Pub Date : 2022-06-18DOI: 10.59702/elhuda.v13i01.27
Lalu Agus Murzaki, L. Suryadi
Artikel ini membahas tentang spiritualitas dan moralitas lingkungan hidup modern solusi problem normatif-filosofis ekotheologi untuk pendidikan Islam, menggagas world view terhadap teks dengan menggunakan ruang bingkai ilmu pengetahuan kekinian (ontologi, epistemilogi dan aksiologi). Pada dasarnya manusia memodifikasi alam untuk kepentingan hidupnya sudah dilakukan sejak dahulu, dari cara yang paling sederhana hingga pada metode dengan level paling canggih, dunia telah mengenalkan kepada kita berbagai jenis tata kelola pengorganisasian lingkungan yang konsentrasinya lebih fokus pada persoalan moral dan spritualitas modern. Temuan tulisan ini berkesimpulan pada: landasan operasional pendidikan lingkungan hidup modern, kurikulum pendididikan lingkungan hidup modern semenjak dini melalui pengenalan pelestarian unsur lingkungan, tujuan pendidikan lingkungan hidup modern.
{"title":"SPIRITUALITAS DAN MORALITAS LINGKUNGAN HIDUP MODERN Solusi Problem Normatif-Filosofis Ecotheologi untuk pendidikan Islam","authors":"Lalu Agus Murzaki, L. Suryadi","doi":"10.59702/elhuda.v13i01.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.59702/elhuda.v13i01.27","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang spiritualitas dan moralitas lingkungan hidup modern solusi problem normatif-filosofis ekotheologi untuk pendidikan Islam, menggagas world view terhadap teks dengan menggunakan ruang bingkai ilmu pengetahuan kekinian (ontologi, epistemilogi dan aksiologi). Pada dasarnya manusia memodifikasi alam untuk kepentingan hidupnya sudah dilakukan sejak dahulu, dari cara yang paling sederhana hingga pada metode dengan level paling canggih, dunia telah mengenalkan kepada kita berbagai jenis tata kelola pengorganisasian lingkungan yang konsentrasinya lebih fokus pada persoalan moral dan spritualitas modern. Temuan tulisan ini berkesimpulan pada: landasan operasional pendidikan lingkungan hidup modern, kurikulum pendididikan lingkungan hidup modern semenjak dini melalui pengenalan pelestarian unsur lingkungan, tujuan pendidikan lingkungan hidup modern.","PeriodicalId":415572,"journal":{"name":"Jurnal el-Huda","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125452424","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-18DOI: 10.59702/elhuda.v13i01.28
M. Zaki
Bahasa arab merupkan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari oleh masyarakat Indonesia. Oleh karna itu perlu dikaji adanya pembelajaran bahasa yang tepat pembelajar non-Arab. Pembelajaran bhasa asing bisa dilakukan dengan berbagi cara dan metode. Demikian halnya dengan pembelajaran kosa kata (al-mufrodat). Kosa kata merupkan salah satu unsur yang harus dimiliki oleh pembelajar bahasa asing termasuk bahasa Arab. Perbendaharaan bahasa Arab yang memadai dapat menunjang seseorang dalam berkomunikasi dan menulis dengan bahasa tersebut. Untuk itu diperlukan metode dan strategi yang tepat dalam rangka pemelajaran kosakat bahasa Arab tercapai. Mempelajari bahasa tidak terlepas dari pembelajaran mufrodat, pembelajaran mufrodat bukan hanya sekedar mengajarkan kosakata kemudian menyuruh para siswa untuk menghafal, akan tetapi lebih dari itusiswa dianggap mampu menguasai mufrodat jika sudah mencapai indikator-indikator yang ada.Karena kurangnya pemahaman seorang pengajar terhadap strategi dan cara-cara mengjarkan mufrodat pada siswanya, maka proses pembelajaran mufrodat banyak yang kurang maksimal bahkan mengalami kegagalan
{"title":"PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL MUFRODAT BAHASA ARAB SISWA KELAS VII SMP NURUL HUDA MENEMENG KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2021/2022","authors":"M. Zaki","doi":"10.59702/elhuda.v13i01.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.59702/elhuda.v13i01.28","url":null,"abstract":"Bahasa arab merupkan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari oleh masyarakat Indonesia. Oleh karna itu perlu dikaji adanya pembelajaran bahasa yang tepat pembelajar non-Arab. Pembelajaran bhasa asing bisa dilakukan dengan berbagi cara dan metode. Demikian halnya dengan pembelajaran kosa kata (al-mufrodat). Kosa kata merupkan salah satu unsur yang harus dimiliki oleh pembelajar bahasa asing termasuk bahasa Arab. Perbendaharaan bahasa Arab yang memadai dapat menunjang seseorang dalam berkomunikasi dan menulis dengan bahasa tersebut. \u0000Untuk itu diperlukan metode dan strategi yang tepat dalam rangka pemelajaran kosakat bahasa Arab tercapai. Mempelajari bahasa tidak terlepas dari pembelajaran mufrodat, pembelajaran mufrodat bukan hanya sekedar mengajarkan kosakata kemudian menyuruh para siswa untuk menghafal, akan tetapi lebih dari itusiswa dianggap mampu menguasai mufrodat jika sudah mencapai indikator-indikator yang ada.Karena kurangnya pemahaman seorang pengajar terhadap strategi dan cara-cara mengjarkan mufrodat pada siswanya, maka proses pembelajaran mufrodat banyak yang kurang maksimal bahkan mengalami kegagalan","PeriodicalId":415572,"journal":{"name":"Jurnal el-Huda","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130150695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-18DOI: 10.59702/elhuda.v13i01.31
