Pub Date : 2022-09-26DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1757
Rudi Erwandi, Andini Lewinsky, Asep Sukenda Egok
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk bahan ajar bentuk cetak berupa LKS Berbasis Outdoor Learning Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Negeri 9 Lubuklinggau yang valid dan praktis untuk digunakan dalam proses pembelajaran metode penelitian yakni R&D (Research and Development), dengan model pengembangan 4-D. Sampel atau subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 9 Lubuklinggau yang berjumblah 6 orang siswa dan 1 orang guru kelas IV SD Negeri 9 Lubuklinggau. Teknik pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan wawacara, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian LKS berbasis outdoor learning ini menggunakan uji kevalidan dan uji kpraktisan.hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pengembangan LKS berbasis outdoor learning pada pembelajaran tematik ini memiliki 3 tahapan yaitu pendefinisian (define), perancangan (design) dan pengembangan (develop). 2) validitas LKS berbasis outdoor learning pada pembelajaran tematik dikatakan valid dengan skor 0,75 ahli bahasa, 0,82 ahli materi dan 0,88 ahli media. 3) kepraktisan LKS berbasis outdoor learning pada pembelajaran tematik dinyatkan sangat praktisdengan skor 93% uji coba kelompok kecl (small group) dan sangat praktis 85% untuk kepraktisan guru, sehingga dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis outdoor learning memenuhi kriteria valid dan praktis.
{"title":"LKS Berbasis Outdoor Learning Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Negeri 9 Lubuklinggau","authors":"Rudi Erwandi, Andini Lewinsky, Asep Sukenda Egok","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1757","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1757","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk bahan ajar bentuk cetak berupa LKS Berbasis Outdoor Learning Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Negeri 9 Lubuklinggau yang valid dan praktis untuk digunakan dalam proses pembelajaran metode penelitian yakni R&D (Research and Development), dengan model pengembangan 4-D. Sampel atau subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 9 Lubuklinggau yang berjumblah 6 orang siswa dan 1 orang guru kelas IV SD Negeri 9 Lubuklinggau. Teknik pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan wawacara, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian LKS berbasis outdoor learning ini menggunakan uji kevalidan dan uji kpraktisan.hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pengembangan LKS berbasis outdoor learning pada pembelajaran tematik ini memiliki 3 tahapan yaitu pendefinisian (define), perancangan (design) dan pengembangan (develop). 2) validitas LKS berbasis outdoor learning pada pembelajaran tematik dikatakan valid dengan skor 0,75 ahli bahasa, 0,82 ahli materi dan 0,88 ahli media. 3) kepraktisan LKS berbasis outdoor learning pada pembelajaran tematik dinyatkan sangat praktisdengan skor 93% uji coba kelompok kecl (small group) dan sangat praktis 85% untuk kepraktisan guru, sehingga dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis outdoor learning memenuhi kriteria valid dan praktis.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117293432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-26DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1731
Herbin Sirait, Binsar Tison Gultom, B. Simamora
Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Pematangsiantar T.A 2021/2022. Dengan penelitian kuantitatif menggukan metode ex post facto. Populasi seluruh kelas VIII di SMP Negeri 7 Pematang Siantar sebayak 286 siswa dan sampel sebagian siswa sebayak 167 siswa dengan mengunakan tehnik slovin. Variabel independen motivasi belajar dan kompetensi guru menggunakan alat ukur kuesioner dan variabel dependen menggunakan alat ukur prestasi belajar nilai semester genap. Pengolahan data menggunakan uji validitas, uji reabilitas, analisis deskriptif, uji linearitas, uji normalitas, analisis regresi berganda, uji T (parsial), dan uji F (simultan) dengan uji SPSS Statistic 21. Hasil penelitian menunjukan: 1) Bersarkan hasil regresi berganda, pada uji t (persial) diperoleh nilai Thitung > Ttabel yaitu 1,715 < 1,974 untuk motivasi belajar dengan taraf signifikan 5% sehingga dapat diketahui bahwa H0 tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS, dan nilai Thitung > Ttabel yaitu 13,715 > 1,974 untuk kompetensi guru dengan taraf signifikan 5% sehingga dapat diketahui bahwa H0 dapat pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar IPS, nilai Fhitung > Ftabel yaitu 96,054 > 3,05 untuk motivasi belajar dan kompetensi guru dengan taraf signifikan 5% sehingga dapat diketahui bahwa H0 terdapat pengaruh motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar IPS.
