Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.669
Tri Utami, Burhanuddin Basri
Latar Belakang : Imunisasi merupakan salah satu strategi yang efektif dan efisien dalam meningkatkan derajat kesehatan nasional dengan mencegah enam penyakit mematikan, yaitu : tuberculosis, dipteri, pertusis, campak, tetanus dan polio. Upaya mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas pada anak salah satunya dengan pemberian imunisasi. Beberapa alasan bayi tidak mendapatkan imunisasi lengkap yaitu karena alasan informasi, motivasi dan situasi. Alasan informasi berupa kurangnya pengetahuan ibu tentang kebutuhan, kelengkapan dan jadwal imunisasi, ketakutan akan imunisasi dan adanya persepsi salah yang beredar di masyarakat tentang imunisasi. Tujuan Penelitian : mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan perilaku pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Sukabumi.Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan jenis pendekatan cross-sectional. Subyek penelitian ini sebanyak 81 responden sesuai degan kriteria inklusi dan criteria ekslusi. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian :Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji chi-square terhadap 81 responden diperoleh nilai p value = 0,000 dimana nilai p lebih kecil dari α = 0.05. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan perilaku pemberian imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas sukabumi.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKABUMI","authors":"Tri Utami, Burhanuddin Basri","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.669","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.669","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Imunisasi merupakan salah satu strategi yang efektif dan efisien dalam meningkatkan derajat kesehatan nasional dengan mencegah enam penyakit mematikan, yaitu : tuberculosis, dipteri, pertusis, campak, tetanus dan polio. Upaya mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas pada anak salah satunya dengan pemberian imunisasi. Beberapa alasan bayi tidak mendapatkan imunisasi lengkap yaitu karena alasan informasi, motivasi dan situasi. Alasan informasi berupa kurangnya pengetahuan ibu tentang kebutuhan, kelengkapan dan jadwal imunisasi, ketakutan akan imunisasi dan adanya persepsi salah yang beredar di masyarakat tentang imunisasi. Tujuan Penelitian : mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan perilaku pemberian imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Sukabumi.Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan jenis pendekatan cross-sectional. Subyek penelitian ini sebanyak 81 responden sesuai degan kriteria inklusi dan criteria ekslusi. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian :Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji chi-square terhadap 81 responden diperoleh nilai p value = 0,000 dimana nilai p lebih kecil dari α = 0.05. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan perilaku pemberian imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas sukabumi.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"142 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123399280","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.735
Sri Idayani, Nivia Putri
Cacingan merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Jenis cacing Soil Transmitted Helminth (STH) yang sering menginfeksi adalah Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), Necator americanus dan Ancylostoma duodenale (cacing tambang) yang disebabkan karena kebiasaan dan perilaku tidak bersih misalnya tidak mencuci tangan sebelum makan, kuku tangan panjang dan tidak pernah memakai alas kaki jika sedang melakukan aktivitas. Salah satu tempat yang memungkinkan adanya penularan penyakit dari hewan ke manusia adalah tempat penitipan hewan. Di tempat penitipan hewan, hewan peliharaan di rawat oleh kennel girl/ kennel boy (pegawai yang khusus menangani berbagai kebutuhan hewan peliharaan dan menjaga kebersihan kandang). Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) pada kuku pekerja tampat penitipan hewan di Kota Denpasar. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan mengidentifikasi telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH) pada kuku dan wawancara menggunakan kuesioner tentang personal hygiene. Sampel kuku terdiri dari 30 sampel untuk pemeriksaan telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH). Hasil dari penelitian ini tidak ada pekerja tempat penitipan hewan yang terinfeksi telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH). Pekerja tempat penitipan hewan lebih meningkatkan kesadaran menjaga personal hygiene dan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja sehingga bisa mencegah infeksi kecacingan. Selain itu pihak pelayanan kesehatan setempat perlu memberikan edukasi tentang bahaya, penularan dan pencegahan tentang kecacingan dan memberikan obat cacing untuk pencegahan. Kata Kunci: Kuku, Soil Transmitted Helminths, Pekerja Tempat Penitipan Hewan
