Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1029
Chesharia Risqy Hafanda, Rosyidah Alfitri, Raden Maria Veronika Widiatrilupi
Latar Belakang: Rupture Perineum adalah robekan yang terjadi baik disengaja (episiotomy) maupun tidak disengaja pada saat persalinan. Kunyit meningkatkan penyembuhan luka dalam beberapa tahap. Kunyit banyak mengandung senyawa kurkumin yang mendorong re – epitelisasi,poliferasi sel,dan sintesis kolagen. Asam jawa sendiri memiliki sifat antibakteri,antiinflamasi,analgesic, dan antioksidan.Metode: Jenis pra-eksperimen dengan intact-group comparison. Variabel dengan dua kelompok, meliputi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan Purpose Sampling dan sampel sebagian ibu nifas yang mengalami luka perineum derajat 2 yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak “32”. Alat ukur penilaian luka perineum menggunakan REEDA. Uji statistik menggunakan Uji Mann-Whitney.Hasil: Hasil uji Statistic Mann- Whitney diketahui Asymp. Sig. (2- tailed) / p.value bernilai 0,000. Karena nilai 0,000 dari 0,05 artinya terdapat perbedaan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Maka Ho ditolak dan Ha diterima.Kesimpulan: Terdapat Pengaruh Kunyit Asam Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Derajat 2 Pada Ibu Postpartum Hari Ke – 1 di PMB Eny Islamiyati dan PMB Yuli Maulitasari Kab. Malang.
{"title":"Pengaruh kunyit asam terhadap penyembuhan luka perineum derajat 2 pada ibu post partum hari ke – 1 di Gondanglegi Kabupaten Malang","authors":"Chesharia Risqy Hafanda, Rosyidah Alfitri, Raden Maria Veronika Widiatrilupi","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1029","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1029","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Rupture Perineum adalah robekan yang terjadi baik disengaja (episiotomy) maupun tidak disengaja pada saat persalinan. Kunyit meningkatkan penyembuhan luka dalam beberapa tahap. Kunyit banyak mengandung senyawa kurkumin yang mendorong re – epitelisasi,poliferasi sel,dan sintesis kolagen. Asam jawa sendiri memiliki sifat antibakteri,antiinflamasi,analgesic, dan antioksidan.Metode: Jenis pra-eksperimen dengan intact-group comparison. Variabel dengan dua kelompok, meliputi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan Purpose Sampling dan sampel sebagian ibu nifas yang mengalami luka perineum derajat 2 yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak “32”. Alat ukur penilaian luka perineum menggunakan REEDA. Uji statistik menggunakan Uji Mann-Whitney.Hasil: Hasil uji Statistic Mann- Whitney diketahui Asymp. Sig. (2- tailed) / p.value bernilai 0,000. Karena nilai 0,000 dari 0,05 artinya terdapat perbedaan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Maka Ho ditolak dan Ha diterima.Kesimpulan: Terdapat Pengaruh Kunyit Asam Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Derajat 2 Pada Ibu Postpartum Hari Ke – 1 di PMB Eny Islamiyati dan PMB Yuli Maulitasari Kab. Malang.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141373497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1022
Rosa Susanti, Okta Zenita Siti Fatimah
Latar Belakang: Jumlah remaja berusia 10 sampai 24 tahun mencapai 65 juta jiwa atau setara dengan 30% total penduduk di indonesia. Di Indonesia, sekitar 15 hingga 20% remaja usia sekolah pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah. Terdapat 15 juta remaja perempuan berusia antara 15 dan 19 tahun melahirkan setiap tahunnya. Pada bulan Juni 2006, terdapat 6.332 kasus di Indonesia, dengan 78,8% kasus baru dilaporkan terjadi pada kelompok usia 15-29 tahun. Di Indonesia diperkiranya terdapat sekitar 270.000 pekerja seks, lebih dari 60% di antaranya usia 24 tahun ke bawah dan 30% usia 15 tahun ke bawah. Terdapat sekitar 2,3 juta aborsi di Indonesia, 20% setiap tahunnya dan di antaranya dilakukan oleh remaja perempuan, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetauan dengan sikap remaja terhadap perilaku beresiko.Metode: penelitian menggunkan kuantitatif dengan pendekatan Cross secsional dengan 33 responden penelitian ini menggunkan data primer, dengan analisis Chi Square.Hasil: penelitian ini didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap remaja terhadap perilaku beresiko.Kesimpulan: tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap remaja terhadap perilaku beresiko.
