Pub Date : 2023-04-08DOI: 10.51878/learning.v3i1.2065
Imam Muhsin
Mathematics lessons are often considered difficult and boring by most students in various schools. Among the causes of this is monotonous, teacher-centered learning. To bridge this, learning breakthroughs are needed that make students happy, can get rid of boredom and at the same time can convey the content of the lesson well. Among the many lessons that can eliminate student boredom is learning with game inserts. Many games can be played in learning mathematics. Of the many games, which the authors adopted in this study was a rubber band game that could make students memorize basic multiplication, namely multiplication numbers 1 to 10. The results of this study illustrate that this learning model can improve student learning outcomes in terms of learning completeness. The pre-cycle completeness was 20.8%, and in the first cycle it increased to 54.17%. In the second cycle, learning completeness reached 91.67%. ABSTRAKPelajaran matematika sering kali dianggap sulit dan membosankan oleh sebagian besar murid di berbagai sekolah. Diantara penyebab hal tersebut adalah pembelajaran yang monoton, berpusat pada guru. Untuk menjembatani hal ini perlu terobosan pembelajaran yang membuat siswa gembira, bisa membuang kejenuhan dan sekaligus bisa menyampaikan isi pelajaran dengan baik. Diantara banyak pembelajaran yang bisa menghilangkan kejenuhan siswa adalah pembelajaran dengan sisipan permainan. Banyak permainan yang bisa dimainkan dalam pembelajaran matematika. Dari banyak permainan tersebut, yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah permainan karet gelang yang bisa membuat siswa hafal perkalian dasar , yakni perkalian angka 1 sampai dengan 10. Hasil Penelitian ini menggambarkan bahwa model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari ketuntasan belajarnya. Ketuntasan pra siklus adalah 20.8%, dan pada siklus pertama meningkat menjadi 54.17 %. Pada siklus yang kedua ketuntasan belajar mencapai 91,67 %.
许多学校的大多数学生都认为数学课既难又无聊。造成这种情况的原因之一是单调的、以教师为中心的学习。为了弥补这一点,学习上的突破需要让学生快乐,可以摆脱无聊,同时可以很好地传达课程的内容。在众多可以消除学生无聊感的课程中,游戏插页是其中之一。学习数学可以玩很多游戏。在众多的游戏中,作者在本研究中采用的是一个橡皮筋游戏,它可以让学生记住基本的乘法,即乘法数1到10。本研究结果表明,该学习模式在学习完整性方面可以提高学生的学习成果。循环前的完成度为20.8%,第一个循环的完成度提高到54.17%。在第二个周期,学习完成度达到91.67%。[摘要][摘要][摘要][footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com]。Diantara penyebab hal tersebut adalah penbelajaran yang monoton,佛教大师。Untuk menjembatani hal ini perlu terobosan pembelajan yang成员siswa gembira, bisa成员kejenuhan dan sekaligus bisa menyampaikan isi pelajaran dengan baik。Diantara banyak penbelajaran yang bisa menghilangkan kejenuhan siswa adalah penbelajaran dengan sisipan permainan。Banyak permainan yang bisa dimainkan dalam pembelajaran matematika。中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:Hasil Penelitian ini menggambarkan bahwa模型penbelajan ini dapat meningkatkan Hasil belajar siswa dilihat dari ketuntasan belajya。肯敦塔州脊膜猴为20.8%,丹巴达脊膜猴为54.17%。Pada siklus yang kedua ketuntasan belajar mencapai 91, 67%。
{"title":"PERMAINAN LEMPAR KARET GELANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERKALIAN SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH","authors":"Imam Muhsin","doi":"10.51878/learning.v3i1.2065","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2065","url":null,"abstract":"Mathematics lessons are often considered difficult and boring by most students in various schools. Among the causes of this is monotonous, teacher-centered learning. To bridge this, learning breakthroughs are needed that make students happy, can get rid of boredom and at the same time can convey the content of the lesson well. Among the many lessons that can eliminate student boredom is learning with game inserts. Many games can be played in learning mathematics. Of the many games, which the authors adopted in this study was a rubber band game that could make students memorize basic multiplication, namely multiplication numbers 1 to 10. The results of this study illustrate that this learning model can improve student learning outcomes in terms of learning completeness. The pre-cycle completeness was 20.8%, and in the first cycle it increased to 54.17%. In the second cycle, learning completeness reached 91.67%.\u0000ABSTRAKPelajaran matematika sering kali dianggap sulit dan membosankan oleh sebagian besar murid di berbagai sekolah. Diantara penyebab hal tersebut adalah pembelajaran yang monoton, berpusat pada guru. Untuk menjembatani hal ini perlu terobosan pembelajaran yang membuat siswa gembira, bisa membuang kejenuhan dan sekaligus bisa menyampaikan isi pelajaran dengan baik. Diantara banyak pembelajaran yang bisa menghilangkan kejenuhan siswa adalah pembelajaran dengan sisipan permainan. Banyak permainan yang bisa dimainkan dalam pembelajaran matematika. Dari banyak permainan tersebut, yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah permainan karet gelang yang bisa membuat siswa hafal perkalian dasar , yakni perkalian angka 1 sampai dengan 10. Hasil Penelitian ini menggambarkan bahwa model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari ketuntasan belajarnya. Ketuntasan pra siklus adalah 20.8%, dan pada siklus pertama meningkat menjadi 54.17 %. Pada siklus yang kedua ketuntasan belajar mencapai 91,67 %.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"239 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123164432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-08DOI: 10.51878/learning.v3i1.2068
Dewi Andrianie
This article describes the results of research aimed at improving the ability of class students to apply expressions of suggestions and offers. This research is a collaborative classroom action research conducted for 2 cycles. The subjects of this study were 39 students of class XI MIPA 3 at SMAN 1 Cikembar. Test the validity of the data using technical triangulation and source triangulation. The results of this study indicate that the use of the Talking Ball game can improve students' ability to apply expressions of suggestions and offers orally. This can be proven by the percentage of mastery of English learning outcomes in cycle I of 77%, and cycle II of 84%. The conclusion in this study is that the use of the Talking Ball game can improve English learning regarding expressions of suggestions and offers to students of XI MIPA 3 SMAN 1 Cikembar academic year ABSTRAKArtikel ini mendesktripsikan hasil penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas dalam menerapkan ungkapan saran dan tawaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaburatif yang dilaksanakan selama 2 siklus. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas XI MIPA 3 SMAN 1 Cikembar yang berjumlah 39 siswa. Uji validitas data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan permainan Talking Ball dapat meningkatka kemapuan siswa dalam menerapkan ungkapan saran dan tawaran secara lisan. Hal ini dapat dibuktikan dengan presentase ketuntasan hasil belajar Bahasa Inggris pada siklus I sebesar 77%, dan siklus II 84%. Simpulan dalam penelitian ini adalah penggunaan permainan Talking Ball dapat meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris tentang ungkapan saran dan tawaran pada siswa XI MIPA 3 SMAN 1 Cikembar tahun ajaran