{"title":"IDENTIFIKASI KEBERADAAN TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH PADA KUKU PEKERJA TEMPAT PENITIPAN HEWAN DI KOTA DENPASAR","authors":"Sri Idayani, Nivia Putri","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.735","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.735","url":null,"abstract":"Cacingan merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Jenis cacing Soil Transmitted Helminth (STH) yang sering menginfeksi adalah Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), Necator americanus dan Ancylostoma duodenale (cacing tambang) yang disebabkan karena kebiasaan dan perilaku tidak bersih misalnya tidak mencuci tangan sebelum makan, kuku tangan panjang dan tidak pernah memakai alas kaki jika sedang melakukan aktivitas. Salah satu tempat yang memungkinkan adanya penularan penyakit dari hewan ke manusia adalah tempat penitipan hewan. Di tempat penitipan hewan, hewan peliharaan di rawat oleh kennel girl/ kennel boy (pegawai yang khusus menangani berbagai kebutuhan hewan peliharaan dan menjaga kebersihan kandang). Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) pada kuku pekerja tampat penitipan hewan di Kota Denpasar. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan mengidentifikasi telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH) pada kuku dan wawancara menggunakan kuesioner tentang personal hygiene. Sampel kuku terdiri dari 30 sampel untuk pemeriksaan telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH). Hasil dari penelitian ini tidak ada pekerja tempat penitipan hewan yang terinfeksi telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH). Pekerja tempat penitipan hewan lebih meningkatkan kesadaran menjaga personal hygiene dan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja sehingga bisa mencegah infeksi kecacingan. Selain itu pihak pelayanan kesehatan setempat perlu memberikan edukasi tentang bahaya, penularan dan pencegahan tentang kecacingan dan memberikan obat cacing untuk pencegahan. \u0000 \u0000Kata Kunci: Kuku, Soil Transmitted Helminths, Pekerja Tempat Penitipan Hewan","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128827453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.724
Fera Riswidautami Herwandar, Merissa Laora Heryanto, Sri Ratna Juita
Latar Belakang: Kasus anemia pada remaja putri di Indonesia berjumlah 25,5% dari 462 remaja. Kejadian anemia pada remaja meningkat signifikan dari Riskesdas 2013 sebesar 18,4% menjadi 32% pada Riskesdas 2018 dengan proporsi usia tertinggi dialami pada kelompok usia 15-24 tahun. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 10 remaja putri yang sudah menstruasi di Pondok Pesantren Nurul Iman terdapat 3 orang yang kadar Hbnya tidak normal dan mengalami siklus menstruasi lama. Tujuan dari penelitian ini Untuk menganalisis hubungan kadar hemoglobin dengan siklus menstruasi pada remaja putri Madrasah Aliyah Swasta di Pesantren Nurul Iman Metode: Desain penelitian adalah cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 84 responden yang diambil secara stratified random sampling. Data yang diteliti adalah kadar hemoglobin yang diukur menggunakan alat Hb elektrik dan siklus menstruasi responden yang diminta menggunakan lembar checklist. Analisis statistik yang digunakan adalah chi-square. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian menggunakan lembar yang diisi oleh responden. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan 11 responden (13,1%) mengalami anemia, dan 11 responden (13,1%) mengalami siklus menstruasi tidak normal, sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan 11 responden mengalami anemia yang semuanya mengalami siklus menstruasi tidak normal. dan dari 73 responden yang tidak mengalami anemia semuanya memiliki siklus menstruasi yang normal, dengan p-value 0,001. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin remaja putri MAS dengan siklus menstruasi remaja putri MAS di Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Sukamananh Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2022. Saran: Diharapkan remaja putri selalu meningkatkan pengetahuannya tentang cara hidup bersih dan sehat untuk menjaga keseimbangan kadar hemoglobin setiap bulan dan memiliki siklus menstruasi yang normal.