{"title":"Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap remaja terhadap perilaku beresiko","authors":"Rosa Susanti, Okta Zenita Siti Fatimah","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1022","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1022","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Jumlah remaja berusia 10 sampai 24 tahun mencapai 65 juta jiwa atau setara dengan 30% total penduduk di indonesia. Di Indonesia, sekitar 15 hingga 20% remaja usia sekolah pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah. Terdapat 15 juta remaja perempuan berusia antara 15 dan 19 tahun melahirkan setiap tahunnya. Pada bulan Juni 2006, terdapat 6.332 kasus di Indonesia, dengan 78,8% kasus baru dilaporkan terjadi pada kelompok usia 15-29 tahun. Di Indonesia diperkiranya terdapat sekitar 270.000 pekerja seks, lebih dari 60% di antaranya usia 24 tahun ke bawah dan 30% usia 15 tahun ke bawah. Terdapat sekitar 2,3 juta aborsi di Indonesia, 20% setiap tahunnya dan di antaranya dilakukan oleh remaja perempuan, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetauan dengan sikap remaja terhadap perilaku beresiko.Metode: penelitian menggunkan kuantitatif dengan pendekatan Cross secsional dengan 33 responden penelitian ini menggunkan data primer, dengan analisis Chi Square.Hasil: penelitian ini didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap remaja terhadap perilaku beresiko.Kesimpulan: tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap remaja terhadap perilaku beresiko.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141371224","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1040
Farin Regina, Farrah Fahdhienie, Vera Nazirah Arifin
Latar Belakang: Filariasis merupakan pembengkakan pada kaki, tangan, payudara dan organ genital. Filariasis dapat menyebabkan gangguan seumur hidup, menimbulkan stigma sosial dan menurunkan produktivitas kerja. Aceh Utara dengan kasus tertinggi yaitu 95 kasus (0,015%), Aceh Timur sebanyak 64 kasus (0,014%), Pidie dengan 51 kasus (0,011%), Aceh Jaya dengan 48 kasus (0,05%) dan Aceh Besar dengan 43 kasus ( 0,01%). Metode: Penelitian Kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study yang bersifat deskriptif. Hasil: Hasil analisis univariat perilaku pencegahan Filariasis baik pada masyarakat (28,9%), sedangkan perilaku pencegahan Filariasis kurang baik pada masyarakat (71,1%). Jumlah responden laki-laki (42,2%), perempuan (57,8%), responden umur dewasa (50%), pra lanjut usia (35,6%) dan lanjut usia (14,4%), responden yang bekerja (50%) yang tidak bekerja (50%), responden lingkungan yang beresiko (64,4%) yang tidak beresiko 35,6%), responden yang berpengetahuan baik (20%) cukup (73,3%), dan kurang ( 6 ,7%), responden berpendapat positif (41,1%) dan negatif (58,9%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin (0,001), jenis pekerjaan (0,005), lingkungan (0,005), pengetahuan (0,001) dan sikap (0,001) dengan perilaku pencegahan Filariasis. Sedangkan umur (0,166) tidak ada hubungan dengan perilaku pencegahan Filariasis. Kesimpulan: Masyarakat diwilayah kecamatan Madat kabupaten Aceh Timur masih kurang dalam berperilaku pencegahan Filariasis. Kata Kunci : Filariasis, Pencegahan, Lingkungan, Pengetahuan, Cross Sectional.