{"title":"Pengaruh Motivasi Belajar dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar IPS","authors":"Herbin Sirait, Binsar Tison Gultom, B. Simamora","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1731","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1731","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Pematangsiantar T.A 2021/2022. Dengan penelitian kuantitatif menggukan metode ex post facto. Populasi seluruh kelas VIII di SMP Negeri 7 Pematang Siantar sebayak 286 siswa dan sampel sebagian siswa sebayak 167 siswa dengan mengunakan tehnik slovin. Variabel independen motivasi belajar dan kompetensi guru menggunakan alat ukur kuesioner dan variabel dependen menggunakan alat ukur prestasi belajar nilai semester genap. Pengolahan data menggunakan uji validitas, uji reabilitas, analisis deskriptif, uji linearitas, uji normalitas, analisis regresi berganda, uji T (parsial), dan uji F (simultan) dengan uji SPSS Statistic 21. Hasil penelitian menunjukan: 1) Bersarkan hasil regresi berganda, pada uji t (persial) diperoleh nilai Thitung > Ttabel yaitu 1,715 < 1,974 untuk motivasi belajar dengan taraf signifikan 5% sehingga dapat diketahui bahwa H0 tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS, dan nilai Thitung > Ttabel yaitu 13,715 > 1,974 untuk kompetensi guru dengan taraf signifikan 5% sehingga dapat diketahui bahwa H0 dapat pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar IPS, nilai Fhitung > Ftabel yaitu 96,054 > 3,05 untuk motivasi belajar dan kompetensi guru dengan taraf signifikan 5% sehingga dapat diketahui bahwa H0 terdapat pengaruh motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar IPS.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"10 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129078442","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-14DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1700
Repi Mayasari, Yohana Satinem, Andriana Sofiarini
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat menuntaskan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Sukadana. Metode penelitian yang digunakan pre-experimental, desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design.Populasi dan sampel penelitian berjumlah sebanyak 20 siswa. Teknik analisis data penelitian menggunakan uji normalitas dan uji-Z dengan taraf kepercayaan 5%,. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, yaitu berupa soal essay yang berjumlah 10 soal. Berdasarkan analisis data, diketahui hasil tes kemampuan awal (pre-test) dengan rata-rata 39,55 dan tes kemampuan akhir (post-test) dengan rata-rata 75,5. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata tes kemampuan akhir (post-test) lebih besar daripada tes awal. Setelah dihitung dengan menggunakan uji-Z diperoleh nilai z?i????????????g= 2,57 yang dibandingkan dengan nilai ???????????????????????? dengan dk =N-1 (20-1) adalah 1,64. Maka dapat disimpulkan bahawa hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara signifikan setelah diterapkan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray.