{"title":"Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Siklus Mensruasi pada Remaja Putri","authors":"Fera Riswidautami Herwandar, Merissa Laora Heryanto, Sri Ratna Juita","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.724","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.724","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kasus anemia pada remaja putri di Indonesia berjumlah 25,5% dari 462 remaja. Kejadian anemia pada remaja meningkat signifikan dari Riskesdas 2013 sebesar 18,4% menjadi 32% pada Riskesdas 2018 dengan proporsi usia tertinggi dialami pada kelompok usia 15-24 tahun. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 10 remaja putri yang sudah menstruasi di Pondok Pesantren Nurul Iman terdapat 3 orang yang kadar Hbnya tidak normal dan mengalami siklus menstruasi lama. Tujuan dari penelitian ini Untuk menganalisis hubungan kadar hemoglobin dengan siklus menstruasi pada remaja putri Madrasah Aliyah Swasta di Pesantren Nurul Iman \u0000Metode: Desain penelitian adalah cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 84 responden yang diambil secara stratified random sampling. Data yang diteliti adalah kadar hemoglobin yang diukur menggunakan alat Hb elektrik dan siklus menstruasi responden yang diminta menggunakan lembar checklist. Analisis statistik yang digunakan adalah chi-square. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian menggunakan lembar yang diisi oleh responden. \u0000Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan 11 responden (13,1%) mengalami anemia, dan 11 responden (13,1%) mengalami siklus menstruasi tidak normal, sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan 11 responden mengalami anemia yang semuanya mengalami siklus menstruasi tidak normal. dan dari 73 responden yang tidak mengalami anemia semuanya memiliki siklus menstruasi yang normal, dengan p-value 0,001. \u0000Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin remaja putri MAS dengan siklus menstruasi remaja putri MAS di Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Sukamananh Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2022. \u0000Saran: Diharapkan remaja putri selalu meningkatkan pengetahuannya tentang cara hidup bersih dan sehat untuk menjaga keseimbangan kadar hemoglobin setiap bulan dan memiliki siklus menstruasi yang normal.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"233 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115807214","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.687
Nur Khasanah, Anita Liliana, S. Azizah
Latar Belakang: Peningkatan hormon estrogen, progesterone, adrenalin dan kortisol pada ibu hamil menyebabkan ketidakseimbangan tubuh yang memunculkan ketegangan fisik, emosi, gelisah, penurunan konsentrasi dan kecemasan. Kecemasan pada ibu hamil yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi kehamilan dan persalinan, terjadinya kelainan premature, BBLR, asfiksia dan kematian bayi. Pengobatan terapi non farmakologi seperti terapi hidroson dapat dilakukan pada ibu hamil karena dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil. Metode: Desain penelitian adalah quasi-experimental dengan rancangan one groups pretest-posttest design, dengan subyek penelitian 25 responden ibu hamil trimester I dan ibu hamil trimester III. Analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi, lalu dilakukan uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk dan analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon Hasil: Hasil distribusi frekuensi didapatkan bahwa 25 responden ibu trimester I sebanyak 9 orang dan trimester III sebanyak 16 orang. Sebelum dilakukannya terapi hidroson kecemasan paling banyak pada kategori kecemasan sedang dan setelah intervensi sebagian besar dalam kategori normal. nilai p-value <.001 Kesimpulan: Terapi Hidroson efektif terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil di PMB Tutik Purwani. Saran: : Diharapkan semua Yankes dan ibu Hamil menerapkan terapi komplementer dalam penanganan masalah kecemasan selama kehamilan
{"title":"EFEKTIFITAS TERAPI HIDROSON TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN IBU HAMIL DI PMB TUTIK PURWANI SLEMAN YOGYAKARTA","authors":"Nur Khasanah, Anita Liliana, S. Azizah","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.687","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.687","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Peningkatan hormon estrogen, progesterone, adrenalin dan kortisol pada ibu hamil menyebabkan ketidakseimbangan tubuh yang memunculkan ketegangan fisik, emosi, gelisah, penurunan konsentrasi dan kecemasan. Kecemasan pada ibu hamil yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi kehamilan dan persalinan, terjadinya kelainan premature, BBLR, asfiksia dan kematian bayi. Pengobatan terapi non farmakologi seperti terapi hidroson dapat dilakukan pada ibu hamil karena dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil. \u0000Metode: Desain penelitian adalah quasi-experimental dengan rancangan one groups