Pub Date : 1900-01-01DOI: 10.15294/chie.v9i1.39049
Lispridona Diner, Fajar Rohmatulloh
The author conduct this research with the goal to find out the teaching ability of PPL's college students of Japanese language education 2016 UNNES based on self and tutor's assessment. Teaching practice experienced (PPL) is a course with the goal to train college students of educational studies programs to apply they knowledge during lectures in their practice places (school partner) for one and a half months.The approach methode in this research is quantitative descriptive. The sample of this research was 25% of PPL's college students of Japanese language education 2016. The data collection technique used the PPL's assessment scale and questionnaire. The results of data obtained were analyzed used the descriptive percentage techniques.
{"title":"Kemampuan Mengajar Mahasiswa PPL Pendidikan Bahasa Jepang Angkatan 2016 UNNES Ditinjau dari Penilaian Guru Pamong dan Penilaian Diri","authors":"Lispridona Diner, Fajar Rohmatulloh","doi":"10.15294/chie.v9i1.39049","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/chie.v9i1.39049","url":null,"abstract":"The author conduct this research with the goal to find out the teaching ability of PPL's college students of Japanese language education 2016 UNNES based on self and tutor's assessment. Teaching practice experienced (PPL) is a course with the goal to train college students of educational studies programs to apply they knowledge during lectures in their practice places (school partner) for one and a half months.The approach methode in this research is quantitative descriptive. The sample of this research was 25% of PPL's college students of Japanese language education 2016. The data collection technique used the PPL's assessment scale and questionnaire. The results of data obtained were analyzed used the descriptive percentage techniques.","PeriodicalId":429689,"journal":{"name":"Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129550456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 1900-01-01DOI: 10.15294/chie.v9i1.43013
Dr. Herniwati S.Pd. M.Hum., Dianni Risda, Melia Dewi Judiastri
Abstrak Dalam pembelajaran bahasa Jepang, pemahaman pengetahuan budaya Jepang sangatlah dibutuhkan. Kebiasaan masyarakat, tata krama, dan aturan-aturan yang berlaku di negara tersebut akan menimbulkan Cultureshock pada pembelajar saat ia berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang Jepang karena kekuranganpahaman akan aturan budaya mereka. Juga akan lebih terasa ketika orang Indonesia harus tinggal di Jepang untuk belajar atau bekerja.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman mahasiswa mengenai manner, tata krama, dan aturan di negara Jepang sebagai salah satu upaya dalam pemahaman budaya Jepang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan angket yang disebarkan pada 82 orang mahasiswa.Berdasarkan hasil angket pada 82 responden, yang 81% menyatakan mengalami gap komunikasi dan kekeliruan ketika berkomunikasi dengan orang Jepang baik secara lisan maupun tulisan juga tindakan aktivitas ketika berhadapan dengan orang Jepang yang diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan dan pemahaman budaya Jepang. Seperti saat wawancara, ojigi, bertukar kartu nama, budaya memberikan cinderamata/omiyage, dan kebiasaan sehari-hari di Jepang lainnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut mahasiswa diberikan materi-materi ajar yang terdapat dalam “Daily life manner in Japan” yang di dalamnya memuat referensi manner, kebiasaan, serta aturan-aturan orang Jepang yang disajikan pada perkuliahan daring/online. Luaran hasil penelitian ini diperoleh bahwa pemahaman mahasiswa meningkat mengenai pengetahuan manner Jepang yang berhubungan dengan tata krama dan kebiasaan dalam kehidupan sehari hari Jepang seperti Pengetahuan macam-macam ojigi, aturan tukar kartu nama (meishikoukan), aturan saat wawancara (mensetsu), dan ungkapan-ungkapan bahasa Jepang yang berkaitan saat memberikan omiyage, berkunjung kerumah orang Jepang, dan lainnya. Pemahaman yang baik mengenai budaya Jepang memudahkan mahasiswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang Jepang sesuai dengan tata krama dan manner dalam kehidupan sehari-hari di Jepang. Abstract In learning Japanese, understanding Japanese cultural knowledge is very needed. The habits of society, manners, and the rules that apply in the country will cause a culture shock in the learner when he communicates and interacts with Japanese people because of a lack of understanding of their cultural rules. It will also be more pronounced when Indonesians have to live in Japan to study or work.The purpose of this study was to determine students' understanding of manners, habits, and rules in Japan as an effort to understand Japanese culture. The research method used is a descriptive method with a questionnaire distributed to 82 students. Based on the results of a questionnaire on 82 respondents, 81% stated that they experienced communication gaps and mistakes when communicating with Japanese people both verbally and in writing as well as activities when dealing with Japanese people due to lack knowledge and und