本研究的目标是了解应用二长期二流程型学习模式可以完成学生在Sukadana country IV级IPS课程上的学习结果。实验采用的研究方法。大约有20名学生。采用规范测试和uji- z的研究数据分析技术,其可靠性为5%。采用测试技术收集数据,包括10个问题的论文。根据数据分析,平均39.55的初步能力测试和最终能力测试的平均75.5。这表明最终能力测试的平均分数比最初的测试大。通过使用uji-Z获得z值???????????? ????????g = 2.57相比的 ????????????????????????dk =N-1(20-1)是1.64。因此,可以得出结论,在采用“二人组”模式后,学生的学习成绩有了显著的提高。
{"title":"Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Siswa","authors":"Repi Mayasari, Yohana Satinem, Andriana Sofiarini","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1700","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1700","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat menuntaskan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Sukadana. Metode penelitian yang digunakan pre-experimental, desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design.Populasi dan sampel penelitian berjumlah sebanyak 20 siswa. Teknik analisis data penelitian menggunakan uji normalitas dan uji-Z dengan taraf kepercayaan 5%,. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, yaitu berupa soal essay yang berjumlah 10 soal. Berdasarkan analisis data, diketahui hasil tes kemampuan awal (pre-test) dengan rata-rata 39,55 dan tes kemampuan akhir (post-test) dengan rata-rata 75,5. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata tes kemampuan akhir (post-test) lebih besar daripada tes awal. Setelah dihitung dengan menggunakan uji-Z diperoleh nilai z?i????????????g= 2,57 yang dibandingkan dengan nilai ???????????????????????? dengan dk =N-1 (20-1) adalah 1,64. Maka dapat disimpulkan bahawa hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara signifikan setelah diterapkan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"557 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127678392","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-10DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1714
N. Habibullah
Pengembangan pondok pesantren dilakukan meliputi salah satu aspek yaitu pengelolaan kesehatan lingkungan santri. Menurut Badri, sampai saat ini sebagian Pesantren tumbuh dalam lingkungan yang kumuh, seperti: tempat mandi dan WC yang kotor, lingkungan yang lembab, dan sanitasi yang buruk. Temuan Depkes tahun 2007, perilaku tidak sehat, seperti menggantung pakaian di kamar, tidak membolehkan pakaian santri perempuan dijemur di bawah terik matahari, dan saling bertukar pakai benda pribadi seperti sisir dan handuk. Metode penelitian kualitatif adalah metode penlitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive sampling, teknik pengumpulan dengan trainggulasi (gabungan), analisi data bersifat indukatif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Pimpinan pondok pesantren dalam mengelola kesehatan lingkungan santri di Pondok Pesantren Al-Jauharen Kota Jambi belum akuntabel karena masih lemah dukungan dari semua pihak (wali santri, masyarakat, pemerintah dan santri) dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan lingkungan yang ada.
{"title":"Manajemen Pimpinan Pesantren dalam Mewujudkan Kesehatan Lingkungan Santri di Pondok Pesantren Al-Jauharen Kota Jambi","authors":"N. Habibullah","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1714","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1714","url":null,"abstract":"Pengembangan pondok pesantren dilakukan meliputi salah satu aspek yaitu pengelolaan kesehatan lingkungan santri. Menurut Badri, sampai saat ini sebagian Pesantren tumbuh dalam lingkungan yang kumuh, seperti: tempat mandi dan WC yang kotor, lingkungan yang lembab, dan sanitasi yang buruk. Temuan Depkes tahun 2007, perilaku tidak sehat, seperti menggantung pakaian di kamar, tidak membolehkan pakaian santri perempuan dijemur di bawah terik matahari, dan saling bertukar pakai benda pribadi seperti sisir dan handuk. Metode penelitian kualitatif adalah metode penlitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive sampling, teknik pengumpulan dengan trainggulasi (gabungan), analisi data bersifat indukatif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Pimpinan pondok pesantren dalam mengelola kesehatan lingkungan santri di Pondok Pesantren Al-Jauharen Kota Jambi belum akuntabel karena masih lemah dukungan dari semua pihak (wali santri, masyarakat, pemerintah dan santri) dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan lingkungan yang ada.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116029255","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-08DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1695
Siti Lestari
Praktik klinik di rumah sakit merupakan salah satu metode pembejaran bagi mahasiswa keperawatan untuk mendapatkan pengalaman nyata dengan menganalisis kasus dan mengasah keterampilan. Praktik reflektif dapat digunakan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam menjembatani antara kemampuan berpikir kognitif dengan keterampilan yang harus dikuasai (Shin, 2022). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam pengalaman mahasiswa menerapkan praktik reflektif selama menjalankan pembelajaran praktik klinik keperawatan stase keperawatan anak di rumah sakit. Desain penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan case study. Sebanyak 21 mahasiswa berpartisipasi melaksanakan praktik reflektif selama 4 minggu dengan frekuensi 8 kali menggunakan Model PiKir 5D. Pengumpulan data kuantitatif menggunakan lembar evaluasi diri berisi level refleksi mulai 1 hingga 11 yang mewakili 3 kategori (nonreflector, reflector, dan critical reflector) dan kualitatif menggunakan focus group discussion (FGD). Sebesar 71% responden mengalami peningkatan level berpikir kritis setelah melaksanakan praktik reflektif, sedangkan 29% lainnya berada pada level yang sama antara pre & post reflektif. Hasil FGD memperoleh tema utama peningkatan kemampuan berpikir kritis. Praktik reflektif menggunakan Model PiKir 5D efektif meningkatkan level berpikir dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa keperawatan yang melaksanakan praktik klinik di rumah sakit.
