Pub Date : 2022-07-27DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1629
Restina Mega Mirandani, Dian Indihadi
Penelitian ini diangkat dengan dilatarbelakangi permasalahan bahwa pembelajaran menulis slogan belum terlalun diorganisasaikan dalam pembelajaran yang dikaiykan dengan pengalaman membaca teks narasi. Pembelajaran menulis slogan merupakan pembelajaran yang dapat melatih daya kreativitas dan imajinatif siswa. Perkembangan menulis slogan di Sekolah Dasar bisa dikatakan belum terlalu diorganisasikan dalam pembelajaran. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hasil Keterampilan Menulis Slogan Berbasis Pengalaman Membaca Teks Narasi Peserta Didik SD Kelas V. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode analisis deskriptif. Adapun yang akan dideskripsikan berkenaan dengan keterampilan menulis slogan berbasis pengalaman membaca teks narasi tema kebersihan sekolah. Sumber data pada penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas V SD Negeri Parakanlima. Berdasarkan data temuan didapatkan hasil dari analisis tulisan slogan melalui pengalaman membaca teks narasi peserta didik kelas V SD Negeri Parakanlima dari data pertama diperoleh sebanyak 8 orang yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), sedangkan 2 orang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Pada data keduapun diperoleh sebanyak 8 orang yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), sedangkan 2 orang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dan pada ketiga 9 orang yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), sedangkan 1 orang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Peserta didik sudah cukup mampu dalam mengkomunikasikan idenya ke dalam sebuah tulisan slogan dari hasil pengalaman membacanya. Sehingga dapat dismpulkan bahwa pengalaman membaca dapat dimanfaatkan sebagai salah satu metode dalam melatih keterampilan menulis seseorang.
{"title":"Keterampilan Menulis Slogan Berbasis Pengalaman Membaca Teks Narasi Peserta Didik SD Kelas V","authors":"Restina Mega Mirandani, Dian Indihadi","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1629","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1629","url":null,"abstract":"Penelitian ini diangkat dengan dilatarbelakangi permasalahan bahwa pembelajaran menulis slogan belum terlalun diorganisasaikan dalam pembelajaran yang dikaiykan dengan pengalaman membaca teks narasi. Pembelajaran menulis slogan merupakan pembelajaran yang dapat melatih daya kreativitas dan imajinatif siswa. Perkembangan menulis slogan di Sekolah Dasar bisa dikatakan belum terlalu diorganisasikan dalam pembelajaran. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hasil Keterampilan Menulis Slogan Berbasis Pengalaman Membaca Teks Narasi Peserta Didik SD Kelas V. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode analisis deskriptif. Adapun yang akan dideskripsikan berkenaan dengan keterampilan menulis slogan berbasis pengalaman membaca teks narasi tema kebersihan sekolah. Sumber data pada penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas V SD Negeri Parakanlima. Berdasarkan data temuan didapatkan hasil dari analisis tulisan slogan melalui pengalaman membaca teks narasi peserta didik kelas V SD Negeri Parakanlima dari data pertama diperoleh sebanyak 8 orang yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), sedangkan 2 orang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Pada data keduapun diperoleh sebanyak 8 orang yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), sedangkan 2 orang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dan pada ketiga 9 orang yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), sedangkan 1 orang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Peserta didik sudah cukup mampu dalam mengkomunikasikan idenya ke dalam sebuah tulisan slogan dari hasil pengalaman membacanya. Sehingga dapat dismpulkan bahwa pengalaman membaca dapat dimanfaatkan sebagai salah satu metode dalam melatih keterampilan menulis seseorang.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"79 5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129017490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-23DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1609
Jurnaliska Pena Ardini, S. Sumardi
Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS pada dasarnya adalah adaptasi nilai-nilai sosial bermasyarakat yang dipelajari siswa dalam kajian keilmuan. Materi IPS merupakan keterpaduan dari berbagai bidang kajian sosial yaitu ekonomi, sejarah, geografi, politik, psikologi yang disederhanakan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Tujuan dari pembelajaran IPS di lingkup sekolah dasar yaitu untuk membekali siswa dalam menghadapi kehidupan sosial, supaya mengetahui, peka, dan tanggap akan permasaialah di lingkungan tempat tinggal. Untuk itu, keberhasilan dalam mengajarkan atau menyampaikan materi IPS ini menjadi hal yang penting. Akan tetapi pada kenyataaanya masih banyak siswa yang enggan ataupun terkesan bosan terhadap pelajaran IPS karena dari segi penyampaian materi dari guru yang masih terkesan monoton. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan inovasi pembelajaran berbasis Media Interaktif dimana peneliti memilih Prezi sebagai alternative pilihan medianya. Penelitian yang dilakasanakan di SDN 03 Pener ini berfokus terhadap pengembangan media pembelajaran, dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif serta metode penelitian Research & Development model 4D maka peneliti mengembangkan sebuah media interaktif berbasis software prezi yang kemudian dibuatkan versi CD/DVD drive dalam pengembangannya. Serta mendapatkan kesimpulan bahwa media pembelajaran berbasis Software Prezi ini baik untuk dijadikan pilihan media interaktif pembelajaran dengan prosentase 74% kelayakan media dan 70% praktisi berdasakan uji ahli materi dan media.
{"title":"Pengembangan Media Interaktif Software Prezi pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar","authors":"Jurnaliska Pena Ardini, S. Sumardi","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1609","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1609","url":null,"abstract":"Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS pada dasarnya adalah adaptasi nilai-nilai sosial bermasyarakat yang dipelajari siswa dalam kajian keilmuan. Materi IPS merupakan keterpaduan dari berbagai bidang kajian sosial yaitu ekonomi, sejarah, geografi, politik, psikologi yang disederhanakan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Tujuan dari pembelajaran IPS di lingkup sekolah dasar yaitu untuk membekali siswa dalam menghadapi kehidupan sosial, supaya mengetahui, peka, dan tanggap akan permasaialah di lingkungan tempat tinggal. Untuk itu, keberhasilan dalam mengajarkan atau menyampaikan materi IPS ini menjadi hal yang penting. Akan tetapi pada kenyataaanya masih banyak siswa yang enggan ataupun terkesan bosan terhadap pelajaran IPS karena dari segi penyampaian materi dari guru yang masih terkesan monoton. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan inovasi pembelajaran berbasis Media Interaktif dimana peneliti memilih Prezi sebagai alternative pilihan medianya. Penelitian yang dilakasanakan di SDN 03 Pener ini berfokus terhadap pengembangan media pembelajaran, dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif serta metode penelitian Research & Development model 4D maka peneliti mengembangkan sebuah media interaktif berbasis software prezi yang kemudian dibuatkan versi CD/DVD drive dalam pengembangannya. Serta mendapatkan kesimpulan bahwa media pembelajaran berbasis Software Prezi ini baik untuk dijadikan pilihan media interaktif pembelajaran dengan prosentase 74% kelayakan media dan 70% praktisi berdasakan uji ahli materi dan media.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131921167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-20DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1606
D. Widiastuti, Ahmad Mulyadiprana, Akhmad Nugraha
Literasi dan numerasi merupakan keterampilan penting yang harus dikuasai untuk meningkatkan daya saing dan sumber daya manusia (SDM) di abad 21. Pembelajaran literasi dan numerasi penting dilakukan agar siswa terbiasa dengan literasi dan numerasi serta diharapkan meningkatkan peringkat dan nilai PISA Indonesia. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pembelajaran Berbasis Literasi Dan Numerasi di Kelas IV SDN sekolah dasar”. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran berbasis literasi dan numerasi secara umum di kelas IV sekolah dasar.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi.Pembelajaran berbasis literasi dan numerasi belum dirumuskan secara khusus di kelas IV, pembelajaran berbasis literasi dan numerasi terumuskan secara khusus di awal kelas V untuk mempersiapkan AKM. Berdasarkan hasil analisis dokumentasi pada perencanaan pembelajaran di kelas IV sekolah dasar, pada segi tujuan pembelajaran belum sepenuhnya mencerminkan pembelajaran berbasis literasi dan numerasi. Kendala pembelajaran berbasis literasi dan numerasi yaitu pembelajaran full daring selama satu tahun covid 19, kurangnya update buku-buku literasi terbaru, dan kurangnya fasilitas seperti laptop sebagai media untuk pembelajaran siswa. Pembelajaran berbasis literasi dan numerasi dilaksanakan secara utuh di kelas IV sekolah dasar. Kegiatan literasi yang dilaksanakan di kelas IV sekolah dasar yaitu membaca dan menulis.
