebuah penelitian dilakukan untuk menganalisa konstruksi atap-atap perumahan di kota Gorontalo, Indonesia. Pengamatan terhadap perumahan dilakukan menggunakan google maps dan streets. Sejumlah 12 tipe atap ditemukan setelah menyurvei 30 buah perumahan. Konstruksi ke 12 tipe atap ini diteliti menggunakan metode analisis deskriptif. Bentuk atap, denah, jumlah bidang atap, arah hadap atap, tinggi tiang kuda-kuda, dan keberadaan jurai luar dan jurai dalam merupakan faktor-faktor dalam menganalisa atap-atap perumahan. Hasilnya adalah atap pelana bersusun merupakan bentuk atap yang paling banyak ditemukan pada 27% dari total jumlah perumahan. Atap pelana bersusun memiliki jumlah bidang atap yang sedikit, jenis kuda-kuda rangka atap yang juga sedikit, dan tidak memiliki jurai luar dan jurai dalam, sehingga dipertimbangkan sebagai bentuk atap sederhana jika dibandingkan dengan bentuk-bentuk atap lainnya. Bentuk atap ini juga merupakan konstruksi yang lebih disukai oleh pengembang perumahan karena mudah dibangun, menghasilkan sedikit sampah sisa material, dan biaya konstruksi yang lebih rendah.","PeriodicalId":34554,"journal":{"name":"Journal of Traditional Building Architecture and Urbanism","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82216142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Semiotika adalah ilmu tentang tanda dan interpretasi makna atau pesan yang terkandung pada simbol atau ornamen dalam sebuah bangunan arsitektural. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan tanda pada bangunan Masjid Agung Baiturrahman Limboto, berdasarkan teori Pierce yaitu : Simbol, Ikon dan Indeks. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif berdasarkan analisis deskriptif. Data dihimpun melalui observasi langsung dan literatur yang konkrit. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Masjid Agung Baiturrahman Limboto ini melakukan penerapan Arsitektur Semiotika yang terlihat dari bentuk komponen serta elemen pada bangunan, yaitu : Kubah, Fasad, Railing Tangga, Pilar, Mihrab, Pintu Utama, serta Ornamen. Analisis semiotika pada bangunan Masjid Agung Baiturrahman Limboto memperlihatkan adanya unsur arsitektur Islamserta nilai-nilai budaya lokal Gorontalo pada perancangannya.
{"title":"SEMIOTIC ANALYSIS ON THE BUILDING OF BAITURRAHMAN LIMBOTO GRAND MOSQUE","authors":"Rahmawaty B Lintak, Heryati Heryati","doi":"10.56190/jba.v1i1.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.56190/jba.v1i1.4","url":null,"abstract":"Semiotika adalah ilmu tentang tanda dan interpretasi makna atau pesan yang terkandung pada simbol atau ornamen dalam sebuah bangunan arsitektural. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan tanda pada bangunan Masjid Agung Baiturrahman Limboto, berdasarkan teori Pierce yaitu : Simbol, Ikon dan Indeks. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif berdasarkan analisis deskriptif. Data dihimpun melalui observasi langsung dan literatur yang konkrit. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Masjid Agung Baiturrahman Limboto ini melakukan penerapan Arsitektur Semiotika yang terlihat dari bentuk komponen serta elemen pada bangunan, yaitu : Kubah, Fasad, Railing Tangga, Pilar, Mihrab, Pintu Utama, serta Ornamen. Analisis semiotika pada bangunan Masjid Agung Baiturrahman Limboto memperlihatkan adanya unsur arsitektur Islamserta nilai-nilai budaya lokal Gorontalo pada perancangannya.","PeriodicalId":34554,"journal":{"name":"Journal of Traditional Building Architecture and Urbanism","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89986905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
When in 2018 I discovered the traditional houses of Fez, Morocco, I decided to build a house for myself in Amman, Jordan, following the same principles of traditional architecture. To do this I first had to train a team of craftspeople, accustomed to working with reinforced concrete, who needed to rediscover the neglected principles of traditional construction trades, especially stonemasonry. This text is a summary of the experience of the past three years in which a small team of motivated architects and builders has been able to erect a complete house, from foundations to vaults, following traditional principles.