Ansoriansori
Abstrak: Qasidah Burdah karya Bushiry merupakan pelopor yang menghidupkan kembali penyusunan syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Ia adalah syair al-mada’ih an- Nabawiyyah paling awal pasca terjadinya kekosongan yang sangat panjang. Barulah syair-syair al-mada’ih lainnya muncul setelahnya. Qasidah Burdah dibaca dan di nyanyikan secara luas diseluruh dunia Islam. Pembacaan kasidah ini biasanya diselingi solawat dan syair-syair tambahan. Pemilihan Diksi kata yang digunakan dalam Qasidah ini,membuat kasidah ini menjadi indah. Sehingga,kasidah burdah ini banyak dikagumi oleh para sufi dan umat Islam lainya. Selain itu, banyaknya makna kinayah yang digunakan dalam kasidah ini, membuat peniliti tertarik untuk meneliti makna asli yang terkandung dalam kasidah ini. Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kinayah yang terkandung dalam setiap bait syair Qasidah Burdah karya Bushiry . Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif – deskriptif untuk mengkaji kembali syair qasidah burdah dari segi makna kinayah. Hasil dari penelitian ini adalah Pada Qasidah Burdah dari pasal 1 sampai pasal 10 ditemukan sebanyak 17 makna kinayah.
{"title":"ANALISIS MAKNA KINAYAH (LMU BAYAN) DALAM QASIDAH BURDAH KARYA IMAM AL-BUSHIRI","authors":"Ansoriansori","doi":"10.59702/elhuda.v13i01.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.59702/elhuda.v13i01.31","url":null,"abstract":"Abstrak: Qasidah Burdah karya Bushiry merupakan pelopor yang menghidupkan kembali penyusunan syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Ia adalah syair al-mada’ih an- Nabawiyyah paling awal pasca terjadinya kekosongan yang sangat panjang. Barulah syair-syair al-mada’ih lainnya muncul setelahnya. Qasidah Burdah dibaca dan di nyanyikan secara luas diseluruh dunia Islam. Pembacaan kasidah ini biasanya diselingi solawat dan syair-syair tambahan. Pemilihan Diksi kata yang digunakan dalam Qasidah ini,membuat kasidah ini menjadi indah. Sehingga,kasidah burdah ini banyak dikagumi oleh para sufi dan umat Islam lainya. Selain itu, banyaknya makna kinayah yang digunakan dalam kasidah ini, membuat peniliti tertarik untuk meneliti makna asli yang terkandung dalam kasidah ini. Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kinayah yang terkandung dalam setiap bait syair Qasidah Burdah karya Bushiry . Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif – deskriptif untuk mengkaji kembali syair qasidah burdah dari segi makna kinayah. Hasil dari penelitian ini adalah Pada Qasidah Burdah dari pasal 1 sampai pasal 10 ditemukan sebanyak 17 makna kinayah.","PeriodicalId":415572,"journal":{"name":"Jurnal el-Huda","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127529042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-18DOI: 10.59702/elhuda.v12i02.22
Muaidi M.HI, Badarudin M.HI
Abstrak: Perempuan menjadi hakim di Indonesia menjadi kontroversi di kalangan elit politik, ulama, ada yang membolehkan dan tidak membolehkan dengan berbagai argumentasi, dapat dikatakan sama-sama kuat dan tak terbantahkan. Dokumentasi hasil ijtihad para ulama masa lalu (beraneka ragam fiqh) termasuk ketetapan wanita tidak boleh menjadi pemimpin publik diubah dan direlevansikan dengan kondisi real saat ini, seperti yang telah dicontohkan oleh ijtihad kreatif Umar bin Khttab, dan Imam Syafi’i. Teks al-Qur’an dan hadis senantiasa terbuka untuk dipahami dan diinterpretasikan sepanjang masa, sepanjang para mufassir dan mujtahid berkompeten untuk itu. Kehadiran wanita sebagai pemimpin bangsa di tengah-tengah masyarakat Indonesia menjadi permasalahan kontroversial. Sebagian politisi partai politik yang berasaskan Islam (kasus Pemilu 1999 dan 2004) melarang wanita menjadi pemimpin bangsa (Presiden). Sejalan dengan kondisi dan peta politik nasional di Indonesia, maka pendapat yang membolehkan wanita menjadi pemimpin public seperti presiden termasuk juga menjadi hakim. Dengan semangat shalih likulli zaman wamakan, bahkan secara etis, dianjurkan untuk ke luar dari perbedaan pendapat itu (al-khuruj min al-khilaf mustahab) sebagai bentuk implementasi dari al quran dan hadist.
