Pub Date : 2024-03-19DOI: 10.29407/jbsp.v8i1.22245
Ellora Katharina Janice, Maria Vincentia Eka Mulatsih
Banyak kajian sastra feminis yang menempatkan tokoh utama sebagai pusat pembahasannya. Namun beberapa penelitian mengabaikan peran karakter minor. Faktanya, tokoh utama tidak bisa berdiri sendiri tanpa tokoh minor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tokoh minor bernama Eudoria Holmes mempengaruhi putrinya, Enola Holmes untuk mewujudkan prinsip dan nilai feminisme liberal berdasarkan teori Marilley dalam film Enola Holmes (2020) dan Enola Holmes 2 (2022). Para peneliti menggunakan konsep feminisme untuk mengidentifikasi bagaimana feminisme liberal ditampilkan dalam film. Data pendukung diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, artikel, dan jurnal terkait diskriminasi gender, stereotip terhadap perempuan, dan feminisme. Dalam pengumpulan data digunakan teknik analisis dokumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan feminis. Para peneliti menemukan ada tiga jenis feminisme liberal. Yang pertama adalah feminisme persamaan hak; Eudoria mempengaruhi Enola untuk memiliki sekelompok orang yang berbicara satu suara agar dapat didengar. Yang kedua adalah feminisme ketakutan; Eudoria yang pertama kali mengalami ketakutan dan ketidakamanan di masyarakat membuat Enola terjerumus ke dalam situasi tidak aman dan tidak nyaman karena tidak mengikuti standar masyarakat. Yang terakhir adalah feminisme pengembangan pribadi; Eudoria mengajak Enola berpikir kritis dari berbagai sudut pandang. Singkatnya, kajian ini memperkaya pembahasan feminisme melalui kacamata karakter minor yang jarang dieksplorasi.
{"title":"Pengaruh Konsep Feminisme Liberal Eudoria Terhadap Enola dalam Film Enola Holmes","authors":"Ellora Katharina Janice, Maria Vincentia Eka Mulatsih","doi":"10.29407/jbsp.v8i1.22245","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/jbsp.v8i1.22245","url":null,"abstract":"Banyak kajian sastra feminis yang menempatkan tokoh utama sebagai pusat pembahasannya. Namun beberapa penelitian mengabaikan peran karakter minor. Faktanya, tokoh utama tidak bisa berdiri sendiri tanpa tokoh minor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tokoh minor bernama Eudoria Holmes mempengaruhi putrinya, Enola Holmes untuk mewujudkan prinsip dan nilai feminisme liberal berdasarkan teori Marilley dalam film Enola Holmes (2020) dan Enola Holmes 2 (2022). Para peneliti menggunakan konsep feminisme untuk mengidentifikasi bagaimana feminisme liberal ditampilkan dalam film. Data pendukung diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, artikel, dan jurnal terkait diskriminasi gender, stereotip terhadap perempuan, dan feminisme. Dalam pengumpulan data digunakan teknik analisis dokumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan feminis. Para peneliti menemukan ada tiga jenis feminisme liberal. Yang pertama adalah feminisme persamaan hak; Eudoria mempengaruhi Enola untuk memiliki sekelompok orang yang berbicara satu suara agar dapat didengar. Yang kedua adalah feminisme ketakutan; Eudoria yang pertama kali mengalami ketakutan dan ketidakamanan di masyarakat membuat Enola terjerumus ke dalam situasi tidak aman dan tidak nyaman karena tidak mengikuti standar masyarakat. Yang terakhir adalah feminisme pengembangan pribadi; Eudoria mengajak Enola berpikir kritis dari berbagai sudut pandang. Singkatnya, kajian ini memperkaya pembahasan feminisme melalui kacamata karakter minor yang jarang dieksplorasi.","PeriodicalId":355409,"journal":{"name":"Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran","volume":"20 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140229544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-19DOI: 10.29407/jbsp.v8i1.21723
Aprilia Dewi Astuti, Atiqa Sabardila
