Pengetahuan ibu nifas yang kurang dalam melakukan perawatan bayi sehari hari dapat menyebabkan keadaan yang tidak diinginkan seperti infeksi bahkan kematian bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan bayi sehari hari. Penelitian ini dilaksanakan pada 17 sampai dengan 23 Mei 2019. Desain penelitiannya deskriptif kuantitatif dengan total sampling sebanyak 21 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup metode tryout terpakai. Pengolahan data menggunakan komputerisi. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan bayi sehari hari hampir separuh responden sebanyak 10 orang yaitu sebesar 47.62 persen dengan pengetahuan baik. Pengetahuan ibu nifas yang baik tentang perawatan bayi akan membantu mengurangi angka morbiditas dan mortalitas bayi.
{"title":"GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI DI KELURAHAN TLOGOMAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG","authors":"Desy Dwi Cahyani, Vilanda Diah Ayu Safitri, Surachmindari, Reni Wahyu Triningsih","doi":"10.31290/JPK.V9I1.1505","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/JPK.V9I1.1505","url":null,"abstract":"Pengetahuan ibu nifas yang kurang dalam melakukan perawatan bayi sehari hari dapat menyebabkan keadaan yang tidak diinginkan seperti infeksi bahkan kematian bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan bayi sehari hari. Penelitian ini dilaksanakan pada 17 sampai dengan 23 Mei 2019. Desain penelitiannya deskriptif kuantitatif dengan total sampling sebanyak 21 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup metode tryout terpakai. Pengolahan data menggunakan komputerisi. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan bayi sehari hari hampir separuh responden sebanyak 10 orang yaitu sebesar 47.62 persen dengan pengetahuan baik. Pengetahuan ibu nifas yang baik tentang perawatan bayi akan membantu mengurangi angka morbiditas dan mortalitas bayi.","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132884387","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Angka kematian penderita kanker di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebabnya adalah kanker payudara. Upaya untuk mencegah keterlambatan penanganan dapat dengan cara pemberian pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI. SADARI merupakan upaya deteksi dini untuk mengetahui kelainan kelainan pada payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan metode demonstrasi tentang SADARI terhadap kemampuan melakukan SADARI pada remaja putri SMA Diponegoro Dampit. Metode penelitian ini menggunakan desain pra eksperimen dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Populasinya yaitu remaja putri kelas XI dan XII IPA yang berjumlah 26 orang, menggunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling didapatkan jumlah sampel 24 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian menggunakan checklist. Uji yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test dengan T kurang lebih sama dengan 0,05 menggunakan komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p value 0.000 lebih kecil dari T kurang lebih 0,05, maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan metode demonstrasi tentang SADARI terhadap kemampuan melakukan SADARI pada remaja putri SMA Diponegoro Dampit. Terdapat faktor yang mempengaruhi hasil penelitian diatas yaitu umur, dimana seluruh responden berusia 17 sampai dengan 20 tahun. Usia ini termasuk kelompok remaja lanjut, dimana seseorang sudah mulai menuju kedewasaan dan cara berpikir seseorang juga akan menjadi lebih matang. Berdasarkan penelitian tersebut diharapkan pendidikan kesehatan ini dapat dijadikan ilmu sebagai pencegahan dini kanker payudara.