{"title":"Analisis Perilaku Pencegahan Filariasis Di Wilayah Kecamatan Madat Kabupaten Aceh Timur Tahun 2023","authors":"Farin Regina, Farrah Fahdhienie, Vera Nazirah Arifin","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1040","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1040","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Filariasis merupakan pembengkakan pada kaki, tangan, payudara dan organ genital. Filariasis dapat menyebabkan gangguan seumur hidup, menimbulkan stigma sosial dan menurunkan produktivitas kerja. Aceh Utara dengan kasus tertinggi yaitu 95 kasus (0,015%), Aceh Timur sebanyak 64 kasus (0,014%), Pidie dengan 51 kasus (0,011%), Aceh Jaya dengan 48 kasus (0,05%) dan Aceh Besar dengan 43 kasus ( 0,01%). \u0000Metode: Penelitian Kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study yang bersifat deskriptif. \u0000Hasil: Hasil analisis univariat perilaku pencegahan Filariasis baik pada masyarakat (28,9%), sedangkan perilaku pencegahan Filariasis kurang baik pada masyarakat (71,1%). Jumlah responden laki-laki (42,2%), perempuan (57,8%), responden umur dewasa (50%), pra lanjut usia (35,6%) dan lanjut usia (14,4%), responden yang bekerja (50%) yang tidak bekerja (50%), responden lingkungan yang beresiko (64,4%) yang tidak beresiko 35,6%), responden yang berpengetahuan baik (20%) cukup (73,3%), dan kurang ( 6 ,7%), responden berpendapat positif (41,1%) dan negatif (58,9%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin (0,001), jenis pekerjaan (0,005), lingkungan (0,005), pengetahuan (0,001) dan sikap (0,001) dengan perilaku pencegahan Filariasis. Sedangkan umur (0,166) tidak ada hubungan dengan perilaku pencegahan Filariasis. \u0000Kesimpulan: Masyarakat diwilayah kecamatan Madat kabupaten Aceh Timur masih kurang dalam berperilaku pencegahan Filariasis. \u0000Kata Kunci : Filariasis, Pencegahan, Lingkungan, Pengetahuan, Cross Sectional.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141373117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.979
Andy Muharry, N. Annashr, Neni Neni, Dadan Yogaswara
Latar Belakang: Puskesmas Sangkali merupakan salah satu tempat yang masih ditemukan kasus stunting. Jumlah kasus stunting di Puskesmas Sangkali sebesar 11.23%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalsis hubungan karakteristik ibu dengan kejadian stunting pada balita. Variable bebas dalam penelitian ini adalah jumlah anak, riwayat pemberian ASI Ekslusif, riwayat pemberian kolostrum, pendapatan, riwayat usia menikah ibu, tingkat Pendidikan, jarak kehamilan dan usia ibu saat hamil. Sedangkan variable terikatnya adalah kejadian stunting pada balita. Metode: Penelitian menggunakan desain studi kasus kontrol. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sangkali Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus2023. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi kasus dan kontrol. Populasi kasus yaitu seluruh ibu dengan balita stunting yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sangkali. Ukuran sampel dihitung dengan menggunakan rumus jumlah sampel minimum untuk desain studi studi kasus control diperoleh sampel sebanyak 50 subjek. Perbandingan untuk masing-masing kasus dan control sebesar 1:2. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil: Hasil penelitian menujukkan bahwa variable yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu jumlah anak, pemberian ASI, riwayat pemberian kolostrum dan usia ibu saat menikah. Hasil analisis multivariat menujukkan bahwa variable yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting yaitu usia ibu saat menikah, p-value 0,013 dengan OR 3,321. Kesimpulan: Karakteritik ibu yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu jumlah anak, pemberian ASI Ekslusif riwayat pemberian kolostrum dan usia menikah ibu. Berdasarkan hasil analisis multivariat dapat diketahui bahwa karakteristik ibu yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sangkali adalah variable usia menikah ibu. Saran: : Perlu adanya upaya untuk menyadarkan masyarakat sedini mungkin baik pada ibu hamil, pasangan usia subur, remaja dan orang tua yang memiliki anak perempuan.
