首页 > 最新文献

Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum最新文献

英文 中文
EFEKTIVITAS KINERJA SATPOL PP DAN WH DALAM PENERTIBAN PNS MENURUT PERGUB ACEH NOMOR 139 TAHUN 2016 (Studi Kasus di Kabupaten Aceh Besar) 2016年napb亚齐第139号报导
Pub Date : 2021-01-04 DOI: 10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8512
Safira Maulina, K. Khairani, Rispalman Rispalman
Abstrak Kajian ini untuk menjawab permasalahan efektivitas kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah dalam penertiban pegawai negeri sipil menurut peraturan gubernur Aceh nomor 139 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja satuan Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Aceh. Idealnya, Satpol PP dan WH wajib melaksanaan tugas dan wewenangnya dalam penertiban PNS yang lalai pada saat jam dinas dan para PNS wajib menaati peraturan yang telah ditetapkan dalam kode etik PNS dan apabila tidak dilaksanakan akan dikenakan hukuman disipilin baik itu hukuman disiplin tingkat ringan, sedang ataupun berat sesuai dengan pelanggaran. Rumusan masalahnya ialah pertama, Bagaimana Kinerja Satpol PP dan WH dalam penertiban PNS di Aceh besar. Kedua, Bagaimana strategi yang dijalankan oleh satpol PP dan WH dalam penertiban PNS di Aceh besar sudah dilaksanakan secara efektiv. Ketiga, Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan penertiban PNS. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan hukum normatif empiris menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research) dan kepustakaan (Library Research) yakni mengkaji hukum yang tertulis juga fakta di lapangan dengan menggunakan pola deskriptif analitik untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul dengan membuat kesimpulan. Dari hasil penelitian didapati bahwa dalam peraturan gubernur Aceh nomor 139 tahun 2016 telah mengatur penertiban terhadap PNS yang keluar tanpa izin pada saat jam dinas dan hukum setiap pelanggar telah diatur dalam kode etik PNS sendiri. Satpol PP dan WH tidak sepenuh nya efektif melaksanakan tugas karena masih banyak pegawai yang berada diluar begitupun dengan strategi untuk mengatasi hambatan yang dilakukan juga tidak efektif. Kata Kunci : Satpol PP dan WH, Penertiban PNS, Pergub Aceh nomor 139 Tahun 2016
根据2016年第139届省长条例,关于市政警察、市政当局、组织、职责、职能和工作机构的立场、市政当局和亚齐县的工作,本委员会本委员会的工作影响了本委员会的工作效率。理想情况下,管理员和WH义务尽到自己的职责和权力限制时玩忽职守的公务员小时服务的公务员有义务遵守既定的规则和公务员行为准则和如果不执行将受到纪律惩罚人烟无论是惩罚轻度,中度或严重程度符合这个缺口。首先,国际刑警组织和自给自足官员在亚齐的治安工作中表现如何。第二,由PP和WH组成的亚齐治安组织的战略是如何有效实施的。第三,伊斯兰法律对商业秩序的评价。这个研究实证方法法律规范使用类型的实地研究(Research)即陆军Research)和文学(图书馆评估在球场上也写的法律事实,用描述性分析模式或给研究对象的图像的描述通过数据或收集的样品已经下结论。根据这项研究,2016年《亚齐第139号法令》规定,对未经授权的公务员实行监管,规定所有违规者的行为准则。国际刑警组织和w.h.并没有完全有效地完成这项任务,因为仍然有许多不称职的工作人员,也没有有效地制定克服这些障碍的战略。关键字:邮政局长和w.h.,管理PNS,第139号仓库
{"title":"EFEKTIVITAS KINERJA SATPOL PP DAN WH DALAM PENERTIBAN PNS MENURUT PERGUB ACEH NOMOR 139 TAHUN 2016 (Studi Kasus di Kabupaten Aceh Besar)","authors":"Safira Maulina, K. Khairani, Rispalman Rispalman","doi":"10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8512","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8512","url":null,"abstract":"Abstrak Kajian ini untuk menjawab permasalahan efektivitas kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah dalam penertiban pegawai negeri sipil menurut peraturan gubernur Aceh nomor 139 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja satuan Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Aceh. Idealnya, Satpol PP dan WH wajib melaksanaan tugas dan wewenangnya dalam penertiban PNS yang lalai pada saat jam dinas dan para PNS wajib menaati peraturan yang telah ditetapkan dalam kode etik PNS dan apabila tidak dilaksanakan akan dikenakan hukuman disipilin baik itu hukuman disiplin tingkat ringan, sedang ataupun berat sesuai dengan pelanggaran. Rumusan masalahnya ialah pertama, Bagaimana Kinerja Satpol PP dan WH dalam penertiban PNS di Aceh besar. Kedua, Bagaimana strategi yang dijalankan oleh satpol PP dan WH dalam penertiban PNS di Aceh besar sudah dilaksanakan secara efektiv. Ketiga, Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan penertiban PNS. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan hukum normatif empiris menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research) dan kepustakaan (Library Research) yakni mengkaji hukum yang tertulis juga fakta di lapangan dengan menggunakan pola deskriptif analitik untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul dengan membuat kesimpulan. Dari hasil penelitian didapati bahwa dalam peraturan gubernur Aceh nomor 139 tahun 2016 telah mengatur penertiban terhadap PNS yang keluar tanpa izin pada saat jam dinas dan hukum setiap pelanggar telah diatur dalam kode etik PNS sendiri. Satpol PP dan WH tidak sepenuh nya efektif melaksanakan tugas karena masih banyak pegawai yang berada diluar begitupun dengan strategi untuk mengatasi hambatan yang dilakukan juga tidak efektif. Kata Kunci : Satpol PP dan WH, Penertiban PNS, Pergub Aceh nomor 139 Tahun 2016","PeriodicalId":424275,"journal":{"name":"Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131534564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENELANTARAN RUMAH TANGGA SEBAGAI BENTUK KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA YANG MENJADI ALASAN PERCERAIAN DI MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Pengadilan Agama Siak) 家庭暴力是科维-19大流行离婚的原因。
Pub Date : 2021-01-04 DOI: 10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8516
Yusnanik Bakhtiar