{"title":"Pembelajaran berbasis literasi dan numerasi di kelas IV sekolah dasar","authors":"D. Widiastuti, Ahmad Mulyadiprana, Akhmad Nugraha","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1606","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1606","url":null,"abstract":"Literasi dan numerasi merupakan keterampilan penting yang harus dikuasai untuk meningkatkan daya saing dan sumber daya manusia (SDM) di abad 21. Pembelajaran literasi dan numerasi penting dilakukan agar siswa terbiasa dengan literasi dan numerasi serta diharapkan meningkatkan peringkat dan nilai PISA Indonesia. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pembelajaran Berbasis Literasi Dan Numerasi di Kelas IV SDN sekolah dasar”. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran berbasis literasi dan numerasi secara umum di kelas IV sekolah dasar.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi.Pembelajaran berbasis literasi dan numerasi belum dirumuskan secara khusus di kelas IV, pembelajaran berbasis literasi dan numerasi terumuskan secara khusus di awal kelas V untuk mempersiapkan AKM. Berdasarkan hasil analisis dokumentasi pada perencanaan pembelajaran di kelas IV sekolah dasar, pada segi tujuan pembelajaran belum sepenuhnya mencerminkan pembelajaran berbasis literasi dan numerasi. Kendala pembelajaran berbasis literasi dan numerasi yaitu pembelajaran full daring selama satu tahun covid 19, kurangnya update buku-buku literasi terbaru, dan kurangnya fasilitas seperti laptop sebagai media untuk pembelajaran siswa. Pembelajaran berbasis literasi dan numerasi dilaksanakan secara utuh di kelas IV sekolah dasar. Kegiatan literasi yang dilaksanakan di kelas IV sekolah dasar yaitu membaca dan menulis.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116111153","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-18DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1599
Nurika Malik, Karlimah Karlimah
Penelitian ini berdasarkan hasil identifikasi di lapangan bahwa kurangnya ketersediaan media pembelajaran pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan penyebut berbeda di sekolah dasar. Penggunaan papan tulis dan buku paket dirasa belum cukup, maka diperlukan media yang dapat membantu proses pembelajaran sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa permainan ular tangga matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan penyebut berbeda di sekolah dasar. Metode penelitian ini menggunakan Design Based Research (DBR) dengan model Reeves melalui dua tahap saja yaitu pertama identifikasi dan analisis masalah oleh peneliti dan praktisi secara kolaboratif dan kedua mengembangkan solusi yang didasarkan patokan teori, design principle yang ada dan inovasi teknologi. Proses perancangan media seluruhnya menggunakan aplikasi canva. Dengan adanya media permainan ular tangga materi penjumlahan dan pengurangan pecahan penyebut berbeda di sekolah dasar diharapkan dapat memberikan kontribusi terrhadap pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
{"title":"Rancangan Media Permainan Ular Tangga pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Penyebut Berbeda di Sekolah Dasar","authors":"Nurika Malik, Karlimah Karlimah","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1599","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1599","url":null,"abstract":"Penelitian ini berdasarkan hasil identifikasi di lapangan bahwa kurangnya ketersediaan media pembelajaran pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan penyebut berbeda di sekolah dasar. Penggunaan papan tulis dan buku paket dirasa belum cukup, maka