印度尼西亚的癌症死亡率仍然很高。其中一个原因是乳腺癌。防止治疗延迟的努力可以通过自己的乳房检查或实现保健教育来实现。认识到这是一种早期发现乳房异常的努力。本研究旨在探讨健康教育方法示范如何认识到高中女学生的意识能力。该研究方法采用了一组预先测试后的实验设计。26名大二和12年级的初二科学学生使用比例分级的随机抽样技术获得了24个符合条件的样本样本。研究工具使用检查表。使用的测试是Wilcoxon Signed Rank Test, T值与使用电脑的0.05大致相同。研究表明,p . p .比T . 05小,Ho被拒绝,这意味着卫生教育方法对高中女孩Diponegoro dabitb的实现能力有影响。对这项研究的影响因素包括年龄,所有受访者都是17岁到20岁。这个年龄包括年长的青年群体,在这个群体中,一个人已经开始成熟,他的思维方式也会变得更成熟。在这项研究的基础上,医学教育可以作为一门预防乳腺癌的科学。
{"title":"Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Demonstrasi Tentang SADARI Terhadap Kemampuan Melakukan SADARI Pada Remaja Putri SMA Diponegoro Dampit","authors":"Puput Lestari, H. Mansyur, Wandi","doi":"10.31290/JPK.V9I1.815","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/JPK.V9I1.815","url":null,"abstract":"Angka kematian penderita kanker di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebabnya adalah kanker payudara. Upaya untuk mencegah keterlambatan penanganan dapat dengan cara pemberian pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI. SADARI merupakan upaya deteksi dini untuk mengetahui kelainan kelainan pada payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan metode demonstrasi tentang SADARI terhadap kemampuan melakukan SADARI pada remaja putri SMA Diponegoro Dampit. Metode penelitian ini menggunakan desain pra eksperimen dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Populasinya yaitu remaja putri kelas XI dan XII IPA yang berjumlah 26 orang, menggunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling didapatkan jumlah sampel 24 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian menggunakan checklist. Uji yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test dengan T kurang lebih sama dengan 0,05 menggunakan komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p value 0.000 lebih kecil dari T kurang lebih 0,05, maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan metode demonstrasi tentang SADARI terhadap kemampuan melakukan SADARI pada remaja putri SMA Diponegoro Dampit. Terdapat faktor yang mempengaruhi hasil penelitian diatas yaitu umur, dimana seluruh responden berusia 17 sampai dengan 20 tahun. Usia ini termasuk kelompok remaja lanjut, dimana seseorang sudah mulai menuju kedewasaan dan cara berpikir seseorang juga akan menjadi lebih matang. Berdasarkan penelitian tersebut diharapkan pendidikan kesehatan ini dapat dijadikan ilmu sebagai pencegahan dini kanker payudara. ","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122677168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV atau AIDS adalah melalui kebijakan dalam bentuk regulasi dengan penyusunan suatu Peraturan Daerah tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV atau AIDS dengan menetapkan Peraturan Daerah Kota Bogor No. 4 Tahun 2016 tentang pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS pada pasal 12 paragraph 3 tentang pencegahan penularan HIV atau AIDS pada calon pengantin yang tertera pada pasal 13 ayat 3 yang berbunyi setiap calon pengantin dirujuk ke Puskesmas untuk melakukan tes HIV atau AIDS dikarenakan jumlah penderita HIV atau AIDS di Kota Bogor masuk dalam tiga besar kota seJawa Barat. Hal ini terjadi akibat adanya interaksi manusia berbagai kalangan sehingga menjadikan Kota Bogor berpotensi sebagai kawasan yang dapat mempercepat terjadinya penyebaran HIV atau AIDS terutama melalui 2 cara yaitu hubungan seks yang tidak aman dan penyalahgunaan NAPZA suntik. Menurut Sugiharti 2016, Implementasi suatu layanan kesehatan dapat berjalan dengan baik atau tidak sangat memerlukan adanya kebijakan pemerintah pusat yang kemudian diterjemahkan ke dalam kebijakan pemerintah daerah sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh masing masing daerah. Mengetahui bagaimana implementasi kebijakan peraturan daerah Kota Bogor terhadap konseling dan tes sukarela pada calon pengantin di kota bogor dalam konteks HIV atau AIDS adalah tujuan dari penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlu adanya peraturan walikota yang tentang konseling dan tes sukarela pada calon pengantin di kota Bogor sebagai upaya untuk menurunkan angka kejadian HIV atau AIDS di kota Bogor dan untuk melindungi serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi petugas kesehatan terkait dalam menjalankan tugasnya.
