Pub Date : 2023-06-13DOI: 10.47709/educendikia.v3i01.2408
Ahmad Zamzamiy Mushoffa Zain, Yuni Mariani Manik
Artikel ini membahas tentang gagasan dan pemikiran tentang pendidikan akhlak dari sudut pandang Imam al-Ghazali, yang tertuang dalam Kitab Ayuhal Walad, berisi pesan-pesan dari risalah Imam al-Ghazali kepada murid-muridnya. Secara garis besar mencakup dua aspek. Pertama, akhlak dalam beribadah. Kedua, moralitas dalam belajar mengajar. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kitab Ayyuhal Walad. Imam al-Ghazali memasukkan kedekatan emosional sebagai guru kepada siswa, seperti orang tua dan anak, sehingga siswa tidak merasa tidak nyaman dan nyaman menjaga norma. sopan santun kepada guru (Aderibigbe, 2018) Buku Ayyuhal Walad tidak hanya menjadi referensi bagi siswa yang berakhlak mulia, tetapi juga menjadi referensi keteladanan bagi pendidik umum dan umat Islam dalam pendidikan moral dan pendidikan spiritual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Imam Al-Ghazali mendasarkan pemikirannya tentang pendidikan pada aspek moral, yang melibatkan pembinaan budi pekerti dan penanaman sifat-sifat keutamaan pada anak didik. Pendekatan ini melibatkan metode pendidikan langsung dan tidak langsung, seperti mengaplikasikan kebiasaan yang baik dalam aktivitas keagamaan. (Rahman, 2019) Pendidikan akhlak telah diterapkan di setiap jenjang pendidikan di sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di dalam pendidikan madrasah, pendidikan akhlak memiliki mata pelajaran yang disebut Aqidah Akhlak.sedangkan lembaga pendidikan non-madrasah atau umum, materi pendidikan akhlak tercakup dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Mentari, 2022).
{"title":"Literatur Pendidikan Akhlak dalam Prespektif Kitab Ayyuhal Walad Karya Imam Al-Ghazali","authors":"Ahmad Zamzamiy Mushoffa Zain, Yuni Mariani Manik","doi":"10.47709/educendikia.v3i01.2408","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i01.2408","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang gagasan dan pemikiran tentang pendidikan akhlak dari sudut pandang Imam al-Ghazali, yang tertuang dalam Kitab Ayuhal Walad, berisi pesan-pesan dari risalah Imam al-Ghazali kepada murid-muridnya. Secara garis besar mencakup dua aspek. Pertama, akhlak dalam beribadah. Kedua, moralitas dalam belajar mengajar. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kitab Ayyuhal Walad. Imam al-Ghazali memasukkan kedekatan emosional sebagai guru kepada siswa, seperti orang tua dan anak, sehingga siswa tidak merasa tidak nyaman dan nyaman menjaga norma. sopan santun kepada guru (Aderibigbe, 2018) Buku Ayyuhal Walad tidak hanya menjadi referensi bagi siswa yang berakhlak mulia, tetapi juga menjadi referensi keteladanan bagi pendidik umum dan umat Islam dalam pendidikan moral dan pendidikan spiritual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Imam Al-Ghazali mendasarkan pemikirannya tentang pendidikan pada aspek moral, yang melibatkan pembinaan budi pekerti dan penanaman sifat-sifat keutamaan pada anak didik. Pendekatan ini melibatkan metode pendidikan langsung dan tidak langsung, seperti mengaplikasikan kebiasaan yang baik dalam aktivitas keagamaan. (Rahman, 2019) Pendidikan akhlak telah diterapkan di setiap jenjang pendidikan di sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di dalam pendidikan madrasah, pendidikan akhlak memiliki mata pelajaran yang disebut Aqidah Akhlak.sedangkan lembaga pendidikan non-madrasah atau umum, materi pendidikan akhlak tercakup dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Mentari, 2022).","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115060414","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-13DOI: 10.47709/educendikia.v3i01.2412
Ranta Regi Agwianto, Yuni Mariani Manik