Penelitian ini bertujuan untuk mendekskripsikan 1) Mendeksripsikan Peran dan Keterlibatan Mayarakat Pada Seni Pertunjukkan Reog di Desa Desen, Brangkal, Karanganom, Kab. Klaten, 2) Mendeksripsikan Proses Pelestarian Kesenian Reog Sebagai Kegiatan Pelestarian Kesenian di Desa Desen, Karanganom, Kabupaten Klaten, serta 3) Mendeksripsikan Alasan Masyarakat Memiih Kesenian Reog Sebagai Salah Satu Pelestarian Kesenian Sebagai Seni Pertunjukkan di Desa Desen, Karanganom, Kabupat-en Klaten. Pada penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deksriptif. Pada pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Wawancara ini dilakukan kepada Ketua kegiatan,Pelatih kegiatan, Masyarakat, serta Anggota yang terlibat dalam kegiatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat Desa Desen Brangkal Karanganom Klaten, pelestarian kesenian reog tercemin melalui Tindakan pewarisan, perlindungan, serta pemeliharaan kesenian reog agar tetap terjaga melalui, 1) Masyarakat Desa Desen khususnya para orang tua memperkenalkan serta menumbuhkan rasa kecintaan terhadap kesenian tradisional khususnya kesenian reog mulai dari anak usia dini hingga anak remaja, 2) Dalam proses pelestariannya menggunakan media video dan menggunakan langsung perlengkapan kesenian reog dalam latihannya, 3) Alasan mengapa Masyarakat Desa Desen memilih kesenian reog sebagai salah satu pelestarian kesenian tradisional yaitu karena Masyarakat Desa Desen ingin menghargai warisan dari nenek moyang, dan juga mempertahankan nilai-nilai yang ada pada kesenian reog tersebut, dan salah satu bentuk rasa kecintaan terhadap budaya kesenian tradisional.
{"title":"Pelestarian Kesenian Reog di Desa Desen Brangkal Karanganom Klaten Sebagai Seni Pertunjukkan","authors":"Aprilia Dewi Astuti, Atiqa Sabardila","doi":"10.29407/jbsp.v8i1.21723","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/jbsp.v8i1.21723","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendekskripsikan 1) Mendeksripsikan Peran dan Keterlibatan Mayarakat Pada Seni Pertunjukkan Reog di Desa Desen, Brangkal, Karanganom, Kab. Klaten, 2) Mendeksripsikan Proses Pelestarian Kesenian Reog Sebagai Kegiatan Pelestarian Kesenian di Desa Desen, Karanganom, Kabupaten Klaten, serta 3) Mendeksripsikan Alasan Masyarakat Memiih Kesenian Reog Sebagai Salah Satu Pelestarian Kesenian Sebagai Seni Pertunjukkan di Desa Desen, Karanganom, Kabupat-en Klaten. Pada penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deksriptif. Pada pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Wawancara ini dilakukan kepada Ketua kegiatan,Pelatih kegiatan, Masyarakat, serta Anggota yang terlibat dalam kegiatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat Desa Desen Brangkal Karanganom Klaten, pelestarian kesenian reog tercemin melalui Tindakan pewarisan, perlindungan, serta pemeliharaan kesenian reog agar tetap terjaga melalui, 1) Masyarakat Desa Desen khususnya para orang tua memperkenalkan serta menumbuhkan rasa kecintaan terhadap kesenian tradisional khususnya kesenian reog mulai dari anak usia dini hingga anak remaja, 2) Dalam proses pelestariannya menggunakan media video dan menggunakan langsung perlengkapan kesenian reog dalam latihannya, 3) Alasan mengapa Masyarakat Desa Desen memilih kesenian reog sebagai salah satu pelestarian kesenian tradisional yaitu karena Masyarakat Desa Desen ingin menghargai warisan dari nenek moyang, dan juga mempertahankan nilai-nilai yang ada pada kesenian reog tersebut, dan salah satu bentuk rasa kecintaan terhadap budaya kesenian tradisional.","PeriodicalId":355409,"journal":{"name":"Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran","volume":"54 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140230364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-19DOI: 10.29407/jbsp.v8i1.21415
Otniel Wijaya Napitupulu, Wahyu Widayati