ABSTRACTDivorce can occur in every household that is experiencing problems. Many factors cause divorce, among which the most dominant is disputes and quarrels continuously, leaving one party, economic factors. At the time of the Corona Pandemic, of course, it will affect the divorce rate at the Siak Religious Court. The effect of this corona pandemic can cause the divorce rate to increase or vice versa to decrease. This type of research is an empirical research using juridical empirical research with a sociological juridical approach. This research is located at the Siak Religious Court. From the results of the research conducted by the author, data on the divorce rate entered into the Siak Religious Court in 2019 were 581 cases consisting of 175 divorce cases and 406 divorce cases. Meanwhile, in 2020 to October there is a tendency of decreasing divorce cases by 459 cases, consisting of 131 cases of divorce and 328 cases of divorce. So it can be concluded that the corona pandemic has no impact on divorce cases in the Siak Religious Court. The cause of divorce was motivated by the continuous disputes and quarrels as much as 78.50%, leaving one party 16.20% and economic factors as much as 3.55%. Regarding divorce itself is regulated in Law No. 1 of 1974 concerning Marriage, Government Regulation No. 9 of 1975 concerning the Implementation of Law No.1 of 1974 concerning Marriage, and Inpres No. 1 of 1991 concerning Compilation of Islamic Law. Keywords: Divorce, Household Abandonment, Economy, Pandemic, Corona
摘要离婚可能发生在任何有问题的家庭中。导致离婚的因素很多,其中最主要的是纠纷和争吵不断,离开一方,经济因素。当然,在冠状病毒大流行期间,它将影响锡亚克宗教法院的离婚率。这种冠状病毒大流行的影响可能导致离婚率上升,反之亦然。这类研究是运用法学实证研究与社会学法学方法相结合的实证研究。这项研究位于锡亚克宗教法庭。根据作者的研究结果,2019年向锡亚克宗教法院提交的离婚率数据为581件,其中离婚案件175件,离婚案件406件。与此同时,到2020年10月,离婚案件有减少459件的趋势,其中离婚案件131件,离婚案件328件。因此,可以得出结论,冠状病毒大流行对锡亚克宗教法院的离婚案件没有影响。离婚原因中,持续的纠纷和争吵占78.50%,离婚一方占16.20%,经济因素占3.55%。关于离婚本身的规定载于1974年关于婚姻的第1号法、1975年关于执行1974年关于婚姻的第1号法的第9号政府条例和1991年关于编纂伊斯兰法的第1号法令。关键词:离婚,家庭遗弃,经济,流行病,冠状病毒
{"title":"PENELANTARAN RUMAH TANGGA SEBAGAI BENTUK KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA YANG MENJADI ALASAN PERCERAIAN DI MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Pengadilan Agama Siak)","authors":"Yusnanik Bakhtiar","doi":"10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8516","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8516","url":null,"abstract":"ABSTRACTDivorce can occur in every household that is experiencing problems. Many factors cause divorce, among which the most dominant is disputes and quarrels continuously, leaving one party, economic factors. At the time of the Corona Pandemic, of course, it will affect the divorce rate at the Siak Religious Court. The effect of this corona pandemic can cause the divorce rate to increase or vice versa to decrease. This type of research is an empirical research using juridical empirical research with a sociological juridical approach. This research is located at the Siak Religious Court. From the results of the research conducted by the author, data on the divorce rate entered into the Siak Religious Court in 2019 were 581 cases consisting of 175 divorce cases and 406 divorce cases. Meanwhile, in 2020 to October there is a tendency of decreasing divorce cases by 459 cases, consisting of 131 cases of divorce and 328 cases of divorce. So it can be concluded that the corona pandemic has no impact on divorce cases in the Siak Religious Court. The cause of divorce was motivated by the continuous disputes and quarrels as much as 78.50%, leaving one party 16.20% and economic factors as much as 3.55%. Regarding divorce itself is regulated in Law No. 1 of 1974 concerning Marriage, Government Regulation No. 9 of 1975 concerning the Implementation of Law No.1 of 1974 concerning Marriage, and Inpres No. 1 of 1991 concerning Compilation of Islamic Law. Keywords: Divorce, Household Abandonment, Economy, Pandemic, Corona","PeriodicalId":424275,"journal":{"name":"Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum","volume":"29 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114098351","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Analisis Putusan Nomor 99/Pid.Sus/2018/PN Bna.) 《家庭暴力刑事案件裁决》(分析第99条/Pid条)的法官判决。鞋子PN - 2018 - cs)。
Pub Date : 2021-01-04 DOI: 10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8517
Muhammad Nauval, Soraya Devy, M. Syuib
ABSTRAKBerdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dalam Pasal 5a dan 5b serta Pasal 6 dan Pasal 7 yang menjelaskan tentang kekerasan fisik dan psikis dalam lingkup rumah tangga. Melihat putusan Nomor 99/Pid.Sus/2018/PN.Bna. Kasus tersebut jika kita lihat dari segi perbuatan pelaku terhadap korban maka kurang pantas jika diputuskan hukuman hanya 20 hari penjara, dikarenakan dampak yang ditimbulkan oleh korban tidak setimpal dengan hukuman yang diberikan kepada pelaku. Selain itu juga didalam putusan terdapat dua dakwaan yang dakwaan pertama dakwaan primer Pasal 44 ayat (1) dengan maksimal penjara 5 tahun, sedangkan dakwaan kedua dakwaan subsidair Pasal 44 ayat (4) dengan maksimal penjara paling lama 4 bulan. Akan tetapi putusan yang dijatuhkan hakim hanya 20 hari penjara berdasarkan pertimbangan dakwaan primer. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana pertimbangan hukum hakim dalam penyelesaian perkara pidana KDRT dan bagaimana pandangan hukum pidana Islam terhadap perbuatan terdakwa pada putusan Nomor 99/Pid.Sus/2018 di Pengadilan Negeri Banda  Aceh. Kajian ini mengunakan metode penelitian deskriptif analisis, untuk memberikan gambaran secara utuh dan kongkret, metode pengumpulan data yang digunakan dengan mengunakan penelitian lapangan (field research) dan penelitian pustaka (library research). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dengan hakim yang mengadili perkara tersebut dan diperoleh dari sumber data primer maupun data sekunder. Hasil penelitian yang ditemukan bahwa, dasar pertimbangan hukum hakim dalam penyelesaian perkara pidana KDRT sesuai dengan Putusan 99/Pid.Sus/2018/PN.Bna mengunakan pertimbangan unsur setiap orang dan unsur melakukan kekerasan fisik, sedangkan keterangan hakim saat wawancara majelis hakim lebih  mempertimbangkan sikap dan cara terdakwa memberikan keterangan, selain itu juga dikarenakan terdakwa meminta maaf dan berjanji tidak mengulanginya lagi. Adapun menurut pandangan hukum pidana Islam pertimbangan hukum hakim terhadap perbuatan yang dilakukan pelaku digolongkan pada tindak pidana atas selain jiwa, yaitu tindakan yang tidak sampai menghilangkan nyawa, dan berlaku ketetapan hukuman qishas. Hakim boleh menjatuhkan berdasarkan pertimbangannya, namun tetap berpegang teguh pada landasan yuridis yang telah ditetapkan. Kata Kunci: Pertimbangan Hukum Hakim, Pidana dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
