Pub Date : 2024-06-05DOI: 10.47709/educendikia.v4i01.3954
Mohamad Miftah, Syamsurijal Syamsurijal
Pembelajaran merupakan aktivitas yang melibatkan banyak unsur dan saling berinteraksi. Pembelajaran selalu muncul berbagai persoalan baru dan penting untuk dicarikan solusinya, agar pembelajaran lebih baik dan berhasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek penelitian adalah para mahasiswa untuk mata kuliah Pengantar Pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan terhitung mulai bulan Agustus - Oktober 2023 pada mahasiswa semester 2 Program Studi Bahasa Jerman UNM Makassar Tahun Ajaran 2023 untuk mata kuliah Pengantar Pendidikan pada Program Praktisi Mengajar oleh Kemendikbud. Analisa data dilakukan dengan reduksi, kategorisasi dan intepretasi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode pembelajaran mempunyai peran penting bagi peningkatan minat dan motivasi belajar siswa. Penerapan pembelajaran dengan pendekatan dan metode yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, serta menyenangkan mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Peningkatan minat dan motivasi belajar siswa diperlukan beberapa pertimbangan penting yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh pendidik dan lembaga. Indikator yang diterapkan dalam pembelajaran dimaksud adalah pengembangan sistem gagasan dan ide, pengembangan sistem sosial dalam aktivitas belajar dan penciptaan sistem lingkungan pendidikan yang sinergis antar unsur lembaga pendidikan.
{"title":"Pengembangan Indikator Pembelajaran Aktif, Inovatif, Komunikatif, Efektif, dan Menyenangkan untuk Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar Siswa","authors":"Mohamad Miftah, Syamsurijal Syamsurijal","doi":"10.47709/educendikia.v4i01.3954","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v4i01.3954","url":null,"abstract":"Pembelajaran merupakan aktivitas yang melibatkan banyak unsur dan saling berinteraksi. Pembelajaran selalu muncul berbagai persoalan baru dan penting untuk dicarikan solusinya, agar pembelajaran lebih baik dan berhasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek penelitian adalah para mahasiswa untuk mata kuliah Pengantar Pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan terhitung mulai bulan Agustus - Oktober 2023 pada mahasiswa semester 2 Program Studi Bahasa Jerman UNM Makassar Tahun Ajaran 2023 untuk mata kuliah Pengantar Pendidikan pada Program Praktisi Mengajar oleh Kemendikbud. Analisa data dilakukan dengan reduksi, kategorisasi dan intepretasi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode pembelajaran mempunyai peran penting bagi peningkatan minat dan motivasi belajar siswa. Penerapan pembelajaran dengan pendekatan dan metode yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, serta menyenangkan mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Peningkatan minat dan motivasi belajar siswa diperlukan beberapa pertimbangan penting yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh pendidik dan lembaga. Indikator yang diterapkan dalam pembelajaran dimaksud adalah pengembangan sistem gagasan dan ide, pengembangan sistem sosial dalam aktivitas belajar dan penciptaan sistem lingkungan pendidikan yang sinergis antar unsur lembaga pendidikan.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"44 25","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141384644","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-05DOI: 10.47709/educendikia.v4i01.3897
Delfi Riana Ginting, B. Simamora
Saat ini banyak siswa yang terlalu konsumtif karena tidak dapat mengelola keuangan dengan baik. Dengan memiliki pengetahuan keuangan yang baik merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dari ketidaktahuan siswa dalam mengelola keuangan. Perencanaan perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya masalah keuangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini 100 siswa yang terdiri dari kelas XI AKL 1, XI AKL 2, XI AKL 3. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik sampling jenuh dimana keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian (100 siswa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji parsial (uji t) variabel literasi keuangan sebesar 0,722 < dari ttabel dengan df= n-k (100-2=98) sebesar 1,660 atau signifikasi 0,472 > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dapat diartikan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif. Nilai uji thitung pada variabel X2 Gaya Hidup sebesar 7,905 > dari ttabel dengan df= n-k (100-2=98) sebesar 1,660 atau signifikasi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa gaya hidup berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif. Secara simultan nilai Fhitung dari tabel adalah 34,274 dengan Ftabel (100-2-1=97) sebesar 3,09 dimana Fhitung > Ftabel dan signifikansi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak, artinya literasi keuangan dan gaya hidup secara simultan berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh oleh penelii dengan menggunakan SPSS 21 dapat diketahui bahwa uji koefisien determinasi (R2) dimana R square yang dihasilkan adalah sebesar 0, 414 yang berarti bahwa koefisien determinasi yaitu sebesar 41,4% yaitu Literasi Keuangan (X1) dan Gaya Hidup (X2), sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain sebesar 58,6%.