Penelitian ini berlangsung untuk meneliti atau memperoleh pemahaman-pemahaman yang mendalam mengenai suatu metode-metode pembelajaran membaca dan menulis permulaan bahasa Indonesia di kelas bawah kategori Sekolah Dasar Negeri Doko 02 Kec.Doko Kabupaten Blitar. Berjalannya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi berupa catatan lapangan, dan studi dokumen. Data yang telah terkumpulkan lalu dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Ada dua temuan dalam penelitian ini. Pertama adalah temuan tentang metode dalam pembelajaran membaca permulaan yaitu: 1) metode bunyi; 2) metode abjad; 3) metode suku kata; dan 4) metode kata lembaga; kedua adalah temuan tentang metode dalam pembelajaran menulis permulaan yaitu: 1) metode struktural analitik sintetik (SAS), 2) metode kupas rangkai suku kata (KRSK), dan 3) metode abjad. Metode dalam pembelajaran membaca permulaan yaitu: 1) metode bunyi; 2) metode abjad; 3) metode suku kata; dan 4) metode kata lembaga; kedua adalah temuan tentang metode dalam pembelajaran menulis permulaan yaitu: 1) metode struktural analitik sintetik (SAS), 2) metode kupas rangkai suku kata (KRSK), dan 3) metode abjad. Membuat pesera didik atau mrid lembaga yang di ajar agar dapat tercapai pemahaman –pemahaman tentangmengenai metode –metode yang digunakan dalam suatu pembelajaran Dengan adanya metode yang ada maka oleh sebab itu banyak orang di luar sana berlomba-lomba dan mengasah kil manakah metode yang harus digunakan dan cocokanh media tersebut kita gunakan di pesrta didik kita atau murid yang dibimbing.
{"title":"Sistem Pembelajaran Menulis dan Membaca bagi Pemula di Kelas Rendah Kategori Sekolah Dasar","authors":"Ranta Regi Agwianto, Yuni Mariani Manik","doi":"10.47709/educendikia.v3i01.2412","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i01.2412","url":null,"abstract":"Penelitian ini berlangsung untuk meneliti atau memperoleh pemahaman-pemahaman yang mendalam mengenai suatu metode-metode pembelajaran membaca dan menulis permulaan bahasa Indonesia di kelas bawah kategori Sekolah Dasar Negeri Doko 02 Kec.Doko Kabupaten Blitar. Berjalannya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi berupa catatan lapangan, dan studi dokumen. Data yang telah terkumpulkan lalu dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Ada dua temuan dalam penelitian ini. Pertama adalah temuan tentang metode dalam pembelajaran membaca permulaan yaitu: 1) metode bunyi; 2) metode abjad; 3) metode suku kata; dan 4) metode kata lembaga; kedua adalah temuan tentang metode dalam pembelajaran menulis permulaan yaitu: 1) metode struktural analitik sintetik (SAS), 2) metode kupas rangkai suku kata (KRSK), dan 3) metode abjad. Metode dalam pembelajaran membaca permulaan yaitu: 1) metode bunyi; 2) metode abjad; 3) metode suku kata; dan 4) metode kata lembaga; kedua adalah temuan tentang metode dalam pembelajaran menulis permulaan yaitu: 1) metode struktural analitik sintetik (SAS), 2) metode kupas rangkai suku kata (KRSK), dan 3) metode abjad. Membuat pesera didik atau mrid lembaga yang di ajar agar dapat tercapai pemahaman –pemahaman tentangmengenai metode –metode yang digunakan dalam suatu pembelajaran Dengan adanya metode yang ada maka oleh sebab itu banyak orang di luar sana berlomba-lomba dan mengasah kil manakah metode yang harus digunakan dan cocokanh media tersebut kita gunakan di pesrta didik kita atau murid yang dibimbing.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114715450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-10DOI: 10.47709/educendikia.v3i01.2387
Pujiastuti Asri, Yuni Mariani Manik
Dalam pengelolaan pembelajaran, guru memegang peran yang sangat penting. Guru merupakan pelaksana proses belajar-mengajar sehingga keberhasilan pengajarannya sangat menentukan keberhasilan pendidikan pada umumnya. Hasil kajian teoretik menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran (learning management) dalam tugas-tugas fungsional guru akan terlaksana secara efektif dan efisien apabila guru mampu melakukan perannya sebagai manajer of instruction dalam menciptakan situasi belajar melalui pemanfaatan fasilitas belajar-mengajar. Dengan menggunakan media pembelajaran yang interaktif, siswa tidak akan merasa bosan ketika mempelajari matematika, sehingga diharapkan siswa akan tertarik serta menumbuhkan motivasi belajar matematika lebih lanjut. Selain itu ada beberapa media pembelajaran daring yang bisa digunakan guru-guru sebagai media penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Guru adalah contoh faktor ekstrinsik yang dapat menimbulkan motivasi belajar siswa. Di sini lah diperlukan kreativitas dari guru untuk membuat siswanya lebih termotivasi dalam belajar. Kreativitas guru dapat disalurkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan kreativitas dalam memanfaatkan media pembelajaran yang baik. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa.