抽象地说:在印度尼西亚,女性成为一名法官成为政治精英和神职人员之间的争议,有些人赞成或不赞成争论,可以说是同样强大和不可否认的。创造性学者乌玛·本·赫塔布(Umar bin Khttab)和伊玛目·沙菲古兰经和圣训的文本在任何时候都是开放的,可以理解和解释,只要mufassir和mujtahid有能力理解和解释。在印尼社会中,女性作为国家领导人的存在是一个有争议的问题。一些伊斯兰党的政治政治家(1999年和2004年的选举案件)禁止妇女成为国家领导人。根据印度尼西亚的国家政治条件和地图,允许妇女成为像总统这样的公共领导人的意见包括担任法官。本着waeat - masa likulli的精神,甚至在道德上,也被鼓励将其从不同的观点(al-khuruj min al-khilaf穆斯塔哈)作为《古兰经》和圣圣教的执行形式。
{"title":"KONTROVERSI HAKIM PEREMPUAN DI INDONESIA","authors":"Muaidi M.HI, Badarudin M.HI","doi":"10.59702/elhuda.v12i02.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.59702/elhuda.v12i02.22","url":null,"abstract":"Abstrak: Perempuan menjadi hakim di Indonesia menjadi kontroversi di kalangan elit politik, ulama, ada yang membolehkan dan tidak membolehkan dengan berbagai argumentasi, dapat dikatakan sama-sama kuat dan tak terbantahkan. Dokumentasi hasil ijtihad para ulama masa lalu (beraneka ragam fiqh) termasuk ketetapan wanita tidak boleh menjadi pemimpin publik diubah dan direlevansikan dengan kondisi real saat ini, seperti yang telah dicontohkan oleh ijtihad kreatif Umar bin Khttab, dan Imam Syafi’i. Teks al-Qur’an dan hadis senantiasa terbuka untuk dipahami dan diinterpretasikan sepanjang masa, sepanjang para mufassir dan mujtahid berkompeten untuk itu. Kehadiran wanita sebagai pemimpin bangsa di tengah-tengah masyarakat Indonesia menjadi permasalahan kontroversial. Sebagian politisi partai politik yang berasaskan Islam (kasus Pemilu 1999 dan 2004) melarang wanita menjadi pemimpin bangsa (Presiden). Sejalan dengan kondisi dan peta politik nasional di Indonesia, maka pendapat yang membolehkan wanita menjadi pemimpin public seperti presiden termasuk juga menjadi hakim. Dengan semangat shalih likulli zaman wamakan, bahkan secara etis, dianjurkan untuk ke luar dari perbedaan pendapat itu (al-khuruj min al-khilaf mustahab) sebagai bentuk implementasi dari al quran dan hadist. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":415572,"journal":{"name":"Jurnal el-Huda","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116045098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-18DOI: 10.59702/elhuda.v12i02.16
S. Susan
ABSTRAK Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi seorang anak, karena tugasnya meletakkan dasar-dasar pertama bagi perkembangan anak sebelum mereka berada di lingkungan yang lebih luas. Di dalam keluarga, anak lahir dan tumbuh berkembang. Namun, beragam realitas yang terjadi pada era globalisasi yang semakin marak seperti tayangan sinetron anak sekolah yang kurang mendidik telah membuat anak usia pra sekolah menjadi konsumtif dan terjerumus pada tindakan asusila bahkan sampai kriminal. Sejalan dengan hal tersebut, diperlukan pembinaan atau pembelajaran nilai-nilai moral yang dilakukan pendidik dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan jasmani dan rohani dengan tujuan agar anak menjadi insan yang sholeh, berilmu pengetahuan, dan berbudi pekerti sesuai dengan nilai-nilai moral. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data dilakukan dengan Teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Disamping itu, dengan perpanjangan keikutsertaan peneliti dengan menggunakan berbagai sumber, teori, metode dan ketekunan pengamatan. Informan penelitian yaitu keluarga. Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai pendidikan karakter yang ditanamkan meliputi religius, mandiri, tanggung jawab, jujur, disiplin, dan nilai-nilai moral yang lain. Sedangkan metode penanaman nilai-nilai karakter meliputi metode pembiasaan, metode keteladanan, metode nasihat, dan metode hukuman. Meskipun dalam penanaman nilai nilai-nilai karakter dalam diri seorang anak memiliki persamaan, akan tetapi dampak yang ditimbulkan berbeda. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa nilai-nilai karakter yang ditanamkan dan dan tidak hanya cukup dengan menggunakan satu metode saja, akan tetapi perlu ditambah dengan metode lain sebagai pendukung. Terlepas dari penanaman nilai-nilai moral tersebut dengan berbagai metode yang digunakan oleh orang tua, orang tua juga harus mengetahui karakter masing-masing anak-ananknya. Sehingga, apa yang diinginkan orang tua dapat tercapai. Ketercapaian dari semua yang diharapkan orang tua melalui perubahan tingkah laku, tutur kata, sopan santun, dan hal-hal baik lainnya merupakan hal yang sangat membanggakan bagi orang tua. Sehingga, kelak ketika anaknya sudah dewasa maka sifat-sifatnya akan terbawa dan dapat berguna untuk dirinya dan orang lain. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Keluarga, Nilai-Nilai Moral