{"title":"Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya Hidup terhadap Perilaku Konsumtif pada Siswa Kelas XI Akuntansi dan Keuangan Lembaga SMK Negeri 1 Pematangsiantar","authors":"Delfi Riana Ginting, B. Simamora","doi":"10.47709/educendikia.v4i01.3897","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v4i01.3897","url":null,"abstract":"Saat ini banyak siswa yang terlalu konsumtif karena tidak dapat mengelola keuangan dengan baik. Dengan memiliki pengetahuan keuangan yang baik merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dari ketidaktahuan siswa dalam mengelola keuangan. Perencanaan perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya masalah keuangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini 100 siswa yang terdiri dari kelas XI AKL 1, XI AKL 2, XI AKL 3. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik sampling jenuh dimana keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian (100 siswa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji parsial (uji t) variabel literasi keuangan sebesar 0,722 < dari ttabel dengan df= n-k (100-2=98) sebesar 1,660 atau signifikasi 0,472 > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dapat diartikan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif. Nilai uji thitung pada variabel X2 Gaya Hidup sebesar 7,905 > dari ttabel dengan df= n-k (100-2=98) sebesar 1,660 atau signifikasi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa gaya hidup berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif. Secara simultan nilai Fhitung dari tabel adalah 34,274 dengan Ftabel (100-2-1=97) sebesar 3,09 dimana Fhitung > Ftabel dan signifikansi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak, artinya literasi keuangan dan gaya hidup secara simultan berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh oleh penelii dengan menggunakan SPSS 21 dapat diketahui bahwa uji koefisien determinasi (R2) dimana R square yang dihasilkan adalah sebesar 0, 414 yang berarti bahwa koefisien determinasi yaitu sebesar 41,4% yaitu Literasi Keuangan (X1) dan Gaya Hidup (X2), sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain sebesar 58,6%.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"48 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141385287","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam proses pembelajaran terjadi proses pemindahan informasi dari sumber pesan ke penerima pesan, dan prosesnya seringkali terhambat dikarenakan kurangnya pemanfaatan media saat pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media Powerpoint interaktif sebagai media pembelajaran, mengetahui pengaruh penggunaan media Powerpoint interaktif dan mengetahui respon siswa terhadap penerapan media Powerpoint interaktif pada materi sistem ekskresi manusia. Model pengembangan yang digunakan yaitu model ADDIE. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan memakai instrumen berupa tes dan angket dan dianalisis dengan uji statistik parametrik. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Hasil uji kelayakan media dari validator ahli materi 94%, ahli media 85% dan ahli bahasa 93% dengan kategori sangat layak. (2) Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan media Powerpoint interaktif dari 41,8% menjadi 79,8%. Dapat dilihat pada uji t nilai Sig.(2-tailed) 0,000<0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. (3) Hasil respon siswa diperoleh persentase keseluruhan sebesar 86,88% dan respon siswa baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media Powerpoint interaktif terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi manusia.