{"title":"IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR TERHADAP LAYANAN KONSELING DAN TES SUKARELA PADA CALON PENGANTIN DI KOTA BOGOR DALAM KONTEKS HIV/AIDS","authors":"Yohana Wulan Rosaria, Sri Wahyuni","doi":"10.31290/JPK.V9I1.1425","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/JPK.V9I1.1425","url":null,"abstract":"Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV atau AIDS adalah melalui kebijakan dalam bentuk regulasi dengan penyusunan suatu Peraturan Daerah tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV atau AIDS dengan menetapkan Peraturan Daerah Kota Bogor No. 4 Tahun 2016 tentang pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS pada pasal 12 paragraph 3 tentang pencegahan penularan HIV atau AIDS pada calon pengantin yang tertera pada pasal 13 ayat 3 yang berbunyi setiap calon pengantin dirujuk ke Puskesmas untuk melakukan tes HIV atau AIDS dikarenakan jumlah penderita HIV atau AIDS di Kota Bogor masuk dalam tiga besar kota seJawa Barat. Hal ini terjadi akibat adanya interaksi manusia berbagai kalangan sehingga menjadikan Kota Bogor berpotensi sebagai kawasan yang dapat mempercepat terjadinya penyebaran HIV atau AIDS terutama melalui 2 cara yaitu hubungan seks yang tidak aman dan penyalahgunaan NAPZA suntik. \u0000Menurut Sugiharti 2016, Implementasi suatu layanan kesehatan dapat berjalan dengan baik atau tidak sangat memerlukan adanya kebijakan pemerintah pusat yang kemudian diterjemahkan ke dalam kebijakan pemerintah daerah sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh masing masing daerah. Mengetahui bagaimana implementasi kebijakan peraturan daerah Kota Bogor terhadap konseling dan tes sukarela pada calon pengantin di kota bogor dalam konteks HIV atau AIDS adalah tujuan dari penelitian ini. \u0000Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlu adanya peraturan walikota yang tentang konseling dan tes sukarela pada calon pengantin di kota Bogor sebagai upaya untuk menurunkan angka kejadian HIV atau AIDS di kota Bogor dan untuk melindungi serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi petugas kesehatan terkait dalam menjalankan tugasnya.","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128398793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
HIV adalah penyakit menular yang menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV berkaitan dengan kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi yang tidak tercapai, yaitu bagaimana unsur unsur seksual bekerja dalam setting sosial budaya tertentu sehingga menimbulkan implikasi kesehatan pada orang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan seksual pada pasangan usia subur dalam upaya pencegahan penularan HIV di Kota Kediri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah 12 Pasangan Usia Reproduksi yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan proses wawancara mendalam, Focus Group Discussion atau FGD dan Observasi Pola Pasangan atau Kemitraan Seksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasangan seksual berorientasi pada status perkawinan dan hubungan konsensual satu sama lain menerima dan membutuhkan sebagai peningkatan kualitas hidup, komitmen untuk saling percaya, mengurangi stres, dan mengurangi risiko perilaku seksual berisiko. mitra. Keberhasilan upaya pencegahan penularan HIV sangat tergantung dari berbagai pihak, tidak hanya peran aktif petugas kesehatan dalam memberikan edukasi dan informasi tentang HIV, tetapi juga dukungan pasangan dan keluarga sebagai motivator utama untuk berperilaku baik sesuai hubungan seksual yang aman
{"title":"STUDI KUALITATIF POLA BERPASANGAN (Sexual Partnership) PADA PUS DALAM PENCEGAHAN PENULARAN HIV DI KOTA KEDIRI","authors":"A. Setyarini, Eny Sendra, Indah Rahmaningtyas","doi":"10.31290/JPK.V9I1.1500","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/JPK.V9I1.1500","url":null,"abstract":"HIV adalah penyakit menular yang menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV berkaitan dengan kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi yang tidak tercapai, yaitu bagaimana unsur unsur seksual bekerja dalam setting sosial budaya tertentu sehingga menimbulkan implikasi kesehatan pada orang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan seksual pada pasangan usia subur dalam upaya pencegahan penularan HIV di Kota Kediri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah 12 Pasangan Usia Reproduksi yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan proses wawancara mendalam, Focus Group Discussion atau FGD dan Observasi Pola Pasangan atau Kemitraan Seksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasangan seksual berorientasi pada status perkawinan dan hubungan konsensual satu sama lain menerima dan membutuhkan sebagai peningkatan kualitas hidup, komitmen untuk saling percaya, mengurangi stres, dan mengurangi risiko perilaku seksual berisiko. mitra. Keberhasilan upaya pencegahan penularan HIV sangat tergantung dari berbagai pihak, tidak hanya peran aktif petugas kesehatan dalam memberikan edukasi dan informasi tentang HIV, tetapi juga dukungan pasangan dan keluarga sebagai motivator utama untuk berperilaku baik sesuai hubungan seksual yang aman","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121624037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bidan dalam menolong persalinan menggunakan Standart Asuhan Persalinan Normal atau APN sehingga pertolongan persalinan benar dan aman, akan tetapi faktanya Angka Kematian Ibu dan bayi masih tinggi. Caring adalah bentuk asuhan yang diberikan oleh bidan kepada klien yang didasari dengan rasa peduli, ikhlas, lembut dan penuh kasih sayang serta menggangap bahwa klien merupakan keluarga kita sendiri. Perilaku caring sangat diperlukan karena caring merupakan inti dari kinerja bidan untuk memenuhi kesejahteraan klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan APN dengan mengintegrasikan unsur caring. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development dengan tujuan mengembangkan APN berbasis Caring Approach dalam rangka meningkatkan kompetensi bidan. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebesar 45 responden bidan yang memiliki PMB di wilayah Kabupaten Jember. Instrumen menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan signifikansi p sama dengan 0,05. Dari hasil penelitian ini hampir seluruh standart perlu diintegrasikan caring, dengan mengintegrasikan caring pada langkah Asuhan Persalinan Normal dalam meningkatkan kompetensi bidan ini dapat mengurangi kejadian kematiian pada ibu dan bayi sehingga kesejahteraan dan kepuasan klien terpenuhi
助产士帮助分娩的标准是生婴或APN,使分娩是正确和安全的,但事实上,母亲和婴儿的死亡率仍然很高。照顾是一种接生婆对潜在客户的养育方式,这些客户有着关爱、真诚、温柔和富有同情心,认为客户是我们自己的家庭。照顾病人的行为是必要的,因为照顾是助产士为客户的福利所做的工作的核心。本研究旨在通过整合关爱元素来发展APN。所使用的研究类型是基于APN的看准车,以提高助产士能力。这项研究的设计是实验性质的。在晋伯县,45名PMB助产士的采样率为45人。仪器使用问卷。使用Wilcoxon Signed Rank测试的数据分析,p的重要性等于0。05。从这项研究的结果来看,几乎所有的标准都需要综合照顾,通过将护理融入正常的分娩步骤,以提高助产士的能力,可以减少母亲和婴儿的死亡率,从而满足客户的福利和满意度
{"title":"PENGEMBANGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) BERBASIS CARING APPROACH TERHADAP UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI BIDAN DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN KABUPATEN JEMBER","authors":"Riza Umami, Ida Prijatni","doi":"10.31290/JPK.V9I1.1491","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/JPK.V9I1.1491","url":null,"abstract":"Bidan dalam menolong persalinan menggunakan Standart Asuhan Persalinan Normal atau APN sehingga pertolongan persalinan benar dan aman, akan tetapi faktanya Angka Kematian Ibu dan bayi masih tinggi. Caring adalah bentuk asuhan yang diberikan oleh bidan kepada klien yang didasari dengan rasa peduli, ikhlas, lembut dan penuh kasih sayang serta menggangap bahwa klien merupakan keluarga kita sendiri. Perilaku caring sangat diperlukan karena caring merupakan inti dari kinerja bidan untuk memenuhi kesejahteraan klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan APN dengan mengintegrasikan unsur caring. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development dengan tujuan mengembangkan APN berbasis Caring Approach dalam rangka meningkatkan kompetensi bidan. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebesar 45 responden bidan yang memiliki PMB di wilayah Kabupaten Jember. Instrumen menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan signifikansi p sama dengan 0,05. Dari hasil penelitian ini hampir seluruh standart perlu diintegrasikan caring, dengan mengintegrasikan caring pada langkah Asuhan Persalinan Normal dalam meningkatkan kompetensi bidan ini dapat mengurangi kejadian kematiian pada ibu dan bayi sehingga kesejahteraan dan kepuasan klien terpenuhi","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125294810","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ibu hamil yang menderita anemia berisiko mengalami keguguran, bayi lahir sebelum waktunya, bayi berat lahir rendah, serta perdarahan sebelum dan setelah melahirkan. Penanganan anemia pada ibu hamil ada 2 cara yang dilakukan yaitu farmakologi dan non farmakologi. cara non farmakologis anemia dan pencegahan dengan cara mengkonsumsi buah bit, jambu biji, dan jus bayam. Penelitian bertujuan mengetahui efektifitas pemberian jus jambu buji, buah bit dan jus bayam terhadap kadar hemoglobin ibu hamil trimester II dengan anemia. Metode penelitian menggunakan The One Group Pretest Posttest Design. Populasi adalah ibu hamil trimester II dengan anemia di RS Aura Syifa Kediri. Jumlah sampel 30 orang ibu hamil trimester II dengan anemia dengan metode pengambilan purposive sampling. Teknik analisis bivariat menggunakan paired t test dan analisis multivariat menggunakan Oneway Anova, p sama dengan 5 persen. Instrumen yang digunakan adalah Easy Touch Blood Hemoglobin. Pemberian jus jambu biji, p value lebih kecil dari 0,001, p value lebih kecil dari, jus buah bit, p value lebih kecil dari 0,001, p value lebih kecil dari, dan jus bayam, p value lebih kecil dari 0,001, p value lebih kecil dari efektif dalam meningkatkan kadar Hb ibu hamil trimester II dengan anemia. Analisis Oneway Anova menunjukkan selisih rerata kadar Hb jus bayam 2,50 gr per dl, jus buah bit 2,15 gr per dl, dan jus jambu biji 1,82 gr per dl. Artinya penggunaan jus bayam lebih tinggi dalam menaikkan kadar Hb dibanding jus buah bit dan jus jambu biji. Diharapkan pemberian jus bayam, jambu biji dan buah bit dapat menjadi salah satu alternatif dalam mencegah dan menangani anemia ibu hamil.