{"title":"Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkali Kota Tasikmalaya","authors":"Andy Muharry, N. Annashr, Neni Neni, Dadan Yogaswara","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.979","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.979","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Puskesmas Sangkali merupakan salah satu tempat yang masih ditemukan kasus stunting. Jumlah kasus stunting di Puskesmas Sangkali sebesar 11.23%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalsis hubungan karakteristik ibu dengan kejadian stunting pada balita. Variable bebas dalam penelitian ini adalah jumlah anak, riwayat pemberian ASI Ekslusif, riwayat pemberian kolostrum, pendapatan, riwayat usia menikah ibu, tingkat Pendidikan, jarak kehamilan dan usia ibu saat hamil. Sedangkan variable terikatnya adalah kejadian stunting pada balita. \u0000Metode: Penelitian menggunakan desain studi kasus kontrol. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sangkali Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus2023. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi kasus dan kontrol. Populasi kasus yaitu seluruh ibu dengan balita stunting yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sangkali. Ukuran sampel dihitung dengan menggunakan rumus jumlah sampel minimum untuk desain studi studi kasus control diperoleh sampel sebanyak 50 subjek. Perbandingan untuk masing-masing kasus dan control sebesar 1:2. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. \u0000Hasil: Hasil penelitian menujukkan bahwa variable yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu jumlah anak, pemberian ASI, riwayat pemberian kolostrum dan usia ibu saat menikah. Hasil analisis multivariat menujukkan bahwa variable yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting yaitu usia ibu saat menikah, p-value 0,013 dengan OR 3,321. \u0000Kesimpulan: Karakteritik ibu yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu jumlah anak, pemberian ASI Ekslusif riwayat pemberian kolostrum dan usia menikah ibu. Berdasarkan hasil analisis multivariat dapat diketahui bahwa karakteristik ibu yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sangkali adalah variable usia menikah ibu. \u0000Saran: : Perlu adanya upaya untuk menyadarkan masyarakat sedini mungkin baik pada ibu hamil, pasangan usia subur, remaja dan orang tua yang memiliki anak perempuan. \u0000 ","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141372323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1053
Restu Putri Tsani'ah, Dera Sukmanawati, Ai Nurasiah
Kanker serviks merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita di dunia. Menurut Word Health Organization (WHO) total kasus kanker serviks di dunia pada tahun 2020 mencapai 604.127 kasus dengan total kematian sebesar 341.831 kasus. Pada tahun 2018 tercatat 11 kasus kanker serviks di Majalengka. Pengetahuan dan dukungan tenaga kesehatan tentang kanker serviks dapat mengakibatkan minat rendah terhadap pencegahan kanker serviks. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan dukungan tenaga kesehatan tentang kanker serviks dengan minat melaksanakan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) pada WUS di Desa Mekarraharja Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka Tahun 2023
{"title":"Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Dukungan Tenaga Kesehatan Tentang Kanker Serviks dengan Minat Melaksanakan Vaksin Human Papilloma Virus (HPV) Pada WUS di Desa Mekarraharja Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka Tahun 202","authors":"Restu Putri Tsani'ah, Dera Sukmanawati, Ai Nurasiah","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1053","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1053","url":null,"abstract":"Kanker serviks merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita di dunia. Menurut Word Health Organization (WHO) total kasus kanker serviks di dunia pada tahun 2020 mencapai 604.127 kasus dengan total kematian sebesar 341.831 kasus. Pada tahun 2018 tercatat 11 kasus kanker serviks di Majalengka. Pengetahuan dan dukungan tenaga kesehatan tentang kanker serviks dapat mengakibatkan minat rendah terhadap pencegahan kanker serviks. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan dukungan tenaga kesehatan tentang kanker serviks dengan minat melaksanakan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) pada WUS di Desa Mekarraharja Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka Tahun 2023","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141372256","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1054
Burhanuddin Basri, Tri Utami, M. H. Nafiz
Latar Belakang: Kepemimpinan keperawatan merupakan faktor penentu yang menentukan citra keperawatan. Untuk menciptakan citra positif keperawatan yang dapat mempengaruhi kebijakan nasional dalam sistem kesehatan, diperlukan keterampilan kepemimpinan yang efektif di semua bidang manajemen kesehatan.Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan proporsional random sampling. 54 responden berpartisipasi dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner.Hasil: Hasil uji Chi-square menunjukkan P-value: 0,014 < 0,05.Kesimpulan: Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara efektifitas manajemen manajer ruangan dengan kinerja perawat di ruang pasien RSUD Sekarwang.
