Ken Ayu, Ristika Oktavia Asriza, Nurhadini Nurhadini
Sensitizer dari pewarna alam memiliki potensi besar sebagai sensitizer DSSC karena ketersediaannya yang melimpah dan ramah lingkungan. Namun sensitizer dari bahan alam mudah terdegradasi, sehingga pada penelitian ini dilakukan upaya peningkatan fotostabilitas dengan menambahkan kaolin teraktivasi asam. Tahapan penelitian adalah ekstraksi bunga kiacret menggunakan metode maserasi, dan uji fotostabilitas pada 0, 1, 2, 3 jam dengan massa kaolin 100 dan 300 mg menggunakan sumber cahaya UV C. Ekstrak bunga kiacret dianalisis gugus fungsinya menggunakan FTIR, dan uji fotostabilitas menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil interpretasi FTIR diketahui bahwa ekstrak bunga kiacret mengandung gugus fungsi O-H, C=C, C-H alifatik, C-H aromatik dan C-O. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut mengandung senyawa flavonoid yang didukung oleh hasil uji kualitatif yang positif. Berdasarkan uji fotostabilitas diketahui bahwa degradasi ekstrak dan ekstrak-kaolin mengikuti reaksi orde 1. Konstanta laju degradasi terkecil pada variasi 100 mg kaolin 0,015 jam-1 dengan waktu paruh 46,21 jam. Oleh karena itu, penambahan kaolin dengan massa tertentu dapat meningkatkan fotostabilitas ekstrak dan diharapkan meningkatkan durasi penggunaan DSSC.
由于其丰富的、环保的供应,天然染料的感受器具有巨大的潜力。然而,自然材料的灵敏度很容易退化,因此在这项研究中,通过加入酸性甲宁来增加光稳定性。研究的一个阶段是用maserasi方法提取kiacret的花朵,并在0、1、2、3小时的光稳定性测试中使用100奥林和300 mg的质量,她使用紫外线C.提取kiacret的花朵,用FTIR分析了它的功能群,用UV- vis进行光光度测试。根据FTIR的解释,kiacret的提取物中含有O-H、C=C、C- h alifatik、C- h芳香和C- o的功能簇。结果表明,这种提取物含有一种由积极定性测试结果支持的类黄酮化合物。根据光稳定性测试,我们知道提取和提取的降解是按照第一个命令的反应进行的。在中场休息46.21小时内,以100 mg ka奥林0.015小时为单位的最小降压率常数。因此,添加特定质量的高蛋白可以增加提取的光度,预计会增加DSSC使用时间。
{"title":"Studi Fotostabilitas Ekstrak Bunga Kiacret (Spathodea campanulata) dengan Penambahan Kaolin Teraktivasi Asam","authors":"Ken Ayu, Ristika Oktavia Asriza, Nurhadini Nurhadini","doi":"10.15575/ak.v9i1.17346","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ak.v9i1.17346","url":null,"abstract":"Sensitizer dari pewarna alam memiliki potensi besar sebagai sensitizer DSSC karena ketersediaannya yang melimpah dan ramah lingkungan. Namun sensitizer dari bahan alam mudah terdegradasi, sehingga pada penelitian ini dilakukan upaya peningkatan fotostabilitas dengan menambahkan kaolin teraktivasi asam. Tahapan penelitian adalah ekstraksi bunga kiacret menggunakan metode maserasi, dan uji fotostabilitas pada 0, 1, 2, 3 jam dengan massa kaolin 100 dan 300 mg menggunakan sumber cahaya UV C. Ekstrak bunga kiacret dianalisis gugus fungsinya menggunakan FTIR, dan uji fotostabilitas menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil interpretasi FTIR diketahui bahwa ekstrak bunga kiacret mengandung gugus fungsi O-H, C=C, C-H alifatik, C-H aromatik dan C-O. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut mengandung senyawa flavonoid yang didukung oleh hasil uji kualitatif yang positif. Berdasarkan uji fotostabilitas diketahui bahwa degradasi ekstrak dan ekstrak-kaolin mengikuti reaksi orde 1. Konstanta laju degradasi terkecil pada variasi 100 mg kaolin 0,015 jam-1 dengan waktu paruh 46,21 jam. Oleh karena itu, penambahan kaolin dengan massa tertentu dapat meningkatkan fotostabilitas ekstrak dan diharapkan meningkatkan durasi penggunaan DSSC.","PeriodicalId":34816,"journal":{"name":"AlKimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47911705","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada plastik biodegradable, aktivitas mikroorganisme menyebabkan plastik jenis ini dapat terdegradasi sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan. Pada penelitian ini plastik dibuat dari bahan dasar pati kulit singkong. Untuk meningkatkan karakteristik dari plastik berupa fleksibilitas dibutuhkan penambahan gliserol guna menghasilkan plastik yang fleksibel, dengan memvariasikan gliserol dengan komposisi 2 mL, 4 mL dan 6 mL. Untuk meningkatkan sifat mekanik dari plastik dibutuhkan penambahan kitosan, dengan memvariasikan kitosan dengan komposisi 0,5 g, 1 g dan 1,5 g. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari gliserol dan kitosan terhadap kemampuan biodegradasi dan ketahanan air dari plastik biodegradable serta kemampuan biodegradasi dari plastik biodegradable dalam waktu 7 hari. Pada penelitian ini menggunakan metode pengujian berupa uji FTIR untuk mengetahui gugus fungsi pada sampel, uji ketahanan air (uji swelling) untuk mengetahui ketahanan air pada sampel, uji biodegradasi mengetahui kemampuan degradasi dari sampel dan uji mikroskop optik untuk mengidentifikasi struktur mikro dari sampel. Pada penelitian ini untuk hasil biodegradasi yang paling tinggi yaitu pada sampel dengan variasi 0,5 g kitosan dan 2 mL gliserol sebesar 35.43% dan untuk hasil biodegradasi yang paling rendah yaitu pada sampel dengan variasi 2 g kitosan dan 6 mL gliserol yaitu sebesar 12.20% sedangkan untuk hasil uji ketahanan air (uji swelling) yang paling tinggi yaitu pada sampel dengan variasi kitosan 0,5 g kitosan dan 2 mL gliserol sebesar 50.59% dan hasil yang paling rendah yaitu pada sampel dengan variasi 1 g kitosan dan 2 mL gliserol yaitu sebesar 28.90%.
在可生物降解塑料中,微生物的活动可能会导致这种塑料的降解,从而对环境无害。在这项研究中,塑料是用木薯淀粉的基本成分制成的。为了增加塑料的灵活性,需要添加甘油来生产柔性塑料,用2毫升、4毫升和6毫升的成分来调节甘油,增加塑料的机械性能需要增加kitosan,用0.5 g、1 g和1.5 g的成分来调节kitosan。该研究的目的是确定甘油和kitosan在7天内对可生物降解塑料和水阻力的影响以及可生物降解塑料的生物降解能力。在这项研究中,FTIR采用测试方法来确定样本中的功能簇,水的耐久性测试来了解样本的水能,生物降解测试了解样本的降解能力,并通过光学显微镜测试来识别样本的微结构。对这些研究进行生物降解的结果,在变化的样本中最引人注目的就是0.5 g kitosan 2毫升甘油高达35。43%和最低的生物降解结果就是样本的大小的变化2 g kitosan和6毫升甘油就是12 .至于耐力测试水20%(已经)最引人注目的就是在测试样本2毫升甘油kitosan 0.5 g kitosan变化和50万。最低的59%和结果就是变化的样本1克kitosan和2毫升甘油共28.90%。
{"title":"Pengaruh Penambahan Gliserol dan Kitosan Kulit Udang Terhadap Biodegradasi dan Ketahanan Air Plastik Biodegradable","authors":"Susi Solekah, Nia Sasria, Hizkia Alpha Dewanto","doi":"10.15575/ak.v8i2.13917","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ak.v8i2.13917","url":null,"abstract":"Pada plastik biodegradable, aktivitas mikroorganisme menyebabkan plastik jenis ini dapat terdegradasi sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan. Pada penelitian ini plastik dibuat dari bahan dasar pati kulit singkong. Untuk meningkatkan karakteristik dari plastik berupa fleksibilitas dibutuhkan penambahan gliserol guna menghasilkan plastik yang fleksibel, dengan memvariasikan gliserol dengan komposisi 2 mL, 4 mL dan 6 mL. Untuk meningkatkan sifat mekanik dari plastik dibutuhkan penambahan kitosan, dengan memvariasikan kitosan dengan komposisi 0,5 g, 1 g dan 1,5 g. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari gliserol dan kitosan terhadap kemampuan biodegradasi dan ketahanan air dari plastik biodegradable serta kemampuan biodegradasi dari plastik biodegradable dalam waktu 7 hari. Pada penelitian ini menggunakan metode pengujian berupa uji FTIR untuk mengetahui gugus fungsi pada sampel, uji ketahanan air (uji swelling) untuk mengetahui ketahanan air pada sampel, uji biodegradasi mengetahui kemampuan degradasi dari sampel dan uji mikroskop optik untuk mengidentifikasi struktur mikro dari sampel. Pada penelitian ini untuk hasil biodegradasi yang paling tinggi yaitu pada sampel dengan variasi 0,5 g kitosan dan 2 mL gliserol sebesar 35.43% dan untuk hasil biodegradasi yang paling rendah yaitu pada sampel dengan variasi 2 g kitosan dan 6 mL gliserol yaitu sebesar 12.20% sedangkan untuk hasil uji ketahanan air (uji swelling) yang paling tinggi yaitu pada sampel dengan variasi kitosan 0,5 g kitosan dan 2 mL gliserol sebesar 50.59% dan hasil yang paling rendah yaitu pada sampel dengan variasi 1 g kitosan dan 2 mL gliserol yaitu sebesar 28.90%.","PeriodicalId":34816,"journal":{"name":"AlKimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45320798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Formalin sebagai antibacterial agent pada makanan yang mengandung banyak protein. Salah satu makanan yang dicurigai mengandung formalin yaitu udang rebon karena memiliki kandungan protein