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisi alih kode dan campur kode dalam film KKN di Desa Penari karya Simplemen. Film KKN di Desa Penari merupakan sebuah film horror yang diangkat berdasarkan kisah nyata yang dialami salah satu teman pemillik akun twitter simplemen yang telah di tayangkan di bioskop sejak 30 April 2022. Peneliti menemukan di dalam cerita terdapat alih kode maupun campur kode. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam film KKN desa penari karya Simplemen banyak menggunakan alih kode ke dalam (internal code switching) dengan menggunakan bahasa Indonesia ke bahasa jawa. Hasil penelitian yang ditemukan di dalam film KKN di Desa Penari karya Simplemen terdapat campur kode ( Code Mixing) dilihat Berdasarkan asal unsur serapan, tataran frasa, reduplikasi, klausa, Keterbatasan penggunaan kode, Penggunaan istilah daerah lebih popular lebih dominan bagi penutur, pembicara, mitra bicara, Pokok pembicaraan (topik). Peneliti menemukan Fungsi Alih Kode dan Campur Kode yaitu Mengutip,k etepatan makna, Afektif (mengekspresikan emosi), untuk menunjukan identitas diri. Untuk menunjukan status sosial /gengsi, argumentasi, persuasif dan keakraban. Metode penelitian dilakukan dengan cara kualitatif. Objek penelitian berupa Film KKN di Desa Penari karya Simplemen. Adapun Tekniknya, teknik dokumen dan teknik analisis data. Hasil temuan terhadap alih kode dan campur kode ditemukan dengan menuliskan kata-kata atau kalimat yang terdapat di dalam dialog film pada saat di desa penari. Penggunaan alih kode dan campur kode sebagai upaya peralihan pemakaian dua bahasa atau lebih di dalam masyarakat tutur karena ada perubahan situasi yang terjadi.
本研究旨在分析 Simplemen 的电影《KKN di Desa Penari》中的代码转换和代码混合。KKN di Desa Penari》是一部根据微博账号 "simplemen "主人的一位朋友的真实经历改编的恐怖片,已于 2022 年 4 月 30 日在电影院上映。研究人员发现故事中存在代码切换和代码混合现象。研究结果显示,在电影《KKN desa dancer》中,Simplemen 使用了大量的内部代码转换,从印尼语转换为爪哇语。研究结果发现,在 Simplemen 的 KKN 电影《舞者之村》中,根据吸收元素的来源、短语的层次、重复、分句、代码使用的限制、当地术语的使用对说话者、说话者、说话伙伴、主题(话题)的影响,可以看到代码混合(Code Mixing)。研究人员发现了语码转换和语码混合的功能,即引用、意义准确、情感(表达情绪)、显示自我身份。显示社会地位/声望、论证、说服力和熟悉程度。研究方法采用定性方法。 研究对象是 Simplemen 的电影《舞者村的 KKN》。研究技术包括文献技术和数据分析技术。代码转换和代码混合的研究结果是通过写下当时在舞者村的电影对白中包含的单词或句子得出的。语码转换和语码混合的使用是指在言语社区中,由于情况发生变化而转换使用两种或两种以上语言的努力。
{"title":"Alih Kode dan Campur Kode dalam Film KKN di Desa Penari Karya Simplemen","authors":"Otniel Wijaya Napitupulu, Wahyu Widayati","doi":"10.29407/jbsp.v8i1.21415","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/jbsp.v8i1.21415","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisi alih kode dan campur kode dalam film KKN di Desa Penari karya Simplemen. Film KKN di Desa Penari merupakan sebuah film horror yang diangkat berdasarkan kisah nyata yang dialami salah satu teman pemillik akun twitter simplemen yang telah di tayangkan di bioskop sejak 30 April 2022. Peneliti menemukan di dalam cerita terdapat alih kode maupun campur kode. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam film KKN desa penari karya Simplemen banyak menggunakan alih kode ke dalam (internal code switching) dengan menggunakan bahasa Indonesia ke bahasa jawa. Hasil penelitian yang ditemukan di dalam film KKN di Desa Penari karya Simplemen terdapat campur kode ( Code Mixing) dilihat Berdasarkan asal unsur serapan, tataran frasa, reduplikasi, klausa, Keterbatasan penggunaan kode, Penggunaan istilah daerah lebih popular lebih dominan bagi penutur, pembicara, mitra bicara, Pokok pembicaraan (topik). Peneliti menemukan Fungsi Alih Kode dan Campur Kode yaitu Mengutip,k etepatan makna, Afektif (mengekspresikan emosi), untuk menunjukan identitas diri. Untuk menunjukan status sosial /gengsi, argumentasi, persuasif dan keakraban. Metode penelitian dilakukan dengan cara kualitatif. Objek penelitian berupa Film KKN di Desa Penari karya Simplemen. Adapun Tekniknya, teknik dokumen dan teknik analisis data. Hasil temuan terhadap alih kode dan campur kode ditemukan dengan menuliskan kata-kata atau kalimat yang terdapat di dalam dialog film pada saat di desa penari. Penggunaan alih kode dan campur kode sebagai upaya peralihan pemakaian dua bahasa atau lebih di dalam masyarakat tutur karena ada perubahan situasi yang terjadi.","PeriodicalId":355409,"journal":{"name":"Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran","volume":"55 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140228667","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-19DOI: 10.29407/jbsp.v8i1.21691