{"title":"Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Pematangsiantar","authors":"Sondang Meinita Sidauruk, Mastiur Verawaty Silalahi, Sunggul Pasaribu","doi":"10.47709/educendikia.v4i01.3768","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v4i01.3768","url":null,"abstract":"Dalam proses pembelajaran terjadi proses pemindahan informasi dari sumber pesan ke penerima pesan, dan prosesnya seringkali terhambat dikarenakan kurangnya pemanfaatan media saat pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media Powerpoint interaktif sebagai media pembelajaran, mengetahui pengaruh penggunaan media Powerpoint interaktif dan mengetahui respon siswa terhadap penerapan media Powerpoint interaktif pada materi sistem ekskresi manusia. Model pengembangan yang digunakan yaitu model ADDIE. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan memakai instrumen berupa tes dan angket dan dianalisis dengan uji statistik parametrik. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Hasil uji kelayakan media dari validator ahli materi 94%, ahli media 85% dan ahli bahasa 93% dengan kategori sangat layak. (2) Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan media Powerpoint interaktif dari 41,8% menjadi 79,8%. Dapat dilihat pada uji t nilai Sig.(2-tailed) 0,000<0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. (3) Hasil respon siswa diperoleh persentase keseluruhan sebesar 86,88% dan respon siswa baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media Powerpoint interaktif terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi manusia.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"29 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140729184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-04-01DOI: 10.47709/educendikia.v4i01.3561
Sehan Rifky Arfanaldy
Pengelolaan tenaga administrasi di madrasah menjadi aspek kunci dalam menentukan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pelayanan pendidikan. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, termasuk madrasah. Peneliti di lapangan telah menemukan adanya ketidaksesuaian jumlah tenaga administrasi sekolah dengan peraturan yang berlaku. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif dengan analisis data yang digunakan dengan motode deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan administrasi yang dilakukan oleh tenaga administrasi di MTs Al Hidayah terdapat 6 bagian, dengan jumlah tenaga administrasi sekolah 6 orang. Adapun keenam urusan tersebut yang pertama adalah urusan administrasi sarana dan prasarana, kedua urusan administrasi umum, ketiga urusan administrasi kesiswaan, keempat urusan administrasi kepegawaian, kelima urusan administrasi kearsipan dan yang keenam urusan administrasi layanan khusus terutama pada bagian operator emis, hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah. Jadi dapat diambil kesimpulan yakni ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan tenaga admnistrasi sekolah antara lain: penempatan posisi yang tepat, pembinaan dan pengembangan kompetensi, pengawasan, dan evaluasi kinerja.
{"title":"Analisis Kebutuhan Pengelolaan Tenaga Administrasi Madrasah","authors":"Sehan Rifky Arfanaldy","doi":"10.47709/educendikia.v4i01.3561","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v4i01.3561","url":null,"abstract":"Pengelolaan tenaga administrasi di madrasah menjadi aspek kunci dalam menentukan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pelayanan pendidikan. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, termasuk madrasah. Peneliti di lapangan telah menemukan adanya ketidaksesuaian jumlah tenaga administrasi sekolah dengan peraturan yang berlaku. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif dengan analisis data yang digunakan dengan motode deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan administrasi yang dilakukan oleh tenaga administrasi di MTs Al Hidayah terdapat 6 bagian, dengan jumlah tenaga administrasi sekolah 6 orang. Adapun keenam urusan tersebut yang pertama adalah urusan administrasi sarana dan prasarana, kedua urusan administrasi umum, ketiga urusan administrasi kesiswaan, keempat urusan administrasi kepegawaian, kelima urusan administrasi kearsipan dan yang keenam urusan administrasi layanan khusus terutama pada bagian operator emis, hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah. Jadi dapat diambil kesimpulan yakni ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan tenaga admnistrasi sekolah antara lain: penempatan posisi yang tepat, pembinaan dan pengembangan kompetensi, pengawasan, dan evaluasi kinerja.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"30 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140790144","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-30DOI: 10.47709/educendikia.v3i03.3506