yang tinggi. Senyawa alami yang dapat menurunkan kadar formalin pada udang seperti senyawa saponin dapat ditemukan dalam jeruk nipis (Citrus aurantium). Tujuan penelitian yaitu menentukan kadar formalin pada udang rebon sebelum dan setelah perendaman dengan perasan jeruk nipis berdasarkan lama perendaman 80, 100, dan 120 menit dan mengetahui pengaruh waktu perendaman untuk menurunkan kadar formalin pada udang rebon. Metode penelitian yaitu metode semi kuantitatif (Strip Formaldehid) dan metode kuantitatif (Spektrofotometri UV-Vis). Hasil dari penelitian ini yaitu pada sampel A1 (80 menit) = 0,0321% b/v, sampel A2 (100 menit) = 0,0308% b/v dan sampel A3 (120 menit) = 0,0298% b/v. Penurunan kadar formalin paling tinggi yaitu pada perendaman selama 120 menit dengan konsentrasi awal yaitu 0,0826% b/v turun menjadi 0,0298% b/v setelah perendaman dengan perasan jeruk nipis 6% dengan penurunan kadar formalin sebanyak 0,0528% b/v. Semakin lama waktu perendaman maka semakin menurun kadar formalin pada udang rebon karena senyawa saponin yang terkandung di dalam jeruk nipis mampu berikatan dengan air dan formalin.
{"title":"Pengaruh Waktu Perendaman Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantium) Terhadap Penurunan Kadar Formalin pada Udang Rebon","authors":"Rosdiana Mus, S. Sulfiani, Nisfa Musdalifah","doi":"10.15575/ak.v8i2.14073","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ak.v8i2.14073","url":null,"abstract":"Formalin sebagai antibacterial agent pada makanan yang mengandung banyak protein. Salah satu makanan yang dicurigai mengandung formalin yaitu udang rebon karena memiliki kandungan protein yang tinggi. Senyawa alami yang dapat menurunkan kadar formalin pada udang seperti senyawa saponin dapat ditemukan dalam jeruk nipis (Citrus aurantium). Tujuan penelitian yaitu menentukan kadar formalin pada udang rebon sebelum dan setelah perendaman dengan perasan jeruk nipis berdasarkan lama perendaman 80, 100, dan 120 menit dan mengetahui pengaruh waktu perendaman untuk menurunkan kadar formalin pada udang rebon. Metode penelitian yaitu metode semi kuantitatif (Strip Formaldehid) dan metode kuantitatif (Spektrofotometri UV-Vis). Hasil dari penelitian ini yaitu pada sampel A1 (80 menit) = 0,0321% b/v, sampel A2 (100 menit) = 0,0308% b/v dan sampel A3 (120 menit) = 0,0298% b/v. Penurunan kadar formalin paling tinggi yaitu pada perendaman selama 120 menit dengan konsentrasi awal yaitu 0,0826% b/v turun menjadi 0,0298% b/v setelah perendaman dengan perasan jeruk nipis 6% dengan penurunan kadar formalin sebanyak 0,0528% b/v. Semakin lama waktu perendaman maka semakin menurun kadar formalin pada udang rebon karena senyawa saponin yang terkandung di dalam jeruk nipis mampu berikatan dengan air dan formalin.","PeriodicalId":34816,"journal":{"name":"AlKimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43634292","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Oksida grafena adalah turunan dari grafena yang mudah disintesis dan aplikasi yang sangat luas. Penelitian ini bertujuan menyintesisoksida grafena dari arang tempurung kelapa yang memiliki karakter partikel nano karbon sebagai antibakteri dan antioksidan. Oksida grafena dari arang tersebut berhasil disintesis dengan rendemen 1,85% b/b menggunakan modifikasi metode Hummers dengan ukuran rataan partikel 33,7 nm. Gugus fungsi beroksigen pada spektrum inframerah pada bilangan gelombang 2933 cm-1 dan 1615 cm-1 menandakan oksida grafena berhasil terbentuk. Puncak difraksi sinar X 23,5o dan kristalinitas sebesar 6,85%. Derajat kristalinitas yang rendah menunjukan bahwa oksida grafena memiliki fasa amorf. Aktivitas antioksidan ditentukan berdasarkan kemampuannya mereduksi besi(III) dan hasil sintesis memperlihatkan aktivitas antioksidan sebesar 50% dibanding standar. Hasil pengujian antibakteri ditandai dengan terbentuknya zona bening terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus sehingga oksida grafena memiliki aktivitas antibakteri namun tergolong lemah.
