首页 > 最新文献

e-GiGi最新文献

英文 中文
Analisis Ukuran Lengkung Rahang Anak Usia 10-13 Tahun dan 14-16 Tahun di Wilayah Dataran Tinggi (Studi di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember)
Pub Date : 2022-12-04 DOI: 10.35790/eg.v11i1.42411
Izzata Barid, D. E. Indahyani, Sigiq E. Utami
Abstract: The growth and development of the arch is influenced by genetics, race, and environment. Genetic factors are the important basic in growth and development while environmental factors in the form of geographical, socio-cultural and economic locations can interact with the genetic factors. This study aimed to analyze the size of the jaw arch of children aged 10-13 years and 14-16 years at the highland of Jelbuk District, Jember Regency. This was an analytical and observational study with a cross sectional design. Measurement of the jaw arch on the model was performed using the Raberin method. The results obtained 136 subjects consisting of 59 boys and 77 girls aged 10-16 years. All subjects were grouped into two age groups, 10-13 years and 14-16 years. The Mann-Whitney U test on the difference in jaw arch size between the ages of 10-13 years and 14-16 years showed that most of them had p-values of >0.05, which meant that there was no significant difference between the two age groups, except at L31 of mandibular male. In conclusion, there is no significant difference in the size of the jaw arch of children aged 10-13 years and 14-16 years at the highland of Jelbuk District, Jember RegencyKeywords: highlands; the size of the jaw arch; growth spurts; socio-cultural; economy Abstrak: Pertumbuhan dan perkembangan lengkung rahang dipengaruhi oleh genetik, ras, dan lingkungan. Faktor genetik merupakan modal dasar dalam tumbuh kembang sedangkan faktor lingkungan berupa letak geografi, sosial budaya dan ekonomi dapat berinteraksi dengan faktor genetik. Penelitian ini bertujuan menganalisis ukuran lengkung rahang anak usia 10-13 tahun dan usia 14-16 tahun di wilayah dataran tinggi Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain potong lintang. Pengukuran lengkung rahang pada model menggunakan metode Raberin. Hasil penelitian mendapatkan 136 subjek yang terdiri dari 59 anak laki-laki dan 77 anak perempuan berusia 10-16 tahun. Keseluruhan subjek dikelompokkan menjadi dua kelompok usia yakni usia 10-13 tahun dan usia 14-16 tahun. Berdasarkan Mann-Whitney U Test pada uji beda ukuran lengkung rahang antara usia 10-13 tahun dengan 14-16 tahun sebagian besar menunjukkan nilai p>0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok usia, kecuali pada L31 rahang bawah anak laki-laki. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat perbedaan bermakna dalam ukuran lengkung rahang antara kelompok usia 10-13 tahun dan 14-16 tahun di wilayah dataran tinggi Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.Kata kunci: dataran tinggi; ukuran lengkung rahang; growth spurt; sosial budaya; ekonomi 
摘要:足弓的生长发育受遗传、种族和环境的影响。遗传因素是生长和发展的重要基础,而地理、社会文化和经济位置等环境因素可以与遗传因素相互作用。本研究的目的是分析在摄制月省杰尔贝克地区高原10-13岁和14-16岁儿童的颚弓大小。这是一项横断面设计的分析性和观察性研究。采用Raberin法对模型的颌弓进行测量。结果获得136名受试者,包括59名男孩和77名女孩,年龄在10-16岁之间。所有受试者分为10-13岁和14-16岁两个年龄组。Mann-Whitney U检验10-13岁与14-16岁的下颌弓大小差异,p值大多>0.05,说明除了下颌骨男性L31处差异外,两组间差异无统计学意义。综上所述,吉林省杰尔布区高原10 ~ 13岁和14 ~ 16岁儿童的颌弓大小无显著差异。关键词:高原;下颌弓的大小;生长;社会文化;摘要:Pertumbuhan dan kembangan lengkung rahang dipengaruhi oleh genetik, ras, dan lingkungan。遗传因子merupakan modal dasar dalam tumbuh kembang sedangkan factor for lingkungan berupa letak geography,社会budaya和经济dapat interaksi denan factor for genetic。Penelitian ini bertujuan menganalis ukuran lengkung rahang anak usia 10-13 tahun dan usia 14-16 tahun di wilayah dataran tingi Kecamatan Jelbuk, Kabupaten jbuk。詹尼斯·潘尼利安是观测分析学家,他在北京设计了波通临塘。企鹅冷宫拉航帕达模型蒙古纳坎方法拉伯林。哈西尔penelitian mendapatkan 136 subject jek yang terdiri dari 59 anak laki-laki dan 77 anak perempuan berusia 10-16 tahun。Keseluruhan科目dikelompokkan menjadi dua kelompok usia yakni usia 10-13 tahun dan usia 14-16 tahun。[1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1]。Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat perbedaan bermakna dalam ukuran lengkung rahang antara kelompok usia 10-13 tahun dan 14-16 tahun di wilayah dataran tingi Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember。Kata kunci:数据;Ukuran lengkung rahang;生长陡增;sosial budaya;ekonomi
{"title":"Analisis Ukuran Lengkung Rahang Anak Usia 10-13 Tahun dan 14-16 Tahun di Wilayah Dataran Tinggi (Studi di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember)","authors":"Izzata Barid, D. E. Indahyani, Sigiq E. Utami","doi":"10.35790/eg.v11i1.42411","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/eg.v11i1.42411","url":null,"abstract":"Abstract: The growth and development of the arch is influenced by genetics, race, and environment. Genetic factors are the important basic in growth and development while environmental factors in the form of geographical, socio-cultural and economic locations can interact with the genetic factors. This study aimed to analyze the size of the jaw arch of children aged 10-13 years and 14-16 years at the highland of Jelbuk District, Jember Regency. This was an analytical and observational study with a cross sectional design. Measurement of the jaw arch on the model was performed using the Raberin method. The results obtained 136 subjects consisting of 59 boys and 77 girls aged 10-16 years. All subjects were grouped into two age groups, 10-13 years and 14-16 years. The Mann-Whitney U test on the difference in jaw arch size between the ages of 10-13 years and 14-16 years showed that most of them had p-values of >0.05, which meant that there was no significant difference between the two age groups, except at L31 of mandibular male. In conclusion, there is no significant difference in the size of the jaw arch of children aged 10-13 years and 14-16 years at the highland of Jelbuk District, Jember RegencyKeywords: highlands; the size of the jaw arch; growth spurts; socio-cultural; economy Abstrak: Pertumbuhan dan perkembangan lengkung rahang dipengaruhi oleh genetik, ras, dan lingkungan. Faktor genetik merupakan modal dasar dalam tumbuh kembang sedangkan faktor lingkungan berupa letak geografi, sosial budaya dan ekonomi dapat berinteraksi dengan faktor genetik. Penelitian ini bertujuan menganalisis ukuran lengkung rahang anak usia 10-13 tahun dan usia 14-16 tahun di wilayah dataran tinggi Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain potong lintang. Pengukuran lengkung rahang pada model menggunakan metode Raberin. Hasil penelitian mendapatkan 136 subjek yang terdiri dari 59 anak laki-laki dan 77 anak perempuan berusia 10-16 tahun. Keseluruhan subjek dikelompokkan menjadi dua kelompok usia yakni usia 10-13 tahun dan usia 14-16 tahun. Berdasarkan Mann-Whitney U Test pada uji beda ukuran lengkung rahang antara usia 10-13 tahun dengan 14-16 tahun sebagian besar menunjukkan nilai p>0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok usia, kecuali pada L31 rahang bawah anak laki-laki. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat perbedaan bermakna dalam ukuran lengkung rahang antara kelompok usia 10-13 tahun dan 14-16 tahun di wilayah dataran tinggi Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.Kata kunci: dataran tinggi; ukuran lengkung rahang; growth spurt; sosial budaya; ekonomi ","PeriodicalId":395652,"journal":{"name":"e-GiGi","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122070377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hiperplasia Papiler Palatum akibat Suction Cup pada Gigi Tiruan Lengkap (Laporan Kasus) 全人工牙齿拔塞杯的多普拉帕图拉毛毡杯(病例报告)
Pub Date : 2022-11-28 DOI: 10.35790/eg.v11i1.44026
A. Anita
Abstract: Suction cups are widely used on upper dentures with the aim of increasing retention, but if used continuously and for a long period of time they can cause papillary hyperplasia to holes in the palate. We reported a case of a 62-year-old female patient who came with complaints of loose upper and lower complete dentures, removed suction cup on the old maxillary denture, papillary hyperplasia on the anterior midline palate, and a small torus on the palate. In palpation, the papillary hyperplasia was firm, protruding with an uneven surface, but was not painful. New upper and lower complete dentures were made according to the stages in order to obtain dentures with maximum retention and stability. It was ensured that the new denture did not press the papillary hyperplasia area so as to provide an opportunity for the tissue to heal. The patient was advised to remove and clean the dentures at night and clean the palatal tissue with a soft brush. Follow up for the next three months was carried out to observe the palate condition and the dentures whether if relining was needed. In conclusion, suction cup is not recommended to increase denture retention, and in cases of residual ridge resorption, complete denture fabrication should be carried out by professionals.Keywords: suction cups; papillary hyperplasia; denture retention Abstrak: Suction cup banyak digunakan pada gigi tiruan atas dengan tujuan untuk menambah retensi, namun jika digunakan terus menerus dan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan hiperplasia papiler hingga terbentuknya lubang pada palatum. Kami melaporkan kasus seorang pasien wanita berusia 62 tahun dengan keluhan gigi tiruan lengkap atas dan bawahnya longgar, pada gigi tiruan lama rahang atas ditemukan suction cup yang sudah lepas karetnya, hiperplasia papiler pada daerah anterior midline palatum, serta torus palatinus kecil. Palpasi pada hiperplasia papiler terasa keras, menonjol dengan permukaan yang tidak rata, tetapi tidak terasa nyeri. Pasien dibuatkan gigi tiruan lengkap baru atas dan bawah, sesuai dengan tahapannya agar diperoleh gigi tiruan dengan retensi dan stabilitas yang maksimal. Gigi tiruan baru dipastikan tidak menekan daerah hiperplasia papiler sehingga memberikan kesempatan jaringan untuk penyembuhan. Pasien disarankan untuk melepas serta memberihkan gigi tiruannya pada malam hari dan membersihkan jaringan palatum dengan sikat halus. Dilakukan evaluasi selama tiga bulan, untuk memeriksa keadaan palatum dan mengobservasi gigi tiruan jika dibutuhkan tindakan relining. Simpulan penelitian ini ialah penggunaan suction cup tidak disarankan untuk menambah retensi gigi tiruan. Pembuatan gigi tiruan lengkap pada kasus resorpsi residual ridge sebaiknya dilakukan oleh tenaga profesional.Kata kunci: suction cup; hiperplasia papiler; retensi gigi tiruan