背景:护理领导力是决定护理形象的决定性因素。要在卫生系统中树立能够影响国家政策的积极的护理形象,就需要在卫生管理的各个领域具备有效的领导技能:本研究为定量描述性研究,采用横断面方法和比例随机抽样。54 名受访者参与了本研究。数据收集方法采用问卷调查:结果:Chi-square 检验结果显示 P 值:0.014 <0.05:可以得出结论,在 Sekarwang 医院的病房中,病房经理管理的有效性与护士的工作表现之间存在一定的关系。
{"title":"Kepemimpinan efektif kepala ruangan dengan kinerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi","authors":"Burhanuddin Basri, Tri Utami, M. H. Nafiz","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1054","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1054","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kepemimpinan keperawatan merupakan faktor penentu yang menentukan citra keperawatan. Untuk menciptakan citra positif keperawatan yang dapat mempengaruhi kebijakan nasional dalam sistem kesehatan, diperlukan keterampilan kepemimpinan yang efektif di semua bidang manajemen kesehatan.Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan proporsional random sampling. 54 responden berpartisipasi dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner.Hasil: Hasil uji Chi-square menunjukkan P-value: 0,014 < 0,05.Kesimpulan: Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara efektifitas manajemen manajer ruangan dengan kinerja perawat di ruang pasien RSUD Sekarwang.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 19","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141371990","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1045
Rani Tiyas Budiyanti, P. M. Herlambang
Latar Belakang: Dalam pelayanan kesehatan, kepercayaan, empati dan komunikasi yang baik diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mengurangi konflik. Meski demikian, terdapat salah satu tantangan dalam penerapannya yaitu munculnya medical gaslighting yang merupakan ketidakpercayaan tenaga kesehatan terhadap pasien sehingga meragukan pengalaman maupun kondisi yang dirasakan pasien. Hal ini dapat menyebabkan berbagai dampak seperti keterlambatan penanganan, trauma, dan sebagainya yang juga berpengaruh kepada kepuasan pasien. Meski demikian, belum banyak penelitian yang membahas mengenai hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan lebih lanjut mengenai penelitian terkait medical gaslighting. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan analisis bibliometrik. Data yang diperoleh berasal dari database Scopus yang terbit pada tahun 2013-2023. Data dianalisis dari menu analisis Scopus dan software VOS viewer. Hasil: Berdasarkan analisis, terdapat 13 publikasi terkait medical gaslighting yang terindeks Scopus pada tahun 2013-2023, dimana artikel mengenai hal tersebut baru dipublish di tahun 2021. Terdapat 22 penulis yang membahas mengenai topik tersebut dan publikasi terbanyak didapatkan pada tahun 2023 dengan kontributor penulis terbanyak berasal dari Amerika Serikat. Kolaborasi atau kerjasama penulisan terkait medical gaslighting masih sangat minim antar beberapa negara. Simpulan: Perkembangan penelitian mengenai medical gaslighting mengalami pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun. Meski demikian belum ada penelitian mengenai hal tersebut di Indonesia. Hal ini menjadi peluang dalam mengembangkan riset dan kolaborasi terkait medical gaslighting.
{"title":"Analisis Bibliometrik Medical Gaslighting dalam Layanan Kesehatan","authors":"Rani Tiyas Budiyanti, P. M. Herlambang","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1045","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1045","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Dalam pelayanan kesehatan, kepercayaan, empati dan komunikasi yang baik diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mengurangi konflik. Meski demikian, terdapat salah satu tantangan dalam penerapannya yaitu munculnya medical gaslighting yang merupakan ketidakpercayaan tenaga kesehatan terhadap pasien sehingga meragukan pengalaman maupun kondisi yang dirasakan pasien. Hal ini dapat menyebabkan berbagai dampak seperti keterlambatan penanganan, trauma, dan sebagainya yang juga berpengaruh