Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.827
Ai Nurasiah, Heni Afianti, Dera Sukmanawati
Latar belakang : Ibu bersalin secara alamiah akan mengalami rasa nyeri karena kontraksi uterus. Rasa nyeri tersebut dapat dikurangi dengan menajemen nyeri non farmakologi diantaranya dengan teknik relaksasi berbasis spiritual. Teknik relaksasi spiritual yaitu teknik memfokuskan keyakinan individu terhadap Tuhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi berbasis spiritual terhadap tingkat nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Kutamendala Kabupaten Brebes. Metode : Jenis penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan desain pre and post test without control. Populasi penelitian ini adalah ibu bersalin kala I fase aktif dan teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling yaitu ibu bersalin bulan Juni berjumlah 30 orang. Tingkat nyeri diukur dengan menggunakan kuesioner Numeric Rating Scale. Analisis data dengan uji Wilcoxon. Hasil : Hasil uji statistik wilcoxon sign rank test dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dan diperoleh p value 0,000 < 0,05, dengan demikian terdapat pengaruh teknik relaksasi berbasis spiritual terhadap tingkat nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Kutamendala. Simpulan & Saran : Relaksasi berbasis spiritual dapat menurunkan tingkat nyeri pada ibu bersalin. Oleh karena itu diharapkan bidan dapat menerapkan metode ini untuk menurunkan nyeri kontraksi pada ibu bersalin sehingga mengurangi trauma nyeri persalinan.
{"title":"PENGARUH RELAKSASI BERBASIS SPIRITUAL TERHADAP TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTAMENDALA KECAMATAN TONJONG KABUPATEN BREBES","authors":"Ai Nurasiah, Heni Afianti, Dera Sukmanawati","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.827","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.827","url":null,"abstract":"Latar belakang : Ibu bersalin secara alamiah akan mengalami rasa nyeri karena kontraksi uterus. Rasa nyeri tersebut dapat dikurangi dengan menajemen nyeri non farmakologi diantaranya dengan teknik relaksasi berbasis spiritual. Teknik relaksasi spiritual yaitu teknik memfokuskan keyakinan individu terhadap Tuhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi berbasis spiritual terhadap tingkat nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Kutamendala Kabupaten Brebes. \u0000Metode : Jenis penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan desain pre and post test without control. Populasi penelitian ini adalah ibu bersalin kala I fase aktif dan teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling yaitu ibu bersalin bulan Juni berjumlah 30 orang. Tingkat nyeri diukur dengan menggunakan kuesioner Numeric Rating Scale. Analisis data dengan uji Wilcoxon. \u0000Hasil : Hasil uji statistik wilcoxon sign rank test dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dan diperoleh p value 0,000 < 0,05, dengan demikian terdapat pengaruh teknik relaksasi berbasis spiritual terhadap tingkat nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Kutamendala. \u0000Simpulan & Saran : Relaksasi berbasis spiritual dapat menurunkan tingkat nyeri pada ibu bersalin. Oleh karena itu diharapkan bidan dapat menerapkan metode ini untuk menurunkan nyeri kontraksi pada ibu bersalin sehingga mengurangi trauma nyeri persalinan.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 18","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138611754","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.851
Bibit Nasrokhatun Diniah, Ahmad Ropii
Latar Belakang: Pertumbuhan penduduk dan percepatan pembangunan diberbagai sektor menjadi sesuatu yang dinamis, namun tidak sedikit akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup serta kesehatan masyarakat. Pencemaran lingkungan dimana ditandai dengan terjadinya penurunan kualitas lingkungan, termasuk lingkungan air banyak dipengaruhi oleh aktifitas masyarakat yang berisiko. Kuningan dengan berbagai aktivitas peternakan, pertanian, permukiman, perikanan, dan industri rumah tangga hingga kawasan pariwisata akan memperbesar jumlah beban pencemar baik fisik, kimia dan biologi yang akan masuk ke lingkungan perairan. Terlebih peningkatan aktivitas tidak berbanding lurus dengan peningkatan pengelolaan limbah cair dan limbah padat masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model spasial kerawanan wilayah determinan risiko lingkungan dan kualitas air bersih berdasarkan indeks pencemaran air terhadap kejadian waterborne diseases. Metode: Tingkat kerawanan wilayah berdasarkan Indeks Pencemaran (IP) airnya, IP dihitung mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 dan standar BML kualitas air mengacu pada Permenkes No 2 Tahun 2023. instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang diadopsi dari EHRA, pengukuran kualitas air dilakukan secara insitu dan eksitu. Analisis data dilakukan secara spasial dengan QGIS dan statistisk dengan SPSS. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun dengan jumlah sampel 90 orang dnegan 30 orang pada tiap stasiun, pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil: id diam. Eget velit aliquet sagittis id consectetur purus ut faucibus Kesimpulan: Saran: :