本文介绍了旨在提高班级学生运用建议和提议表达能力的研究结果。本研究为2个周期的协同课堂行动研究。本研究的研究对象为西安师范大学外国语学院MIPA 3班39名学生。使用技术三角测量法和源三角测量法测试数据的有效性。本研究结果表明,使用“说话球”游戏可以提高学生口头表达建议和提议的能力。这可以通过第一阶段英语学习成果的掌握百分比为77%,第二阶段为84%来证明。Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan kelas kolaburatif yang dilaksanakan selama 2 siklus。Uji有效性数据,孟古那肯三角数据,技术和三角数据。哈西尔penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan永久说话的球dapat menunkatka kemapan siswa dalam menerapkan ungkapan saran dan tawaran secara lisan。Hal ini dapat dibuktikan dengan现为ketuntasan hasil belajar Bahasa Inggris paadsiklus I sebesar 77%, dansiklus II 84%。
{"title":"PENGGUNAAN PERMAINAN “TALKING BALL” UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS XI DALAM MENERAPKAN UNGKAPKAN SARAN DAN TAWARAN","authors":"Dewi Andrianie","doi":"10.51878/learning.v3i1.2068","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2068","url":null,"abstract":"This article describes the results of research aimed at improving the ability of class students to apply expressions of suggestions and offers. This research is a collaborative classroom action research conducted for 2 cycles. The subjects of this study were 39 students of class XI MIPA 3 at SMAN 1 Cikembar. Test the validity of the data using technical triangulation and source triangulation. The results of this study indicate that the use of the Talking Ball game can improve students' ability to apply expressions of suggestions and offers orally. This can be proven by the percentage of mastery of English learning outcomes in cycle I of 77%, and cycle II of 84%. The conclusion in this study is that the use of the Talking Ball game can improve English learning regarding expressions of suggestions and offers to students of XI MIPA 3 SMAN 1 Cikembar academic year\u0000ABSTRAKArtikel ini mendesktripsikan hasil penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas dalam menerapkan ungkapan saran dan tawaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaburatif yang dilaksanakan selama 2 siklus. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas XI MIPA 3 SMAN 1 Cikembar yang berjumlah 39 siswa. Uji validitas data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan permainan Talking Ball dapat meningkatka kemapuan siswa dalam menerapkan ungkapan saran dan tawaran secara lisan. Hal ini dapat dibuktikan dengan presentase ketuntasan hasil belajar Bahasa Inggris pada siklus I sebesar 77%, dan siklus II 84%. Simpulan dalam penelitian ini adalah penggunaan permainan Talking Ball dapat meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris tentang ungkapan saran dan tawaran pada siswa XI MIPA 3 SMAN 1 Cikembar tahun ajaran","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121671700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-08DOI: 10.51878/learning.v3i1.2067
Dewi Nikmatul Latifah
The application of the independent curriculum itself creates the concept of independent learning for students. As a response to the implementation of the independent curriculum, namely the implementation of differentiated learning which is carried out based on learning style mapping. This study aimed to describe the types of student learning styles and the use of data about styles of learning in differentiated learning. This study uses a descriptive qualitative through observation, interviews, and questionnaires. The data analysis technique uses the Miles & Huberman model which consists of reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The results showed that the learning styles of class V B students at SDN Purwoyoso 04 Kota Semarang were 52% visual, 29% auditory, and 19% kinesthetic. This means that most students can easily learn and understand a discussion by reading or observing visual objects. Through the application of differentiated learning, students will be facilitated in their learning process through learning activities that are varied and in accordance with their learning styles. ABSTRAKPenerapan kurikulum merdeka menciptakan adanya konsep merdeka belajar bagi siswa. Sebagai respon dari penerapan kurikulum merdeka yakni diterapkannya pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan berdasarkan pemetaan gaya belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis gaya belajar siswa dan pemanfaatan data tentang gaya belajar pada pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini berupa kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis data menggunakan model Miles & Huberman yang terdiri dari mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar siswa kelas V B SDN Purwoyoso 04 Kota Semarang berupa visual 52%, auditori 29%, dan kinestetik 19%. Hal ini berarti sebagian besar siswa dapat dengan mudah mempelajari dan mengerti suatu pembahasan dengan membaca atau mengamati objek visual. Melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi, siswa akan difasilitasi proses belajarnya melalui kegiatan pembelajaran yang variatif dan sesuai dengan gaya belajarnya.
自主课程的应用本身就为学生创造了自主学习的概念。作为对自主课程实施的回应,即实施基于学习风格映射的差异化学习。本研究旨在描述学生学习风格的类型,以及在差异化学习中学习风格数据的使用。本研究采用描述性定性方法,通过观察、访谈和问卷调查。数据分析技术使用Miles & Huberman模型,该模型由减少数据,呈现数据和得出结论组成。结果显示,小学Purwoyoso 04 Kota三宝垄的V - B班学生的学习风格为52%的视觉,29%的听觉和19%的动觉。这意味着大多数学生可以很容易地通过阅读或观察视觉对象来学习和理解讨论。通过应用差异化学习,学生可以在学习过程中通过不同的和符合他们学习风格的学习活动来促进他们的学习。【摘要】日本文化的发展与发展,以及我国文化的发展与发展。我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis gaya belajar siswa danpmanfaatan data tentenya belajar ppenbelajan berdifference。Penelitian ini berupa质量描述:melalui observasi, wawanara, dan angket。Teknik分析数据menggunakan模型Miles & Huberman yang terdiri dari mereduksi数据,penyajian数据,dan penarikan kespulan。Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar siswa kelas V B SDN Purwoyoso 04 Kota三宝朗berupa视觉52%,听觉29%,动感19%。哈尔尼berarti sebagian besar siswa dapat dengan mudah mempelajari dan mengerti suatu penbahasan dengan membaca atau mengamati对象视觉。Melalui penerapan penbelajaran berdifersiasi, siswa akan difasilitasi proses belajarya Melalui kegiatan penbelajaran yang variatif and sesuai dengan gaya belajarya。
{"title":"ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA UNTUK PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DI SEKOLAH DASAR","authors":"Dewi Nikmatul Latifah","doi":"10.51878/learning.v3i1.2067","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2067","url":null,"abstract":"The application of the independent curriculum itself creates the concept of independent learning for students. As a response to the implementation of the independent curriculum, namely the implementation of differentiated learning which is carried out based on learning style mapping. This study aimed to describe the types of student learning styles and the use of data about styles of learning in differentiated learning. This study uses a descriptive qualitative through observation, interviews, and questionnaires. The data analysis technique uses the Miles & Huberman model which consists of reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The results showed that the learning styles of class V B students at SDN Purwoyoso 04 Kota Semarang were 52% visual, 29% auditory, and 19% kinesthetic. This means that most students can easily learn and understand a discussion by reading or observing visual objects. Through the application of differentiated learning, students will be facilitated in their learning process through learning activities that are varied and in accordance with their learning styles.