{"title":"Praktik Reflektif Model PiKir 5D Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Keperawatan di Lahan Praktik","authors":"Siti Lestari","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1695","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1695","url":null,"abstract":"Praktik klinik di rumah sakit merupakan salah satu metode pembejaran bagi mahasiswa keperawatan untuk mendapatkan pengalaman nyata dengan menganalisis kasus dan mengasah keterampilan. Praktik reflektif dapat digunakan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam menjembatani antara kemampuan berpikir kognitif dengan keterampilan yang harus dikuasai (Shin, 2022). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam pengalaman mahasiswa menerapkan praktik reflektif selama menjalankan pembelajaran praktik klinik keperawatan stase keperawatan anak di rumah sakit. Desain penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan case study. Sebanyak 21 mahasiswa berpartisipasi melaksanakan praktik reflektif selama 4 minggu dengan frekuensi 8 kali menggunakan Model PiKir 5D. Pengumpulan data kuantitatif menggunakan lembar evaluasi diri berisi level refleksi mulai 1 hingga 11 yang mewakili 3 kategori (nonreflector, reflector, dan critical reflector) dan kualitatif menggunakan focus group discussion (FGD). Sebesar 71% responden mengalami peningkatan level berpikir kritis setelah melaksanakan praktik reflektif, sedangkan 29% lainnya berada pada level yang sama antara pre & post reflektif. Hasil FGD memperoleh tema utama peningkatan kemampuan berpikir kritis. Praktik reflektif menggunakan Model PiKir 5D efektif meningkatkan level berpikir dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa keperawatan yang melaksanakan praktik klinik di rumah sakit. ","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123724472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berdasarkan wawancara dengan penyusun soal PAS Kelas V Tema Semester ganji, diperoleh informasi bahwa soal PAS tersebut, telah diujikan tanpa melalui tahapan analisis butir soal secara logis rasional. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui seberapa besar proporsi persentase jenjang ranah kognitif butir soal pilihan ganda dan mengetahui seberapa besar kesesuaian jenjang ranah kognitif antara tujuan pembelajaran soal PAS kelas V semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021 SDN 29 Sanggau Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal yang dianalisis ditinjau dari aspek jenjang ranah kognitif. Distribusi jenjang ranah kognitif pada soal Tema 1 terdapat 14 (31%) butir soal berkategori mengingat (C1), 11 (24%) butir soal berkategori memahami (C2), 4 (9%) butir soal berkategori mengaplikasikan (C3), 12 (27%) butir soal berkategori menganalisis (C4), 4 (9%) butir soal berkategori mengevaluasi (C5) dan tidak terdapat (0%) butir soal berkategori menciptakan (C6). Soal Tema 2 terdapat 11 (24%) butir soal berkategori mengingat (C1), 13 (29%) butir soal berkategori memahami (C2), 10 (22%) butir soal berkategori mengaplikasikan (C3), 7 (16%) butir soal berkategori menganalisis (C4), 4 (9%) butir soal berkategori mengevaluasi (C5) dan tidak terdapat (0%) butir soal berkategori menciptakan (C6).