Nazwa Putri Heriansyah, Kirana Dewi Salsabila, Dodi Firmansyah
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal bagi manusia, dapat berbentuk lisan dan tulisan. Dalam bahasa lisan terdapat prinsip-prinsip tindak tutur yang erat kaitannya dengan komunikasi sehari-hari. Dalam komunikasi, kesantunan menjadi hal yang harus diperhatikan. Dengan memerhatikan kesantunan dan kesopanan, keharmonisan hubungan antara penutur dan mitra tutur akan terjaga. Akan tetapi, dalam komunikasi ada kalanya harus melanggar prinsip kesopanan tersebut. Beberapa prinsip yang bertentangan dengan prinsip sopan santun ialah prinsip ironi dan prinsip kelakar. Dalam penelitian ini, dianalisis sebuah film berjudul Imperfect: Karier, Cinta, & Timbangan karya Ernest Prakasa untuk mengetahui bagaimana bentuk prinsip ironi dan prinsip kelakar yang terdapat dalam film tersebut. Berdasarkan pembahasan dan data yang telah dianalisis, diketahui terdapat 9 prinsip ironi yang di dalamnya berisi sindiran dan terdapat 6 prinsip kelakar yang dilontarkan oleh tokoh-tokoh dalam film yang di dalamnya mencakup lelucon, gurauan, candaan, dan ejekan.
{"title":"Prinsip Ironi dan Prinsip Kelakar dalam Film Imperfect: Karier, Cinta, & Timbangan Karya Ernest Prakasa","authors":"Nazwa Putri Heriansyah, Kirana Dewi Salsabila, Dodi Firmansyah","doi":"10.29407/jbsp.v8i1.21691","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/jbsp.v8i1.21691","url":null,"abstract":"Bahasa merupakan alat komunikasi verbal bagi manusia, dapat berbentuk lisan dan tulisan. Dalam bahasa lisan terdapat prinsip-prinsip tindak tutur yang erat kaitannya dengan komunikasi sehari-hari. Dalam komunikasi, kesantunan menjadi hal yang harus diperhatikan. Dengan memerhatikan kesantunan dan kesopanan, keharmonisan hubungan antara penutur dan mitra tutur akan terjaga. Akan tetapi, dalam komunikasi ada kalanya harus melanggar prinsip kesopanan tersebut. Beberapa prinsip yang bertentangan dengan prinsip sopan santun ialah prinsip ironi dan prinsip kelakar. Dalam penelitian ini, dianalisis sebuah film berjudul Imperfect: Karier, Cinta, & Timbangan karya Ernest Prakasa untuk mengetahui bagaimana bentuk prinsip ironi dan prinsip kelakar yang terdapat dalam film tersebut. Berdasarkan pembahasan dan data yang telah dianalisis, diketahui terdapat 9 prinsip ironi yang di dalamnya berisi sindiran dan terdapat 6 prinsip kelakar yang dilontarkan oleh tokoh-tokoh dalam film yang di dalamnya mencakup lelucon, gurauan, candaan, dan ejekan.","PeriodicalId":355409,"journal":{"name":"Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran","volume":"152 7‐10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140228478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-19DOI: 10.29407/jbsp.v8i1.21505
Jennie Fredella Elysia, S. Safitri
Artikel ini bertujuan untuk melihat tentang bagaimana efektivitas dari model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam memunculkan berpikir kritis pserta didik di kelas X SMA Srijaya Negara Palembang. Lalu dalam penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif yang fokus pada pengamatan mendalam serta penelitian yang dilakukan secara berurutan. Adapun Teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran kuisioner berupa soal HOTS pilihan ganda berbasis masalah secara langsung kesekolah pada peserta didik SMA Srijaya Negara Palembang serta mengumpulkan artikel, jurnal, dan buku mengenai hal yang memiliki relevansi atau berhubungan dengan artikel ini. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui yakni model pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) belum efektif dalam memunculkan sikap berpikir kritis peserta didik di SMA Srijaya Negara Palembang.
