N. Yuliani, M. -, Triana Setijaningsih, Tri Cahyo Sepdianto
Hipertensi merupakan faktor risiko terbesar ketiga yang menyebabkan kematian dini. Teknik relaksasi napas dalam merupakan salah satu terapi non farmakologi yang dapat diintroduksikan pada klien hipertensi. Relaksasi nafas dalam mampu membuat tubuh menjadi harmonis dan tenang serta dapat memberdayakan tubuh untuk melawan hipertensi. Pengembangan teknik relaksasi napas dalam kombinasi gerak tangan diharapkan dapat memelihara stabilitas tekanan darah pada klien hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi proses pengembangan dan kelayakan teknik relaksasi napas dalam kombinasi gerak tangan untuk menstabilkan tekanan darah klien hipertensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development dengan prosedur pengembangan ADDIE sampai pada tahap implementasi yaitu membuat produk akhir. Penelitian ini dilaksanakan di Posbindu PTM Kelurahan Bendogerit Kota Blitar dengan 8 partisipan uji coba. Hasil penelitian ini menunjukkan produk teknik relaksasi napas dalam kombinasi gerak tangan memenuhi kriteria layak untuk digunakan berdasarkan penilaian ahli dan partisipan uji coba. Terciptanya produk akhir ini diharapkan peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian tentang efektifitas produk ini untuk menjaga stabilitas tekanan darah pada klien hipertensi.
{"title":"PENGEMBANGAN TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM KOMBINASI GERAK TANGAN UNTUK MENSTABILKAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI","authors":"N. Yuliani, M. -, Triana Setijaningsih, Tri Cahyo Sepdianto","doi":"10.31290/jpk.v10i1.2271","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jpk.v10i1.2271","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan faktor risiko terbesar ketiga yang menyebabkan kematian dini. Teknik relaksasi napas dalam merupakan salah satu terapi non farmakologi yang dapat diintroduksikan pada klien hipertensi. Relaksasi nafas dalam mampu membuat tubuh menjadi harmonis dan tenang serta dapat memberdayakan tubuh untuk melawan hipertensi. Pengembangan teknik relaksasi napas dalam kombinasi gerak tangan diharapkan dapat memelihara stabilitas tekanan darah pada klien hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi proses pengembangan dan kelayakan teknik relaksasi napas dalam kombinasi gerak tangan untuk menstabilkan tekanan darah klien hipertensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development dengan prosedur pengembangan ADDIE sampai pada tahap implementasi yaitu membuat produk akhir. Penelitian ini dilaksanakan di Posbindu PTM Kelurahan Bendogerit Kota Blitar dengan 8 partisipan uji coba. Hasil penelitian ini menunjukkan produk teknik relaksasi napas dalam kombinasi gerak tangan memenuhi kriteria layak untuk digunakan berdasarkan penilaian ahli dan partisipan uji coba. Terciptanya produk akhir ini diharapkan peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian tentang efektifitas produk ini untuk menjaga stabilitas tekanan darah pada klien hipertensi. \u0000 ","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"425 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133847835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adelia Laksmita Dewi Supriyanto, Shinta Kristianti, Suwoyo Suwoyo
Air Susu Ibu atau ASI memiliki banyak kandungan yang penting untuk tumbuh kembang anak. Pola pemberian ASI dibedakan menjadi eklslusif dan tidak eklslusif. Perilaku seseorang dalam pemberian ASI dipengaruhi oleh berbagai faktor pembentuk perilaku kesehatan salah satunya yaitu dukungan keluarga. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pola pemberian ASI pada bayi usia 0 sampai dengan 6 bulan. Metode penulisan karya ilmiah ini menggunakan studi literatur. Sumber pustaka menggunakan artikel dengan proses pencarian text book, jurnal, artikel ilmiah, literatur review tahun penerbitan 2015 hingga tahun 2020. Hasil dari studi literatur ini menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan pola pemberian ASI pada bayi usia 0 sampai dengan 6 bulan. Dengan demikian peneliti menemukan bahwa dukungan keluarga berpengaruh terhadap pola pemberian ASI, ibu yang mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar yaitu suami, orangtua, maupun keluarga lainnya akan berada dalam keadaan tenang dan memiliki pikiran positif terhadap bayi sehingga ibu merasa senang saat melihat bayi, kemudian memikirkan bayi dengan penuh kasih sayang dan ingin memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