{"title":"PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENANAMKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK","authors":"S. Susan","doi":"10.59702/elhuda.v12i02.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.59702/elhuda.v12i02.16","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi seorang anak, karena tugasnya meletakkan dasar-dasar pertama bagi perkembangan anak sebelum mereka berada di lingkungan yang lebih luas. Di dalam keluarga, anak lahir dan tumbuh berkembang. Namun, beragam realitas yang terjadi pada era globalisasi yang semakin marak seperti tayangan sinetron anak sekolah yang kurang mendidik telah membuat anak usia pra sekolah menjadi konsumtif dan terjerumus pada tindakan asusila bahkan sampai kriminal. Sejalan dengan hal tersebut, diperlukan pembinaan atau pembelajaran nilai-nilai moral yang dilakukan pendidik dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan jasmani dan rohani dengan tujuan agar anak menjadi insan yang sholeh, berilmu pengetahuan, dan berbudi pekerti sesuai dengan nilai-nilai moral. \u0000Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data dilakukan dengan Teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Disamping itu, dengan perpanjangan keikutsertaan peneliti dengan menggunakan berbagai sumber, teori, metode dan ketekunan pengamatan. Informan penelitian yaitu keluarga. Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai pendidikan karakter yang ditanamkan meliputi religius, mandiri, tanggung jawab, jujur, disiplin, dan nilai-nilai moral yang lain. Sedangkan metode penanaman nilai-nilai karakter meliputi metode pembiasaan, metode keteladanan, metode nasihat, dan metode hukuman. Meskipun dalam penanaman nilai nilai-nilai karakter dalam diri seorang anak memiliki persamaan, akan tetapi dampak yang ditimbulkan berbeda. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa nilai-nilai karakter yang ditanamkan dan dan tidak hanya cukup dengan menggunakan satu metode saja, akan tetapi perlu ditambah dengan metode lain sebagai pendukung. \u0000Terlepas dari penanaman nilai-nilai moral tersebut dengan berbagai metode yang digunakan oleh orang tua, orang tua juga harus mengetahui karakter masing-masing anak-ananknya. Sehingga, apa yang diinginkan orang tua dapat tercapai. Ketercapaian dari semua yang diharapkan orang tua melalui perubahan tingkah laku, tutur kata, sopan santun, dan hal-hal baik lainnya merupakan hal yang sangat membanggakan bagi orang tua. Sehingga, kelak ketika anaknya sudah dewasa maka sifat-sifatnya akan terbawa dan dapat berguna untuk dirinya dan orang lain. \u0000 \u0000Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Keluarga, Nilai-Nilai Moral","PeriodicalId":415572,"journal":{"name":"Jurnal el-Huda","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127675519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-18DOI: 10.59702/elhuda.v12i02.20
Hamdan M. Pd, Syukron Hadi
Abstrak: Ahmadiyah merupakan sekte atau gerakan sempalan dalam Islam yang menggeliat di awal abad 20, tepatnya pada 1889, di mana lahir Jemaat Muslim Ahmadiyah. Akarnya adalah sebagian keyakinan bahwa akhir zaman telah tiba, dan pembawa gerakan ini Mirza Ghulam Ahmad merupakan orang yang terpilih sebagai Messiah atau dalam keyakinan Islam disebut sebagai Al-Mahdi yang akan menuntun umat manusia kepada Islam sebenarnya. Ajaran yang mengambil Islam Sunni sebagai rujukan ini berkembang di Inggris, tentu saja berkat kebijakan kolonialis Inggris di tanah Hindustan, yang tidak begitu mencampuri urusan Agama dan keyakinan. Faktanya, pada masa itu, umat Islam di tanah Hindustan lebih memperhatikan bagaimana hubungan antara kaum Muslim dan Hindu, setelah kerajaan Mughal sebagai kerajaan Islam terakhir di India jatuh di bawah kaki Inggris. Paper ini akan lebih banyak mengeksplor tentang aliran Ahmadiyah dan bagaimana seharusnya bersikap dalam konteks dakwah.
