Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.824
Astik Umiyah
Latar Belakang: Diabetes melitus gestasional merupakan komplikasi umun yang terjadi saat kehamilan terjadi. Kondisi ini merupakan salah satu perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan, hal ini juga perlu dilakukan antisipasi agar tidak terjadi dampak yang berkelanjutan yang dialami oleh ibu. Kejadian DMG mencapai 7% setiap tahunnya, maka hal ini butuh di cegah dengan melakukan pencegahan. Tujuan dari hal itu perlu untuk menganalisi kejadian yang menyebabkan DMG selama kehamilan. Metode: Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Banyuputih dengan lima titik lokasi. Populasi seluruh ibu hami yang datang ke layanan Kesehatan dan bersedia menjadi responden dengan jumlah 42 ibu hamil. Penelitian adalah penelotoa epidemologi analitik menggunakan design studi case control. Instrument menggunaka kuesioner wawan cara dan alat ukur. Hasil: Hasil data penelitian menunjukkan 2 variabel IMT dan Riwayat keluarag DM tidak berhubungan dengan kejadian DMG pada ibu hamil. Dengan hasil nilai p-value adalah nilai p-value 0.349 dan nilai uji pada IMT hasil uji pearson chi-square test membuktikan nilai p-value 0.615, dimana kedua nya tidak ada hubungan dengan kejadian DMG. Kesimpulan: IMT dan Riwayat keluarga dengan DM tidak mempengaruhi terhadap kejadian DMG, hal ini didasari bahwa jumlah responden hampir seluruhnya dalam kondisi tidak mengalami DMG. Memungkin hasil data analisis bisa mempengaruhi terhadap pengambilan sampelnya. Saran: : Pengkajian kepada responden lebih di dalami dan pencegahan melalui edukasi sangatlah penting.
{"title":"Analisis kejadian diabetes melitus gestasional di wilayah kerja Puskesmas Banyuputih","authors":"Astik Umiyah","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.824","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.824","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Diabetes melitus gestasional merupakan komplikasi umun yang terjadi saat kehamilan terjadi. Kondisi ini merupakan salah satu perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan, hal ini juga perlu dilakukan antisipasi agar tidak terjadi dampak yang berkelanjutan yang dialami oleh ibu. Kejadian DMG mencapai 7% setiap tahunnya, maka hal ini butuh di cegah dengan melakukan pencegahan. Tujuan dari hal itu perlu untuk menganalisi kejadian yang menyebabkan DMG selama kehamilan.\u0000Metode: Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Banyuputih dengan lima titik lokasi. Populasi seluruh ibu hami yang datang ke layanan Kesehatan dan bersedia menjadi responden dengan jumlah 42 ibu hamil. Penelitian adalah penelotoa epidemologi analitik menggunakan design studi case control. Instrument menggunaka kuesioner wawan cara dan alat ukur.\u0000Hasil: Hasil data penelitian menunjukkan 2 variabel IMT dan Riwayat keluarag DM tidak berhubungan dengan kejadian DMG pada ibu hamil. Dengan hasil nilai p-value adalah nilai p-value 0.349 dan nilai uji pada IMT hasil uji pearson chi-square test membuktikan nilai p-value 0.615, dimana kedua nya tidak ada hubungan dengan kejadian DMG.\u0000Kesimpulan: IMT dan Riwayat keluarga dengan DM tidak mempengaruhi terhadap kejadian DMG, hal ini didasari bahwa jumlah responden hampir seluruhnya dalam kondisi tidak mengalami DMG. Memungkin hasil data analisis bisa mempengaruhi terhadap pengambilan sampelnya.\u0000Saran: : Pengkajian kepada responden lebih di dalami dan pencegahan melalui edukasi sangatlah penting.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"117 15","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138608427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.783
Sri Sunaringsih ika Wardojo, Salsabila Fachraini Ritonga, Nungki Marlian Yuliadarwati
Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit yang memiliki ciri seperti hiperglikemia, akibat dari hiperglikemia yang berkepanjangan dan tidak terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi muskuloskeletal (MSDs). Efek jangka panjang dari kondisi muskuloskeletal disorders (MSDs) pada DMT2 dapat memperburuk kualitas hidup seseorang sehingga dapat mengakibatkan gangguan fungsi muskolskeletal. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia yang menderita DMT2 di Kota Malang. Metode: Penelitian ini dirancang secara observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study yang dilakukan dengan uji regresi liner berganda yang dilakukan di Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel terdiri dari 33 responden. Hasil: Hasil peneltian menunjukkan bahwa terdapat hubungan korelasi antara jenis kelamin dengan gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia dengan DMT2 (p=0,029). Sedangkan usia (p=0,076), durasi DMT2 (p=0,168), indeks massa tubuh (p=0,328) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia dengan DMT2. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dari keempat analisa faktor hanya jenis kelamin saja yang memiliki hubungan dengan gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia dengan DMT2 di Kota Malang. Saran: Pada penelitian selanjutnya, diharapkan untuk melakukan penelitian secara mendalam terkait faktor yang dapat mempengaruhi gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia yang menderita DMT2.
{"title":"Analisa faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia dengan diabetes melitus tipe 2 di kota malang","authors":"Sri Sunaringsih ika Wardojo, Salsabila Fachraini Ritonga, Nungki Marlian Yuliadarwati","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.783","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.783","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit yang memiliki ciri seperti hiperglikemia, akibat dari hiperglikemia yang berkepanjangan dan tidak terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi muskuloskeletal (MSDs). Efek jangka panjang dari kondisi muskuloskeletal disorders (MSDs) pada DMT2 dapat memperburuk kualitas hidup seseorang sehingga dapat mengakibatkan gangguan fungsi muskolskeletal. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia yang menderita DMT2 di Kota Malang. \u0000Metode: Penelitian ini dirancang secara observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study yang dilakukan dengan uji regresi liner berganda yang dilakukan di Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel terdiri dari 33 responden. \u0000Hasil: Hasil peneltian menunjukkan bahwa terdapat hubungan korelasi antara jenis kelamin dengan gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia dengan DMT2 (p=0,029). Sedangkan usia (p=0,076), durasi DMT2 (p=0,168), indeks massa tubuh (p=0,328) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia dengan DMT2. \u0000Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dari keempat analisa faktor hanya jenis kelamin saja yang memiliki hubungan dengan gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia dengan DMT2 di Kota Malang. \u0000Saran: Pada penelitian selanjutnya, diharapkan untuk melakukan penelitian secara mendalam terkait faktor yang dapat mempengaruhi gangguan fungsi muskuloskeletal pada lansia yang menderita DMT2.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 844","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138610536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.835
Retno Wulan, Nopri Padma Nudesti, Irfana Tri Wijayanti
Latar Belakang: Kesehatan memiliki masalah yang erat kaitannya dengan kebudayaan maupun tradisi pada masyarakat. Beberapa upaya medis sudah dilakukan dan adapula sisi non medis yang berperan dominan terhadap status kesehatan ibu dan anak. Kearifan lokal pijat bayi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak yang ada di masyarakat. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas keraifan lokal: pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi. Desain penelitian menggunakan studi kuantitatif dengan rancangan quasi eksperimen pretest posttest control group design dan analisis yang digunakan adalah uji t (beda). Populasi dalam peneltian ini adalah bayi usia 5-6 bulan berjumlah 40 bayi. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, sehingga seluruh populasi dijadikan sampel dengan 20 bayi sebagai kelompok kontrol dan 20 sebagai kelompok eksperimen. Hasil: Terdapat perbedaan peningkatan berat badan bayi setelah dilakukan pemijatan rutin. Adapun hasil penelitian p value 0,00 < 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kearifan lokal: pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi. Kesimpulan: Terdapat perbedaan kearifan lokal: pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi Saran: : Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun mahasiswa, sehinga kearifan lokal itu tetap terjaga.