\u0000ABSTRAKPenerapan kurikulum merdeka menciptakan adanya konsep merdeka belajar bagi siswa. Sebagai respon dari penerapan kurikulum merdeka yakni diterapkannya pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan berdasarkan pemetaan gaya belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis gaya belajar siswa dan pemanfaatan data tentang gaya belajar pada pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini berupa kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis data menggunakan model Miles & Huberman yang terdiri dari mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar siswa kelas V B SDN Purwoyoso 04 Kota Semarang berupa visual 52%, auditori 29%, dan kinestetik 19%. Hal ini berarti sebagian besar siswa dapat dengan mudah mempelajari dan mengerti suatu pembahasan dengan membaca atau mengamati objek visual. Melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi, siswa akan difasilitasi proses belajarnya melalui kegiatan pembelajaran yang variatif dan sesuai dengan gaya belajarnya.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115352589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-08DOI: 10.51878/learning.v3i1.2066
M. Mardianto
This study aims to determine the results of student work, namely Creativity exploring flora and fauna objects in drawing floral and fauna decorative motifs. The informants in this study were students of class XI MIPA at SMA Negeri 16 Jakarta. The learning model used is Problem Based Learning (PBL) in cycle I and Project Based Learning (PjBL) in cycle II, and the method used is the method used is the STAR method (Situation, Challenge, Action, Reflection on results and impact) . The data collection techniques used are interviews, observation and documentation. Based on the results of the study, it shows that the teacher's role in increasing the creativity of drawing decorative motifs for students at SMA Negeri 16 Jakarta, namely 1) preparing learning media according to the materials and materials to be taught, 2) using models and teaching techniques in providing space for students in ask questions, discuss and explore the material being studied, 3) create a fun learning atmosphere by using interesting TPACK in accordance with the learning material, 4) provide inspiration to students by giving praise for the work they make, 5) provide positive examples in the form of discipline, friendliness , assertiveness and a responsible attitude towards the tasks given. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya siswa yaitu Kreativitas mengeksplorasi objek flora dan fauna dalam menggambar motif ragam hias flora dan fauna, Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 16 Jakarta. Model pembelajaran yang di gunakan adalah Problem Based Learning ( PBL ) pada siklus I dan Projek Based Learning ( PjBL ) pada siklus II, serta metode yang digunakan adalah Metode yang di gunakan adalah metode STAR ( Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi hasil dan dampak ). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru dalam meningkatkan kreativitas menggambar motif ragam hias siswa di SMA Negeri 16 Jakarta, yaitu 1) menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan bahan dan materi yang akan di ajarkan, 2) menggunakan model dan teknik pengajaran dalam memberikan ruang pada siswa dalam bertanya, berdiskusi dan mengeksplorasi materi yang di pelajari, 3) menciptakana suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan TPACK yang menarik sesuai dengan materi pembelajaran, 4) Memberikan inspirasi kepada siswa dengan memberikan pujian atas karya yang dibuatnya, 5) memberikan contoh positif berupa kedisiplinan, keramahan, ketegasan dan sikap bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.
本研究旨在确定学生的工作成果,即创造性探索植物和动物对象在绘制植物和动物装饰图案。在周期I中使用的学习模式是基于问题的学习(PBL),在周期II中使用的学习模式是基于项目的学习(PjBL),使用的方法是使用的方法是STAR方法(Situation, Challenge, Action, Reflection on results and impact)。所使用的数据收集技术是访谈、观察和记录。根据研究结果,它显示了教师在增加SMA Negeri 16 Jakarta学生绘制装饰图案的创造力方面的作用,即1)根据要教的材料和材料准备学习媒体,2)使用模型和教学技巧为学生提供提问,讨论和探索所学材料的空间,3)根据学习材料使用有趣的TPACK创造有趣的学习氛围。4)通过表扬学生所做的工作来激励他们;5)以纪律、友好、自信和对所交给的任务负责的态度的形式树立积极的榜样。基于问题的学习(PBL)、基于项目的学习(PjBL)、基于问题的学习(PjBL)、基于问题的学习(PjBL)、基于问题的学习(PjBL)、基于问题的学习(PjBL)、基于问题的学习(PjBL)、基于问题的学习(PjBL)、基于问题的学习(PjBL)。[3][参考文献][j]。1)孟山那坎媒体(pembelajaran)与孟山那坎的关系,2)孟山那坎的模特,孟山那坎的关系,孟山那坎的关系,孟山那坎的关系,孟山那坎的关系,孟山那坎的关系,孟山那坎的关系,孟山那坎的关系,孟山那坎的关系。3) menciptakana suasana penbelajan yang menyenangkan dengan menggunakan TPACK yang menmenarik sessuai dengan materi penbelajan, 4) Memberikan inspirasi kepada siswa dengan Memberikan pujian atas karya yang dibuatnya, 5) Memberikan conto positive berup kediplilan, keramahan, ketegasan dan sikap bertanggung jawab atas tugas yang diberikan。
{"title":"PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MEMANFAATKAN OBJEK LINGKUNGAN SEKITAR PADA MENGGAMBAR MOTIF RAGAM HIAS FLORA DAN FAUNA","authors":"M. Mardianto","doi":"10.51878/learning.v3i1.2066","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2066","url":null,"abstract":"This study aims to determine the results of student work, namely Creativity exploring flora and fauna objects in drawing floral and fauna decorative motifs. The informants in this study were students of class XI MIPA at SMA Negeri 16 Jakarta. The learning model used is Problem Based Learning (PBL) in cycle I and Project Based Learning (PjBL) in cycle II, and the method used is the method used is the STAR method (Situation, Challenge, Action, Reflection on results and impact) . The data collection techniques used are interviews, observation and documentation. Based on the results of the study, it shows that the teacher's role in increasing the creativity of drawing decorative motifs for students at SMA Negeri 16 Jakarta, namely 1) preparing learning media according to the materials and materials to be taught, 2) using models and teaching techniques in providing space for students in ask questions, discuss and explore the material being studied, 3) create a fun learning atmosphere by using interesting TPACK in accordance with the learning material, 4) provide inspiration to students by giving praise for the work they make, 5) provide positive examples in the form of discipline, friendliness , assertiveness and a responsible attitude towards the tasks given.\u0000ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya siswa yaitu Kreativitas mengeksplorasi objek flora dan fauna dalam menggambar motif ragam hias flora dan fauna, Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 16 Jakarta. Model pembelajaran yang di gunakan adalah Problem Based Learning ( PBL ) pada siklus I dan Projek Based Learning ( PjBL ) pada siklus II, serta metode yang digunakan adalah Metode yang di gunakan adalah metode STAR ( Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi hasil dan dampak ). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru dalam meningkatkan kreativitas menggambar motif ragam hias siswa di SMA Negeri 16 Jakarta, yaitu 1) menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan bahan dan materi yang akan di ajarkan, 2) menggunakan model dan teknik pengajaran dalam memberikan ruang pada siswa dalam bertanya, berdiskusi dan mengeksplorasi materi yang di pelajari, 3) menciptakana suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan TPACK yang menarik sesuai dengan materi pembelajaran, 4) Memberikan inspirasi kepada siswa dengan memberikan pujian atas karya yang dibuatnya, 5) memberikan contoh positif berupa kedisiplinan, keramahan, ketegasan dan sikap bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131082121","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-04DOI: 10.51878/learning.v3i1.2070