{"title":"Guru sebagai Media Sekaligus Penggerak Pembelajaran","authors":"Pujiastuti Asri, Yuni Mariani Manik","doi":"10.47709/educendikia.v3i01.2387","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i01.2387","url":null,"abstract":"Dalam pengelolaan pembelajaran, guru memegang peran yang sangat penting. Guru merupakan pelaksana proses belajar-mengajar sehingga keberhasilan pengajarannya sangat menentukan keberhasilan pendidikan pada umumnya. Hasil kajian teoretik menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran (learning management) dalam tugas-tugas fungsional guru akan terlaksana secara efektif dan efisien apabila guru mampu melakukan perannya sebagai manajer of instruction dalam menciptakan situasi belajar melalui pemanfaatan fasilitas belajar-mengajar. Dengan menggunakan media pembelajaran yang interaktif, siswa tidak akan merasa bosan ketika mempelajari matematika, sehingga diharapkan siswa akan tertarik serta menumbuhkan motivasi belajar matematika lebih lanjut. Selain itu ada beberapa media pembelajaran daring yang bisa digunakan guru-guru sebagai media penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Guru adalah contoh faktor ekstrinsik yang dapat menimbulkan motivasi belajar siswa. Di sini lah diperlukan kreativitas dari guru untuk membuat siswanya lebih termotivasi dalam belajar. Kreativitas guru dapat disalurkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan kreativitas dalam memanfaatkan media pembelajaran yang baik. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125317397","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.47709/educendikia.v3i01.2399
Nadia Anggraeni, Yuni Mariani Manik
Kehadiran teknologi informasi memiliki dampak terhadap perubahan seluruh aspek kehidupan, khususnya dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik pada suatu lingkungan belajar. Dalam proses interaksi yang dilaksanakan Pendidik dengan peserta didik era digital saat ini memiliki perbedaan dengan sebelumnya. Di mana proses pembelajaran (interaksi) berlangsung menjadi interaksi pembelajaran digital. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan fokus untuk menganalisis strategi pembelajaran pendidikan dasar pada era digital (Amada & Hakim, 2022) Metode penelitian merupakan prosedur dan teknik penelitian. Antara satu penelitian dengan yang lain, prosedur dan tekniknya akan berbeda. Kalau tidak berbeda, berarti penelitian itu hanya mengulang penelitian yang sudah ada sebelumnya. Tapi bukan berarti harus berbeda semuanya. Untuk penelitian sosial misalnya, populasi penelitian mungkin saja sama, tapi Teknik samplingnya berbeda, teknik pengumpulan datanya berbeda, analisis datanya berbeda, dan lain-lain (Prasrihamni et al., 2022). Pembelajaran dengan media digital dapat membuat anak tertarik, lebih cepat memahami materi, fleksibel dapat digunakan dalam situasi apapun, serta memiliki banyak fitur. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode belajar sambil bermain. Guru juga dapat membuat video pembelajaran sendiri mulai dari kegiatan pembuka, inti hingga penutup (Amada & Hakim, 2022)
信息技术的出现会影响生活各个方面的变化,尤其是学习过程。学习是教育工作者与学习者在学习环境中的互动。教育工作者与数字时代学习者之间的互动过程与以往有所不同。在这种情况下,学习过程(互动)变成了数字学习互动。该研究是一种定性研究,其案例研究方法侧重点于分析数字时代的基本教育学习策略(Amada & judge, 2022)研究方法是研究程序和技术。在一项研究和另一项研究之间,程序和技术将是不同的。如果没有什么不同的话,那就意味着它只是在重复以前的研究。但这并不意味着一切都必须有所不同。例如,在社会研究中,研究人群可能是相似的,但是抽样技术是不同的,数据收集技术是不同的,数据分析是不同的,等等(Prasrihamni et al., 2022)。数字媒体学习可以让孩子感兴趣,更快地理解材料,灵活地使用在任何情况下,以及有许多特点。在学习过程中,教师一边玩一边使用学习方法。教师也可以制作自己的学习视频,从开始活动到核心活动到结束(Amada & judge, 2022)