{"title":"Efektifitas Pemberian Jus Jambi Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trisemester II dengan Anemia","authors":"D. Rahayu","doi":"10.31290/JPK.V9I1.1504","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/JPK.V9I1.1504","url":null,"abstract":"Ibu hamil yang menderita anemia berisiko mengalami keguguran, bayi lahir sebelum waktunya, bayi berat lahir rendah, serta perdarahan sebelum dan setelah melahirkan. Penanganan anemia pada ibu hamil ada 2 cara yang dilakukan yaitu farmakologi dan non farmakologi. cara non farmakologis anemia dan pencegahan dengan cara mengkonsumsi buah bit, jambu biji, dan jus bayam. Penelitian bertujuan mengetahui efektifitas pemberian jus jambu buji, buah bit dan jus bayam terhadap kadar hemoglobin ibu hamil trimester II dengan anemia. Metode penelitian menggunakan The One Group Pretest Posttest Design. Populasi adalah ibu hamil trimester II dengan anemia di RS Aura Syifa Kediri. Jumlah sampel 30 orang ibu hamil trimester II dengan anemia dengan metode pengambilan purposive sampling. Teknik analisis bivariat menggunakan paired t test dan analisis multivariat menggunakan Oneway Anova, p sama dengan 5 persen. Instrumen yang digunakan adalah Easy Touch Blood Hemoglobin. Pemberian jus jambu biji, p value lebih kecil dari 0,001, p value lebih kecil dari, jus buah bit, p value lebih kecil dari 0,001, p value lebih kecil dari, dan jus bayam, p value lebih kecil dari 0,001, p value lebih kecil dari efektif dalam meningkatkan kadar Hb ibu hamil trimester II dengan anemia. Analisis Oneway Anova menunjukkan selisih rerata kadar Hb jus bayam 2,50 gr per dl, jus buah bit 2,15 gr per dl, dan jus jambu biji 1,82 gr per dl. Artinya penggunaan jus bayam lebih tinggi dalam menaikkan kadar Hb dibanding jus buah bit dan jus jambu biji. Diharapkan pemberian jus bayam, jambu biji dan buah bit dapat menjadi salah satu alternatif dalam mencegah dan menangani anemia ibu hamil.","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123337029","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Joko Tri Atmojo, Prima Soultoni Akbar, Saras Kuntari, Ika Yulianti, Aquanturi Tri Darmayanti
Sejak pertama kali terlaporkan pada akhir 2019 Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 atau SARS CoV 2 atau COVID 19 telah menginfeksi lebih dari 2 juta orang hanya dalam waktu kurang dari 5 bulan diseluruh dunia. Berdasarkan data diatas penulis akan membuat review dan menjelaskan definisi dan juga berbagai rute penularan infeksi berdasarkan bukti yang telah dipublikasikan dan dirangkum. Review dilakukan pada April 2020, dengan menelusuri artikel melalui database daring dan kata kunci Review AND COVID 19 ATAU Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 AND Review ATAU Coronavirus Disease 2019 AND Review AND transmission route. SARS CoV 2 atau COVID 19 merupakan virus dari jenis beta coronavirus dengan tingkat penularan yang lebih tinggi dibandingkan SAR CoV ataupun MERS. Jalur penularan antar manusia yang paling aktif adalah melalui kontak dekat droplet dan aerosol, meskipun demikian virus masih terdapat dalam tinja, air mata dan urin. Namun potensi penularan masih perlu dipelajari. Masa inkubasi virus adalah 0 sampai dengan 24 hari dengan rata rata dari gejala pertama hingga kematian adalah 3 sampai dengan 14 hari.