摘要:吸盘被广泛应用于上义齿,目的是增加固位,但如果长时间连续使用吸盘会导致上颌孔乳头状增生。我们报告了一位62岁的女性患者,她的主诉是上下全口义齿松动,旧上颌义齿的吸盘脱落,上颚前中线乳头状增生,上颚小环体。触诊时,乳头状增生坚固,突出,表面凹凸不平,但无痛。为了获得最大固位度和稳定性的义齿,根据不同的阶段制作新的上、下全口义齿。确保新义齿不压迫乳头状增生区,为组织愈合提供机会。建议患者夜间取下并清洁义齿,并用软刷清洁腭组织。随访3个月,观察上颚情况及义齿是否需要补牙。综上所述,不建议使用吸盘增加义齿固位,如有残牙嵴吸收,应由专业人员进行全口义齿的制作。关键词:吸盘;乳头状增生;摘要:吸盘:banyak digunakan pada gigi tiruan atas dengan tujuan untuk menambah retensi, namun jika digunakan terus menerus dandalam jangka waktu lama dapat menyebabkan增生乳突,hingga terbentuknya lubang pada palatum。Kami melaporkan kasus seorang pasen wanita berusia 62 tahun dengan keluhan gigi tiruan lengkap atas dan bawahnya longgar, paada gigi tiruan lama rahang atas ditemukan吸盘yang sudah lepas karetnya,乳头状增生,palada daerah前中线腭,serta torus palatinus kecil。乳头乳头增生症,乳头乳头状瘤,乳头状瘤,乳头状瘤,乳头状瘤。四川四川四川,四川成都,四川成都,四川成都,四川成都,四川成都,四川成都,四川成都,四川成都,四川成都,四川成都。Gigi tiruan baru dipastikan tidak menekan daerah增生乳头状组织,成员,kesempatan jaringan和untuk penybuhan。帕西恩·迪萨兰坎·乌图克·梅利帕特·哈德姆·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德·哈德。Dilakukan评价selama tiga bulan, untuk memikikan keadan palatum, mengobservasi gigi tiruan jika dibutuhkan tindakan relining。Simpulan penelitian ini pengunaan吸盘tiak disarankan untuk menambah retensi gigi tiruan。彭华丹吉吉特朗卡普帕卡苏斯度假村残岭塞拜克尼亚dilakukan oleh tenaga专业。Kata kunci:吸盘;hiperplasia papiler;Retensi gigi tiruan
{"title":"Hiperplasia Papiler Palatum akibat Suction Cup pada Gigi Tiruan Lengkap (Laporan Kasus)","authors":"A. Anita","doi":"10.35790/eg.v11i1.44026","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/eg.v11i1.44026","url":null,"abstract":"Abstract: Suction cups are widely used on upper dentures with the aim of increasing retention, but if used continuously and for a long period of time they can cause papillary hyperplasia to holes in the palate. We reported a case of a 62-year-old female patient who came with complaints of loose upper and lower complete dentures, removed suction cup on the old maxillary denture, papillary hyperplasia on the anterior midline palate, and a small torus on the palate. In palpation, the papillary hyperplasia was firm, protruding with an uneven surface, but was not painful. New upper and lower complete dentures were made according to the stages in order to obtain dentures with maximum retention and stability. It was ensured that the new denture did not press the papillary hyperplasia area so as to provide an opportunity for the tissue to heal. The patient was advised to remove and clean the dentures at night and clean the palatal tissue with a soft brush. Follow up for the next three months was carried out to observe the palate condition and the dentures whether if relining was needed. In conclusion, suction cup is not recommended to increase denture retention, and in cases of residual ridge resorption, complete denture fabrication should be carried out by professionals.Keywords: suction cups; papillary hyperplasia; denture retention Abstrak: Suction cup banyak digunakan pada gigi tiruan atas dengan tujuan untuk menambah retensi, namun jika digunakan terus menerus dan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan hiperplasia papiler hingga terbentuknya lubang pada palatum. Kami melaporkan kasus seorang pasien wanita berusia 62 tahun dengan keluhan gigi tiruan lengkap atas dan bawahnya longgar, pada gigi tiruan lama rahang atas ditemukan suction cup yang sudah lepas karetnya, hiperplasia papiler pada daerah anterior midline palatum, serta torus palatinus kecil. Palpasi pada hiperplasia papiler terasa keras, menonjol dengan permukaan yang tidak rata, tetapi tidak terasa nyeri. Pasien dibuatkan gigi tiruan lengkap baru atas dan bawah, sesuai dengan tahapannya agar diperoleh gigi tiruan dengan retensi dan stabilitas yang maksimal. Gigi tiruan baru dipastikan tidak menekan daerah hiperplasia papiler sehingga memberikan kesempatan jaringan untuk penyembuhan. Pasien disarankan untuk melepas serta memberihkan gigi tiruannya pada malam hari dan membersihkan jaringan palatum dengan sikat halus. Dilakukan evaluasi selama tiga bulan, untuk memeriksa keadaan palatum dan mengobservasi gigi tiruan jika dibutuhkan tindakan relining. Simpulan penelitian ini ialah penggunaan suction cup tidak disarankan untuk menambah retensi gigi tiruan. Pembuatan gigi tiruan lengkap pada kasus resorpsi residual ridge sebaiknya dilakukan oleh tenaga profesional.Kata kunci: suction cup; hiperplasia papiler; retensi gigi tiruan","PeriodicalId":395652,"journal":{"name":"e-GiGi","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131483508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Efektivitas Asuhan Keperawatan Gigi Keluarga terhadap Kesehatan Gigi dan Status Karies Anak 家庭牙科护理对儿童蛀牙健康和蛀牙地位的影响
Pub Date : 2022-11-25 DOI: 10.35790/eg.v11i1.42980
Reca Reca, Intan Liana
Abstract: Family dental health care is a series of activities provided by dental practitioners to help solving dental health problems. This study was aimed to assess family dental care effectiveness on changes in dental and oral health as well as caries index of children. This was a quasi-experimental study. There were 23 respondents of SDN 12 as the intervention group and 23 respondents of SDN 60 Banda Aceh as the control group, together with their parents. The intervention group was given dental health education and home visit while the control group was not. The results showed no significant difference in knowledge, attitudes, and actions of the children and parents as well as children's dental hygiene status (OHIS) and children's dental caries status (DMF-T) between groups before intervention. After the family dental nursing care was carried out, there were significant differences in knowledge, attitudes, and actions of the children and parents as well as OHIS and DMF-T at three months after the intervention. In conclusion, the knowledge, attitudes, actions of the children and parents as well as the OHIS and DFM-T status were improved after the family dental health care.Keywords: children; DMF-T, family dental health care, OHIS, parent Abstrak: Rangkaian kegiatan asuhan keperawatan gigi keluarga ditujukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan gigi di dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menilai efektivitas asuhan keperawatan gigi keluarga terhadap perilaku, status kesehatan gigi anak dan indeks karies. Jenis penelitian ialah eksperimental semu. Sampel penelitian terdiri dari masing-masing 23 murid kelas lima SDN 12 (kelompok intervensi) dan SDN 60 Banda Aceh (kelompok kontrol), beserta orang tuanya. Kelompok intervensi diberikan asuhan kepera-watan gigi dan kunjungan rumah sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan tindakan. Hasil awal atau pra tindakan penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan rerata nilai pengetahuan, sikap, tindakan anak dan orang tuanya serta status kebersihan gigi anak (status OHIS anak) dan status karies gigi anak (status DMF-T anak) yang bermakna secara statistik baik terhadap kelompok intervensi maupun kontrol. Setelah dilakukan asuhan keperawatan gigi keluarga, terdapat perbedaan rerata nilai pengetahuan, sikap, tindakan anak dan orang tuanya serta status kebersihan gigi anak (status OHIS Anak) dan status karies gigi anak (status DMF-T Anak) sesaat setelah intervensi dan tiga bulan setelah intervensi yang bermakna secara statistik. Simpulan penelitian ini ialah terdapat perubahan pengetahuan, sikap, tindakan anak dan orang tuanya serta status OHIS dan status DFM-T anak yang menjadi lebih baik dengan adanya asuhan keperawatan gigi keluarga.Kata kunci: anak; asuhan keperawatan gigi keluarga; DMF-T; OHIS; orang tua