{"title":"Tatakrama Manner Di Jepang Sebagai Upaya Pemahaman Budaya Jepang","authors":"Dr. Herniwati S.Pd. M.Hum., Dianni Risda, Melia Dewi Judiastri","doi":"10.15294/chie.v9i1.43013","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/chie.v9i1.43013","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Dalam pembelajaran bahasa Jepang, pemahaman pengetahuan budaya Jepang sangatlah dibutuhkan. Kebiasaan masyarakat, tata krama, dan aturan-aturan yang berlaku di negara tersebut akan menimbulkan Cultureshock pada pembelajar saat ia berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang Jepang karena kekuranganpahaman akan aturan budaya mereka. Juga akan lebih terasa ketika orang Indonesia harus tinggal di Jepang untuk belajar atau bekerja.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman mahasiswa mengenai manner, tata krama, dan aturan di negara Jepang sebagai salah satu upaya dalam pemahaman budaya Jepang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan angket yang disebarkan pada 82 orang mahasiswa.Berdasarkan hasil angket pada 82 responden, yang 81% menyatakan mengalami gap komunikasi dan kekeliruan ketika berkomunikasi dengan orang Jepang baik secara lisan maupun tulisan juga tindakan aktivitas ketika berhadapan dengan orang Jepang yang diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan dan pemahaman budaya Jepang. Seperti saat wawancara, ojigi, bertukar kartu nama, budaya memberikan cinderamata/omiyage, dan kebiasaan sehari-hari di Jepang lainnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut mahasiswa diberikan materi-materi ajar yang terdapat dalam “Daily life manner in Japan” yang di dalamnya memuat referensi manner, kebiasaan, serta aturan-aturan orang Jepang yang disajikan pada perkuliahan daring/online. Luaran hasil penelitian ini diperoleh bahwa pemahaman mahasiswa meningkat mengenai pengetahuan manner Jepang yang berhubungan dengan tata krama dan kebiasaan dalam kehidupan sehari hari Jepang seperti Pengetahuan macam-macam ojigi, aturan tukar kartu nama (meishikoukan), aturan saat wawancara (mensetsu), dan ungkapan-ungkapan bahasa Jepang yang berkaitan saat memberikan omiyage, berkunjung kerumah orang Jepang, dan lainnya. Pemahaman yang baik mengenai budaya Jepang memudahkan mahasiswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang Jepang sesuai dengan tata krama dan manner dalam kehidupan sehari-hari di Jepang. \u0000Abstract \u0000In learning Japanese, understanding Japanese cultural knowledge is very needed. The habits of society, manners, and the rules that apply in the country will cause a culture shock in the learner when he communicates and interacts with Japanese people because of a lack of understanding of their cultural rules. It will also be more pronounced when Indonesians have to live in Japan to study or work.The purpose of this study was to determine students' understanding of manners, habits, and rules in Japan as an effort to understand Japanese culture. The research method used is a descriptive method with a questionnaire distributed to 82 students. Based on the results of a questionnaire on 82 respondents, 81% stated that they experienced communication gaps and mistakes when communicating with Japanese people both verbally and in writing as well as activities when dealing with Japanese people due to lack knowledge and und","PeriodicalId":429689,"journal":{"name":"Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121592102","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 1900-01-01DOI: 10.15294/chie.v9i1.38118
Andriani Anjasuma Putri, A. Setiawati
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gaya bahasa yang digunakan dalam debat akademik berbahasa Jepang atau kyouiku dibeeto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Sumber data yang digunakan berupa video kompetisi debat mahasiswa Jepang yang berjudul “dibeeto nyumon jissenhen”. Objek data dalam penelitian ini berupa gaya bahasa debat akademik berbahasa Jepang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak catat dengan kartu data sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 50 data yang menunjukkan penggunaan gaya bahasa. Gaya bahasa tersebut adalah metafora, simile, personifikasi, metonimian, pertanyaan retoris, impilaksi, repetisi, ellipsis, reticence, antithesis, klimaks, ironi dan pastice.
