ABSTRACT Understanding religious tolerance from the perspective of kiai Sholeh is that basically religion presents on earth as a guide and conveyer of peace for people. The purpose of this research is to determine the religious tolerance from the perspective of KH. M. Sholeh Bahruddin and to explore the practice. This research is a type of qualitative research with a phenomenological approach and the theory of structural functionalism by Talcott Parsons where data sources classified as primary and secondary data. The data collection techniques applied in this study are participant observation, in-depth interviews and documentation studies. In this study, the data analysis process includes data reduction, data presentation and conclusions. The results of the study discover that religious tolerance from the perspective of kiai Sholeh are derived from the commands of the Qur'an and hadith, orders from parents and teachers, the application of the ideology of Ahlus Sunnah wal Jamaah. Kyai Sholeh's practice of religious tolerance in Sufism includes the application of Galak Gampil's fiqh law, and peaceful behavior towards anyone. This reflected in his da'wah with the method of "embracing not hitting, looking for friends, not looking for opponents, inviting not to mock and spreading mercy not curses" and adhering to his principles of associating with non-Muslims, namely "Single skipper is only different in appearance" and "there are no minority nor majority communities, but plurality” for all humans without being limited by ethnicity, religion, race, and culture. The attitude of tolerance includes: broad and honest, namely: the attitude of students in having many and deep scientific views and insights, both worldly science, ukhrowi science and social science. Keywords: tolerance; religious; KH. M. Soleh BahruddinABSTRAKDalam memahami toleransi beragama perspektif kiai Sholeh pada dasarnya agama hadir di muka bumi sebagai petunjuk dan pembawa ketentraman bagi umatnya. Tujuan penelitian ini yaitu Mengetahui toleransi beragama perspektif KH. M. Sholeh Bahruddin dan mengetahui praktik toleransi beragama. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi serta teori struktural fungsionalisme Talcott Parsons dengan sumber data menggunakan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu observasi partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini, proses analisis data yaitu meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa toleransi beragama perspektif kiai Sholeh yaitu perintah Al-Qur’an dan hadis, perintah orang tua bersama guru, penerapan ideologi ahlus wal jamaah Sunnah. Praktik toleransi beragama kiai Sholeh dalam tasawuf yaitu meliputi penerapan hukum fikih Galak Gampil, perilaku hidup damai terhadap siapa pun. Hal ini tercermin dalam dakwah beliau dengan metode "merangkul tidak memukul, mencari kawan tidak menc
从kiai Sholeh的角度理解宗教宽容,基本上是宗教作为人类和平的向导和传递者呈现在地球上。本研究的目的是从KH的角度来确定宗教宽容。Sholeh Bahruddin先生和探索实践。本研究是一种采用现象学方法和塔尔科特·帕森斯的结构功能主义理论的定性研究,将数据来源分为一手数据和第二手数据。本研究采用参与式观察法、深度访谈法和文献研究法进行数据收集。在本研究中,数据分析过程包括数据简化、数据呈现和结论。研究结果发现,kiai Sholeh视角下的宗教宽容主要来源于《古兰经》和圣训的命令、父母和老师的命令、Ahlus Sunnah wal Jamaah思想的应用。Kyai Sholeh在苏菲主义中的宗教宽容实践包括加拉克·甘比尔的律法的应用,以及对任何人的和平行为。这体现在他的打法上,他的打法是“拥抱不打,找朋友,不找对手,邀请不嘲笑,慈悲不诅咒”,他坚持与非穆斯林交往的原则,即“单一的船长只是外表不同”,“没有少数群体,也没有多数群体,而是多元”,不受民族、宗教、种族、文化的限制。宽容的态度包括:宽容的态度和诚实的态度,即学生有许多深刻的科学观点和见解的态度,包括世俗科学、人文科学和社会科学。关键词:宽容;宗教;KH。Soleh bahruddin先生:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”图集penelitian ini yititmengetahui容忍beragama透视KH。Sholeh Bahruddin dan mengetahui praktik tolerance and beragama。Penelitian ini merupakan jenis Penelitian质量论dendenan现象学serta teori结构功能学Talcott Parsons dendenan数量数据menggunakan数据primer dan sekunder。北京气象台数据,北京气象台数据,北京气象台数据,北京气象台数据,北京气象台数据,北京气象台数据,北京气象台数据。dam penelitian ini,处理分析数据yitu melputi reduksi数据,penyajian数据dan pulkan。Hasil penelitian dapat diketahui bahwa toleranberagama perspektif kiai Sholeh yitu perintah al - quan dan hadis, perintah orang bersama guru, perintah意识形态ahlus waljamaah Sunnah。爱国主义的宽容是民主主义的宽容,是民主主义的宽容,是民主主义的宽容,是民主主义的宽容。“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”西甲宽容meliputi: luas dan juwes, yitu:西甲santri di dalam berpandangan dan berwawasan keilmuan yang banyak dan mendalam, baik keilmuan duniawi ilmu ukhrowi serta ilmu social kemasyarakatan。宽容;宽容;beragama;KH。Soleh Bahruddin先生。
{"title":"Pemikiran KH. M. Sholeh Bahruddin dan Praktiknya dalam Toleransi Beragama di Pondok Pesantren Ngalah Pasuruan (The Thought of KH. M. Sholeh Bahruddin and His Practices in the Religious Tolerance in Pondok Pesantren Ngalah Pasuruan)","authors":"Ahmad Wasil, M. Tajuddin","doi":"10.30984/PP.V25I1.1461","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/PP.V25I1.1461","url":null,"abstract":"ABSTRACT Understanding religious tolerance from the perspective of kiai Sholeh is that basically religion presents on earth as a guide and conveyer of peace for people. The purpose of this research is to determine the religious tolerance from the perspective of KH. M. Sholeh Bahruddin and to explore the practice. This research is a type of qualitative research with a phenomenological approach and the theory of structural functionalism by Talcott Parsons where data sources classified as primary and secondary data. The data collection techniques applied in this study are participant observation, in-depth interviews and documentation studies. In this study, the data analysis process includes data reduction, data presentation and conclusions. The results of the study discover that religious tolerance from the perspective of kiai Sholeh are derived from the commands of the Qur'an and hadith, orders from parents and teachers, the application of the ideology of Ahlus Sunnah wal Jamaah. Kyai Sholeh's practice of religious tolerance in Sufism includes the application of Galak Gampil's fiqh law, and peaceful behavior towards anyone. This reflected in his da'wah with the method of \"embracing not hitting, looking for friends, not looking for opponents, inviting not to mock and spreading mercy not curses\" and adhering to his principles of associating with non-Muslims, namely \"Single skipper is only different in appearance\" and \"there are no minority nor majority communities, but plurality” for all humans without being limited by ethnicity, religion, race, and culture. The attitude of tolerance includes: broad and honest, namely: the attitude of students in having many and deep scientific views and insights, both worldly science, ukhrowi science and social science. Keywords: tolerance; religious; KH. M. Soleh BahruddinABSTRAKDalam memahami toleransi beragama perspektif kiai Sholeh pada dasarnya agama hadir di muka bumi sebagai petunjuk dan pembawa ketentraman bagi umatnya. Tujuan penelitian ini yaitu Mengetahui toleransi beragama perspektif KH. M. Sholeh Bahruddin dan mengetahui praktik toleransi beragama. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi serta teori struktural fungsionalisme Talcott Parsons dengan sumber data menggunakan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu observasi partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini, proses analisis data yaitu meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa toleransi beragama perspektif kiai Sholeh yaitu perintah Al-Qur’an dan hadis, perintah orang tua bersama guru, penerapan ideologi ahlus wal jamaah Sunnah. Praktik toleransi beragama kiai Sholeh dalam tasawuf yaitu meliputi penerapan hukum fikih Galak Gampil, perilaku hidup damai terhadap siapa pun. Hal ini tercermin dalam dakwah beliau dengan metode \"merangkul tidak memukul, mencari kawan tidak menc","PeriodicalId":350259,"journal":{"name":"Potret Pemikiran","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129135402","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Hafidzi, Masyitah Umar, Mohd. Hani, Rusdiyah Rusdiyah
This study reveals the tradition of the Banjar inland tribes in their marriage rituals. For a Banjar ethnic woman, who adheres to her cultural customs, a marriage for them will only take place when it is arranged by the family. Arranged marriage means a marriage determined by the family with the prospective husband chosen by the family on certain factors. Family is the dominant factor that determines the future of a Banjar ethnic woman especially in the aspect of marriage. The research methodology used in this research is a literature review that reveals the secrets behind conventional marriage practices using a phenomenological approach. Firstly, this study found that for the Banjar ethnic group, traditionally arranged marriages are compulsory. Second, there is a culture of giving money in a nominal amount to the bride’s family before the wedding takes place. Third, the bride’s home must be filled with donations such as furniture or daily household necessities. If things as stated cannot be met, then the bride’s family will look for another prospective husband for her daughter. Such a marriage tradition is the practice and belief of the ancestors of the Banjar tribe, it is an ancient practice of dynamic animism.Keywords: Rituals; marriages; customs; Banjar; Indonesia.