{"title":"Pembelajaran Anak di Era Digital","authors":"Nadia Anggraeni, Yuni Mariani Manik","doi":"10.47709/educendikia.v3i01.2399","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i01.2399","url":null,"abstract":"Kehadiran teknologi informasi memiliki dampak terhadap perubahan seluruh aspek kehidupan, khususnya dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik pada suatu lingkungan belajar. Dalam proses interaksi yang dilaksanakan Pendidik dengan peserta didik era digital saat ini memiliki perbedaan dengan sebelumnya. Di mana proses pembelajaran (interaksi) berlangsung menjadi interaksi pembelajaran digital. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan fokus untuk menganalisis strategi pembelajaran pendidikan dasar pada era digital (Amada & Hakim, 2022) Metode penelitian merupakan prosedur dan teknik penelitian. Antara satu penelitian dengan yang lain, prosedur dan tekniknya akan berbeda. Kalau tidak berbeda, berarti penelitian itu hanya mengulang penelitian yang sudah ada sebelumnya. Tapi bukan berarti harus berbeda semuanya. Untuk penelitian sosial misalnya, populasi penelitian mungkin saja sama, tapi Teknik samplingnya berbeda, teknik pengumpulan datanya berbeda, analisis datanya berbeda, dan lain-lain (Prasrihamni et al., 2022). Pembelajaran dengan media digital dapat membuat anak tertarik, lebih cepat memahami materi, fleksibel dapat digunakan dalam situasi apapun, serta memiliki banyak fitur. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode belajar sambil bermain. Guru juga dapat membuat video pembelajaran sendiri mulai dari kegiatan pembuka, inti hingga penutup (Amada & Hakim, 2022)","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123164806","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.47709/educendikia.v3i01.2382
Aldina Heriawati, Yuni Mariani Manik
Penulisan ini ditujukan untuk mengethui bagaimana dan sejauh mana peranan pendidikan dalam menumbuh kembangkan rasa toleransi antar individu di kalangan sekolah dasar, karena pada usia rentan sekolah dasar masih sering terjadi pembulian karena ketidak pahaman mengenai toleransi. Masalah difokuskan pada kurang nya toleransi pada anak usia dini karena kurang nya pemahaman mengenai toleransi itu sendiri. Data data dikumpulkan melalui media cetak dan dianalisis secara kualitatif. Kajian ini menyimpulkan bahwa peran pendidikan dalam hal ini sangatlah kuat, untuk membangun rasa toleransi antar sesama, mewujudkan peserta didik yang tidak pernah ada pertentangan diantara mereka dan tidak pernah membeda bedakan antara agama yang satu dengan yang lain. Penelitian yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research andDevelopment (R&D). (Sukmadinata, 2011) Research and Development (R&D) adalah suatu prosedur untuk mengembangkan sebuah produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada sebelumnya sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Instrumen sikap toleransi dapat disusun dengan menggunakan 3 tahapan yaitu: 1) studi pendahuluan, 2) menyusun instrumen dan 3) pengujian produk. Kegiatan pembelajaran dasar penelitian ini dengan menggunakan pendekatan pembelajaran imersif meliputi beberapa langkah. Tahap pertama adalah konseptualisasi, pembentukan konsep dapat dilakukan dengan menjelaskan konsep materi yang dipelajari. Siswa SDN Maliran 03 sudah memiliki sikap toleransi yang baik pada saat proses pembelajaran. Hanya saja masih ada dua atau tiga siswa yang suka memilih-milih teman dalam berkelompok. Tetapi, sikap siswa kelas V sudah tergolong atau masuk dalam karakter orang yang mempunyai sikap toleransi, jadi sikap toleransi siswa kelas V SDN Maliran 03 saat proses pembelajaran baik.