{"title":"Analisis Gaya Bahasa pada Debat Akademik Berbahasa Jepang (Kyouiku Dibeeto)","authors":"Andriani Anjasuma Putri, A. Setiawati","doi":"10.15294/chie.v9i1.38118","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/chie.v9i1.38118","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gaya bahasa yang digunakan dalam debat akademik berbahasa Jepang atau kyouiku dibeeto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Sumber data yang digunakan berupa video kompetisi debat mahasiswa Jepang yang berjudul “dibeeto nyumon jissenhen”. Objek data dalam penelitian ini berupa gaya bahasa debat akademik berbahasa Jepang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak catat dengan kartu data sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 50 data yang menunjukkan penggunaan gaya bahasa. Gaya bahasa tersebut adalah metafora, simile, personifikasi, metonimian, pertanyaan retoris, impilaksi, repetisi, ellipsis, reticence, antithesis, klimaks, ironi dan pastice.","PeriodicalId":429689,"journal":{"name":"Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130211679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 1900-01-01DOI: 10.15294/chie.v9i1.39929
Fathimah Zahrotunnisa, D. Firmansyah, H. Haryono
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti unsur intrinsik manga Nurarihyon No Mago: Shikoku Arc oleh Hiroshi Shiibashi yang diadaptasi menjadi sebuah anime oleh Sutradara Junji Nishimura". Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif, dengan menggunakan metode simak-catat, dengan membandingkan unsur-unsur yang ada pada manga dan anime. Total data dari penelitian ini adalah 51 buah potongan adegan yang diambil dari manga Nurarihyon No Mago: Shikoku Arc dan juga versi anime-nya. Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa meskipun plot utama dan alur serita pada keduanya memiliki kesamaan, terdapat beberapa perbedaan yang muncul dan diketahui juga ada beberapa tambahan latar yang hanya terjadi pada versi anime. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan tersebut dapat terjadi karena danya keterbatasan yang diakibatkan oleh perubahan media. Sehingga dapat dipastikan bahwa tidak mungkin jalan ceritanya sama persis dengan sumber asli-nya. The research aims to seek the intrinsic elements of Manga Nurarihyon No Mago: Shikoku Arc by Hiroshi Shiibashi, which is adapted to anime by Director Junji Nishimura”. This research is a descriptive-qualitative study, using the note-taking method, comparing the elements of the manga and anime. Total data from this study was 51 pieces of scenes taken from the manga Nurarihyon No Mago: Shikoku ARC and also the anime version. From the research that has been done, it is known that although the main plot and the Seryte groove on both of them have similarities, there are some differences that arise and there are also known some additional settings that only occur in the anime version. This suggests that these differences can occur due to the limitations caused by media changes. Therefore, it can be ensured that the storyline is unlikely to be exactly the same as its original source.