摘要:家庭牙齿保健是牙科医生为帮助解决牙齿健康问题而提供的一系列活动。本研究旨在评估家庭牙科护理对儿童牙齿及口腔健康及龋指数的影响。这是一项准实验研究。干预组为SDN 12的23名被调查者,对照组为Banda Aceh的SDN 60的23名被调查者及其父母。干预组给予牙齿健康教育和家访,对照组不给予。结果显示,干预前各组儿童和家长的知识、态度、行为以及儿童口腔卫生状况(OHIS)和儿童龋病状况(DMF-T)均无显著差异。在进行家庭口腔护理后,干预后3个月儿童和家长的知识、态度、行为以及OHIS和DMF-T均有显著差异。综上所述,家庭口腔保健后,儿童和家长的知识、态度、行为以及OHIS和DFM-T状况均有所改善。关键词:儿童;摘要:Rangkaian kegiatan asuhan keperawatan gigi keluarga ditujukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan gigi di dalam keluarga。Penelitian ini bertujuan untuk untuk menilai efektivitas asuhan keperawatan gigi keluarga terhadap peraku, status kesehatan gigi anak和indeks karies。Jenis penelitian是一个实验semu。样本penelitian terdiri dari masmas23 murid kelas lima SDN 12 (kelompok intersi)和SDN 60 Banda Aceh (kelompok control), beserta orang tuanya。克伦波干预,戒暴,戒暴,戒暴,戒暴,戒暴,戒暴,戒暴。Hasil awal atau pra tindakan penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan rerata nilai pengetahuan, sikap, tindakan anak danorang tuanya serta status kebersihan gigi anak (status OHIS anak) dan status karies gigi anak (status DMF-T anak) yang makna secara统计baik terhadap kelompok干预maupun控制。Setelah dilakukan asuhan keperwatan gigi keluarga, terdapat perbedaan和rerata nilai pengetahuan, sikap, tindakan anak danorang tuanya serta status kebersihan gigi anak(状态OHIS anak)和status karies gigi anak(状态DMF-T anak) sesaat Setelah intersi dan tiga bulan Setelah intersi yang bermakna secara统计。Simpulan penelitian ini ialah terdapat perubahan pengetahuan, sikap, tindakan anak dan orang tuanya serta status OHIS danstatus ddf - t anak yang menjadi lebih baik dengan adanya asuhan keperawatan gigi keluarga。Kata kunci: anak;Asuhan keperawatan gigi keluarga;DMF-T;OHIS;猩猩图阿
{"title":"Efektivitas Asuhan Keperawatan Gigi Keluarga terhadap Kesehatan Gigi dan Status Karies Anak","authors":"Reca Reca, Intan Liana","doi":"10.35790/eg.v11i1.42980","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/eg.v11i1.42980","url":null,"abstract":"Abstract: Family dental health care is a series of activities provided by dental practitioners to help solving dental health problems. This study was aimed to assess family dental care effectiveness on changes in dental and oral health as well as caries index of children. This was a quasi-experimental study. There were 23 respondents of SDN 12 as the intervention group and 23 respondents of SDN 60 Banda Aceh as the control group, together with their parents. The intervention group was given dental health education and home visit while the control group was not. The results showed no significant difference in knowledge, attitudes, and actions of the children and parents as well as children's dental hygiene status (OHIS) and children's dental caries status (DMF-T) between groups before intervention. After the family dental nursing care was carried out, there were significant differences in knowledge, attitudes, and actions of the children and parents as well as OHIS and DMF-T at three months after the intervention. In conclusion, the knowledge, attitudes, actions of the children and parents as well as the OHIS and DFM-T status were improved after the family dental health care.Keywords: children; DMF-T, family dental health care, OHIS, parent Abstrak: Rangkaian kegiatan asuhan keperawatan gigi keluarga ditujukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan gigi di dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menilai efektivitas asuhan keperawatan gigi keluarga terhadap perilaku, status kesehatan gigi anak dan indeks karies. Jenis penelitian ialah eksperimental semu. Sampel penelitian terdiri dari masing-masing 23 murid kelas lima SDN 12 (kelompok intervensi) dan SDN 60 Banda Aceh (kelompok kontrol), beserta orang tuanya. Kelompok intervensi diberikan asuhan kepera-watan gigi dan kunjungan rumah sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan tindakan. Hasil awal atau pra tindakan penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan rerata nilai pengetahuan, sikap, tindakan anak dan orang tuanya serta status kebersihan gigi anak (status OHIS anak) dan status karies gigi anak (status DMF-T anak) yang bermakna secara statistik baik terhadap kelompok intervensi maupun kontrol. Setelah dilakukan asuhan keperawatan gigi keluarga, terdapat perbedaan rerata nilai pengetahuan, sikap, tindakan anak dan orang tuanya serta status kebersihan gigi anak (status OHIS Anak) dan status karies gigi anak (status DMF-T Anak) sesaat setelah intervensi dan tiga bulan setelah intervensi yang bermakna secara statistik. Simpulan penelitian ini ialah terdapat perubahan pengetahuan, sikap, tindakan anak dan orang tuanya serta status OHIS dan status DFM-T anak yang menjadi lebih baik dengan adanya asuhan keperawatan gigi keluarga.Kata kunci: anak; asuhan keperawatan gigi keluarga; DMF-T; OHIS; orang tua","PeriodicalId":395652,"journal":{"name":"e-GiGi","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131651199","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Lama Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Asetal dalam Larutan Hidrogen Peroksida 3% sebagai Denture Cleanser terhadap Perlekatan Candida albicans
Pub Date : 2022-11-22 DOI: 10.35790/eg.v11i1.42240
Yoanne Imanuella, Titik Ismiyati, Intan Ruspita
Abstract: Denture cleanser could control biofilm formation, however, it could also cause noticable changes to the surface denture base material, such as an increase in surface roughness and discoloration. This study aimed to evaluate the effect of immersion time of acetal resin denture base in H2O2 3% as denture cleanser on the attachment of Candida albicans. Samples were made of acetal resin in the form of disc with a diameter of 5 mm and height of 2 mm as many as 24 pieces which were divided into four groups as follows: six discs without treatment, six discs were immersed in H2O2 3% for 3.5 hours, six discs were immersed for 14 hours, and six discs were immersed for 42 hours. The number of Candida albicans colonies was calculated in units of CFU/ml. The results  showed that there was an effect of H2O2 3% immersion time on the adhesion of Candida albicans in all immersion groups after being compared with the control group. The highest number of Candida albicans attachment was found on the group with 42 hours immersion time. In conclusion, the immersion time of acetal resin denture base in H2O2  3% for 3,5 hours had the lowest effect on the adhesion of Candida albicans compared to the duration of immersion for 14 and 42 hours.Keywords: acetal resin; denture cleanser; hydrogen peroxide 3%; Candida albicans Abstrak: Denture cleanser dapat mengontrol pembentukan biofilm, tetapi juga mengakibatkan perubahan yang terlihat pada permukaan basis gigi tiruan seperti peningkatan kekasaran permukaan dan perubahan warna. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh lama perendaman basis gigi tiruan resin asetal dalam H2O2 3% sebagai denture cleanser terhadap perlekatan Candida albicans. Sampel dibuat dari cakram resin asetal dengan diameter 5 mm dan tinggi 2 mm sebanyak 24 buah yang dibagi menjadi empat kelompok yaitu, 6 cakram tanpa perlakuan, 6 cakram direndam dalam H2O2 3% selama 3,5 jam, 6 cakram direndam selama 14 jam, dan 6 cakram direndam selama 42 jam. Jumlah Candida albicans dihitung dalam satuan CFU/ml unit. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh lama perendaman dalam H2O2 3%terhadap perlekatan Candida albicans pada semua kelompok setelah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Jumlah Candida albicans tertinggi ditemukan pada kelompok dengan lama perendaman selama 42 jam. Simpulan penelitian ini ialah lama perendaman basis gigi tiruan resin asetal dalam H2O2 3% selama 3,5 jam memiliki pengaruh paling rendah terhadap perlekatan Candida albicans dibandingkan dengan lama perendaman 14 jam dan 42 jam.Kata kunci: resin asetal; denture cleanser; hidrogen peroksida 3%; Candida albicans
摘要:义齿清洁剂可以控制生物膜的形成,但也会引起义齿基托材料表面的明显变化,如表面粗糙度增加和变色。本研究旨在评价乙缩醛树脂义齿基托在3% H2O2中浸泡时间对白色念珠菌附着的影响。用缩醛树脂制成直径为5mm,高度为2mm的圆盘,共24片,分为4组:6片未经处理,6片浸泡在3% H2O2中3.5小时,6片浸泡14小时,6片浸泡42小时。以CFU/ml为单位计算白色念珠菌菌落数。结果表明,与对照组比较,H2O2 3%浸泡时间对各浸泡组白色念珠菌粘附均有影响。浸液时间为42小时组白色念珠菌附着数最高。综上所述,乙缩醛树脂义齿基托在3% H2O2中浸泡3、5小时对白色念珠菌粘附的影响最低,浸泡时间为14、42小时。关键词:缩醛树脂;假牙清洁剂;过氧化氢3%;摘要:假牙洗洁剂防治假牙念珠菌生物膜,tetapi juga mengakibatkan perubahan yang terlihat padpermukaan basis gigi tiruan seperti peningkatan kekasaran permukaan dan perubahan warna。Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh lama perendaman basis gigi tiruan resin asetal dalam H2O2 3% sebagai义齿清洁剂,可清除白色念珠菌。样品dibuat dari cakram树脂asetal dangan直径5 mm丹tinggi 2 mm sebanyak 24 buah yang dibagi menjadi empat kelompok yitu, 6 cakram tanpa perlakuan, 6 cakram direndam dalam H2O2 3% selama 3,5 jam, 6 cakram direndam selama 14 jam,丹6 cakram direndam selama 42 jam。白色念珠菌染色染色,染色染色,染色染色,染色染色。hail penelitian memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh lama perendaman dalam H2O2 3%terhadap perlekatan白色念珠菌padsemua kelompok setelah dibandingkan dengan kelompok control。白色念珠菌(念珠菌)。Simpulan penelitian ini ialah lama perendaman basis gigi tiruan resin asetal dalam H2O2 3% selama 3,5 jam memiliki pengaruh paling rendah terhadap perlekatan白色念珠菌dibandingkan dengan lama perendaman 14 jam dan 42 jam。Kata kunci:树脂树脂;假牙清洁剂;过氧化氢3%;白色念珠菌