pretest-posttest design, dengan subyek penelitian 25 responden ibu hamil trimester I dan ibu hamil trimester III. Analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi, lalu dilakukan uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk dan analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon \u0000Hasil: Hasil distribusi frekuensi didapatkan bahwa 25 responden ibu trimester I sebanyak 9 orang dan trimester III sebanyak 16 orang. Sebelum dilakukannya terapi hidroson kecemasan paling banyak pada kategori kecemasan sedang dan setelah intervensi sebagian besar dalam kategori normal. nilai p-value <.001 \u0000Kesimpulan: Terapi Hidroson efektif terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil di PMB Tutik Purwani. \u0000Saran: : Diharapkan semua Yankes dan ibu Hamil menerapkan terapi komplementer dalam penanganan masalah kecemasan selama kehamilan","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131299683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.715
Fara Zaqiah, Dien Gusta Anggraini Nursal, Aladin Aladin
Latar Belakang: Konseling pranikah merupakan edukasi kesehatan reproduksi untuk catin. Berdasarkan studi pendahuluan di Kota Payakumbuh, kualitas edukasi kesehatan reproduksi pada konseling pranikah masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisis kepuasan catin terhadap pelaksanaan edukasi kesehatan reproduksi pada konseling pranikah di Puskesmas Lampasi tahun 2020. Metode: Total sampel penelitian kuantitatif 53 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner servqual yang dimodifikasi. Penelitian kualitatif dilakukan dengan indepth interview dan FGD. Hasil: Berdasarkan 22 pertanyaan kuesioner servqual, terdapat 11 pertanyaan yang mendapat nilai kurang puas atau tidak puas dari catin. Berdasarkan penilaian gap, terdapat gap antara harapan dan persepsi pada semua pertanyaan kuesioner servqual. Pelaksanaan edukasi kesehatan reproduksi di Puskesmas Lampasi memiliki kekurangan berupa belum ada kebijakan ditingkat kota/ puskesmas, standar kompetensi dan pelatihan untuk SDM pelaksana belum ada, belum ada SOP dan standarisasi pelayanan, belum ada evaluasi untuk catin setelah kegiatan dilakukan. Kesimpulan: Terdapat penilaian kurang puas/ tidak puas pada dimensi pelayanan tangible, reliability, assurance, dan empathy. Kekurangan dalam pelaksanaan edukasi kesehatan reproduksi di Puskesmas Lampasi yaitu dari unsur kebijakan, SDM, SOP dan evaluasi pelayanan. Saran: : Dinas Kesehatan Kota bersama Puskesmas menyusun kebijakan tentang SOP, kriteria narasumber dan persyaratan mengikuti edukasi kesehatan reproduksi untuk calon pengantin. Puskesmas membuat SOP tentang prosedur, jangka waktu pelaksanaan kegiatan pelaksanaan serta metode evaluasi kegiatan edukasi kesehatan reproduksi untuk calon pengantin Kata Kunci : Konseling, KIE, kespro, catin, analisis kepuasan
{"title":"ANALISIS KEPUASAN CATIN TERHADAP PELAKSANAAN EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI PADA KONSELING PRANIKAH DI PUSKESMAS LAMPASI","authors":"Fara Zaqiah, Dien Gusta Anggraini Nursal, Aladin Aladin","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.715","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.715","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Konseling pranikah merupakan edukasi kesehatan reproduksi untuk catin. Berdasarkan studi pendahuluan di Kota Payakumbuh, kualitas edukasi kesehatan reproduksi pada konseling pranikah masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisis kepuasan catin terhadap pelaksanaan edukasi kesehatan reproduksi pada konseling pranikah di Puskesmas Lampasi tahun 2020. \u0000Metode: Total sampel penelitian kuantitatif 53 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner servqual yang dimodifikasi. Penelitian kualitatif dilakukan dengan indepth interview dan FGD. \u0000Hasil: Berdasarkan 22 pertanyaan kuesioner servqual, terdapat 11 pertanyaan yang mendapat nilai kurang puas atau tidak puas dari catin. Berdasarkan penilaian gap, terdapat gap antara harapan dan persepsi pada semua pertanyaan kuesioner servqual. Pelaksanaan edukasi kesehatan reproduksi di Puskesmas Lampasi memiliki kekurangan berupa belum ada kebijakan ditingkat kota/ puskesmas, standar kompetensi dan pelatihan untuk SDM pelaksana belum ada, belum ada SOP dan standarisasi pelayanan, belum ada evaluasi untuk catin setelah kegiatan dilakukan. \u0000Kesimpulan: Terdapat penilaian kurang puas/ tidak puas pada dimensi pelayanan tangible, reliability, assurance, dan empathy. Kekurangan dalam pelaksanaan edukasi kesehatan reproduksi di Puskesmas Lampasi yaitu dari unsur kebijakan, SDM, SOP dan evaluasi pelayanan. \u0000Saran: : Dinas Kesehatan Kota bersama Puskesmas menyusun kebijakan tentang SOP, kriteria narasumber dan persyaratan mengikuti edukasi kesehatan reproduksi untuk calon pengantin. Puskesmas membuat SOP tentang prosedur, jangka waktu pelaksanaan kegiatan pelaksanaan serta metode evaluasi kegiatan edukasi kesehatan reproduksi untuk calon pengantin \u0000Kata Kunci : Konseling, KIE, kespro, catin, analisis kepuasan \u0000 ","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125644697","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.711