Aniek Susi Rahayu
This study aims to increase student activity and learning outcomes in learning mathematics on the SPtDV subject using the Jigsaw type cooperative learning model of SMAN 1 Jember. This type of research is Classroom Action Research. The research subjects were 36 students of class X MIPA 5 at SMA Negeri 1 Jember. Data collection was carried out in September 2019 with class action activities using the jigsaw cooperative learning model, and formative test activities. The results of the data analysis show that the jigsaw type of cooperative learning tends to increase the learning activities carried out during teaching and learning activities in the classroom. This can be seen from the increase in student learning activeness from learning I to learning II of 3.49%. The learning outcomes of jigsaw cooperative learning compared to conventional learning using expository methods (lectures) also increased. The percentage of completeness of student learning outcomes classically has increased from 69.44% to 88.89 ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan SPtDV menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw SMAN 1 Jember. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah 36 siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri 1 Jember. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan september 2019 dengan kegiatan tindakan kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dan kegiatan tes berupa formatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw cenderung meningkatkan aktivitas belajar yang dilakukan selama kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan keaktifan belajar siswa dari pembelajaran I ke pembelajaran II sebesar . Hasil belajar pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dibandingkan dengan pembelajaran konvensional menggunakan metode ekspositori (ceramah) juga mengalami peningkatan. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan dari 69,44% menjadi 88,89
本研究旨在利用SMAN 1月的拼图式合作学习模式,提高学生在SPtDV学科数学学习中的主动性和学习效果。这种类型的研究是课堂行动研究。研究对象为36名日本SMA MIPA 5班学生。数据收集于2019年9月进行,包括采用拼图合作学习模式的集体诉讼活动和形成性测试活动。数据分析结果表明,拼图式合作学习倾向于增加教学过程中开展的学习活动和课堂上的学习活动。这可以从学生从学习一到学习二的学习活跃度提高3.49%看出。拼图合作学习的学习效果也比传统的说明性学习(讲座)有所提高。学生经典学习成果的完成率从69.44%提高到88.89[摘要]penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajan matematika pada pokok bahasan SPtDV menggunakan模型pembelajan合作模式Jigsaw SMAN 1月1日。Jenis penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas。学科名称penelitian adalah 36 siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri 1月。彭甘比兰数据dilaksanakan pada bulan 2019年9月dengan kegiatan tindakan kelas menggunakan模型penbelajanan合作类型拼图,dan kegiatan和berupa格式。Hasil分析数据,menunjukkan bahwa pembelajan合作类型拼图,研究脑膜炎,活动,belajan yang dilakukan selama kegiatan belajan mengajar di dalam kelas。Hal ini dapat dilihat dari peningkatan keaktifan belajar siswa dari pembelajan I ke pembelajan II sebesar。Hasil belajar penbelajan合作类型jigsaw dibandingkan dengan penbelajan konvenical menggunakan方法ekspositori(陶瓷)juga mengalami peningkatan。Persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan dari 69,44% menjadi 88,89
{"title":"PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SPtDV MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SMA NEGERI 1 JEMBER","authors":"Aniek Susi Rahayu","doi":"10.51878/learning.v3i1.2070","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2070","url":null,"abstract":"This study aims to increase student activity and learning outcomes in learning mathematics on the SPtDV subject using the Jigsaw type cooperative learning model of SMAN 1 Jember. This type of research is Classroom Action Research. The research subjects were 36 students of class X MIPA 5 at SMA Negeri 1 Jember. Data collection was carried out in September 2019 with class action activities using the jigsaw cooperative learning model, and formative test activities. The results of the data analysis show that the jigsaw type of cooperative learning tends to increase the learning activities carried out during teaching and learning activities in the classroom. This can be seen from the increase in student learning activeness from learning I to learning II of 3.49%. The learning outcomes of jigsaw cooperative learning compared to conventional learning using expository methods (lectures) also increased. The percentage of completeness of student learning outcomes classically has increased from 69.44% to 88.89\u0000ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan SPtDV menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw SMAN 1 Jember. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah 36 siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri 1 Jember. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan september 2019 dengan kegiatan tindakan kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dan kegiatan tes berupa formatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw cenderung meningkatkan aktivitas belajar yang dilakukan selama kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan keaktifan belajar siswa dari pembelajaran I ke pembelajaran II sebesar . Hasil belajar pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dibandingkan dengan pembelajaran konvensional menggunakan metode ekspositori (ceramah) juga mengalami peningkatan. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan dari 69,44% menjadi 88,89","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123266450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-27DOI: 10.51878/learning.v3i1.2035
Sihabuddin Sihabuddin
The main characteristic of a good test is validity. To obtain a valid test, moreover the test is used to measure higher-order thinking skills or what is commonly called HOTS, there are stages or procedures that must be passed. The procedures for preparing HOTS-based tests on the four Arabic language skills are: determining the basic competencies or objectives of administering the Arabic test, selecting test material including the components and skills of the Arabic language which are determined and which will be tested as well as the subject matter to be tested, making indicators or objectives specifically to be measured, preparing test grids, drafting questions (tests), reviewing tests, and finalizing test arrangements. ABSTRAKKarakteristik utama suatu tes yang baik adalah valid. Untuk memperoleh sebuah tes yang valid, apalagi tes tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking skills) atau yang lazim disebut HOTS, maka ada tahapan atau prosedur yang harus dilalui. Adapun prosedur dalam penyusunan tes berbasis HOTS pada empat keterampilan berbahasa arab yaitu : menentukan kompetensi dasar atau tujuan penyelenggaraan tes bahasa arab, pemilihan materi tes meliputi komponen dan keterampilan berbahasa arab yang ditentukan dan yang akan diteskan serta pokok bahasan yang akan diteskan, membuat indikator atau tujuan khusus yang akan diukur, menyusun kisi-kisi tes, menyusun draft soal (tes), mereview tes, dan finalisasi penyusunan tes.