{"title":"Pengaruh Lama Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Asetal dalam Larutan Hidrogen Peroksida 3% sebagai Denture Cleanser terhadap Perlekatan Candida albicans","authors":"Yoanne Imanuella, Titik Ismiyati, Intan Ruspita","doi":"10.35790/eg.v11i1.42240","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/eg.v11i1.42240","url":null,"abstract":"Abstract: Denture cleanser could control biofilm formation, however, it could also cause noticable changes to the surface denture base material, such as an increase in surface roughness and discoloration. This study aimed to evaluate the effect of immersion time of acetal resin denture base in H2O2 3% as denture cleanser on the attachment of Candida albicans. Samples were made of acetal resin in the form of disc with a diameter of 5 mm and height of 2 mm as many as 24 pieces which were divided into four groups as follows: six discs without treatment, six discs were immersed in H2O2 3% for 3.5 hours, six discs were immersed for 14 hours, and six discs were immersed for 42 hours. The number of Candida albicans colonies was calculated in units of CFU/ml. The results  showed that there was an effect of H2O2 3% immersion time on the adhesion of Candida albicans in all immersion groups after being compared with the control group. The highest number of Candida albicans attachment was found on the group with 42 hours immersion time. In conclusion, the immersion time of acetal resin denture base in H2O2  3% for 3,5 hours had the lowest effect on the adhesion of Candida albicans compared to the duration of immersion for 14 and 42 hours.Keywords: acetal resin; denture cleanser; hydrogen peroxide 3%; Candida albicans Abstrak: Denture cleanser dapat mengontrol pembentukan biofilm, tetapi juga mengakibatkan perubahan yang terlihat pada permukaan basis gigi tiruan seperti peningkatan kekasaran permukaan dan perubahan warna. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh lama perendaman basis gigi tiruan resin asetal dalam H2O2 3% sebagai denture cleanser terhadap perlekatan Candida albicans. Sampel dibuat dari cakram resin asetal dengan diameter 5 mm dan tinggi 2 mm sebanyak 24 buah yang dibagi menjadi empat kelompok yaitu, 6 cakram tanpa perlakuan, 6 cakram direndam dalam H2O2 3% selama 3,5 jam, 6 cakram direndam selama 14 jam, dan 6 cakram direndam selama 42 jam. Jumlah Candida albicans dihitung dalam satuan CFU/ml unit. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh lama perendaman dalam H2O2 3%terhadap perlekatan Candida albicans pada semua kelompok setelah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Jumlah Candida albicans tertinggi ditemukan pada kelompok dengan lama perendaman selama 42 jam. Simpulan penelitian ini ialah lama perendaman basis gigi tiruan resin asetal dalam H2O2 3% selama 3,5 jam memiliki pengaruh paling rendah terhadap perlekatan Candida albicans dibandingkan dengan lama perendaman 14 jam dan 42 jam.Kata kunci: resin asetal; denture cleanser; hidrogen peroksida 3%; Candida albicans","PeriodicalId":395652,"journal":{"name":"e-GiGi","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125603347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penatalaksanaan Kasus Black Triangle pada Gingiva
Pub Date : 2022-11-20 DOI: 10.35790/eg.v11i1.42290
M. Hisyam, Juliatri Juliatri, Dinar A. Wicaksono
Abstract: Black triangle could become a space for food retention, therefore, it affects gingival health, pronunciation, and appearance of a person, especially if it occurs between the anterior teeth. This condition can be caused by periodontal disease due to poor oral and dental hygiene, abnormal crown shape and morphology, root angulation due to improper bracket placement during orthodontic treatment and others. Black triangle cases are more common in adults than adolescents undergoing orthodontic treatment. This study aimed to determine the management of gingival black triangle cases. This was a literature review study using databases of Pubmed, ScienceDirect, and Google Scholar and the keyword was black triangle. The results obtained 10 articles relevant to the topic of discussion. There were eight articles about treatment of black triangle cases with a surgical approach and two articles using hyaluronic acid gel. However, the results of black triangle case treatment are still unpredictable, so, further studies are needed to obtain better treatments. To date, reconstruction of missing interdental papillae is still a challenge in modern aesthetic dentistry. In conclusion, the most common treatment for black triangle cases is surgical treatment and hyaluronic acid gel.Keywords: black triangle; gingiva Abstrak: Black triangle dapat menjadi tempat retensi makanan sehingga memengaruhi kesehatan gingiva, pengucapan, dan penampilan seseorang terutama bila terjadi antara gigi anterior. Kondisi ini antara lain disebabkan oleh penyakit periodontal akibat kebersihan gigi dan mulut yang buruk, bentuk mahkota dan morfologi gigi yang abnormal, angulasi akar karena penempatan braket yang tidak tepat selama perawatan ortodontik dan lain-lain. Kasus black triangle lebih sering terjadi pada dewasa dibanding remaja yang menjalani perawatan ortodontik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan kasus black triangle pada gingiva. Jenis penelitian ialah suatu literature review dengan menggunakan database Pubmed, ScienceDirect, dan Google Scholar dengan kata kunci black triangle. Hasil penelitian mendapatkan 10 artikel yang relevan dengan topik bahasan. Dari 10 artikel, terdapat delapan artikel yang melakukan perawatan kasus black triangle dengan pendekatan bedah dan dua artikel menggunakan gel asam hialuronat. Hasil perawatan kasus black triangle tidak dapat diprediksi, sehingga penting dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapat-kan hasil perawatan yang baik. Rekonstruksi hilangnya papila interdental merupakan tantangan dalam kedokteran gigi estetik modern. Simpulan penelitian ini ialah penatalaksanaan kasus black triangle pada gingiva yang paling umum dilakukan ialah pendekatan bedah dan penggunaan gel asam hialuronat. Kata kunci: black triangle; gingiva
摘要:黑三角会成为食物滞留的空间,影响牙龈健康、发音和外观,尤其是发生在前牙之间。这种情况可能是由于口腔和牙齿卫生不良引起的牙周病,牙冠形状和形态异常,正畸治疗时由于托槽放置不当导致的牙根成角等原因引起的。黑三角病例在接受正畸治疗的成年人中比青少年更常见。本研究旨在探讨牙龈黑三角病例的处理方法。这是一项文献综述研究,使用Pubmed, ScienceDirect和Google Scholar的数据库,关键词是黑色三角形。结果得到了10篇与讨论主题相关的文章。手术治疗黑三角的文章有8篇,透明质酸凝胶治疗有2篇。然而,黑三角病例的治疗结果仍然不可预测,因此,需要进一步的研究来获得更好的治疗方法。迄今为止,缺失的牙间乳头的重建仍然是现代牙科美容的一个挑战。总之,黑三角病例最常见的治疗方法是手术治疗和透明质酸凝胶。关键词:黑色三角形;摘要:黑三角牙床(dapat menjadi tempat retensi makanan sehingga memengaruhi kesehatan gingivan),企鹅,黑三角牙床(penampilan seseorang terutama bila terjadi antara gigi)。牙周akibat kebersihan gigi dan mulut yang buruk, bentuk mahkota dan形态学gigi yang异常,angulasi akar karena penempatan支架yang tidak tepat selama perawatan ortodontik dan lain。Kasus黑三角lebih服务terjadi pada dewasa dibanding remaja yang menjalani perawatan ortodontik。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan kasus黑色三角形pagada牙龈。Jenis penelitian ialah suatu文献综述邓安梦古那坎数据库Pubmed, ScienceDirect, dan Google Scholar邓安梦古那坎黑三角。Hasil penelitian mendapatkan 10 artikel yang相关登高主题bahasan。达里10 artikel, terdapat delapan artikel yang melakukan perawatan kasus黑色三角,登甘pendekatan bedah dandua artikel menggunakan gel asam hialuronat。黑三角,黑三角,黑三角,黑三角,黑三角,黑三角,黑三角。Rekonstruksi hilangnya papila interdental merupakan tantangan dalam kedokteran gigi estetik modern。猕猴penpenelitian ini alah penpenalaksanaan kasus黑色三角形pagada gingiva yang paling umum dilakukan ialah pendekatan bedah dan penggunaan gel asam hialuronat。Kata kunci:黑色三角形;齿龈
{"title":"Penatalaksanaan Kasus Black Triangle pada Gingiva","authors":"M. Hisyam, Juliatri Juliatri, Dinar A. Wicaksono","doi":"10.35790/eg.v11i1.42290","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/eg.v11i1.42290","url":null,"abstract":"Abstract: Black triangle could become a space for food retention, therefore, it affects gingival health, pronunciation, and appearance of a person, especially if it occurs between the anterior teeth. This condition can be caused by periodontal disease due to poor oral and dental hygiene, abnormal crown shape and morphology, root angulation due to improper bracket placement during orthodontic treatment and others. Black triangle cases are more common in adults than adolescents undergoing orthodontic treatment. This study aimed to determine the management of gingival black triangle cases. This was a literature review study using databases of Pubmed, ScienceDirect, and Google Scholar and the keyword was black triangle. The results obtained 10 articles relevant to the topic of discussion. There were eight articles about treatment of black triangle cases with a surgical approach and two articles using hyaluronic acid gel. However, the results of black triangle case treatment are still unpredictable, so, further studies are needed to obtain better treatments. To date, reconstruction of missing interdental papillae is still a challenge in modern aesthetic dentistry. In conclusion, the most common treatment for black triangle cases is surgical treatment and hyaluronic acid gel.Keywords: black triangle; gingiva Abstrak: Black triangle dapat menjadi tempat retensi makanan sehingga memengaruhi kesehatan gingiva, pengucapan, dan penampilan seseorang terutama bila terjadi antara gigi anterior. Kondisi ini antara lain disebabkan oleh penyakit periodontal akibat kebersihan gigi dan mulut yang buruk, bentuk mahkota dan morfologi gigi yang abnormal, angulasi akar karena penempatan braket yang tidak tepat selama perawatan ortodontik dan lain-lain. Kasus black triangle lebih sering terjadi pada dewasa dibanding remaja yang menjalani perawatan ortodontik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan kasus black triangle pada gingiva. Jenis penelitian ialah suatu literature review dengan menggunakan database Pubmed, ScienceDirect, dan Google Scholar dengan kata kunci black triangle. Hasil penelitian mendapatkan 10 artikel yang relevan dengan topik bahasan. Dari 10 artikel, terdapat delapan artikel yang melakukan perawatan kasus black triangle dengan pendekatan bedah dan dua artikel menggunakan gel asam hialuronat. Hasil perawatan kasus black triangle tidak dapat diprediksi, sehingga penting dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapat-kan hasil perawatan yang baik. Rekonstruksi hilangnya papila interdental merupakan tantangan dalam kedokteran gigi estetik modern. Simpulan penelitian ini ialah penatalaksanaan kasus black triangle pada gingiva yang paling umum dilakukan ialah pendekatan bedah dan penggunaan gel asam hialuronat. Kata kunci: black triangle; gingiva","PeriodicalId":395652,"journal":{"name":"e-GiGi","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122074333","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Tingkat Kebersihan Gigi Tiruan Penuh dengan Kejadian Denture Stomatitis