Aria Pranatha, Moch. Didik Nugraha
Latar Belakang: Standar praktik keperawatan profesional merupakan pedoman bagi perawat di Indonesia dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keberagaman dalam penegakan diagnosis keperawatan yang digunakan di rumah sakit dan belum adanya standarisasi menjadi sebuah permasalahan yang klasik di pelayanan keperawatan dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada klien Metode: Quasi experiment dengan desain non equivalent pretest-postest without control group. Desain ini bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya hubungan sebab akibat yang muncul setelah diberikan perlakuan pada suatu variable. Populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Juanda Kuningan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Berdasarkan uji normalitas data terdistribusi secara normal, maka analisis yang digunakan uji t test berpasangan. Hasil: Hasil uji statistic dengan menggunakan uji t test diperoleh p value = 0,020 < p (0,05) artinya terdapat perbedaan rerata kualitas pengisisan dokumentasi keperawatan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Juanda Kuningan sebelum dan sesudah penerapan Standard Nursing Language Berbasis Berbasis SDKI, SLKI dan SIKI di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Juanda Kuningan. Kesimpulan: Hasil uji statistic dengan menggunakan uji t test diperoleh p value = 0,020 < p (0,05) artinya terdapat pengaruh terhadap kualitas pengisisan dokumentasi keperawatan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Juanda Kuningan setelah dilakukan intervensi berupa penerapan Standard Nursing Language Berbasis Berbasis SDKI, SLKI dan SIKI. Saran: : Untuk terwujudnya pengisian dokumentasi asuhan keperawtaan berbasis SDKI, SLKI dan SIKI secara berkualitas maka diperlukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pengisian dokumentasi tersebut. Begitupula dibuat panduan atau pedoman standar asuhan keperawatan sehingga memberikan kemudahan bagi perawat dalam penulisan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh PPNI.
背景:职业护理实践标准是印尼护士使用护理过程方法进行护理护理的指导方针。医院中使用的护士诊断和标准化的标准化正在成为护理服务的一个经典问题,为客户提供护理护理护理服务的方法:一个由非equivalent prest -postest - without control group设计的Quasi实验。该设计的目的是研究在处理可变后可能出现的因果关系。本研究规定的人口是因使用总抽样技术而住院病房的所有护士。根据正常分布数据的公正性测试,t测试成对使用的分析。结果:statistic用t测试测试测试获得的p value = 0.020 < p(0。05),这意味着我们有平均pengisisan质量差异文件安装在盛大住院护理前后的黄铜应用基于基于的标准护理Language SDKI SLKI,盛大在住院设施SIKI黄铜。结论:通过t测试检测获得的统计结果p值= 0.020 < p(0.05),这意味着在医院Juanda hospital采用SDKI、SLKI和SIKI标准护理语言的干预措施后,对护士文件的质量产生了影响。建议:为建立基于SDKI、SLKI和SIKI的wdan处女培养文献,需要定期监督和评估提交该文件。同样的护理护理标准指导也使护士能够按照PPNI规定的标准来书写护理护理。
{"title":"PENGARUH PENERAPAN STANDARD NURSING LANGUAGE BERBASIS SDKI, SLKI, SIKI TERHADAP KUALITAS PENGISIAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT JUANDA KUNINGAN","authors":"Aria Pranatha, Moch. Didik Nugraha","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.711","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.711","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Standar praktik keperawatan profesional merupakan pedoman bagi perawat di Indonesia dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keberagaman dalam penegakan diagnosis keperawatan yang digunakan di rumah sakit dan belum adanya standarisasi menjadi sebuah permasalahan yang klasik di pelayanan keperawatan dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada klien \u0000Metode: Quasi experiment dengan desain non equivalent pretest-postest without control group. Desain ini bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya hubungan sebab akibat yang muncul setelah diberikan perlakuan pada suatu variable. Populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Juanda Kuningan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Berdasarkan uji normalitas data terdistribusi secara normal, maka analisis yang digunakan uji t test berpasangan. \u0000Hasil: Hasil uji statistic dengan menggunakan uji t test diperoleh p value = 0,020 < p (0,05) artinya terdapat perbedaan rerata kualitas pengisisan dokumentasi keperawatan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Juanda Kuningan sebelum dan sesudah penerapan Standard Nursing Language Berbasis Berbasis SDKI, SLKI dan SIKI di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Juanda Kuningan. \u0000Kesimpulan: \u0000Hasil uji statistic dengan menggunakan uji t test diperoleh p value = 0,020 < p (0,05) artinya terdapat pengaruh terhadap kualitas pengisisan dokumentasi keperawatan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Juanda Kuningan setelah dilakukan intervensi berupa penerapan Standard Nursing Language Berbasis Berbasis SDKI, SLKI dan SIKI. \u0000Saran: : Untuk terwujudnya pengisian dokumentasi asuhan keperawtaan berbasis SDKI, SLKI dan SIKI secara berkualitas maka diperlukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pengisian dokumentasi tersebut. Begitupula dibuat panduan atau pedoman standar asuhan keperawatan sehingga memberikan kemudahan bagi perawat dalam penulisan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh PPNI.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"161 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123419234","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.619