{"title":"PENDIDIKAN TOLERANSI UNTUK KAUM AHMADIYAH","authors":"Hamdan M. Pd, Syukron Hadi","doi":"10.59702/elhuda.v12i02.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.59702/elhuda.v12i02.20","url":null,"abstract":"Abstrak: Ahmadiyah merupakan sekte atau gerakan sempalan dalam Islam yang menggeliat di awal abad 20, tepatnya pada 1889, di mana lahir Jemaat Muslim Ahmadiyah. Akarnya adalah sebagian keyakinan bahwa akhir zaman telah tiba, dan pembawa gerakan ini Mirza Ghulam Ahmad merupakan orang yang terpilih sebagai Messiah atau dalam keyakinan Islam disebut sebagai Al-Mahdi yang akan menuntun umat manusia kepada Islam sebenarnya. Ajaran yang mengambil Islam Sunni sebagai rujukan ini berkembang di Inggris, tentu saja berkat kebijakan kolonialis Inggris di tanah Hindustan, yang tidak begitu mencampuri urusan Agama dan keyakinan. Faktanya, pada masa itu, umat Islam di tanah Hindustan lebih memperhatikan bagaimana hubungan antara kaum Muslim dan Hindu, setelah kerajaan Mughal sebagai kerajaan Islam terakhir di India jatuh di bawah kaki Inggris. Paper ini akan lebih banyak mengeksplor tentang aliran Ahmadiyah dan bagaimana seharusnya bersikap dalam konteks dakwah. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":415572,"journal":{"name":"Jurnal el-Huda","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121365521","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-18DOI: 10.59702/elhuda.v12i02.21
Mursidin M. Pd
كانت الطريقات المستعملة فى تعليم اللغة العربية، فهي: الطريقة القواعد والترجمة، و الطريقة المباشرة، الطريقة القراءة، الطريقة السمعية الشفهية، الطريقة التوليفية. وطريقة القواعد والترجمة أو طريقة النحو والترجمة أو الطريقة القديمة أو الطريقة التقليدية هي الطريقة التي تتكون من طريقة النحو وطريقة الترجمة، وهي التي تبدأ بتعليم القواعد وشرحها شرحا طويلا منفصلا ومدعما بواسطة اللغة الوطنية. والطريقة القواعد والترجمة هي من أقدم الطرق التي استخدمت في تعليم اللغات الأجنبية، تستخدم هذه الطريقة اللغة الأم للمتعلم كوسيلة رئيسية لتعليم اللغة المنشودة. وفي هذه المقالة عزم الكاتبون أن يبحثوا في طريقة القواعد والترجمة وما يتعلق بها نشأة طريقة القواعد والترجمة، النظرية التي تنتمي إليها طريقة القواعد والترجمة، أهداف طريقة القواعد والترجمة وملامحها، وظائف كل من عناصر التعليم (المعلم، والمتعلم، والمادة التعليمية) في طريقة القواعد والترجمة، مزايا طريقة القواعد والترجمة وعيوبها، تطبيق طريقة القواعد والترجمة.
{"title":"طريقة القواعد والترجمة","authors":"Mursidin M. Pd","doi":"10.59702/elhuda.v12i02.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.59702/elhuda.v12i02.21","url":null,"abstract":"كانت الطريقات المستعملة فى تعليم اللغة العربية، فهي: الطريقة القواعد والترجمة، و الطريقة المباشرة، الطريقة القراءة، الطريقة السمعية الشفهية، الطريقة التوليفية. وطريقة القواعد والترجمة أو طريقة النحو والترجمة أو الطريقة القديمة أو الطريقة التقليدية هي الطريقة التي تتكون من طريقة النحو وطريقة الترجمة، وهي التي تبدأ بتعليم القواعد وشرحها شرحا طويلا منفصلا ومدعما بواسطة اللغة الوطنية. \u0000والطريقة القواعد والترجمة هي من أقدم الطرق التي استخدمت في تعليم اللغات الأجنبية، تستخدم هذه الطريقة اللغة الأم للمتعلم كوسيلة رئيسية لتعليم اللغة المنشودة. وفي هذه المقالة عزم الكاتبون أن يبحثوا في طريقة القواعد والترجمة وما يتعلق بها نشأة طريقة القواعد والترجمة، النظرية التي تنتمي إليها طريقة القواعد والترجمة، أهداف طريقة القواعد والترجمة وملامحها، وظائف كل من عناصر التعليم (المعلم، والمتعلم، والمادة التعليمية) في طريقة القواعد والترجمة، مزايا طريقة القواعد والترجمة وعيوبها، تطبيق طريقة القواعد والترجمة.","PeriodicalId":415572,"journal":{"name":"Jurnal el-Huda","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128175652","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-18DOI: 10.59702/elhuda.v12i02.17
Mainuddin Main
Guru dalam dunia pendidikan merupakan seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang dapat memudahkan dalam melaksanakan perannya dalam membimbing siswa-siswanya. Ia harus sanggup menilai dirinya sendiri tanpa berlebih-lebihan, sanggup berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Pendidikan multikultular merupakan keragaman budaya yang bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik dan menciptakan keharmonisan dalam perbedaan. Adapun upaya guru PAI dalam menerapkan pendidikan multikultular di SMPN 1 Sumbawa. Pertama, penerapan pendidikan multikultular pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dengan memberikan pemahaman dan selalu mengingatkan tentang pentingnya toleransi pada materi Pendidikan Agama Islam. Kedua, penerapan pendidikan multikultular di luar jam pelajaran dengan menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dengan mencontohkan sikap toleransi, saling menjaga dan saling menghargai perbedaan. Adapun pentingnya menerapkan pendidikan multikultular di SMPN 1 Sumbawa dikarenakan siswa, guru beserta semua orang yang terkait dengan lingkungan sekolah, berasal dari etnis, suku dan Agama yang berbeda. Sehingga dibutuhkan pemahaman dan pengalaman pentingnya toleransi untuk saling menjaga dan saling menghargai perbedaan antar sesama agar tercipta lingkungan yang aman, damai dan nyaman. 3). Adapun faktor penghambat dan pendukung guru PAI pada penerapan pendidikan multikultular adalah: pertama, faktor penghambat yaitu dari diri siswa itu sendiri. Kedua, faktor pendukung yaitu dari semua pihak sekolah.