{"title":"A Review on Cultural Customs of Marriage Traditions Among Banjar Ethnic Women in Banjarmasin Indonesia","authors":"A. Hafidzi, Masyitah Umar, Mohd. Hani, Rusdiyah Rusdiyah","doi":"10.30984/PP.V25I1.1477","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/PP.V25I1.1477","url":null,"abstract":"This study reveals the tradition of the Banjar inland tribes in their marriage rituals. For a Banjar ethnic woman, who adheres to her cultural customs, a marriage for them will only take place when it is arranged by the family. Arranged marriage means a marriage determined by the family with the prospective husband chosen by the family on certain factors. Family is the dominant factor that determines the future of a Banjar ethnic woman especially in the aspect of marriage. The research methodology used in this research is a literature review that reveals the secrets behind conventional marriage practices using a phenomenological approach. Firstly, this study found that for the Banjar ethnic group, traditionally arranged marriages are compulsory. Second, there is a culture of giving money in a nominal amount to the bride’s family before the wedding takes place. Third, the bride’s home must be filled with donations such as furniture or daily household necessities. If things as stated cannot be met, then the bride’s family will look for another prospective husband for her daughter. Such a marriage tradition is the practice and belief of the ancestors of the Banjar tribe, it is an ancient practice of dynamic animism.Keywords: Rituals; marriages; customs; Banjar; Indonesia.","PeriodicalId":350259,"journal":{"name":"Potret Pemikiran","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114330194","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT This article examines the iwadh tradition, which is a hereditary custom practiced after the month of Ramadan and has become one of the characteristics of the Kampung Arab community that distinguishes it from other communities in the City of Manado. The purpose of this study is to determine the practice of the iwadh tradition and the function of practicing this tradition for the people of Kampung Arab. This research is descriptive qualitative with an empirical approach. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews, and documentation. The results of this study illustrate that this tradition is carried out by the people of Kampung Arab as a gathering place for fellow residents, as well as those from other villages involved in this activity, after the implementation of the Ramadan fast, and as a sign of gratitude after the implementation of fasting for one month. The essence of the practicing of this tradition is to forgive each other mistakes that occur between people so that the practice of fasting carried out during the month of Ramadan is expected to be accepted by Allah SWT. In addition, it has developed into a meeting place for parents, relatives and friends who have not seen each other for a long time.Keywords: tradition, Kampung Arab, iwadh. ABSTRAKArtikel ini meneliti tentang tradisi iwadh yakni suatu kebiasaan turun-temurun yang dilakukan setelah bulan Ramadan dan telah menjadi salah satu ciri khas masyarakat Kampung Arab yang membedakan dengan komunitas masyarakat lainnya yang ada di Kota Manado. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan tradisi iwadh beserta fungsi pelaksanaan tradisi ini bagi masyarakat Kampung Arab. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan empiris. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menggambarkan bahwa tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Kampung Arab sebagai ajang sillaturrahmi antarsesama warga Kampung Arab, maupun warga lain yang terlibat dalam kegiatan ini, pascapelaksanaan puasa Ramadan, dan sebagai tanda syukur setelah pelaksanaan puasa selama satu bulan. Inti dari pelaksanaan tradisi ini adalah saling mengikhlaskan segala kesalahan yang terjadi antarmasyarakat sehingga amalan puasa yang dilakukan selama bulan Ramadan diharapkan dapat diterima Allah Swt. Di samping telah berkembang menjadi ajang untuk bertemu dengan saudara serta sahabat dan orang tua yang telah jauh dan lama tidak bertemu.Kata kunci: tradisi, kampung Arab, iwadh.
摘要:本文探讨了伊瓦德传统,这是斋月后的一种世袭习俗,已成为甘榜阿拉伯社区的特征之一,使其与万纳多市的其他社区区别开来。这项研究的目的是确定iwadh传统的实践和实践这一传统对甘榜阿拉伯人的作用。本研究是描述性定性与实证方法。数据收集技术是通过观察、访谈和记录的方式进行的。这项研究的结果表明,这一传统是阿拉伯甘榜人民在执行斋月斋戒后,作为其他居民以及参与这项活动的其他村庄的居民的聚会场所,并作为执行一个月斋戒后的感恩表示。实践这一传统的本质是原谅人与人之间发生的错误,以便在斋月期间进行的禁食实践有望被真主所接受。此外,它已发展成为长期未见的父母,亲戚和朋友的聚会场所。关键词:传统,甘榜阿拉伯语,伊瓦德ABSTRAKArtikel ini meneliti tentang tradisi iwadh yakni suatu kebiasaan turun-temurun杨dilakukan setelah bulan斋月丹telah menjadi salah研究ciri哈斯的步伐Kampung阿拉伯杨membedakan dengan komunitas步伐lainnya杨ada迪哥打万鸦老。在甘榜阿拉伯语中,Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan tradisi iwadh beserta funsi pelaksanaan tradisi ini bagi masyarakat。penpenelitian是一种具有质量特征的写真,是一种基于经验的写真。日本气象台,日本气象台,日本气象台,日本气象台,日本气象台。Hasil dalam penelitian ini menggambarkan bahwa tradisi ini dilakukan oleh masyarakat甘榜阿拉伯语sebagai ajang sillaturrahmi antarsesama warga甘榜阿拉伯语,maupun warga lain yang terlibat dalam kegiatan ini, pascapelaksanaan puasa Ramadan, dan sebagai tanda syukur setelah pelaksanaan puasa selama satu bulan。斋月,斋月,斋月,斋月,斋月,斋月,斋月我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。Kata kunci: tradisi,甘榜阿拉伯语,iwadh。
{"title":"Tradisi Iwadh Pada Masyarakat Kampung Arab di Manado (The Tradition of Iwadh in the Kampung Arab Communities in Manado)","authors":"H. Lahilote","doi":"10.30984/PP.V25I1.1423","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/PP.V25I1.1423","url":null,"abstract":"ABSTRACT This article examines the iwadh tradition, which is a hereditary custom practiced after the month of Ramadan and has become one of the characteristics of the Kampung Arab community that distinguishes it from other communities in the City of Manado. The purpose of this study is to determine the practice of the iwadh tradition and the function of practicing this tradition for the people of Kampung Arab. This research is descriptive qualitative with an empirical approach. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews, and documentation. The results of this study illustrate that this tradition is carried out by the people of Kampung Arab as a gathering place for fellow residents, as well as those from other villages involved in this activity, after the implementation of the Ramadan fast, and as a sign of gratitude after the implementation of fasting for one month. The essence of the practicing of this tradition is to forgive each other mistakes that occur between people so that the practice of fasting carried out during the month of Ramadan is expected to be accepted by Allah SWT. In addition, it has developed into a meeting place for parents, relatives and friends who have not seen each other for a long time.Keywords: tradition, Kampung Arab, iwadh. ABSTRAKArtikel ini meneliti tentang tradisi iwadh yakni suatu kebiasaan turun-temurun yang dilakukan setelah bulan Ramadan dan telah menjadi salah satu ciri khas masyarakat Kampung Arab yang membedakan dengan komunitas masyarakat lainnya yang ada di Kota Manado. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan tradisi iwadh beserta fungsi pelaksanaan tradisi ini bagi masyarakat Kampung Arab. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan empiris. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menggambarkan bahwa tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Kampung Arab sebagai ajang sillaturrahmi antarsesama warga Kampung Arab, maupun warga lain yang terlibat dalam kegiatan ini, pascapelaksanaan puasa Ramadan, dan sebagai tanda syukur setelah pelaksanaan puasa selama satu bulan. Inti dari pelaksanaan tradisi ini adalah saling mengikhlaskan segala kesalahan yang terjadi antarmasyarakat sehingga amalan puasa yang dilakukan selama bulan Ramadan diharapkan dapat diterima Allah Swt. Di samping telah berkembang menjadi ajang untuk bertemu dengan saudara serta sahabat dan orang tua yang telah jauh dan lama tidak bertemu.Kata kunci: tradisi, kampung Arab, iwadh.","PeriodicalId":350259,"journal":{"name":"Potret Pemikiran","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121076581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nevy Rusmarina Dewi, Wahyu Khoiruzzaman, Muhammad Fatwa Fauzian, Abd. Ghofur
ABSTRACTThe radicalism movement is currently one of the centres of attention of the Indonesian government because several incidents have repeatedly occurred in Indonesia. The radicalism movement is a concept that wish changes in society using a narrow religious understanding base which usually leads to bomb terror acts. The Central Java region is one area that is often used as the basis of radicalism movements spreading across various regions. The government cooperates with several Islamic organizations, one of which is (Nahdlatul Ulama), to take part in preventing radicalism that can threaten the integrity of the nation and state. This article aims to reveal the role of Nahdlatul Ulama's national politics in repressing the radicalism movement in Indonesia, especially in the Pati Regency area. The research method applied is qualitative with a literature study approach and through interviews. The NU Branch Leader (PCNU) made several programs to repress radicalism in the Pati Regency area, among others, by solidifying students in the Nahdlatul Ulama Student Association (IPNU) by holding Basic Leadership Training (LDK) in collaboration with the National Military Forces (TNI) and academics. In addition, Ansor and Banser of Pati Regency were active in conducting discussions with the theme of counteracting radicalism. These activities by Nahdlatul Ulama are effective in repressing radicalism in the Pati Branch area. Keywords: national politics; radicalism; PCNU Pati Kabupaten.ABSTRAKGerakan radikalisme pada saat ini menjadi salah satu pusat perhatian pemerintah Indonesia karena berulang kali aksi ini terjadi di Indonesia. Gerakan radikalisme merupakan paham yang menginginkan perubahan dalam masyarakat yang seringnya menggunakan dasar pemahaman agama yang sempit yang biasanya berujung pada aksi teror bom. Wilayah Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang sering menjadi basis gerakan radikalisme yang tersebar di berbagai daerah. Pemerintah menggandeng beberapa ormas Islam salah satunya adalah Nahdlatul Ulama yang ikut andil dalam rangka pencegahan radikalisme yang dapat mengancam keutuhan bangsa dan negara. Artikel ini bertujuan mengungkap peran politik kebangsaan Nahdlatul Ulama dalam membendung gerakan radikalisme di Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten Pati. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur serta melalui wawancara. PCNU membuat beberapa program yang dilaksanakan dalam rangka membendung radikalisme di wilayah Kabupaten Pati antara lain dengan mensolidkan para pelajar dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dengan mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang bekerjasama dengan TNI maupun akademisi. Selain itu Ansor dan Banser Kabupaten Pati aktif untuk melakukan diskusi dengan tema menangkal radikalisme. Kegiatan-kegiatan tersebut efektif dalam rangka membendung radikalisme oleh Nahdlatul Ulama di wilayah Cabang Pati.Kata kunci: politik kebangsaan; radikalisme; PCNU Kabupaten Pati.