Pub Date : 2022-11-19 DOI: 10.35790/eg.v11i1.43412
Grant T. H. Mawei, Vonny N. S. Wowor, Christy N. Mintjelungan
Abstract: Dentures can cause new problems for wearers especially individuals who do not under-stand to maintain the cleanliness of the dentures. In case of full denture, mucosal surface covered by the denture can easily be accumulated by plaques inter alia due to Candida albicans which can further cause denture stomatitis. This study aimed to determine the relationship between the level of complete denture hygiene and the incidence of denture stomatitis. This was a literature review study using the Google Scholar, PubMed, and ScienceDirect databases of related topics. The results showed that statistically there was a relationship between denture hygiene and the incidence of denture stomatitis. There was a higher incidence of denture stomatitis in denture users with poor denture hygiene conditions. Poor denture hygiene as a local factor causing denture stomatitis. Numerically, most denture users who experienced denture stomatitis had poor denture hygiene. In conclusion, statistical and numerical tests showed that there is a relationship between the level of denture hygiene and denture stomatitis in full denture users.Keywords: denture hygiene level; complete denture wearers; denture stomatitis Abstrak: Pemakaian gigi tiruan dapat menimbulkan masalah bagi penggunanya terlebih pada individu yang kurang memahami pemeliharaan kebersihan gigi tiruan. Pada penggunaan gigi tiruan penuh, pada permukaan mukosa yang tertutup gigi tiruan dapat dengan mudah terjadi akumulasi plak antara lain oleh Candida Albicans yang dapat menyebabkan terjadinya denture stomatitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kebersihan gigi tiruan penuh dengan kejadian denture stomatitis. Jenis penelitian ialah suatu literature review yang menggunakan database Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect dengan topik yang terkait. Hasil uji statistik pada literatur yang digunakan mendapatkan adanya hubungan/pengaruh antara kebersihan gigi tiruan dengan kejadian denture stomatitis. Kejadian denture stomatitis lebih tinggi pada pengguna gigi tiruan dengan kondisi kebersihan gigi tiruan yang buruk. Kebersihan gigi tiruan yang buruk sebagai faktor lokal penyebab denture stomatitis. Secara numerik pada pengguna gigi tiruan yang mengalami denture stomatitis, sebagian besar memiliki kebersihan gigi tiruan yang buruk. Simpulan penelitian ini ialah uji statistik dan numerik memperlihatkan adanya hubungan antara tingkat kebersihan gigi tiruan dengan denture stomatitis pada pengguna gigi tiruan penuh.Kata kunci: tingkat kebersihan gigi tiruan; pengguna gigi tiruan penuh; denture stomatitis
摘要:假牙会给佩戴者带来新的问题,特别是对于不了解如何保持假牙清洁的人。如果使用全口义齿,假牙覆盖的粘膜表面很容易因白色念珠菌等原因积聚斑块,进一步引起假牙口炎。本研究旨在探讨全口义齿卫生水平与义齿口炎发病率之间的关系。这是一项使用Google Scholar、PubMed和ScienceDirect相关主题数据库的文献综述研究。结果表明,义齿卫生与义齿口炎的发生率有统计学意义。义齿卫生条件较差的义齿使用者发生义齿口炎的比例较高。不良的义齿卫生是引起义齿口炎的局部因素。从数字上看,大多数经历过义齿口炎的义齿使用者的义齿卫生状况较差。综上所述,统计和数值测试表明,全口义齿使用者的义齿卫生水平与义齿口炎之间存在一定的关系。关键词:义齿卫生水平;全口义齿佩戴者;摘要:Pemakaian gigi tiruan dapat menimbulkan masalah bagi penggunanya terlebih pada individu yang kurang memahami pemeliharaan kebersihan gigi tiruan。Pada penggunaan gigi tiruan penuh, Pada permukaan mukosa yang tertutuup, gigi tiruan dapat dengan mudah terjadi akumulasi plak antara lain oleh,白色念珠菌yang dapat menyebabkan terjadinya假牙口炎。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kebersihan gigi tiruan penuh dengan kejadian假牙口炎。Jenis penelitian ialah suatu文献综述杨梦君那坎数据库Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect登坎话题杨梦君。Hasil uji统计帕达文献yang digunakan mendapatkan adanya hubungan/pengaruh antara kebersihan gigi tiruan dengan kejadian假牙口炎。Kejadian假牙口腔炎lebih tinggi patada pengguna gigi tiruan dengan kondisi kebersihan gigi tiruan yang buruk。Kebersihan gigi tiruan yang buruk sebagai局部假牙口腔炎因子。口腔炎的英文:Secara numerik patada pengguna gigi tirun yang mengalami义齿;牙周炎牙周炎牙周炎牙周炎牙周炎牙周炎牙周炎牙周炎牙周炎牙周炎Kata kunci: tingkat kebersihan gigi tiruan;彭古那;义齿性口炎
{"title":"Hubungan Tingkat Kebersihan Gigi Tiruan Penuh dengan Kejadian Denture Stomatitis","authors":"Grant T. H. Mawei, Vonny N. S. Wowor, Christy N. Mintjelungan","doi":"10.35790/eg.v11i1.43412","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/eg.v11i1.43412","url":null,"abstract":"Abstract: Dentures can cause new problems for wearers especially individuals who do not under-stand to maintain the cleanliness of the dentures. In case of full denture, mucosal surface covered by the denture can easily be accumulated by plaques inter alia due to Candida albicans which can further cause denture stomatitis. This study aimed to determine the relationship between the level of complete denture hygiene and the incidence of denture stomatitis. This was a literature review study using the Google Scholar, PubMed, and ScienceDirect databases of related topics. The results showed that statistically there was a relationship between denture hygiene and the incidence of denture stomatitis. There was a higher incidence of denture stomatitis in denture users with poor denture hygiene conditions. Poor denture hygiene as a local factor causing denture stomatitis. Numerically, most denture users who experienced denture stomatitis had poor denture hygiene. In conclusion, statistical and numerical tests showed that there is a relationship between the level of denture hygiene and denture stomatitis in full denture users.Keywords: denture hygiene level; complete denture wearers; denture stomatitis Abstrak: Pemakaian gigi tiruan dapat menimbulkan masalah bagi penggunanya terlebih pada individu yang kurang memahami pemeliharaan kebersihan gigi tiruan. Pada penggunaan gigi tiruan penuh, pada permukaan mukosa yang tertutup gigi tiruan dapat dengan mudah terjadi akumulasi plak antara lain oleh Candida Albicans yang dapat menyebabkan terjadinya denture stomatitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kebersihan gigi tiruan penuh dengan kejadian denture stomatitis. Jenis penelitian ialah suatu literature review yang menggunakan database Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect dengan topik yang terkait. Hasil uji statistik pada literatur yang digunakan mendapatkan adanya hubungan/pengaruh antara kebersihan gigi tiruan dengan kejadian denture stomatitis. Kejadian denture stomatitis lebih tinggi pada pengguna gigi tiruan dengan kondisi kebersihan gigi tiruan yang buruk. Kebersihan gigi tiruan yang buruk sebagai faktor lokal penyebab denture stomatitis. Secara numerik pada pengguna gigi tiruan yang mengalami denture stomatitis, sebagian besar memiliki kebersihan gigi tiruan yang buruk. Simpulan penelitian ini ialah uji statistik dan numerik memperlihatkan adanya hubungan antara tingkat kebersihan gigi tiruan dengan denture stomatitis pada pengguna gigi tiruan penuh.Kata kunci: tingkat kebersihan gigi tiruan; pengguna gigi tiruan penuh; denture stomatitis","PeriodicalId":395652,"journal":{"name":"e-GiGi","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124115351","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Penggunaan Obat-obatan Antihipertensi dengan Terjadinya Xerostomia 服用抗高血压药物与施乐引起的影响
Pub Date : 2022-11-04 DOI: 10.35790/eg.v11i1.43089
Keynes Y. Supit, Vonny N. S. Wowor, Christy N. Mintjelungan
Abstract: The use of antihypertensive drugs in addition to controlling high blood pressure, but can also cause side effects inter alia xerostomia, a sign or symptom of dry mouth felt by a person. This study aimed to determine the relationship between the use of antihypertensive drugs with the occurrence of xerostomia. This was a literature review study using databases of Google Scholar, PubMed and ScienceDirect. Literatures were selected through inclusion and exclusion criteria and a critical appraisal was carried out. The results obtained five literatures. There was an effect of using antihypertensive drugs amlodipine and captopril on the occurrence of xerostomia, however, there was no significant difference in the amount of respondents’ saliva (p>0.05). Antihypertensive drugs amlodipine (93.33%) and captopril (83.33%) both caused a decrease in salivary flow rate. A small proportion (29%) of respondents using antihypertensive drugs experienced xerostomia. There was a higher prevalence of xerostomia in respondents using antihypertensive drugs compared to those who did not use antihypertensive drugs (p<0.05). From 100% of xerostomia patients, there were 38.46% taking antihypertensive drugs. In conclusion, there is a relationship between the use of anti-hypertensive drugs and the occurrence of xerostomia.Keywords: xerostomia; hypertension; antihypertensive drugs Abstrak: Penggunaan obat antihipertensi di samping dapat mengontrol tekanan darah tinggi, namun dapat juga menimbulkan efek samping, salah satunya ialah xerostomia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan obat–obatan antihipertensi dengan terjadinya xerostomia. Jenis penelitian ialah literature review menggunakan database Google Scholar, PubMed dan ScienceDirect. Literatur diseleksi melalui kriteria inklusi dan eksklusi serta dilakukan critical appraisal sehingga diperoleh lima literatur. Hasil penelitian mendapatkan adanya pengaruh penggunaan obat antihipertensi amlodipin dan katopril terhadap terjadinya xerostomia, namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara jumlah saliva pada responden yang mengonsumsi obat amlodipin dan kaptopril. Pada responden yang menggunakan obat anti hipertensi amlodipin (93,33%) dan kaptopril (83,33%) terdapat laju aliran saliva yang menurun. Sebagian kecil responden (29%) pengguna obat antihipertensi mengalami xerostomia. Prevalensi xerostomia lebih tinggi pada responden pengguna obat antihipertensi dibandingkan yang tidak menggunakan obat antihipertensi (p<0,05). Dari 100% penderita xerostomia, terdapat 38,46% yang mengonsumsi obat antihipertensi. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan antara penggunaan obat anti hipertensi dengan terjadinya xerostomia. Kata kunci: xerostomia; hipertensi; obat antihipertensi