{"title":"Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menerapkan Pendidikan Multikultular Di SMP Negeri 1 Sumbawa","authors":"Mainuddin Main","doi":"10.59702/elhuda.v12i02.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.59702/elhuda.v12i02.17","url":null,"abstract":"Guru dalam dunia pendidikan merupakan seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang dapat memudahkan dalam melaksanakan perannya dalam membimbing siswa-siswanya. Ia harus sanggup menilai dirinya sendiri tanpa berlebih-lebihan, sanggup berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Pendidikan multikultular merupakan keragaman budaya yang bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik dan menciptakan keharmonisan dalam perbedaan. Adapun upaya guru PAI dalam menerapkan pendidikan multikultular di SMPN 1 Sumbawa. Pertama, penerapan pendidikan multikultular pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dengan memberikan pemahaman dan selalu mengingatkan tentang pentingnya toleransi pada materi Pendidikan Agama Islam. Kedua, penerapan pendidikan multikultular di luar jam pelajaran dengan menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dengan mencontohkan sikap toleransi, saling menjaga dan saling menghargai perbedaan. Adapun pentingnya menerapkan pendidikan multikultular di SMPN 1 Sumbawa dikarenakan siswa, guru beserta semua orang yang terkait dengan lingkungan sekolah, berasal dari etnis, suku dan Agama yang berbeda. Sehingga dibutuhkan pemahaman dan pengalaman pentingnya toleransi untuk saling menjaga dan saling menghargai perbedaan antar sesama agar tercipta lingkungan yang aman, damai dan nyaman. 3). Adapun faktor penghambat dan pendukung guru PAI pada penerapan pendidikan multikultular adalah: pertama, faktor penghambat yaitu dari diri siswa itu sendiri. Kedua, faktor pendukung yaitu dari semua pihak sekolah.","PeriodicalId":415572,"journal":{"name":"Jurnal el-Huda","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114321363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-18DOI: 10.59702/elhuda.v12i02.2
Masruron Muhammad masruron
Abstrak Penelitian ini berjudul “Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Tanah Wakaf Masjid (Studi Kasus di Masjid Silaturrahim Dames Desa Dames Damai Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur)”. Metode yang digunakan yaitu kualitatif, Hasil penelitian ini 1). Praktik penjualan tanah wakaf masjid di Masjid Silaturrahim yang dilakukan masyarakat Desa Dames Damai Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur berdasarkan keputusan musyawarah pengurus Masjid yang menetapkan tanah wakaf Masjid dijual kepada masyarakat dengan harga Rp. 20.000.000,- per-are. Akad jual beli terhadap tanah wakaf tersebut dilakukan sebagaimana jual beli tanah yang umum berlaku di masyarakat. Hasil penjualan tanah wakaf tersebut dipergunakan untuk membeli tanah sebagai lokasi pembangunan masjid yang baru. 2). Analisis hukum islam terhadap penjualan tanah wakaf masjid Silaturrahim di Desa Dames Damai secara hukum Islam belum sesuai berdasarkan pendapat madzhab Imam Syafi’i dan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim atas dasar hukum tersebut bahwa menjual harta wakaf dilarang mutlak karena harta tersebut adalah hak Allah SWT. Meskipun diantara keempat madzhab ada yang membolehkan yaitu Imam Hanafi, Imam Hambali dan Imam Maliki mereka membolehkan untuk menjual atau mengganti harta wakaf dengan syarat harta tersebut tidak lagi mendatangkan manfaat. Maka, untuk kemaslahatan yang lebih besar, dengan itu masyarakat melalui pengurus Masjid menetapkan untuk menjual tanah wakaf Masjid tersebut yang hasil penjualannya dipergunakan untuk membeli tanah sebagai lokasi pembangunan Masjid. Kata Kunci: Hukum, Wakaf, Masjid Abstract This research is entitled "Analysis of Islamic Law Against the Sale of Mosque Waqf Land (Case Study at Silaturrahim Dames Mosque, Dames Damai Village, Suralaga District, East Lombok Regency)". The method used is qualitative, The results of this study 1). The practice of selling mosque waqf land at the Silaturrahim Mosque carried out by the people of Dames Damai Village, Suralaga District, East Lombok Regency based on the decision of the mosque management deliberation which determined that the mosque's waqf land was sold to the public at a price of Rp. 20,000,000,- per acre. The sale and purchase agreement for waqf land is carried out as is the sale and purchase of land that is generally applicable in the community. The proceeds from the sale of the waqf land were used to purchase land for the construction of a new mosque. 