{"title":"Sintesis Oksida Grafena dari Arang Tempurung Kelapa Untuk Aplikasi Antibakteri dan Antioksidan","authors":"Ahmad Sjahriza, Surya Herlambang","doi":"10.15575/ak.v8i2.13473","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ak.v8i2.13473","url":null,"abstract":"Oksida grafena adalah turunan dari grafena yang mudah disintesis dan aplikasi yang sangat luas. Penelitian ini bertujuan menyintesisoksida grafena dari arang tempurung kelapa yang memiliki karakter partikel nano karbon sebagai antibakteri dan antioksidan. Oksida grafena dari arang tersebut berhasil disintesis dengan rendemen 1,85% b/b menggunakan modifikasi metode Hummers dengan ukuran rataan partikel 33,7 nm. Gugus fungsi beroksigen pada spektrum inframerah pada bilangan gelombang 2933 cm-1 dan 1615 cm-1 menandakan oksida grafena berhasil terbentuk. Puncak difraksi sinar X 23,5o dan kristalinitas sebesar 6,85%. Derajat kristalinitas yang rendah menunjukan bahwa oksida grafena memiliki fasa amorf. Aktivitas antioksidan ditentukan berdasarkan kemampuannya mereduksi besi(III) dan hasil sintesis memperlihatkan aktivitas antioksidan sebesar 50% dibanding standar. Hasil pengujian antibakteri ditandai dengan terbentuknya zona bening terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus sehingga oksida grafena memiliki aktivitas antibakteri namun tergolong lemah.","PeriodicalId":34816,"journal":{"name":"AlKimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49061593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri atau yang lebih dikenal dengan nama Patchouli Alcohol (PA). PA merupakan senyawa yang terbesar di dalam minyak nilam sebagai penentu mutu minyak nilam, kadar PA dalam minyak nilam menurut SNI 06-2385-2006 yaitu minimal 30%. Sampel minyak nilam yang digunakan adalah minyak nilam yang berasal dari Aceh Tamiang. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar PA sebelum dan sesudah adsorbsi menggunakan Nanomontmorillonite (Nano-MMT) sebagai adsorben dengan menggunakan metode kualitatif dengan uji warna dan metode kuantitatif dengan analisis Gas Cromatography Mass Spectrometry (GC-MS) untuk menentukan kadar PA, mengingat Nano-MMT adalah jenis tanah liat (clay) yang dapat digunakan sebagai adsorben yang mengadsorpsi kontaminan metalik dengan baik dikarenakan Nano-MMT mempunyai muatan negatif yang dapat mengikat spesies yang bermuatan positif kontaminan metalik seperti logam berat. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kadar PA sebelum diadsorpsi 7,74% b/v, dan kadar PA setelah diadsorpsi berkisar antara 4,47%-7,86% b/v, kadar tersebut belum sesuai dengan SNI. Hal ini disebabkan karena banyak hal diantaranya terdapat komponen pengotor berupa kontaminan metalik seperti logam, terjadinya oksidasi, tercampurnya minyak nilam dengan bahan lain, pencemaran wadah penyulingan minyak, dan waktu penyimpanan yang relatif lama.
{"title":"Analisis Kadar Patchouli Alcohol Menggunakan Gas Chromatography– Mass Spectrometry (GC – MS) pada Pemurnian Minyak Nilam (Pogostemon cablin B.) Aceh Tamiang dengan Nanomontmorillonite","authors":"Devi Ramayanti, T. Harmawan, Rahmatul Fajri","doi":"10.15575/ak.v8i2.14305","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ak.v8i2.14305","url":null,"abstract":"Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri atau yang lebih dikenal dengan nama Patchouli Alcohol (PA). PA merupakan senyawa yang terbesar di dalam minyak nilam sebagai penentu mutu minyak nilam, kadar PA dalam minyak nilam menurut SNI 06-2385-2006 yaitu minimal 30%. Sampel minyak nilam yang digunakan adalah minyak nilam yang berasal dari Aceh Tamiang. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar PA sebelum dan sesudah adsorbsi menggunakan Nanomontmorillonite (Nano-MMT) sebagai adsorben dengan menggunakan metode kualitatif dengan uji warna dan metode kuantitatif dengan analisis Gas Cromatography Mass Spectrometry (GC-MS) untuk menentukan kadar PA, mengingat Nano-MMT adalah jenis tanah liat (clay) yang dapat digunakan sebagai adsorben yang mengadsorpsi kontaminan metalik dengan baik dikarenakan Nano-MMT mempunyai muatan negatif yang dapat mengikat spesies yang bermuatan positif kontaminan metalik seperti logam berat. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kadar PA sebelum diadsorpsi 7,74% b/v, dan kadar PA setelah diadsorpsi berkisar antara 4,47%-7,86% b/v, kadar tersebut belum sesuai dengan SNI. Hal ini disebabkan karena banyak hal diantaranya terdapat komponen pengotor berupa kontaminan metalik seperti logam, terjadinya oksidasi, tercampurnya minyak nilam dengan bahan lain, pencemaran wadah penyulingan minyak, dan waktu penyimpanan yang relatif lama.","PeriodicalId":34816,"journal":{"name":"AlKimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46935419","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Yusuf, Rima Handiyani, S. Kusumawardani, Idar Idar, Umi Baroroh, Toto Subroto