{"title":"EFEKTIFITAS KEARIFAN LOKAL: PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI PATI JAWA TENGAH","authors":"Retno Wulan, Nopri Padma Nudesti, Irfana Tri Wijayanti","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.835","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.835","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kesehatan memiliki masalah yang erat kaitannya dengan kebudayaan maupun tradisi pada masyarakat. Beberapa upaya medis sudah dilakukan dan adapula sisi non medis yang berperan dominan terhadap status kesehatan ibu dan anak. Kearifan lokal pijat bayi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak yang ada di masyarakat. \u0000Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas keraifan lokal: pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi. Desain penelitian menggunakan studi kuantitatif dengan rancangan quasi eksperimen pretest posttest control group design dan analisis yang digunakan adalah uji t (beda). Populasi dalam peneltian ini adalah bayi usia 5-6 bulan berjumlah 40 bayi. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, sehingga seluruh populasi dijadikan sampel dengan 20 bayi sebagai kelompok kontrol dan 20 sebagai kelompok eksperimen. \u0000Hasil: Terdapat perbedaan peningkatan berat badan bayi setelah dilakukan pemijatan rutin. Adapun hasil penelitian p value 0,00 < 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kearifan lokal: pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi. \u0000Kesimpulan: Terdapat perbedaan kearifan lokal: pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi \u0000Saran: : Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun mahasiswa, sehinga kearifan lokal itu tetap terjaga.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138617425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.819
Usipa Pebrianti, Nofa Anggraini
Lansia merupakan seseorang yang sudah berumur di atas 60 tahun yang sangat berisiko mengalami hipertensi. Seseorang dinyatakan hipertensi apabila seseorang memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan ≥ 90 untuk tekanan darah diastolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Infused Water Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Desa Urug Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pretest dan posttest. Sampel penelitian 30 responden lansia hipertensi. Kriteria inklusi yaitu Lansia hipertensi dengan tingkat kesadaran composmentis, lansia yang saat itu sedang mengalami hipertensi, dan lansia yang bersedia menjadi responden. Alat ukur yang digunakan Menggunakan alat tensimeter sphygmomanometer dan stetoskop. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ditemukan adanya penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi setelah diberikan Infused Water Mentimun (p value < 0,05). Infused Water Mentimun direkomendasikan untuk terapi non farmakologi tekanan darah tinggi pada lansia hipertensi, dan dapat dijadikan sebagai evidence based dalam membandingkan keefektifan sebagai terapi yang dapat diberikan pada lansia hipertensi
{"title":"EFEKTIFITAS INFUSED WATER MENTIMUN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI DESA URUG KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR","authors":"Usipa Pebrianti, Nofa Anggraini","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.819","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.819","url":null,"abstract":"Lansia merupakan seseorang yang sudah berumur di atas 60 tahun yang sangat berisiko mengalami hipertensi. Seseorang dinyatakan hipertensi apabila seseorang memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan ≥ 90 untuk tekanan darah diastolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Infused Water Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Desa Urug Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pretest dan posttest. Sampel penelitian 30 responden lansia hipertensi. Kriteria inklusi yaitu Lansia hipertensi dengan tingkat kesadaran composmentis, lansia yang saat itu sedang mengalami hipertensi, dan lansia yang bersedia menjadi responden. Alat ukur yang digunakan Menggunakan alat tensimeter sphygmomanometer dan stetoskop. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ditemukan adanya penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi setelah diberikan Infused Water Mentimun (p value < 0,05). Infused Water Mentimun direkomendasikan untuk terapi non farmakologi tekanan darah tinggi pada lansia hipertensi, dan dapat dijadikan sebagai evidence based dalam membandingkan keefektifan sebagai terapi yang dapat diberikan pada lansia hipertensi \u0000 ","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"3 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138625353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.849