D. Hutauruk, Roserica Nababan, Elsida Aritonang, Sri Wahyuni Tarigan, Sri Rahma Friani
Penyakit ascariasis (kecacingan) menjadi salah satu penyakit paling umum dan paling banyak diderita masyaraat beriklim tropis ataupun sub-tropis dan penyakit ini dapat menyerang semua usia. Kasus penyakit ini banyak ditemukan pada anak usia prasekolah dan usia sekolah dasar dan tidak menutup kemungkinan juga dapat terjadi pada orang dewasa hingga lansia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif metode pengumpulan data eksperimen semu untuk memperoleh gambaran Ascaris lumbricoides pada pasien usia 0-75 tahun dengan dugaan Ascariasis yang terinfeksi Ascaris lumbricoides di rumah sakit Efarina Pematangsiantar. Untuk mendeteksi keberadaan Ascaris lumbricoides pada tinja usia balita sampai lansia digunakan untuk memeriksa telur cacing Ascaris lumbricoides adalah metode KATO-KATZ. Dari hasil 65 sampel feses pemeriksaan keberadaan telur cacing Ascaris lumbricoides dilaboratorium dengan dugaan ascariasis ditemukan 32 sampel (49,23%) ditemukan positif keberadaan telur cacing Ascaris lumbricoides dan 33 sampel (50,77%) negatif tidak ditemukan keberadaan telur cacing Ascaris lumbricoides. Pada pasien laki-laki sebanyak 36 responden (55,38%) dimana 17 responden positif ditemukan telur cacing (53,12%) dan 19 responden negatif (57,58%). Pada pasien perempuan sebanyak 29 responden (44,62%) dimana 15 responden positif ditemukan telur cacing (46,88%) dan 14 responden negatif (42,42%). Dari 65 pasien uisa 0-75 tahun dengan dugaan Ascariasis terdapat 32 pasien positif ditemukan keberadaan telur cacing Ascaris lumbricoides dan 33 pasien negatif ditemukan keberadaan telur cacing Ascaris lumbricoides. Berdasarkan jenis kelamin, pada pasien usia 0-75 tahun dengan dugaan Ascariasis terinfeksi Ascaris lumbricoides yaitu lebih banyak dialami oleh laki-laki yaitu 36 orang (55,38%).
{"title":"Gambaran Telur Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides) pada Usia 0-75 Tahun dengan Dugaan Ascariasis","authors":"D. Hutauruk, Roserica Nababan, Elsida Aritonang, Sri Wahyuni Tarigan, Sri Rahma Friani","doi":"10.47709/educendikia.v3i03.3506","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i03.3506","url":null,"abstract":"Penyakit ascariasis (kecacingan) menjadi salah satu penyakit paling umum dan paling banyak diderita masyaraat beriklim tropis ataupun sub-tropis dan penyakit ini dapat menyerang semua usia. Kasus penyakit ini banyak ditemukan pada anak usia prasekolah dan usia sekolah dasar dan tidak menutup kemungkinan juga dapat terjadi pada orang dewasa hingga lansia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif metode pengumpulan data eksperimen semu untuk memperoleh gambaran Ascaris lumbricoides pada pasien usia 0-75 tahun dengan dugaan Ascariasis yang terinfeksi Ascaris lumbricoides di rumah sakit Efarina Pematangsiantar. Untuk mendeteksi keberadaan Ascaris lumbricoides pada tinja usia balita sampai lansia digunakan untuk memeriksa telur cacing Ascaris lumbricoides adalah metode KATO-KATZ. Dari hasil 65 sampel feses pemeriksaan keberadaan telur cacing Ascaris lumbricoides dilaboratorium dengan dugaan ascariasis ditemukan 32 sampel (49,23%) ditemukan positif keberadaan telur cacing Ascaris lumbricoides dan 33 sampel (50,77%) negatif tidak ditemukan keberadaan telur cacing Ascaris lumbricoides. Pada pasien laki-laki sebanyak 36 responden (55,38%) dimana 17 responden positif ditemukan telur cacing (53,12%) dan 19 responden negatif (57,58%). Pada pasien perempuan sebanyak 29 responden (44,62%) dimana 15 responden positif ditemukan telur cacing (46,88%) dan 14 responden negatif (42,42%). Dari 65 pasien uisa 0-75 tahun dengan dugaan Ascariasis terdapat 32 pasien positif ditemukan keberadaan telur cacing Ascaris lumbricoides dan 33 pasien negatif ditemukan keberadaan telur cacing Ascaris lumbricoides. Berdasarkan jenis kelamin, pada pasien usia 0-75 tahun dengan dugaan Ascariasis terinfeksi Ascaris lumbricoides yaitu lebih banyak dialami oleh laki-laki yaitu 36 orang (55,38%).","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"135 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140484866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Era modern merupakan masa yang banyak perkembangannya. Baik itu perkembangan kebudayaan, perkembangan pendidikan, maupun teknologi. Saat ini diyakini banyak orang