Flu burung merupakan salah satu penyakit zoonosis yang patut diwaspadai di Indonesia, khususnya galur High Pathogenic Avian Influenza (HPAI) karena dapat mematikan jika menular kepada manusia. Penggunaan vaksin influenza pada unggas, merupakan langkah preventif terhadap evolusi virus yang berbahaya dan juga penyebarannya. Selama ini, Indonesia masih menggunakan seed vaksin impor yang berasal dari luar Indonesia. Namun, karena Indonesia merupakan negara yang berada di garis khatulistiwa, karakteristik virus bisa berbeda dengan virus dari nothern-hemispere maupun southern-hemispere. Mengingat hal tersebut, Indonesia harus mengembangkan vaksin influenza menggunakan galur virus lokal. Berbeda dengan vaksin whole virus, vaksin rekombinan memiliki keunggulan dari sisi kemurnian, kecepatan produksi, dan kesesuaian galur terhadap virus yang beredar saat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sekuen hemagglutinin (HA) Indonesia dengan strain lainnya serta mengekspresikkan protein HA1 rekombinan pada Escherichia coli BL21 (DE3). Galur yang digunakan pada studi ini berasal dari virus H5N1 (A/Indonesia/05/05), khususnya bagian domain globular dari HA1. Sekuen HA1 bervariasi antara strain Indonesia dengan nothern-hemispere maupun southern-hemispere dan merupakan protein yang terpapar ke luar virus. Gen HA1 disisipkan pada vektor pET-28a, kemudian plasmid diisolasi menggunakan meoe manniatis, setelah itu diekspresikan dengan induksi 1 mM IPTG selama 4 jam. Protein HA1 telah berhasil diekspresikan secara intraseluler dan telah dikonfirmasi pada berat molekul 40 kDa menggunakan SDS-PAGE. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan vaksin subunit yang lebih spesifik terhadap virus yang beredar di lapangan.
{"title":"Analisis Bioinformatika dan Ekspresi Protein Rekombinan Hemagglutinin Domain Globular dari Virus H5N1 Indonesia pada Eschericia coli BL21 (DE3) sebagai Komponen Vaksin Subunit Influenza","authors":"M. Yusuf, Rima Handiyani, S. Kusumawardani, Idar Idar, Umi Baroroh, Toto Subroto","doi":"10.15575/ak.v8i2.14138","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ak.v8i2.14138","url":null,"abstract":" Flu burung merupakan salah satu penyakit zoonosis yang patut diwaspadai di Indonesia, khususnya galur High Pathogenic Avian Influenza (HPAI) karena dapat mematikan jika menular kepada manusia. Penggunaan vaksin influenza pada unggas, merupakan langkah preventif terhadap evolusi virus yang berbahaya dan juga penyebarannya. Selama ini, Indonesia masih menggunakan seed vaksin impor yang berasal dari luar Indonesia. Namun, karena Indonesia merupakan negara yang berada di garis khatulistiwa, karakteristik virus bisa berbeda dengan virus dari nothern-hemispere maupun southern-hemispere. Mengingat hal tersebut, Indonesia harus mengembangkan vaksin influenza menggunakan galur virus lokal. Berbeda dengan vaksin whole virus, vaksin rekombinan memiliki keunggulan dari sisi kemurnian, kecepatan produksi, dan kesesuaian galur terhadap virus yang beredar saat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sekuen hemagglutinin (HA) Indonesia dengan strain lainnya serta mengekspresikkan protein HA1 rekombinan pada Escherichia coli BL21 (DE3). Galur yang digunakan pada studi ini berasal dari virus H5N1 (A/Indonesia/05/05), khususnya bagian domain globular dari HA1. Sekuen HA1 bervariasi antara strain Indonesia dengan nothern-hemispere maupun southern-hemispere dan merupakan protein yang terpapar ke luar virus. Gen HA1 disisipkan pada vektor pET-28a, kemudian plasmid diisolasi menggunakan meoe manniatis, setelah itu diekspresikan dengan induksi 1 mM IPTG selama 4 jam. Protein HA1 telah berhasil diekspresikan secara intraseluler dan telah dikonfirmasi pada berat molekul 40 kDa menggunakan SDS-PAGE. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan vaksin subunit yang lebih spesifik terhadap virus yang beredar di lapangan.","PeriodicalId":34816,"journal":{"name":"AlKimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49017291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aspergillus flavus adalah jenis jamur multiseluler yang menghasilkan mikotoksin yang berbahaya bagi manusia dan menyebabkan penyakit Aspergillosis, jamur ini dapat mengkontaminasi bahan pangan dan hasil panen. Penggunaan pestisida kimia sintetis masih digunakan oleh petani sebagai desinfektan untuk hasil panen, Pestisida kimia sintetis dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti keracunan dan gangguan sistem pernafasan bagi petani dan masyarakat. Perlu adanya alternatif untuk meminimalisir penggunaan pestisida kimia sintetis yaitu dengan menggunakan pestisida nabati dengan menggunakan bahan herbal. Salah satu bahan herbal yang dapat digunakan adalah daun sirih merah. Daun sirih merah mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, saponin, triterpenoid, dan tanin yang diperoleh melalui pengekstrakan dengan metode maserasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode difusi (sumuran) dan metode dilusi (konsentrasi hambat minimum dan konsentrasi bunuh minimum). Hasil pengujian metode difusi menunjukan rata-rata diameter zona hambat pertumbuhan jamur Aspergillus flavus pada berbagai konsentrasi yaitu 40, 50, 60, dan 70% b/v adalah 20,62 mm, 23,04 mm, 25,12 mm, dan 27,96 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun sirih merah mampu membunuh dan menghambat pertumbuhan Aspergillus flavus.