{"title":"HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN POLA PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN","authors":"Adelia Laksmita Dewi Supriyanto, Shinta Kristianti, Suwoyo Suwoyo","doi":"10.31290/jpk.v10i1.2027","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jpk.v10i1.2027","url":null,"abstract":"Air Susu Ibu atau ASI memiliki banyak kandungan yang penting untuk tumbuh kembang anak. Pola pemberian ASI dibedakan menjadi eklslusif dan tidak eklslusif. Perilaku seseorang dalam pemberian ASI dipengaruhi oleh berbagai faktor pembentuk perilaku kesehatan salah satunya yaitu dukungan keluarga. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pola pemberian ASI pada bayi usia 0 sampai dengan 6 bulan. Metode penulisan karya ilmiah ini menggunakan studi literatur. Sumber pustaka menggunakan artikel dengan proses pencarian text book, jurnal, artikel ilmiah, literatur review tahun penerbitan 2015 hingga tahun 2020. Hasil dari studi literatur ini menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan pola pemberian ASI pada bayi usia 0 sampai dengan 6 bulan. Dengan demikian peneliti menemukan bahwa dukungan keluarga berpengaruh terhadap pola pemberian ASI, ibu yang mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar yaitu suami, orangtua, maupun keluarga lainnya akan berada dalam keadaan tenang dan memiliki pikiran positif terhadap bayi sehingga ibu merasa senang saat melihat bayi, kemudian memikirkan bayi dengan penuh kasih sayang dan ingin memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122778550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada umumnya dismenore dialami oleh usia menarche atau kalangan remaja. Namun, usia dewasa seperti mahasiswa masih banyak yang mengalami kejadian dismenore. Tujuan penelitian untuk mengetahui determinan gejala kejadian dismenore pada mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini yaitu mahasiswi strata 1 dan D3 Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling dengan jumlah sampel sebanyak 150 responden. Hasil Univariat menunjukkan gejala kejadian dismenore 135 atau 90,0 persen, usia menarche normal 147 atau 98,0 persen, lama menstruasi normal 116 atau 77,3 persen, siklus menstruasi tidak normal 105 atau 70,0 persen, persepsi laju menstruasi 120 atau 80,0 persen, riwayat keluarga 116 atau 77,3 persen, kebiasaan olahraga tidak teratur 128 atau 85,3 persen, dan stress 139 atau 92,7 persen. Hasil bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara riwayat keluarga dengan gejala kejadian dismenore atau p value 0.003, adanya hubungan antara siklus menstruasi dengan gejala kejadian dismenore atau p value 0.038, dan adanya hubungan antara persepsi laju menstruasi dengan gejala kejadian dismenore atau p value 0.041. Berdasarkan hasil penelitian disarankan, untuk fakultas diluar fakultas kesehatan bisa diberikan juga materi terkait kesehatan untuk para mahasiswinya agar lebih siap dalam menjaga kesehatan