一个好的测试的主要特征是效度。为了获得一个有效的测试,而且这个测试是用来衡量高阶思维技能或通常被称为HOTS的,有一些阶段或程序必须通过。针对四种阿拉伯语技能的基于hots考试的准备程序如下:确定阿拉伯语考试的基本能力或目标,选择考试材料,包括确定的和将要测试的阿拉伯语成分和技能以及要测试的主题,制定具体衡量的指标或目标,准备考试网格,起草问题(测试),审查测试,并最终确定测试安排。摘要:本文提出了一种实用的数学模型。Untuk memperoleh sebuah the yang valid, apalagi tes tersebut digunakan Untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi(高阶思维技能)atau yang lazim disebut HOTS, maka ada tahapan atau protor yang harus dilalui。翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:
{"title":"PROSEDUR PENYUSUNAN TES BERBASIS HOTS PADA EMPAT KETERAMPILAN BERBAHASA ARAB","authors":"Sihabuddin Sihabuddin","doi":"10.51878/learning.v3i1.2035","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2035","url":null,"abstract":"The main characteristic of a good test is validity. To obtain a valid test, moreover the test is used to measure higher-order thinking skills or what is commonly called HOTS, there are stages or procedures that must be passed. The procedures for preparing HOTS-based tests on the four Arabic language skills are: determining the basic competencies or objectives of administering the Arabic test, selecting test material including the components and skills of the Arabic language which are determined and which will be tested as well as the subject matter to be tested, making indicators or objectives specifically to be measured, preparing test grids, drafting questions (tests), reviewing tests, and finalizing test arrangements.\u0000ABSTRAKKarakteristik utama suatu tes yang baik adalah valid. Untuk memperoleh sebuah tes yang valid, apalagi tes tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking skills) atau yang lazim disebut HOTS, maka ada tahapan atau prosedur yang harus dilalui. Adapun prosedur dalam penyusunan tes berbasis HOTS pada empat keterampilan berbahasa arab yaitu : menentukan kompetensi dasar atau tujuan penyelenggaraan tes bahasa arab, pemilihan materi tes meliputi komponen dan keterampilan berbahasa arab yang ditentukan dan yang akan diteskan serta pokok bahasan yang akan diteskan, membuat indikator atau tujuan khusus yang akan diukur, menyusun kisi-kisi tes, menyusun draft soal (tes), mereview tes, dan finalisasi penyusunan tes.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125364741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-27DOI: 10.51878/learning.v3i1.2032
Z. Abidin
The learning paradigm which is still teacher-centered has an impact on low student participation in participating in learning. One solution that can be applied is to apply an innovative learning model that stimulates students' interest in learning. This study aims to analyze the significance of increasing students' learning interest in learning Qur'an Hadith class VII-C odd semester MTsN 5 Jombang Academic Year 2021-2022 through the Sort Cards method. This research is a class action research with 30 research subjects. Data was collected through observation and tests. Data were analyzed using a quantitative descriptive analysis technique. The results showed that there was an increase in students' learning interest in the pre-cycle, is 16,66% of students who passed, increased in cycle I, is 70.00% and in the cycle achieved a significant increase, is 93.30%. The average score for student learning improvement in cycle I is 73.17 and the average score for student learning improvement in cycle II is 83.50. The significance of increasing students' interest in learning from cycle I to cycle II is 10.33 and could be classified in the very good category. Thus it can be concluded that the Short Cards-based Joyful Learning method can be used as an alternative method in learning because it can improve student learning in class VII-C MTsN 5 Jombang for the 2021-2022 Academic Year. ABSTRAKParadigma pembelajaran yang masih berpusat pada guru berdampak pada rendahnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yang merangsang minat belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis signifikasnsi peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran Qur’an Hadits kelas VII-C semester ganjil MTsN 5 Jombang Tahun Pelajaran 2021-2022 melalui metode Card Sort. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian sebanyak 30 orang. Data dikumpulkan melalui observasi dan test. Data dianalisis dengan menggunakan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa yang semula pada kondisi awal pra-siklus yaitu 16,66% siswa yang tuntas meningkat pada siklus I yaitu 70,00% dan pada siklus mencapai peningkatan yang signifikan yaitu 93,30%. Perolehan nilai rata-rata peningkatan belajar siswa pada siklus I yaitu 73,17 dan nilai rata-rata peningkatan belajar siswa pada siklus II sebesar 83,50. Signifikansi peningkatan minat belajar siswa dari siklus I ke siklus II adalah 10,33 dan dapat diklasifikasikan dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode Sort Cards dapat dijadikan metode alternatif dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan belajar siswa kelas VII-C MTsN 5 Jombang Tahun Pelajaran 2021-2022.
仍然以教师为中心的学习范式影响了学生参与学习的低参与度。一个可以应用的解决方案是采用一种创新的学习模式,激发学生的学习兴趣。本研究旨在分析通过排序卡片法,提高学生学习古兰经圣训第七- c班奇数学期mtsn5中邦学年2021-2022的意义。本研究是一项有30个研究对象的集体诉讼研究。通过观察和试验收集数据。数据分析采用定量描述性分析技术。结果表明,学生的学习兴趣在前一个周期中有所提高,为16.66%的学生通过,在第一个周期中有所提高,为70.00%,在第二个周期中取得了显著的提高,为93.30%。第一周期学生学习改善平均得分为73.17分,第二周期学生学习改善平均得分为83.50分。从第一阶段到第二阶段,提高学生学习兴趣的显著性为10.33,属于非常好的范畴。因此,可以得出结论,基于短卡的快乐学习方法可以作为一种替代的学习方法,因为它可以改善2021-2022学年mtsn5 Jombang VII-C班学生的学习。【摘要】范本·潘比拉罕,杨玛斯·潘比拉罕大师,潘比拉罕大师,潘比拉罕大师,潘比拉罕大师,潘比拉罕大师,潘比拉罕大师,潘比拉罕大师。Salah satu solusi yang dapat diiterapkan adalah dengan menerapkan模型penbelajan创新yang merangsang minat belajar siswa。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis signifikasnsi peningkatan minat belbelajar siswa dalam penbelajaran古兰经haits kelas第七-三学期ganjil MTsN 5 jjbang Tahun Pelajaran 2021-2022 melalui mede Card Sort。Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan kelas dengan subject Penelitian sebanyak 30橙。数据双库普普性和多库普普性观测数据的检验。数据分析,登安,孟古纳坎,登安,孟古纳坎技术分析,定量分析。Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa yang semula pada kondisi awal pra-siklus yitu 16,66% siswa yang tuntas meningkat pada siklus I yitu 70,00% pada siklus mencapai peningkatan yang signifikan yitu 93,30%。Perolehan nilai rata-rata peningkatan belajar siswa patkus II II sebesar 83,50。重要意义:peningkatan minat belajar siswa dari siklus I like siklus II adalah 10,33 dan dapat diklisfikasikan dalam kategori sangat baik。Dengan demikian dapat dispakkan bahwa方法Sort Cards dapat dijadikan方法alternatif dalam pembelajan karena dapat meningkatkan belajar siswa kelas jjbang Tahun pelajan 2021-2022。
{"title":"KEMAMPUAN MENGHAFAL AYAT AL-QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN QU’RAN HADIST","authors":"Z. Abidin","doi":"10.51878/learning.v3i1.2032","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2032","url":null,"abstract":"The learning paradigm which is still teacher-centered has an impact on low student participation in participating in learning. One solution that can be applied is to apply an innovative learning model that stimulates students' interest in learning. This study aims to analyze the significance of increasing students' learning interest in learning Qur'an Hadith class VII-C odd semester MTsN 5 Jombang Academic Year 2021-2022 through the Sort Cards method. This research is a class action research with 30 research subjects. Data was collected through observation and tests. Data were analyzed using a quantitative descriptive analysis technique. The results showed that there was an increase in students' learning interest in the pre-cycle, is 16,66% of students who passed, increased in cycle I, is 70.00% and in the cycle achieved a significant increase, is 93.30%. The average score for student learning improvement in cycle I is 73.17 and the average score for student learning improvement in cycle II is 83.50. The significance of increasing students' interest in learning from cycle I to cycle II is 10.33 and could be classified in the very good category. Thus it can be concluded that the Short Cards-based Joyful Learning method can be used as an alternative method in learning because it can improve student learning in class VII-C MTsN 5 Jombang for the 2021-2022 Academic Year.