{"title":"Dar Al Uquod: A Traditional House in Amman","authors":"Maher Azmi Abu-samra","doi":"10.51303/jtbau.vi3.592","DOIUrl":"https://doi.org/10.51303/jtbau.vi3.592","url":null,"abstract":"When in 2018 I discovered the traditional houses of Fez, Morocco, I decided to build a house for myself in Amman, Jordan, following the same principles of traditional architecture. To do this I first had to train a team of craftspeople, accustomed to working with reinforced concrete, who needed to rediscover the neglected principles of traditional construction trades, especially stonemasonry. This text is a summary of the experience of the past three years in which a small team of motivated architects and builders has been able to erect a complete house, from foundations to vaults, following traditional principles.","PeriodicalId":34554,"journal":{"name":"Journal of Traditional Building Architecture and Urbanism","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72501208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
James Stevens CurlMaking Dystopia: The Strange Rise and Survival of Architectural Barbarism Oxford University Press, 2018
詹姆斯·史蒂文斯·柯尔,《制造反乌托邦:建筑野蛮主义的奇怪兴起和生存》,牛津大学出版社,2018年
{"title":"Pretentious Starchitecture: Modernism and its Conceits","authors":"Frank Albo","doi":"10.51303/jtbau.vi3.625","DOIUrl":"https://doi.org/10.51303/jtbau.vi3.625","url":null,"abstract":"James Stevens CurlMaking Dystopia: The Strange Rise and Survival of Architectural Barbarism Oxford University Press, 2018","PeriodicalId":34554,"journal":{"name":"Journal of Traditional Building Architecture and Urbanism","volume":"512 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77456450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Despite its seismic activity, Chile has a large number of heritage buildings built with earth. Their conservation depends on elements such as roofing and foundations, but also on the quality of renders and finishing materials. This study seeks to identify and characterize the coating systems and materials used on the wall surfaces of earthen heritage structures in the Limarí valley, Chile, seeking to contribute to the dissemination, promotion, and preservation of these traditional renders. The case studies included are historic buildings in various Limarí valley villages. Render and plaster samples of earthen built heritage were taken for analysis from a diversity of wall structures (such as adobe, pandereta, or quincha) and finishing techniques. Despite differences, the conclusions of our fieldwork and sample observations and analysis allow us to identify effective, common coating systems and finishes.
{"title":"Characterization of Traditional Coatings in Earthen Vernacular Architecture in the Limarí Valley: Their Role in the Conservation of Built Heritage in Chile","authors":"P. Marchante, Amanda Rivera Vidal","doi":"10.51303/jtbau.vi3.612","DOIUrl":"https://doi.org/10.51303/jtbau.vi3.612","url":null,"abstract":"Despite its seismic activity, Chile has a large number of heritage buildings built with earth. Their conservation depends on elements such as roofing and foundations, but also on the quality of renders and finishing materials. This study seeks to identify and characterize the coating systems and materials used on the wall surfaces of earthen heritage structures in the Limarí valley, Chile, seeking to contribute to the dissemination, promotion, and preservation of these traditional renders. The case studies included are historic buildings in various Limarí valley villages. Render and plaster samples of earthen built heritage were taken for analysis from a diversity of wall structures (such as adobe, pandereta, or quincha) and finishing techniques. Despite differences, the conclusions of our fieldwork and sample observations and analysis allow us to identify effective, common coating systems and finishes.","PeriodicalId":34554,"journal":{"name":"Journal of Traditional Building Architecture and Urbanism","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84235401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
One example of the combination of structurally sound construction techniques and attention to pleasing aesthetics can be seen in the guitarde, an elaborate type of dormer that was developed in the Loire Valley in France during the eighteenth century. Although the traditional methods of joinery are still taught and practiced, their use in contemporary guitardes is uncommon. Historic preservation work and the insights provided by the construction practices employed in buildings being preserved may give us a new perspective, providing a more holistic and profound approach to sustainable architecture than is allowed by an exclusive reliance on new technologies.
{"title":"Stereotomy and L’Art du Trait: The Guitarde as a Case Study","authors":"Patrick Moore","doi":"10.51303/jtbau.vi3.602","DOIUrl":"https://doi.org/10.51303/jtbau.vi3.602","url":null,"abstract":"One example of the combination of structurally sound construction techniques and attention to pleasing aesthetics can be seen in the guitarde, an elaborate type of dormer that was developed in the Loire Valley in France during the eighteenth century. Although the traditional methods of joinery are still taught and practiced, their use in contemporary guitardes is uncommon. Historic preservation work and the insights provided by the construction practices employed in buildings being preserved may give us a new perspective, providing a more holistic and profound approach to sustainable architecture than is allowed by an exclusive reliance on new technologies.","PeriodicalId":34554,"journal":{"name":"Journal of Traditional Building Architecture and Urbanism","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84077792","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}