Lely Wahyuniar, Esty Febriani, Mamlukah Mamlukah, Mira Eka Puspita
Dismenore merupakan penyakit yang umum terjadi pada wanita muda yang sedang menstruasi. dismenore didefinisikan sebagai nyeri haid, yang terkadang sangat parah sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan mempengaruhi perempuan dalam semua aspek aktivitas sehari-hari mereka. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia, dismenore sebesar 64,25% pada tahun 2016. terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. Angka kejadian dismenore di wilayah Jawa Barat kaum muda memiliki sekitar 56%. Berdasarkan data tahun 2013 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang 50-80% wanita usia 12-19 tahun menderita dismenore.. Rancangan penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalah Pre experimental dengan Jenis penelitian one group pretest posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri yang mengalami dismenore di di Pondok Pesantren Binaul Ummah sejumlah 66 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis dapat dinyatakan bahwa tingkat kecemasan paling tinggi sebelum diberikan perlakuan terjadi pada kelompok yang mendapatkan Kombinasi Murattal al-Qur’an dan Back Massage(24,00) dan yang paling rendah ditunjukkan kelompok kontrol (22,74). Hasil yang berbeda ditunjukkan setelah perlakuan. nilai paling rendah ditunjukkan kelompok kombinasi (22,74) dan paling tinggi ditunjukkan oleh kelompok kontrol (23,65). Tingkat nyeri menunjukkan bahwa tingkat nyeri paling tinggi sebelum diberikan perlakuan terjadi pada kelompok yang mendapatkan kontrol (3,65) dan yang paling rendah ditunjukkan kelompok Kombinasi Murattal al-Qur’an dan Back Massage (3,39). Hasil yang berbeda ditunjukkan setelah perlakuan. Kelompok kontrol tidak mengalami perubahan nilai rata-rata tingkat nyeri setelah perlakuan (3,65). Dan terdapat perbedaan nilai rata-rata kecemasan pada seluruh kelompok antara sebelum dan setelah perlakuan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p yaitu kombinasi (p=0,003), dan kontrol (p=0,001), serta tidak terdapat perbedaan rata-rata tingkat nyeri antara sebelum dan setelah perlakuan pada dua kelompok yang lain, yang ditunjukkan dengan nilai p kombinasi (p=0,317), dan kontrol (p=1).
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI BACK MASSAGE DAN MURATTAL AL-QUR’AN TERHADAP TINGKAT NYERI DISMENORE DAN KECEMASAN SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN BINAUL UMMAH KABUPATEN KUNINGAN","authors":"Lely Wahyuniar, Esty Febriani, Mamlukah Mamlukah, Mira Eka Puspita","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.849","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.849","url":null,"abstract":"Dismenore merupakan penyakit yang umum terjadi pada wanita muda yang sedang menstruasi. dismenore didefinisikan sebagai nyeri haid, yang terkadang sangat parah sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan mempengaruhi perempuan dalam semua aspek aktivitas sehari-hari mereka. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia, dismenore sebesar 64,25% pada tahun 2016. terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. Angka kejadian dismenore di wilayah Jawa Barat kaum muda memiliki sekitar 56%. Berdasarkan data tahun 2013 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang 50-80% wanita usia 12-19 tahun menderita dismenore.. Rancangan penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalah Pre experimental dengan Jenis penelitian one group pretest posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri yang mengalami dismenore di di Pondok Pesantren Binaul Ummah sejumlah 66 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah purposive sampling. \u0000Berdasarkan hasil analisis dapat dinyatakan bahwa tingkat kecemasan paling tinggi sebelum diberikan perlakuan terjadi pada kelompok yang mendapatkan Kombinasi Murattal al-Qur’an dan Back Massage(24,00) dan yang paling rendah ditunjukkan kelompok kontrol (22,74). Hasil yang berbeda ditunjukkan setelah perlakuan. nilai paling rendah ditunjukkan kelompok kombinasi (22,74) dan paling tinggi ditunjukkan oleh kelompok kontrol (23,65). Tingkat nyeri menunjukkan bahwa tingkat nyeri paling tinggi sebelum diberikan perlakuan terjadi pada kelompok yang mendapatkan kontrol (3,65) dan yang paling rendah ditunjukkan kelompok Kombinasi Murattal al-Qur’an dan Back Massage (3,39). Hasil yang berbeda ditunjukkan setelah perlakuan. Kelompok kontrol tidak mengalami perubahan nilai rata-rata tingkat nyeri setelah perlakuan (3,65). Dan terdapat perbedaan nilai rata-rata kecemasan pada seluruh kelompok antara sebelum dan setelah perlakuan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p yaitu kombinasi (p=0,003), dan kontrol (p=0,001), serta tidak terdapat perbedaan rata-rata tingkat nyeri antara sebelum dan setelah perlakuan pada dua kelompok yang lain, yang ditunjukkan dengan nilai p kombinasi (p=0,317), dan kontrol (p=1).","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 48","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138614304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.921