这篇文章的目的是了解教育是如何以及在多大程度上促进了小学内个体之间的容忍,因为在小学脆弱的年龄,由于宽容的误解,经常遭到欺凌。这个问题的重点是他对幼儿的宽容程度较低,因为他对宽容本身的理解较低。通过打印媒体收集数据并进行定性分析。这项研究的结论是,教育在这方面所起的作用是如此强大,以至于建立起邻居之间的宽容,导致学习者之间从未有过分歧,也从未区分过不同的宗教。这项研究的基础是研究与发展(R&D)。(Sukmadinata, 2011)研究与开发(R&D)是一个程序开发新产品或完善现有产品以前,以便问责。仪器编纂宽容态度可以用三个阶段:1)初步研究,2)制定产品测试仪器和3)。本研究采用imersif learning方法的基本学习活动包括几个步骤。第一阶段是概念化,形成概念可以通过解释概念研究的材料。马里兰03学院的学生在学习过程中已经很宽容了。只是还有两三个学生群体中喜欢挑剔的朋友。但是,态度V年级学生已经属于或者进入人的角色,有宽容的态度,所以宽容态度V SDN Maliran 03年级学生学习过程的时候好。
{"title":"Pendidikan dalam Membina Sikap Toleransi Antar Siswa","authors":"Aldina Heriawati, Yuni Mariani Manik","doi":"10.47709/educendikia.v3i01.2382","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i01.2382","url":null,"abstract":"Penulisan ini ditujukan untuk mengethui bagaimana dan sejauh mana peranan pendidikan dalam menumbuh kembangkan rasa toleransi antar individu di kalangan sekolah dasar, karena pada usia rentan sekolah dasar masih sering terjadi pembulian karena ketidak pahaman mengenai toleransi. Masalah difokuskan pada kurang nya toleransi pada anak usia dini karena kurang nya pemahaman mengenai toleransi itu sendiri. Data data dikumpulkan melalui media cetak dan dianalisis secara kualitatif. Kajian ini menyimpulkan bahwa peran pendidikan dalam hal ini sangatlah kuat, untuk membangun rasa toleransi antar sesama, mewujudkan peserta didik yang tidak pernah ada pertentangan diantara mereka dan tidak pernah membeda bedakan antara agama yang satu dengan yang lain. Penelitian yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research andDevelopment (R&D). (Sukmadinata, 2011) Research and Development (R&D) adalah suatu prosedur untuk mengembangkan sebuah produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada sebelumnya sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Instrumen sikap toleransi dapat disusun dengan menggunakan 3 tahapan yaitu: 1) studi pendahuluan, 2) menyusun instrumen dan 3) pengujian produk. Kegiatan pembelajaran dasar penelitian ini dengan menggunakan pendekatan pembelajaran imersif meliputi beberapa langkah. Tahap pertama adalah konseptualisasi, pembentukan konsep dapat dilakukan dengan menjelaskan konsep materi yang dipelajari. Siswa SDN Maliran 03 sudah memiliki sikap toleransi yang baik pada saat proses pembelajaran. Hanya saja masih ada dua atau tiga siswa yang suka memilih-milih teman dalam berkelompok. Tetapi, sikap siswa kelas V sudah tergolong atau masuk dalam karakter orang yang mempunyai sikap toleransi, jadi sikap toleransi siswa kelas V SDN Maliran 03 saat proses pembelajaran baik.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133298481","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-07DOI: 10.47709/educendikia.v3i01.2383
Via Khusna Mudli’ah, Yuni Mariani Manik
Keberagaman masalah belajar pada anak usia sekolah dasar menjadi suatu tantangan bagi seorang guru selaku pemegang kendali pembelajaran siswa. Dengan berbagai faktor yang ada, maka perlu langkah-langkah, upaya atau solusi yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian kepustakaan, yaitu dengan mencari berbagai sumber di jurnal nasional dan artikel-artikel yang berhubungan dengan penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa permasalahan pendidikan tingkat sekolah dasar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal pada siswa serta faktor eksternal berasal dari lingkungan. Untuk memecahkan masalah belajar pada anak usia sekolah dasar, diperlukan kontruksi pembelajaran dengan metode, model dan media yang sesuai untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan.