背景:不同部门的人口增长和快速发展发展将对环境和公共卫生产生积极影响。环境污染的特点是环境质量下降,包括水环境,受到危险社区活动的影响。铜矿活动集中在农业、农业、定居点、渔业和家庭工业上,直到旅游业将增加流入水区的物理、化学和生物污染负担。更直接地说,活动的增加并不等同于社会对液体废物和固体废物的管理的增加。本研究的目标是建立基于水质污染指数的环境污染污染区域的空间偏差模型。方法:根据水污染指数,IP计算出的县偏差率是指2003年环境部长第115号的决定,而水质BML标准是指2023年2号的索赔。使用的工具是EHRA采用的问卷调查,是对水质量的测量是在内部和外部进行的。数据分析是由QGIS和SPSS的统计数据空间进行的。在3个车站进行了抽样取样,每个站有90个样本和30个样本,用采样方法提取样本。结果:沉默的id . Eget velit aligittis id consectetur purus ut faucibus结论:建议:
{"title":"Analisis Spasial Kerawanan Wilayah Determinan Risiko Lingkungan Dan Kualitas Air Bersih Berdasarkan Indeks Pencemaran Air Dengan Kejadian Water Borne Diseases","authors":"Bibit Nasrokhatun Diniah, Ahmad Ropii","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.851","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.851","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pertumbuhan penduduk dan percepatan pembangunan diberbagai sektor menjadi sesuatu yang dinamis, namun tidak sedikit akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup serta kesehatan masyarakat. Pencemaran lingkungan dimana ditandai dengan terjadinya penurunan kualitas lingkungan, termasuk lingkungan air banyak dipengaruhi oleh aktifitas masyarakat yang berisiko. Kuningan dengan berbagai aktivitas peternakan, pertanian, permukiman, perikanan, dan industri rumah tangga hingga kawasan pariwisata akan memperbesar jumlah beban pencemar baik fisik, kimia dan biologi yang akan masuk ke lingkungan perairan. Terlebih peningkatan aktivitas tidak berbanding lurus dengan peningkatan pengelolaan limbah cair dan limbah padat masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model spasial kerawanan wilayah determinan risiko lingkungan dan kualitas air bersih berdasarkan indeks pencemaran air terhadap kejadian waterborne diseases. \u0000Metode: Tingkat kerawanan wilayah berdasarkan Indeks Pencemaran (IP) airnya, IP dihitung mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 dan standar BML kualitas air mengacu pada Permenkes No 2 Tahun 2023. instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang diadopsi dari EHRA, pengukuran kualitas air dilakukan secara insitu dan eksitu. Analisis data dilakukan secara spasial dengan QGIS dan statistisk dengan SPSS. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun dengan jumlah sampel 90 orang dnegan 30 orang pada tiap stasiun, pengambilan sampel dengan purposive sampling. \u0000Hasil: id diam. Eget velit aliquet sagittis id consectetur purus ut faucibus \u0000Kesimpulan: \u0000Saran: :","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138619502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.855
A. Asrina, Nurdewi Sulymbona, S. Anggraeni
ABSTRAK Latar Belakang: Kehamilan berisiko dapat membahayakan ibu maupun janin bahkan meningkatkan kematian ibu dan bayi. Salah satu faktor yang berkaitan dengan risiko tinggi kehamilan ibu adalah usia ibu terlalu muda (< 20 tahun), terlalu tua (> 35 tahun), terlalu sering atau terlalu dekat jarak kehamilan, serta terlalu banyak anak. Beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya angka kematian ibu dan bayi akibat kehamilan resiko tinggi antara lain rendahnya kesadaran dan pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang kesehatan kehamilan dan resiko kehamilan saat masa sebelum hamil. Sehingga dibutuhkan informasi, edukasi serta promosi kesehatan yang jelas dan benar. Promosi kesehatan lebih efektif dengan bantuan media promosi, salah satu media promosi kesehatan yang efektif dalam upaya menciptakan perilaku baru adalah buku saku. Metode: Penelitian pre ekperimen dengan rancangan One group pre-test dan post-test. Hasil: Terdapat perbedaan pengetahuan PUS sebelum dan sesudah dilakukan edukasi kesehatan menggunakan buku saku prakonsepsi antisipasi kehamilan berisiko (p 0.000). Kesimpulan: Buku Saku prakonsepsi efektif digunakan sebagai media edukasi kesehatan sebagai antisipasi kehamilan berisiko. Saran: : Buku saku dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pendidikan kesehatan untuk mencegah terjadinya kehamilan berisiko.