摘要激进主义运动是印尼政府关注的焦点之一,因为印尼国内多次发生激进主义事件。激进主义运动是一种利用狭隘的宗教理解基础希望改变社会的概念,通常导致炸弹恐怖行为。中爪哇地区是一个经常被用来作为在各个地区蔓延的激进主义运动的基地的地区。政府与几个伊斯兰组织合作,其中之一是伊斯兰教士联合会(Nahdlatul Ulama),参与防止可能威胁民族和国家完整的激进主义。本文旨在揭示伊斯兰复国党(Nahdlatul Ulama)的国家政治在印尼镇压激进主义运动中所扮演的角色,尤其是在帕蒂摄政地区。本研究采用文献研究法和访谈法进行定性研究。NU分支领导人(PCNU)制定了几个计划来压制帕蒂县地区的激进主义,其中包括通过与国家军队(TNI)和学术界合作举办基础领导培训(LDK)来巩固Nahdlatul Ulama学生协会(IPNU)的学生。此外,帕提摄政的安索尔和班瑟也积极地就对抗激进主义的主题进行讨论。复兴党的这些活动有效地压制了帕蒂支部地区的激进主义。关键词:国家政治;激进主义;PCNU patti Kabupaten。马来亚人,马来亚人,马来亚人,马来亚人,马来亚人,马来亚人,马来亚人,马来亚人,马来亚人。这是我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。方法penpenlitian yang digunakan adalalalalalalalalalalalalalalalalakanalalalalakan研究文献。PCNU成员beberapa计划yang dilaksanakan dalam rangka成员bendung radickalisme di wilayah Kabupaten Pati antara, dengan mensolidan para pelajan dalam Ikatan pelajan Nahdlatul Ulama (IPNU) dengan mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang bekerjasama dengan TNI maupun akademisi。Selain itanor danbanser Kabupaten Pati aktif untuk melakukan diskusi denan tema menangkal激进主义。Kegiatan-kegiatan tersebut efektif dalam rangka membendung radical - isme oleh Nahdlatul Ulama di wilayah Cabang Pati。Kata kunci:政治;radikalisme;PCNU Kabupaten Pati。
{"title":"Politik Kebangsaan dalam Membendung Gerakan Radikalisme oleh Nahdlatul Ulama Kabupaten Pati (National Politics in Repressing the Radicalism Movement by Nahdlatul Ulama of Pati Regency)","authors":"Nevy Rusmarina Dewi, Wahyu Khoiruzzaman, Muhammad Fatwa Fauzian, Abd. Ghofur","doi":"10.30984/PP.V25I1.1429","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/PP.V25I1.1429","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe radicalism movement is currently one of the centres of attention of the Indonesian government because several incidents have repeatedly occurred in Indonesia. The radicalism movement is a concept that wish changes in society using a narrow religious understanding base which usually leads to bomb terror acts. The Central Java region is one area that is often used as the basis of radicalism movements spreading across various regions. The government cooperates with several Islamic organizations, one of which is (Nahdlatul Ulama), to take part in preventing radicalism that can threaten the integrity of the nation and state. This article aims to reveal the role of Nahdlatul Ulama's national politics in repressing the radicalism movement in Indonesia, especially in the Pati Regency area. The research method applied is qualitative with a literature study approach and through interviews. The NU Branch Leader (PCNU) made several programs to repress radicalism in the Pati Regency area, among others, by solidifying students in the Nahdlatul Ulama Student Association (IPNU) by holding Basic Leadership Training (LDK) in collaboration with the National Military Forces (TNI) and academics. In addition, Ansor and Banser of Pati Regency were active in conducting discussions with the theme of counteracting radicalism. These activities by Nahdlatul Ulama are effective in repressing radicalism in the Pati Branch area. Keywords: national politics; radicalism; PCNU Pati Kabupaten.ABSTRAKGerakan radikalisme pada saat ini menjadi salah satu pusat perhatian pemerintah Indonesia karena berulang kali aksi ini terjadi di Indonesia. Gerakan radikalisme merupakan paham yang menginginkan perubahan dalam masyarakat yang seringnya menggunakan dasar pemahaman agama yang sempit yang biasanya berujung pada aksi teror bom. Wilayah Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang sering menjadi basis gerakan radikalisme yang tersebar di berbagai daerah. Pemerintah menggandeng beberapa ormas Islam salah satunya adalah Nahdlatul Ulama yang ikut andil dalam rangka pencegahan radikalisme yang dapat mengancam keutuhan bangsa dan negara. Artikel ini bertujuan mengungkap peran politik kebangsaan Nahdlatul Ulama dalam membendung gerakan radikalisme di Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten Pati. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur serta melalui wawancara. PCNU membuat beberapa program yang dilaksanakan dalam rangka membendung radikalisme di wilayah Kabupaten Pati antara lain dengan mensolidkan para pelajar dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dengan mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang bekerjasama dengan TNI maupun akademisi. Selain itu Ansor dan Banser Kabupaten Pati aktif untuk melakukan diskusi dengan tema menangkal radikalisme. Kegiatan-kegiatan tersebut efektif dalam rangka membendung radikalisme oleh Nahdlatul Ulama di wilayah Cabang Pati.Kata kunci: politik kebangsaan; radikalisme; PCNU Kabupaten Pati.","PeriodicalId":350259,"journal":{"name":"Potret Pemikiran","volume":"509 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123200835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kamaruddin Mustamin, Muhammad Gazali Rahman, Arhanuddin Salim
ABSTRACT This article aims to discover and probe deeper into the acculturation process of local culture with the practices and traditions of the maulid of the Prophet Muhammad in the Gorontalo community. This study uses a phenomenological qualitative approach. Data collection methods applied are in-depth interviews, observation, and documentation. The results of the study found that the presence and expansion of Islam in Gorontalo also influenced the religious perspective held by the people of Gorontalo. The willingness of the local community to adapt to the new teachings of Islam that they believe is a reinforcement of the acculturation of local cultural practices with the implementation of the tradition of the maulid of the Prophet Muhammad. The early Islamic preachers in Gorontalo managed to distinguish between the part of the local culture that still worth preserved and the part that must be preserved. This combination and acculturation effort between Islam and local culture is able to engender a new version and level of culture that is unique and has a local character. The innovative ability of the preachers to communicate Islamic rituals to the local culture of the Gorontalo people, can lead to a critical appreciation of the local values of the community's culture and the characteristics that accompany these values. Keywords: tradition; political; culture.ABSTRAKArtikel ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali lebih dalam proses akulturasi budaya lokal dengan praktik dan tradisi maulid Nabi Muhammad saw. dalam masyarakat Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa kehadiran dan ekspansi Islam di Gorontalo turut mempengaruhi cara pandang keagamaan yang dianut oleh masyarakat Gorontalo. Kesediaan masyarakat lokal untuk mau beradaptasi dengan ajaran Islam yang baru mereka yakini menjadi penguat dari akulturasi praktik budaya lokal dengan pelaksanaan tradisi maulid Nabi Muhammad saw. Para pendakwah Islam awal di Gorotalo berhasil memilah antara bagian budaya lokal yang masih layak dipertahankan dan bagian yang harus dilestarikan. Upaya kombinasi dan akulturasi antara Islam dan budaya lokal ini mampu melahirkan versi dan level budaya baru yang khas dan bercorak lokal. Kemampuan inovasi para pendakwah mendialogkan ritual Islam dengan budaya lokal masyarakat Gorontalo, dapat mengantarkan diapresiasinya secara kritis nilai-nilai lokalitas dari budaya masyarakat beserta karakteristik yang mengiringi nilai-nilai itu.Kata kunci: tradisi; politik; budaya.