{"title":"Analisis Permasalahan Belajar pada Anak Usia Sekolah Dasar","authors":"Via Khusna Mudli’ah, Yuni Mariani Manik","doi":"10.47709/educendikia.v3i01.2383","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i01.2383","url":null,"abstract":"Keberagaman masalah belajar pada anak usia sekolah dasar menjadi suatu tantangan bagi seorang guru selaku pemegang kendali pembelajaran siswa. Dengan berbagai faktor yang ada, maka perlu langkah-langkah, upaya atau solusi yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian kepustakaan, yaitu dengan mencari berbagai sumber di jurnal nasional dan artikel-artikel yang berhubungan dengan penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa permasalahan pendidikan tingkat sekolah dasar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal pada siswa serta faktor eksternal berasal dari lingkungan. Untuk memecahkan masalah belajar pada anak usia sekolah dasar, diperlukan kontruksi pembelajaran dengan metode, model dan media yang sesuai untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"170 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117284427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-07DOI: 10.47709/educendikia.v3i01.2388
Bayu Kusumo Dwi Laksono, Yuni Mariani Manik
Moralitas dan toleransi semakin memudar di tengah pergaulan saat ini yang semakin bebas dan leluasa. Karenanya, pendidikan moral dan akhlak mendesak untuk terus digalakkan, terutama pada anak usia dini. Tujuan dilaksanakan pendidikan, salah satunya, memang guna mencetak anak didik yang bermoral dan berakhlak baik. Namun, pendidikan moral dan akhlak tidaklah cukup hanya sekadar teori, tetapi membutuhkan model atau teladan yang dapat memberikan contoh. Keberadaan teladan yang baik sangat penting dalam proses pendidikan moral dan akhlakul karimah untuk anak usia dini, sebab anak usia dini memiliki kecenderungan meniru sikap dan perilaku orang lain dari pada mendengarkan, terutama orang-orang disekitarnya, seperti orang tua, guru, dan teman sejawat. (Hasanah, 2015). Sumber-sumber dalam penelitian ini diperoleh dari data yang sebenarnya dengan menekankan pada pengutipan artikel serta jurnal terakreditasi yang dipublikasikan. Studi literatur dalam penelitian ini dilakukan penulis melalui proses membaca, menyimpulkan, dan mengembangkan data yang diperoleh sebagai bahan penelitian yang dilakukan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat tentang perubahan perilaku dan perbuatan kehidupan pelajar di sekolah maupun di lingkungan masyarakat terjadi begitu signifikan. Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan aturan-aturan, nilai-nilai dan normanorma sosial yang berlaku dalam lingkup masyarakat atau lingkungan sekolah atau dengan kata lain penyimpangan. Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan peran Pendidikan moral pelajar adalah perlunya perencanaan yang terstruktur dari pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah.(Gunawan & Najicha, 2022)
{"title":"Pendidikan Karakter Moral dan Toleransi Siswa","authors":"Bayu Kusumo Dwi Laksono, Yuni Mariani Manik","doi":"10.47709/educendikia.v3i01.2388","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i01.2388","url":null,"abstract":"Moralitas dan toleransi semakin memudar di tengah pergaulan saat ini yang semakin bebas dan leluasa. Karenanya, pendidikan moral dan akhlak mendesak untuk terus digalakkan, terutama pada anak usia dini. Tujuan dilaksanakan pendidikan, salah satunya, memang guna mencetak anak didik yang bermoral dan berakhlak baik. Namun, pendidikan moral dan akhlak tidaklah cukup hanya sekadar teori, tetapi membutuhkan model atau teladan yang dapat memberikan contoh. Keberadaan teladan yang baik sangat penting dalam proses pendidikan moral dan akhlakul karimah untuk anak usia dini, sebab anak usia dini memiliki kecenderungan meniru sikap dan perilaku orang lain dari pada mendengarkan, terutama orang-orang disekitarnya, seperti orang tua, guru, dan teman sejawat. (Hasanah, 2015). Sumber-sumber dalam penelitian ini diperoleh dari data yang sebenarnya dengan menekankan pada pengutipan artikel serta jurnal terakreditasi yang dipublikasikan. Studi literatur dalam penelitian ini dilakukan penulis melalui proses membaca, menyimpulkan, dan mengembangkan data yang diperoleh sebagai bahan penelitian yang dilakukan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat tentang perubahan perilaku dan perbuatan kehidupan pelajar di sekolah maupun di lingkungan masyarakat terjadi begitu signifikan. Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan aturan-aturan, nilai-nilai dan normanorma sosial yang berlaku dalam lingkup masyarakat atau lingkungan sekolah atau dengan kata lain penyimpangan. Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan peran Pendidikan moral pelajar adalah perlunya perencanaan yang terstruktur dari pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah.(Gunawan & Najicha, 2022)","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122205473","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-06DOI: 10.47709/educendikia.v3i01.2381
Rizki Zuqnia Putri, Yuni Mariani Manik
Permasalahan narkoba di Indonesia masih merupakan sesuatu yang bersifat urgent dan kompleks. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir permasalahan ini menjadi marak. Terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau pecandu narkoba secara signifikan, seiring meningkatnya pengungkapan kasus tindak kejahatan narkoba yang semakin beragam polanya dan semakin masif pula jaringan sindikatnya. Jenis metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Proses penelitian meliputi berbagai tahap yaitu mengumpulkan data-data yang kemudian dianalisis berdasarkan landasan konseptual, sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Indonesia saat ini narkoba telah menyebar ke berbagai lapisan masyarakat khususnya kalangan remaja. Indonesia sudah dalam situasi darurat narkoba, dan tentunya hal ini harus menjadi perhatian seluruh pihak dan seluruh masyarakat. Kasus penyalahgunaan Narkoba pada kalangan remaja saat ini menunjukan peningkatan, hal ini disebabkan karena remaja cenderung ingin menyerap nilai-nilai baru, selalu ingin tahu dan selalu ingin mencoba hal baru, termasuk terhadap sesuatu hal yang mengandung bahaya atau resiko yakni mencoba konsumsi Narkoba.