Lela Kania Rahsa Puji, Nur Hasanah, N. Ismaya, Anisha Delianah
Latar belakang : Abortus Imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, saat hasil konsepsi masih dalam uterus tanpa adanya dilatasi serviks. Abortus yang sedang mengancam atau berlangsung, seringkali membuat banyak wanita mengalami stres karena tidak mengetahui hal yang akan terjadi. Janin dalam Abortus Imminens masih dapat dipertahankan (pada 95% kasus) dengan istirahat total atau tirah baring dan 5% kasus kehamilan menjadi lebih singkat dan bayi lahir prematur. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kejadian Abortus Imminens di RSIA Putra Dalima BSD Tahun 2019. Metode : Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain kasus dan pengumpulan data diperoleh dari rekam medik rumah sakit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dirawat sebanyak 95 pasien ibu hamil dengan 41 kasus yang mengalami Abortus Imminens dan sebanyak 54 ibu hamil yang tidak mengalami Abortus Imminens. Hasil : Hasil penelitian menjukan bahwa kejadian Abortus Imminens di Rumah Sakit Ibu dan Anak Putra Dalima sebanyak 41 kasus (43%). Usia ibu, usia kehamilan, paritas, dan riwayat keguguran sebelumnya berpengaruh terhadap kejadian Abortus Imminens. Faktor penyebab yang paling dominan adalah usia ibu dan usia kehamilan. Dengan faktor-faktor tersebut kejadian Abortus Imminens dapat mengkonsumsi obat Allystrenol, Isoxsuprine, Asam Folat sesuai dengan petunjuk dokter.
{"title":"KARAKTERISTIK FAKTOR PENYEBAB ABORTUS IMMINENS DI RSIA IBU DAN ANAK PUTRA DALIMA KOTA TANGERANG SELATAN","authors":"Lela Kania Rahsa Puji, Nur Hasanah, N. Ismaya, Anisha Delianah","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.619","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.619","url":null,"abstract":"Latar belakang : Abortus Imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, saat hasil konsepsi masih dalam uterus tanpa adanya dilatasi serviks. Abortus yang sedang mengancam atau berlangsung, seringkali membuat banyak wanita mengalami stres karena tidak mengetahui hal yang akan terjadi. Janin dalam Abortus Imminens masih dapat dipertahankan (pada 95% kasus) dengan istirahat total atau tirah baring dan 5% kasus kehamilan menjadi lebih singkat dan bayi lahir prematur. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kejadian Abortus Imminens di RSIA Putra Dalima BSD Tahun 2019. Metode : Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain kasus dan pengumpulan data diperoleh dari rekam medik rumah sakit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dirawat sebanyak 95 pasien ibu hamil dengan 41 kasus yang mengalami Abortus Imminens dan sebanyak 54 ibu hamil yang tidak mengalami Abortus Imminens. Hasil : Hasil penelitian menjukan bahwa kejadian Abortus Imminens di Rumah Sakit Ibu dan Anak Putra Dalima sebanyak 41 kasus (43%). Usia ibu, usia kehamilan, paritas, dan riwayat keguguran sebelumnya berpengaruh terhadap kejadian Abortus Imminens. Faktor penyebab yang paling dominan adalah usia ibu dan usia kehamilan. Dengan faktor-faktor tersebut kejadian Abortus Imminens dapat mengkonsumsi obat Allystrenol, Isoxsuprine, Asam Folat sesuai dengan petunjuk dokter.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128579417","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.702
Indah Kurniawati, Ahmad Ahyan
Latar Belakang: Covid-19 merupakan ancaman terbaru terhadap kesehatan global yang menyerang pernapasan dan menjadi pandemic secara global. Penerapan protokol kesehatan Covid-19 sangat diperlukan agar terhindar dari bahaya Covid-19. Perilaku cuci tangan merupakan faktor yang sangat penting dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 karena di tangan lah banyak mikroorganisme berkembang biak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang protokol kesehatan Covid-19 dengan perilaku cuci tangan pada anak usia sekolah di SDN Cilangkap 01 Jakarta Timur. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 213 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Hasil: Hasil analisis data bivariat menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (p-value = 0,05 diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang protokol kesehatan Covid-19 dengan perilaku cuci tangan pada anak usia sekolah di SDN Cilangkap 01 Jakarta Timur dengan p-value = 0,006 (<0,05). Kesimpulan: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan orang tua terkait protocol kesehatan covid-19 memiliki hubungan dengan perilaku cuci tangan pada anak usia sekolah. Saran: : diperlukan adanya peran orang tua secara maksimal dan pengetahuan yang baik untuk dapat meningkatkan perilaku cuci tangan pada anak.