摘要本文旨在发现和深入探讨戈伦塔洛社区先知穆罕默德的习俗和传统与当地文化的文化适应过程。本研究采用现象学定性方法。应用的数据收集方法是深度访谈、观察和记录。研究结果发现,伊斯兰教在戈伦塔洛的存在和扩张也影响了戈伦塔洛人的宗教观。当地社区愿意适应伊斯兰教的新教义,他们认为这加强了当地文化习俗与执行先知穆罕默德的宗教传统的文化适应。戈伦塔洛的早期伊斯兰教传教士成功地区分了当地文化中仍然值得保存的部分和必须保存的部分。伊斯兰教与当地文化之间的这种结合和文化适应努力能够产生一种独特的、具有当地特色的新版本和新水平的文化。传道者在向戈伦塔洛人民的地方文化传播伊斯兰仪式方面的创新能力,可以导致对社区文化的地方价值观以及伴随这些价值观的特征的批判性评价。关键词:传统;政治;文化。[摘要][artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali lebih dalam]提出了akturasi budaya当地的denan praktik dan tradismaulid Nabi Muhammad看到的。我是Gorontalo。Penelitian ini mongunakan pendekatan质量现象。[3][方法].人口普查资料[d] .观测,[d] .文献。哈西尔penelitian menemukan bahwa kehadiran dan ekspansi Islam di Gorontalo turturi mempengaruhi cara pandang keagamaan yang dianeh masyarakat Gorontalo。Kesediaan masyarakat当地的untuk mau beradaptasi dengan ajaran伊斯兰教,yang baru mereka yakini menjadi企鹅dari akulturasi praktik budaya当地的dengan pelaksanaan tradisi maulid Nabi Muhammad看到了。帕潘达克瓦伊斯兰教,阿瓦尔迪戈罗塔洛,berhasil memilah antara bagian budaya当地扬马西阿克,dipertahankan丹巴吉安扬harus dilestarikan。Upaya kombinasi dan akulturasi antara伊斯兰教dan budaya本地人,ini mampu melahirkan与dan level budaya baru yang khas dan bercorak本地人。Kemampuan inovasi para pendakwah mendialogkan仪式伊斯兰教dengan budaya当地masyarakat Gorontalo, dapat mengantarkan diapreasinya secara kritis nilai-nilai lokalitas dari budaya masyarakat beserta karakteristik yang mengiringi nilai-nilai。贸易;政治;budaya。
{"title":"Tradisi Maulid pada Masyarakat Muslim Gorontalo: Pertautan Tradisi Lokal dan Islam (Maulid Tradition Among Gorontalo Muslim Community: The Link Between Local Tradition and Islam)","authors":"Kamaruddin Mustamin, Muhammad Gazali Rahman, Arhanuddin Salim","doi":"10.30984/PP.V25I1.1492","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/PP.V25I1.1492","url":null,"abstract":"ABSTRACT This article aims to discover and probe deeper into the acculturation process of local culture with the practices and traditions of the maulid of the Prophet Muhammad in the Gorontalo community. This study uses a phenomenological qualitative approach. Data collection methods applied are in-depth interviews, observation, and documentation. The results of the study found that the presence and expansion of Islam in Gorontalo also influenced the religious perspective held by the people of Gorontalo. The willingness of the local community to adapt to the new teachings of Islam that they believe is a reinforcement of the acculturation of local cultural practices with the implementation of the tradition of the maulid of the Prophet Muhammad. The early Islamic preachers in Gorontalo managed to distinguish between the part of the local culture that still worth preserved and the part that must be preserved. This combination and acculturation effort between Islam and local culture is able to engender a new version and level of culture that is unique and has a local character. The innovative ability of the preachers to communicate Islamic rituals to the local culture of the Gorontalo people, can lead to a critical appreciation of the local values of the community's culture and the characteristics that accompany these values. Keywords: tradition; political; culture.ABSTRAKArtikel ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali lebih dalam proses akulturasi budaya lokal dengan praktik dan tradisi maulid Nabi Muhammad saw. dalam masyarakat Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa kehadiran dan ekspansi Islam di Gorontalo turut mempengaruhi cara pandang keagamaan yang dianut oleh masyarakat Gorontalo. Kesediaan masyarakat lokal untuk mau beradaptasi dengan ajaran Islam yang baru mereka yakini menjadi penguat dari akulturasi praktik budaya lokal dengan pelaksanaan tradisi maulid Nabi Muhammad saw. Para pendakwah Islam awal di Gorotalo berhasil memilah antara bagian budaya lokal yang masih layak dipertahankan dan bagian yang harus dilestarikan. Upaya kombinasi dan akulturasi antara Islam dan budaya lokal ini mampu melahirkan versi dan level budaya baru yang khas dan bercorak lokal. Kemampuan inovasi para pendakwah mendialogkan ritual Islam dengan budaya lokal masyarakat Gorontalo, dapat mengantarkan diapresiasinya secara kritis nilai-nilai lokalitas dari budaya masyarakat beserta karakteristik yang mengiringi nilai-nilai itu.Kata kunci: tradisi; politik; budaya.","PeriodicalId":350259,"journal":{"name":"Potret Pemikiran","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131953725","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTThis paper departs from the unique phenomenon that is experienced by students as alcoholics. The rise of the consumer of alcohol among the students damage the image of the campus it self. Alcohol consumption is deviant behavior. Not only that, alcohol can also eliminate the religiosity of a person. But not for the students, as people who are educated and understand the dangers of alokohol. Pleased with this, it is important to study related to forms of religious conduct student alcohol addict as well as the factors that cause the students still consume alcohol although active in the religious practices and social. This research uses qualitative approaches are phenomenology, where the source of the research consists of five people who have the status as students at several campuses in Yogyakarta. Interview and observation as methods of data collection, while data analysis was done in three stages, namely data reduction, data presentation and data verification. The results showed that students with addictions alcoholics have the attitude of a good religious relationship with God and fellow human beings, such as praying, fasting, helping people in need and participate in community social activities. As for the reasons of students as individuals who are alcoholics, but still internalize religious values and the social in everyday life is because of views and his intentions in taking the alcohol it self. If consuming alcohol because it has become a custom or as a step to calm your self and forget about the problem then it will never bring up the of negative or evil actions.Keywords: The behavior of the religious; Alcohol; Students ABSTRAKTulisan ini berangkat dari fenomena unik yang dialami oleh mahasiswa yakni sebagai pecandu alkohol. Maraknya konsumen alkohol di kalangan mahasiswa merusak citra kampus itu sendiri. Mengonsumsi alkohol merupakan perilaku menyimpang. Tidak hanya itu, alkohol juga dapat menghilangkan religiusitas seseorang. Namun tidak untuk mahasiswa, sebagai orang yang berpendidikan dan paham akan bahaya alokohol. Berkenan dengan hal tersebut, maka penting untuk dikaji terkait dengan bentuk-bentuk perilaku religius mahasiswa pecandu alkohol serta faktor-faktor penyebab mahasiswa tetap mengonsumsi alkohol meskipun aktif dalam praktek-praktek keagamaan dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat fenomenologi, dimana sumber penelitian terdiri dari lima orang yang berstatus sebagai mahasiswa di beberapa kampus di Yogyakarta. Wawancara dan observasi sebagai metode pengumpulan data, sedangkan analisis data dilakukan dengan tiga tahap, yakni reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan adiksi pecandu alkohol memiliki sikap religius baik hubungannya dengan Tuhan maupun sesama manusia, seperti shalat, puasa, membantu orang yang membutuhkan dan ikut serta dalam kegiatan sosial masyarakat. Adapun alasan mahasiswa sebagai individu yang pecandu alkohol, namu
摘要本文从学生酗酒所经历的独特现象出发。学生中饮酒人数的增加损害了校园本身的形象。饮酒是不正常的行为。不仅如此,酒精还可以消除一个人的宗教信仰。但不是为了学生,因为受过教育的人知道酒精的危害。有鉴于此,研究学生酒精成瘾者的宗教行为的相关形式,以及导致学生在宗教活动和社会活动中仍然消费酒精的因素是很重要的。本研究使用的定性方法是现象学,其中研究的来源包括在日惹的几个校园有学生身份的五个人。访谈和观察是数据收集的方法,而数据分析则分为数据还原、数据呈现和数据验证三个阶段。结果显示,嗜酒成瘾的学生与上帝和人类同胞有良好的宗教关系,如祈祷,斋戒,帮助有需要的人,参与社区社会活动。至于学生作为嗜酒者的个体,在日常生活中仍然内化宗教价值观和社会价值观的原因,则是由于其对酒精的看法和意图本身。如果喝酒是因为它已经成为一种习惯,或者是为了让自己平静下来,忘记问题,那么它永远不会带来负面或邪恶的行为。关键词:宗教行为;酒精;学生文摘:杜丽森尼的berangkat dari现象,不像yang dialami oleh mahasiswa yakni sebagai pecandu酒精。这是我最喜欢的酒了。酒,酒,酒,酒。酒之神,酒之神,酒之神,酒之神,酒之神。Namun tidak untuk mahasiswa, sebagai orang berpendidikan dan paham akan bahaya alokohol。Berkenan dengan hal tersebut, maka penting untuk dikaji terkait dengan bentuk-bentuk peraku religius mahasiswa pecandu alcohol sera factor - factor for penyebab mahasiswa tetap mengonsumsi alcohol meskipun aktif dalam praktek-praktek keagamaan an social。在日惹大学校园里,日惹大学校园的教育现象是,日惹大学校园的教育现象。瓦万卡拉丹观测数据sebagai方法,sedangkan分析数据dilakukan dengan tiga tahap, yakni reduksi数据,penyajian数据丹验证数据。Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan adiksi pecandu酒精记忆,sikap religius baik hubungannya dengan Tuhan maupun sesama manusia, perperti shalat, puasa, membantu orang yang membutuhkan dan kut serta dalam kegiatan social masyarakat。Adapun alasan mahasiswa sebagai个人酒,namun tetap menginternalisiskan nilai-nilai宗教,dansocial dalam kehidupan sehari-hari adalah karena pandangan danniatnya dalam mengonsumsi alcohol i sendiri。Jika mengonsumsi酒,karena sudah menjadi adat atau sebagai langkah untuk menenangkan diri dan melupakan masalah maka tidak akan pernah menunculkan perak阴性atau tindakan kejahatan。Kata kunci;对于酒精;Mahasiswa