{"title":"DETERMINAN GEJALA KEJADIAN DISMENORE PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA","authors":"Nabila Hidayanti, Retno Mardhiati Adiwiryono","doi":"10.31290/jpk.v10i1.2053","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jpk.v10i1.2053","url":null,"abstract":"Pada umumnya dismenore dialami oleh usia menarche atau kalangan remaja. Namun, usia dewasa seperti mahasiswa masih banyak yang mengalami kejadian dismenore. Tujuan penelitian untuk mengetahui determinan gejala kejadian dismenore pada mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini yaitu mahasiswi strata 1 dan D3 Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling dengan jumlah sampel sebanyak 150 responden. Hasil Univariat menunjukkan gejala kejadian dismenore 135 atau 90,0 persen, usia menarche normal 147 atau 98,0 persen, lama menstruasi normal 116 atau 77,3 persen, siklus menstruasi tidak normal 105 atau 70,0 persen, persepsi laju menstruasi 120 atau 80,0 persen, riwayat keluarga 116 atau 77,3 persen, kebiasaan olahraga tidak teratur 128 atau 85,3 persen, dan stress 139 atau 92,7 persen. Hasil bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara riwayat keluarga dengan gejala kejadian dismenore atau p value 0.003, adanya hubungan antara siklus menstruasi dengan gejala kejadian dismenore atau p value 0.038, dan adanya hubungan antara persepsi laju menstruasi dengan gejala kejadian dismenore atau p value 0.041. Berdasarkan hasil penelitian disarankan, untuk fakultas diluar fakultas kesehatan bisa diberikan juga materi terkait kesehatan untuk para mahasiswinya agar lebih siap dalam menjaga kesehatan","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":" 838","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113947026","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan pada pasien post operasi adalah rasa nyeri yang dirasakan akibat luka operasi. Setelah efek anestesi hilang maka pasien akan merasakan nyeri pada area dilakukan tindakan operasi. Hal ini akan mengakibatkan pasien merasa tidak nyaman, tidak tenang, gelisah dan berbagai gangguan perasaan atau mood lainnya. Secara fisiologis, dzikir akan menghasilkan beberapa efek medis dan psikologis yaitu akan membuat seimbang kadar serotonin dan norepineprin di dalam tubuh. Hal tersebut merupakan morfin alami yang bekerja di dalam otak yang dapat membuat hati dan pikiran merasa tenang setelah dzikir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap skala nyeri pada pasien post operasi. Jenis penelitian ini adalah pra exsperiment one group pretest and posttest without control. Pengambilan sampel mempergunakan teknik convenience sampling dan uji statistik menggunakan uji paired t test. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa rerata skala nyeri sebelum perlakuan adalah 4,95 dan rerata skala nyeri sesudah diberikan terapi dzikir adalah 3,90. Sedangkan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau p kurang dari 0,05, sehingga terdapat pengaruh terapi dzikir terhadap skala nyeri pasien post operasi. Perawat diharapkan dapat mengaplikasikan terapi dzikir kepada pasien yang mengalami nyeri sebagai tindakan mandiri perawat dalam pengontrolan nyeri maupun dalam pengurangan nyeri pasien post operasi.
{"title":"PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP SKALA NYERI PASIEN POST OPERASI","authors":"N. Jannah, Muskhab Eko Riyadi","doi":"10.31290/jpk.v10i1.2256","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jpk.v10i1.2256","url":null,"abstract":"Permasalahan pada pasien post operasi adalah rasa nyeri yang dirasakan akibat luka operasi. Setelah efek anestesi hilang maka pasien akan merasakan nyeri pada area dilakukan tindakan operasi. Hal ini akan mengakibatkan pasien merasa tidak nyaman, tidak tenang, gelisah dan berbagai gangguan perasaan atau mood lainnya. Secara fisiologis, dzikir akan menghasilkan beberapa efek medis dan psikologis yaitu akan membuat seimbang kadar serotonin dan norepineprin di dalam tubuh. Hal tersebut merupakan morfin alami yang bekerja di dalam otak yang dapat membuat hati dan pikiran merasa tenang setelah dzikir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap skala nyeri pada pasien post operasi. Jenis penelitian ini adalah pra exsperiment one group pretest and posttest without control. Pengambilan sampel mempergunakan teknik convenience sampling dan uji statistik menggunakan uji paired t test. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa rerata skala nyeri sebelum perlakuan adalah 4,95 dan rerata skala nyeri sesudah diberikan terapi dzikir adalah 3,90. Sedangkan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau p kurang dari 0,05, sehingga terdapat pengaruh terapi dzikir terhadap skala nyeri pasien post operasi. Perawat diharapkan dapat mengaplikasikan terapi dzikir kepada pasien yang mengalami nyeri sebagai tindakan mandiri perawat dalam pengontrolan nyeri maupun dalam pengurangan nyeri pasien post operasi.","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"108 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130558348","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Miftakhul Jannah, R. Wahyu, Desy Dwi Cahyani, Lisa Purbawaning