{"title":"Kedalaman Butir Soal Pilihan Ganda Penilaian Akhir Semester Ganjil Kelas V SD","authors":"Yunika Afryaningsih, Aprizal Harjanto, Risdiana Andika Fatmawati","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1694","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1694","url":null,"abstract":"Berdasarkan wawancara dengan penyusun soal PAS Kelas V Tema Semester ganji, diperoleh informasi bahwa soal PAS tersebut, telah diujikan tanpa melalui tahapan analisis butir soal secara logis rasional. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui seberapa besar proporsi persentase jenjang ranah kognitif butir soal pilihan ganda dan mengetahui seberapa besar kesesuaian jenjang ranah kognitif antara tujuan pembelajaran soal PAS kelas V semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021 SDN 29 Sanggau Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal yang dianalisis ditinjau dari aspek jenjang ranah kognitif. Distribusi jenjang ranah kognitif pada soal Tema 1 terdapat 14 (31%) butir soal berkategori mengingat (C1), 11 (24%) butir soal berkategori memahami (C2), 4 (9%) butir soal berkategori mengaplikasikan (C3), 12 (27%) butir soal berkategori menganalisis (C4), 4 (9%) butir soal berkategori mengevaluasi (C5) dan tidak terdapat (0%) butir soal berkategori menciptakan (C6). Soal Tema 2 terdapat 11 (24%) butir soal berkategori mengingat (C1), 13 (29%) butir soal berkategori memahami (C2), 10 (22%) butir soal berkategori mengaplikasikan (C3), 7 (16%) butir soal berkategori menganalisis (C4), 4 (9%) butir soal berkategori mengevaluasi (C5) dan tidak terdapat (0%) butir soal berkategori menciptakan (C6).","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123587848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ternyata kecanduan game online bukan hanya kecenderungan remaja di kota, melainkan juga sudah mulai merambah ke kelangan remaja di pedesaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan di dua desa, yakni Desa Harapan Kabupaten Selayar, dan Desa Sanrego Kabupaten Bone. Informan penelitian berjumlah 12 orang yang merupakan pelajar SMP dan SMA, orang tua, guru, dan tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan, di Desa Harapan Kabupaten Selayar dan Desa Sanrego Kabupaten Bone, fenomena kecanduan game online berdampak pada perubahan perilaku sosial remaja. Hal itu terlihat pada semakin kurangnya partisipasi remaja dalam membantu orang tua berkebun, maupun semakin berkurangnya minat belajar siswa. Adapula fenomena baru, dimana remaja desa sudah mulai belajar berbisnis secara online (jual beli chip). Ternyata, kecanduan game online bukan hanya meresahkan para orang tua dan guru di masyarakat perkotaan. Keresahan tersebut juga sudah mulai dirasakan masyarakat di Kawasan pedesaan Sulawesi Selatan. Kecanduan tersebut berwujud lamanya durasi yang digunakan untuk bermain game online, sementara dampaknya terasa dalam proses pembelajaran di sekolah, interaksi dengan orang tua, hingga potensi dampak sosial.
{"title":"Fenomena Kecanduan Game Online di Kalangan Remaja Pedesaan (Studi Kasus Dua Desa di Sulawesi Selatan)","authors":"Hadisaputra Hadisaputra, Andi Asywid Nur, Sulfiana Sulfiana","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1690","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1690","url":null,"abstract":"Ternyata kecanduan game online bukan hanya kecenderungan remaja di kota, melainkan juga sudah mulai merambah ke kelangan remaja di pedesaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan di dua desa, yakni Desa Harapan Kabupaten Selayar, dan Desa Sanrego Kabupaten Bone. Informan penelitian berjumlah 12 orang yang merupakan pelajar SMP dan SMA, orang tua, guru, dan tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan, di Desa Harapan Kabupaten Selayar dan Desa Sanrego Kabupaten Bone, fenomena kecanduan game online berdampak pada perubahan perilaku sosial remaja. Hal itu terlihat pada semakin kurangnya partisipasi remaja dalam membantu orang tua berkebun, maupun semakin berkurangnya minat belajar siswa. Adapula fenomena baru, dimana remaja desa sudah mulai belajar berbisnis secara online (jual beli chip). Ternyata, kecanduan game online bukan hanya meresahkan para orang tua dan guru di masyarakat perkotaan. Keresahan tersebut juga sudah mulai dirasakan masyarakat di Kawasan pedesaan Sulawesi Selatan. Kecanduan tersebut berwujud lamanya durasi yang digunakan untuk bermain game online, sementara dampaknya terasa dalam proses pembelajaran di sekolah, interaksi dengan orang tua, hingga potensi dampak sosial. ","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130116715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-30DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1693