{"title":"Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam Mengukur Berpikir Kritis Siswa melalui Soal HOTS di SMA Srijaya Negara Palembang","authors":"Jennie Fredella Elysia, S. Safitri","doi":"10.29407/jbsp.v8i1.21505","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/jbsp.v8i1.21505","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk melihat tentang bagaimana efektivitas dari model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam memunculkan berpikir kritis pserta didik di kelas X SMA Srijaya Negara Palembang. Lalu dalam penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif yang fokus pada pengamatan mendalam serta penelitian yang dilakukan secara berurutan. Adapun Teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran kuisioner berupa soal HOTS pilihan ganda berbasis masalah secara langsung kesekolah pada peserta didik SMA Srijaya Negara Palembang serta mengumpulkan artikel, jurnal, dan buku mengenai hal yang memiliki relevansi atau berhubungan dengan artikel ini. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui yakni model pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) belum efektif dalam memunculkan sikap berpikir kritis peserta didik di SMA Srijaya Negara Palembang.","PeriodicalId":355409,"journal":{"name":"Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran","volume":"3 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140230519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-19DOI: 10.29407/jbsp.v8i1.22306
Dwi Oktariani
Tari Jepin Tembung Panjang berkembang di kota Pontianak pada masyarakat melayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebuah proses regenarasi yang terjadi pada Tari Jepin Tembung Panjang agar tetap terjaga kelestariannya. Mengingat bahwa maestro tarian ini yaitu bapak M. Yusuf Dahyani sudah memasuki usia tua dan merupakan satu-satunya seniman yang tersisa sehingga dikhawatirkan tarian ini terancam punah. Metode kualitatif dipilih dalam penelitian ini dengan hasil data yang dituangkan secara deskriptif menggunakan pendekatan etnografi dan sosiologi. Teknik wawancara, observasi dan dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data mengenai proses regenerasi tari Jepin Tembung Panjang. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses regenerasi tari Jepin Tembung Panjang dilakukan pada pelaku seni yang meneruskannya kepada masyarakat. Proses regenerasi tari Jepin Tembung Panjang terjadi secara tradisional dan modern. Proses regenerasi tradisional melalui ikatan keluarga, orang terdekat dan lingkungan masyarakat. Proses regenerasi secara modern terjadi melalui pemanfaatan kecanggihan media sosial, pelatihan secara virtual atau daring, serta pertunjukan berbentuk video yang dapat dinikmati secara berulang-ilang. Dengan demikian tari jepin tembung Panjang diupayakan kelestariannya dan diwariskan kepada generasi-generasi mendatang.
Jepin Tembung Panjang 舞蹈发展于马来社会的坤甸市。本研究旨在找出 Jepin Tembung Panjang 舞蹈的再生过程,以保持其可持续性。鉴于这种舞蹈的大师 M. Yusuf Dahyani 先生已步入老年,是仅存的艺术家,人们担心这种舞蹈会濒临灭绝。本研究选择了定性方法,使用人种学和社会学方法对数据结果进行描述。研究人员通过访谈、观察和文献记录等方法获得了有关杰平-腾邦班让舞蹈再生过程的数据。结果表明,Jepin Tembung Panjang 舞蹈的再生过程是由艺术家们完成的,他们将舞蹈传承给了社区。Jepin Tembung Panjang 舞蹈的再生过程既有传统的,也有现代的。传统的再生过程是通过家庭纽带、最亲密的人和社区环境实现的。现代的再生过程则是通过使用先进的社交媒体、虚拟或在线培训以及可以反复欣赏的视频表演来实现的。因此,Jepin Tembung Panjang 舞蹈希望得到保护并传承给后代。
{"title":"Regenerasi Tari Jepin Tembung Panjang di Kota Pontianak","authors":"Dwi Oktariani","doi":"10.29407/jbsp.v8i1.22306","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/jbsp.v8i1.22306","url":null,"abstract":"Tari Jepin Tembung Panjang berkembang di kota Pontianak pada masyarakat melayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebuah proses regenarasi yang terjadi pada Tari Jepin Tembung Panjang agar tetap terjaga kelestariannya. Mengingat bahwa maestro tarian ini yaitu bapak M. Yusuf Dahyani sudah memasuki usia tua dan merupakan satu-satunya seniman yang tersisa sehingga dikhawatirkan tarian ini terancam punah. Metode kualitatif dipilih dalam penelitian ini dengan hasil data yang dituangkan secara deskriptif menggunakan pendekatan etnografi dan sosiologi. Teknik wawancara, observasi dan dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data mengenai proses regenerasi tari Jepin Tembung Panjang. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses regenerasi tari Jepin Tembung Panjang dilakukan pada pelaku seni yang meneruskannya kepada masyarakat. Proses regenerasi tari Jepin Tembung Panjang terjadi secara tradisional dan modern. Proses regenerasi tradisional melalui ikatan keluarga, orang terdekat dan lingkungan masyarakat. Proses regenerasi secara modern terjadi melalui pemanfaatan kecanggihan media sosial, pelatihan secara virtual atau daring, serta pertunjukan berbentuk video yang dapat dinikmati secara berulang-ilang. Dengan demikian tari jepin tembung Panjang diupayakan kelestariannya dan diwariskan kepada generasi-generasi mendatang.","PeriodicalId":355409,"journal":{"name":"Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran","volume":"136 5‐6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140228554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-19DOI: 10.29407/jbsp.v8i1.21511