diperlukan media yang dapat membantu proses pembelajaran sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa permainan ular tangga matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan penyebut berbeda di sekolah dasar. Metode penelitian ini menggunakan Design Based Research (DBR) dengan model Reeves melalui dua tahap saja yaitu pertama identifikasi dan analisis masalah oleh peneliti dan praktisi secara kolaboratif dan kedua mengembangkan solusi yang didasarkan patokan teori, design principle yang ada dan inovasi teknologi. Proses perancangan media seluruhnya menggunakan aplikasi canva. Dengan adanya media permainan ular tangga materi penjumlahan dan pengurangan pecahan penyebut berbeda di sekolah dasar diharapkan dapat memberikan kontribusi terrhadap pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"159 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130551980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1607
Hasna Rohadatul Majidah
Bahasa yang dimiliki manusia dinilai melalui kepemilikan dan fungsi dari bahasa sebagai alat untuk mengkomunikasikan pesan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa: 1). Skor tertinggi yang didapat oleh peserta didik pada aspek isi dengan penggabungan tugas 1, tugas 2, dan tugas 3 adalah 15 dan skor terendahnya adalah 5. Rata-rata jumlah benar penggunaan aspek isi secara klasikal adalah 10.2 dari total 15. 2). Skor tertinggi yang didapat oleh peserta didik pada aspek struktur dengan penggabungan tugas 1, tugas 2, dan tugas 3 adalah 15 dan skor terendahnya adalah 8. Rata-rata jumlah benar penggunaan aspek struktur secara klasikal adalah 11.9 dari total 15. 3). Skor tertinggi yang didapat oleh peserta didik pada aspek kebahasaan dengan penggabungan tugas 1, tugas 2, dan tugas 3 adalah 14 dan skor terendahnya adalah 0. Rata-rata jumlah benar penggunaan aspek kebahasaan secara klasikal adalah 6 dari total 15. Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menarik kesimpulan bahwa kemampuan menulis naskah narasi di kelas V SDN 1 Sindangkasih tergolong pada predikat cukup.
人类所拥有的语言是通过语言的所有权和功能作为传达信息的工具来判断的。本研究采用定性方法进行描述性分析。本研究的结果是:1)……学习者在内容方面的得分最高,第1、第2、第3、第3项结合是15,最低值是第5项。经典地使用内容方面的平均值为15的10。2。学习者在结构方面的得分最高的是任务1、任务2和任务3的结合是15,最低值是8。结构各个方面的平均正确使用数为15的11.9。3).学习者在语言方面的得分最高,任务1、任务2和任务3结合起来的分数是14,最低值是0。正确地使用语言方面的数量平均klasikal是总共有15个席位中的6个。根据数据分析,研究人员得出结论,V SDN 1级的叙事文本属于足够的谓语。
{"title":"Analisis Naskah Narasi Tema Lingkungan Bermain Melalui Film Animasi di SD Kelas V","authors":"Hasna Rohadatul Majidah","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1607","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1607","url":null,"abstract":"Bahasa yang dimiliki manusia dinilai melalui kepemilikan dan fungsi dari bahasa sebagai alat untuk mengkomunikasikan pesan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa: 1). Skor tertinggi yang didapat oleh peserta didik pada aspek isi dengan penggabungan tugas 1, tugas 2, dan tugas 3 adalah 15 dan skor terendahnya adalah 5. Rata-rata jumlah benar penggunaan aspek isi secara klasikal adalah 10.2 dari total 15. 2). Skor tertinggi yang didapat oleh peserta didik pada aspek struktur dengan penggabungan tugas 1, tugas 2, dan tugas 3 adalah 15 dan skor terendahnya adalah 8. Rata-rata jumlah benar penggunaan aspek struktur secara klasikal adalah 11.9 dari total 15. 3). Skor tertinggi yang didapat oleh peserta didik pada aspek kebahasaan dengan penggabungan tugas 1, tugas 2, dan tugas 3 adalah 14 dan skor terendahnya adalah 0. Rata-rata jumlah benar penggunaan aspek kebahasaan secara klasikal adalah 6 dari total 15. Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menarik kesimpulan bahwa kemampuan menulis naskah narasi di kelas V SDN 1 Sindangkasih tergolong pada predikat cukup.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"10 39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116060681","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1587