根据2004年《消除家庭暴力法》第5a条和第5b款以及第6条和第7条的摘要,该条例解释了家庭暴力的生理和心理性质。参见第99号判决/Pid.Sus/2018/PN。如果我们从罪犯对受害者所做的事情来判断,那么仅仅判处20天监禁是不合适的,因为受害者所造成的后果与对受害者的惩罚不相称。判决还包括两项初审判决,第一项主要罪名为第44条(1)最高可判处5年监禁,第二项罪名为第44条(4)最长刑期延长4个月。然而,法官的判决仅基于对初审判决的考虑而判处20天监禁。本论文的研究问题是法官如何考虑家庭暴力案件的法律解决,以及伊斯兰刑事法在第99号/Pid号上如何看待被告的行为。2018年在班达亚齐地区法院该研究采用分析描述性研究方法,完整而具体地说明使用在实地研究和图书馆研究中找到的数据收集方法。本研究的数据收集技术是对审判案件的法官进行采访,并从主要和次要数据来源获得。调查发现,法官在家庭暴力案件解决中的法律考虑符合第99/Pid.Sus/2018/PN的判决。Bna将每个人和每个元素的元素考虑到身体上的暴力,而法官在大会上的发言更考虑被告的态度和方式,同时也考虑到被告道歉并承诺不再这样做。至于根据伊斯兰刑法,根据伊斯兰刑法,法官对肇事者的行为的法律依据是除了灵魂以外的刑事罪行,即不杀人的行为,并适用于qishas的判决。法官可以根据自己的判断作出判决,但仍然坚持既定的司法基础。关键词:法官判决、刑事和家庭暴力
{"title":"PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Analisis Putusan Nomor 99/Pid.Sus/2018/PN Bna.)","authors":"Muhammad Nauval, Soraya Devy, M. Syuib","doi":"10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8517","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8517","url":null,"abstract":"ABSTRAKBerdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dalam Pasal 5a dan 5b serta Pasal 6 dan Pasal 7 yang menjelaskan tentang kekerasan fisik dan psikis dalam lingkup rumah tangga. Melihat putusan Nomor 99/Pid.Sus/2018/PN.Bna. Kasus tersebut jika kita lihat dari segi perbuatan pelaku terhadap korban maka kurang pantas jika diputuskan hukuman hanya 20 hari penjara, dikarenakan dampak yang ditimbulkan oleh korban tidak setimpal dengan hukuman yang diberikan kepada pelaku. Selain itu juga didalam putusan terdapat dua dakwaan yang dakwaan pertama dakwaan primer Pasal 44 ayat (1) dengan maksimal penjara 5 tahun, sedangkan dakwaan kedua dakwaan subsidair Pasal 44 ayat (4) dengan maksimal penjara paling lama 4 bulan. Akan tetapi putusan yang dijatuhkan hakim hanya 20 hari penjara berdasarkan pertimbangan dakwaan primer. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana pertimbangan hukum hakim dalam penyelesaian perkara pidana KDRT dan bagaimana pandangan hukum pidana Islam terhadap perbuatan terdakwa pada putusan Nomor 99/Pid.Sus/2018 di Pengadilan Negeri Banda  Aceh. Kajian ini mengunakan metode penelitian deskriptif analisis, untuk memberikan gambaran secara utuh dan kongkret, metode pengumpulan data yang digunakan dengan mengunakan penelitian lapangan (field research) dan penelitian pustaka (library research). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dengan hakim yang mengadili perkara tersebut dan diperoleh dari sumber data primer maupun data sekunder. Hasil penelitian yang ditemukan bahwa, dasar pertimbangan hukum hakim dalam penyelesaian perkara pidana KDRT sesuai dengan Putusan 99/Pid.Sus/2018/PN.Bna mengunakan pertimbangan unsur setiap orang dan unsur melakukan kekerasan fisik, sedangkan keterangan hakim saat wawancara majelis hakim lebih  mempertimbangkan sikap dan cara terdakwa memberikan keterangan, selain itu juga dikarenakan terdakwa meminta maaf dan berjanji tidak mengulanginya lagi. Adapun menurut pandangan hukum pidana Islam pertimbangan hukum hakim terhadap perbuatan yang dilakukan pelaku digolongkan pada tindak pidana atas selain jiwa, yaitu tindakan yang tidak sampai menghilangkan nyawa, dan berlaku ketetapan hukuman qishas. Hakim boleh menjatuhkan berdasarkan pertimbangannya, namun tetap berpegang teguh pada landasan yuridis yang telah ditetapkan. Kata Kunci: Pertimbangan Hukum Hakim, Pidana dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga","PeriodicalId":424275,"journal":{"name":"Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116623528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KOMPILASI HUKUM ISLAM DI INONESIA Penyusunan dan Kaitannya dengan Ushul Fiqh
Pub Date : 2021-01-04 DOI: 10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8513
Sulfanwandi Sulfanwandi
AbstrakDilihat dari hukum tata negara, landasan hukum KHI itu masih lemah karena menempatkan KHI dalam posisi hukum yang tidak tertulis ditambah lagi materi KHI terpisah dari lnpres tersebut. Disamping itu posisi KHI sebagai pedoman dalam berperkara menempatkan hakim dan masyarakat pencari keadilan untuk tidak terikat padanya. Oleh karena itu, secara teoritis KHI tetap saja tidak bisa memberi kepastian hukum yang merupakan tuntutan masyarakat Indonesia moderen. Dengan demikian sumbangsih hukum Islam dalam pembinaan hukum nasional menjadi semakin jauh dari harapan. Selanjutnya dari segi efektifitasnya di masyarakat perlu ditinjau lebih lanjut. Hal ini disebabkan oleh adanya pemahaman yang keliru dalam masyarakat yang menyatakan bahwa hukum Islam itu hanya terdapat dalam kitab-kitab fiqh. Padahal kitab-kitab fiqh merupakan satu bagian saja dari hukum Islam. Disanrpingnya terdapat fatwa-fatwa ulama, peraturan perundang-undangan negeri- negeri muslim, dan keputusan Pengadilan Agama. Oleh karena itu diperlukan sosialisasi KHI di masyarakat sekaligus diperlukan usaha-usaha untuk meluruskan kekeliruan pemahaman terhadap hukum Islam tersebut. Kata Kunci: Metode, Kompilasi Hukum Islam
从国内法来看,其法律基础仍然很薄弱,因为它将其置于一种非书面的法律地位,并将其与该报告分开。此外,在案件中,KHI的立场是让法官和公众寻求正义不受其约束。因此,理论上,KHI仍然不能确定现代印尼社会所要求的法律确定性。因此,伊斯兰法律在国家法律建设中的作用远远没有希望。此外,他在社会中的有效性还有待进一步审查。这是因为人们错误地认为伊斯兰法律只存在于《圣经》中。而fiqh圣经只是伊斯兰法律的一部分。宗教法庭包括神职人员的法令、穆斯林国家的法律法规和宗教法庭的裁决。因此,这需要KHI在社会上的社会化,也需要努力纠正对伊斯兰法律的误解。关键词:方法,编译伊斯兰法律