{"title":"Efektivitas Pendidikan Kesehatan Prakonsepsi Menggunakan Buku Saku Terhadap Pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang Kehamilan Berisiko","authors":"A. Asrina, Nurdewi Sulymbona, S. Anggraeni","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.855","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.855","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Latar Belakang: Kehamilan berisiko dapat membahayakan ibu maupun janin bahkan meningkatkan kematian ibu dan bayi. Salah satu faktor yang berkaitan dengan risiko tinggi kehamilan ibu adalah usia ibu terlalu muda (< 20 tahun), terlalu tua (> 35 tahun), terlalu sering atau terlalu dekat jarak kehamilan, serta terlalu banyak anak. Beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya angka kematian ibu dan bayi akibat kehamilan resiko tinggi antara lain rendahnya kesadaran dan pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang kesehatan kehamilan dan resiko kehamilan saat masa sebelum hamil. Sehingga dibutuhkan informasi, edukasi serta promosi kesehatan yang jelas dan benar. Promosi kesehatan lebih efektif dengan bantuan media promosi, salah satu media promosi kesehatan yang efektif dalam upaya menciptakan perilaku baru adalah buku saku. \u0000Metode: Penelitian pre ekperimen dengan rancangan One group pre-test dan post-test. \u0000Hasil: Terdapat perbedaan pengetahuan PUS sebelum dan sesudah dilakukan edukasi kesehatan menggunakan buku saku prakonsepsi antisipasi kehamilan berisiko (p 0.000). \u0000Kesimpulan: Buku Saku prakonsepsi efektif digunakan sebagai media edukasi kesehatan sebagai antisipasi kehamilan berisiko. \u0000Saran: : Buku saku dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pendidikan kesehatan untuk mencegah terjadinya kehamilan berisiko.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"200 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138621452","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.935
Abdal Rohim, Puspita Abdilla Haqi, Khusnul Aini
Latar Belakang:. Angka kejadian gangguan jiwa menurut WHO (World Health Organization) sekitar 450 juta jiwa termasuk skizofrenia. Hasil studi pendahuluan didapatkan informasi mengenai data Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan dengan jumlah keseluruhan pasien 144. Tujuan penelitian yaitu untuk mengurangi tingkat halusinasi pendengaran yang biasa dialami oleh skizofrenia dengan terapi Qur’anic. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan The One Group Pre test-Post test Design. Responden dalam penelitian ini sejumlah 32 skizofrenia. Analisis uji statistik menggunakan uji Paired T-Test. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan terapi Qur’anic, didapatkan hasil responden mengalami halusinasi pendengaran sangat berat (9,4%), berat (43,8%) dan sedang (46,9 %). Sedangkan setelah dilakukan terapi Qur’anic, hampir seluruh responden mengalami penurunan gejala dari yang sangat berat, berat, dan sedang menjadi ringan (12,5%) dan sedang (87,5 %). Hasil analisis bivariat didapatkan p value = 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat halusinasi pendengaran sebelum dan setelah pemberian terapi Qur’anic pada skizofrenia di Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan Tahun 2023. Peneliti menyarankan kepada keluarga untuk memperhatikan keadaan halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia dan memberikan terapi Qur’anic secara mandiri.