{"title":"Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Protokol Kesehatan Covid-19 Dengan Perilaku Cuci Tangan Pada Anak Usia Sekolah","authors":"Indah Kurniawati, Ahmad Ahyan","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.702","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.702","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Covid-19 merupakan ancaman terbaru terhadap kesehatan global yang menyerang pernapasan dan menjadi pandemic secara global. Penerapan protokol kesehatan Covid-19 sangat diperlukan agar terhindar dari bahaya Covid-19. Perilaku cuci tangan merupakan faktor yang sangat penting dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 karena di tangan lah banyak mikroorganisme berkembang biak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang protokol kesehatan Covid-19 dengan perilaku cuci tangan pada anak usia sekolah di SDN Cilangkap 01 Jakarta Timur. \u0000Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 213 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. \u0000Hasil: Hasil analisis data bivariat menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (p-value = 0,05 diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang protokol kesehatan Covid-19 dengan perilaku cuci tangan pada anak usia sekolah di SDN Cilangkap 01 Jakarta Timur dengan p-value = 0,006 (<0,05). \u0000Kesimpulan: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan orang tua terkait protocol kesehatan covid-19 memiliki hubungan dengan perilaku cuci tangan pada anak usia sekolah. \u0000Saran: : diperlukan adanya peran orang tua secara maksimal dan pengetahuan yang baik untuk dapat meningkatkan perilaku cuci tangan pada anak. \u0000 ","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126146095","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.700
Rudi Kusnadi, A. Y. S. Hamid, Herni Susanti, Giur Hargiana
Latar Belakang: Penyakit kronis merupakan masalah kesehatan serius yang memerlukan penanganan jangka Panjang. Hal ini terjadi karena faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku jangka panjang yang dapat menimbulkan masalah fisik dan psikologis bagi penderita dan keluarganya (caregiver). Metode: Artikel ini menggunakan desain penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Psikoedukasi keluarga diterapkan pada penelitian ini sebanyak 6 sesi dalam waktu 4 minggu. Hasil: Perawat menilai beban keluarga menggunakan kuesionerBurden Assessment Schedule (BAS) sebelum dan sesudah melakukan psikoedukasi keluarga selama 6 sesi. Hasilnya menunjukkan setelah dilakukan intervensi terjadi penurunan skor BAS dari 37 menjadi 31. Kesimpulan: Psikoedukasi keluarga dapat mengurangi beban perawatan yang dialami keluarga sehingga keluarga dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi, mengelola stress dan berbagi peran dalam merawat pasien khususnya dalam keluarga budaya sunda. Saran: Psikoedukasi keluarga dengan pendekatan aspek budaya yang spesifik dapat menjadi salah satu intervensi perawat dalam memberdayakan anggota keluarga sebagai upaya peningkatan pengobatan pada pasien penyakit kronis agar menjadi lebih efektif.