\u0000ABSTRAKParadigma pembelajaran yang masih berpusat pada guru berdampak pada rendahnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yang merangsang minat belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis signifikasnsi peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran Qur’an Hadits kelas VII-C semester ganjil MTsN 5 Jombang Tahun Pelajaran 2021-2022 melalui metode Card Sort. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian sebanyak 30 orang. Data dikumpulkan melalui observasi dan test. Data dianalisis dengan menggunakan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa yang semula pada kondisi awal pra-siklus yaitu 16,66% siswa yang tuntas meningkat pada siklus I yaitu 70,00% dan pada siklus mencapai peningkatan yang signifikan yaitu 93,30%. Perolehan nilai rata-rata peningkatan belajar siswa pada siklus I yaitu 73,17 dan nilai rata-rata peningkatan belajar siswa pada siklus II sebesar 83,50. Signifikansi peningkatan minat belajar siswa dari siklus I ke siklus II adalah 10,33 dan dapat diklasifikasikan dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode Sort Cards dapat dijadikan metode alternatif dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan belajar siswa kelas VII-C MTsN 5 Jombang Tahun Pelajaran 2021-2022.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123490466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-27DOI: 10.51878/learning.v3i1.2034
Kingkin Widiasih
The purpose of this study was to improve the ability to swim breaststroke through guided practice techniques in the PJOK Subject of Breaststroke Swimming Material. The research method used was guided practice with research subjects being students of class 9C MTs Negeri I Purbalingga consisting of 24 students who received treatment. The implementation of this classroom action research was carried out in the odd semester of the 2019/2020 school year. The results obtained at the meeting become the end result of each cycle. The research was conducted in 2 cycles with 3 meetings in each cycle. If you look at the increase in learning outcomes in the form of performance from pre-cycle to cycle 1 and from cycle 1 to cycle 2, there is an increase in the percentage of completeness. In the pre-cycle there were students who did not complete 24 of the 37 students in class IXC. The incompleteness was caused by various problems, namely 2 students with depth phobia, 4 students who could not swim and 18 students who could not swim breaststroke. So from this background the research focused on 24 students who did not complete by being given treatment in the form of guided practice techniques. From the analysis obtained a significant increase from cycle 1 and cycle 2. The results of cycle 1 of 24 students who completed were 12 students or 50.0% with an average acquisition value of 65.83 and the category was sufficient. In cycle 2 there were 24 students who completed 19 or 79.19% and the average value was 73.75. As for those who have not completed, there are 5 students or 20.83%. These results indicate an increase from cycle 1 to cycle 2. Based on the results of the research, it was concluded that guided exercise techniques were effectively applied to improve learning outcomes in the form of swimming style practice in class IXC students at MTs Negeri 1 Purbalingga in the 2019/2020 academic year. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berenang gaya dada melalui teknik latihan terbimbing pada mata pelajaran PJOK Materi Renang Gaya Dada. Metode penelitian yang digunakan adalah latihan terbimbing dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas 9C MTs Negeri I Purbalingga yang terdiri dari siswa 24 peserta didik yang mendapat perlakuan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Hasil yang diperoleh pada pertemuan menjadi hasil akhir dari setiap siklus. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tiap siklus 3 kali pertemuan. Jika dilihat kenaikan hasil belajar berupa unjuk kerja dari pra siklus ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2 terjadi kenaikan percentase ketuntasan. Pra siklus terdapat siswa yang tidak tuntas 24 siswa dari 37 siswa di kelas IXC. Ketidaktuntasan tersebut diakibatkan berbagai permasalahan yaitu 2 siswa phobia kedalaman, 4 siswa tidak dapat berenang dan 18 siswa tidak dapat berenang gaya dada. Maka dari latar belakang tersebut penelitian difokuskan pada 24 sisw
本研究的目的是在蛙泳教材PJOK科目中,通过指导练习技术来提高蛙泳的能力。采用指导实践的研究方法,研究对象为MTs Negeri I Purbalingga 9C班学生,共24名接受治疗的学生。本次课堂行动研究的实施是在2019/2020学年的单学期进行的。在会议上获得的结果成为每个周期的最终结果。研究分2个周期进行,每个周期3次会议。如果你看看从循环前到循环一,从循环一到循环二的学习成绩的增长,你会发现完成的百分比有所增加。在前期阶段,IXC班的37名学生中有24名没有完成课程。不完整是由各种问题引起的,有2名学生有深度恐惧症,4名学生不会游泳,18名学生不会游蛙泳。因此,在这个背景下,研究集中在24名学生身上,他们没有接受指导练习技术的治疗。从分析中得到了周期1和周期2的显著增加。完成的24名学生的cycle 1成绩为12名,占50.0%,平均习得值为65.83,类别充足。在第二周期,有24名学生完成了19,占79.19%,平均为73.75。未完成的有5人,占20.83%。这些结果表明从第1周期到第2周期增加。基于研究结果,得出结论:在2019/2020学年,指导运动技术在MTs Negeri 1 Purbalingga的IXC班学生中以游泳式练习的形式有效地改善了学习成果。[摘要]图juan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berenang gaya dada melalui teknik latihan terbimbing pada mata pelajaran PJOK Materi Renang gaya dada。Metode penelitian yang digunakan adalah latihan terbimbing dengan subject penelitian adalah peserta didik kelas 9C MTs Negeri Purbalingga yang terdiri dari siswa 24 peserta didik yang mendapat perlakuan。Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada学期ganjil tahun pelajaran 2019/2020。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tiap siklus 3 kali perteman。Jika dilihat kenaikan hasil belajar berupa unjuk kerja dari pra siklus ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2 terjadi kenaikan percentase ketuntasan。Pra siklus terdapat siswa yang tidak tuntas 24 siswa dari 37 siswa di kelas IXC。Ketidaktuntasan tersebut diakibatkan berbagai permasalahan yitu 2 siswa phobia kedalaman, 4 siswa tidak dapat berenang dan 18 siswa tidak dapat berenang gaya dada。Maka dari latar belakang tersebut penelitian difokuskan pada 24 siswa yang tidak tuntas dengan diberikan perlakuan berupa teknik latihan terbiming。Dari分析diperoleh peningkatan yang的意义在于Dari的siklus 1和siklus 2。Hasil siklus 1 dari 24 siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa atau 50,0% dengan nilai perolehan rata-rata 65,83 dan kategori cuupPada siklus 2 siswa berjumlah 24 yang tuntas berjumlah 19 atau 79,19% dan nilai rata-rata 73,75。Adapun yang belum tuntas berjumlah 5 . siswa达20,83%。Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari siklus 1 like siklus 2。2019/2020年12月1日,尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔2019/2020。