{"title":"Definisi dan Jalur Penularan Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau COVID-19","authors":"Joko Tri Atmojo, Prima Soultoni Akbar, Saras Kuntari, Ika Yulianti, Aquanturi Tri Darmayanti","doi":"10.31290/JPK.V9I1.1513","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/JPK.V9I1.1513","url":null,"abstract":"Sejak pertama kali terlaporkan pada akhir 2019 Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 atau SARS CoV 2 atau COVID 19 telah menginfeksi lebih dari 2 juta orang hanya dalam waktu kurang dari 5 bulan diseluruh dunia. Berdasarkan data diatas penulis akan membuat review dan menjelaskan definisi dan juga berbagai rute penularan infeksi berdasarkan bukti yang telah dipublikasikan dan dirangkum. Review dilakukan pada April 2020, dengan menelusuri artikel melalui database daring dan kata kunci Review AND COVID 19 ATAU Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 AND Review ATAU Coronavirus Disease 2019 AND Review AND transmission route. SARS CoV 2 atau COVID 19 merupakan virus dari jenis beta coronavirus dengan tingkat penularan yang lebih tinggi dibandingkan SAR CoV ataupun MERS. Jalur penularan antar manusia yang paling aktif adalah melalui kontak dekat droplet dan aerosol, meskipun demikian virus masih terdapat dalam tinja, air mata dan urin. Namun potensi penularan masih perlu dipelajari. Masa inkubasi virus adalah 0 sampai dengan 24 hari dengan rata rata dari gejala pertama hingga kematian adalah 3 sampai dengan 14 hari.","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127701704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ketika remaja putri mengalami menstruasi, mereka perlu mengganti pembalut sesering mungkin, memiliki akses ke pembuangan, toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri mereka. Kenyataannya banyak remaja putri yang masih memiliki perilaku yang kurang dalam melakukannya. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pre eksperimental onegroup pretest posttest. Teknik sampling menggunakan simple random sampling, dengan 19 remaja sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar ceklist observasi dan data penelitian dianalisa menggunakan Wilcoxon. Uji statistik menunjukkan z hitung 3,83 lebih besar dari z tabel, yang berarti ada pengaruh permainan edukatif terhadap perilaku remaja putri dalam Manajemen Kebersihan Menstruasi atau MKM di MIN Bandar Kidul Kota Kediri.
{"title":"PENGARUH PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERILAKU REMAJA PUTRI DALAM MANAJEMEN KEBERSIHAN MENSTRUASI (MKM)","authors":"Triatmi Andri Yanuarini, Ulfa Pradipta, Koekoeh Hardjito","doi":"10.31290/JPK.V9I1.1480","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/JPK.V9I1.1480","url":null,"abstract":"Ketika remaja putri mengalami menstruasi, mereka perlu mengganti pembalut sesering mungkin, memiliki akses ke pembuangan, toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri mereka. Kenyataannya banyak remaja putri yang masih memiliki perilaku yang kurang dalam melakukannya. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pre eksperimental onegroup pretest posttest. Teknik sampling menggunakan simple random sampling, dengan 19 remaja sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar ceklist observasi dan data penelitian dianalisa menggunakan Wilcoxon. Uji statistik menunjukkan z hitung 3,83 lebih besar dari z tabel, yang berarti ada pengaruh permainan edukatif terhadap perilaku remaja putri dalam Manajemen Kebersihan Menstruasi atau MKM di MIN Bandar Kidul Kota Kediri.","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133593175","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan adalah current issue permasalahan kesehatan di berbagai negara dunia, termasuk Indonesia. Angka kejadian infeksi nosokomial atau biasa disebut Healthcare Associated Infections atau HAIs pada tahun 2018 oleh Rumah sakit RSUD majene di dapatkan Decubitus adalah 10 persen, IDO 10,6 persen, Plebitis 47,8 persen. Sementara target yang harus di capai oleh Rumah sakit RSUD majene adalah Decubitus adalah 10 persen, IDO 2 persen, Plebitis 1 persen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui korelasi pengetahuan terhadap pencegahan infeksi nosokomial di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene. Jenis Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan crosectional. Data diolah secara univariat dan bivariat mengunakan uji chi square. Hasil yang di dapatkan Ada korelasi antara pengetahuan responden terhadap pencegahan dan pengendalian HAIs dengan tingkat kemaknaan p sama dengan 0,00 atau p lebih kecil dari 0,05. berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene.