Triya Kusuma Wardani, Ratri Candra Hastari
Pembelajaran matematika seharusnya lebih fokus pada kemampuan berpikir peserta didik dalam memperoleh, mengolah, dan memanfaatkan informasi. Berpikir kritis merupakan salah satu bentuk cara berpikir tingkat tinggi. Studi ini bertujuan mendeskripsikan profil proses berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan matematika dilihat dari kategori karakter/kepribadian partisipan yaitu peserta didik. Subjek pada studi ini yaitu peserta didik SMK Negeri 1 Rejotangan kelas X TKJ 2 dengan tipe kepribadian sanguinis, koleris, melankolis, dan phlegmatis. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode angket, tes, maupun wawancara. Instrumen penelitian terdiri dari pedoman wawancara, soal tes pemecahan masalah, dan juga lembar angket tipe kepribadian. Hasil yang diperoleh yaitu peserta didik yang memiliki tipe kepribadian Sanguinis dan Koleris mampu memenuhi aspek interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi dan pengaturan diri dalam memecahkan masalah. Peserta didik dengan tipe Melankolis serta Phlegmatis memenuhi aspek interpretasi dan analisis dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Guna meningkatkan proses berpikir kritis dari siswa, seorang guru hendaknya lebih memperhatikan kepada siswa yang mempunyai kepribadian melankolis serta phlegmatis dengan memberikan soal-soal pemecahan masalah dan mengarahkan peserta didik memecahkan masalah sesuai dengan tahap-tahapnya.
{"title":"Profil Proses Berpikir Kritis Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian","authors":"Triya Kusuma Wardani, Ratri Candra Hastari","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1693","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1693","url":null,"abstract":"Pembelajaran matematika seharusnya lebih fokus pada kemampuan berpikir peserta didik dalam memperoleh, mengolah, dan memanfaatkan informasi. Berpikir kritis merupakan salah satu bentuk cara berpikir tingkat tinggi. Studi ini bertujuan mendeskripsikan profil proses berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan matematika dilihat dari kategori karakter/kepribadian partisipan yaitu peserta didik. Subjek pada studi ini yaitu peserta didik SMK Negeri 1 Rejotangan kelas X TKJ 2 dengan tipe kepribadian sanguinis, koleris, melankolis, dan phlegmatis. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode angket, tes, maupun wawancara. Instrumen penelitian terdiri dari pedoman wawancara, soal tes pemecahan masalah, dan juga lembar angket tipe kepribadian. Hasil yang diperoleh yaitu peserta didik yang memiliki tipe kepribadian Sanguinis dan Koleris mampu memenuhi aspek interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi dan pengaturan diri dalam memecahkan masalah. Peserta didik dengan tipe Melankolis serta Phlegmatis memenuhi aspek interpretasi dan analisis dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Guna meningkatkan proses berpikir kritis dari siswa, seorang guru hendaknya lebih memperhatikan kepada siswa yang mempunyai kepribadian melankolis serta phlegmatis dengan memberikan soal-soal pemecahan masalah dan mengarahkan peserta didik memecahkan masalah sesuai dengan tahap-tahapnya.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133543956","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-30DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1685
Chairunnissa Chairunnissa, Hakim Prasasti Lubis
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pengunaan metode snowball throwing dalam meningkatkan hasil belajar pada materi Penulisan Teks Eksplanasi siswa kelas XI-TLM SMK Kesehatan Haji Sumatera Utara. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian dilakukan dalam dua siklus dengan dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pertemuan. Pertemuan dari setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75 pada pembelajaran Bahasa di mana dari jumlah 13 siswa terdapat 8 siswa atau 63,38% yang hasil belajar sudah baik, sedangkan 5 siswa atau 34,62% hasil belajar belum baik sehingga masih memerlukan tindakan pada siklus II. Pada siklus II hasil belajar siswa telah menunjukkan peningkatan dimana dari jumlah 13 siswa terdapat 10 siswa atau 88,46% yang sudah tuntas, sedangkan 3 siswa yang belum tuntas atau 11,54% sehingga target tindakan pada siklus II sudah baik. Dapat disimpulkan bahwa metode snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa di Kelas XI TLM SMK Kesehatan Haji Sumatera Utara.