{"title":"UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERENANG GAYA DADA MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS IX C DI MTs NEGERI 1 PURBALINGGA","authors":"Kingkin Widiasih","doi":"10.51878/learning.v3i1.2034","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2034","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to improve the ability to swim breaststroke through guided practice techniques in the PJOK Subject of Breaststroke Swimming Material. The research method used was guided practice with research subjects being students of class 9C MTs Negeri I Purbalingga consisting of 24 students who received treatment. The implementation of this classroom action research was carried out in the odd semester of the 2019/2020 school year. The results obtained at the meeting become the end result of each cycle. The research was conducted in 2 cycles with 3 meetings in each cycle. If you look at the increase in learning outcomes in the form of performance from pre-cycle to cycle 1 and from cycle 1 to cycle 2, there is an increase in the percentage of completeness. In the pre-cycle there were students who did not complete 24 of the 37 students in class IXC. The incompleteness was caused by various problems, namely 2 students with depth phobia, 4 students who could not swim and 18 students who could not swim breaststroke. So from this background the research focused on 24 students who did not complete by being given treatment in the form of guided practice techniques. From the analysis obtained a significant increase from cycle 1 and cycle 2. The results of cycle 1 of 24 students who completed were 12 students or 50.0% with an average acquisition value of 65.83 and the category was sufficient. In cycle 2 there were 24 students who completed 19 or 79.19% and the average value was 73.75. As for those who have not completed, there are 5 students or 20.83%. These results indicate an increase from cycle 1 to cycle 2. Based on the results of the research, it was concluded that guided exercise techniques were effectively applied to improve learning outcomes in the form of swimming style practice in class IXC students at MTs Negeri 1 Purbalingga in the 2019/2020 academic year.\u0000ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berenang gaya dada melalui teknik latihan terbimbing pada mata pelajaran PJOK Materi Renang Gaya Dada. Metode penelitian yang digunakan adalah latihan terbimbing dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas 9C MTs Negeri I Purbalingga yang terdiri dari siswa 24 peserta didik yang mendapat perlakuan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Hasil yang diperoleh pada pertemuan menjadi hasil akhir dari setiap siklus. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tiap siklus 3 kali pertemuan. Jika dilihat kenaikan hasil belajar berupa unjuk kerja dari pra siklus ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2 terjadi kenaikan percentase ketuntasan. Pra siklus terdapat siswa yang tidak tuntas 24 siswa dari 37 siswa di kelas IXC. Ketidaktuntasan tersebut diakibatkan berbagai permasalahan yaitu 2 siswa phobia kedalaman, 4 siswa tidak dapat berenang dan 18 siswa tidak dapat berenang gaya dada. Maka dari latar belakang tersebut penelitian difokuskan pada 24 sisw","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129699932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-27DOI: 10.51878/learning.v3i1.2031
W. W
The low reading motivation of grade 10 students refers to the poor learning outcomes of students. In addition, media and learning models that are not precise cause a lack of students' ability to analyze the structure and language of the text of the observation report. Therefore, teachers are required to carry out creative and innovative learning. The author applies a scientific approach with the Problem Based Learning learning model in learning to analyze the structure and language of editorial texts for 10th grade students at SMKN 7 Bandung. The learning process is carried out by applying the Numbered Head Together technique. Learning activities are designed according to the syntax of Problem Based Learning, focusing on the activeness of students, and problem oriented. This Problem Based Learning learning model improves students' reading skills and improves the ability to analyze the structure and language of the text of the observation report. This can be seen from the level of participation of students in asking and responding to group presentations that appear. By applying the Problem Based Learning learning model, students are given the opportunity to define sentences with definitions and descriptions of various objects. The results of these best practices can be concluded that the Problem Based Learning learning model can increase students' reading interest and can improve student learning outcomes in the learning process analyzing the structure and language of the text of the observation report. ABSTRAKRendahnya motivasi membaca peserta didik kelas 10, merujuk pada hasil belajar peserta didik yang kurang juga. Selain itu media dan model pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan kurangnya kemampuan peserta didik dalam menganalisis struktur dan kebahasaan teks laporan hasil observasi. Oleh karena itu, guru dituntut untuk melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Penulis menerapkan pedekatan saintifik dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran menganalisis struktur dan kebahaasaan teks editorial pada peserta didik kelas 10 di SMKN 7 Bandung. Proses pembelajaran yang dilakukan adalah dengan menerapkan teknik Numbered Head Together. Aktivitas pembelajaran dirancang sesuai dengan sintak Problem Based Learning, berfokus pada keaktifan peserta didik, dan berorientasi pada masalah. Model pembelajaran Problem Based Learning ini meningkatkan kemampuan membaca peserta didik dan meningkatkan kemampuan menganalisis struktur dan kebahasaan teks laporan hasil observasi. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik dalam bertanya dan menanggapi presentasi kelompok yang tampil. Dengan menerakan model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik diberi kesempatan untuk menentukan kalimat definisi dan deskripsi dari berbagai objek. Hasil best practies ini dapat disimpulkan bawa model pembelajaran Problem Based Learning ini dapat meningkatkan minat baca peserta didik dan dapat meningkatkan hasil belajar pes
十年级学生的阅读动机低是指学生的学习效果差。此外,媒体和学习模式的不精确导致学生对观察报告文本结构和语言的分析能力不足。因此,教师需要进行创造性和创新性的学习。作者运用科学的方法和基于问题的学习模式,对SMKN 7万隆小学10年级学生编辑文本的结构和语言进行了分析。学习过程是通过应用编号头一起技术进行的。学习活动是根据基于问题的学习的语法来设计的,注重学生的积极性,以问题为导向。这种基于问题的学习模式提高了学生的阅读能力,提高了学生分析观察报告文本结构和语言的能力。这可以从学生提问和回应小组演讲的参与程度看出。通过应用基于问题的学习模式,学生有机会用各种对象的定义和描述来定义句子。这些最佳实践的结果表明,通过分析观察报告文本的结构和语言,Problem Based Learning学习模式可以提高学生的阅读兴趣,并在学习过程中改善学生的学习成果。[摘要][摘要][摘要]植物的生长发育与植物生长发育的关系[j];Selain - ititmedia dandanmodel pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan kurangnya kemampuan peserta didik dalam menganalis strukddankebahasaan teks laporan hasil observasi。Oleh karena, guru dituntut untuk melakukan pembelajaran yang创造和创新。Penulis menerapkan pekatan saintifik dengan模型penbelajaran基于问题的学习(Problem - Based Learning) penbelajaran menganalis结构分析(menanalis structure)和kebahaasaan teks编辑模型penbelajaran peserta didik kelas 10 . SMKN 7万隆。Proses penbelajaran yang dilakukan adalah dengan menerapkan teknik编号头在一起。基于问题的学习、基于问题的学习、基于问题的学习、基于问题的学习、基于问题的学习和基于问题的学习。模型pembelajaran基于问题的学习,在脑膜katkan kemampuan membaca peserta didik,脑膜katkan kemampuan menganalis,脑膜katkan kemampuan menganalis,脑膜katkan kemampuan menganalis,脑膜bakhahaan,脑膜bakhahaan,脑膜bakhaan,脑膜bakhaan,脑膜bakhaan,脑膜bakhaan,脑膜bakhaan,脑膜bakhaan,脑膜。哈尔ini dapat dilihat达里语tingkat partisipasi peserta didik dalam bertanya丹menanggapi presentasi kelompok杨tampil。基于问题的学习模型、基于问题的学习模型、基于问题的学习模型、基于问题的学习模型、基于问题的学习模型、基于问题的学习模型、基于问题的学习模型、基于问题的学习模型、基于问题的学习模型、基于问题的学习模型、基于问题的学习模型、基于问题的学习模型、基于问题的学习模型、基于问题的学习模型、基于问题的学习模型。基于问题的学习(Problem - Based Learning);基于问题的学习(Problem - Based Learning);基于问题的学习(Problem - Based Learning);基于问题的学习(Problem - Based Learning);