{"title":"PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT","authors":"Heriyati Heriyati, Hatisah, A. Astuti","doi":"10.31290/JPK.V9I1.1465","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/JPK.V9I1.1465","url":null,"abstract":"Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan adalah current issue permasalahan kesehatan di berbagai negara dunia, termasuk Indonesia. Angka kejadian infeksi nosokomial atau biasa disebut Healthcare Associated Infections atau HAIs pada tahun 2018 oleh Rumah sakit RSUD majene di dapatkan Decubitus adalah 10 persen, IDO 10,6 persen, Plebitis 47,8 persen. Sementara target yang harus di capai oleh Rumah sakit RSUD majene adalah Decubitus adalah 10 persen, IDO 2 persen, Plebitis 1 persen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui korelasi pengetahuan terhadap pencegahan infeksi nosokomial di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene. Jenis Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan crosectional. Data diolah secara univariat dan bivariat mengunakan uji chi square. Hasil yang di dapatkan Ada korelasi antara pengetahuan responden terhadap pencegahan dan pengendalian HAIs dengan tingkat kemaknaan p sama dengan 0,00 atau p lebih kecil dari 0,05. berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene.","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133559196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Seluruh negara sekarang ini sedang merasakan pendemi Covid 19 yang membuat seluruh masyrakatnya cemas dan waspada terkait persebaran virus ini, hal tersebut juga dirasakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan yang berada di Lembaga Pemasyarakatan ditengah kondisi pendemi mereka penuh sesak akibat overcrowding, melihat keadaan tersebut maka perlunya langkah langkah strategis dan kebijakan yang harus dilakukan. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui langkah langkah yang diambil Kementrian Hukum dan Ham dalam pencegahan Covid 19 ditengah kondisi Lembaga Pemasyarkatan yang sekarang. Metode yang dipergunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi pustaka dan wawancara mendalam atau in depth interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kementrian Hukum dan Ham telah melakukan langkah langkah pencegahan Covid 19 di Lembaga Pemasyarakatan melalui keputusan menteri seperti WFH, penerapan protokol kesehatan yang ketat, penundaan, pengalihan tahanan dan penggunaan video confrence pada sistem sidang online serta program pembebasan narapidana melalui asimilasi dan hak integrasi
{"title":"LANGKAH – LANGKAH STRATEGIS UNTUK MENCEGAH PANDEMI COVID-19 DI LEMBAGA PEMASYARKATAN INDONESIAA","authors":"Risyal Hardiyanto Hidayat","doi":"10.31290/JPK.V9I1.1494","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/JPK.V9I1.1494","url":null,"abstract":"Seluruh negara sekarang ini sedang merasakan pendemi Covid 19 yang membuat seluruh masyrakatnya cemas dan waspada terkait persebaran virus ini, hal tersebut juga dirasakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan yang berada di Lembaga Pemasyarakatan ditengah kondisi pendemi mereka penuh sesak akibat overcrowding, melihat keadaan tersebut maka perlunya langkah langkah strategis dan kebijakan yang harus dilakukan. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui langkah langkah yang diambil Kementrian Hukum dan Ham dalam pencegahan Covid 19 ditengah kondisi Lembaga Pemasyarkatan yang sekarang. Metode yang dipergunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi pustaka dan wawancara mendalam atau in depth interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kementrian Hukum dan Ham telah melakukan langkah langkah pencegahan Covid 19 di Lembaga Pemasyarakatan melalui keputusan menteri seperti WFH, penerapan protokol kesehatan yang ketat, penundaan, pengalihan tahanan dan penggunaan video confrence pada sistem sidang online serta program pembebasan narapidana melalui asimilasi dan hak integrasi","PeriodicalId":413652,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kesehatan","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122836547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}