{"title":"KOMPILASI HUKUM ISLAM DI INONESIA Penyusunan dan Kaitannya dengan Ushul Fiqh","authors":"Sulfanwandi Sulfanwandi","doi":"10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8513","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8513","url":null,"abstract":"AbstrakDilihat dari hukum tata negara, landasan hukum KHI itu masih lemah karena menempatkan KHI dalam posisi hukum yang tidak tertulis ditambah lagi materi KHI terpisah dari lnpres tersebut. Disamping itu posisi KHI sebagai pedoman dalam berperkara menempatkan hakim dan masyarakat pencari keadilan untuk tidak terikat padanya. Oleh karena itu, secara teoritis KHI tetap saja tidak bisa memberi kepastian hukum yang merupakan tuntutan masyarakat Indonesia moderen. Dengan demikian sumbangsih hukum Islam dalam pembinaan hukum nasional menjadi semakin jauh dari harapan. Selanjutnya dari segi efektifitasnya di masyarakat perlu ditinjau lebih lanjut. Hal ini disebabkan oleh adanya pemahaman yang keliru dalam masyarakat yang menyatakan bahwa hukum Islam itu hanya terdapat dalam kitab-kitab fiqh. Padahal kitab-kitab fiqh merupakan satu bagian saja dari hukum Islam. Disanrpingnya terdapat fatwa-fatwa ulama, peraturan perundang-undangan negeri- negeri muslim, dan keputusan Pengadilan Agama. Oleh karena itu diperlukan sosialisasi KHI di masyarakat sekaligus diperlukan usaha-usaha untuk meluruskan kekeliruan pemahaman terhadap hukum Islam tersebut. Kata Kunci: Metode, Kompilasi Hukum Islam","PeriodicalId":424275,"journal":{"name":"Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124823320","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KRITERIA DEWASA (MUKALLAF) DALAM BIDANG JINAYAH
Pub Date : 2021-01-04 DOI: 10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8511
Irwansyah Irwansyah
AbstractMukallaf concept in the part of jinayah is understood by multiple meaning in society, some judge mukallaf in the part of jinayah is the same as the part of worship, and some other argue differently. Nash itsself do not give a definite firmness to the criteria of mukallaf, but rather give signs that in the relationship of fellow human beings mukallaf concept has its own character. This paper aims to try to explain about the concept of mukallaf and its criteria in the part of jinayah. The data sources studied refer to nash evidence and various theories that are developing today from various disciplines. The results found can be mentioned that mukallaf in the part of jinayah is considered in the nature of puberty, perfect of  both al-'aql and rusyd . These three traits will only be found perfectly in a person when they are at least 18 years old. Based on this understanding, the perpetrator of the crime can be held accountable for his actions and sanctioned to him after aged 18 years. A child who is not yet 18 years old commits a criminal offence then must be given educational teaching to him. So that he can know the adverse impact on himself and the community as a result of his actions. Keywords: criteria mukallaf, acts of jinayah, criminal sanctions / 'uqubah
【摘要】宗教信仰部分的“穆卡拉”概念在社会上有多重含义的理解,有的人认为宗教信仰部分的“穆卡拉”与崇拜部分的“穆卡拉”相同,有的人则持不同观点。纳什本身并没有给穆卡拉夫的标准一个明确的确定性,而是给出了在人类同胞关系中穆卡拉夫概念有其自身特征的迹象。本文试图在《吉纳雅》部分对“穆卡拉夫”的概念及其标准进行解释。研究的数据来源参考了纳什证据和今天从各个学科发展起来的各种理论。结果发现,可以提到的是,在jinayah部分的mukallaf被认为是青春期的本质,是al- aql和rusyd的完美结合。这三种特质只有在一个人年满18岁时才能完美地体现出来。基于这一理解,犯罪行为人可以在年满18岁之后对其行为负责并受到制裁。未满18岁的儿童犯了刑事罪,必须对他进行教育教育。这样他就可以知道他的行为对他自己和社区的不利影响。关键词:穆卡拉夫标准;吉纳亚行为;刑事制裁
{"title":"KRITERIA DEWASA (MUKALLAF) DALAM BIDANG JINAYAH","authors":"Irwansyah Irwansyah","doi":"10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8511","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8511","url":null,"abstract":"AbstractMukallaf concept in the part of jinayah is understood by multiple meaning in society, some judge mukallaf in the part of jinayah is the same as the part of worship, and some other argue differently. Nash itsself do not give a definite firmness to the criteria of mukallaf, but rather give signs that in the relationship of fellow human beings mukallaf concept has its own character. This paper aims to try to explain about the concept of mukallaf and its criteria in the part of jinayah. The data sources studied refer to nash evidence and various theories that are developing today from various disciplines. The results found can be mentioned that mukallaf in the part of jinayah is considered in the nature of puberty, perfect of  both al-'aql and rusyd . These three traits will only be found perfectly in a person when they are at least 18 years old. Based on this understanding, the perpetrator of the crime can be held accountable for his actions and sanctioned to him after aged 18 years. A child who is not yet 18 years old commits a criminal offence then must be given educational teaching to him. So that he can know the adverse impact on himself and the community as a result of his actions. Keywords: criteria mukallaf, acts of jinayah, criminal sanctions / 'uqubah","PeriodicalId":424275,"journal":{"name":"Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124338761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KONSEP KEADILAN TERHADAP DELIK PEMBUNUHAN (Analisis Komparatif Hukum Islam dan KUHP) 谋杀公正概念(伊斯兰法律和刑法的比较分析)
Pub Date : 2021-01-04 DOI: 10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8518
Erha Saufan Hadana, Beri Rizqi
ABSTRAKKajian ini membahas mengenai delik pembunuhan yang merupakan perbuatan yang menjatuhkan hak asasi manusia oleh karenanya delik pembunuhan ini diatur dalam KUHP sebagai suatu tindak pidana terhadap nyawa manusia. Pengaturan tentang delik pembunuhan ini diatur dalam Al Qur’an dan dipertegas oleh hadits, keduanya mengatur tentang jenis delik pembunuhan, sanksi, serta bagaimana pelaksanaan hukuman. Meskipun masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, hukum yang diterapkan adalah hukum peninggalan Belanda, yang pada kenyataannya berbeda sekali dengan hukum Islam. Sehubungan dengan hal diatas, metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi pustaka (library research) terhadap Al Qur’an, Hadits, KUHP serta peraturan perundang-undangan yang lainnya. Kemudian secara komparatif penulis membandingkan beberapa konsep dalam hukum positif dan hukum Islam yang ada kaitannya dengan permasalahan untuk mendapatkan konsep hukum yang lebih mendekati kebenaran. Dari hasil penelitian disimpulkan Hukum pidana positif menjunjung nilai-nilai kemanusiaan yang universal, namun untuk memberikan rasa keadilan sangat ditentukan oleh putusan hakim, tanpa dimintai pertimbangan dari pihak keluarga korban. Hukum pidana Islam menjunjung nilai-nilai kemanusiaan yang universal dan memberikan rasa keadilan yang seimbang dengan menempatkan keluarga korban sebagai unsur penentu dalam menjatuhkan hukuman pidana mati terhadap pelaku pidana pembunuhan. Penjatuhan hukuman mati atau dibebaskan dari hukuman mati didasarkan pada itikad baik keluarga korban. Kata Kunci: Keadilan, Delik Pembunahan, Hukum Islam, KUHP