背景:。根据世界卫生组织(World Health Organization)的数据,约有4.5亿人患有精神分裂症。初步研究发现,该数据是在库尔达姆区北京市,患者总数为144人。其目的是降低精神分裂症患者在《古兰经》治疗中常见的听觉幻觉水平。方法:本研究采用的研究类型为一组测试后设计设计的实验性质。受访者中有32种精神分裂症。使用Paired T-Test进行统计测试分析。该研究工具使用的听觉问卷请求Scale (AHRS)。结果:研究表明,在接受《古兰经》治疗之前,受访者会产生非常强烈的听觉幻觉(9.4%)、体重(43.8%)和中度(46.9%)。而在执行了《古兰经》治疗后,几乎所有接受治疗的人的症状都减轻了,从重、重到轻(12.5%)到轻(87.5%)。bivariat分析发现p值= 10000 (p < 0.05)。结论:2023年研究人员建议该家庭注意精神分裂症患者的听觉幻觉状态并自行执行《古兰经》治疗
{"title":"Pengaruh terapi Qur’anic terhadap halusinasi pendengaran pada pasien dengan skizofrenia di Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan tahun 2023","authors":"Abdal Rohim, Puspita Abdilla Haqi, Khusnul Aini","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.935","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.935","url":null,"abstract":"Latar Belakang:. Angka kejadian gangguan jiwa menurut WHO (World Health Organization) sekitar 450 juta jiwa termasuk skizofrenia. Hasil studi pendahuluan didapatkan informasi mengenai data Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan dengan jumlah keseluruhan pasien 144. Tujuan penelitian yaitu untuk mengurangi tingkat halusinasi pendengaran yang biasa dialami oleh skizofrenia dengan terapi Qur’anic.\u0000Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan The One Group Pre test-Post test Design. Responden dalam penelitian ini sejumlah 32 skizofrenia. Analisis uji statistik menggunakan uji Paired T-Test. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS).\u0000Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan terapi Qur’anic, didapatkan hasil responden mengalami halusinasi pendengaran sangat berat (9,4%), berat (43,8%) dan sedang (46,9 %). Sedangkan setelah dilakukan terapi Qur’anic, hampir seluruh responden mengalami penurunan gejala dari yang sangat berat, berat, dan sedang menjadi ringan (12,5%) dan sedang (87,5 %). Hasil analisis bivariat didapatkan p value = 0,000 (p < 0,05).\u0000Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat halusinasi pendengaran sebelum dan setelah pemberian terapi Qur’anic pada skizofrenia di Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan Tahun 2023. Peneliti menyarankan kepada keluarga untuk memperhatikan keadaan halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia dan memberikan terapi Qur’anic secara mandiri.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"198 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138621462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.705
Nira Nurliani, Johan Budhiana, Enung Tati Amalia, Maria Yulianti
Pembentukan konsep diri pada mahasiswa merupakan hal yang penting, salah satu yang mempengaruhi konsep diri pada mahasiswa adalah perlakuan body shaming. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perlakuan body shaming dengan konsep diri pada mahasiswa sarjana keperawatan di STIKes Sukabumi wilayah kerja puskesmas Karang Tengah. Responden penelitian ini adalah Mahasiswa Sarjana Keperawatan. Teknik Sampling yang digunakan adalah Stratified Random Sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata usia responden adalah 18 – 20 tahun, sebagian besar perlakuan body shaming mahasiswa adalah tinggi (48.2%), sebagian besar konsep diri mahasiswa adalah baik (90.4%). Mahasiswa beserta dosen perlu mempertahankan konsep diri yang baik dengan cara selalu memotivasinya melalui sebuah kegiatan dalam organisasi dan pembelajaran seperti pembinaan oleh kemahasiswaan agar tetap memiliki konsep diri yang baik.
{"title":"Hubungan Perlakuan Body Shaming dengan Konsep Diri Pada Mahasiswa","authors":"Nira Nurliani, Johan Budhiana, Enung Tati Amalia, Maria Yulianti","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.705","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.705","url":null,"abstract":"Pembentukan konsep diri pada mahasiswa merupakan hal yang penting, salah satu yang mempengaruhi konsep diri pada mahasiswa adalah perlakuan body shaming. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perlakuan body shaming dengan konsep diri pada mahasiswa sarjana keperawatan di STIKes Sukabumi wilayah kerja puskesmas Karang Tengah. Responden penelitian ini adalah Mahasiswa Sarjana Keperawatan. Teknik Sampling yang digunakan adalah Stratified Random Sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata usia responden adalah 18 – 20 tahun, sebagian besar perlakuan body shaming mahasiswa adalah tinggi (48.2%), sebagian besar konsep diri mahasiswa adalah baik (90.4%). \u0000Mahasiswa beserta dosen perlu mempertahankan konsep diri yang baik dengan cara selalu memotivasinya melalui sebuah kegiatan dalam organisasi dan pembelajaran seperti pembinaan oleh kemahasiswaan agar tetap memiliki konsep diri yang baik.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"59 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138627541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.747
Mira Eka Puspita, Dewi Laelatul Badriah, Mamlukah Mamlukah, Esty Febriani