摘要:使用降压药除了控制高血压外,还可引起口干等副作用,即人感觉口干的体征或症状。本研究旨在确定抗高血压药物的使用与口干症的发生之间的关系。这是一项文献综述研究,使用了Google Scholar、PubMed和ScienceDirect的数据库。通过纳入和排除标准筛选文献,并进行批判性评价。结果得到5篇文献。使用降压药氨氯地平和卡托普利对口干的发生有影响,但在唾液量方面差异无统计学意义(p>0.05)。降压药氨氯地平(93.33%)和卡托普利(83.33%)均引起唾液流量下降。一小部分(29%)使用降压药的应答者出现口干。使用降压药的调查对象口干发生率高于未使用降压药的调查对象(p<0.05)。在100%的口干症患者中,服用降压药的占38.46%。综上所述,抗高血压药物的使用与口干症的发生有一定的关系。关键词:口腔干燥;高血压;摘要:彭家南抗高血压药、抗高血压药、抗高血压药、抗高血压药、抗高血压药、抗高血压药、抗高血压药、抗高血压药。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan obat-obatan抗高血压,dengan terjadinya口干症。Jenis penelitian ialah文献综述menggunakan数据库Google Scholar, PubMed和ScienceDirect。文学是一种具有多重特征的文学,是一种具有多重特征的文学,是一种具有多重特征的文学。抗高血压药氨氯地平和卡托普利对口腔干燥有明显的影响,抗高血压药氨氯地平和卡托普利对口腔干燥有明显的影响。抗高血压药氨氯地平(93,33%)和卡托普利(83,33%)均有疗效。塞巴吉安克西林(29%)对高血压、门静脉性口干症有应答。流行性口干病对彭古纳抗高血压药有应答,对孟古纳抗高血压药有应答(p< 0.05)。达100% penderita口干症,terdapat 38,46% yang mengonsumsi抗高血压。Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan安塔拉penggunaan obat反hipertensi dengan terjadinya口腔干燥。口干症;hipertensi;obat antihipertensi
{"title":"Hubungan Penggunaan Obat-obatan Antihipertensi dengan Terjadinya Xerostomia","authors":"Keynes Y. Supit, Vonny N. S. Wowor, Christy N. Mintjelungan","doi":"10.35790/eg.v11i1.43089","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/eg.v11i1.43089","url":null,"abstract":"Abstract: The use of antihypertensive drugs in addition to controlling high blood pressure, but can also cause side effects inter alia xerostomia, a sign or symptom of dry mouth felt by a person. This study aimed to determine the relationship between the use of antihypertensive drugs with the occurrence of xerostomia. This was a literature review study using databases of Google Scholar, PubMed and ScienceDirect. Literatures were selected through inclusion and exclusion criteria and a critical appraisal was carried out. The results obtained five literatures. There was an effect of using antihypertensive drugs amlodipine and captopril on the occurrence of xerostomia, however, there was no significant difference in the amount of respondents’ saliva (p>0.05). Antihypertensive drugs amlodipine (93.33%) and captopril (83.33%) both caused a decrease in salivary flow rate. A small proportion (29%) of respondents using antihypertensive drugs experienced xerostomia. There was a higher prevalence of xerostomia in respondents using antihypertensive drugs compared to those who did not use antihypertensive drugs (p<0.05). From 100% of xerostomia patients, there were 38.46% taking antihypertensive drugs. In conclusion, there is a relationship between the use of anti-hypertensive drugs and the occurrence of xerostomia.Keywords: xerostomia; hypertension; antihypertensive drugs Abstrak: Penggunaan obat antihipertensi di samping dapat mengontrol tekanan darah tinggi, namun dapat juga menimbulkan efek samping, salah satunya ialah xerostomia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan obat–obatan antihipertensi dengan terjadinya xerostomia. Jenis penelitian ialah literature review menggunakan database Google Scholar, PubMed dan ScienceDirect. Literatur diseleksi melalui kriteria inklusi dan eksklusi serta dilakukan critical appraisal sehingga diperoleh lima literatur. Hasil penelitian mendapatkan adanya pengaruh penggunaan obat antihipertensi amlodipin dan katopril terhadap terjadinya xerostomia, namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara jumlah saliva pada responden yang mengonsumsi obat amlodipin dan kaptopril. Pada responden yang menggunakan obat anti hipertensi amlodipin (93,33%) dan kaptopril (83,33%) terdapat laju aliran saliva yang menurun. Sebagian kecil responden (29%) pengguna obat antihipertensi mengalami xerostomia. Prevalensi xerostomia lebih tinggi pada responden pengguna obat antihipertensi dibandingkan yang tidak menggunakan obat antihipertensi (p<0,05). Dari 100% penderita xerostomia, terdapat 38,46% yang mengonsumsi obat antihipertensi. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan antara penggunaan obat anti hipertensi dengan terjadinya xerostomia. Kata kunci: xerostomia; hipertensi; obat antihipertensi","PeriodicalId":395652,"journal":{"name":"e-GiGi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124711956","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Evaluasi Kekasaran Permukaan Semen Ionomer Kaca pada Perendaman Susu UHT dan Susu Kedelai 对超高频牛奶和豆奶浸泡过程中的玻璃电离水泥表面的硬度评估
Pub Date : 2022-11-04 DOI: 10.35790/eg.v11i1.43299
N. Arifah, Dhyani Widhianingsih, Deviyanti Pratiwi
Abstract: Glass ionomer cement (GIC) is a restorative material used in child dental care with anti-cariogenic properties and fluoride release. However, this GIC has some disadvantages, such as high solubility due to acid particles that can cause surface roughness. Children at a young age typically drink milk, such as Ultra High Temperature (UHT) milk or soy milk which may affect the restorative material. This study aimed to evaluate the surface roughness of GIC immersed in UHT milk, soy milk, and artificial saliva. This was an experimental laboratory study. Samples were GICs (GC Fuji VII, Japan) in a cylindrical shape with a diameter of 10 mm and a thickness of 2 mm. A total of 18 samples were divided into three groups, one group (n=6) was immersed in UHT milk, and the other two groups were immersed in soy milk and artificial saliva. The samples were tested using a surface roughness tester (Surtronic S-128) that was reviewed before and after immersion. The results showed that the surface roughness value of GIC was increased after being immersed in UHT milk (0.12±0.02), soy milk (0.12±0.06), and artificial saliva (0.06±0.03). The Kruskal Wallis test showed no significant difference in surface roughness of GICs immersed in the three groups. In conclusion, UHT milk and soy milk did not significantly affect the surface roughness of GICs.Keywords: glass ionomer cement; surface roughness; UHT milk; soy milk Abstrak: Semen ionomer kaca (SIK) merupakan bahan restorasi pada perawatan gigi anak yang memiliki sifat antikariogenik dan dapat melepaskan fluoride. SIK memiliki kekurangan yaitu mudah larut akibat paparan asam yang tinggi sehingga dapat menyebabkan terjadinya kekasaran permu-kaan. Usia anak tidak terlepas dari kebiasaan meminum susu seperti susu Ultra High Temperature (UHT) dan susu kedelai sehingga dapat memengaruhi bahan restorasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kekasaran permukaan SIK pada perendaman dalam susu UHT, susu kedelai, dan saliva buatan. Metode penelitian ialah eksperimental laboratoris. Sampel yang digunakan ialah SIK (GC Fuji VII, Japan) berbentuk silindris dengan diameter 10 mm dan tebal 2 mm. Sebanyak 18 buah sampel dibagi menjadi tiga kelompok, setiap kelompok (n=6) direndam dalam susu UHT, kelompok lain direndam dalam susu kedelai, dan saliva buatan. Kekasaran permukaan diukur dengan surface roughness tester (Surtronic S-128) sebelum dan setelah perendaman. Hasil penelitian mendapatkan peningkatan kekasaran permukaan SIK pada kelompok perendaman susu UHT (0,12±0,02), susu kedelai (0,12±0,06), dan saliva buatan (0,06±0,03). Uji Kruskal Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan kekasaran permukaan SIK yang bermakna pada ketiga kelompok. Simpulan penelitian ini ialah susu UHT dan susu kedelai tidak menyebabkan kekasaran permukaan SIK yang bermakna.Kata kunci: semen ionomer kaca; kekasaran permukaan; susu UHT; susu kedelai
摘要:玻璃离子水门合剂(GIC)是一种具有抗龋齿和释放氟化物特性的儿童口腔保健修复材料。然而,这种GIC有一些缺点,例如由于酸颗粒导致的高溶解度可能导致表面粗糙度。年幼的儿童通常喝牛奶,如超高温(UHT)牛奶或豆浆,这些牛奶可能会影响恢复物质。本研究旨在评估浸在UHT牛奶、豆浆和人工唾液中的GIC的表面粗糙度。这是一项实验性的实验室研究。样品为GICs (GC Fuji VII, Japan),圆柱形,直径10 mm,厚度2 mm。将18个样本分为三组,其中一组(n=6)浸泡在UHT牛奶中,另外两组浸泡在豆浆和人工唾液中。在浸泡前后,使用表面粗糙度测试仪(Surtronic S-128)对样品进行测试。结果表明:UHT牛奶(0.12±0.02)、豆浆(0.12±0.06)、人工唾液(0.06±0.03)浸泡后,GIC的表面粗糙度值均有所增加。Kruskal - Wallis检验显示,三组浸泡后的GICs表面粗糙度无显著差异。综上所述,UHT牛奶和豆浆对GICs表面粗糙度没有显著影响。关键词:玻璃离子水泥;表面粗糙度;UHT牛奶;摘要:精液离聚物kaca (SIK) merupakan bahan restorasi pada perawatan gigi anak yang memiliki sifat anti - karigenik and dapat melepaskan fluoride。SIK memiliki kekurangan yitu mudah larut akibat paparan asam杨廷吉sehinga dapat menyebabkan terjadinya kekasaran permuan。超高温(UHT)、超高温(UHT)、超高温(UHT)、超高温(UHT)、超高温(UHT)、超高温(UHT)、超高温(UHT)、超高温(UHT)、超高温(UHT)、超高温(UHT)、超高温(UHT)、超高温(UHT)。Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kekasaran permukaan SIK padendaman dalam susu UHT, susu kedelai, dan唾液buatan。方法penelitian实验实验室。Sampel yang digunakan ialah SIK (GC Fuji VII, Japan) berbentuk silindris dengan直径10 mm,直径2 mm。Sebanyak 18 buah sampel dibagi menjadi tiga kelompok, setiap kelompok (n=6) direndam dalam susu UHT, kelompok lain direndam dalam susu kedelai, dan唾液buatan。Kekasaran permukaan diukur邓根表面粗糙度测试仪(Surtronic S-128)Hasil penelitian mendapatkan peningkatan kekasaran permukaan SIK padkelompok perendaman susu UHT(0,12±0.02),susu kedelai(0,12±0.06),dan唾液buatan(0,06±0.03)。Uji Kruskal Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan kekasaran permukaan SIK yang bermakna pada ketiga kelompok。Simpulan penelitian ini, sususuuht, sususukedelai, menyebabkan, kekasaran, permukaan, sikyang, makmakna。Kata kunci:精液离聚物kaca;kekasaran permukaan;苏苏人UHT;苏苏人kedelai