本研究旨在研究西村浩将Shikoku Arc改编为一部动漫作品的内在要素。这项研究是通过通联记录法进行的试题研究,将漫画和动漫中的元素进行比较。这项研究的总数据是由manga Nurarihyon No Mago拍摄的51个片段:Shikoku Arc以及它的动画版本。从已经进行的研究中,我们知道,尽管主要的情节和serita的情节有相似之处,但出现了一些差异,也知道只有动漫版本才有一些额外的背景。这表明,由于媒体变化所造成的限制程度,这种差异可能会发生。因此,故事的确切来源是不可能的。《寻找新Nurarihyon No Mago的内在元素》:Shikoku Arc石桥,作者Junji Nishimura导演为动画。这项研究是一项概述的资格研究,使用不接受的方法,比较了漫画和动漫的元素。这项研究的总数据有51个视图来自manga Nurarihyon No Mago: Shikoku ARC和同时的动漫版本。从研究中可以知道的是,尽管主要的情节和Seryte凹槽都有相似之处,但也有一些不同的地方,其中也有一些已知的附加条件,即只出现在动画版本中。这暗示,这些差异可能会导致媒体的限制。因此,它可以令人反感的是,故事线是不可能完全相同的原始源代码。
{"title":"Enkranisasi Manga dan Anime: Kajian Sastra Bandingan Terhadap Unsur Intrinsik dalam Nurarihyon No Mago: Shikoku Arc Karya Hiroshi Shiibashi dan Junji Nishimura","authors":"Fathimah Zahrotunnisa, D. Firmansyah, H. Haryono","doi":"10.15294/chie.v9i1.39929","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/chie.v9i1.39929","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti unsur intrinsik manga Nurarihyon No Mago: Shikoku Arc oleh Hiroshi Shiibashi yang diadaptasi menjadi sebuah anime oleh Sutradara Junji Nishimura\". Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif, dengan menggunakan metode simak-catat, dengan membandingkan unsur-unsur yang ada pada manga dan anime. Total data dari penelitian ini adalah 51 buah potongan adegan yang diambil dari manga Nurarihyon No Mago: Shikoku Arc dan juga versi anime-nya. Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa meskipun plot utama dan alur serita pada keduanya memiliki kesamaan, terdapat beberapa perbedaan yang muncul dan diketahui juga ada beberapa tambahan latar yang hanya terjadi pada versi anime. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan tersebut dapat terjadi karena danya keterbatasan yang diakibatkan oleh perubahan media. Sehingga dapat dipastikan bahwa tidak mungkin jalan ceritanya sama persis dengan sumber asli-nya. \u0000 \u0000The research aims to seek the intrinsic elements of Manga Nurarihyon No Mago: Shikoku Arc by Hiroshi Shiibashi, which is adapted to anime by Director Junji Nishimura”. This research is a descriptive-qualitative study, using the note-taking method, comparing the elements of the manga and anime. Total data from this study was 51 pieces of scenes taken from the manga Nurarihyon No Mago: Shikoku ARC and also the anime version. From the research that has been done, it is known that although the main plot and the Seryte groove on both of them have similarities, there are some differences that arise and there are also known some additional settings that only occur in the anime version. This suggests that these differences can occur due to the limitations caused by media changes. Therefore, it can be ensured that the storyline is unlikely to be exactly the same as its original source.","PeriodicalId":429689,"journal":{"name":"Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115322439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 1900-01-01DOI: 10.15294/chie.v9i1.42274
N. Setiawati, Rahmania Nur Wijayanti, Nur Saadah Fitri Asih
This research was conducted to attempt at improving Japanese Speaking skill through Know Want Learned (KWL) strategy of the 2018-2019’s academic years students of Japanese Department, Faculty of Language and Literature of State University of Jakarta. The classroom experiment study was triggered by the fact that the subjects still faced problem in Japanese speaking skill. The classroom action study made use of pre-test and post-test research design with quantitative analysis. Based on the experiment result, the data administered showed that there was improvement in the students’ Japanese speaking skill. Before giving the treatment, the classes’ average of pretest was 68.2. After implementing the KWL strategy, the classes’ average of posttest was 80.3. This indicated that the students’ Japanese speaking skill has improved. Moreover, the hypothesis test revealed tcalculate is higher than ttable. Therefore, these findings clearly suggested that improving Japanese speaking skill through KWL strategy was highly effective.