kepada kepuasan pasien. Meski demikian, belum banyak penelitian yang membahas mengenai hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan lebih lanjut mengenai penelitian terkait medical gaslighting. \u0000Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan analisis bibliometrik. Data yang diperoleh berasal dari database Scopus yang terbit pada tahun 2013-2023. Data dianalisis dari menu analisis Scopus dan software VOS viewer. \u0000Hasil: Berdasarkan analisis, terdapat 13 publikasi terkait medical gaslighting yang terindeks Scopus pada tahun 2013-2023, dimana artikel mengenai hal tersebut baru dipublish di tahun 2021. Terdapat 22 penulis yang membahas mengenai topik tersebut dan publikasi terbanyak didapatkan pada tahun 2023 dengan kontributor penulis terbanyak berasal dari Amerika Serikat. Kolaborasi atau kerjasama penulisan terkait medical gaslighting masih sangat minim antar beberapa negara. \u0000Simpulan: Perkembangan penelitian mengenai medical gaslighting mengalami pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun. Meski demikian belum ada penelitian mengenai hal tersebut di Indonesia. Hal ini menjadi peluang dalam mengembangkan riset dan kolaborasi terkait medical gaslighting.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 63","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141374757","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-01DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1073
Rosliana Dewi
Latar Belakang: Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang menjadi perhatian utama karena prevalensinya meningkat secara global. Pasien tersebut cenderung mengalami gangguan tidur, kecemasan, dan stres. Salah satu upaya nonfarmakologis yang digunakan untuk mengatasi gejala-gejala tersebut adalah teknik relaksasi lima jari. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi lima jari terhadap kualitas tidur, kecemasan, dan stres pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis. Metode: Jenis penelitian quasi experiment dengan pendekatan pretest dan posttest with control group design yang melibatkan 40 pasien terbagi kedalam kelompok kontrol dan intervensi masing-masing sebanyak 20 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Kuesioner menggunakan instrument baku yaitu Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) digunakan untuk menilai kualitas tidur, Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS) untuk menilai kecemasan, dan Depression Anxiety Stress Scale (DASS) digunakan untuk menilai stres. Analisis statistik menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi lima jari terhadap kualitas tidur (p=0,000), kecemasan (p=0,000), dan stres (p=0,000) pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Selain itu, terdapat perbedaan skor pada kelompok kontrol dan intervensi untuk kualitas tidur (p=0,000), kecemasan (p=0,000), dan stres (p=0,000) antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kesimpulan: Terdapat pengaruh teknik relaksasi lima jari terhadap kualitas tidur, kecemasan, dan stres pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis, dan terdapat perbedaan kualitas tidur, kecemasan, dan stres pada kelompok kontrol dan intervensi pasien gagal ginjal kronik. Diharapkan penelitian ini diharapkan dapat mengurangi gejala yang dirasakan karena efek samping pengobatan dan gelaja dari GGK.
背景:慢性肾功能衰竭是一种备受关注的疾病,因为其发病率在全球范围内不断上升。这类患者往往会出现睡眠障碍、焦虑和压力。五指放松法是克服这些症状的非药物疗法之一。本研究旨在确定五指放松法对血液透析慢性肾衰竭患者的睡眠质量、焦虑和压力的影响。研究方法该研究类型为准实验,采用前测和后测方法,对照组设计涉及 40 名患者,分为对照组和干预组,每组 20 人,抽样技术为总体抽样。问卷采用标准化工具,即用于评估睡眠质量的匹兹堡睡眠质量指数(PSQI)、用于评估焦虑的Zung焦虑自评量表(ZSAS)和用于评估压力的抑郁焦虑压力量表(DASS)。统计分析采用配对样本 t 检验和独立样本 t 检验。结果显示结果显示,五指放松法对对照组和干预组的睡眠质量(P=0.000)、焦虑(P=0.000)和压力(P=0.000)均有影响。此外,对照组和干预组在睡眠质量(p=0.000)、焦虑(p=0.000)和压力(p=0.000)方面的得分也存在差异。结论五指放松技术对血液透析慢性肾衰竭患者的睡眠质量、焦虑和压力有一定影响,对照组和干预组慢性肾衰竭患者的睡眠质量、焦虑和压力存在差异。希望这项研究能减轻因治疗副作用和 GGK 症状而产生的症状。