{"title":"Studi Kasus: Psikoedukasi Keluarga Untuk Mengurangi Beban Perawatan Pada Keluarga Pasien Penyakit Kronik Dengan Latar Belakang Budaya Sunda","authors":"Rudi Kusnadi, A. Y. S. Hamid, Herni Susanti, Giur Hargiana","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.700","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.700","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penyakit kronis merupakan masalah kesehatan serius yang memerlukan penanganan jangka Panjang. Hal ini terjadi karena faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku jangka panjang yang dapat menimbulkan masalah fisik dan psikologis bagi penderita dan keluarganya (caregiver). \u0000Metode: Artikel ini menggunakan desain penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Psikoedukasi keluarga diterapkan pada penelitian ini sebanyak 6 sesi dalam waktu 4 minggu. \u0000Hasil: Perawat menilai beban keluarga menggunakan kuesionerBurden Assessment Schedule (BAS) sebelum dan sesudah melakukan psikoedukasi keluarga selama 6 sesi. Hasilnya menunjukkan setelah dilakukan intervensi terjadi penurunan skor BAS dari 37 menjadi 31. \u0000Kesimpulan: Psikoedukasi keluarga dapat mengurangi beban perawatan yang dialami keluarga sehingga keluarga dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi, mengelola stress dan berbagi peran dalam merawat pasien khususnya dalam keluarga budaya sunda. \u0000Saran: Psikoedukasi keluarga dengan pendekatan aspek budaya yang spesifik dapat menjadi salah satu intervensi perawat dalam memberdayakan anggota keluarga sebagai upaya peningkatan pengobatan pada pasien penyakit kronis agar menjadi lebih efektif.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131436055","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.699
Rosa Susanti, Zakiyah Mujahidah
Latar Belakang: Periode yang kritis merupakan perubahan yang terjadi dari masa kanak-kanan ke masa dewasa dan eksplorasi berkaitan dengan seksual dan romantisme dimulai. Indeks pembangunan manusia merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan suatu bangsa. Kualitas masyarakat yang sehat dan sejahtera merupakan keberhasilan suatu bangsa. sehingga diperlukannya upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang nantinya akan menentukan derajat keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia. Selain mengenai kesehatan reproduksi sektor lain terpenting dalam mewujudkan kesehatan secara menyeluruh adalah kesehatan mental. Metode: Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi dan kesehatan mental terhadap sikap remaja dalam meningkatkan kesadaran hidup bersih dan sehat. Responden pada penelitian ini adalah Mahasiswa Keperawatan dan Kebidanan Universitas MH. Thamrin. Penelitian ini berlangsung selama 1 (satu) bulan. Data Pada penelitian yang digunakan adalah data primer, sedangkan teknik analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat (Uji Chi Square). Hasil: Pada penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dan kesehatan mental terhadap sikap remaja dalam meningkatkan kesadaran hidup bersih dan sehat. Saran: Dari penelitian ini diperlukan penyuluhan terkait kesehatan reproduksi dan mental terhadap peningkatan kesadaran hidup bersih dan sehat.
{"title":"Hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi dan kesehatan mental terhadap sikap remaja dalam meningkatkan kesadaran hidup bersih dan sehat","authors":"Rosa Susanti, Zakiyah Mujahidah","doi":"10.34305/jikbh.v14i01.699","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.699","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Periode yang kritis merupakan perubahan yang terjadi dari masa kanak-kanan ke masa dewasa dan eksplorasi berkaitan dengan seksual dan romantisme dimulai. Indeks pembangunan manusia merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan suatu bangsa. Kualitas masyarakat yang sehat dan sejahtera merupakan keberhasilan suatu bangsa. sehingga diperlukannya upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang nantinya akan menentukan derajat keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia. Selain mengenai kesehatan reproduksi sektor lain terpenting dalam mewujudkan kesehatan secara menyeluruh adalah kesehatan mental.\u0000Metode: Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi dan kesehatan mental terhadap sikap remaja dalam meningkatkan kesadaran hidup bersih dan sehat. Responden pada penelitian ini adalah Mahasiswa Keperawatan dan Kebidanan Universitas MH. Thamrin. Penelitian ini berlangsung selama 1 (satu) bulan. Data Pada penelitian yang digunakan adalah data primer, sedangkan teknik analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat (Uji Chi Square).\u0000Hasil: Pada penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dan kesehatan mental terhadap sikap remaja dalam meningkatkan kesadaran hidup bersih dan sehat.\u0000Saran: Dari penelitian ini diperlukan penyuluhan terkait kesehatan reproduksi dan mental terhadap peningkatan kesadaran hidup bersih dan sehat.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130400445","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}