{"title":"PERILAKU RELIGIUS MAHASISWA PECANDU ALKOHOL","authors":"F. Fahrurrazi","doi":"10.30984/PP.V24I2.1318","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/PP.V24I2.1318","url":null,"abstract":"ABSTRACTThis paper departs from the unique phenomenon that is experienced by students as alcoholics. The rise of the consumer of alcohol among the students damage the image of the campus it self. Alcohol consumption is deviant behavior. Not only that, alcohol can also eliminate the religiosity of a person. But not for the students, as people who are educated and understand the dangers of alokohol. Pleased with this, it is important to study related to forms of religious conduct student alcohol addict as well as the factors that cause the students still consume alcohol although active in the religious practices and social. This research uses qualitative approaches are phenomenology, where the source of the research consists of five people who have the status as students at several campuses in Yogyakarta. Interview and observation as methods of data collection, while data analysis was done in three stages, namely data reduction, data presentation and data verification. The results showed that students with addictions alcoholics have the attitude of a good religious relationship with God and fellow human beings, such as praying, fasting, helping people in need and participate in community social activities. As for the reasons of students as individuals who are alcoholics, but still internalize religious values and the social in everyday life is because of views and his intentions in taking the alcohol it self. If consuming alcohol because it has become a custom or as a step to calm your self and forget about the problem then it will never bring up the of negative or evil actions.Keywords: The behavior of the religious; Alcohol; Students ABSTRAKTulisan ini berangkat dari fenomena unik yang dialami oleh mahasiswa yakni sebagai pecandu alkohol. Maraknya konsumen alkohol di kalangan mahasiswa merusak citra kampus itu sendiri. Mengonsumsi alkohol merupakan perilaku menyimpang. Tidak hanya itu, alkohol juga dapat menghilangkan religiusitas seseorang. Namun tidak untuk mahasiswa, sebagai orang yang berpendidikan dan paham akan bahaya alokohol. Berkenan dengan hal tersebut, maka penting untuk dikaji terkait dengan bentuk-bentuk perilaku religius mahasiswa pecandu alkohol serta faktor-faktor penyebab mahasiswa tetap mengonsumsi alkohol meskipun aktif dalam praktek-praktek keagamaan dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat fenomenologi, dimana sumber penelitian terdiri dari lima orang yang berstatus sebagai mahasiswa di beberapa kampus di Yogyakarta. Wawancara dan observasi sebagai metode pengumpulan data, sedangkan analisis data dilakukan dengan tiga tahap, yakni reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan adiksi pecandu alkohol memiliki sikap religius baik hubungannya dengan Tuhan maupun sesama manusia, seperti shalat, puasa, membantu orang yang membutuhkan dan ikut serta dalam kegiatan sosial masyarakat. Adapun alasan mahasiswa sebagai individu yang pecandu alkohol, namu","PeriodicalId":350259,"journal":{"name":"Potret Pemikiran","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127148973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sepma Pulthinka Nur Hanip, Muhammad Yuslih, Laesa Diniaty
ABSTRACT Tradition ngejot has a very strategic role in an effort to take care of harmony between the Hindus and Islam in Lombok. Religious sentiments and cultural differences can be put together in a tradition that produce a positive relationship in the form of mutual care, tolerance, and uphold humanity as the container of happiness. This study aims to trace the history and basic principles of the tradition ngejot between the Sasak and Balinese in Lombok as an effort to knit the harmony for the happiness for the followers of the religion. In recent years, the tradition of ngejot almost never applied between the two religions. methods research using qualitative-descriptive approach of psychology and sociology. Technique of collecting data done by observation, interview, and documentation. The procedure of data analysis refers to the framework of Milles and Huberman. The results of the research about the traditions ngejot this ie. (1). Tradition ngejot have the value of a long history as a means of harmony among religions and cultures with reference to the basic principles of each religion. (2). Tradition ngejot in addition to fostering a sense of tolernasi and harmony, as well as a means to the happiness of religion.(3) filing it with the value of tradition ngejot caused by the modernization which is characterized by technology such as social media and the lack of understanding of religious and local culture. Keywords: Ngejot Tradition; Positive Relationship; Happiness; Modernization ABSTRAKTradisi ngejot memiliki peran yang sangat strategis sebagai upaya untuk merawat harmoni antara umat Hindu dan Islam di Lombok. Sentimen agama dan perbedaan budaya dapat disatukan dalam sebuah tradisi yang menghasilkan positive relationship berupa sikap saling peduli, toleransi, dan menjunjung tinggi kemanusiaan sebagai wadah kebahagiaan. Penelitian ini bertujuan untuk melacak sejarah dan prinsip dasar dari tradisi ngejot antara masyarakat Suku Sasak dan Bali di Lombok sebagai upaya merajut harmoni untuk kebahagiaan bagi para pemeluk agama. Dalam beberapa tahun belakangan ini, tradisi ngejot hampir tidak pernah diterapkan antara dua pemeluk agama. metode penelitian menggunakan kualitatif-deskriptif dengan pendekatan psikologi dan sosiologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Prosedur analisis data mengacu pada kerangka Milles dan Huberman. Hasil dari penelitian tentang tradisi ngejot ini yaitu. (1). Tradisi ngejot memiliki nilai sejarah yang panjang sebagai sarana harmoni antar agama dan budaya dengan mengacu pada prinsip-prinsip dasar agama masing-masing. (2). Tradisi ngejot selain memupuk rasa tolernasi dan harmoni, sekaligus sarana untuk kebahagiaan pemeluk agama.(3) mengikisnya nilai tradisi ngejot disebabkan oleh modernisasi yang bercirikan tekhnologi seperti media sosial dan kurangnya pemahaman keagamaan dan budaya lokal. Kata kunci: Tradisi Ngejot; Positive relationship; Kebahagiaan; Modernisasi
传统的ngejot在龙目岛的印度教徒和伊斯兰教之间的和谐中发挥着非常重要的战略作用。宗教情感和文化差异可以在一个传统中结合在一起,以相互关怀、宽容的形式产生积极的关系,并将人性作为幸福的容器。本研究旨在追溯龙目岛Sasak族与巴厘族之间的传统ngejot的历史和基本原则,以努力为宗教信徒的幸福编织和谐。近年来,两种宗教之间的恩爱传统几乎不再适用。方法运用心理学和社会学的定性描述方法进行研究。通过观察、采访和记录来收集数据的技术。数据分析的过程参照Milles和Huberman的框架。对传统的研究结果也印证了这一点。参考每个宗教的基本原则,传统作为宗教和文化之间和谐的手段具有悠久的历史价值。(2). Tradition ngejot除了培养宽容与和谐的意识之外,也是宗教幸福的一种手段。(3)将其与以社交媒体等技术为特征的现代化以及对宗教和当地文化缺乏了解所导致的传统ngejot的价值相结合。关键词:恩格约特传统;积极的关系;幸福;【摘要】龙目岛的印度教与伊斯兰教的和谐发展,是龙目岛的现代化发展战略。情感是一种积极的关系,一种积极的关系,一种积极的关系,一种消极的关系,一种消极的关系,一种消极的关系,一种消极的关系。龙目岛:龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛,龙目岛。达兰·贝贝拉帕·塔洪·贝贝拉坎尼尼,传统上,这是一种伤害,这是一种伤害,这是一种伤害,这是一种伤害。方法penpenelitian menggunakan定性描述;dengan penpenkatan心理学;日本气象台,日本气象台,日本气象台,日本气象台,日本气象台。检察官分析数据mengacu pada kerangka miles dan Huberman。哈西尔达里佩利特坦坦贸易是在中国进行的。(1). Tradisi ngejot memiliki nilai sejarah yang panjang sebagai sarana harmoni antar agama dan budaya dengan mengacu psip -prinsip dasar agama masing-masing。(2).中国传统文化与传统文化之间的关系。(3)中国传统文化与传统文化之间的关系,中国传统文化与传统文化之间的关系。Kata kunci: Tradisi Ngejot;积极的关系;Kebahagiaan;Modernisasi