本研究讨论了将这些谋杀视为对人类生命的犯罪行为。这种杀人delik的安排是在《古兰经》中组织起来的,由hadit证实,他们都讨论了谋杀的类型、惩罚以及如何执行死刑。尽管印尼人民主要是穆斯林,但该法律实际上是荷兰的遗产法,与伊斯兰法截然不同。在这篇文章中使用的方法是对古兰经、圣训、库惠普和其他法律法规的图书馆研究。然后,作者比较了积极法律和伊斯兰法律中与问题有关的一些概念,以获得更接近真理的法律概念。研究表明,国际法支持普遍的人道主义价值观,但法官的判决非常明确,不需要受害者家属的考虑。伊斯兰刑法坚持一种普遍的人类价值观,赋予受害者的家庭平等的正义感,将其作为对杀人犯的死刑判决的决定性因素。执行死刑或免于死刑是基于受害者家属的诚意。关键词:正义、谋杀、伊斯兰法律、刑法
{"title":"KONSEP KEADILAN TERHADAP DELIK PEMBUNUHAN (Analisis Komparatif Hukum Islam dan KUHP)","authors":"Erha Saufan Hadana, Beri Rizqi","doi":"10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8518","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/LEGITIMASI.V9I2.8518","url":null,"abstract":"ABSTRAKKajian ini membahas mengenai delik pembunuhan yang merupakan perbuatan yang menjatuhkan hak asasi manusia oleh karenanya delik pembunuhan ini diatur dalam KUHP sebagai suatu tindak pidana terhadap nyawa manusia. Pengaturan tentang delik pembunuhan ini diatur dalam Al Qur’an dan dipertegas oleh hadits, keduanya mengatur tentang jenis delik pembunuhan, sanksi, serta bagaimana pelaksanaan hukuman. Meskipun masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, hukum yang diterapkan adalah hukum peninggalan Belanda, yang pada kenyataannya berbeda sekali dengan hukum Islam. Sehubungan dengan hal diatas, metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi pustaka (library research) terhadap Al Qur’an, Hadits, KUHP serta peraturan perundang-undangan yang lainnya. Kemudian secara komparatif penulis membandingkan beberapa konsep dalam hukum positif dan hukum Islam yang ada kaitannya dengan permasalahan untuk mendapatkan konsep hukum yang lebih mendekati kebenaran. Dari hasil penelitian disimpulkan Hukum pidana positif menjunjung nilai-nilai kemanusiaan yang universal, namun untuk memberikan rasa keadilan sangat ditentukan oleh putusan hakim, tanpa dimintai pertimbangan dari pihak keluarga korban. Hukum pidana Islam menjunjung nilai-nilai kemanusiaan yang universal dan memberikan rasa keadilan yang seimbang dengan menempatkan keluarga korban sebagai unsur penentu dalam menjatuhkan hukuman pidana mati terhadap pelaku pidana pembunuhan. Penjatuhan hukuman mati atau dibebaskan dari hukuman mati didasarkan pada itikad baik keluarga korban. Kata Kunci: Keadilan, Delik Pembunahan, Hukum Islam, KUHP","PeriodicalId":424275,"journal":{"name":"Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133687003","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DI PENGADILAN NEGERI BANDA ACEH (Studi Kasus Tindak Pidana Korupsi) 班达亚齐县证人保护和受害者
Pub Date : 2019-07-23 DOI: 10.22373/LEGITIMASI.V8I1.5015
Rispalman Rispalman, Leny Oktaviyanti
Abstrak Pasal 5 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang perlindungan saksi dan korban mengatur hak-hak saksi dan korban dan penulis lebih memfokuskan kepada hak-hak saksi dalam tindak pidana korupsi, dalam permasalahan hak-hak saksi dan akan berkaitan dengan implementasi dari pasal 5 mengenai ada atau tidak perlindungan saksi yang di terapkan di Pengadilan Negeri Banda Aceh karena keberhasilan suatu proses peradilan pidana itu tergantung pada alat bukti yang berhasil diungkapkan di pengadilan terutama keterangan saksi merupakan faktor yang penting sehingga perlu adanya perlindungan saksi sebagaimana telah diatur di dalam Undang-undang. Dan salah satu faktor tidak adanya penerapan perlindungan saksi yaitu adanya perbedaan keterangan saksi tindak pidana korupsi di BAP dengan di persidangan. Dari permasalahan di atas maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana implementasi pasal 5 undang-undang nomor 31 tahun 2014 terhadap saksi tindak pidana korupsi di Pengadilan Negeri Banda Aceh, dan apa faktor penyebab terjadinya perbedaan keterangan saksi tindak pidana korupsi di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dengan di persidangan berdasarkan pengamatan hakim. Metode penelitian yang digunakan yaitu yuridis empiris dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa perlindungan dari hak-hak saksi yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Banda Aceh belum diterapkan sebagaimana termaktub dalam pasal 5 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2014 dikarenakan banyak kendala yang dihadapi yaitu mulai dari lembaga yang berwenang yaitu Lembaga Perlindungan Saksi dan korban (LPSK), anggaran atau dana, dan dari pemerintah. Dan adanya perbedaan keterangan saksi di Berita Acara Pemeriksaan dengan di Persidangan berdasarkan penelitian bersama hakim yaitu ada tiga faktor, adanya pengaruh dari pihak penyidikan, adanya pengaruh dari pihak terdakwa, dan adanya rasa takut dari saksi.   Kata Kunci: Implementasi-Hak Saksi-PN Banda Aceh
《2014年第31条关于保护证人和受害者的法律第5条规定了证人和受害者的权利以及作者对腐败罪行的更多关注。证人的权利问题的第5章的实施,并将有关证人保护或没有应用在初审法院的刑事司法过程成功的班达亚齐,因为这取决于成功的证据在法庭上表达工具尤其是目击者是一个重要的因素,需要信息所固定在证人保护立法。而缺乏证人保护的一个因素是档案中存在与法院腐败行为不同的证人证词。从以上问题来看,2014年第31条第5条如何适用于班达亚齐县刑事法院的腐败刑事证人,以及是什么导致档案和法官意见法庭不同的腐败证人证词的原因。采用的研究方法是经验丰富的采访、观察和记录。研究结果和结论所做的研究表明,同性恋权利的保护证人未提交初审法院的班达亚齐正如2014年31号法案第5章中由于面临的许多障碍,即从权威的机构,即保护证人和受害者协会(LPSK),或资金,政府的预算。根据法官的共同研究,在审讯过程中,证人的证词与审判的不同之处有三个因素:调查的影响、被告的影响和证人的恐惧。关键字:下次证人的权利