Fiona Ardellea, Ghullam Hamdu
Kunci keberhasilan pendidikan adalah guru. Guru merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian, guru dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Dalam PISA, literasi dan numerasi menjadi salah satu poin penting pada penilaian kompetensi matematika. Guru dituntut agar mampu menyusun soal-soal literasi dan numerasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kemampuan guru sekolah dasar dalam mengembangkan soal tes literasi dan numerasi berbasis ESD. Jenis penelititan ini yaitu kualitatif. Sumber data utama meliputi 2 guru kelas 4 di Sekolah Dasar yang berbeda. Sumber data pendukung berupa dokumen soal-soal tes tertulis. Instrumen yang digunakan yaitu pedoman wawancara dan lembar studi dokumentasi. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa sebagian besar guru sudah membuat soal tes literasi dan numerasi tetapi belum maksimal dikarenakan sulitnya menentukan KKO (Kata Kerja Operasional) dan memilih stimulus. Disamping itu, terkait pembelajaran berbasis ESD belum dimengerti secara konsepnya, namun pelaksanaan di lapangan sudah terealisasikan. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan guru sekolah dasar dalam mengembangkan soal tes literasi dan numerasi berbasis ESD masih rendah dan perlu adanya pembinaan serta pelatihan. Kemampuan, guru, soal tes, literasi dan numerasi, ESD.
{"title":"Pentingnya Kemampuan Guru Sekolah Dasar dalam Mengembangkan Soal Tes Literasi dan Numerasi Berbasis Education for Sustainable Development (ESD)","authors":"Fiona Ardellea, Ghullam Hamdu","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1587","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1587","url":null,"abstract":"Kunci keberhasilan pendidikan adalah guru. Guru merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian, guru dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Dalam PISA, literasi dan numerasi menjadi salah satu poin penting pada penilaian kompetensi matematika. Guru dituntut agar mampu menyusun soal-soal literasi dan numerasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kemampuan guru sekolah dasar dalam mengembangkan soal tes literasi dan numerasi berbasis ESD. Jenis penelititan ini yaitu kualitatif. Sumber data utama meliputi 2 guru kelas 4 di Sekolah Dasar yang berbeda. Sumber data pendukung berupa dokumen soal-soal tes tertulis. Instrumen yang digunakan yaitu pedoman wawancara dan lembar studi dokumentasi. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa sebagian besar guru sudah membuat soal tes literasi dan numerasi tetapi belum maksimal dikarenakan sulitnya menentukan KKO (Kata Kerja Operasional) dan memilih stimulus. Disamping itu, terkait pembelajaran berbasis ESD belum dimengerti secara konsepnya, namun pelaksanaan di lapangan sudah terealisasikan. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan guru sekolah dasar dalam mengembangkan soal tes literasi dan numerasi berbasis ESD masih rendah dan perlu adanya pembinaan serta pelatihan. Kemampuan, guru, soal tes, literasi dan numerasi, ESD.\u0000 \u0000 ","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"139 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131609520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-07DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1596