{"title":"Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Daun Sirih MeraH (Piper Crocatum L.) Terhadap Pertumbuhan Aspergillus flavus","authors":"Ilham Abiyoga, A. H. Mukaromah, S. S. Dewi","doi":"10.15575/ak.v8i2.14003","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/ak.v8i2.14003","url":null,"abstract":"Aspergillus flavus adalah jenis jamur multiseluler yang menghasilkan mikotoksin yang berbahaya bagi manusia dan menyebabkan penyakit Aspergillosis, jamur ini dapat mengkontaminasi bahan pangan dan hasil panen. Penggunaan pestisida kimia sintetis masih digunakan oleh petani sebagai desinfektan untuk hasil panen, Pestisida kimia sintetis dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti keracunan dan gangguan sistem pernafasan bagi petani dan masyarakat. Perlu adanya alternatif untuk meminimalisir penggunaan pestisida kimia sintetis yaitu dengan menggunakan pestisida nabati dengan menggunakan bahan herbal. Salah satu bahan herbal yang dapat digunakan adalah daun sirih merah. Daun sirih merah mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, saponin, triterpenoid, dan tanin yang diperoleh melalui pengekstrakan dengan metode maserasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode difusi (sumuran) dan metode dilusi (konsentrasi hambat minimum dan konsentrasi bunuh minimum). Hasil pengujian metode difusi menunjukan rata-rata diameter zona hambat pertumbuhan jamur Aspergillus flavus pada berbagai konsentrasi yaitu 40, 50, 60, dan 70% b/v adalah 20,62 mm, 23,04 mm, 25,12 mm, dan 27,96 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun sirih merah mampu membunuh dan menghambat pertumbuhan Aspergillus flavus.","PeriodicalId":34816,"journal":{"name":"AlKimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42689443","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Senyawa berstruktur Aurivillius dilaporkan mempunyai potensi untuk digunakan sebagai material fotokatalis. Dalam penelitian ini dikaji kemampuan aktivitas fotokatalis senyawa Aurivillius lapis empat SrBi4Ti4O15 dalam mendegradasi senyawa Rhodamine-B. Senyawa uji SrBi4Ti4O15 disintesis melalui metode lelehan garam campuran Na2SO4/K2SO4. Difraktogram menunjukkan bahwa senyawa SrBi4Ti4O15 telah berhasil disintesis dan tidak ditemukan fasa pengotor. Hasil refinement difraktogram dengan metode Rietvield diketahui bahwa senyawa produk SrBi4Ti4O15 memiliki grup ruang A21am dengan parameter kisi a, b, c masing-masing 5,4498; 5,4336; 40,9469 Å. Spektrum ultraviolet visible diffuse reflectancy spectroscopy (UV-Vis DRS) menunjukkan bahwa senyawa SrBi4Ti4O15 memiliki energi celah pita sebesar 3,02 eV (~410,54 nm). Hasil uji degradasi larutan Rhodamine-B menunjukkan bahwa senyawa SrBi4Ti4O15 mengikuti model reaksi pseudo orde kedua dengan kemampuan mendegradasi sebesar 41,10% pada waktu 120 menit.