Sri Janatri
Pendahuluan: Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Seiring perkembangannya, remaja akan mengalami banyak perubahan, salah satunya yaitu fisik. Perubahan fisik mendorong remaja untuk berperilaku tanpa memikirkan risiko yang mungkin akan terjadi, salah satunya perilaku bullying. Bullying adalah tindakan berupa kekerasan fisik, mulut, atau psikologis yang sengaja dilakukan untuk menyakiti seseorang. Munculnya perilaku bullying dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu pola komunikasi orang tua dan kontrol diri. Pola komunikasi orang tua merupakan sistem yang diterapkan orang tua pada anak untuk membentuk konsep diri anak. Kontrol diri merupakan pengendalian tingkah laku seseorang. Tujuan: Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying serta hubungan simultan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying. Metode: Jenis penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah 248 orang dan sampel 153 orang dengan teknik proportional stratified random sampling. Analisis bivariat menggunakan regresi linier sederhana dan analisis multivariat menggunakan regresi linier berganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying (p-value < 0,05). Terdapat hubungan simultan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying (p-value < 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying serta terdapat hubungan simultan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying.
{"title":"HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DI SMK PGRI 1 KOTA SUKABUMI","authors":"Sri Janatri","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.921","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.921","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Seiring perkembangannya, remaja akan mengalami banyak perubahan, salah satunya yaitu fisik. Perubahan fisik mendorong remaja untuk berperilaku tanpa memikirkan risiko yang mungkin akan terjadi, salah satunya perilaku bullying. Bullying adalah tindakan berupa kekerasan fisik, mulut, atau psikologis yang sengaja dilakukan untuk menyakiti seseorang. Munculnya perilaku bullying dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu pola komunikasi orang tua dan kontrol diri. Pola komunikasi orang tua merupakan sistem yang diterapkan orang tua pada anak untuk membentuk konsep diri anak. Kontrol diri merupakan pengendalian tingkah laku seseorang. Tujuan: Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying serta hubungan simultan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying. Metode: Jenis penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah 248 orang dan sampel 153 orang dengan teknik proportional stratified random sampling. Analisis bivariat menggunakan regresi linier sederhana dan analisis multivariat menggunakan regresi linier berganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying (p-value < 0,05). Terdapat hubungan simultan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying (p-value < 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying serta terdapat hubungan simultan pola komunikasi orang tua dan kontrol diri dengan perilaku bullying.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138619539","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.623
Juniyarti Juniyarti, Zaqyyah Huzaifah
Kecemasan merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, yang dapat menggangu perilaku, akan tetapi tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh dalam batas-batas normal. Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Kecemasan dipengaruhi oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal, salah satu faktor eksternal adalah komunikasi terapeutik perawat dan kondisi medis berupa informasi yang diberikan perawat kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Komunikasi Terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien yang akan dilakukan pemasangan infus. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang datang ke UGD RSUD Balangan serta memenuhi kriteria inklusi. Sampel yang digunakan sebanyak 70 orang responden dengan teknik accidental sampling. Analisa data menggunakan koefisien korelasi spearmen rank (Rho) menunjukkan komunikasi terapeutik pada responden sebesar 91,4 % dengan hasil komunikasi kurang baik. Kecemasan ringan sebesar 91,4% atau sebanyak 64 responden dengan nilai p value 0,001.