{"title":"PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DI PENGADILAN NEGERI BANDA ACEH (Studi Kasus Tindak Pidana Korupsi)","authors":"Rispalman Rispalman, Leny Oktaviyanti","doi":"10.22373/LEGITIMASI.V8I1.5015","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/LEGITIMASI.V8I1.5015","url":null,"abstract":"Abstrak Pasal 5 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang perlindungan saksi dan korban mengatur hak-hak saksi dan korban dan penulis lebih memfokuskan kepada hak-hak saksi dalam tindak pidana korupsi, dalam permasalahan hak-hak saksi dan akan berkaitan dengan implementasi dari pasal 5 mengenai ada atau tidak perlindungan saksi yang di terapkan di Pengadilan Negeri Banda Aceh karena keberhasilan suatu proses peradilan pidana itu tergantung pada alat bukti yang berhasil diungkapkan di pengadilan terutama keterangan saksi merupakan faktor yang penting sehingga perlu adanya perlindungan saksi sebagaimana telah diatur di dalam Undang-undang. Dan salah satu faktor tidak adanya penerapan perlindungan saksi yaitu adanya perbedaan keterangan saksi tindak pidana korupsi di BAP dengan di persidangan. Dari permasalahan di atas maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana implementasi pasal 5 undang-undang nomor 31 tahun 2014 terhadap saksi tindak pidana korupsi di Pengadilan Negeri Banda Aceh, dan apa faktor penyebab terjadinya perbedaan keterangan saksi tindak pidana korupsi di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dengan di persidangan berdasarkan pengamatan hakim. Metode penelitian yang digunakan yaitu yuridis empiris dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa perlindungan dari hak-hak saksi yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Banda Aceh belum diterapkan sebagaimana termaktub dalam pasal 5 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2014 dikarenakan banyak kendala yang dihadapi yaitu mulai dari lembaga yang berwenang yaitu Lembaga Perlindungan Saksi dan korban (LPSK), anggaran atau dana, dan dari pemerintah. Dan adanya perbedaan keterangan saksi di Berita Acara Pemeriksaan dengan di Persidangan berdasarkan penelitian bersama hakim yaitu ada tiga faktor, adanya pengaruh dari pihak penyidikan, adanya pengaruh dari pihak terdakwa, dan adanya rasa takut dari saksi.   Kata Kunci: Implementasi-Hak Saksi-PN Banda Aceh","PeriodicalId":424275,"journal":{"name":"Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum","volume":"203 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115563836","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SUAMI SEBAGAI KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DALAM PANDANGAN HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM 从积极的伊斯兰法律和法律的角度来看,保护丈夫作为家庭暴力受害者的法律
Pub Date : 2019-07-23 DOI: 10.22373/LEGITIMASI.V8I1.5012
A. Amrullah, Dahliana Dahliana
Abstrak Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tentang terjadi dalam masyarakat. Korban kekerasan biasanya dari pihak perempuan atau isteri dan anak. Namun, dalam kondisi-kondisi tertentu, suami juga bisa menjadi pihak korban. Penelitian ini secara khusus ingin menkaji tentang pelaksanaan perlindungan hukum bagi suami yang menjadi korban kekerasan. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana bentuk hukuman terhadap pelaku KDRT menurut hukum positif dan Hukum Islam, dan bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi suami sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga  dilihat menurut hukum positif dan hukum Islam. Penelitian ini ditulis dengan menggunakan metode kualitatif. Data yang telah dikumpulkan dianalisa dengan cara deskriptif-analisis. Hasil penelitian menunjukkan bentuk hukuman terhadap pelaku KDRT menurut hukum positif ada dua, yaitu hukuman pokok berupa penjara atau denda disesuaikan dengan akibat yang dialami korban. Kemudian hukuman tambahan berupa pembatasan gerak dan hak pelaku. Adapun menurut hukum Islam, bentuk hukuman terhadap pelaku KDRT berupa hukuman qiṣāṣ-diyāt apabila dimungkinkan untuk diterapkan. Apabila tidak ada kemungkinan untuk menerapkannya, maka bentuk hukumannya adalah ta’zīr yang jenis dan bentuk hukumnya sesuai dengan kebijakan pemerintah. Bentuk perlindungan hukum bagi suami sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga menurut hukum positif yaitu dalam bentuk upaya pemenu-han hak-hak korban, berupa pelayanan hukum, kesehatan, dan pelayanan psikologis. Bentuk perlindungan tersebut ditetapkan dalam Pasal 10, Pasal 16 ayat (1), Pasal 17, Pasal 21 ayat (1), Pasal 23, Pasal 25, Pasal 35, dan Pasal 36, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Sementara dalam hukum Islam, bentuk perlindungan hukum bagi suami sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga bisa dalam bentuk adanya peluang bagi suami memberikan pelajaran dan pengajaran kepada isteri, serta Islam memberi peluang bagi setiap orang, baik itu keluarga, masyarakat maupun pemerintah untuk menolong korban dalam bentuk pelayanan hukum, kese-hatan, maupun psikologis. Perlindungan hukum tersebut dinyatakan dalam QS. al-Nisā’ ayat 34, Hadis riwayat Muslim dari Yahya bin Yahya al-Tamimi dan Abu Bakar bin Abi Syaibah.    Kata Kunci     : Perlindungan Hukum- Suami-Korban KDRT
对家庭暴力的抽象描述发生在社区中。通常是妇女或妇女和儿童的暴力受害者。然而,在某些情况下,丈夫也可能成为受害者。该研究旨在研究实施保护受虐待丈夫的法律。这项研究的公式是,根据伊斯兰法律和伊斯兰法律,对家庭暴力行为的惩罚形式是如何形成的,以及根据伊斯兰法律和法律,如何看待家庭暴力受害者的法律保护形式。本研究采用定性方法写作。收集的数据是通过解析的方式分析的。研究表明,根据积极的法律,对家庭暴力的惩罚形式有两种,即主要的监禁或罚款是根据受害者的后果进行的。然后惩罚将包括限制行动和惩罚行为者的权利。至于根据伊斯兰法律,惩罚对家庭暴力犯罪者的惩罚形式齐国ṣāṣ-diyāt如果能够应用。如果没有应用的可能性,那么惩罚形式是ta 'zīr类型和形式的法律符合政府的政策。根据积极的法律,丈夫作为家庭暴力受害者的法律保护形式是受害者权利的自愿行为,包括法律、健康和心理服务。这种保护形式在第10条第16条(1)、第17条、第21条(1)、第23条、第25条、第35条和第36条,即2004年废除家庭暴力的印度尼西亚共和国法律第23条。虽然在伊斯兰法律,法律保护的形式对丈夫作为家庭暴力的受害者可以是任何形式的机会提供教学和丈夫的妻子,以及伊斯兰给每个人的机会,无论是家庭、社会和政府的形式帮助受害者kese-hatan,法律和心理服务。这种法律保护是在QS中规定的。al-Nisā’34节,穆斯林历史从叶海亚·本·叶海亚al-Tamimi圣训和阿布·巴克尔bin Abi Syaibah。关键词:法律保护——家庭暴力受害者