yang lebih nyaman menggunakan teknologi. Perkembangan tersebut tentunya membawa kemudahan dan tentunya memberikan dampak positif bagi masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa era globalisasi ini telah mengubah kehidupan masyarakat secara keseluruhan, baik berdampak pada seluruh aspek kehidupan, seperti adat istiadat, budaya, hingga sistem sosial politik. Modernisasi membawa perubahan nilai, teknologi, dan cara berpikir yang dapat berdampak pada cara kita memberikan pendidikan moral kepada remaja. Dalam konteks ini, Kurikulum Merdeka dirancang lebih kontekstual dan integratif agar dapat menilai bagaimana nilai-nilai moral diperkenalkan dan diajarkan kepada remaja di dunia modern yang selalu berubah. Dengan menggunakan metode pengumpulan data menghasilkan beberapa kasus yang diterima yang dialami oleh remaja masa kini. Hal ini agar kita dapat mengkaji bagaimana modernisasi mempengaruhi metode pendidikan, penanaman nilai-nilai, dan implementasi kurikulum pendidikan moral sebagai jawaban terhadap tantangan zaman yang terus berkembang. Itu semua tidak lain karena kurangnya pantauan dan didikan orang tua terhadap anaknya serta mereka dengan mudah terkena dampak negatif modernisasi yang memicu mereka melakukan hal tanpa adanya pemikiran dan akibat yang terjadi atas perbuatannya. Dan pada akhirnya modernisasi memiliki pengaruh tersendiri bagi remaja baik pengaruh positif maupun negatif. Oleh karena itu, menurut Dimas Pria Andika (2012) seorang pendidik maupun orang tua sebaiknya lebih memberikan pembelajaran etika dalam bertekhnologi informasi dan komunikasi agar tidak menghilangkan moral itu sendiri.
{"title":"Pengaruh Moderenisasi terhadap Perkembangan Pendidikan Moralitas Remaja","authors":"Fiki Izzatul Afkarina, Ni’matur Rohmah, Winda Ariyanti, Yuni Mariani Manik","doi":"10.47709/educendikia.v3i03.3456","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i03.3456","url":null,"abstract":"Era modern merupakan masa yang banyak perkembangannya. Baik itu perkembangan kebudayaan, perkembangan pendidikan, maupun teknologi. Saat ini diyakini banyak orang yang lebih nyaman menggunakan teknologi. Perkembangan tersebut tentunya membawa kemudahan dan tentunya memberikan dampak positif bagi masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa era globalisasi ini telah mengubah kehidupan masyarakat secara keseluruhan, baik berdampak pada seluruh aspek kehidupan, seperti adat istiadat, budaya, hingga sistem sosial politik. Modernisasi membawa perubahan nilai, teknologi, dan cara berpikir yang dapat berdampak pada cara kita memberikan pendidikan moral kepada remaja. Dalam konteks ini, Kurikulum Merdeka dirancang lebih kontekstual dan integratif agar dapat menilai bagaimana nilai-nilai moral diperkenalkan dan diajarkan kepada remaja di dunia modern yang selalu berubah. Dengan menggunakan metode pengumpulan data menghasilkan beberapa kasus yang diterima yang dialami oleh remaja masa kini. Hal ini agar kita dapat mengkaji bagaimana modernisasi mempengaruhi metode pendidikan, penanaman nilai-nilai, dan implementasi kurikulum pendidikan moral sebagai jawaban terhadap tantangan zaman yang terus berkembang. Itu semua tidak lain karena kurangnya pantauan dan didikan orang tua terhadap anaknya serta mereka dengan mudah terkena dampak negatif modernisasi yang memicu mereka melakukan hal tanpa adanya pemikiran dan akibat yang terjadi atas perbuatannya. Dan pada akhirnya modernisasi memiliki pengaruh tersendiri bagi remaja baik pengaruh positif maupun negatif. Oleh karena itu, menurut Dimas Pria Andika (2012) seorang pendidik maupun orang tua sebaiknya lebih memberikan pembelajaran etika dalam bertekhnologi informasi dan komunikasi agar tidak menghilangkan moral itu sendiri.\u0000 ","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"123 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139615038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-17DOI: 10.47709/educendikia.v3i03.3439
Nurul Karisma, Aida Rofiah, S. Afifah, Yuni Mariani Manik