A. Amiruddin, Dinda May Sarah, Annisa Indah Vika Vika, Nurkhadizah Hasibuan, Mayang Sari Sipahutar, Febri Elsa Manora Simamora
Reward dan punishment yang diterapkan menjadi strategi dalam pembelajaran yang dimaksudkan agar peserta didik dapat teransang dan termotivasi dalam belajar, mampu meningkatkan hasil belajar dan juga merubah perilaku dan berdampak pada iklim pembelajaran. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Penerapan Reward dan Punishment di SD Al Jawahir. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif (ex-post facto). Hasil yang didapatkan dari angket siswa yakni siswa menerima dan antusias dengan adanya reward and punishment di sekolah tetapi mereka lebih senang mendapatkan reward dari pada punishment. Siswa senang ketika mendapat reward meskipun itu hanya dalam bentuk verbal seperti tepuk tangan dan katakata baik, siswa cenderung tidak suka dengan punishment tetapi mere ka tetap menerima dengan baik karena mereka sadar telah melakukan kesalahan yang mengakibatkan mendapat punishment. Faktor lain yang mendukung dalam penerapan reward dan punishment yaitu eksternal dan internal, faktor internal itu adalah peserta didik itu sendiri, dan faktor eksternal adalah lingkungan yang berarti orang tua dari peserta didik.Hasil yang didapatkan dari angket siswa yakni siswa menerima dan antusias dengan adanya reward and punishment di sekolah tetapi mereka lebih senang mendapatkan reward dari pada punishment. Siswa senang ketika mendapat reward meskipun itu hanya dalam bentuk verbal seperti tepuk tangan dan katakata baik, siswa cenderung tidak suka dengan punishment tetapi mereka tetap menerima dengan baik karena mereka sadar telah melakukan kesalahan yang mengakibatkan mendapat punishment.
{"title":"Pengaruh Pemberian Reward dan Punishment Terhadap Motivasi Belajar Siswa","authors":"A. Amiruddin, Dinda May Sarah, Annisa Indah Vika Vika, Nurkhadizah Hasibuan, Mayang Sari Sipahutar, Febri Elsa Manora Simamora","doi":"10.47709/educendikia.v2i01.1596","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i01.1596","url":null,"abstract":"Reward dan punishment yang diterapkan menjadi strategi dalam pembelajaran yang dimaksudkan agar peserta didik dapat teransang dan termotivasi dalam belajar, mampu meningkatkan hasil belajar dan juga merubah perilaku dan berdampak pada iklim pembelajaran. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Penerapan Reward dan Punishment di SD Al Jawahir. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif (ex-post facto). Hasil yang didapatkan dari angket siswa yakni siswa menerima dan antusias dengan adanya reward and punishment di sekolah tetapi mereka lebih senang mendapatkan reward dari pada punishment. Siswa senang ketika mendapat reward meskipun itu hanya dalam bentuk verbal seperti tepuk tangan dan katakata baik, siswa cenderung tidak suka dengan punishment tetapi mere ka tetap menerima dengan baik karena mereka sadar telah melakukan kesalahan yang mengakibatkan mendapat punishment. Faktor lain yang mendukung dalam penerapan reward dan punishment yaitu eksternal dan internal, faktor internal itu adalah peserta didik itu sendiri, dan faktor eksternal adalah lingkungan yang berarti orang tua dari peserta didik.Hasil yang didapatkan dari angket siswa yakni siswa menerima dan antusias dengan adanya reward and punishment di sekolah tetapi mereka lebih senang mendapatkan reward dari pada punishment. Siswa senang ketika mendapat reward meskipun itu hanya dalam bentuk verbal seperti tepuk tangan dan katakata baik, siswa cenderung tidak suka dengan punishment tetapi mereka tetap menerima dengan baik karena mereka sadar telah melakukan kesalahan yang mengakibatkan mendapat punishment.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116249598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-04DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1546