{"title":"Efektivitas Strategi Know Want Learned (KWL) dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jepang","authors":"N. Setiawati, Rahmania Nur Wijayanti, Nur Saadah Fitri Asih","doi":"10.15294/chie.v9i1.42274","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/chie.v9i1.42274","url":null,"abstract":"This research was conducted to attempt at improving Japanese Speaking skill through Know Want Learned (KWL) strategy of the 2018-2019’s academic years students of Japanese Department, Faculty of Language and Literature of State University of Jakarta. The classroom experiment study was triggered by the fact that the subjects still faced problem in Japanese speaking skill. The classroom action study made use of pre-test and post-test research design with quantitative analysis. Based on the experiment result, the data administered showed that there was improvement in the students’ Japanese speaking skill. Before giving the treatment, the classes’ average of pretest was 68.2. After implementing the KWL strategy, the classes’ average of posttest was 80.3. This indicated that the students’ Japanese speaking skill has improved. Moreover, the hypothesis test revealed tcalculate is higher than ttable. Therefore, these findings clearly suggested that improving Japanese speaking skill through KWL strategy was highly effective.","PeriodicalId":429689,"journal":{"name":"Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132487161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 1900-01-01DOI: 10.15294/chie.v9i1.42525
Santi Andayani, Emma Rahmawati, N. Paramita, Ghe Ghabella, Putri Azmi Rahmawati
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk nilai-nilai tradisi kuliner yang diwariskan kepada generasi selanjutnya yang tercermin dalam tiga serial drama Jepang dengan genre food, yaitu Osen (2018), Wagashi Bakery (2016) dan Edo Mae no Shun (2018).penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis nilai-nilai tradisional yang terdapat dalam ketiga drama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam ketiga serial drama tersebut terdapat nilai-nilai tradisi kuliner yang selalu dijaga sehingga mampu mempertahankan keberlangsungan bisnis kuliner tradisional mereka, yaitu nilai estetika, nilai sosial, nilai tanggung jawab, nilai kreatifitas, nilai loyalitas, dan nilai pendidikan. Nilai-nilai tersebut diturunkan dari satu generasi ke generasi penerusnya, yaitu ketika tokoh Shun mempelajari cara membuat sushi dari Matsunoshuke, ayahnya, tokoh Osen mempelajari cara memasak dan mengelola restoran dari ibunya dan kemudian Osen mengajarkan cara memasak tersebut pada Ezaki, karyawannya, serta tokoh Arare yang belajar membuat wagashi(kue tradisional Jepang) dan mengelola toko wagashi tersebut dari ibunya. Nilai-nilai tersebut adalah salah satu kunci kesuksesan keberhasilan bisnis kuliner mereka bertahan hingga lebih dari 3 generasi.
该研究旨在探讨将烹饪传统的价值观形式传递给下一代的方式,这些价值观反映在三部名为Osen(2018)、Wagashi Bakery(2016)和Edo Mae no Shun(2018)的日本剧中。该研究采用描述性质的方法来分析这三种戏剧中发现的传统价值观。研究表明,在这三部戏剧中,有一种烹饪传统的价值观一直受到保护,因此能够维持他们的传统烹饪业务,即美学价值、社会价值、责任价值、创造力价值、忠诚价值和教育价值。一代一代地传承到下一代的价值观,就是那个时候舜Matsunoshuke学习如何制作寿司的人物,他的父亲Osen人物学习母亲的烹饪方式和经营餐馆,然后Osen教你做饭Ezaki、员工Arare人物上传统的学习制作蛋糕wagashi(日本)和管理这些wagashi母亲的商店。这些价值观是他们烹饪事业成功的关键之一,能持续三代以上。
{"title":"Nilai-Nilai Tradisional dalam Bisnis Kuliner yang Tercermin dalam Serial Drama Jepang","authors":"Santi Andayani, Emma Rahmawati, N. Paramita, Ghe Ghabella, Putri Azmi Rahmawati","doi":"10.15294/chie.v9i1.42525","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/chie.v9i1.42525","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk nilai-nilai tradisi kuliner yang diwariskan kepada generasi selanjutnya yang tercermin dalam tiga serial drama Jepang dengan genre food, yaitu Osen (2018), Wagashi Bakery (2016) dan Edo Mae no Shun (2018).penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis nilai-nilai tradisional yang terdapat dalam ketiga drama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam ketiga serial drama tersebut terdapat nilai-nilai tradisi kuliner yang selalu dijaga sehingga mampu mempertahankan