Eka Putri Vania, Moh. Ahsan Shohifur Rizal
Penelitian ini menggambarkan inovasi dalam pendidikan dengan mengeksplorasi penerapan konsep inklusi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mewujudkan kemandirian dan keberagaman siswa melalui pendekatan inklusif. Melibatkan analisis praktis terhadap konsep inklusi, penelitian ini menguraikan strategi dan metode yang mendukung partisipasi aktif semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konsep inklusi dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, merangsang kreativitas siswa, dan memperkaya pengalaman belajar mereka. Implikasi praktisnya adalah untuk memperkuat upaya pendidikan inklusif dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kemandirian siswa dan menghargai keberagaman sebagai aset positif. Penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkaya pemahaman dan praktik pendidikan inklusif, terutama dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia.
{"title":"Inovasi Pendidikan: Menerapkan Konsep Inklusi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Mewujudkan Kemandirian dan Keberagaman Siswa","authors":"Eka Putri Vania, Moh. Ahsan Shohifur Rizal","doi":"10.29407/jbsp.v8i1.21511","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/jbsp.v8i1.21511","url":null,"abstract":"Penelitian ini menggambarkan inovasi dalam pendidikan dengan mengeksplorasi penerapan konsep inklusi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mewujudkan kemandirian dan keberagaman siswa melalui pendekatan inklusif. Melibatkan analisis praktis terhadap konsep inklusi, penelitian ini menguraikan strategi dan metode yang mendukung partisipasi aktif semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konsep inklusi dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, merangsang kreativitas siswa, dan memperkaya pengalaman belajar mereka. Implikasi praktisnya adalah untuk memperkuat upaya pendidikan inklusif dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kemandirian siswa dan menghargai keberagaman sebagai aset positif. Penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkaya pemahaman dan praktik pendidikan inklusif, terutama dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia.","PeriodicalId":355409,"journal":{"name":"Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran","volume":"149 6‐7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140228491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-19DOI: 10.29407/jbsp.v8i1.21215
Qurrota Ayuni
Penelitian ini memiliki latar belakang mengenai sastra lisan dari Malang yang masih kental dan dipercayai terutama pada pesugihan. Objek dari penelitian ini adalah salah satu sastra lisan dari Jawa Timur yang berjudul Mitos Gunung Kawi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini antropologi sastra yang berfokus pada mistisisme Niels Mulder yang meliputi eksistensi dan motif mistisisme. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana eksistensi dan motif mistisisme dalam Mitos Gunung Kawi? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan eksistensi dan motif mistisisme dalam cerita rakyat tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan data yang digunakan berasal dari percakapan antar tokoh dan kejadian-kejadian dalam sastra lisan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep mistisisme yang ada dalam Mitos Gunung Kawi meliputi adalah (1) eksistensi mistisisme yang meliputi eksistensi material yang nampak pada benda-benda sakral sebagai pesugihan, eksistensi spiritual yang tampak pada ritual-ritual dalam meminta pesugihan, eksistensi moral tampak pada pengobatan yang dilakukan oleh Mbah Djoego dengan doa-doa yang diberikannya, dan (2) motif mistisisme yang meliputi motif positif yang tampak pada proses pengobatan Mbah Djoego dan motif egoistis yang tampak pada ritual pesugihan.