Latar Belakang: Data penggunaan Telemedicine mulai dari data internasional sampai dengan tingkat provinsi mengalami peningkatan akan tetapi berbeda dengan data yang ada di Kabupaten Kuningan, Rumah Sakit yang pernah menggunakan layanan telemedicine adalah 83% dan yang belum pernah menggunakan layanan telemedicine adalalah 17%. Metode: Jenis Penelitian menggunakan Mix Methode dengan desain Sequential Eksplanatory. Variabel yang diteliti terdiri dari sarana dan prasarana, biaya, teknologi informasi dan sumber daya manusia. Dengan jumlah populasi sebanyak dua belas Rumah Sakit, diperoleh sampel dengan cara Cluster Sampling yaitu sebanyak empat Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Kuningan. Intrumen pada penelitian ini secara kuantitatif menggunakan kuesioner dengan teknik analisis data adalah Rank Spearman dan instrmen penelitian secara kualitatif yaitu menggunan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi dengan analisis menggunakan triangulasi sumber dari beberapa informan yaitu informan utama, informan kunci, informan pendukung Hasil: Hasil Penelitian Kuantitatif diperoleh sarana dan prasarana dengan nilai signifikan p= 0,029, Biaya dan SDM dengan nilai signifikan p= 0,030 dan Teknologi Informasi dengan nilai signifikan p= 0,044 dan untuk hasil kualitatif sarana dan prasarana sudah terdapat telekonsultasi. Biaya belum dapat mencukupi sarana dan prasarana telemedicine teknologi informasi membutuhkan pengembangan dan SDM hanya membutuhkan intruksi dari pimpinan. Kesimpulan: Faktor sarana dan prasarana, biaya, teknologi informasi dan sumber daya manusia berhubungan signifikan dengan ketersediaan layanan telemedicine di Rumah Sakit Se-Kabupaten Kuningan 2022. Kata kunci: Telemedicine. Pelayanan Kesehatan.
{"title":"Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Ketersediaan Layanan Telemedicine di Rumah Sakit se-Kabupaten Kuningan 2022","authors":"Mira Eka Puspita, Dewi Laelatul Badriah, Mamlukah Mamlukah, Esty Febriani","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.747","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.747","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Data penggunaan Telemedicine mulai dari data internasional sampai dengan tingkat provinsi mengalami peningkatan akan tetapi berbeda dengan data yang ada di Kabupaten Kuningan, Rumah Sakit yang pernah menggunakan layanan telemedicine adalah 83% dan yang belum pernah menggunakan layanan telemedicine adalalah 17%. Metode: Jenis Penelitian menggunakan Mix Methode dengan desain Sequential Eksplanatory. Variabel yang diteliti terdiri dari sarana dan prasarana, biaya, teknologi informasi dan sumber daya manusia. Dengan jumlah populasi sebanyak dua belas Rumah Sakit, diperoleh sampel dengan cara Cluster Sampling yaitu sebanyak empat Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Kuningan. Intrumen pada penelitian ini secara kuantitatif menggunakan kuesioner dengan teknik analisis data adalah Rank Spearman dan instrmen penelitian secara kualitatif yaitu menggunan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi dengan analisis menggunakan triangulasi sumber dari beberapa informan yaitu informan utama, informan kunci, informan pendukung Hasil: Hasil Penelitian Kuantitatif diperoleh sarana dan prasarana dengan nilai signifikan p= 0,029, Biaya dan SDM dengan nilai signifikan p= 0,030 dan Teknologi Informasi dengan nilai signifikan p= 0,044 dan untuk hasil kualitatif sarana dan prasarana sudah terdapat telekonsultasi. Biaya belum dapat mencukupi sarana dan prasarana telemedicine teknologi informasi membutuhkan pengembangan dan SDM hanya membutuhkan intruksi dari pimpinan. Kesimpulan: Faktor sarana dan prasarana, biaya, teknologi informasi dan sumber daya manusia berhubungan signifikan dengan ketersediaan layanan telemedicine di Rumah Sakit Se-Kabupaten Kuningan 2022. \u0000 \u0000Kata kunci: Telemedicine. Pelayanan Kesehatan.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123273096","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.665
Burhanuddin Basri, Tri Utami, Handayhani Sitorus
Latar Belakang: Rumah sakit khususnya Instalasi gawat darurat mempunyai tujuan agar tercapai pelayanan kesehatan yang optimal pada pasien secara cepat dan tepat serta terpadu dalam penanganan tingkat kegawat daruratan sehingga mampu mencegah resiko kecacatan dan kematian. Response time dihitung sejak pasien datang sampai dilakukan penanganan waktu tanggap yang baik bagi pasien yaitu ≤ 5 menit. Komunikasi terapeutik diterapkan oleh perawat dalam berintraksi dengan pasien untuk meningkatkan rasa saling percaya, dan apabila tidak diterapkan akan menggangu hubungan terapeutik yang berdampak pada ketidakpuasan pasien, komunikasi terapeutik yang baik juga dapat mempercepat kesembuhan bagi pasien. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan respon time dan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Sukabumi Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif analitik dengan jenis pendekatan cross-sectional dengan kuesioner dengan teknik pengumpulan data simple Random Sampling dengan jumlah 97 responden Hasil: Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistik Chi square didapatkan p= 0,000 < α= 0,05 maka Ha di terima, yang berarti ada hubungan respon time dan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Sukabumi. Kesimpulan: terdapat hubungan respon time komunikasi terapeutik perawat dan dengan tingkat kepuasan pasien di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Sukabumi. Saran: : Diharapkan agar Response Time perawat dan komunikasi terapeutik perawat tetap dipertahankan dalam melakukan tindakan pelayanan sehingga tingkat kepuasan pasien lebih baik.