{"title":"Pengaruh teknik relaksasi lima jari terhadap kualitas tidur, kecemasan, dan stres pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis di Ruang Dialisis RSU Jampang Kulon Provinsi Jawa Barat","authors":"Rosliana Dewi","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1073","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1073","url":null,"abstract":" \u0000Latar Belakang: Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang menjadi perhatian utama karena prevalensinya meningkat secara global. Pasien tersebut cenderung mengalami gangguan tidur, kecemasan, dan stres. Salah satu upaya nonfarmakologis yang digunakan untuk mengatasi gejala-gejala tersebut adalah teknik relaksasi lima jari. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi lima jari terhadap kualitas tidur, kecemasan, dan stres pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis. \u0000Metode: Jenis penelitian quasi experiment dengan pendekatan pretest dan posttest with control group design yang melibatkan 40 pasien terbagi kedalam kelompok kontrol dan intervensi masing-masing sebanyak 20 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Kuesioner menggunakan instrument baku yaitu Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) digunakan untuk menilai kualitas tidur, Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS) untuk menilai kecemasan, dan Depression Anxiety Stress Scale (DASS) digunakan untuk menilai stres. Analisis statistik menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test. \u0000Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi lima jari terhadap kualitas tidur (p=0,000), kecemasan (p=0,000), dan stres (p=0,000) pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Selain itu, terdapat perbedaan skor pada kelompok kontrol dan intervensi untuk kualitas tidur (p=0,000), kecemasan (p=0,000), dan stres (p=0,000) antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. \u0000Kesimpulan: Terdapat pengaruh teknik relaksasi lima jari terhadap kualitas tidur, kecemasan, dan stres pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis, dan terdapat perbedaan kualitas tidur, kecemasan, dan stres pada kelompok kontrol dan intervensi pasien gagal ginjal kronik. Diharapkan penelitian ini diharapkan dapat mengurangi gejala yang dirasakan karena efek samping pengobatan dan gelaja dari GGK. \u0000 ","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"19 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141393612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.956
N. Janah, Sri Sunaringsih ika Wardojo, Nungki Marlian Yuliadarwati
Latar Belakang: Kadar glukosa darah yang tinggi, juga dikenal sebagai hiperglikemia, adalah tanda penyakit kronik yang dikenal sebagai diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Angka kejadian DM Di Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia dengan jumlah 12 juta kasus, sedangkan angka kejadian DMT2 pada tahun 2018 di Jawa Timur sebesar 6,9% dengan 57.085 kasus. Gangguan keseimbangan statis, yang dapat menyebabkan masalah pada sistem somatosensorik dan motorik, sering dikaitkan dengan DMT2. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan statis pada lansia dengan kondisi DMT2 di Kota Malang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional study yang dilakukan dengan uji regresi linear berganda. Dilakukan di Puskesmas Dinoyo Kota Malang, dengan metode purposive sampling dan sampelnya terdiri dari 34 responden yang ikut serta dalam penelitian. Hasil: Keempat analisa faktor tidak memiliki hubungan terhadap gangguan keseimbanan statis pada lansia dengan DMT2 di Kota Malang dengan nilai usia (p=0,062), jenis kelamin (p=0,31), durasi DMT2 (p=0,156), dan Indeks masa tubuh (p=0,276). Kesimpulan: Sehingga dapat disimpulkan keempat analisa faktor tidak memiliki hubungan terhadap gangguan keseimbangan statis pada lansia dengan DMT2 Di Kota Malang. Saran: Peneliti selanjutnya disarankan untuk mencari dan membaca referensi tambahan tentang analisis faktor yang dapat mempengaruhi gangguan kseimbangan statis pada lansia dengan DMT2.