{"title":"HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN YANG AKAN DILAKUKAN PEMASANGAN INFUS","authors":"Juniyarti Juniyarti, Zaqyyah Huzaifah","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.623","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.623","url":null,"abstract":"Kecemasan merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, yang dapat menggangu perilaku, akan tetapi tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh dalam batas-batas normal. Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Kecemasan dipengaruhi oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal, salah satu faktor eksternal adalah komunikasi terapeutik perawat dan kondisi medis berupa informasi yang diberikan perawat kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Komunikasi Terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien yang akan dilakukan pemasangan infus. \u0000 \u0000Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang datang ke UGD RSUD Balangan serta memenuhi kriteria inklusi. Sampel yang digunakan sebanyak 70 orang responden dengan teknik accidental sampling. Analisa data menggunakan koefisien korelasi spearmen rank (Rho) menunjukkan komunikasi terapeutik pada responden sebesar 91,4 % dengan hasil komunikasi kurang baik. Kecemasan ringan sebesar 91,4% atau sebanyak 64 responden dengan nilai p value 0,001.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"29 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138623876","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.968
N. Annashr, Andy Muharry, Dadan Yogaswara, Nisa Khoerunisa
Latar Belakang: Kecamatan Tamansari mempunyai timbulan sampah terbesar ke-4 di Kota Tasikmalaya pada tahun 2021 yaitu 34,93 ton per hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat partisipasi nasabah Bank Sampah Lestari Desa Tamanjaya Kecamatan Tamansari. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasinya adalah seluruh nasabah Bank Sampah Lestari yang berdomisili di RW 13 Desa Tamanjaya yang berjumlah 44 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Variabel bebasnya adalah tingkat pendidikan, pengetahuan, sosialisasi, jarak, motivasi internal, dorongan eksternal, sedangkan variabel terikatnya adalah tingkat partisipasi Bank Sampah. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square, uji fisher's exact dan mhann whitney. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara jarak dari rumah dengan tingkat partisipasi (p=0,039). Sedangkan variabel lainnya tidak terbukti berhubungan (p>0,05). Kesimpulan: Jarak rumah ke Bank Sampah Lestari mempengaruhi tingkat partisipasi nasabah dalam program Bank Sampah Lestari. Saran: Bagi pengelola Bank Sampah untuk aktif menghimbau para nasabah sehingga dapat berpartisipasi dalam pengelolaan bank sampah terutama bagi nasabah yang rumahnya cukup jauh dari Bank Sampah Lestari, disarankan juga untuk membuat grup di media sosial sehingga memudahkan penyampaian informasi terkait pengelolaan bank sampah.