{"title":"Hubungan respon time dan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di IGD Rumah Sakit Sekarwangi","authors":"Burhanuddin Basri, Tri Utami, Handayhani Sitorus","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.665","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.665","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Rumah sakit khususnya Instalasi gawat darurat mempunyai tujuan agar tercapai pelayanan kesehatan yang optimal pada pasien secara cepat dan tepat serta terpadu dalam penanganan tingkat kegawat daruratan sehingga mampu mencegah resiko kecacatan dan kematian. Response time dihitung sejak pasien datang sampai dilakukan penanganan waktu tanggap yang baik bagi pasien yaitu ≤ 5 menit. Komunikasi terapeutik diterapkan oleh perawat dalam berintraksi dengan pasien untuk meningkatkan rasa saling percaya, dan apabila tidak diterapkan akan menggangu hubungan terapeutik yang berdampak pada ketidakpuasan pasien, komunikasi terapeutik yang baik juga dapat mempercepat kesembuhan bagi pasien. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan respon time dan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Sukabumi\u0000Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif analitik dengan jenis pendekatan cross-sectional dengan kuesioner dengan teknik pengumpulan data simple Random Sampling dengan jumlah 97 responden\u0000Hasil: Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistik Chi square didapatkan p= 0,000 < α= 0,05 maka Ha di terima, yang berarti ada hubungan respon time dan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Sukabumi.\u0000Kesimpulan: terdapat hubungan respon time komunikasi terapeutik perawat dan dengan tingkat kepuasan pasien di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Sukabumi.\u0000Saran: : Diharapkan agar Response Time perawat dan komunikasi terapeutik perawat tetap dipertahankan dalam melakukan tindakan pelayanan sehingga tingkat kepuasan pasien lebih baik.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134504536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.731
Laela Anggraeni Husnaeni, A. Susanti
Latar Belakang: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat, akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sekarang ini menjadi salah satu sarana pendukung yang tentunya memiliki peran penting bagi Rumah sakit agar mampu memberikan pelayanan terbaiknya. Metode: Pengukuran Penerimaan Petugas Terhadap Penggunaan SIMRS dilakukan dengan metode TAM (Technology Acceptance Model) . Yang mana penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana sikap pengguna terhadap penggunaan SIMRS menggunakan metode TAM, sehingga presepsi pegawai dapat diketahui. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, yaitu menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data terhadap 30 pegawai RS Hermina Arcamanik. Hasil: Hasil penelitian menunjukan penerimaan pegawai terhadap SIMRS memiliki peran positif pada 3 variabel TAM, yaitu persepsi kemudahan pengguna 86.76%, persepsi kebermanfaatan 86.19%, dan penerimaan teknologi 84.19%. Kesimpulan: Variabel kemudahan pengguna (PEU) yang memiliki nilai persentase 86,76% yang termasuk kedalam kategori sangat setuju sehingga dapat dinyatakan bahwa SIMRS memberikan kemudahan pada pegawai. Variabel kebermanfaatan (POU) dengan nilai persentase 86,19% dapat dinyatakan bahwa pegawai sangat setuju SIMRS berguna dalam pengelolaan manajemen. Pada variabel penerimaan (AOI) yang memiliki nilai persentase 84,19% dapat dinyatakan bahwa pegawai sangat setuju dalam menggunakan SIMRS dan dapat diterima dengan baik. Saran: : Hal ini menunjukan bahwa pengembang SIMRS dapat berfokus untuk meningkatkan pengembangan pada variabel penerimaan aplikasi SIMRS karena nilai variabel persentasenya yang lebih kecil dibanding nilai variabel lainnya.