据报道,奥里维列乌斯的结构化合物有可能用作催化剂。研究研究了四层蛇(aurivi不活跃)化合物的光合作用[参考资料]Difraktogram指出,s爬行动物的复合材料被合成,没有找到相位器。瑞特维德法测定后的石化结果表明,slog 4ti4o15产品的化合物a, b, c参数为5.4498,A21am;5.4336;40.9469 A。可见紫外线反射光谱显示,雪貂44o15的甲壳素释放能量为3.02 eV (~ 410.54 nm)。罗达米尼- b溶液的降解测试显示,stis4ti4o15的化合物在120分钟内接受了第二阶段的假反应,相当于41.10%。
{"title":"Uji Aktivitas Fotokatalis Senyawa Aurivillius Lapis EmpaT SrBi4Ti4O15 dalam Mendegradasi Rhodamine-B","authors":"Fikri Haikal, Antony Prasetyo","doi":"10.15575/AK.V8I1.11885","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/AK.V8I1.11885","url":null,"abstract":"Senyawa berstruktur Aurivillius dilaporkan mempunyai potensi untuk digunakan sebagai material fotokatalis. Dalam penelitian ini dikaji kemampuan aktivitas fotokatalis senyawa Aurivillius lapis empat SrBi4Ti4O15 dalam mendegradasi senyawa Rhodamine-B. Senyawa uji SrBi4Ti4O15 disintesis melalui metode lelehan garam campuran Na2SO4/K2SO4. Difraktogram menunjukkan bahwa senyawa SrBi4Ti4O15 telah berhasil disintesis dan tidak ditemukan fasa pengotor. Hasil refinement difraktogram dengan metode Rietvield diketahui bahwa senyawa produk SrBi4Ti4O15 memiliki grup ruang A21am dengan parameter kisi a, b, c masing-masing 5,4498; 5,4336; 40,9469 Å. Spektrum ultraviolet visible diffuse reflectancy spectroscopy (UV-Vis DRS) menunjukkan bahwa senyawa SrBi4Ti4O15 memiliki energi celah pita sebesar 3,02 eV (~410,54 nm). Hasil uji degradasi larutan Rhodamine-B menunjukkan bahwa senyawa SrBi4Ti4O15 mengikuti model reaksi pseudo orde kedua dengan kemampuan mendegradasi sebesar 41,10% pada waktu 120 menit.","PeriodicalId":34816,"journal":{"name":"AlKimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47814368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
2-Etil Heksanol adalah salah satu bahan baku untuk pembuatan Dioctilphtalat (DOP) dan 1,2,4-Trioctltrimelitat (TOTM), yang biasa digunakan untuk membuat Plasticizer pada industri Polyvinyl Chloride (PVC). Proses produksi 2-Etil Heksanol secara komersial saat ini menggunakan proses Oxo dengan bahan baku propilen dan gas sintesis (syngas) melalui pembentukan 2-Etil Heksenal sebagai senyawa antara. 2-Etil Heksenal kemudian dihidrogenasi menjadi 2-Etil Heksanol. Katalis komersial yang digunakan untuk proses hidrogenasi ini pada umumnya berbasis logam Nikel (Ni) karena logam tersebut dapat melangsungkan reaksi hidrogenasi secara selektif terhadap produksi 2-Etil Heksanol. Penelitian ini bertujuan untuk membuat katalis proses hidrogenasi 2-Etil Heksenal menjadi 2-Etil Heksanol berbasis logam Nikel dengan penambahan logam Cu dan K yang diembankan ke dalam penyangga alumina fosfat (AlP3) untuk meningkatkan aktivitas katalis (konversi, selektivitas) sehingga performanya dapat bersaing dengan katalis impor. Variasi yang digunakan dalam sintesis katalis meliputi variasi komposisi logam Ni (10% wt dan 20% wt), logam Cu (5% wt dan 10% wt), dan logam K (0,1% wt dan 0,5% wt). Katalis disintesis dengan menggunakan metode impregnasi kering dan dilakukan karakterisasi dengan metode BET (Brunaure, Emmett, dan Teller). Dari uji aktivitas kemudian dilakukan studi statistik mengenai pengaruh penambahan logam Cu dan K sebagai promotor katalis hidrogenasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh logam Cu dan K sangat signifikan terhadap aktivitas katalis hidrogenasi terutama dalam peningkatan selektivitas ke arah produk 2-Etil Heksanol. Dari studi statistik, didapatkan komposisi terbaik untuk katalis hidrogenasi berbasis Ni dengan promotor Cu dan K ini adalah Ni 20% wt, Cu 2,97% wt, dan K 0,9% wt untuk mendapatkan aktivitas katalis paling baik yaitu konversi 99,99% dan selektivitas 99,77%.