2). The analysis of Islamic law on the sale of waqf land at the Silaturrahim mosque in Dames Damai Village according to Islamic law is not appropriate based on the opinion of the Imam Shafi'i school and the hadith of the Prophet narrated by Imam Bukhari and Muslim on the basis of the law that selling waqf property is absolutely prohibited because the property is a right. Allah SWT. Although among the four schools of thought there are those that allow, namely Imam Hanafi, Imam Hambali and Imam Maliki they allow to sel
该研究目前名为“伊斯兰法律分析了Wakaf Masjid的土地销售(Silaturrahim Dames village的案例)。这项研究得出1),该研究采用了一种称为“基层化”的方法。阿卡德人买卖瓦卡弗的土地就像他们买卖公共土地一样。瓦卡夫的土地被用来购买土地作为一个新的清真寺建筑工地。2)。伊斯兰法律对土地销售分析村里wakf清真寺Silaturrahim凡尔赛和平没有按照根据伊斯兰法律意见madzhab Syafi祭司'i布哈里祭司和先知圣训的叙述和穆斯林律法的基础上认为应该绝对禁止wakf财产,因为这些宝藏卖东西是真主的权利。虽然madzhab的一些人允许祭司Hanafi,祭司汉巴里和祭司Maliki允许出售或更换wakaf,条件是这些财富不再有价值。因此,为了更大的利益,通过清真寺管理的社区决定出售清真寺的瓦卡托土地,其销售所得用于购买土地作为清真寺建设场所。关键词:法律,Wakaf,这个研究的阿巴斯清真寺的“伊斯兰法律分析反对Mosque Waqf Land的销售”(案例研究在Silaturrahim Dames Mosque, Dames Village, Suralaga District, East Lombok摄政)。《方法以前是qqe, The results of this study实践》1)。推销清真寺waqf land at The Silaturrahim清真寺carried out by The people of凡尔赛和平村、Suralaga区,东龙目岛丽晶决定》改编自《清真寺清真寺管理deliberation哪种intended那是waqf土地是出售了to The public at a·普莱斯的Rp -去,每英亩。出售和购买荒地的土地令人担忧,因为土地的出售和购买在社区中通常是可用的。许多地区曾经是为了一个新mosque的建设而去挖掘的土地。分析》2)。伊斯兰法律上之甩卖waqf land at The Silaturrahim村清真寺在凡尔赛和平弥足伊斯兰法律是音符appropriate错误》改编自Shafi 'i学校祭司和先知narrated hadith》由穆斯林伊玛目布哈里和《法律基础》那个卖waqf财产绝对prohibited因为是物业是一个正确。全能的上帝。虽然在四所学校里有这样的想法,但在这种情况下,只要财产不再带来恩惠,就会有纳迈利牧师、汉纳菲牧师、汉巴利牧师和牧师愿意出售或更换他们的属性。所以,对于更大的benefit来说,社区通过清真寺管理决定出售这块土地,即曾经购买这块土地作为建构地点的过程。法律,Waqf, Mosque
{"title":"wakaf Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Tanah Wakaf Masjid (Studi Kasus di Masjid Silaturrahim Desa Dames Damai Kabupaten Lombok Timur)","authors":"Masruron Muhammad masruron","doi":"10.59702/elhuda.v12i02.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.59702/elhuda.v12i02.2","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini berjudul “Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Tanah Wakaf Masjid (Studi Kasus di Masjid Silaturrahim Dames Desa Dames Damai Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur)”. Metode yang digunakan yaitu kualitatif, Hasil penelitian ini 1). Praktik penjualan tanah wakaf masjid di Masjid Silaturrahim yang dilakukan masyarakat Desa Dames Damai Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur berdasarkan keputusan musyawarah pengurus Masjid yang menetapkan tanah wakaf Masjid dijual kepada masyarakat dengan harga Rp. 20.000.000,- per-are. Akad jual beli terhadap tanah wakaf tersebut dilakukan sebagaimana jual beli tanah yang umum berlaku di masyarakat. Hasil penjualan tanah wakaf tersebut dipergunakan untuk membeli tanah sebagai lokasi pembangunan masjid yang baru. 2). Analisis hukum islam terhadap penjualan tanah wakaf masjid Silaturrahim di Desa Dames Damai secara hukum Islam belum sesuai berdasarkan pendapat madzhab Imam Syafi’i dan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim atas dasar hukum tersebut bahwa menjual harta wakaf dilarang mutlak karena harta tersebut adalah hak Allah SWT. Meskipun diantara keempat madzhab ada yang membolehkan yaitu Imam Hanafi, Imam Hambali dan Imam Maliki mereka membolehkan untuk menjual atau mengganti harta wakaf dengan syarat harta tersebut tidak lagi mendatangkan manfaat. Maka, untuk kemaslahatan yang lebih besar, dengan itu masyarakat melalui pengurus Masjid menetapkan untuk menjual tanah wakaf