{"title":"Eksistensi dan Motif Mistisisme dalam Cerita Rakyat Mitos Gunung Kawi: Kajian Mistisisme Niels Mulder","authors":"Qurrota Ayuni","doi":"10.29407/jbsp.v8i1.21215","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/jbsp.v8i1.21215","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki latar belakang mengenai sastra lisan dari Malang yang masih kental dan dipercayai terutama pada pesugihan. Objek dari penelitian ini adalah salah satu sastra lisan dari Jawa Timur yang berjudul Mitos Gunung Kawi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini antropologi sastra yang berfokus pada mistisisme Niels Mulder yang meliputi eksistensi dan motif mistisisme. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana eksistensi dan motif mistisisme dalam Mitos Gunung Kawi? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan eksistensi dan motif mistisisme dalam cerita rakyat tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan data yang digunakan berasal dari percakapan antar tokoh dan kejadian-kejadian dalam sastra lisan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep mistisisme yang ada dalam Mitos Gunung Kawi meliputi adalah (1) eksistensi mistisisme yang meliputi eksistensi material yang nampak pada benda-benda sakral sebagai pesugihan, eksistensi spiritual yang tampak pada ritual-ritual dalam meminta pesugihan, eksistensi moral tampak pada pengobatan yang dilakukan oleh Mbah Djoego dengan doa-doa yang diberikannya, dan (2) motif mistisisme yang meliputi motif positif yang tampak pada proses pengobatan Mbah Djoego dan motif egoistis yang tampak pada ritual pesugihan.","PeriodicalId":355409,"journal":{"name":"Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran","volume":"60 17","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140230884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-19DOI: 10.29407/jbsp.v8i1.21749
Ravi Zamzam Listiyapinto, Mulyana
Penelitian berjudul Analisis Wacana Kritis dalam Film Budi Pekerti ini bertujuan untuk memaparkan penjelasan mengenai cara kerja analisis wacana kritis dalam mengkaji suatu objek yang dalam penelitian ini berupa film. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis dengan perspektif model dari Teun A. Van Dijk. Penelitian ini termasuk dalam penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Analisis wacana kritis model Van Dijk terbagi menjadi tiga struktur yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Dalam film Budi Pekerti, struktur makro yang dapat diambil terkait problematika media sosial secara garis besar. Kemudian superstruktur atau skematik dari film ini berupa alur yang mengemas konflik film tersusun dengan rapi. Sedangkan struktur mikro pada film ini yaitu meliput dua sisi media sosial bekerja, yaitu dari sisi pemain atau pelaku dalam suatu konten dengan sisi penikmat atau penonton konten. Setelah dilakukan proses analisis wacana kritis, dapat digunakan pula sebagai langkah untuk menemukan pesan yang terkandung dalam film Budi Pekerti.