{"title":"Analisis penerimaan SIMRS menggunakan metode TAM (Technology Acceptance Model) di RS Hermina Arcamanik Bandung","authors":"Laela Anggraeni Husnaeni, A. Susanti","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.731","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.731","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat, akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sekarang ini menjadi salah satu sarana pendukung yang tentunya memiliki peran penting bagi Rumah sakit agar mampu memberikan pelayanan terbaiknya. \u0000Metode: Pengukuran Penerimaan Petugas Terhadap Penggunaan SIMRS dilakukan dengan metode TAM (Technology Acceptance Model) . Yang mana penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana sikap pengguna terhadap penggunaan SIMRS menggunakan metode TAM, sehingga presepsi pegawai dapat diketahui. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, yaitu menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data terhadap 30 pegawai RS Hermina Arcamanik. \u0000Hasil: Hasil penelitian menunjukan penerimaan pegawai terhadap SIMRS memiliki peran positif pada 3 variabel TAM, yaitu persepsi kemudahan pengguna 86.76%, persepsi kebermanfaatan 86.19%, dan penerimaan teknologi 84.19%. \u0000Kesimpulan: Variabel kemudahan pengguna (PEU) yang memiliki nilai persentase 86,76% yang termasuk kedalam kategori sangat setuju sehingga dapat dinyatakan bahwa SIMRS memberikan kemudahan pada pegawai. Variabel kebermanfaatan (POU) dengan nilai persentase 86,19% dapat dinyatakan bahwa pegawai sangat setuju SIMRS berguna dalam pengelolaan manajemen. Pada variabel penerimaan (AOI) yang memiliki nilai persentase 84,19% dapat dinyatakan bahwa pegawai sangat setuju dalam menggunakan SIMRS dan dapat diterima dengan baik. \u0000Saran: : Hal ini menunjukan bahwa pengembang SIMRS dapat berfokus untuk meningkatkan pengembangan pada variabel penerimaan aplikasi SIMRS karena nilai variabel persentasenya yang lebih kecil dibanding nilai variabel lainnya.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129559085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.664
Dyah Utami
Latar Belakang: Remaja merupakan masa peralihan dari anak ke dewasa, dengan berbagai perubahan yang ada. Apabila tidak dikelola dengna baik dapat mengakibatkan munculnya perilaku berisiko pada remaja. Salah satu perilaku berisiko yang muncul adalah perilaku seksual pra nikah yang berdampak bukan hanya pada remaja itu juga pada orang lain, bukan hanya saat ini tetapi juga dampak jangka panjang. Edukasi mengenai kesehatan seksual dan reproduksi menjadi salah satu tindakan pencegahan perilaku beriisko pada remaja tersebut. Pemilihan media video meyang menarik, sederhana dan jelas bermanfaat dalam proses edukasi kesehatan reproduksi siswa SMP.Metode: Pengembangan media edukasi menggunakan rancangan Research & Development dengan ADDIE model yang terdiri dari tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasiHasil: Adanya media edukasi berupa video dengan durasi 1 menit 52 detik dengan materi karakteristik remaja (pubertas), pentingnya kesehatan reproduksi dan cara merawat kesehatan reproduksi. Video tersebut terdiri dari animasi gambar, tulisan dan suara.Kesimpulan: Video edukasi kesehatan reproduksi mampu dijadikan media edukasi yang menarik dan dapat digunakan secara daring ataupun luring
{"title":"PENGEMBANGAN VIDEO KESEHATAN REPRODUKSI SEBAGAI MEDIA EDUKASI SISWA SMP","authors":"Dyah Utami","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.664","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.664","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Remaja merupakan masa peralihan dari anak ke dewasa, dengan berbagai perubahan yang ada. Apabila tidak dikelola dengna baik dapat mengakibatkan munculnya perilaku berisiko pada remaja. Salah satu perilaku berisiko yang muncul adalah perilaku seksual pra nikah yang berdampak bukan hanya pada remaja itu juga pada orang lain, bukan hanya saat ini tetapi juga dampak jangka panjang. Edukasi mengenai kesehatan seksual dan reproduksi menjadi salah satu tindakan pencegahan perilaku beriisko pada remaja tersebut. Pemilihan media video meyang menarik, sederhana dan jelas bermanfaat dalam proses edukasi kesehatan reproduksi siswa SMP.Metode: Pengembangan media edukasi menggunakan rancangan Research & Development dengan ADDIE model yang terdiri dari tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasiHasil: Adanya media edukasi berupa video dengan durasi 1 menit 52 detik dengan materi karakteristik remaja (pubertas), pentingnya kesehatan reproduksi dan cara merawat kesehatan reproduksi. Video tersebut terdiri dari animasi gambar, tulisan dan suara.Kesimpulan: Video edukasi kesehatan reproduksi mampu dijadikan media edukasi yang menarik dan dapat digunakan secara daring ataupun luring","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122355125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.673