{"title":"TRADISI NGEJOT: POSITIVE RELATIONSHIP ANTAR UMAT BERAGAMA","authors":"Sepma Pulthinka Nur Hanip, Muhammad Yuslih, Laesa Diniaty","doi":"10.30984/PP.V24I2.1317","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/PP.V24I2.1317","url":null,"abstract":"ABSTRACT Tradition ngejot has a very strategic role in an effort to take care of harmony between the Hindus and Islam in Lombok. Religious sentiments and cultural differences can be put together in a tradition that produce a positive relationship in the form of mutual care, tolerance, and uphold humanity as the container of happiness. This study aims to trace the history and basic principles of the tradition ngejot between the Sasak and Balinese in Lombok as an effort to knit the harmony for the happiness for the followers of the religion. In recent years, the tradition of ngejot almost never applied between the two religions. methods research using qualitative-descriptive approach of psychology and sociology. Technique of collecting data done by observation, interview, and documentation. The procedure of data analysis refers to the framework of Milles and Huberman. The results of the research about the traditions ngejot this ie. (1). Tradition ngejot have the value of a long history as a means of harmony among religions and cultures with reference to the basic principles of each religion. (2). Tradition ngejot in addition to fostering a sense of tolernasi and harmony, as well as a means to the happiness of religion.(3) filing it with the value of tradition ngejot caused by the modernization which is characterized by technology such as social media and the lack of understanding of religious and local culture. Keywords: Ngejot Tradition; Positive Relationship; Happiness; Modernization ABSTRAKTradisi ngejot memiliki peran yang sangat strategis sebagai upaya untuk merawat harmoni antara umat Hindu dan Islam di Lombok. Sentimen agama dan perbedaan budaya dapat disatukan dalam sebuah tradisi yang menghasilkan positive relationship berupa sikap saling peduli, toleransi, dan menjunjung tinggi kemanusiaan sebagai wadah kebahagiaan. Penelitian ini bertujuan untuk melacak sejarah dan prinsip dasar dari tradisi ngejot antara masyarakat Suku Sasak dan Bali di Lombok sebagai upaya merajut harmoni untuk kebahagiaan bagi para pemeluk agama. Dalam beberapa tahun belakangan ini, tradisi ngejot hampir tidak pernah diterapkan antara dua pemeluk agama. metode penelitian menggunakan kualitatif-deskriptif dengan pendekatan psikologi dan sosiologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Prosedur analisis data mengacu pada kerangka Milles dan Huberman. Hasil dari penelitian tentang tradisi ngejot ini yaitu. (1). Tradisi ngejot memiliki nilai sejarah yang panjang sebagai sarana harmoni antar agama dan budaya dengan mengacu pada prinsip-prinsip dasar agama masing-masing. (2). Tradisi ngejot selain memupuk rasa tolernasi dan harmoni, sekaligus sarana untuk kebahagiaan pemeluk agama.(3) mengikisnya nilai tradisi ngejot disebabkan oleh modernisasi yang bercirikan tekhnologi seperti media sosial dan kurangnya pemahaman keagamaan dan budaya lokal. Kata kunci: Tradisi Ngejot; Positive relationship; Kebahagiaan; Modernisasi","PeriodicalId":350259,"journal":{"name":"Potret Pemikiran","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126199151","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTThe Sasak ethnic group in Lombok, West Nusa Tenggara, are fanatical adherents of Islam, especially rural communities. They believe in, understand and practice Islam based on the ideology of the Sufism which is synonymous with strong belief in mystical problems and spells in solving life problems faced. The Qur'an for rural Muslims, the Sasak ethnic group, is believed to be a magical tool in the form of a spell which if it can function as a solution to the problems of life. This study aims to reveal the factors that cause the birth of the practice of using Qur'anic spells and the forms of practice of using Qur'anic spells. This research is a field research related to socio-cultural problems. The approach used is religious anthropology and historical approaches. Methods of data collection are done by means of observation, interviews and documentation studies. The results showed that rural Muslims of the Sasak ethnic group adhere to the ideology of the sufism which is identical with a high belief in the benefits of the Qur’anic spell as a solution to life problems experienced, such as functioning as a treatment for diseases that are medical and non-medical in nature, to protect themselves or as a means of supernatural powers. As a way for the sake of getting a mate, used to get offspring, and as a means of house keeping.Keywords: Magism; Qur’anic spell, Sasak ethnicABSTRAKEtnis Sasak di Lombok Nusa Tengga Barat tergolong penganut agama Islam yang fanatik, terutama masyarakat pedesaan. Mereka meyakini, memahamai dan mengamalkan Islam berdasarkan faham tarekat yang identik dengan keyakinan yang kuat pada masalah mistik dan mantra dalam menyelesaikan problematika kehidupan yang dihadapi. Al-Qur’an bagi Muslim pedesaan etnis Sasak diyakini sebagai alat magis dalam bentuk mantra yang jika bisa berfungsi sebagai solusi bagi problematika kehidupan.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor penyebab lahirnya praktik penggunaan mantra Alquran dan bentuk-bentuk praktik penggunaan mantra Alquran. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berkaitan dengan masalah sosial budaya. Pendekatan yang digunakan adalah antropologi Agama dan pendekatan sejarah. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa muslim pedesaan etnis Sasak menganut faham tarekat yang identik dengan kepercayaan yang tinggi pada manpaat mantra Quranisebagai solusi bagi problematika kehidupan yang dialami, seperti berfungsi sebagai pengobatan penyakit yang bersifat medis dan non medis, untuk melindungi diri atau alat kesaktian, untuk dijadikan sebagai pelet demi mendapatkan jodoh, dipergunakan untuk mendapatkan keturunan, dan sebagai alat penjaga rumah.Kata Kunci: Magisme; MantraQur’ani; EtnisSasak
摘要西努沙登加拉龙目岛的萨萨克族是伊斯兰教的狂热信徒,特别是农村地区。他们相信、理解和实践伊斯兰教是基于苏菲主义的意识形态,这是对神秘问题和解决生活问题的符咒的强烈信仰的同义词。对于农村的穆斯林,萨萨克族来说,《古兰经》被认为是一种魔法工具,如果它能解决生活中的问题的话。本研究旨在揭示古兰经咒语实践产生的因素和古兰经咒语实践的形式。本研究是一项与社会文化问题相关的实地研究。使用的方法是宗教人类学和历史方法。数据收集的方法是通过观察、访谈和文献研究来完成的。结果表明,萨萨克族的农村穆斯林坚持苏菲主义的意识形态,这与高度相信《古兰经》咒语的好处是一致的,它可以解决生活中遇到的问题,例如治疗医疗和非医疗性质的疾病,保护自己或作为超自然力量的一种手段。作为一种获得配偶的方式,用来繁衍后代,作为一种管理家务的手段。关键词:Magism;古兰经符咒,萨萨克族,龙目岛的萨萨克族,努沙登加巴拉特特龙,penganut agama伊斯兰教徒,terutama masyarakat pedesaan梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡,梅里卡·梅里卡《古兰经》中有一段话是说:“我是穆斯林,我是圣人,我是智者,我是智者。”Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子-因子Penelitian ini merupakan Penelitian lapangan yang berkaitan dengan masalah社会budaya。我是阿迦玛人,我是阿迦玛人,我是阿迦玛人。方法企鹅数据:在丹麦的观测,在丹麦的研究文献。Hasil penelitian menunjukkan bahwa穆斯林pedesaan etnis Sasak menganut faham tarekat杨identik dengan kepercayaan杨丁宜受困篇manpaat咒语Quranisebagai solusi bagi problematika kehidupan杨dialami seperti berfungsi sebagai pengobatan penyakit杨bersifat而medis丹非,为她melindungi diri atau alat kesaktian,为她dijadikan sebagai pelet黛米mendapatkan jodoh, dipergunakan为她mendapatkan keturunan,丹sebagai alat penjaga大。Kata Kunci:法师;MantraQur阿尼;EtnisSasak
{"title":"MAGISME ISLAM SASAK: FUNGSIONALISASI MANTRA QUR’ANISEBAGAI SOLUSI PROBLEMATIKA KEHIDUPAN MASYARAKAT PEDESAAN DI LOMBOK","authors":"Lestari Lestari, Ervina Titi Jayanti","doi":"10.30984/PP.V24I2.1322","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/PP.V24I2.1322","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe Sasak ethnic group in Lombok, West Nusa Tenggara, are fanatical adherents of Islam, especially rural communities. They believe in, understand and practice Islam based on the ideology of the Sufism which is synonymous with strong belief in mystical problems and spells in solving life problems faced. The Qur'an for rural Muslims, the Sasak ethnic group, is believed to be a magical tool in the form of a spell which if it can function as a solution to the problems of life. This study aims to reveal the factors that cause the birth of the practice of using Qur'anic spells and the forms of practice of using Qur'anic spells. This research is a field research related to socio-cultural problems. The approach used is religious anthropology and historical approaches. Methods of data collection are done by means of observation, interviews and documentation studies. The results showed that rural Muslims of the Sasak ethnic group adhere to the ideology of the sufism which is identical with a high belief in the benefits of the Qur’anic spell as a solution to life problems experienced, such as functioning as a treatment for diseases that are medical and non-medical in nature, to protect themselves or as a means of supernatural powers. As a way for the sake of getting a mate, used to get offspring, and as a means of house keeping.Keywords: Magism; Qur’anic spell, Sasak ethnicABSTRAKEtnis Sasak di Lombok Nusa Tengga Barat tergolong penganut agama Islam yang fanatik, terutama masyarakat pedesaan. Mereka meyakini, memahamai dan mengamalkan Islam berdasarkan faham tarekat yang identik dengan keyakinan yang kuat pada masalah mistik dan mantra dalam menyelesaikan problematika kehidupan yang dihadapi. Al-Qur’an bagi Muslim pedesaan etnis Sasak diyakini sebagai alat magis dalam bentuk mantra yang jika bisa berfungsi sebagai solusi bagi problematika kehidupan.