{"title":"Hidrogenasi 2-Etil Heksenal Berkatalis Nikel: Pengaruh Penambahan Logam Cu dan K Terhadap Aktivitas Katalis dengan Studi Statistik","authors":"Rizky Aditya","doi":"10.15575/AK.V8I1.12466","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/AK.V8I1.12466","url":null,"abstract":"2-Etil Heksanol adalah salah satu bahan baku untuk pembuatan Dioctilphtalat (DOP) dan 1,2,4-Trioctltrimelitat (TOTM), yang biasa digunakan untuk membuat Plasticizer pada industri Polyvinyl Chloride (PVC). Proses produksi 2-Etil Heksanol secara komersial saat ini menggunakan proses Oxo dengan bahan baku propilen dan gas sintesis (syngas) melalui pembentukan 2-Etil Heksenal sebagai senyawa antara. 2-Etil Heksenal kemudian dihidrogenasi menjadi 2-Etil Heksanol. Katalis komersial yang digunakan untuk proses hidrogenasi ini pada umumnya berbasis logam Nikel (Ni) karena logam tersebut dapat melangsungkan reaksi hidrogenasi secara selektif terhadap produksi 2-Etil Heksanol. Penelitian ini bertujuan untuk membuat katalis proses hidrogenasi 2-Etil Heksenal menjadi 2-Etil Heksanol berbasis logam Nikel dengan penambahan logam Cu dan K yang diembankan ke dalam penyangga alumina fosfat (AlP3) untuk meningkatkan aktivitas katalis (konversi, selektivitas) sehingga performanya dapat bersaing dengan katalis impor. Variasi yang digunakan dalam sintesis katalis meliputi variasi komposisi logam Ni (10% wt dan 20% wt), logam Cu (5% wt dan 10% wt), dan logam K (0,1% wt dan 0,5% wt). Katalis disintesis dengan menggunakan metode impregnasi kering dan dilakukan karakterisasi dengan metode BET (Brunaure, Emmett, dan Teller). Dari uji aktivitas kemudian dilakukan studi statistik mengenai pengaruh penambahan logam Cu dan K sebagai promotor katalis hidrogenasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh logam Cu dan K sangat signifikan terhadap aktivitas katalis hidrogenasi terutama dalam peningkatan selektivitas ke arah produk 2-Etil Heksanol. Dari studi statistik, didapatkan komposisi terbaik untuk katalis hidrogenasi berbasis Ni dengan promotor Cu dan K ini adalah Ni 20% wt, Cu 2,97% wt, dan K 0,9% wt untuk mendapatkan aktivitas katalis paling baik yaitu konversi 99,99% dan selektivitas 99,77%.","PeriodicalId":34816,"journal":{"name":"AlKimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42547580","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Issaora Juni Annisa Tiara Kasih Ria Halim, M. Tanjung, R. Saputri, Muhamad Fajar Aldin, Tjittik Srie Tjahjandarie
Flemingia macrophylla merupakan tumbuhan perdu yang termasuk keluarga Fabaceae. Senyawa fenolik Flemingia mengandung senyawa flavonoid dan isoflavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas sitotoksik senyawa isoflavonoid dari Flemingia macrophylla terhadap sel kanker payudara T47D. Ekstraksi dan isolasi senyawa isoflavonoid menggunakan metanol pada suhu kamar. Dua senyawa isoflavonoid terisoprenilasi, 8-(1.1-dimetil-prop-2-enil) genistein (1) dan osajin (2) telah berhasil dipisahkan dari ranting Flemingia macrophylla. Penentuan struktur senyawa isoflavonoid menggunakan data spektroskopi ultraviolet (UV), inframerah (IR), 1D dan 2D NMR. Sitotoksik 8-(1.1-dimetil-prop-2-enil) genistein (1) dan osajin (2) terhadap sel kanker payudara T47D memperlihatkan nilai IC50 sebesar 10,91 ± 0,17 dan 3,72 ± 0,23 µg/mL.
{"title":"Senyawa Isoflavonoid Terisoprenilasi dari Ranting Flemingia macrophylla","authors":"Issaora Juni Annisa Tiara Kasih Ria Halim, M. Tanjung, R. Saputri, Muhamad Fajar Aldin, Tjittik Srie Tjahjandarie","doi":"10.15575/AK.V8I1.8711","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/AK.V8I1.8711","url":null,"abstract":"Flemingia macrophylla merupakan tumbuhan perdu yang termasuk keluarga Fabaceae. Senyawa fenolik Flemingia mengandung senyawa flavonoid dan isoflavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas sitotoksik senyawa isoflavonoid dari Flemingia macrophylla terhadap sel kanker payudara T47D. Ekstraksi dan isolasi senyawa isoflavonoid menggunakan metanol pada suhu kamar. Dua senyawa isoflavonoid terisoprenilasi, 8-(1.1-dimetil-prop-2-enil) genistein (1) dan osajin (2) telah berhasil dipisahkan dari ranting Flemingia macrophylla. Penentuan struktur senyawa isoflavonoid menggunakan data spektroskopi ultraviolet (UV), inframerah (IR), 1D dan 2D NMR. Sitotoksik 8-(1.1-dimetil-prop-2-enil) genistein (1) dan osajin (2) terhadap sel kanker payudara T47D memperlihatkan nilai IC50 sebesar 10,91 ± 0,17 dan 3,72 ± 0,23 µg/mL.","PeriodicalId":34816,"journal":{"name":"AlKimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67305001","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}