{"title":"Evaluasi Kekasaran Permukaan Semen Ionomer Kaca pada Perendaman Susu UHT dan Susu Kedelai","authors":"N. Arifah, Dhyani Widhianingsih, Deviyanti Pratiwi","doi":"10.35790/eg.v11i1.43299","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/eg.v11i1.43299","url":null,"abstract":"Abstract: Glass ionomer cement (GIC) is a restorative material used in child dental care with anti-cariogenic properties and fluoride release. However, this GIC has some disadvantages, such as high solubility due to acid particles that can cause surface roughness. Children at a young age typically drink milk, such as Ultra High Temperature (UHT) milk or soy milk which may affect the restorative material. This study aimed to evaluate the surface roughness of GIC immersed in UHT milk, soy milk, and artificial saliva. This was an experimental laboratory study. Samples were GICs (GC Fuji VII, Japan) in a cylindrical shape with a diameter of 10 mm and a thickness of 2 mm. A total of 18 samples were divided into three groups, one group (n=6) was immersed in UHT milk, and the other two groups were immersed in soy milk and artificial saliva. The samples were tested using a surface roughness tester (Surtronic S-128) that was reviewed before and after immersion. The results showed that the surface roughness value of GIC was increased after being immersed in UHT milk (0.12±0.02), soy milk (0.12±0.06), and artificial saliva (0.06±0.03). The Kruskal Wallis test showed no significant difference in surface roughness of GICs immersed in the three groups. In conclusion, UHT milk and soy milk did not significantly affect the surface roughness of GICs.Keywords: glass ionomer cement; surface roughness; UHT milk; soy milk Abstrak: Semen ionomer kaca (SIK) merupakan bahan restorasi pada perawatan gigi anak yang memiliki sifat antikariogenik dan dapat melepaskan fluoride. SIK memiliki kekurangan yaitu mudah larut akibat paparan asam yang tinggi sehingga dapat menyebabkan terjadinya kekasaran permu-kaan. Usia anak tidak terlepas dari kebiasaan meminum susu seperti susu Ultra High Temperature (UHT) dan susu kedelai sehingga dapat memengaruhi bahan restorasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kekasaran permukaan SIK pada perendaman dalam susu UHT, susu kedelai, dan saliva buatan. Metode penelitian ialah eksperimental laboratoris. Sampel yang digunakan ialah SIK (GC Fuji VII, Japan) berbentuk silindris dengan diameter 10 mm dan tebal 2 mm. Sebanyak 18 buah sampel dibagi menjadi tiga kelompok, setiap kelompok (n=6) direndam dalam susu UHT, kelompok lain direndam dalam susu kedelai, dan saliva buatan. Kekasaran permukaan diukur dengan surface roughness tester (Surtronic S-128) sebelum dan setelah perendaman. Hasil penelitian mendapatkan peningkatan kekasaran permukaan SIK pada kelompok perendaman susu UHT (0,12±0,02), susu kedelai (0,12±0,06), dan saliva buatan (0,06±0,03). Uji Kruskal Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan kekasaran permukaan SIK yang bermakna pada ketiga kelompok. Simpulan penelitian ini ialah susu UHT dan susu kedelai tidak menyebabkan kekasaran permukaan SIK yang bermakna.Kata kunci: semen ionomer kaca; kekasaran permukaan; susu UHT; susu kedelai","PeriodicalId":395652,"journal":{"name":"e-GiGi","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133535122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perbedaan Pengetahuan Kontrol Plak Berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Achmad Yani 关于牙菌斑的知识因其性别而异
Pub Date : 2022-11-02 DOI: 10.35790/eg.v11i1.41358
Andi Supriatna, Shanaya A. Anindyta, Marlin Himawati
Abstract: Dental and oral diseases especially problems related to dental plaque are still commonly found in Indonesia. Therefore, plaque control is an effective way to treat and prevent these diseases. This study aimed to obtain the difference in knowledge regarding plaque control based on sex (male and female) among students of the dentistry profession of Universitas Jenderal Achmad Yani. This was an analytical and observational study with a cross sectional design. Samples were chosen using consecutive sampling technique. A non-specialized design of unpaired numerical categorical analysis was used in this study. The google form was used as instrument. Data were analysed using the unpaired T-test. The results showed that there were 116 dentistry profession students as respondents consisting of 32 males (27.6%) and 84 females (72.4%). Based on sex, the knowledge regarding plaque control showed that the average in male respondents was 21.50±7.030 and in female respondents was 22.82±5.928 (a p-value of 0.311). In conclusion, there is no difference in the knowledge of plaque control among male and female students of the dentistry profession of Universitas Jenderal Achmad Yani.Keywords: sex; knowledge of plaque control Abstrak Penyakit gigi dan mulut masih sering dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya ialah plak gigi. Kontrol plak merupakan cara efektif mengobati dan mencegah penyakit lainnya pada rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan mahasiswa profesi kedokteran Gigi Universitas Jenderal Achmad Yani mengenai kontrol plak gigi berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong lintang, dan menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan non-specialized design of unpaired numerical categorical analysis. Instrumen penelitian menggunakan google form. Data penelitian dianalisis dengan uji T-tidak berpasangan. Hasil penelitian mendapatkan 116 mahasiswa profesi kedokteran gigi sebagai responden, terdiri dari 32 laki-laki (27,6%) dan 84 perempuan (72,4%). Perbandingan pengetahuan responden yaitu rerata pada laki-laki sebesar 21,50±7,030 dan pada perempuan sebesar 22,82±5,928 dengan nilai p=0,311. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat perbedaan pengetahuan kontrol plak antara kedua jenis kelamin pada mahasiswa profesi kedokteran Gigi Universitas Jenderal Achmad Yani.Kata kunci: jenis kelamin; pengetahuan mengenai control plak
摘要:牙齿和口腔疾病,特别是与牙菌斑相关的问题在印度尼西亚仍然很常见。因此,控制斑块是治疗和预防这些疾病的有效途径。本研究旨在了解Jenderal Achmad Yani大学牙科专业学生在菌斑控制方面的性别差异(男性和女性)。这是一项横断面设计的分析性和观察性研究。采用连续抽样技术选取样本。本研究采用非专业设计的非配对数值分类分析。谷歌表格被用作工具。数据分析采用非配对t检验。结果显示,共有116名牙科专业学生作为调查对象,其中男性32名(27.6%),女性84名(72.4%)。从性别上看,男性对菌斑控制知识的平均值为21.50±7.030,女性为22.82±5.928 (p值为0.311)。总之,Jenderal Achmad Yani大学牙科专业的男女学生在菌斑控制知识方面没有差异。关键词:性别;斑块控制知识摘要:Penyakit gigi dan mulut masih服务于dikeluhkan oleh masyarakat印度尼西亚,salah satunya iah plak gigi。控制牌局的牌局,可以有效地控制牌局的牌局,也可以控制牌局的牌局。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan mahasiswa教授kedokteran Gigi Universitas Jenderal ahmad Yani mengenai控制plak Gigi berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan)。詹尼斯·佩内利特,观测分析,登甘设计,波通林堂,丹蒙古纳坎技术,连续抽样。Penelitian ini menggunakan非专业设计的非配对数值分类分析。仪器翻译蒙古纳坎谷歌表单。数据分析是一种有效的分析方法。Hasil penelitian mendapatkan 116 mahasiswa profesi kedokteran gigi sebagai回应,terdiri dari 32 laki-laki(27.6%)和84 perempuan(72.4%)。Perbandingan pengetahuan responden yaitu rerata篇laki-laki sebesar 21日50±7030丹篇perempuan sebesar 22日82±5928 dengan汝p = 0311。Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat perbedaan和pengetahuan控制板antara kedua jenis kelamin pada mahasiswa教授kedokteran gii大学Jenderal achmadyani。Kata kunci: jenis kelamin;鹏格塔环门格奈控制板
{"title":"Perbedaan Pengetahuan Kontrol Plak Berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Achmad Yani","authors":"Andi Supriatna, Shanaya A. Anindyta, Marlin Himawati","doi":"10.35790/eg.v11i1.41358","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/eg.v11i1.41358","url":null,"abstract":"Abstract: Dental and oral diseases especially problems related to dental plaque are still commonly found in Indonesia. Therefore, plaque control is an effective way to treat and prevent these diseases. This study aimed to obtain the difference in knowledge regarding plaque control based on sex (male and female) among students of the dentistry profession of Universitas Jenderal Achmad Yani. This was an analytical and observational study with a cross sectional design. Samples were chosen using consecutive sampling technique. A non-specialized design of unpaired numerical categorical analysis was used in this study. The google form was used as instrument. Data were analysed using the unpaired T-test. The results showed that there were 116 dentistry profession students as respondents consisting of 32 males (27.6%) and 84 females (72.4%). Based on sex, the knowledge regarding plaque control showed that the average in male respondents was 21.50±7.030 and in female respondents was 22.82±5.928 (a p-value of 0.311). In conclusion, there is no difference in the knowledge of plaque control among male and female students of the dentistry profession of Universitas Jenderal Achmad Yani.Keywords: sex; knowledge of plaque control Abstrak Penyakit gigi dan mulut masih sering dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya ialah plak gigi. Kontrol plak merupakan cara efektif mengobati dan mencegah penyakit lainnya pada rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan mahasiswa profesi kedokteran Gigi Universitas Jenderal Achmad Yani mengenai kontrol plak gigi berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong lintang, dan menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan non-specialized design of unpaired numerical categorical analysis. Instrumen penelitian menggunakan google form. Data penelitian dianalisis dengan uji T-tidak berpasangan. Hasil penelitian mendapatkan 116 mahasiswa profesi kedokteran gigi sebagai responden, terdiri dari 32 laki-laki (27,6%) dan 84 perempuan (72,4%). Perbandingan pengetahuan responden yaitu rerata pada laki-laki sebesar 21,50±7,030 dan pada perempuan sebesar 22,82±5,928 dengan nilai p=0,311. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat perbedaan pengetahuan kontrol plak antara kedua jenis kelamin pada mahasiswa profesi kedokteran Gigi Universitas Jenderal Achmad Yani.Kata kunci: jenis kelamin; pengetahuan mengenai control plak","PeriodicalId":395652,"journal":{"name":"e-GiGi","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125681674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Temporomandibular Joint Disorder in Malocclusion 错颌畸形的颞下颌关节紊乱