Ferraninda Ferraninda, Hendra Kusumajaya, A. Ardiansyah
Hipertiroidisme adalah peningkatan produksi dan sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. Hipertiroidisme adalah keadaan dimana terjadi peningkatan hormon tiroid lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Di UPTD RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno 3 tahun terakhir, yaitu pada tahun 2019 jumlah pasien hipertiroid sebanyak 83 orang, lalu pada tahun 2020 ditemukan peningkatan dengan persentase sebesar 56,77%, kemudian di tahun 2021 persentasi kasus hipertiroid meningkat lagi sebesar 37,86%. Sedangkan untuk tahun 2022 hingga bulan September tahun 2022 kasus hipertiroid di temukan peningkatan 6,9 % kasus pasien hipertiroid. Faktor risiko terbesar adalah faktor genetik, yaitu sebesar 80% sedangkan 20% merupakan faktor lingkungan seperti merokok, kehamilan, stress, dan infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit hipertiroid. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien yang datang berkunjung ke poliklinik penyakit dalam UPTD RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno tahun 2022, dengan jumlah populasi yaitu 309 orang. Sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin, maka diperoleh sample sebanyak 84 responden. Analisis penelitian berdasarkan analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara usia (ρ-value 0,003; POR= 3,875), jenis kelamin (ρ-value 0,017; POR= 2,900), paparan asap rokok (ρ-value 0,002; POR = 4,190) dan tingkat stress (ρ-value 0,016; POR = 2,915) dengan kejadian hipertiroid. Saran dari penelitian ini adalah agar diharapkan kepada dinas kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang faktor risiko terjadinya hipertiroid dan bagaimana pencegahannya.
{"title":"Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Hipertiroid Pada Pasien Poliklinik Penyakit Dalam Di UPTD RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung Tahun 2022","authors":"Ferraninda Ferraninda, Hendra Kusumajaya, A. Ardiansyah","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.673","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.673","url":null,"abstract":"Hipertiroidisme adalah peningkatan produksi dan sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. Hipertiroidisme adalah keadaan dimana terjadi peningkatan hormon tiroid lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Di UPTD RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno 3 tahun terakhir, yaitu pada tahun 2019 jumlah pasien hipertiroid sebanyak 83 orang, lalu pada tahun 2020 ditemukan peningkatan dengan persentase sebesar 56,77%, kemudian di tahun 2021 persentasi kasus hipertiroid meningkat lagi sebesar 37,86%. Sedangkan untuk tahun 2022 hingga bulan September tahun 2022 kasus hipertiroid di temukan peningkatan 6,9 % kasus pasien hipertiroid. Faktor risiko terbesar adalah faktor genetik, yaitu sebesar 80% sedangkan 20% merupakan faktor lingkungan seperti merokok, kehamilan, stress, dan infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit hipertiroid. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien yang datang berkunjung ke poliklinik penyakit dalam UPTD RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno tahun 2022, dengan jumlah populasi yaitu 309 orang. Sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin, maka diperoleh sample sebanyak 84 responden. Analisis penelitian berdasarkan analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara usia (ρ-value 0,003; POR= 3,875), jenis kelamin (ρ-value 0,017; POR= 2,900), paparan asap rokok (ρ-value 0,002; POR = 4,190) dan tingkat stress (ρ-value 0,016; POR = 2,915) dengan kejadian hipertiroid. Saran dari penelitian ini adalah agar diharapkan kepada dinas kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang faktor risiko terjadinya hipertiroid dan bagaimana pencegahannya. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125375745","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}