Elsida Aritonang, D. Hutauruk
Pandemi Covid-19 yang membuat dampak dari tahun 2020 sampai sekarang membuat banyak sektor yang mengalami transformasi. Sektor pendidikan secara umum mengalami gangguan pada proses pembelajarannya, sehingga peran orang tua dan guru sangat berpengaruh untuk mengakomodasi siswa dalam melakukan pembelajaran. Pendekatan pada pelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 orang tua dan 1 guru. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi pada penelitian ini adalah peran orang tua sebagai pembimbing, orang tua sebagai motivator, orang tua sebagai fasilitator, memberikan informasi tambahan, dan orang tua mengatur jadwal mendampingi anak dalam belajar daring, peran guru sebagai fasilitator, peran guru sebagai pendidik, peran guru sebagai pembimbing, peran guru sebagai pengajar dan peran guru sebagai motivator
{"title":"Peran Orang Tua dan Guru dalam Mendukung Kegiatan Pembelajaran Daring di Kelas IV SD Negeri 091622 Perdagangan","authors":"Elsida Aritonang, D. Hutauruk","doi":"10.47709/educendikia.v2i01.1546","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i01.1546","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 yang membuat dampak dari tahun 2020 sampai sekarang membuat banyak sektor yang mengalami transformasi. Sektor pendidikan secara umum mengalami gangguan pada proses pembelajarannya, sehingga peran orang tua dan guru sangat berpengaruh untuk mengakomodasi siswa dalam melakukan pembelajaran. Pendekatan pada pelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 orang tua dan 1 guru. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi pada penelitian ini adalah peran orang tua sebagai pembimbing, orang tua sebagai motivator, orang tua sebagai fasilitator, memberikan informasi tambahan, dan orang tua mengatur jadwal mendampingi anak dalam belajar daring, peran guru sebagai fasilitator, peran guru sebagai pendidik, peran guru sebagai pembimbing, peran guru sebagai pengajar dan peran guru sebagai motivator","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123594780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-04DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1550
Veronika Lily Sriliani
Pengembangan berpikir kritis dalam pembelajaran harus dioptimalkan. Jika siswa dihadapkan dengan berbagai persoalan, maka sikap kritis siswa sangat diperlukan. Dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat mempertimbangkan pendapat orang lain serta mampu mengungkapkan pendapatnya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui muata berpikir kritis pada buku siswa Tema 2 Selalu Berhemat Energi Kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis buku siswa Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Data penelitian diperoleh dari lima aspek menurut Robbert H. Ennis. Aspek pertama; memberikan penjelasan sederhana. Aspek kedua; membangun keterampilan dasar. Aspek ketiga; menyimpulkan. Aspek keempat; membuat penjelasan lebih lanjut. Aspek kelima; strategi dan taktik. Nilai dari kelima aspek berpikir kritis pada setiap subtema menggunakan analisis dokumentasi, yaitu subtema 1 mencapai 87,5%, subtema 2 mencapai 81,9%, dan subtema 3 mencapai 87,5%. Berdasarkan ketiga subtema di atas, maka diperoleh nilai rata-rata persentase keseluruhan, yaitu 85,96% masuk dalam kriteria penilai sangat baik.