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor penyebab lahirnya praktik penggunaan mantra Alquran dan bentuk-bentuk praktik penggunaan mantra Alquran. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berkaitan dengan masalah sosial budaya. Pendekatan yang digunakan adalah antropologi Agama dan pendekatan sejarah. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa muslim pedesaan etnis Sasak menganut faham tarekat yang identik dengan kepercayaan yang tinggi pada manpaat mantra Quranisebagai solusi bagi problematika kehidupan yang dialami, seperti berfungsi sebagai pengobatan penyakit yang bersifat medis dan non medis, untuk melindungi diri atau alat kesaktian, untuk dijadikan sebagai pelet demi mendapatkan jodoh, dipergunakan untuk mendapatkan keturunan, dan sebagai alat penjaga rumah.Kata Kunci: Magisme; MantraQur’ani; EtnisSasak","PeriodicalId":350259,"journal":{"name":"Potret Pemikiran","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126031750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTThis study aims to describe, analyze and interpret the phenomenon of the development of Islamic boarding schools that grow and develop in the midst of the dynamics of conflict that is still happening today, where on the other hand the development of Islamic boarding schools is also marked by the rise of radicalism movements marked by the emergence of armed civilian groups. which was later called the East Indonesia Mujahidin (MIT), this study also aims to explain the alleged relationship between pesantren and radicalism, pesantren with MIT and the allegation of pesantren as a fabrication of radicalism. The method in this study uses a qualitative approach to the type of case study (case study) which emphasizes the ability of the researcher as a key research instrument. The research findings at least explain several things, namely; 1) the development of the pesantren that occurred in Poso began after the conflict of faith where one of the incidents in the conflict was the massacre that occurred at the Walisongo Islamic boarding school in Kilo Sembilan, 2) the radicalism that developed in Poso did not coincide with the motivation for the development of the pesantren, 3) the developing pesantren Poso has no relationship with the MIT group, 4) MIT is purely a combatant group that grows from social ties outside Islamic boarding school education, 5) MIT combatant actors in the investigations conducted by researchers do not come from the pesantren educational environment in Poso, moreover pesantren in Poso is a typology of traditional pesantren which is still said to be very young and not yet established and does not yet have a broad network of regeneration, so it is impossible to become a fabricator of Poso combatants.Keywords: Islamic boarding schools; conflict; radicalism ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis dan menginterpretasikan fenomena perkembangan pesantren yang tumbuh dan berkembang di tengah dinamika konflik yang masih terus terjadi hingga saat ini, di mana pada sisi yang lain perkembangan pesantren juga turut diwarnai dengan maraknya gerakan radikalisme yang ditandai dengan munculnya kelompok sipil bersenjata yang belakangan disebut Mujahidin Indonesia Timur (MIT), penelitian ini juga bertujuan untuk menjelaskan dugaan hubungan pesantren dengan radikalisme, pesantren dengan MIT dan dugaan pesantren sebagai pabrikasi radikalisme. Adapun metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus (case study) yang menekankan pada kemampuan peneliti sebagai instrumen kunci penelitian. Temuan penelitian setidaknya menjelaskan beberapa hal yaitu; 1) perkembangan pesantren yang terjadi di Poso dimulai paska konflik iman di mana salah satu insiden dalam konflik tersebut adalah pembantaian yang terjadi di pesantren Walisongo di Kilo Sembilan, 2) radikalisme yang berkembang di Poso tidak beriringan dengan motivasi perkembangan pesantren, 3) pesantren yang berkembang di Poso tidak memiliki hubu
【摘要】本研究旨在描述、分析和解释伊斯兰寄宿学校的发展现象,这种现象是在今天仍在发生的冲突动态中成长和发展的,另一方面,伊斯兰寄宿学校的发展也以激进主义运动的兴起为标志,以武装平民团体的出现为标志。该组织后来被称为东印度尼西亚圣战者组织(MIT),本研究还旨在解释所谓的pesantren与激进主义之间的关系,pesantren与MIT之间的关系以及pesantren被指控为激进主义的捏造。本研究的方法采用定性方法进行案例研究(案例研究),强调研究人员作为关键研究工具的能力。研究结果至少解释了几件事,即;1)在波索的pesantren的发展是在信仰冲突之后开始的其中一个冲突事件是发生在基洛森美兰的Walisongo伊斯兰寄宿学校的大屠杀2)波索的激进主义发展与pesantren发展的动机并不一致3)发展中的pesantren波索与麻省理工集团没有关系,4)麻省理工学院纯粹是一个战斗小组,从伊斯兰寄宿学校教育以外的社会关系,5)麻省理工学院战士演员在开展的调查人员不来自经学院地区教育环境,此外经学院波索是一种传统经学院的类型学,据说还很年轻,没有建立,还没有广泛的网络再生,所以是不可能成为地区的制作者战斗人员。关键词:伊斯兰寄宿学校;冲突;【关键词】激进主义;极端主义;极端主义;极端主义;极端主义;penelitian ini juga bertujuan untuk menjelaskan dugaan hubungan pesantren dengan radickalisme, pesantren dengan MIT dandugaan pesantren sebagai pabrikasi radickalisme。Adapun metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis某kasus(案例研究)杨menekankan篇kemampuan peneliti sebagai赞誉kunci penelitian。Temuan penelitian setidaknya menjelaskan beberapa halyitu;1) perkembangan pesantren yang terjadi di Poso dimulai konflk man di mana salah satu inside dalam konflk tersei but adalah penbantaian yang terjadi di pesanterisongo di Kilo Sembilan, 2) radikalisme yang berkembang di Poso tidak beriring and dengan motivasperkembangan pesantren, 3) pesantrem yang berkembang di Poso tidak memiliki hubunan kelompok MIT, 4) MIT murni merupakan kelompok kombatan yang tumbuh dari ikatan social diludidikan Islam pesantren,5) aktor-aktor kombatan MIT dalam investigasi yang peneliti lakukan tidak berasal dari lingkungan pendidikan pesantren di Poso, lagipula pesantren di Poso merupakan tipologi pesantren传统的yang masih dikatakan sangat belia dan belum mapan serta belum memiliki jarin and kaderisasi yang luas, sehinga sangat mustahil untuk dapat menjadi pabrikasi kombatan Poso。Kata Kunci: Pesantren;Konflik;Radikalisme
{"title":"PERKEMBANGAN PESANTREN DI TENGAH DINAMIKA KONFLIK DAN MARAKNYA RADIKALISME PADA KABUPATEN POSO","authors":"Ubaidillah Canu, Zainab Canu","doi":"10.30984/PP.V24I2.1325","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/PP.V24I2.1325","url":null,"abstract":"ABSTRACTThis study aims to describe, analyze and interpret the phenomenon of the development of Islamic boarding schools that grow and develop in the midst of the dynamics of conflict that is still happening today, where on the other hand the development of Islamic boarding schools is also marked by the rise of radicalism movements marked by the emergence of armed civilian groups. which was later called the East Indonesia Mujahidin (MIT), this study also aims to explain the alleged relationship between pesantren and radicalism, pesantren with MIT and the allegation of pesantren as a fabrication of radicalism. The method in this study uses a qualitative approach to the type of case study (case study) which emphasizes the ability of the researcher as a key research instrument. The research findings at least explain several things, namely; 1) the development of the pesantren that occurred in Poso began after the conflict of faith where one of the incidents in the conflict was the massacre that occurred at the Walisongo Islamic boarding school in Kilo Sembilan, 2) the radicalism that developed in Poso did not coincide with the motivation for the development of the pesantren, 3) the developing pesantren Poso has no relationship with the MIT group, 4) MIT is purely a combatant group that grows from social ties outside Islamic boarding school education, 