{"title":"Pentingnya Pendidikan Narkoba di Kalangan Remaja","authors":"Rizki Zuqnia Putri, Yuni Mariani Manik","doi":"10.47709/educendikia.v3i01.2381","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i01.2381","url":null,"abstract":"Permasalahan narkoba di Indonesia masih merupakan sesuatu yang bersifat urgent dan kompleks. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir permasalahan ini menjadi marak. Terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau pecandu narkoba secara signifikan, seiring meningkatnya pengungkapan kasus tindak kejahatan narkoba yang semakin beragam polanya dan semakin masif pula jaringan sindikatnya. Jenis metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Proses penelitian meliputi berbagai tahap yaitu mengumpulkan data-data yang kemudian dianalisis berdasarkan landasan konseptual, sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Indonesia saat ini narkoba telah menyebar ke berbagai lapisan masyarakat khususnya kalangan remaja. Indonesia sudah dalam situasi darurat narkoba, dan tentunya hal ini harus menjadi perhatian seluruh pihak dan seluruh masyarakat. Kasus penyalahgunaan Narkoba pada kalangan remaja saat ini menunjukan peningkatan, hal ini disebabkan karena remaja cenderung ingin menyerap nilai-nilai baru, selalu ingin tahu dan selalu ingin mencoba hal baru, termasuk terhadap sesuatu hal yang mengandung bahaya atau resiko yakni mencoba konsumsi Narkoba.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126303616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-05DOI: 10.47709/educendikia.v3i01.2378
Nurul Febrita Nuswantari, Yuni Mariani Manik
Dengan membaca buku akan membuka cakrawala pengetahuan dan menambah wawasan. Begitu juga pada siswa yang duduk di bangku sekolah, minat baca yang tinggi akan memberikan pengaruh positif seperti menambah ilmu pengetahuan, menambah kosakata, menambah kemampuan menulis, serta melatih focus dan konsentrasi belajar. Namun pada kenyataannya, permasalahan yang masih ditemukan sampai saat ini adalah rendahnya minat membaca pada siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan pojok baca dalam meningkatkan minat baca siswa khususnya di sekolah dasar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif untuk meneliti kondisi objek secara alamiah, teknik pengumpulan data dalam prosedur pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan pengumpulan dokumen terkait efektivitas pojok baca. Tahap-tahap dalam persiapan, pelaksanaan, analisa data, sampai dengan penulisan laporan dilaksanakan di SDIT AL HIKMAH Bence. Hasil dari penelitian ini menyatakan, bahwa nampak bahwa pojok baca memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan budaya gemar membaca pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pojok baca sangat berpengaruh dalam upaya meingkatka budaya gemar membaca pada siswa SD. Penyusunan pojok baca yang unik dan menarik akan makin merangsang minat baca siswa, karena lingkungan yang mendukungpun akan membuat siswa betah untuk membaca.