{"title":"PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SUAMI SEBAGAI KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DALAM PANDANGAN HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM","authors":"A. Amrullah, Dahliana Dahliana","doi":"10.22373/LEGITIMASI.V8I1.5012","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/LEGITIMASI.V8I1.5012","url":null,"abstract":"Abstrak Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tentang terjadi dalam masyarakat. Korban kekerasan biasanya dari pihak perempuan atau isteri dan anak. Namun, dalam kondisi-kondisi tertentu, suami juga bisa menjadi pihak korban. Penelitian ini secara khusus ingin menkaji tentang pelaksanaan perlindungan hukum bagi suami yang menjadi korban kekerasan. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana bentuk hukuman terhadap pelaku KDRT menurut hukum positif dan Hukum Islam, dan bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi suami sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga  dilihat menurut hukum positif dan hukum Islam. Penelitian ini ditulis dengan menggunakan metode kualitatif. Data yang telah dikumpulkan dianalisa dengan cara deskriptif-analisis. Hasil penelitian menunjukkan bentuk hukuman terhadap pelaku KDRT menurut hukum positif ada dua, yaitu hukuman pokok berupa penjara atau denda disesuaikan dengan akibat yang dialami korban. Kemudian hukuman tambahan berupa pembatasan gerak dan hak pelaku. Adapun menurut hukum Islam, bentuk hukuman terhadap pelaku KDRT berupa hukuman qiṣāṣ-diyāt apabila dimungkinkan untuk diterapkan. Apabila tidak ada kemungkinan untuk menerapkannya, maka bentuk hukumannya adalah ta’zīr yang jenis dan bentuk hukumnya sesuai dengan kebijakan pemerintah. Bentuk perlindungan hukum bagi suami sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga menurut hukum positif yaitu dalam bentuk upaya pemenu-han hak-hak korban, berupa pelayanan hukum, kesehatan, dan pelayanan psikologis. Bentuk perlindungan tersebut ditetapkan dalam Pasal 10, Pasal 16 ayat (1), Pasal 17, Pasal 21 ayat (1), Pasal 23, Pasal 25, Pasal 35, dan Pasal 36, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Sementara dalam hukum Islam, bentuk perlindungan hukum bagi suami sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga bisa dalam bentuk adanya peluang bagi suami memberikan pelajaran dan pengajaran kepada isteri, serta Islam memberi peluang bagi setiap orang, baik itu keluarga, masyarakat maupun pemerintah untuk menolong korban dalam bentuk pelayanan hukum, kese-hatan, maupun psikologis. Perlindungan hukum tersebut dinyatakan dalam QS. al-Nisā’ ayat 34, Hadis riwayat Muslim dari Yahya bin Yahya al-Tamimi dan Abu Bakar bin Abi Syaibah.    Kata Kunci     : Perlindungan Hukum- Suami-Korban KDRT","PeriodicalId":424275,"journal":{"name":"Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115201905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PELAKU TINDAK PIDANA ANAK PADA TINGKAT PENYIDIKAN 从调查的角度来说,这是对儿童罪犯的法律保护
Pub Date : 2019-07-23 DOI: 10.22373/LEGITIMASI.V8I1.5011
Yusnanik Bakhtiar
Abstrak Anak akan melakukan apa yang mereka liat dari orang dewasa. Orang tualah yang akan membentuk watak anak apakah akan menjadi baik atau kebalikannya anak akan menjadi jahat bahkan tidak menutup kemungkinan penjadi seorang pelaku tindak pidana. Anak sebagai pelaku tindak pidana tentu saja memerlukan perlindungan hukum agar hak hak anak bisa terpenuhi dalam proses pemeriksaan khususnya pada tingkat penyidikan.Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana perlindungan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana pada tingkat penyidikan dan bagaimana perlindungan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana di Polres Siak Kabupaten Siak?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana pada tingkat penyidikan dan perlindungan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana di Polres Siak Kabupaten Siak.Hasil Penelitian menunjukan bahwa perlindungan terhadap anak yang melakukan tindak pidana di Polres Siak sudah sesuai dengan Undang Undang No.35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Perlindungan hukum ini diantaranya adalah perlindungan dari segala tindak kekerasan dan diskriminatif serta adanya pendampingan oleh advokat pada pemeriksaan perkara pada tingkat penyidikan. Sebelum dilakukan penyidikan maka penyidik dalam hal ini mengupayakan diversi dalam penyelesaian perkara yang dilakukan oleh anak. Diversi adalah upaya penyelesaian perkara pidana di luar pengadilan.   Kata Kunci: Perlindungan-Tindak Pidana-Anak
抽象的孩子会做他们从成年人身上看到的事情。是父母塑造了孩子的性格,不管孩子是好是坏,他们甚至都不排除成为罪犯的可能性。儿童作为犯罪者当然需要法律保护,以便在审查过程中特别是在调查水平上得到满足。这项研究的问题在于,如何对在调查水平上犯罪的儿童进行法律保护,以及如何对在西亚克县犯罪的儿童进行法律保护。此外,本研究的目的是确定对犯下刑事罪行的儿童的法律保护,以及对在西亚克县犯罪的儿童的法律保护。调查结果显示,2014年《泽亚克地区刑事犯罪儿童保护法》将根据2002年《儿童保护法》第35号修正案进行改革。其中包括保护自己不受任何暴力和歧视性行为的影响,以及在调查层面上由倡导者裁减。在进行调查之前,调查人员希望在一名儿童完成的案件中得到一个版本。减版是试图在庭外解决刑事案件。关键词:保护儿童行为
{"title":"PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PELAKU TINDAK PIDANA ANAK PADA TINGKAT PENYIDIKAN","authors":"Yusnanik Bakhtiar","doi":"10.22373/LEGITIMASI.V8I1.5011","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/LEGITIMASI.V8I1.5011","url":null,"abstract":"Abstrak Anak akan melakukan apa yang mereka liat dari orang dewasa. Orang tualah yang akan membentuk watak anak apakah akan menjadi baik atau kebalikannya anak akan menjadi jahat bahkan tidak menutup kemungkinan penjadi seorang pelaku tindak pidana. Anak sebagai pelaku tindak pidana tentu saja memerlukan perlindungan hukum agar hak hak anak bisa terpenuhi dalam proses pemeriksaan khususnya pada tingkat penyidikan.Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana perlindungan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana pada tingkat penyidikan dan bagaimana perlindungan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana di Polres Siak Kabupaten Siak?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana pada tingkat penyidikan dan perlindungan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana di Polres Siak Kabupaten Siak.Hasil Penelitian menunjukan bahwa perlindungan terhadap anak yang melakukan tindak pidana di Polres Siak sudah sesuai dengan Undang Undang No.35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Perlindungan hukum ini diantaranya adalah perlindungan dari segala tindak kekerasan dan diskriminatif serta adanya pendampingan oleh advokat pada pemeriksaan perkara pada tingkat penyidikan. Sebelum dilakukan penyidikan maka penyidik dalam hal ini mengupayakan diversi dalam penyelesaian perkara yang dilakukan oleh anak. Diversi adalah upaya penyelesaian perkara pidana di luar pengadilan.   Kata Kunci: Perlindungan-Tindak Pidana-Anak","PeriodicalId":424275,"journal":{"name":"Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125761284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ASPEK PIDANA DALAM PEMANFAATAN TANAH NEGARA TANPA IZIN PERSPEKTIF FIQH JINAYAH (Studi Kasus Di Gampong Lamreung Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar)