{"title":"Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam program bank sampah \"Lestari\"","authors":"N. Annashr, Andy Muharry, Dadan Yogaswara, Nisa Khoerunisa","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.968","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.968","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kecamatan Tamansari mempunyai timbulan sampah terbesar ke-4 di Kota Tasikmalaya pada tahun 2021 yaitu 34,93 ton per hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat partisipasi nasabah Bank Sampah Lestari Desa Tamanjaya Kecamatan Tamansari.\u0000Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasinya adalah seluruh nasabah Bank Sampah Lestari yang berdomisili di RW 13 Desa Tamanjaya yang berjumlah 44 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Variabel bebasnya adalah tingkat pendidikan, pengetahuan, sosialisasi, jarak, motivasi internal, dorongan eksternal, sedangkan variabel terikatnya adalah tingkat partisipasi Bank Sampah. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square, uji fisher's exact dan mhann whitney.\u0000Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara jarak dari rumah dengan tingkat partisipasi (p=0,039). Sedangkan variabel lainnya tidak terbukti berhubungan (p>0,05).\u0000Kesimpulan: Jarak rumah ke Bank Sampah Lestari mempengaruhi tingkat partisipasi nasabah dalam program Bank Sampah Lestari.\u0000Saran: Bagi pengelola Bank Sampah untuk aktif menghimbau para nasabah sehingga dapat berpartisipasi dalam pengelolaan bank sampah terutama bagi nasabah yang rumahnya cukup jauh dari Bank Sampah Lestari, disarankan juga untuk membuat grup di media sosial sehingga memudahkan penyampaian informasi terkait pengelolaan bank sampah.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 15","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138611555","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.852
Merissa Laora Heryanto, Mutia Agustiani Moonti
Latar Belakang: Di Indonesia prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 27.2% pada kelompok umur 15-24 tahun. Peneliti melakukan survey pendahuluan pada 10 remaja mahasiswa kebidanan dan didapatkan 8 remaja menderita anemia ringan. Salah satu alternatif untuk meningkatkan Hemoglobin (Hb) adalah mengonsumsi dua buah pisang dan jambu merah setiap harinya untuk memenuhi asupan zat besi bagi pasien anemia. Kebaruan penelitian ini dilakukan uji kandungan Fe, antioksidan dan vit.C. Metode Penelitian: Quasy Experimental dengan Pre & Post-Test With Control Group Design. Bentuk intervensinya pemberian smoothies pisang ambon dan jambu biji merah. Subjek adalah remaja puteri yang menderita anemia di Program Studi Kebidanan yang memenuhi kriteria inklusi dengan tehnik Purposive Sampling. Populasi responden sebanyak 93 orang. Hasil: Kelompok intervensi posttest dengan kelompok kontrol posttest didapatkan nilai P-Value 0,000 < 0,005 maka ada perbedaan yang signifikan kenaikan hemoglobin sebelum dan sesudah diberikan pemberian smoothies pisang ambon dan jambu biji merah pada remaja puteri di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan. Kesimpulan: Adanya pengaruh efektifitas pemberian smoothies pisang ambon dan jambu biji merah terhadap kenaikan Hemoglobin (Hb) pada remaja puteri di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan.
{"title":"Efektifitas pemberian smoothies pisang ambon dan jambu biji merah terhadap kenaikan hemoglobin (Hb) pada remaja puteri di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan","authors":"Merissa Laora Heryanto, Mutia Agustiani Moonti","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.852","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.852","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Di Indonesia prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 27.2% pada kelompok umur 15-24 tahun. Peneliti melakukan survey pendahuluan pada 10 remaja mahasiswa kebidanan dan didapatkan 8 remaja menderita anemia ringan. Salah satu alternatif untuk meningkatkan Hemoglobin (Hb) adalah mengonsumsi dua buah pisang dan jambu merah setiap harinya untuk memenuhi asupan zat besi bagi pasien anemia. Kebaruan penelitian ini dilakukan uji kandungan Fe, antioksidan dan vit.C.\u0000Metode Penelitian: Quasy Experimental dengan Pre & Post-Test With Control Group Design. Bentuk intervensinya pemberian smoothies pisang ambon dan jambu biji merah. Subjek adalah remaja puteri yang menderita anemia di Program Studi Kebidanan yang memenuhi kriteria inklusi dengan tehnik Purposive Sampling. Populasi responden sebanyak 93 orang.