Komplikasi kehamilan dan persalinan adalah penyebab utama kematian di kalangan wanita usia reproduksi di seluruh dunia. Salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi AKI dan AKB adalah melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi atau P4K. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku ibu hamil dalam pelaksanaan P4K dengan kesiapan ibu hamil menghadapi komplikasi. Penelitian ini menggunakan desain studi korelasional pendekatan Cross Sectional. Jumlah sample pada penelitian ini 40 responden dengan teknik sampling Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Pengolahan data menggunakan komputerisasi. Hasil pengukuran perilaku ibu hamil dalam pelaksanaan P4K sebagian besar ibu hamil memiliki perilaku kurang baik sedangkan kesiapan ibu hamil menghadapi komplikasi yaitu setengah dari ibu hamil siap dalam menghadapi komplikasi dan setengahnya lagi tidak siap dalam menghadapi komplikasi. ibu hamil untuk meningkatkan perilakunya dalam pelaksanaan P4K dengan selalu melaksanakan dan aktif dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan P4K agar ibu hamil memiliki kesiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya komplikasi yang sewaktu waktu dapat terjadi.
{"title":"HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM PELAKSANAAN P4K DENGAN KESIAPAN IBU HAMIL MENGHADAPI KOMPLIKASI","authors":"Miftakhul Jannah, R. Wahyu, Desy Dwi Cahyani, Lisa Purbawaning","doi":"10.31290/jpk.v10i1.2280","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jpk.v10i1.2280","url":null,"abstract":"Komplikasi kehamilan dan persalinan adalah penyebab utama kematian di kalangan wanita usia reproduksi di seluruh dunia. Salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi AKI dan AKB adalah melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi atau P4K. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku ibu hamil dalam pelaksanaan P4K dengan kesiapan ibu hamil menghadapi komplikasi. Penelitian ini menggunakan desain studi korelasional pendekatan Cross Sectional. Jumlah sample pada penelitian ini 40 responden dengan teknik sampling Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Pengolahan data menggunakan komputerisasi. Hasil pengukuran perilaku ibu hamil dalam pelaksanaan P4K sebagian besar ibu hamil memiliki perilaku kurang baik sedangkan kesiapan ibu hamil menghadapi komplikasi yaitu setengah dari ibu hamil siap dalam menghadapi komplikasi dan setengahnya lagi tidak siap dalam menghadapi komplikasi. ibu hamil untuk meningkatkan perilakunya dalam pelaksanaan P4K dengan selalu melaksanakan dan aktif dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan P4K agar ibu hamil memiliki kesiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya komplikasi yang sewaktu waktu dapat terjadi.","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"44 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131804978","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan merupakan faktor penting yang mengembangkan suatu sistem penyedia pelayanan yang tanggap terhadap keluhan pasien, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan pelayanan terhadap pasien. Kepuasan pasien dilihat berdasarkan dimensi kehandalan, jaminan, bukti fisik, empati, dan daya tanggap. Mengidentifikasi kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan berdasarkan lima dimensi kepuasan pada Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu 100 responden. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Dengan penilaian menggunakan lima indikator, rata rata nilai jawaban responden menunjukkan nilai rata rata jawaban responden untuk indikator kehandalan atau reliabilility sebesar 80,15 persen, indikator jaminan atau assurance 79,4 persen, indikator bukti fisik atau tangibles sebesar 76.45 persen, indikator perhatian atau emphaty sebesar 76,54 persen, dan indikator daya tanggap atau responsiveness sebesar 79,10 persen. Penilaian kepuasan tertinggi terdapat pada indikator kehandalan atau reliabilility, kehandalan petugas dalam memberikan pelayanan. Meskipun penilaian kepuasan pasien telah menujukkan bahwa pasien cukup puas akan tetapi hasil nilai yang diperoleh belum menunjukkan nilai 100 persen. Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan sehingga memunculkan kepuasan pasien saat melakukan pengobatan rawat jalan
{"title":"KEPUASAN PELAYANAN RAWAT JALAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA RUMAH SAKIT UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG","authors":"Aulia Maghfirotul Laila, E. Setiawan","doi":"10.31290/jpk.v10i1.1751","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jpk.v10i1.1751","url":null,"abstract":"Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan merupakan faktor penting yang mengembangkan suatu sistem penyedia pelayanan yang tanggap terhadap keluhan pasien, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan pelayanan terhadap pasien. Kepuasan pasien dilihat berdasarkan dimensi kehandalan, jaminan, bukti fisik, empati, dan daya tanggap. Mengidentifikasi kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan berdasarkan lima dimensi kepuasan pada Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu 100 responden. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Dengan penilaian menggunakan lima indikator, rata rata nilai jawaban responden menunjukkan nilai rata rata jawaban responden untuk indikator kehandalan atau reliabilility sebesar 80,15 persen, indikator jaminan atau assurance 79,4 persen, indikator bukti fisik atau tangibles sebesar 76.45 persen, indikator perhatian atau emphaty sebesar 76,54 persen, dan indikator daya tanggap atau responsiveness sebesar 79,10 persen. Penilaian kepuasan tertinggi terdapat pada indikator kehandalan atau reliabilility, kehandalan petugas dalam memberikan pelayanan. Meskipun penilaian kepuasan pasien telah menujukkan bahwa pasien cukup puas akan tetapi hasil nilai yang diperoleh belum menunjukkan nilai 100 persen. Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan sehingga memunculkan kepuasan pasien saat melakukan pengobatan rawat jalan","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122104491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ulan Pratiwi Mahbubah, Herawati Mansur, Ita Yuliani
Angka kematian anak dapat diturunkan dengan upaya pemeliharaan kesehatan balita. Pemeliharaan kesehatan balita dapat dilakukan dengan kegiatan posyandu setiap bulan. Posyandu adalah deteksi dini status gizi balita melalui pertumbuhan balita. Pertumbuhan dapat terpantau dengan baik jika ibu aktif dalam program posyandu. Keaktifan ibu mengikuti posyandu dapat dilihat dari jumlah kunjungan ibu ikut posyandu lebih dari 8 kali dalam satu tahun yang tercantum didalam buku KIA. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan keaktifan ibu dalam kunjungan posyandu dengan pertumbuhan balita di Posyandu RW. 10 Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Populasi diambil dengan total sampling didapatkan sampel berjumlah 23 ibu yang memiliki bayi berusia 1 sampai dengan 60 bulan dan buku KIA. Penelitian korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Data dianalisis menggunakan Uji Koefisien Kontingensi C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p value sama dengan 0, 023 kurang dari a sama dengan 0,05 yang berarti H0 ditolak artinya ada hubungan keaktifan ibu dalam kunjungan posyandu dengan pertumbuhan balita usia 12 sampai dengan 60 bulan.