{"title":"Membudayakan Gemar Membaca Melalui Pojok Baca Sekolah","authors":"Nurul Febrita Nuswantari, Yuni Mariani Manik","doi":"10.47709/educendikia.v3i01.2378","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i01.2378","url":null,"abstract":"Dengan membaca buku akan membuka cakrawala pengetahuan dan menambah wawasan. Begitu juga pada siswa yang duduk di bangku sekolah, minat baca yang tinggi akan memberikan pengaruh positif seperti menambah ilmu pengetahuan, menambah kosakata, menambah kemampuan menulis, serta melatih focus dan konsentrasi belajar. Namun pada kenyataannya, permasalahan yang masih ditemukan sampai saat ini adalah rendahnya minat membaca pada siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan pojok baca dalam meningkatkan minat baca siswa khususnya di sekolah dasar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif untuk meneliti kondisi objek secara alamiah, teknik pengumpulan data dalam prosedur pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan pengumpulan dokumen terkait efektivitas pojok baca. Tahap-tahap dalam persiapan, pelaksanaan, analisa data, sampai dengan penulisan laporan dilaksanakan di SDIT AL HIKMAH Bence. Hasil dari penelitian ini menyatakan, bahwa nampak bahwa pojok baca memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan budaya gemar membaca pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pojok baca sangat berpengaruh dalam upaya meingkatka budaya gemar membaca pada siswa SD. Penyusunan pojok baca yang unik dan menarik akan makin merangsang minat baca siswa, karena lingkungan yang mendukungpun akan membuat siswa betah untuk membaca.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134223031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-31DOI: 10.47709/educendikia.v3i01.2362
Maris Azizatu Nurun Najah, Yuni Mariani Manik
Pendidikan karakter merupakan system Pendidikan yang bertujuan menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik. Pendidikan karakter erat hubungannya dengan Pendidikan moral, sehingga dalam lingkungan sekolah sangat dibutuhkan. Melalui program madin yang diluncurkan madrasah diharapkan dapat membentuk karakter peserta didik lebih baik. Penelitian ini termasuk jenis penelitian empiris dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. dan teori yang digunakan adalah teori fenomenologi untuk menggambarkan implementasi kegiatan madin dalam pembentukan karakter peserta didik. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini, mengetahui Implementasi Kegiatan Madin dalam Pembentukan Karakter peserta didik, yaitu setelah peserta didik mengikuti kegiatan madin yang di adakan oleh pihak sekolah, banyak karakter peserta didik yang mulai terbentuk, seperti dari yang semula karkaternya mudah emosi seteah mengikuti kegiatan emosinya mulai bisa di kontrol, lebih sopan dalam bertutur kata dan lebih menjaga sholat dengan mengerjakannya di awal waktu. Ini menunjukkan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi peserta didik, dan sangat membantu orang tua dalam memebentuk sebuah karakter anak yang berbeda beda. Dengan adanya program Madin, peserta didik lebih terbentuk karakternya terutama karakter religius (sholat tepat waktu), sopan, dan taat terhadap orang tua.
{"title":"Implementasi Kegiatan Madin dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik","authors":"Maris Azizatu Nurun Najah, Yuni Mariani Manik","doi":"10.47709/educendikia.v3i01.2362","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i01.2362","url":null,"abstract":"Pendidikan karakter merupakan system Pendidikan yang bertujuan menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik. Pendidikan karakter erat hubungannya dengan Pendidikan moral, sehingga dalam lingkungan sekolah sangat dibutuhkan. Melalui program madin yang diluncurkan madrasah diharapkan dapat membentuk karakter peserta didik lebih baik. Penelitian ini termasuk jenis penelitian empiris dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. dan teori yang digunakan adalah teori fenomenologi untuk menggambarkan implementasi kegiatan madin dalam pembentukan karakter peserta didik. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini, mengetahui Implementasi Kegiatan Madin dalam Pembentukan Karakter peserta didik, yaitu setelah peserta didik mengikuti kegiatan madin yang di adakan oleh pihak sekolah, banyak karakter peserta didik yang mulai terbentuk, seperti dari yang semula karkaternya mudah emosi seteah mengikuti kegiatan emosinya mulai bisa di kontrol, lebih sopan dalam bertutur kata dan lebih menjaga sholat dengan mengerjakannya di awal waktu. Ini menunjukkan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi peserta didik, dan sangat membantu orang tua dalam memebentuk sebuah karakter anak yang berbeda beda. Dengan adanya program Madin, peserta didik lebih terbentuk karakternya terutama karakter religius (sholat tepat waktu), sopan, dan taat terhadap orang tua.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"245 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116054759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}