\u0000Hasil: Kelompok intervensi posttest dengan kelompok kontrol posttest didapatkan nilai P-Value 0,000 < 0,005 maka ada perbedaan yang signifikan kenaikan hemoglobin sebelum dan sesudah diberikan pemberian smoothies pisang ambon dan jambu biji merah pada remaja puteri di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan.\u0000Kesimpulan: Adanya pengaruh efektifitas pemberian smoothies pisang ambon dan jambu biji merah terhadap kenaikan Hemoglobin (Hb) pada remaja puteri di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138613152","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.906
Waqid Sanjaya
Latar Belakang: Pelayanan kesehatan yaitu upaya meningkatkan derajat kesehatan memberikan pelayanan terbaik, salah satu bentuk ukuran keberhasilan yaitu kepuasan pasien.Tujuan penelitian menganalisis kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Limusnunggal Kota Sukabumi. Kepuasan pasien adalah respon terhadap ketidaksesuaian tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja setelah pemakaian. Metode: Jenis penelitian deskriptif. Populasi seluruh pasien yang berkunjung ke Puskesmas Limusnunggal Kota Sukabumi dengan sampel 177 orang. Teknik pengambilan sampel proporsional random sampling dan aksidental sampling. Analisis data menggunakan IPA, KANO, integritas IPA-KANO, dan CSI. Hasil: menunjukan prioritas utama yang perlu ditingkatkan pada kuadran 1, indikator kebersihan peralatan medis, kerapihan penampilan petugas, kenyamanan ruang pemeriksaan, kemampuan petugas dalam melakukan rujukan, kemampuan memprioritaskan tindakan, ketepatan petugas dalam mendahulukan kepentingan pasien dan keramahan petugas. Sedangkan indikator yang perlu dipertahankan prestasinya pada kuadran II indikatornya kelengkapan peralatan medis, kenyamanan ruang tunggu, ketidakhawatiran petugas kesehatan ketika memberikan pelayanan, kecakapan petugas dalam menjelaskan penyakit, keadilan petugas dalam memberikan pelayanan, ketulusan petugas dalam melayani pasien dan kepedulian petugas kepada pasien. Kesimpulan: menunjukkan secara umum tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Limusnunggal berada dalam kategori puas. Saran: Diharapkan Puskesmas Limusnunggal mampu memperbaiki indikator yang menjadi prioritas utama.
{"title":"Analisis kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Limusnunggal Kota Sukabumi","authors":"Waqid Sanjaya","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.906","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.906","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pelayanan kesehatan yaitu upaya meningkatkan derajat kesehatan memberikan pelayanan terbaik, salah satu bentuk ukuran keberhasilan yaitu kepuasan pasien.Tujuan penelitian menganalisis kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Limusnunggal Kota Sukabumi. Kepuasan pasien adalah respon terhadap ketidaksesuaian tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja setelah pemakaian.\u0000Metode: Jenis penelitian deskriptif. Populasi seluruh pasien yang berkunjung ke Puskesmas Limusnunggal Kota Sukabumi dengan sampel 177 orang. Teknik pengambilan sampel proporsional random sampling dan aksidental sampling. Analisis data menggunakan IPA, KANO, integritas IPA-KANO, dan CSI.\u0000Hasil: menunjukan prioritas utama yang perlu ditingkatkan pada kuadran 1, indikator kebersihan peralatan medis, kerapihan penampilan petugas, kenyamanan ruang pemeriksaan, kemampuan petugas dalam melakukan rujukan, kemampuan memprioritaskan tindakan, ketepatan petugas dalam mendahulukan kepentingan pasien dan keramahan petugas. Sedangkan indikator yang perlu dipertahankan prestasinya pada kuadran II indikatornya kelengkapan peralatan medis, kenyamanan ruang tunggu, ketidakhawatiran petugas kesehatan ketika memberikan pelayanan, kecakapan petugas dalam menjelaskan penyakit, keadilan petugas dalam memberikan pelayanan, ketulusan petugas dalam melayani pasien dan kepedulian petugas kepada pasien.\u0000Kesimpulan: menunjukkan secara umum tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Limusnunggal berada dalam kategori puas.\u0000Saran: Diharapkan Puskesmas Limusnunggal mampu memperbaiki indikator yang menjadi prioritas utama.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 17","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138619789","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}