题为 "布迪-佩克蒂电影中的批判性话语分析 "的研究旨在解释批判性话语分析如何在研究对象(本研究中的对象是一部电影)时发挥作用。本研究以 Teun A. Van Dijk 的模型为视角,使用批判性话语分析方法。本研究属于描述性定性研究。Van Dijk 的批判性话语分析模型分为三个结构,即宏观结构、上层建筑和微观结构。在布迪-佩克蒂(Budi Pekerti)的电影中,宏观结构可以概括为与社交媒体问题相关的结构。然后,这部影片的上层建筑或示意图以情节的形式将影片中的冲突整齐地排列在一起。而本片的微观结构则涵盖了社交媒体工作的两个方面,即从内容的参与者或演员方面与内容的观看者或受众方面。在批判性话语分析过程之后,还可以将其作为一个步骤来寻找布迪-佩克蒂影片中所包含的信息。
{"title":"Analisis Wacana Kritis dalam Film Budi Pekerti","authors":"Ravi Zamzam Listiyapinto, Mulyana","doi":"10.29407/jbsp.v8i1.21749","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/jbsp.v8i1.21749","url":null,"abstract":"Penelitian berjudul Analisis Wacana Kritis dalam Film Budi Pekerti ini bertujuan untuk memaparkan penjelasan mengenai cara kerja analisis wacana kritis dalam mengkaji suatu objek yang dalam penelitian ini berupa film. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis dengan perspektif model dari Teun A. Van Dijk. Penelitian ini termasuk dalam penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Analisis wacana kritis model Van Dijk terbagi menjadi tiga struktur yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Dalam film Budi Pekerti, struktur makro yang dapat diambil terkait problematika media sosial secara garis besar. Kemudian superstruktur atau skematik dari film ini berupa alur yang mengemas konflik film tersusun dengan rapi. Sedangkan struktur mikro pada film ini yaitu meliput dua sisi media sosial bekerja, yaitu dari sisi pemain atau pelaku dalam suatu konten dengan sisi penikmat atau penonton konten. Setelah dilakukan proses analisis wacana kritis, dapat digunakan pula sebagai langkah untuk menemukan pesan yang terkandung dalam film Budi Pekerti.","PeriodicalId":355409,"journal":{"name":"Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140229605","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-19DOI: 10.29407/jbsp.v8i1.22323
H. Ismanto, Rian Antony, C. B. Mulyatno
Komunikasi dialogis merupakan salah satu pilar penting pelaksanaan layanan pendidikan. Praktik komunikasi dialogis di sekolah perlu diapresiasi dan diorientasikan pada pengembangan layanan pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengalaman para guru dalam melaksanakan komunikasi dialogis dalam melaksanakan layanan pendidikan yang berkualitas. Metode pengumpulan data menggunakan platform google form. Data-data terkait pengalaman para guru di salah satu sekolah swasta di kabupaten Semarang dalam melaksanakan komunikasi dialogis dianalisis dengan menggunakan kerangka teori Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para guru melaksanakan komunikasi dialogis dengan jujur, aktif, terbuka, dan saling menghargai demi terwujudnya iklim kehidupan bersama dan kerjasama yang kondusif. Para guru menyadari makna komunikasi dialogis untuk pengembangan diri, pelaksanaan tugas dan pengembangan lembaga. Masih sangat sedikit guru yang menghubungkan pengalaman komunikasi dialogis dengan pendampingan siswa dan pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan bermakna. Management sekolah perlu memfasilitasi pembiasaan komunikasi dialogis antar guru untuk mengembangkan panggilan guru dalam mendampingi setiap siswa.
{"title":"Pengalaman Komunikasi Dialogis Para Guru dalam Meningkatkan Kualitas Layanan Pendidikan","authors":"H. Ismanto, Rian Antony, C. B. Mulyatno","doi":"10.29407/jbsp.v8i1.22323","DOIUrl":"https://doi.org/10.29407/jbsp.v8i1.22323","url":null,"abstract":"Komunikasi dialogis merupakan salah satu pilar penting pelaksanaan layanan pendidikan. Praktik komunikasi dialogis di sekolah perlu diapresiasi dan diorientasikan pada pengembangan layanan pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengalaman para guru dalam melaksanakan komunikasi dialogis dalam melaksanakan layanan pendidikan yang berkualitas. Metode pengumpulan data menggunakan platform google form. Data-data terkait pengalaman para guru di salah satu sekolah swasta di kabupaten Semarang dalam melaksanakan komunikasi dialogis dianalisis dengan menggunakan kerangka teori Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para guru melaksanakan komunikasi dialogis dengan jujur, aktif, terbuka, dan saling menghargai demi terwujudnya iklim kehidupan bersama dan kerjasama yang kondusif. Para guru menyadari makna komunikasi dialogis untuk pengembangan diri, pelaksanaan tugas dan pengembangan lembaga. Masih sangat sedikit guru yang menghubungkan pengalaman komunikasi dialogis dengan pendampingan siswa dan pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan bermakna. Management sekolah perlu memfasilitasi pembiasaan komunikasi dialogis antar guru untuk mengembangkan panggilan guru dalam mendampingi setiap siswa.","PeriodicalId":355409,"journal":{"name":"Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran","volume":"7 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140230632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}