{"title":"HUBUNGAN KEAKTIFAN IBU DALAM KUNJUNGAN POSYANDU DENGAN PERTUMBUHAN BALITA USIA 12-60 BULAN","authors":"Ulan Pratiwi Mahbubah, Herawati Mansur, Ita Yuliani","doi":"10.31290/jpk.v10i1.2277","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jpk.v10i1.2277","url":null,"abstract":"Angka kematian anak dapat diturunkan dengan upaya pemeliharaan kesehatan balita. Pemeliharaan kesehatan balita dapat dilakukan dengan kegiatan posyandu setiap bulan. Posyandu adalah deteksi dini status gizi balita melalui pertumbuhan balita. Pertumbuhan dapat terpantau dengan baik jika ibu aktif dalam program posyandu. Keaktifan ibu mengikuti posyandu dapat dilihat dari jumlah kunjungan ibu ikut posyandu lebih dari 8 kali dalam satu tahun yang tercantum didalam buku KIA. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan keaktifan ibu dalam kunjungan posyandu dengan pertumbuhan balita di Posyandu RW. 10 Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Populasi diambil dengan total sampling didapatkan sampel berjumlah 23 ibu yang memiliki bayi berusia 1 sampai dengan 60 bulan dan buku KIA. Penelitian korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Data dianalisis menggunakan Uji Koefisien Kontingensi C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p value sama dengan 0, 023 kurang dari a sama dengan 0,05 yang berarti H0 ditolak artinya ada hubungan keaktifan ibu dalam kunjungan posyandu dengan pertumbuhan balita usia 12 sampai dengan 60 bulan.","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121074346","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Parrela, Muh Aldi Nurhuda, Devi Dewi Setyawati, I. Wahyu
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi akan beresiko terjadinya Stroke, Serangan jantung, Gagal jantung, dan merupakan penyebab utama terjadinya gagal jantung kronis. Pengobatan tradisional hipertensi di anjurkan untuk penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui riwayat hipertensi pada lansia di kalangan sekitar. Penelitian ini merupakan literature review dengan menggunakan alat pencarian pubmed. Kata kunci yang di gunakan adalah Traditional hypertension treatment. Dari hasil penelitiaan kepada penderita hipertensi kami menganalisis bahwa kebanyakan penderita hipertensi masih belum menerapkan diet yang dilarang
{"title":"DIIT PENYAKIT HIPERTENSI, PENGOBATAN TRADISIONAL SERTA PENCEGAHAN UNTUK PENYAKIT HIPERTENSI","authors":"R. Parrela, Muh Aldi Nurhuda, Devi Dewi Setyawati, I. Wahyu","doi":"10.31290/jpk.v10i1.2128","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jpk.v10i1.2128","url":null,"abstract":"Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi akan beresiko terjadinya Stroke, Serangan jantung, Gagal jantung, dan merupakan penyebab utama terjadinya gagal jantung kronis. Pengobatan tradisional hipertensi di anjurkan untuk penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui riwayat hipertensi pada lansia di kalangan sekitar. Penelitian ini merupakan literature review dengan menggunakan alat pencarian pubmed. Kata kunci yang di gunakan adalah Traditional hypertension treatment. Dari hasil penelitiaan kepada penderita hipertensi kami menganalisis bahwa kebanyakan penderita hipertensi masih belum menerapkan diet yang dilarang","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123451995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tingginya angka kematian bayi di Indonesia salah satu disebabkan oleh rendahnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis hubungan pengetahuan dan dukungan suami dengan motivasi ibu dalam memberikan ASI pada bayi. Jenis penelitian ini survey analitik dengan desain penelitian Cross sectional study. karena pada penelitian ini variabel independen dan dependen akan diamati pada waktu yang sama, jadi tidak ada follow up pada penelitian ini. Teknik pengambilan sampel Total sampling dengan 71 responden. Data penelitian diperoleh dengan cara memberikan Kuesioner untuk melihat Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami Dengan Motivasi Ibu Dalam Memberikan Asi Ekslusif, Analisa data menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan pengetahuan ibu dengan motivasi ibu dalam memberikan ASI Eksklusif dengan nilai P sama dengan 0,000, Sedangkan dukungan suami dengan motivasi terhadap pemberian ASI Eksklusif diperoleh ada hubungan dengan nilai P sama dengan 0,000, Oleh karena itu motivasi ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif sangat di dukung oleh pengetahuan ibu dan dukungan dari suami.