Masjid tersebut yang hasil penjualannya dipergunakan untuk membeli tanah sebagai lokasi pembangunan Masjid. \u0000 \u0000Kata Kunci: Hukum, Wakaf, Masjid \u0000 \u0000 \u0000Abstract \u0000This research is entitled \"Analysis of Islamic Law Against the Sale of Mosque Waqf Land (Case Study at Silaturrahim Dames Mosque, Dames Damai Village, Suralaga District, East Lombok Regency)\". The method used is qualitative, The results of this study 1). The practice of selling mosque waqf land at the Silaturrahim Mosque carried out by the people of Dames Damai Village, Suralaga District, East Lombok Regency based on the decision of the mosque management deliberation which determined that the mosque's waqf land was sold to the public at a price of Rp. 20,000,000,- per acre. The sale and purchase agreement for waqf land is carried out as is the sale and purchase of land that is generally applicable in the community. The proceeds from the sale of the waqf land were used to purchase land for the construction of a new mosque. 2). The analysis of Islamic law on the sale of waqf land at the Silaturrahim mosque in Dames Damai Village according to Islamic law is not appropriate based on the opinion of the Imam Shafi'i school and the hadith of the Prophet narrated by Imam Bukhari and Muslim on the basis of the law that selling waqf property is absolutely prohibited because the property is a right. Allah SWT. Although among the four schools of thought there are those that allow, namely Imam Hanafi, Imam Hambali and Imam Maliki they allow to sel","PeriodicalId":415572,"journal":{"name":"Jurnal el-Huda","volume":"20 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130658345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-18DOI: 10.59702/elhuda.v12i02.23
Nomer, Pembelajaran Keterampilan, Bahasa DI Institut Agama, Islam Iai, Qamarul Huda, Bagu Ntb, Muhamad Rozi Iskandar, Syarifuddin Fakultas, Tarbiyah Institut Agama, Islam Qamarul Huda, M. Iskandar, D. pendidikan, Tenaga Pendidik, merupakan pihak paling, berperan dalam, sistem pendidikan, seperti kurikulum, penyajian, bahan pelajaran
Abstrak: Dalam pembelajaran bahasa penguasaan empat keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis) adalah hal yang urgen dan tidak bisa ditawar lagi karena perwujudan sebuah bahasa sebagai alat komunikasi terlihat pada penguasaan empat keterampilan tersebut. Maka, dalam hal ini dosen menjadi salah komponen penting dalam mewujudkan hal tersebut melalui pembelajaran yang laksanakan. Dalam artikel ini akan diketengahkan bagaimana pembelajaran keempat keterampilan bahasa tersebut di IAI Qamarul Huda Bagu Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB).
{"title":"PEMBELAJARAN EMPAT KETERAMPILAN BAHASA DI INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) QAMARUL HUDA BAGU NTB","authors":"Nomer, Pembelajaran Keterampilan, Bahasa DI Institut Agama, Islam Iai, Qamarul Huda, Bagu Ntb, Muhamad Rozi Iskandar, Syarifuddin Fakultas, Tarbiyah Institut Agama, Islam Qamarul Huda, M. Iskandar, D. pendidikan, Tenaga Pendidik, merupakan pihak paling, berperan dalam, sistem pendidikan, seperti kurikulum, penyajian, bahan pelajaran","doi":"10.59702/elhuda.v12i02.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.59702/elhuda.v12i02.23","url":null,"abstract":"Abstrak: Dalam pembelajaran bahasa penguasaan empat keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis) adalah hal yang urgen dan tidak bisa ditawar lagi karena perwujudan sebuah bahasa sebagai alat komunikasi terlihat pada penguasaan empat keterampilan tersebut. Maka, dalam hal ini dosen menjadi salah komponen penting dalam mewujudkan hal tersebut melalui pembelajaran yang laksanakan. Dalam artikel ini akan diketengahkan bagaimana pembelajaran keempat keterampilan bahasa tersebut di IAI Qamarul Huda Bagu Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). \u0000 ","PeriodicalId":415572,"journal":{"name":"Jurnal el-Huda","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121055300","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}