Pub Date : 2019-07-23 DOI: 10.22373/LEGITIMASI.V8I1.5016
Syarifah Rahmatillah, Sari Handayani
Abstrak Pemanfaatan tanah negara adalah serangkaian perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam hal pemakaian tanah misalnya di sempadan sungai atau sempadan danau tanpa adanya izin dari hak atau kuasanya yang sah atau bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku, yang dapat mengakibatkan kerusakan di tempat tersebut. Di sepanjang sungai Krueng Aceh, Gampong Lamreung Meunasah Baktrieng sempadan sungai banyak dimanfaatkan oleh warga tanpa izin. Disini aspek pidana dalam pemanfaatan tanah negara tanpa izin menjadi tolak ukur terhadap permasalahan ini sehingga pertanyaan dalam artikel ini adalah, bagaimana faktor pemanfaatan tanah negara tanpa izin yang dilakukan oleh masyarakat Gampong Lamreung Meunasah Baktrieng Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar dan bagaimana aspek pidana dalam Fiqh Jinayah dalam pemanfaatan tanah negara tanpa izin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang bertujuan membuat deskripsi, atau gambaran secara sistematif, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan penelitian lapangan (field reasearch) serta kajian pustaka (library reasearch). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek pidana dalam pemanfaatan tanah negera tanpa izin di Gampong Lamreung Meunasah Baktrieng ada beberapa faktor yang dilakukan oleh masyarakat Gampong Lamreung Meunasah Baktrieng di antaranya ialah, faktor ekonomi mencakup juga dengan lapangan kerja, kuranganya pengawasan, dan anggapan terhadap hak pakai. Selanjutnya aspek pidana dalam Fiqh Jinayah dalam pemanfaatan tanah negara tanpa izin, dalam pandangan Islam tidak ditemukan tentang aturan pertanahan yang rinci, akan tetapi mengupas hukum Islam tentang tanah/agraria menggunakan analisis Ushul Fiqh khususnya konsep Maqashid Syar’iyah (tujuan penetapan hukum Islam). Namun dalam Fiqh Islam juga ada yang mengatur tentang kemashlahatan manusia, yakni menarik manfaat, menolak kemudharatan dan menghilangkan kesusahan.Pemanfataan tanah negara tanpa izin juga termasuk dalam kategori Jarimah Takzir, dimana wewenangnya itu terdapat pada penguasa atau pemerintah, bentuk hukumanya itu tidak disebutkan oleh syara’ tetapi menjadi kewenangan penguasa atau pemerintah.   Kata Kunci:  Aspek Pidana-Pemanfaatan-Tanah Negara-Fiqh Jinayah
对国家土地的利用是一个人或一群人在没有合法权利或权力的情况下在河流或湖泊的边界上所做的一系列行为,这些行为可能会对该地区造成破坏。在加蓬·拉荣河沿岸,农民们利用了许多未经许可的农民。这里刑事方面利用土地未经许可成为晴雨表是国家对这个问题,本文所说的问题是如何利用国家未经许可的土地是由社会因素Gampong Lamreung Meunasah Baktrieng街道Krueng Barona Jaya大亚齐和刑事方面如何Fiqh Jinayah擅自利用国家土地里。这项研究采用了描述性分析方法,即一种创造描述的方法,或对事实的系统性、事实和准确描述的方法。作者在实地研究和库中进行的数据收集技术。研究结果表明,在Gampong Lamreung meunung剑术中,中国土地非法使用的犯罪方面存在一些因素,其中包括就业、缺乏监督和对使用权的认识。此外,从伊斯兰教的角度来看,在未经许可使用国家土地的情况下,并没有发现详细的土地法规,而是利用Ushul Fiqh分析,特别是Maqashid Syar Syar(伊斯兰法律的建立目标)来审查伊斯兰法律。但是在Fiqh伊斯兰教中也有一些关于人类利益、拒绝腐败和消除苦难的规定。未经授权的土地使用属于统治者或政府,而统治者或政府的法律形式没有被提及,而是统治者或政府的权威。关键词:国家土地利用方面
{"title":"ASPEK PIDANA DALAM PEMANFAATAN TANAH NEGARA TANPA IZIN PERSPEKTIF FIQH JINAYAH (Studi Kasus Di Gampong Lamreung Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar)","authors":"Syarifah Rahmatillah, Sari Handayani","doi":"10.22373/LEGITIMASI.V8I1.5016","DOIUrl":"https://doi.org/10.22373/LEGITIMASI.V8I1.5016","url":null,"abstract":"Abstrak Pemanfaatan tanah negara adalah serangkaian perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam hal pemakaian tanah misalnya di sempadan sungai atau sempadan danau tanpa adanya izin dari hak atau kuasanya yang sah atau bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku, yang dapat mengakibatkan kerusakan di tempat tersebut. Di sepanjang sungai Krueng Aceh, Gampong Lamreung Meunasah Baktrieng sempadan sungai banyak dimanfaatkan oleh warga tanpa izin. Disini aspek pidana dalam pemanfaatan tanah negara tanpa izin menjadi tolak ukur terhadap permasalahan ini sehingga pertanyaan dalam artikel ini adalah, bagaimana faktor pemanfaatan tanah negara tanpa izin yang dilakukan oleh masyarakat Gampong Lamreung Meunasah Baktrieng Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar dan bagaimana aspek pidana dalam Fiqh Jinayah dalam pemanfaatan tanah negara tanpa izin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang bertujuan membuat deskripsi, atau gambaran secara sistematif, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan penelitian lapangan (field reasearch) serta kajian pustaka (library reasearch). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek pidana dalam pemanfaatan tanah negera tanpa izin di Gampong Lamreung Meunasah Baktrieng ada beberapa faktor yang dilakukan oleh masyarakat Gampong Lamreung Meunasah Baktrieng di antaranya ialah, faktor ekonomi mencakup juga dengan lapangan kerja, kuranganya pengawasan, dan anggapan terhadap hak pakai. Selanjutnya aspek pidana dalam Fiqh Jinayah dalam pemanfaatan tanah negara tanpa izin, dalam pandangan Islam tidak ditemukan tentang aturan pertanahan yang rinci, akan tetapi mengupas hukum Islam tentang tanah/agraria menggunakan analisis Ushul Fiqh khususnya konsep Maqashid Syar’iyah (tujuan penetapan hukum Islam). Namun dalam Fiqh Islam juga ada yang mengatur tentang kemashlahatan manusia, yakni menarik manfaat, menolak kemudharatan dan menghilangkan kesusahan.Pemanfataan tanah negara tanpa izin juga termasuk dalam kategori Jarimah Takzir, dimana wewenangnya itu terdapat pada penguasa atau pemerintah, bentuk hukumanya itu tidak disebutkan oleh syara’ tetapi menjadi kewenangan penguasa atau pemerintah.   Kata Kunci:  Aspek Pidana-Pemanfaatan-Tanah Negara-Fiqh Jinayah","PeriodicalId":424275,"journal":{"name":"Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129246127","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1