keberlangsungan bisnis kuliner tradisional mereka, yaitu nilai estetika, nilai sosial, nilai tanggung jawab, nilai kreatifitas, nilai loyalitas, dan nilai pendidikan. Nilai-nilai tersebut diturunkan dari satu generasi ke generasi penerusnya, yaitu ketika tokoh Shun mempelajari cara membuat sushi dari Matsunoshuke, ayahnya, tokoh Osen mempelajari cara memasak dan mengelola restoran dari ibunya dan kemudian Osen mengajarkan cara memasak tersebut pada Ezaki, karyawannya, serta tokoh Arare yang belajar membuat wagashi(kue tradisional Jepang) dan mengelola toko wagashi tersebut dari ibunya. Nilai-nilai tersebut adalah salah satu kunci kesuksesan keberhasilan bisnis kuliner mereka bertahan hingga lebih dari 3 generasi. ","PeriodicalId":429689,"journal":{"name":"Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116233527","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 1900-01-01DOI: 10.15294/chie.v9i1.44358
Ana Wijayanti, Isa Wahjoedi Dwi Putranto
This study aims to determine the learning process of Japanese Language Hospitality during the Pandemic Covid-19 period. This study was researching effectiveness of the online distance learning process and evaluate the weakness and problem occurred during learning process. This research was conducted on 43 students of the Faculty of Tourism at Triatma Mulya University Diploma IV Hospitality Program in Third Semester, Academic Year 2020/2021. The respondent was choosen from students who have learned Japanese Language Hospitality 3 on one semester from June to December 2020. The data collection method in this study used documentation techniques and questionnaires via google form. The online-based learning process carried out in this study is to create virtual classroom learning situations through online-based e-learning methods. Students not only listeners in class, but students are strongly directed to presentation about hotel hospitality using Japanese Language. The problem during learning process of Japanese Hospitality online are, the lack of supporting facilities in online class, less concentration and other distractions.
{"title":"Pembelajaran Bahasa Jepang Perhotelan III Berbasis Daring di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Ana Wijayanti, Isa Wahjoedi Dwi Putranto","doi":"10.15294/chie.v9i1.44358","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/chie.v9i1.44358","url":null,"abstract":"This study aims to determine the learning process of Japanese Language Hospitality during the Pandemic Covid-19 period. This study was researching effectiveness of the online distance learning process and evaluate the weakness and problem occurred during learning process. This research was conducted on 43 students of the Faculty of Tourism at Triatma Mulya University Diploma IV Hospitality Program in Third Semester, Academic Year 2020/2021. The respondent was choosen from students who have learned Japanese Language Hospitality 3 on one semester from June to December 2020. The data collection method in this study used documentation techniques and questionnaires via google form. The online-based learning process carried out in this study is to create virtual classroom learning situations through online-based e-learning methods. Students not only listeners in class, but students are strongly directed to presentation about hotel hospitality using Japanese Language. The problem during learning process of Japanese Hospitality online are, the lack of supporting facilities in online class, less concentration and other distractions.","PeriodicalId":429689,"journal":{"name":"Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127476931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 1900-01-01DOI: 10.15294/chie.v9i1.45468
Alo Karyati, Yelni Rahmawati