Pub Date : 2022-10-18 DOI: 10.35790/eg.v10i2.41754
Baiq S. M. Setiadi, R. Rikmasari, Vita M. P. Novianti
Abstract: Malocclusion is considered as one of the causative factors of temporomandibular joint disorder. However, there are still pros and cons to the role of occlusion as a pathophysiological factor for temporomandibular joint disorders (TMD). This study aimed to review the literature on the extent to which research had been carried out related to TMD in patients with malocclusion published from 2012 to January 2022. The method used in collecting data was guided by PRISMA-Scr through the Pubmed NCBI and Sciencedirect databases with relevant keywords. The obtained literature was screened and assessed for feasibility. Detail of data extracted with Microsoft Excel software. Based on the search, a total of 21 kinds of literature were suitable with the inclusion category as study material. The included literature consisted of cross-sectional studies (n=6), case-control (n=4), cohort (n=3), retrospective study (n=3), systematic review (n=2), systematic review and meta-analysis (n=1), and review study (n=2). Most of the literature said that there was no significant relationship between variations in occlusion irregularities and TMD associated with various signs and symptoms of TMD as well as variations in temporomandibular joint (TMJ) anatomy. TMD was actually more influenced by habits, personality, and psychological conditions. Treatments for TMD patients, either surgical or orthodontic, had a positive effect but were not significant. In conclusion, there is no relationship between temporomandibular joint disorders and malocclusion.Keywords: temporomandibular joint disorder; malocclusion Abstrak: Maloklusi dianggap menjadi salah satu faktor penyebab gangguan sendi temporomandibula. Hingga kini, masih terdapat pro dan kontra peran oklusi sebagai faktor patofisiologi gangguan sendi temporomandibular (temporomandibular joint, TMJ). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji literatur penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan gangguan sendi temporomandibula (temporoman-dibular joint disorder, TMD) pada maloklusi yang dipublikasikan pada 2012 hingga Januari 2022. Metode pengumpulan data berpedoman pada PRISMA-Scr melalui database Pubmed NCBI dan Sciencedirect dengan kata kunci yang relevan. Literatur yang didapat diseleksi dan dilihat kelayakan-nya. Detail data diekstraksi dengan software Microsoft Excel. Hasil pencarian mendapatkan sebanyak 21 literatur memenuhi kategori inklusi sebagai bahan kajian, terdiri dari jenis studi cross-sectional (n=6), kasus kontrol (n=4), kohort (n=3), studi retrospektif (n=3), tinjauan sistematis (n=2), systematic review dan meta-analysis (n=1), serta studi review (n=2). Sebagian besar literatur menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara variasi tidak teraturnya oklusi terhadap TMD terkait dengan ragam tanda dan gejala TMD serta variasi anatomi TMJ (temporomandibular joint). Didapatkan TMD justru lebih dipengaruhi oleh kebiasaan, kepribadian, serta keadaan psikologis. Perawatan yang dilakukan pada penderit
摘要:错牙合被认为是导致颞下颌关节紊乱的原因之一。然而,对于咬合作为颞下颌关节疾病(TMD)的病理生理因素的作用,仍然存在赞成和反对的意见。本研究旨在回顾2012年至2022年1月发表的关于错颌合患者TMD相关研究的文献。数据收集方法采用PRISMA-Scr软件引导,通过Pubmed NCBI和Sciencedirect数据库,检索相关关键词。对获得的文献进行筛选和可行性评估。使用Microsoft Excel软件提取详细数据。经检索,共有21种文献适合纳入范畴作为研究材料。纳入的文献包括:横断面研究(n=6)、病例对照研究(n=4)、队列研究(n=3)、回顾性研究(n=3)、系统评价(n=2)、系统评价和荟萃分析(n=1)、综述性研究(n=2)。大多数文献认为咬合不规则性的变化与TMD相关的各种体征和症状以及颞下颌关节(TMJ)解剖结构的变化之间没有明显的关系。事实上,TMD更受习惯、个性和心理状况的影响。治疗TMD患者,无论是手术或正畸,有积极的影响,但不显著。总之,颞下颌关节紊乱与错牙合没有关系。关键词:颞下颌关节紊乱;摘要:畸形牙合畸形是指颞下颌畸形、双侧畸形和双侧畸形。邢佳佳,王志强,王志强,等。颞下颌关节病理学研究进展[j]。Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji文献Penelitian yang telah dilakukan berkaian dengan gangguan sendi temporommandibula(颞下颌关节紊乱,TMD) pada maloklusi yang dipublikasikan pada 2012年1月1日,北京,2022。方法:企鹅种群数据来源于数据库PRISMA-Scr数据库Pubmed NCBI dan science;文学杨didapat diseleksi dan diilihat kelayakan-nya。详细数据处理采用Excel软件。Hasil - pencarian mendapatkan sebanyak 21篇文献回顾:研究分类(kategori inklusi),研究横断面(n=6),研究对照(n=4),研究短期(n=3),研究回顾性(n=3),研究系统性(n=2),系统评价和荟萃分析(n=1),研究综述(n=2)。Sebagian besar文献menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara variasi tidak teraturnya oklusi terhadap TMD terkait dengan ragam tanda dan gejala TMD serta variasi anatomi TMJ(颞下颌关节)。Didapatkan TMD的研究结果表明,dippagaruhi是一种具有良好的生理功能的疾病。Perawatan yang dilakukan padpadpenderita TMD, baik berupa bedah maupun Perawatan ortodontik memiliki pengaruh yang cuup positive namun tidak bermakna。猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃、猕猴桃。形kunci:颞下颌;maloklusi
{"title":"Temporomandibular Joint Disorder in Malocclusion","authors":"Baiq S. M. Setiadi, R. Rikmasari, Vita M. P. Novianti","doi":"10.35790/eg.v10i2.41754","DOIUrl":"https://doi.org/10.35790/eg.v10i2.41754","url":null,"abstract":"Abstract: Malocclusion is considered as one of the causative factors of temporomandibular joint disorder. However, there are still pros and cons to the role of occlusion as a pathophysiological factor for temporomandibular joint disorders (TMD). This study aimed to review the literature on the extent to which research had been carried out related to TMD in patients with malocclusion published from 2012 to January 2022. The method used in collecting data was guided by PRISMA-Scr through the Pubmed NCBI and Sciencedirect databases with relevant keywords. The obtained literature was screened and assessed for feasibility. Detail of data extracted with Microsoft Excel software. Based on the search, a total of 21 kinds of literature were suitable with the inclusion category as study material. The included literature consisted of cross-sectional studies (n=6), case-control (n=4), cohort (n=3), retrospective study (n=3), systematic review (n=2), systematic review and meta-analysis (n=1), and review study (n=2). Most of the literature said that there was no significant relationship between variations in occlusion irregularities and TMD associated with various signs and symptoms of TMD as well as variations in temporomandibular joint (TMJ) anatomy. TMD was actually more influenced by habits, personality, and psychological conditions. Treatments for TMD patients, either surgical or orthodontic, had a positive effect but were not significant. In conclusion, there is no relationship between temporomandibular joint disorders and malocclusion.Keywords: temporomandibular joint disorder; malocclusion Abstrak: Maloklusi dianggap menjadi salah satu faktor penyebab gangguan sendi temporomandibula. Hingga kini, masih terdapat pro dan kontra peran oklusi sebagai faktor patofisiologi gangguan sendi temporomandibular (temporomandibular joint, TMJ). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji literatur penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan gangguan sendi temporomandibula (temporoman-dibular joint disorder, TMD) pada maloklusi yang dipublikasikan pada 2012 hingga Januari 2022. Metode pengumpulan data berpedoman pada PRISMA-Scr melalui database Pubmed NCBI dan Sciencedirect dengan kata kunci yang relevan. Literatur yang didapat diseleksi dan dilihat kelayakan-nya. Detail data diekstraksi dengan software Microsoft Excel. Hasil pencarian mendapatkan sebanyak 21 literatur memenuhi kategori inklusi sebagai bahan kajian, terdiri dari jenis studi cross-sectional (n=6), kasus kontrol (n=4), kohort (n=3), studi retrospektif (n=3), tinjauan sistematis (n=2), systematic review dan meta-analysis (n=1), serta studi review (n=2). Sebagian besar literatur menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara variasi tidak teraturnya oklusi terhadap TMD terkait dengan ragam tanda dan gejala TMD serta variasi anatomi TMJ (temporomandibular joint). Didapatkan TMD justru lebih dipengaruhi oleh kebiasaan, kepribadian, serta keadaan psikologis. Perawatan yang dilakukan pada penderit","PeriodicalId":395652,"journal":{"name":"e-GiGi","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125117439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
e-GiGi
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1