{"title":"Pengaruh Penggunaan Snowball Throwing dalam Menulis Teks Eksplanasi","authors":"Chairunnissa Chairunnissa, Hakim Prasasti Lubis","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1685","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1685","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pengunaan metode snowball throwing dalam meningkatkan hasil belajar pada materi Penulisan Teks Eksplanasi siswa kelas XI-TLM SMK Kesehatan Haji Sumatera Utara. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian dilakukan dalam dua siklus dengan dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pertemuan. Pertemuan dari setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75 pada pembelajaran Bahasa di mana dari jumlah 13 siswa terdapat 8 siswa atau 63,38% yang hasil belajar sudah baik, sedangkan 5 siswa atau 34,62% hasil belajar belum baik sehingga masih memerlukan tindakan pada siklus II. Pada siklus II hasil belajar siswa telah menunjukkan peningkatan dimana dari jumlah 13 siswa terdapat 10 siswa atau 88,46% yang sudah tuntas, sedangkan 3 siswa yang belum tuntas atau 11,54% sehingga target tindakan pada siklus II sudah baik. Dapat disimpulkan bahwa metode snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa di Kelas XI TLM SMK Kesehatan Haji Sumatera Utara.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124843665","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-25DOI: 10.47709/educendikia.v2i02.1681
Mohamad Miftah
Pendidikan yang benar dan diharapkan sebagaimana Pancasila dan UUD 1945 adalah memiliki landasan kebijakan. Landasan kkebijakan pendidikan merupakan sebuah pedoman kebijakan yang dirancang oleh pemerintah dalam rangka mengatasi permasalahan untuk mencapai tujuan pendidikan semua warga negara. Namun demikian, tidak semua yang berkepentingan dapat memahami hakekat dan peran penting kebijakan pendidikan. Artikel ditulis dengan tujuan memberikan pemahaman tentang hakekat dan peran penting kebijakan pendidikan sekaligus menjadi perhatian para pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan pendidikan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode kepustakaan (library research). Tahapan penelitian pustaka, yaitu; mengetahui dan mencari tahu jenis pustaka yang dibutuhkan, membaca jenis pustaka yang sudah ditentukan, melakukan pengkajian, dan menyajikan hasil studi kepustakaan. Hasil penelitian adalah hakekat perumusan kebijakan pendidikan harus melihat sumberdaya manusia, dana, fasilitas dan manfaat kebijakan. Peran kebijakan pendidikan, antara lain; ketertiban layanan pendidikan, menjamin hak asasi setiap warga, efektif, keterlibatan aktor kebijakan, tertib administrasi.
{"title":"Hakekat dan Peran Penting Kebijakan Pendidikan untuk Kualitas Lulusan","authors":"Mohamad Miftah","doi":"10.47709/educendikia.v2i02.1681","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v2i02.1681","url":null,"abstract":"Pendidikan yang benar dan diharapkan sebagaimana Pancasila dan UUD 1945 adalah memiliki landasan kebijakan. Landasan kkebijakan pendidikan merupakan sebuah pedoman kebijakan yang dirancang oleh pemerintah dalam rangka mengatasi permasalahan untuk mencapai tujuan pendidikan semua warga negara. Namun demikian, tidak semua yang berkepentingan dapat memahami hakekat dan peran penting kebijakan pendidikan. Artikel ditulis dengan tujuan memberikan pemahaman tentang hakekat dan peran penting kebijakan pendidikan sekaligus menjadi perhatian para pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan pendidikan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode kepustakaan (library research). Tahapan penelitian pustaka, yaitu; mengetahui dan mencari tahu jenis pustaka yang dibutuhkan, membaca jenis pustaka yang sudah ditentukan, melakukan pengkajian, dan menyajikan hasil studi kepustakaan. Hasil penelitian adalah hakekat perumusan kebijakan pendidikan harus melihat sumberdaya manusia, dana, fasilitas dan manfaat kebijakan. Peran kebijakan pendidikan, antara lain; ketertiban layanan pendidikan, menjamin hak asasi setiap warga, efektif, keterlibatan aktor kebijakan, tertib administrasi.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131426000","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}