{"title":"Analisa fakor yang mempengaruhi keseimbangan statis pada lansia dengan diabetes melitus tipe 2","authors":"N. Janah, Sri Sunaringsih ika Wardojo, Nungki Marlian Yuliadarwati","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.956","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.956","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kadar glukosa darah yang tinggi, juga dikenal sebagai hiperglikemia, adalah tanda penyakit kronik yang dikenal sebagai diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Angka kejadian DM Di Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia dengan jumlah 12 juta kasus, sedangkan angka kejadian DMT2 pada tahun 2018 di Jawa Timur sebesar 6,9% dengan 57.085 kasus. Gangguan keseimbangan statis, yang dapat menyebabkan masalah pada sistem somatosensorik dan motorik, sering dikaitkan dengan DMT2. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan statis pada lansia dengan kondisi DMT2 di Kota Malang.\u0000Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional study yang dilakukan dengan uji regresi linear berganda. Dilakukan di Puskesmas Dinoyo Kota Malang, dengan metode purposive sampling dan sampelnya terdiri dari 34 responden yang ikut serta dalam penelitian.\u0000Hasil: Keempat analisa faktor tidak memiliki hubungan terhadap gangguan keseimbanan statis pada lansia dengan DMT2 di Kota Malang dengan nilai usia (p=0,062), jenis kelamin (p=0,31), durasi DMT2 (p=0,156), dan Indeks masa tubuh (p=0,276).\u0000Kesimpulan: Sehingga dapat disimpulkan keempat analisa faktor tidak memiliki hubungan terhadap gangguan keseimbangan statis pada lansia dengan DMT2 Di Kota Malang.\u0000 Saran: Peneliti selanjutnya disarankan untuk mencari dan membaca referensi tambahan tentang analisis faktor yang dapat mempengaruhi gangguan kseimbangan statis pada lansia dengan DMT2.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"107 43","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138607989","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.34305/jikbh.v14i02.955
Wulan Indiani, Sri Sunaringsih ika Wardojo, Nungki Marlian Yuliadarwati
Latar Belakang: Pada tahun 2013, prevalensi DM tipe 2 di Provinsi Jawa Timur pada urutan yang kelima teratas di Indonesia, dengan 2,1% dan prevalensi DM tipe 2 di Kota Malang masuk dalam urutan ke-11 tertinggi, dengan presentase 2,3%. Komplikasi makrovaskular, mikrovaskular, dan neuropati dapat terjadi sebagai akibat dari DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kapasitas fungsional lansia dengan diabetes melitud tipe 2 di Kota Malang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional study yang menggunakan uji regresi linear berganda. Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Dinoyo Kota Malang, dan menggunakan teknik random sampling dengan sampel yang diambil berjumlah 33 responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keenam komponen faktor, hanya faktor fungsi kognitif yang memiliki korelasi dengan kapasitas fungsional lansia dengan DM tipe 2 di Kota Malang (p = 0,000). Selain itu, hasil menunjukkan tidak ada korelasi usia (p = 0,449), jenis kelamin (p = 0,291), pendidikan (p = 0,271), status perkawinan (p = 0,308), dan fungsi kardiorespirasi (p = 0,083) terhadap kapasitas fungsional lansia dengan DM tipe 2 di Kota Malang. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan hanya faktor fungsi kognitif dari keenam faktor yang diamati dalam penelitian ini memiliki hubungan atau korelasi terhadap kapasitas lansia dengan DM tipe 2 di Kota Malang (p = 0,000).
{"title":"Analisa faktor yang mempengaruhi kapasitas fungsional pada lansia dengan diabetes melitus tipe 2 di Kota Malang","authors":"Wulan Indiani, Sri Sunaringsih ika Wardojo, Nungki Marlian Yuliadarwati","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.955","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.955","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pada tahun 2013, prevalensi DM tipe 2 di Provinsi Jawa Timur pada urutan yang kelima teratas di Indonesia, dengan 2,1% dan prevalensi DM tipe 2 di Kota Malang masuk dalam urutan ke-11 tertinggi, dengan presentase 2,3%. Komplikasi makrovaskular, mikrovaskular, dan neuropati dapat terjadi sebagai akibat dari DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kapasitas fungsional lansia dengan diabetes melitud tipe 2 di Kota Malang.\u0000Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional study yang menggunakan uji regresi linear berganda. Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Dinoyo Kota Malang, dan menggunakan teknik random sampling dengan sampel yang diambil berjumlah 33 responden.\u0000Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keenam komponen faktor, hanya faktor fungsi kognitif yang memiliki korelasi dengan kapasitas fungsional lansia dengan DM tipe 2 di Kota Malang (p = 0,000). Selain itu, hasil menunjukkan tidak ada korelasi usia (p = 0,449), jenis kelamin (p = 0,291), pendidikan (p = 0,271), status perkawinan (p = 0,308), dan fungsi kardiorespirasi (p = 0,083) terhadap kapasitas fungsional lansia dengan DM tipe 2 di Kota Malang.\u0000Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan hanya faktor fungsi kognitif dari keenam faktor yang diamati dalam penelitian ini memiliki hubungan atau korelasi terhadap kapasitas lansia dengan DM tipe 2 di Kota Malang (p = 0,000).","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"72 s308","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"138622099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}