{"title":"MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENGANALISIS STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK NUMBER HEAD TOGETHER","authors":"W. W","doi":"10.51878/learning.v3i1.2031","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2031","url":null,"abstract":"The low reading motivation of grade 10 students refers to the poor learning outcomes of students. In addition, media and learning models that are not precise cause a lack of students' ability to analyze the structure and language of the text of the observation report. Therefore, teachers are required to carry out creative and innovative learning. The author applies a scientific approach with the Problem Based Learning learning model in learning to analyze the structure and language of editorial texts for 10th grade students at SMKN 7 Bandung. The learning process is carried out by applying the Numbered Head Together technique. Learning activities are designed according to the syntax of Problem Based Learning, focusing on the activeness of students, and problem oriented. This Problem Based Learning learning model improves students' reading skills and improves the ability to analyze the structure and language of the text of the observation report. This can be seen from the level of participation of students in asking and responding to group presentations that appear. By applying the Problem Based Learning learning model, students are given the opportunity to define sentences with definitions and descriptions of various objects. The results of these best practices can be concluded that the Problem Based Learning learning model can increase students' reading interest and can improve student learning outcomes in the learning process analyzing the structure and language of the text of the observation report.\u0000ABSTRAKRendahnya motivasi membaca peserta didik kelas 10, merujuk pada hasil belajar peserta didik yang kurang juga. Selain itu media dan model pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan kurangnya kemampuan peserta didik dalam menganalisis struktur dan kebahasaan teks laporan hasil observasi. Oleh karena itu, guru dituntut untuk melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Penulis menerapkan pedekatan saintifik dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran menganalisis struktur dan kebahaasaan teks editorial pada peserta didik kelas 10 di SMKN 7 Bandung. Proses pembelajaran yang dilakukan adalah dengan menerapkan teknik Numbered Head Together. Aktivitas pembelajaran dirancang sesuai dengan sintak Problem Based Learning, berfokus pada keaktifan peserta didik, dan berorientasi pada masalah. Model pembelajaran Problem Based Learning ini meningkatkan kemampuan membaca peserta didik dan meningkatkan kemampuan menganalisis struktur dan kebahasaan teks laporan hasil observasi. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik dalam bertanya dan menanggapi presentasi kelompok yang tampil. Dengan menerakan model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik diberi kesempatan untuk menentukan kalimat definisi dan deskripsi dari berbagai objek. Hasil best practies ini dapat disimpulkan bawa model pembelajaran Problem Based Learning ini dapat meningkatkan minat baca peserta didik dan dapat meningkatkan hasil belajar pes","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133282512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-27DOI: 10.51878/learning.v3i1.2030
Pudya Oktiana Ruli Anggraeni
Difficulties in learning English experienced by students in writing skills that require grammatical accuracy more than speaking skills. This is due to the monotonous learning activities that cause boredom and decreased motivation to learn in students. The problem with learning at the primary and secondary education levels is that there are still very theoretical and less varied learning patterns. Often class activities are carried out through the lecture method and followed by practice doing questions. Therefore students often feel bored and their learning motivation decreases. Students feel frustrated when they have to determine the correct verb form, there are even students who are unable to understand verb forms because in the learning process they are not allowed to discuss verb forms/tense. One of the linguistic competencies, becomes integral with other skills. In other words, this material is given at a glance, in fact the correct use of verb forms will support the achievement of discourse competence. ABSTRAKKesulitan belajar Bahasa Inggris yang dialami siswa dalam ketrampilan menulis yang memerlukan ketepatan tata bahasa melebih dari ketrampilan berbicara. Hal ini disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang monoton sehingga menimbulkan rasa jenuh dan turunnya motivasi belajar pada siswa. Masalah dalam pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah masih ada pola pembelajaran yang sangat teoritis dan kurang bervariasi. Seringkali kegiatan dikelas melalui metode ceramah dan diikuti latihan mengerjakan soal. Oleh karena itu siswa sering merasa bosan dan motivasi belajarnya menurun. Siswa merasa frustasi ketika harus menentukan bentuk kata kerja yang benar, bahkan ada siswa yang tidak mampu memahami bentuk-bentuk kata kerja karena dalam proses pembelajaran tidak diperbolehkan membahas bentuk kata kerja/tense,. Salah satu kompetensi linguistik, menjadi integral bersama ketrampilan lainnya. Dengan kata lain materi ini diberikan secara sekilas saja, kenyataannya ketepatan penggunaan bentuk kata kerja akan mendukung tercapainya kompetensi wacana/discourse competence.
学生在学习英语时遇到的困难是对语法准确性的要求高于对口语能力的要求。这是由于单调的学习活动导致学生感到无聊,学习动机下降。初等和中等教育阶段的学习问题是,仍然存在非常理论化和较少变化的学习模式。课堂活动通常是通过讲座的方式进行,然后是做问题的练习。因此,学生经常感到无聊,学习动机下降。当学生必须确定正确的动词形式时,他们会感到沮丧,甚至有学生无法理解动词形式,因为在学习过程中他们不允许讨论动词形式/时态。其中一种语言能力与其他技能是不可分割的。换句话说,这种材料是一目了然的,实际上动词形式的正确使用将支持语篇能力的实现。【摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。马萨拉·达拉姆·彭贝拉贾兰·彭贝拉贾兰·彭贝拉贾兰·彭贝拉贾兰·彭贝拉贾兰·阿达拉·马萨拉·彭贝拉贾兰·杨·桑贾兰·贝拉贾兰。[3]黄芩、黄芪、黄芪、黄芪、黄芪、黄芪、黄芪、黄芪。Oleh karenit siswa服务于merasa bosan和动机belajarya menurun。中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:Salah satu kompetensi linguik, menjadi integral bersama ketrampilan lainnya。肯尼亚语是一种语言能力,肯尼亚语是一种语言能力,肯尼亚语是一种语言能力。
{"title":"PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PERMAINAN KARTU KWARTED DALAM MENULIS TEXT RECOUNT DI KELAS X RPL 4 SMK1 1 KEPANJEN","authors":"Pudya Oktiana Ruli Anggraeni","doi":"10.51878/learning.v3i1.2030","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2030","url":null,"abstract":"Difficulties in learning English experienced by students in writing skills that require grammatical accuracy more than speaking skills. This is due to the monotonous learning activities that cause boredom and decreased motivation to learn in students. The problem with learning at the primary and secondary education levels is that there are still very theoretical and less varied learning patterns. Often class activities are carried out through the lecture method and followed by practice doing questions. Therefore students often feel bored and their learning motivation decreases. Students feel frustrated when they have to determine the correct verb form, there are even students who are unable to understand verb forms because in the learning process they are not allowed to discuss verb forms/tense. One of the linguistic competencies, becomes integral with other skills. In other words, this material is given at a glance, in fact the correct use of verb forms will support the achievement of discourse competence.\u0000ABSTRAKKesulitan belajar Bahasa Inggris yang dialami siswa dalam ketrampilan menulis yang memerlukan ketepatan tata bahasa melebih dari ketrampilan berbicara. Hal ini disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang monoton sehingga menimbulkan rasa jenuh dan turunnya motivasi belajar pada siswa. Masalah dalam pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah masih ada pola pembelajaran yang sangat teoritis dan kurang bervariasi. Seringkali kegiatan dikelas melalui metode ceramah dan diikuti latihan mengerjakan soal. Oleh karena itu siswa sering merasa bosan dan motivasi belajarnya menurun. Siswa merasa frustasi ketika harus menentukan bentuk kata kerja yang benar, bahkan ada siswa yang tidak mampu memahami bentuk-bentuk kata kerja karena dalam proses pembelajaran tidak diperbolehkan membahas bentuk kata kerja/tense,. Salah satu kompetensi linguistik, menjadi integral bersama ketrampilan lainnya. Dengan kata lain materi ini diberikan secara sekilas saja, kenyataannya ketepatan penggunaan bentuk kata kerja akan mendukung tercapainya kompetensi wacana/discourse competence.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116165907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}