Kasus bullying pada remaja meningkat signifikan di Indonesia, Remajanya mengakhiri hidup menjadi penyebab kematian ketiga terbesar di Indonesia. Kekerasan terhadap anak dapat menjadi faktor yang memicu anak mengakhiri hidupnya Tren bunuh diri juga terjadi disepanjang tahun 2023, Indonesia dikejutkan dengan banyaknya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa berdampak pada kesehatan mental dan tren bunuh diri. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak bullying terhadap kesehatan mental remaja, mengidentifikasi peran masyarakat dalam pencegahan bullying, dan memberikan rekomendasi melibatkan peran masyarakat melindungi kesehatan mental remaja serta mencegah peningkatan tren bunuh diri. Dampak bullying mencakup gangguan mental dan fisik. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan signifikan kasus bullying pada remaja di Indonesia. Data menunjukkan peningkatan kasus dari 119 kasus (2020) menjadi 241 kasus (2023) serta di tingkatan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 50 % sampai 13,5 % tingkat SMA dan SMK. Metode penelitian menggunakan studi kepustakaan dengan mengkaji jurnal, dokumen, dan media online terkait topik permasalahan bullying yang menyebabkan masalah kesehatan mental bahkan tren bunuh diri untuk dikaji lebih lanjut. Diperlukan peran masyarakat untuk pencegahan melalui edukasi dan dukungan kesehatan mental remaja. Keterlibatan masyarakat secara aktif dan kolaboratif adalah kunci menciptakan perubahan positif terkait isu bullying dan kesehatan mental remaja yang merupakan tanggung jawab bersama.
{"title":"Kesehatan Mental Remaja dan Tren Bunuh Diri: Peran Masyarakat Mengatasi Kasus Bullying di Indonesia","authors":"Nurul Karisma, Aida Rofiah, S. Afifah, Yuni Mariani Manik","doi":"10.47709/educendikia.v3i03.3439","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i03.3439","url":null,"abstract":"Kasus bullying pada remaja meningkat signifikan di Indonesia, Remajanya mengakhiri hidup menjadi penyebab kematian ketiga terbesar di Indonesia. Kekerasan terhadap anak dapat menjadi faktor yang memicu anak mengakhiri hidupnya Tren bunuh diri juga terjadi disepanjang tahun 2023, Indonesia dikejutkan dengan banyaknya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa berdampak pada kesehatan mental dan tren bunuh diri. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak bullying terhadap kesehatan mental remaja, mengidentifikasi peran masyarakat dalam pencegahan bullying, dan memberikan rekomendasi melibatkan peran masyarakat melindungi kesehatan mental remaja serta mencegah peningkatan tren bunuh diri. Dampak bullying mencakup gangguan mental dan fisik. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan signifikan kasus bullying pada remaja di Indonesia. Data menunjukkan peningkatan kasus dari 119 kasus (2020) menjadi 241 kasus (2023) serta di tingkatan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 50 % sampai 13,5 % tingkat SMA dan SMK. Metode penelitian menggunakan studi kepustakaan dengan mengkaji jurnal, dokumen, dan media online terkait topik permasalahan bullying yang menyebabkan masalah kesehatan mental bahkan tren bunuh diri untuk dikaji lebih lanjut. Diperlukan peran masyarakat untuk pencegahan melalui edukasi dan dukungan kesehatan mental remaja. Keterlibatan masyarakat secara aktif dan kolaboratif adalah kunci menciptakan perubahan positif terkait isu bullying dan kesehatan mental remaja yang merupakan tanggung jawab bersama.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":" 1204","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139617034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-14DOI: 10.47709/educendikia.v3i03.3429
M. Mubin, Sherif Juniar Aryanto
Hakikatnya, pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah ditujukan untuk menumbuhkan kepedulian pesera didik, guru, tata usaha, dan kepala sekolah terhadap keberadaan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa ini. Dalam artikel ini membahas tujuan dan fungsi dari pembelajaran bahasa Indonesia yang diperoleh dari berbagai sumber yang didapat dari internet, buku, ataupun jurnal. Dengan mengetahui tujuan dan fungsi dari pembelajaran bahasa Indonesia guru maupun peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan sekolah dasar. Artikel ini juga membahas beberapa strategi yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa pada empat keterampilan berbahasa. Strategistrategi yang dikemukakan dalam tulisan ini merupakan strategi yang digali dari berbagai sumber literatur. Salah satu aspek yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran ialah penggunaan strategi pembelajaran. Oleh sebab itu, guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan strategi-strategi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Terdapat beberapa strategi yang dapat dipilih dan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar pesrta didik pada empat keterampilan berbahasa. Guru disarankan untuk menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang memberikan beragam pengalaman belajar bagi peserta didik. Bervariasinya strategi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berbahasa peserta didik.