5) MIT combatant actors in the investigations conducted by researchers do not come from the pesantren educational environment in Poso, moreover pesantren in Poso is a typology of traditional pesantren which is still said to be very young and not yet established and does not yet have a broad network of regeneration, so it is impossible to become a fabricator of Poso combatants.Keywords: Islamic boarding schools; conflict; radicalism ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis dan menginterpretasikan fenomena perkembangan pesantren yang tumbuh dan berkembang di tengah dinamika konflik yang masih terus terjadi hingga saat ini, di mana pada sisi yang lain perkembangan pesantren juga turut diwarnai dengan maraknya gerakan radikalisme yang ditandai dengan munculnya kelompok sipil bersenjata yang belakangan disebut Mujahidin Indonesia Timur (MIT), penelitian ini juga bertujuan untuk menjelaskan dugaan hubungan pesantren dengan radikalisme, pesantren dengan MIT dan dugaan pesantren sebagai pabrikasi radikalisme. Adapun metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus (case study) yang menekankan pada kemampuan peneliti sebagai instrumen kunci penelitian. Temuan penelitian setidaknya menjelaskan beberapa hal yaitu; 1) perkembangan pesantren yang terjadi di Poso dimulai paska konflik iman di mana salah satu insiden dalam konflik tersebut adalah pembantaian yang terjadi di pesantren Walisongo di Kilo Sembilan, 2) radikalisme yang berkembang di Poso tidak beriringan dengan motivasi perkembangan pesantren, 3) pesantren yang berkembang di Poso tidak memiliki hubu","PeriodicalId":350259,"journal":{"name":"Potret Pemikiran","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114702072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Tenriawali, S. Suryani, Ibnu Hajar, Muhamad Chairul Basrun Umanailo
ABSTRACTIndonesia is prone to being affected by hoaxes because the number of internet accesses reaches more than 50 percent of Indonesia's population. The impact of the distribution of hoax content is relatively diverse. Starting from causing anxiety and fear in some community groups to becoming national attention through mass media coverage. This study aims to determine how the Covid-19 hoax effect for iGeneration in Buru Regency. This research is a field research. The population in this study were students of Universitas Iqra Buru, Buru Regency, Maluku. Data collection techniques in this study using observation, interviews, and documentation. The data that has been collected is analyzed based on the effect theory and mass communication function to determine the effects of hoax news. The results showed that the hoax issues that most circulated on social media during the Covid-19 pandemic were SARA hoaxes, health hoaxes, and politics hoaxes. Based on the research results, it can be seen that there is a tendency for SARA hoaxes and political hoaxes to have an affective effect on the community, especially for iGeneration in Buru Regency. Health hoaxes tend to have a conative effect on the community. Keywords: Social media; Hoaks Covid-19; iGenerationABSTRAKIndonesia rentan terpengaruh hoaks karena jumlah pengakses internet mencapai lebih dari 50 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Dampak yang ditimbulkan dari sebaran konten hoaks itu relatif beragam. Mulai dari menimbulkan keresahan dan ketakutan di sebagian kelompok masyarakat hingga menjadi perhatian nasional melalui pemberitaan media massa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah efek hoaks covid-19 bagi iGeneration di Kabupaten Buru. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Iqra Buru, Kabupaten Buru, Maluku. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan teori efek dan fungsi komunikasi massa untuk mengetahui efek berita hoaks. Hasil penelitian menunjukkan isu hoaks yang paling banyak beredar di media sosial selama pandemi Covid-19 adalah hoaks SARA, kesehatan, dan politik. Berdasarkan hasil penelitian terlihat adanya kecenderungan hoaks SARA dan hoaks politik memberi efek afektif kepada masyarakat, khususnya bagi iGeneration di Kabupaten Buru. Adapun hoaks kesehatan cenderung memberi efek konatif kepada masyarakatKata kunci: Media sosial; Hoaks Covid-19; iGeneration
印尼很容易受到恶作剧的影响,因为上网人数占印尼人口的50%以上。恶作剧内容的影响分布是相对多样化的。从引起一些社区群体的焦虑和恐惧,到通过大众媒体报道成为全国关注的焦点。本研究旨在确定Covid-19骗局如何影响布鲁摄政的一代人。本研究为实地研究。本研究的人群是马鲁古布鲁摄政市伊克拉布鲁大学的学生。本研究采用观察法、访谈法和文献法收集数据。根据效应理论和大众传播函数对收集到的数据进行分析,以确定恶作剧新闻的效果。结果显示,在新冠肺炎大流行期间,社交媒体上传播最多的骗局问题是SARA骗局、健康骗局和政治骗局。根据研究结果可以看出,SARA骗局和政治骗局有一种对社区产生情感影响的趋势,特别是对布鲁摄政的generation。健康骗局往往对社区产生积极影响。关键词:社交媒体;Hoaks Covid-19;代摘要印度尼西亚rentan terpengaruh hoaks karena jumlah pengakses互联网mencapai lebih dari 50人dari jumlah penduduk印度尼西亚。当pak yang ditimbulkan dari sebaran konten hoaks是相对的beragam。我想说的是,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah efek hoks covid-19 bagi generation di Kabupaten Buru。Penelitian ini merupakan Penelitian lapangan。Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Iqra Buru, Kabupaten Buru, Maluku。在孟古纳坎、瓦万卡拉、丹等地的观测数据。数据杨telah terkumpul kemudian dian分析berdasarkan teori efek dan真菌komunikasi massa untuk mengetahui efek berta hoks。哈西尔·潘尼利安·梅农·尤卡卡·杨·帕利亚·巴利亚·巴利亚·巴利亚·巴利亚·巴利亚·巴利亚·巴利亚·巴利亚·巴利亚·巴利亚·巴利亚·巴利亚·巴利亚·巴利亚Berdasarkan hasil penelitian terlihat adanya kecenderungan hoaks政治成员efek afektif kepada masyarakat, khususnya bagi generation di Kabupaten Buru。Adapun hoaks是一名高级会员,他的名字是konatif kepada masyarakatKata kunci:媒体社会;Hoaks Covid-19;iGeneration
{"title":"EFEK HOAX COVID-19 BAGI IGENERATION DI KABUPATEN BURU","authors":"A. Tenriawali, S. Suryani, Ibnu Hajar, Muhamad Chairul Basrun Umanailo","doi":"10.30984/PP.V24I2.1201","DOIUrl":"https://doi.org/10.30984/PP.V24I2.1201","url":null,"abstract":"ABSTRACTIndonesia is prone to being affected by hoaxes because the number of internet accesses reaches more than 50 percent of Indonesia's population. The impact of the distribution of hoax content is relatively diverse. Starting from causing anxiety and fear in some community groups to becoming national attention through mass media coverage. This study aims to determine how the Covid-19 hoax effect for iGeneration in Buru Regency. This research is a field research. The population in this study were students of Universitas Iqra Buru, Buru Regency, Maluku. Data collection techniques in this study using observation, interviews, and documentation. The data that has been collected is analyzed based on the effect theory and mass communication function to determine the effects of hoax news. The results showed that the hoax issues that most circulated on social media during the Covid-19 pandemic were SARA hoaxes, health hoaxes, and politics hoaxes. Based on the research results, it can be seen that there is a tendency for SARA hoaxes and political hoaxes to have an affective effect on the community, especially for iGeneration in Buru Regency. Health hoaxes tend to have a conative effect on the community. Keywords: Social media; Hoaks Covid-19; iGenerationABSTRAKIndonesia rentan terpengaruh hoaks karena jumlah pengakses internet mencapai lebih dari 50 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Dampak yang ditimbulkan dari sebaran konten hoaks itu relatif beragam. Mulai dari menimbulkan keresahan dan ketakutan di sebagian kelompok masyarakat hingga menjadi perhatian nasional melalui pemberitaan media massa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah efek hoaks covid-19 bagi iGeneration di Kabupaten Buru. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Iqra Buru, Kabupaten Buru, Maluku. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan teori efek dan fungsi komunikasi massa untuk mengetahui efek berita hoaks. Hasil penelitian menunjukkan isu hoaks yang paling banyak beredar di media sosial selama pandemi Covid-19 adalah hoaks SARA, kesehatan, dan politik. Berdasarkan hasil penelitian terlihat adanya kecenderungan hoaks SARA dan hoaks politik memberi efek afektif kepada masyarakat, khususnya bagi iGeneration di Kabupaten Buru. Adapun hoaks kesehatan cenderung memberi efek konatif kepada masyarakatKata kunci: Media sosial; Hoaks Covid-19; iGeneration","PeriodicalId":350259,"journal":{"name":"Potret Pemikiran","volume":"221 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114018158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}