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI PUSKESMAS BENTENG KOTA AMBON","authors":"Melawati Wakano, P. E. Mahmud, Ivonny Torimtubun","doi":"10.31290/jpk.v10i1.2282","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jpk.v10i1.2282","url":null,"abstract":"Tingginya angka kematian bayi di Indonesia salah satu disebabkan oleh rendahnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis hubungan pengetahuan dan dukungan suami dengan motivasi ibu dalam memberikan ASI pada bayi. Jenis penelitian ini survey analitik dengan desain penelitian Cross sectional study. karena pada penelitian ini variabel independen dan dependen akan diamati pada waktu yang sama, jadi tidak ada follow up pada penelitian ini. Teknik pengambilan sampel Total sampling dengan 71 responden. Data penelitian diperoleh dengan cara memberikan Kuesioner untuk melihat Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami Dengan Motivasi Ibu Dalam Memberikan Asi Ekslusif, Analisa data menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan pengetahuan ibu dengan motivasi ibu dalam memberikan ASI Eksklusif dengan nilai P sama dengan 0,000, Sedangkan dukungan suami dengan motivasi terhadap pemberian ASI Eksklusif diperoleh ada hubungan dengan nilai P sama dengan 0,000, Oleh karena itu motivasi ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif sangat di dukung oleh pengetahuan ibu dan dukungan dari suami. \u0000 ","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126994121","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Having a good personal hygiene behavior especially during menstruation can reduce the risk of reproductive health problems. The aim of this study is to find out factors associated with personal hygiene during menstruation in student of SMP PGRI Depok II Tengah West Java 2020. This study uses quantitative method with a cross sectional design study. This study is conducted in December 2019 to May 2020. The population of this study is the entire student in class VII and VIII. The number of sample in this study is 94 which conducted with quota sampling. This study uses a primer data which uses google form questionnaire as an instrument to collect a data. The data is analyzed using univariate and bivariate analysis with chi square. Univariate analysis results show that 76,6 percent respondents do not have good personal hygiene behavior during menstruation, 72,3 percent have the ideal age of menarche, 58,5 percent have low knowledge, 70,2 percent have negative attitudes, 84 percent have incomplete hygiene facilities and infrastructure in school, 91,5 percent are exposed to information, and 63,8 percent have sufficient peer support. Bivariate analysis show that there is a significant association between the completeness of hygiene facilities and infrastructure in school with personal hygiene behavior during menstruation with Pvalue equal 0,008.
{"title":"Factors Associated With Personal Hygiene During Menstruation In Student Of SMP PGRI Depok II Tengah West Java 2020","authors":"Nabila Azzahra, Retno Mardhiati Adiwiryono","doi":"10.31290/JPK.V9I2.2030","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/JPK.V9I2.2030","url":null,"abstract":"Having a good personal hygiene behavior especially during menstruation can reduce the risk of reproductive health problems. The aim of this study is to find out factors associated with personal hygiene during menstruation in student of SMP PGRI Depok II Tengah West Java 2020. This study uses quantitative method with a cross sectional design study. This study is conducted in December 2019 to May 2020. The population of this study is the entire student in class VII and VIII. The number of sample in this study is 94 which conducted with quota sampling. This study uses a primer data which uses google form questionnaire as an instrument to collect a data. The data is analyzed using univariate and bivariate analysis with chi square. Univariate analysis results show that 76,6 percent respondents do not have good personal hygiene behavior during menstruation, 72,3 percent have the ideal age of menarche, 58,5 percent have low knowledge, 70,2 percent have negative attitudes, 84 percent have incomplete hygiene facilities and infrastructure in school, 91,5 percent are exposed to information, and 63,8 percent have sufficient peer support. Bivariate analysis show that there is a significant association between the completeness of hygiene facilities and infrastructure in school with personal hygiene behavior during menstruation with Pvalue equal 0,008.","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124937259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}