{"title":"Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar","authors":"M. Mubin, Sherif Juniar Aryanto","doi":"10.47709/educendikia.v3i03.3429","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i03.3429","url":null,"abstract":"Hakikatnya, pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah ditujukan untuk menumbuhkan kepedulian pesera didik, guru, tata usaha, dan kepala sekolah terhadap keberadaan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa ini. Dalam artikel ini membahas tujuan dan fungsi dari pembelajaran bahasa Indonesia yang diperoleh dari berbagai sumber yang didapat dari internet, buku, ataupun jurnal. Dengan mengetahui tujuan dan fungsi dari pembelajaran bahasa Indonesia guru maupun peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan sekolah dasar. Artikel ini juga membahas beberapa strategi yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa pada empat keterampilan berbahasa. Strategistrategi yang dikemukakan dalam tulisan ini merupakan strategi yang digali dari berbagai sumber literatur. Salah satu aspek yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran ialah penggunaan strategi pembelajaran. Oleh sebab itu, guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan strategi-strategi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Terdapat beberapa strategi yang dapat dipilih dan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar pesrta didik pada empat keterampilan berbahasa. Guru disarankan untuk menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang memberikan beragam pengalaman belajar bagi peserta didik. Bervariasinya strategi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berbahasa peserta didik.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"67 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139530758","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-06DOI: 10.47709/educendikia.v3i03.3398
Syamsurijal Syamsurijal
Strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas; tidak mudah putus asa, rajin, kreatif dan inovatif, kemampuan manajemen waktu, kerja sama tim, fleksibel, dan mampu bernegosiasi dan kemampuan komunikasi efektif. Namun, masih banyak dijumpai lulusan kurang sesuai dengan permintaan dunia industri dan dunia usaha, yang mengakibatkan banyak lulusan tidak terserap pekerjaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Data dan bahan yang dimaksud dapat diperoleh dari kepustakaan seperti buku, jurnal, dokumen, majalah, ensiklopedia, dan sumber lainnya. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data penulisan artikel ini adalah library reseach, yaitu suatu riset kepustakaan atau penelitian murni. Upaya pendidikan dalam mengantisipasi masa depan; peningkatan pendidikan usia dini untuk meningkatkan kesiapan mereka dalam mengikuti pendidikan. peningkatan perluasan & pemerataan pendidikan dasar berkualitas. SDM unggul adalah masyarakat yang memiliki ciri globalisasi, kemajuan Ipteks dan kesempatan menerima arus informasi yang padat dan cepat. Titik temu pendidikan dan pembangunan adalah pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia sedangkan pembangunan merupakan usaha keluar dari diri. Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan. Kebutuhan pendidikan masa depan: menghasilkan SDM memiliki 3 ciri utama: menguasai Ipteks, memiliki kreativitas, dan solidaritas sosial.