Dalam pembelajaran huruf Bahasa Jepang terdapat 3 huruf yang harus dipelajari, yaitu: Huragana, katakana, dan kanji. Dari ketiga huruf tersebut kanji merupakan huruf yang paling sulit. Pemebelajaran kanji ini selalu dipandang para pembelajar, karena penulisannya yang rumit. Karena penulisan yang rumit tersebut banyak siswa yang tergantung pada pengajar di setiapa kegiatan perkuliahan/pembelajaran. Pengajar menulis, siswa mengikuti apa yang ditulis pengajar. Sehingga membuat siswa kurang memiliki kemandirian. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba mempraktekan metode pembelajaran Flipped class pada kelas kanji semester V Universitas Pakuan. Dalam proses pembelajarannyan pengajar menyuruh siswa menyiapkan kunyomi dan onyomi, menulis alur penulisan kanji, mencari jukugo dari setiap unit kanji di setiap perkuliahan dimulai. Tugas diberikan 3 hari sebelum kegiatan perkuliahan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) Apakah metode Flipped class menggunakan media online “tanoshiijapanense.com” dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar kanji? (2) Apakah metode flipped class menggunakan media online “tanoshiijapanese.com cocok diterapkan dalam pembelajaran kanji? (3) Kendala apakah yang dihadapi mahasiswa selama belajar menggunakan metode Flipped class dengan media online “tanoshiijapanese.com” sebagai media pembelajarnya. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa semester 5 Universitas Pakuan, sampel penelitiannya berjumlah 21 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriftif. Teknik Pengumpulan data menggunakan google form, terdiri dari 5 kalimat pernyataan, dan 5 pertanyaan wawancara. Analisis data diambil grafik dari google form. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapay bermaanfaat bagi semua pengajar Bahasa Jepang baik yang mengajar matakuliah kanji di prodi Sastra Jepang Universitas Pakuan, maupun pengajar kanji di berbagai Universitas yang ada di Indonesia.
{"title":"Pembelajaran Kanji Menggunakan Metode Flipped classroom dengan Media Online “Tanoshiijapanese.com” dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa","authors":"Alo Karyati, Yelni Rahmawati","doi":"10.15294/chie.v9i1.45468","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/chie.v9i1.45468","url":null,"abstract":"Dalam pembelajaran huruf Bahasa Jepang terdapat 3 huruf yang harus dipelajari, yaitu: Huragana, katakana, dan kanji. Dari ketiga huruf tersebut kanji merupakan huruf yang paling sulit. Pemebelajaran kanji ini selalu dipandang para pembelajar, karena penulisannya yang rumit. Karena penulisan yang rumit tersebut banyak siswa yang tergantung pada pengajar di setiapa kegiatan perkuliahan/pembelajaran. Pengajar menulis, siswa mengikuti apa yang ditulis pengajar. Sehingga membuat siswa kurang memiliki kemandirian. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba mempraktekan metode pembelajaran Flipped class pada kelas kanji semester V Universitas Pakuan. Dalam proses pembelajarannyan pengajar menyuruh siswa menyiapkan kunyomi dan onyomi, menulis alur penulisan kanji, mencari jukugo dari setiap unit kanji di setiap perkuliahan dimulai. Tugas diberikan 3 hari sebelum kegiatan perkuliahan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) Apakah metode Flipped class menggunakan media online “tanoshiijapanense.com” dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar kanji? (2) Apakah metode flipped class menggunakan media online “tanoshiijapanese.com cocok diterapkan dalam pembelajaran kanji? (3) Kendala apakah yang dihadapi mahasiswa selama belajar menggunakan metode Flipped class dengan media online “tanoshiijapanese.com” sebagai media pembelajarnya. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa semester 5 Universitas Pakuan, sampel penelitiannya berjumlah 21 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriftif. Teknik Pengumpulan data menggunakan google form, terdiri dari 5 kalimat pernyataan, dan 5 pertanyaan wawancara. Analisis data diambil grafik dari google form. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapay bermaanfaat bagi semua pengajar Bahasa Jepang baik yang mengajar matakuliah kanji di prodi Sastra Jepang Universitas Pakuan, maupun pengajar kanji di berbagai Universitas yang ada di Indonesia.","PeriodicalId":429689,"journal":{"name":"Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116860392","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}