{"title":"Analisis Muatan Berpikir Kritis pada Buku Siswa Tema 2 Selalu Berhemat Energi Kelas IV Sekolah Dasar","authors":"Veronika Lily Sriliani","doi":"10.47709/educendikia.v2i01.1550","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i01.1550","url":null,"abstract":"Pengembangan berpikir kritis dalam pembelajaran harus dioptimalkan. Jika siswa dihadapkan dengan berbagai persoalan, maka sikap kritis siswa sangat diperlukan. Dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat mempertimbangkan pendapat orang lain serta mampu mengungkapkan pendapatnya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui muata berpikir kritis pada buku siswa Tema 2 Selalu Berhemat Energi Kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis buku siswa Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Data penelitian diperoleh dari lima aspek menurut Robbert H. Ennis. Aspek pertama; memberikan penjelasan sederhana. Aspek kedua; membangun keterampilan dasar. Aspek ketiga; menyimpulkan. Aspek keempat; membuat penjelasan lebih lanjut. Aspek kelima; strategi dan taktik. Nilai dari kelima aspek berpikir kritis pada setiap subtema menggunakan analisis dokumentasi, yaitu subtema 1 mencapai 87,5%, subtema 2 mencapai 81,9%, dan subtema 3 mencapai 87,5%. Berdasarkan ketiga subtema di atas, maka diperoleh nilai rata-rata persentase keseluruhan, yaitu 85,96% masuk dalam kriteria penilai sangat baik.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121278788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-02DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1545
Rodiatul Mardiah, Dian Indihadi
Sebagian besar peserta didik merasa kurang minat dalam kegiatan menulis, khususnya dalam menulis puisi. Hal ini dikarenakan peserta didik masih belum dapat memunculkan ide atau gagasan yang akan ditulis pada puisi tersebut. Oleh karena itu, permasalahan ini membutuhkan solusi yang dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar menulis puisi. Solusi yang akan dikembangkan oleh peneliti yaitu melalui metode pengamatan media gambar tokoh pahlawan, disini peserta didik dapat mengembangkan keterampilan menulis puisi yang memuat aspek baris, bait dan rima. Tujuan penelitian ini secara umum adalah mendeskripsikan hasil tulisan teks puisi dari pengamatan media gambar tokoh pahlawan yang dibuat oleh peserta didik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan data sampel yang diperoleh akan diteliti lebih lanjut dan di analisis sebagaimana adanya data dengan di deskripsikan melalui kata-kata. Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, bahwa sebagian peserta didik kelas IV SDN Bantarkalong sudah mampu membuat karya teks puisi dengan dilihat dari hasil tulisannya berdasarkan hasil pengamatan gambar tokoh pahlawan yang digunakan sebagai media. Berdasarkan data pertama dan data kedua yang diperoleh dari hasil tulisan peserta didik, dalam penelitian ini peserta didik masih belum maksimal dalam penguasaan teks puisi. Akan tetapi, dari perbandingan rata-rata dari data pertama ke data kedua cukup meningkat yaitu dari rata-rata 7,0 menjadi 10,8.
{"title":"Keterampilan Menulis Puisi dengan Media Gambar Tokoh Pahlawan di Kelas IV SD","authors":"Rodiatul Mardiah, Dian Indihadi","doi":"10.47709/educendikia.v2i01.1545","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i01.1545","url":null,"abstract":"Sebagian besar peserta didik merasa kurang minat dalam kegiatan menulis, khususnya dalam menulis puisi. Hal ini dikarenakan peserta didik masih belum dapat memunculkan ide atau gagasan yang akan ditulis pada puisi tersebut. Oleh karena itu, permasalahan ini membutuhkan solusi yang dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar menulis puisi. Solusi yang akan dikembangkan oleh peneliti yaitu melalui metode pengamatan media gambar tokoh pahlawan, disini peserta didik dapat mengembangkan keterampilan menulis puisi yang memuat aspek baris, bait dan rima. Tujuan penelitian ini secara umum adalah mendeskripsikan hasil tulisan teks puisi dari pengamatan media gambar tokoh pahlawan yang dibuat oleh peserta didik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan data sampel yang diperoleh akan diteliti lebih lanjut dan di analisis sebagaimana adanya data dengan di deskripsikan melalui kata-kata. Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, bahwa sebagian peserta didik kelas IV SDN Bantarkalong sudah mampu membuat karya teks puisi dengan dilihat dari hasil tulisannya berdasarkan hasil pengamatan gambar tokoh pahlawan yang digunakan sebagai media. Berdasarkan data pertama dan data kedua yang diperoleh dari hasil tulisan peserta didik, dalam penelitian ini peserta didik masih belum maksimal dalam penguasaan teks puisi. Akan tetapi, dari perbandingan rata-rata dari data pertama ke data kedua cukup meningkat yaitu dari rata-rata 7,0 menjadi 10,8.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125026232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}