{"title":"Titik Temu Pendidikan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Berdaya Saing","authors":"Syamsurijal Syamsurijal","doi":"10.47709/educendikia.v3i03.3398","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i03.3398","url":null,"abstract":"Strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas; tidak mudah putus asa, rajin, kreatif dan inovatif, kemampuan manajemen waktu, kerja sama tim, fleksibel, dan mampu bernegosiasi dan kemampuan komunikasi efektif. Namun, masih banyak dijumpai lulusan kurang sesuai dengan permintaan dunia industri dan dunia usaha, yang mengakibatkan banyak lulusan tidak terserap pekerjaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Data dan bahan yang dimaksud dapat diperoleh dari kepustakaan seperti buku, jurnal, dokumen, majalah, ensiklopedia, dan sumber lainnya. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data penulisan artikel ini adalah library reseach, yaitu suatu riset kepustakaan atau penelitian murni. Upaya pendidikan dalam mengantisipasi masa depan; peningkatan pendidikan usia dini untuk meningkatkan kesiapan mereka dalam mengikuti pendidikan. peningkatan perluasan & pemerataan pendidikan dasar berkualitas. SDM unggul adalah masyarakat yang memiliki ciri globalisasi, kemajuan Ipteks dan kesempatan menerima arus informasi yang padat dan cepat. Titik temu pendidikan dan pembangunan adalah pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia sedangkan pembangunan merupakan usaha keluar dari diri. Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan. Kebutuhan pendidikan masa depan: menghasilkan SDM memiliki 3 ciri utama: menguasai Ipteks, memiliki kreativitas, dan solidaritas sosial.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139629796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-06DOI: 10.47709/educendikia.v3i03.3397
Mulia Suryani
Pendidikan itu tidak dapat dipisahkan dengan hakikat manusia, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang dapat dididik dan harus mendapatkan pendidikan. Fungsi pendidikan adalah mempersiapkan anggota masyarakat untuk bisa mandiri dan mampu mencari nafkah sendiri, dan memberikan sumber inovasi sosial dalam masyarakat. Namun, pemahaman dan konsep pendidikan belum banyak dimengerti dan diterapkan dalam kehidupan manusia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Data dan bahan yang dimaksud dapat diperoleh dari kepustakaan seperti buku, jurnal, dokumen, majalah, ensiklopedia, dan sumber lainnya. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data penulisan artikel ini adalah library reseach, yaitu suatu riset kepustakaan atau penelitian murni. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Tugas mendidik hanya mungkin dilakukan dengan benar dan tepat tujuan, jika pendidik memiliki gambaran yang jelas tentang siapa manusia itu sebenarnya. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari sistem sosial, karena ia merupakan produk yang lahir dan tumbuh dalam masyarakat pembangunnya. Pendidikan merupakan gambaran kemajuan dari suatu masyarakat. Pendidikan membantu individu membuat keputusan yang baik dan meningkatkan peluang mereka untuk berhasil dalam hidup. Faktor-faktor pendidikan adalah tujuan, alat, pendidik, peserta didik, dan lingkungan.
{"title":"Hakekat Pendidikan dalam Kehidupan Manusia","authors":"Mulia Suryani","doi":"10.47709/educendikia.v3i03.3397","DOIUrl":"https://doi.org/10.47709/educendikia.v3i03.3397","url":null,"abstract":"Pendidikan itu tidak dapat dipisahkan dengan hakikat manusia, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang dapat dididik dan harus mendapatkan pendidikan. Fungsi pendidikan adalah mempersiapkan anggota masyarakat untuk bisa mandiri dan mampu mencari nafkah sendiri, dan memberikan sumber inovasi sosial dalam masyarakat. Namun, pemahaman dan konsep pendidikan belum banyak dimengerti dan diterapkan dalam kehidupan manusia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Data dan bahan yang dimaksud dapat diperoleh dari kepustakaan seperti buku, jurnal, dokumen, majalah, ensiklopedia, dan sumber lainnya. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data penulisan artikel ini adalah library reseach, yaitu suatu riset kepustakaan atau penelitian murni. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Tugas mendidik hanya mungkin dilakukan dengan benar dan tepat tujuan, jika pendidik memiliki gambaran yang jelas tentang siapa manusia itu sebenarnya. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari sistem sosial, karena ia merupakan produk yang lahir dan tumbuh dalam masyarakat pembangunnya. Pendidikan merupakan gambaran kemajuan dari suatu masyarakat. Pendidikan membantu individu membuat keputusan yang baik dan meningkatkan peluang mereka untuk berhasil dalam hidup. Faktor-faktor pendidikan adalah tujuan, alat, pendidik, peserta didik, dan lingkungan.","PeriodicalId":435811,"journal":{"name":"Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan","volume":"34 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139535932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}